• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN I

KUESIONER PENELITIAN

Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS

Di SMA Al- Azhar Medan Tahun 2014

A. IDENTITAS

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberikan tanda checklist (√ )

Pertanyaan

Kategori Ya Tidak

Media Cetak

1. Apakah anda pernah membaca tentang HIV/AIDS dari media cetak (buku, majalah, koran, tabloid) ?

2. Apakah anda pernah membaca kejadian/kasus HIV/AIDS dari media cetak (buku, majalah, koran, tabloid) ?

3. Apakah anda pernah membaca tentang cara penularan virus HIV/AIDS dari (buku, majalah, koran, tabloid) ?

4. Apakah anda pernah membaca perilaku beresiko seperti ciuman, melakukan hubungan seksual, melakukan rangsangan seksual pada lawan jenis bisa menyebabkan terkena HIV/AIDS ?

5. Apakah anda pernah membaca bahaya virus HIV/AIDS terhadap kesehatan dari media cetak (buku, majalah, koran, tabloid) ?

Media Elektronik

6. Apakah anda pernah mendapatkan informasi kesehatan seputar HIV/AIDS dari TV, radio,video, film maupun internet ?

7. Apakah anda pernah melihat berita tentang kasus HIV/AIDS di TV ?

(2)

bebas maupun penggunaan NAPZA dapat menyebabkan HIV/AIDS dari media elektronik ?

9. Apakah anda pernah membuka situs berita di internet khususnya tentang HIV/AIDS ?

10. Apakah anda pernah membaca artikel kesehatan seputar HIV/AIDS di internet ?

C. PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS 1. Menurut Anda penyebab HIV/AIDS adalah ?

a. Bakteri c. Jamur e. Tidak Tahu b. Parasit d. Virus

2. HIV/AIDS adalah penyakit yang menyerang ?

a. Sistem Otot c. Sistem Syaraf e. Tidak Tahu b. Sistem Kekebalan Tubuh d. Usus

3. Menurut Anda HIV/AIDS termasuk kedalam penyakit apa ?

a. IMS (Infeksi Menular Seksual) c. Jantung e.Tidak Tahu

b. Kanker d. Akut

4. Menurut Anda bagaimana cara penularan HIV ? (Jawaban Boleh Lebih Dari Satu)

a. Penggunaan jarum suntik bersama

b. Hubungan seksual dengan pengidap HIV / AIDS c. Mendapat transfusi darah yang telah tercemar HIV

d. Penularan dari ibu yang positif HIV/AIDS ke bayi saat persalinan e. Memakai pakaian penderita HIV/AIDS

f. Makan sepiring dengan orang yang terkena virus HIV/AIDS g. Melalui gigitan nyamuk

h. Berciuman dengan pengidap HIV / AIDS

i. Berpelukan dan berjabat tangan dengan penderita HIV/AIDS j. Satu toilet dan kolam renang bersama orang terinfeksi HIV/AIDS

5. Menurut Anda virus HIV banyak terdapat dalam ? (Jawaban Boleh Lebih Dari Satu)

f. Urine (air kencing) g. ASI (air susu ibu) h. Air liur

(3)

6. Menurut Anda apa sajakah gejala dini pada penderita HIV/AIDS (Infeksi Akut ) ? ( Jawaban Boleh Lebih Dari Satu )

a. Flu selama 3-6 minggu

b. Disertai bisul dan bercak kemerahan c. Sakit kepala yang sering

d. Diare yang berlangsung lama e. Mual muntah

f. Demam berlangsung 10 hari

g. Pembengkakan kelenjar di lipatan paha/leher h. Lelah dan pegal

7. Menurut Anda siapa saja yang beresiko tinggi untuk tertular HIV/AIDS ? (Jawaban Boleh Lebih Dari Satu)

a. Teman sepermainan penderita HIV/AIDS

b. Pengguna narkoba dengan menggunakan jarum suntik c. Keluarga penderita HIV/AIDS

d. Mereka yang mempunyai banyak pasangan seksual, baik homo maupun hetero (berperilaku seks bebas)

8. Menurut Anda bagaimana cara pencegahan infeksi HIV/AIDS ? (Jawaban Boleh Lebih Dari Satu)

a. Menghindari hubungan seksual diluar nikah

b. Menggunakan selalu kondom, terutama bagi kelompok perilaku resiko tinggi c. Menghindari pergaulan bersama dengan pengidap HIV / AIDS

d. Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya seperti; akupunktur, jarum tatto, jarum tindik, dll hanya sekali pakai dan harus terjamin sterilitasnya e. Melakukan sunat/sirkumsisi

9. Apakah Anda mengetahui tentang adanya tes HIV/AIDS secara sukarela yang didahului dengan konseling?

10.Dimana memperoleh pelayanan tes HIV/AIDS secara sukarela ? (Jawaban Boleh Lebih Dari Satu)

(4)

f. Dokter praktek

g. Lainnya………

11.Apakah nama obat yang diberikan pada penderita HIV/AIDS ? a. Paracetamol c. Vitamin e. Tidak Tahu b. ARV (antiretroviral) d. Antihistamin

12.Untuk mendeteksi/mengetahui virus HIV didalam tubuh kita melakukan tes apa ? a. ELISA DAR c. WESTERN ELISA e. Tidak Tahu b. ELISA dan WESTERN BLOT d. WESTERN dan BLOT

D. SIKAP TERHADAP HIV/AIDS

1. Menurut Anda berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko tertular HIV/AIDS ?

a. Setuju b.Tidak Setuju

2. Menurut Anda menggunakan narkoba suntik dapat tertular HIV/AIDS ? a. Setuju b.Tidak Setuju

3. Menurut Anda satu-satunya tertular HIV/AIDS dengan berhubungan sex ? a.Setuju b.Tidak Setuju

4. Menurut Anda pelajar yang terinfeksi HIV/AIDS tidak boleh terus bersekolah ? a.Setuju b.Tidak Setuju

5. Menurut Anda jika teman anda terinfeksi HIV/AIDS hendaknya dijauhi agar tidak tertular ?

a.Setuju b.Tidak Setuju

6. Menurut Anda informasi/penyuluhan tentang HIV/AIDS harus selalu diberikan kepada siswa ?

a.Setuju b.Tidak Setuju

7. Apakah Anda tidak berteman dengan penderita HIV/AIDS walaupun itu teman dekat Anda ?

a.Setuju b.Tidak Setuju

8. Menurut Anda orang yang terinfeksi HIV/AIDS harus dikarantina ? a. Setuju b.Tidak Setuju

9. Sikap tidak akan mau bersalaman dengan orang yang terinfeksi HIV/AIDS ? a. Setuju b.Tidak Setuju

10. Apakah Anda tidak membawa ke pelayanan kesehatan jika salah satu saudara atau anggota keluarga Anda terinfeksi HIV/AIDS ?

a.Setuju b.Tidak Setuju

E. TINDAKAN RESPONDEN TERHADAP PENYAKIT HIV/AIDS 1. Apakah Anda mencari informasi tentang HIV/AIDS ?

a. Ya,

Jika Ya pilihlah jawaban ini :

(5)

3. Membaca buku tentang HIV/AIDS

4. Berdiskusi mengenai HIV/AIDS dengan teman 5. Lainnya………..

b.Tidak

2. Apakah Anda pernah mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan HIV/AIDS? a.Ya,

Jika Ya pilihlah jawaban ini :

1. Mengikuti penyuluhan/seminar tentang HIV/AIDS 2. Mengikuti bakti sosial untuk penderita HIV/AIDS

3. Bergabung pada suatu LSM/Organisasi tentang pencegahan HIV/AIDS 4. Lainnya………..

b.Tidak

3. Apakah Anda pernah mengajak teman,anggota keluarga atau orang dilingkungan Anda untuk turut mencegah penularan HIV/AIDS ?

a.Ya,

Jika Ya pilihlah jawaban ini :

1. Menganjurkan teman atau anggota keluarga anda untuk menjauhi narkoba 2. Menganjurkan tidak melakukan seks bebas/pergaulan bebas

3. Memberikan informasi mengenai HIV/AIDS dengan teman atau anggota keluarga

4. Lainnya………. b. Tidak

4. Apakah Anda berusaha untuk terhindar dari HIV/AIDS dengan tidak melakukan perbuatan yang berisiko tertular HIV/AIDS ?

a. Ya

Jika Ya pilihlah jawaban ini :

