• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI VOID MENGGUNAKAN AGREGAT BARU DAN Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Pemadat Roller Slab.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI VOID MENGGUNAKAN AGREGAT BARU DAN Analisis Perbandingan Orientasi Agregat Dan Distribusi Void Menggunakan Agregat Baru Dan Rap Yang Dipadatkan Dengan Alat Pemadat Roller Slab."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN

DISTRIBUSI

VOID

MENGGUNAKAN AGREGAT BARU DAN

RAP

YANG DIPADATKAN DENGAN ALAT PEMADAT

ROLLER SLAB

Tugas Akhir

untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Pada Program Studi Teknik Sipil

diajukan oleh:

ERWIN KRISTIANTO NIM: D 100 110 030

Kepada

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga dapat terselesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI VOID

MENGGUNAKAN RAP DAN AGREGAT BARU YANG DIPADATKAN

DENGAN ALAT PEMADAT ROLLER SLAB”. Tugas akhir ini disusun guna

memenuhi persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Bersama dengan selesainya Tugas Akhir ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada: memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang bermanfaat bagi penyusun.

4) Ibu Senja Rum Hernaeni, S.T, M.T selaku pembimbing pendamping yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang bermanfaat bagi penyusun.

5) Bapak Ir. H. Agus Riyanto, M.T selaku penguji yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang bermanfaat dalam bagi penyusun.

6) Bapak Agus Susanto, S.T, M.T selaku pembimbing akademik yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang bermanfaat dalam kelancaran proses penyusunan Tugas Akhir ini.

7) Terima kasih kepada P.T. Tindodi kArya Lestari atas kerja sama dan sudah banyak membantu selama penelitian ini di laboratorium pembuatan foam bitumen

(6)

vi

9) Jajaran staf Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah membantu bagi kelancaran Tugas Akhir ini.

10) Bapak, Ibu, dan Adik tercinta yang selalu memberikan do’a dan dorongan baik material maupun spiritual, maaf jika selama ini sering mengecewakan.

11) Mada, Nadia, Isyak, Andre, Ragil, Dicky, Jodi, Mega, Andang, Erlin yang sudah mau repot-repot membantu dalam segala hal mulai dari awal, persiapan seminar, dan sampai terselesaikannya Tugas Akhir ini untuk menyelesaikan jenjang S-1 ini.

12) Semua teman-teman seperjuangan Teknik Sipil 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya dalam proses menyelesaikan Tugas Akhir baik dorongan semangat, bantuan dalam

praktikum maupun do’a hingga terselesaikannya jenjang S-1 ini.

13) Mas Joko dan Mbak Uut yang menemani keseharian di laboratorium selama proses penelitian.

14) Herfit, Bintoro, Teguh, Bambang, Afta, serta teman kos yang lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah menemani, memberikan semangat, dan selalu memberi hiburan.

15) Semua pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penyusun senantiasa mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu segala koreksi dan saran yang bersifat mebangun penyusun harapkan guna penyempurnaan Tugas Akhir ini. Besar harapan penyusun semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta,

(7)

vii

MOTTO

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

(QS. Al-Baqarah : 152)

Kebenaran tidak akan membuatmu mendapatkan banyak teman, tetapi kebenaran akan membuatmu mendapatkan teman yang tepat.

(H.R Bukhori-Muslim)

“Janganlah merasa kamu sudah pintar, karena disitulah awal dari kebodohan dirimu sendiri. Orang yang mau terus belajar kelak akan menjadi orang yang

kaya akan ilmu dan itu adalag kunci kesuksesan. (Erwin Kristianto)

Keluargamu adalah alasan bagi kerja kerasmu, maka janganlah sampai engkau menelantarkan mereka karena kerja kerasmu.

(Mario Teguh)

Tuhan menciptakan mata kita di depan karena kita harus terus melihat ke depan, bukan ke belakang dan terpaku pada masa lalu.

(Mario Teguh)

Bekerja adalah berjuang. Berjuang adalah cinta kasih. Cinta kasih adalah pengorbanan. Pengorbanan adalah dedikasi hidup. Maka bekerja adalah dedikasi

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan Tugas Akhir ini untuk :

 Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

 Keluarga kecilku, Bapak dan Ibuku tercinta terima kasih atas pengorbanan

kalian dalam mendidik saya hingga sekarang dengan penuh kasih sayang

dan keikhlasan. Terima kasih pula telah menyemangati, mendukung,

membiayai, mendo’akan serta memberikan perhatian demi

terselesaikannya Tugas Akhir ini.

