• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL (Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL (Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang)"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang)

SKRIPSI

Oleh:

Galuh Setiaji Waluyo NPM: 20110730100

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

(2)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Strata Satu

pada Prodi Ekonomi & Perbankan Islam (Muamalat) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh:

Galuh Setiaji Waluyo 20110730100

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

(3)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Galuh Setiaji Waluyo

NIM : 20110730100

Program Studi : Ekonomi dan Perbankan Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL (Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang)”

”skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka’’

Yogyakarta, 22 November 2016

(4)

“HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID”

“Jika sore tiba janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum masa sakitmu dan

manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu” (Umar Bin Khattab R.A)

“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar”

(Umar Bin Khattab R.A)

Siapapun yang menempuh suatu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah akan memberikan kemudahan jalannya menuju syurga.

(H.R Muslim)

“ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya

bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan

hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”

(QS. Al-Insyirah, 6-8)

(5)

Segala Puji dan Syukurku bagi Allah SWT Atas Rahmat dan Petunjuk-Nya sehingga kini aku telah selesai dalam studi sarjana, sepercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan padaku ya Rabb. Dengan kerendahan hati yang tulus, bersama

keridhaan-Mu ya Rabb,

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk belahan jiwaku yang termulia, yang tanpamu aku bukanlah siapa-siapa Ibundaku (Siti Romelah), yang selalu menyayangiku, membimbing dan mengarahkanku serta perjuangan yang begitu

besar dan tetesan air mata disetiap doa malam mu sehingga sebait doa telah merangkul diriku menuju hari depan yang cerah.

Serta orang yang selalu memberikan kasih sayang yang melimpah, dan yang selalu memberikan dukungan materi maupun non materi serta meberikan pengertian yang luar biasa ayahandaku (Sugeng Waluyo) yang telah memberikan

segalanya untukku.

Adikku tersayang (Galih Setiarta Waluyo) serta keluarga besarku, terimakasih tiada tara atas segala dukungan yang telah diberikan selama ini.

Ku persembahkan skripsi ini untuk kalian KATA PENGANTAR

(6)

memberikan teladan hidup yang baik kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK

PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN

KONVENSIONAL” (Studi Kasus Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang). Skripsi ini bertujua nuntuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam proses penulisan sampai dengan terselesaikannya skripsi ini, tentunya banyak sekali pihak yang berkontribusi didalamnya. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak diantaranya :

1. Prof Dr. Bambang Cipto, MA selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Dr. Mahli Zainudin, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

(7)

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta (Sugeng Waluyo dan Siti Romelah) yang selalu menyayangiku, membimbing dan mengarahkanku, serta yang selalu memberikan dukungan mental, materi dan doa setiap sujud malam mu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Adikku tersayang Galih Setiarta Waluyo yang selama ini menjadi motivatorku terimakasih berkat doamu penulis dapat merasakan bahagianya menjadi seorang intelektual.

8. Teman-temanku seperjuangan yang selalu memotivasiku dan bertukar pikiran, Adit, Dendy, Paijo, Gesang, Bowok, Danang, Agung, Pujek (semua anggota keyin bareng), teman-teman kos, dan teman-teman EPI 2011 & 2012 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terimakasih atas canda tawa kalian selama ini, tanpa kalian penulis mungkin tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini.

(8)

kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan wacana bagi semua pihak yang membutuhkan serta bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 29 November 2016 Penulis

(9)

NOTA DINAS ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

ABSTRAK ... xviii

ABSTRACK ... xix

TRANSLITERASI ... xx

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Batasan Masalah... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 8

(10)

2. Pembiayaan ... 14

3. Pemasaran ... 16

4. Bauran Pemasaran ... 17

a. Product ... 17

b. Price ... 19

c. Place ... 20

d. Promotion ... 21

e. People ... 21

f. Proces ... 13

g. Physical Evidence ... 13

5. Perilaku Konsumen ... 24

a. Pengertian Prilaku Konsumen ... 24

b. Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen ... 26

1) Faktor Kebudayaan. ... .26

2) Faktor Sosial. ... .27

3) Faktor Psikologis. ... .28

c. Dasar Hukum Perilaku Konsumen ... 30

6. Pengambilan Keputusan ... 31

C. Hipotesis ... 35

(11)

B. Jenis Dan Sumber Data ... 38

C. Tehnik Pengumpulan Data ... 39

D. Populasi Dan Sampel ... 41

E. Teknik Sampling ... 42

F. Kerangka Berpikir ... 43

1. Variabel Bauran Pemasaran. ... .43

2. Variabel Sosial-Budaya.. ... 46

3. Variabel Psikologi. ... .47

4. Variabel Keputusan Konsumen. ... .49

G. Analisis Data ... 49

1. Uji Validitas. ... .50

2. Uji Reliabilitas. ... .51

3. Uji Asumsi Klasik. ... .51

a. Uji Normalitas ... ..51

b. Uji Hrteroskedastisitas. ... .52

c. Uji Autokorelasi. ... .53

d. Uji Multikolinieritas. ... .53

e. Uji Linieritas. ... .54

4. Regresi Linear Berganda ... 54

5. Uji Hipotesis ... 56

(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 58

B. Hasil Penelitian ... 59

1. Karakteristik Responden ... 59

a. Jenis Kelamin Responden ... 59

b. Usia Responden ... 61

c. Pendidikan Terakhir Responden ... 61

d. Agama Responden ... 61

e. Pendapatan Responden... 61

f. Pernah Atau Sedang Melakukan Pembiayaan ... 62

g. Lembaga Keuangan Yang Dipilih Responden ... 62

h. Jumlah Pembiayaan Responden ... 63

i. Lama Pembiayaan ... 63

C. Uji Instrumen Penelitian ... 64

1. Uji Validitas Instrumen ... 64

a. Bauran Pemasaran (X1) ... 64

b. Sosial-Budaya (X2) ... 65

c. Psikologi (X3) ... 66

d. Keputusan Konsumen (Y) ... 67

2. Uji Reliabilitas ... 68

(13)

d. Uji Multikolinearitas ... 72

e. Uji Linearitas ... 73

D. Analisis Data ... 76

1. Regresi Linier Berganda ... 76

2. Koefisien Determinasi R2 ... 78

3. Uji Simultan ... 79

4. Uji Parsial ... 80

E. Uji Hipotesis ... 89

F. Pembahasan ... 82

1. Bauran Pemasaran ... 82

2. Sosial Budaya ... 83

3. Psikologi ... 85

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 89

(14)

Tabel 3.2 : Kerangka Berpikir Variabel X2 ... 44

Tabel 3.2 : Kerangka Berpikir Variabel X3 ... 45

Tabel 3.2 : Kerangka Berpikir Variabel Y ... 46

Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Pedagang ... 57

Tabel 4.2 : Usia Responden ... 57

Tabel 4.3 : Pendidikan Responden ... 58

Tabel 4.4 : Agama Responden ... 59

Tabel 4.5 : Pendapatan Responden ... 59

Tabel 4.6 : Pernah/ Sedang Pembiayaan ... 60

Tabel 4.7 : Lembaga Keuangan Yang Dipilih Responden ... 60

Tabel 4.8 : Jumlah Pembiayaan ... 61

Tabel 4.9 : Lama Pembiayaan ... 61

Tabel 4.10 : Validitas X1 ... 62

Tabel 4.11 : Validitas X2 ... 63

Tabel 4.12 : Validitas X3 ... 64

Tabel 4.13 : Validitas Y ... 65

Tabel 4.14 : Reliabilitas ... 66

Tabel 4.15 : Uji Normalitas ... 67

Tabel 4.16 : Uji Heteroskedastisitas ... 68

(15)

Tabel 4.21 : Uji Linearitas X3 Terhadap Y ... 73

Tabel 4.22 : Regresi Linear Berganda ... 74

Tabel 4.23 : Uji Determinasi ... 76

Tabel 4.24 : Uji F ... 77

(16)
(17)

pemasaran,sosial-budaya dan psikologi terhadap keputusan pedagang baik secara parsial maupun secara simultan, dimana keputusan nasabah sebagai variabel dependen di Pasar tradisional Rejowinangun Kota Magelang.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan data primer, yang berupa angka. Data diperoleh dari kuisioner yang diberikan kepada pedagang di pasar rejowinangun kota magelang. Pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan metode kuota sampling dengan jumlah sample sebanyak 100 nasabah. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel bauran pemasaran mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pedagang (0,000 < 0,05), sosial-budaya mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pedagang (0,000 < 0,05), dan psikologi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pedagang (0,033 < 0,05). Dari koefisien determinasi didapat nilai sebesar 65,6%, itu artinya keputusan pedagang dapat dijelaskan oleh bauran pemasaran, sosial budya dan psikologi sebesar 65,6% sedang sisanya yaitu 34,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian penulis.

(18)

and psychology on customer judgment which is customer judgment satisfaction as dependent variables in the Rejowinangun traditional market in Magelang city.

Data in this research was a primary data, which is a numeral data. Data was obtained from a questionnaire that was given to seller in Rejowinangun traditional market. Sampling method in this research using qouta sampling with total sample of 100 sellers. Data analysis method using multiple linear regression,

(19)

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga keuangan merupakan badan usaha yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat, atau dengan kata lain lembaga keuangan adalah sebagai penghubung antara masyarakat yang kelebihan dana kepada mayarakat yang kekurangan dana. Secara umum lembaga keuangan dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank, kedua lembaga keuangan tersebut mempunyi fungsi yang sama yaitu sebagai perantara dana dari masyarakat yang kelebihan dana kepada masyarakat yang kekuranga dana (Susilo Sri, Sigit Triandaru. 2000 : 2).

(20)

menjadi pangsa pasar lembaga keuangan syariah yang sangat besar, apalagi doktrin seorang muslim dalam bermuamalah yang mengharamkan riba adalah nilai lebih untuk lembaga keuangan syariah itu sendiri, kemudian dilihat dari kuantitas perbandingan jumlah penduduk muslim dengan penduduk non muslim juga terpaut sangat jauh, namun pada kenyataannya pangsa pasar syariah kalah dengan pangsa pasar konvensional, hal tersebut diperoleh dari data yang dipublikasikan OJK bahwa pangsa pasar syariah hanya dibawah 5% dari seluruh pangsa pasar di Indonesia (infobanknews.com).

(21)

melayani pembiayaan syariah, terlebih UMKM yang lokasi yang akses ke lembaga keuangan syariahnya belum optimal (http://onenews.co.id)

Dari sini timbul pertanyaan besar, mengapa di negara Indonesia dengan mayoritas beragama Islam ini jumlah pembiayaan di lembaga keuangan syariahnya kalah dengan pembiayaan konvensional, keadaan tersebut terjadi karena pasti ada faktor-faktor yang mempengaruhinya.

(22)

penentuan dalam memilih produk-produk dari lembaga keuangan syariah dan konvensonal, maka penulis membatasi latar belakang tersebut dalam ruang lingkup bauran pemasaran, sosial budaya, dan psikologi.

Dari latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian, oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian mengenai “Faktor-Faktor Penentu Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk Pembiayaan Di Lembaga Keuangan Syariah Dan Konvensional” (Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang).

Motivasi dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan keputusan pedagang untuk memilih produk pembiayaan yang berbasis syariah ataupun konvensional. Misalkan pedagang cenderung ke pembiayaan berbasis syariah berarti pasti akan ada alasan-alasan yang menyebabkan pedagang lebih memilih produk pembiayaan tersebut, sedangkan misal cenderung ke konvensional berarti juga ada alasan kenapa pedagang memilih produk pembiayaan tersebut.

B. Rumusan Masalah

(23)

3. Apakah faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologi mempengaruhi keputusan pedagang dalam memilih produk di lembaga keuangan secara parsial.

2. Untuk mengetahui apakah faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologi mempengaruhi keputusan pedagang dalam memilih produk di lembaga keuangan secara simultan.

3. Untuk mengetahui faktor apa yang paling mempengaruhi keputusan pedagang pasar dalam memilih produk dari lembaga keuangan.

D. Pembatasan Masalah

(24)

praktisi dan untuk masyarakat. Adapun maanfaat tersebut antara lain:

1. Untuk akademisi

Memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dan wawasan tentang perilaku konsumen khususnya tentang perilaku konsumen lembaga keuangan dan diharapkan penelitian ini bisa dijadikan salah satu bahan referensi untuk penelitian terkait selanjutnya.

2. Untuk praktisi

Penelitian ini diharapkan mampu membantu praktisi dalam mengidentifikasi tentang perilaku konsumen dan sebagai bahan pertimbangan atau acuan informasi dalam ruang lingkup market share lembaga keuangan.

3. Untuk masyarakat

(25)
(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian ini penyusun mencantumkan beberapa

penelitian terdahulu yang berkaitan, yang selanjutnya digunakan sebagai

referensi dan pembanding dalam mengembangkan materi yang ditulis.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan dan berkaitan dengan tema dari

penelitian ini adalah:

1. Jurnal kerjasama Bank Indonesia dengan Center Of Banking Research Andalas University dengan judul “Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Dalam Memilih Jasa Perbankan: Bank Syariah Vs Bank

Konvensional”. Penelitian tersebut bertujuan untuk membahas dan

mengetahui terhadap perilaku keputusan pembelian konsumen terhadap

pilihannya atas jasa perbankan. Penelitian ini dilakukan pada empat

Kota/kabupaten di sumatera barat dengan kriteria bahwa Kota/kabupaten

tersebut terdapat bank syariah dan konvensional, Kota yang dimaksud

adalah Kota Padang, Bukit Tinggi, kab. Pasangan dan kab. 50 Kota.

Adapun hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor internal

seperti persepsi, motivasi, gaya hidup, biaya dan agama lebih

mendominasi pengaruhnya dari pada faktor eksternal seperti keluarga,

(27)

dengan yang penulis teliti adalah bahwa dalam penelitian ini subyek

penelitiannya bersifat umum yaitu perorangan dan institusi. Sedangkan

pada peneliti menggunakan subyek yang lebih khusus yaitu perorangan

dalam hal ini adalah pedagang.

2. Jurnal Dinamika Manajemen yang ditulis Muladi Wibowo dengan judul

penelitian “Perilaku Konsumen Pengaruhnya Terhadap Keputusan

Menjadi Nasabah Pada Kopwan Syari’ah (Vol 1, No 1 tahun 2010)”.

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan pelanggan di Koperasi Wanita Syariah

Saraswati yang terletak di Karanganyar Kabupaten, Jawa Tengah,

Indonesia. Data yang diperoleh menggunakan kuesioner dibagikan kepada

100 responden (pelanggan) yang dipilih secara acak sebagai sampel. Hasil

regresi berganda menunjukkan bahwa variabel tingkat bagi hasil,

persyaratan administrasi, sistem syariah operasional dan promosi dengan

positive dan secara parsial mempengaruhi keputusan pelanggan,

sementara itu, tingkat bagi hasil, persyaratan administrasi, sistem syariah

operasional dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pelanggan.

Promosi merupakan variabel yang paling mempengaruhi keputusan

pelanggan dengan presentase sebesar 44,70%. Perbedaan dengan yang

penulis teliti adalah pada variabelnya. Variabel independen dalam

penelitian ini menggunakan bauran pemasaran yang diindikatorkan

(28)

operasional dan promosi. Sedangkan pada peneliti varibel independen

yang digunakan adalah bauran pemasaran, sosial-budaya dan psikologi.

3. Skripsi yang ditulis Septiana Tri Kusmiarti tahun 2013 dengan judul

penelitian “Faktor Penentu Keputusan Pedagang Dalam Penggunaan

Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Studi Kasus Pada Nasabah BMT

Tamsiz Di Pasar Serangan Yogyakarta”. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan metode penelitian lapangan dengan analisis data secara

kuantitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penelitian ini

menyatakan jika variabel bauran pemasaran, lingkungan sosial budaya

dan psikologis berpengaruh dalam keputusan penggunaan lembaga

keuangan mikro syariah. Perbedaan penelitian dengan yang penulis teliti

adalah bahwa dalam penelitian ini hanya berfokus pada lembaga

keuangan mikro syariah, sedangkan pada peneliti adalah mencakup

lembaga keuangan yang dikategorikan dalam lembaga keuangan syariah

dan lembaga keuangan konvensional.

4. Skripsi yang ditulis oleh Lisnawati dengan judul penelitian “Pengaruh

Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Anggota Dalam Menggunakan

Pembiayaan Murabahah (Studi Pada Jasa Produk Keuangan Mikro Di

BMT Miratama)”. Penlitian ini menggunakan variabel bauran pemasaran

yang meliputi produk, harga, lokasi, reputasi, promosi, orang dan bukti

fisik sebagai variabel X nya. Keimpulan dari penelitian ini adalah bahwa

semua variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel Y, yang mana

(29)

Sedangkan secara parsial ketujuh variabel bauran pemasaran tersebut juga

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan penggunaan

pembiayaan murabahah. Perbedaan dengan penelitian ini adalah bahwa

dalam penelitian tersebut merujuk secara khusus kepada anggota BMT

Miratama saja, sedangkan penulis mencakup semua nasabah lembaga

keuangan, yang dalam hal ini adalah pedagang pasar Rejowinangun

Magelang.

5. Skripsi yang ditulis oleh Chitra Dwiratih Aviza pada tahun 2014 dengan

judul penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mitra

Dalam Memilih Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Di BMT

Berkah Madani Cimanggis Depok”. Penelitian ini menggunakan delaapan

variabel X yaitu referensi, produk, biaya, lokasi, agama, pelayanan, bagi

hasil dan kebutuhan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

dengan penelitian secara penelitian lapangan. Kesimpulan dari penelitian

ini adalah bahwa 5 dari 8 variabel X tersebut sangat berpengaruh terhadap

variable Y, lima variabel tersebut adalah referensi, produk, agama,

pelayanan dan kebutuhan. Kemudian faktor atau variabel yang paling

berpengaruh adalah referensi. Perbedaan dengan penelitian ini adalah

bahwa dalam penelitian tersebut merujuk secara khusus kepada mitra

BMT Berkah Madani saja, sedangkan penulis mencakup semua nasabah

lembaga keuangan, yang dalam hal ini adalah pedagang pasar

Rejowinangun Magelang. Selain itu variabel yang akan peneliti gunakan

(30)

dimana variabel dalam penelitian sebelumnya tersebut terdapat di dalam

variabel peneliti sebagai indikator variabel.

B. Kerangka Teori

1. Lembaga keuangan

Defenisi secara umum dari lembaga keuangan adalah setiap

perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana,

menyalurkan dana atau kedua-duanya (Kasmir, 2002: 2).

a. Lembaga keuangan bank

1) Bank syariah

Pada umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah

lembaga keuangan yang usaha pokonya memberikan kredit dan

jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang

yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh

karena itu usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang

sebagai dagangan utamanya (Sudarsono, Heri, 2012: 29).

Menurut Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 jenis bank

syariah terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha

Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

(31)

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2) Bank konvensional

Para ahli perbankan dinegara-negara maju mendefinisikan

bank umum sebagai institusi keuangan yang berorientasi laba.

Untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan

fungsi intermediasi. Karena dizinkan mengumpulkan dana dalam

bentuk deposito, bank umum disebut juga sebagai lembaga

keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya menciptakan

uang (giral), bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum

pencipta uang giral (Manurung, 2004:134).

b. Lembaga keuangan bukan bank

Lembaga Keuanagn Bukan Bank (NonBank Financial Institution) adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun

dana dengan jalan mengeluarkan surat berharga dan menyalurkannya

ke dalam masyarakat guna membiayai investasi perusahaan

(Muhammad, 2000:18). Lembaga keuangan bukan bank tidak

memiliki cara-cara penghimpunan dana yang selengkap bank, namun

pada intinya lembaga keuangan bukan bank mempunyai kegiatan

utama yang tidak jauh berbeda dengan bank. Secara umum kegiatan

utama lembaga keuangan bukan bank adalah menghimpun dana dari

(32)

keuangan bukan bank memberikan bantuan serta mendorong

perkembangan pasar modal untuk membentuk permodalan

perusahaan-perusahaan yang memiliki ekonomi rendah (Kasmir,

2000:97).

2. Pembiayaan

a. Pengertian pembiayaan

Pembiayaan atau financing dalam perbankan konvensional

dikenal dengan istilah kredit sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu

(Kasmir, 2008 :102). Sedangkan kegiatan pembiayaan dalam lembaga

keuangan syariah adalah berdasarkan kesepakatan antara nasabah

dengan lembaga keuangan syariah, kemudian pihak nasabah/pihak

yang diberi pembiayaan wajib mengembalikan dana tersebut dalam

jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan atau bagi

hasil (Direktorat Perbankan Syariah Indonesia, 2008:6).

b. Jenis-jenis pembiayaan

Pembiayaan atau kredit dapat digolongkan kedalam beberapa

aspek yaitu:

(33)

a) Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu

untuk meningkatkan usaha, baik usaha produksi,

perdagangan, maupun investasi.

b) Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis

digunakan untuk memenuhi kebutuhan (Antonio, Syafi’i.

2009 : 160).

2) Pembiayaan menurut tujuannya

a) Pembiayaan modal kerja, yaitu adalah pembiayaan yang

dimaksudkan untuk memperoleh modal dalam rangka

pengembangan usaha atau dalam pemutaran modal usaha.

b) Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan

untuk melakukan investasi atau pengadaan barang konsumtif

misalnya tanah, bangunan, dan mesin yang digunakan untuk

memproduksi barang dan jasa utama yang diperlukan guna

untuk relokasi, ekspansi, modernisasi, ataupun pendirian

usaha baru.

c) Kredit konsumsi, yaitu kredit yang diberikan guna membiayai

pembelian barang yang tujuannya bukan untuk usaha.

Contohnya untuk membeli rumah, kendaraan dan lain-lain

(Muhammad, 2005 : 17).

(34)

a) Pembiayaan jangka waktu pendek (1bulan sampai 1 tahun).

b) Pembiayaan jangka waktu menengah (1 sampai 5 tahun).

c) Pembiayaan angka waktu panjang (lebih dari lima tahun).

3. Pemasaran

Definisi pemasaran menurut Kotler adalah suatu proses sosial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara

bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Pemasaran mencakup usaha-usaha perusahaan yang dimulai dengan

mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan

produk yang diproduksi, harga produk yang sesuai, cara-cara serta strategi

promosi dan penyaluran/penjualan produk tersebut (Kotler, 2009: 9).

Memasarkan barang atau jasa tidak berarti hanya menawarkan

atau menjual, tapi lebih luas dari pada itu. Didalamnya tercakup berbagai

kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala macam cara, atau

menyortirnya (Alma, Buchari, 2007: 1). Menurut American Marketing Association definisi resmi pemasaran adalah fungsi organisasional dan seperangkat proses yang menciptaka, mengkomunikasikan, dan

menyerahkan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan

dengan pelanggan dengan cara-cara yang menguntungkan bagi organisasi

dan semua pemangku kepentingan.

Dalam pemasaran jasa sifat penyalurannya secara umum bersifat

(35)

dikatakan langsung karena dari produsen ke konsumen tidak terjadi

kegiataan perantara dari pihak lain. Dalam industri jasa juga tidak akan

dijumpai kegiatan yang biasannya ada dalam industri barang, misalnya

tidak adanya produksi massal dan tidak ada persediaan barang (Alma,

Buchari. 2007: 241-242).

4. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran sebagaimana yang sudah kita kenal terdiri dari

4p, yaitu product, price place dan promotion. Dalam pemasaran jasa ada elemen-elemen yang bisa dikontrol dan bisa dikoordinasikan untuk

keperluan komunikasi dan memuaskan konsumen jasa. Elemen-elemen

tersebut adalah people/orang, physical evidence/ bukti fisik, dan

proces/proses. Dengan begitu untuk pemasaran jasa menggunakan bauran 7p (Yazid, 2008: 18). Oleh karena itu bauran pemasaran jasa terdiri dari

tujuh point kemudian pengertiannya akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Product

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk

terdiri atas barang, jasa, dan lain-lain. Jadi produk bukan mengacu

pada sesuatu yang berwujud saja, tetapi mencakup semua hal yang

bisa ditawarkan di pasar (Alma, Buchari. 2007: 139).

Menurut Kasmir (2008: 127) ada 4 strategi yang digunakan

(36)

1) Penentuan logo dan moto

Logo merupakan ciri khas dari sebuah produk, sedangkan moto

merupakan serangkaian kata-kata berisikan visi dan misi suatu

bank dalam melayani masyarakat. Logo dan moto juga sering

disebut sebagai ciri suatu produk.

2) Menciptaan merek

Tujuannya adalah agar mudah dikenal dan mudah diingat oleh

pembeli. Merek merupakan sesuatu yang digunakan untuk

pengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertiannya

diartikan sebagai nama, simbol, desain, atau kombinasi dari

semuanya.

3) Menciptakan kemasan

Kemasan merupakan suatu pembungkus dari suatu produk.

Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan sebagai

pelayanan atau jasa kepada nasabah, selain itu pembungkus juga

bisa sebagai buku tabungan, ATM dan kartu kredit.

4) Keputusan label

Label merupakan suatu yang lengket pada suatu produk yang

ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Dalam label

disebutkan siapa yang membuat, kapan dibuat, cara

menggunakannya, dan lain sebagainya. Bukankah Islam

(37)

melarang jual beli yang belum jelas (gharar) bagi pembeli. Sebagaimana sabda Nabi SAW : “Rasulullah melarang jual beli gharar (yang tidak jelas produknya” (HR. Muslim dan Abu Hurairah).

b. Price

Price atau yang kita sebut dengan harga adalah hal yang sangat

krusial, strategi menentukan harga berpengaruh secara signifikan

terhadap pemberian nilai dan citra produk kepada konsumen serta

berhubungan langsung terhadap keputusan konsumen dalam

membeli. Penentuan harga sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan

juga mempengaruhi pemasaran dan penawaran. Hal pokok dalam

keputusan penentuan harga selanjutnya harus konsisten dengan

strategi pemasaran secara keseluruhan.

Dalam strategi penentuan harga seharusnya perlu diperhatikan

tujuan dari penentuan harga tersebut, yaitu adalah bertahan,

memaksimalkan pendapatan, memaksimalkan penjualan, gengsi atau

prestis dan pengambilan atas investasi. Sementara itu hal-hal yang

mempengaruhi penentuan harga adalah positioning (posisi jasa),

sasaran perusahaan, tingkat persaingan, siklus hidup jasa, elastisitas

permintaan, struktur biaya, sumber daya yang digunakan, kondisi

ekonomi secara umum dan kapasitas jasa. Kemudian metode dalam

penentuan harga adalah sebagai berikut:

(38)

2) Penentuan harga tingkat pengembalian (rate of return pricing)

3) Penentuan harga paritas persaingan (competitive parite pricing)

4) Penentuan harga rugi (lost eading pricing)

5) Penentuan harga berdasarkan nilai (value based pricing)

6) Penentuan harga relasional.

c. Place

Place atau tempat dalam jasa adalah penggabungan antara

lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini adalah

bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana

lokasi yang strategis (Rambat Lupiyoadi dan A hamdani. 2008:73).

1) Lokasi

lokasi berarti berhubungan dimana perusahaan harus berdiri dan

melaksanakan kegiatannya, kemudian dalam modelnya ada tiga

jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu:

a) Konsumen mendatangi perusahaan/pemberi jasa, dalam hal

ini lokasi adalah sangat penting dimana konsumen akan

mendatangi lokasi pemberi jasa sehingga penentuan lokasi

perusahaan haruslah strategis dan mudah dijangkau oleh

konsumen.

b) Pemberi jasa mendatangi konsumen, dalam hal ini lokasi

tidaklah penting karena pemberi jasa yang akan mendatangi

konsumen, tetapi perlu diperhatikan adalah penyampaian

(39)

c) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung,

berarti interaksi tersebut bisa melalui sarana misalkan

telepon. Dalam kasus ini lokasi tidak berpengaruh selama

interaksi dari kedua belah pihak terlaksana dengan baik.

2) Saluran distribusi

Penyaluran jasa juga bisa melalui perantara, yaitu pihak ketiga.

Pihak ketiga bekerja sebagai penyedia jasa, dan perantara

kepada konsumen. Saluran distribusi ini terdiri dari beberapa

bagian yaitu:

a) Penjual langsung (direct sales).

b) Agen atau broker.

c) Agen/broker penjual atau pembeli.

d) Waralaba (franchises).

e) Pengantar jasa terkontrak (contracted service delivere)

(Rambat Lupiyoadi dan A Hamdani. 2008:74).

d. Promotion

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi yang kegunaannya

adalah untuk memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen

terhadap suatu produk. Tujuan dari promosi tersebut adalah

memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan

calon konsumen (Alma, Buchari. 2007: 179). Promosi bisa dikatakan

sebagai salah satu ujung tombak dalam pemasaran, dimana promosi

(40)

dengan suatu produk. Kemudian hal yang perlu diperhatikan dalam

promosi adalah bauran promosi yaitu sebagai berikut:

1) Iklan (advertising)

2) Penjualan perorangan (personal selling)

3) Promosi penjualan (sales promotion)

4) Hubungan masyarakat (public relation)

5) Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)

6) Surat pemberitahuan langsung (direct mail) (Rambat Lupiyoadi dan A Hamdani. 2008: 74).

Kemudian pemasar dapat memilih sarana mana yang dianggap

paling cocok dengan jenis kegiatan usaha mereka, adapun faktor

yang arus diperhatikan dalam kegiatan promosi yaitu:

1) Identifikasi terlebih dahulu target atau segmentasi pasarnya.

2) Menentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan,

mempengaruhi atau mengingatkan.

3) Kembangkan pesan yang disampaikan, hal ini mencakup isi dari

promosi tersebut tentang apa yang disampaikan, bagaimana

menyampaikannya dan seperti apa bahasa yang akan digunakan.

4) Memilih bauran komunikasi, apakah itu personal komunikasi

atau non personal komunikasi (Rambat Lupiyoadi dan A

(41)

e. People

Dalam hubungannya dalam kegiatan pemasaran jasa maka

orang yang melakukan kegiatan atau penyedia jasa tersebut sangat

berpengaruh terhadap kualitas pelayanan jasa yang diberikan.

Keputusan orang selaku penyedia penyedia jasa ini sangat berkaitan

dengan seleksi, pelatihan, motifasi dan sumber daya manusia.

Terdapat empat aspek kriteria orang (people) yang mempengaruhi konsumen, yaitu sebagai berikut:

1) Contractor “orang” disini sangat sering berinteraksi langsung dengan konsumen kemudian hal ini sangat mempengaruhi

keputusan konsumen dalam membeli produk.

2) Modifers “orang” disini tidak langsung mempengaruhi konsumen tetapi cukup sering berhubungan langsung dengan konsumen,

contohnya adalah resepsionis.

3) Influencers “orang” disini tidak sering berinteraksi dengan konsumen tetapi cukup mempengaruhi keputusan konsumen

dalam membeli produk.

4) Isolateds “orang” disini tidak secara langsung ikut dalam bauran pemasaran da tidak mempengaruhi keputusan konsumen dalam

membeli produk (Rambat Lupiyoadi dan A hamdani, 2008:75).

f. Proces

Proses menurut Kasmir (2008: 120) merupakan keterlibatan

(42)

kesederhanaan atau komplekitas prosedur kerja yang ada dalam bank

bersangkutan.

Ada 5 hal yang harus diperhatikan marketer/CEO (Chief

Executive Officer) dalam proses perbankan untuk meningkatkan

kualitas layanan bank ( Hasan, 2010: 136), yaitu:

1) Rincian standar prosedur operasi, manual dan deskripsi kerja.

2) Prosedur masalah/komplain.

3) Standar kerja layanan (manusia dan teknologi)

4) Keterlibatan interfungsional.

5) Tingkat just in time delivery-lead times delivery.

g. Pshysical Evidence

Menurut Kasmir (2008: 120) bukti fisik terdiri dari adanya

logo atau simbol perusahaan, moto, fasilitas yang dimiliki, seragam

karyawan, laporan, kartu nama, dan jaminan perusahaan. Bukti fisik

dapat diartikan sebagai suatu bentuk yang dapat dilihat dengan nyata

yang mampu menarik masyarakat untuk menjadi nasabah, seperti

lingkungan yang nyaman, kebersihan, dekorasi yang menampakkan

keindahan, dan lain sebagainya.

5. Perilaku konsumen

a. Pengertian perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat

(43)

atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul

tindakan ini (Simamora, Bilson. 2002:1-2).

Menurut Loudon dan Bitta mereka lebih menekankan perilaku

konsumen sebagai suatu proses dalam pengambilan keputusan.

Mereka mangatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses

pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk

mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang

dan jasa.

Kotler dan Amstrong mengartikan perilaku konsumen sebagai

perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu mapun rumah

tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal (Simamora,

Bilson. 2002: 2)

Dari definisi tersebut bisa ditarik point-point penting yaitu:

1) Bahwa perilaku menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.

2) Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum

pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai,

mengonsumsi dan menghabiskan produk.

3) Perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti

jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan

bagaimana barang yang sudah dikonsumsi itu dikonsumsi

(44)

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

1) Faktor kebudayaan

Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas

dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Adapun

poin-poin yang menjadi komposisi kebudayaan tersebut yaitu:

a) Kultur.

Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan

dan perilaku seseorang. Makhluk yang lebih rendah

umumnya dituntun oleh naluri, sedangkan manusia

perilakunya dituntun atau ditentukan oleh hal-hal yang

dipelajari dan yang ada di lingkungan sekitarnya. Sehingga

nilai, persepsi, preferensi dan perilaku antara seseorang yang

tinggal pada daerah tertentu dapat berbeda dengan orang lain

yang tinggal di daerah berbeda.

b) Sub-kultur

Tiap kultur mempunyai subkultur yang lebih kecil, atau

kelompok orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan

pengalaman dan situasi hidup yang sama, misalnya

kelompok keagamaan.

c) Kelas sosial

Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan

teratur dalam suatu masyarakat yang anggotanya

(45)

sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti

pendapatan atau gaji, tetapi diukur sebagai kombinasi

pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel

lainnya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi pada produk

dan merek yang berbeda (Simamora, Bilson. 2002: 7-8).

2) Faktor sosial

Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial

seperti kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial dari

konsumen. Adapun penjabarannya yaitu:

a) Kelompok

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok

kecil. Kelompok yang berpengaruh langsung dan di dalam

mana seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok

keanggotaan. Ada yang disebut dengan kelompok primer

dimana anggotanya berinteraksi secara tidak formal seperti

keluarga, teman, dan sebagainya. Ada pula yang disebut

dengan kelompok sekunder, yaitu seseorang yang

berinteraksi secara formal tetapi tidak reguler. Contohnya

adalah organisasi.

b) Keluarga

Anggota keluarga pembeli dapat memberikan pengaruh

yang kuat terhadap perilaku pembeli. Keluarga orientasi

(46)

tuntunan arah dalam hal agama, politik, ekonomi, dan harga

diri. Sedangkan pada keluarga prokreasi, yaitu keluarga

yang terdiri dari suami, istri dan anak pengaruh pembelian

ini akan sangat terasa.

c) Peran dan status

Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari

segi peran dan status, tiap peran membawa status yang

mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat

misalnya, direktur yang memakai pakaian mahal dan

menggunakan mobil mewah (Simamora, Bilson. 2002: 8-9).

d) Faktor Pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh

karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur-hidup

pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup,

kepribadian dan konsep diri pembeli yang bersangkutan.

3) Faktor psikologis

Kebutuhan yang bersifat psikologis adalah kebutuhan yang

timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk

diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk diterima oleh

lingkungannya. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh

faktor psikologis yang utama yaitu motivasi, persepsi, proses

(47)

a) Motivasi

Kebanyakan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada tidak

cukup kuat untuk memotivasi seseorang untuk bertindak

pada suatu saat tertentu. Menurut Abraham Maslow

kebutuhan manusia itu tersusun secara berjenjang, mulai

dari yang paling banyak menggerakan sampai yang paling

sedikit memberikan dorongan. Pertama seseorang akan

memuaskan kebutuhan yang peling penting dulu, baru

kemudian memenuhi kebutuhan berikutnya.

b) Persepsi

Persepsi menurut Philip Kotler diartikan sebagai proses

dimana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan

masukan informasi untuk menciptakan satu gambaran yang

berarti mengenai dunia.

c) Prose belajar

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku

seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan

perilaku manusia adalah hasil proses belajar. Secara teori

pembelajaran seseorang dapat dihasilkan melalui dorongan,

rangsangan, isyarat tanggapan dan penguatan.

d) Kepercayaan dan sikap

Melalui tindakan dan proses belajar orang akan

(48)

mempengaruhi perilaku membeli. Kepercayaa adalah suatu

pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang

sesuatu. Sedangkan sikap adalah oganisasi dari motivasi,

perasaan emosional, persepsi,dan pesan kognitif kepada

suatu aspek. Dapat pula dikatakan bahwa sikap adalah cara

kita berpikir, merasa, dan bertindak melalui aspek

lingkungan (Simamora, Bilson. 2002 : 11-13).

c. Dasar hukum perilaku konsumen secara Islam

Adapun firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yang mengatur

hukum tentang perilaku konsumsi yaitu adalah QS Al-A’raf ayat 31

yang berbunyi:

Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

6. Pengambilan Keputusan

a. Proses pengembalian keputusan

Proses terjadinya pembelian yang spesifik terdiri dari berbagai

urut-urutan kejadian yaitu sebagai berikut:

1) Pengenalan masalah, yaitu diawali saat pembeli merasa sadar

bahwa mereka mempunyai masalah kebutuhan. Pembeli tersebut

(49)

dengan kondisi yang diinginkannya. Kondisi ini bisa datang dari

dalam/internal misalnya seseorang merasa lapar kemudian ingin

membeli makanan, ataupun dari luar/eksternal misalnya seseorang

ingin mentraktir teman sehingga ia membeli makanan.

2) Pencarian informasi mengenai mau membeli apa, model

bagaimana dimana, dan sebagainya tersebut akan timbul dalam

pikiran seorang pembeli. Seorang pembeli yang sedang timbul

minatnya akan pemenuhan kebutuhan otomatis akan mencari tahu

secara lebih banyak. Sumber informasi tersebut dapat dibedakan

menjadi tiga sumber yaitu:

a) yang pertama adalah sumber priadi yang mana sumber ini

didapat dari orang-orang terdekat seperti keluarga,

teman-teman, tetangga, dan lain-lain.

b) kedua adalah sumber komersial yang mana sumber tersebut

meliputi iklan media massa, pameran, pemasar dan lain-lain.

c) ketiga adalah sumber pribadi yaitu sumber yang didapat dari

pengalaman pribadi.

3) Evaluasi alternatif. Dalam hal ini konsumen sangat berbeda

evaluasinya karena tergantung pada pilihan atribut produk sesua

atau tidak dengan keinginan mereka. Juga konsumen berbeda

tingkat pemenuhan kebutuhan mereka, ada yang mendesak atau

(50)

kefanatikan pada suatu merek maka akan sulit berpindah ke merek

lain.

4) Keputusan membeli. Ini adalah tahap yang harus diambil setelah

melalui tahapan diatas. Bila konsumen mengambil keputusan

maka ia akan mempunyai serangkaian keputusan menyangkut

jenis produk, entah itu model, jenis, kualitas, dan lain-lain.

5) Postpurchase behavior, sangat ditentukan oleh pengalaman konsumen dalam mengonsumsi suatu produk yang ia beli, apakah

akan merasa puas atau kecewa. Hal lain yang mempengaruhi

misalnya certia atau komentar dari orang sekitar yang menyatakan

bahwa suatu produk tersebut sangat bagus (Alma, Buchari, 2007:

104-105).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian.

Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen adalah sebagai berikut:

1) Kebudayaan

Kebudayaa ini sifatnya sangat luas yaitu mencakup semua aspek

kehidupan manusia dan biasanya bersifat menurun ke

generasi-generasi berikutnya misalnya agama, sikap, pendapat,

kepercayaan, nilai, dan bahasa (Basu Swastha dan Irawan, 2002:

(51)

2) Kelas sosial

Faktor sosial juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam

menentukan keputusannya karena faktor sosial ini bisa

menimbulkan pandangan dan tingkah laku pembeli. Adapun

penggolongan kelas sosial dalam masyarakat ada tiga yaitu

sebagai berikut:

a) Golongan atas

Yang termasuk dalam kategori golongan atas ini misalnya

adalah orang-orang kaya misalnya pejabat tinggi dan

pengusaha kaya.

b) Golongan menengah

Yang termasuk dalam kategori golongan menengah ini

misalnya adalah karyawan instansi pemerintahan ataupun

pengusaha menengah.

c) Golongan bawah

Yang termasuk dalam kategori golongan bawah ini misalnya

adalah buruh pabrik, tukang becak, pedagang kecil, dan

lain-lain.

3) Kelompok referensi kecil

Klompok referensi kecil juga mempengaruhi keputusan dalam

pembelian, yang termasuk dalam kelompok referensi kecil ini

adalah perkumpulan agama, serikat buruh, tetangga dan

(52)

4) Keluarga

Pengaruh dari setiap anggota keluarga berbeda-beda, perbedaan

tersebut bisa diakibatkan pandangan keluarga terhadap

karakteristik produk, perkembangan perilaku pembelian ini juga

berubah-ubah tergantung siklus yang ada di keluarga tersebut

(Basu Swastha dan Irawan, 2002:109-110).

5) Pengalaman

Pengalaman dapat mempengaruhi seseorang dalam beringkah

laku. Pengalaman itu dapat diperoleh secara langsung dari

kegiatan perbuatannya ataupun dari proses belajar. Sebab dengan

belajar pengalaman konsumen berarti belajar kunci dari perilaku

pembeliannya dikemudian hari.

6) Kepribadian

Kepribadian dapat didefiisikan sebagai pola sifat individu yang

dapat mempengaruhi perilaku. Walaupun kepribadian tidak secara

langsung mempengaruhi sikap pandangan dan perilaku

pembeliannya tetapi para ahli tetap percaya bahwa kepribadian

mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.

7) Sikap dan kepercayaan

Sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang juga

mempengaruhi perilaku konsumen daam menentukan keputusan

(53)

8) Konsep diri

Faktor lain yang mempengruhi tentang perilaku konsumen adalah

konsep diri. Konsep diri merupakan cara seseorang dalam

memandang seseorang lain dengan sudut pandang pribadi. Pada

saat yang sama ia juga akan memposisikan diri sebagai orang lain

(Basu Swastha dan Irawan, 2002:111-112).

C. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang dilandasi teori atau penelitian

sebelumnya.

1. Skripsi yang ditulis oleh Lisnawati tahun 2013 dengan judul penelitian

“Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Anggota Dalam

Menggunakan Pembiayaan Murabahah (Studi Pada Jasa Produk

Keuangan Mikro Di BMT Miratama)”. Disimpulkan bahwa bauran

pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam

menggunakan produk pembiayaan, karena dari hasil penelitian tersebut

secara simultan semua indikator bauran pemasaran berpengaruh secara

bersama-sama dan secara parsial masing-masing indikator dari bauran

pemasaran tersebut berpengaruh terhadap keputusan konsumen.

Karena hasil penelitian tersebut variabel (x) berpengaruh signifikan

terhadap variabel (y) maka penulis menggunakan hasil tersebut sebagai

(54)

H1: bauran pemasaran secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan.

2. Skripsi yang ditulis Septiana Tri Kusmiarti tahun 2013 dengan judul

penelitian “Faktor Penentu Keputusan Pedagang Dalam Penggunaan

Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Studi Kasus Pada Nasabah BMT

Tamsiz Di Pasar Serangan Yogyakarta”. Dari penelitian tersebut variabel

soaial-budaya berpengaruh secara signifikan karena hasil penelitian

tersebut menunjukan bahwa variabel (X) sosial-budaya berpengaruh

secara positif terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan lembaga

keuangan mikro syariah. Maka dari itu penulis menggunakan hasil

penelitian itu sebagai dugaan sementara dalam penelitian yang penulis

lakukan.

H2: faktor sosial budaya secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan.

3. Skripsi yang ditulis oleh Atin Yulaifah dengan judul “Pengaruh Budaya,

Sosial, Dan Psikologi Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih

Bank Syariah” yang dilakukan pada tahun 2011 menyimpulkan hasil

bahwa variabel psikologi dalam penelitian itu berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan nasabah. Selain itu pernyataan lain yang

menguatkan adalah menurut buku perilaku konsumen, terjemahan dari

(55)

menyebutkan bahwa psikologi berpengaruh dalam penentuan minat

konsumen, yaitu dalam hal pembelajaran mengenai produk. Maka dari itu

peneliti menggunakan hasil penelitian tersebut sebagai dugaan sementara

atau hipotesis.

H3: faktor psikologi secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan.

D. Ruang lingkup penelitian

Sesuai dengan judul penelitian “Faktor-Faktor Penentu Keputusan

Pedagang Dalam Memilih Produk Pembiayaan Di Lembaga Keuangan

Syariah dan Konvensional” (studi kasus pada pedagang di pasar

Rejowinangun Kota Magelang), maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah faktor-faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan

psikologis dapat mempengaruhi pedagang di pasar Rejowinangun Kota

Magelang dalam menentukan keputusan memilih produk pembiayaan syariah

(56)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan pendekatan penelitian

Jenis dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah penelitian

lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan

cara pengamatan langsung kepada para pedagang di pasar Rejowinangun

Magelang dengan cara survey dan wawancara langsung, kemudian peneliti

menyebar angket kepada para pedagang tersebut untuk memperoleh data

primer. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

yang dapat diartikan sebagai metode penelitian dengan filsafat positivisme

yaitu digunakan untuk meneliti sampel atau populasi tertentu, teknik

pengambilan sampel biasanya dilakuan secara random, pengumpulan datanya

menggunakan instrumen penelitian kemudian analisis datanya bersifat

kuantitatif atau statistik yang tujuannya adalah untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan sebelumnya (Sugiono, 2012:13). Metode analisis data yang

digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

B. Jenis dan sumber data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah primer dan

sekunder. Sumber data primer didapat penyebaran angket atau kuisioner

kepada para pedagang di pasar tersebut. Sumber data sekunder diperoleh dari

literatur ataupun studi kepustakaan yang didapat dari penelitian terdahulu,

(57)

berhubungan dengan topik penelitian ini. Tujuan dari sumber data sekunder

ini adalah untuk mengambil teori yang telah diterapkan dan digunakan

sebagai alat bantu, sehingga diharapkan dapat membantu proses pengerjaan

penelitian ini hingga selesai.

C. Tekhnik pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber primer

dan sekunder, sumber primer adalah sumber yang secara langsung

memberikan data kepada pengumpul data sedangkan sumber primer adalah

sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data

(Sugiyono, 2012: 137). Adapun instrumen atau alat pengumpul data yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Angket atau kuisioner

Adalah tekhnik pengumpulan data dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2012: 199). Skala yang digunakan dalam pengukuran ini

adalah skala likert yaitu dengan cara menghadapkan responden dengan

berbagai pertanyaan mengenai keputusannya memilih produk dari

lembaga keuangan. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan presepsi individu atau kelompok dalam suatu fenomena

sosial. Variabel dalam skala likret akan diukur dan dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut digunakan sebagai titik

tolak dalam menyusun item-iem instrumen yang dapat berupa pernyataan

(58)

Untuk pemberian skor analisis kuantitatif maka perntanyaannya

dapat diberi skor misalnya sebagai berikut:

[image:58.595.152.520.205.284.2]

Tabel 3.1

Tabel skala likert

JAWABAN BOBOT

Sangat setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak setuju (TS) 2

Sangat tidak setuju (STS) 1

2. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan bertanya langsung kepada responden,

wawancara merupakan proses interaksi dan komunikasi. Dalam

wawancara ini pertanyaan dipengaruhi oleh faktor arus informasi.

Faktor-faktor tersebut adalah pewawancara, reponden, topik penelitian yang

tertuang dalam pertanyaan dan situasi wawancara (Masri Singarimbun

dan Sofian Effendi, 1987:192).

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

tidak terstruktur, yaitu wawancara yang pertanyaannya tidak disiapkan

terlebih dahulu secara sistematis. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

hanyalah garis besar pertanyaan dari topik yang akan diteliti (Sugiyono,

2012:197).

Wawancara ini digunakan untuk mendapatkan informasi terkait

penelitian yang pelaksanaannya dilalukan kepada pedagang Pasar

Rejowinangun Kota Magelang.

(59)

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang mencakup obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tetentu yang

ditetapkan oleh peneliti yang kemudian akan ditarik kesimpulannya. Jadi

populasi bukan hanya manusia tetapi bisa merupakan benda-benda dan

hal-hal lain yang ada di alam. Populasi bukan juga hanya dilihat dari

kuantitas atau jumlah dari suatu obyek dan subyek tersebut, tetapi

populasi juga mewakili karakteristik dan sifat dari suatu obyek dan

subyek (Sugiyono, 2012:80).

Populasi dari penelitian ini adalah sejumlah pedagang pasar di

pasar Rejowinangun Kota Magelang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut, bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin

untuk mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, waktu dan tenaga maka peneliti menggunakan sampel

yang ada di dalam populasi itu. Apa yang ada dalam sampel itu

kesimpulannya bisa diberlakukan untuk populasi (Sugiono, 2012: 81).

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh pedagang yang

ada di pasar Rejowinangun Kota Magelang.

E. Teknik sampling

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan nonprobability

(60)

kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel.

Adapun penelitian ini mengguakan teknik sampling kuota, yaitu teknik

penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai

jumlah kuota yang diinginkan, dalam tekhnik ini intinya adalah terpenuhinya

jumlah kuota yang ditetapkan. Yang menjadi subyek adalah para pedagang di

pasar Rejowinangun Magelang yang kemudian dijadikan sampel sebesar 100

responden. Menurut Rao Purba (1996) dalam penentuan sampel maka

digunakan rumus sebagai berikut:

n = Z2

4 (moe)2

n = 1,962

4 (0,01)2

n = 96,04, maka selanjutnya dibulatkan menjadi 100 responden.

Dimana:

n = jumlah sampel.

Moe = margin of error atau tingkat kesalahan yang dapat ditolelir.

z = nilai z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan penentuan

sampel persen. Pada = 5%, z = 1,96.

F. Kerangka berpikir

Kerangka berpikir digunakan untuk membantu penjelasan variabel

dan indikator-indikator terkait penelitian dan disesuaikan dengan teori yang

(61)

devinisi operasional variabel. Indikator-indikator tersebut menjelaskan

penjabaran dari variabel dan sub-sub variabel terkait penelitian secara ringkas

sehingga point dari indikator tersebut mudah dikembangkan menjadi

kuesioner yang akan peneliti gunakan dalam mengambil data langsung dari

responden, yang mana penjelasannya akan ditampilkan dalam bentuk kolom

supaya mudah dipahami.

[image:61.595.105.519.307.749.2]

Tabel 3.2

Tabel kerangka teori X1

Variabel X1 Sub Variabel Indikator

1. Product a. Produk membantu debitor

b. Produk sesuai dengan kebutuhan

2. Promotion a. Promosi mendorong melakukan

penbiayaan b. Mengajukan

pembiayaan karena didatangi marketing c. Promosi yang

dilakukan jelas 3. Price a. Biaya administrasi

b. Besarnya bunga c. Jaminan ringan

Bauran pemasaran (X1)

4. Place a. Jarak lembaga keuangan b. Lokasi lembaga

keuangan

5. Proces a. Prosedur yang mudah b. Proses transaksi yang

cepat

c. Komunikasi yang baik dalam

penyelesian angsuran 6. People a. Karyawan yang

(62)

etika

b. Petugas pendukung yang sopan

c. Kerja dengan profesional 7. Physical

evidence

a. Kondisi lingkungan kantor yang baik b. Fasilitas kantor yang

lengkap

c. Keadaan kantor yang nyaman

Tabel 3.3

Tabel kerangka teori X2

Variabel X2 Sub Variabel Indikator

1. kultur a. lingkungan tempat

tinggal

b. lingkungan kerja

2. Sub-kultur a. Kelompok pengajian

b. Lingkungan agamis

3. Kelas sosial a. Pengaruh pekerjaan

b. Pengaruh pendapatan c. Pengaruh pendidikan

Sosial-budaya (X2)

4. kelompok a. mengajukan

pembiayaan yang sama dengan teman b. mengajukan

pembiayaan karena kenal karyawannya

5. keluarga a. rekomendasi keluarga

b. ingin sama dengan keluarga

c. salah satu keluarga adalah karyawan 6. peran dan

status

(63)

b. mengajukan pembiayaan sesuai kekayaan

7. pribadi a. mengajukan

[image:63.595.106.521.313.743.2]

pembiayaan sesuai jabatan b. mengajukan pembiayaan sesuai gaya hidup Tabel 3.4

Tabel kerangka teori X3

Variabel X3 Sub-Variabel Indikator Variabel

1. motivasi a. mengajukan

pembiayaan karena butuh dana b. mengajukan

pembiayaan karena ingin maju

Psikologi X3

2. persepsi a. merasakan

kenyamanan b. merasa diperlakukan secara adil c. merasakan pelayanan yang baik

4. proses belajar a. mengajukan

(64)

karena tahu hukum akadnya 5. kepercayaan dan

sikap

a. memilih

pembiayaan yang sesuai syariah b. memilih transaksi

yang halal c. merasa bersalah

[image:64.595.104.523.175.591.2]

ketika melakukan kegiatan riba

Tabel 3.5

Tabel kerangka teori Y

Variabel (Y) Indikator Variabel

Keputusan Pedagang Dalam Memilih

Produk Pembiayaan Di Lembaga

Keuangan Syariah Dan Konvensional

a. lembaga keuangan sudah tepat

menjadi pemberi modal

dansudah sesuai dengan

kebutuhan

b. puas terhadap pelayanan

lembaga keuangan

c. akan mengajukan pembiayaan

lagi di lembaga keuangan

tersebut jika butuh dana d. akan merekomendasikan

lembaga keuangan terebut

kepada orang lain

G. Metode analisis data

Analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data terkumpul. Kegiatannya yaitu mengelompokan data berdasarkan

(65)

seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

hitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan pengujian

terhadap hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2012 : 147).

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik

kuantitatif, akan tetapi juga ditambah analisa kualitatif, hal tersebut

dimaksudkan supaya hasil dari olah data kuantitatif dapat dipertajam sehingga

lebih mudah dipahami.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat

ukur tersebut dapat dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau

dapat digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono. 2012:

137). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang

benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor

item dengan skor total item. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu

item yang digunakan, selanjutnya dilakukan uji signifikasi koefisien

korelasi pada taraf signifikasi 0,05, artinya suatu item dinyatakan valid

jika berkorelasi signifikan terhadap skor totalnya. Untuk melakukan uji

ini dapat menggunakan perangkat lunak dengan teknik analisis korelasi

(66)

a. Jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka instrumen

atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total,

maka dinyatakan valid.

b. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen atau item-item

pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka

dinyatakan tidak valid (Wiyono, Gendro 112:113).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu

alat pengukur yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas

menunjukan konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukur dikatakan

konsisten apabila untuk mengukur sesuatu berulang kali menunjukan

hasil yang sama, dalam kondisi yang sama suatu kuisioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang

konsisten atau stabil dari waktu kewaktu (Juliansyah Noor 2011 : 131).

Dengan nilai signifikasi sebesar 0,05 artinya instrumen dinyatakan

reliabel jika nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment (Wiyono,

Gendro 2011: 124)

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil

analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini

terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi ujinormalitas,

multikolinearitas, heterosekdatisitas, autokorelasi, dan uji linieritas.

(67)

Gambar

Tabel skala likert
Tabel kerangka teori X1
Tabel kerangka teori X3
Tabel 3.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kaedah tinjauan dengan menggunakan instrumen soal selidik digunakan untuk mendapatkan maklumat tentang masalah dan keperluan guru, tahap pengetahuan, tahap kemahiran dan sikap

Kekurangan dan kelebihan kurikulum 2013 dan KTSP dominan dari Teknik pembelaaran saja yang berbeda kurikulum 2013 lebih menekankan kepada siswa lebih kreatif, aktif dengan aspek

Yang pasti, kami sedang mentransformasikan diri menjadi anak perusahaan BUMN di bidang properti yang bisa memberi sesuatu yang berbeda bagi industri ini.. Untuk mencapai itu, tentu

Masalah yang dihadapi dari pihak PDAM Purwa Tirta Dharma juga beragam, ini terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam memproduksi air bersih, antara lain

8% Dalam sistem hidrolik yang ,ertugas se,agai pemindah oli dari tangki ke sistem dan se,agai pengu,ah energi mekanis menjadi energi hidrolik  adalah1.. a% Tangki hidrolik   ,%

Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk

Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kehutanan, Departemen Manajemen Hutan, Bagian Perencanaan Hutan.. Hand Out Teknik Konservasi

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dengan perawatan diabetes mellitus tipe II pada lansia di Wilayah Desa Ledug Kecamatan Kembaran