1. Tidak melakukan seks diluar nikah dengan pacar 2. Tidak menggunakan narkoba

3. Melakukan ciuman dengan pacar 4. Merokok

(6)
(7)
(8)

LAMPIRAN IV

MASTER DATA PENELITIAN

Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

No. Sumber Informasi

Sumber Informasi_K

(9)
(10)
(11)

79. 9 1 7 1 4 0 2 1

80. 8 1 4 0 4 0 3 1

81. 9 1 7 1 5 1 4 1

82. 7 1 5 0 6 1 3 1

83. 10 1 5 0 8 1 4 1

84. 10 1 10 1 7 1 4 1

85. 9 1 7 1 9 1 3 1

86. 10 1 7 1 8 1 1 0

87. 10 1 5 0 8 1 2 1

88. 6 1 7 1 6 1 3 1

89. 8 1 5 0 7 1 0 0

90. 4 0 7 1 4 0 2 1

91. 10 1 5 0 3 0 1 0

92. 1 0 5 0 9 1 1 0

93. 5 1 7 1 3 0 2 1

94. 4 0 9 1 7 1 2 1

95. 2 0 7 1 3 0 1 0

96. 3 0 6 1 4 0 1 0

97. 4 0 8 1 3 0 1 0

98. 10 1 2 0 4 0 0 0

99. 3 0 6 1 3 0 1 0

(12)

LAMPIRAN V

OUTPUT DATA HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN PENCEGAHAN SISWA/SISWI

KELAS XI TENTANG HIV/AIDS DI SMA AL-AZHAR MEDAN TAHUN 2014

A. Frekuensi Data Pertanyaan Sumber Informasi Dari Media Cetak Responden

Frequency Table

SIC1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 23 23.0 23.0 23.0

YA 77 77.0 77.0 100.0

(13)

SIC5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 14 14.0 14.0 14.0

YA 86 86.0 86.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

B. Frekuensi Data Pertanyaan Sumber Informasi Dari Media Elektronik

Frequency Table

SIE1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 46 46.0 46.0 46.0

YA 54 54.0 54.0 100.0

(14)

SIE5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 43 43.0 43.0 43.0

YA 57 57.0 57.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

C. Data Frekuensi Pengetahuan Responden

Frequency Table

PENYEBAB HIV/AIDS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 14 14.0 14.0 14.0

BENAR 86 86.0 86.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

HIV/AIDS penyakit yang menyerang ? Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 16 16.0 16.0 16.0

BENAR 84 84.0 84.0 100.0

(15)

virus HIV/AIDS terdapat dalam cairan apa? Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 36 36.0 36.0 36.0

BENAR 64 64.0 64.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

gejala dini pada penderita HIV/AIDS Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 63 63.0 63.0 63.0

BENAR 37 37.0 37.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Orang yang beresiko tertular HIV/AIDS Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 89 89.0 89.0 89.0

YA 11 11.0 11.0 100.0

(16)

Tempat memperoleh tes HIV/AIDS Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 96 96.0 96.0 96.0

BENAR 4 4.0 4.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

D. Data Frekuensi Pernyataan Sikap Responden

Frequency Table

s1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 11 11.0 11.0 11.0

setuju 89 89.0 89.0 100.0

(17)

s3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 49 49.0 49.0 49.0

tidak setuju 51 51.0 51.0 100.0

(18)

s8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 34 34.0 34.0 34.0

tidak setuju 66 66.0 66.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

E. Data Frekuensi Pertanyaan Tindakan Pencegahan Responden

Frequency Table

T1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 59 59.0 59.0 59.0

YA 41 41.0 41.0 100.0

(19)

T3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 7 7.0 7.0 7.0

YA 93 93.0 93.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

F. Frekuensi Data Tingkat Kategori Sumber Informasi Responden SUMBER_INFORMASI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KURANG 12 12.0 12.0 12.0

BAIK 88 88.0 88.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

G. Frekuensi Data Tingkat Kategori Pengetahuan Responden PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KURANG 30 30.0 30.0 30.0

BAIK 70 70.0 70.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

H. Frekuensi Data Tingkat Kategori Sikap Responden SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KURANG 30 30.0 30.0 30.0

BAIK 70 70.0 70.0 100.0

(20)

I. Frekuensi Data Tingkat Kategori Tindakan Pencegahan Responden TINDAKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KURANG 14 14.0 14.0 14.0

BAIK 86 86.0 86.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

J. Crosstabs Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Responden sumber_informasi * pengetahuan Crosstabulation

pengetahuan

kurang baik Total

sumber_informasi kurang Count 3 9 12

Expected Count 3.6 8.4 12.0

% within sumber_informasi 25.0% 75.0% 100.0% % within pengetahuan 10.0% 12.9% 12.0%

% of Total 3.0% 9.0% 12.0%

baik Count 27 61 88

Expected Count 26.4 61.6 88.0

% within sumber_informasi 30.7% 69.3% 100.0% % within pengetahuan 90.0% 87.1% 88.0%

% of Total 27.0% 61.0% 88.0%

Total Count 30 70 100

Expected Count 30.0 70.0 100.0

% within sumber_informasi 30.0% 70.0% 100.0% % within pengetahuan 100.0% 100.0% 100.0%

Continuity Correctionb .005 1 .946

Likelihood Ratio .167 1 .682

Fisher's Exact Test 1.000 .488

Linear-by-Linear Association .161 1 .688

(21)

Chi-Square Tests

Continuity Correctionb .005 1 .946

Likelihood Ratio .167 1 .682

Fisher's Exact Test 1.000 .488

Linear-by-Linear Association .161 1 .688

N of Valid Cases 100

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.60. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

For cohort pengetahuan = kurang

.815 .291 2.280 For cohort pengetahuan =

baik

1.082 .759 1.543

(22)

K. Crosstabs Sumber Informasi Dengan Sikap Responden

% within sumber_informasi 58.3% 41.7% 100.0%

% within sikap 23.3% 7.1% 12.0%

% of Total 7.0% 5.0% 12.0%

Baik Count 23 65 88

Expected Count 26.4 61.6 88.0

% within sumber_informasi 26.1% 73.9% 100.0% % within sikap 76.7% 92.9% 88.0%

% of Total 23.0% 65.0% 88.0%

Total Count 30 70 100

Expected Count 30.0 70.0 100.0

% within sumber_informasi 30.0% 70.0% 100.0% % within sikap 100.0% 100.0% 100.0%

Continuity Correctionb 3.792 1 .051

Likelihood Ratio 4.764 1 .029

Fisher's Exact Test .040 .029

Linear-by-Linear Association 5.161 1 .023

N of Valid Cases 100

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.60. b. Computed only for a 2x2 table

(23)

L. Crosstabs Sumber Informasi Dengan Tindakan Pencegahan Responden

% within sumber_informasi 58.3% 41.7% 100.0% % within tindakan 53.8% 5.7% 12.0%

% of Total 7.0% 5.0% 12.0%

baik Count 6 82 88

Expected Count 11.4 76.6 88.0

% within sumber_informasi 6.8% 93.2% 100.0% % within tindakan 46.2% 94.3% 88.0%

% of Total 6.0% 82.0% 88.0%

Total Count 13 87 100

Expected Count 13.0 87.0 100.0

% within sumber_informasi 13.0% 87.0% 100.0% % within tindakan 100.0% 100.0% 100.0%

Continuity Correctionb 20.433 1 .000

Likelihood Ratio 17.168 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 24.531 1 .000

N of Valid Cases 100

(24)

Risk Estimate

95% Confidence Interval Value Lower Upper Odds Ratio for

sumber_informasi (kurang / baik)

19.133 4.645 78.816

For cohort tindakan = kurang 8.556 3.449 21.221 For cohort tindakan = baik .447 .228 .875

(25)

DAFTAR PUSTAKA

1. Daili S, Indriatmi W, Zubier F., 2009. Infeksi Menular Seksual. Penerbit FKUI, Jakarta.

2. Soetjiningsih., 2004. Tumbuh Kembang Remaja Dan Permasalahannya. Penerbit Sagung Seto, Jakarta.

3. UNAIDS., 2012. Unaids Report On The Global Aids Epidemic2012(Online).

4. WHO., 2014. Global Summary Of Tagge AIDS Epidemic Diakses Pada 10 Agustus 2014.

5. Departemen Kesehatan RI., 2014. Statistik Kasus HIV/AIDS Di Indonesia Dilapor Sampai Dengan Juni 2014. 6. UNICEF., 2012. Remaja Rentan HIV/AIDS.

7. Dinkes Kota Medan., 2013. Tinggi, Tingkat Kematian Pengidap HIV/AIDS di

Kota Medan.

8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012., Pusat Data dan Informasi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

9. Abdeyazdan,Dkk., 2008. Pengetahuan Dan Sikap Terhadap HIV/AIDS

Kalangan Siswa Sekolah Menengah Di Isfahan. Iran Journal of Clinical Infectious Diseases 2008; 3 (2) :93-98 2008 IDTMRC. pada tanggal 10 Oktober 2014.

(26)

Negeri Klaster Tiga di Kota Bandung.

11.Sudikno., 2011. Pengetahuan HIV Dan AIDS Pada Remaja Di Indonesia. Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 1 No.3 ,Agustus 2011 :145-154. 12.Wijaya, C., 2009. Skripsi Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Dalam

Mencegah HIV/AIDS Di SMA Shanto Thomas 1 Medan. FK USU Medan.

13.Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. 2010., Survey Pengetahuan Dan

Perilaku Terkait HIV/AIDS Melalui Websurvey Bagi Pengguna Internet Di Indonesia (Upaya untuk mengembangkan program penanggulangan HIV/AIDS Berbasis Web Untuk Populasi Usia Muda).

14.Bappeda Provinsi Sumatera Utara. 2010., 98 Pokok-Pokok MDGS Provinsi Sumatera Utara.

15.Notoatmodjo, S., 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

16.Setiadji, Andi., 2011. Sumber Informasi

Pada 8 Agustus 2014.

17.Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

18.Andayani, Endah., 2011. Jenis-Jenis Dokumen

Diakses Pada 8 Agustus 2014.

19.Patalatu, Jonherz. 2012. Dua Dari Beberapa Jenis Penelitian Kualitatif.

20.Notoatmodjo, S., 2010. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasinya. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

(27)

22.Machfoedz, I., 2012. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang

Kesehatan Menggunakan Metode Penelitian Ilmiah. Penerbit Cita Pustaka Media Perintis, Bandung.

23.Azwar, Saifuddin. 2012. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

24.Sarwono, S., 2011. Psikologi Remaja. Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

25.Badan Statistik Statistik., 2007. Laporan Negara Pihak Sesuai Pasal 44 Konvensi

26.Noviana, N., 2013. Kesehatan Reproduksi Dan HIV AIDS. Penerbit Trans Info Media, Jakarta.

27.Nursalam, Kurniawati Dan Ninuk D., 2007. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV AIDS. Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

28.Dinas Kesehatan Kota Medan.2014. Laporan Kunjungan Lapangan Propinsi SumateraUtara Agustus 2014.

29.Djauzi, S. & Djoerban, Z., 2007. HIV/AIDS Di Indonesia. Dalam: Sudoyo, A.W., Dkk., Ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed.Iv Jilid I. Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fkui, Jakarta, 1803-1807.

30.Maas L, Ramadhan A, Emiyanti S., 2002. Modul Pelatihan Penanggulangan HIV/AIDS. Penerbit KPAND SU Dan UNDP, Medan.

31.UNAIDS.2012., Epidemiologi Dan Angka Kejadian HIV AIDS Di Indonesia Dan Dunia Agustus 2014.

32.UNICEF., 2012. Remaja Rentan HIV/AIDS.http://www.dw.de/unicef-remaja- rentan-HIV/a-17261987.Diakses pada 9 Agustus 2014.

(28)

Indonesia Terus Naik.

34.Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.2010., Strategi Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV Dan AIDS 2010-2014.

35.Kemenkes., 2013. Rencana Aksi Nasional Pencegahan Penularan HIV Dari Ibu Ke Anak (PPIA) Indonesia 2013 – 2017.

36.Dinas Kesehatan Kota Medan., 2014. Penderita HIV/AIDS Di Kota Medan.

37.Meilani, dkk., 2013. HIV/AIDS. Penerbit Fitramaya. Yogyakarta.

38.DEPKES RI, DIRJEN PPM DAN PLP., 1997. AIDS Petunjuk Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta.

39.Kusmiran, Eny., 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

40.Departemen Kesehatan RI., 2006. Situasi HIV/AIDS Di Indonesia Tahun 1987- 2006

41.Nasronudin., 2007. HIV & AIDS Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis Dan Sosial. Penerbit Airlangga University Press, Surabaya.

42.Supriatna, U.,2006. Skripsi Hubungan Karekteristik Responden, Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Sikap Terhadap HIV/AIDS Pada Remaja Di SMA Sejahtera Depok Jaya. Diakses Pada 13 November 2014.

(29)

44. UNDP. 2004., Memerangi HIV/AIDS, Malaria, Dan Penyakit Menular Lainnya

45.Desilianty, S., 2011. Skripsi Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Mengenai HIV/AIDS Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan DokterUniversitasTanjungpur

46.Lastianti, S.,2013. Skripsi Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap

Tentang HIV/AIDS Dengan Tindakan Pencegahan HIV/AIDS Pada Siswa SMK Negeri 3 Tahuna. Pada 13 November 2014

47.Nurul, P,R., 2012. Skripsi Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Pencegahan HIV/AIDS Oleh Pelajar Sma N8 Padang Tahun 2012.

48.Ben, E,Wodi. 2005., HIV/AIDS Knowledge, Attitudes And Opinions Among Adolescents In The River States Of Nigeria. The International

Electronic Journal of Health Education 2005; 8:86-94.

November 2014.

49.Wawan, A., Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika

50.Palestin, B., Ermawan, B. 2006. Penerapan Komunikasi Terapeutik untuk Mengoreksi Perilaku Klien Rawat Jalan dengan Diabetes Mellitus. Yogyakarta: Poltekes Depkes Yogyakarta. Diakses Pada 15 November 2014.

(30)
(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat kuantitatif dengan desain penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Untuk melihat hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Al-Azhar Medan. Lokasi ini dipilih karena : 1. Lokasi ini belum pernah dilakukan tentang hubungan antara sumber informasi

dengan pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS,

2. Jumlah populasi memadai untuk dilakukan penelitian,

3. Pada saat survei awal, masih terdapat sebagian siswa yang tidak mengetahui tentang HIV/AIDS.

3.2.2. Waktu Penelitian

(32)

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek peneliti. Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh siswa/siswi kelas XI SMA Al- Azhar Medan Tahun 2014 sebanyak 176 siswa/siswi.

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa/siswi Kelas XI SMA Al-Azhar Medan. Besar sampel adalah 100 siswa/siswi Kelas XI SMA Al-Azhar Medan. Pengambilan sampel pada penelitian ini ditentukan secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Kriteria sebagai berikut :

a.) Kriteria inklusi merupakan kriteria umum subjek penelitian pada populasi target yang akan diteliti.

Kriteris inklusi :

- Remaja usia 15-17 Tahun

- Siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan - Bersedia untuk menjadi responden

(33)

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer

Diperoleh dengan menggunakan kuisioner serta memberikan penjelasan dan cara pengisian kuesioner tersebut sebelumnya. Kuesioner diambil dari Riskesdas 2010 dan diambil dari peneliti yang berhubungan dengan sumber informasi, sikap dan tindakan pencegahan siswa/siswi terhadap HIV/AIDS yang telah di uji realibilitas dan validitas sebelumnya oleh peneliti tersebut.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder terdiri dari data kesiswaan berupa : nama, kelas, dan jumlah siswa tiap kelas yang diperoleh dari dokumen sekolah.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah : kuesioner, yang berisi data identitas siswa dan pertanyaan tentang sumber informasi, pengetahuan tentang HIV/AIDS, sikap dan tindakan pencegahan terhadap HIV/AIDS. 3.6. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan bantuan computer yaitu program SPSS (Statistical Package for Social Sciences)melalui tahapan editing, coding, dan entry data. Jenis analisis data yang dilakukan adalah :

3.6.1. Analisis Univariat

(34)

3.6.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (sumber informasi : media massa dan media elektronik) dan variabel terikat pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan tentang HIV/AIDS. Untuk mengetahui kemaknaan dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dan mengitung ratio prevalence. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi, tabel, dan grafik.