 Kakak dan Adikku yang telah menyemangati, mendo’akan meskipun

terkadang masih suka bertengkar masalah sepele.

 Agama, bangsa, negara serta almamater dan semua pihak yang telah

(9)

ix

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... xvii

DAFTAR SIMBOL ... xix

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Batasan Masalah ... 3

F. Keaslian Penelitian... 4

G. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Sebelumnya ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Reclaimed Asphalt Pavement ... 6

B. Agregat ... 6

1. Agregat Kasar ... 6

(10)

x

C. Distribusi Void ... 8

D. Orientasi Agregat ... 9

E. Foamed Asphalt ... 10

F. Aspal Dingin (Cold Mix Asphalt) ... 11

G. Alat Pemadat Roller Slab (APRS) ... 11

BAB III LANDASAN TEORI ... 12

A. Pengaruh Pemadatan Roller Slab Terhadap Orientasi Agregat .... 12

B. Pengaruh Pemadatan Roller Slab Terhadap Distribusi Void ... 12

C. Sifat Volumetrik dari Campuran Aspal ... 13

1. VMA ... 13

2. VIM ... 14

3. VFWA ... 14

D. Pengaruh VIM Terhadap Kepadatan ... 15

E. Perencanaan Pembuatan Foam Bitumen(WLB 10)...16

BAB IV METODE PENELITIAN ... 17

A. Umum ... 17

B. Lokasi Penelitian ... 17

C. Bahan dan Material ... 17

D. Peralatan Penelitian ... 17

(11)

xi

12.Bekesting/cetakan ... 24

13.Batu Aquarium ... 25

14.Mesin WLB 10 ... 25

E. Tahapan Penelitian ... 26

F. Bagan Alir Penelitian ... 28

G. Rencana Benda Uji ... 30

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Hasil Pemeriksaan Mutu Bahan ... 31

B. Rekayasa Gradasi AC-WC untuk Mix Design ... 31

C. Pemeriksaan Kepadatan Modified Proctor ... 33

D. Analisis Orientasi Agregat ... 34

a. Campuran Foam Bitumen Bahan Agregat Baru ... 34

1. Potongan horizontal agregat baru dipadatkan dengan 15 lintasan Roller Slab ... 34

2. Potongan horizontal agregat baru dipadatkan dengan 30 lintasan Roller Slab ... 35

3. Potongan horizontal agregat baru dipadatkan dengan 45 lintasan Roller Slab ... 36

4. Pengamatan potongan vertikal agregat baru ... 43

b. Campuran Foam Bitumen Bahan RAP ... 45

1. Potongan horizontal lapisan atas RAP ... 47

2. Potongan horizontal lapisan tengah RAP ... 49

3. Potongan horizontal lapisan bawah RAP ... 52

4. Pengamatan potongan vertikal RAP ... 55

E. Analisis Ditribusi Void ... 59

a. Benda Uji keadaan Utuh ... 59

1. VIM ( Void In the Mix)... 59

2. VMA (Void In the Minerale Aggregate) ... 61

3. VFWA (Void Filled With Asphalt) ... 62

(12)

xii

1. Benda uji RAP dipitong menjadi 3 bagian ... 63

2. Benda uji agregat baru dipotong menjadi 3 bagian ... 65

F. Hubungan VIM Terhadap Kepadatan Campuran Dingin ... 67

G. Pembahasan ... 68

1. Orientasi Agregat ... 70

2. Distribusi Void ... 71

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 76

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(13)

xiii

Tabel I. 1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Sejenis ... 5

Tabel II. 1 Ketentuan Agregat Kasar (Bina Marga 2010) ... 7

Tabel II. 2 Ketentuan Agregat Halus (Bina Marga 2010) ... 8

Tabel IV.1. Rencana Benda Uji Untuk Orientasi Agregat ... 29

Tabel IV.2. Rencana Benda Uji Untuk Distribusi Void ... 29

Tabel V.1. Hasil Pemeriksaan Agregat Kasar ... 31

Tabel V.2. Hasil Pemeriksaan Agregat Halus ... 31

Tabel V.3. Hasil Analisa Saringan Bahan RAP dan Agregat Baru ... 32

Tabel V.4. Hasil Pemeriksaan Modified Proctor ... 33

Tabel V.5. Pengamatan Orientasi Agregat Horizontal Agregat Baru Benda Uji 1 ... 38

