• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintesis dan Karakterisasi Serbuk BaFe12O19 dengan Penambahan FeMo Melalui Metode Mechanical Alloying

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sintesis dan Karakterisasi Serbuk BaFe12O19 dengan Penambahan FeMo Melalui Metode Mechanical Alloying"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Material magnet oksida BaO(6Fe2O3) merupakan jenis keramik yang

banyak dijumpai disamping material magnet lain, seperti SrO.6(Fe2O3) dan

PbO.6(Fe2O3). Pengembangan material BaFe12O19 (M-type feritte hexagonal)

sebagai bahan magnetik sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang aplikasi, karena

memiliki karakteristik : temperatur Curie yang relatif tinggi, nilai koersifitas,

saturasi magnetik dan anisotropi magnetik tinggi pula serta stabilitas kimia yang

sangat baik.Salah satu aplikasi material magnet permanen barium heksaferit yang

menjadi perhatian saat ini adalah sebagai alat penyerap gelombang mikro (RAM).

Hal ini karena sifat istrik dan magnetik dari material ferrimagnetik ini sangat

mendukung dalam aplikasi tersebut, yaitu memiliki permeabilitas dan resistivitas

yang tinggi.

Material oksida magnet tersebut memiliki sifat mekanik yang sangat kuat

dan tidak mudah terkorosi. Namun material tersebut sangat rentan terhadap proses

perlakuan panas sehingga mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dan

memiliki dampak negatif terhadap sifat kemagnetan, tetapi proses ini tidak dapat

dihindarkan dalam proses metalurgi serbuk untuk membuat magnet menjadi kuat

dan dapat dimanfaatkan dalam teknologi [Simbolon, dkk, 2013].

Kebutuhan Indonesia akan magnet permanen masih disuplai dari luar

negeri (import), pada hal bahan baku untuk pembuatan magnet cukup berlimpah di Indonesia dalam bentuk pasir besi sebagai sumber Fe2O3. Umumnya magnet ini

diproduksi secara massal, sehingga terkadang terdapat kegagalan produksi

disebabkan ketidakmurnian fasa. Ketidakmurnian fasa ini bertumpu pada

teknologi proses dan erat kaitannya dengan tingkat homogenitas campuran dan

proses heat treatment. Oleh karena itu kualitas bahan magnet sangat ditentukan dari ketidakmurnian fasa yang terbentuk dan berdampak langsung terhadap sifat

instrinsiknya. Pada bahan magnet permanen, sifat instrinsik yang diharapkan

(2)

memiliki medan koersivitas, magnetisasi total, dan magnetisasi remanen yang

tinggi [Sebayang, 2011].

Sifat kemagnetan dari Barium Heksaferit mudah untuk dilakukan

rekayasa dalam hal sifat kemagnetannya melalui mekanisme subtitusi ion-ion

metal, sehingga mampu menjangkau range kemagnetan dari sifat kemagnetan paling lemah ke sifat kemagnetan yang paling kuat. Dengan sifat yang demikian,

bahan tersebut dapat diaplikasikan ke media perekaman, interferensi

elektromagnetik, magnetik cairan, perangkat microwave, dan sebagainya. Heksaferit memiliki kristal anisotropi yang besar dan lokasi resonansi yang dapat

dimodifikasi pada rentang frekuensi yang luas melalui substitusi ion dalam

heksaferit. Selain itu, heksaferit adalah bahan magnetik lunak dengan

permeabilitas yang relatif besar. Oleh karena itu, heksaferit adalah kandidat yang

menjanjikan untuk pengembangan material anti radar[Rahmawatus, 2012]. Molibdenum merupakan suatu elemen logam yang sering digunakan

sebagai tambahan dalam paduan dan stainless steel. Paduan yang fleksibilitas ini tidak tertandingi karena meningkatkan kekuatan, kemampuan pengerasan, mampu

las, ketangguhan, kekuatan suhu tinggi dan ketahanan korosi. Meskipun

molibdenum biasanya digunakan dalam paduan baja, sifatnya yang unik dan

kompleks telah terbukti sangat baik dalam perkembangan yang konstan pada

sistem paduan dan kimia. Salah satu sifat unik dari molibdenum yang berbeda dari

logam berat lainnya ialah dari tes laboratorium yang menunjukkan bahwa

senyawa ini memiliki toksisitas yang rendah. Salah satu paduan ferrit ialah

senyawa ferro molybdenum, dan senyawa tersebut merupakan bahan aditif yang akan digunakan pada penelitian ini [Wimbledon, 1998].

Dalam penelitian ini akan dilakukan pembuatan magnet permanen dengan

sintesis bahan magnetik berbasis Barium heksaferit dengan penambahan bahan

aditif FeMo. Variasi komposisi yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah

1:99, 3:97, 5:95, 7:93, 9:91 (wt%). Metode sintesis yang akan digunakan dalam

penelitian ini ialah proses kalsinasi dengan suhu 1000oC, 1100oC, dan 1200oC

pada serbuk Barium heksaferit yang telah dicampur dengan aditif FeMo. Hasil

sintesis bahan magnet ini akan diuji pengaruh penambahan aditif terhadap sifat

(3)

kemagnetan menggunakan VSM dan XRD, dan juga akan dianalisis jenis magnet

yang bterbentuk dari sintesis magnet tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Pengaruh penambahan aditif FeMo terhadap sifat fisis dan magnetik

serbuk BaFe12O19.

2. Pengaruh variasi suhu kalsinasi terhadap sifat fisis dan magnetic serbuk

BaFe12O19 dengan aditif FeMo.

3. Jenis magnet yang dihasilkan dari sintesis serbuk BaFe12O19 dengan

penambahan aditif FeMo.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Variasi komposisi dari Barium heksaferit (BaFe12O19) dengan aditif FeMo

ialah 1:99, 3:97, 5:95, 7:93, 9:91 (%berat)

2. Suhu kalsinasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah 1000, 1100, dan

1200oC.

3. Karakterisasi sifat magnet yang dilakukan pada Barium heksaferit

(BaFe12O19) dengan penambahan aditif FeMo meliputi VSM dan XRD.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mensintesis serbuk BaFe12O19 dengan penambahan aditif FeMo

dengan metode mechanical alloying.

2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan aditif FeMo terhadap sifat fisis

serbuk BaFe12O19.

3. Untuk mengetahui pengaruh penambahan aditif FeMo terhadap sifat

magnet serbuk BaFe12O19.

4. Untuk mengetahui temperatur kalsinasi optimum pada serbuk BaFe12O19

dengan penambahan aditif FeMo.

5. Untuk mengetahui struktur kristal dan fasa yang terbentuk pada sampel.

(4)

6. Untuk mengetahui sejauh mana kemungkinan aplikasi dari karakteristik

sampel yang telah dibuat.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.

2. Sebagai acuan untuk fabrikasi magnet permanen yang akan dilakukan

selanjutnya.

1.6 Sistematika Penulisan BAB 1 Pendahuluan

Bab ini mencakup latar belakang penelitian, rumusan masalah yang akan

diteliti, batasan masalah dari penelitian yang akan dilakukan, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan dalam

proses pengambilan data, analisa serta pembahasan.

BAB 3 Metode Penelitian

Bab ini membahas tentang peralatan dan bahan yang digunakan dalam

penelitian, diagaram alir penelitian, dan prosedur penelitian.

BAB 4 Hasil dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang hasil data penelitian dan analisa data yang

diperoleh dari penelitian.

BAB 5 Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan

memberikan saran untuk peneliti selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pejabat Pengadaan Barang / Jasa Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Kabupaten

Hasil pemindaian (scan) surat pernyataan bermeterai Rp 6.000 dari Penyedia bahwa barang yang ditawarkan dalam kondisi baru dan 100% asli / original.. Hasil pemindaian (scan) brosur

Kegiatan Perbaikan Talud Sungai Sangiran Desa Katekan Kec.Gantiwarno Kab Klaten (Silpa-2 POA 2012) Pekerjaan Perbaikan Talud Sungai Sangiran Desa

Pejabat Pengadaan Barang / Jasa Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

[r]

Pejabat Pengadaan Barang / Jasa Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

[r]

Jika nilai dasar komitmen mutu tidak diterapkan dalam kegiatan. ini, maka minat baca peserta didik