• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA BERBASIS KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE READING INTEGRATED AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK KELAS V SDN064014 KECAMATAN MEDAN PETISAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA BERBASIS KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE READING INTEGRATED AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK KELAS V SDN064014 KECAMATAN MEDAN PETISAH."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA BERBASIS KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND

COMPOSITION (CIRC) DENGAN PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK KELAS V SDN 064014

KECAMATANMEDAN PETISAH

TESIS

Diajukan untuk memperoleh gelar Magister PendidikanPada Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarajana Universitas Negeri Medan

Oleh:

NURASIAH BANGUN NIM. 8146182031

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRACT

Nurasiah Bangun, 2016. Developing Cooperative Reading Integrated and Composition (CIRC)-Based Reading Learning Materials by Integrating Character Education for the Fifth SDN 064014 Kecamatan Medan Petisah. Thesis. Graduate Program of Medan State University.

This research was grounded by the importance of reading learning materials for improving the students’ reading skills. A good learning material should be able to improve the students’ reading interests, motivate the students to participate actively in the learning process and improve the students’ reading comprehension. To meet this requirement, CIRC-based reading learning materials were developed by integrating character education. This research was aimed at developing the learning materials which were valid, practical and effective.

This was a developmental research which used 4-D model that consisted of four phases; defining, designing, developing and disseminating. The data of validity test was gotten through validation sheet of learning materials. The practicality of the data was collected through questionnaire for the teachers and the students’ responses and interview done to the teachers. The effectiveness of the materials was seen from the students’ learning activities and learning achievement. The data gathered was analyzed descriptively.

(6)

ii ABSTRAK

Nurasiah Bangun, 2016. Pengembangan Bahan Ajar Membaca Berbasis Kooperatif Tipe Cooperative Reading Integrated and Composition (CIRC) dengan Pengintegrasian Pendidikan Karakter untuk Kelas V SDN064014 Kecamatan Medan Petisah. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya pengembangan bahan ajar membaca yang mampu meningkatkan keterampilan membaca siswa. Sebuah bahan ajar membaca yang baik hendaknya mampu meningkatkan minat baca siswa, memotivasi siswa untuk berpatisipasi secara aktifdalam pembelajaran, dan mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam memahami isi bacaan. Berdasarkan hal tersebut dikembangkan bahan ajar membaca berbasis kooperatif tipe kooperatif tipe Cooperative Reading Integrated and Composition (CIRC) dengan pengintegrasian pendidikan karakter.Tujuan yang hendaknya dicapai dalam upaya pengembangan bahan ajar ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar membaca yang valid, praktis, dan efektif.

Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan(research and development). Model pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yang

terdiri dari tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (development), dan penyebaran (disseminate). Data penelitian dari uji validitas diperoleh melalui lembar validasi bahan ajar. Data kepraktisan dikumpul melalui angket respon guru dan siswadan wawancara dengan guru. Keefektifan dilihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa berupa penilaian karakter dan keterampilan membaca siswa. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yangsenantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisantesis ini dengan judul“Pengembangan Bahan Ajar Membaca Berbasis Kooperatif Tipe Cooperative Reading Integrated and Composition (CIRC) dengan Pengintegrasian Pendidikan Karakter untuk Kelas V SDN 064014 Kecamatan Medan Petisah”. Selanjutnya, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas bantuan berbagai pihak baik moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar. 4. Dr. Daulat Saragi, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar. 5. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd selaku pembimbing I dan Prof. Dr. Sri Minda

Murni, M.Sselaku pembimbing II yang telah banyak memberikan sumbangsih tenaga dan pikiran dalam mebimbing penulis menyelesaikan tesis ini.

6. Dr.wisman Hadi,M.Hum selaku narasumber I, Dr. Evi Eviyanti, M.Pd selaku narasumber II, dan Dr.Deni Setiawan ,M.Si, selaku narasumber III yang telah memberikan banyak masukan demi penyempurnaan tesis ini.

7. Dr. R. Mursid, M.Pddan Dr. Daulay Saragih, M.Humselaku validator yang telah memberikan saran-saran dalam penelitian ini.

(8)

iv

9. Semua majelis guru di SDN 064014 Kecamatan Medan Petisah yang telah banyak membantu memfasilitasi terlaksananya penelitian ini.

10.Orang tua dan saudara-saudara tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan secara moril dan materil.

11.Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar angkatan 2014 yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

12.Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu dalam tesis ini.

Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan pada semua pihak agar dapat memperbaiki isi tesis ini selanjutnya. Terakhir penulis menyampaikan harapan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kepentingan dan kemajuan pendidikan.

Medan, Juni 2016

(9)

v A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Pengembangan ... 11

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 11

G. Pentingnya Pengembangkan ... 12

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 13

I. Definisi Istilah... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 15

1. Hakikat Penelitian Pengembangan ... 15

a. Pengertian Penelitian Pengembangan ... 15

b. Tujuan Penelitian Pengembangan ... 16

c. Model Penelitian Pengembangan ... 17

2. Bahan Ajar ... 18

3. Hakikat Membaca ... 20

a. Pengertian Membaca ... 20

b. Tujuan Membaca ... 21

(10)

vi

d. Jenis-Jenis Membaca ... 25

4. Pendidikan Karakter ... 26

a. Pengertian Pendidikan Karakter ... 26

b. Tujuan Pendidikan Karakter ... 28

c. Pilar-Pilar Pendidikan Karakter... 29

d. Desain Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran ... 32

5. Pembelajaran Kooperatif ... 33

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 33

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 34

c. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ... 35

d. Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif ... 36

6. Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC ... 38

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC ... 38

b. Tahap-Tahap Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC ... 39

c. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC ... 40

7. Pembelajaran Membaca di Kelas V SD ... 41

8. Tahap-Tahap Pembelajaran Membaca Berbasis Kooperatif Tipe CIRC dengan Mengintegrasikan Pendidikan Karakter ... 42

9. Penilaian Pembelajaran Membaca Berbasis Kooperatif Tipe CIRC yang Mengintegrasikan Pendidikan Karakter ... 45

10.Karakteristik Siswakelas V SD ... 46

a. Perkembangan Fisik-Motorik ... 47

b. Perkembangan Bahasa ... 48

c. Perkembangan Intelektual ... 48

d. Perkembangan Sosial ... 50

e. Perkembangan Moral ... 51

B. Penelitian yang Relevan ... 52

C. Kerangka Konseptual ... 53

BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan ... 56

(11)

vii

1. Tahap Pendefenisian (Define) ... 57

2. Tahap Perancangan (Design) ... 59

3. Tahap Pengembangan (Develop) ... 59

4. Tahap Penyebaran (Disseminate) ... 60

C. Subjek Uji Coba ... 61

D. Jenis Data ... 62

E. Instrumen Pengumpulan Data ... 62

1. Instrumen Validasi ... 62

2. Instrumen Kepraktisan ... 62

3. Instrumen Keefektifan ... 63

F. Teknik Analisis Data ... 64

1. Analisis Validitas Bahan Ajar ... 65

2. Analisis PraktikalitasBahan Ajar ... 66

3. Analisis Efektivitas Perangkat Pembelajaran ... 68

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN A. Hasil Penelitian ... 71

1. Tahap Pendefenisian (Define) ... 71

a. Analisis Kurikulum ... 71

b. Analisis Kebutuhan ... 72

c. Analisis Siswa ... 74

2. Tahap Perancangan (Design) ... 78

3. Tahap Pengembangan (Develop)... 82

a. Hasil Validasi Bahan Ajar ... 82

b. Hasil Uji PraktikalitasBahan Ajar ... 87

c. Hasil Uji EfektifitasBahan Ajar ... 93

4. Tahap Penyebaran (Disseminate) ... 96

a. Penilaian Karakter ... 96

b. Penilaian Keterampilan Membaca ... 97

B. Pembahasan ... 99

1. Validasi Bahan Ajar ... 100

(12)

viii

3. Efektifitas Bahan Ajar ... 103 C. Keterbatasan Penelitian ... 105 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 107 B. Implikasi ... 108 C. Saran ... 109 DAFTAR PUSTAKA ...

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan

Karakter Bangsa ... 30

Tabel 3.1Penskoran Validitas Bahan Ajar ... 65

Tabel 3.2Kategori Validitas Bahan Ajar ... 66

Tabel 3.3Kategori Kepraktisan Bahan Ajar ... 67

Tabel 3.4Kategori Penilaian Karakter Siswa ... 68

Tabel 3.5Kategori Penilaian Keterampilan MembacaSiswa ... 69

Tabel 4.1 Daftar Nama Validator Ahli ... 83

Tabel 4.2Hasil Revisi Bahan AjarMembaca Berbasis Kooperatif Tipe CIRC dengan Pengintegrasian Pendidikan Karakter untuk Kelas V SD ... 83

Tabel4.3 Hasil Validasi Bahan Ajar oleh Validator ... 84

Tabel 4.4 Hasil Analisis Angket Respon Guru ... 87

Tabel4.5 Hasil Analisis Angket Respon Siswa ... 88

Tabel 4.6Hasil Penilaian Karakter Siswa ... 93

Tabel 4.7Hasil Penilaian Proses Keterampilan Membaca ... 94

Tabel 4.8Persentase Ketuntasan Penilaian Hasil Keterampilan Membaca Berdasarkan KKM ... 95

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Karakter Siswa ... 97

Tabel 4.10 Hasil Penilaian Proses Keterampilan Membaca ... 98

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Komponen Karakter yang Baik ... 29 Gambar 2.2Diagram Kerangka Konseptual ... 54 Gambar 3.1 Diagram Pengembangan Perangkat Pembelajaran

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Lembar Validasi Bahan Ajar ... 116