Tabel V.6. Pengamatan Orientasi Agregat Horizontal Agregat Baru Benda Uji 2 ... 38

Tabel V.7. Pengamatan Orientasi Agregat Vertikal Agregat Baru Benda Uji 1 ... 43

Tabel V.8. Pengamatan Orientasi Agregat Vertikal Agregat Baru Benda Uji 2... 44

Tabel V.9. Pengamatan Orientasi Agregat Horizontal RAP Benda Uji 1 ... 46

Tabel V.10. Pengamatan Orientasi Agregat Horizontal RAP Benda Uji 2 ... 46

Tabel V.11. Pengamatan Orientasi Agregat Vertikal RAP Benda Uji 1 ... 56

Tabel V.12. Pengamatan Orientasi Agregat Vertikal RAP Benda Uji 2 ... 57

Tabel V.13. Hasil Pengujian VIM Benda Uji Utuh ... 59

Tabel V.14. Hasil Pengujian VMA Benda Uji Utuh ... 61

Tabel V.15. Hasil Pengujian VFWA Benda Uji Utuh ... 62

Tabel V.16. Nilai VOID RAP Tiap Lapisan ... 63

Tabel V.17. Nilai VOID Agregat Baru Tiap Lapisan... 65

Tabel V.18. Hasil Pengujian VIM dan Kepadatan campuran ... 68

Tabel V. 19 Perbandingan nilai VIM benda uji utuh ... 72

Tabel V.20. Perbandingan Nilai VIM Benda Uji dipotong 3 Bagian... 73

(14)

xiv

Gambar IV. 1. Saringan dan Alat Penggetar ... 18

Gambar IV.2. Timbangan Besar dan Timbangan Kecil ... 18

Gambar IV.3. Oven ... 19

Gambar IV.4. Alat Pemotong... 19

Gambar IV.5. Core Drill ... 20

Gambar IV.6. Alat Roller Slab ... 21

Gambar IV.7. Tabung Sand Equivalent dan Beban Sand Equivalent ... 21

Gambar IV.8. Mesin Los Angeles ... 22

Gambar IV.9. Alat Refluks ... 23

Gambar IV.10. Modified Proctor ... 23

Gambar IV.11. Kaca Koordinat ... 24

Gambar IV.12. Bekisting ... 24

Gambar IV.13. Batu Aquarium ... 25

Gambar IV.14. Wirgent Laboratorium 10 (WLB 10 ... 25

Gambar IV.15. Bagan Alir Penelitian ... 28

Gambar V.1. Grafik rekayasa gradasi RAP dan Agregat Baru ... 32

Gambar V.2. Grafik hubungan berat volume kering RAP dan agregat Baru dengan kadar air ... 33

Gambar V.3. Posisi batu lapisan atas setelah dipadatkan dengan 15 lintasan ... 34

Gambar V.4. Posisi batu lapisan tengah setelah dipadatkan dengan 15 lintasan ... 35

Gambar V.5. Posisi batu lapisan bawah setelah dipadatkan dengan 15 lintasan ... 35

Gambar V.6. Posisi batu lapisan atas setelah dipadatkan dengan 30 lintasan ... 35

Gambar V.7. Posisi batu lapisan tengah setelah dipadatkan dengan 30 lintasan ... 36

Gambar V.8. Posisi batu lapisan bawah setelah dipadatkan dengan 30 lintasan ... 36

(15)

xv

45 lintasan ... 36

Gambar V.10. Posisi batu lapisan tengah setelah dipadatkan dengan 45 lintasan ... 37

Gambar V. 11 Posisi batu lapisan bawah setelah dipadatkan dengan 45 lintasan ... 37

Gambar V. 12 Pola Perpindahan koordinat lapisan atas agregat baru benda uji 1... 38

Gambar V. 13 Pola perpindahan koordinat lapisan atas agregat baru benda uji 2... 39

Gambar V. 14 Pola perpindahan koordinat lapisan tengah agregat baru benda uji 1... 40

Gambar V. 15 Pola perpindahan koordinat lapisan tengah agregat baru benda uji 2... 40

Gambar V. 16 Pola perpindahan koordinat lapisan bawah agregat baru benda uji 1... 41

Gambar V. 17 Pola perpindahan koordinat lapisan bawah agregat baru benda uji 2... 42

Gambar V. 18 Pola pergerakan agregat baru potongan vertikal benda uji 1... 43

Gambar V. 19 Pola pergerakan agregat baru potongan vertikal Bneda Uji 2 ... 44

Gambar V .20 Benda uji RAP setelah pemotongan horizontal ... 45

Gambar V. 21 Posisi batu lapisan atas setelah dipadatkan 15 lintasan ... 47

Gambar V. 22 Posisi batu lapisan atas setelah dipadatkan dengan 30 lintasan ... 47

Gambar V. 23 Posisi batu lapisan atas setelah dipadatkan 45 lintasan ... 48

Gambar V. 24 Pola perpindahan koordinat lapisan atas RAP benda uji 1 ... 48

Gambar V. 25 Pola perpindahan koordinat lapisan atas RAP benda uji 2 ... 49

Gambar V. 26 Posisi batu lapisan tengah setelah dipadatkan 15 lintasan ... 49

Gambar V. 27 Posisi batu lapisan tengah sesudah dipadatkan 30 lintasan ... 50

(16)

xvi

Gambar V. 29 Pola perpindahan koordinat lapisan tengah RAP benda uji 1 ... 51

Gambar V. 30 Pola perpindahan koordinat lapisan tengah RAP benda uji 1 ... 52

Gambar V. 31 Posisi batu lapisan bawah setelah dipadatkan 15 lintasan ... 52

Gambar V. 32 Posisi batu lapisan bawah sesudah dipadatkan 30 lintasan ... 53

Gambar V. 33 Posisi batu lapisan bawah sesudah dipadatkan 45 lintasan ... 54

Gambar V. 34 Pola perpindahan koordinat lapisan bawah RAP benda uji 1 ... 54

Gambar V. 35 Pola perpindahan koordinat lapisan bawah RAP benda uji 2 ... 55

Gambar V. 36 Pola perpindahan koordinat vertikal RAP benda uji 1 ... 57

Gambar V. 37 Pola perpindahan koordinat vertikal RAP benda uji 2 ... 58

Gambar V. 38 Hubungan jumlah lintasan dengan nilai VIM ... 60

Gambar V. 39 Hubungan jumlah lintasan dengan nilai VMA ... 61

Gambar V.40 Hubungan nilai VFWA dengan jumlah lintasan ... 62

Gambar V. 41 Hubungan variasi bagian dengan nilai VIM RAP ... 63

Gambar V. 42 Hubungan variasi bagian dengan nilai VMA RAP ... 64

Gambar V. 43 Hubungan variasi bagian dengan nilai VFWA RAP ... 64

Gambar V. 44 Hubungan variasi bagian dengan nilai VIM agregat baru ... 66

Gambar V. 45 Hubungan variasi bagian dengan nilai VMA agregat baru ... 66

Gambar V. 46 Hubungan variasi bagian dengan nilai VFWA agregat baru .... 67

Gambar V.47. Grafik Hubungan Nilai VIM dengan Kepadatan ...69

(17)

xvii

I. 1. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus RAP

I. 2. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus Agregat Baru

I. 3. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Kasar dan Penyerapan RAP

I. 4. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Kasar dan Penyerapan Agregat

Baru

I. 5. Pemeriksaan Analisa Saringan Fraksi I

I. 6. Pemeriksaan Analisa Saringan Fraksi II

I. 7. Pemeriksaan Analisa Saringan Fraksi III

I. 8. Pemeriksaan Sand Equivalent RAP

I. 9. Pemeriksaan Sand Equivalent Agregat Baru

I. 10. Pemeriksaan Ekstraksi RAP

I. 11. Pemeriksaan Ekstraksi Agregat Baru

I. 12. Pemeriksaan Keausan (Los Angeles) RAP

I. 13. Pemeriksaan Keausan (Los Angeles) Agregat Baru

I. 14. Pemeriksaan Kepadatan (Modified Proctor) RAP

I. 15. Pemeriksaan Kepadatan (Modified Proctor) Agregat Baru

Lampiran II. Pengujian Orientasi Agregat

II. 1. Sampel 1 RAP Potongan Horizontal

II. 2. Sampel 2 RAP Potongan Horizontal

II. 3. Sampel 1 Agregat Baru Potongan Horizontal

II. 4. Sampel 2 Agregat Baru Potongan Horizontal

II. 5. Sampel 1 RAP Potongan Vertikal

II. 6. Sampel 2 RAP Potongan Vertikal

II. 7. Sampel 1 Agregat Baru Potongan Vertikal

II. 8. Sampel 2 Agregat Baru Potongan Vertikal

Lampiran III. Pengujian Distribusi Void

III. 1. Distribusi Void RAP Benda Uji Utuh sampel 1

III.2. Distribusi Void RAP benda Uji Utuh Sampel 2

III.3. RAP Benda Uji dipotong 3 Bagian 15 lintasan sampel 1

III.4. RAP Benda Uji Dipotong 3 Bagian 30 lintasan sampel 1

(18)

