• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Kuliah Pengantar Ilmu Hukum 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Kuliah Pengantar Ilmu Hukum 2"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR

ILMU

(2)
(3)

Pengertian Ilmu Hukum

 Ilmu hukum Jurisprudence  ilmu yang

mempelajari hukum.

 Istilah Yurisprudence (bahasa latin)  iuris

atau hukum yang dibuat oleh masyarakat, Prudentia  kebijaksanaan atau

pengetahuan.

 Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang

obyeknya hukum, mempelajari seluk beluk mengenai hukum, seperti:

asal mula, wujud, asas-asas, sistem,

(4)

 Ilmu hukum dalam bhs Belanda : Putusan

hakim yang telah memiliki kekuatan hukum yg tetap.

 Dalam bhs Perancis, theorie generale du droit

 Dalam bhs Jerman, jurisprudenz dan

rechtswissenchaft

 Jurisprudence, berarti kebijaksanaan yg

berkaitan dg hukum atau pengetahuan hk.

(5)

Ilmu Hukum:

mencakup dan membicarakan segala

(6)

Obyek Ilmu Hukum adalah : Hukum

Untuk mengkaji masalah apa itu

hukum maka masalah2 yang

dibicarakan oleh ilmu hk sbb:

1.

Mempelajari asas-asas hukum

formal hukum

(7)

3.

Mempelajari

konsepsi-konsepsi

hukum dan arti fungsionalnya dalam

masyarakat

4. Mempelajari kepenting-kepentingan

sosial apa saja yang dilindungi oleh

hukum

(8)

6. Mempelajari apakah keadilan itu dan

bagaimana ia diwujudkan melalui hukum 7. Mempelajari perkembangan hukum;

apakah hukum itu sejak dahulu sama dengan yang kita kenal sekarang ini? Bagaimana sesungguhnya hukum itu berubah dari masa ke masa?

8.Mempelajari pikiran-pikiran orang sepanjang masa

9. Mempelajari bagaimana sesungguhnya kedudukan hukum dalam masy.

(9)
(10)

 Dari pernyataan tersebut diatas menunjukan

betapa luasnya permasalahan yg bisa dibicarakan dlm ilmu hukum dan ilmu hukum tidak hanya bersinggungan dengan peraturan per-uu-an saja, tapi mengajukan pertanyaan2 filsafati tercermin pd pembicaraan yg menukik mengenai hub antara hk dan kekuasaan dan keadilan, hakikat dan asal-usul hukum.

 Pentingnya pembicaraan mengenai hk dlm

(11)

Kita tentang fungsi-fungsi yg dilakukan oleh hukum pd masa atau tingkat peradaban tertentu dr umat manusia.

 Ilmu hukum tdk mempersoalkan suatu

tatanan hukum tt yg kebetulan berlaku di suatu negara.

 Tp perhatiannya menjangkau jauh melebihi

batas-batas hukum yg berlaku di suatu negara atau suatu waktu tt.

 Obyeknya adalah hukum sebagai suatu

(12)

Pendapat pakar tentang Ilmu Hukum:

1.

Ilmu hukum adalah pengetahuan

mengenai masalah yang bersifat

surgawi

dan

manusiawi,

pengetahuan apa yang benar dan

apa yang tidak benar (ulpian)

2.

Ilmu yang formal tentang hukum

positif (holland)

3.

Sintesis ilmiah tentang asas-asas

(13)

4.Penyelidikan oleh para ahli hukum tentang norma, cita-cita dan teknik-teknik hukum dengan menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari berbagai disiplin di luar hukum yang mutakhir. (Stone)

(14)

6.Setiap

usaha

untuk

mengembalikan

suatu

kasus

kepada suatu peraturan adalah

suatu

kegiatan

ilmu

hukum,

sekalipun nama yang umumnya

dipakai dalam bahasa inggris

dibatasi pada artiannya sebagai

aturan-aturan yang paling luas

dan

konsep

yang

paling

(15)

 Pilihan metode tdk bisa dipisahkan dr

penglihatan seseorang mengenai hakikat dr hukum. Dg dmk terdapat hubungan yang erat antara penglihatan orang mengenai hk dengan metode yg dipilih atau digunakan.

 Apabila kita memilih utk melihat hk sebagai

(16)

 Bila hk dilihat sebagai suatu sistem

peraturan-peraturan yg abstrak, mk metode normatif yg digunakan dlm menggarap hk. Sesuai dg cara pembahasan yg bersifat analitis, mk metoda ini disebut metode normatif analitis. Metode ini tidak

menghiraukan apakah hk akan

(17)

 Bila hk dipahami sebagai alat utk

mengatur masyarakat, mk pilihan akan

jatuh pada penggunaan metode

sosiologis. Berbeda dg kedua penglihatan diatas, mk paham yg ketiga ini mengkaitkan hk kepada usaha utk mencapai tujuan2 serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan konkrit dalam masyarakat. Oleh krn itu metode ini

memusatkan perhatiannya pada

(18)

Norma-norma dlm masyarakat yg

mengatur hub antar – individu

dlm masy ada 4 macam :

1.

Norma agama

2.

Norma kesusilaan

3.

Norma kesopanan

(19)

Ad. 1 norma agama

(20)

Ad.2 Norma keksusilaan

(21)

Ad.3 Norma kesopanan

(22)
(23)

Mengapa norma agama, kesusilaan dan kesopanan belum cukup menjamin ketertiban dan ketentraman dalam masya? Hal ini disebabkan :

1. Masih adanya aspek-aspek yg belum

diatur dalam ketiga norma itu

2. Ketaatan terhadap norma agama,

(24)

Karenanya perlu diberi perlindungan norma

lain yg bersifat memaksa yaitu hukum.

(25)

Hubungan dan perbedaan antara norma

agama, kesusilaan, kesopanan dan norma hukum.

Keempatnya mempunyai hubungan yg erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain serta saling memperkokoh kekuatan pengaruhnya dalam masya.

(26)

Sehingga beberapa ket dalam KUH Perdata, memberi perlindungan kepada orang yang bertikat baik, ekonominya lemah dr mereka yg ekonominya lebih kuat dsb.

(27)

Lantas ukuranya apa agar suatu norma dapat mengikat, shg Pemerintah dan Pengadilan harus memperhatikan norma tersebut?

Menurut Wiryono Prodjodikoro, ukurannya adalah keselamatan dan ketertiban.

Perbedaan :

(28)

Perbedaan dari aspek Sumbernya

Norma

agama

bersumber

pada

kepercayaan Tuhan YME

Norma kesusilaan bersumber pada

moral

Norma kesopanan bersumber pada

anggapan /pandangan suatu masya

ttg sopan santun yg baik

(29)

Perbedaan dari aspek Sanksinya :

Sanksi pelanggaran norma agama, kesusilaan dan kesopanan bersifat psikis.

Sanksi pelanggaran norma hukum bersifat konkrit (nyata) yg dipaksakan thd setiap orang yg melanggaranya, oleh lembaga /alat negara yg berwengan menurut cara yg ditentukan.

(30)

Ada beberapa sebab mengapa orang patuh pada hukum :

1. Takut akan sanksinya

2. Menjaga hubungan baik dg warga

masya lainnya. Khusus pada masy dimana hub pribadi dan batiniah antar warganya sangat kuat

3. Kepentingannya terlindungi atau

terpenuhi oleh hukum

4. Hukum itu sesuai atau serasi dg

(31)

Pengertian hukum

 Menurut Utrecht, hukum adalah himpunan

peraturan-peraturan (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang pengurus tata

tertib suatu masyarakat dan oleh karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.

 Menurut Immanuel Kant, hukum ialah

keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu

(32)

Menurut Radbruch

Hukum adalah karya manusia yg

(33)

Menurut John Austin

Hukum semata-mata sebagai perintah penguasa. Oleh krn itu hk dipandang sebagai perintah untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan suatu perbuatan tertentu yg didukung oleh paksaan fisik yg akan dijatuhkan kepada siapa yg tidak menaati ketentuan itu.

(34)

Menurut Radbruch

Nilai-nilai dasar dr hukum : Keadilan

Kegunaan

Kepastian hukum

(35)

Simorangkir

(36)

Soerojo wignjodipoero

(37)

Soetandyo Wignjosoebroto

Terdapat 5 konsep hukum :

1.

Hukum adalah azas kebenaran dan

keadilan yang bersifat kodrati

2.

Hukum adalah norma-norma positip

di

dalam

sistem

perundang-undangan hukum nasional

3.

Hukum adalah apa yang diputuskan

(38)

4. Hukum adalah pola-pola perilaku

sosial yg terlembagakan, eksis

sebagai variabel sosial yg empirik

5. Hukum adalah manifestasi

makna-makna simbolik para pelaku sosial

sebagaimana

tampak

dalam

(39)

Sui generis (bahasa latin) hanya satu

untuk jenisnya sendiri.

Sui generis berlaku untuk tiga tingkatan

ilmu hukum yaitu dogmati hukum, teori hukum dan filsafat hukum.

Sui generis  tidak ada bentuk ilmu lain

(40)

Jenis - Jenis Ilmu Hukum

Meuwissen :

1. ilmu Hk Doktrinal

2. ilmu Hk Empiris : - Sosiologi hk

- Sejarah hk

- Perbandingan hk

- Psikologi hk

(41)

Bruggink :

1.

Ilmu Hukum Normatif

2.

Ilmu Hukum Empiras

Piter Mahmud

(42)

Sosiologi hk Ilmu Empiris tp bukan ilmu hk Psikologi hk

Sejarah hk

Beda sosiologi hk dg mazhab sosiologi hk

Sosiologi hk merupakan cabang ilmu sosiologi Sedangkan mashab sosiologi, merupakan salah

satu mashab dalam ilmu hk

(43)

Ilmu Empiris bersifat bebas nilai

Ilmu empiris bukan satu2nya ilmu pengetahuan modern.

Pada masa sekarang Ilmu dpt dibagi dalam :

1. Ilmu alamiah (biologi, fisika) 2. Ilmu formal ( matematika)

3. Ilmu sosial ( sosiologi, ekonomi)

4. Humaniora ( sejarah, sastra). Obyek kajian

(44)

Contoh: seorang wanita menangis meneteskan air mata.

(45)

Meuwissen berpendapat, bahwa gejala perasaan dan pernyataan2 yg berkaitaan dg emosi tdk dapat dijadikan obyek penielitian empiris krn hal itu akan menggusur unsur yg spesifik dr manusia. Beberapa unsur yg tdk dapat diteliti krn tdk dpt diamati dan diukur . Oleh karena itulah unsur2 batin tersebut harus disingkirkan.

(46)

Ilmu empiris dalam kitannya dg hukum menghasilkan dua implikasi dalam ilmu hukum :

Pertama,

(47)

Kedua,

(48)

ketiga,

Ilmu empiris tidak dapat menjelaskan makna dibelakang fakta yang dapat diamati. Sedangkan makna dibelakang fakta yg dapat diamati itulah yg esensial bagi studi non empiris.

(49)

Karakteristik ilmu hk Paul Scholten Ilmu hk berbeda dg ilmu deskriptif.

Ilmu hk bukan untuk mencari facta historis dan hubungan2 sosial spt yg terdapat pada penelitian2 sosial.

Ilmu hukum berurusan dg preskripsi2 hukum, putusan2 yang bersifat hukum, dan materi 2 yang diolah dari kebiasaan.

Bagi legislator ilmu hk berkaitan dg hk in abtracto, sedangkan bagi hakim ilmu hk memberi pedoman dalam menangani perkara dan menetapkan fakta2 yg kabur.

(50)

Jhon Austin pendiri mashab analitis

Memberi pandangan sempit terhadap ilmu hukum

Ilmu Hukum adalah tidak lain adalah hk positip Yaitu aturan yg dibuat oleh mereka yg

mempunyai kedudukan politis lebih tinggi untuk me gatur mereka yg mempunyai kedudukan politis lebih rendah. Perintah penguasa

(51)

Hans Kelsen ajaran hukum murni

Hk harus dibebaskan dr kabut metafisika yang telah menyelimuti sekian lama.

(52)

Roscoe Pound, Mendirikan mashab sosiologis Hukum dalam arti yg luas. Hk harus dibedakan

dg uu. Mendifinisikan hk dalam pengertian peradilan dalam melaksanakan peradilan. Ilmu hk berkaitan dg penafsiran dan

penerapan

Oleh krn itu ilmu hk merupakan studi ttg hk. Ilmu hukum dk dapat diklasifikan kedalam

ilmu sosial yang bidang kajiannya kebenaran empiras. Ilmu sosial tdk memberi ruang utk menciptakan konsep hk.

Studi Ilmu2 sosial hanya berkaitan dg

(53)

Tidak tepat mengklasifiakasi ilmu hukum kedalam ilmu sosial dan humaniora. Krn

baik ilmu sosial dan humaniora

memnandang hk dr keilmuannya sendiri.

Meuwissen , yg membagi ilmu hk dalam ilmu

hk empiris dan dogmatik, namun

(54)

Aliran-Aliran ilmu

hukum

 Sosiologi hukum

 Antropologi hukum

 Perbandingan Hukum

 Sejarah Hukum

 Politik hukum

 Psikologi hukum

(55)

Sosiologi Hukum

Menurut Soerjono Soekanto Cabang ilmu pengetahuan yang secara empiris dan analitis mempelajari hub timbal balik antara hukum dg gejala sosial lainnya. Gejala-gejala sosial itu ruang lingkupnya meliputi “struktrul sosial” dan proses sosial.

(56)

Sosiologi hukum berusaha menjelaskan mengapa praktek-praktek demikian terjadi, apa sebabnya, faktor apa yang mempengaruhinya

(57)
(58)

Antropologi Hukum

(59)

Perbandingan Hukum

Dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengadakan identifikasi terhadap persamaan dan atau perbedaan antara dua atau lebih gejala tertentu.

Istilah perbandingan hukum menunjukan dua pengertian yg berbeda.

Pertama, perbandingan hukum sebagai metode studi hukum

(60)

Perbandingan hukum juga dapat diadakan dalam satu negara saja, yg mempunyai sistem hukum pluralistik atau majemuk. Spt di Indonesia dpt diadakan perbandingan hk antara sistem hk adat, atau antara sistem hk barat dg sistem hk adat.

Studi perbandingan hukum dilakukan dg maksud :

(61)

2. Untuk menjelaskan mengapa terjadi persamaan atau perbedaan yg dmk itu, faktor-faktor apa yg menyebabkanya.

3. Untuk memberikan penilaian thd masing-masing sistem hk yg digunakan

4. Untuk memikirkan kemungkinan apa yg bisa ditarik sebagai kelanjutan dari hasil-jasil studi perbandingan yg telah dilakukan 5. Untuk merumuskan

kecenderungan-kecenderungan yg umum pada

(62)

6. Untuk menemukan asas-asas umum yg didapat sebagai hasil dari penyelidikan yg dilakukan dg cara membandingkan hk tersebut.

Sejarah Hukum

(63)

Ditinjau dr sudut ilmu pengetahuan, hukum adalah gejala sejarah. Hukum sebagai gejala sejarah berarti tunduk pada pertumbuhan yang terus-menerus. Pengertian pertumbuhan memuat dua arti, yaitu unsur perubahan dan unsur stabilitas. Demikian dikatakan Van Apeldorn.

Politik Hukum

(64)

Yang menjadi kajian dari Politik hukum

1. Tujuan apakah yang hendak dicapai dg

sistem hukum yang ada ?

2. Cara apakah yang terbaik untuk

mencapai tujuan tersebut? Termasuk didalamnya persoalan pemilihan antara hukum tertulis atau hukum tidak tertulis, antara sentralisasi dan desentralisasi

3. Kapan waktunya hukum perlu dirubah

(65)

Psikologi hukum

(66)

Filsafat Hukum

(67)

Norma sosial

 Norma sosial : adalah ketentuan yang

(68)

Norma hukum

 Norma hukum : adalah norma yang

dibuat oleh pemegang kekuasaan yang berwenang.

 Sifatnya memaksa dan melindungi.

 Sifat memaksa tampak pada sanksi

yang diterapkan apabila terjadi

pelanggaran dan berlaku untuk umum.

 Sanksi norma hukum bersifat tegas,

(69)

Hukum dan Kekuasaan

 Dalam hal ini hukum dalam bentuk yang asli

bersifat membatasi kekuasaan atau kesewenangan dan berusaha untuk

(70)

Keberadaan manusia dalam

masyarakat

 Manusia sebagai makhluk sosial

manusia tidak dapat hidup sendiri perlu adanya interaksi sosial dengan manusia lain.

 Hukum dan Kepentingan Manusia

adanya aturan hukum menjaga

(71)

Das Sollen dan Das Sein

Das SollenDas Sein

segala sesuatu yang

mengharuskan kita untuk berpikir dan bersikap.

Contoh : dunia norma, dunia kaidah dsb. Dapat diartikan bahwa das

sollen merupakan kaidah dan norma serta

kenyataan normatif seperti apa yang

seharusnya dilakukan.

adalah segala sesuatu yang merupakan

implementasi dari segala hal yang kejadiannya

(72)
(73)

Konsep hukum/istilah dan

pengertian dalam ilmu hukum

 konsep konstruktif dan sistematis yang

digunakan untuk memahami suatu

aturan hukum atau sitem aturan hukum,

 misalnya konsep-konsep hak,

kewajiban, perjanjian, perikatan, sah

(74)

Subyek hukum

Adalah pemegang, pengemban atau

pendukung hak dan kewajiban.

Subyek hukum dibedakan menjadi dua

(75)

1. Manusia

(76)

Mengapa Badan Hukum Dijadikan Subyek Hukum/Pendukung Hak Dan Kewajiban?

1. Dari aspek hukum perdata

- Badan hukum dapat mempunyai hak dan

kewajiban

- Dapat mengadakan hubungan hukum,

baik antara badan hukum yg satu dg yang lain, maupun antara badan hukum dengan orang.

- Dapat mengadakan perjanjian, jual beli,

(77)

Dari aspek hukum pidana;

- Badan hukum dapat melakukan tindak

pidana

- Dampak kejahatan lebih besar, nasional

dan global

- Dapat dipertangungjawabkan secara

(78)

Menurut hukum modern hukum yg berlaku saat ini, setiap manusia diakui sebagai manusia pribadi. Artinyqa diakui sebagai orang atau persoon, karena itu setiap orang diakui sebagi subyek hukum pendukung hak dan kewajiban.

Yang tidak membedakan dan tidak bergantung pada:

(79)

Kapan manusia dikatakan sebagai subyek Hk

Pasal 2 BW :

(1)Anak yg ada dalam kandungan seorang perempuan, dianggap sebagai telah

dilahirkan, bilaman juga kepentingan si anak menghendakinya

(2)Mati sewaktu dilahirkan, dianggaplah ia tak pernah telah ada.

(80)

Pasal 638 BW :

Seseorang hanya dapat menjadi ahli waris kalau ia telah ada pada saat pewaris meninggal dunia. Ini berarti bahwa seseorang hanya dapat menjadi ahli waris kalau ia hidup sebagai manusia biasa pada saat pewarias meninggal dunia.

(81)

Kapan berahirnya seseorang sebagai pendukung hak dan kewajiban ?

Selanjutnya, meskipun setiap orang tiada terkecuali sebagai pendukung hak dan kewajiban atau subyek hukum, namun tidak semua arang cakap melakukan perbuatan hukum. Siapa saja orang-orang yang oleh uu dikatagorikan tidak capap melakukan perbuatan hk :

(82)

b. Orang yang ditaruh dibawah

pengampuan, yaitu orang dewasa yang dalam keadaan dungu, gila, mata gelap, pemboros

c. Yang dilarang oleh uu yaitu orang yg dinyatakan pailit.

2. Badan Hukum

- Badan Hukum yg diadakan oleh

Pemerintah , Bank

- Badan Hukum yang diakui oleh Pem,

spt perkumpulan organisasi agama dll

- Yg didirikan dg maksud tt, spt PT,

(83)

Obyek Hukum

(rechtsobject) adalah segala sesuatu

yang bermanfaat dan dapat dikuasai oleh subyek hukum serta dapat

dijadikan obyek dalam suatu hubungan hukum.

Pengertian obyek hukum dapat

dibedakan dalam urusan –urusan (zaken) dan benda.

Benda dapat terdiri dari benda

berwujud ( misalnya rumah, tanah,

(84)

Hubungan hukum

Pertalian antar orang

Dunia A B

Kenyataan Pemberian kualifikasi

hukum

Pertalian subyek hukum berupa hub. yang dikualifikasi

(85)

Lanjutan

subyek hukum subyek

hukum

Dunia tatanan

(86)

Hak dan Kewajiban

Hak adalah kewenangan yang diberikan oleh hukum obyektif

kepada subyek hukum. Kewengangan dimaksud adalah kewenangan untuk menguasai, menjual, menggadaikan, menggarap dll.

Hak dibedakan menjadi dua:

a. hak mutlak, pemegang hak dapat mempertahankan terhadap siapapun (hak asasi, hak public, hak keperdataan).

b. Hak relative/ nisbi , hak yang memberikan kewenangan kepada seseorang atau beberapa orang untuk menuntut agar orang lain melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Sedangkan kewajiban adalah:

Kewajiban adalah beban yang diberikan oleh hukum kepada

(87)

Macam-macam Hak

1. Hak Orisinal

Hak yang melekat pada manusia yang diciptakan satu paket oleh Allah SWT dengan manusia itu sendiri. Hak orisinal terbagi

menjadi 2 hak yaitu : a. Hak Hidup

hak hidup ini bukan hanya berkaitan dengan aspek fisik manusia, melainkan juga dengan aspek esistensial.

b. Hak Atas Kebebasan

manusia mempunyai kebebasan untuk berkehendak, hal ini yang membedakan manusia dengan binatang yang bertindak

menggunakan insting saja. 2. Hak Derivatif

(88)

lanjutan

3. Hak Dasar

menurut Franken, “hak-hak yang dimiliki setiap orang dan dijamin bebas dari campur tangan negara”.

4. Hak Politik

hak-hak politik berupa hak untuk ikut serta baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyelenggaraan pemerintahan.

5. Hak Privat

(89)

lanjutan

Hak absolut

 Diberlakukan pada

setiap orang

 Memungkinkan

pemegangnya untuk melakukan substansi haknya.

 Objeknya adalah

benda

Hak relatif

 Hanya berlaku untuk

setiap orang tertentu.

 Menciptakan tuntutan

kepada orang lain untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.

 Objeknya adalah

(90)

Pengertian Asas

Asas adalah dasar-dasar umum yang

(91)

Fungsi asas

Fungsi asas

:

 Landasan yang paling luas bagi lahirnya

suatu aturan hukum.

 Asas merupakan ratio lagis dari peraturan

hukum

 contoh asas hukum :

(92)

Satjipto Rahardjo, asas jantungnya peraturan hukum.

Karena :

1. Merupakan landasan yang paling luas

bagi lahirnya suatu peraturan hukum

2. Asas hukum tidak akan habis

(93)
(94)

Asas perundang-undangan

• Asas hukum yang menentukan politik hukum • Asas hukum yang menyangkut proses

pembentukan perturan perundang-undangan

Asas hukum yang menyangkut aspek-aspek

formal/ struktural/ onganisatoris dari tata hukum nasional

Asas hukum yang menentukan ciri dan jiwa

tata hukum nasional

Asas hukum yang menyangkut substansi

(95)

Sistem Hukum

 Pengertian Sistem

Sistem adalah tatanan atau kesatuan yang utuh yag terdiri dari bagian-bagian atau

unsur-unsur yang saling berkaitan erat satu sama lain.

Sistem Hukum adalah kesatuan utuh dari

(96)

Menurut fuller hukum baru dapat dikatakan sebagai sistem, jika memenuhi 8 asas yang dinamakan “ Principles Of Legality”

1. Suatu sistem hukum harus mengandung

peraturan2. peraturan tsb tdk blh mengandung sekadar keputusan2 yg bersifat ad hoc.

2. Peraturan2 yg telah dibuat itu harus

diumumkan

3. Tdk blh ada peraturan yg berlaku surut.

4. Peraturan2 harus disusun dlm rumusan

(97)

5. Suatu sistem tidak boleh mengandung peraturan2 yg bertentangan satu sama lain.

6. peraturan2 tidak boleh mengandung tuntutan yang melebihi apa yang dapat dilakukan

7. Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering mengubah peraturan shg menyebabkan seseorang akan kehilangan orientasi.

8. Harus ada kecocokan antara peraturan yang diundangkan dengan

(98)

Perbedaan Sistem Hukum Eropa continental, Common Law, Hukum Adat, dan Hukum

Islam

Eropa Continental Common Law

 peraturan yang berbentuk

undang-undang yang

tersusun secara sistematis dalam kodifikasi

 sumber hukum : undang-

undang yang dibentuk oleh badan legislatif, dan

kebiasaan-kebiasaan yang hidup dalam masyarakat yan tidak bertentangan dengan undang-undang

 peraturan hukum tertulis

tidak tersusun secara sistematis dalam

kodifikasi

 sumber hukum : Putusan

(99)

lanjutan

Sistem Hukum Adat

 peraturan yang tidak

tertulis

 sumber hukum :

peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang serta dipertahankan

berdasarkan kesadaran hukum masyarakatnya

Sistem Hukum Islam

 peraturan yang tertulis

dan tidak tertulis

 sumber hukum :

(100)

1. Al Qur’an ialah kitab suci kaum

muslimin, yg merupakan kumpulan wahyu Alloh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

2. Hadits, perkataan, perbuatan dan sikap

Nabi Muhammad SAW

3. Ijma, kesepakatan para ulama

mengenai hukum terhadap sesuatu yang belaum jelas diatur dalam Al Qur’an dan Hadits

4. Qias, nalalogi terhadap sesuatu yg

(101)
(102)

1

. Hukum Menurut Bentuknya :

Hukum Tertulis

Hukum Tidak Tertulis

2.

Hukum Menurut Subyeknya

:

Hukum Privat

Hukum Publik

3.

Hukum Menurut Obyeknya

:

(103)

4.

Hukum Menurut Isinya :

Hukum imperatif

Hukum fakultatif

5.

Hukum Menurut Fungsinya :

Hukum Formil

Hukum Materiil

6

. Hukum menurut tujuannya :

(104)

Sumber Hukum

 Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang

menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila

aturan-aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi

pelanggarnya.

 Sumber hukum ada dua macam :

 Sumber hukum materiil

(105)

Sumber Hukum Materiil

 Sumber hukum yang menentukan isi suatu

peraturan atau kaidah hukum yang

mengikat setiap orang, yang berasal dari perasaan hukum masyarakat, pendapat umum, kondisi sosial-ekonomi,hasil

penelitian ilmiah, tradisi, agama, moral, perkembangan internasional, geografis dan politik hukum.

 Contohnya : norma, tinjauan-tinjauan dari

(106)

Pertama kali yg melakukan pembagian hukum publik dan privat adalah Ulpianus, hukum publik berkaitan dengan fungsi negara sedangkan hukum privat berkaitan dengan kepentingan individu.

Ada 2 alasan mengapa diadakan pembedaan: a.Negara berfungsi utk melaksanakan

(107)

Negara sebagai fasilitator dlm kehidupan berbangsa

Dalam melaksanakan fungsi tersebut diperlukan aturan hukum.

Negara sebagai organisasi menciptakan hukum dalam rangka melaksanakan fungsinya

tersebut.

b. Hubungan yang diaturnya

Hukum melayani macam2 kepentingan.

(108)

Kepentingan umum berkaitan dg kebersamaan dalam hidup bermasyarakat. Penguasa melalui hk publik hrs memelihara kepentingan umum. Sebaliknya dalam suatu kehidupan bermasy, warga masu mempunyai kebebasab unutk mengadakan hub diantara sesamanya. Dlm hub yg dmk, yg terlibat adalah kep mereka yg mengadakan hub yg dlm hal ini disebut kep khusus. Kep dmk diatur dlm hukum privat. Mana yg disebut kep umum dan mana yg

(109)

Sumber Hukum Formil

Sumber hukum formal adalah sumber

hukum dengan bentuk tertentu yang merupakan dasar berlakunya hukum secara forma

Contoh :

1. Undang-undang. 2. Kebiasaan.

3. Yurisprudensi. 4. Traktaat.

(110)

Kekuatan Mengikat

Hukum

1. Kekuatan Mengikat Yuridis

Pada prinsipnya harus menunjukan :

a) Harus dibuat oleh badan atau pejabat yang

berwenang

b) Keharusan adanya kesesuaian bentuk atau jenis

peraturan perundang-undangan dengan materi yang diatur

c) Keharusan mengikuti tata cara tertentu, seperti

pengundangan atau pengumuman setiap undang-undang harus ada dalam Lembaran Negara

d) Keharusan bahwa tidak boleh bertentangan dengan

(111)

lanjutan

2. Kekuatan Mengikat Sosiologis

 Dasar kekuatan sosiologis harus mencerminkan

kenyataan penerimaan dalam masyarakat.

3. Kekuatan Mengikat Filosofis

 Menyangkut pandangan mengenai inti atau

hakikat dari kaidah hukum itu sendiri, yaitu apa yang menjadi cita-cita hukum dan apa yang

mereka harapkan dari hukum.

4. Kekuatan Mengikat Politis

 Kekuatan mengikat Ploitis berdasar pada tujuan

(112)
(113)

Ilmu bantu dalam mempelajari

hukum

1. Sosiologi hukum : ilmu yang mempelajari fenomena hukum dari sisi realitanya.

 Sosiologi hukum memberikan penjelasan

terhadap praktek-praktek hukum serta

senantiasa menguji kesahihan empiris dari suatu peraturan hukum, akan tetapi

(114)

lanjutan

2. Antropoligi hukum

Pengamatan, penyelidikan serta

pemahamannya secara menyelurah

terhadap kehidupan manusia, serta pola-pola sengketa dan penyelesaiannya pada masyarakat sederhana maupun masyarakat yang sedang mengalami proses

(115)

lanjutan

3. Perbandingan Hukum

yakni suatu metode studi hukum yang mempelajari

perbedaan sistem hukum antara negara yang satu

dengan yang lain. Atau membanding-bandingkan sistem hukum positif dari bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.

4. Sejarah Hukum

yaitu suatu disiplin hukum yang mempelajari asal usul

terbentuknya dan perkembangan suatu sistem hukum dalam suatu masyarakat tertentu dan memperbanding antara hukum yang berbeda karena dibatasi oleh

(116)

lanjutan

5. Psikologi Hukum

 Yaitu suatu cabang pengetahuan yang

mempelajari hukum sebagai suatu

perwujudan perkembangan jiwa manusia. 6. Politik Hukum

 Yaitu suatu cabang pengetahuan yang

mempelajari bagaimana cara untuk

(117)

Jenis-jenis Penafsiran

1. Penafsiran bahasa yaitu cara penafsiran yang berdasarkan pada arti kata-kata dalam kalimat-kalimat menurut tata bahasa atau

kebiasaan.

2. Penafsiran analogis yaitu cara penafsiran dengan memberi perumpamaan pada kata-kata sesuai dengan azas hukumnya.

3. Penafsiran teleologis yaitu cara

(118)

lanjutan

4. Penafsiran sosiologis  yaitu penafsiran

yang memperhatikan tentang tujuan undang-undang, mengingat kebutuhan masyarakat berubah menurut waktu sedang bunyi

undang-undang tetap. Penerapan peraturan undang-undang disesuaikan dengan

situasinya.

5. Penafsiran restriktif,  yaitu cara penafsiran

(119)

lanjutan

6. Penafsiran ekstensif  yaitu cara

penafsiran dengan memperluas arti dari suatu kata-kata dalam undang-undang.

7. Penafsiran historis yaitu cara penafsiran yang berdasarkan pada sejarah terjadinya hukum tersebut dan atau maksud

(120)

Aliran- aliran Ilmu

Hukum

1. Aliran Analitik

Aliran ini berpendapat bahwa hukum di dapat dari pemikiran-pemikiran kritis

masyarakat mengenai perkembangan hukum yang hidup di dalam

(121)

lanjutan

2. Aliran Historis

 Von Savigny mempelopori pandangan yang

kemudian dinamai Aliran Historis, yang inti pandangannya adalah:

Hukum tumbuh dari kesadaran hukum bangsa di suatu tempat dan pada waktu tertentu”.

 ia mengatakan hukum itu timbul di dalam

negara. Bukan produk perorangan. Hukum

(122)

lanjutan

3. Aliran Sosiologis

 Roscoe pound : memaknai hukum dari dua

sudut pandang, yakni:

1. Hukum dalam arti sebagai tata hukum

(123)

lanjutan

 2. Hukum dalam arti selaku kumpulan

dasar-dasar kewenangan dari putusan-putusan pengadilan dan tindakan administratif

(harapan-harapan atau tuntutan-tuntutan oleh manusia sebagai individu ataupun kelompok-kelompok manusia yang

mempengaruhi hubungan mereka atau menentukan tingkah laku mereka).

(124)

lanjutan

4. Aliran Realisme

 Holmes : apa yang diramalkan akan diputuskan oleh pengadilan, itulah yang saya artikan

sebagai hukum.

 Llewellyn: apa yang diputuskan oleh seorang hakim tentang suatu persengketaan, adalah hukum itu sendiri.

 Salmond: Hukum dimungkinkan untuk

didefinisikan sebagai kumpulan asas-asas yang diakui dan diterapkan oleh negara di dalam

peradilan. Dengan perkataan lain, hukum terdiri dari aturan-aturan yang diakui dan

(125)

lanjutan

5. Aliran Legisme

 Aliran ini berpendapat bahwa satu-satunya

aliran hukum adalah Undang-Undang, di Luar Undang-Undang tidak ada hukum.jadi hakim memutuskan hanya berdasarkan

(126)

lanjutan

6. Freichtbewegung

 hakim tidak menjalankan hukum semata

tetapi juga membentuk hukum

(rechtschepping atau rechtsvorming). Penganut pandangan ini disebut

(127)

lanjutan

7. Rechtsvinding

 aliran Rechtsvinding mempergunakan

Undang-Undang dan Hukum di luar undang-undang. Dalam pemutusan perkara mula-mula hakim berpegang pada Undand-Undang dan apabila ia tidak menemukan hukumnya, maka ia harus menciptakan hukum sendiri dengan berbagai cara seperti mengadakan interpretasi

( penafsiran terhadap Undang- Undang ) dan melakukan konstruksi hukum apabila ada

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu Intiland Development hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan 16% menjadi Rp 2,1 triliun pada akhir tahun 2015, dibandingkan posisi Rp 1,83 triliun per akhir

Pemurnian minyak dilakukan dengan alat oil purifier    yang memisahkan minyak dan non minyak. Karena sifat-sifat ini dimiliki oleh decanter 2 phase  maka ada pabrik

(4) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan dengan cara mengubah peraturan bupati tentang penjabaran APBD sebagai

Sentra Gakkumdu menurut Peraturan Bersama Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Jaksa Agung

Protein hewani memiliki asam amino yang lengkap, hampir- hampir tidak bisa digantikan dengan protein nabati (protein asal tumbuhan) dalam hal mendukung fungsi otak

Sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di Indonesia, maka Bank Indonesia telah merumuskan sebuah Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah,

Beberapa parameter investasi seperti infrastruktur yang memadai, keamanan yang terjamin, pelayanan perijinan yang mudah berkepastian hukum, sumber daya manusia yang

[r]