3.7. Definisi Operasional

3.7.1. Sumber informasi adalah kualitas sumber informasi yang diterima siswa/siswi dari media cetak dan media elektronik. Penilaian terhadap sumber informasi yang didapatkan siswa/siswi terhadap penyakit HIV/AIDS dilakukan dengan mengajukan 10 pertanyaan kepada responden dengan skoring 1 untuk setiap jawaban “YA” dan “TIDAK” diberi skoring 0, dengan total skor sebanyak 10 dari 10 pertanyaan tersebut.

(35)

a. Pada pertanyaan tentang cara penularan :

- Skor 1 jika menjawab ≥ 2 pertanyaan yang benar - Skor 0 jika menjawab < 2 pertanyaan yang benar b. Pada pertanyaan yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS :

- Skor 1 jika menjawab ≥ 1 pertanyaan yang benar - Skor 0 jika menjawab < 1 pertanyaan yang benar c. Pada pertanyaan tentang cara pencegahan :

- Skor 1 jika menjawab ≥ 2 pertanyaan yang benar - Skor 0 jika menjawab < 2 pertanyaan yang benar d. Pada pertanyaan memperoleh pelayanan tes HIV/AIDS :

- Skor 1 jika menjawab ≥ 3 pertanyaan yang benar - Skor 0 jika menjawab < 3 pertanyaan yang benar e. Pada pertanyaan tentang virus HIV :

- Skor 1 jika menjawab ≥ 2 pertanyaan yang benar - Skor 0 jika menjawab < 2 pertanyaan yang benar

f. Pada pertanyaan tentang tanda dan gejala dini penderita HIV/AIDS - Skor 1 jika menjawab ≥ 4 pertanyaan yang benar

- Skor 0 jika menjawab < 4 pertanyaan yang benar

3.7.3. Sikap terhadap HIV/AIDS adalah respon atau keyakinan siswa/siswi terhadap penyakit HIV/AIDS. Penilaian terhadap sikap siswa/siswi terhadap penyakit HIV/AIDS dilakukan dengan mengajukan 10 pertanyaan kepada responden. − Untuk pernyataan negatif diberi skor 1 untuk jawaban setuju dan skor 0

(36)

− Untuk pernyataan positif diberi skor 1 untuk jawaban tidak setuju dan skor 0

untuk jawaban setuju.

3.7.4. Tindakan adalah perwujudan yang nyata dari sikap siswa/siswi dengan upaya pencegahan HIV/AIDS. Penilaian terhadap tindakan pencegahan siswa/siswi terhadap penyakit HIV/AIDS dilakukan dengan mengajukan 4 pertanyaan kepada responden dengan skoring 1 untuk setiap jawaban “YA” dan “TIDAK” diberi skoring 0, dengan total skor sebanyak 4 dari 4 pertanyaan tersebut.

3.8. Aspek Pengukuran Variabel

Bebas

Kategori Indikator Skala pengukuran

(jika menjawab dengan benar < median)

Variabel Terikat

Kategori Indikator Skala pengukuran

Alat ukur

Pengetahuan a. Baik,

(jika menjawab dengan benar ≥ median)

12 pertanyaan

Ordinal Kuesioner

b. Kurang

(jika menjawab dengan benar < median)

Sikap a. Baik,

(jika menjawab dengan benar ≥ median)

10 pertanyaan

Ordinal Kuesioner

b. Kurang

(jika menjawab dengan benar < median)

Tindakan a. Baik,

(jika menjawab dengan benar ≥ median) b. Kurang

(jika menjawab dengan benar < median)

4 pertanyaan

(37)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa/siswa SMA Reguler Al-Azhar Medan. Perguruan Al-Azhar didirikan sebagai salah satu upaya Yayasan Hajjah Rachmah Nasution dalam mewujudkan visi dan misinya dalam bidang sosial, pendidikan dan keagamaan. Sekolah SMA Reguler Al-Azhar Medan terletak di Jl. Pintu Air IV No. 214 Kwala Bekala Padang Bulan Kec. Simalingkar-B Medan 20142. Sekolah SMA Reguler Al-Azhar Medan ini berdiri pada 16 Juli 1983.

Sekolah ini memiliki beberapa fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar antara lain; ruang laboratorium komputer, perpustakaan, laboratorium IPA, ruang kesenian, lapangan olahraga, serta ruang kelas yang dipakai untuk proses belajar mengajar. Selain itu terdapat juga ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Ekstrakurikuler yang ada di SMA Reguler Al-Azhar Medan yaitu sepak bola, futsal, seni tari, seni baca Al-Quran, basket, kaligrafi, renang, band, fotographer, les vocal, Sains, taekwondo, biola, paskibra, dan pramuka.

4.2. Analisis Univariat

(38)

4.2.1.Sumber Informasi Media Cetak

Penelitian yang dilakukan terhadap 100 siswa/siswi kelas XI di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014, diperoleh distribusi frekuensi responden berdasarkan sumber informasi media cetak. Pada tabel dapat dilihat jawaban dari setiap pertanyaan mengenai sumber informasi media cetak tentang HIV/AIDS yang ditanyakan kepada responden. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi Dari Media Cetak Yang Di Dapatkan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Sumber Informasi Media Cetak f %

1.Apakah pernah membaca tentang HIV/AIDS dari media cetak ?

Ya 89 89

Tidak 11 11

2.Apakah pernah membaca kejadian/kasus HIV/AIDS dari media cetak?

Ya 87 87

Tidak 13 13

3. Apakah pernah membaca tentang cara penularan virus HIV/AIDS dari media cetak ?

Ya 78 78

Tidak 22 22

4.Apakah pernah membaca perilaku beresiko seperti ciuman, melakukan hubungan seksual, melakukan rangsangan seksual pada lawan jenis bisa menyebabkan terkena HIV/AIDS ?

Ya 77 77

Tidak 23 23

5. Apakah pernah membaca bahaya virus HIV/AIDS terhadap kesehatan dari media cetak ?

Ya 86 86

(39)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan dilihat paling banyak mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS dengan cara pernah membaca tentang HIV/AIDS dari media cetak sebanyak 89 orang (89%) dan paling banyak yang tidak pernah membaca tentang perilaku berisiko terkena HIV/AIDS dari media cetak sebanyak 23 orang (23%).

4.2.2. Sumber Informasi Media Elektronik

(40)

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi Media Elektronik Yang Di Dapatkan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Sumber Informasi Media Elektronik f % 1. Apakah pernah mendapatkan informasi

kesehatan seputar HIV/AIDS dari TV, radio,video, film maupun internet ?

Ya 79 79

Tidak 21 21

2. Apakah pernah melihat berita tentang kasus HIV/AIDS di TV ?

Ya 81 81

Tidak 19 19

3. Apakah pernah melihat/mendengar iklan layanan masyarakat tentang perbuatan berisiko seperti melakukan seks bebas maupun penggunaan NAPZA dapat menyebabkan HIV/AIDS dari media elektronik ?

Ya 72 78

Tidak 28 22

4. Apakah pernah membuka situs berita di internet khususnya tentang HIV/AIDS ?

Ya 54 54

Tidak 46 46

5. Apakah pernah membaca artikel kesehatan seputar HIV/AIDS di internet ?

Ya 57 57

Tidak 43 43

(41)

4.2.3. Tingkat Kategori Berdasarkan Sumber Informasi

Penelitian yang dilakukan terhadap 100 siswa/siswi kelas XI di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014, diperoleh distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kategori sumber informasi. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kategori Sumber

Informasi Yang Di Dapatkan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Sumber Informasi F %

Kurang 12 12

Baik 88 88

Jumlah 100 100

Berdasarkan tabel 4.3 dari 100 responden siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan dapat diketahui bahwa sumber informasi dengan kategori kurang sebanyak 14 orang (12%) dan kategori baik sebanyak 86 orang (88%).

