ii
RIWAYAT HIDUP
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi penelitian ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Judul skripsi ini adalah ”Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media Powerpoint terhadap Kemampuan Psikomotorik ditinjau dari Kemampuan Kognitif Siswa SMA pada Pokok Bahasan Sistem Koloid”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc; selaku Dosen Pebimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si, Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd, dan Ibu Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si; selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S; selaku dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Maulana Malik Muttaqin, MA; selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 16 Medan dan Ibu Rizki Kholida, M.Pd; selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
v
Fiqhi, Rahima, Dewi Astika Siregar, Umi Khairiah, dan Tuti Hartati, yang selalu memberikan motivasi, mendukung dan mendoakan penulis, serta terima kasih penulis kepada seluruh teman-teman pendidikan kimia 2011 atas motivasi, doa dan kerjasama dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan masih banyak pihak yang berperan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih. Semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah saudara berikan kepada penulis dan semoga kita selalu dalam lindungan-Nya. Amin.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat untuk kita semua dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2015 Penulis,
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK
DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID
FADHILAH LATIEF (NIM. 4113331013) ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1). Perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas dimodifikasi dengan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint terhadap kemampuan psikomotorik. (2). Perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki kemampuan kognitif tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan kognitif rendah terhadap kemampuan psikomotorik (3). Interaksi antara pembelajaran menggunakan model inkuiri dimodifikasi dan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint serta kemampuan kognitif terhadap kemampuan psikomotorik. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2 dengan isi sel tak sama. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI MIA semester 2 SMA Muhammadiyah 2 Medan. Penentuan sampel menggunakan teknik acak sederhana sejumlah dua kelas yaitu kelas XI MIA 1 yang terdiri dari 39 siswa dan XI MIA 2 yang terdiri dari 38 siswa. Teknik pengumpulan data dengan lembar observasi dan instrumen tes. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan psikomotorik siswa sedangkan tes digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa pada bahasan sistem koloid. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi (ANAVA) dua jalur. Setelah uji anava dilakukan uji lanjut anava yaitu uji-t. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa (1). Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas dimodifikasi dengan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint terhadap kemampuan psikomotorik, Fhitung = 6,42. Dari hasil uji lanjut anava diperoleh bahwa ada perbedaan rerata untuk model pembelajaran inkuiri bebas dimodifikasi dan inkuiri terbimbing yaitu X = 66,36 dan X = 58,84; (2). Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki kemampuan kognitif tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan kognitif rendah terhadap kemampuan psikomotorik, Fhitung = 11,22. Dari hasil uji lanjut anava diperoleh bahwa ada perbedaan rerata untuk siswa yang memiliki kemampuan kognitif tinggi dan siswa dengan kemampuan kognitif rendah yaitu X = 66,8 dan X = 58,16; (3). Tidak ada interaksi antara pembelajaran menggunakan model inkuiri dimodifikasi dan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint serta kemampuan kognitif terhadap kemampuan psikomotorik, Fhitung= 2,54.
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Karakteristik Larutan, Koloid, dan Suspensi 19
Tabel 2.2 Penggolongan Sistem Koloid 20
Tabel 2.3 Perbedaan Sol Liofil dan Sol Liofob 23
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 36
Tabel 3.2 Desain Faktorial 2x2 ANAVA Dua Jalur 43 Tabel 3.3 Statistik Deskriptif ANAVA Dua Jalur 43 Tabel 3.4 Rangkuman ANAVA untuk Uji Hipotesis 44 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif
Siswa Kelas Eksperimen I 50
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif
Siswa Kelas Eksperimen II 51
Tabel 4.3 Rangkuman ANAVA Dua Jalan 54
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Perbedaan Larutan, Koloid, dan Suspensi 19
Gambar 2.2 Efek Tyndall 21
Gambar 2.3 Gerak Brown 21
Gambar 2.4 Elektroforesis 21
Gambar 2.5 Adsorpsi 22
Gambar 2.6 Dialisis 22
Gambar 2.7 Paradigma Penelitian 27
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 38
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif
Siswa Kelas Eksperimen I 51
Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Kognitif
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 60
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 63 Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 70
Lampiran 4 Media Powerpoint 74
Lampiran 5 Lembar Observasi Kemampuan Psikomotorik 81 Lampiran 6 Aspek Penilaian Kemampuan Psikomotorik 82 Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen Tes (Sebelum Validasi) 84 Lampiran 8 Instrumen Tes (Sebelum Validasi) 81 Lampiran 9 Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sebelum Validasi) 100
Lampiran 10 Validitas Isi 101
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Tes 110 Lampiran 12 Perhitungan Reliabitias 113 Lampiran 13 Tingkat Kesukaran 114
Lampiran 14 Daya Beda 116
Lampiran 15 Distruktor (Pengecoh) 118 Lampiran 16 Rekap Analisis Butir Soal 119 Lampiran 17 Kisi-Kisi Instrumen Tes 121
Lampiran 18 Instrumen Tes 127
Lampiran 19 Kunci Jawaban Instrumen Tes 131 Lampiran 20 Data Skor Keadaan Awal Kemampuan Psikomotorik 132 Lampiran 21 Uji Normalitas Keadaan Awal Kemampuan
Psikomotorik Kelas Eksperimen I 134 Lampiran 22 Uji Normalitas Keadaan Awal Kemampuan
Psikomotorik Kelas Eksperimen II 136 Lampiran 23 Uji Homogenitas Keadaan Awal Kemampuan
Psikomotorik 138
Lampiran 24 Perhitungan Uji-t Keadaan Awal Kemampuan
Psikomotorik 140
xii
Lampiran 26 Uji Normalitas Kemampuan Psikomotorik Kelas
Eksperimen I 145
Lampiran 27 Uji Normalitas Kemampuan Psikomotorik
Kelas Eksperimen II 147
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 1 UU RI No.
20 Tahun 2003) dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dengan demikian pendidikan harus mampu menguak dan
mengembangkan keseluruhan potensi kemanusiaan seorang peserta didik
sehingga ia sanggup untuk hidup di era mendatang yang lebih kompleks dan rumit
permasalahannya.
Kimia merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang khusus
mempelajari tentang struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi
yang menyertai perubahan materi. Kecenderungan guru memberikan
pembelajaran kimia dengan ceramah, mengajak siswa membaca bahan ajar dan
menghafal mengakibatkan siswa cenderung merasa bosan, jengkel, dan tidak
adanya kemauan dalam benak siswa untuk mendalaminya. Keadaan tersebut juga
menjadikan siswa pasif di kelas.
Pelajaran kimia merupakan pelajaran yang dipelajari secara teori di
ruangan kelas dan secara praktikum di laboratorium. Sehingga siswa menguasai
konsep keilmuan melalui proses mencari tahu secara sistematis.
Permasalahan mutu pendidikan seringkali dikaitkan dengan merosotnya
prestasi belajar yang dicapai siswa. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka
hal semacam itu harus dikaji secara cermat melalui komponen-komponen penting
dalam sistem pendidikan yang berkaitan agar dapat dilakukan upaya
penanggulangannya.
Dalam dunia pendidikan banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan
2
dari kelas dan siswa yang beragam. Pembelajaran yang diterapkan di sekolah
hendaknya membiasakan siswa untuk berpikir sendiri, membangun konsep dan
pemahaman sendiri, sehingga pengetahuan yang mereka peroleh dapat membekas
lama dalam pikiran mereka.
Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang berpusat pada
siswa. Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah mendorong siswa untuk dapat
mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan. Strategi pembelajaran inkuiri menekankan
kepada proses mencari dan menemukan (Retno Dwi Suyanti, 2010).
Inkuiri dikembangkan menjadi beberapa macam, antara lain inkuiri bebas,
inkuiri terbimbing, dan inkuiri bebas yang dimodifikasi. Dalam inkuiri bebas
siswa diberikan kesempatan untuk melakukan pemecahan masalah sendiri tanpa
bimbingan. Dalam inkuiri terbimbing guru memberikan bimbingan atau petunjuk
yang cukup luas kepada siswa, sebagian perencanaan dibuat oleh guru, siswa
tidak merumuskan masalah. Sedangkan pada inkuiri bebas yang dimodifikasi guru
hanya memberikan masalah dan biasanya siswa diberikan kebebasan untuk
melakukan pengamatan, eksplorasi, dan atau penelitian. Guru merupakan
narasumber yang tugasnya memberikan bantuan yang diperlukan.
Inkuiri merupakan model pembelajaran yang identik dengan praktikum.
Dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri, diharapkan kemampuan
psikomotorik siswa lebih meningkat. Kemampuan psikomotorik ini dapat dinilai
berdasarkan observasi dengan lembar observasi. Kemampuan psikomotorik juga
dapat ditinjau dari kemampuan kognitifnya. Apakah seseorang yang memiliki
kemampuan kognitif tinggi juga memiliki kemampuan psikomotorik yang tinggi?
Penelitian sebelumnya yang sehubungan dengan model pembelajaran
inkuiri diantaranya Siti Lailiyah (2007) dengan judul Pengaruh Penggunaan
Pendekatan Inkuiri terhadap Kemampuan Psikomotorik ditinjau dari Kemampuan
Kognitif Mahasiswa Jurusan PMIPA FKIP UNS Tahun Ajaran 2006/2007. Hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri bebas
dimodifikasi menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan model
3
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melanjutkan penelitian
sebelumnya. Disamping menggunakan model pembelajaran inkuiri, peneliti juga
menerapkan media pembelajaran berupa powerpoint. Peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Menggunakan Media Powerpoint terhadap Kemampuan Psikomotorik Ditinjau dari Kemampuan Kognitif Siswa pada Pokok Bahasan Sistem Koloid”.
1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka ruang lingkup dalam
penelitian ini adalah kemampuan psikomotorik ditinjau dari kemampuan kognitif
siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Medan yang dibelajarkan dengan model
inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas dimodifikasi menggunakan media
powerpoint pada pokok bahasan Sistem Koloid.
1.3. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah yang telah
dikemukakan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran
menggunakan model inkuiri bebas dimodifikasi dengan inkuiri
terbimbing menggunakan media powerpoint terhadap kemampuan
psikomotorik?
2. Apakah ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang
memiliki kognitif tinggi dengan siswa yang memiliki kognitif rendah
terhadap kemampuan psikomotorik?
3. Apakah ada interaksi antara pembelajaran menggunakan model inkuiri
dimodifikasi dan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint
4
1.4. Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan masalah, maka peneliti
berusaha membatasi masalah sebagai berikut :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester II SMA
Muhammadiyah 2 Medan.
2. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri termbimbing dan inkuiri bebas dimodifikasi, serta menggunakan
media powerpoint.
3. Materi yang diajarkan adalah Sistem Koloid.
4. Aspek yang ditekankan dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif
dan kemampuan psikomotorik.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan antara
pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas dimodifikasi dengan
inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint terhadap
kemampuan psikomotorik.
2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa
yang memiliki kognitif tinggi dengan siswa yang memiliki kognitif
rendah terhadap kemampuan psikomotorik.
3. Untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran menggunakan model
inkuiri dimodifikasi dan inkuiri terbimbing menggunakan media
powerpoint serta kemampuan kognitif terhadap kemampuan
psikomotorik.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah peneliti menyelesaikan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru, dapat memberikan masukan kepada guru dalam mengajar
5
pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif dan
psikomotorik siswa.
2. Bagi Peserta didik, model inkuiri dapat menantang kemampuan peserta
didik serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru
dan meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.
3. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan
dan pengalaman serta meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang
calon guru.
4. Bagi Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi
dalam perbaikan pembelajaran kimia di SMA Muhammadiyah 2 Medan.
1.7. Definisi Operasional
1. Inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Ratna
Wilis Dahar, 1986).
2. Inkuiri terbimbing ialah inkuiri dimana peserta didik memperoleh
pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan. Pedoman tersebut biasanya
berupa pertanyaan yang membimbing (Trianto, 2007).
3. Inkuiri bebas termodifikasi yaitu inkuiri dimana guru memberikan
permasalahan dan kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan
permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur
penelitian (Trianto, 2007).
4. Microsoft PowerPoint merupakan perangkat lunak yang dirilis oleh
pengembang software terkemuka Microsoft yang menyediakan layanan
untuk menampilkan sebuah ide, gagasan, materi, dan lain-lain kedalam
beberapa slide yang dapat digunakan dalam sebuah presentasi. Dalam
slide yang telah dibuat dapat juga disisipkan berbagai unsur pendukung
6
5. Koloid merupakan campuran dua zat, yang terdiri dari fase terdispersi
dan medium pendispersi. Sistem koloid merupakan salah satu materi
pelajaran kelas XI yang dapat dibelajarkan dengan menggunakan model
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran menggunakan model inkuiri bebas dimodifikasi dengan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint terhadap kemampuan psikomotorik.
2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki kemampuan kognitif tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan kognitif rendah terhadap kemampuan psikomotorik
3. Tidak ada interaksi antara pembelajaran menggunakan model inkuiri dimodifikasi dan inkuiri terbimbing menggunakan media powerpoint serta kemampuan kognitif terhadap kemampuan psikomotorik.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :
1. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat menciptakan proses belajar mengajar yang dinamis sehingga hasil belajar dapat lebih bermakna.
59
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A., (2005),Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung
Ariant, A., (2012), Definisi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor, http://abazariant.blogspot.com/2012/10/definisi-kognitif-afektif-dan-psikomotor. html (diakses tanggal 30 Januari 2015)
Arikunto, (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Bumi Aksara, Jakarta
Budiyono, (1998),Statistika Dasar untuk Penelitian, UNS Press, Surakarta
Khasanah, (2011), Pengaruh Pembelajaran Kimia Berbasis Inkuiri terhadap Pemahaman Konsep Siswa., Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Lailiyah, S., (2007), Pengaruh Penggunaan Pendekatan Inkuiri terhadap Kemampuan Psikomotorik ditinjau dari Kemampuan Kognitif Mahasiswa Jurusan PMIPA FKIP UNS Tahun Ajaran 2006/2007., Skripsi, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Magdalena, O., Mulyani, S., dan Susanti, E., (2014), Pengaruh Pembelajaran Model Problem Based Learning dan Inquiry terhadap Prestasi Belajar Siswa ditinjau dari Kreativitas Verbal pada Materi Hukum Dasar Kimia Kelas X SMAN 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014,Jurnal Pendidikan Kimia,Vol. 3 No. 4: 162-169
Mulyasa, E., (2006),Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung
Rahmawati, N.F., Sarwanto, dan Sudarisman, S., (2014), Pembelajaran Biologi Menggunakan Integrasi LCM (Learning Cycle Model) dengan Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreativitas Verbal Siswa, Jurnal Inkuiri,Vol. 3 No. 1: 37-49
Rahayu, A.P., Ashadi, dan Saputro, S., (2014), Pembelajaran Kimia Menggunakan Metode Eksperimen dan Guided Inquiry ditinjau dari Kemampuan Matematis dan Kreativitas Siswa, Jurnal Inkuiri,Vol. 3 No.1 : 96-107
Rahardjo, S.B., (2014), Kimia Berbasis Eksperimen Untuk Kelas XI SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo
60
Sanjaya, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Unimed, Medan
Slameto, (1991), Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, PT Bumi Aksara, Jakarta
Sudjana, N., (2001), Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru Algensindo, Bandung
Sugiharti, G., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar, FMIPA Unimed, Medan
Supardi, (2013), Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Prima Ufuk Semesta, Jakarta
Susanti, R., Sunarno, W., dan Haryono, (2012), Pembelajaran Kimia Menggunakan Siklus Belajar 5E dan Inkuiri Bebas Dimodifikasi ditinjau dari Kemampuan Berpikir Analisis dan Kreativitas Siswa, Jurnal Inkuiri, Vol. 1 No. 1: 60-68
Susilowati, I.T., Ashadi, dan Budi, S., (2013), Pembelajaran Kimia Analitik Berbasis Masalah dengan Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek ditinjau dari Kreativitas dan Interaksi Sosial Mahasiswa, Jurnal Inkuiri,Vol. 2 No. 2: 143-152
Suyanti, R.D., (2010),Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta
Trowbridge, (1990), Becoming a Secondary School Science Teacher, Merill Publishing Company, Melbourne
Watoni, (2014), Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas XI SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo
Winataputra, (1992), Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar IPA, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta