(Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang)
SKRIPSI
Oleh:
Galuh Setiaji Waluyo NPM: 20110730100
FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Strata Satu
pada Prodi Ekonomi & Perbankan Islam (Muamalat) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh:
Galuh Setiaji Waluyo 20110730100
FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Galuh Setiaji Waluyo
NIM : 20110730100
Program Studi : Ekonomi dan Perbankan Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL (Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang)”
”skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka’’
Yogyakarta, 22 November 2016
“HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID”
“Jika sore tiba janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum masa sakitmu dan
manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu” (Umar Bin Khattab R.A)
“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar”
(Umar Bin Khattab R.A)
Siapapun yang menempuh suatu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah akan memberikan kemudahan jalannya menuju syurga.
(H.R Muslim)
“ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan
hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”
(QS. Al-Insyirah, 6-8)
Segala Puji dan Syukurku bagi Allah SWT Atas Rahmat dan Petunjuk-Nya sehingga kini aku telah selesai dalam studi sarjana, sepercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan padaku ya Rabb. Dengan kerendahan hati yang tulus, bersama
keridhaan-Mu ya Rabb,
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk belahan jiwaku yang termulia, yang tanpamu aku bukanlah siapa-siapa Ibundaku (Siti Romelah), yang selalu menyayangiku, membimbing dan mengarahkanku serta perjuangan yang begitu
besar dan tetesan air mata disetiap doa malam mu sehingga sebait doa telah merangkul diriku menuju hari depan yang cerah.
Serta orang yang selalu memberikan kasih sayang yang melimpah, dan yang selalu memberikan dukungan materi maupun non materi serta meberikan pengertian yang luar biasa ayahandaku (Sugeng Waluyo) yang telah memberikan
segalanya untukku.
Adikku tersayang (Galih Setiarta Waluyo) serta keluarga besarku, terimakasih tiada tara atas segala dukungan yang telah diberikan selama ini.
Ku persembahkan skripsi ini untuk kalian KATA PENGANTAR
memberikan teladan hidup yang baik kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK
PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN
KONVENSIONAL” (Studi Kasus Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang). Skripsi ini bertujua nuntuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam proses penulisan sampai dengan terselesaikannya skripsi ini, tentunya banyak sekali pihak yang berkontribusi didalamnya. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak diantaranya :
1. Prof Dr. Bambang Cipto, MA selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Dr. Mahli Zainudin, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta (Sugeng Waluyo dan Siti Romelah) yang selalu menyayangiku, membimbing dan mengarahkanku, serta yang selalu memberikan dukungan mental, materi dan doa setiap sujud malam mu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Adikku tersayang Galih Setiarta Waluyo yang selama ini menjadi motivatorku terimakasih berkat doamu penulis dapat merasakan bahagianya menjadi seorang intelektual.
8. Teman-temanku seperjuangan yang selalu memotivasiku dan bertukar pikiran, Adit, Dendy, Paijo, Gesang, Bowok, Danang, Agung, Pujek (semua anggota keyin bareng), teman-teman kos, dan teman-teman EPI 2011 & 2012 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terimakasih atas canda tawa kalian selama ini, tanpa kalian penulis mungkin tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini.
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan wacana bagi semua pihak yang membutuhkan serta bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 29 November 2016 Penulis
NOTA DINAS ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN ... v
MOTTO ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xvi
ABSTRAK ... xviii
ABSTRACK ... xix
TRANSLITERASI ... xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Batasan Masalah... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 8
2. Pembiayaan ... 14
3. Pemasaran ... 16
4. Bauran Pemasaran ... 17
a. Product ... 17
b. Price ... 19
c. Place ... 20
d. Promotion ... 21
e. People ... 21
f. Proces ... 13
g. Physical Evidence ... 13
5. Perilaku Konsumen ... 24
a. Pengertian Prilaku Konsumen ... 24
b. Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen ... 26
1) Faktor Kebudayaan. ... .26
2) Faktor Sosial. ... .27
3) Faktor Psikologis. ... .28
c. Dasar Hukum Perilaku Konsumen ... 30
6. Pengambilan Keputusan ... 31
C. Hipotesis ... 35
B. Jenis Dan Sumber Data ... 38
C. Tehnik Pengumpulan Data ... 39
D. Populasi Dan Sampel ... 41
E. Teknik Sampling ... 42
F. Kerangka Berpikir ... 43
1. Variabel Bauran Pemasaran. ... .43
2. Variabel Sosial-Budaya.. ... 46
3. Variabel Psikologi. ... .47
4. Variabel Keputusan Konsumen. ... .49
G. Analisis Data ... 49
1. Uji Validitas. ... .50
2. Uji Reliabilitas. ... .51
3. Uji Asumsi Klasik. ... .51
a. Uji Normalitas ... ..51
b. Uji Hrteroskedastisitas. ... .52
c. Uji Autokorelasi. ... .53
d. Uji Multikolinieritas. ... .53
e. Uji Linieritas. ... .54
4. Regresi Linear Berganda ... 54
5. Uji Hipotesis ... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 58
B. Hasil Penelitian ... 59
1. Karakteristik Responden ... 59
a. Jenis Kelamin Responden ... 59
b. Usia Responden ... 61
c. Pendidikan Terakhir Responden ... 61
d. Agama Responden ... 61
e. Pendapatan Responden... 61
f. Pernah Atau Sedang Melakukan Pembiayaan ... 62
g. Lembaga Keuangan Yang Dipilih Responden ... 62
h. Jumlah Pembiayaan Responden ... 63
i. Lama Pembiayaan ... 63
C. Uji Instrumen Penelitian ... 64
1. Uji Validitas Instrumen ... 64
a. Bauran Pemasaran (X1) ... 64
b. Sosial-Budaya (X2) ... 65
c. Psikologi (X3) ... 66
d. Keputusan Konsumen (Y) ... 67
2. Uji Reliabilitas ... 68
d. Uji Multikolinearitas ... 72
e. Uji Linearitas ... 73
D. Analisis Data ... 76
1. Regresi Linier Berganda ... 76
2. Koefisien Determinasi R2 ... 78
3. Uji Simultan ... 79
4. Uji Parsial ... 80
E. Uji Hipotesis ... 89
F. Pembahasan ... 82
1. Bauran Pemasaran ... 82
2. Sosial Budaya ... 83
3. Psikologi ... 85
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 87
B. Saran ... 89
Tabel 3.2 : Kerangka Berpikir Variabel X2 ... 44
Tabel 3.2 : Kerangka Berpikir Variabel X3 ... 45
Tabel 3.2 : Kerangka Berpikir Variabel Y ... 46
Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Pedagang ... 57
Tabel 4.2 : Usia Responden ... 57
Tabel 4.3 : Pendidikan Responden ... 58
Tabel 4.4 : Agama Responden ... 59
Tabel 4.5 : Pendapatan Responden ... 59
Tabel 4.6 : Pernah/ Sedang Pembiayaan ... 60
Tabel 4.7 : Lembaga Keuangan Yang Dipilih Responden ... 60
Tabel 4.8 : Jumlah Pembiayaan ... 61
Tabel 4.9 : Lama Pembiayaan ... 61
Tabel 4.10 : Validitas X1 ... 62
Tabel 4.11 : Validitas X2 ... 63
Tabel 4.12 : Validitas X3 ... 64
Tabel 4.13 : Validitas Y ... 65
Tabel 4.14 : Reliabilitas ... 66
Tabel 4.15 : Uji Normalitas ... 67
Tabel 4.16 : Uji Heteroskedastisitas ... 68
Tabel 4.21 : Uji Linearitas X3 Terhadap Y ... 73
Tabel 4.22 : Regresi Linear Berganda ... 74
Tabel 4.23 : Uji Determinasi ... 76
Tabel 4.24 : Uji F ... 77
pemasaran,sosial-budaya dan psikologi terhadap keputusan pedagang baik secara parsial maupun secara simultan, dimana keputusan nasabah sebagai variabel dependen di Pasar tradisional Rejowinangun Kota Magelang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan data primer, yang berupa angka. Data diperoleh dari kuisioner yang diberikan kepada pedagang di pasar rejowinangun kota magelang. Pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan metode kuota sampling dengan jumlah sample sebanyak 100 nasabah. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel bauran pemasaran mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pedagang (0,000 < 0,05), sosial-budaya mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pedagang (0,000 < 0,05), dan psikologi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pedagang (0,033 < 0,05). Dari koefisien determinasi didapat nilai sebesar 65,6%, itu artinya keputusan pedagang dapat dijelaskan oleh bauran pemasaran, sosial budya dan psikologi sebesar 65,6% sedang sisanya yaitu 34,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian penulis.
and psychology on customer judgment which is customer judgment satisfaction as dependent variables in the Rejowinangun traditional market in Magelang city.
Data in this research was a primary data, which is a numeral data. Data was obtained from a questionnaire that was given to seller in Rejowinangun traditional market. Sampling method in this research using qouta sampling with total sample of 100 sellers. Data analysis method using multiple linear regression,
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga keuangan merupakan badan usaha yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat, atau dengan kata lain lembaga keuangan adalah sebagai penghubung antara masyarakat yang kelebihan dana kepada mayarakat yang kekurangan dana. Secara umum lembaga keuangan dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank, kedua lembaga keuangan tersebut mempunyi fungsi yang sama yaitu sebagai perantara dana dari masyarakat yang kelebihan dana kepada masyarakat yang kekuranga dana (Susilo Sri, Sigit Triandaru. 2000 : 2).
menjadi pangsa pasar lembaga keuangan syariah yang sangat besar, apalagi doktrin seorang muslim dalam bermuamalah yang mengharamkan riba adalah nilai lebih untuk lembaga keuangan syariah itu sendiri, kemudian dilihat dari kuantitas perbandingan jumlah penduduk muslim dengan penduduk non muslim juga terpaut sangat jauh, namun pada kenyataannya pangsa pasar syariah kalah dengan pangsa pasar konvensional, hal tersebut diperoleh dari data yang dipublikasikan OJK bahwa pangsa pasar syariah hanya dibawah 5% dari seluruh pangsa pasar di Indonesia (infobanknews.com).
melayani pembiayaan syariah, terlebih UMKM yang lokasi yang akses ke lembaga keuangan syariahnya belum optimal (http://onenews.co.id)
Dari sini timbul pertanyaan besar, mengapa di negara Indonesia dengan mayoritas beragama Islam ini jumlah pembiayaan di lembaga keuangan syariahnya kalah dengan pembiayaan konvensional, keadaan tersebut terjadi karena pasti ada faktor-faktor yang mempengaruhinya.
penentuan dalam memilih produk-produk dari lembaga keuangan syariah dan konvensonal, maka penulis membatasi latar belakang tersebut dalam ruang lingkup bauran pemasaran, sosial budaya, dan psikologi.
Dari latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian, oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian mengenai “Faktor-Faktor Penentu Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk Pembiayaan Di Lembaga Keuangan Syariah Dan Konvensional” (Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang).
Motivasi dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan keputusan pedagang untuk memilih produk pembiayaan yang berbasis syariah ataupun konvensional. Misalkan pedagang cenderung ke pembiayaan berbasis syariah berarti pasti akan ada alasan-alasan yang menyebabkan pedagang lebih memilih produk pembiayaan tersebut, sedangkan misal cenderung ke konvensional berarti juga ada alasan kenapa pedagang memilih produk pembiayaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
3. Apakah faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologi mempengaruhi keputusan pedagang dalam memilih produk di lembaga keuangan secara parsial.
2. Untuk mengetahui apakah faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologi mempengaruhi keputusan pedagang dalam memilih produk di lembaga keuangan secara simultan.
3. Untuk mengetahui faktor apa yang paling mempengaruhi keputusan pedagang pasar dalam memilih produk dari lembaga keuangan.
D. Pembatasan Masalah
praktisi dan untuk masyarakat. Adapun maanfaat tersebut antara lain:
1. Untuk akademisi
Memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dan wawasan tentang perilaku konsumen khususnya tentang perilaku konsumen lembaga keuangan dan diharapkan penelitian ini bisa dijadikan salah satu bahan referensi untuk penelitian terkait selanjutnya.
2. Untuk praktisi
Penelitian ini diharapkan mampu membantu praktisi dalam mengidentifikasi tentang perilaku konsumen dan sebagai bahan pertimbangan atau acuan informasi dalam ruang lingkup market share lembaga keuangan.
3. Untuk masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian ini penyusun mencantumkan beberapa
penelitian terdahulu yang berkaitan, yang selanjutnya digunakan sebagai
referensi dan pembanding dalam mengembangkan materi yang ditulis.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan dan berkaitan dengan tema dari
penelitian ini adalah:
1. Jurnal kerjasama Bank Indonesia dengan Center Of Banking Research Andalas University dengan judul “Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Dalam Memilih Jasa Perbankan: Bank Syariah Vs Bank
Konvensional”. Penelitian tersebut bertujuan untuk membahas dan
mengetahui terhadap perilaku keputusan pembelian konsumen terhadap
pilihannya atas jasa perbankan. Penelitian ini dilakukan pada empat
Kota/kabupaten di sumatera barat dengan kriteria bahwa Kota/kabupaten
tersebut terdapat bank syariah dan konvensional, Kota yang dimaksud
adalah Kota Padang, Bukit Tinggi, kab. Pasangan dan kab. 50 Kota.
Adapun hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor internal
seperti persepsi, motivasi, gaya hidup, biaya dan agama lebih
mendominasi pengaruhnya dari pada faktor eksternal seperti keluarga,
dengan yang penulis teliti adalah bahwa dalam penelitian ini subyek
penelitiannya bersifat umum yaitu perorangan dan institusi. Sedangkan
pada peneliti menggunakan subyek yang lebih khusus yaitu perorangan
dalam hal ini adalah pedagang.
2. Jurnal Dinamika Manajemen yang ditulis Muladi Wibowo dengan judul
penelitian “Perilaku Konsumen Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Menjadi Nasabah Pada Kopwan Syari’ah (Vol 1, No 1 tahun 2010)”.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pelanggan di Koperasi Wanita Syariah
Saraswati yang terletak di Karanganyar Kabupaten, Jawa Tengah,
Indonesia. Data yang diperoleh menggunakan kuesioner dibagikan kepada
100 responden (pelanggan) yang dipilih secara acak sebagai sampel. Hasil
regresi berganda menunjukkan bahwa variabel tingkat bagi hasil,
persyaratan administrasi, sistem syariah operasional dan promosi dengan
positive dan secara parsial mempengaruhi keputusan pelanggan,
sementara itu, tingkat bagi hasil, persyaratan administrasi, sistem syariah
operasional dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pelanggan.
Promosi merupakan variabel yang paling mempengaruhi keputusan
pelanggan dengan presentase sebesar 44,70%. Perbedaan dengan yang
penulis teliti adalah pada variabelnya. Variabel independen dalam
penelitian ini menggunakan bauran pemasaran yang diindikatorkan
operasional dan promosi. Sedangkan pada peneliti varibel independen
yang digunakan adalah bauran pemasaran, sosial-budaya dan psikologi.
3. Skripsi yang ditulis Septiana Tri Kusmiarti tahun 2013 dengan judul
penelitian “Faktor Penentu Keputusan Pedagang Dalam Penggunaan
Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Studi Kasus Pada Nasabah BMT
Tamsiz Di Pasar Serangan Yogyakarta”. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode penelitian lapangan dengan analisis data secara
kuantitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penelitian ini
menyatakan jika variabel bauran pemasaran, lingkungan sosial budaya
dan psikologis berpengaruh dalam keputusan penggunaan lembaga
keuangan mikro syariah. Perbedaan penelitian dengan yang penulis teliti
adalah bahwa dalam penelitian ini hanya berfokus pada lembaga
keuangan mikro syariah, sedangkan pada peneliti adalah mencakup
lembaga keuangan yang dikategorikan dalam lembaga keuangan syariah
dan lembaga keuangan konvensional.
4. Skripsi yang ditulis oleh Lisnawati dengan judul penelitian “Pengaruh
Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Anggota Dalam Menggunakan
Pembiayaan Murabahah (Studi Pada Jasa Produk Keuangan Mikro Di
BMT Miratama)”. Penlitian ini menggunakan variabel bauran pemasaran
yang meliputi produk, harga, lokasi, reputasi, promosi, orang dan bukti
fisik sebagai variabel X nya. Keimpulan dari penelitian ini adalah bahwa
semua variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel Y, yang mana
Sedangkan secara parsial ketujuh variabel bauran pemasaran tersebut juga
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan penggunaan
pembiayaan murabahah. Perbedaan dengan penelitian ini adalah bahwa
dalam penelitian tersebut merujuk secara khusus kepada anggota BMT
Miratama saja, sedangkan penulis mencakup semua nasabah lembaga
keuangan, yang dalam hal ini adalah pedagang pasar Rejowinangun
Magelang.
5. Skripsi yang ditulis oleh Chitra Dwiratih Aviza pada tahun 2014 dengan
judul penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mitra
Dalam Memilih Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Di BMT
Berkah Madani Cimanggis Depok”. Penelitian ini menggunakan delaapan
variabel X yaitu referensi, produk, biaya, lokasi, agama, pelayanan, bagi
hasil dan kebutuhan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan penelitian secara penelitian lapangan. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah bahwa 5 dari 8 variabel X tersebut sangat berpengaruh terhadap
variable Y, lima variabel tersebut adalah referensi, produk, agama,
pelayanan dan kebutuhan. Kemudian faktor atau variabel yang paling
berpengaruh adalah referensi. Perbedaan dengan penelitian ini adalah
bahwa dalam penelitian tersebut merujuk secara khusus kepada mitra
BMT Berkah Madani saja, sedangkan penulis mencakup semua nasabah
lembaga keuangan, yang dalam hal ini adalah pedagang pasar
Rejowinangun Magelang. Selain itu variabel yang akan peneliti gunakan
dimana variabel dalam penelitian sebelumnya tersebut terdapat di dalam
variabel peneliti sebagai indikator variabel.
B. Kerangka Teori
1. Lembaga keuangan
Defenisi secara umum dari lembaga keuangan adalah setiap
perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana,
menyalurkan dana atau kedua-duanya (Kasmir, 2002: 2).
a. Lembaga keuangan bank
1) Bank syariah
Pada umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah
lembaga keuangan yang usaha pokonya memberikan kredit dan
jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh
karena itu usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang
sebagai dagangan utamanya (Sudarsono, Heri, 2012: 29).
Menurut Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 jenis bank
syariah terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha
Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2) Bank konvensional
Para ahli perbankan dinegara-negara maju mendefinisikan
bank umum sebagai institusi keuangan yang berorientasi laba.
Untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan
fungsi intermediasi. Karena dizinkan mengumpulkan dana dalam
bentuk deposito, bank umum disebut juga sebagai lembaga
keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya menciptakan
uang (giral), bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum
pencipta uang giral (Manurung, 2004:134).
b. Lembaga keuangan bukan bank
Lembaga Keuanagn Bukan Bank (NonBank Financial Institution) adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun
dana dengan jalan mengeluarkan surat berharga dan menyalurkannya
ke dalam masyarakat guna membiayai investasi perusahaan
(Muhammad, 2000:18). Lembaga keuangan bukan bank tidak
memiliki cara-cara penghimpunan dana yang selengkap bank, namun
pada intinya lembaga keuangan bukan bank mempunyai kegiatan
utama yang tidak jauh berbeda dengan bank. Secara umum kegiatan
utama lembaga keuangan bukan bank adalah menghimpun dana dari
keuangan bukan bank memberikan bantuan serta mendorong
perkembangan pasar modal untuk membentuk permodalan
perusahaan-perusahaan yang memiliki ekonomi rendah (Kasmir,
2000:97).
2. Pembiayaan
a. Pengertian pembiayaan
Pembiayaan atau financing dalam perbankan konvensional
dikenal dengan istilah kredit sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
(Kasmir, 2008 :102). Sedangkan kegiatan pembiayaan dalam lembaga
keuangan syariah adalah berdasarkan kesepakatan antara nasabah
dengan lembaga keuangan syariah, kemudian pihak nasabah/pihak
yang diberi pembiayaan wajib mengembalikan dana tersebut dalam
jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan atau bagi
hasil (Direktorat Perbankan Syariah Indonesia, 2008:6).
b. Jenis-jenis pembiayaan
Pembiayaan atau kredit dapat digolongkan kedalam beberapa
aspek yaitu:
a) Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu
untuk meningkatkan usaha, baik usaha produksi,
perdagangan, maupun investasi.
b) Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis
digunakan untuk memenuhi kebutuhan (Antonio, Syafi’i.
2009 : 160).
2) Pembiayaan menurut tujuannya
a) Pembiayaan modal kerja, yaitu adalah pembiayaan yang
dimaksudkan untuk memperoleh modal dalam rangka
pengembangan usaha atau dalam pemutaran modal usaha.
b) Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan
untuk melakukan investasi atau pengadaan barang konsumtif
misalnya tanah, bangunan, dan mesin yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa utama yang diperlukan guna
untuk relokasi, ekspansi, modernisasi, ataupun pendirian
usaha baru.
c) Kredit konsumsi, yaitu kredit yang diberikan guna membiayai
pembelian barang yang tujuannya bukan untuk usaha.
Contohnya untuk membeli rumah, kendaraan dan lain-lain
(Muhammad, 2005 : 17).
a) Pembiayaan jangka waktu pendek (1bulan sampai 1 tahun).
b) Pembiayaan jangka waktu menengah (1 sampai 5 tahun).
c) Pembiayaan angka waktu panjang (lebih dari lima tahun).
3. Pemasaran
Definisi pemasaran menurut Kotler adalah suatu proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Pemasaran mencakup usaha-usaha perusahaan yang dimulai dengan
mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan
produk yang diproduksi, harga produk yang sesuai, cara-cara serta strategi
promosi dan penyaluran/penjualan produk tersebut (Kotler, 2009: 9).
Memasarkan barang atau jasa tidak berarti hanya menawarkan
atau menjual, tapi lebih luas dari pada itu. Didalamnya tercakup berbagai
kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala macam cara, atau
menyortirnya (Alma, Buchari, 2007: 1). Menurut American Marketing Association definisi resmi pemasaran adalah fungsi organisasional dan seperangkat proses yang menciptaka, mengkomunikasikan, dan
menyerahkan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
dengan pelanggan dengan cara-cara yang menguntungkan bagi organisasi
dan semua pemangku kepentingan.
Dalam pemasaran jasa sifat penyalurannya secara umum bersifat
dikatakan langsung karena dari produsen ke konsumen tidak terjadi
kegiataan perantara dari pihak lain. Dalam industri jasa juga tidak akan
dijumpai kegiatan yang biasannya ada dalam industri barang, misalnya
tidak adanya produksi massal dan tidak ada persediaan barang (Alma,
Buchari. 2007: 241-242).
4. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran sebagaimana yang sudah kita kenal terdiri dari
4p, yaitu product, price place dan promotion. Dalam pemasaran jasa ada elemen-elemen yang bisa dikontrol dan bisa dikoordinasikan untuk
keperluan komunikasi dan memuaskan konsumen jasa. Elemen-elemen
tersebut adalah people/orang, physical evidence/ bukti fisik, dan
proces/proses. Dengan begitu untuk pemasaran jasa menggunakan bauran 7p (Yazid, 2008: 18). Oleh karena itu bauran pemasaran jasa terdiri dari
tujuh point kemudian pengertiannya akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Product
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk
terdiri atas barang, jasa, dan lain-lain. Jadi produk bukan mengacu
pada sesuatu yang berwujud saja, tetapi mencakup semua hal yang
bisa ditawarkan di pasar (Alma, Buchari. 2007: 139).
Menurut Kasmir (2008: 127) ada 4 strategi yang digunakan
1) Penentuan logo dan moto
Logo merupakan ciri khas dari sebuah produk, sedangkan moto
merupakan serangkaian kata-kata berisikan visi dan misi suatu
bank dalam melayani masyarakat. Logo dan moto juga sering
disebut sebagai ciri suatu produk.
2) Menciptaan merek
Tujuannya adalah agar mudah dikenal dan mudah diingat oleh
pembeli. Merek merupakan sesuatu yang digunakan untuk
pengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertiannya
diartikan sebagai nama, simbol, desain, atau kombinasi dari
semuanya.
3) Menciptakan kemasan
Kemasan merupakan suatu pembungkus dari suatu produk.
Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan sebagai
pelayanan atau jasa kepada nasabah, selain itu pembungkus juga
bisa sebagai buku tabungan, ATM dan kartu kredit.
4) Keputusan label
Label merupakan suatu yang lengket pada suatu produk yang
ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Dalam label
disebutkan siapa yang membuat, kapan dibuat, cara
menggunakannya, dan lain sebagainya. Bukankah Islam
melarang jual beli yang belum jelas (gharar) bagi pembeli. Sebagaimana sabda Nabi SAW : “Rasulullah melarang jual beli gharar (yang tidak jelas produknya” (HR. Muslim dan Abu Hurairah).
b. Price
Price atau yang kita sebut dengan harga adalah hal yang sangat
krusial, strategi menentukan harga berpengaruh secara signifikan
terhadap pemberian nilai dan citra produk kepada konsumen serta
berhubungan langsung terhadap keputusan konsumen dalam
membeli. Penentuan harga sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan
juga mempengaruhi pemasaran dan penawaran. Hal pokok dalam
keputusan penentuan harga selanjutnya harus konsisten dengan
strategi pemasaran secara keseluruhan.
Dalam strategi penentuan harga seharusnya perlu diperhatikan
tujuan dari penentuan harga tersebut, yaitu adalah bertahan,
memaksimalkan pendapatan, memaksimalkan penjualan, gengsi atau
prestis dan pengambilan atas investasi. Sementara itu hal-hal yang
mempengaruhi penentuan harga adalah positioning (posisi jasa),
sasaran perusahaan, tingkat persaingan, siklus hidup jasa, elastisitas
permintaan, struktur biaya, sumber daya yang digunakan, kondisi
ekonomi secara umum dan kapasitas jasa. Kemudian metode dalam
penentuan harga adalah sebagai berikut:
2) Penentuan harga tingkat pengembalian (rate of return pricing)
3) Penentuan harga paritas persaingan (competitive parite pricing)
4) Penentuan harga rugi (lost eading pricing)
5) Penentuan harga berdasarkan nilai (value based pricing)
6) Penentuan harga relasional.
c. Place
Place atau tempat dalam jasa adalah penggabungan antara
lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini adalah
bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana
lokasi yang strategis (Rambat Lupiyoadi dan A hamdani. 2008:73).
1) Lokasi
lokasi berarti berhubungan dimana perusahaan harus berdiri dan
melaksanakan kegiatannya, kemudian dalam modelnya ada tiga
jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu:
a) Konsumen mendatangi perusahaan/pemberi jasa, dalam hal
ini lokasi adalah sangat penting dimana konsumen akan
mendatangi lokasi pemberi jasa sehingga penentuan lokasi
perusahaan haruslah strategis dan mudah dijangkau oleh
konsumen.
b) Pemberi jasa mendatangi konsumen, dalam hal ini lokasi
tidaklah penting karena pemberi jasa yang akan mendatangi
konsumen, tetapi perlu diperhatikan adalah penyampaian
c) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung,
berarti interaksi tersebut bisa melalui sarana misalkan
telepon. Dalam kasus ini lokasi tidak berpengaruh selama
interaksi dari kedua belah pihak terlaksana dengan baik.
2) Saluran distribusi
Penyaluran jasa juga bisa melalui perantara, yaitu pihak ketiga.
Pihak ketiga bekerja sebagai penyedia jasa, dan perantara
kepada konsumen. Saluran distribusi ini terdiri dari beberapa
bagian yaitu:
a) Penjual langsung (direct sales).
b) Agen atau broker.
c) Agen/broker penjual atau pembeli.
d) Waralaba (franchises).
e) Pengantar jasa terkontrak (contracted service delivere)
(Rambat Lupiyoadi dan A Hamdani. 2008:74).
d. Promotion
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi yang kegunaannya
adalah untuk memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen
terhadap suatu produk. Tujuan dari promosi tersebut adalah
memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan
calon konsumen (Alma, Buchari. 2007: 179). Promosi bisa dikatakan
sebagai salah satu ujung tombak dalam pemasaran, dimana promosi
dengan suatu produk. Kemudian hal yang perlu diperhatikan dalam
promosi adalah bauran promosi yaitu sebagai berikut:
1) Iklan (advertising)
2) Penjualan perorangan (personal selling)
3) Promosi penjualan (sales promotion)
4) Hubungan masyarakat (public relation)
5) Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)
6) Surat pemberitahuan langsung (direct mail) (Rambat Lupiyoadi dan A Hamdani. 2008: 74).
Kemudian pemasar dapat memilih sarana mana yang dianggap
paling cocok dengan jenis kegiatan usaha mereka, adapun faktor
yang arus diperhatikan dalam kegiatan promosi yaitu:
1) Identifikasi terlebih dahulu target atau segmentasi pasarnya.
2) Menentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan,
mempengaruhi atau mengingatkan.
3) Kembangkan pesan yang disampaikan, hal ini mencakup isi dari
promosi tersebut tentang apa yang disampaikan, bagaimana
menyampaikannya dan seperti apa bahasa yang akan digunakan.
4) Memilih bauran komunikasi, apakah itu personal komunikasi
atau non personal komunikasi (Rambat Lupiyoadi dan A
e. People
Dalam hubungannya dalam kegiatan pemasaran jasa maka
orang yang melakukan kegiatan atau penyedia jasa tersebut sangat
berpengaruh terhadap kualitas pelayanan jasa yang diberikan.
Keputusan orang selaku penyedia penyedia jasa ini sangat berkaitan
dengan seleksi, pelatihan, motifasi dan sumber daya manusia.
Terdapat empat aspek kriteria orang (people) yang mempengaruhi konsumen, yaitu sebagai berikut:
1) Contractor “orang” disini sangat sering berinteraksi langsung dengan konsumen kemudian hal ini sangat mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli produk.
2) Modifers “orang” disini tidak langsung mempengaruhi konsumen tetapi cukup sering berhubungan langsung dengan konsumen,
contohnya adalah resepsionis.
3) Influencers “orang” disini tidak sering berinteraksi dengan konsumen tetapi cukup mempengaruhi keputusan konsumen
dalam membeli produk.
4) Isolateds “orang” disini tidak secara langsung ikut dalam bauran pemasaran da tidak mempengaruhi keputusan konsumen dalam
membeli produk (Rambat Lupiyoadi dan A hamdani, 2008:75).
f. Proces
Proses menurut Kasmir (2008: 120) merupakan keterlibatan
kesederhanaan atau komplekitas prosedur kerja yang ada dalam bank
bersangkutan.
Ada 5 hal yang harus diperhatikan marketer/CEO (Chief
Executive Officer) dalam proses perbankan untuk meningkatkan
kualitas layanan bank ( Hasan, 2010: 136), yaitu:
1) Rincian standar prosedur operasi, manual dan deskripsi kerja.
2) Prosedur masalah/komplain.
3) Standar kerja layanan (manusia dan teknologi)
4) Keterlibatan interfungsional.
5) Tingkat just in time delivery-lead times delivery.
g. Pshysical Evidence
Menurut Kasmir (2008: 120) bukti fisik terdiri dari adanya
logo atau simbol perusahaan, moto, fasilitas yang dimiliki, seragam
karyawan, laporan, kartu nama, dan jaminan perusahaan. Bukti fisik
dapat diartikan sebagai suatu bentuk yang dapat dilihat dengan nyata
yang mampu menarik masyarakat untuk menjadi nasabah, seperti
lingkungan yang nyaman, kebersihan, dekorasi yang menampakkan
keindahan, dan lain sebagainya.
5. Perilaku konsumen
a. Pengertian perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat
atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul
tindakan ini (Simamora, Bilson. 2002:1-2).
Menurut Loudon dan Bitta mereka lebih menekankan perilaku
konsumen sebagai suatu proses dalam pengambilan keputusan.
Mereka mangatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses
pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang
dan jasa.
Kotler dan Amstrong mengartikan perilaku konsumen sebagai
perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu mapun rumah
tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal (Simamora,
Bilson. 2002: 2)
Dari definisi tersebut bisa ditarik point-point penting yaitu:
1) Bahwa perilaku menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.
2) Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum
pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai,
mengonsumsi dan menghabiskan produk.
3) Perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti
jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan
bagaimana barang yang sudah dikonsumsi itu dikonsumsi
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
1) Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas
dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Adapun
poin-poin yang menjadi komposisi kebudayaan tersebut yaitu:
a) Kultur.
Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan
dan perilaku seseorang. Makhluk yang lebih rendah
umumnya dituntun oleh naluri, sedangkan manusia
perilakunya dituntun atau ditentukan oleh hal-hal yang
dipelajari dan yang ada di lingkungan sekitarnya. Sehingga
nilai, persepsi, preferensi dan perilaku antara seseorang yang
tinggal pada daerah tertentu dapat berbeda dengan orang lain
yang tinggal di daerah berbeda.
b) Sub-kultur
Tiap kultur mempunyai subkultur yang lebih kecil, atau
kelompok orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan
pengalaman dan situasi hidup yang sama, misalnya
kelompok keagamaan.
c) Kelas sosial
Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan
teratur dalam suatu masyarakat yang anggotanya
sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti
pendapatan atau gaji, tetapi diukur sebagai kombinasi
pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel
lainnya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi pada produk
dan merek yang berbeda (Simamora, Bilson. 2002: 7-8).
2) Faktor sosial
Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial
seperti kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial dari
konsumen. Adapun penjabarannya yaitu:
a) Kelompok
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok
kecil. Kelompok yang berpengaruh langsung dan di dalam
mana seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok
keanggotaan. Ada yang disebut dengan kelompok primer
dimana anggotanya berinteraksi secara tidak formal seperti
keluarga, teman, dan sebagainya. Ada pula yang disebut
dengan kelompok sekunder, yaitu seseorang yang
berinteraksi secara formal tetapi tidak reguler. Contohnya
adalah organisasi.
b) Keluarga
Anggota keluarga pembeli dapat memberikan pengaruh
yang kuat terhadap perilaku pembeli. Keluarga orientasi
tuntunan arah dalam hal agama, politik, ekonomi, dan harga
diri. Sedangkan pada keluarga prokreasi, yaitu keluarga
yang terdiri dari suami, istri dan anak pengaruh pembelian
ini akan sangat terasa.
c) Peran dan status
Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari
segi peran dan status, tiap peran membawa status yang
mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat
misalnya, direktur yang memakai pakaian mahal dan
menggunakan mobil mewah (Simamora, Bilson. 2002: 8-9).
d) Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur-hidup
pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup,
kepribadian dan konsep diri pembeli yang bersangkutan.
3) Faktor psikologis
Kebutuhan yang bersifat psikologis adalah kebutuhan yang
timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk
diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk diterima oleh
lingkungannya. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh
faktor psikologis yang utama yaitu motivasi, persepsi, proses
a) Motivasi
Kebanyakan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada tidak
cukup kuat untuk memotivasi seseorang untuk bertindak
pada suatu saat tertentu. Menurut Abraham Maslow
kebutuhan manusia itu tersusun secara berjenjang, mulai
dari yang paling banyak menggerakan sampai yang paling
sedikit memberikan dorongan. Pertama seseorang akan
memuaskan kebutuhan yang peling penting dulu, baru
kemudian memenuhi kebutuhan berikutnya.
b) Persepsi
Persepsi menurut Philip Kotler diartikan sebagai proses
dimana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan
masukan informasi untuk menciptakan satu gambaran yang
berarti mengenai dunia.
c) Prose belajar
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan
perilaku manusia adalah hasil proses belajar. Secara teori
pembelajaran seseorang dapat dihasilkan melalui dorongan,
rangsangan, isyarat tanggapan dan penguatan.
d) Kepercayaan dan sikap
Melalui tindakan dan proses belajar orang akan
mempengaruhi perilaku membeli. Kepercayaa adalah suatu
pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang
sesuatu. Sedangkan sikap adalah oganisasi dari motivasi,
perasaan emosional, persepsi,dan pesan kognitif kepada
suatu aspek. Dapat pula dikatakan bahwa sikap adalah cara
kita berpikir, merasa, dan bertindak melalui aspek
lingkungan (Simamora, Bilson. 2002 : 11-13).
c. Dasar hukum perilaku konsumen secara Islam
Adapun firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yang mengatur
hukum tentang perilaku konsumsi yaitu adalah QS Al-A’raf ayat 31
yang berbunyi:
Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
6. Pengambilan Keputusan
a. Proses pengembalian keputusan
Proses terjadinya pembelian yang spesifik terdiri dari berbagai
urut-urutan kejadian yaitu sebagai berikut:
1) Pengenalan masalah, yaitu diawali saat pembeli merasa sadar
bahwa mereka mempunyai masalah kebutuhan. Pembeli tersebut
dengan kondisi yang diinginkannya. Kondisi ini bisa datang dari
dalam/internal misalnya seseorang merasa lapar kemudian ingin
membeli makanan, ataupun dari luar/eksternal misalnya seseorang
ingin mentraktir teman sehingga ia membeli makanan.
2) Pencarian informasi mengenai mau membeli apa, model
bagaimana dimana, dan sebagainya tersebut akan timbul dalam
pikiran seorang pembeli. Seorang pembeli yang sedang timbul
minatnya akan pemenuhan kebutuhan otomatis akan mencari tahu
secara lebih banyak. Sumber informasi tersebut dapat dibedakan
menjadi tiga sumber yaitu:
a) yang pertama adalah sumber priadi yang mana sumber ini
didapat dari orang-orang terdekat seperti keluarga,
teman-teman, tetangga, dan lain-lain.
b) kedua adalah sumber komersial yang mana sumber tersebut
meliputi iklan media massa, pameran, pemasar dan lain-lain.
c) ketiga adalah sumber pribadi yaitu sumber yang didapat dari
pengalaman pribadi.
3) Evaluasi alternatif. Dalam hal ini konsumen sangat berbeda
evaluasinya karena tergantung pada pilihan atribut produk sesua
atau tidak dengan keinginan mereka. Juga konsumen berbeda
tingkat pemenuhan kebutuhan mereka, ada yang mendesak atau
kefanatikan pada suatu merek maka akan sulit berpindah ke merek
lain.
4) Keputusan membeli. Ini adalah tahap yang harus diambil setelah
melalui tahapan diatas. Bila konsumen mengambil keputusan
maka ia akan mempunyai serangkaian keputusan menyangkut
jenis produk, entah itu model, jenis, kualitas, dan lain-lain.
5) Postpurchase behavior, sangat ditentukan oleh pengalaman konsumen dalam mengonsumsi suatu produk yang ia beli, apakah
akan merasa puas atau kecewa. Hal lain yang mempengaruhi
misalnya certia atau komentar dari orang sekitar yang menyatakan
bahwa suatu produk tersebut sangat bagus (Alma, Buchari, 2007:
104-105).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian.
Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen adalah sebagai berikut:
1) Kebudayaan
Kebudayaa ini sifatnya sangat luas yaitu mencakup semua aspek
kehidupan manusia dan biasanya bersifat menurun ke
generasi-generasi berikutnya misalnya agama, sikap, pendapat,
kepercayaan, nilai, dan bahasa (Basu Swastha dan Irawan, 2002:
2) Kelas sosial
Faktor sosial juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam
menentukan keputusannya karena faktor sosial ini bisa
menimbulkan pandangan dan tingkah laku pembeli. Adapun
penggolongan kelas sosial dalam masyarakat ada tiga yaitu
sebagai berikut:
a) Golongan atas
Yang termasuk dalam kategori golongan atas ini misalnya
adalah orang-orang kaya misalnya pejabat tinggi dan
pengusaha kaya.
b) Golongan menengah
Yang termasuk dalam kategori golongan menengah ini
misalnya adalah karyawan instansi pemerintahan ataupun
pengusaha menengah.
c) Golongan bawah
Yang termasuk dalam kategori golongan bawah ini misalnya
adalah buruh pabrik, tukang becak, pedagang kecil, dan
lain-lain.
3) Kelompok referensi kecil
Klompok referensi kecil juga mempengaruhi keputusan dalam
pembelian, yang termasuk dalam kelompok referensi kecil ini
adalah perkumpulan agama, serikat buruh, tetangga dan
4) Keluarga
Pengaruh dari setiap anggota keluarga berbeda-beda, perbedaan
tersebut bisa diakibatkan pandangan keluarga terhadap
karakteristik produk, perkembangan perilaku pembelian ini juga
berubah-ubah tergantung siklus yang ada di keluarga tersebut
(Basu Swastha dan Irawan, 2002:109-110).
5) Pengalaman
Pengalaman dapat mempengaruhi seseorang dalam beringkah
laku. Pengalaman itu dapat diperoleh secara langsung dari
kegiatan perbuatannya ataupun dari proses belajar. Sebab dengan
belajar pengalaman konsumen berarti belajar kunci dari perilaku
pembeliannya dikemudian hari.
6) Kepribadian
Kepribadian dapat didefiisikan sebagai pola sifat individu yang
dapat mempengaruhi perilaku. Walaupun kepribadian tidak secara
langsung mempengaruhi sikap pandangan dan perilaku
pembeliannya tetapi para ahli tetap percaya bahwa kepribadian
mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.
7) Sikap dan kepercayaan
Sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang juga
mempengaruhi perilaku konsumen daam menentukan keputusan
8) Konsep diri
Faktor lain yang mempengruhi tentang perilaku konsumen adalah
konsep diri. Konsep diri merupakan cara seseorang dalam
memandang seseorang lain dengan sudut pandang pribadi. Pada
saat yang sama ia juga akan memposisikan diri sebagai orang lain
(Basu Swastha dan Irawan, 2002:111-112).
C. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang dilandasi teori atau penelitian
sebelumnya.
1. Skripsi yang ditulis oleh Lisnawati tahun 2013 dengan judul penelitian
“Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Anggota Dalam
Menggunakan Pembiayaan Murabahah (Studi Pada Jasa Produk
Keuangan Mikro Di BMT Miratama)”. Disimpulkan bahwa bauran
pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam
menggunakan produk pembiayaan, karena dari hasil penelitian tersebut
secara simultan semua indikator bauran pemasaran berpengaruh secara
bersama-sama dan secara parsial masing-masing indikator dari bauran
pemasaran tersebut berpengaruh terhadap keputusan konsumen.
Karena hasil penelitian tersebut variabel (x) berpengaruh signifikan
terhadap variabel (y) maka penulis menggunakan hasil tersebut sebagai
H1: bauran pemasaran secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan.
2. Skripsi yang ditulis Septiana Tri Kusmiarti tahun 2013 dengan judul
penelitian “Faktor Penentu Keputusan Pedagang Dalam Penggunaan
Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Studi Kasus Pada Nasabah BMT
Tamsiz Di Pasar Serangan Yogyakarta”. Dari penelitian tersebut variabel
soaial-budaya berpengaruh secara signifikan karena hasil penelitian
tersebut menunjukan bahwa variabel (X) sosial-budaya berpengaruh
secara positif terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan lembaga
keuangan mikro syariah. Maka dari itu penulis menggunakan hasil
penelitian itu sebagai dugaan sementara dalam penelitian yang penulis
lakukan.
H2: faktor sosial budaya secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan.
3. Skripsi yang ditulis oleh Atin Yulaifah dengan judul “Pengaruh Budaya,
Sosial, Dan Psikologi Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih
Bank Syariah” yang dilakukan pada tahun 2011 menyimpulkan hasil
bahwa variabel psikologi dalam penelitian itu berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan nasabah. Selain itu pernyataan lain yang
menguatkan adalah menurut buku perilaku konsumen, terjemahan dari
menyebutkan bahwa psikologi berpengaruh dalam penentuan minat
konsumen, yaitu dalam hal pembelajaran mengenai produk. Maka dari itu
peneliti menggunakan hasil penelitian tersebut sebagai dugaan sementara
atau hipotesis.
H3: faktor psikologi secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan.
D. Ruang lingkup penelitian
Sesuai dengan judul penelitian “Faktor-Faktor Penentu Keputusan
Pedagang Dalam Memilih Produk Pembiayaan Di Lembaga Keuangan
Syariah dan Konvensional” (studi kasus pada pedagang di pasar
Rejowinangun Kota Magelang), maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah faktor-faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan
psikologis dapat mempengaruhi pedagang di pasar Rejowinangun Kota
Magelang dalam menentukan keputusan memilih produk pembiayaan syariah
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan pendekatan penelitian
Jenis dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah penelitian
lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan
cara pengamatan langsung kepada para pedagang di pasar Rejowinangun
Magelang dengan cara survey dan wawancara langsung, kemudian peneliti
menyebar angket kepada para pedagang tersebut untuk memperoleh data
primer. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
yang dapat diartikan sebagai metode penelitian dengan filsafat positivisme
yaitu digunakan untuk meneliti sampel atau populasi tertentu, teknik
pengambilan sampel biasanya dilakuan secara random, pengumpulan datanya
menggunakan instrumen penelitian kemudian analisis datanya bersifat
kuantitatif atau statistik yang tujuannya adalah untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan sebelumnya (Sugiono, 2012:13). Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
B. Jenis dan sumber data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah primer dan
sekunder. Sumber data primer didapat penyebaran angket atau kuisioner
kepada para pedagang di pasar tersebut. Sumber data sekunder diperoleh dari
literatur ataupun studi kepustakaan yang didapat dari penelitian terdahulu,
berhubungan dengan topik penelitian ini. Tujuan dari sumber data sekunder
ini adalah untuk mengambil teori yang telah diterapkan dan digunakan
sebagai alat bantu, sehingga diharapkan dapat membantu proses pengerjaan
penelitian ini hingga selesai.
C. Tekhnik pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber primer
dan sekunder, sumber primer adalah sumber yang secara langsung
memberikan data kepada pengumpul data sedangkan sumber primer adalah
sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data
(Sugiyono, 2012: 137). Adapun instrumen atau alat pengumpul data yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Angket atau kuisioner
Adalah tekhnik pengumpulan data dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2012: 199). Skala yang digunakan dalam pengukuran ini
adalah skala likert yaitu dengan cara menghadapkan responden dengan
berbagai pertanyaan mengenai keputusannya memilih produk dari
lembaga keuangan. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan presepsi individu atau kelompok dalam suatu fenomena
sosial. Variabel dalam skala likret akan diukur dan dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut digunakan sebagai titik
tolak dalam menyusun item-iem instrumen yang dapat berupa pernyataan
Untuk pemberian skor analisis kuantitatif maka perntanyaannya
dapat diberi skor misalnya sebagai berikut:
[image:58.595.152.520.205.284.2]Tabel 3.1
Tabel skala likert
JAWABAN BOBOT
Sangat setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak setuju (TS) 2
Sangat tidak setuju (STS) 1
2. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan bertanya langsung kepada responden,
wawancara merupakan proses interaksi dan komunikasi. Dalam
wawancara ini pertanyaan dipengaruhi oleh faktor arus informasi.
Faktor-faktor tersebut adalah pewawancara, reponden, topik penelitian yang
tertuang dalam pertanyaan dan situasi wawancara (Masri Singarimbun
dan Sofian Effendi, 1987:192).
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
tidak terstruktur, yaitu wawancara yang pertanyaannya tidak disiapkan
terlebih dahulu secara sistematis. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
hanyalah garis besar pertanyaan dari topik yang akan diteliti (Sugiyono,
2012:197).
Wawancara ini digunakan untuk mendapatkan informasi terkait
penelitian yang pelaksanaannya dilalukan kepada pedagang Pasar
Rejowinangun Kota Magelang.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang mencakup obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tetentu yang
ditetapkan oleh peneliti yang kemudian akan ditarik kesimpulannya. Jadi
populasi bukan hanya manusia tetapi bisa merupakan benda-benda dan
hal-hal lain yang ada di alam. Populasi bukan juga hanya dilihat dari
kuantitas atau jumlah dari suatu obyek dan subyek tersebut, tetapi
populasi juga mewakili karakteristik dan sifat dari suatu obyek dan
subyek (Sugiyono, 2012:80).
Populasi dari penelitian ini adalah sejumlah pedagang pasar di
pasar Rejowinangun Kota Magelang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut, bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
untuk mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, waktu dan tenaga maka peneliti menggunakan sampel
yang ada di dalam populasi itu. Apa yang ada dalam sampel itu
kesimpulannya bisa diberlakukan untuk populasi (Sugiono, 2012: 81).
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh pedagang yang
ada di pasar Rejowinangun Kota Magelang.
E. Teknik sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan nonprobability
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel.
Adapun penelitian ini mengguakan teknik sampling kuota, yaitu teknik
penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah kuota yang diinginkan, dalam tekhnik ini intinya adalah terpenuhinya
jumlah kuota yang ditetapkan. Yang menjadi subyek adalah para pedagang di
pasar Rejowinangun Magelang yang kemudian dijadikan sampel sebesar 100
responden. Menurut Rao Purba (1996) dalam penentuan sampel maka
digunakan rumus sebagai berikut:
n = Z2
4 (moe)2
n = 1,962
4 (0,01)2
n = 96,04, maka selanjutnya dibulatkan menjadi 100 responden.
Dimana:
n = jumlah sampel.
Moe = margin of error atau tingkat kesalahan yang dapat ditolelir.
z = nilai z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan penentuan
sampel persen. Pada = 5%, z = 1,96.
F. Kerangka berpikir
Kerangka berpikir digunakan untuk membantu penjelasan variabel
dan indikator-indikator terkait penelitian dan disesuaikan dengan teori yang
devinisi operasional variabel. Indikator-indikator tersebut menjelaskan
penjabaran dari variabel dan sub-sub variabel terkait penelitian secara ringkas
sehingga point dari indikator tersebut mudah dikembangkan menjadi
kuesioner yang akan peneliti gunakan dalam mengambil data langsung dari
responden, yang mana penjelasannya akan ditampilkan dalam bentuk kolom
supaya mudah dipahami.
[image:61.595.105.519.307.749.2]Tabel 3.2
Tabel kerangka teori X1
Variabel X1 Sub Variabel Indikator
1. Product a. Produk membantu debitor
b. Produk sesuai dengan kebutuhan
2. Promotion a. Promosi mendorong melakukan
penbiayaan b. Mengajukan
pembiayaan karena didatangi marketing c. Promosi yang
dilakukan jelas 3. Price a. Biaya administrasi
b. Besarnya bunga c. Jaminan ringan
Bauran pemasaran (X1)
4. Place a. Jarak lembaga keuangan b. Lokasi lembaga
keuangan
5. Proces a. Prosedur yang mudah b. Proses transaksi yang
cepat
c. Komunikasi yang baik dalam
penyelesian angsuran 6. People a. Karyawan yang
etika
b. Petugas pendukung yang sopan
c. Kerja dengan profesional 7. Physical
evidence
a. Kondisi lingkungan kantor yang baik b. Fasilitas kantor yang
lengkap
c. Keadaan kantor yang nyaman
Tabel 3.3
Tabel kerangka teori X2
Variabel X2 Sub Variabel Indikator
1. kultur a. lingkungan tempat
tinggal
b. lingkungan kerja
2. Sub-kultur a. Kelompok pengajian
b. Lingkungan agamis
3. Kelas sosial a. Pengaruh pekerjaan
b. Pengaruh pendapatan c. Pengaruh pendidikan
Sosial-budaya (X2)
4. kelompok a. mengajukan
pembiayaan yang sama dengan teman b. mengajukan
pembiayaan karena kenal karyawannya
5. keluarga a. rekomendasi keluarga
b. ingin sama dengan keluarga
c. salah satu keluarga adalah karyawan 6. peran dan
status
b. mengajukan pembiayaan sesuai kekayaan
7. pribadi a. mengajukan
[image:63.595.106.521.313.743.2]pembiayaan sesuai jabatan b. mengajukan pembiayaan sesuai gaya hidup Tabel 3.4
Tabel kerangka teori X3
Variabel X3 Sub-Variabel Indikator Variabel
1. motivasi a. mengajukan
pembiayaan karena butuh dana b. mengajukan
pembiayaan karena ingin maju
Psikologi X3
2. persepsi a. merasakan
kenyamanan b. merasa diperlakukan secara adil c. merasakan pelayanan yang baik
4. proses belajar a. mengajukan
karena tahu hukum akadnya 5. kepercayaan dan
sikap
a. memilih
pembiayaan yang sesuai syariah b. memilih transaksi
yang halal c. merasa bersalah
[image:64.595.104.523.175.591.2]ketika melakukan kegiatan riba
Tabel 3.5
Tabel kerangka teori Y
Variabel (Y) Indikator Variabel
Keputusan Pedagang Dalam Memilih
Produk Pembiayaan Di Lembaga
Keuangan Syariah Dan Konvensional
a. lembaga keuangan sudah tepat
menjadi pemberi modal
dansudah sesuai dengan
kebutuhan
b. puas terhadap pelayanan
lembaga keuangan
c. akan mengajukan pembiayaan
lagi di lembaga keuangan
tersebut jika butuh dana d. akan merekomendasikan
lembaga keuangan terebut
kepada orang lain
G. Metode analisis data
Analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data terkumpul. Kegiatannya yaitu mengelompokan data berdasarkan
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
hitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan pengujian
terhadap hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2012 : 147).
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik
kuantitatif, akan tetapi juga ditambah analisa kualitatif, hal tersebut
dimaksudkan supaya hasil dari olah data kuantitatif dapat dipertajam sehingga
lebih mudah dipahami.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat
ukur tersebut dapat dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau
dapat digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono. 2012:
137). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang
benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor
item dengan skor total item. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu
item yang digunakan, selanjutnya dilakukan uji signifikasi koefisien
korelasi pada taraf signifikasi 0,05, artinya suatu item dinyatakan valid
jika berkorelasi signifikan terhadap skor totalnya. Untuk melakukan uji
ini dapat menggunakan perangkat lunak dengan teknik analisis korelasi
a. Jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka instrumen
atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total,
maka dinyatakan valid.
b. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen atau item-item
pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka
dinyatakan tidak valid (Wiyono, Gendro 112:113).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu
alat pengukur yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas
menunjukan konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukur dikatakan
konsisten apabila untuk mengukur sesuatu berulang kali menunjukan
hasil yang sama, dalam kondisi yang sama suatu kuisioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang
konsisten atau stabil dari waktu kewaktu (Juliansyah Noor 2011 : 131).
Dengan nilai signifikasi sebesar 0,05 artinya instrumen dinyatakan
reliabel jika nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment (Wiyono,
Gendro 2011: 124)
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil
analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini
terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi ujinormalitas,
multikolinearitas, heterosekdatisitas, autokorelasi, dan uji linieritas.