• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintesis dan Karakterisasi Serbuk BaFe12O19 dengan Penambahan FeMo Melalui Metode Mechanical Alloying

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sintesis dan Karakterisasi Serbuk BaFe12O19 dengan Penambahan FeMo Melalui Metode Mechanical Alloying"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Sintesis dan Karakterisasi Serbuk BaFe

12

O

19

dengan Aditif FeMo

Melalui Metode Mechanical Alloying

ABSTRAK

Telah dilakukan sintesis serbuk BaFe12O19 dengan penambahan aditif FeMo (1, 3,

5, 7, dan 9%wt) melalui metode mechanical alloying dan variasi temperatur kalsinasi 1000, 1100, dan 1200 oC (2 jam). Karakterisasi yang dilakukan pada serbuk meliputi: true density, Optical Microscope (OM), Vibrating Sample Magnetometer (VSM), dan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil karakterisasi true density sebelum kalsinasi menghasilkan nilai berkisar 3,22 - 4,61 x 10 -3 kg/ m3 dan hasil karakterisasi Optical Microscope (OM) menghasilkan nilai 106 – 92 nm.

Hasil analisis VSM dengan penambahan 5%berat FeMo adalah σs= 50,49 (4π x

10-7) Wb.m/kg; σr = 23,83 (4π x 10-7) Wb.m/kg; jHc = 1106 (103/4π) A/m; dan

BHmax = 137 (10-1/4π) J/m3 dan merupakan nilai yang optimum. Serbuk

BaFe12O19 dengan penmbahan 5%wt FeMo yang dikalsinasi pada temperatur

1000oC (β jam) menghasilkan σs = γ1,56 (4π x 10-7) Wb.m/kg; σr = 17,17 (4π x

10-7) Wb.m/kg; jHc = 445,36 (103/4π) A/m dan BHmax = 8,66 (10-1/4π) J/m3 dan

merupakan nilai optimum. Dari hasil analisis XRD serbuk tersebut diperoleh 59,2% fasa barium heksaferit (BaFe12O19), 24,11% fasa hematit (Fe2O3), dan

16,67% fasa barium oxide (BaO) dengan struktur kristal heksagonal,trigonal, dan tertagonal. Bahan serbuk ini termasuk semihard magnetic dan memungkinkan untuk digunakan sebagai bahan sensor magnetik.

Kata Kunci: BaFe12O19, FeMo, Mechanical Alloying, Kalsinasi, Vibrating Sample

Magnetometer.

(2)

Synthesis and Characterization of BaF e

12

O

19

powder with F eMo

Additive by Mechanical Alloying Method

ABSTRACT

BaFe12O19 powder with FeMo (1, 3, 5, 7, dan 9%wt) additive has been synthesis

by mechanical alloying method and variation of calcination at temperature: 1000, 1100, and 1200 oC (2 h). The characterization of powder include: true density, Optical Microscope (OM), Vibrating Sample Magnetometer (VSM), and X-Ray Diffraction (XRD). The characterization result of true density before calcination are 3,22 - 4,61 x 10-3 kg/m3, and the result of Optical Microscope are 106 92 nm. VSM analysis results with 5wt% FeMo additive are σs = 50,49 (4π x 10-7)

Wb.m/kg; σr= 23,83 (4π x 10 -7

) Wb.m/kg; jHc = 1106 (10

3/4π) A/m ; and BH max =

137 (10-1/4π) J/m3 is the optimum value. After calcination at 1000oC (2 h)

temperature, the results are σs= 31.56 (4π x 10

-7) Wb.m/kg; σ

r = 17.17 (4π x 10 -7

) Wb.m/kg; jHc = 445.36 (10

3/4π) A/m; and BH

max = 8.66 (10

-1/4π) J/m3

which is the optimum value. XRD analysis showed that the powder BaFe12O19 with 5wt%

FeMo addition has 59.2% barium hexaferrite (BaFe12O19), 24.11% hematite

(Fe2O3), and 16. 67% barium oxide (BaO) phase with hexagonal, trigonal, and

tetragonal crystal structure respectively. This material can be categorized semi-hard magnetic and possibility use for magnetic sensor material.

Keywords: BaFe12O19, FeMo, Mechanical Alloying, Calcination, Vibrating

Sample Magnetometer.

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengamatan kinerja membran dilakukan beberapa karakterisasi seperti karakterisasi X-ray diffraction (XRD) dari semua sampel membran polisulfon menunjukkan

Karakterisasi TiO 2 hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan alat X-Ray Diffractometer ( XRD ) untuk mengetahui fasa yang terbentuk, Transmission Electron Microscope ( TEM )

Sampel yang menunjukkan kondisi optimum dianalisis menggunakan XRD dan menunjukkan tidak terjadi perubahan fasa dan karakterisasi VSM menunjukkan sampel pada penambahan 1, 5 dan 9%

meliputi analisa ukuran nanopartikel (FE-SEM), kerapatan serbuk ( true density ), ukuran dan struktur kristal (XRD), sifat magnetik (VSM) dan penyerapan limbah

Karakterisasi BaFe 12 O 19 hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan alat X-ray diffraction (XRD) untuk analisis fasa, Fourier Transmission Infra Red (FTIR)

Karakterisasi BaFe 12 O 19 hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan alat X-ray diffraction (XRD) untuk analisis fasa, Fourier Transmission Infra Red (FTIR)

Selanjutnya dilakukan studi terhadap struktur kristal berdasarkan karakterisasi menggunakan x-ray diffaction (XRD), energi celah pita (Eg) berdasarkan karakterisasi

Syahrul Humaidi, M.Sc selaku sekretaris Departemen Fisika FMIPA USU dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu membimbing dan memberi dukungan selama perkuliahan