ABSTRACT
THE ISOLATION OFBACILLUS THURINGIENSISFROM SOILS IN LAMPUNG
By Ely Kurniawan
The use of biopesticide in agriculture are now increasing widely. This constitutes awareness of the harmful effects of the use of chemical pesticides. One of active ingredient of biopesticide is Bacillus thuringiensis (Bt). These bacteria have characteristics such as gram positive and white colonies. Crystal protein is special feature distinguishing with the other Bacillus species. These bacteria live in soil, leaf surfaces and in the insect's body. This study was aimed to obtain isolates of Bt from soil in Lampung. This research was carried out by mixing soil from 6 districts in Lampung Province with mashed insects (15 genera of insects coming from several orders) which allegedly associated with Bt. The soil samples and insects firstly were suspended, and the suspension was heated to 65oC, with the
ABSTRAK
ISOLASIBACILLUS THURINGIENSISDARI TANAH DI LAMPUNG
Oleh Ely Kurniawan
Penggunaan biopestisida dalam dunia pertanian saat ini sudah semakin luas. Hal ini sebagai bentuk kesadaran terhadap efek berbahaya dari penggunaan pestisida kimia. Salah satu bahan aktif biopestisida yang digunakan adalahBacillus
thuringiensis(Bt). Bakteri ini tergolong dalam bakteri gram positif dan koloninya berwarna putih. Ciri khas pembeda Bt dengan spesiesBacillusyang lain adalah adanya protein kristal. Bt hidup di dalam tanah, permukaan daun dan di tubuh serangga. Penelitian ini bertujan untuk mendapatkan isolat Bt dari tanah di Lampung. Metode yang dilakukan yaitu dengan cara mencampur sampel tanah (dari 6 kabupaten di propinsi Lampung) dengan gerusan serangga (15 jenis serangga dari beberapa ordo) yang diduga berasosiasi dengan Bt. Sampel tanah dan gerusan serangga yang diisolasi terlebih dahulu disuspensikan, kemudian dipanaskan pada suhu 65OC, dengan tujuan mendapatkan isolat dari genus
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu 1. Pemberian gerusan serangga dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan. 2. Terdapat 6 jenis serangga yaituSitophilussp.,Leptocorisasp.,
Helicoverpasp.,Valangasp., Thripssp. danTryporizasp. yang diduga berasosiasi dengan Bt.
3. Sampel tanah yang berasal dari 6 kabupaten yaitu Lampung Timur, Lampung Barat, Way Kanan, Tulang Bawang, Tanggamus dan Lampung Tengah mengandung bakteri yang diduga Bt.
4. Protein kristal yang didapat berbentuk bulat dan oval.
5. Persentase Bt dugaan yang diperoleh dari 96 isolat adalah 9,375 %.
B. Saran
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pilihan untuk menggunakan biopestisida melebihi pestisida kimia sudah luas diterima di berbagai belahan dunia untuk banyak alasan. Tidak seperti pestisida kimia, biopestisida lebih aman, karena dapat terdegradasi dan mempunyai tingkat keamanan yang tinggi terhadap organisme non-target (manusia, binatang dan ikan) ditambah lagi ia mempunyai inang yang spesifik. Keuntungan penting lain adalah lebih rendahnya resistensi populasi hama target terhadap biopestisida. Biopestisida menjadi faktor yang penting pada tanaman dan perlindungan hutan dan pada pengendalian vektor hama (Obeidat, 2008).
SpesiesBacillussudah diisolasi dan diketahui patogenik terhadap serangga tertentu. Spesies-spesies yang paling terkenal adalahB. popilliae, B. lentimorbus, B. larvae, B. thuringiensisdan beberapa strainB. sphaericus. Pestisida mikroba yang paling sukses dalam penggunaannya adalah dari strain-strainB.
thuringiensissepertiBt israelensisdanBt kurstaki yang toksik terhadap Diptera dan Lepidoptera (Obeidat, 2008 ).
Pestisida mikroba turunan dari Bt memberikan banyak keuntungan, seperti aman terhadap organisme non target, sangat spesifik, rendahnya resistensi hama
itu, pestisida mikroba turunan Bt adalah yang paling luas digunakan di dunia (Vilas-Boas, 2005).
Di Indonesia, insektisida mikroba berbahan aktifBacillus thuringiensisyang digunakan diimpor dari beberapa negara misalnya Belgia (Bactospeine), Amerika Serikat (Dipel), dan Swiss (Thuricide). StrainB. thuringiensisyang digunakan pada insektisida tersebut adalahB. thuringiensis var.kurstaki(Rusmana dan Hadioetomo, 1994).
Usaha eksplorasiB. thuringiensisasli Indonesia perlu dilakukan karenaB. thuringiensismempunyai spektrum inang yang sempit. Oleh karena itu,
pengendalian hama yang ada di Indonesia idealnya menggunakanB. thuringiensis asal Indonesia (Rusmana dan Hadioetomo, 1994).
Bt sudah digunakan pada banyak tanaman seperti kapas, jagung, kedelai,
kentang, tomat, berbagai tanaman pohon dan padi-padian (WHO, 1999). Dengan potensi seperti disebutkan di atas, maka layak jika bakteri ini direkomendasikan untuk digunakan secara luas. Hanya saja, isolat-isolat Bt yang ada masih terbatas, sedangkan bakteri ini banyak tersedia di alam, oleh karena itu dilakukan isolasi bakteri ini dari alam.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan isolat bakteri Bacillus thuringiensis(Bt) dari tanah yang diberi umpan berbagai serangga yang diduga berasosiasi dengan Bt.
Bacillus thuringiensismerupakan spesies bakteri yang sudah lama dikenal dan menurut penelitian yang sudah ada, bakteri ini merupakan bakteri yang
mempunyai efek yang menguntungkan, yaitu sebagai agensia hayati atau musuh alami bagi hama. Dalam WHO (1999) disebutkan bahwa sumber inokulum dari bakteri ini adalah dari tanah. Selain di tanah, bakteri ini juga hidup atau bertahan di tubuh serangga dan juga permukaan tanaman.
Di alam, bakteri ini tersebar secara meluas dan menjadi musuh alami dari beberapa ordo serangga yang menjadi hama. Mengingat di alam Bt berasosiasi secara alami dengan beberapa ordo serangga, maka pemberian umpan berbagai macam serangga pada tanah sampel diharapkan adanya asosiasi buatan untuk mendapatkan berbagai isolat Bt lainnya dari Lampung.
D. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Isolasi Bt dengan cara pemberian gerusan serangga pada tanah sampel dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan antara suatu jenis serangga dan Bt tertentu.
ABSTRACT
THE ISOLATION OFBACILLUS THURINGIENSISFROM SOILS IN LAMPUNG
By Ely Kurniawan
The use of biopesticide in agriculture are now increasing widely. This constitutes awareness of the harmful effects of the use of chemical pesticides. One of active ingredient of biopesticide is Bacillus thuringiensis (Bt). These bacteria have characteristics such as gram positive and white colonies. Crystal protein is special feature distinguishing with the other Bacillus species. These bacteria live in soil, leaf surfaces and in the insect's body. This study was aimed to obtain isolates of Bt from soil in Lampung. This research was carried out by mixing soil from 6 districts in Lampung Province with mashed insects (15 genera of insects coming from several orders) which allegedly associated with Bt. The soil samples and insects firstly were suspended, and the suspension was heated to 65oC, with the
ABSTRAK
ISOLASIBACILLUS THURINGIENSISDARI TANAH DI LAMPUNG
Oleh Ely Kurniawan
Penggunaan biopestisida dalam dunia pertanian saat ini sudah semakin luas. Hal ini sebagai bentuk kesadaran terhadap efek berbahaya dari penggunaan pestisida kimia. Salah satu bahan aktif biopestisida yang digunakan adalahBacillus
thuringiensis(Bt). Bakteri ini tergolong dalam bakteri gram positif dan koloninya berwarna putih. Ciri khas pembeda Bt dengan spesiesBacillusyang lain adalah adanya protein kristal. Bt hidup di dalam tanah, permukaan daun dan di tubuh serangga. Penelitian ini bertujan untuk mendapatkan isolat Bt dari tanah di Lampung. Metode yang dilakukan yaitu dengan cara mencampur sampel tanah (dari 6 kabupaten di propinsi Lampung) dengan gerusan serangga (15 jenis serangga dari beberapa ordo) yang diduga berasosiasi dengan Bt. Sampel tanah dan gerusan serangga yang diisolasi terlebih dahulu disuspensikan, kemudian dipanaskan pada suhu 65OC, dengan tujuan mendapatkan isolat dari genus
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu 1. Pemberian gerusan serangga dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan. 2. Terdapat 6 jenis serangga yaituSitophilussp.,Leptocorisasp.,
Helicoverpasp.,Valangasp., Thripssp. danTryporizasp. yang diduga berasosiasi dengan Bt.
3. Sampel tanah yang berasal dari 6 kabupaten yaitu Lampung Timur, Lampung Barat, Way Kanan, Tulang Bawang, Tanggamus dan Lampung Tengah mengandung bakteri yang diduga Bt.
4. Protein kristal yang didapat berbentuk bulat dan oval.
5. Persentase Bt dugaan yang diperoleh dari 96 isolat adalah 9,375 %.
B. Saran
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pilihan untuk menggunakan biopestisida melebihi pestisida kimia sudah luas diterima di berbagai belahan dunia untuk banyak alasan. Tidak seperti pestisida kimia, biopestisida lebih aman, karena dapat terdegradasi dan mempunyai tingkat keamanan yang tinggi terhadap organisme non-target (manusia, binatang dan ikan) ditambah lagi ia mempunyai inang yang spesifik. Keuntungan penting lain adalah lebih rendahnya resistensi populasi hama target terhadap biopestisida. Biopestisida menjadi faktor yang penting pada tanaman dan perlindungan hutan dan pada pengendalian vektor hama (Obeidat, 2008).
SpesiesBacillussudah diisolasi dan diketahui patogenik terhadap serangga tertentu. Spesies-spesies yang paling terkenal adalahB. popilliae, B. lentimorbus, B. larvae, B. thuringiensisdan beberapa strainB. sphaericus. Pestisida mikroba yang paling sukses dalam penggunaannya adalah dari strain-strainB.
thuringiensissepertiBt israelensisdanBt kurstaki yang toksik terhadap Diptera dan Lepidoptera (Obeidat, 2008 ).
Pestisida mikroba turunan dari Bt memberikan banyak keuntungan, seperti aman terhadap organisme non target, sangat spesifik, rendahnya resistensi hama
itu, pestisida mikroba turunan Bt adalah yang paling luas digunakan di dunia (Vilas-Boas, 2005).
Di Indonesia, insektisida mikroba berbahan aktifBacillus thuringiensisyang digunakan diimpor dari beberapa negara misalnya Belgia (Bactospeine), Amerika Serikat (Dipel), dan Swiss (Thuricide). StrainB. thuringiensisyang digunakan pada insektisida tersebut adalahB. thuringiensis var.kurstaki(Rusmana dan Hadioetomo, 1994).
Usaha eksplorasiB. thuringiensisasli Indonesia perlu dilakukan karenaB. thuringiensismempunyai spektrum inang yang sempit. Oleh karena itu,
pengendalian hama yang ada di Indonesia idealnya menggunakanB. thuringiensis asal Indonesia (Rusmana dan Hadioetomo, 1994).
Bt sudah digunakan pada banyak tanaman seperti kapas, jagung, kedelai,
kentang, tomat, berbagai tanaman pohon dan padi-padian (WHO, 1999). Dengan potensi seperti disebutkan di atas, maka layak jika bakteri ini direkomendasikan untuk digunakan secara luas. Hanya saja, isolat-isolat Bt yang ada masih terbatas, sedangkan bakteri ini banyak tersedia di alam, oleh karena itu dilakukan isolasi bakteri ini dari alam.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan isolat bakteri Bacillus thuringiensis(Bt) dari tanah yang diberi umpan berbagai serangga yang diduga berasosiasi dengan Bt.
