BIOGRAFI ABDUL WAHAB KASMIN SAMOSIR
1928-2007
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
SRY FANNY SIDABUTAR
3123121053
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Sry Fanny Sidabutar. NIM 3123121053. Biografi Abdul Wahab Kasmin Samosir (1928-2007). Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Riwayat hidup Abdul Wahab Kasmin Samosir,(2) Karya-karya yang dihasilkan Abdul Wahab Kasmin Samosir, dan (3) Upaya pelestarian Opera Batak. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan teknik wawancara dengan beberapa informan yang dianggap mempunyai kompetensi yang relevan dengan objek penelitian, dan studi pustaka (library research). Selain itu penulis juga mengumpulkan data melalui dokumentasi untuk memperoleh tambahan data yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Abdul Wahab Kasmin Samosir yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1928 sudah gemar bernyanyi sejak umur 13 tahun, ia kerap mendapat undangan untuk bernyanyi di pesta-pesta perkawinan yang kemudian membuat ia ikut terlibat dalam Opera Batak atas ajakan Tilhang Oberlin Gultom. Dalam puncak karirnya ia pernah bermain opera di Istana Merdeka dan menghibur pasukan tentara Siliwangi pada masa pemerintahan Ir.Soekarno (2) Selain sebagai pelakon Opera Batak yang handal, karya Abdul Wahab Kasmin Samosir adalah berupa lagu, terdapat 10 karya lagu yaitu Goar Ni Hutanami
Hutanamora (Kampung Kami Disebut Hutanamora), Nasundat Sikkola (Yang Gagal
Sekolah), Anak Sasada (Putra Tunggal), Sirang So Sirang (Cerai Tak jelas), Tu
Ginjang Ni Porda (Pegangan Itu Ke Atas), Sianjur Mulamula (Negeri Sianjur Awal), Margurilla (Bergerilya), O Inang Pangitubu (O Bunda Yang Melahirkan), O Amang Didia Peak Nihatingkoran (O Ayahanda Di Mana Letak Yang Sebenarnya (?), Tarombo Ni Siraja Oloan (Tambo Siraja Oloan) dan 3 karya lagu yang sangat
penting dalam perjalanan Opera Batak yaitu Andung Ni Boru Sasada, Sirang So Sirang dan Si Doli. Selain itu iya juga berperan sebagai pelatih musik terutama dalam gondang dan uning-uningan dan juga melatih tari. (3) Pelestarian Opera Batak dan kebudayaan Batak tampak dengan rumah AWK Samosir yang dijadikan tempat latihan menari dan berlatih opera. Dan mempertahankan keeksisan Opera Batak pada masa kemundurannya. Hal ini menunjukkan bahwa Abdul Wahab Kasmin Samosir adalah seorang seniman dibuktikan dari karya-karya nya dan pengabdiannya terhadap kebudayaan Batak terutama dalam bidang kesenian Batak, khususnya adalah Opera Batak.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Tuhan Semesta Alam atas segala anugerahNya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ Biografi Abdul Wahab
Kasmin Samosir (1928-2007)” yang bertujuan untuk melengkapi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala masukan, baik berupa kritik maupun saran yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi kesulitan mengingat keterbatasan pengetahuan dan penulis. Penulis banyak menerima bimbingan, motivasi, dan semangat dari Bapak/Ibu Dosen, keluarga, rekan-rekan mahasiswa dan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan Prof.Dr.Syawal Gultom,M.Pd
2. Ibu Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Dra. Nurmala Berutu, M.pd
iii
4. Bapak Dr. Hidayat,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu, membimbing dan mendorong penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra.Lukitaningsih, M.Hum sebagai Pembimbing Akademik dan sekaligus sebagai penguji utama penulis.
6. Bapak Dr.Phil Ichwan Azhari,MS Selaku penguji utama penulis.
7. Ayahanda Diaman Sidabutar dan Ibunda Buana Panjaitan yang telah membesarkan, mendidik, dan memberikan dorongan selama pengerjaan skripsi ini.
8. Kakak, abang dan adik-adikku. Sisca Myrani Sidabutar, Quido Swallone Sidabutar, Gerard Arbie Sidabutar , Juventus Sidabutar terimakasih atas bantuannya jadi driver ku selama penelitian dan Joshua Sidabutar .
9. Op. Ganda Manik ( Anastasia br Manik), Namboru O.Sidabutar dan amangboru O.Gultom, Kak Maria, dan Kak Age.
10.Direktur PLOt ( Pusat Latihan Opera Batak ) Bang Thompson Hs yang telah memberi izin penelitian.
11.Seluruh informan yang membantu melengkapi data dalam penulisan skripsi ini.
12.Bang John Fawer Siahaan terimakasih buat pinjaman buku-bukunya .
iv
14.Kelas Reguler B 2012 ( Yahudi Class) terimakasih untuk masa terindah dan terburuk selama perkuliahan.
15.Teman-teman PPLT terkeren ku di SMA N 1 Lumban Julu Florentina Butar-Butar, Ira Pakpahan, Yustri Simamora, Lamtiur Manullang, Wido Manurung dan Febrianto Manik.
16.Semua pihak yang mendukung, memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas dukungannya.
Medan, Agustus 2016
v
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka... 6
vi
4.1.1. Masa Kanak-Kanak Abdul Wahab Kasmin Samosir ... 25
4.1.2. Perjalanan Karir AWK Samosir Dalam Opera Batak ... 27
4.2. Karya-Karya Abdul Wahab Kasmin Samosir ... 35
4.3. Peranan AWK Samosir Terhadap Pelestarian Opera Batak ... 42
4.3.1. Sejarah Singkat Opera Batak ... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 60
5.2. Saran... 61
vii DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
viii DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kesenian merupakan suatu unsur dalam kebudayaan yang menunjukkan sifat khas dan mutu, dan bahkan mempunyai kecenderungan menjadi identitas suatu budaya. Setiap suku di Indonesia memiliki aneka ragam seni yang menjadi identitas budayanya. Penulis tertarik dengan salah satu suku yang ada di Sumatera Utara yaitu Suku Batak.
Batak adalah satu kelompok yang bermukim di suatu wilayah yang sangat luas di daerah Sumatera Utara tepatnya di pantai sebelah barat mulai dari pesisir pantai natal yang berbatasan dengan Minangkabau hingga daerah Singkil yang berbatasan dengan pantai Barat Aceh (Sibarani 2006: 1) . Suku Batak juga dikenal dengan budaya yang seni yang cukup beragam, salah satu seni yang menarik dalam Suku Batak adalah Opera Batak. Istilah opera sebenarnya lebih akrab di Eropa. Pengertian opera di Eropa merupakan drama yang dinyanyikan. Jadi dalam kesenian opera, orang melakukan akting, menyanyi dan sekaligus menari.
2
tradisi orang Batak. Dalam Opera Batak terdapat beberapa unsur pula yaitu lakon (sandiwara), tari (tor-tor), music (gondang), dan vocal (ende).
Pementasan Opera Batak dimasa lalu bisa dikatakan semarak melebihi kesenian-kesenian tradisi lainnya. Kondisi masyarakat pada masa keemasan Opera Batak memang sangat mendukung eksistensi Opera Batak. Masyarakat pada saat itu memang membutuhkan hiburan sebagai sarana untuk melepaskan diri dari rutinitas yang monoton. Beberapa lakon Opera Batak tersebut dipentaskan berulang-ulang lebih dari satu kali dengan tampilan artistiknya yang sangat bervariasi. Hal ini menunjukkan bahwa kadar seni yang ditampilkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan daya tafsir masyarakatnya (Purba dalam Jurnal Ekspresi Seni 2014:2).
Catatan sejarah Opera Batak mulai berkembang di Sitamiang, Samosir pada tahun 1920 an, dimulai dengan pertunjukan seni Tilhang Parhasapi yang dipimpin oleh Tilhang Oberlin Gultom. Mereka melakukan pertunjukan dengan cara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, atau kerumah-rumah dan pertunjukan hanya boleh diperankan oleh laki-laki saja. Perempuan pada zamannya tidak mudah keluar rumah ataupun terlihat dijalanan apalagi dalam pertunjukan, hal tersebut dikarenakan karena kuatnya tradisi orang Batak. Kemudian gaya pementasan semakin berkembang dan dipengaruhi dengan masuknya pengaruh teater bangsawan. Teater bangsawan ini merupakan gaya pertunjukan yang pementasannya dilakukan khusus untuk keluarga-keluarga kerajaan.
3
pertunjukan opera di Istana Merdeka pada zaman Soekarno. Tetapi kemudian surut di iringi dengan masuknya teknologi seperti radio dan televisi. Masyarakat tidak lagi tertarik untuk menonton pertunjukan opera, mereka lebih tertarik mendengar radio dan menonton televisi. Kesuksesan Opera Batak pada zamannya tidak terlepas dari peran orang-orang yang terlibat langsung didalamnya. Salah satu tokoh yang berperan dalam Opera Batak adalah Abdul Wahab Kasmin Samosir.
Penulis tertarik untuk menulis Biografi AWK Samosir dikarenakan belum ada yang pernah menulis biografi AWK Samosir sebelumnya dan terbatasnya sumber-sumber data mengenai AWK Samosir. Untuk itu penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca maupun peneliti selanjutnya.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ” Biografi Abdul Wahab Kasmin Samosir (1928-2007)”.
1.2. Identifikasi Masalah
Adapun yang menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Riwayat hidup AWK Samosir
2. Karya-karya AWK Samosir
4
1.3. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya ruang lingkup yang akan dibahas, sehingga dalam hal ini mengharuskan peneliti untuk membatasi masalah yang ada agar penulisan ilmiah ini dapat lebih terarah. Dengan demikian apa yang hendak dicapai dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini peneliti membatasi masalah pada : “Biografi Abdul Wahab Kasmin Samosir (1928-2007)”
1.4. Rumusan Masalah
Untuk lebih mengarahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian dan lebih mempermudah merumuskan masalah penelitian yang lebih objektif, maka peneliti merumuskan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana riwayat hidup AWK Samosir? 2. Apa saja karya-karya AWK Samosir?
3. Bagaimana peranan AWK Samosir dalam pelestarian Opera Batak?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui riwayat hidup AWK Samosir 2. Untuk mengetahui karya-karya AWK Samosir
5
1.6. Manfaat Penelitian
Dalam tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai riwayat hidup Abdul Wahab Kasmin Samosir (1928-2007)
2. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang berkeinginan melakukan penelitian terhadap permasalahan yang sama
3. Untuk menambah wawasan penulis dalam menuangkan buah piiran dalam bentuk skripsi
60 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti merumuskan beberapa kesimpulan, diantaranya :
1. Abdul Wahab Kasmin sudah memiliki bakat bernyanyi sejak kecil, ia sudah bernyanyi sejak umur 13 tahun dan sudah ikut bermain opera keliling pimpinan Tilhang Gultom. Awal karir Abdul Wahab Kasmin Samosir lebih sering dicatat dimulai pada tahun 1951 atau 1952 atas ajakan Tilhang Oberlin Gultom pendiri Opera Batak tahun 1920 an yang kelompoknya lebih dikenal dengan SERINDO (Seni Ragam Indonesia). Puncak karirnya adalah ketika ia bermain opera di Istana Merdeka pada masa kepemimpinan Ir. Soekarno dan juga menghibur pasukan tentara Siliwangi
2. AWK juga menciptakan karya, terutama beberapa lagu yang diidentifikasi dalam 10 judul, antara lain: Goar Ni Hutanami
Hutanamora (Kampung Kami Disebut Hutanamora), Nasundat Sikkola
(Yang Gagal Sekolah), Anak Sasada (Putra Tunggal), Sirang So Sirang (Cerai Tak jelas), Tu Ginjang Ni Porda (Pegangan Itu Ke Atas),
Sianjur Mulamula (Negeri Sianjur Awal), Margurilla (Bergerilya), O
Inang Pangitubu (O Bunda Yang Melahirkan), O Amang Didia Peak
61
Tarombo Ni Siraja Oloan (Tambo Siraja Oloan). Dan 3 karya
terpenting dalam Opera Batak adalah lagu Andung Ni Boru Sasada, Sirang So Sirang dan Si Doli.
3. Abdul Wahab Kasmin Samosir adalah seorang seniman, ia telah mendedikasikan hidupnya terhadap budaya Batak. Lewat pengabdian totalitas terhadap adat Batak. Salah satu yang menjadi bukti bahwa, rumahnya di Jalan Manunggal, Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur, ia jadikan sebagai posko Group Pardolok Nauli yang berfungsi memelihara budaya Batak. Semasa hidupnya sebelum meninggal pada 23 Januari 2007, pondoknya tersebut dijadikannya sebagai tempat mengajar penari dan latihan opera Group Serbudi, pondok ini juga sekaligus digunakan sebagai tempat ritual agama Parmalim
5.2. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti kemudian merumuskan beberapa hal yang diharapkan dapat menjadi saran ataupun masukan yaitu :
62
DAFTAR PUSTAKA
Alamo. 2014. Sampuraga: Penciptaan Opera Batak. ISSN : 1412-1662, Volume 16, Nomor 1Padang Panjang : Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Daliman, A. 2012. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta : Ombak
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1983. Pemikiran Biografi dan Kesejarahan Jilid I. Jakarta : Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi
Sejarah Nasional
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1983. Pemikiran Biografi dan Kesejarahan Jilid II. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi
Sejarah Nasional
Fuad, Zulfikar. 2008.Menulis Biografi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Gottschalk, Louis. 2008. Mengerti Sejarah. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
Harahap, Syahrin. 2011. Metodologi Studi Tokoh & Penulisan Biografi. Jakarta: Prenada
Koentjaraningrat.2005. Pengantar Antropologi I. Jakarta : PT Rineka Cipta Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana
Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas. Jakarta : KPG ( Kepustakaan Populer Gramedia)
Poloma. 2000. Sosiologi Kontemporer. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Purba, Krismus. 2002. Opera Batak Tilhang Serindo. Yogyakarta : Kalika
Siahaan, E.K. 1982. Tilhang Oberlin Gultom Hasil Karya dan Pengabdiannya. Jakarta : Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional
Sibarani, Sadar. 2009. Raja Batak. Jakarta: Partano Bato
Sjamsudin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Sumber Tesis :
Website
https://batakcommunitycolorado.wordpress.com/2011/12/01/abdul-wahab-kasim-samosir/ (
diakses pada tanggal 16 juni 2016)
http://www.naipospos.net/?p=21 (diakses pada tanggal 22 Juni 2016)
http://www.tokohindonesia.com/ (diakses pada tanggal 16 Juni 2016)