xviii

III.6. RAP Benda Uji dipotong 3 Bagian 15 lintasan sampel 2

III.7. RAP Benda Uji Dipotong 3 Bagian 30 lintasan sampel 2

III.8. RAP Benda Uji Dipotong 3 Bagian 45 lintasan sampel 2

III.9. Distribusi Void Agregat Baru Benda Uji Utuh sampel 1

III.10. Distribusi Void Agregat Baru Benda Uji Utuh Sampel 2

III.11. Agregat Baru Benda Uji dipotong 3 Bagian 15 lintasan sampel 1

III.12. Agregat Baru Benda Uji Dipotong 3 Bagian 30 lintasan sampel 1

III.13. Agregat Baru Benda Uji Dipotong 3 Bagian 45 lintasan sampel 1

III.14. Agregat Baru Benda Uji Dipotong 3 Bagian 15 lintasan sampel 2

III.15. Agregat Baru Benda Uji Dipotong 3 Bagian 30 lintasan sampel 2

III.16. Agregat Baru Benda Uji Dipotong 3 Bagian 45 lintasan sampel 2

Lampiran IV. Perhitungan Cold Mix Recycling By Foam Bitumen

IV. 1. Perhitungan Cold Mix Recycling By Foam Bitumen

IV. 2. Gambar Pembuatan Foam Bitumen

Lampiran V. Lokasi Pengambilan RAP

(19)

xix

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

AASHTO: The American Of State Highway and Transportation Official

AC: Asphalt Concrete

AC-WC: Asphalt Concrete-Wearing Course

APRS: Alat Pemadat Roller Slab

ASTM: American Standart Testing and Material

Bj: Berat Jenis

Cm: Centi meter

Gmb : Berat Jenis Bulk dari beton aspal padat

Gmm : Berat jenis maximum Campuran

gr : Gram

Gsb : Berat jenid bulk dari agregat

HMA : Hot Mix Aspal

Kab : Kabupaten

Kg : Kilogram

mm: Milimeter

m3: Meter cubik

No : Nomor

PANTURA: Pantai Utara

Ps : Kadar agregat

PT: Persero Terbatas

RAP: Reclaimed Asphalt Pavement

(20)

xx SMA: Split Matic Asphalt

SNI: Standart Nasional Indonesia

SSD: Saturated Surface Dry

VFWA: Void Filled With Asphalt

VIM: Void In the Mix

VMA: Void Minerale Asphalt

(21)

xxi

DAFTAR SIMBOL

°C : Derajat Celcius

% : Persen

Ø : Diameter

< : Kurang dari

> : Lebih dari

W : Kadar Air

γb : Berat Volume Basah

(22)

xxii

ANALISIS PERBANDINGAN ORIENTASI AGREGAT DAN DISTRIBUSI

VOID MENGGUNAKAN AGREGAT BARU DAN RAP YANG

DIPADATKAN DENGAN ALAT PEMADAT ROLLER SLAB

Abstrak

Banyaknya kerusakan jalan di Indonesia merupakan masalah terbesar yang dihadapi dibidang transportasi darat, hal ini bisa terjadi akibat beban kendaraan yang berlebihan maupun sistem drainese yang kurang baik, untuk menghadapi permasalahan ini perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan kekuatan dan kepadatan konstruksi jalan. Hasil garukan aspal masih dapat diolah kembali untuk perkerasan jalan yang biasa disebut RAP. Material bisa dikatakan baik apabila penyebaran agregat dan distribusi void merata. Maka penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan orientasi agregat dan distribusi Void campuran RAP dan agregat baru.