Bacillus thuringiensismerupakan spesies bakteri yang sudah lama dikenal dan menurut penelitian yang sudah ada, bakteri ini merupakan bakteri yang
mempunyai efek yang menguntungkan, yaitu sebagai agensia hayati atau musuh alami bagi hama. Dalam WHO (1999) disebutkan bahwa sumber inokulum dari bakteri ini adalah dari tanah. Selain di tanah, bakteri ini juga hidup atau bertahan di tubuh serangga dan juga permukaan tanaman.
Di alam, bakteri ini tersebar secara meluas dan menjadi musuh alami dari beberapa ordo serangga yang menjadi hama. Mengingat di alam Bt berasosiasi secara alami dengan beberapa ordo serangga, maka pemberian umpan berbagai macam serangga pada tanah sampel diharapkan adanya asosiasi buatan untuk mendapatkan berbagai isolat Bt lainnya dari Lampung.
D. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Isolasi Bt dengan cara pemberian gerusan serangga pada tanah sampel dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan antara suatu jenis serangga dan Bt tertentu.
ABSTRACT
THE ISOLATION OFBACILLUS THURINGIENSISFROM SOILS IN LAMPUNG
By Ely Kurniawan
The use of biopesticide in agriculture are now increasing widely. This constitutes awareness of the harmful effects of the use of chemical pesticides. One of active ingredient of biopesticide is Bacillus thuringiensis (Bt). These bacteria have characteristics such as gram positive and white colonies. Crystal protein is special feature distinguishing with the other Bacillus species. These bacteria live in soil, leaf surfaces and in the insect's body. This study was aimed to obtain isolates of Bt from soil in Lampung. This research was carried out by mixing soil from 6 districts in Lampung Province with mashed insects (15 genera of insects coming from several orders) which allegedly associated with Bt. The soil samples and insects firstly were suspended, and the suspension was heated to 65oC, with the
ABSTRAK
ISOLASIBACILLUS THURINGIENSISDARI TANAH DI LAMPUNG
Oleh Ely Kurniawan
Penggunaan biopestisida dalam dunia pertanian saat ini sudah semakin luas. Hal ini sebagai bentuk kesadaran terhadap efek berbahaya dari penggunaan pestisida kimia. Salah satu bahan aktif biopestisida yang digunakan adalahBacillus
thuringiensis(Bt). Bakteri ini tergolong dalam bakteri gram positif dan koloninya berwarna putih. Ciri khas pembeda Bt dengan spesiesBacillusyang lain adalah adanya protein kristal. Bt hidup di dalam tanah, permukaan daun dan di tubuh serangga. Penelitian ini bertujan untuk mendapatkan isolat Bt dari tanah di Lampung. Metode yang dilakukan yaitu dengan cara mencampur sampel tanah (dari 6 kabupaten di propinsi Lampung) dengan gerusan serangga (15 jenis serangga dari beberapa ordo) yang diduga berasosiasi dengan Bt. Sampel tanah dan gerusan serangga yang diisolasi terlebih dahulu disuspensikan, kemudian dipanaskan pada suhu 65OC, dengan tujuan mendapatkan isolat dari genus
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu 1. Pemberian gerusan serangga dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan. 2. Terdapat 6 jenis serangga yaituSitophilussp.,Leptocorisasp.,
Helicoverpasp.,Valangasp., Thripssp. danTryporizasp. yang diduga berasosiasi dengan Bt.
3. Sampel tanah yang berasal dari 6 kabupaten yaitu Lampung Timur, Lampung Barat, Way Kanan, Tulang Bawang, Tanggamus dan Lampung Tengah mengandung bakteri yang diduga Bt.
