PROTOTIPE PENGEREMAN MOTOR DC SECARA OTOMATIS
DENGAN MENGGUNAKAN REM CAKRAM (DISC BRAKE)
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328
(Skripsi)
Oleh
FEGI IRVAN ADHITIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
ABSTRAK
PROTOTIPE PENGEREMAN MOTOR DC SECARA OTOMATIS
DENGAN MENGGUNAKAN REM CAKRAM (DISC BRAKE)
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328
Oleh
Fegi Irvan Adhitia
Penelitian ini bertujuan untuk merancang prototipe pengereman otomatis pada motor dc secara mekanis yang dapat melakuakan pengereman pada laju putar motor dengan menggunakan rem cakram (disk brake) yang dikopel pada motor dc sehingga dapat menjadi acuan pada pengereman mobil listrik.
Otomatisasi pengereman motor dc secara mekanis mengunakan sensor ultrasonik sebagai sensor pembacaan pada jarak benda pantul, hasil pembacaan jarak benda pantul pada ultrasonik menjadi acuan sudut tekan tuas pada rem cakram, dimana penentuan sudut dihasilkan dari hasil uji coba. Penekanan tuas rem cakram sesuai dengan pembacaan jarak benda pantul dan nilai seting pada putaran motor servo. Jarak maksimal dari pembacaan jarak pada sensor ultrasonik adalah 300 cm. Ketika pada jarak 100 cm, suplai pada motor dc akan diputus guna menjaga motor dc dari kerusakan akibat arus berlebih.
Hasil penelitian ini adalah motor mampu berhenti secara bertahap dari jarak 300 cm sampai 100 cm ketika sensor membaca suatu benda. Sudut servo terbaik untuk pengereman secara sempurna diperlukan daya 10,429 watt pada sudut untuk menghentikan laju putar motor dc secara sempurna.
PROTOTIPE PENGEREMAN MOTOR DC SECARA OTOMATIS
DENGAN MENGGUNAKAN REM CAKRAM (DISC BRAKE)
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328
Oleh
FEGI IRVAN ADHITIA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang di
lahirkan dari pasangan Bapak Hi. Idrus Jamal dan Hj.
Lola zera, S.Pd. Penulis dilahirkan di Kotabumi,
Lampung pada 31 Januari 1991. Pendidikan formal
penulis dimulai di SDN 4 Kotabumi pada tahun 1996
dan selesai pada tahun 2002. Pendidikan menengah
pertama di SLTPN 7 Kotabumi diselesaikan pada tahun
2005, dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 3 Kotabumi diselesaikan pada tahun
2008.
Pada tahun 2008, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur Ujian Mandiri (UM). Selama
menjadi mahasiswa, Penulis aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik
Elektro (HIMATRO) sebagai Anggota Departemen Pendidikan dan Pengkaderan
pada tahun 2010-2011. Pada semester 5 penulis memilih konsentrasi Sistem
Energi Elektrik (SEE) sebagai fokus dalam perkuliahan dan penelitian. Pada bulan
September tahun 2011, penulis melaksanakan kerja praktek di PT. GUNUNG
MADU PLANTATIONS. Pada saat kerja praktek penulis membuat laporan
tentang “Proteksi Generator Unit IV Dengan Menggunakan Overcurrent Relay
DENGAN KERENDAHAN HATI YANG
TULUS
KUPERSEMBAHKAN SEBUAH KARYA INI
UNTUK :
papa dan Mama TERCINTA;
Hi. IDRUS JAMAL
&
Hj. LOLA ZERA, S.Pd.
KAKAK - KAKAKKU TERSAYANG;
Ferie irza irawan, s.sI., m.h.
Feby rendhi habibi, s.sOs.
ADIK - ADIKKU TERSAYANG;
MOTO
KEMENANGAN KITA YANG PALING BESAR
BUKANLAH KARENA KITA TIDAK
PERNAH JATUH, MELAINKAN KARENA KITA
BANGKIT SETIAP KALI KITA JATUH
–
CONFUSE-
SAYA CIPTAKAN HIDUP SAYA DENGAN
MELANGKAH KELUAR DARI BATASAN-BATASAN
YANG DI BERIKAN ORANG LAIN.
(OPRAH WINFREY)
HIDUP ADALAH KETIDAKPASTAIAN, TIDAK TAHU
APA YANG AKAN TERJADI DAN BAGAI MANA
TERJADI. KITA HANYA BISA MENDUGA. KITA
MUNGKIN SALAH MELANGKAH, TAPI KITA HARUS
TETAP MELANGKAH DALAM GELAP.
SANWACANA
Assalammu’alaikum Wr . Wb
Puji syukur saya panjatkan kepada Sang sutradara alam ini Allah SWT, karena
berkat rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sang
penutup Nabi dan Rasul, kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya yang
senantiasa setia sampai akhir zaman.
Skripsi yang berjudul “ PROTOTIPE PENGEREMAN MOTOR DC SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN REM CAKRAM (DISC BRAKE) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328 “ sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Selama proses pengerjaan skripsi ini, tak lupa penulis sampaikan penghargaan dan
rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi dan menyusun laporan ini sehingga dapat terselesaikan
1. Kedua Orang tua saya, Ayahanda Hi. Idrus Jamal dan Ibunda Hj. Lola Zera,
S.Pd., yang senantiasa memberikan doa, serta dukungannya.
2. Ibu Dr. Lusmeilia Anggraini, D.E.A. selaku Dekan Fakultas Teknik
3. Bapak Agus Trisanto, Ph.D. selaku ketua jurusan Teknik Elektro Universitas
Lampung sekaligus sebagai Dosen Pembimbing pendamping Tugas Akhir.
4. Bapak Ir. Noer Soedjarwanto, M.T. selaku Dosen Pembimbing Utama Tugas
Akhir
5. Bapak Dr. Eng. Endah Komala sari,M.T., selaku Dosen Penguji Tugas Akhir
6. Bapak serta Ibu dosen Jurusan Teknik Elektro atas didikkan, bimbingan, serta
ilmu pengetahuan yang telah diberikan.
7. Mbak Ning dan jajaran staf administrasi Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lampung.
8. Saudara-saudara kandungku tersayang Kyai Ija, Abang Eno, dan Adek Fesa.
9. Istriku Ayoi Elvira Putri yang mampu hadir dikala susah dan senang.
10. Anakku Laisa Atha Faiqa kehadiranmu menjadi nyawa baru untukku
11.Teman - teman 2008 yang sudah terlebih dahulu mendapatkan gelar sarjana,
Sigit, Bambang, Rizky, Indra, Giri, Edo, Tuntas, Rudi, Fardinan, Adi, Ridolf,
Insan, Ade, komet, marta, koko, yogi, giri, bambang, yudi, dll terima kasih
atas semangat yang kalian tularkan.
12. Kawan-kawan pelangi, Matul Anak Soleh, Kakek Aferdi, Nora gondrong, Aris
Gemoul, Kyai Marwanto, Arif Sutarif, Taufik Helm, Olil Tengil, Uli Nol, dan Abi
Admin.
13.Temen-temen Jurusan Teknik Elektro khususnya angkatan 2008 yang sangat
14.Serta pihak-pihak yang yang telah membatu.
15.Almamater tercinta, atas kisah hidup yang penulis dapatkan semasa kuliah.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta
mencatat kebaikan kita menjadi suatu nilai ibadah, Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu masukan serta saran dan kritik yang membangun
sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya,
semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandar lampung, April 2015
Penulis
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Motor dc sederhana ... 7
2.2 Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor ... 9
2.3 Reaksi garis fluks ... 10
2.4 Prinsip kerja motor dc ... 11
2.5 Kurva torsi dan kecepatan ... 12
2.6 Grafik torsi dan kecepatan dengan luas daerah persegi ... 13
2.7 Sistem Kontrol Berumpan Maju ... 15
2.8 PDIP ATmega 328 P ... 16
2.9 Sensor Ultrasonik SRF04 ... 17
2.10 Pin Pada Sensor Ultrasonik SRF04 ... 18
2.11 Sinyal Pulsa Pada Sensor Ultrasonik SRF04 ... 18
2.12 Rem Cakram (DiscBrake) ... 19
2.14 Master Rem ... 19
2.15 Selang ... 20
2.16 Kaliper Rem ... 21
2.17 Kanvas Rem ... 21
vi
3.1 Blok Diagram Rangkaian Pengendali Motor DC... 27
3.2 Diagram Alir Prinsip Kerja Alat ... 29
3.3 Rangkaian skematik ... 32
3.4 Rancang alat sistem pengereman mekanik motor dc ... 33
3.5 Desain servo pengereman pada master rem cakram ... 34
3.6 Desain kopel rem cakram pada motor dc ... 35
3.7 Diagram Alir Penelitian ... 36
4.1 Komunikasi sensor ultrasonik ping ... 39
4.2 Rangkaian regulator ... 40
4.3 Rangkaian otomatisasi pengereman secara mekanis... 42
4.4 Grafik pengukuran jarak dengan sensor ultrasonik ping... 46
4.5 Pembacaan jarak terhadap papan kayu ... 47
4.6 Motor direct current ... 48
4.7 Beban motor penelitian ... 49
4.8 Pengujian rangkaian regulator... 50
4.9 Pengujian rangkaian secara keseluruhan ... 53
4.10 Grafik pengujian data servo ... 56
4.11 Tuas servo rem cakram ... 57
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Keterangan Gambar 3.2 ... 31
3.2 Keterangan Gambar 3.4 ... 34
4.1 Data Hasil Pengujian Sensor Ultrasonik ... 45
4.2 Data Perbandingan Nilai Kecepatan Putar ... 49
4.3 Pengujian Alat Dengan Menggunakan Beban 1 Kg ... 54
DAFTAR ISI
iii
3. Kaliper Rem ... 21
4. Kampas Rem ... 21
5. Piringan (Disc) ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 23
B. Alat dan Bahan ... 23
C. Langkah-langkah Kerja Perancangan ... 24
D. Spesifikasi Alat ... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras dan Pengujian ... 38
1. Spesifikasi Perangkat Keras ... 38
2. Sensor Jarak ... 39
3. Rangkaian Regulator ... 40
4. Rangkaian Otomatisasi Pengereman Secara Mekanis ... 41
B. Pengujian Perangkat Keras ... 43
1. Pengujian Sensor Jarak ... 43
2. Motor DirectCurrent (DC) ... 47
3. Pengujian Rangkaian Regulator ... 50
4. Pengujian Rangkaian Pengereman Otomatis Motor DC ... 51
5. Pengujian Perangkat Keras Secara Keseluruhan... 52
C. Perangkat Lunak ... 57
iv
D. Analisa Sistem Pengereman ... 59
1. Data Supply Penelitian ... 60 2. Data Pengereman ... 61
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 63
B. Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingginya angka kecelakaan di Indonesia sering sekali menjadi topik pembicaraan
yang beredar di kalangan masyarakat umum. Salah satu kecelakaan yang sering
terjadi diantaranya kecelakaan mobil. Dari beberapa kejadian yang pernah terjadi,
rata-rata kecelakaan terjadi karena kurang konsentrasinya pengemudi dalam
mengendarai mobilnya.
Perlu adanya sistem otomatis yang harus bekerja ketika terjadi kelalaian pada
pengemudi. Sistem yang mampu berjalan tanpa bantuan manusia dan sistem yang
mampu menggantikan kinerja manusia adalah salah satu solusi mengurangi
terjadinya kecelakan pada lalu lintas. Sistem kontrol otomatis yang mampu
menghentikan laju mobil adalah salah satu metode yang dapat diterapkan pada
mobil, yang bermanfaat dalam mengurangi angka kecelakaan di Indonesia.
Rancang bangun sistem pengereman otomatis pada Motor DC menggunakan
Atmega 328 adalah salah satu langkah yang dapat membuat terealisasi sistem
2
mendeteksi jarak mobil dengan benda yang ada didepannya. Pada jarak dan
kecepatan yang telah diseting, mobil akan mengerem dengan sempurna dan mesin
akan dimatikan untuk mencegah kerusakan pada motor. Prototipe mobil ini
menggunakan sensor jarak Ultra Sonik (Uson) yang mempunyai prinsip kerja
dengan membaca gelombang pantul yang dipantulkan dari benda yang ada di
depannya. Sensor akan membaca jarak benda yang ada didepannya, sehingga
dapat memberikan perintah untuk berhenti secara bertahap sesuai pengaturan dari
program yang telah di instruksikan oleh mikrokontroller.
B. Tujuan
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk merancang sebuah sistem kendali
otomatis pada motor dc secara mekanis yang dapat melakukan pengereman pada
laju motor dengan menggunakan rem cakram (disk brake) yang di kopel pada motor dc. Sebagai prototipe pengereman pada mobil listrik.
C. Perumusan Masalah
Mengacu pada permasalahan yang ada maka perumusan perancangan ini
difokuskan pada aspek berikut:
1. Bagaimana membuat sistem kontrol Motor DC dengan menggunakan
3
2. Bagaimana merancang sistem pengereman dengan menggunakan
mikrokontroler.
3. Bagaimana membuat pengeremen motor secara mekanik pada motor dc.
4. Bagaimana merancang sistem pengereman mekanik dengan menggunakan
sensor ultrasonik.
5. Bagaimana membuat program yang mampu membaca jarak untuk
mengendalikan Motor DC.
6. Bagaimana mengkonfigurasikan mikrokontroler dengan master rem cakram.
D. Batasan Masalah
Dalam perancangan dan implementasi sistem pengereman pada motor dc dibatasi
pada hal-hal berikut:
1. Motor dc yang digunakan adalah Motor DC dengan tipe DL 10210 A yang
berjumlah 1 unit.
2. Sensor yang digunakan adalah sensor Ultra Sonik.
3. Penulisan program menggunakan Arduino
4. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega 328
5. Hanya mendeteksi jarak pengereman otomatis motor dc dengan
4
E. Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dari perancangan dan implementasi sistem
pengereman pada motor dc yang diaplikasikan pada mobil adalah :
1. Dapat menghentikan laju kecepatan motor, sehingga motor dapat berhenti
dengan sempurna.
2. Dapat mengetahui posisi penghalang yang ada di depan dengan menggunakan
sensor ultrasonic, sehingga dapat memberi perintah terhadap motor untuk melakukan pengereman secara sempurna dengan cara pengereman mekanis.
3. Pada pengaplikasiannya dapat mengurangi angka kecelakaan pada mobil.
F. Hipotesis
Pengereman dapat dilakukan dengan adanya pembacaan sensor jarak pada benda
yang jaraknya berubah-ubah dengan mengirimkan informasi kepada
mikrokontroler, sehingga mikrokontroler dapat menentukan sudut putar pada
servo untuk menekan tuas rem cakram dan putaran motor dapat berhenti sesuai
5
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan dan pemahaman mengenai materi tugas akhir ini,
maka tulisan akan dibagi menjadi lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah,
manfaat, hipotesis, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi teori-teori yang mendukung dalam perancangan dan realisasi
sistem kendali pengereman padamotor dc.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi rancangan dan realisasi rangkaian sistem kendali, meliputi alat
dan bahan, langkah-langkah pengerjaan yang akan dilakukan,
penentuan spesifikasi rangkaian, blok diagram rangkaian, cara
kerjanya, dan penjelasan masing-masing bagian blok diagram.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Menjelaskan prosedur pengujian, hasil pengujian dan analisis.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Memuat simpulan yang diperoleh dari pembuatan dan pengujian alat,
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Motor DC (Direct Current)
1. Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Motor dc atau sering disebut motor arus searah lebih
sering digunakan untuk keperluan yang membutuhkan pengaturan kecepatan
dibandingkan dengan mesin ac. Alasan utama penggunaan mesin dc terutama
pada industri-industri modern adalah karena kecepatan kerja motor-motor dc
mudah diatur dalam suatu rentang kecepatan yang luas, disamping banyaknya
metode-metode pengaturan kecepatan yang dapat digunakan[1].
Motor dc sangat dikenal karena pemakaiannya yang beraneka ragam. Dengan
melakukan berbagai penggabungan lilitan medan yang diteral secara shunt, seri
maupun secara terpisah, dapat dirancang suatu motor yang dapat menampilkan
karakteristik volt-amper atau kecepatan-momen yang bermacam-macam untuk
penggunaan dinamik maupun keadaan tetap (ajek). Karena mudah diatur, sistem
motor dc sering digunakan pada pemakaian yang memerlukan rentan kecepatan
7
Motor dc memerlukan suplai tegangan searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian
yang tidak berputar), dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar).
Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar didalam medan magnet, maka akan
timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran.
Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik fasa tegangan dari gelombang
yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, maka dengan
memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar
pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran
motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua
terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan
pada kedua terminal menentukan kecepatan motor[1].
Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar
bebas di antara kutub-kutub magnet permanen. Motor dc merupakan jenis motor
yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber tenaganya.
8
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh
komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu
lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo atau biasa disebut rotor. Angker
dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.
Berikut bagian-bagian utama pada motor dc :
a. Kutub medan
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan
menyebabkan perputaran pada motor dc. Motor dc memiliki kutub medan
yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara
kutub medan. Motor dc sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara
dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan
diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar
atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet
menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur
medan.
b. Dinamo
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as
penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor dc yang kecil,
dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub,
sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi,
9
c. Komutator.
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor dc. Kegunaannya adalah
untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Komutator juga
membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya[1].
2. Prinsip dasar kerja motor dc
Jika arus lewat pada suatu konduktor, akan timbul medan magnet di sekitar
konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Gambar 2.2 Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor[3]
Aturan genggaman tangan kanan bisa digunakan untuk menentukan arah garis
fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan
jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari akan menunjukkan arah
garis fluks. Gambar 2.2 nomor 2 menunjukkan medan magnet yang terbentuk di
sekitar konduktor berubah arah karena berbentuk U. Medan magnet hanya terjadi
di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut. 2
10
Jika konduktor berbentuk U (rotor) diletakkan di antara kutub utara dan selatan,
maka kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet
kutub.
Gambar 2.3 reaksi garis fluks[3]
Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan
(looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B. Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada
kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan
berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan magnet . Medan konduktor B
yang berlawanan arah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan
menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha
untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya
tersebut akan membuat rotor berputar searah jarum jam.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah
tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun
sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet
11
juga berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah
tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.4 Prinsip kerja motor dc[3]
Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka
tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan
reaksi. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan
maka menimbulkan perputaran pada motor[1].
Mekanisme kerja untuk motor dc:
1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
12
3. Karakteristik Motor DC
Karakteristik yang dimiliki suatu motor dc dapat digambarkan melalui kurva
daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa
batasan-batasan kerja dari motor serta daerah kerja optimum dari motor
tersebut.
Gambar 2.5 Kurva torsi dan kecepatan[ 5 ]
Dari gambar 2.5 di atas terlihat hubungan antara torsi dan kecepatan suatu motor
dc tertentu. Dari grafik terlihat bahwa torsi berbanding terbalik dengan kecepatan
putaran. Dengan kata lain terdapat tradeoff antara besar torsi yang dihasilkan motor dengan kecepatan putaran motor.
Dua karakteristik penting terlihat dari grafik yaitu:
1. Stall torque, menunjukkan titik pada grafik dimana torsi maksimum tetapi tidak ada putaran pada motor.
13
Analisa terhadap grafik dilakukan dengan menghubungkan kedua titik tersebut
dengan sebuah garis, dimana persamaan garis tersebut dapat di tulis di dalam
fungsi torsi atau kecepatan sudut[ 4 ].
...(2.1)
...(2.2) ...(2.3)
...(2.4)
Dengan memasukan persamaan torsi dan kecepatan kedalam persamaan daya di
peroleh[ 4 ].
...(2.3)
...(2.4)
Dari persamaan daya terlihat bahwa daya merupakan perkalian antara torsi dan
kecepatan sudut. Dimana di dalam grafik ditunjukkan oleh luas daerah persegi di
bawah kurva torsi dan kecepatan[ 4 ].
14
B. Sistem Kontrol
Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau
beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau
dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu. Pada buku dengan judul Teknik Sistem Control, sistem kontrol adalah suatu sistem yang membuat agar keluaran (output) sistem sesuai dengan rencana yang diharapkan.
Dalam penggunaannya harus ada benda atau sistem yang dikendalikannya, yang
merupakan sistem fisis, yang bisa disebut dengan kendali (plant). Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis (satuan yang dapat diukur
nilainya). Keluaran merupakan hal yang dihasilkan oleh kendalian, artinya yang
dikendalikan. Sedangkan masukan adalah yang mempengaruhi kendalian, yang
mengatur keluaran. Kedua dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama dalam
penentuan nilainya.
Dalam sistem kontrol ini, proses penentuan hasil keluarannya dapat menggunakan
metode umpan maju (feed forward)
Umpan maju (feed forward)
Apabila masukan proses yang dijadikan pedoman untuk menentukan tindakan
terhadap proses, misalnya temperature udara diluar terlampau tinggi, maka
15
Gambar 2.7 Sistem kontrol berumpan maju
C. Mikrokontroler ATmega 328
Mikrokontroler merupakan sebuah sistem mikroprosesor dimana di dalamnya
sudah terdapat Central Proccesssing Unit (CPU), Random Acess Memory (RAM),
Electrically Erasable Programmable Read Only Memori (EEPROM), I/O, Timer
dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung terorganisasi dengan
baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai. Umumnya mikrokontroler memiliki instruksi manipulasi bit, akses ke I/O secara
langsung sertaproses interupsi yang cepat dan efisien. Penggunaan mikrokontroler
sudah banyak ditemui dalam berbagai peralatan elektronik, seperti telepon digital,
microwave oven, televisi, dan lain-lain. Mikrokontroller juga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dalam industri seperti: sistem kendali, otomasi, dan
lain-lain.
Output
Controller Plant
16
Konfigurasi pin mikrokontroller ATmega 328 adalah sebagai berikut:
Gambar 2.8 PDIP ATmega 328 P[6]
Untuk melihat konfigurasi ATmega 328 dapat dilihat pada gambar 2.8 yang
merupakan tampilan nama pin dari ATmega 328.
a. VCC merupakan pin yang digunakan sebagai masukan sumber tegangan.
b. GND merupakan pin untuk Ground.
c. Port B (PB0:PB7) XTAL1/ XTAL 2/TOSC1/TOSC2 merupakan port I/O
dengan internal pull-up resistor. Untuk XTAL digunakan sebagai pin
external clock.
d. Port C (PC0:PC6) merupakan pin I/O dan merupakan pin masukan ADC.
Terdapat juga pin RESET yang digunakan untuk mengembalikan kondisi mikrokontroller seperti semula.
e. Port D (PD0:PD7) merupakan pin I/O sinyal analog.
f. AVCC adalah pin masukan untuk tegangan ADC.
17
D. Sensor Ultrasonik SRF04
Sensor jarak SRF04 adalah sebuah device transmitter dan receiver ultrasonic dalam 1 package buatan Devantech yang dapat membaca jarak dengan prinsip sonar.
Gambar 2.9 Sensor ultrasonic SRF04[7]
Spesifikasi SRF04
Tegangan keja : 5V DC
Konsumsi arus : 30mA (max 50mA)
Frekuensi kerja : 40KHz
Jangkauan : 3cm - 300cm
Input trigger : 10us, level pulsa TTL
Dimensi : PxLxT (24 x 20 x 17) mm
18
Gambar 2.10 Pin pada sensor ultrasonikSRF04[7]
Gambar 2.11 Sinyal pulsa pada sensor ultrasonikSRF04[7]
Untuk mengaktifkan SRF04, mikrokontroler harus mengirimkan pulsa positif
minimal 10us melalui pin trigger, maka SRF04 akan mengeluarkan sinyal
ultrasonic sebesar 8 cycle dan selanjutnya SRF04 akan memberikan pulsa
100us-18ms pada outputnya tergantung pada informasi jarak pantulan objek yang
19
E. DISC BRAKE
Disc brake ( Rem cakram) adalah perangkat yang mampu memperlambat bahkan menghentikan laju kendaraan. Rem ini bekerja dengan cara saling bergesekannya
antara sepatu rem/kampas rem dengan piringan atau sebuah tromol.
Gambar 2.12 Rem Cakram (DiscBrake) [8]
Ada 5 komponen pada rem cakram yaitu:
1. Master Rem
Master rem ini berfungsi sebagai penekan minyak rem. karena sistem kerja dari
rem cakram adalah tekanan minyak rem terhadap kaliper rem.
20
Dalam master rem ini ada beberapa komponen yang menempel, yaitu :
- sebuah bak penampung minyak rem.
- kemudian handle sebagai penekan piston
- pegas sebagai memantul handle agar kembali ke posisi semula
- piston atau penekan.
alat ini lah yang berfungsi sebagai pembuka dan penutup lubang aliran minyak
rem yang ada di bak penampung.setelah membuka lubang kemudian piston ini
menekan minyak rem ke arah kaliper.
2. Selang
Selang ini berfungsi sebagai penyalur dari minyak rem yang mendapat
tekanan dari piston di kaliper.
21
3. Kaliper Rem
Gambar 2.15 Kaliper Rem[8]
Setelah minyak melalui selang kemudian berlanjut ke kaliper rem. Kaliper rem ini
ada batang penekan atau piston, fungsinya untuk menekan kampas rem atau
sepatu rem.
4. Kampas rem/sepatu rem
Tekanan berlanjut ke kampas rem.kampas biasanya terbuat dari campuran asbes
yang di bentuk sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan gesekan dan
cengraman yang sangat kuat terhadap piringan atau disc.
Di dalam sebuah kampas biasanya terdapat garis-garis atau alur. fungsinya untuk
mengurangi panas akibat gesekan selain itu juga sebagai tempat pembuangan
22
Gambar 2.16 Kanvas Rem[8]
5. Piringan (Disc)
Tekanan dari kampas rem berlanjut di piringan cakram.karna kedua kampas rem
menjepit dengan kuat sebuah piringan cakram maka terjadilah gesekan yang
mampu memperlambat laju kendaraan
.
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di
Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas
Lampung.
B. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan pada perancangan ini adalah sebagai berikut:
1. 1 unit Laptop dengan spesifikasi Core i5 2.4Ghz Windows 7.
2. Perangkat lunak bahasa c
3. 1 unit electronic tools kit.
4. Multimeter digital.
5. 1 unit solder untuk realisasi rangkaian.
6. 1 unit Project Board.
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk perancangan ini adalah:
1. 1 unit Motor dc.
24
3. 1 unit sensor Ultrasonic.
4. 1 unit rangkaian minimum Atmega 328
5. 1 unit rangkaian driver relay motor dc. 6. 1 unit LCD (Liquid Crystal Display.)
7. 1 unit downloader Arduinodengan komunikasi serial.
8. Komponen elektronika yang terdiri atas komponen resistor, kapasitor,
transistor, kristal dan rangkaian terpadu (intregated circuit atau IC).
9. PCB polos secukupnya.
10.Kabel secukupnya.
11.Papan triplek secukupnya.
C. Langkah-langkah Kerja Perancangan
Dalam perancangan sistem telemetri ini dilakukan langkah-langkah kerja sebagai
berikut :
1. Studi literatur
Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan yang
mendukung tentang penulisan tugas akhir ini, antara lain :
a. Karakteristik Motor dc tipe DL 10210 A hubung seri. b. Sistem kontrol pada motor dc.
c. Bahasa pemrograman Arduino.
d. Karakteristik mikrokontroler Atmega 328.
e. Karakteristik Sensor Ultrasonik jenis SRF04.
25
g. Karakteristik komponen elektronika
Studi literatur dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari
bahan-bahan ajar, internet, dan juga dari hasil penelitian sebelumnya yang
membahas tentang sistem ini.
2. Perancangan blok diagram rangkaian sistem kendali
merancangan blok diagram ini dilakukan agar mempermudah dalam
merealisasikan alat yang akan dibuat.
3. Implementasi rangkaian sistem kendali
Implementasi rangkaian dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut:
a. Menentukan rangkaian dari masing-masing blok diagram yang ada.
b. Memilih komponen yang sesuai untuk setiap rangkaian.
c. Merangkai dan melakukan pengujian terhadap rangkaian yang
telah dibuat pada masing-masing blok diagram.
d. Membuat program menggunakan bahasa C dan kemudian
memasukannya dalam sebuah mikrokontroler Atmega 328.
e. Menggabungkan rangkaian perblok yang telah diuji pada sebuah
papan percobaan (project board), melakukan pengujian ulang setelah dilakukan penggabungan rangkaian.
f. Merangkai semua rangkaian yang telah dibuat dan dinyatakan
berhasil ke dalam sebuah PCB.
4. Uji coba kontroler sistem kendali
Uji coba kontroler ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
26
serta secara keseluruhan untuk menentukan tingkat keberhasilan kontroler
ini. Adapun hal-hal yang diuji cobakan sebagai berikut:
a. Merangkai sumber tegangan yang akan digunakan pada motor dc.
b. Merangkai sumber tegangan yang akan digunakan pada
mikrokontroler.
c. Kecepatan motor dengan tegangan paling maksimum dan
minimum
d. Kinerja sensor Ultrasonik, kinerja LCD, kinerja driver motor dc, kinerja Mikrokontroler ATmega 328.
e. Kinerja sinkronisasikecepatanmotor dc dengan sensor Ultrasonik.
f. Kinerja sistem secara keseluruhan.
5. Analisis dan kesimpulan
Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengujian sistem ini
baik perbagian maupun secara keseluruhan dengan nilai yang diharapkan
dari literatur yang ada.
6. Pembuatan laporan
Akhir dari tahap penelitian ini adalah pembuatan laporan dari semua
kegiatan penelitian yang telah dilakukan.
D. Spesifikasi Alat
Spesifikasi dari alat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Motor dc
27
3. Driver motor dc yang disesuaiakan dengan spesifikasi motor. 4. Rangkaian regulator dengan output 5 Vdc.
5. Rangkaian minimum mikrokontroler Atmega 328.
6. Rangkaian minimum sensor ultrasonik.
7. Rangkaian minimum Liquid Crystal Display (LCD)
E. Desain Sistem
1. Perancangan Blok Diagram Sistem
Gambar 3.1 Blok diagram rangkaian pengendali motor dc
Penjelasan gambar 3.1, adalah sebagai berikut:
Ketika sistem pada kondisi on, maka motor dc akan berputar maksimum dengan tegangan masukannya 25 Vdc. Dengan menggunakan rangkaian driver motor dc maka motor dc dapat dikontrol oleh mikrokontroler. Pengontrolan ini
28
menggunakan sensor ultrasonik, dimana prinsip kerjanya adalah mampu membaca
gelombang ultrasonic suatu benda pantul. Gelombang ultrasonic adalah
gelombang dengan besar frekuensinya diatas frekuensi gelombang suara, yaitu
lebih dari 20KHz. Sensor ultrasonic terdiri dari rangkaian penerima ultrasonik
yang disebut receiver. Sinyal ultrasonik yang dibangkitkan akan dipancar kandari
transmitter ultrasonik. Sehingga ketika sinyal mengenai benda pantul, maka sinyal ini akan dipantulkan dan diterima oleh receiver ultrasonik.Pengukuran jarak yang dilakukan sensor ultrasonic akan disinkronkan dengan putaran motor dc
menggunakan mikrokontroler Atmega 328 yang telah diprogram dengan
menggunakan software Arduino. Akan tetapi jika jarak seting pada pengereman mekanik on atau sensor ultrasonic telah memberi sinyal pada mikrokontroler untuk menjalankan pengereman mekanik, maka secara otomatis mikrokontroler
member sinyal pada driver motor untuk menggerakan motor penggerak rem mekanis untuk mengerakkan rem cakram agar motor dihentikan secara sempurna
dengan menggunakan pengereman mekanis. Sistem pengereman otomatis ini
sangat tepat sekali ketika harus diaplikasikan pada sistem pengereman otomatis
pada mobil listrik dalam memberikan kenyamanan dan keamanan pengemudi,
serta dapat mengurangi angka kecelakaan dijalan raya yang diakibatkan oleh
pengemudi yang mengantuk.
Untuk mempermudah dalam perancangan, maka rangkaian dipisahkan
berdasarkan fungsinya. Berikut ini adalah diagram aliran kerja alat, blok diagram
29
2. Diagram Alir Prinsip Kerja Alat
30
31
Tabel 3.1 Keterangan gambar 3.2
Diagram alir keterangan
Mulai Semua sistem di hubungkan pada power supply
Sensor jarak Mulai memancarkan gelombang ultasonik
Baca jarak (d) Sensor ping membaca jarak pantul pada benda motor berhenti secara sempurna
32
3. Rangkaian Skematik
Gambar 3.3 Rangkaian Skematik
Prinsip kerja dari gambar 3.3. adalah ketika sensor ultrasonik mendeteksi adanya
benda yang berada di depannya, maka dengan mikrokontroler sinyal yang dikirim
oleh sensor ultrasonik akan dikofigurasikan ke putaran motor, sehingga ketika
jarak benda yang terdeteksi semakin dekat, maka motor dc tersebut akan
melambat. Akan tetapi jika jarak seting pada sensor telah on, maka sensor
ultrasonik akan mengirim sinyal pada mikrokontroler agar menjalankan
pengereman mekanik untuk menghentikan motor secara sempurna. Dengan batas
maksimum pembacaan jarak dari sensor ultrasonic adalah 3 meter. maka akan
digunakan 10 tahap pengereman yang akan difungsikan. Pada kondisi 100 cm
33
pantul pada sensor ultrasonik akan ditampilkan. Sehingga mempermudah
mengetahui berapa nilai jarak terdeteksi.
Gambar 3.4. Rancang alat sistem pengereman mekanik motor dc
LCD
Mikrokontroler
ServoPenggerakTuas
Driver Relay
Ultrasonik
Motor DC Disc Brake
34
Tabel 3.2 Keterangan gambar 3.4
Keterangan Fungsi
Sensor Ultrasonic Sebagai indicator jarak benda yang ada
didepannya.
Rangkaian Minimum Mikrokontroler ATmega328
Sebagai pengontrol putaran motor dc dengan mendapat masukan dari pembacaan jarak dari sensor ultrasonic
Liquid Crystal Display(LCD)
Sebagai media informasi nilai dari putaran motor dan tegangan masukan ke motor dc
Motor DC tipeDL 10210 A hubung seri
Sebagai peralatan yang diatur putarannya dengan perintah dari mikrokontroler
Power Suplay Sebagai sumber listrik sistem
Driver Motor Sebagai penggerak putaran motor
Motor dc
penggeraktuas rem Sebagai penggerak tuas rem
Disc brake Sebagai pengereman mekanik
Gambar 3.5 Desain servo pengereman pada master rem cakram servo
Master rem cakram
35
Pada gambar 3.5 terlihat nilai sudut pada servo 105 , hal ini dianggap bahwa
sudut 0 pada motor servo adalah 105 , dan arah gerak tekan tuas pada master rem
adalah bergerak dari arah kiri ke kanan.
Gambar 3.6 Desain kopel rem cakram pada motor dc
Pada gambar 3.6 terlihat desain pengereman mekanik motor dc yang terkopel oleh
rem cakram.
Motor DC
36
4. Diagram alir penelitian
Gambar 3.7. Diagram alir penelitian
Mulai
Alat Bekerja dengan Baik
37
F. Pengujian Alat
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui integrasi semua subsistem apakah
sudah berhasil atau tidak. Dengan menjalankan semua sistem yang telah dirangkai
dan diprogram. Nantinya dalam pengujian model ini akan dilakukan pendekatan
benda pantul ke sensor ultrasonik. Dengan jarak menghadapkan benda pantul dari
jarak 300 cm sampai jarak 0 cm bagaimana reaksi motor dc. Data pembacaan
jarak benda dan tegangan yang masuk ke motor dc akan ditampilkan ke lcd agar
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari serangkaian penelitian, pengujian, dan analisa yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Motor dc dapat berhenti secara bertahap. Dengan cara memperbesar sudut
pada motor servo, dengan begitu dapat memperbesar daya tekan pada tuas
rem cakram, sehingga didapat beberapa kondisi motor akan berhenti
secara bertahap.
2. Putaran motor dc berjalan sejajar dengan pembacaan sensor jarak.
Semakin dekat pembacaan suatu benda oleh sensor jarak, maka semakin
besar tekanan pada master rem cakram.
3. Dari uji coba pengambilan data, sudut servo terbaik untuk pengereman
secara sempurna diperlukan daya 10,429 watt pada sudut untuk
menghentikan laju putar motor dc secara sempurna.
B. Saran
Untuk memberikan masukan dan memudahkan dalam penelitian, .berikut
64
1. Menggunakan sensor Ultrasonik yang mampu mendeteksi benda dengan
jarak pembacaan yang lebih jauh.
2. Perlu adanya sensor tambahan, berupa sensor kecepatan yang mampu
memberikan masukan terhadap mikrokontroler yang berfungsi untuk
berbagai kondisi di lapangan.
3. Otomatisasi pengereman pada putaran motor dc ini, diharapkan dapat
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sulasno dan agus prayitno, Thomas. 2006. Teknik sistem control-Edisi pertama. Yogyakarta. Graha ilmu.
[2] Peralatan Energi Listrik: Motor Listrik
www.energyefficiencyasia.org [20 maret 2013]
[3] http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/
[29 maret 2013]
[4] Sari, Ranti Permata. 2010. Penalaan Parameter Kontrol PID Dengan Metode Heuristic, Aplikasi: Sistem Pengendalian Kecepatan Motor DC. (Tugas Akhir). Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.
[5] http://lancet.mit.edu/motors/motors3.html
[6] ATmega 328 PDF Datasheet
http://www.alldatasheet.com [29 maret 2014]
[7] Ultrasonic sensor SRF04
http://www.alldatasheet.com [29 maret 2014]
[8] Cara kerja rem cakram