• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HAMA DAN PENYAKIT PADA TUMBUHAN (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 1 Gisting T.P 2013/2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HAMA DAN PENYAKIT PADA TUMBUHAN (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 1 Gisting T.P 2013/2014)"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGGKATKAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HAMA DAN PENYAKIT PADA TUMBUHAN

(Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 1 Gisting T.P 2013/2014)

Oleh DINI WAHYUNI

Hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi yang mengajar di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Gisting, diketahui bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini dikarenakan guru masih sering menggunakan metode ceramah akibatnya kurang merangsang aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa melalui pemafaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.

(2)

iii

siswa terhadap pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran yang dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa sebesar 66,67 % dengan kategori sedang. Hasil setiap indikator mengalami peningkatan yaitu pada C1 untuk kelas eksperimen sebesar 7,00. Pada C2 untuk kelas ekperimen sebesar 6,09. Pada C4 kelas eksperimen sebesar 8,86. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran siswa berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada materi pokok hama dan penyakit pada tumbuhan di SMP Muhammadiyah 1 Gisting.

(3)

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGGKATKAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HAMA DAN PENYAKIT PADA TUMBUHAN (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil

SMP Muhammadiyah 1 Gisting T.P 2013/2014)

Oleh DINI WAHYUNI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gisting, Tanggamus pada 26 Juli 1990, yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Tunadi Saleh dan Ibu Suarni. Penulis bertempat tinggal di Jln. Raya Gisting Desa Kejayaan Kecamatan Talangpadang Kabupaten Tanggamus, HP (081368290100).

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah SD Negeri 1 Banding Agung (1996-2002), SMP Muhammadiyah 1 Gisting (2002-2005), SMA Negeri 1

Talangpadang (2005-2008). Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui jalur (UM).

(8)

Dengan menyebut nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, ku persembahkan karya kecilku ini

untuk :

Ibuku tercinta Suarni, S.Pd., yang telah membesarkanku, mendidik, dan

mendo

akanku. Jasa ibu takkan mungkin dapat ananda balas walau sampai

akhir hayat. Mudah-mudahan kelak dapat membahagiakan dan dapat

membuat ibu bangga telah melahirkanku. Dan untuk ayahku tercinta Tunadi

Saleh, terima kasih telah membimbing, menyayangiku, serta memberikanku

semangat dalam setiap langkahku.

Adikku tercinta A.Dimas Kurniawan , terima kasih atas doa ,kasih sayang dan

semangatnya.

Para pendidik dan dosen yang terhormat, terima kasih atas bimbingan yang

kalian berikan pada ku hingga aku dapat melihat dunia dengan ilmu.

Insan pilihan Allah SWT yang kelak akan menjadi imamku

Para sahabat seperjuangan yang saling memberi motivasi…

(9)

ix

MOTO

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan

yang ada pada diri mereka sendiri”. (Surat Ar-Ra`d : 11)

“Tak ada rahasia untuk menggapai kesuksesan, sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras & mau belajar dari kegagalan”

(Collin Powell)

“Langkah pertama pertama memang tidak selalu mudah, tetapi kita tidak akan pernah berhasil tanpa langkah pertama”

(10)

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PEMANFAATAN LINGKUNGAN

SEKOLAH SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN UNTUK

MENINGGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOKHAMA DAN PENYAKIT PADA TUMBUHAN” (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 1 Gisting T.P 2013/2014).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

(11)

xii

4. Drs. Darlen S. M. Biomed, selaku Pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

5. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

6. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan dan motivasi yang sangat berharga;

7. Saiful anwar, S. Pd, selaku Kepala SMP Muhammadiyah 1 Gisting dan Sukhairi Diar, Amd. Pd., selaku guru mitra, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian serta motivasi yang sangat berharga;

8. Teristimewa mas Dedi Setiawan, terima kasih atas doa, semangat dan dukungan yang telah diberikan;

9. Rekan-rekan BIOMA (Mahasiswa Pendidikan Biologi Mandiri 2008) Era Oktariani Y., S.Pd., Fina Citha Kasih, S.Pd., Sulistianingsih, S.Pd., Eko Budiono, S.Pd., Ihda Febriana S., Devia Ratna Sari, S.Pd., Made Setia Harini, S.Pd., Eva Febriani R., S.Pd., Yulia Susidawati, S.Pd., Rela Kristiyawanti, S.Pd.,Erfina Tri Utami, S.Pd., Heni Yuli Puspita S., Rohmaniar, Nurmalasari, kakak dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang kalian berikan;

(12)

xii

11.Sahabat-sahabat seperjuang, Apriani, Amd.Keb., Sugesti Nadya, S.Pd., dr. Ratia Resti Y., Vika Chortacilia, Amd.Keb., Febri Andang I., S.Pd.,

Eza Yolan Y., S.Tp., Imam Firmansyah, S.Kom., Wahyu Irianto, S.kom., Riki Andika, SE., terima kasih atas dukungan dan persahabatan yang kalian

berikan;

12.Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amien.

Bandar Lampung, Maret 2015 Penulis

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Lembar observasi aktivitas siswa ... 40

2. Klasifikasi presentasi aktivitas siswa ... 42

3. Angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media lingkungan pada aktifitas dan hasil belajar siswa ... 42

4. Penskoran angket tanggapan siswa pada pembelajaran dengan menggunakan media lingkungan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa ... 43

5. Tabulasi data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media lingkungan terhadap aktifitas dan hasil belajar siswa ... 44

6. Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol ... 45

7. Hasil uji statistik nilai pretes, postes, N-gain hasil belajar oleh siswa pada kelas eksperimen dan kontrol ... 47

8. Hasil analisis statistik setiap indikator hasil belajar pada kelas eksperimen dan kontrol ... 48

9. Rubrik penilaian LKS pertemuan 1 ... 96

10.Rubrik penilaian LKS pertemuan 2 ... 98

11.Rubrik penilaian Soal pretest dan posttest ... 105

12.Data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan lingkungan sekolah ... 108

13.Lembar observasi aktivitas belajar siswa kelas eksperimen ... 109

14.Data observasi aktivitas belajar siswa kelas eksperimen ... 111

15.Nilai pretes dan postes hasil belajar per indikator kelas eksperimen ... 112

(14)

xvi

17.Analisis butir soal pretes dan postes per indikator kelas

eksperimen ... 115

18.Analisis hasil belajar per indkator soal pretes dan postes kelas eksperimen ... 117

19.Lembar observasi aktivitas belajar siswa kelas kontrol ... 119

20.Data observasi aktivitas belajar siswa kelas kontrol ... 121

21.Nilai pretes dan postes hasil belajar per indikator kelas ... 123

22.Nilai pretes, postes dan N-gain kelas kontrol... 127

23.Analisis butir soal pretes dan postes per indikator kelas kontrol ... 129

24.Analisis hasil belajar per indkator soal pretes dan postes kelas Kontrol ... 133

25.Hasil uji normalitas pretes kelas eksperimen dan kontrol ... 136

26.Hasil uji Mann-Whitney U pretes kelas eksperimen dan kontrol ... 136

27.Hasil uji normalitas postes kelas eksperimen dan kontrol ... 137

28.Hasil uji kesamaan dua varians dan kesamaan dua rata-rata postes .... 138

29.Hasil uji satu pihak rata-rata postes ... 139

30.Hasil uji normalitas N-gain kelas eksperimen dan kontrol ... 139

31.Hasil uji kesamaan dua varians dan kesamaan dua rata-rata N-gain .. 140

32.Hasil uji perbedaan dua rata-rata N-gain ... 141

33.Hasil uji normalitas N-gain pada aspek C1 kelas eksperimen dan kontrol ... 141

34.Hasil uji Mann-Whitney U , N-gain pada aspek C1 kelas eksperimen dan kontrol ... 142

35.Hasil uji normalitas N-gain pada aspek C2 kelas eksperimen dan kontrol ... 143

36.Hasil uji Mann-Whitney U , N-gain pada aspek C2 kelas eksperimen dan kontrol ... 143

(15)

xvii

38.Hasil uji homogenitas pada aspek C4 kelas eksperimen dan kontrol .. 146 39.Hasil uji perbedaan dua rata-rata pada aspek C4 kelas eksperimen

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 10 2. Desain penelitian pretes-postes kelompok non ekuivalen ... 31 3. Aktivitas belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol. ... 47 4. Tanggapan siswa terhadap pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai

sumber pembelajaran siswa. ... 49 5. Contoh jawaban siswa untuk indikator kognitif C1 (LKS pada kelas

eksperimen). ... 56 6. Contoh jawaban siswa untuk indikator kognitif C2 (LKS pada kelas

eksperimen). ... 57 7. Contoh jawaban siswa untuk indikator kognitif C4 (LKS pada kelas

eksperimen ... 57 8. Guru dan siswa mengamati lingkungan sekitar sekolah ... 148 9. Siswa dan kelompoknya mengamati hama dan penyakit pada

tumbuhan ... 148 10.Siswa mempresentasikan hasil pengamatan hama dan penyakit pada

(17)

DAFTAR ISI

H. Pengolahan Data Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Pembelajaran Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa ... 42

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 45

(18)

xiv

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN 1. Silabus ... 63

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 67

3. Lembar Kerja Kelompok ... 83

4. Soal Pretes dan Postes ... 100

5. Angket Tanggapan Siswa ... 107

6. Data Hasil Penelitian Analisis ... 109

7. Uji Statistik Data Hasil Penelitian ... 136

(19)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya merupakan pengembangan dari sumber daya manusia. Melalui pendidikan, kita ingin menghasilkan manusia yang berkualitas. Manusia yang berkualitas dilihat dari segi pendidikan yang terkandung secara jelas dalam Tujuan Pendidikan Nasional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pada pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (BSNP, 2009:243).

(20)

2

Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi perkembangan peradaban manusia dalam suatu bangsa. Bangsa yang

mempunyai peradaban maju adalah bangsa yang mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena itu harus dilakukan usaha untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan (Azizah, 2012:1).

Saat ini guru telah banyak menggunakan media grafis, tiga dimensi, dan proyeksi. Media tersebut pada dasarnya bertujuan untuk memvisualkan fakta, gagasan, kejadian, peristiwa, dalam bentuk tiruan dari keadaan yang

sebenarnya untuk membantu proses pembelajaran. Di sisi lain pihak guru dan siswa bisa mempelajari keadaan yang sebenarnya di luar kelas dengan

menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang aktual dan efektif serta efisien untuk dipelajari dan diamati dalam hubungannya dengan proses belajar dan mengajar. Cara ini lebih bermakna dari pada pengajaran di kelas, karena para siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.

(21)

3

Mata pelajaran biologi sebenarnya tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang dihafal, melainkan pelajaran biologi membutuhkan kegiatan atau proses aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu untuk memahami pembelajaran biologi dengan baik telah banyak usaha yang dapat dilakukan oleh seorang guru agar siswa dapat menerima materi pelajaran dengan mudah dan cepat. Diantaranya adalah dengan menghadirkan strategi pembelajaran yang tepat sebagai pelengkap proses belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal. Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa (Daryanto,

2010:13).

(22)

4

siswa dihadapkan kepada peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, lebih faktual dan kebenaranya lebih dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Gisting.

Jika pada saat belajar siswa diperkenalkan oleh guru mengenai tanaman padi, dengan memanfaatkan lingkungan persawahan, siswa akan memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi. Dalam pemanfaatan lingkungan tersebut guru dapat membawa kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, budaya, perkembangan emosional serta intelektual. Pemilihan lingkungan sebagai sumber belajar dapat membangkitkan semangat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan sumber belajar pada tahap-tahap orientasi pengajaran sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu (Arsyad, 2010:85)

(23)

5

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, kondisi lingkungan sekitar sekolah di SMP Muhammadiyah 1 Gisting terdapat sawah dan kebun seperti kebun cabai, kebun kubis, kebun terong, kebun singkong, kebun jagung dan tomat. Kondisi lingkungan sekolah ini memiliki sumber daya alam yang baik. Sehingga siswa dapat memanfaatkan lingkungan tersebut sebagai sumber belajar. Melalui lingkungan diharapkan siswa dapat belajar dari apa yang ditemukannya di lingkungan.

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat mempermudah siswa menyerap bahan pelajaran, lebih mengenal kondisi lingkungan yang

sebenarnya, menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dialami, serta turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan sekitarnya. Rouseau, (dalam Lily, 2002:3) menyatakan bahwa: “Anak-anak sebaiknya belajar langsung dari pengalamannya sendiri, dari pada hanya mengandalkan perolehan informasi dari buku-buku, guru pertamaku adalah kakiku, tanganku dan mataku, karena dengan inderaku itu mengajariku berpikir”.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul ”Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran untuk

(24)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh yang signifikan dari pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas belajar biologi siswa kelas VIII pada materi pokok hama dan penyakit tumbuhan SMP Muhammadiyah 1 Gisting semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014? 2. Adakah pengaruh yang signifikan dari pemanfaatan lingkungan sekolah

sebagai sumber pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII pada materi pokok pada materi pokok hama dan penyakit tumbuhan SMP Muhammadiyah 1 Gisting semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII pada materi pokok pada materi pokok hama dan penyakit tumbuhan SMP Muhammadiyah 1 Gisting semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014.

(25)

7

materi pokok hama dan penyakit tumbuhan SMP Muhammadiyah 1 Gisting semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti

Diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi peneliti berupa pengalaman mengajar sebagai calon guru dalam memanfaatkan

lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran. 2. Bagi siswa

Diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, memberikan suasana belajar siswa yang menyenangkan di SMP Muhammadiyah 1 Gisting dan tidak membosankan serta membiasakan siswa bekerjasama dalam kelompok sehingga meningkatkan hasil belajar pada materi pokok hama dan penyakit tumbuhan.

3. Bagi guru/calon guru

Dengan menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran diharapakan dapat menjadikan salah satu alternatif bagi guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran sebagai upaya meningkatkan hasil belajar pokok hama dan penyakit tumbuhan.

4. Bagi sekolah

(26)

8

sistem pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif yang dapat meningkatkan kelulusan yang bermutu dan berdayaguna.

E. Ruang lingkup Penelitian

Untuk memberikan kejelasan dalam penelitian, berikut dikemukakan beberapa batasan yaitu :

1. Sumber pembelajaran yang digunakan adalah lingkungan sekitar sekolah SMP Muhammadiyah 1 Gisting yaitu sawah dan kebun seperti kebun cabai, kebun kubis, kebun terong, kebun singkong, kebun jagung dan tomat.

2. Hasil belajar ranah koqnitif yang diperoleh dari hasil tes awal dan tes akhir.

3. Aktivitas yang diamati yaitu aktivitas siswa yang relevan dengan proses pembelajaran yaitu kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan,

memberikan ide/pendapat, bertukar informasi, dan bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok.

4. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol.

5. Materi pokok pada penelitian ini adalah hama dan penyakit pada tumbuhan.

F. Kerangka Fikir

(27)

9

bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pembelajaran dilakukan.

Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Oleh sebab itu, apa yang dilakukan oleh seorang guru harus mengarah pada

pencapaian tujuan untuk meningkatkan hasil belajar serta aktifitas belajar siswa.

Guru tidak lagi menjadi sumber informasi yang menyebabkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menjadi pasif. Ada baiknya guru menggunakan sumber pembelajaran yang bisa mempelajari keadaan yang sebenarnya di luar kelas dengan menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang aktual dan efektif serta efisien untuk dipelajari dan diamati dalam hubungannya dengan proses belajar dan mengajar. Salah satu sumber pembelajaran yang dapat digunakan adalah lingkungan sekolah. Pada pembelajaran dengan

(28)

10

Penggunaan lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran belajar

diharapkan dapat meningkatkan peran aktif siswa karena dalam pembelajaran ini dihadapkan langsung dengan lingkungan yang aktual dan efektif.

Sehingga siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar biologi.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar biologi.

Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Keterangan:

X = Variabel bebas (penerapan lingkungan sebagai sumber pembelajaran) Y1 = Variabel terikat (aktivitas belajar siswa)

Y2 = Variabel terikat (hasil belajar siswa)

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

X

Y2

(29)

11

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan dari pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII pada materi pokok pada materi pokok hama dan penyakit tumbuhan SMP Muhammadiyah 1 Gisting semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014.

(30)

12

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sumber Belajar Lingkungan

Dalam pengertian sempit sumber belajar dapat diartikan seperti buku- buku atau bahan tercetak lainnya yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pengertian itu di pakai dewasa ini oleh sebagian guru, hal ini dapat kita lihat dalam program pengajaran yang di susun oleh para guru, biasanya terdapat komponen sumber belajar pada umumya di isi dengan buku teks atau buku wajib yang di anjurkan. Namun dalam pengertian yang lebih luas arti sumber belajar di berikan oleh Dale dalam Rohani (2007:153) menyatakan bahwa “ sumber belajar itu adalah pengalaman”. Sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup itu sendiri karena segala sesuatu yang di alami di anggap sebagai sumber belajar sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar. Sebagaimana kita ketahui belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan yang didapat melalui pengalaman belajar.

(31)

13

ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan lingkungan sumber belajar, sebagai berikut :

1. Langkah Persiapan

Langkah – langkah yang harus ditempuh pada persiapan diantaranya :

a. Menentukan tujuan belajar yang berhubungan dengan pembahasan bidang studi tertentu.

b. Menentukan obyek yang harus dipelajari dan dikunjungi.

c. Menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan dilakukan.

d. Guru dan siswa mempersiapkan perizinan jika diperlukan.

e. Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar.

Persiapan tersebut dibuat guru dan siswa pada waktu belajar bidang studi yang bersangkutan, atau dalam program akhir semester.

2. Langkah Pelaksanaan

(32)

14

Lalu, siswa dapat berkumpul dengan kelompoknya dan mendiskusikan hasil catatannya untuk melengkapi dan memahami materi yang dipelajarinya. Di akhir kunjungan, guru dan para siswa mengucapkan terima kasih kepada petugas atau pimpinan obyek tersebut. Bagi obyek kunjungan yang sifatnya tidak memerlukan petugas, para siswa dapat langsung bisa melihat dan mengamati objek, serta langsung bisa mewawancarai nara sumber.

3. Tindak Lanjut

Tindak lanjut dari kegiatan belajar “pelaksanaan” di atas adalah kegiatan belajar di kelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan belajar. Setiap kelompok diminta untuk melaporkan hasil – hasil dari pengamatan untuk dibahas bersama. Selain itu, guru juga dapat meminta para siswa untuk menyampaikan kesan – kesannya dari kegiatan belajar tersebut.

Di lain pihak, guru juga memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa dan hasil yang dicapainya. Tugas lanjutan dari kegiatan belajar tersebut dapat diberikan sebagai pekerjaan rumah, misalnya menyusun laporan yang lebih lengkap dan ilmiah.

(33)

15

pengajaran yang mengoptimalkan lingkungan sebagai sumber belajar dikenal dengan pendekatan ekologis (Ghufron, 2011:18).

(34)

16

Sumber belajar dalam pendidikan sangat penting sekali untuk menunjang

pencapaian tujuan pendidikan. Hamalik (2004:194) dalam teorinya “Kembali ke

Alam” menunjukan betapa pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan

peserta didik. Menurut Hamalik (2004:195) Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting.

Lingkungan yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal. Dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajarnya maka hal itu akan lebih bermakna dan bernilai, sebab keadaan sebenarnya yang siswa alami sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggung

jawabkan. Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari siswa, memperkaya wawasannya, tidak terbatas oleh empat dinding kelas, dan kebenarannya lebih akurat (Ahmadi, 2000:24).

Menurut Sudjana (2009:34) membawa kelas atau para siswa keluar kelas dalam rangka kegiatan belajar tidak terbatas oleh waktu. Artinya tidak selalu memakan waktu yang lama, tapi bisa saja dalam satu atau dua jam pelajaran bergantung kepada apa yang akan dipelajarinya dan bagaimana cara mempelajarinya.

(35)

17

1. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akanlebih tinggi.

2. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa duhadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.

3. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta ebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat.

4. Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat

dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, wawancara, menguji fakta dan lain-lain

5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan social, lingkungan alam, ingkungan buatan dan lain-lain.

6. Siswa dapat memahami dan mengahayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya

Hamid (2009:170) menyatakan jika pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai tanaman padi, dengan memanfaatkan lingkungan

persawahan, anak akan dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi. Dalam pemanfaatan lingkungan tersebut guru dapat membawa kegiatan

kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Namun jika guru menceritakan kisah tersebut di dalam

(36)

18

halnya jika guru mengajak anak untuk memanfaatkan lingkungan. Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, budaya, perkembangan

emosional serta intelektual. Anak-anak belajar melalui interaksi langsung dengan benda - benda atau ide - ide. Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan untuk menguatkan kembali konsep - konsep seperti warna, angka, bentuk dan ukuran.

Menurut Sadiman dkk (1996:360) penggunaan sumber dan media baik visual, audiovisual, proyeksi maupun tiga dimensi pada dasarnya memvisualkan fakta, gagasan, peristiwa, dalam bentuk tiruan dari kondisi sebenarnya. Selain itu, sebenarnya guru dimungkinkan untuk menghadapkan siswa kepada lingkungan yang aktual untuk dipelajari, diamati ataupun praktek langsung dalam

hubungannya dengan proses pembelajaran. Terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses pembelajaran, diantaranya :

1. Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda - benda yang telah ada di lingkungan.

2. Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik.

(37)

19

4. Pelajaran lebih aplikatif, sumber belajar yang diperoleh siswa melalui

lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda - benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari - hari.

5. lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah.

6. Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya mudah dipahami oleh siswa.

Menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat mendorong siswa untuk memanfaatkan semaksimal mungkin lingkungan di sekitarnya untuk menunjang kegiatan pembelajaran mereka. Lingkungan menyimpan berbagai jenis sumber dan media belajar yang hampir tak terbatas. Lingkungan dapat kita manfaatkan sebagai sumber dan media belajar untuk berbagai mata pelajaran terutama pada pengajaran Biologi. Kita tinggal memilihnya berdasarkan prinsip -prinsip atau kriteria pemilihan media dan menyesuaikannya dengan tujuan, karakteristik siswa dan topik pelajaran yang akan kita ajarkan (Hamid, 2008:57-60).

(38)

20

lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sawah, kebun singkong, kebun bayam, kebun tomat, kebun kubis dan lain-lain.

Lingkungan sekitar seperti sawah dan berbagai macam kebun, merupakan jenis lingkungan yang akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh siswa. Sesuai dengan kemampuannya, siswa dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga proses terjadinya.

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat mempermudah siswa menyerap bahan pelajaran, lebih mengenal kondisi lingkungannya, menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya, serta turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini Barlia (2002:1) menyatakan bahwa: “Kebiasaan untuk memanfaatkan fasilitas yang

tersedia di lingkungan sekitar dalam proses belajar mengajar merupakan wujud proses belajar mengajar dengan pendekatan ekologi”.

Berbagai jenis lingkungan yang ada, dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan media pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran. Guru harus pandai menentukan mana yang akan dijadikan sebagai sumber dan media pembelajaran. Selain itu penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar

(39)

21

B. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar, sedangkan dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar (Dimyati dan Mujiono, 2002:3).

Berakhirnya suatu proses pembelajaran, maka siswa memperoleh hasil belajar. Hasil belajar siswa merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu materi yang disampaikan. Dengan kata lain, hasil belajar merupakan bukti adanya proses pembelajaran antara guru dan siswa. Hasil belajar yang bisa diperoleh siswa setelah pembelajaran dapat berupa informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif. Kelima hasil belajar tersebut merupakan kapabilitas siswa.

Kapabilitas siswa tersebut berupa:

1. Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Pemilihan informasi verbal memungkinkan individu berperanan dalam kehidupan.

2. Keterampilan intelektualadalah kecakapan yang berfungsi untuk

(40)

22

3. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan akti-vitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

4. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5. Sikapadalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan

penilaian terhadap obyek tersebut Gagne (dalam Dimyati dan Mujiono, 2002:10)

Menurut Anderson (2000:67-68), Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau tingkatan. Tingkatan tersebut terdiri dari 6 jenis perilaku yaitu:

1. Remember mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajaridan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, dan metode.

2. Understand mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari.

3. Apply mencakup kemampuan menerapkam metode dan kaidah untuk meghadapi masalah yang nyata dan baru.

(41)

23

5. Evaluate mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

6. Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

Hasil belajar siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Arikunto

(2008:25) menyatakan untuk dapat mengukur sejauh mana ketercapaian tersebut, maka diperlukan suatu teknik evaluasi hasil belajar. Menurut Sudijono (2006:62) teknik evaluasi hasil belajar dapat diartikan sebagai alat yang dipergunakan dalam rangka melakukan evaluasi hasil belajar. Selanjutnya, Arikunto (2008:26)

mengemukakan alat yang digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar dikenal dengan instrumen evaluasi.

Dalam konteks evaluasi hasil pembelajaran, dikenal adanya dua macam teknik evaluasi yaitu : teknik tes dan teknik nontes (Sudijono, 2006:65-107).

1. Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar dari segi ranah kognitif. Tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh peserta tes sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi dari peserta tes.

(42)

24

Tes sebagai alat pengukur perkembangan belajar peserta didik dapat dibedakan menjadi 6 golongan yaitu :

a. Tes seleksi

Tes ini sering dikenal dengan istilah ujian saringan atau ujian masuk. Tes seleksi digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes.

b. Tes awal (pre-test)

Tes awal merupakan tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik.

c. Tes akhir (post-test)

(43)

25

d. Tes diagnostik

Tes diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dapat menguasai pengetahuan yang merupakan landasan untuk dapat menerima pengetahuan selanjutnya.

e. Tes formatif

Tes formatif biasa dikenal dengan istilah ulangan harian. Tes ini dilaksanakan pada setiap kali subpokok materi berakhir.

a. Tes sumatif

Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah

sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Tes ini dikenal dengan istilah ulangan umum atau UAS.

(44)

26

2. Teknik Nontes

Teknik nontes digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah afektif dan psikomotor. Teknik nontes dapat digolongkan ke dalam 4 jenis yaitu : observasi, wawancara, angket dan pemeriksaan dokumen.

a. Pengamatan (Observation)

Observasi adalah cara menghimpun data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah cara menghimpun data yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.

c. Angket (Questionaire)

(45)

27

d. Pemeriksaan dokumen (Documentary analysis)

Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta didik teknik nontes juga dapat dilengkapi dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen misalnya riwayat hidup.

C. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar maka semakin baik proses pembelajaran yang terjadi. Dengan demikian belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis (Holt, dalam Wardani, 2007:9).

Aktivitas fisik ialah peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran. Seluruh peranan dan kemauan dikerahkan dan diarahkan supaya daya itu tetap aktif untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal sekaligus mengikuti proses pengajaran secara aktif. Siswa mendengarkan, mengamati, menyelidiki,

(46)

28

dan aktivitas jiwa sebagai berikut:

1. Visual activities, membaca,memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.

2. Oral activities, menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi, dan sebagainya.

3. Listening activities, mendengarkan : uraian, percakapan, diskusi,musik, pidato dan sebagainya.

4. Writing activities, menulis : cerita, karangan, laporan, tes angket, menyalin dan sebagainya.

5. Drawing activities, menggambar, membuat grafik,peta, diagram, pola dan sebagainya.

6. Motor activities, melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang dan sebagainya. 7. Mental activities, menganggap, mengingat, memecahkan masalah,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya. 8. Emotional activities, menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani tenang,

gugup dan sebagainya.

(47)

29

Menurut Memes (dalam Andra, 2007:38), terdapat beberapa indikator aktivitas yang relevan dalam pembelajaran, yang meliputi:

1. Interaksi siswa dalam mengikuti pembelajaran

2. Kecakapan komunikasi siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. 3. Partisipasi siswa dalam proses belajar

4. Motivasi dan kegairahan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar 5. Interaksi antar siswa selama proses belajar mengajar.

6. Interaksi siswa dengan guru selama proses belajar mengajar.

Memes (dalam Andra, 2007:39) menyatakan bahwa : Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa, pedoman yang digunakan sebagai berikut: Bila rata-rata

nilai 75,6 maka dikategorikan aktif. Bila 59,4 ≤ rata-rata nilai < 75,6 maka dikategorikan cukup aktif. Bila rata-rata nilai < 59,4 maka dikategorikan kurang aktif.

(48)

30

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Muhammadiyah 1 Gisting.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 SMP Muhammadiyah 1 Gisting. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan kelas VIIIB. Sampel dipilih dari populasi dengan teknik cluster random sampling, selanjutnya siswa-siswa pada kelas VIIIA terpilih sebagai kelompok eksperimen dan siswa-siswa pada kelas VIIIB sebagai kelompok kontrol. Cluster random sampling yaitu

populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster misalnya kelas sebagai cluster (Margono, 2005:127).

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes kelompok non ekuivalen. Kelas kontrol maupun kelas eksperimen

(49)

31

Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan media lingkungan sekolah melalui pengamatan terhadap lingkungan sekitar sekolah, sedangkan kelas kontrol menggunakan media gambar melalui diskusi. Hasil pretes dan postes pada kedua kelompok subyek dibandingkan. Struktur desainnya adalah sebagai berikut :

Kelompok pretes perlakuan postes I O1 X O2 II O1 C O2

Keterangan : I = Kelas eksperimen, II = Kelas kontrol, O1= Pretes, O2= Postes, X= Perlakuan dengan media lingkungan, C = Perlakuan dengan media gambar melalui diskusi (Dimodifikasi dari Nazir, 2005 : 233).

Gambar 2. Desain pretes postes kelompok non ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut : 1) Membuat surat izin penelitian pendahuluan ke sekolah tempat

diadakannya penelitian.

2) Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti

(50)

32

4) Membuat lembar observasi yang digunakan sebagai acuan untuk

mengamati aktivitas siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran. 5) Membuat angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan

menggunakan media lingkungan sekolah.

6) Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk setiap pertemuan.

7) Membuat instrument evaluasi yaitu soal pretes dan postes. Soal pretes diberikan pada awal pertemuan pertama, sedangkan soal postes diberikan pada akhir pertemuan terakhir.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerap media lingkungan sekolah untuk kelas

eksperimen dan diskusi untuk kelas kontrol.

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut :

1) Kelas eksperimen (Pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah)

a. Pendahuluan

1) Siswa mengerjakan pretes dalam bentuk uraian. 2) Apersepsi :

(51)

33

Berikan contoh hama dan penyakit tumbuhan yang ada dilingkungan kita?

2. Pertemuan 2 : Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajak siswa ke lingkungan sekolah untuk mengamati tumbuhan. Kemudian guru memberikan pertanyaan “Apa yang terjadi jika tumbuhan tersebut

terkena hama dan bagaimana cara penanggulangannya ?” 3) Motivasi :

1. Pertemuan 1 : Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui berbagai jenis hama dan penyakit pada tumbuhan, sehingga kita dapat berusaha untuk merawat tumbuhan tersebut.

2. Pertemuan 2 : Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui berbagai upaya untuk menanggulangi penyakit dan hama pada tumbuhan, sehingga tumbuhan dapat hidup sehat dan bisa dimanfaatkan hasilnya.

b. Kegiatan inti

1) Guru mengajak siswa melihat dan mengamati lingkungan sekitar sekolah.

(52)

34

3) Guru memberikan gambar beserta LKS yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi hama dan penyakit pada tumbuhan.

4) Guru memberikan petunjuk kepada siswa mengenai cara mengerjakan LKS.

5) Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di dalam LKS

6) Siswa mengumpulkan LKS yang telah didiskusikan dengan anggota kelompok.

7) Salah satu perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusi, dan kelompok yang lain memberikan tanggapan.

8) Guru bersama-sama dengan siswa membuat

kesimpulan/rangkuman dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Penutup

1) Siswa bersama-sama guru mengulas materi yang telah dipelajari.

2) Siswa bersama-sama guru menarik kesimpulan.

3) Siswa mengerjakan soal postes pada pertemuan terakhir.

2) Kelas Kontrol (Pembelajaran dengan metode diskusi)

a. Pendahuluan

(53)

35

1. Pertemuan 1 : Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menyajikan gambar tumbuhan yg terkena hama dan penyakit. Kemudian guru memberikan pertanyaan “Apakah penyebab yang ditimbulkan yang terlihat pada gambar?” 2. Pertemuan 2 : Guru menggali pengetahuan awal siswa

dengan menyajikan gambar seorang petani yang sedang menyeprotkan pupuk ketanaman. Kemudian guru

memberikan pertanyaan “Apakah dampak yang ditimbulkan

dari kegiatan yang terlihat pada gambar?” 2) Guru memberikan motivasi :

1. Pertemuan 1 : Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui jenis hama dan penyakit pada tumbuhan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pertemuan 2 : Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui berbagai upaya untuk mengendalikan hama dan penyakit pada organ tumbuhan dengan menggunakan pupuk yang ramah lingkungan.

b. Kegiatan Inti

1) Guru menempatkan siswa kedalam 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa, kecuali 2 kelompok yang terdiri dari 4 siswa.

(54)

36

3) Guru memberikan petunjuk kepada siswa mengenai cara mengerjakan LKS.

4) Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di dalam LKS.

5) Siswa mengumpulkan LKS yang telah didiskusikan dengan anggota kelompok.

6) Salah satu perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusi, dan kelompok yang lain memberikan tanggapan. 7) Guru bersama-sama dengan siswa membuat

kesimpulan/rangkuman dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Penutup

1) Guru bersama siswa mengulas materi yang telah dipelajari 2) Guru bersama siswa menarik kesimpulan.

3) Guru memberikan postes secara individual, berupa soal uraian pada pertemuan terakhir.

E. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pretes dan postes

Nilai pretes diambil pada awal pertemuan pertama pada kelas

(55)

37

kontrol. Bentuk soal yang diberikan adalah berupa soal uraian dengan jumlah 7 (tujuh) soal. Teknik penskoran nilai pretes dan postes yaitu :

100

x N R S

Keterangan : S = Nilai yang diharapkan (dicari)

R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut

(Purwanto, 2008 : 112)

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran yaitu kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan, memberikan ide/pendapat, bertukar informasi, dan bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan.

c. Angket Tanggapan Siswa

Angket tanggapan siswa berisi pernyataan-pernyataan untuk menanggapi media lingkungan dan setiap siswa diberi kesempatan untuk mengisi angket dengan cara memberi tanda (√) pada angket

(56)

38

F. Teknik Analisis Data

a. Analisis data

Data penelitian berupa nilai pretes, postes, dan N-gain. Untuk mendapatkan

N-gain menggunakan rumus Meltzer dalam Hake (1999: 1) yaitu: N-Gain = X postes – X pretes

100 – X pretes

Nilai rata-rata pretes, nilai rata-rata postes, dan N-gain pada kelompok kontrol dan eksperimen dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSS versi 17, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa :

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan menggunakan uji Liliefors dengan program SPSS versi 17.

a) Hipotesis

Ho : Sampel berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berdistribusi normal.

b) Kriteria Pengujian

Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak Ho untuk harga yang lainnya (Sudjana, 2002: 466).

b. Kesamaan Dua Varian

(57)

39

a) Hipotesis

Ho : Kedua sampel mempunyai varians sama H1 : Kedua sampel mempunyai varians berbeda

b) Kriteria Uji

 Jika F hitung < Ftabel atau probabilitasnya > 0,05 maka H0

diterima,

 jika Fhitung > F tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak

(Pratisto, 2004: 71).

c. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS 17.

1) Uji Kesamaan Dua Rata-rata a) Hipotesis

H0 = Rata-rata N-gain kedua sampel sama H1 = Rata-rata N-gain kedua sampel tidak sama

b) Kriteria Uji

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak (Pratisto, 2004: 13)

2) Uji Perbedaan Dua Rata-rata a) Hipotesis

(58)

40

H1 = rata-rata N-gain kedua sampel tidak sama b) Kriteria Uji

- Jika t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak (Pratisto, 2004: 10)

G. Pengolahan Data Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dalam bentuk

persentase aktivitas siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengisi lembar aktivitas siswa

Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Catatan : Berilah tanda checklist(√) pada setiap item yang sesuai.

(dimodifikasi dari Carolina, 2010: 29)

Keterangan kriteria penilaian aktivitas siswa: A.Mengemukakan pendapat/ ide

1. Tidak mengemukakan pendapat/ ide

2. Mengemukakan pendapat/ ide namun tidak sesuai dengan pembahasan

3. Mengemukakan pendapat/ ide sesuai dengan pembahasan

(59)

41

B.Melakukan kegiatan diskusi

1. Diam saja, tidak melakukan diskusi dalam kelompok

2. Melakukan diskusi, tapi kurang tepat dan tidak sesuai dengan permasalahan

3. Melakukan diskusi dengan tepat dan sesuai dengan permasalahan C.Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok yang sistematis, dan tidak dapat menjawab pertanyaan 2. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi

kelompok dengan cara yang kurang sistematis, menjawab pertanyaan dengan benar

3. Siswa dalam kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan cara sistematis, menjawab pertanyaan dengan benar dan ilmiah

D.Menjawab pertanyaan

1. Tidak menjawab pertanyaan

2. Menjawab pertanyaan, tetapi tidak sesuai dengan konsep yang telah dipelajari

3. Menjawab pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan konsep yang telah dipelajari.

E. Mengajukan pertanyaan

1. Tidak mengemukakan pertanyaan

2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan 3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan

permasalahan.

2) Menghitung rata–rata persentase aktivitas dengan menggunakan rumus:

Keterangan x = Rata-rata persentase aktivitas siswa ∑xi = Jumlah skor yang diperoleh

n = Jumlah skor maksimum (Sudjana, 2002 : 69).

3) Menafsirkan atau menentukan kategori Persentase aktivitas siswa sesuai klasifikasi pada tabel 2

(60)

42

Tabel 2. Klasifikasi Persentase Aktivitas Siswa

Persentase aktivitas siswa (%) Interprestasi

0,00 – 29,99 Sangat Rendah

30,00 – 54,99 Rendah

55,00 – 74,99 Sedang

75,00 – 89,99 Tinggi

90,00 – 100,00 Sangat Tinggi Sumber: dimodifikasi dari Hake (dalam Belina, 2008:37)

H. Pengolahan Data Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Pembelajran Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan media lingkungan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Angket tanggapan berisi 7 pernyataan yang terdiri dari 3 pernyataan positif dan 4 pernyataan negatif sebagai berikut:

Tabel 3. Angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media lingkungan pada aktifitas dan hasil belajar siswa

No. Pernyataan-pernyataan SS S TS STS

1. Saya senang mempelajari materi pokok pada materi hama dan penyakit pada tumbuhan yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran ini. 2. Saya lebih mudah memahami materi pokok hama

dan penyakit pada tumbuhan yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran ini.

3. Saya bingung dalam menyelesaikan masalah pada pembelajaran yang diberikan oleh guru. 4. Media lingkungan dan pembelajaran yang

diberikan kepada saya tidak memberi kesempatan untuk berpikir rasional.

5. Saya belajar menggunakan kemampuan sendiri dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru. 6. Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman

dalam proses pembelajaran yang berlangsung. 7. Saya merasa sulit mengerjakan

(61)

43

Pengolahan data angket dilakukan sebagai berikut: i. Menetapkan skor angket

Tabel 4. Skor per item angket

Skor per item angket

3 2 1 0

Pernyataan positif SS S TS STS

Pernyataan negatif STS TS S SS

dst. … … … …

Keterangan:

SS= sangat setuju, S= setuju, TS= Tidak setuju, STS= sangat tidak setuju.

Tabel 4. Penskoran angket tanggapan siswa pada pembelajaran dengan menggunakan media lingkungan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa

No. Nama

Skor siswa per item angket

Skor total

1 2 3 4 Dst

1. Siswa A 2. Siswa B

Dst. …

ii. Menghitung persentase skor angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: %Xin= Persentase jawaban siswa

S = Jumlah skor jawaban

maks

(62)

44

iii. Melakukan tabulasi data temuan pada angket untuk memberikan

gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket

Tabel 5. Tabulasi data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan Media lingkungan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

No. Pertanyaan Angket

Pilihan Jawaban

Nomor Responden (siswa) Ket

(63)

58

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar berpengaruh signifikan terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa pada materi pokok hama dan penyakit pada tumbuhan SMP Muhammadiyah 1 Gisting semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014.

2. Pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok hama dan penyakit pada tumbuhan SMP Muhammadiyah 1 Gisting semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014.

(64)

59

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut. 1. Pembelajaran menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar

diharapkan dapat memberikan pengalaman mengajar bagi peneliti sebagai calon guru.

2. Diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, memberikan suasana belajar siswa yang menyenangkan dan tidak membosankan serta membiasakan siswa bekerjasama dalam kelompok sehingga meningkatkan hasil belajar pada materi pokok hama dan penyakit tumbuhan.

3. Dengan menggunakan lingkungan diharapakan dapat menjadikan salah satu alternatif bagi guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran sebagai upaya meningkatkan hasil belajar pokok hama dan penyakit tumbuhan.

4. Diharapkan menjadi landasan pemikiran untuk meningkatkan sistem pembelajaran di sekolah dengan penerapan strategi yang dapat membuat sistem pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif yang dapat meningkatkan kelulusan yang bermutu dan berdayaguna.

(65)

60

DAFTAR PUSTAKA

Andeson. R. H. 2000. Pemilihan dan pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuaka dan Pusat Antar Universitas.

Andra, D. 2007. Penerapan Mastery Learning Melalui discovery Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Pencapaian Kompetensi Belajar Siswa Materi Gerak (PTK Pada Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi. Unila. Bandar Lampung Ahmadi, A. 2009. Strategi belajar mengajar. Pustaka setia, Bandung.

Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta Arikunto, S. 2008. Penilaian Program Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada Arsyad, A. 2000. Manajemen bisnis. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Azizah. 2010. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Lingkungan Melalui Pendekatan Pengungkapan Nilai (Values Clarification Approach) Pada Kelas VII MTs Guppi Natar. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Barlia, L. 2002. Pendidikan Lingkungan Terpadu di Dalam Aktivitas di Luar Kelas.Serang: UPI. Tidak diterbitkan

BSNP. 2009. Dihimpun oleh Afnil Guza. UU RI Nomor 9 Tahun 2009 (Badan Hukum Pendidikan) dan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional). Asa Mandiri. Jakarta

Dasna, I.W. dan Sutina. 2010. Permasalahan Dalam Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rhineka Cipta. Jakarta. Ghufron. 2011. Penerapan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar. Universitas

Lampung, Bandar Lampung

Gunawan, W.A.(2006). Genius Learning Strategy. Jakarta:PT.Gramedia. Hake, R.R. 1999. Analizing Change/Gain Scores. Indiana University. USA.

http://physics. Indiana.edu/~sdi/AnalizingChange_Gain.pdf (21 Desember 2011; 09:05 WIB).

(66)

61

Hamalik, O. 2002. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Bandung

Hamalik, O. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara. Jakarta.

Hasan, H. 2008. Evalusi Kurikulum. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Idris, H. 2008. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbantuan Komputer, Dalam http://jurnaliqro.files.wordpress.com/2008/08/05-husni-48-57-final.pdf (01 Maret 2010: 22.06 WIB)

Lily, B. 2006. Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar.

Depdiknas. Jakarta.

Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Nazir. 2005. Metode penelitian. Ghalia Indonesia.bogor

Nurhayati. 2009. Psikologi Pendidikan Inovatif. Pustaka Belajar. Yogyakarta. Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan

Percobaan Dengan SPSS 17. Gramedia. Jakarta.

Purwanto, N. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Robinson, S. 2009. Sumber dan Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan. http:// medped.blokspot.com/2009/10/sumber dan media

Sadiman, A. M. 2008. Pengembangan, dan Pemanfaatannya Sumber Belajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta pembelajaran dalam pendidikan.html Sadiman A. S., R. Rahardjo, A. Haryono, dan Rahardjito.1996. Media

Pendidikan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada

Sudijono, A. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo, Jakarta. Sudijono, A. 2006. Pengantar statistik pendidikan. PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Slameto. 2005. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Rineka Cipta. Jakarta

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya, Bandung

(67)

62

Gambar

tabel dibawah ini:
Tabel 1.  Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 2.  Klasifikasi Persentase Aktivitas Siswa
Tabel 4. Penskoran angket tanggapan siswa pada pembelajaran dengan

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini dilakukan pengujian karateristik pada nori yang dihasilkan yaitu karateristik fisik meliputi uji kuat tarik dan kareteristik kimia yang meliputi uji

Analisis kritik sosial dengan tinjauan semiotik ditunjukan untuk mengungkapkan makna berdasarkan sistem tanda yang menunjukkan kritik sosial dalam kumpulan puisi Refrein di

Peningkatan keaktifan bertanya ditunjukkan dengan meningkatnya konstribusi siswa berdasarkan dimensi pengetahuan dimana pada pra siklus sebanyak 2 siswa mengajukan

organised by the SOUTH AFRICAN ACADEMY OF SCIENCE AND ARTS in collaboration with OLD MUTUAL, AMESA and SAMS.. SPONSORED BY

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: terdapat plasma nutfah yang memiliki ketahanan terhadap penyakit bercak daun, berpotensi hasil tinggi,

Rata-rata skor terendah dipilih menjadi bobot (power) terbaik dari hasil perhitungan skor yang digunakan dalam proses interpolasi metode IDW dengan nilai kesalahan terkecil.

Temuan di atas menunjukkan bahwa komoditas kopi merupakan sektor basis di Kabupaten Lampung Barat serta mempunyai peranan besar dalam ekonomi rumah tangga petani

Kawasan untuk lahan terbangun yang inkonsinten dengan RTRW sebagian besar tersebar di Kecamatan Bogor selatan yaitu sebesar 64.9% sedangkan kawasan yang sesuai