• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI KUALITAS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN MEDAN DENAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI KUALITAS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN MEDAN DENAI."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Rudi Ade Kurniawan NIM 4113220030 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii Juli 1993. Ibu bernama Mukini dan ayah bernama Rohimat, dan merupakan anak

pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 1999, Penulis masuk SD Negeri 115461

Tanjung Medan, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, Penulis

melanjutkan sekolah MTS Ridho Allah Perlabian, dan lulus pada tahun 2008.

Pada tahun 2008, Penulis melanjutkan SMA Negeri 2 Rantau uatara ( SMA

Negeri 4 Rantau Prapat), dan lulus pada tahun 2011, dan pada tahun 2011, Penulis

diterima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

(4)

iii

UJI KUALITAS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN MEDAN DENAI

Rudi Ade Kurniawan (NIM 4113220030)

ABSTRAK

(5)
(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan

ridho-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan. Adapun judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan November ini adalah “Uji Kualitas Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Medan Denai”

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan

proposal penelitian, pelaksanaan, sampai penyusunan skripsi, antara lain Bapak

Ir. Herkules Abdullah, Ms selaku Dosen Pembimbing Skripsi serta Ibu Dra. Riwayati,

M.si, Bapak Drs. Puji Prastowo, M.si dan Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd

sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan saran kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak Mahyudi yang telah banyak

membantu dalam analisis sampel. Secara khusus kepada yang tercinta Ayahanda

Rohimat dan Ibunda Mukini serta adikku yang tersayang Neneng Nur Hikmawati,

atas segala doa yang selalu diberikan, limpahan kasih sayang dan dukungannya, saya

sampaikan banyak terima kasih. Ucapan terima kasih juga terkhusus diberikan kepada

Sheila Aulia Eka Larasati, atas support yang selalu diberikan untuk menyelesaikan

skripsi ini dan kepada sahabat-sahabatku Yahya, Debi, Wana, Kiki, Nova, Vivi dan

Suci serta seluruh teman-teman Biologi non dik’11 yang telah banyak memberikan

dukungan dalam skripsi ini.

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi untuk keseimbangan lingkungan hidup terlebih dalam peningkatan

kualitas air minum untk kebutuhan hidup manusia.

Medan, 4 Februari 2016

(7)

DAFTAR ISI

2.5. Persyaratan Kualitas Air Minum 11

2.6. Mikroorganisme Air Minum 14

2.6.1. Kedudukan Escherichia coli Dalam Taksomomi 14

2.6.2. Escherichia coli 15

2.6.3. Penyakit yang Disebabkan Eschericia coli 16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 18

3.1. Lokasi danWaktu Penelitian 18

3.2. Populasi dan Sampel 18

3.3. Desain Penelitian 19

3.4. Alat dan Bahan 20

(8)

vii

3.5. Analisis Data 24

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 26

4.1. Hasil Penelitian 26

4.1.1. Faktor Fisika Air Minum Isi Ulang (AMIU) di Kecamatan

Medan Denai 28

4.1.2. Faktor Kimia Air Minum Isi Ulang (AMIU) di Kecamatan Medan Denai

4.1.2. Jumlah Escherichia Coli yang diambildari 7 Depot AMIU di

Kecamatan Medan Denai 28

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 37

5.2. Saran 37

DAFTAR PUSTAKA 38

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Data Konsumen Air Minum Isi Ulang 4

Gambar 1.2. Data Konsumen Air Minum Kemasan 4

Gambar 2.1 Gambar Spesies Escherichia coli 17

Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Jumlah Bakteri Coliform Dan Fecal Coli/ Escherichia coli Pada Setiap Sampel Air Minum Isi Ulang

(AMIU) di Kecamatan Medan Denai 28

Gambar 4.2. Persentase Sampel Air Minum Isi Ulang (AMIU) Yang Memenuhi Syarat danTidak Memenuhi Syarat PERMENKES

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Denai 4

Tabel 2.1. Persyaratan Kualitas Air Minum Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 492/

MENKES/PER/IV/2010 10

Tabel 3.1 Peraturan Mengenai Kualitas Air Minum Di Lihat Dari Kandungan Mikrobiologinya Berdasarkan PERMENKES

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Air merupakan pelarut yang universal, hampir semua jenis zat dapat larut

dalam air.Air dalam tubuh manusia berkisar antara 50 – 70% dari seluruh berat

badan. Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air yang ada

didalam organ, seperti 80% dari darah terdiri atas air, 25% dari tulang, 75% dari

urat syaraf, 80% dari ginjal, 70% dari hati, dan 75% dari otot adalah air.

Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang

diakibatkan oleh dehidrasi. Karenanya orang dewasa perlu minum minimal

sebanyak 1,5 – 2 liter sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu

proses metabolisme (Anonim, 2015)

Manusia membutuhkan air untuk berbagai keperluan seperti

minum,mencuci, memasak, bercocok tanam, dan lain-lain. Semakin bertambah

jumlah manusia semakin besar pula kebutuhan akan air. Pada sisi lain, keberadaan

air dilihat dari jumlah dan kualitasnya semakin lama semakin menurun. Bahkan

banyak daerah perkotaan dan pedesaan terancam menggalami krisis air bersih.

Semua limbah masuk ke sungai atau danau dan air tanah.Akibatnya air

menggalami perubahan dari keadaan normal atau menggalami

pencemaran.Dengan demikian, pecemaran air adalah pencemaran tubuh-tubuh air

seperti danau, sungai, laut dan air tanah disebabkan kegiatan manusia yang

membahayakan organisme dan tumbuhan yang hidup pada tubuh-tubuh air

tesebut. Dampak lain yang ditimbulkan adalah berkurangnya sumber air bersih

karena air tanah yang merupakan sumber air bersih yang umum digunakan

masyarakat sebagai sumber air utama sudah tercemar.

Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat

vital bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di muka bumi.Untuk itu air perlu

dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi kehidupan manusia serta mahluk

hidup lainnya.Pengertian tersebut menunjukkan bahwa air memiliki peran yang

(12)

2

kehidupan dan pelaksanaan pembangunan di masa kini maupun di masa

mendatang. Tanpa adanya air maka kehidupan tidak akan dapat berjalan(Joko,

2010).

Keberadaan air bersih di daerah perkotaan menjadi sangat penting

mengingat aktivitas kehidupan masyarakat kota yang sangat dinamis. Untuk

memenuhi kebutuhan air bersih penduduk daerah perkotaan tidak dapat

mengandalkan air dari sumber air langsung seperti air permukaan dan hujan

karena kedua sumber air sebagian besar telah tercemar baik langsung maupun

tidak langsung dari aktivitas manusia itu sendiri.Air tanah merupakan salah satu

alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi mempunyai keterbatasan

baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu pengambilan air tanah secara

berlebih tanpa mempertimbangkan kesetimbangan air tanah akan memberikan

dampak lain seperti penurunan muka tanah, intrusi air laut dan lain-lain.

Air minum isi ulang (AMIU) merupakan cara yang praktis untuk

mendapatkan sumber air bersih terutama sumber air minum dan sangat ekonomis,

banyak tempat-tempat penjualan air minum isi ulang belakangan ini dikarenakan

kebutuhan masyarakat yang tinggi dan juga tingkat ketergantungan masyarakat

terhadap air minum isi ulang juga tinggi, masyarakat tidak harus repot merebus air

yang membutuhkan biaya lebih tinggi dibandingkan air minum isi ulang yang

lebih praktis dan ekonomis (Notoadmodjo, 2007).

Kecamatan Medan Denai memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak,

141.395 jiwa. Sehingga kebutuhan akan air minum dlam kehidupan sehari-hari

jiuga semakin meningkat di daerah tersebut.

Keberadaan depot air minum isi ulang terus meningkat sejalan dengan

dinamika keperluan masyarakat terhadap air minum yang bermutu dan aman

untuk dikonsumsi.Meski lebih murah, tidak semua depot air minum isi ulang

terjamin keamanan produknya. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No. 907/MENKES/SK/VII/2002, tentang Syarat – Syarat dan

Pengawasan Kualitas Air Minum, pengawasan mutu air pada depot air minum

(13)

Dalam Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010, persyaratan kualitas

air minum untuk kandungan maksimum bakteri Escherichia coli yang

diperbolehkan adalah 0 / ml sampel. Air minum yang aman dikonsumsi harus

bebas dari kontaminan bakteri Escherichia coli.

Sanitasi air sangat penting terutama untuk air minum.Salah satu standart

kebersihan dan kesehatan air diukur dengan ada tidaknya Coliform sebagai

mikroorganisme indikator.Kehadiran mikroorganisme indikator tersebut didalam

air merupakan bukti bahwa air tersebut terpolusi oleh tinja dari manusia atau

hewan dan berpeluang bagi mikroorganisme patogen untuk masuk kedalam air

tersebut.

Kebutuhan akan air bersih terhambat oleh pencemaran air tanah yang kian

parah dewasa ini. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat kesulitan

mendapatkan air bersih, khususnya air minum. Dewasa ini air tanah sudah tidak

lagi aman dijadikan sebagai air baku untuk air minum. Hal ini dikarenakan air

tanah telah terkontaminasi oleh rembesan septik tank, maupun air permukaan

buang limbah industri dan rumah tangga.

Air bersih sangat dibutuhkan sebagai sumber air yang layak minum.

Namun karena semakin sedikitnya sumber air minum, banyak masyarakat

menjadikan depot sebagai tumpuan sumber air minum sehari-hari, disamping

karena semakin susahnya mendapatkan sumber air yang bersih, air minum isi

ulang juga dianggap praktis dan murah(Noviandi, 2010).

Medan merupakan kota nomer tiga terbesar di Indonesia dengan jumlah

penduduk di atas 2 juta jiwa ditambah ± 566 ribu jiwa penduduk yang tidak tetap,

dengan tingkat konsumsi air minum rata-rata 2,1 – 2,8 liter per orang per hari,

maka dibutuhkan sebanyak 5,5 -7,2 juta liter per hari. Seiring dengan peningkatan

jumlah penduduk maka kebutuhan akan air khususnya air minum juga semakin

meningkat. Sebagaimana diketahui, kualitas air sumur dan air sungai di Medan

juga sudah tercemar.Air tanah di Kota Medan sudah tercemar, sementara

pelayanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi belum

(14)

4

Peneliti merasa tertarik untuk meneliti air minum yang dihasilkan oleh

depot-depot AIMU di Kecamatan Medan Denai, terutama dari segi keberadaan

bakteri Escherichia coli, apakah telah memenuhi kriteria air layak minum yang

aman untuk dikonsumsi oleh manusia sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang air minum,

dimana jumlah bakteri Escherichia coli yang diperbolehkan dalam air minum

adalah 0/100 ml, menginggat semakin tingginya persentase masyarakat yang

menggunakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum sehari-hari, dapat

dilihat pada gamabaran diagram dibawah ini.

Sumber data:SUSENAS Data Publikasi

Gambar 1.1 : Diagram perkembangan pengguna air kemasan dan isi ulang

Pada gambar di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah konsumen

air minum kemasan da nisi ulang sebagai sumber air minum, peningkatan yang

signifikan terjadi di perkotaan, hal itu disebabkan karena semakin sedikitnya

(15)

Sumber data: SUSENAS Data Puublikasi

Gambar 1.2 : Persentase rumah tangga konsumen air minum kemasan dan air isi

ulang

Kecamatan Medan Denai memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak

seperti yang terlihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1. Data Kecamatan Medan Denai

No Data umum Keterangan

1 Luas 8,45 Km2

2 Jumlah kelurahan 6 kelurahan

3 Jumlah penduduk 141.866 jiwa

4 Panjang jalan -

Sumber: BPS Kota Medan (Anonim, 2015).

Semakin banyaknya peminat air minum isi ulang, maka usaha air minum

isi ulang juga semakin menjamur karena dianggap sebagai lahan bisnis yang

menguntungkan, namun sayangnya banyak oknum yang tidak bertanggung jawab,

menjual air minum isi ulang yang tidak memperhatikan bahaya bagi kesehatan

masyarakat sebagai konsumen. Untuk menggertahui kualiatas air minum isi ulang

(16)

6

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian

ini adalah:

a. Kebutuhan air minum semakin meningkat.

b. Sumber air minum semakin terbatas.

c. Pemeriksaan depot air minum yang tidak di uji dengan rutin.

1.3 Batasan masalah

Dalam penelitian ini, batasan masalah dibatasi pada:

a. Subjek penelitian adalah air minum isi ulang yang didapatkan di depot

Kecamatan Medan Denai.

b. Sumber air minum isi ulang didapatkan di Kecamatan Medan Denai.

c. Parameter yang diukur adalah parameter fisika, paremeter kimia, dan

parameter biologi.

1.4 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui kualitas tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai

sumber air minum masyarakat dari parameter fisika.

b. Untuk mengetahui kualitas tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai

(17)

c. Untuk mengetahui kualitas tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai

sumber air minum masyarakat dari parameter biologi.

1.6 Manfaat penelitian

Adapun hasil dari peneliitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut:

a. Sebagai informasi dasar untuk keperluan penelitian kualitas air minum isi

ulang di Kecamatan Medan Denai.

b. Sebagai sumbangsih nyata bagi ilmu pengetahuan.

c. Sebagai bahan masukan serta bahan pertimbangan bagi penelitian uji

kualitas air minum isi ulang.

d. Sebagai bahan informasi bagi peneliti dan masyarakat agar lebih

berhati-hati dalam menentukan tempat mengisi ulang air minum.

e. Dengan adanya penelitian ini diharapkan semakin banyak masyarakat

yang lebih selektif dalam menentukan tempat pengisian air minum isi

ulang agar tidak membahayakan bagi kesehatan.

(18)

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian tentang keberadaan bakteri Escherichia coli pada

Air Minum Isi Ulang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Berdasarkan parameter fisika

Air minum yang dihasilkan oleh depot air minum isi ulang di Kecamatan

Medan Denai menunjukkan bahwa air minum yang dujadikan sebagai sampel

layak untuk dikonsumsi karena secara faktor fisika air minum yang telah

ditetapkan, dari segi:

 Kekeruhan

Selama 4 minggu berturut-turut, didapatkan hasil yang bervariasi yaitu

0,84-1,10 NTU, air minum yang baik mempunyai tingkat kekeruhan

kurang dari 5 NTU.

 Bau dan rasa

Selama 4 minggu berturut-turut, didapatkan hasil yang bervariasi yaitu

0,84 – 1,10 TCU, air minum yang baik mempunyai tingkat kekeruhan kurang dari 15 TCU.

b. Berdasarkan parameter kimia

 Derajat keasaman (pH)

Berdasarkan pemeriksaan derajat keasaman atau pH terhadap 6 sampel

air minum isi ulang selama 4 minggu berturut-turut, didapat hasil yang

bervariasi yaitu 7,0 – 8,0. Hasil pemeriksaan ini memenuhi persyaratan, yaitu air minum yang baik mempunyai pH dengan kisaran

(19)

38

kecamatan medan denai sangat bervariasi yaitu mencapai 48 MPN/100 ml air,

seperti yang terdapat pada depot air minum isi ulang (AMIU) di kelurahan

tegal sari mandala III. Escherichia coli dan coliform yang diperoleh

membuktikan bahwa air minum isi ulang (AMIU) yang dihasilkan beberapa

depot di Kecamatan medan denai sebagian besar terkontaminasi.

5.2. Saran

Beberapa saran yang perlu dikemukakan sehubungan dengan hasil penelitian

ini adalah :

1. Bagi pemilik/pengusaha depot Air Minum Isi Ulang (AMIU) Kecamatan

Medan Denai agar lebih memperhatikan kondisi depotnya, dan disarankan

untuk memeriksakan produknya ke Laboratorium minimal tiap tiga bulan

sekali dan melaporkan hasilnya.

2. Bagi konsumen/masyarakat dianjurkan agar lebih teliti dalam membeli air

minum isi ulang, walaupun harganya relatif murah namun diatas segalanya itu

kesehatanlah yang paling penting.

3. Perlunya penelitian lebih lanjut tentang adanya pengaruh mengkonsumsi Air

Minum Isi Ulang (AMIU) terhadap kondisi kesehatan masyarakat luas pada

(20)

39

Ari Khoeriyah., dan Anies., (2013), Aspek Kualitas Bakteriologi dan Hygienesanitasi Fisik Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Cimareme Kabupaten Bandung Barat, Jurnal Ekologi Kesehatan. 978-602-17001-1-2 (70-71)

Chadra, B, 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.

Darmono., (2001), Lingkungan Hidup dan Pencemaran, Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, Jakarta.

Johana., 2009. Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Medan, Pemko Medan http://dinkes.pemkomedan.go.id/detail .pHp.id=15

Joko, Tri. 2010. Unit Air Baku dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kotler, Philip. (2000).Manajemen Pemasaran di Indonesia:Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian Edisi kedelapan terjemahan Arcella Ariwati Hermawa. Jakarta: Salemba Empat.

Notoadmodjo, S., (2007), Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Noviandi., (2010), Panduan Pemeriksaan Kualitas Air di Laboratorium Kimia, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, Medan.

Sarwono, B. (2003),Mikrobiologi Air, Penerbit Alumni, Bandung.

(21)

Suprihatin, 2003. Hasil Studi Kualitas Air Minum Depot Isi Ulang. Makalah pada Seminar Sehari Permasalahan Depot Air Minum dan Upaya Pemecahannya.

Suriawiria, (2003). Mikrobiologi Air. Penerbit Alumni, Bandung.

Suripin., (2004), PelestarianSumberDaya Tanah Dan Air, Penerbit ANDI, Yogyakarta

Tamher., (2008), MikrobiologiUntukMahasiswaKeperawatan, Penerbit Trans Info Media, Jakarta.

Gambar

Gambar 1.1. Data Konsumen Air Minum Isi Ulang
Tabel 1.1.
Gambar 1.1 : Diagram perkembangan pengguna air kemasan dan isi ulang
Gambar 1.2 : Persentase rumah tangga konsumen air minum kemasan dan air isi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan nilai undulasi yang diperoleh dari perhitungan berdasarkan titik referensi PPS02 Belawan dan TTG 540 diketahui bahwa perbedaan tinggi undulasi antar masing-masing

Langkah pertama dalam penelitian ini seperti yang dikemukakan oleh Sugiono adalah identifikasi Potensi dan masalah. Identifikasi ini merupakan analisis kebutuhan

merupakan air panas bertipe bikarbonat-sulfat, walaupun keberadaannya di daerah immature water , diperkirakan berasal dari fluida panas bawah tanah yang langsung ke permukaan

Kendati kata demokrasi memiliki beragam arti, namun yang paling nampak penunjukan maknanya adalah dalam persoalan politik yang kerap digunakan dalam bahasa serta

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penyusun mengenai Implementasi Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Tanaman Jagung Pada Dinas Pertanian

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu bahwa kebanyakan siswa SMU PGRI I Jombang bersikap positifterhadap pelaksanaan model pembelajaran KBK di sekolah.. Tetapi

Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Daerah resapan air terdapat di hutan-hutan. Tumbuhan hutan mampu memperkukuh struktur tanah.

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI