• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 RUMUS PEMBAGIAN SHU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 5 RUMUS PEMBAGIAN SHU"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 5 RUMUS PEMBAGIAN SHU

Posted on Desember 5, 2011

BAB 5

RUMUS PEMBAGIAN SHU

Menurut UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1 mengatakan

bahwa “

Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak

semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang

dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa

usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan

perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

• Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan

pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan koperasi

40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana

karyawan 5%, dana pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana

pembangunan lingkungan 5%.

• Tidak semua komponen di atas harus diadopsi

dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari

keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.

SHU per anggota

• SHU

A

= JUA + JMA

Di mana :

SHU

A

= Sisa Hasil Usaha Anggota

JUA = Jasa Usaha Anggota

JMA = Jasa Modal Anggota

(2)

• SHU

Pa

= V

a

x

JUA

+

S

a

x JMA

VUK TMS

Dimana :

SHU

Pa

: Sisa Hasil Usaha per Anggota

JUA : Jasa Usaha Anggota

JMA : Jasa Modal Anggota

VA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)

UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi

Koperasi)

Sa : Jumlah simpanan anggota

TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)

Pembagian SHU per Anggota

Setelah kita mengetahui prinsip dan rumus pembagian

SHU, kita dapat menghitung pembagian SHU per

anggota. Pastinya pembagian SHU per anggota

berbeda-beda karena modal dan kerja yang berberbeda-beda pula. Berikut

ini adalah contoh perhitungan pembagian SHU per

anggota:

Perhitungan SHU (Laba/Rugi) Koperasi Rinaldy Tahun Buku 2009 (Rp000)

Harga Pokok Penjualan

Rp (200.000)

Pendapatan Operasional

Rp 800.000

Beban Operasional

Rp (300.000)

Beban Administrasi dan

Umum

(3)

SHU Sebelum Pajak

Rp 465.000

Pajak Penghasilan (PPH Ps

21)

Rp (46.500)

SHU setelah Pajak

Rp 418.500

B. Sumber SHU

SHU Koperasi A setelah pajak Rp 418.500

Sumber SHU:

- Transaksi Anggota Rp 400.000

- Transaksi Non Anggota Rp 18.500

C. Pembagian SHU menurut Pasal 15, AD/ART Koperasi

A:

1. Cadangan : 40% X 400.000 ; Rp 18.500

2. Jasa Anggota : 40 % X 400.000 : Rp 18.500

3. Dana Pengurus : 5% X 400.000 : Rp 10.000

4. dana Karyawan : 5 % X 400.000 : Rp 10.000

5. dana Pendidikan : 5 % X 400.000 : Rp 10.000

6. dana Sosial : 5 % X 400.000 : Rp 10.000

Rapat anggota menetapkan bahwa SHU bagian anggota

dibagi sebagai berikut:

jasa Modal : 30% X Rp 80.000.000 Rp24.000.000

Jasa Usaha : 70% X Rp 80.000.000 Rp 56.000.000

(4)

jumlah Anggota : 142 orang

total simpanan anggota : Rp 345.420.000

total transaksi anggota : Rp 2.340.062.000.

Contoh: SHU yang dierima per anggota:

SHU usaha Adi = 5.500/2.340.062 (56.000) = Rp 131,62

SHU Modal Adi = 800/345.420 (24.000) = Rp 55,58;.

Dengan demikian jumblah SHU yang diterima Adi

Adalah:

Rp 131.620 + Rp 55.580 = Rp 187.200;.

Contoh Lain:

Rumus pembagiaan SHU per anggota dapat dihitung

sebagai berikut:

SHU

A

= JUA + JMA

Keterangan :

SHU

A

: Sisa Hasil Usaha Anggota

JUA : Jasa Usaha Anggota

JMA : Jasa Modal Anggota

Dengan menggunakan model matematika, SHU per

anggota dapat dihitung sebagai berikut.

SHU

PA

= V

A

x JU

A

+ S

A

x JM

A
(5)

SHU

PA

: Sisa Hasil Usaha per Anggota

JU

A

: Jasa Usaha Anggota

JMA : Jasa Modal Usaha

V

A

: Volume Usaha Anggota (total transaksi anggota)

UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi

koperasi)

S

A

: jumlah simpanan anggota

TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)

Contoh :

Jumlah anggota, simpanan, dan volume usaha koperasi

Jumlah anggota : 5 anggota

Total Simpanan anggota : Rp20.000

Total Transaksi Usaha : Rp28.500

Anggota 1 Jumlah Simpanan 4000 Total Transaksi Usaha

8000

Anggota 2 Jumlah Simpanan 6000 Total Transaksi Usaha

7000

Anggota 3 Jumlah Simpanan 2000 Total Transaksi Usaha

6500

(6)

Anggota 5 Jumlah Simpanan 4000 Total Transaksi Usaha

7000

Dengan menggunakan rumus perhitungan SHU di atas

diperoleh SHU per anggota berdasarkan kontribusi

terhadap modal dan transaksi usaha. Seperti diketahui

rumus SHU per anggota adalah:

V

A

x JU

A

+ S

A

x JM

A

VUK TMS

SHU Usaha Anggota = Va / VUK

SHU Usaha Anggota 1 = 8000/28500 = 0.28

SHU Usaha Anggota 2 = 7000/28500 = 0.24

SHU Usaha Anggota 3 = 6500/28500 = 0.23

SHU Usaha Anggota 4 = 0/28500 = 0

SHU Usaha Anggota 5 = 7000/28500 = 0.24

Jumlah JUA = 0.99

SHU Modal Anggota = Sa / TMS

SHU Modal Anggota 1 = 4000/20000 = 0.2

SHU Modal Anggota 2 = 6000/20000 = 0.3

SHU Modal Anggota 3 = 2000/20000 = 0.1

SHU Modal Anggota 4 = 4000/20000 = 0.2

SHU Modal Anggota 5 = 4000/20000 = 0.2

(7)

SHU

PA

= JUA + JMA

SHU

PA

1 = 0.28 + 0.2 = 0.48

SHU

PA

2 = 0.24 + 0.3 = 0.54

SHU

PA

3 = 0.23 + 0.1 = 0.33

SHU

PA

4 = 0.2 + 0 = 0.2

SHU

PA

5 = 0.2 + 0.24 = 0.44 Jumlah SHU

PA

= 1.99

SHU KOPERASI Koperasi A setelah Pajak adalah Rp.

5.000.000,- Jika dibagi sesuai prosentase Pembagian SHU

KOPERASI koperasi seperti contoh yang disampaiakan

sebelumnya maka diperoleh:

Cadangan : 40 % = 40% x Rp.5.000.000,- = Rp.

2.000.000,-SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 % = 40% x

Rp.5.000.000,- = Rp.

2.000.000,-Dana pengurus : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp.

250.000,-Dana karyawan : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp.

250.000,-Dana Pembangunan Daerah kerja / Pendidikan : 5 %=

5% x Rp.5.000.000,- = Rp.

Dana sosial : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp.

250.000,-Yang bisa dibagi kepada anggota adalah SHU KOPERASI

Dibagi pada anggota : 40 %

(8)

Maka Langkah-langkah pembagian SHU KOPERASI

adalah sebagai berikut:

1. Di RAT ditentukan berapa persentasi SHU KOPERASI

yang dibagikan untuk aktivitas ekonomi (transaksi

anggota) dan berapa prosentase untuk SHU KOPERASI

modal usaha (simpanan anggota) prosentase ini tidak

dimasukan kedalam AD/ART karena perbandingan

antara keduanya sangat mudah berubah tergantung posisi

keuangan dan dominasi pengaruh atas usaha koperasi,

maka harus diputuskan setiap tahun . Biasanya

prosentase SHU KOPERASI yang dibagi atas Aktivitas

Ekonomi ( Y) adalah 70% dan prosentase SHU

KOPERASI yang dibagi atas Modal Usaha adalah 30%.

Jika demikian maka sesuai contoh diatas

Y=70%xRp.2.000.000,- = Rp.

1.400.000,-X=30%xRp.2.000.000,- = Rp.

600.000,-2. Hitung total transaksi tiap anggota, total simpanan tiap

anggota dan total transaksi seluruh anggota serta total

simpanan seluruh anggota. Sebagi contoh kita akan

menghitung SHU KOPERASI Gusbud. Dari data

transaksi anggota diketahui Gusbud bertransaksi sebesar

Rp. 100.000,- dengan simpanan Rp. 50.000,- sedangkan

total transaksi seluruh anggota adalah Rp.20.000.000,-

dengan total simpanan anggota adalah

Rp.3.000.000,-Maka

SHU KOPERASIAE Gusbud = Rp. 100.000,-/

Rp.20.000.000,- *( Rp. 1.400.000,-)

= Rp.

(9)

Rp.3.000.000,- *(Rp. 600.000,-)

=

Rp.10.000,-Pengertian SHU (Sisa Hasil Usaha)

Koperasi dan Perumusannya

Published November 23, 2011 by FerizahArina

Pengertian SHU (Sisa Hasil Usaha) Koperasi dan Perumusannya

Berikut ini diuraikan secara kompleks arti dari sisa hasil usaha dalam koperasi atau yang lebih dikenal dengan (SHU) koperasi. SHU Koperasi adalah sebagai selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (total revenue ) atau biasa dilambangkan (TR) dengan biaya-biaya atau biaya total (total cost) dengan lambang (TC) dalam satu tahun waktu. Lebih lanjut pembahasan mengenai pengertian koperasi bila ditinjau menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut:

• SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

• SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk

keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

• Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

• Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan AD/ART Koperasi.

• Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. • Semakin besar transaksi(usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima.

(10)

1. SHU total kopersi pada satu tahun buku 2. bagian (persentase) SHU anggota 3. total simpanan seluruh anggota

4. total seluruh transaksi usaha ( volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota 5. jumlah simpanan per anggota

6. omzet atau volume usaha per anggota

7. bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota 8. bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.

Rumus Pembagian SHU

MenurutUU No. 25/1992 pasal5 ayat1

• Mengatakan bahwa“pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

• Didalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%, danasosial 5%, danapembangunanlingkungan 5%.

• Tidak semua komponen diatas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.

Perumusan :

SHU = JUA + JMA, dimana

SHU = Va/Vuk . JUA + Sa/Tms . JMA Dengan keterangan sebagai berikut : SHU : sisa hasil usaha

(11)

Vak : volume usaha total kepuasan Sa : jumlah simpanan anggota

Review Jurnal :

Saya dapat menyimpulkan bahwa sisa hasil usaha adalah selisih antara penerimaan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam satuan waktu.

SHU setelah dikurangi dana cadangan, lalu SHU dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Intinya SHU tersebut digunakan untuk kepentingan bersama masyarakat koperasi . Semakin besar transaksi(usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima. Karena semakin banyak juga perhitungan yg akan dikurangkan dengan beban yg minimal maka SHU pun akan semakin besar.

Berikut informasi dasar perhitungan SHU : 1. SHU total kopersi pada satu tahun buku

Yaitu total keselurahan penerimaan total dalam satu tahun buku 1. bagian (persentase) SHU anggota

Seberapa besar anggota akan menerima persenan dari SHU

(12)

4. total seluruh transaksi usaha ( volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota 5. jumlah simpanan per anggota

6. omzet atau volume usaha per anggota

7. bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota

Sebagian persenan dari SHU yangg akan disimpan untuk anggota 8. bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.

Sebagian persenan dari SHU yang bisa langsung di gunakan oleh anggota Perumusan :

SHU = JUA + JMA, dimana

SHU = Va/Vuk . JUA + Sa/Tms . JMA Dengan keterangan sebagai berikut : SHU : sisa hasil usaha

JUA : jasa usaha anggota JMA : jasa modal sendiri Tms : total modal sendiri Va : volume anggota

Vak : volume usaha total kepuasan Sa : jumlah simpanan anggota

Sisa Hasil Usaha Koperasi (SHU Koperasi)

(13)

Sisa Hasil Usaha Koperasi (SHU Koperasi)

Pengertian SHU menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah :

-. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

SHU bukanlah deviden yang berupa keuntungan yang dipetik dari hasil menanam saham seperti yang terjadi pada PT, namun SHU merupakan keuntungan usaha yang dibagi sesuaidengan aktifitas ekonomi anggota koperasi. Sehingga besaraan SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, besar dan kecilnya nominal yang didapat dari SHU tergantung dari besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Maksudnya adalah semakin besar transaksi anggota dengan koperasinya, maka semakin besar pula SHU yang akan diterima oleh anggota tersebut. Hal ini jelas berbeda dengan perusahaan swasta, dimana deviden yang diperoleh oleh pemilik saham adalah proporsional, tergantung dengan besarnya modal yang dimiliki. Hal ini merupakan salah satu pembeda koperasi dengan badan usaha lainnya. Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan dengan rumus setelah mengetahui hal-hal yang tercantum dibawah ini

