• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN MENGUNYAH PERMEN KARET NON FREE-SUGAR DAN PERMEN KARET FREE-SUGAR TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK PADA WANITA USIA > 40 TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN MENGUNYAH PERMEN KARET NON FREE-SUGAR DAN PERMEN KARET FREE-SUGAR TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK PADA WANITA USIA > 40 TAHUN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PERBANDINGAN MENGUNYAH PERMEN KARET NON FREE-SUGAR DAN PERMEN KARET FREE-SUGAR TERHADAP PENINGKATAN

MEMORI JANGKA PENDEK PADA WANITA USIA > 40 TAHUN

Oleh:

SHAFITRI FIRDA AMALIYA 201110330311171

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

KARYA TULIS AKHIR

PERBANDINGAN MENGUNYAH PERMEN KARET NON FREE-SUGAR DAN PERMEN KARET FREE-SUGAR TERHADAP PENINGKATAN

MEMORI JANGKA PENDEK PADA WANITA USIA > 40 TAHUN

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh:

SHAFITRI FIRDA AMALIYA NIM. 201110330311171

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)
(4)
(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia serta hidayah-Nya yang senantiasa tercurah, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Perbandingan Mengunyah Permen Karet Non Free-Sugar dan Permen Karet Free-Sugar terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek Pada Wanita Usia > 40 Tahun” ini. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing yaitu dr. Mochammad Bahrudin, Sp.S dan dr. Andika Maharani serta dosen penguji dr. Bangun Nusantoro, Sp.Rad dalam rangka penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, khususnya Allah SWT, sangatlah tidak mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dan semoga penelitian ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, Juni 2015

(6)

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan, kesabaran dan lindungan-Nya sehingga penulisdapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. dr. Irma Suswati, M.Kes, dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Ma’roef Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr. Rahayu Sp.S selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

5. dr. Iwan Sis, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

6. dr. Mochammad Bahrudin Sp.S selaku pembimbing 1 yang telah membantu, menyediakan waktu, memberikan masukan dan ilmu beliau selaku ahli di bidang neurologi yang sangat membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.

7. dr. Andika Maharani, selaku dosen pembimbing 2 yang dengan sabar telah membimbing penulisan dan senantiasa memberi semangat sehingga saya dapat meyelesikan tugas akhir ini.

8. dr. Bangun Nusantoro, Sp.Rad, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan ilmunya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

(7)

v

dan Loeloek Fatiyatus Zahrah atas segala doa, perhatian, kasih sayang, semangat, inspirasi, waktu, materi dan segala hal yang telah diberikan, 10.Sahabat-sahabat tersayang, Juwita, Penny, Putri, Rosi, Fero, Dita, Iin,

Gita, Tiara, Tya, Alfia, Tari, Nia, Lili yang selalu sabar, memberikan semangat, motivasi, bantuan, waktu dan canda serta tawanya.

11.Yang terkasih dr. Yogananta Ramadhan Sanggara Nasution rahimahullah yang semasa hidup selalu sabar, memberikan semangat, motivasi, dan hiburannya dalam penulisan karya tulis akhir ini.

12.Semua teman-teman Adorables yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh pendidikan kedokteran.

(8)

viii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PENGUJIAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR SINGKATAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Rumusan masalah ... 4

1.3 Tujuan penelitian... 5

1.3.1 Tujuan umum ... 5

1.3.2 Tujuan khusus ... 5

1.4 Manfaat penelitian... 5

1.4.1 Manfaat untuk akademik ... 5

1.4.2 Manfaat untuk masyarakat ... 5

1.4.3 Manfaat untuk institusi ... 6

(9)

ix

2.1 Memori ... . 7

2.1.1 Definisi memori ... 7

2.1.2 Macam memori ... 7

2.1.2.1 Memori segera ... 7

2.1.2.2 Memori jangka pendek ... 7

2.1.2.3 Memori jangka panjang ... 8

2.1.3 Proses memori ... 8

2.1.3.1 Proses penyandian informasi (encoding) ... . 8

2.1.3.2 Proses penyimpanan informasi (storage) ... . 9

2.1.3.3 Proses retrieval... . 9

2.1.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi memori ... 10

2.1.5 Pemeriksaan memori jangka pendek ... 11

2.2 Fisiologi mengunyah ... 12

2.3 Hubungan mengunyah dengan memori jangka pendek ... 13

2.3.1 Hubungan antar neuron ... 13

2.3.2 Humoral connections ... 15

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 19

3.1 Kerangka konsep ... 19

3.2 Hipotesis ... 21

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 22

4.1 Rancangan penelitian ... 22

4.2 Tempat dan waktu penelitian ... 22

4.3 Populasi dan sampel ... 22

(10)

x

4.3.2 Sampel ... 22

4.3.3 Estimasi besar sampel ... 22

4.3.4 Teknik pengambilan sampel ... 23

4.3.5 Karakteristik sampel penelitian ... 23

4.3.5.1 Kriteria inklusi ... 23

4.3.5.2 Kriteria eksklusi ... 23

4.3.6 Variabel penelitian ... 24

4.4 Definisio perasional ... 24

4.5 Instrumen penelitian ... 25

4.6 Metode pengumpulan data ... 26

4.7 Metode pengolahan dan analisis data... 26

4.8 Alur penelitian ... 27

4.9 Jadwal penelitian ... 28

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA... 29

5.1 Hasil penelitian ... 29

5.1.1 Memori jangka pendek sebelum dan sesudah mengunyah ... . . 29

5.1.2 Memori jangka pendek pada kelompok permen karet non free sugar dan kelompok permen karet free sugar... 30

5.2 Analisis Data ... 31

5.2.1 Uji-t berpasangan ... 31

5.2.2 Uji-t tidak berpasangan... . 31

BAB 6 PEMBAHASAN ... ... 33

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

(11)

xi

(12)

xii

DAFTAR SINGKATAN

ACTH = Adeno Cortico Tropine Hormone ARAS = AscendingReticularActivatingSystem CNS = Central Nervus System

CRF = Corticotropic Releasing Factor HPA = Hipotalamus Pituitary Adrenal

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Permohonan bersedia menjadi responden ... 40

2. Persetujuan menjadi responden ... 41

3. Angket kuesioner ... 42

4.Nonsense Syllabels Test ... 44

5. Hasil penelitian ... 46

6. Analisis data ... 48

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Tabel jadwal penelitian ... 28 5.1 Karakteristik sampel ... 29 5.2 Nilai memori jangka pendek sebelum dan sesudah mengunyah ... 30 5.3 Nilai memori jangka pendek kelompok permen karet non free sugar dan

kelompok permen karet free sugar ... 30 5.4 Uji-t berpasangan pada kelompok permen karet non free sugar dan kelompok

permen karet free sugar ... 31 5.5 Uji-t tidak berpasangan pada kelompok permen karet non free sugar dan

(16)

37

DAFTAR PUSTAKA

Allen, A. P., Smith, A. P., 2011, A Review of The Evidence that Chewing Gum Affects Stress, Alertness and Cognition, Journal of Behavioral and

Neuroscience Resesearch, Vol 9 (1) : 7-23

Benner, Mary T., 2006, Effects of Chewing Gum on Memory of Stidied Words,

The Journal of The Honors Program, MarywoodUniversity

Bhagoji, B, Sanjay., Mrutyanjay Mirje, Mahesh Patil, Mallikarjun Biradar, 2014, Correlation of Blood Glucose Level with Working and Short Term Memory

Status in Type 2 Diabetes Mellitus, International Journal of Recent Trends

in Science And Technology, Volume 10, Issue 1, Hal: 32-35

Dahlan, M. Sopiyudin, 2010, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta: Salemba Medika

Ganong, W. F., 2003, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong, Edisi 22,Jakarta:EGC

Guyton, A. C., Hall, J. E., 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC, Hal: 999-1000

Kanarek, R. B., & Swinney D, 1990, Effects of food snacks on cognitive

performance in male college students, Appetite, 14(1), 15-27

Kaplan, R.J., C.E. Greenwood, G. Winocur, T.M.S, 2000, Cognitive Performance is Associated with Glucose Regulation in Healthy Elderly Persons and can

be Enhanced with Glucose and Dietary Carbohydrate. Am K Clin Nutr 72

(17)

38

Kozlov, Michail D., Robert W. Hughes., Dylan M. Jones, 2011, Gummed-up

memory: Chewing gum Impairs Short-term Recall, The Quarterly Journal

Of Experimental Psychology, iFirs, hal: 1-13

Kustiyah, Lilik., H Syarief., Hardiansyah., Rimbawan., S.H Suradijono., 2006, Pengaruh Intervensi Makanan Kudapan Terhadap Peningkatan Glukosa Darah dan Daya Ingat Anak Sekolah Dasar, Media Gizi dan Keluarga, 30 (1): 42-57

Noviani, Livia., 2007, Pengaruh Mengunyah Permen Karet terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek dan Denyut Nadi, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

Ono, Y., Yamamoto, T., Kubo, K., Onozuka, M. 2010. Review article occlusion and brain function: Mastication as a prevention of cognitive dysfunction.

Journal of oral rehabilitation, blackwell publishing Ltd., hal:10-12

Putranto, Puji Leksono, 2009, The Effect of Brain Gym to the Short Term Memory

Function of Children From Low Economic Status Family, Universitas

Diponegoro, Hal: 13-30

Rossman, Marni., 2010, The Effects of Stress on Short-Term and Long-Term

Memory, Trace: Tennessee Research and CreativeExchange

Sasaki, A., 2001, Influence of mastication on the amount of hemoglobin in human

preventative brain tissue, J. Stomatological Soc., 68 (1) : 72-81

Satyanegara, 2010, Ilmu Bedah Saraf, Edisi IV, Hal: 148

Scholey, A., Haskell, C., Robertson, B., Kennedy, D., Milne, A. & Wetherell, M.,2009,Chewing gum alleviates negative mood and reduces cortisol during

(18)

39

Sharie Jie, 2007, Olahraga Cara Ampuh Pertajam Ingatan.www.medicastore.com, 23 April 2008

Sherwood, L., 2001, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi 2, Hal: 546-547 Silalahi, Romayanti, 2010, Analisa Jenis dan Kadar Pemanis Buatan Pada Permen

Karet yang Beredar di Kota Medan Tahun 2010, Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan

Smith, A, P., 2009, effect of caffein in chewing gum on mood and attention.

Human psychopharmocology: clinical and experimental. 24 (3), 239-247

Sousa, D, A., 2012, Bagaimana Otak Bekerja, Edisi 3, Jakarta: PT Indeks

Susanto, Yuliana., Pinandjojo Djojosoewarno., Rosnaeni, 2009, Pengaruh Olahraga Ringan Terhadap Memori Jangka Pendek Pada Wanita Dewasa, JKM, Vol.8: 144-150

Tanu, Ian, 2007, Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Wilkinson, L., Scholey, A., and Wesnes, K., 2002, Chewing Gum selectively

improved aspects of memory in healthy volunteers, Appatite 38: 235-236

Www.keclowokwaru.malangkota.go.id/gambaran-umum

Zibell, S., and Mandansky, E., 2009, impact of chewing gum on stress levels: online self-perception reasearch study. Current medical research and

(19)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak lepas dari kegiatan mengunyah. Mengunyah merupakan proses membuka dan menutup mulut secara berulang-ulang. Selain berfungsi pada sistem pencernaan, mengunyah juga memberikan manfaaat pada fungsi kognisi, salah satunya atensi (upaya pemusatan perhatian). Ketika seseorang mengunyah, melalui sensorik saraf trigeminus akan mengaktifkan pusat kesadaran di batang otak Ascending Reticular Activating

System(ARAS), selain itu juga akan meningkatkan glukosa darah melalui

perangsangan untuk meningkatkan release hormon glukokortikoid (Ono dkk, 2010). Ketika seseorang mengunyah perfusi darah ke otak juga menjadi lebih baik (Wilkinson dkk, 2002). Hal tersebut akan memberikan efek positif pada fungsi kognisi, khususnya atensi sehingga ikut berperan dalam peningkatan memori jangka pendek.

(20)

2

Sebagian besar masyarakat lebih menyukai makanan yang manis dan berasa, sehingga permen karet yang berasa lebih disukai dibandingkan yang tanpa rasa. Selain itu, permen karet yang berasa akan lebih lama dikunyah karena rasa manis dan rasa yang terkandung pada permen karet lebih bertahan lama. Disamping itu, permen karet yang mengandung lebih banyak gula dapat meningkatkan kadar gula dalam darah yang menjadi nutrisi bagi otak.

Memori secara fisiologis adalah hasil dari perubahan kemampuan penjalaran sinaptik dari satu neuron ke neuron berikutnya, sebagai akibat dari aktivitas neural sebelumnya (Guyton, 2008). Ada tiga jenis memori yang terlibat dalam proses memori, yaitu memori segera (immediate memory) yang diterima selama beberapa detik seperti mengingat angka, memori jangka pendek (short

term memory) yang diterima selama beberapa menit dan akan dipertahankan

selama memori itu dibutuhkan seperti mengingat sebuah nama benda atau nama tempat, dan memori jangka panjang (long term memory) yang akan disimpan selama bertahun-tahun seperti mengingat pelajaran (Ganong, 2003). Memori jangka pendek paling sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari seperti mengingat nama dan nomor telepon.

(21)

3

beberapa sel otak terutama sel dentate gyrus yang berangsur-angsur mulai mati, juga karena berkurangnya daya elastisitas pembuluh darah. Sel otak yang mulai mati tersebut tidak akan mengalami regenerasi, sehingga menyebabkan mudah lupa (Sharie Jie, 2007).

Kanarek dan Swinney mengemukakan bahwa dengan mengkonsumsi makanan yang kaya kalori lebih meningkatkan fungsi kognisi otak seperti atensi dan memori jangka pendek dibandingkan dengan makanan yang rendah kalori (Kanarek & Swinney, 1990). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kanarek dan Swinney tahun 1990 menunjukkan bahwa nilai tes kelompok yang mengkonsumsi makanan kaya kalori secara signifikan meningkat pada tes backward digit span

recall dibandingkan dengan kelompok yang mengkonsumsi makanan rendah

kalori, kelompok yang mengkonsumsi makanan kaya kalori juga menunjukkan perbaikan dalam penalaran aritmatika dan atensi (perhatian) (Kanarek & Swinney, 1990). Permen karet non free sugar memiliki lebih banyak kalori dibandingkan permen karet free sugar, hal ini disebabkan karena permen karet non free sugar yang mengandung gula murni memiliki lebih banyak kalori dibandingkan permen karet free sugar yang mengandung pemanis sintestis (bukan gula murni) (Silalahi, 2010), sehingga permen karet non free sugar lebih meningkatkan fungsi kognisi seperti memori jangka pendek dan atensi dibandingkan dengan permen karet free

sugar (Kanarek & Swinney, 1990).

(22)

4

akan mengurangi stres atau akan membantu konsentrasi (Zibell&Madansky, 2009; Wilkinson, 2002). Hasil penelitian di Jepang yang dilakukan oleh Sasaki pada tahun 2001 menunjukkan bahwa aliran darah ke otak mengalami peningkatan sebesar 25 % ketika mengunyah permen karet. Pada penelitian yang dilakukan oleh Benner tahun 2006 juga menunjukkan bahwa mengunyah permen karet sugar yang mengandung lebih banyak kalori dapat meningkatkan fungsi otak seperti sikap kewaspadaan dan meningkatkan memori daripada permen karet free-sugar.

Kelurahan Sumbersari memiliki luas wilayah kurang lebih 92,4 Ha dengan jumlah penduduk sebesar 14.245 jiwa yang terdiri dari 7.215 jiwa penduduk laki-laki dan 7.020 jiwa penduduk perempuan. Jumlah ibu rumah tangga yang berumur di atas 40 tahun di kelurahan Sumbersari sebanyak 2.237 jiwa

(keclowokwaru.malangkota.go.id), selain dari banyaknya ibu rumah tangga yang

berumur di atas 40 tahun, karakteristik warga kelurahan Sumbersari juga sesuai dengan karakteristik yang diharapkan pada penelitian ini, sehingga kelurahan Sumbersari menjadi tempat penelitian ini dilakukan.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin memastikan perbandingan antara mengunyah permen karet non free-sugar dan permen karet free-sugar terhadap peningkatan memori jangka pendek pada wanita dewasa lebih dari 40 tahun.

1.2Rumusan Masalah

(23)

5

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum:

Untuk mengetahui perbandingan mengunyah permen karet non

free-sugar dan permen karet free-sugar terhadap memori jangka pendek terhadap

wanita dewasa lebih dari 40 tahun. 1.3.2 Tujuan khusus:

Untuk mengetahui rata-rata nilai responden yang mengunyah permen karet non free-sugar dan free-sugarketika dilakukan tes memori jangka pendek pada wanita dewasa lebih dari 40 tahun.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Akademik

a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bukti ilmiah bahwa mengunyah permen karet non free sugar dan permen karet free sugar dapat meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa lebih dari 40 tahun.

b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber acuan penelitian lainnya yang berhubungan dengan permen karet dan memori yang dilakukan oleh akademisi lain.

1.4.2 Masyarakat

(24)

6

1.4.3 Institusi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pencarian identitas inilah mereka harus memiliki kemampuan sosialisasi untuk membuka diri, karena pengetahuan tentang diri akan meningkatkan komunikasi dan pada

Tahap pertama adalah mempelajari metode untuk mencari eksistensi solusi gelombang jalan model model sistem nonlinier dan membuktikan kestabilan solusi gelombang jalan yang

• ProperSubstring string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan satu atau lebih simbol- simbol paling depan dan/atau simbol-simbol paling belakang

[r]

Begitu pula sebaliknya larutan yang tidak dapat tersaring dengan kertas GF/F tersebut juga tidak dapat tersaring pada ginjal mamalia, dengan demikian percobaan ini dapat

Pada penelitian ini, dibangun sistem untuk mengimplementasikan Algoritma SVM untuk analisis sentimen pada data tweet tentang PASLON PILPRES 2019 dengan keyword “jokowi”

kelas. 7) Faktor yang memiliki keterkaitan pada tipe emotional engagement adalah partisipasi siswa dalam kebijakan sekolah, kesempatan bagi siswa dan staff untuk terlibat

tambah data perijinan cetak surat ubah perijinan T cari perijinan buka form permohonan Y cari permohonan buka form perijinan pilih jenis retribusi proses tanggal kontrak