4.2.4. Pengetahuan responden terhadap penyakit HIV/AIDS

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Dibawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi pengetahuan responden terhadap penyakit HIV/AIDS. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Dari Pertanyaan Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Pertanyaan Pengetahuan ƒ %

1. Penyebab HIV/AIDS adalah ?

Benar 86 86

Salah 14 14

2. HIV/AIDS adalah penyakit yang menyerang ?

(42)

Salah 35 35 3. HIV/AIDS termasuk kedalam penyakit apa ?

Benar 88 88

Salah 12 12

4. Cara penularan HIV/AIDS ?

Benar 84 84

Salah 16 16

5. Virus HIV banyak terdapat di cairan ?

Benar 64 64

Salah 36 36

6. Apa sajakah gejala dini pada penderita HIV/AIDS (Infeksi Akut ) ?

Benar 37 37

Salah 63 63

7. Siapa saja yang beresiko tinggi untuk tertular HIV/AIDS ?

Benar 89 89

Salah 11 11

8. Bagaimana cara pencegahan infeksi HIV/AIDS ?

Benar 74 73

Salah 26 27

9. Apakah Anda mengetahui tentang adanya tes HIV/AIDS secara sukarela yang didahului dengan konseling?

Tahu 11 11

Tidak Tahu 89 89

10. Dimana memperoleh pelayanan tes HIV/AIDS secara sukarela ?

Benar 29 29

Salah 71 71

11. Apakah nama obat yang diberikan pada penderita HIV/AIDS ?

Benar 23 23

Salah 77 77

12.Untuk mendeteksi/mengetahui virus HIV didalam tubuh kita melakukan tes apa ?

Benar 4 4

Salah 96 96

(43)

tentang HIV/AIDS dengan jumlah frekuensi 86%, cara penularan HIV/AIDS secara benar dapat diketahui dengan frekuensi 84%, orang yang beresiko tertular HIV/AIDS dengan frekuensi 89% dan masih banyak yang masih belum mengetahui tentang gejala dini pada penderita HIV/AIDS sebesar 63%, pelayanan kesehatan terhadap penderita HIV/AIDS dengan nilai frekuensi 89%, obat untuk penderita HIV/AIDS dengan frekuensi 77%, tes terhadap orang beresiko tertular HIV/AIDS sebesar 96%. 4.2.5. Tingkat Kategori Berdasarkan Pengetahuan

Penelitian yang dilakukan terhadap 100 siswa/siswi kelas XI di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014, diperoleh distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kategori pengetahuan. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kategori Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Tingkat Pengetahuan f %

Kurang 30 46

Baik 70 54

Jumlah 100 100

(44)

4.2.6. Sikap responden terhadap penyakit HIV/AIDS

Sikap menggambarkan reaksi atau respon tertutup dari responden terhadap penyakit HIV/AIDS. Dibawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi sikap responden terhadap penyakit HIV/AIDS. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Dari Penyataan Sikap Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Pernyataan Sikap Ƒ %

1.Berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko tertular HIV/AIDS

Setuju 87 87

Tidak Setuju 13 13

2. Menggunakan narkoba suntik dapat tertular HIV/AIDS

Setuju 89 89

Tidak Setuju 11 11

3. Satu-satunya tertular HIV/AIDS dengan berhubungan sex

Setuju 53 53

Tidak Setuju 47 47

4. Pelajar yang terinfeksi HIV/AIDS tidak boleh terus bersekolah

Setuju 51 51

Tidak Setuju 49 49

5. Jika teman anda terinfeksi HIV/AIDS hendaknya dijauhi agar tidak tertular

Setuju 55 55

Tidak Setuju 45 45

6. Informasi/penyuluhan tentang HIV/AIDS harus selalu diberikan kepada siswa

Setuju 91 91

Tidak Setuju 9 9

7.Tidak berteman dengan penderita HIV/AIDS walaupun itu teman dekat Anda

Setuju 49 49

Tidak Setuju 51 51

8. Orang yang terinfeksi HIV/AIDS harus dikarantina

Setuju 73 73

(45)

9. Sikap tidak akan mau bersalaman dengan orang yang terinfeksi HIV/AIDS

Setuju 42 42

Tidak Setuju 58 58

10. Apakah Anda tidak membawa ke pelayanan kesehatan jika salah satu saudara atau anggota keluarga Anda terinfeksi HIV/AIDS ?

Setuju 34 34

Tidak Setuju 66 66

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sikap setuju paling banyak pada pernyataan informasi/penyuluhan tentanh HIV/AIDS harus selalu diberikan kepada siswa yaitu 91 orang (91%) dan paling banyak menyatakan sikap tidak setuju adalah pada pernyataan tidak membawa ke pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga atau saudara yang terinfeksi HIV/AIDS sebanyak 66 orang (66%).

4.2.7. Tingkat Kategori Berdasarkan Sikap

Penelitian yang dilakukan terhadap 100 siswa/siswi kelas XI di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014, diperoleh distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kategori sikap. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Sikap f %

Kurang 30 30

Baik 70 70

(46)

Berdasarkan tabel 4.7 tingkat sikap responden mengenai penyakit HIV/AIDS paling banyak berada dalam kategori baik yaitu 70 orang (70%) dan paling sedikit berada pada kategori sikap kurang yaitu 30 orang (30%).

4.2.8. Tindakan Pencegahan Responden Terhadap Penyakit HIV/AIDS

Tindakan merupakan perwujudan sikap responden terhadap penyakit HIV/AIDS. Di bawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi tindakan responden terhadap penyakit HIV/AIDS. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pertanyaan Tindakan Pencegahan Pada Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Pertanyaan Tindakan f %

1. Apakah mencari informasi tentang HIV/AIDS ?

Ya 82 82

Tidak 18 18

2. Apakah pernah mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan HIV/AIDS?

Ya 41 41

Tidak 59 59

3.Apakah pernah mengajak teman,anggota keluarga atau orang dilingkungan untuk turut mencegah penularan HIV/AIDS ?

Ya 59 53

Tidak 41 41

4. Apakah berusaha untuk terhindar dari HIV/AIDS dengan tidak melakukan perbuatan yang berisiko tertular HIV/AIDS ?

Ya 93 93

Tidak 7 7

(47)

paling banyak menjawab “Ya” sebanyak 93 orang (93%), untuk tindakan mencari informasi tentang HIV/AIDS yang menjawab tertinggi adalah “Ya” sebanyak 82 orang (82%), pernah mengajak teman atau anggota keluarga untuk turut mencegah penularan HIV/AIDS menjawab “Ya” sebanyak 59 orang (59%), dan menjawab “Ya” dalam tindakan pernah mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan HIV/AIDS sebanyak 41 orang (41%) dari 100 responden.

4.2.9. Tingkat Kategori Berdasarkan Tindakan Pencegahan Tentang HIV/AIDS

Penelitian yang dilakukan terhadap 100 siswa/siswi kelas XI di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014, diperoleh distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kategori tindakan. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Tindakan Pencegahan f %

Kurang 13 13

Baik 87 87

Jumlah 100 100

(48)

4.3. Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (sumber informasi) dan variabel dependen (tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan pencegahan tentang HIV/AIDS) dan mengetahui ratio prevalence dari kedua variabel tersebut.

4.3.1. Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang HIV/AIDS

Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

Tabel 4.10 Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

(49)

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square, diperoleh nilai p=0,687 artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan tingkat pengetahuan pada siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

4.3.2. Hubungan Sumber Informasi Dengan Sikap Responden Terhadap HIV/AIDS

Hubungan sumber informasi dengan sikap siswa/siswi kelas XI di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

Tabel 4.11 Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Kategori Sikap Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Dari tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa frekuensi responden yang memiliki sumber informasi kurang dengan sikap kurang sebanyak 7 orang (7%). Pada responden yang mempunyai sumber informasi kurang dengan sikap yang baik sebanyak 5 orang (5%). Pada responden yang memiliki sumber informasi baik dengan sikap kurang sebanyak 23 orang (23%) dan responden yang memiliki sumber informasi baik dengan sikap baik sebanyak 65 orang (65%).

(50)

diperoleh nilai p=0,022 artinya terdapat ada hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan sikap pada siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

4.3.3. Hubungan Sumber Informasi Dengan Tindakan Pencegahan Responden Terhadap HIV/AIDS

Tabel 4.12 Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Kategori Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Sumber

Dari tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa frekuensi responden yang memiliki sumber informasi kurang dengan tindakan pencegahan kurang sebanyak 7 orang (7%). Pada responden yang mempunyai sumber informasi kurang dengan tindakan pencegahan yang baik sebanyak 5 orang (5%). Pada responden yang memiliki sumber informasi baik dengan tindakan pencegahan kurang sebanyak 23 orang (23%) dan responden yang memiliki sumber informasi baik dengan tindakan pencegahan baik sebanyak 65 orang (65%).

Sumber informasi yang kurang pada siswa/siswi kelas XI dengan tindakan pencegahan yang kurang tentang HIV/AIDS memiliki RP sebesar 8,556 dengan 95% CI (3,449 – 21,221).

(51)
(52)

BAB 5 PEMBAHASAN 5.1. Analisis Univariat

5.1.1. Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Sumber Informasi Responden Tentang HIV/AIDS

Gambar 5.1 Diagram Pie Distribusi Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Sumber Informasi Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

(53)

Jaya” didapatkan hasil proporsi sumber informasi dengan kategori baik sebesar 58% lebih tinggi dibandingkan dengan sumber informasi dengan kategori tidak baik 42%.

Sumber informasi merupakan bagian penting dari proses pemahaman bagi seseorang. Sumber informasi yang diberikan mencakup pengetahuan tentang apa yang terjadi pada seseorang. Seseorang yang memiliki sumber informasi yang lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas pula. Akses untuk mendapatkan informasi juga mempunyai peran yang tidak kalah penting untuk meningkatkan pengetahuan.

42

Pada penelitian ini sumber informasi yang dilihat dari media cetak dan media elektronik yang didapatkan responden. Hal ini disebabkan karena salah satu sumber informasi yang berperan penting bagi pengetahuan adalah media masa dan media elektronik. Banyak tempat atau media yang bisa dijadikan sumber informasi untuk menambah pengetahuan, pengetahuan remaja terhadap sesuatu diperoleh dari berbagai sumber. Pendidikan, pengalaman, informasi, lingkungan budaya dan sosial ekonomi remaja ikut serta dalam mempengaruhi pengetahuan yang mereka miliki.

20

(54)

5.1.2. Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Pengetahuan Responden Tentang HIV/AIDS

Gambar 5.2 Diagram Pie Distribusi Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Berdasarkan gambar 5.2 dapat dilihat bahwa adanya variasi distribusi tingkat pengetahuan pada siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014. Proporsi terbesar yaitu tingkat pengetahuan dengan kategori baik sebesar 70% dan proporsi terkecil tingkat pengetahuan dengan kategori kurang sebesar 30%. Hal ini sebabkan oleh adanya faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden yaitu sumber informasi yang didapatkan responden meliputi media elektronik dan media media cetak. Semakin baik dan semakin banyak informasi yang diterima siswa, maka semakin baik pula pengetahuan siswa dalam memahami HIV/AIDS.

(55)

sesuai kemampuan, kebutuhan, pengalaman, tinggi rendahnya mobilitas. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap, perilaku dan tindakan seseorang. Pengetahuan yang benar tentang HIV/AIDS pada remaja dapat menghindari perilaku berisiko HIV/AIDS. Masa remaja (adolescent) merupakan peride yang kritis pada perkembangan manusia baik secara fisiologis, psikologis, dan sosial.

Pada penelitian ini didapatkan dari hasil kuesioner bahwa responden yang menjawab penyebab dari HIV/AIDS masih ada yang salah sebesar 14% disebabkan mereka berpresepsi bahwa virus human immunodeficiency virus atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan penyebab yang sama terhadap terjadi suatu

penyakit HIV/AIDS dan yang menjawab benar menyatakan bahwa mereka sudah memahami jikalau berhubungan dengan penyebab dari HIV/AIDS karena mereka mendapatkan informasi dari media elektronik terutama internet. Pada HIV/AIDS menyerang pada sistem organ tubuh didapatkan frekuensi 65% yang menjawab benar dan 35% yang salah. Pada yang menyatakan salah sebesar 35% banyak menjawab menyerang pada sistem saraf dikarenakan menurut pemahaman mereka penderita HIV/AIDS dikarenakan narkoba sehingga efek samping dari penggunaan narkoba tersebut banyak menyerang syaraf sehingga sangat berkaitan dengan terjadinya HIV/AIDS.

24

(56)

penyakit lainnya yang sering disebut infeksi opurtunistik. Pada pertanyaan selanjutnya yaitu tentang cara penularan HIV/AIDS didapatkan hasil 84% menjawab benar dan 16% menjawab salah. Pada pertanyaan penularan banyak siswa/siswi yang masih belum mengerti secara benar penularan HIV/AIDS tersebut didapatkan dari cara seperti apa sehingga dapat ditinjau dari hasil wawancara pada kuesioner masih banyak yang menjawab penularan HIV/AIDS didapatkan dari gigitan nyamuk, berpelukan dan berjabat tangan, satu toilet dan kolam berenang, makan sepiring, dan memakai pakaian si penderita yang mereka menganggapi bahwa apapun yang berhubungan dengan aktivitas si penderita merupakan suatu cara penularan.

(57)

Pada pertanyaan pencegahan didapatkan hasil sebesar 74% jawaban benar dan salah 26%. Banyak responden yang belum mengetahui tentang pelayanan kesehatan terhadap ODHA didapatkan hasil 89% yang masih menjawab tidak tahu dan 11% mengetahui dan pada tempat memperoleh pelayanan kesehatan tes HIV/AIDS masih banyak yang salah dengan frekuensi tertinggi 71% dan benar 29%. Pada pertanyaan nama obat yang diberikan pada sipenderita ODHA masih banyak menjawab salah dengan frekuensi 77% dan salah 23%. Pada pertanyaan pengetahuan tentang tes mendeteksi virus HIV didapatkan jawaban yang salah 96% dan benar 4%. Hal ini dikarenakan informasi yang didapatkan dari media elektronik maupun media cetak tidak ada berkaitan tentang tempat maupun saran terhadap pelayanan kesehatan pada penderita HIV/AIDS dan pada pengobatan responden mengatakan tidak ada obat yang bisa mengobati penderita ODHA.

Hal ini menandakan masih belum komprehensifnya pengetahuan siswa/siswi SMA Al-Azhar Medan dikarenakan masih kurang informasi mengenai HIV/AIDS pada sistem belajar mengajar terhadap siswa/siswi. Agar dapat pengetahuan yang komprehensif pendidikan kesehatan seharusnya didapatkan siswa/siswi dari sistem pembelajaran.

(58)

mencegah penularan HIV/AIDS, dan 28,5% mengetahui bahwa orang sehat dapat terinfeksi HIV/AIDS.

Sebuah penelitian pada tahun 2002 menunjukkan bahwa 38,4% dari pelajar sekolah menengah atas usia 15–19 di Jakarta secara benar menunjukkan cara mencegah penularan HIV dan menolak konsepsi yang salah tentang penularan HIV.

Penelitian lain di Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan NTT menunjukkan bahwa 93,3% anak muda usia 15–24 tahun mengetahui bahwa HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual, tapi hanya 35% yang mengetahui bahwa penggunaan jarum suntik bersama dapat menularkan HIV dan 15,2% masih percaya bahwa kontak sosial biasa juga dapat menularkan HIV.

Penelitian yang dilakukan oleh Desilianty Sari tahun 2011 terhadap 50 orang pada setiap mahasiswa PSPD FK UNTAN angkatan 2008, 2009 dan 2010 sebanyak 141 responden (94%) memiliki pengetahuan yang baik mengenai HIV/AIDS dan 9 responden (6%) memiliki pengetahuan kurang baik.

44

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lastianti pada tahun 2013 pada 232 siswa SMK Negeri 3 Tahuna sebagian besar responden berpengetahuan baik 84,9%, dan sebesar 15,1% responden berpengetahuan tidak baik tentang HIV/AIDS.

45

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Elisa Wiridna pada tahun 2011 didapatkan hasil pengetahuan baik sebesar 68,9% dan responden yang memiliki pengetahuan kurang 31,1%.

46

(59)

5.1.3. Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Sikap Responden Tentang HIV/AIDS

Gambar 5.3 Diagram Pie Distribusi Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Sikap Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Berdasarkan gambar 5.3 dapat dilihat bahwa adanya variasi distribusi sikap pada siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014. Proporsi terbesar yaitu sikap responden dengan kategori baik sebesar 70% dan proporsi terkecil sikap responden dengan kategori kurang sebesar 30%.

(60)

tertular HIV/AIDS didapatkan hasil sebesar 89% setuju dan 11% tidak setuju hal ini disebabkan sebagian menyatakan narkoba tidak merupakan cara penularan HIV/AIDS. Pada pernyataan berhubungan sex merupakan satu-satunya penularan HIV/AIDS menjawab setuju lebih besar yaitu 53% dan tidak setuju sebesar 47%. Hal ini dikarenakan sumber informasi yang didapatkan berbeda dalam penyampaiannya sehingga responden dalam memahami dan mempersepsikannya juga dengan pemahaman masing-masing. Pada pernyataan pelajar yang terinfeksi tidak boleh bersekolah didapatkan hasil dengan sikap setuju sebesar 51% ini disebabkan responden banyak menjawab karena mereka takut tertular dan mereka menyarankan dalam menerima siswa/siswi baru harus dilakukannya tes kesehatan khususnya tes HIV/AIDS agar tidak menularkan terhadap siswa/siswi lainnya dan pernyataan tidak setuju sebesar 49% responden beralasan cara sistem pembelajaran pada saat ini beragam, seperti home school sehingga pada pelajar yang terinfeksi HIV/AIDS dapat mendapatkan pembelajaran dengan cara tersebut.

(61)

dengan sikap setuju sebesar 73% responden menyatakan bahwa penderita ODHA harus ditempatkan yang khusus dengan aktivitas kegiatan yang khusus sehingga tidak menularkan terhadap orang lain. Pernyataan tidak mau bersalaman dengan penderita ODHA dengan sikap setuju sebesar 42% dan tidak setuju 58%. Pada pernyataan tidak akan membawa saudara yang terinfeksi HIV/AIDS dengan sikap setuju sebesar 34% responden beranggapan tidak membawa ke pelayanan kesehatan karena mereka malu jika ada salah satu pihak keluarga terkena HIV/AIDS dan takut tertular jika bersentuhan dengan penderita ODHA, responden beranggapan bahwa orang yang terkena HIV/AIDS harus merasakan dengan yang sudah pernah diperbuat olehnya dan pernyataan yang tidak setuju sebesar 66%.

Menurut Notoatmodjo bahwa pengetahuan baik maka menghasilkan sikap yang baik pula.20 Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini bahwa responden yang memiliki penegetahuan dengan kategori lebih banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan kurang. pada data kategori sikap juga lebih banyak pada kategori baik dibandingkan kategori kurang. Hal ini dikarenakan untuk memperoleh sikap yang mendukung tidak hanya diperlukan pengetahuan saja, tetapi dipengaruhi juga faktor emosional, pengalaman pribadi, media massa, pengaruh orang lain dianggap penting dan kebudayaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lastianti (2013) bahwa frekuensi tertinggi pada sikap responden terhadap HIV/AIDS menunjukkan sebesar 73,7% responden yang bersikap positif terhadap pencegahan HIV/AIDS dan sebesar 26,3%

responden yang bersikap negatif.

23

(62)

5.1.4. Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Tindakan Pencegahan Responden Tentang HIV/AIDS

Gambar 5.4 Diagram Pie Distribusi Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Berdasarkan gambar 5.4 dapat dilihat bahwa adanya variasi distribusi tindakan pencegahan pada siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014. Proporsi terbesar yaitu tindakan pencegahan dengan kategori baik sebesar 87% dan proporsi terkecil tindakan pencegahan dengan kategori kurang sebesar 13%.

(63)

sebesar 59%, pada kategori “Tidak” merupakan frekuensi tertinggi responden menyatakan tidak aktip terhadap kegiatan sekolah sehingga kegiatan sosialisasi seperti seminar tidak pernah mengikuti. Pada pertanyaan pernah mengajak anggota keluarga, teman maupun orang dilingkungan untuk turut mencegah penularan HIV/AIDS didapatkan hasil “Ya” sebesar 59% dan “Tidak” sebesar 41% hal ini dikarenakan keluarga,teman maupun lingkungan merasa acuh tak acuh terhadap penanggulangan HIV/AIDS tersebut, responden mengatakan dengan lingkungan keluarga yang sibuk sehingga tidak ada waktu untuk saling berbagi pengetahuan dan lingkungan yang acuh terhadap sesame tetangga sehingga tidak adanya kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar. Pada pertanyaan apakah berusaha untuk terhindar dari HIV/AIDS dengan tidak melakukan perbuatan yang berisiko tertular HIV/AIDS didpatkan hasil “Ya” 93% dan “Tidak” 7%.

Tindakan yang didasari dengan pengetahuan dan sikap akan bertahan lebih lama

dibandingkan dengan tindakan yang tidak didasari dengan oleh pengetahuan dan sikap.

(64)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lastianti pada tahun 2013 bahwa

frekuensi tertinggi pada tindakan responden terhadap pencegahan HIV/AIDS menunjukkan sebesar 52,6% responden yang memiliki tindakan yang baik, dan sebesar

(65)

5.2. Analisis Bivariat

5.2.1. Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang HIV/AIDS

Gambar 5.5 Diagram Batang Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Berdasarkan gambar 5.5 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi pada sumber informasi baik dengan tingkat pengetahuan baik pada kategori baik yaitu sebesar 61%, proporsi sumber informasi baik dengan pengetahuan kurang tertinggi pada kategori baik yaitu sebesar 27% dan terendah pada sumber informasi kurang dengan tingkat pengetahuan kategori kurang yaitu sebesar 3%.

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square (α = 0,05) diperoleh nilai p =0,687 (p > 0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%, hal ini berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan tingkat

3

9 27

(66)

pengetahuan pada siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

Menurut Notoadmodjo untuk mengukur seseorang tahu tentang sesuatu dapat menyebutkan dan menyatakan mengenai hal tersebut sedangkan tingkat memahami adalah kemampuan mengingat dan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan dengan benar. Dalam hal ini pengetahuan mengenai HIV/AIDS meliputi pengertian, penularan, pencegahan HIV/AIDS saja yang diketahui.

Tidak terdapatnya hubungan menurut peneliti dikarenakan masih belum memahaminya siswa/siswi tentang HIV/AIDS. Dalam menambah pengetahuan/memperoleh tingkah laku baru belajar dari mendapatkan informasi merupakan suatu usaha untuk memperoleh hal baru dalam perubahan tingkah laku (pengetahuan, kecakapan, ketrampilan, dan nilai-nilai).

20

(67)

Sesuai dengan pendapat Azwar (2012) Walaupun pengaruh media massa tidaklah sebesar pengaruh interaksi individual secara langsung, namun dalam proses pembentukan peranan media massa tidak kecil artinya dalam pemberitaan surat kabar maupun di radio atau media komunikasi lainnya, berita-berita faktual yang seharusnya di sampaikan secara objektif seringkali dimasuki unsur subjektifitas penulis berita, baik secara sengaja ataupun tidak. Hal ini seringkali berpengaruh terhadap pembaca atau pendengarnya, sehingga dengan hanya menerima berita-berita yang sudah dimasuki unsur subjektif itu terbentuklah pemahaman yang berbeda-beda.

Studi Penelitian Ben, E Wodi (2005) mengenai pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS banyak dilakukan di beberapa negara, di antaranya di Nigeria dan Malaysia. Nigeria merupakan salah satu daerah pandemi HIV/AIDS dan melalui penelitian yang dilakukan kepada 100 orang remaja tersebut diperoleh hasil bahwa 93% responden pernah mendengar tentang HIV, meskipun begitu tidak meningkatkan pengetahuan dan opini mereka tentang HIV/AIDS.

23

Hasil penelitian berbeda yang dilakukan oleh Elisa Wiridna (2011) mengemukakan bahwa terdapat hubungan sumber informasi dengan tingkat pengetahuan siswa-siswi tentang HIV/AIDS. Hal ini dikarenakan Siswa-siswi SMA Negeri 1 Sigli mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi dari guru Biologi. Materi tentang kesehatan reproduksi ini masuk dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk kelas XI IPA yang disampaikan pada semester dua.