1. SHU total kopersi pada satu tahun buku 2. Bagian (persentase) SHU anggota 3. Total simpanan seluruh anggota

4. Total seluruh transaksi usaha ( volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota

5. Jumlah simpanan per anggota

6. Omzet atau volume usaha per anggota

7. Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota

(14)

Rumus Pembagian SHU : SHU Koperasi = Y + X

Keterangan :

SHU Koperasi : Sisa Hasil Usaha per Anggota

Y : SHU Koperasi yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi X : SHU Koperasi yang dibagi atas Modal Usaha

 Dengan model matematika, SHU Koperasi per anggota dapat dihitung sebagai berikut:

SHU Koperasi AE : Ta/Tk (Y) | SHU Koperasi MU : Sa/Sk (X)

Keterangan :

Y : Jasa usaha anggota koperasi X : Jasa modal anggota koperasi Ta : Total transaksi anggota koperasi Tk : Total transaksi koperasi

Sa : Jumlah simpanan anggota koperasi Sk :Total simpanan anggota koperasi

Berikut ini adalah 4 hal yang menjadi Prinsip SHU Koperasi :

1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.

(15)

Sedangkan SHU yang sifatnya bukan berasal dari transaksi dengan anggota pada dasarnya tidak dibagi kepada anggota, tetapi dijadikan sebagai cadangan

koperasi. Dalam hal ini sebuah koperasi tertentu, bila SHU yang bersumber dari non anggota cukup besar, maka rapat anggota dapat menetapkannya untuk dibagi secara merata selama pembagian tersebut tidak mengganggu likuiditas koperasi.

Pada koperasi yang pengelolaan dan pembukuannya sydah bai, pada umumnya terdapat pemisahan sumber SHU yang asalnya dari non-anggota. Oleh karena itu, langkah pertama yang dilakukan dalam pembagian SHU adalah melakukan pemisahan antara yang bersumber dari hasil transaksi usaha dengan anggota dan yang bersumber dari non-anggota.

2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.

SHU yang diterima oleh setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukan anggota koperasi. Oleh karena itu, dibutuhkan penentuan proporsi SHU untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang akan dibagikan kepada para anggota koperasi.

Dari SHU bagian anggota koperasi, harus ditetapkan beberapa persentase untuk jasa modal, misalkan 30% dan sisanya sebesar 70% berarti digunakan untuk jasa usaha. Sebenarnya belum ada formula yang baku mengenai penentuan proporsi jasa modal dan jasa transaksi usaha, tetapi hal ini dapat dilihat dari struktur pemodalan koperasi itu sendiri.

Apabila total modal sendiri yang dimiliki koperasi sebagian besar bersumber dari simpanan-simpanan anggota (bukan dari donasi ataupun dana cadangan), maka disarankan agar proporsinya terhadap pembagian SHU bagian anggota

(16)

3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan dan terbuka.

Proses perhitungan SHU per-anggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota harus diumumkan secara transparan dan terbuka, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa besaran partisipasinya kepada koperasi. Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi dalam membangun suatu

kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu badan usaha, dan pendidikan dalam proses demokrasi. Selain itu juga untuk mencegah kecurigaan yang dapat timbul antar sesama anggota koperasi.

4. SHU anggota dibayar secara tunai

SHU yang dibagikan per anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.

Pengertian Sisa Hasil Usaha

(SHU) Koperasi

October 31, 2011 Leave a comment

Ditinjau dari aspek ekonomi manajerial, Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (total revenue [TR]) dengan biaya-biaya atau biaya total (total cost [TC]) dalam satu tahun buku (Arifin Sitio dan Halomoan Tambah, 2001 : 87). Dari aspek legalistik, pengertian SHU menurut Undang-Undang No. 25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut :

1. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang

bersangkutan.

2. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk

keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

(17)

Dengan mengacu pada pengertian di atas, maka besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.

Menurut Kusnadi dan Hendar (1999) menyatakan bahwa :

”Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku (Januari s/d Desember) dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Pada hakekatnya sisa hasil usaha koperasi sama dengan laba untuk perusahaan lain”.

Sisa Hasil Usaha (SHU) harus dirinci menjadi SHU yang diperoleh dari transaksi dengan para anggota dan SHU yang dari bukan anggota. Yang diperoleh dari anggota dikembalikan kepada masing-masing anggota sedangkan yang diperoleh dari pihak luar tidak boleh dibagikan kepada anggota.

Pembagian SHU dibicarakan atau diputuskan dalam rapat anggota kemudian ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi. Sebelum dibagikan kepada anggota sesuai dengan hak anggota tersebut, SHU bersumber dari :

1. Dari usaha atau bisnis yang diselenggarakan dengan anggota. 2. Dari usaha atau bisnis yang diselenggarakan dengan bukan anggota.

Dari kedua sumber tersebut, maka SHU yang dibagikan kepada anggota hanyalah SHU yang memang berasal dari usaha atau bisnis dengan anggota koperasi. Sedangkan SHU yang bersumber dari usaha yang bukan berasal dari anggota (non anggota koperasi) dimasukkan ke dalam cadangan untuk modal koperasi atau untuk keperluan lainnya.

Acuan dasar untuk membagi SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa pembagian koperasi dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Untuk koperasi Indonesia, dasar hukumnya adalah Pasal 5, ayat 1; UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian yang dalam penjelasannya mengatakan bahwa “pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”. Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:

1) SHU atas jasa modal

Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasinya sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.

2) SHU atas jasa usaha

Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan. Secara umum SHU koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga koperasi sebagai berikut:

(18)

f. Dana sosial

g. Dana untuk pembangunan lingkungan.

Menurut Hiro Tugiman (1999) bahwa pembagian SHU bila diikhtisarkan sebagai berikut : SHU- Anggota

a. Anggota.

b. Cadangan koperasi. c. Dana pengurus.

d. Dana pegawai/karyawan. e. Dana pendidikan koperasi. f. Dana pembangunan daerah kerja. g. Dana sosial.

SHU-Non Anggota a. ……… b. Cadangan koperasi. c. Dana pengurus.

d. Dana pegawai/karyawan. e. Dana pendidikan koperasi. f. Dana pembangunan daerah kerja. g. Dana sosial.

Berdasarkan pembagian SHU yang dikemukakan di atas, maka pembagian SHU hanya dibagikan kepada anggota dan tidak dibagikan untuk non anggota.

Ada 2 (dua) macam jasa yang merupakan hak anggota dalam SHU yaitu sebagai berikut : 1. Jasa usaha yang terdiri dari penjualan dan pembelian sesuai dengan jenis usaha

koperasinya.

a. Perhitungan jasa penjualan

Pembagian jasa penjualan kepada masing-masing anggota didasarkan atas perbandingan penjualan yang dilakukan.

b. Perhitungan jasa pembelian

Pembagian jasa pembelian kepada masing-masing anggota tidak berbeda dengan pembagian jasa penjualan.

2. Jasa Simpanan (modal)

Pembagian jasa modal kepada anggota yang didasarkan oleh besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib masing-masing anggota. Kecuali bunga simpanan sukarela, jangka waktu dan tingkat bunga. Perhitungan pembagian jasa simpanan wajib dan simpanan pokok kepada masing-masing anggota didasarkan atas perbandingan simpanan yang dilakukan.

Untuk menghitung bunga simpanan sukarela, maka koperasi tidak memandang apakah koperasi menderita rugi. Besarnya bunga tergantung oleh beberapa simpanan, jangka waktu, dan tingkat bunga.

(19)

SISA HASIL USAHA KOPERASI

SISA HASIL USAHA KOPERASI

BAB 5: Sisa Hasil Usaha Koperasi

• PENGERTIAN SHU • INFORMASI DASAR • RUMUS PEMBAGIAN SHU

• PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU KOPERASI • PEMBAGIAN SHU PER ANGGOTA

A.PENGERTIAN SISA HASIL USAHA

1. SHU koperasi adalah pendapatan yang di peroleh dalam waktu satu tahun buku yang di kurang dengan biaya,penyusutan dan kewajuban,termasuk pajak dalam tahun buku yang berhubungan.

