KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN PENINGKATAN KADAR BUN DAN KREATININ PLASMA
DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN DIABETES
MELITUS DI RSUD KABUPATEN JOMBANG
Oleh:
CHOIRUNIZAR AWALUDIN DYAN FAHMI
09020108
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
HASIL PENELITIAN
HUBUNGAN PENINGKATAN KADAR BUN DAN KREATININ PLASMA
DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN DIABETES
MELITUS DI RSUD KABUPATEN JOMBANG
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan Kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh:
CHOIRUNIZAR AWALUDIN DYAN FAHMI
09020108
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
3 Agustus 2013
Pembimbing I
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD
Pembimbing II
dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
iv
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Choirunizar Awaludin Dyan Fahmi ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 3 Agustus 2013.
Tim Penguji,
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD , Ketua
dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS , Anggota
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul “Hubungan Peningkatan Kadar BUN dan Kreatinin Plasma dengan Gangguan
Fungsi Kognitif pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Kabupaten Jombang”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan penelitian ini, sangatlah tidak mudah. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran.
2.dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran dan selaku Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberi saran, nasihat, koreksi, dan motivasi dalam proses penyelesaian karya tulis akhir ini.
vi
4.dr. Kusuma Andriana, Sp.OG, selaku Penguji yang telah sabar menguji dan memberikan saran yang sangat berharga demi kesempurnaan karya tulis akhir ini.
5.Para dosen pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.
6.Para laboran dan TU Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kemudahan dalam proses belajar di perkuliahan selama ini.
7.Seluruh keluarga besar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, terutama angkatan 2009 dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam penulisan karya tulis akhir ini.
Karya Tulis Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga karya tulis akhir ini ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 19 Agustus 2013
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Allah SWT, dengan rahmat dan hidayah-Mu sehingga karya tulis akhir ini dapat terselesaikan.
2. Mama Dra. Hj. Sutrismi dan Papa Drs. H. Choirul Anam, yang telah menjadi “orang tua super” yang selalu mendoakan, memberi motivasi dan cinta yang
teramat besar kepada penulis selaku anak tunggalnya.
3. Mbah Umi Kulsum, Bu Dhe Siti, dan Pak Dhe Mashari, yang telah memberi petuah serta doa untuk kelancaran proses pembuatan skripsi ini.
4. My brother, Teddy Prawiro dan Purna Dwi Saputra, yang telah menemani hari-hari penulis baik disaat senang maupun disaat galau serta selalu menjadi teman diskusi yang memberi banyak masukan dan dukungan dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. Ayahanda dan Ibunda dari Purna Dwi Saputra, yang telah menyediakan tempat di Kepanjen selama masa pencarian inspirasi.
viii
Hikmatul M), yang telah memberi segala informasi tentang jadwal dosen, tempat statistik, dan banyak lagi yang tidak mungkin penulis sebutkan semua. 7. Mantan personil “kos-an mbah”, M. Irfan Rahmatullah, Mahardika A.N,
Heka Setyo A, Ryan P, dan Lalu Khoirunazmi, yang telah menjadi teman terdekat penulis dalam menjalani petualangan hidup di FK UMM mulai semester awal hingga saat ini.
8. Mas Miftah, Pak Joko, Pak Kus, Mbak Emi, Mbak Dila, Mbak Fat, Pak Yono, Bu Rom, Mas Didit, Bu Endang, dan Mas Faisal, yang telah memberi bantuan dan dukungan selama ini.
9. Seluruh staf bagian umum, rekam medik, dan unit hemodialisa RSUD Kabupaten Jombang, yang telah membantu selama proses penelitian.
10. Seluruh teman-teman FK UMM angkatan 2009/2010 lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan semua, terima kasih atas
ix ABSTRAK
Fahmi, Choirunizar Awaluddin Dyan. 2013. Hubungan Peningkatan Kadar BUN dan Kreatinin Plasma dengan Gangguan Fungsi Kognitif pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Kabupaten Jombang. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Meddy Setiawan, Sp.PD (2) dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS
Latar Belakang: Gangguan fungsi kognitif dapat disebabkan karena peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma. Peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma merupakan akibat dari penurunan fungsi ginjal yang sering terjadi pada pasien diabetes melitus.
Tujuan: Mengetahui hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus di RSUD Kabupaten Jombang.
Metode: Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah pasien diabetes melitus di RSUD Kabupaten Jombang bulan Januari 2011-Desember 2012 yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian dilakukan pengambilan data tambahan dengan tes MMSE. Analisis data menggunakan uji korelasi pearson dan uji regresi linier berganda.
Hasil Penelitian dan Diskusi: Hasil uji korelasi pearson, baik antara BUN dan MMSE maupun kreatinin plasma dan MMSE, diperoleh hubungan yang signifikan (0,003 < 0,050 dan 0,013 < 0,050). Uji korelasi antara BUN dan MMSE didapatkan kekuatan korelasi sedang (|r| = 0,455), sedangkan uji korelasi antara kreatinin plasma dan MMSE didapatkan kekuatan korelasi lemah (|r| = 0,377). Kedua uji korelasi ini didapatkan arah korelasi yang negatif. Dari uji regresi linier berganda diperoleh R2 sebesar 0,416 yang menyatakan bahwa BUN dan kreatinin plasma berpengaruh terhadap MMSE sebesar 41,6%.
Kesimpulan: Terdapat hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus di RSUD Kabupaten Jombang..
x ABSTRACT
Fahmi, Choirunizar Awaluddin Dyan. 2013. The Relationships Increased Levels of BUN and Creatinine Plasma with Impaired Cognitive Function on diabetes melitus Patients at Jombang District Hospital. Final Assignment, Medical Faculty University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) dr. Meddy Setiawan, Sp.PD (2) dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS
Background: Impaired cognitive function could caused by increased levels of BUN and creatinine plasma. Increased levels of BUN and creatinine plasma caused by decreasing kidney function that often occur on diabetes melitus patient. Objective: To know the relationships increased levels of BUN and creatinine plasma with impaired cognitive function on diabetes melitus patients at Jombang district hospital.
Method: Observational analytic with cross sectional approach. Sample was diabetes melitus patient at Jombang District Hospital from January 2011 – December 2012 that was fulfilled in inclusion criteria, and carried out removal data by MMSE test. This analysis used pearson correlation and multiple regression linier tests.
Research Results and Discussion: Pearson correlation’s result, between BUN and MMSE, then between kreatinin plasma and MMSE, obtained significance correlation (0,003 < 0,050 and 0,013 < 0,050). Correlation test between BUN and MMSE obtained medium correlation (|r| = 0,455), while correlation test between kreatinin plasma an MMSE obtained weak correlation (|r| = 0,377). Both correlation tests were obtained negative correlation. From multiple regression linier test, R2 got 0,416 showed that BUN and kreatinin plasma was influence MMSE 41,6%.
Conclusion: There was relationships increased levels of BUN and creatinine plasma with impaired cognitive function on diabetes melitus patients at Jombang District Hospital.
xi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN iii
LEMBAR PENGUJIAN iv
KATA PENGANTAR v
UCAPAN TERIMA KASIH vii
ABSTRAK ix
ABSTRACT x
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR GAMBAR xvi
DAFTAR SINGKATAN xvii
DAFTAR LAMPIRAN xviii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1Latar Belakang 1
1.2Rumusan Masalah 2
1.3Tujuan Penelitian 3
1.3.1Tujuan Umum 3
1.3.2Tujuan Khusus 3
1.4Manfaat Penelitian 3
xii
1.4.2Manfaat Klinis 3
1.4.3Manfaat Masyarakat 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1Diabetes Melitus 5
2.1.1Definisi 5
2.1.2Klasifikasi 5
2.1.3Patogenesis 6
2.1.4Manifestasi Klinis 8
2.1.5Diagnosis 10
2.1.6Komplikasi 11
2.2 BUN dan Kreatinin Plasma 12
2.2.1BUN 12
2.2.2Kreatinin Plasma 13
2.3 Gangguan Fungsi Kognitif 13
2.3.1Definisi 13
2.3.2 Aspek-Aspek Kognitif 14
2.3.3Tahapan Penurunan Fungsi Kognitif 17
2.3.4 MMSE 18
2.4 Pengaruh Diabetes Melitus Terhadap Peningkatan Kadar BUN
dan Kreatinin Plasma 22
2.5Pengaruh Peningkatan Kadar BUN dan Kreatinin Plasma
Terhadap Gangguan Fungsi Kognitif 23
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 25
xiii
3.2Hipotesis 26
BAB 4 METODE PENELITIAN 27
4.1Jenis Penelitian 27
4.2Tempat dan Waktu Penelitian 27
4.3Populasi dan Sampel 27
4.3.1Populasi 27
4.3.2Sampel 27
4.3.3Teknik Sampling 28
4.4Kriteria Inklusi dan Eksklusi 28
4.4.1Kriteria Inklusi 28
4.4.2Kriteria Eksklusi 29
4.5Variabel Penelitian 29
4.5.1Variabel Bebas 29
4.5.2Variabel Tergantung 29
4.6Definisi Operasional 29
4.7Instrumen Penelitian 30
4.8Prosedur Penelitian 31
4.8.1Kerangka Operasional 31
4.8.2Prosedur Pengumpulan Data 31
4.9Analisis Data 31
BAB 5 HASIL PENELITIAN 33
5.1Gambaran Umum 33
5.2Analisis Data 34
xiv
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 40
7.1Kesimpulan 40
7.2Saran 40
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Diabetes Melitus 5
Tabel 2.2 Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus 10 Tabel 2.3 Konsentrasi Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa Sebagai Patokan
Penyaring dan Diagnosis Diabetes Melitus 10
Tabel 2.4 Pemeriksaan MMSE 21
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Sampel 33
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Usia Sampel 33
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konsep 25
xvii
DAFTAR SINGKATAN
AAMI : Age Associated Memory Impairment
ADA : American Diabetes Association
BSF : Benign Senescent Forgetfulness BUN : Blood Urea Nitrogen
CDT : Clock Drawing Test CHF : Congestive Heart Failure
HHNK : Hiperosmolar Hiperglikemik Non Ketotik
KAD : Ketoasidosis Diabetik
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Lembar Persetujuan Ikut dalam Penelitian 46
Lampiran 2 Panduan Wawancara 47
Lampiran 3 Mini Mental State Examination 48
Lampiran 4 Hasil Penelitian 49
Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Laboratorium Faal Ginjal (BUN dan Kreatinin
Plasma) dan tes MMSE 50
Lampiran 6 Surat Direktur RSUD Kabupaten Jombang No. 072/3066/ 415.44/2013 Perihal Ijin Penelitian Atas Nama Choirunizar
Awaludin Dyan F 51
Lampiran 7 Surat Direktur RSUD Kabupaten Jombang No. 072/3067/ 415.44/2013 Perihal Keterangan Telah Melakukan Penelitian Atas Nama Choirunizar Awaludin Dyan F ` 52
Lampiran 8 Kartu Konsultasi Tugas Akhir 53
xix
DAFTAR PUSTAKA
ADA, 2010, Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus, Diabetes Care, 33, 62-69, [Online], (Download 2 Maret 2013), Available from:
http://care.diabetesjournals.org/content/33/Supplement_1/S62.full.pdf. Bosma H, van Boxtel MPJ, Ponds RWH, et al, 2003, Education and Age-Related
Cognitive Decline the Contribution of Mental Workload, Educational Gerontology, 29, 165-173, [Online], (Download 10 Juli 2013), Available from:
http://arno.unimaas.nl/show.cgi?fid=8914.
Bostrom N, Sandberg A, 2009, Cognitive Enhancement: Methods, Ethics, Regulatory Challenges, Science and Engineering Ethics, 15, 311-341, [Online], (Download 22 Maret 2013), Available from:
http://www.nickbostrom.com/cognitive.pdf.
Cavallerano J (Ed.), 2009, Optometric Clinical Practice Guideline: Care of the Patient with Diabetes Mellitus (3 ed., p. 3), St. Louis: Lindbergh Blvd.
Corwin EJ, 2009, Buku Saku Patofisiologi (3 ed., p. 261), Jakarta: EGC.
Crum RM, Anthony JC, Bassett SS, et al, 2006, Population-Based Norms for the Mini-Mental State Examination by Age and Educational Level, The Journal of the American Medical Association, 269(18), 2386-2391, [Online], (Download 9 Juli 2013), Available from:
http://jama.ama-assn.org/content/269/18/2386.full.pdf+html.
Dahlan MS, 2009, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan (2 ed., p. 74), Jakarta: Salemba Medika.
Dahlan P, 1999, Pemeriksaan Neuropsikologi pada Demensia, Berkala Neuro Sains, I(1), 17-22.
DEPKES, 2010, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 263/Menkes/SK/II/2010: Pedoman Rehabilitasi Kognitif, Jakarta.
Elias MF, Elias PK, Seliger SL, et al, 2009, Chronic Kidney Disease, Creatinine, and Cognitive Functioning, Nephrology Dialysis Transplantation, 24, 2446-2452, [Online], (Download 9 Juli 2013), Available from:
xx
Goldman HH, 2000, Review of General Psychiatry (5 ed., pp. 103-105), United States of America: McGraw-Hill.
Guyton AC, Hall JE, 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11 ed., pp. 324-335), Jakarta: EGC.
Hailpern SM, Melamed ML, Cohen HW, et al, 2007, Moderate Chronic Kidney Disease and Cognitive Function in Adults 20 to 59 Years of Age: Third National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES III), Journal of the American Society of Nephrology, 18, 2205-2213, [Online], (Download ebruari 2013), Available from:
http://jasn.asnjournals.org/content/18/7/2205.full.pdf.
Hartono B, 2002, Konsep dan Pendekatan Masalah Kognitif Pada Usia Lanjut: Terfokus Pada Deteksi Dini, Temu Regional Neurologi Jateng-DIY ke XIX (pp. 91-92), Semarang: UNDIP.
Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA, 2010, Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis (Vol. 1, p. 151), Tangerang: Binarupa Aksara.
Kee JL, 2007, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik (6 ed., pp. 89-151), Jakarta: EGC.
Khani J, 2005, How Genomic Analysis is Changing the Theory of Stress and Aging, Genomic and Medicine, [Online], (Download 10 Juli 2013), Available from:
http://biochem118.stanford.edu/Projects/2008%20Autumn/Josh.pdf. Kusumoputro S, Sasanto, Setiabudi T, et al, 2003, Konsensus Nasional
Pengenalan dan Penatalaksanaan Demensia Alzheimer dan Demensia Lainnya (p. 44), Jakarta: Asosiasi Alzheimer Indonesia.
Lubis HR, 2009, Penyakit Ginjal Diabetik, In A.W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, et al. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (V ed., Vol. II, pp. 980-981), Jakarta: FK UI.
Lumbantobing S, 2006, Kecerdasan Pada Usia Lanjut dan Demensia (4 ed., p. 26), Jakarta: FK UI
Millan JC, Tubio J, Pita S, et al, 2009, Prevalence of Cognitive Impairment: Effects of Level of Education, Age, Sex, and Associated Factors, Dementia and Geriatric Cognitive Disorders, 28, 455-460, [Online], (Download 9 Juli 2013), Available from:
http://www.ageing.ox.ac.uk/system/files/cog.pdf.
xxi
Nishiwaki Y, Breeze E, Smeeth L, et al, 2004, Validity of the Clock-Drawing Test as a Screening Tool for Cognitive Impairment in the Elderly, American Journal of Epidemiology, 160(8), 797-807, [Online], ( ownload ebruari 2013), Available from:
http://aje.oxfordjournals.org/content/160/8/797.full.pdf.
Pezzotti P, Scalmana S, Mastromattei A, et al, 2008, The Accuracy of the MMSE in Detecting Cognitive Impairment When Administered by General Practitioners: A Prospective Observational Study, BMC Family Practice, 9(29), 1471-2296, [Online], (Download 9 Juli 2013), Available from:
http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1471-2296-9-29.pdf.
Powers AC, 2008, Diabetes Mellitus, In A.S. Fauci, D.L. Kasper, D.L. Longo, et al. (Eds.), Harrison’s Principles of Internal Medicine (17 ed., Vol. II, pp. 2279-2288), United States of America: McGraw-Hill.
Purnamasari D, 2009, Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus, In A.W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, et al. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (V ed., Vol. III, pp. 1880-1882), Jakarta: FK UI.
Rochmah W, Harimurti K, 2009, Demensia, In A.W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, et al. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (V ed., Vol. I, p. 837), Jakarta: FK UI.
Rovner B, Folstein M, 1987, Mini Mental State Exam in Clinical Practice, Hospital Practice, 22(1A), 99, 103, 106, 110.
Schteingart DE, 2005, Pankreas: Metabolisme Glukosa dan Diabetes Melitus, In S.A. Price, L.M. Wilson (Eds.), Patofisiologi: Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit (6 ed., Vol. 2, pp. 1260-1268), Jakarta: EGC.
Seeman TE, Huang MH, Bretsky P, et al, 2005, Education and APOE-e4 in Longitudinal Cognitive Decline: MacArthur Studies of Successful Aging, Psychological Sciences, 60B(2), 74-83, [Online], (Download 10 Juli 2013), Available from:
http://www.colorado.edu/ibs/cupc/short_courses/biodemography/readings/ crimmins_readings/EducationAPOE4.pdf.
Sekarwana N, Rachmadi D, Hilmanto D, 2002, Gagal Ginjal Kronik, In H. Alatas, T. Tambunan, P. Trihono, et al. (Eds.), Buku Ajar Nefrologi Anak (2 ed., p. 126), Jakarta: FK UI.
Silbernagl S, Lang F, 2006, Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi (pp. 300-349), Jakarta: EGC.
xxii
Solso RL, Maclin OH, Maclin MK, 2008, Psikologi Kognitif (8 ed., p. 76), Jakarta: Erlangga.
Tamura MK, Larive B, Unruh ML, et al, 2010, Prevalence and Corrrelates of Cognitive Impairment in Hemodialysis Patients: The Frequent Hemodialysis Network Trials, Journal of the American Society of Nephrology, 5, 1429-1438, [Online], (Download 9 Juli 2013), Available from:
http://cjasn.asnjournals.org/content/5/8/1429.full.pdf+html.
Waspadji S, 2009, Komplikasi Kronik Diabetes: Mekanisme Terjadinya, Diagnosis dan Strategi Pengelolaan, In A.W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, et al. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (V ed., Vol. III, p. 1926), Jakarta: FK UI.
Weuve J, Kang JH, Manson JA, et al, 2004, Physical Activity, Including Walking, and Cognitive Function in Older Women, Journal of the American Medical Association, 292, 1454-1461, [Online], (Download 10 Juli 2013), Available from:
http://jama.jamanetwork.com/data/Journals/JAMA/4945/JOC41327.pdf. Wild S, Roglic G, Green A, et al, 2004, Global Prevalence of Diabetes: Estimates
For the Year 2000 and Projections For 2030, Diabetes Care, 27, 1047-1053, [Online], ( ownload ebruari 2013), Available from:
http://www.who.int/diabetes/facts/en/diabcare0504.pdf.
Wilson LM, 2005, Gagal Ginjal Kronik, In S.A. Price, L.M. Wilson (Eds.), Patofisiologi: Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit (6 ed., Vol. 2, pp. 913-942), Jakarta: EGC.
Wilson LM, 2005, Prosedur Diagnostik pada Penyakit Ginjal, In S.A. Price, L.M. Wilson (Eds.), Patofisiologi: Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit (6 ed., Vol. 2, p. 900), Jakarta: EGC.
Wong TP, 2002, Aging of the Cerebral Cortex, McGill Journal of Medicine, 6, 104-113, [Online], (Download 26 Juni 2013), Available from:
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan timbulnya hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, dan atau peningkatan resistensi insulin (Cavallerano, 2009). Prevalensi diabetes melitus di dunia mengalami peningkatan yang cukup besar. Data statistik organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2000 menunjukkan jumlah penderita diabetes melitus di dunia sekitar 171 juta dan diprediksikan akan mencapai 366 juta jiwa tahun 2030. Sedangkan di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 diperkirakan menjadi 21,3 juta pada tahun 2030 (Wild et al., 2004).
Jika dibiarkan tidak dikelola dengan baik, diabetes melitus akan menyebabkan berbagai komplikasi kronik, salah satunya adalah komplikasi mikroangiopati. Komplikasi ini dapat menyerang ginjal dan memicu terjadinya glomerulosklerosis (Waspadji, 2009). Keadaan tersebut bisa semakin memburuk dan menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang progresif. Hal ini biasanya terkait dengan memburuknya kendali metabolik (Lubis, 2006).
2
peningkatan konsentrasi didalam plasma. Produk-produk ini meliputi urea dan kreatinin (Guyton & Hall, 2007).
Beberapa sumber menyebutkan bahwa peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma berperan terhadap gangguan pada otak, salah satunya yaitu gangguan fungsi kognitif (Hailpern et al., 2007; Sekarwana et al., 2002). Hal ini dikaitkan dengan degenerasi neuron akibat intoksikasi dari BUN dan kreatinin yang mengalami peningkatan konsentrasi di sirkulasi darah otak (Silbernagl & Lang, 2006).
Ganguan fungsi kognitif adalah menurunnya kemampuan atensi, memori, pertimbangan, berfikir abstrak, pemecahan masalah, dan fungsi eksekutif (Lumbantobing, 2006). Gangguan fungsi kognitif menjadi masalah yang sedang dihadapi oleh negara-negara maju dan mulai muncul di negara-negara berkembang seperti Indonesia (Rochmah & Harimurti, 2009).
Berdasarkan uraian diatas, melihat tingginya risiko terjadinya komplikasi diabetes melitus yang mengarah ke ginjal serta dampaknya berupa peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma yang bisa menyebabkan gangguan pada otak, maka penulis ingin meneliti hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma dengan salah satu gangguan pada otak yaitu gangguan fungsi kognitif yang terfokus pada pasien diabetes melitus.
1.2 Rumusan Masalah
3
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus di RSUD Kabupaten Jombang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.Untuk mengetahui frekuensi pasien diabetes melitus di RSUD Kabupaten Jombang.
2.Untuk mengetahui frekuensi pasien diabetes melitus yang mengalami peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma di RSUD Kabupaten Jombang.
3.Untuk mengetahui frekuensi masing-masing derajat fungsi kognitif (normal, gangguan ringan, dan gangguan berat) pada pasien diabetes melitus yang mengalami peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma di RSUD Kabupaten Jombang.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis
Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan komplikasi diabetes melitus yang mengarah ke ginjal.
1.4.2 Manfaat Klinis
4
1.4.3 Manfaat Masyarakat