• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh pilihan merek, kualitas produk dan kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan : studi kasus pada mahasiswa UIN pengguna produk kosmetik sari ayu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengaruh pilihan merek, kualitas produk dan kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan : studi kasus pada mahasiswa UIN pengguna produk kosmetik sari ayu"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PILIHAN MEREK, KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Mahasiswi UIN Pengguna Produk Kosmetik Sari Ayu)

Diajukan oleh:

Nama : Elvira Hasanah

NIM : 105081002420

Fakultas : Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan : Manajemen Pemasaran

JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI ILMU SOSIAL

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

(2)

ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Elvira Hasanah

Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 16 Juli 1987

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Single

Agama : Islam

Alamat : Vila Melati Mas Jl.Flamboyan 1 E2 No.3 Serpong Tangerang

No. Telepon : 021-53153686

Email : lovely_vie16@yahoo.com

Ayah : Asep Sofyan

Ibu : Lies Maemudah

II.PENDIDIKAN FORMAL

Tahun 1993-1997 : SD Harapan Medan Tahun 1997-1998 : SD Al-Falah Surabaya

Tahun 1998-1999 : SD Islamic Village Karawaci Tangerang Tahun 1999-2002 : SMP Islamic Village Karawaci Tangerang Tahun 2002-2005 : SMA Insan Kamil Bogor

Tahun 2005-2010 : S1 Ekonomi Manajemen UIN Syarif Hidayatullah

(3)

iii

Abstrack

The title of this research is “The Analysis of Brand Preferences Influence, Quality of Product and Costumer Satisfaction to Purchase Decision and The Impact With Customer Loyality (Case Study to UIN Students Whom Sari Ayu Customers)”. Using method path analysis. Taking sample Nonprobability Sampling with questionnaire distribution to a hundred respondents.The research shows that the brand preferences variable, quality of product and customer satisfaction are taken effect to purchase decision.. This showed up with R square 33.1%. As for the rest is 66.9% influenced by other variables which unknown. Besides the brand preferences variable, quality of product & customer satisfaction are taken effect to customer loyality. It is showed with R square 52,6%, and the rest is 47,4% influenced by other variables which unknown.The result of first F structure showed Fcount 15.821 > Ftable 2.699 it can be defined that

brand preferences, quality of product & costumer satisfaction have influenced to purchase decision, and the result of second F structure showed Fcount 35.541 >

Ftable 2.699 it can be defined that brand preferences, quality of product &

costumer satisfaction have influenced to customer loyality. The result of t test showed that brand preferences influenced to purchase decision with the value

tcount 2.481 > ttable 1.98, quality product influenced to purchase decision with the

value tcount 2.559 > ttable 1.98, costumer satisfaction influenced to purchase

decision with the value tcount 3.152>ttable 1.98, brand preferences influenced to

customer loyality with the value tcount 2.618>ttable 1.98, customer satisfaction

influenced to customer loyality with the value tcount 3.858>ttable 1.98 and purchase

decision influenced to customer loyality with value tcount 4.867>ttable 1.98.The

result of this research shows that brand preferences influence, quality of product

and costumer satisfaction give direct and indirect influence to purchase

decision and the brand preferences, quality of product and costumer satisfaction give direct and indirect influence to costumer loyality.

(4)

iv

Abstrak

Penelitian ini berjudul "Analisis Pengaruh Pilihan Merek, Kualitas Produk Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Keputusan Pembelian Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Pengguna Produk Kosmetik Sari Ayu)". Menggunakan metode penelitian analisis jalur. Pengambilan sampel digunakan teknik Nonprobability Sampling dengan penyebaran kuesioner pada 100 responden. Dari penelitian ini diketahui bahwa variabel pilihan merek, kualitas produk dan kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini ditunjukkan dengan R Square 33.1%. Sedangkan sisanya 66.9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Selain itu variabel pilihan merek, kualitas produk dan kepuasan pelanggan juga berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan R Square 52.6%. Sedangkan sisanya 47.4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui.Hasil uji F struktur pertama menunjukan Fhitung 15.821 > Ftabel2.699

disimpulkan pilihan merek,kualitas produk, kepuasan pelanggan berpengaruh pada keputusan pembelian, struktur kedua Fhitung 35.541> Ftabel2.699 disimpulkan

pilihan merek,kualitas produk, kepuasan pelanggan berpengaruh pada loyalitas pelanggan. Hasil Uji t menunjukan pilihan merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai thitung 2.481 > ttabel 1.98, kualitas produk

berpengaruh pada keputusan pembelian dimana thitung2.559 >ttabel 1.98, kepuasan

produk berpengaruh pada keputusan pembelian thitung3.152>ttabel 1.98, pilihan

merek berpengaruh pada loyalitas pelanggan dengan nilai thitung 2.618>ttabel 1.98,

kepuasan pelanggan berpengaruh pada loyalitas pelanggan dengan nilai

thitung3.858>ttabel 1.98, dan keputusan pembelian berpengaruh pada loyalitas

pelanggan dengan nilai thitung 4.867>ttabel 1.98. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pilihan merek, kualitas produk dan kepuasan pelanggan memberikan pengaruh langsung dan tidak langsung pada keputusan pembelian dan pilihan merek, kualitas produk dan kepuasan pelanggan memberikan pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap loyalitas pelanggan.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamiin dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala limpahan taufiq dan hidayah-Nya, penulis dapat menyesuaikan skripsi ini dengan baik dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada bidang studi Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menemukan kesulitan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, kesulitan tersebut dapat diatasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini dan juga telah membimbing penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEIS), terutama pada:

1. Bapak Prof. Dr.Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islan Negeri Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, selaku pembantu Dekan Bid. Akademik.

3. Bapak Indoyama Nasarudin, SE., MAB., selaku ketua jurusan Manajemen. 4. Bapak Dr. Yahya Hamza, MM., selaku dosen pembimbing I yang telah

banyak memberikan ilmu pengetahuan, saran, petunjuk dan meluangkan waktunya hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Drs. Miftahul Munir, MM., selaku dosen pembimbing II, atas waktu yang telah diluangkan untuk membimbing dan memberi motivasi dan bantuan dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Kepada seluruh staf bagian Akademik dan Keuangan Program Reguler Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(6)

vi

8. Semua sahabatku Febi, Selvina, Rina, Restu, Ninol yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam suka maupun duka agar skripsi ini bisa selesai dengan baik.

9. Semua teman-teman manajemen A yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya.

10. Serta semua pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, yang telah memberikan saran dan bantuan kepada saya.

Jakarta, 4 Juni 2010

(7)

vii

DAFTAR ISI

Daftar Riwayat Hidup... i

Abstract... ii

Abstrak... iii

Kata Pengantar... iv

Daftar Isi... vi

Daftar Tabel... x

Daftar Gambar... xiii

Daftar Lampiran... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5

1. Tujuan Penelitian... 5

2. Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran... 7

1. Pengertian Pemasaran... 7

2. Konsep Pemasaran... 8

B. Perilaku Konsumen Merek... 9

1. Pengertian Perilaku Konsumen... 9

2. Model Perilaku Konsumen... 10

3.Pengertian Merek... 11

(8)

viii

C. Kualitas Produk... 15

1. Pengertian Produk... 15

2. Kualitas Produk... 16

3. Alasan Pentingnya Kualitas... 19

D. Kepuasan Pelanggan... 20

1. Pengertian Pelanggan... 20

2. Pengertian Kepuasan Pelanggan... 20

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan... 22

E. Keputusan Pembelian... 23

1. Proses keputusan pembelian Konsumen... 23

2. Tipe Perilaku Membeli dalam Pembuatan Keputusan Pembelian... 26

F. Loyalitas Pelanggan... 27

1. Pengertian Loyalitas Pelanggan... 27

2. Tahapan Loyalitas Pelanggan... 29

G. Penelitian Terdahulu... 30

H. Kerangka Pemikiran... 34

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian... 40

B. Metode Penentuan Sampel... 40

1. Populasi... 40

2. Sampel... 41

(9)

ix

1. Data Primer... 42

2. Data Sekunder... 42

D. Metode Analisis Data... 42

1. Analisis Kualitatif... 42

a. Uji Validitas... 43

b. Uji Reliabilitas... 43

2. Analisis Kuantitatif... 44

a. Analisis Jalur... 44

b. Uji Hipotesis... 45

1. Koefisien Determinasi (R2)... 45

2. Uji F (uji simultan)... 46

3. Uji T (Uji Parsial)... 46

E. Operasional Variabel Penelitian... 47

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian... 50

1. Sejarah Singkat Perusahaan... 50

2. Logo Sari Ayu... 52

3. Visi dan Misi... 52

4. Kronologi Perusahaan... 54

B. Validitas dan Reliabilitas... 55

C. Hasil Penemuan dan Pembahasan... 57

1. Analisis Kualitatif... 57

(10)

x

b. Hasil Penemuan dan Pembahasan Butir Pertanyaan... 61

2. Analisis Kuantitatif... 83

a. Uji Analisis Jalur... 83

b. Uji Hipotesis... 96

1) Koefisien Determinasi (R2)... 96

2) Uji F (Uji Simultan)... 98

3) Uji Parsial (T-Test)... 101

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan... 111

B. Implikasi... 112

DAFTAR PUSTAKA... 114

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional variabel Penelitian... 47

