• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TOKO PASAR CENDRAWASIH KOTA METRO TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TOKO PASAR CENDRAWASIH KOTA METRO TAHUN 2015"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TOKO PASAR CENDRAWASIH KOTA METRO TAHUN 2015

Oleh: YULIANA

Kepuasan kerja merupakan suatu perasaan senang atau tidak senang atas hasil pekerjaan mereka yang tidak dapat diukur tingkat kepuasannya. setiap individu karyawan berbeda standar kepuasannya, sehingga dalam pengumpulan data melalui wawancara maupun angket juga setiap karyawan akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di Pasar Cendrawasih Kota Metro diketahui bahwa kepuasan kerja karyawan toko tergolong rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan mengetahui pengaruh positif kompensasi dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015. Populasi penelitian ini adalah karyawan toko Pasar Cendrawasih Kota Metro yang sudah bekerja lebih dari satu tahun yaitu berjumlah 94 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling dengan meggunakan rumus T. Yamane didapat sebanyak 76 karyawan. Metode yang digunakan adalah deskriftif verifikatif dengan menggunakan ex post facto dan survey. Hasil penelitian menunjukan bahwa, ada pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015. Berdasarkan analisis data diperoleh Fhitung19,827 > Ftabel 3,12 yang ditunjukkan dengan regresi linier multiple dengan koefisien determinasi (r2) 0,352 yang berarti kepuasan kerja dipengaruhi oleh kompensasi dan motivasi kerja sebesar 35,2% dan sisanya 64,8% dipengaruhi oleh faktor lain.

(2)

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KEJA KARYAWAN

TOKO DI PASAR CENDRAWASIH KOTA METRO TAHUN 2015

Oleh

YULIANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KEJA KARYAWAN

TOKO DI PASAR CENDRAWASIH KOTA METRO TAHUN 2015

(Skripsi)

Oleh YULIANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen X1 dan X2, dan

satu variable dependen Y. ... ... 27

2. Kurva Normal Q-Q Plot Kompensasi. ... ... 60

3. Kurva Normal Q-Q Plot Motivasi Kerja. ... ... 61

(5)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP

PERSEMBAHAN MOTTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

G. Ruang Lingkup Penelitian... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 12

1. Kepuasan kerja Karyawan... 12

2. Kompensasi ... 15

3. Motivasi Kerja... 18

B. Penelitian yang Relevan ... 23

C. Kerangka Pikir ... 25

D. Hipotesis... ... 27

III. METODEPENELITIAN A. Metode Penelitian... 28

B. Populasi dan Sampel ... 29

1. Populasi ... 29

2. Sampel... 29

3. Teknik PengumpulanSampel…... 30

(6)

D. Devinisi Operasional Variabel ... 31

E. Teknik Pengumpulan data... 34

1. Observasi... ... 34

2. Interview (wawancara)... 34

3. Dokumen ... ... 35

4. Kuesioner (angket) ... 35

F. Uji Persyaratan Instrumen... 36

1. Uji Validitas ... 36

2. Uji Reliabilitas ... 38

G. Uji Persyaratan Analisis Data ... 40

1. Uji Normalitas... 40

2. Uji Homogenitas ... 42

Kriteria Pengujian…... 42

H. Uji Asumsi Klasik ... 42

1. Uji Keberartian dan Kelinieritas Garis Regresi ... 42

Kriteria Pengujian... ... 43

2. Uji Multikolinieritas... 44

3. Uji Autokorelasi... ... 45

Kriteria Pengujian... ... 46

4. Uji Heteroskedastisitas... 46

I. Uji Hipotesis... ... 48

1. Regresi Linier Sederhana... ... 48

2. Regresi Linier Multipel... ... 49

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...51

1. Sejarah Singkat Berdirinya Pasar Cendrawasih Kota Metro ...51

2. Situasi dan Kondisi Pasar Cendrawasih Kota Metro ...51

3. Kondisi Karyawan Toko Pasar Cendrawasih Kota Metro ...52

B. Gambaran Umum Responden ...52

C. Deskripsi Data ...53

1. Data Kompensasi (X1) ...54

2. Data Motivasi Kerja (X2)...55

3. Data Kepuasan Kerja (Y) ...57

D. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ...59

1. Uji Normalitas Data ...59

1.1. Uji Normalitas (X1) ...59

1.2. Uji Normalitas (X2) ...61

1.3. Uji Normalitas (Y) ...62

2. Uji Homogenitas ...63

E. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ...64

1. Uji Kelinieran Regresi ...64

1.1. Uji Kelinieran (X1) Terhadap (Y) ...65

1.2. Uji Kelinieran (X2) Terhadap (Y) ...66

2. Uji Multikolinieritas ...67

3. Uji Autokerelasi ...68

(7)

F. UJI HIPOTESIS ...72

1. Regresi Linier Sederhana ...72

1.1. Hipotesis Pertama ...72

1.2. Hipotesis Kedua ...74

2. Regresi Linier Multipel ...76

a. Persamaan Regresi ...76

b. Pengujian Hipotesis ...77

G. Pembahasan ...78

1. Pengaruh Kompensasi (X1) Terhadap Kepuasan Kerja (Y) ....78

2. Pengaruh Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kepuasan Kerja (Y) .81 3. Pengaruh Kompensasi (X1) dan Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kepuasan Kerja(Y) ...84

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ...89

B. SARAN ...90

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kisi-Kisi Angket 2. Angket Ujicoba

3. Rekapitulasi Data Kompensasi (X1) 4. Rekapitulasi Data Motivasi Krja (X2) 5. Hasil Validitas Kompensasi (X1) 6. Hasil Validitas Motivasi Kerja (X2) 7. Hasil Reliabilitas Kompensasi (X1) 8. Hasil Reliabilitas Motivasi Kerja (X2) 9. Rekapitulasi Skor Total

10. Uji Normalitas 11. Uji Homogenitas 12. Uji Linieritas

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Karyawan Toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro

Tahun 2015 ... 4

2. Kepuasan kerja Karyawan Toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro Tahun 2015... ... 5

3. Kompensasi Karyawan Toko Pasar Cendrawasih Kota Metro Tahun 2015 ... 6

4. Motivasi Kerja Karyawan Toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro Tahun 2015... ... 7

5. Hasil Penelitian yang Relevan ... 23

6. Definisi Operasional Variabel ... .. 33

7. Interprestasi Reliabilitas Instrumen ... .. 39

8. Hasil Analisi Uji Reliabilitas X1 ... .. 39

9. Hasil Analisi Uji Reliabilitas X2 ... .. 39

10. Hasil Analisi Uji Reliabilitas Y ... .. 40

11. Analisis Varians untuk Uji Regresi Linier ... .. 43

12. Daftar Sarana dan Prasarana ... .. 52

13. Distribusi Frekuensi Variabel X1 ... .. 54

14. Kategori X1... .. 55

15. Distribusi Frekuensi Variabel X2 ... .. 56

16. Kategori X1... .. 56

17. Distribusi Frekuensi Variabel Y ... .. 58

18. Kategori Y... .. 58

19. Hasil Uji Normalitas X1 ... .. 60

20. Hasil Uji Normalitas X2 ... .. 61

21. Hasil Uji Normalitas Y ... .. 62

22. Hasil Uji Homogenitas... .. 64

23. Hasil Uji Kelinieran X1 Terhadap Y ... .. 65

24. Hasil Uji Kelinieran X2 Terhadap Y ... .. 66

25. Hasil Pengujian Multikolinieritas ... .. 68

26. Hasil Uji Autokorelasi ... .. 69

27. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... .. 71

28. Hasil Analisis dengan Perbedaan Rank Spermean ... .. 71

29. Korelasi X1 Terhadap Y ... .. 72

(10)