Peneltian ini menggunakan metode campuran dingin (cold mix) dan alat pemadat yang dipakai Roller Slab. Bahan yang digunakan RAP dan agregat baru yang gradasinya sudah disamakan. Pengujian orientasi agregat benda uji dipotong secara horizontal menjadi 3 bagian dan vertikal menjadi 2 bagian dengan penanda batu aquarium dan kaca koordinat untuk mempermudah pembacaan perpindahan batu setelah dipadatkan, sedangkan pada pengujian distribusi void menggunakan benda uji utuh dan dipotong menjadi 3 lapisan.

Berdasarkan analisis pengujian orientasi agregat didapat hasil bahwa orientasi agregat baru dan RAP, batu yang bergerak paling jauh berada pada lapisan atas, hal ini terjadi karena lapisan atas bergerak selama proses pemadatan. Pergerakan batu pada agregat baru terlihat lebih jauh dibandingkan dengan pergerakan agregat RAP, dapat disimpulkan bahwa campuran agregat baru lebih leluasa bergerak. Sedangkan pada bahan RAP yang dipotong menjadi 3 bagian didapat nilai VIM lintasan 45, lapisan atas 11,28%, tengah 12,45%, bawah 13,42%, benda uji utuh didapat hasil 12,58%. Pada campuran agregat baru lapisan atas 11,45%, tengah 11,85%, bawah 12,61% pada benda uji utuh 10,66%. Pengujian distribusi void dapat disimpulkan bahwa agregat baru penyebaran voidnya lebih merata dan nilai VIM lebih kecil dibandingkan dengan agregat RAP.

(23)

xxiii

COMPARATIVE ANALYSIS OF ORIENTATION AGGREGATE AND VOIDS DISTRIBUTION USING NEW AGGREGATE AND RAP

COMPACTED BY SLAB ROLLER COMPACTOR Abstract

The extensive damage to roads in Indonesia is the biggest problem facing the field of land transport, it can happen as a result of excessive vehicle loads or unfavorable drainage system, to deal with this problem the need for improvements to enhance the strength and density of road construction. Results of asphalt scratching can still be recycled as asphalt pavement or generally called as RAP. Material is quite good if the spread of the aggregate and void distribution is well distributed. This research aims to determine the comparison of orientation aggregate and void distribution RAP and new aggregate mixtures.

This study used methods and the compactor used Slab Roller. The materials used RAP and new aggregate gradations have been likened. On the orientation aggregate test, the specimen is cut horizontally into three sections and vertically into two parts with a marker stone aquarium and glass coordinates to facilitate the reading of the stone displacement after compacted, whereas the void distribution test using the test object whole and cut into 3 layers.

Based on the result analysis of orientation aggregate test obtained the orientation of new aggregate and RAP, the stone which moves farthest e was on the top layer, this happens because the upper layer move during the compaction process. Stone movement in the new aggregate look no farther than the aggregate movement of RAP, it can be concluded that the new aggregate mixture more freely move. While RAP material cut into 3 parts VIM values obtained on 45 passing top layer 11.28%, middle of 12.45%, bottom 13.42%, the result of full specimen test 12.58%. In the new aggregate mixture top layer 11.45%, middle 11.85%, bottom 12.61% the result of full specimen test 10.66%. In the void distribution test can be concluded that the new aggregate the void distribution is well distributes and VIM value smaller than RAP aggregate.

Keywords: Orientation aggregate, Void Distribution, Slab Roller, RAP, Foamed Asphalt

Referensi

Dokumen terkait

Suharno selaku Kepala Bagian Kepegawaian PDAM Surakarta yang telah memberikan bahan untuk menyusun Tugas Akhir dan memberikan..

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan tempat tinggal mahasiswa dan

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh lingkungan tempat tinggal mahasiswa dan

primary data are income, willingness to pay the health risk cost of lead exposed to human, hospital cost, morbidity cost, self-cure, income lost, income, gender, and water

Puji syukur penulis penjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi deng an judul “ Meningkatkan Aktivitas

Pada penelitian ini dirancang sebuah sistem pakar fuzzy untuk prediksi efektivitas respon tumbuh fungi ektomikoriza pada tanaman kehutanan dengan faktor abiotik

(Astauan, 2002). Oleh lrarena itu. PewlitiandilakukaninidilakukanpdabulanAprilsampaidengandenganan Juli 2006 pada Restoran M e KonDang yang bertempat di JE K o s d Rap,

Pekerjaan : Pembuatan Hutan Tanaman Cendana (HCT) Tahun Jamak Kegiatan Pengelolaan Cendana Lestari Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Tahun Anggaran