Tabel 4.1 Hasil try out variabel X1 ,X2, X3, Y1, Y2... 59

Tabel 4.2 Usia... 60

Tabel 4.3 Tipe produk... 61

Tabel 4.4 Informasi Tentang Produk Kosmetik Sari Ayu... 62

Tabel 4.5 Lama Pemakaian... 63

Tabel 4.6 Kebutuhan akan produk kosmetik lokal... 64

Tabel 4.7 Ingin tampil cantik dan menarik... 64

Tabel 4.8 Kebutuhan merek kosmetik yang aman dan nyaman... 65

Tabel 4.9 Sari Ayu dianggap sebagai kosmetik tradisional... 66

Tabel 4.10 Kosmetik Sari Ayu dengan variasi warna menarik... 66

Tabel 4.11 Adanya berbagai opini teman tentang kosmetik Sari Ayu... 67

Tabel 4.12 Keinginan mencoba kosmetik merek Sari Ayu... 67

Tabel 4.13 Menyukai merek kosmetik Sari Ayu... 68

Tabel 4.14 Jangka waktu pemakaian produk Sari Ayu tahan lama... 69

Tabel 4.15 Kualitas produk sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan perusahaan... 70

Tabel 4.16 Produk sesuai keandalan yang ditawarkan perusahaan... 70

Tabel 4.17 Produknya aman dan tidak Menimbulkanefek samping... 71

Tabel 4.18 Kelengkapan informasi produk sesusaiyang diharapkan... 71

Tabel 4.19 Desain atau kemasan produk menarik... 72

Tabel 4.20 Adanya berbagai variasi pilihan warna Sari Ayu... 72

Tabel 4.21 Memberikan informasi pada konsumen dengan bahasa yang mudah dipahami... 73

Tabel 4.22 Pelayanan yang ramah dan sopan... 74

Tabel 4.23 Pelayanan yang cepat tanggap dalam mengetahui apa yang dibutuhkan pelanggan... 74

Tabel 4.24 Kerapihan dan penampilan Menarik pada karyawan... 75

Tabel 4.25 Waktu pengiriman yang ditetapkan sesuai tingkat kebutuhan pelanggan... 75

Tabel 4.26 Ketanggapan memberi solusi masalah kecantikan... 76

Tabel 4.27 Selalu menyediakan produk tester untuk membantu pelanggan... 76

Tabel 4.28 Kemudahan memperoleh produk Sari Ayu... 77

(12)

xii

Tabel 4.30 Kebutuhan produk kosmetik... 78

Tabel 4.31 Kemudahan mendapat informasi dari berbagai pihak... 79

Tabel 4.32 Adanya pertimbangan sebelum membeli... 79

Tabel 4.33 Percaya terhadap produk kosmetik Sari Ayu... 80

Tabel 4.34 Melakukan pembelian ulang... 80

Tabel 4.35 Memberi informasi positif atau negatif pada orang lain... 81

Tabel 4.36 Produk Sariayu sesuai dengan etnik budaya Indonesia... 82

Tabel 4.37 Menganggap produk Sari Ayu lebih unggul dari merek lain... 82

Tabel 4.38 Kosmetik Sari ayu menjadi prioritas ketika sewaktu-waktu membutuhkan produk kosmetik... 83

Tabel 4.39 Keraguan untuk pindah ke merek lain... 84

Tabel 4.40 Melakukan pembelian ulang produk Sari Ayu... 85

Tabel 4.41 Memberikan dorongan dan ke oranga lain untuk menggunakan Sari ayu... 85

Tabel 4.42 Pandangan baik para pelanggan pada citra perusahaan... 85

Tabel 4.43 Koefisien korelasi... 87

Tabel 4.44 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel... 89

Tabel 4.45 Koefisien Analisis Jalur Struktur I... 90

Tabel 4.46 Koefisien Analisis Jalur Struktur II... 91

Tabel 4.47 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Pilihan Merek (X1), terhadap Keputusan Pembelian (Y1)... 93

Tabel 4.48 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Kualitas Produk (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y1)... 94

Tabel 4.49 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Kepuasan Pelanggan (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y1)... 95

Tabel 4.50 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Pilihan Merek (X1) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y2)... 96

Tabel 4.51 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Kepuasan Pelanggan (X2) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y2)... 97

Tabel 4.52 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Kepuasan Pelanggan (X3) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y2)... 97

Tabel 4.53 Hasil Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Keputusan Pembelian (Y1) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y2)... 98

Tabel 4.54 Koefisien Determinasi Struktur I... 99

Tabel 4.55 Koefisien Determinasi Struktur II... 100

Tabel 4.56 Analisis Varian (Annova) Struktur I... 101

Tabel 4.57 Analisis Varian (Annova) Struktur II... 102

(13)

xiii

Tabel 4.59 Pengujian Parsial (T-Test)... 108 Tabel 4.60 Hasil Uji Parsial (T-Test) Struktur II... 109 Tabel 4.61 Pengujian Parsial (T-Test)... 113

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen... 11

Gambar 2.2 Model Proses Motivasi... 14

Gambar 2.3 Faktor Kepuasan Pelanggan... 23

Gambar 2.4 Model Kerangka Pemikiran dengan Analisis Jalur... 36

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Hal

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Saat ini industri kosmetik yang menghasilkan produk kecantikan telah

memperlihatkan kemajuan yang pesat. Baik dari proses produksi dan

teknologi maupun kualitas. Saat ini tercatat 825 produsen kosmetik, yang 29

perusahaan adalah Penanaman Modal Asing (PMA) yang sebagian besar

berlokasi di Jawa Barat dan Banten. Perusahaan-perusahaan tersebut

diprediksikan mampu memproduksi berbagai jenis produk kosmetik untuk

memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Tantangan utama yang

dihadapi industri kosmetik adalah tingginya ketergantungan pada impor

bahan baku dan ketatnya persaingan dari negara lain seperti Thailand,

Malaysia, Filipina, Cina, Jepang, AS, Italia, Inggris dan

Prancis(www.detikfinance.com).

Perusahaan Matha Tilaar kini berencana memperluas usahanya hingga

ke negara tetangga seperti Singapura, Vietnam dan Taiwan. Kini Martha

Tilaar telah menghasilkan beberapa merek produk kosmetik seperti produk

kosmetik Sari Ayu, PAC, Belia, Biokos, Caring Colors, Mirabella dan

Cempaka Cosmetics. Dengan merek-merek tersebut kini Martha Tilaar mulai

melancarkan serangan ke pasar internasional. Pengembangan merek yang

dilakukan berdasarkan atas pemenuhan kebutuhan konsumen yang demikian

besar. Dan kebutuhan konsumen yang besar itu salah satunya karena merek,

(17)

2

Kotler (2007:226) bahwasannya psikologis konsumen sebagai faktor

pendorong (drive) mencapai perilaku berdasarkan tujuan.

Pencantuman nama merek perusahaan pada kemasan produk

merupakan nilai jual tersendiri. Dengan pencantuman nama perusahaan

Martha Tilaar pada produk Sari Ayu memberikan keyakinan konsumen

terhadap kualitas produknya. Dalam mengembangkan merek, perusahaan

mempertimbangkan berbagai faktor. Antara lain, produk yang akan

diluncurkan harus berorientasi pasar dengan titik fokus pada fashionable dan

gaya hidup. Sariayu Martha Tilaar selalu melaunching trend warna tata rias

yang menjadi acuan bagi kalangan make up artist maupun pengguna kosmetik

pada umumnya.

Secara kuantitatif Sari Ayu memang membidik target pasar yang jauh

lebih besar, yaitu kelas menengah. Selain itu, usia Sari Ayu yang sudah 26

tahun lebih, dengan turunan produk 1.000 item lebih, jelas menjadikan Sari

Ayu jauh lebih dikenal. Bisa dibayangkan ekuitas merek Sari Ayu di benak

konsumen Indonesia. Sari Ayu pun memperoleh dukungan dana promosi

lebih besar. (Majalah Swa, Kamis, 12 Juni 2003). Tiap tahunnya Sari Ayu

selalu mengeluarkan rangkaian trend warna terbaru. Dimulai dari tahun 1987

dengan mengeluarkan trend warna Senja di Sriwedari hingga trend warna

terbaru 2010 yaitu Senandung Rimba Sumatra yang terinspirasi oleh budaya

dan kekayaan alam pulau Sumatra.

Perusahaan mempunyai komitmen tinggi membangun industri

(18)

3

perusahaan perlahan-lahan berhasil mengurangi ketergantungan kandungan

bahan baku impor, berganti dengan bahan baku lokal di setiap produknya.

Selain itu, menyediakan unik (tambahan) nilai kepada pelanggan melalui

nilai-nilai tradisional produk berbasis timur dan alami serta produknya telah

melewati penelitian menyeluruh dengan menggunakan dukungan teknologi

modern.

Kepuasan konsumen merupakan hal yang perlu ditingkatkan. Kepuasan

konsumen didasarkan pada pelayanan-pelayanan yang diberikan perusahaan

terhadap konsumennya. Pelayanan yang diberikan perusahaan seperti

konsultasi kecantikan, pemberian informasi yang jelas serta pelayanan

lainnya. Hal tersebut mampu memberikan kepuasan dalam tindakan

pembelian konsumen.

Saat ini penggunaan kosmetik dikalangan anak muda pada mahasiswa

khususnya semakin meluas dan sudah menjadi kebutuhan pribadi. Salah satu

faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pemilihan merek

adalah faktor psikologis. Menurut Berkowitz dalam Aulia Rahman (2009:32)

psikologis konsumen merupakan faktor intern yang sangat mempengaruhi

tindakan konsumen dalam pemilihan merek. Dimana proses psikologis

berkombinasi pada karakteristik konsumen untuk menghasilkan keputusan

pemilihan. Menurutnya, perusahaan yang berorientasi pada konsumen, akan

selalu beradaptasi dan bereaksi terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen

yang selalu berubah, dengan cara menerapkan perencanaan strategi

(19)

4

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen produk, maka inovasi yang

dilakukan terhadap produk dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen,

sehingga strategi pemasaran yang direncanakan akan mencapai sasaran.

Selain merek, kualitas juga dilihat sebagai keunggulan produk yang

ditawarkan perusahaan dalam bersaing. Kualitas merupakan ciri atau

karakteristik produk dalam tujuannya memenuhi kebutuhan dan harapan

pelanggan. Menurut Dorothea (1999:6) pelanggan yang dimaksud bukan

hanya pelanggan yang hanya datang sekali untuk mencoba, melainkan

mereka yang datang berulang-ulang untuk membeli. Untuk memenuhi

harapan dan kebutuhan pelanggan produk yang ditawarkan harus berkualitas

dengan kaitannya pada tindakan pembelian konsumen. Dan kualitas menjadi

konteks pokok menurut David A. Garvin dalam Siti Mahyuni (2008).

Menurut Kotler (2001:144) kunci bagi retensi pelanggan adalah

kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan tergantung pada harapannya. Jika

harapannya produk berkualitas, kepuasan terjadi jika produknya berkualitas

atau jika harapan pelanggan berupa kualitas pelayanan, kepuasan terjadi jika

kualitas pelayanan benar-benar diperoleh konsumen. Terhadap kualitas

pelayanan yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan

pembelian menurut Suryani (2008:140). Untuk mendapat kepuasan pelanggan

perusahaan memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang

baik mendorong pelanggan melakukan keputusan pembelian. Dengan

peningkatan kualitas pelayanan mampu memperkecil keluhan (complaint)

(20)

5

bagi loyalitas pelanggan. Dan dengan ketiga aspek tersebut pada pilihan

merek, kualitas produk dan kepuasan pelanggan melihat bagaimana

dampaknya dalam mempertahankan loyalitas pelanggan pada produk Sari

Ayu. Karena itu penulis bermaksud untuk menelitinya dalam bentuk skripsi

yang berjudul “Analisis Pengaruh Pilihan Merek, Kualitas Produk Dan

Kepuasan Pelanggan Terhadap Keputusan Pembelian Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan”(Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Pengguna Produk Kosmetik Sari Ayu).

B. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas arah kajian dalam penelitian ini, maka drumuskan

beberapa permasalahan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pilihan merek terhadap keputusan pembelian serta

dampaknya pada loyalitas pelanggan.

2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan.

3. Bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian

serta dampaknya pada loyalitas pelanggan.

4. Bagaimana pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.Tujuan Penelitian

(21)

6

pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan pengguna

produk kosmetik Sari Ayu.

b. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan

pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan pengguna

produk kosmetik Sari Ayu.

c. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan konsumen terhadap

keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan

pengguna produk kosmetik Sari Ayu.

d. Untuk menganalisis pengaruh keputusan pembelian terhadap

loyalitas pelanggan pengguna produk kosmetik Sari Ayu.

2.Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti, menambah wawasan keilmuwan dan sarana untuk

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh

pendidikan pada fakultas ekonomi dan ilmu sosial.

b. Bagi masyarakat, memberikan informasi dan bahan untuk

menambah pengetahuan maupun bahan perbandingan untuk

membuat penelitian selanjutnya.

c. Bagi perusahaan, diharapkan memberi informasi dan memberi

bahan masukan serta pertimbangan dalam pemecahan masalah yang

dihadapi, serta dapat pula digunakan sebagai bahan untuk

mengavaluasi kebijakan yang berkaitan dengan merek, kualitas

(22)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Dalam dunia perdagangan, pemasaran merupakan tulang punggung

perusahaan sedangkan dunia modern merupakan salah satu fungsi yang

terpenting guna menjamin kontinuitas perusahaan, untuk mengembangkan

usaha maupun mendapatkan laba perusahaan.

Dijelaskan beberapa definisi marketing adalah sebagai berikut:

1. Menurut Philip Kotler (2005:10) pemasaran adalah:

Proses sosial yang dengan proses tersebut individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk

dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

2. Menurut Gregorius Chandra dalam bukunya Strategi dan Program

Pemasaran (2002:1) pemasaran adalah adalah proses sosial dan

manajerial dimana suatu individu dan kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan apa yang mereka inginkan melalui

penciptaan, penawaran dan pertukaran barang serta jasa yang bernilai

(23)

8 2. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran

organisasai adalah perusahaan harus lebih efektif dibandingkan para

pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai

pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran menurut

Philip Kotler (2005:22) terdiri dari empat pilar yaitu:

a. Pasar Sasaran

Perusahaaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara

cermat memilih (sejumlah) pasar sasaran dan mempersiapkan program

pemasaran yang dirancang khusus untuk masing-masing pasar

tersebut.

b. Kebutuhan Pelanggan

Perusahaan dapat mendefinisikan pasar sasaran tetapi gagal

memahami kebutuhan pelanggan secara akurat. Memahami kebutuhan

keinginan tidak selalu sederhana. Beberapa pelanggan memiliki

kebutuhan yang tidak sepenuhnya mereka sadari, atau mereka tidak

dapat mengungkapkan dengan kata-kata kebutuhan itu, atau mereka

menggunakan kata-kata yang memerlukan penafsiran.

c. Pemasaran Terpadu atau Terintegrasi

Pemasaran terpadu biasa terjadi dua level, yaitu:

1) Beberapa fungsi pemasaran-tenaga penjualan, periklanan,

(24)

9

bekerja bersama. Semua fungsi pemasaran itu harus dikoordinasi

berdasarkan sudut pandang pelanggan.

