Oleh :
Juli Tiara Anggi 4111121011
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala penyertaan dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang T.P 2014/2015”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. J.B. Sinuraya, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang M.Si, Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd dan Bapak Muhammad Kadri, S.Si, M.Sc sebagai dosen penguji 1, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Usler Simarmata, M.S dan Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku dosen validator yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melakukan penelitian dan ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harapan, M.S selaku dosen pembimbing akademik. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Adiwiharto, SE, MM, selaku kepala sekolah SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang, juga kepada Bapak Aslan, S.Pd selaku PKS I, kepada Ibu Sri Susanti, S.Pd selaku guru bidang studi fisika, dan seluruh staf dan pegawai di SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang.
Yoel Prayata Panggabean yang selalu memberikan dukungan semangat, doa, dan materi dari awal perkuliahan sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada teman-teman seperjuangan Fisika Dik C 2011 dan seluruh teman-teman Fisika Unimed 2011 yang telah memberikan masukan dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dan berjuang bersama pada saat perkuliahan, seminar proposal hingga siding dan penyelesaian skripsi. Juga kepada sahabat-sahabatku sekaligus teman seperjuanganku : Iramaya F. Sinaga, Nita Ariany Purba, dan Rotua Veronika Marpaung, Pesta Uli Banjarnahor, Riskana Br. Sitepu, dan Angela Mutia yang telah memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih juga kepada teman-teman PPL di SMA Swasta HKBP Girsang Sipanganbolon Parapat; Yusnita Sinaga, Dina Situmeang, Mariana Pasaribu, Hotdinar Sinaga, Stephanie Sibarani, Bernadetha Sitohang, Dewi Rajagukguk, dan lain-lain yang telah memberikan motivasi dan masukan dalam skripsi ini. Juga buat teman-teman serumah di Durung 233; D’Yenni Teresia Manalu, K’Nurhaida Natalia Purba, K’Dahlia Simangunsong, dan B’Rinto Gurning yang telah memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi ini serta seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulisa telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2015 Penulis,
iiiiiiiii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAININGTERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA PAB 8 SAENTIS
D E L I S E R D A N G T . P 2 0 1 4 / 2 0 1 5
Juli Tiara Anggi Damanik (NIM. 4111121011)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry trainingterhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang T.P 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester II di SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang T.P 2014/2015 yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 235 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random samplingdengan mengambil 2 kelas dari kelas secara acak yaitu kelas X2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 39 orang dan kelas X3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 34 orang. Instrumen yang digunakan yaitu tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 15 soal yang telah divalidasi yang terdiri dari 5 pilihan jawaban dan lembar observasi aktivitas siswa yang di analisis secara deskriptif dan diamati oleh dua observer.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes dan postes untuk kelas eksperimen adalah 33,33 dan 70,94, sedangkan nilai rata pretes dan postes untuk kelas kontrol adalah 32,94 dan 62,35. Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa dari pertemuan I sampai pertemuan III, diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa dikelas eksperimen sebesar 70,17 dengan kategori aktif dan nilai rata-rata aktivitas dikelas kontrol sebesar 59,71 dengan kategori cukup aktif.. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh bahwa ada pengaruh model pembelajaran inquiry trainingterhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik inamis di kelas X semester II SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang T.P 2014/2015.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 8
2.1.3 Aktivitas Belajar 11
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran 12
2.1.5 Model Pembelajaran Inkuiri 12
2.1.6 Model Pembelajaran Inquiry Training 13 2.1.7 Teori Belajar yang mendukung Model Inquiry Training 15
2.1.8 Penelitian Yang Relevan 16
2.1.9 Model Pembelajaran Konvensional (Pembelajaran Langsung) 18
2.1.10 Materi Pembelajaran 19
2.2 Kerangka Konseptual 31
2.3 Hipotesis Penelitian 32
BAB III METODE PENELITIAN 34
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian 34 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 34
3.3. Variabel Penelitian 34
3.4. Jenis Penelitian 35
3.5. Desain Penelitian 35
3.6. Prosedur Penelitian 35
3.7. Instrumen Penelitian 36
3.8. Analisis Butir Tes 40
vii
4464643
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51
4.1. Hasil Penelitian 51
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 62
5.1. Kesimpulan 62
5.2. Saran 62
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Aliran air yang dihasilkan oleh pompa air 20 Gambar 2.2. Aliran arus listrik yang dihasilkan oleh sumber tegangan 20 Gambar 2.3. Aliran muatan listrik q melalui penampang penghantar A 20 Gambar 2.4. Penghantar yang dihubungkan dengan sumber tegangan V 21 Gambar 2.5. Arah arus listrik pada penghantar yang mempunyai
hambatan R 21
Gambar 2.6. Salah satu bentuk resistor 22
Gambar 2.7. Skema penghambat dalam rangkaian listrik 22
Gambar 2.8. Susunan hambatan secara seri 23
Gambar 2.9. Susunan hambatan secara paralel 24
Gambar 2.10. Arus yang masuk dari dua cabang 25
Gambar 2.11. Pemisalan Hukum I Kirchoff pada alur kendaraan 25
Gambar 2.12. Rangkaian listrik sederhana 27
Gambar 2.13. Memasang amperemeter secara seri pada sebuah rangkaian 27
Gambar 2.14. Simbol Amperemeter 27
Gambar 2.15. Contoh penunjukkan jarum amperemeter 28
Gambar 2.16. Pemasangan hambatan shunt 29
Gambar 2.17. Simbol Voltmeter 29
Gambar 2.18. Rangkaian Listrik Sederhana 30
Gambar 2.19. Cara merangkai voltmeter 30
Gambar 2.20. Contoh penunjukkan jarum voltmeter 30
Gambar 2.21. Hambatan muka/depan 31
Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Siswa Kelas Eksperimen 52 Gambar 4.2. Diagram Batang Nilai Pretes Siswa Kelas Kontrol 52 Gambar 4.3. Diagram Batang Nilai Postes Siswa Kelas Eksperimen 53 Gambar 4.4. Diagram Batang Nilai Postes Siswa Kelas Kontrol 54
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 66 Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS) 97 Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar 103
Lampiran 4 Tes Hasil Belajar 115
Lampiran 5 Pedoman Penskoran Observasi 121 Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas 122 Lampiran 7 Tabel Persiapan Perhitungan Validitas 124 Lampiran 8 Perhitungan Validitas Soal 125 Lampiran 9 Tabel Persiapan Perhitungan Reliabilitas 127 Lampiran 10 Perhitungan Reliabilitas Soal 128 Lampiran 11 Tabel Persiapan Perhitungan Tingkat Kesukaran 130 Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 131 Lampiran 13 Tabel Persiapan Perhitungan Daya Beda 132 Lampiran 14 Perhitungan Daya Beda Soal 133 Lampiran 15 Data Pretes Kelas Eksperimen 134 Lampiran 16 Data Pretes Kelas Kontrol 136 Lampiran 17 Nilai Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 138 Lampiran 18 Data Postes Kelas Eksperimen 140 Lampiran 19 Data Postes Kelas Kontrol 142 Lampiran 20 Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 144 Lampiran 21 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, Dan Varians 146
Lampiran 22 Uji Normalitas 150
Lampiran 23 Uji Homogenitas 153
Lampiran 24 Uji Hipotesis 155
Lampiran 25 Daftar Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eskperimen 161 Lampiran 26 Daftar Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol 173 Lampiran 27 Rata-Rata Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 185 Lampiran 28 Rata-Rata Aktivitas Siswa Kelas Kontrol 186 Lampiran 29 Dokumentasi Penelitian 187 Lampiran 30 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 192 Lampiran 31 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 194 Lampiran 32 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 195 Lampiran 33 Tabel Harga Kritik Dari r Product Moment 196 Lampiran 34 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 197
Lampiran 35 Angket Siswa 198
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam menentukan martabat
suatu bangsa. Dengan pendidikan yang baik maka akan tercipta pula sumber daya
manusia yang berkualitas. Pendidikan berperan penting dalam mengembangkan
sumber daya manusia ke arah yang positif, baik dari segi pengetahuan, sikap,
maupun keterampilan. Pendidikan juga sebuah proses dalam rangka
mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya, dan yang memungkinkannya untuk berfungsi memenuhi
syarat dalam kehidupan masyarakat (Oemar Hamalik, 2012:3).
Tuntutan pendidikan tersebut ternyata belum sepenuhnya tercapai saat ini,
Belum tercapai tuntutan tersebut terlihat dari hasil belajar siswa yang belum
maksimal, salah satunya pada pelajaran fisika. Masih rendahnya hasil belajar
fisika siswa dikarenakan cara belajar siswa yang masih cenderung menghapal
informasi serta lingkungan sekitar yang kurang mendukung (Rofiqoh Hasan,
2012). Selain itu hasil belajar fisika siswa yang masih rendah ini juga disebabkan
oleh anggapan siswa terhadap pelajaran fisika yaitu bahwa fisika adalah pelajaran
yang menakutkan dan sulit, sehingga siswa tidak berminat untuk mempelajarinya
dan mereka beranggapan bahwa fisika hanya cocok dipelajari oleh ilmuwan atau
ahli-ahli fisika (Derlina, 2013). Hal yang sama juga ditemui di SMA PAB 8
Saentis Deli Serdang. Studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan cara
menyebarkan angket, dari 47 siswa terdapat 89,36% atau 42 siswa mengatakan
fisika merupakan pelajaran yang sulit. Fisika dikatakan sulit karena menurut
mereka fisika penuh dengan rumus dan hitungan serta sulit untuk memahami
kajiannya. Begitupun dengan hasil wawancara dengan guru bidang studi fisika di
SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang bahwa dari nilai rata-rata ulangan harian fisika
masih sangat rendah, terdapat 57,90 % atau 55 orang dari 95 siswa yang
memperoleh nilai di bawah KKM dimana nilai KKM di sekolah tersebut adalah
75. Menurut beliau bahwa motivasi siswa untuk mempelajari fisika juga masih
Hasil belajar fisika di sekolah yang masih rendah ini juga tidak lepas dari
pengaruh pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Pelaksanaan
pembelajaran yang kurang baik tentunya juga akan mempengaruhi hasil belajar
siswa. Menurut Hakim dkk (2012), rendahnya hasil belajar fisika siswa
dipengaruhi oleh pelaksanaan pembelajaran dikelas yang masih menggunakan
model pembelajaran konvensional sehingga pembelajaran masih monoton. Siswa
jarang dilibatkan dan siswa hanya ditekankan untuk menghafal rumus-rumus.
Selain itu guru juga jarang melakukan praktikum, tetapi hanya melakukan
demonstrasi saja. Alasannya karena demonstrasi tidak memerlukan waktu yang
banyak sehingga materi dapat selesai dengan cepat. Hal ini mengakibatkan siswa
menjadi pasif dan tidak dapat melakukan praktikum. Begitu juga dalam Hayati
dan Retno Dwi Suyanti (2013), bahwa masih kurang variatifnya model
pembelajaran yang diterapkan guru dikelas memberikan pengaruh terhadap hasil
belajar fisika siswa. Guru cenderung menggunakan model pembelajaran
konvensional dengan metode ceramah. Seringnya guru menyuruh siswa membaca
bahan ajar, mencatatnya, menghafal dan mengerjakan soal-soal kerap membuat
siswa merasa bosan, jengkel, dan tidak ada kemauan untuk mendalaminya.
Pembelajaran konvensional yang diterapkan guru dikelas membuat siswa
cenderung pasif. Hal yang sama juga ditemukan dari hasil wawancara dengan
salah satu guru bidang studi fisika di SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang, guru
menyadari bahwa masih kurang variatifnya model pembelajaran yang diterapkan
di dalam kelas.
Berdasarkan kenyataan diatas, perlu adanya upaya yang dilakukan untuk
membuat siswa menjadi lebih tertarik untuk mempelajari fisika dan lebih aktif
ketika pembelajaran berlangsung di kelas. Mengingat bahwa fisika adalah
pelajaran yang tidak hanya sekedar mengetahui teori dan rumus tetapi juga
pemahaman konsep dan menghubungkannya dengan gejala-gejala yang terjadi
disekitar kita. Maka salah satu model pembelajaran yang ditawarkan yaitu model
pembelajaran inquiry training. Joyce (2011:202), mengatakan bahwa model
pembelajaran inquiry trainingdirancang untuk membawa siswa secara langsung
3
ilmiah tersebut ke dalam periode waktu yang singkat. Dalam model inquiry
training ini, dimulai dengan menyajikan kejadian yang sedikit membingungkan
(puzzling event). Menurut Suchman dalam Joyce (2011:202), bahwa ketika
individu dihadapkan pada situasi membingungkan semacam itu maka secara
alamiah akan termotivasi untuk menemukan jawaban dari teka-teki tersebut.
Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan disiplin dan keterampilan
intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan
jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya. Melalui pembelajaran ini, siswa
diharapkan menjadi lebih aktif untuk mengajukan pertanyaan mengapa sesuatu
itu terjadi kemudian mencari serta mengumpulkan serta memproses data secara
logis untuk selanjutnya mengembangkan strategi intelektual yang digunakan
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran inquiry trainingjuga
telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya seperti oleh Trisno dkk (2014),
dalam penelitiannya diperoleh perbedaan rata-rata hasil belajar yang signifikan
antara kelas eksperimen dengan model inquiry trainingdan kelas kontrol dengan
model konvensional. Dimana kelas eksperimen memperoleh rata-rata hasil belajar
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas konvensional. Begitu juga pada
penelitian Pandey, dkk (2011), menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran Inquiry Training lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan
model pembelajaran konvensional. Terlihat bahwa model pembelajaran inquiry
training memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar siswa
dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran
konvensional. Hasil yang sama juga terlihat dalam Maria Firma S. Ginting (2013),
diperoleh nilai rata-rata hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran
inquiry trainingadalah 73,38 sedangkan dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil
belajar dengan model konvensional yaitu 63,61 terlihat perbedaan yang cukup
signifikan. Akan tetapi penelitian-penelitian tersebut masih memiliki kelemahan
yaitu masih kurang efektifnya penggunaan waktu sehingga sebagian tahap dapat
Untuk itu, dalam penelitian ini peneliti akan lebih memperhatikan efisiensi
waktu agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik terutama saat melakukan
eksperimen dan menjelaskan langkah pembelajaran inquiry training sehingga
siswa tidak merasa heran dengan model pembelajaran inquiry training yang
dipakai saat proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry TrainingTerhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang T.P 2014/2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat diidentifikasi
beberapa masalah yaitu:
1. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika, yaitu
terdapat 55 orang siswa yang memperoleh nilai rata-rata dibawah
KKM
2. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika
3. Kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru
4. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih berorientasi
pada pembelajaran konvensional
5. Keterlibatan siswa pada proses pembelajaran masih kurang
1.3 Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran ini,maka
peneliti membuat batasan masalah sebagai berikut:
1. Subjek penelitian adalah siswa SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang
Kelas X Semester II T.P 2014/2015
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah inquiry training
3. Materi dalam penelitian ini adalah Listrik Dinamis di kelas X semester
5
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis
di kelas X semester II SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang
menggunakan pembelajaran konvensional?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis
di kelas X semester II SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry training?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas X SMA PAB 8 Saentis Deli
Serdang selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional?
4. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas X SMA PAB 8 Saentis Deli
Serdang selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry training?
5. Apakah ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran inquiry
training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester II SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka adapun tujuan penelitian ini
dilakukan untuk :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester II SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang
menggunakan pembelajaran konvensional
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester II SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang
dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas X SMA PAB 8 Saentis
Deli Serdang selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
4. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas X SMA PAB 8 Saentis
Deli Serdang selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran inquiry training
5. Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh model pembelajaran
inquiry trainingterhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester II SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi dalam alternatif pemilihan model
pembelajaran khususnya dalam pembelajaran fisika
2. Sebagai bahan masukan dalam rangka perbaikan pembelajaran
selanjutnya yaitu pembelajaran yang lebih kreatif dan berkualitas serta
memperdalam pengetahuan mengenai model pembelajaran inquiry
training.
1.7 Defenisi Operasional
1. Inkuiri berarti serangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Inkuiri
tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh
potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan
pengembangan keterampilan (Gulo,2002 : 93).
2. Hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan
atau diciptakan baik secara individual atau kelompok
3. Aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik/jasmani maupun
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar pada kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran
konvensional adalah 62,35 dengan kategori tidak tuntas.
2. Hasil belajar pada kelas eksperimen dengan menerapkan model
pembelajaran inquiry training adalah 70,94 dengan kategori tidak tuntas.
3. Rata-rata aktivitas siswa pada kelas kontrol dengan menerapkan
pembelajaran konvensional adalah 59,71 dengan kategori cukup aktif.
4. Rata-rata aktivitas siswa pada kelas eksperimen dengan menerapkan
model pembelajaran inquiry trainingadalah 70,17 dengan kategori aktif.
5. Ada pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA PAB 8 Saentis
Deli Serdang T.P 2014/2015 dengan thitung > ttabel = 3,463 > 1,668 pada taraf signifikansi α = 0,05.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu:
1. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya membuat perencanaan yang lebih
baik pada pengorganisasian kelompok, sebaiknya jumlah siswa dalam
setiap kelompok cukup 3 - 4 orang saja supaya setiap anggota kelompok
tersebut aktif dalam kegiatan praktikum.
2. Kepada peneliti selanjutnya agar menambah jumlah observer. Agar ketika
dilaksanakannya pembelajaran pengawasan lebih maksimal, karena setiap
observer sudah mendapatkan tugas untuk mengawasi satu atau dua
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, A., (2014), The Effect of Inquiry–based Learning Method on Students’ Academic Achievement in Science Course, Universal Journal of Educational Research2: 37-41
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R., (2010), Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran Pengajaran Dan Asesmen, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Dahar, R,W., (2011), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Bandung.
Derlina, dan Sihotang, M.I., Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi PokokOptik Geometri Kelas X SMA St. Yoseph Medan, Prosiding Semirata 2013
Dimyati, dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah., (2011), Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S., dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan., (2014), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Pendidikan FMIPA Unimed, FMIPA Unimed, Medan.
Ginting, M.F., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Dikelas X Semester 2 SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Gulo, W., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Grasindo, Jakarta.
Hakim, A., Nasution, H., dan Derlina, (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model Pembelajaran Inquiry Training dan Konvensional Pada Materi Pokok Gaya dan Hukum Newton Di Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan, Jurnal Online Pendidikan Fisika1: 8-16
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
64
Harahap, F., dan Sinuraya, J., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Pengukuran Kelas VII Semester I MTs N 2 Medan T.P 2012/2013, Jurnal INPAFI1: 34-40
Harahap, R.H., dan Harahap, M.B., (2012), Efek Model Pembelajaran Anvance Organizer Berbasis Peta Konsep Dan Aktivitas Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa, Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika4: 32-37
Hayati, dan Suyanti, R.D., (2013), Efek Model Pembelajaran Inquiry Training Berbasis Multimedia Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa,
Jurnal Online Pendidikan Fisika 2:24-33
Joyce, B., Weil, M. dan Calhoun, E., (2011), Models Of Teaching: Model-Model Pembelajaran Edisi Kedelapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Kanginan, M., (2002), Fisika Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Njoroge, G.N., Changeiywo, J.M., dan Ndirangu, M., (2014), Effects of inquiry-based teaching approach on Secondary School Students’ achievement and motivationin Physics in Nyeri County, Kenya, International Journal of Academic Research in Education and Review, 2: 2-16
Pandey, A., Nanda, G.K., dan Ranjan, V., (2011), Effectiveness of Inquiry Training Model over Conventional Teaching Method on Academic Achievement of Science Students in India, Journal of Innovative Research in Education, 1: 8-20
Sirait, J.V., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X Smester 1 SMA N 1 Percut Sei Tuan T.A 2011/2012., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sirait, R., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry TrainingTerhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha dan Energi Kelas VIII MTS N-3 Medan, Jurnal Pendidikan Fisika1: 21-26
Suwondo, dan Wulandari, S., (2013), Inquiry-Based Active Learning : The Enhancement of Attitude and Understanding of the Concept of Experimental Design in Biostatics Course, Asian Social Sicence 9: 212-219
Sumiati, dan Asra, (2013), Metode Pembelajaran, Bumi Rancaekek Kencana, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Trisno, Kendek Y., dan Pasaribu, M., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran
Training InquiryTerhadap Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Kalor Siswa SMP Negeri 9 Palu, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) 2: 14-20