2. Lembar Validasi Bahan Ajar ... 117

3. Rekapitulasi Hasil Validasi Bahan Ajar... 120

4. Kisi-Kisi Angket Respon Guru terhadap Praktikalitas BahanAjar ... 122

5. Angket respon guru ... 123

6. Hasil Angket Respon Guru terhadap Praktikalitas Bahan Ajar... 124

7. Kisi-Kisi Angket Respon Siswa terhadap Praktikalitas Bahan Ajar ... 125

8. Angket Respon Siswa ... 126

9. Data Hasil Penyebaran Angket Praktikalitas Siswa ... 127

10. Persentase Hasil Penyebaran Angket Respon Siswa ... 128

11. Lembar Observasi Penggunaan Bahan Ajar oleh Siswa ... 129

12. Hasil Observasi Penggunaan Bahan Ajar ... 130

13. Lembar Observasi Penilaian Karakter ... 131

14. Rekapitulasi Hasil Penilaian Karakter pada Tahap Pengembangan di SDN064014 Kecamatan Medan Petisah ... 133

15. Rekapitulasi Hasil Penilaian Karakter pada Tahap Penyebaran di SDN 064014 Kecamatan Medan Petisah ... 134

16. Lembar Penilaian Proses Keterampilan Membaca ... 135

17. Penilaian Proses Keterampilan Membaca pada Tahap Pengembangan .... 137

18. Penilaian Proses Keterampilan Membaca pada Tahap Penyebaran ... 138

19. Penilaian Hasil Keterampilan Membaca pada Tahap Pengembangan ... 139

20. Penilaian Hasil Keterampilan Membaca pada Tahap Penyebaran ... 140

21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 141

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia terus diupayakan agar

sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Berbagai upaya telah

dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

misalnya saja perbaikan fasilitas, peningkatan anggaran

pendidikan,peningkatan mutu guru dan kepala sekolah, pengembangan

kurikulum, dan sebagainya. Walaupun demikian, perlu disadari bahwa dalam

pelaksanaannya masih terdapat berbagai kendala sehingga hasilnya kurang

sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengembangan

kurikulum misalnya, masih terlihat hasil yang belum sesuai dengan harapan

karena kurangnya pemahaman dan kreativitas sekolah dalam penerapannya.

Pemerintah melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah

mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai

penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004. Akan

tetapi, dalam pengembangannya pemerintah hanya memberikan rambu-rambu

berupa panduan yang dijadikan rujukan dalam proses pembelajaran. Panduan

yang diberikan tentunya tidak dapat menampung minat dan aspirasi setiap

sekolah secara menyeluruh. Oleh sebab itu, setiap satuan pendidikan

hendaknya mampu menjadikan KTSP sebagai kurikulum operasional dalam

proses pembelajaran dengan menunjukkan kreativitas dan inovasi tersendiri

dalam pengembangnnya.

(17)

2

Melihat paparan yang telah dijabarkan sebelumnya, peran satuan

pendidikan sangat dominan dalam penentuan kualitas pendidikan. Kualitas

pendidikan tentunya dapat ditingkatkan melalui proses pembelajaran yang

efektif. Oleh sebab itu, setiap sekolah hendaknya mampu merancang dan

mempersiapkan proses pembelajaran dengan matang serta selalu

memperhatikan kebutuhan setiap siswa di sekolah yang bersangkutan.

Persiapan proses pembelajaran yang dirancang tidak terlepas dari bahan ajar

yang digunakan dalam setiap proses pembelajaran.

Penggunaan bahan ajar merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan sebuah proses pembelajaran. Bahan ajar yang memenuhi kriteria

baik akan melahirkan sebuah proses pembelajaran yang efektif. Namun

sebaliknya, apabila bahan ajar kurang sesuai dengan kriteria maka yang akan

lahir adalah berbagai permasalahan dalam pembelajaran.

Salah satu mata pelajaran pokok yang perlu diperhatikan dalam

pengembangan bahan ajaradalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memuat

empat kerampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan

menulis. Akan tetapi, membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa

yang sangat penting di samping tiga keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini

didasarkan karena membaca merupakan sarana untuk mempelajari suatu hal

sehingga bisa memperluas pengetahuan dan menggali pesan-pesan tertulis

dalam bahan bacaan. Walaupun demikian, membaca bukanlah suatu pekerjaan

yang mudah untuk dilakukan dan perlu bimbingan melalui proses pembelajaran

(18)

3

Membaca secara umum diartikan sebagai proses mendapatkan

informasi yang terkandung dalam teks bacaan dalam bentuk pemahaman atas

bacaan tersebut. Menurut Rahim (2007:2) membaca pada hakikatnya adalah

“Sesuatu yang rumit, yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar

melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual yaitu proses

menterjemahkan simbol tulisan (huruf) ke dalam kata-kata lisan”.

Pembelajaran membaca bukan semata-mata dilakukan agar siswa

mampu membaca. Menurut Abidin (2012:149), pembelajaran membaca

hendaknya diarahkan agar siswa menikmati kegiatan membaca, mampu

membaca dalam hati dengan kecepatan yang fleksibel, dan memperoleh tingkat

pemahaman yang cukup atas isi bacaan. Selain ketiga hal tersebut hendaknya

pembelajaran membaca mampu membentuk karakter positif pada siswa, seperti

gemar membaca, teliti, kreatif, rasa ingin tahu, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat ditarik simpulan bahwa ada dua hal yang

dapat diperoleh siswa melalui pembelajaran membaca yaitu pemahaman yang

tinggi terhadap isi bacaan dan pembentukan karakter siswa.

Pembentukan karakter tentunya dapat dilakukan melalui pendidikan

karakter. Pendidikan karakter merupakan sebuah pondasi yang sangat penting

dan perlu ditanamkan kepada siswa sejak dini. Pendidikan karakter dapat

dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,

pendidikan watak, yang bertujuan untuk memberikan keputusan baik-buruk,

memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan

(19)

4

tepat bagi pendidikan terdiri dari nilai operatif, nilai dalam tindakan yang

meliputi tiga bagian yang saling berhubungan yaitu pengetahuan tentang

moral, perasaan moral, dan perilaku moral. Jadi pendidikan karakter adalah

sebuah upaya sadar dalam memahami, membentuk, memelihara, mengajarkan

nilai-nilai moral berupa pengetahuan, perasaan, dan perilaku tentang moral.

Menyikapi hal yang diungkapkan di atas, pengembangan bahan ajar

yang dilakukan hendaknya memperhatikan pengintegrasian pendidikan

karakterdi dalamnya. Pengintegrasian pendidikan karakter dapat dilakukan

dengan merencanakan nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan pada

siswa melalui kegiatan pembelajaran. Nilai-nilai karakter yang dipilih

disesuaikan dengan karakteristik siswa dan pemilihan model yang mendukung

dalam pembelajaran membaca.

Pembelajaran membaca memuat banyak kegiatan yang dapat dilakukan

untuk mendukung pengembangan nilai-nilai karakter pada siswa, seperti

kegiatan memprediksi teks bacaan, menanggapi teks bacaan, menceritakan

kembali secara lisan maupun tulisan, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan

tersebut sangat mendukung terhadap pengembangan beberapa nilai karakter

pada siswa, seperti gemar membaca, rasa ingin tahu, teliti, kreatif, percaya

diri, tanggung jawab, barsahabat/komunikatif, dan lain-lain. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwapengembangan bahan ajar membaca merupakan

salah satu perangkat pembelajaran yang mendukung implementasi

(20)

5

Kenyataan di lapangan, proses pembelajaran yang berlangsung kurang

memberikan perhatikan ke arah tersebut. Tidak sedikit siswa yang

menganggap kegiatan membaca sesuatu yang membosankan.Berdasarkan

studi pendahuluan yang peneliti laksanakan di Sekolah Dasar Negeri 064014

Kecamatan Medan Petisahdiperoleh informasi bahwa siswa mengalami

kesulitan dalam memahami bacaan.Pada saat siswa diminta menjawab

pertanyaan berdasarkan bahan bacaan, siswa kembali membuka teks yang

dibacanya dan menjawab sesuai teks bacaan tanpa menggunakan kata-katanya

sendiri. Siswa kurang tahu bagaimana cara praktis dalam memahami bacaan

dikarenakan guru hanya menugaskan siswa membaca, tetapi tidak

menekankan pada keterampilan pemahaman bacaan. Di samping itu

pembelajaran membaca yang dilaksanakan masih kurang sesuai dengan

tahapan membaca yaitu tahap prabaca, saat baca, dan, pascabaca. Selain hal di

atas,pembelajarankurang mampu memadukan keempat keterampilan

berbahasa siswa. Padahal jika guru kreatif, pembelajaran membaca bisa

dikaitkan dengan keterampilan berbahasa mendengarkan, berbicara, dan

menulis. Selanjutnya, pembelajaran yang terjadi hanya sebatas penerimaan

informasi semata, tanpa adanya penekanan terhadap pengembangan nilai-nilai

moral pada siswa.Dari 17 orang siswa, lebih dari 50% di antaranya berperilaku

jauh dari karakter yang diharapkan seperti kurang santun dalam berbicara baik

kepada guru maupun teman, kurang menghargai pendapat teman, kurang

(21)

6

dalam mengeluarkan pendapat, kurangnya keterampilan sosial di antara siswa,

dan lain sebagainya.

Hal yang demikian menandakan bahwa pembelajaran selama ini

kurang mampu mengembangkan kecakapan terhadap perubahan perilaku

siswa. Guru terkadang hanya melakukan tugasnya sebatas mengajar, namun

ada sesuatu yang terlupa bahwa tugas mereka tidak hanya mengajar tetapi juga

mendidik. Hendaknya setiap pembelajaran dapat memberikan konstribusi

terhadap kecakapan perilaku yang awalnya bisa dimulai melalui kerja sama

untuk melatih keterampilan sosial dan berbagai kegiatan kreatif lain yang

mampu menunjang pengembangan karakter positif pada siswa. Hingga pada

akhirnya terlahir siswa yang tidak hanya cakap dari segi pengetahuan saja,

tetapi juga cakap dalam berperilaku.

Permasalahan di atas, tidak lepas dari andil sebuah bahan ajar yang

digunakan. Maka berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik simpulan bahwa

salah satu faktor utama penyebab kekeliruan dalam praktik pembelajaran

selama ini adalah penggunaan bahan ajar yang kurang tepat. Bahan ajar yang

dipakai guru terkadang kurang sesuai dengan tujuan dan belum bermuatan

karakter sehingga apa yang diharapkan dari sebuah proses pembelajaran tidak

tercapai secara efektif. Kenyataan di lapangan kreativitas maupun pemahaman

guru terhadap perancangan bahan ajar masih sangat kurang. Pada umumnya

bahan ajar tidak dirancang sepenuhnya oleh guru, akan tetapi adalah hasil

copy paste, bahkan ada yang lebih instan dengan membeli bahan ajar yang

(22)

7

buku teks tanpa menganalisis terlebih dahulu apakah buku tersebut sesuai

dengan kurikulum. Hal demikian berdampak terhadap ketidaktercapaian

tujuan pembelajaran sebagaimana mestinya.

Mengatasi permasalahan di atas, perlu dilakukan pengembanganbahan

ajarmembaca yang menunjang pada pembentukan karakter dan keterampilan

membaca siswa sesuai kriteria penyusunan bahan ajar.Pengembangan bahan

ajar dilakukan dengan mempertimbangkan model pembelajaran yang cocok

agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Menjawab permasalahan tersebut,

maka salah satu model pembelajaran yang cocok untuk pengembangan bahan

ajar membaca yang bermuatan karakter adalah dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC).

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menuntut siswa

untuk dapat bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan

tugas-tugasnya. Menurut Slavin (2009:200), pembelajaran kooperatif tipe CIRC

adalah sebuah program yang komprehensif yang dapat digunakan dalam

pembelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa di kelas tinggi SD.

Tujuan utama dari CIRC adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk

membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat

diaplikasikan secara luas. Dalam CIRC guru menggunakan bahan bacaan yang

berisi teks bacaan dan lembar kerja. Para siswa terlibat di dalam tim untuk

membaca teks bacaan, membuat prediksi baik di awal maupundi akhir dari

(23)

8

bacaan, merevisi,penulisan dan sastra serta hal-hal lain yang berhubungan

kecakapan pemahaman bacaan.

CIRC memadukan antara pengembangan keterampilan mendengarkan,

berbicara, membaca,dan menulis melalui pembelajarannya sehingga akan

berindikasi pada peningkatan keempat keterampilan berbahasa siswa. CIRC

juga mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti bagaimana cara

beraktivitas dalam kelompok, membagi tugas dalam kelompok, dan lain

sebagainya. Dengan demikian pembelajaran dapat melatih kerja sama di

antara siswa. Selain itu CIRC juga mampu menumbuhkan rasa percaya diri

karena siswa mendapat kesempatan untuk beraktivitas sebagai penilai dan

pengoreksi kesalahan anggota kelompoknya.Dari uraian tersebut disimpulkan

bahwa penggunaaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC pada

pembelajaran membaca dapat mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam

proses pembelajaran, mengembangkan keempat keterampilan berbahasa, dan

mampu menanamkan nilai-nilai karakter pada diri siswa.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti bermaksud mengangkat

penelitian ini dengan judul,“Pengembangan Bahan Ajar Membaca

Berbasis Kooperatif Tipe Cooperative Reading Integrated and Composition

(CIRC) dengan Pengintegrasian Pendidikan Karakter untuk Kelas V

SDN 064014 Kecamatan Medan Petisah”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifkasi

(24)

9

1. Bahan ajar yang digunakan kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran

sehingga apa yang diharapkan dari sebuah proses pembelajaran tidak

tercapai secara efektif.

2. Bahan ajar yang digunakan belum bermuatan karakter.

3. Model pembelajaran yang dirancang pada bahan ajar kurang cocok

terhadap keefektifan proses pembelajaran.

4. Kurangnya pemahaman dan kreativitas guru dalam mengembangkan

bahan ajar.

5. Siswa kurang tahu bagaimana cara praktis dalam memahami bacaan

dikarenakan guru hanya menugaskan siswa membaca, tetapi tidak

menekankan pada keterampilan pemahaman bacaan.

6. Pembelajaran membaca yang dilaksanakan masih kurang sesuai dengan

tahapan membaca yaitu tahap prabaca, saat baca, dan pascabaca.

7. Pembelajaran kurang mampu memadukan keempat keterampilan

berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

8. Perilaku siswa sudah mulai jauh dari nilai-nilai karakter positf.

9. Pembelajaran yang terjadi hanya sebatas penerimaan informasi semata,

tanpa adanya penekanan terhadap pengembangan nilai-nilai moral pada

siswa

C. Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka

masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi agar ada titik fokus yang menjadi

(25)

10

menjawab permasalahan yang ada. Pembatasan masalah dalam penelitian ini

ditujukan pada beberapa aspek, yaitu:

1. Pengembangan bahan ajar untuk siswa kelas V SD semester II.

2. Pengembangan bahan ajar dilakukan dengan memfokuskan pada

penerapan model pembelajaran yang tepat pada pembelajaran membaca

yang disesuaikan dengan tahap-tahap membaca.

3. Pengembangan bahan ajar yang bermuatan karakter.Pilar karakter yang

akan dikembangkan pada penelitian ini secara keseluruhan mencakup

tujuh nilai yaitu: (1) gemar membaca, (2) kreatif, (3) percaya diri, (4) rasa

ingin tahu, (5) tanggung jawab, (6) teliti, dan (7) bersahabat/komunikatif.

Namun setiap pertemuan difokuskan pada pengembangan tiga nilai

karakter saja yang nantinya disesuaikan dengan materi dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dipaparkan dalam latar belakang masalah,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakahvaliditas bahan ajarmembaca berbasis kooperatif tipe

CIRCdengan pengintegrasian pendidikan karakter yang dikembangkan

untuk siswa kelas V SD?

2. Bagaimanakahpraktikalitas bahan ajar membaca berbasis kooperatif tipe

CIRCdengan pengintegrasian pendidikan karakter yang dikembangkan

(26)

11

3. Bagaimanakah efektifitas bahan ajar membaca berbasis kooperatif tipe

CIRCdengan pengintegrasian pendidikan karakter yang dikembangkan

untuk siswa kelas V SD?

E. Tujuan Pengembangan

Tujuan yang diharapkan pada penelitian ini adalah:

1. Mengembangkan bahan ajar membaca berbasis kooperatif tipe

CIRCdengan pengintegrasian pendidikan karakter untuk siswa kelas V SD

dengan kriteria valid.

2. Mengembangkan bahan ajar membaca berbasis kooperatif tipe

CIRCdengan pengintegrasian pendidikan karakter untuk siswa kelas V

SDdengan kriteria praktis.

3. Mengembangkan bahan ajar membaca berbasis kooperatif tipe

CIRCdengan pengintegrasian pendidikan karakter untuk siswa kelas V

SDdengan kriteria efektif.

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah

bahan ajar membaca berbasis kooperatif tipe CIRCdengan pengintegrasian

pendidikan karakter. Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun

secara sistematis untuk membantu keterlaksanaan proses pembelajaran. Bahan

ajar yang akan dikembangkan pada penelitian ini berupa seperangkat materi

pembelajaran membaca yang dikembangkan menyerupai modul berbasis

kooperatif tipe CIRC dengan mengintegrasikan pendidikan karakter.

(27)

12

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

petunjuk belajar (petunjuk siswa dan guru), informasi pendukung, lembar

kerja,dan evaluasi. Muatan karakter nantinya akan terlihat pada aktivitas yang

akan dilakukan siswa berdasarkan lembar kerja yang ada pada bahan ajar ini.

Dengan melakukan aktivitas tersebut akan tampak pengembangan nilai-nilai

karakter yang telah dijabarkan di dalam bahan ajar. Aktivitas yang akan

dilakukan siswa berdasarkan bahan ajar ini juga mengacu pada tahap-tahap

CIRC yang disejalankan dengan tahapan membaca. Pembuatan bahan ajar

menggunakan Microsof Word2007 dengan jenis font Comic Sans MS ukuran

14, dilengkapi dengan gambar-gambar dan warna yang mendukung.

G. Pentingnya Pengembangan

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa, dapatmembantu dalam penanaman dan pengembangan

karakter sertameningkatkan keterampilan membaca.

2. Bagi peneliti, memberikan wawasan baru dalam pengembangan ilmu

pendidikan khususnya dalam merancang perangkat pembelajaran

3. Bagi guru, memberikan alternatif dalam menerapkan model pembelajaran

yang lebih inovatif, kreatif, efisien, dan menyenangkan untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

4. Bagi sekolah, tersedia perangkat pembelajaran membaca berbasis

kooperatif tipe CIRCdengan pengintegrasian pendidikan karakter untuk

(28)

13

5. Dapat dijadikan salah satu contoh perangkat pembelajaran untuk materi

lain.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Agar hasil pengembangan lebih optimal dan terarah, maka ada asumsi

dan keterbatasan dalam pengembangan sebagai berikut:

1. Asumsi Pengembangan

a. Pembelajaran dengan menggunakan bahan ajarmembaca berbasis

kooperatif tipe CIRCdengan pengintegrasian pendidikan karakter

mampu mengembangkan karakter positif pada diri siswa serta dapat

meningkatkan keterampilan membaca siswa.

b. Proses pembelajaran membaca akan lebih efektif, efisien, dan lebih

berkualitas dengan menggunakan bahan ajarmembaca berbasis

kooperatif tipe CIRCdengan pengintegrasian pendidikan karakter.

c. Pengembangan bahan ajar ini dapat memberikan pembelajaran yang

lebih bervariasi, menarik, dan mudah dipahami siswa.

2. Keterbatasan Pengembangan

Keterbatasan penelitian pengembangan ini dapat dibatasi pada

aspek berikut ini:

a. Bahan ajarberbasis kooperatif tipe CIRCdengan pengintegrasian

pendidikan karakter.

b. Bahan ajar yang dikembangkan dibatasi untuk pembelajaran membaca

(29)

14

I. Definisi Istilah

Agar tidak menimbulkan perbedaan penafsiran, maka defenisi istilah

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis

untuk membantu keterlaksanaan proses pembelajaran.

2. Pendidikan karakter merupakan upaya sadar dalam memahami,

membentuk, memelihara, mengajarkan nilai-nilai etik dalam pembelajaran

berupa pengetahuan, perasaan, dan perilaku tentang moral.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe CIRCmerupakan pembelajaran

kooperatif dalam pembelajaran membaca yang menuntut siswa untuk

terlibat dalam serangkaian kegiatan membaca, memprediksi, merangkum,

dan menanggapi isi bacaan, menceritakan kembali, merevisi, penulisan

dan sastra serta kecakapan pemahaman bacaan lainnya.

4. Validitas bahan ajar adalah kesahihan sesuatu yang diukur. Validitas ini

terdiri atas validitas isi dan validitas konstruksi.

5. Praktikalitas bahan ajar pembelajaran merupakan tingkat kemudahan dan

kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.

6. Efektifitas bahan ajar pembelajaran adalah tingkat ketercapaian perangkat

(30)

107

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan bahan ajar membaca berbasis kooperatif tipe CIRC dengan pengintegrasian pendidikan karater untuk kelas V SD. Berdasarkan pengembangan, uji coba, dan penyebaran terbatas yang dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Bahan ajar membaca berbasis CIRC yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini sangat valid dari segi isi dan konstruk. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil validasi oleh para ahli dan praktisi terhadap bahan ajar yang dikembangkan dengan kategori sangat valid. Hasil ini memberikan gambaran bahwa bahan ajar yang dikembangkan telah dapat digunakan dalam pembelajaran membaca di kelas V SD.

(31)

108

3. Bahan ajar membaca berbasis CIRC yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini telah dinyatakan efektif untuk meningkatkan keterampilan membaca dan karakter positif siswa. Hal ini dapat dilihat dari penilaian proses dan hasil keterampilan membaca. Ketuntasan yang diperoleh siswa sangat menggambarkan bahwa bahan ajar yang telah dikembangkan efektif digunakan dalam pembelajaran membaca di kelas V SD.

B. Implikasi

Hasil penelitian bahan ajar membaca berbasis kooperatif tipe CIRC ini telah menunjukkan bahawa model kooperatif tipe CIRC merupakan salah satu model pembelajaran yang baik untuk digunakan dalam mengembangkan bahan ajar membaca di kelas V SD. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar membaca berbasis kooperatif tipe CIRC dengan pengintegrasian pendidikan karakter, dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan membaca dan karakter positif siswa. Pada pembelajaran ini siswa terlibat aktif melakukan sejumlah kegiatan membaca, seperti: memprediksi bacaan, menemukan gagasan, menanggapi informasi, dan lain sebagainya. Di samping itu penggunaan bahan ajar membaca ini juga mampu meningkatkan kerjasama di antara siswa, meningkatkan keterampilan siswa dalam memahami bacaaan, mengembangkan karakter positif pada diri siswa, memberikan daya tarik dan motivasi siswa untuk belajar.

Kegiatan pembelajaran kooperatif CIRC yang lebih variatif memberikan antusias yang tinggi serta mampu meningkatkan partisipasi siswa selama

(32)

109

proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan memprediksi sebagai awal pembelajaran mampu meningkatkan motivasi dan membangkitkan skemata siswa dengan baik. Kegiatan diskusi dan saling mengoreksi pekerjaan juga mampu meningkatkan kerja sama, ketelitian, dan rasa percaya diri pada diri siswa. Dengan demikian pembelajaran membaca tidak membosankan lagi bagi siswa.

Berdasarkan hal tersebut, guru kelas V SD hendaknya dapat mengembangkan sendiri bahan ajar membaca dengan model pembelajaran yang sama dan mengedepankan pengembangan nilai-nilai karakter pada siswa, atau dengan menggunakan bahan ajar membaca berbasis kooperatif tipe CIRC yang telah ada. Dengan demikian guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan efektif.

C.Saran

Berdasarkan pengembangan yang telah dilaksanakan penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran membaca hendaknya dilakukan sesuai tahap-tahap membaca dengan memvariasikan sejumlah kegiatan membaca seperti memprediksi, menemukan gagasan, menanggapi informasi, membuat dan mengoreksi ringkasan, dan lain sebagainya. Kegiatan seperti ini sangat menunjang terhadap pelaksanaan proses pembelajaran membaca sehingga dapat meningkatkan keterampilan membaca dan karakter positif siswa.

(33)

110

dengan karakterisitik siswa. Guru juga dapat menggunakan bahan ajar yang sudah ada, namun sebaiknnya diperhatikan dulu kualitasnya dan kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran.

(34)

111

DAFTAR RUJUKAN

Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Afandi, Muhammad dan Badarudin. 2011. Perencanaan Pembelajaran di Sekolah

Dasar. Bandung: Alfabeta.

Ahmad, Zainal Arifin. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pedagogia.

Akker, Jan Van Den, dkk. 1999. Design Approaches and Tools in Education and

Training. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.

Allen, K.Eillen. 2008. Profil Perkembangan Anak. Jakarta: Indeks.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dahlan, Desi. 2012. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis Quantum Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Sekolah Menengah Atas”. Tesis Tidak Diterbitkan. Padang: Universitas Negeri Padang.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

---. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ---. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Diklat Bimtek/KTSP.

Desmita. 2007. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dimiyati dan Mudijono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Firman, Harry. 2000. Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran. Bandung: FMIPA UPI.

(35)

112

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hurmali, Tarcy. 2011. Seni dan Strategi Membaca Cepat Tanpa Lupa. Karta: Niaga Swadaya.

Isdisusilo. 2012. Panduan Lengkap Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.

Isjoni. 2011. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Jon, Efriana. 2013. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Berorientasi Kreatif Produktif pada materi Biologi Sel dan Reproduksi Sel untuk SMA.” Tesis Tidak Diterbitkan. Padang: Universitas Negeri Padang. Kemendiknas, 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

Jakarta: Pusat Kurikulum.

---. 2010. Petunjuk Teknik Pengembangan Bahan Ajar SMA. Jakarta:

Kemendiknas, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Lickona, Thomas. Educating for Character. Terjemahan oleh Juma Abdu

Wamaungo. 2012. Jakarta: Bumi Aksara.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Monks, F.J, dkk. 2002 Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi. 2008. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Direktoral Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menegah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Direktoral Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menegah.

(36)

113

Purwanto, N. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Putra, Nusa. 2012. Research and Development, Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Resmini, Novi.

Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistik untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Riyanti, Friska. 2013. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Kontekstual untuk kelas V Sekolah Dasar.” [Tesis]. Padang: Universitas Negeri Padang.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran . Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Saddhono Kundharu dan Slamet. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Bandung: Karya Putra Darwati.

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada media Group.

Santosa, Puji. 2007. Materi Pokok dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Santrock, John W. Perkembangan Anak. Terjemahan oleh Mila Rachmawati dan

Anna Kuswanti. 2007. Jakarta: Erlangga.

Saptono. 2011. Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter. Jakarta: Erlangga.

Semiawan, Conny R. 2008. Catatan kecil tentang Penelitian dan Pengembangan

Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(37)

114

Sudjana, Nana. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Taufik, Taufina dan Muhammadi. 2012. Mozaik Pembelajaran Inovatif. Padang: Sukabina Press.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa Bandung.

Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Surabaya: Prenada Media Group. ---. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

---. 2012. Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Warsono dan Haryanto. 2012. Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Widjajanti, E. 2008. “Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan KTSP bagi Guru SMK/MAK”. Makalah Disajikan dalam Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas negeri Yogyakarta.

Wiyani, Novan Ardy. 2013. Membumikan Pendidikan karakter di SD.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

---. dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gambar

Gambar
gambaran bahwa bahan ajar yang dikembangkan telah dapat digunakan

Referensi

Dokumen terkait

Dari ketentuan tersebut terlihat bahwa tindak pidana yang dimaksud dalam Pasal 136 bis tersebut adalah tindak pidana biasa yakni tindak pidana yang dilakukan “dengan lisan”

BAGI WAJIB PAJAK YANG DIIZINKAN MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN DALAM MATA UANG DOLLAR AMERIKA SERIKAT.

Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan. dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke

Untuk mengetahui pengaruh penambahan aditif FeMo terhadap sifat fisis. serbuk BaFe 12

Ukuran serbuk sekecil ini diperlukan agar komponen- komponen pembentuk bahan magnet dapat saling berdeposisi (bereaksi) ketika bahan mengalami pemanasan

Hasil BER yang didapatkan dapat digunakan sebagai perbandingan nilai ketika sistem OFDM diimplementasikan pada WARP menggunakan teknik PTS dan tanpa teknik PTS

dari nilai tambah yang dihasilkan oleh kemampuan Human Capital tersebut atau.. biasa disebut dengan Value Added Human

PENGARUH INVESTASI HUMAN CAPITAL D AN PERPUTARAN MOD AL KERJA TERHAD AP PROFITABILITAS PERUSAHAAN BUMN YANG TELAH LISTING D I BURSA EFEK IND ONESIA.. Universitas