2) Pemasaran harus menjadi bagian dari departemen lain, departemen

lain harus juga memikirkan pelanggan. Menurut David Packard

dari Hewlett-Packard, pemasaran ini sangat penting sehingga

jangan hanya ditangani oleh departemen pemasaran pemasaran

bukan departemen tetapi lebih merupakan orientasi perusahaan.

d. Kemampuan Mengahasilkan Laba

Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membantu organisasi

untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam kasus perusahaan swasta,

tujuan utama laba adalah bisa bertahan hidup dan mampu menarik

cukup dana guna melakukan pekerjaan yang bermanfaat. Perusahaan

swasta seharusnya tidak bertujuan meraup laba saja.melainkan

pendapatan laba sebagai akibat dari penciptaan nilai planggan yang

unggul. Perusahaan menghasilkan uang karena memenuhi kebutuhan

pelanggan lebih baik dari pesaingnya.

B. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Berbicara mengenai perilaku konsumen berarti memasuki topik

yang paling inti dari kegiatan pemasaran, artinya perilaku konsumen

merupakan suatu fondasi dari suatu kegiatan pemasaran.Oleh karena itu

(25)

10

bagi seorang manajer pemasaran dalam membuat suatu kebajikan dalam

pemasaran secara tepat. Pengertian perilaku konsumen menurut

Schiffman dan Kanuk dalam Tatik Suryani (2008:6) perilaku konsumen

adalah studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan

membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang,

usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan

dikonsumsi.

Sedangkan menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995:127)

perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap tindakan langsung

yang dilakukan konsumen dalam mendapat, mengkonsumsi, dan

menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan. Keberhasilan

perusahaan dalam pemasaran perlu didukung pemahaman yang baik

mengenai perilaku konsumen, karena dengan memamahami perilaku

konsumen perusahaan dapat merancang apa yang diinginkan oleh

konsumen.

2. Model Perilaku Konsumen

Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kotler dan Keller

(2007:226) menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian

selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh

rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan

(26)

pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan

pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian,

dan jumlah pembelian.

Gambar 2.1

Model Perilaku Konsumen menurut Kotler

Sumber: Kotler (2007:226)

Stimuli dari luar terdiri dari dua macam yaitu stimuli pemasaran

(produk, harga, tempat dan promosi) dan stimuli lainnya (ekonomi,

teknologi, politik dan budaya). Yang harus dipahami adalah apa yang

terjadi didalam kotak hitam pembeli yang merupakan mediator antara

rangsangan dan respon. Kotak hitam pembeli terdiri dari dua komponen

yaitu karakteristik pembeli dan psikologis konsumen. Rangsangan

3. Pengertian Merek

Istilah merek (brand) mempunyai pengertian yang luas, dan oleh

American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2007:332)

(27)

12

didefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda symbol,

rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual

dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek yang

bagus yang memenuhi kriteria yang disarankan sangat diharapkan, hal

tersebut menarik konsumen untuk memakai merek tersebut.

Menurut Nugroho Setiadi (2003:413) konsumen dalam proses

pengambilan keputusan sering melibatkan pilihan di antara dua atau lebih

alternatif tindakan. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan di antara

beberapa perilaku yang berbeda. Pengambilan keputusan konsumen

(consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang

mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih

perilaku alternatif dan memilih salah satunya. Salah satu faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam melakukan pemilihan merek adalah

faktor psikologis konsumen dimana aspek psikologis adalah faktor intern

yang sangat mempengaruhi tindakan konsumen dalam pemilihan merek.

4. Faktor Psikologis dalam Pemilihan Merek

Menurut Berkowitz, et.all dalam Aulia Rahman (2009:32) terdapat

empat faktor yang mempengaruhi keputusan dalam pemilihan merek

konsumen, yaitu pengaruh situasional (situational influences), pengaruh

psikologis (psychological influences), pengaruh sosial budaya

(28)

keempat faktor tersebut, faktor psikologis merupakan faktor yang penting

dan mempengaruhi.Pemasaran dan lingkungan lain memasuki kesadaran

konsumen. Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan

karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan

dan keputusan pembelian. Terdapat empat proses psikologis utama terdiri

dari motivasi, persepsi, pembelajaran dan sikap. Psikologis konsumen

secara fundamental merupakan pengaruh utama bagaimana tanggapan

konsumen dan bereaksi terhadap berbagai rangsangan pemasaran.

Keempat psikologis meliputi:

a. Motivasi

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Arfian Surwoto (2007:15)

bahwa motivasi merupakan kekuatan dorongan dalam diri individu

untuk melakukan tindakan.

Gambar 2.2

Model Proses Motivasi

Keadaan Aktual

Rangsangan Pengenalan Kebutuhan

Dorongan Terpenuhi

kebutuhan

Keadaan yang Diingikan

Keterlibatan dan Afeksi

Perilaku

Sumber: Mowen dan Minor (2002)

(29)

14

Motivasi dimulai dengan timbulnya rangsangan yang memacu

pengenalan kebutuhan. Pengenalan kebutuhan (need recognition)

terjadi jika seseorang merasa bahwa terdapat ketidaksesuaian antara

keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan. Sekali sebuah

kebutuhan muncul, kebutuhan ini akan menghasilkan dorongan

(drive) dimana keadaan afektif dimana seseorang mengalami

dorongan emosi dan fisiologis. Tingkat dorongan ini mempengaruhi

tingkat keterlibatan dan keadaan afeksi seseorang. Kenaikan

dorongan ini akan meningkatkan perasaan dan emosi yang

dihasilkan pada tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dan

pemrosesan informasi. Apabila seseorang mengalami keadaan

dorongan ini, mereka terlibat dalam perilaku. Perilaku terdiri dari

tindakan yang dilakukan untuk meringankan keadaan kebutuhan

seseorang seperti pencarian informasi, pemilihan merek, berbicara

dengan konsumen lain tentang sebuah produk atau merek tertentu

dan pembelian dengan pelayanan terbaik. Insentif konsumen

(consumer incentives) merupakan produk, merek, jasa bahkan

informasi yang diperkirakan konsumen akan memuaskan kebutuhan.

Dari perilaku menghasilkan sesuatu yang akan dicapai oleh

konsumen.

b. Persepsi

Proses persepsi bukan hanya proses psikologis semata, tetapi

(30)

15

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Tatik Suryani (2008:97)

mendefinisikan persepsi sebagai proses dimana dalam proses

tersebut individu memilih, mengorganisasikan dan

mengintepretasikan stimuli menjadi sesuatu yang bermakna.

c. Pembelajaran

Menurut Mowen dan Minor (2002:136) mendefinisikan

pembelajaran sebagai proses dimana orang membentuk asosiasi

diantara konsep, belajar urutan konsep, menyelesaikan masalah, dan

mendapat masukan. Pembelajaran ini melibatkan hipotesis intuisi,

proses pembangkitan dimana orang mengadaptasi kepercayaan

mereka untuk membuat data baru menjadi masuk akal.

d. Sikap

Sikap adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk merespon

terhadap suatu obyek dalam bentuk rasa suka atau tidak suka. Faktor

yang mempengaruhi pembentukan sikap yaitu pengalaman langsung,

pengaruh keluarga, teman sebaya, pemasaran langsung dan tayangan

media massa.

C. Kualitas Produk

1. Pengertian Produk

Definisi produk menurut Kotler dan Keller (2007:4) segala sesuatu

(31)

16

keinginan. Produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, orang,

tempat, organisasi, dan ide. Hirarki produk merentang mulai dari

kebutuhan dasar sampai produk-produk khusus yang memenuhi

kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Menurut Fajar Laksana (2008:67) yang termasuk dalam pengertian

produk yaitu goods (barang-barang fisik), services (jasa atau pelayanan

yang bersifat non fisik yang menyertai atau tidak menyertai produk barang

fisik, experiences (pengalaman kegiatan yang dapat dinikmati orang lain),

events (kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkn oleh orang banyak),

persons (keahlian seseorang), places (tempat yang memiliki keunggulan,

keunikan dan keindahan), organizations (lembaga yang dapat memberikan

citra atau nilai jual dari suatu produk), information (informasi yang dapat

diproduksi dan dipasarkan), ideas (gagasan yang menghasilkan produk

yang diminati oleh konsumen).

2. Kualitas Produk

Dalam menentukan kualitas suatu produk, pelanggan berperan sangat

penting kerena pelanggan adalah orang yang menerima hasil pekerjaan atau

produk maka merekalah yang dapat menentukan kualitas produk dan hanya

mereka yang dapat menyampaikan apa dan bagaimana kebutuhan mereka.

Menurut Yamit dalam Siti Mahyuni (2008:18) pengertian kualitas uang

dikutip dari tiga pakar kualitas internasional yaitu:

a. W. Edwards Deming, mendefinisikan kualitas adalah apapun yang

(32)

17

b. Philip B. Crosby, mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat,

kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.

c. Joseph M. Juran, mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian terhadap

persyaratan.

Menurut Fandy Tjiptono dalam Siti Mahyuni (2008:18) dari defini

tersebut adanya kesamaan elemen dimana kualitas meliputi usaha

memenuhi kebutuhan atau harapan konsumen dan kualitas merupakan

kondisi yang selalu berubah (yang dianggap kualitas saat ini mungkin akan

kurang berkualitas dimasa mendatang). Kualitas merupakan ciri atau

karakteristik produk dalam tujuannya memenuhi kebutuhan dan harapan

pelanggan. Menurut Dorothea (1999:6) pelanggan yang dimaksud bukan

hanya pelanggan yang hanya datang sekali untuk mencoba, melainkan

mereka yang datang berulang-ulang untuk membeli. Untuk memenuhi

harapan dan kebutuhan pelanggan produk yang ditawarkan harus berkualitas

dengan kaitannya pada tindakan pembelian konsumen. Kualitas memiliki

dimensi pokok tergantung pada konteksnya. Menurut Husein Umar (2000)

dimensi-dimensi kualitas produk adalah:

1. Daya Tahan (Durability)

Ketahanan mencerminkan suatu ukuran usia produk yang diharapkan

dalam kondisi normal. Ketahanan dapat juga diartikan sebagai ukuran

harapan produk. Dalam implementasinya, daya tahan diartikan sebagai

persepsi pelanggan terhadap umur ekonomis produk yang akan

(33)

18

2. Kesesuaian (Conformance)

Kesesuaian mengukur sejauh mana sifat rancangan dan operasi produk

mendekati standar yang dituju. Dalam implementasinya, kesesuaian

diartikan sebagai persepsi pelanggan terhadap spesifikasi sasaran yang

dijanjikan terhadap produk yang dikonsumsinya.

3. Keandalan (Reliability)

Keandalan mengukur kemungkinan produk tidak rusak selama jangka

waktu tertentu. Dalam implementasinya, keandalan diartikan sebagai

persepsi pelanggan terhadap keandalan produk yang dinyatakan dengan

waktu garansi atau jaminan produk tidak rusak sebelum masa

kadaluwarsa yang ditetapkan.

4. Kinerja (Performance)

Dimensi ini menunjukan tingkat operasi sifat utama produk atau

kegunaan dasar dari suatu produk. Dalam implementasinya kinerja

diartikan sebagai persepsi pelanggan terhadap manfaat dasar dari

produk yang dikonsumsi.

5. Pelayanan (Service ability)

Kemudahan produk bila akan diperbaiki atau kemudahan memperoleh

komponen produk tersebut.

6. Keindahan (Aesthetic)

(34)

19

7. Fitur (Features)

Aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar,

berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.

3. Alasan Pentingnya Kualitas

Studi yang dilakukan Brucks, Zeithaml, Naylor (2003:361)

menekankan ada hal penting dalam kualitas produk yaitu:

a. Adanya tipologi secara umum tentang dimensi kualitas untuk produk

tahan lama yaitu termasuk easy of use (kemudahan dalam penggunaan),

versatility (multiguna), durability (ketahanan), serviceability

(kemudahan pelayanan).

b. Melalui eksperimen, ditunjukan bahwa konsumen menggunakan price

and brandname untuk menentukan dimensi kualitas.selain itu konsumen

juga mencari harga dan nama merek lebih sering ketika menevaluasi

prestige dibandingkan mengevaluasi dimensi kualitas lainnya.

Menurut Dorothea Wahyu Ariani (1999:4) mutu merupakan sangat

penting bagi suatu perusahaan dikarenakan :

a. Reputasi perusahaan

b. Penurunan biaya

c. Peningkatan pangsa pasar

(35)

20

e. Dampak internasional

f. Penampilan produk atau jasa

g. Mutu yang dirasakan

D. Kepuasan Pelanggan

1. Pengertian Pelanggan

Menurut Yamiz (2001:75) definisi pelanggan secara tradisional adalah

orang yang membeli dan menggunakan produk. Pelanggan bukan

bergantung pada kita, justru kitalah yang tergantung padanya. Pelanggan

bukanlah gangguan terhadap pekerjaan kita. Justru pelanggan adalah

tujuan pekerjaan kita. Dangan melayaninya bukan berarti kita berjasa, tapi

justru dialah yang berjasa karena memberikan pada kita kesempatan untuk

melayaninya. Pelanggan bukanlah seseorang untuk didebat atau dilawan

dalam suatu kecerdikan. Tak ada seorangpun yang memenagkan

perdebatan dengan seorang pelanggan. Pelanggan adalah seorang yang

datang membawa keinginan pada kita, adalah tugas kita untuk menangani

dirinya dan kita.

2. Pengertian Kepuasan Pelanggan

Sehubungan dengan kepuasan pelanggan, secara umum pengertian

kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan merupakan perbedaan antara

harapan dan kinerja yang dirasakan. Menurut pandangan ini maka kepuasan

(36)

21

dengan apa yang diharapkan. Pengertian kepuasan pelanggan menurut

beberapa ahli:

a. Menurut Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran edisi

millennium (2004:42), menyatakan bahwa:

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul

setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

suatu produk dan harapan-harapannya”.

b. Menurut Richard F Gerson dalam bukunya Mengukur Kepuasan

Pelanggan (2001:5) menyatakan bahwa:

“Kepuasan pelanggan adalah bila suatu produk atau jasa memenuhi

atau melampaui harapan pelanggan, biasanya pelanggan merasa puas.”

c. Menurut Mowen dan Minor (2003:321) menyatakan bahwa:

“Kepuasan pelanggan adalah sikap pelanggan yang berlebihan

terhadap suatu produk atau pelayanan mereka memperoleh dan

menggunakannya. Sikap pelanggan merupakan evaluasi pos pilihan hasil

pertimbangan dari pembelian selektif dan pengalaman dari

menggunakan produk tersebut”.

Kepuasan pelanggan tergantung pada harapan pelanggan tersebut.

Apabila pelanggan mengharapkan produk berkualitas, kepuasan terjadi

kalau pelanggan mendapatkan produk yang berkualitas. Kalau harapan

pelanggan adalah kenyamanan, kepuasan akan didapat bila pelayanan yang

(37)

22

kepuasannya didapat bila perusahaan itu memberikan harga yang murah.

Jadi, kepuasan pelanggan adalah tingkat pengalaman yang dirasakan

seseorang dengan membandingkan harapannya, dimana pelanggan akan

puas jika kinerja sama atau melebihi harapannya.

Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang akan berbagi kepuasan

dengan produsen atau penyedia jasa. Pelanggan tersebut akan

mempromosikan produk atau jasa tersebut dari mulut ke mulut dan tentunya

akan sangat menguntungkan. Namun sebaliknya bila mereka tidak puas

mereka akan seperti teroris yang dapat merusak citra perusahaan. Menurut

Umar (2002:51) menyatakan kepuasan dibagi dua macam yaitu:

a. Kepuasan fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi

suatu produk yang dimanfaatkan

b. Kepuasan psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut

yang bersifat tidak berwujud dari produk.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan

Untuk dapat memberikan kepuasan maka pemasar perlu mengetahui

harapan-harapan apa yang diinginkan konsumen. Menurut Parasuraman,

Zeithaml dan Bitner dalam Suryani (2008:140) faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah kualitas pelayanan, kualitas

produk dan harga. Bagaimana faktor-faktor tersebut terkait dengan kepuasan

(38)

Gambar 2.3

Faktor Kepuasan Pelanggan

Sumber: Parasuraman, Zeithaml dan Bitner dalam Suryani

Keandalan Ketanggapan Keyakinan Empati

Kualitas pelayanan

Produk Kepuasan

pelanggan

Harga

E. Keputusan Pembelian

1. Proses Keputusan Pembelian konsumen

Untuk memudahkan dalam meneliti proses keputusan pembelian

konsumen digunakan model tahapan dari proses pembelian menurut

Kotler (2005:223):

D. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah

atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh

rangsangan internal atau internal. Para pemasar perlu

mengidentifikasikan keadaan yang memicu kebutuhan tertantu.

Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, para

pemasar dapat mengidentifikasikan rangsangan yang paling sering

membangkitkan minat akan kategori produk tertentu. Para pemasar

(39)

24

kemudian dapat menyusun strategi pemasaran yang dapat memicu

minat konsumen.

E. Pencarian informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk

mencari informasi lebih banyak. Kita dapat membaginya kedalam

dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan

dinamakan penguatan perhatian. Pada level itu orang hanya sekedar

lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya orang

itu mungkin akan masuk ke pencarian informasi secara aktif. Yang

menjadi perhatian utama pemasar adalah sumber informasi utama

yang menjadi acuam konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber

tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Sumber

informasi konsumen digolongkan kedalam empat kelompok (Kotler,

2005:225):

1) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

2) Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan,

pajangan di toko.

3) Sumber publik: media massa, organisasi penentu peringkat

konsumen.

4) Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian, dan pemakain

produk.

(40)

25

Konsep dasar akan membntu kita memahami proses evaluasi

konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.

Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai

sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam

memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan

itu.

Konsumen memiliki sikap yang berbeda dalam memandang

berbagai atribut yang relevan dan penting. Pasar produk tertentu

sering dapat disegmentasikan berdasarkan atribut yang menonjol

bagi kelompok konsumen yang berbeda. Konsumen

mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang posisi

tiap-tiap merek berdasarkan masaing-masing atribut. Kumpulan

keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek. Citra merek

konsumen akan berbada-beda menurut perbedaan pengalaman

mereka yang disaring melalui dampak persepsi selektif dan ingatan

selektif (Kotler, 2005:226).

G. Keputusan pembelian

Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi

atas merek-merek yang ada didalam kumpulan pilihan. Konsumen

juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang disukai.

Namun ada dua faktor yang mempengaruhinya, seperti pendirian

(41)

26

H. Perilaku pasca-pembelian

Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli.

Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan

pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian. Setelah

membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau

ketidakpuasan tertentu. Semakin besar beda antara harapan dan

kinerja, semakin besar pula ketidakpuasan konsumen. Oleh sebab

itu, penjual harus janji yang benar-benar sesuai dengan kinerja

produk agar pembeli merasa puas. Beberapa penjual bahkan

menyatakan janji tingkatan kinerja yang lebih rendah dibanding

kinerja sebenarnya agar kepuasan konsumen menjadi sangat tinggi.

2. Tipe Perilaku Membeli dalam Pembuatan Keputusan Pembelian

Menurut Bilson Simamora (2003:10) ada empat tipe perilaku dalam

membeli:

a. Perilaku membeli kompleks, yaitu konsumen sangat terlibat

dalam kegiatan membeli. Produk mahal, jarang dibeli,

beresiko.

b. Perilaku membeli mengurangi ketidak cocokan, yaitu

keterlibatan konsumen dalam membeli sangat tinggi.

Perbedaan merek sedikit dan harga mahal.

c. Perilaku membeli kebiasaan, yaitu keterlibatan konsumen

dalam kegiatan pembelian rendah, perbedaan merek kecil,

(42)

27

d. Perilaku membeli mencari keragaman, yaitu keterlibatan

konsumen dalam kegiatan pembelian rendah, perbedaan

merek nyata, sering mengganti merek untuk keragaman.

F. Loyalitas Pelanggan

1. Pengertian Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan

pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan

pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan

tersebut dan membutuhkan waktu yang lama. Menurut Griffin (dalam

Susilawati 2007:15) loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari

unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara

terus-menerus terhadap barang maupun jasa suatu perusahaan yang dipilih.

Menurut Nugroho Setiadi (2003:199) loyalitas konsumen

dikelompokan kedalam dua kelompok yaitu:

a. Loyalitas merek (brand loyalty)

Merupakan sikap menyenangi terhadap suatu merek yang

direpresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek

itu sepanjang waktu. Terdapat dua pendekatan dalam mempelajari

loyalitas merek yaitu:

1) Pendekatan instrumental conditioning, yang memandang bahwa

pembelian yang konsisten sepanjang waktu adalah menunjukan

loyalitas merek. Jadi pengukuran bahwa seorang konsumen itu

(43)

28

pembelian terhadap suatu merek. Pengukuran loyalitas

konsumen dengan pendekatan ini menekankan pada perilaku

masa lalu.

2) Pendekatan berdasarkan teori kognitif, dimana beberapa

penelitian percaya bahwa perilaku itu sendiri tidak

merefleksikan loyalitas merek. Dengan perkataan lain perilaku

pembelian berulang tidak merefleksikan loyalitas merek.

Konsumen mungkin sering membeli merek tertentu karena

harganya murah, dan ketika harga naik konsumen beralih ke

merek lain.

b. Loyalitas toko (store loyalty)

Hal ini juga ditunjukan oleh perilaku konsisten, tetapi dalam

store loyalty perilaku konsistennya adalah dalam mengunjungi toko

dimana disitu konsumen bisa membeli produk yang diinginkan. Jika

konsumen menjadi loyal terhadap satu merek tertentu disebabkan oleh

kualitas produk, dalam store loyalty penyebabnya adalah kualitas

pelayanan yang diberikan.

Menurut Griffin (dalam Diah 2006:38) pelanggan yang loyal

adalah mereka yang sangat puas dengan produk atau jasa terentu

sehingga mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya pada

siapapun yang mereka kenal. Menurut karakteristik pelanggan yang

loyal adalah melakukan pembelian secara teratur, menolak produk

(44)

29

pelanggan baru untuk perusahaan dan kelemahan atau kekurangan

akan diberitahukan pada perusahaan.

2. Tahapan Loyalitas pelanggan

Dalam konsteks bisnis, loyalitas dijelaskan sebagai keinginan

konsumen untuk berlangganan pada perusahaan terus-menerus membeli

dan menggunakan produk dan jasa perusahaan berulang kali dan

merekomendasikan produk perusahaan pada orang lain. Menurut Dick dan

Basu dalam Suryani (149:150) komponen dari sikap yang berpengaruh

dalam pembentukan loyalitas pelanggan:

a. Loyalitas kognitif (keyakinan)

Dalam hal ini unsur dari aspek kognitif yang berupa pikiran dan

segala proses yang terjadi didalamnya yang mencakup accesbility,

confidence, centrality dan kejelasan mengenai sikap terhadap produk

akan berpengaruh pada kesetiaan pelanggan. Pelanggan yang dapat

mengingat dengan mudah nama produk dan yakin bahwa produknya

sesuai dengan nilai yang dianutnya akan cenderung lebih bersikap

positif dan hal ini penting sekali bagi terbentuknya keseriaan

pelanggan.

b. Loyalitas afektif (sikap)

Kondisi emosional (perasaan) pelanggan yang merupakan

komponen dari sikap akan membentuk kesetiaan pelanggan. Aspek

dari perasaan ini meliputi emosi suasana hati dan kepuasan yang

(45)

30

c. Loyalitas konatif (niat konsumen terhadap merek)

Kondisi merupakan kecenderungan yang ada pada pelanggan

untuk melakukan tindakan. Ada tiga faktor yang memperngaruhi

kecenderungan pelanggan untuk berperilaku yang menunjukan

kesetiaan terhadap merek yaitu biaya peralihan dan harapan. Selain itu

norma sosial dan faktor situasional berpengaruh pada kesetiaan

pelanggan.

G. Penelitian Terdahulu

Susi Irnawati (2006) didalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Kualitas

Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Handphone Merek

Nokia (Studi Pada Pengguna Handphone Merek Nokia di BEC Bandung).

Dalam penelitiannya bersifat deskriftif dan verifikatif. Penelitian deskriftif

adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan perusahaan

berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data,

sedangkan verifikatif pada dasarnya untuk menguji teori dengan pengujian

hipotesis. Adapun sampel penelitian dihitung dengan menggunakan rumus

sampel minimum secara iterative sehingga diperoleh sebanyak 65 respoden.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu metode survey. Pengujian

hipotesis dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistika yang

digunakan untuk menguji pengaruj variabel X terhadap variabel Y yang

diteliti. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tanggapan

responden terhadap kualitas produk Handphone merek Nokia di BEC

(46)

31

respondennya berjumlah 2691 atau 75% berada diantara 68% - < 84%.

Tanggapan responden terhadap keputusan pembelian konsumen Handphone

merek Nokia di BEC Bandung berada pada kategori baik dimana nilai total

tanggapan respondennya berjumlah 2046 atau 79% berada diantara 68% - <

84%. Dan dapat diketahui pula bahwa kualitas produk dapat mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen di BEC Bandung sebesar 62% sedangkan

sisanya sebesar 37% dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya faktor harga

dan promosi. Jadi semakin baik kualitas suatu produk maka akan semakin

tinggi tingkat keputusan pembelian konsumen.

Widuri Monix Vianeta (2009) dalam penelitiannya “Pengaruh Kepuasan

Terhadap Loyalitas Pelanggan Telepon Rumah Telkom Pada Persaingan

Industri Telekomunikasi (Studi Kasus Pada Pelanggan Telepon Rumah

Telkom di Wilayah Kalibata). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menganalisis bagaimana kepuasan dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan

telepon rumah Telkom. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 100

responden, dengan menggunakan teknik non-probabilita purposive sampling.

Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner, dan dianalisis dengan

regresi, untuk melihat bagaimana pengaruh antara variabel independen

dengan variabel dependen. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa

seluruh variabel kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas

pelanggan. Persentasi korelasi antara kepuasan pelanggan dengan loyalitas

pelanggan adalah sebesar 68.1 %, yang menunjukkan bahwa hubungannya

(47)

32

46.4 %. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan mempengaruhi

loyalitas pelanggan sebesar 46.4 %, sedangkan sisanya sebesar 53.6 %

dipengaruhi oleh variabel lain. Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk

meningkatkan loyalitas pelanggan, Telkom harus meningkatkan kepuasan

pelanggan terlebih dahulu.

Abdul Hakim (2008) dalam jurnalnya “Analisis Pengaruh Dimensi

Penetapan Harga dan Pilihan Merek Terhadap Keputusan Pembelian Studi

kasus pada kosmetik Oriflame Bulungan” penelitian ini digunakan

judgement sampling dengan cara simple random sampling. Judgement

sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang

diinginkan peneliti. Penelitian menggunakan data primer dengan melakukan

penelitian langsung dilapangan dengan menggunakan kuesioner pada 100

responden. Dan metode yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Berdasarkan analisis regresi linear berganda diketahui bahwa variabel yang

paling berpengaruh kepada keputusan pembelian adalah variabel pilihan

merek yang memiliki koefisien regresi sebesar 0.483 atau yang paling besar

dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Ho ditolak (Fhitung < Ftabel) yang

berarti terdapat hubungan antara dimensi penetapan harga dan pilihan merek

terhadap keputusan pembelian. Hasil uji simultan (uji F) menyimpulkan

bahwa variabel independen bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Nilai adjusted R Square adalah 0.681 yang berarti terdapat

(48)

33

pembelian sebesar 68.1% sedangkan sisanya sebesar 31.9% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak termasuk dalam regresi ini.

Uun Uniyati (2009) dalam jurnalnya “Analisis Pengaruh Atribut dan

Kepercayaan Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada

Loyalitas Pelanggan (Studi kasus Pada Konsumen Indomie di Kel.Karang

Tengah Lubak Bulus Jakarta Selatan) melakukan penelitian terhadap 100

orang dengan menggunakan Analisis Jalur, metode yang digunakan adalah

cross sectional method, meggunakan teknik konvenience sampling dari hasil

penelitian tersebut. Uji validitas dan uji reliabilitas yang telah dilakukan pada

setiap variabel independen dan dependen adalah valid dan reliebel.

Berdasarkan hasil analisis jalur komponen atribut (X1) memberikan pengaruh

signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y1) sebesar 24.61%. Sama dengan

Ho ditolak dan Ha diterima. Komponen kepercayaan merek (X2) memberikan

pengaruh yang signifikan erhadap kepuasan pelanggan (Y1) sebesar 63.11%

komponen atribut (X1) memberikan pengaruh signifikan terhadap loyalitas

pelanggan (Y2) sebesar 3.40%. Komponen kepercayaan merek (X2)

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y2)

sebesar 60.59%.

Siti Mahyuni (2008) dalam penelitiaanya tentang Pengaruh Kualitas

Produk dan Kepuasan Pelanggan terhadap Keputusan Pembelian Pada Air

Minum Hawaii (Studi kasus PT.Hawaii Sentosa Abadi). Dari hasil penelitian

diperoleh koefisien korelasi (R) sebesar 0.820 menunjukan bahwa kualitas

(49)

34

hubungan sangat kuat. Hasil uji t menunjukan kualitas produk berpengaruh

terhadap keputusan pembelian dengan nilai probabilitas 0.004 < 0.05

sedangkan untuk kepuasan pelanggan juga berpengaruh terhadap keputusan

pembelian dengan nilai probabilitas 0.000 < 0.05. dan hasil uji F menunjukan

nilai Fhitung 48.074 > Ftabel 3.23. maka dapat disimpulkan kualitas produk dan

kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

H. Kerangka Pemikiran

Persaingan antara perusahaan kosmetik terus mengalami peningkatan.

Oleh karena itu bagi perusahaan agar dapat bertahan dalam persaingan

tersebut, dan itu semua memerlukan strategi pemasaran yang baik, teliti dan

tepat. Beragamnya merek produk kosmetik yang ditawarkan oleh perusahaan

dewasa ini telah meningkatkan keinginan konsumen untuk selalu mencoba

berbagai merek kosmetik lainnya.

Pilihan merek sangat bervariasi dalam hal kekuatan dan nilai yang

dimiliki dipasar. Banyaknya merek yang beredar di pasaran membuat

konsumen sulit dalam mengambil keputusan. Sebelumnya konsumen harus

dapat memecahkan masalah sebelum mengambil keputusan memilih merek.

Menurut Nugroho Setiadi (2008:419) hal yang menjadi pertimbangan

konsumen dalam memecahkan masalah yaitu kepercayaan konsumen tentang

konsekuensi fungsional (kinerja produk), konsekuensi psikososial

(penghargaan dari teman) atau konsekuensi nilai (rasa percaya diri atau

bangga) dan pengetahuan yang relevan untuk mendapat informasi pada merek

(50)

35

kaitannya terhadap keputusan pembelian. Dimana konsumen yang percaya

terhadap merek produk tersebut sudah pasti dianggap merek produknya

memiliki kualitas yang baik dan tidak menutup kemungkinan konsumen akan

menyukai dan membeli produk tersebut. Peranan kualitas semakin penting

pada berbagai jenis produk yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan

harapan pelanggan serta menjaga reputasi atau image perusahaan. Dalam

penelitian yang dilakukan Anderson (dalam Siti M.,2008:41) menyatakan

bahwa kualitas produk erat kaitannya dengan kepuasan konsumen, karena

semakin tinggi penilaian yang dilakukan konsumen mengenai kualitas produk

akan semakin tinggi kepuasan konsumen.

Kepuasan konsumen dapat terjadi sebelum ataupun sesudah keputusan

pembelian terjadi. Tergantung pada bagaimana harapan pelanggan tersebut.

Apabila pelanggan mengharapkan produk berkualitas, kepuasan terjadi kalau

pelanggan mendapatkan produk yang berkualitas. Kalau harapan pelanggan

adalah kenyamanan, kepuasan akan didapat bila pelayanan yang diperoleh

benar-benar nyaman. Kalau harapannya adalah harga yang murah,

kepuasannya didapat bila perusahaan itu memberikan harga yang murah. Jadi,

kepuasan pelanggan adalah tingkat pengalaman yang dirasakan seseorang

dengan membandingkan harapannya, dimana pelanggan akan puas jika

kinerja sama atau melebihi harapannya.

Menurut Lacobucci (dalam Siti M,2008:41) kepuasan konsumen dapat

menghasilkan nilai positif yaitu menciptakan hubungan yang harmonis antara

(51)

konsumen dalam mengambil keputusan dan akan melakukan pembelian

ulang, dan dapat juga membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang

dapat menguntungkan perusahaan sehingga reputasi perusahaan semakin baik

dan laba semakin meningkat.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis jalur untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh antar variabel baik secara parsial

maupun keseluruhan. Menurut Ridwan dan Engkos A.K, (2007:5) dalam

penelitian model hubungan antar variabel eksogen yaitu variabel Pilihan

Merek (X1), Kualitas (X2), Kepuasan (X3) dengan variabel endogen yaitu

Keputusan Pembelian (Y1) dan Loyalitas (Y2). Sehingga persamaannya

berupa: Y1 = ρ x1 y1 X1 + ρ x2 y1 X2 + ρ x3 y1 X3 + ρ y1Є1 Y1

Y2 = ρ x1 y2 X1 + ρ x3 y2 X3 + ρ y1 y2 Y1 + ρ y2Є2 Y2

Maka kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.4

Model Kerangka Pemikiran dengan Analisis Jalur

36

Є1 Є2

Pilihan Merek X1

Kualitas Produk X2

Keputusan Pembelian Y1

Loyalitas Y2

Kepuasan

(52)

37

Keterangan:

X1 = Pilihan Merek

X2 = Kualitas Produk

X3 = Kepuasan Konsumen

Y1 = Keputusan Pembelian

Y2 = Loyalitas Konsumen Є1 = Error 1

Є2 = Error 2

Struktur I

Y1 = ρ x1 y1 X1 + ρ x2 y1 X2 + ρ x3 y1 X3 + ρ y1Є1 Y1

Hipotesis Struktur I :

1. Dengan uji Simultan F

a. H1 : ρ x1 y1 , ρ x2 y1 , ρ x3 y1 ≠ 0

Artinya : Ada pengaruh antara pilihan merek, kualitas produk dan

kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian

b.Ho : ρ x1 y1 , ρ x2 y1 , ρ x3 y1 = 0

Artinya: Tidak ada pengaruh antara pilihan merek, kualitas produk dan

kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian

2. Dengan uji Parsial t

a. H1 : ρ x1 y1 > 0

Artinya: ada pengaruh pilihan merek terhadap keputusan pembelian.

b. Ho : ρ x1 y1 = 0

(53)

38

pembelian.

c. H1 : ρ x2 y1 > 0

Artinya: Ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan

pembelian.

d. Ho : ρ x2 y1 = 0

Artinya: Tidak ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan

pembelian.

e. H1 : ρ x3 y1 > 0

Artinya: Ada pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap keputusan

pembelian.

f. Ho : ρ x3 y1 = 0

Artinya: Tidak ada pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap

keputusan pembelian.

Struktur II

Y2 = ρ x1 y2 X1 + ρ x3 y2 X3 + ρ y1 y2 Y1 + ρ y2Є2 Y2

Hipotesis Struktur II:

1.Dengan uji Simultan F

a. H1 : ρ x1 y2 , ρ x3 y2 , ρ y1 y2 ≠ 0

Artinya : Ada pengaruh antara pilihan merek, kepuasan konsumen dan

keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan.

(54)

39

Artinya: Tidak ada pengaruh antara pilihan merek, kepuasan konsumen

dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan.

2. Dengan Uji Parsial t

a. H1 : ρ x1 y2 > 0

Artinya: ada pengaruh pilihan merek terhadap loyalitas pelanggan.

b. Ho : ρ x1 y2 = 0

Artinya: Tidak ada pengaruh antara pilihan merek terhadap loyalitas

pelanggan

c. H1 : ρ x3 y2 > 0

Artinya: Ada pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas

pelanggan.

d. Ho : ρ x3 y2 = 0

Artinya: Tidak ada pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas

pelanggan.

e. H1 : ρ y1 y2 > 0

Artinya: Ada pengaruh antara keputusan pembelian terhadap loyalitas

pelanggan.

f. Ho : ρ y1 y2 = 0

Artinya: Tidak ada pengaruh antara keputusan pembelian terhadap

(55)

40 BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian adalah membahas mengenai analisis

pengaruh pilihan merek, kualitas produk dan kepuasan pelanggan terhadap

keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan (Studi

kasus pada Mahasiswa UIN pengguna kosmetik Sari Ayu). Penelitian ini

dilakukan dengan metode deskriptif. Dalam penelitian ini terdapat 5

variabel yang dianalisa yaitu 3 variabel bebas (independent variable) dan 2

variabel tidak bebas (dependent variable). Variabel tersebut adalah:

1. Variabel eksogen (variabel bebas) adalah X1, yaitu pilihan merek.

2. Variabel eksogen (variabel bebas) adalah X2, yaitu kualita.

3. Variabel eksogen (variabel bebas) adalah X3,kepuasan pelanggan.

4. Variabel endogen (variabel terikat) adalah Y1, yaitu keputusan

pembelian.

5. Variabel endogen (variabel terikat) adalah Y2, yaitu loyalitas pelanggan.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Menurut Riduwan dan Engkos (2008:37) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas

(56)

41

dan kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Nazir (dikutip dalam

Riduwan dan Engkos,2008:37) populasi adalah totalitas semua nilai yang

mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun

kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang

lengkap. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah

mahasiswa UIN yang menggunakan produk kosmetik Sari Ayu.

2. Sampel

Menurut Arikunto (dalam Ridwan dan Engkos,2008:39) sampel

adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).

Sampel dalam penelitian sebanyak 100 responden hal ini berdasarkan

pendapat dari Gay dan Diel (dalam Fitri Rahmayuni,2009:52) yang

menyatakan bahwa besarnya sampel minimum untuk sebuah penelitian

adalah sebanyak 100 responden karena jumlah minimal tersebut sudah

memenui uji distribusi Z sehingga data akan mendekati sempurna.

Jumlah sampel sebanyak 100 responden dengan teknik sampel non

probability didapat melalui convenience sampling dimana sampel diambil

dari pengguna yang mudah diakses dan bersedia menjadi responden yaitu

dengan membagikan kuesioner secara langsung kepada mahasiswa yang

menggunakan produk kosmetik Sari Ayu di UIN. Tahap ini ditentukan

kerangka sampling yakni stratifikasi konsumen seperti menurut usia, tipe

Gambar

Gambar 2.3 Faktor Kepuasan Pelanggan
Gambar 2.4 Model Kerangka Pemikiran dengan Analisis Jalur
tabel dianalisa berdasarkan variabel pengaruh pilihan merek, kualitas dan
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Anggarkan beban hidup maksimum yang boleh ditanggung oleh rasuk ini dengan hanya mempertimbangkan tegasan keratan yang dibenarkan pada tengah rentang adalah sifar

penelitian juga dapat diketahui bahwa peserta KP- lbu yang mempunyai tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif dalam kategori baik adalah yang paling banyak mempunyai

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kacang tanah yang adaptif dengan potensi produksi tinggi di spesifik lokasi Maluku Utara serta menganalisa

Hasil dari penelitian ini untuk variabel non-keuangan yakni secara parsial hanya reputasi underwriter yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing

Membantu peneliti dalam menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi intensi melakukan perjalanan wisata dengan

P : Sebelumnya saya juga ingin menjelaskan bahwa yang akan saya bahas adalah bagaimana reaksi dari kamu sebagai pelanggan tetap Kopi Johny dan kesesuaian dari fokus

Fosfor merupakan salah satu bahan kimia yang keberadaannya sangat penting bagi semua makhluk hidup, terutama dalam pembentukan protein dan transfer energi di dalam sel seperti

Cara penggalangan sumber dana untuk dana operasional pendidikan, riset, pengabdian masyarakat, dan dana invesitasi untuk menunjang penyelenggaraan Program Studi yang