31. Korelasi X2 Terhadap Y ... .. 74

32. Koefisien Regresi X1 Terdapa Y ... .. 74

33. Koefisien Regresi X1 dan X2 Terdapa Y ... .. 76

34. ANOVA Untuk Hipotesis X1 dan X2 Terhadap Y ... .. 77

(11)
(12)
(13)

Moto

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, Sesungguhnya allah bersama orang-orang yang sabar

(Q.S. Al-Baqarah: 153)

Hanya mereka yang berani gagal yang dapat meraih keberhasilan

(Robert F. Kennedy)

Jangan Tanya apa yang Negara berikan padamu, tapi Tanya apa yang kau berikan pada negaramu

By. Jhon F. Kennedy (Presiden AS)

Kerja keras bukan hanya untuk bertahan hidup, tetapi tentang Kewajiban dan tanggung jawab kepada

orang tua dan kerabat, so berjuanglah

(14)

Persembahan

Seiring doa dan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT

kupersembahkan karya kecilku ini kepada yang tercinta:

‘Em

ak dan Bapa

k’

Atas tetesan keringat, limpahan kasih sayang dan do’a yang tiada

putusnya demi keberhasilanku.

‘Mbak dan Abang

Ipar

tercinta’

Terimakasih atas dorongan baik moril maupun materi selama ini

sehingga saya dapat menyelesaikan studi ini dengan tepat waktu

Keponakan-keponakan

tersayang’

Yang selalu memberi dukungan serta do’a dalam menyelesaikan studiku

Seseorang yang kelak akan mendampingi dan senantiasa memberi

dukungan dan tak bosan-bosannya mengingatkan dan menemani

hari-hariku

(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Liman Benawi, Kecamatan Trimurjo,

Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 05 Juli 1994,

dengan nama lengkap Yuliana, sebagai anak ketiga dari tiga

bersaudara, putri dari pasangan Bapak Ngatimin dan Ibu

Warsiyem.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. SDN 4 Adipuro Lampung Tengah diselesaikan pada tahun 2006

2. SMPN 2 Trimurjo Lampung Tengah diselesaikan pada tahun 2009

3. SMAN 2 Metro diselesaikan pada tahun 2012

Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Lampung. Pada bulan Januari 2015 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan

(KKL) ke Jember, Bali, Solo, Yogyakarta dan Jakarta. Pada bulan Juli hingga

September 2015 penulis juga melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi

(KKN-KT) di SMAN 1 Air Naningan Kecamatan Air Naningan Kabupaten

(16)

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan

hidayah- Nya Sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan

skripsi yang berjudulPengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro Tahun 2015”.Shalawat beserta salam tetap tersanjung agungkan kepada Nabi kita Rasulullah Muhammadshallallahu ’alaihi wa sallam.

Ucapan terimakasih yang tulus penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah

membimbing dan membantu dalam penyelesaian tugas skripsi ini.

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad., M.Hum., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M. Si., selaku Wakil Dekan I FKIP Unila.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan II FKIP Unila.

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan III FKIP Unila.

5. Bapak Drs. Zulkarnain,M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Unila.

6. Bapak Drs. Hi. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi selaku pembimbing akademik sekaligus penguji yang telah

membantu membimbing serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan

(17)

7. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Pembimbing I yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas

sebagai mahasiswa.

8. Bapak Drs. Nurdin, M.Si., selaku Pembimbing 2 yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas

sebagai mahasiswa.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan

kepada penulis.

10. Kedua tonggak hidupku, tempat mengadu dan memohon do’a restu ‘Emak dan Bapak tersayang’ yang senantiasa menyayangi dan menyertai setiap

langkahku dengan do’anya.

11. Mbak dan Abang Ipar yang selama ini memberi support tiada hentinya

sampai terselesainya studi ini terimakasih banyak.

12. Alya, Fairel, Akbar dan Nasya keponakan tersayang atas segala harapan dan

doanya.

13. Dongah Ridho tersayang yang tiada hentinya memberi semangat dan

dukungan terimakasih.

14. Sahabat-sahabat seperjuangan Julistya (Emak Panjul), Restania, Yunita

(Munte), Pajrin (Abang) dan Febi.

15. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi: panjul, eta, munte, abang,

pebi, sabet, mumu, mami, ayi, erma, kak pit, neng-neng, kasma, isti, sun

(18)

16. Untuk teman-teman seperjuanganku Economic Education ’12, Adik dan Kakak Tingkat Program Studi Pendidikan Ekonomi, terimakasih atas do’a

dan kebersamaannya selama ini.

17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

kritik dan saran yang membangun, akan penulis terima dengan sepenuh hati dan

ucapan terimakasih. Namun demikian, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca pada umumnya. Aamiin.

Bandar Lampung, Februari 2016 Penulis,

(19)
(20)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

karena manusia menjadi perencana, pelaku, pengorganisasian, pengendalian

dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Manusia tersebut yang telah

melaksanakan proses pencapaian tujuan dalam bidang organisasi, produksi,

keuangan, kepegawaian, dan pemasaran. Manusia dianggap berperan penting

dalam penentu keberhasilan suatu tujuan sehingga manusia harus memiliki

kemampuan dan pengalaman yang harapannya dapat membantu dalam

melaksanakan suatu pekerjaan. Manusia dalam melaksanakan usahanya akan

menghadapi suatu permasalahan yang dianggap serius dan mempengaruhi

hasil kinerja, masalah tersebut biasanya terdapat pada bahan baku yang

digunakan, bahan mentah, lingkungan kerja, mesin-mesin produksi, dan

modal. Selain itu masalah yang ditemukan dalam pencapaian usaha adalah

karyawan atau sumber daya manusia.

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 29),“Faktor karyawan dalam SDM adalah

(21)

2

pelatihanbagi karyawan menentukan maju mundurnya suatu perusahaan”.

Karyawan harus dapat memotivasi dirinya sendiri agar ingin bekerja keras,

bertanggung jawab, optimis dan berusaha meningkatkan kualitas diri untuk

menyiapkan mental kuat dan tangguh dalam menghadapi persaingan dan

masalah yang akan dihadapinya. Karyawan yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah karyawan pasar penjaga toko yang melayani konsumen dan

menawarkan barang dagangan. Pasar yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah Pasar Cendrawasih Kota Metro.

Pasar Cendrawasih Kota Metro adalah pasar tradisional yang mempertemukan

antar penjual dan pembeli sehingga terjadi transaksi jual beli, tawar-menawar

harga sampai terjadi kesepakatan harga suatu barang yang diinginkan. Pasar

cendrawasih menjual barang-barang yang harganya sesuai dengan kualitas

barang dan banyak jenis barang yang ditawarkan oleh para pedagang. Namun

dalam hal kepegawaian atau karyawan yang bekerja dengan para pedagang

kebanyakan karyawan belum mendapatkan kompensasi yang memuaskan

dalam bekerja untuk meningkatkan kinerja mereka. Selain kompensasi para

karyawan belum mendapatkan motivasi kerja dalam hal ini akan

mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam bekerja. Karena motivasi

kerja akan menimbulkan suatu dorongan untuk bekerja keras dan target yang

ingin dicapai dapat tercapai sehingga menimbulkan perasaan kepuasan dalam

(22)

3

Kepuasan kerja yang dirasakan manusia pada dasarnya bersifat individual dan

memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Hal ini karena terdapat sistem

nilai yang berlaku pada diri masing-masing individu. Kepuasan kerja

merupakan hasil yang didapat oleh individu berupa perasaan senang atau tidak

senang, puas atau tidak puas atas pekerjaan yang dilaksanakan. Kepuasan

kerja yang dirasakan oleh karyawan sangatlah dibutuhkan agar tercapai suatu

target yang ingin dicapai. Kepuasan kerja yang tinggi biasanya dirasakan

karyawan jika mereka mendapatkan suatu kompensasi sesuai kinerja yang

diberikan.

Kompensasi merupakan salah satu hasil yang diperoleh karyawan sebagai

pengganti kerja keras yang diberikan oleh karyawan dalam mencapai tujuan

yang telah dicapai. Jika kompensasi yang diberikan sesuai dengan kerja keras

karyawan maka karyawan tersebut akan marasa puas atas pekerjaan mereka

karena kompensasi adalah alasan penting karyawan bekerja dan memberikan

kinerja terbaiknya. Kompensasi juga mempengaruhi motivasi kerja karyawan

dimana akan berpengaruh pula terhadap kepuasan kerja karyawan.

Kompensasi dan motivasi mengakibatkan karyawan akan meningkatkan

kinerja secara optimal sehingga menimbulkan perasaan puas dalan bekerja.

Menurut Dalyono, (2009: 57), motivasi adalah daya penggerak atau dorongan

untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Dorongan itu pada umumnya diarahkan

untuk mencapai sesuatu tujuan. Sehingga motivasi dapat memberikan

semangat yang luar biasa terhadap seseorang untuk berperilaku dan dapat

(23)

4

yang harus dilakukan adalah memberikan upah yang wajar dan meningkatkan

kondisi kerja yang kondusif sebagai salah satu motivasi yang diberikan atasan

kepada karyawannya, sebab karyawan adalah faktor penyumbang terbesar

suatu pemasaran.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang peneliti lakukan pada Pasar

Cendrawasih Kota Metro tahun 2015 berikut disajikan jumlah karyawan toko,

yang menunjukan keberagaman karyawan toko yang bekerja.

Tabel 1. Jumlah Karyawan Toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro Tahun 2015

No Keterangan Jumlah

Lulusan Karyaw an Bekerja

di Atas 1 Tahun

SMP SMA SMK

1. Karyawan pedagang

sayur-sayuran

13 5 4 2 10

2. Karyawan pedagang buah 11 4 5 7 8

3. Karyawan pedagang makanan dan

minuman

16 5 9 5 11

4. Karyawan pedagang rokok dan

obat-obatan

15 4 8 9 7

5. Karyawan pedagang pakaian 49 9 12 23 37

6. Karyawan pedagang sembako 14 4 3 6 8

7. Karyawan pedagang lain-lain 26 3 7 7 13

Jumlah total 144 34 48 62 94

Sumber: Data Hasil Observasi di Pasar Cendrawasih Kota Metro Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 1 di atas terlihat bahwa karyawan toko di Pasar

Cendrawasih Kota Metro cukup ramai. Terdapat pedagang yang memiliki

karyawan untuk membantu dalam pelayanan dan pemasaran barang yang

ditawarkan. Namun dalam tabel hasil observasi terlihat bahwa karyawan yang

terlalu banyak dan dengan latar belakang pendidikan yang bervariasi. Masalah

(24)

5

menengah kejuruan lebih banyak dibandingkan dengan karyawan lulusan

sekolah menengah pertama atau sederajat dan sekolah menengah atas. Padahal

untuk lulusan sekolah menengah kejuruan siswa dibekali dengan keahlian

khusus yang akan membantu siswa tersebut menjadi lulusan yang handal dan

mandiri dalam mengelola dan mengaplikasikan keahliannya. Berikut disajikan

data mengenai kepuasan kerja karyawan yang penelitiannya dapat melalui

penelitian pendahuluan melalui angket awal.

Tabel 2. Kepuasan Kerja Karyawan Toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro Tahun 2015

Keterangan Kriteria Jumlah

Karyawan

Tinggi Sedang Rendah

Karyawan pedagang sayur-sayuran

4 3 3 10

Karyawan pedagang buah 1 4 3 8

Karyawan pedagang makanan dan minuman

4 2 5 11

Karyawan pedagang rokok dan obat-obatan

2 1 4 7

Karyawan pedagang pakaian

2 6 29 37

Karyawan pedagang sembako

1 2 5 8

Karyawan pedagang lain-lain

2 4 7 13

Jumlah 16 22 56 94

Persentasi % 17,02 23,40 59,58 100

Sumber: Pengolahan Hasil Angket Awal

Berdasarkan Tabel 2 di atas diketahui bahwa kepuasan kerja karyawan toko di

Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015 dari 94 responden yang memiliki

kepuasan kerja karyawan rendah sebanyak 56 karyawan atau 59,58%,

kemudian yang memiliki kepuasan kerja karyawan sedang sebanyak 22

karyawan atau 23,40%, dan yang memiliki kepuasan kerja karyawan yang

(25)

6

adalah teori pemenuhan kebutuhan, yang menyatakan bahwa kepuasan kerja

bergantung pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan pegawai, pegawai akan

merasa puas apabila ia mendapatkan apa yang dibutuhkannya, Mirajanah,

(2005: 2). Dapat diketahui bahwa kepuasan kerja karyawan toko di Pasar

Cendrawasih Kota Metro tahun 2015 tergolong rendah dengan persentasi

sebesar 82,98% (59,58% + 23,40%). Dengan demikian kepuasan kerja

karyawan belum mencapai titik optimal dalam mencapai tujuannya. Ada pun

faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan rendah yaitu faktor

kompensasi dan motivasi kerja. Berikut disajikan data mengenai kompensasi

yang peneliti dapat melalui penelitian pendahuluan melalui angket awal.

Tabel 3. Kompensasi Karyawan Toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro Tahun 2015

Keterangan Kriteria Jumlah

Karyawan

Tinggi Sedang Rendah

Karyawan pedagang sayur-sayuran

2 3 5 10

Karyawan pedagang buah 2 2 4 8

Karyawan pedagang makanan dan minuman

1 2 8 11

Karyawan pedagang rokok dan obat-obatan

1 4 2 7

Karyawan pedagang pakaian 6 12 19 37

Karyawan pedagang sembako 1 4 3 8

Karyawan pedagang lain-lain 2 2 9 13

Jumlah 15 29 50 94

Persentasi % 15,96 30,85 53,19 100

Sumber: Pengolahan Hasil Angket Awal

Berdasarkan Tabel 3 di atas diketahui bahwa kompensasi karyawan toko di

Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015 dari 94 responden yang memiliki

kompensasi rendah sebanyak 50 karyawan atau sebanyak 53,19%,

kemudianyang memiliki kompensasi sedang sebanyak 29 karyawan atau

(26)

7

karyawan atau sebanyak 15,96%. Kompensasi adalah hasil yang didapat oleh

karyawan selama melaksanakan pekerjaan. Dapat diketahui bahwa

kompensasi karyawan toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015

tergolong rendah dengan presentasi sebesar 84,04% (53,19% + 30,85%). Hal

ini menyebabkan kepuasan kerja karyawan kurang optimal.

Faktor kedua yang diduga mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah

motivasi kerja. Motivasi sangat diperlukan dan mempengaruhi dalam

pencapaian keberhasilan kerja. Motivasi yang dimaksud adalah berupa

penghargaan, aktualisasi diri, terpenuhi kebutuhan, dan mendapatkan

dorongan positif. Motivasi dapat menjadi dorongan untuk karyawan sehingga

ada tindakan atau perlakuan yang maksimal dari karyawan yang

mengakibatkan timbulnya kepuasan. Berikut disajikan data mengenai motivasi

kerja yang peneliti dapat melalui penelitian pendahuluan malalui angket awal.

Tabel 4. Motivasi Kerja Karyawan Toko Pasar Cendrawasih Kota Metro Tahun 2015

Keterangan Kriteria Jumlah

Karyawan

Tinggi Sedang Rendah

Karyawan pedagang sayur-sayuran

1 4 5 10

Karyawan pedagang buah 2 3 3 8

Karyawan pedagang makanan dan minuman

1 4 6 11

Karyawan pedagang rokok dan obat-obatan

2 3 2 7

Karyawan pedagang pakaian

3 7 27 37

Karyawan pedagang sembako

1 2 5 8

Karyawan pedagang lain-lain

1 3 9 13

Jumlah 11 26 57 94

Persentasi % 11,70 27,66 60,64 100

(27)

8

Berdasarkan Tabel 4 di atas diketahui bahwa motivasi kerja karyawan toko di

Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015 dari 94 responden yang memiliki

motivasi kerja rendah sebanyak 57 karyawan atau 60,64%, kemudian yang

memiliki motivasi kerja sedang sebanyak 26 karyawan atau 27,66%, dan yang

memiliki motivasi kerja yang tinggi sebanyak 11 karyawan atau 11,70%.

Motivasi kerja merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh karyawan

agar kinerja karyawan dapat optimal. Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat

diketahui bahwa motivasi kerja karyawan toko di Pasar Cendrawasih Kota

Metro tahun 2015 tergolong rendah dengan persentasi sebesar 88,30%

(60,64% + 27,66%). Hal ini menyebabkan kinerja karyawan dalam bekerja

kurang optimal.

Bardasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perlu

dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kompensasi dan Motivasi

Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Toko di Pasar Cendrawasih

Kota Metro Tahun2015 .

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan merupakan suatu peristiwa yang tidak kita inginkan dan perlu

dicari jalan keluarnya. Untuk mengamati kompensasi dan motivasi kerja

terhadap kepuasan kerja karyawan toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro

dalam pembahasan penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut.

1. Belum sesuainya kompensasi yang diperoleh karyawan toko di Pasar

Cendrawasih Kota Metro.

(28)

9

3. Tidak adanya aktualisasi diri karyawan toko di Pasar Cendrawasih Kota

Metro.

4. Belum terpenuhinya kebutuhan para karyawan toko di Pasar Cendrawasih

Kota Metro.

5. Belum optimalnya dorongan untuk semangat bekerja karyawan toko di

Pasar Cendrawasih Kota Metro.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini

dibatasi pada kajian pengaruh kompensasi (X1) dan motivasi kerja (X2)

terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan toko

di Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015?

2. Apakah ada pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan

toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015?

3. Apakah ada pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kepuasan

kerja karyawan toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja

(29)

10

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja

karyawan toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015.

3. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap

kepuasan kerja karyawan toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun

2015.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini berguna baik secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mendukung atau

menolak grand teori yang dikembangkan oleh para ahli atau peneliti

sebelumnya.

2. Manfaat secara praktis.

a. Bahan pertimbangan memperbaiki sistem manajemen kompensasi

karyawan di Pasar Cendrawasih Kota Metro.

b. Bahan pertimbangan bagi pedagang untuk meningkatkan motivasi

kerja karyawannya khususnya di Pasar Cendrawasih Kota Metro.

c. Bahan informasi dan referensi untuk perpustakaan serta bagi para

peneliti yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Ruang lingkup subjek penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah karyawan toko di Pasar

(30)

11

2. Ruang lingkup objek penelitan

Ruang lingkup objek penelitan ini adalah kompensasi, motivasi kerja, dan

kepuasan kerja karyawan toko.

3. Ruang lingkup tempat penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian adalah Pasar Cendrawasih Kota Metro.

4. Ruang lingkup waktu penelitian

Ruang lingkup waktu penelitan adalah pelaksanaan penelitian pada tahun

2015.

5. Ruang lingkup ilmu penelitian

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini berlandaskan pada teori

(31)

12

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Kepuasan Kerja Karyawan

Menurut Handoko, (2000: 193), kepuasan kerja adalah emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan

memandang pekerjaan mereka. Sedangkan menurut Hasibuan, (2000:

199), tolak ukur tingkat kepuasan kerja yang mutlak tidak ada karena

setiap individu karyawan berbeda standar kepuasannya. Indikator

kepuasan kerja hanya diukur dengan kedisiplinan, moral kerja, danturn overkecil maka secara relatif kepuasan kerja karyawan baik. Sebaliknya jika kedisiplinan, moral kerja, danturn overbesar maka kepuasan kerja karyawan di perusahaan kurang.

Berdasarkan kedua tokoh di atas maka kepuasan kerja merupakan suatu

perasaan senang atau tidak senang atas hasil pekerjaan mereka yang tidak

dapat diukur tingkat kepuasannya. Dalam hal ini sesuai dengan yang

disebutkan oleh Hasibuan di atas bahwa setiap individu karyawan berbeda

(32)

13

wawancara maupun angket juga setiap karyawan akan memiliki tingkat

kepuasan yang berbeda.

Salah satu teori tentang kepuasan kerja yaitu teori pemenuhan kebutuhan (Need Fulfilment Theory) menyatakan bahwa kepuasan kerja pegawai bergantung pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan pegawai. Pegawai akan merasa puas apabila ia mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Makin besar kebutuhan pegawai terpenuhi, makin puas pula pegawai tersebut. Begitu pula sebaliknya, apabila kebutuhan pegawai tidak terpenuhi, pegawai itu akan merasa tidak puas (Hasibuan, 2000: 121).

Menurut Hasibuan, (2000: 200), kepuasan kerja karyawan dipengaruhi

oleh faktor-faktor sebagai berikut.

1. Balas jasa yang adil dan layak

2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian 3. Berat ringannya pekerjaan

4. Suasana dan lingkungan pekerjaan

5. Peralatan yang menunjukan pelaksanaan pekerjaan 6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya

7. Sifat pekerjaan monoton

Berdasarkan penjelasan Hasibuan di atas kepuasan kerja bergantung pada

terpenuhi atau tidaknya kebutuhan pegawai, hal ini masih berhubungan

dengan pernyataan sebelumnya bahwa setiap individu karyawan memiliki

tingkat kepuasan berbeda-beda ini karena setiap individu karyawan

memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karenanya Hasibuan

menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang

mungkin dalam penelitian ini faktor tersebut menjadi salah satu

terpenuhinya kepuasan kerja karyawan.

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 858), dalam dunia kerja kepuasan itu salah satunya bisa mengacu pada kompensasi yang diberikan oleh

(33)

14

berkaitan dengan kepuasan kerja, yaitu teori yang dikemukakan oleh Edward Lawler yang dikenal denganEquity Model Theoryatau teori kesejahteraan. Intinya teori ini menjelaskan kepuasan dan ketidakpuasan dengan pembayaran. Perbedaan antara jumlah yang diterima dengan jumlah yang dipersepsikan oleh karyawan lain merupakan penyebab utama terjadinya ketidakpuasan.

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 856), setiap individu memiliki tingkat

kepuasan yang berbeda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada

dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan

keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan

tersebut. Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 859), kepuasan kerja dapat

ditingkatkan atau tidak, tergantung dari apakah imbalan sesuai dengan

ekspektasi, kebutuhan dan keinginan karyawan. Jika kinerja yang lebih

baik dapat meningkatkan imbalan bagi karyawan secara adil dan

seimbang, maka kepuasan kerja akan meningkat.

Berdasarkan pemaparan yang disebutkan oleh Rivai dan Sagala di atas

bahwa kepuasan kerja ini mengacu pada kompensasi yang di dapat oleh

karyawan apakah memuaskan atau tidak. Pernyataan selanjutnya

menjelaskan bahwa setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang

berbeda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya hal ini sesuai

dengan pendapat Hasibuan sebelumnya bahwasannya tingkat kepuasan

individu karyawan berbeda sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh

masing-masing karyawan. Pernyataan selanjutnya oleh Rivai dan Sagala

bahwasannya kepuasan kerja dapat ditingkatkan atau tidak, tergantung dari

apakah imbalan sesuai dengan ekspektasi, kebutuhan dan keinginan

(34)

15

terpenuhinya kebutuhan dan keinginan karyawan sehingga kepuasan akan

diperoleh karyawan.

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 860), faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kepuasan kerja seorang karyawan adalah sebagai berikut.

a) Isi pekerjaan, penampilan tugas pekerjaan yang aktual dan sebagai kontrol terhadap pekerjaan

b) Supervise

c) Organisasi dan manajemen d) Kesempatan untuk maju

e) Gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya seperti adanya insentif

f) Rekan kerja g) Kondisi pekerjaan

Pegawai pun dalam bahasa Jawa berasal dari kata “gawe” atau “kerja”,

sedangkan kepegawaian yang berasal dari kata pegawai itu berubah

maknanya menjadi segala sesuatu yang berkaitan dengan sumber daya

manusia yang boleh sesuatu organisasi dipertimbangkan dan mungkin

untuk menjadi urusan organisasi. Ini berarti bahwa apa yang tercangkup

dalam manajemen sumber daya manusia itu berbeda untuk setiap

organisasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

2. Kompensasi

Menurut Sholihin, (2010: 415- 416), kompensasi (umum) adalah

pendapatan, bonus, penghargaan, atau sesuatu yang menyenangkan yang

diterima sebagai pembayaran atas barang atau jasa yang telah diberikan;

kompensasi (hukum) adalah cara menghapuskan utang antara dua pihak

(35)

16

masing-masing. Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 741), kompensasi

merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi

jasa mereka pada perusahaan. Kompensasi juga merupakan biaya utama

atas keahlian atau pekerjaan dan kesetiaan dalam bisnis perusahaan pada

abad ke-21 ini. Kompensasi menjadi alasan utama mengapa kebanyakan

orang mencari pekerjaan.

Berdasarkan pernyataan di atas bahwasannya kompensasi merupakan

sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa atau

penghapusan utang antara dua pihak yang saling berutang dengan

memperhitungkan kewajiban dan hak masing-masing, kompensasi tersebut

bisa berupa pendapatan, gaji, upah, insentif, bonus dan penghargaan yang

diperoleh sebagai biaya utama pekerjaan karyawan sehingga mendapatkan

kepuasan atas apa yang diperoleh karena terbayarkan kerja keras karyawan

tersebut dan kebutuhan dapat terpenuhi.

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 743), secara umum tujuan manajemen

kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan

keberhasilan strategis perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan

internasional dan eksternal. Keadilan eksternal menjamin bahwa

pekerjaan-pekerjaan akan dikompensasi secara adil dengan

(36)

17

Berdasarkan pernyataan tersebut di atas bahwasannya kompensasi menjadi

pemicu karyawan bekerja secara maksimal sampai keberhasilan strategi

perusahaan dapat tercapai, kompensasi sebagai pancingan bagi karyawan

agar bekerja keras oleh sebab itu kompensasi yang diberikann harus

sesuai dengan kerja keras karyawan sehingga tercapai suatu keadilan dan

terpenuhi antara hak dan kewajiban karyawan.

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 744- 746), mengemukakan

komponen-komponen kompensasi, yaitu.

a. Gaji

Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan.

b. Upah

Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan.

c. Insentif

Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. d. Kompensasi tidak langsung(Fringe Benefit)

Fringe Benefitmerupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para karyawan.

Rivai dan Sagala, (2009: 749- 750), menyebutkan tiga tahapan

menetapkan kompensasi, yaitu.

Tahap 1: Mengevaluasi tiap pekerjaan, dengan menggunakan informasi analisis pekerjaan, untuk menjamin keadilaninternalyang didasarkan pada nilai relatif setiap pekerjaan.

Tahap 2: Melakukan survei upah dan gaji untuk menentukan keadilan eksternalyang didasarkan pada upah pembayaran di pasar kerja. Tahap 3: Menilai harga tiap pekerjaan untuk menentukan pembayaran

(37)

18

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 741), kompensasifinancialterdiri dari kompensasi tidak langsung dan langsung. Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam bentuk upah, gaji, bonus, atau komisi. Kompensasi tidak langsung, ataubenefit, terdiri dari semua pembayaran yang tidak tercakup dalam kompensasifinanciallangsung yang meliputi hiburan, berbagai macam asuransi, jasa seperti perawatan anak atau kepedulian keagamaan, dan sebagainya. Penghargaan nonfinansial seperti pujian, menghargai diri sendiri, dan pengakuan yang dapat mempengaruhi motivasi karyawan, produktivitas, dan kepuasan.

Berdasarkan pernyataan tersebut di atas bahwasannya kompensasi yang di

peroleh berupa upah, gaji, bonus atau komisi tidak cukup memberikan

karyawan perasaan bahagia dalam bekerja, oleh karenanya dalam bekerja

juga terdapat hiburan, pujian, menghargai diri sendiri, dan pengakuan yang

dapat mempengaruhi motivasi karyawan, produktivitas, dan kepuasan.

Dengan demikian karyawan akan bekerja dengan perasaan senang dan

merasa pekerjaan yang dijalani bukan pekerjaan yang sulit dan berat

namun pekerjaan tersebut akan berubah menjadi sebuah pekerjaan yang

ringan dan menjadi sebuah kebutuhan untuk mendapatkan kepuasan.

3. Motivasi Kerja

Menurut Sardiman, (2005: 73), motivasi berasal dari kata “motive” atau

“motion” yang berasal daribahasa Inggris yang dapat diartikan sebagai

daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Dalyono, (2009: 57),

motivasi adalah daya penggerak atau dorongan untuk melakukan sesuatu

(38)

19

motivasi adalah dorongan yang muncul dari dalam diri sendiri untuk

bertingkah laku. Dorongan itu pada umumnya diarahkan untuk mencapai

sesuatu tujuan. Sehingga motivasi dapat memberikan semangat yang luar

biasa terhadap seseorang untuk berperilaku dan dapat memberikan arah

dalam bekerja.

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 837), motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yanginsibleyang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Dorongan tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu: arah prilaku (kerja untuk mencapai tujuan), dan

kekuatan prilaku (seberapa kuat usaha individu dalam bekerja).

Berdasarkan beberapa pernyataan di atas bahwasannya motivasi

merupakan suatu daya penggerak dan dorongan yang muncul dari dalam

diri individu untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang didalamnya terdapat

sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal

yang spesifik sesuai dengan tujuan individu hal ini akan mengacu pada

arah perilaku individu (kerja untuk mencapai tujuan), dan kekuatan

perilaku individu (seberapa kuat usaha individu dalam bekerja).

Lebih lanjut menurut Rivai dan Sagala, (2009: 850-851), menjelaskan

mengenai motivasi bersifat positif, sebagai berikut.

1. Penghargaan terhadap pekerjaan

(39)

20

2. Komunikasi dan informasi

Pemberian informasi yang jelas juga akan sangat membantu karyawan untuk memperoleh rasa ingin tahunya akan informasi, pemberian informasi tentang mengapa suatu tindakan atau perintah diberikan bisa merupakan motivasi karena karyawan dianggap menjadi bagian

penting atas pekerjaan tersebut

3. Persaingan, partisipasi dan kebanggaan

Pemberian hadiah untuk yang mencapai target kinerjanya merupakan bentuk motivasi positif dalam persaingan antar karyawan. Partisipasi yang dimaksud disini adalah, yang digunakan sebagaidemocratic manajement. Kebanggaan disini sebagai alat motivasi karyawan.

Motivasi pada dasarnya merupakan keinginan yang ingin dipenuhi, maka

ia akan timbul jika ada rangsangan, baik karena adanya kebutuhan maupun

minat terhadap sesuatu. Berdasarkan penjelasan dari tokoh di atas

motivasi merupakan serangkaian perilaku yang mengarahkan seseorang

untuk melakukan sesuatu yang harus dikerjakan secara sukarela dan baik.

Sedangkan motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat

atau dorongan kerja. Motivasi kerja juga dapat diartikan kondisi yang

berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku

yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 840-848), menjelaskan beberapa teori

motivasi yang dikenal, yaitu.

1. Heararki Teori Kebutuhan(Hierarchical of Needs Thry) 2. McClelland Theory of Needs

3. Theory X and Theory Y 4. Teori ERG

5. Pola Dasar PemikiranContent Theory 6. Pola Dasar PemikiranProcess Theori

(40)

21

Berdasarkan delapan teori yang dikemukakan Rivai dan Sagala di atas

penelitian yang dilakukan menganut teori kebutuhan yang dikemukakan

oleh Abraham Maslow dalam Rivai dan Sagala, (2009: 840), Maslow

menyatakan bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan

yaitu kebutuhan secara fisiologis, rasa aman, sosoial, penghargaan, dan

aktualisasi diri. Hierarki kebutuhan maslow digambarkan seperti bentuk

piramida yang di jelaskan di bawah ini, yaitu.

1. Berada paling dasar sebagai kebutuhan terendah yaitu kebutuhan fisiologi, mencakup kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik. 2. Diatas kebutuhan fisiologi terdapat kebutuhan rasa aman yaitu

kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup.

3. Tingkatan selanjutnya adalah kebutuhan kepemilikan sosial yaitu kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam

kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.

4. Tingkatan selanjutnya kebutuhan penghargaan diri yaitu kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain.

5. Tingkatan teratas pada teori ini adalah kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan menggunakan ide-ide, memberikan

penilaian dan kritik terhadap sesuatu.

Sesuai dengan pendapat Maslow bahwasannya semakin ke atas kebutuhan

seseorang semakin sedikit jumlah atau kuantitas manusia yang memiliki

kriteria kebutuhannya, contohnya kebutuhan kategoriself-actualization atau kebutuhan kebebasan diri untuk merealisasikan cita-cita atau harapan

individu untuk mengembangkan bakat atau talenta yang dimilikinya. Jika

dilihat dari struktur dan keadaan masyarakat Indonesia, sumber daya

(41)

22

demikian penelitian ini sesuai dengan teori kebutuhan yang dikemukakan

oleh Maslow di atas.

Tujuan pemberian motivasi antara lain sebagai berikut.

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan 2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan 3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan 4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan

5. Mengefektifkan pengadaan karyawan

6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan 8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan

9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya. 10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku

(Hasibuan, 2000: 145).

Menurut Hamalik, (2004: 162-163), membagi motivasi menjadi 2 jenis

yaitu sebagai berikut.

1. Motivasi intrinsik.

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang sebenarnya timbul dalam diri siswa sendiri dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional, seperti keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu.

2. Motivasi ekstrinsik.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti penghargaan, persaingan dan hukuman.

Adapun ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah sebagai

berikut.

1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan

3. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah 4. Lebih senang bekerja mandiri

5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 6. Dapat mempertahankan pendapatnya

7. Tidak mudah melepas hal yang diyakinnya itu

(42)

23

motivasi sebagai berikut.

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.

2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.

3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini dan

[image:42.595.134.507.335.752.2]

sudah pernah dilaksanakan adalah sebagai berikut.

Tabel 5. Hasil Penelitian yang Relevan

No. Penulis Judul Hasil Penelitian

1. Dessy Desmaniar

Romas

Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Lampung Tahun 2003

Kinerja pegawai terbukti secara signifikan dan positif dipengaruhi oleh faktor motivasi yang diterima oleh pegawai tersebut. Aspek-aspek motivasi yang

pengaruhnya signifikan dan positif terhadap motivasi pegawai adalah kebutuhan dasar

(fisiologis), kebutuhan rasa aman, dan

kebutuhan akan

penghargaan. Sedangkan kebutuhan sosial dan aktualisasi diri pengaruhnya kurang signifikan tetapi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.

2. Mirajanah Pengaruh Faktor-Faktor

Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan CV. Sinar Laut di Bandar Lampung tahun 2005

(43)

24

diri terhadap kepuasan kerja karyawan CV. Sinar Laut di Bandar Lampung tahun 2005 dengan hasil perhitungan dilihat menggunakan table Anava dengan signifikansi 0,05 diperoleh >

=32,424 > 3,17.

3. Ariyanto Pengaruh Kualitas

Pelayanan dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri BBandar Lampung Tahun Pelajaran

2013/2014

Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan konsumen bimbingan dan konsultasi belajar Nppppppurul Fikri Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014. Hasil uji tersebut diketahui bahwa diperoleh

.> sebesar

0,459>0,282. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan sebesar 0,459.

4. Yudistya Hubungan Kompensasi

dengan Semangat Kerja Karyawan pada Koperasi Telkomsel Kantor Cabang Lampung Tahun 2010

Berdasarkan tabel intepretasi r maka dapat diketahui bahwa tingkat keeratan hubungan antara kompensasi (X) dengan semangat kerja (Y) termasuk dalam kategori sedang karena

nilai terletak antara

0,400-0,599. Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui bahwa arah hubungan antara variabel

(44)

25

semakin baik pula ppsemangat kerja pegawai.

C. Kerangka Pikir

Tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan suatu kegiatan bergantung pada

bagaimana pelaksanaan atau proses dari kegiatan tersebut. Begitu juga dengan

kepuasan kerja karyawan, tingkat optimal atau keberhasilannya bergantung

pada kompensasi yang diperoleh dan motivasi kerja karyawan. Menurut

Hasibuan, (2000: 121), Salah satu teori tentang kepuasan kerja yaitu teori

pemenuhan kebutuhan (Need Fulfilment Theory) menyatakan bahwa kepuasan kerja pegawai bergantung pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan pegawai.

Pegawai akan merasa puas apabila ia mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

Makin besar kebutuhan pegawai terpenuhi, makin puas pula pegawai tersebut.

Begitu pula sebaliknya, apabila kebutuhan pegawai tidak terpenuhi, pegawai

itu akan merasa tidak puas. Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 858), dalam

dunia kerja kepuasan itu salah satunya bisa mengacu pada kompensasi yang

diberikan oleh pengusaha, termasuk gaji atau imbalan dan fasilitas kerja

lainnya seperti, rumah dinas dan kendaraan kerja. Kemudian salah satu model

teori yang berkaitan dengan kepuasan kerja, yaitu teori yang dikemukakan

olehEdward Lawler yang dikenal denganEquity Model Theoryatau teori kesejahteraan. Intinya teori ini menjelaskan kepuasan dan ketidakpuasan

dengan pembayaran. Perbedaan antara jumlah yang diterima dengan jumlah

yang dipersepsikan oleh karyawan lain merupakan penyebab utama terjadinya

(45)

26

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 741), kompensasi merupakan sesuatu yang

diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan.

Kompensasi juga merupakan biaya utama atas keahlian atau pekerjaan dan

kesetiaan dalam bisnis perusahaan pada abad ke-21 ini. Kompensasi menjadi

alasan utama mengapa kebanyakan orang mencari pekerjaan.

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 741), kompensasifinancialterdiri dari kompensasi tidak langsung dan langsung. Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam bentuk upah, gaji, bonus, atau komisi.

Kompensasi tidak langsung, ataubenefit, terdiri dari semua pembayaran yang tidak tercakup dalam kompensasifinanciallangsung yang meliputi hiburan, berbagai macam asuransi, jasa seperti perawatan anak atau kepedulian keagamaan, dan sebagainya. Penghargaan nonfinansial seperti pujian,

menghargai diri sendiri, dan pengankuan yang dapat mempengaruhi motivasi karyawan, produktivitas, dan kepuasan.

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 837), motivasi adalah serangkaiaan sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang insibleyang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Dorongan tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu: arah prilaku (kerja untuk mencapai tujuan), dan kekuatan prilaku (seberapa kuat usaha individu dalam bekerja).

Menurut Dalyono, (2009: 57), motivasi adalah daya penggerak atau dorongan

untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Sedangkan menurut Sumiati, (2007: 236),

mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan yang muncul dari dalam diri

sendiri untuk bertingkah laku. Dorongan itu pada umumnya diarahkan untuk

mencapai sesuatu tujuan. Sehingga motivasi dapat memberikan semangat

yang luar biasa terhadap seseorang untuk berperilaku dan dapat memberikan

(46)

27

Dalam memotivasi karyawan, para manajer disamping harus memperhatikan

dan mempertimbangkan secara kualitatif kemampuan dan potensi psikis

mereka agar dapat disumbangkan semaksimal mungkin untuk keberhasilan

organisasi, juga perlu memperhatikan dan mempertimbangkan apa yang

menjadi kebutuhan-kebutuhan para karyawan. Karena seorang akan bekerja

keras atas dasar adanya dorongan untuk memenuhi berbagai macam

kebutuhannya yang semakin lama semakin kompleks demi bertahan hidup.

Model teoritis pengaruh motivasi kerja dan minat berwirausaha terhadap

[image:46.595.135.515.364.501.2]

kinerja karyawan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen X1 dan X2, dan satu variable dependen Y, (Sugiyono, 2013: 68).

D. Hipotesis

1. Ada pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan toko di

Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015.

2. Ada pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan toko di

Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015.

3. Ada pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja

karyawan toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015. Kompensasi (X1)

Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

(47)

28

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survei. Metode deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau

lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antar fenomena yang diselidiki, Nazir dalam Sujarwo, (2009:

86). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu sebagai penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih.

Pendekatan ex post facto merupakan penelitian yang meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan melihat kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang

dapat menimbulkan kejadian tersebut, Sugiyono, (2012: 7). Sedangkan

pendekatan survei yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh

fakta-fakta dan gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara

faktual, baik institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok atau

daerah, Nazir, (2003: 56). Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk

mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Menurut

(48)

29

memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen,

namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel

yang representatif.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono,

(2012: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan toko Pasar

Cendrawasih Kota Metro yang sudah bekerja lebih dari satu tahun yaitu

berjumlah 94 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi

tersebut, Sugiono, (2012: 118). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini

adalah karyawan tetap Pasar Cendrawasih Kota Metro tahun 2015. Untuk

menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan teknik

Stratified Random Sampling dengan metode alokasi proporsional. Rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel, sebagai berikut.

Keterangan:

(49)

30

N = Jumlah populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan (Riduwan, 2005: 65).

Jadi besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 76 karyawan.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan Probability Sampling dengan menggunakan Simple Random Sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap

unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, Sugiyono,

(2012: 120). Untuk menentukan besarnya sampel dilakukan dengan

alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional.

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono, (2013: 60), variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variabel

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu variabel bebas

(independent), variabel terikat (dependent) dan variabel moderator. Variabel bebas sering disebut juga sebagai variabel independen, stimulus, prediktor,

dan antecedent merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah motivasi kerja (X1) dan minat berwirausaha (X2).

Sedangkan variabel terikat sering disebut sebagai variabel dependen, output,

(50)

31

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan (Y).

D. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan suatu konsep sehingga dapat diukur, dicapai

dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukan oleh

konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati

dan dapat diukur, (Sujarwo, 2002: 174).

Definisi konseptual dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan

satu variabel terikat.

1. Kepuasan Kerja Karyawan

a. Definisi Konseptual

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 856), kepuasan kerja pada dasarnya

merupakan suatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki

tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang

berlaku pada dirinya.

b. Definisi Operasional

Faktor yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja karyawan,

yaitu.

a) Isi pekerjaan, penampilan tugas pekerjaan yang actual dan sebagai kontrol terhadap pekerjaan

b)Supervise

c) Organisasi dan manajemen

(51)

32

e) Gaji dan keuntungan dalam bidang financial lainnya seperti adanya insentif

f) Rekan kerja

g)Kondisi pekerjaan

2. Kompensasi

a. Definisi Konseptual

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 743), secara umum tujuan

manajemen kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai

tujuan keberhasilan strategis perusahaan dan menjamin terciptanya

keadilan internasional dan eksternal.

b. Definisi Operasional

Komponen yang terdapat dalam kompensasi ini berupa.

a) Gaji

b)Upah

c) Insentif

d)Kompensasi tidak langsung.

3. Motivasi Kerja

a. Definisi Konseptual

Menurut Rivai dan Sagala, (2009: 837), motivasi adalah serangkaiaan

sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal

yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.

b. Definisi Operasional

a) Penghargaan terhadap pekerjaan

(52)

33

[image:52.595.133.515.124.753.2]

c) Persaingan, partisipasi dan kebanggaan

Tabel 6. Definisi Operasional Variabel

NO. Variabel Indikator Sub Indikator

Skala Penguku

ran

1. Kompensasi 1. gaji

2. upah

3. insentif

4. kompensasi tidak langsung.

1. Balas jasa dalam bentuk uang pada karyawan

2. Imbalan karyawan berdasarkan jam kerja

3. Imbalan pada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan 4. Kompensasi atas

dasar kebijakan atasan

Ordinal

2. Motivasi kerja 1. Penghargaan terhadap pekerjaan 2. Komunikasi

dan informasi

3. Persaingan, partisipasi, dan kebanggaan

1. Pengakuan terhadap pekerjaan yang dikerjakan dengan baik

2. Rasa ingin tahu atau kebutuhan

pentingnya akan informasi 3. Pimpinan

memberikan rangsangan atau motivasi persaingan yang sehat dalam menjalankan usaha

Ordinal

3. Kepuasan

kerja karyawan

1. Isi pekerjaan, penampilan tugas pekerjaan yang actual dan sebagai kontrol terhadap pekerjaan 2. Supervise

3. Organisasi dan manajemen

4. Kesempatan untuk maju

1. Atasan memberikan

tempat yang tepat pada karyawan sesuai kemampuan

2. Supervisi pada pekerjaan yang tepat 3. Mengkondisikan

pekerjaan agar terorganisir 4. Memberikan

kesempatan untuk karyawan dalam

(53)
[image:53.595.130.517.103.290.2]

34

Tabel 6. Definisi Operasional Variabel (Lanjutan)

5. Gaji dan keuntungan dalam bidang financial lainnya seperti adanya insentif 6. Rekan kerja

7. Kondisi pekerjaan

5. mengembangkan

potensi diri 6. Pembayaran yang

sesuai

7. Berorganisasi dan kerjasama yang baik sesame rekan kerja 8. Tempat yang

nyaman

E. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik ini

digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar

Sugiyono, (2013: 310). Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan

karyawan di Pasar Cendrawasih Kota Metro.

2. Interview (wawancara)

Menurut Sugiyono, (2013: 317), wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

(54)

35

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit atau kecil. Dalam hal ini peneliti melakukan

wawancara kepada karyawan Pasar Cendrawasih Kota Metro untuk

mengetahui lebih dalam tentang variabel bebas. Interview dilakukan untuk mendukung informasi yang diperoleh dari observasi dengan

mewawancarai karyawan di Pasar Cendrawasih Kota Metro.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono, (2013: 329), dokumentasi adalah mencari dan

mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, majalah, agenda, notulen rapat dan sebagainya. Dalam

penelitian sosial, dokumentasi berfungsi memberikan data atau informasi

yang digunakan sebagai data pendukung atau pelengkap bagi data primer

yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Teknik dokumentasi

digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan motivasi karyawan,

minat berwirausaha dan kinerja karyawan di Pasar Cendrawasih Kota

Metro.

4. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono, (2012: 199), angket atau kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Angket yang digunakan bersifat tertutup dengan menggunakan skala

semantik differensial. Dalam penelitian ini digunakan angket sebagai alat

(55)

36

minat berwirausaha pada karyawan. Selain itu, penggunaan rumus dalam

pengambilan sampel secara tidak langsung membuat penelitian terjun ke

dalam penggunaan statistik parametrik. Untuk itu, penelitian

menggunakan Rating Scale untuk menaikan skala peneliti yang semulanya ordinal menjadi interval sebagai salah satu syarat dalam penggunaan

statistik parametrik.

F. Uji Persyaratan Instrumen

Alat instrumen harus mempunyai persyaratan yang baik untuk mendapatkan

data yang lengkap. Instrumen yang baik dalam penelitian harus memenuhi dua

syarat yaitu valid dan reliabel.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrument, Sugiyono, (2013: 177). Instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur. Suatu

instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel

untuk mengukur tingkat validitas soal yang diteliti secara tepat. Untuk

mengukur validitas soal menggunakan rumus korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut.

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

(56)

37

X = Skor butir soal

Y = Skor total

N = Jumlah responden/sampel

∑ = Skor rata-rata dari X dan Y

∑ = Jumlah skor item X

∑ = Jumlah skor total (item)

Kriteria pengujian jika harga rhitung >rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka alat tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga rhitung < rtabel maka alat ukur tersebut tidak valid, (Arikunto, 2010: 79).

Berdasarkan Lampiran 3, kriteria yang digunakan adalah jika rhitung>rtabel maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut

terdapat 1 dari 17 pernyataan yang tidak valid dan didrop, sehingga angket

yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 16 item pertanyaan.

Berdasarkan Lampiran 4, kriteria yang digunakan adalah jika rhitung>rtabel maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut

terdapat 1 dari 17 pernyataan yang tidak valid dan didrop, sehingga angket

(57)

38

Berdasarkan Lampiran 5, kriteria yang digunakan adalah jika rhitung>rtabel maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut

terdapat 2 dari 17 pernyataan yang tidak valid dan didrop, sehingga angket

yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 15 item pertanyaan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik, Sudjarwo, (2009: 241). Reliabilitas

digunakan untuk menguji sejauh mana alat ukur dapat dipercaya.

Penelitian ini menggunakan rumus alpha sebagai berikut.

 

          

2

2 11 1

-1 -n n r t i   Keterangan:

r11 = Nilai Reliabilitas

2

i

= Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varians total

= Jumlah item

Dengan kriteria pengujian jika harga rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0.05, maka alat ukur tersebut dinyatakan reabel, dan sebaliknya apabila

(58)
[image:58.595.147.504.93.252.2]

39

Tabel 7. Interprestasi Reliabilitas Instrumen Besaran Dalam Nilai Kriteria

0,8 – 1,00 Sangat Tinggi

0,6 – 0,79 Tinggi

0,4 – 0,59 Sedang/cukup

0,2 – 0,39 Rendah

Kurang dari 0,2 Sangat Rendah

Sumber: (Arikunto, 2008: 75)

Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden

[image:58.595.151.364.406.449.2]

dengan 15 item pertanyaan.

Tabel 8. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,961 17

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2015

Berdasarkan informasi di atas menunjukan bahwa harga koefisien alpha

hitung untuk variabel kompensasi (X1) > 0,444, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat pengukur data tersebut bersifat reliabel. Dengan

demikian, semua pernyataan untuk variabel X1 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

Tabel 9. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,954 17

[image:58.595.150.296.678.733.2]
(59)

40

Berdasarkan informasi di atas menunjukan bahwa harga koefisien alpha

hitung untuk variabel motivasi kerja (X2) > 0,444, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat pengukur data tersebut bersifat reliabel. Dengan

[image:59.595.150.296.276.331.2]

demikian, semua pernyataan untuk variabel X2 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

Tabel 10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,946 17

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2015

Berdasarkan informasi di atas menunjukan bahwa harga koefisien alpha

hitung untuk variabel kepuasan kerja (Y) > 0,444, maka dapat disimpulkan

bahwa angket atau alat pengukur data tersebut bersifat reliabel. Dengan

demikian, semua pernyataan untuk variabel Y dapat digunakan untuk

mengumpulkan data yang diperlukan.

G. Uji Persyaratan Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan menggunakan uji

chi kuadrat (x²). Langkah-langkah yang dilakukan dengan menggunakan

(60)

41

1. Membuat tabel penolong yang berisi.

a. Kelas interval

b. Batas bawah kelas interval

c. Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus

Z = – ̅

d. Luas 0-Z, dicari dengan menggunakan tabel kurva normal dari O –

Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

e. Luas tiap interval, mencarinya dengan menggunakan angka-angka

o-z, yaitu angka baris pertama dikurangi angka baris kedua dan

seterusnya, kecuali untuk angkan yang ada pada baris tengah.

Angka pada baris tengah ini di jumlahkan.

f. Frekuensi yang diharapkan, dicari dengan cara mengalihkan luas

tiap interval dengan jumlah responden.

g. Chi- kuadrat hitung, dicari dengan rumus

∑ –

, (Riduwan, 2004: 352-353).

Membandingkan chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel, dengan ketentuan: untuk α = 0,05 derajat kebebasan (dk) = k – 1, maka, Jika

hitung > tabel, berarti distribusi data tidak normal dan jika

< , berati distribusi data normal, sehingga analis

Gambar

Tabel 1. Jumlah Karyawan Toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro
Tabel 2. Kepuasan Kerja Karyawan Toko di Pasar Cendrawasih Kota
Tabel 3. Kompensasi Karyawan Toko di Pasar Cendrawasih Kota Metro
Tabel 4. Motivasi Kerja Karyawan Toko Pasar Cendrawasih Kota Metro
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu pada orang obesitas, peningkatan aktivitas fisik dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran energi melebihi asupan makanan, yang

Hasil penelitian menggunakan metode analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) memiliki

Tidak melampirkan Jaminan Penawaran dan Surat Dukungan untuk Pengadaan Amplop.

Bahkan bahasa asing yang sangat popular dan menjadi bahasa internasional seperti bahasa Inggris, hanya menjadi muatan lokal di sekolah dan siswa hanya fokus pada

Lakon : Penuangan ide cerita penulis menjadi alur cerita yang berisi peristiwa yang saling mengait dan tokoh atau peran yang terlibat, disebut juga naskah

Kemajuan Daerah sangat tergantung pada Parpol pendukung Tingkat kemajuan daerah moderat, apabila didukung birokrasi profesional Tingkat kemajuan daerah akan tinggi.

Hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan diperoleh hasil bahwa komunikasi terapeutik perawat sebagian besar (61,5%) komunikasi terapeutik

Sehubungan dengan pelaksanaan Seleksi Ulang Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Penyusunan Dokumen Prastudi Kelayakan dan Sistem Jaringan Jalan untuk Ruas- Ruas Jalan Tol