• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia

Menurut Mathis dan Jackson (2006) Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi. Dalam konteks Manajemen Sumber Daya Manusia, perencanaan merupakan proses penentuan sumber daya manusia dan tindakan untuk mendapatkannya. Menurut Torrington & Tan Chwee Huat perencanaan sumber daya manusia merupakan kegiatan khusus yang berkaitan dengan penentuan kebutuhan sumber daya manusia perusahaan, baik kebutuhan jangka pendek maupun kebutuhan jangka panjang. Perencanaan SDM menurut R. Wayne Mondy yaitu proses sistematis untuk mencocokan pasokan karyawan internal dan eksternal dengan lowongan-lowongan pekerjaan yang diperkirakan muncul dalam organisasi sepanjang periode waktu tertentu.

Melalui program perencanaan SDM yang sistematis dapat diperkirakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan pada setiap periode tertentu seingga dapat membantu bagian SDM dalam perencanaan rekrutmen,seleksi, serta pendidikan dan pelatihan.

2.2 Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia

Tujuan perencanaan SDM adalah untuk mempergunakan SDM seefektif mungkin agar memiliki sejumlah pekerja yang memenuhi persyaratan/kualifikasi dalam mengisi posisi yang kosong kapanpun dan apapun posisi tersebut. Dengan tersedianya informasi tentang kebutuhan dan kualifikasi yang diinginkan, maka dalam pelakasanaan rekrutmen, seleksi, penempatan, pemeliharaan, pengembangan, dan pemberian kesejahteraan karyawan akan lebih mudah dan terkendali.

Adapun tujuan perencanaan sumber daya manusia menurut Drs. Malayu S.P.yaitu : 1. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi

semua jabatan dalam perusahaan.

2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya.

3. Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

4. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi sehingga produktivitas kerja meningkat.

5. Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan karyawan.

6. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.

2.3 Pentingnya Perencanaan Sumber Daya Manusia

(2)

1. Kepentingan Individu

Perencanaan sumber daya manusia sangat penting bagi kepentingan individu karena perencanaan dapat membantu meningkatkan keterampilan. Kepuasan individu dapat lebih mudah dicapai melalui perencanaaan karier yang terarah.

2. Kepentingan Organisasi

Organisasi atau lembaga menggunakan perencanaan sumber daya manusia untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya dalam jangka panjang. Organisasi harus merekrut tenaga kerja yang berkualitas tinggi untuk dipekerjakan sehingga dapat bekerja secara produktif.

3. Kepentingan Nasional

Masalah sumber daya manusia di tingkat nasional terkait dengan jumlah, komposisi, keragaman dan angkatan kerja yang ada pada suatu Negara. Teknologi yang sangat berperan dalam

industry

akhir-akhir ini membutuhkan sumber daya manusia yang lebih terampil dalam bidang iptek, manajerial, dan inovatif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Maka, perlu disiapkan sumber daya yang berkualitas dan unggul untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat untuk produktivitas yang lebih baik dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

2.4 Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia

Keuntungan – keuntungan yang akan diperoleh apabila perencanaan SDM dilakukan dengan baik, yaitu :

1. Manajemen puncak memiliki visi yang lebih baik terhadap aspek – aspek SDM atau terhadap keputusan bisnis.

2. Manajemen dapat memprediksi adanya ketidak seimbangan yang mempengaruhi biaya SDM menjadi tidak terkontrol.

3. Memungkinkan penarikan karyawan baru secara ekonomis

2.5.2 Analisis Lingkungan

Misi, visi, nilai mendorong Komponen Dari Proses manajemen Pengembangan strategi Yaitu analisis Berkelanjutan Peluang Dan Ancaman eksternal. Perubahan dalam lingkungan eksternal memiliki dampak langsung pada cara organisasi dijalankan, dan orang yang

dikelola manajemen strategis yang sukses tergantung pada evaluasi yang akurat dan menyeluruh dari lingkungan. pemindaian lingkungan adalah pemantauan sistematis dari kekuatan eksternal utama yang

mempengaruhi organisasi. Manajer hadir untuk berbagai masalah eksternal, berikut enam hal yang perlu dipantau:

1. Faktor ekonomi dan informasi pembangunan 2. Industri dan kompetitif trend

3. Perubahan teknologi

(3)

6. Tren pasar demografis dan tenaga kerja

2.5.3 Analisis Internal

Sebagai organisasi selain melakukan analisis eksternal, peluang

lingkungan dan ancaman, mereka juga menganalisis kekuatan imternal dan kelemahan mereka. Melakukan analisis Internal yang memberikan pengambilan keputusan strategis dengan inventarisasi keterampilan organisasi dan sumber daya, serta tingkat kinerja mereka. Dalam konteks perencanaan sumber daya manusia. analisis internal berfokus terutama pada tiga Cs, yaitu kemampuan, komposisi, dan budaya.

Organisasi dapat mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan melalui orang-orang yang mampu memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Sumber daya harus berharga

2. Sumber daya harus tingkat 3. Sumber daya harus sulit ditiru 4. Sumber daya harus diatur

(4)

.

(2.5.4

Formulating Strategy

Menurut Bohlander dan Snell (2013) teknik peramalan memberikan informasi penting untuk

perencanaan strategis. Analisis HR merupakan masukan untuk stretgy formulasi. Teknik

peramalan HR membawa jauh ke dalam spesifik dari penawaran tenaga kerja dan permintaan,

perlu berhati-hati untuk memperhatikan gambaran strategis yang lebih besar. Salah satu

kekhawatiran terbesar di antara kalangan eksekutif adalah manajer HR tidak bisa meperkiran

model SDM dari model perencanaan, karena mereka menjadi terperosok dalam rincian

administrasi model perencanaan mereka. Dalam hal ini analisis SWOT, membantu manajer

menggabungkan berbagai sumber informasi menjadi framework analysis yang lebih luas.

Setelah manajer telah menganalisis kekuatan dan kelemahan internal dari perusahaan, serta

peluang dan ancaman eksternal, mereka memiliki informasi yang mereka butuhkan untuk

merumuskan perusahaan, bisnis, dan srategies HR bagi organisasi. Perbandingan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman biasanya diarahkan untuk sebagai analisis SWOT. Analisis

SWOT membantu eksekutif merangkum fakta-fakta utama dan perkiraan yang berasal dari

analisis eksternal dan internal. Formulasi strategi didasarkan pada analisis SWOT untuk

menggunakan kekuatan organisasi untuk memanfaatkan peluang, menangkal ancaman, dan

semua meringankan kelemahan internal.

2.5.5 Strategy Implementation

(5)

7-S model merupakan kerangka dan berfungsi untuk mengungkapkan bahwa manajemen sumber

daya manusia merupakan instrumen untuk hampir setiap aspek implementasi strategi, apakah

berkaitan dengan struktur organisasi, systmes, gaya, keterampilan, staf, atau nilai-nilai bersama.

Dalam The 7-s Model di “Hard S” are the strategy. DI “Hard S” kategori adalah sistem dan

proses. DI “Soft S” kategori adalah shared values, or core values, sebagai parameter pedoman

untuk perencanaan strategis.

2.5.6 Evaluation and Assessment

Referensi

Dokumen terkait

manusia dalam pekerjaan mereka, (dan) manajemen sumber daya manusia meneliti hal-hal yang dapat atau harus dilakukan untuk menjadikan orang yang bekerja menjadi lebih

c) Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini ataupun masa depan. d) Untuk mempermudah koordinasi sehingga produktivitas kerja meningkat. e) Untuk menghindari

mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Dari definisi diatas, maka motivasi dapat didefinisikan

Dengan demikian kepuasan kerja merupakan sesuatu yang penting untuk dimiliki oleh seorang karyawan, dimana mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan kerjanya

Dimana pada dasarnya MSDM mempunyai tanggung jawab secara tidak langsung untuk meningkatkan kinerja, dalam hal ini terkait produktivitas dari perusahaan. Pada dasarnya fungsi

1. Need for Achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Kebutuhan untuk berprestasi

Evaluasi kinerja diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai, mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) secara keseluruhan, merangsang minat untuk berkembang yang dapat

Manajer dalam suatu organisasi atau perusahaan bertugas menggerakkan karyawan untuk bekerja sesuai dengan fungsi manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. Kemajuan teknologi