(68)

Sehingga tidak mengherankan jika siswa-siswi kelas XI sebagian besar memiliki pengetahuan yang tinggi.

Hasil penelitian Elisa Wiridna (2011) memberikan penegasan bahwa informasi sangat penting bagi siswa/siswi dalam meningkatkan pengetahuannya, khususnya pengetahuan tentang HIV/AIDS. Informasi tidak didapat dari media massa maupun elektronik tetapi lingkungan ,orang tua, dan pendidikan kesehatan disekolah sangat berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku remaja.

Pada hasil penelitian ini saya memberi penegasan bahwa tidak terdapatnya hubungan antara sumber informasi dengan tingkat pengetahuan pada siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS tahun 2014 dikarenakan tidak adanya sumber informasi dari orang tua maupun lingkungan sekolah mengenai HIV/AIDS. Pada siswa/siswi mendapatkan sumber informasi melalui media cetak dan media elektronik sehingga menginterprestasi dan mempersepsikan sesuai pemahaman dan kemampuan masing-masing sehingga banyak terjadi kesalah pahaman tentang HIV/AIDS. Sebenarnya sumber informasi memberikan suatu efek positif atau negatif pada ilmu/pengetahuan terhadap seseorang tersebut dan tergantung seseorang tersebut dapat merealisasikan didalam kehidupannya.

(69)

5.2.2. Hubungan Sumber Informasi Dengan Sikap Responden Tentang HIV/AIDS

Gambar 5.6 Diagram Batang Hubungan Sumber Informasi Dengan Sikap Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Berdasarkan gambar 5.5 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi pada sumber informasi baik dengan sikap baik pada kategori baik yaitu sebesar 65%, proporsi pada sumber informasi baik dengan sikap kurang pada kategori baik yaitu sebesar 23% dan terendah pada sumber informasi kurang dengan sikap baik kategori kurang yaitu sebesar 5%.

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square (α = 0,05) diperoleh nilai p =0,022 (p < 0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%, hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan sikap pada siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

5 7

(70)

Sumber informasi yang kurang pada siswa/siswi kelas XI dibandingkan mempunyai sumber informasi baik tentang HIV/AIDS memiliki RP sebesar 2,232 dengan 95% CI (1,233 - 4,040). Artinya siswa/siswi kelas XI dengan sumber informasi kurang memiliki kemungkinan resiko 2,232 kali lebih besar mempunyai sikap kurang tentang HIV/AIDS dibandingkan dengan siswa/siswi yang mempunyai sumber informasi baik.

Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.49 Pengetahuan akan segi manfaat dan akibat buruk sesuatu hal akan membentuk sikap, kemudian dari sikap itu akan muncul niat. Niat yang selanjutnya akan menentukan apakah kegiatan akan dilakukan atau tidak, sehingga semakin baik pengetahuan mengenai HIV/AIDS maka semakin baik perilakunya.

Pengaruh dari media massa dan pengaruh orang lain yang dianggap penting juga berperan dalam pembentukan sikap seseorang, karena dari dua faktor ini, informasi mengenai HIV/AIDS, bahaya, pencegahan dan penularannya akan membentuk dan mempengaruhi sikap seseorang.

20

Mechanic dalam Palestin, (2006) mencatat salah satu dari sepuluh tipe variabel yang menentukan perilaku kesehatan adalah informasi yang tersedia, pengetahuan, kebudayaan serta pandangan orang yang menilai. Cumming dalam Palestin, (2006) menyebutkan salah satu dari berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku yang berkaitan dengan kesehatan adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan mengenai penyakit tersebut.

20

(71)

Untuk memperoleh sikap yang mendukung tidak hanya diperlukan pengetahuan saja, tetapi dipengaruhi juga oleh faktor emosional, pengalaman pribadi, media massa, lembaga pendidikan, lembaga agama, pengaruh orang lain dianggap penting, dan kebudayaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lastianti pada tahun 2013 dengan judul “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Tentang HIV/AIDS Dengan Tindakan Pencegahan HIV/AIDS Pada Siswa SMK Negeri 3 Tahuna” terdapat hubungan antara sikap terhadap HIV/AIDS dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada siswa SMK Negeri 3 Tahuna (nilai p=<0,001).

23

(72)

5.2.3. Hubungan Sumber Informasi Dengan Tindakan Pencegahan Responden Tentang HIV/AIDS

Gambar 5.7 Diagram Batang Hubungan Sumber Informasi Dengan Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Berdasarkan gambar 5.5 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi pada sumber informasi baik dengan tindakan pencegahan pada kategori baik yaitu sebesar 82% dan terendah pada sumber informasi kurang dengan tindakan pencegahan kategori kurang yaitu sebesar 6%. Sedangkan proporsi sumber informasi baik dengan tindakan pencegahan kurang tertinggi pada kategori baik yaitu sebesar 7% dan terendah sumber informasi kurang tindakan pencegahan baik pada kategori kurang yaitu sebesar 5%.

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square (α = 0,05) diperoleh nilai p =<0,001 (p < 0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%, hal ini

82

(73)

berarti ada hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan tindakan pencegahan pada siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

Sumber informasi yang kurang pada siswa/siswi kelas XI dibandingkan mempunyai sumber informasi baik tentang HIV/AIDS memiliki RP sebesar 2,503 dengan 95% CI (1,652-3,791). Artinya siswa/siswi kelas XI dengan sumber informasi kurang memiliki kemungkinan resiko 2,503 kali lebih besar mempunyai tindakan pencegahan yang kurang tentang HIV/AIDS dibandingkan dengan siswa/siswi yang mempunyai sumber informasi baik.

Penelitian ini sejalan dengan Yosefina Lidia Wati Egong (2005) dengan judul “Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Sumber Informasi Tentang Menstruasi Dengan Praktik Higiene Menstruasi Pada Remaja Putri (Studi Pada Siswi Kelas II SLTPN 12 Semarang)” terdapat hubungan antara sumber informasi dari media masa (p-value =<0,001) dengan praktik higiene menstruasi.

Kristawansari (2012) terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan sopir truk tentang HIV/AIDS dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS.

51

52

Pada penelitian Lastianti (2013) terdapat hubungan pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada siswa SMK Negeri 3 Tahuna.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Nurul Prishatita Rizyana (2012) mengatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara peran media massa terhadap tindakan pencegahan HIV/ADIS. Hal ini dikarenakan banyaknya paparan media terhadap responden dan sewaktu mendapatkan informasi tersebut tidak

(74)

didampingi oleh orang tua sehingga remaja tersebut menerima dengan alur pikirnya sendiri. Sehingga menghasilkan bentuk tindakan yang negatif.

Tindakan yang didasari dengan pengetahuan dan sikap akan bertahan lebih lama

dibandingkan dengan tindakan yang tidak didasari dengan oleh pengetahuan dan sikap

namun kadangkala pengetahuan yang positif yang dimiliki seseorang seringkali

diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata.

47

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi Dari Media Cetak Yang Di Dapatkan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi Media
Tabel 4.4  Distribusi Frekuensi Dari Pertanyaan Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014
Tabel 4.6  Distribusi Frekuensi Dari Penyataan Sikap Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA PSK (PEKERJA SEKS KOMERSIAL) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN DIRI DARI PENULARANi. HIV/AIDS DI LOKALOSASI ‘X’

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS (nilai p = 0,174); dan tidak ada hubungan antara sikap dengan

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS (nilai p = 0,174); dan tidak ada hubungan antara sikap dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja SMA X dalam upaya pencegahan HIV/AIDS di

Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang HIV-AIDS dengan Media Buku Komik terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Daya terima Siswa dalam Pencegahan HIV-AIDS di SMA

telah memberikan kemudahan dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi Diri terhadap Perilaku Pencegahan HIV/AIDS

Hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh pengetahuan (p=0,04), sikap (0,00) dan motivasi diri (p=0,00) terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS pada siswa- siswi SMA

Hubungan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan sikap pencegahan HIV/AIDS Tabel 3 Hubungan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan sikap pencegahan HIV/AIDS Pengetahuan Sikap