4. Protein kristal yang didapat berbentuk bulat dan oval.
5. Persentase Bt dugaan yang diperoleh dari 96 isolat adalah 9,375 %.
B. Saran
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pilihan untuk menggunakan biopestisida melebihi pestisida kimia sudah luas diterima di berbagai belahan dunia untuk banyak alasan. Tidak seperti pestisida kimia, biopestisida lebih aman, karena dapat terdegradasi dan mempunyai tingkat keamanan yang tinggi terhadap organisme non-target (manusia, binatang dan ikan) ditambah lagi ia mempunyai inang yang spesifik. Keuntungan penting lain adalah lebih rendahnya resistensi populasi hama target terhadap biopestisida. Biopestisida menjadi faktor yang penting pada tanaman dan perlindungan hutan dan pada pengendalian vektor hama (Obeidat, 2008).
SpesiesBacillussudah diisolasi dan diketahui patogenik terhadap serangga tertentu. Spesies-spesies yang paling terkenal adalahB. popilliae, B. lentimorbus, B. larvae, B. thuringiensisdan beberapa strainB. sphaericus. Pestisida mikroba yang paling sukses dalam penggunaannya adalah dari strain-strainB.
thuringiensissepertiBt israelensisdanBt kurstaki yang toksik terhadap Diptera dan Lepidoptera (Obeidat, 2008 ).
Pestisida mikroba turunan dari Bt memberikan banyak keuntungan, seperti aman terhadap organisme non target, sangat spesifik, rendahnya resistensi hama
itu, pestisida mikroba turunan Bt adalah yang paling luas digunakan di dunia (Vilas-Boas, 2005).
Di Indonesia, insektisida mikroba berbahan aktifBacillus thuringiensisyang digunakan diimpor dari beberapa negara misalnya Belgia (Bactospeine), Amerika Serikat (Dipel), dan Swiss (Thuricide). StrainB. thuringiensisyang digunakan pada insektisida tersebut adalahB. thuringiensis var.kurstaki(Rusmana dan Hadioetomo, 1994).
Usaha eksplorasiB. thuringiensisasli Indonesia perlu dilakukan karenaB. thuringiensismempunyai spektrum inang yang sempit. Oleh karena itu,
pengendalian hama yang ada di Indonesia idealnya menggunakanB. thuringiensis asal Indonesia (Rusmana dan Hadioetomo, 1994).
Bt sudah digunakan pada banyak tanaman seperti kapas, jagung, kedelai,
kentang, tomat, berbagai tanaman pohon dan padi-padian (WHO, 1999). Dengan potensi seperti disebutkan di atas, maka layak jika bakteri ini direkomendasikan untuk digunakan secara luas. Hanya saja, isolat-isolat Bt yang ada masih terbatas, sedangkan bakteri ini banyak tersedia di alam, oleh karena itu dilakukan isolasi bakteri ini dari alam.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan isolat bakteri Bacillus thuringiensis(Bt) dari tanah yang diberi umpan berbagai serangga yang diduga berasosiasi dengan Bt.
Bacillus thuringiensismerupakan spesies bakteri yang sudah lama dikenal dan menurut penelitian yang sudah ada, bakteri ini merupakan bakteri yang
mempunyai efek yang menguntungkan, yaitu sebagai agensia hayati atau musuh alami bagi hama. Dalam WHO (1999) disebutkan bahwa sumber inokulum dari bakteri ini adalah dari tanah. Selain di tanah, bakteri ini juga hidup atau bertahan di tubuh serangga dan juga permukaan tanaman.
Di alam, bakteri ini tersebar secara meluas dan menjadi musuh alami dari beberapa ordo serangga yang menjadi hama. Mengingat di alam Bt berasosiasi secara alami dengan beberapa ordo serangga, maka pemberian umpan berbagai macam serangga pada tanah sampel diharapkan adanya asosiasi buatan untuk mendapatkan berbagai isolat Bt lainnya dari Lampung.
D. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Isolasi Bt dengan cara pemberian gerusan serangga pada tanah sampel dapat dijadikan sebagai asosiasi buatan antara suatu jenis serangga dan Bt tertentu.