2. SHU setelah di kurangi dengan dana cadangan lalu di bagikan kepada anggota sesuai dengan jasa masing-masing anggota,dan di gunakan untuk pendidikan pengkoperasian.

3. Semakin besar transaksi,maka semakin besarSHU yang di terima.

4. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota. 5. Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.

SHU terdapat di dalam pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut : Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

B.Informasi SHU:

BEBERAPA INFORMASI DASAR TENTANG SHU: 1.SHU total koperasi pada satu tahun buku 2.Bagian SHU anggota

3.Total simpanan seluruh anggota 4.Jumlah simpanan per anggota 5.volume usaha per anggota

6. Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota 7. Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota Istilah-istilah dari informasi dasar:

• SHU Total adalah SHU yang terdapat pada neraca atau laporan laba-rugi koperasi setelah pajak (profit after tax)

• Transaksi anggota adalah kegiatan ekonomi (jual beli barang atau jasa), antara anggota terhadap koperasinya.

• Partisipasi modal adalah kontribusi anggota dalam memberi modal koperasinya, yaitu bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainnya.

• SHU Total adalah SHU yang terdapat pada neraca atau laporan laba-rugi koperasi setelah pajak (profit after tax)

(20)

anggota terhadap koperasinya.

• Partisipasi modal adalah kontribusi anggota dalam memberi modal koperasinya, yaitu bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainnya.

c.Rumus pembagian SHU:

1. “Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan

kekeluargaan dan keadilan”. Hal tersebut tercantum pada UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1 \

2. Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana pembangunan lingkungan 5%.

3. Tidak semua komponen di atas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.

4.Transaksi anggota adalah kegiatan ekonomi (jual beli barang atau jasa), antara anggota terhadap koperasinya.

5.Partisipasi modal adalah kontribusi anggota dalam memberi modal koperasinya, yaitu bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainnya.

D.Prinsip-prinsip pembagian SHU:

1.SHU yang di bagi merupakan sumber dari anggota,karena SHU yang sudah di bagikan bersumber dari anggota itu sendiri,dan SHU yang bukan berasal dari transaksi dengan anggota,tidak akan di bagikan kepada anggota,melainkan di jadikan sebagai cadangan koperasi.

2.SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi yang di lakukan oleh anggota itu sendiri.

3.pembagian SHU anggota di nlakukan secara transparan,maka setiap anggota dapat menghitung secara kuantitatif.

4.SHU anggota di bayar secara tunai. E.SHU per anggota:

SHUA = JUA + JMA Maksud dari:

>SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota >JUA : Jasa Usaha Anggota

>JMA : Jasa Modal Anggota

SHU per anggota dengan model matematika

• SHU Pa = Va x JUA + S a x JMA &nb sp; &nb sp;

---VUK &nb sp; TMS

(21)

SHU Pa : Sisa Hasil Usaha per Anggota JUA : Jasa Usaha Anggota

JMA : Jasa Modal Anggota

VA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)

UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi &Koperasi) Sa : Jumlah simpanan anggota

TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)

Sumber dari:

http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_5729/title_bab-5-shu-koperasi/ http://manajemen-koperasi.blogspot.com/2008/11/koperasi-sisa-hasil-usaha-shu-koperasi.html

Referensi

Dokumen terkait

Praktik Pengalaman Lapangan meliputi semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sabagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

peningkatan pelayanan pemerintah , pemerintah daerah dan swasta pada penyediaan akses masyarakat akan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan, pasar, pengelolaan dan

Input data Jenis Laporan, Tanggal awal laporan, Tanggal akhir laporan Conditions Data Surat Jalan Pesanan dalam waktu periode laporan telah. tersedia,

Investor percaya bahwa pasar dalam kondisi yang efisien akan menerapkan strategi aktif. Investor secara aktif melakukan perdagangan di pasar agar bisa

3. apabila dikemudian hari terclapat kelebihan pencairan dana luran Program J aminan Pemeliharaan Kesehatan Ketua, Wakil Ketua, clan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,

Aspirasi kacang di saluran napas merupakan keadaan gawat yang memerlukan penanganan secara cepat dan tepat, karena dalam waktu singkat dapat menyebabkan sumbatan total sehingga

UU NO 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas menjadi payung hukum kepala- kepala daerah untuk menjadikan setiap kota di Indonesia menjadi kota yang inklusif dan ramah

Apoteker harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang