• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI BERBASIS PROSES ILMIAH DAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SMP KELAS VII.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI BERBASIS PROSES ILMIAH DAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SMP KELAS VII."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI

BERBASIS PROSES ILMIAH DAN PENDIDIKAN

KARAKTER UNTUK SMP KELAS VII

Tesis

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pandidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

NURHAYANTI RETNAMASARI 8126173019

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

NURHAYANTI RETNAMASARI. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Biologi Berbasis Proses Ilmiah dan Pendidikan Karakter untuk SMP Kelas VII. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan LKS berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter; (2) mengetahui tanggapan guru terhadap LKS Biologi berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter yang dikembangkan; (3) mengetahui tanggapan siswa terhadap LKS Biologi berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter yang dikembangkan, dan (4) mengetahui keefektivan LKS Biologi berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter terhadap hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model Borg dan Gall. Penilaian materi terhadap LKS Biologi berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter, terdiri dari kelayakan isi, keterbacaan dan proses ilmiah. Penilaian desain pembelajaran terhadap LKS Biologi berbasis proses ilmiah, terdiri dari ukuran LKS, desain kulit, dan desain. Hasil penelitian menunjukan: (1) model pengembangan Borg dan Gall meliputi enam tahap, yaitu penelitian pendahuluan, perencanaan, pengembangan produk awal, validasi, revisi, dan uji coba; (2) tanggapan guru biologi termasuk kriteria yang sangat baik persentase rata-rata 91,67%; (4) tanggapan siswa kelompok kecil termasuk kriteria sangat baik persentase rata-rata 81,94%; dan (5) tanggapan siswa kelompok lapangan terbatas termasuk kriteria sangat baik persentase rata-rata 83,17%. Analisis uji t menunjukan bahwa dengan menggunakan LKS berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter 74,38 ± 12,89 (Mean± SD) signifikan lebih tinggi daripada tanpa menggunakan LKS berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter 60,74 ± 14,69 (thit= -0.90; P=0,000). Sehingga dapat disimpulkan bahwa LKS Biologi

Berbasis Proses Ilmiah dan Pendidikan Karakter pada SMP Kelas VII layak digunakan sebagai penunjang pembelajaran biologi dalam upaya meningkatkan hasil belajar.

(5)

ii

ABSTRACT

NURHAYANTI RETNAMASARI. The Developing Biology Worksheet Based on Scientific Process and Character Building for The VII Grade Students of Junior High School. Thesis. Postgraduate Program State University of Medan. 2016.

The purposes this study are: (1) todevelop worksheet based on scientific process and character building; (2) to determine the teachers responses of biology worksheet based on scientific process and character building that have been developed; (3) to determine the students responses of biology worksheet based on scientific process and character building that have been developed, and (4) to determine the effectivity biology worksheet based on scientific process and character building relates to the students learning outcomes. Assessment material worksheet biology based on scientific process and character building consists of feasibility the content, readability and scientific processes. Assessment learning design worksheet biology based on scientific process and character building consists of size the LKS, leather design, and design.The results showed: (1) the development model Borg and Gall includes six stages, namely the preliminary research, planning, early product development, validation, revision, and testing; (2) the criteria responses biology teachers are very good average percentage of 91.67%; (4) the criteria responses small group of trials are very good average percentage of 81.94%; and (5) the criteria responses terminated group trials are very good average percentage of 83.17%.. The t test analysis showed that the result by using biology worksheet based on scientific process and character building of 74.38 ± 12.89 (Mean ± SD) significantly higher than without biology worksheet based on scientific process and character building of 60.74 ± 14.69 (t = -0.90; P = 0.000). Therefore, it can be concluded that The Biology Worksheet Based on Scientific Process and Character Building for First Year of Junior Class is properly used as a support for biology learning in order to increase learning outcomes.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Alla SWT yang telah memberikan berkat petunjuk dan ridha-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Biologi Berbasis Proses Ilmiah dan Pendidikan Karakter untuk SMP Kelas VII”. Tesis ini disusun guna memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik berkat masukan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc dan Bapak Dr. H. Hasruddin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan waktu kepada Penulis sejak awal penyusunan proposal penelitian hingga selesai. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Fauziyah Harahap, M.Si, Bapak Dr. H. Syahmi Edi, M.Si, dan Bapak Rachmat Mulyana, M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan bimbingan dalam perbaikan tesis ini.

Ucapan terima kasih kepada Bapak Puji Prastowo, M.Si dan Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku validator produk LKS yang telah memberikan masukan dan saran untuk instrumen penelitian. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen, khususnya di lingkungan Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan ilmu bagi Penulis. Terima kasih kepada Bapak Drs. Mhd. Nizar, M.M selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 45 Medan yang telah mengizinkan Penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.

Teristimewa ucapan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Abdul Hakim Sihotang dan Ibunda Nurmasiah Silalahi, berkat doa, bimbingan, dan dukungan yang dipanjatkan hingga Penulis dapat menyelesaikan studi ini. Terima kasih kepada Ftri Sriwahyuningsih, Agnesia Nofianti, dan Sariana yang telah memberikan semangat dan doa dalam penyelesaian tesis ini.

(7)

iv

yang telah meluangkan waktu untuk memberikan penilaian terhadap LKS yang dikembangkan. Terima kasih kepada seluruh Guru, Staf Pegawai, dan siswa SMPN 45 Medan yang telah membantu penelitian berlangsung. Terima kasih kepada Retni Lumban Gaol, Marlina Siagian, dan Bapak M. Nuh yang telah memotivasi dalam penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, dengan segala kerendahan hati, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak serta dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Medan, Maret 2016 Penulis,

Nurhayanti Retnamasari

(8)

v

2.1.1 Keterampilan Proses Sains ... 10

2.1.2 Indikator Keterampilan Sains ... 13

2.2 Pendidikan Karakter ... 16

2.2.1 Nilai-Nilai Karakter untuk SMP ... 19

2.2.2 Nilai-Nilai Karakter IPA ... 20

2.3 Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 23

2.4 Model-Model Pengembangan LKS ... 28

2.4.1 Model Borg dan Gall ... 29

2.4.2 Model 4D ... 30

2.4.3 Model ADDIE ... 32

2.4.4 Model Dick dan Carey ... 32

2.5 Pengembangan LKS Berbasis Proses Ilmiah dan Pendidikan Karakter ... 34

2.6 Penelitian yang Relevan ... 36

2.7 Kerangka Konseptual ... 37

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

3.2. Jenis Penelitian ... 39

3.3. Subjek Uji Coba ... 39

3.4 Prosedur Penelitian ... 40

3.4.1 Pendahuluan ... 41

3.4.2 Perencanaan ... 42

3.4.3 Pengembangan ... 42

3.4.4 Pengujian Terbatas dan Uji Efektivitas ... 43

3.5 Desain Uji Coba Produk ... 44

(9)

vi

Halaman

3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 45

3.7.1 Angket A ... 45

3.8.2 Analisis Inferensial ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 53

4.1.1 Data Hasil Validasi Ahli Materi Terhadap LKS ... 53

4.1.2 Data Hasil Validasi Ahli Materi Desain Pembelajaran ... 57

4.1.3 Data Hasil Penilaian Guru Biologi ... 58

4.1.4 Data Hasil Penilaian Kelompok Kecil ... 60

4.1.5 Data Hasil Penilaian Kelompok Lapangan Terbatas ... 60

4.1.6 Produk LKS Biologi ... 63

4.1.7 Efektivitas LKS ... 64

4.2 Pembahasan ... 66

4.2.1 Produk LKS Biologi ... 66

4.2.1 Produk LKS Biologi Terhadap Hasil Belajar ... 67

4.3 Keterbatasan Penelitian ... 69

BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 70

5.2 Implikasi ... 71

5.3 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel.2.1 Komponen Keterampilan Proses Sains ... 12

Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Proses pada Tingkat Dasar dan Tingkat Terpadu ... 14

Tabel 3.1 Desain Pre test-pos test Control Group ... 44

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ... 47

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Reliabilitas ... 49

Tabel 3.4 Indeks Diskriminasi ... 51

Tabel 3.5 Kriteria Kelayakan LKS... 52

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Guru dan Siswa LKS ... 52

Tabel 3.7 Persentase Kriteria Kesesuaian ... 52

Tabel 4.1 Hasil Validasi Kelayakan Isi Oleh Ahli Materi ... 54

Tabel 4.2 Hasil Validasi Keterbacaan Oleh Ahli Materi ... 55

Tabel 4.3 Hasil Validasi Aspek Proses Ilmiah Oleh Ahli Materi ... 56

Tabel 4.4 Hasil Validasi Ahli Materi ... 57

Tabel 4.5 Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran ... 57

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Guru ... 59

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Kelompok Kecil ... 61

Tabel 4.8 Hasil Penilaian Kelompok Lapangan Terbatas ... 62

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 38

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Pengembangan LKS Model

Model Borg dan Gall ... 40

Gambar 4.1 Perbadingan Postes Hasil Belajar Siswa Antara

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Validasi Ahli Materi ... 77

Lampiran 2. Lembar Validasi Ahli Rancangan ... 80

Lampiran 3. Lembar Penilaian Guru ... 82

Lampiran 4. Lembar Angket Persepsi Siswa ... 83

Lampiran 5. Rekapitulasi Uji Coba Kelompok Lapangan Terbatas ... 84

Lampiran 6. Validitas Soal ... 85

Lampiran 7. Reliabilitas ... 86

Lampiran 8. Tingkat Kesukaran Butir Hasil Tes Belajar ... 87

Lampiran 9. Daya Pembeda ... 88

Lampiran 10. Nilai Pretes dan Postes ... 89

Lampiran 11. Statistik Deskriptif, Uji Normalitas, dan Uji Homogenitas ... 90

Lampiran 12. Uji Independent sample test ... 92

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya, biologi merupakan pendidikan berorientasi kehidupan,

lingkungan, dan pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat.

Akan tetapi, biologi masih diajarkan dengan sistem hafalan sehingga kurang

mengembangkan proses berpikir dan proses pembelajaran siswa dilaksanakan

secara pasif (Rustaman, 2005). Seharusnya, pembelajaran Biologi dilandaskan

pada prinsip keterampilan proses, siswa dididik untuk menemukan dan

mengembangkan fakta dan konsep (Yuniastuti, 2013).

Siswa yang belajar sains tidak hanya menerima informasi tentang produk

sains, tetapi juga melakukan proses ilmiah untuk menemukan fakta dan

membangun konsep serta prinsip di bidang sains (Susanto, 2003). Oleh karena itu,

siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses agar

mereka mampu mengeksplorasi dan memahami fenomena alam sekitar (Asmani,

2009). Dengan melakukan hands on activity dan minds on activity berbasis proses

ilmiah, siswa dapat memahami, mengalami dan menemukan jawaban dari

persoalan dari yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari (Susilowati,

2013). Berdasarkan penelitian Piaget dan Bruner dalam Devi (2010) terungkap

bahwa anak mampu berpikir tingkat tinggi jika memperoleh pengalaman secara

(14)

2

Endrawati dkk (2012) menyatakan bahwa selain meningkatkan pemahaman

siswa, pembelajaran dengan mengembangkan proses ilmiah dapat melatihkan

pengembangan karakter siswa. Melalui pemecahan masalah, siswa dapat dilatih

untuk mengembangkan karakter cermat, menghargai pendekatan logis dan empiris

meningkatkan rasa ingin tahu serta melatih kejujuran siswa dalam mengolah dan

menyajikan data. Menurut Lie (2010), pendidikan karakter tidak bisa terpisah

dengan bentuk pendidikan yang sifatnya kognitif atau akademik sehingga

pendidikan karakter tersebut harus diintegrasikan ke dalam kurikulum dengan

mengimplementasikan pendidikan karakter dalam mata pelajaran dan keseharian

peserta didik.

Pendidikan karakter membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara

kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan pengalaman nilai secara nyata

(Anonim, 2010a). Penggunaan program pendidikan karakter di sekolah

menunjukan perubahan yang signifikan terhadap perilaku, siswa lebih memiliki

karakter yang positif seperti rasa hormat, peduli, dan bertanggung jawab.

Pendidikan karakter dapat diintegrasikan pada setiap mata pelajaran. Materi

pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata

pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dan dikaitkan dengan kehidupan

sehari-hari (Larson, 2009).

Kementerian Pendidikan Nasional pada awal tahun 2010 menggambarkan

adanya kebutuhan masyarakat yang kuat akan pendidikan budaya dan karakter

bangsa. Kebutuhan pendidikan karakter secara imperatif, adalah sebagai kualitas

manusia Indonesia yang dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional. Dalam

(15)

3

potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai

menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan

kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan

bangsa yang bermartabat.

Penerapan proses sains dan karakter dalam proses pembelajaran dapat

disajikan melalui instrumen LKS. Sehingga pembelajaran berlangsung secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan memotivasi siswa untuk berpartispasi

aktif (Muslimin, 2013). LKS sebagai media pembelajaran digunakan sebagai

pedoman bagi siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran (Arfianty, 2012).

LKS berbasis inkuiri mampu mengembangkan kemampuan berpikir dan

kemandirian sisswa dengan prinsip metode ilmiah dalam menemukan konsep atau

prinsip (Rehulina, 2013). LKS merupakan petunjuk atau pedoman berisi

langkah-langkah penyelesaian tugas sehingga dapat membantu siswa memperoleh

pengalaman secara langsung ( Masithussyifa dkk, 2012).

Muslimin (2013) menyatakan bahwa salah satu inovasi yang diperlukan

dalam membuat LKS adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk membangun pengetahuan melalui pengalaman, interaksi sosial, dan

dunia nyata. Akan tetapi, LKS yang beredar di lapangan umumnya berisi latihan

soal atau ulasan dari bahan ajar setiap topik. LKS berupa drill latihan soal tidak

melatih siswa dalam melakukan proses penyelidikan (Suyanto, 2011). LKS di

sekolah kurang memfasilitasi tujuan pembelajaran yang ada pada silabus. Hingga

LKS digunakan hanya sebagai latihan dan kurang memperhatikan aspek

(16)

4

Rehulina (2013) menyatakan bahwa LKS yang beredar kurang

mengembangkan potensi berpikir siswa yang sesuai dengan tuntutan dalam

kurikulum. Sehingga tidak melatih kemampuan proses ilmiah dan tidak

menunjukan karakter yang ingin dicapai. LKS yang digunakan belum relevan

dengan ketentuan yang terdapat dalam kurikulum, tidak sesuai dengan tujuan

pembelajaran, dan kurang mengembangkan keterampilan sains dan kemampuan

berpikir dalam pemecahan masalah (Angkat, 2013). Rendahnya ketersediaan LKS

IPA berbasis proses sains dan pendidikan karakter berdampak pada penurunan

kualitas kegiatan eksplorasi membangun pengetahuan siswa dalam menemukan

konsep dan prinsip.

Berdasarkan permasalahan di atas, perlu melakukan pengembangan LKS

berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter. Dengan menggunakan LKS yang

berorientasi proses sains dan pendidikan karakter, siswa dituntut untuk aktif

sehingga mampu mengungkapkan fakta dan konsep serta menumbuhkan sikap

dan nilai melalui percobaan yang dilakukan oleh siswa sendiri. LKS berbasis

proses sains perlu dikembangkan karena membantu siswa belajar

mengembangkan pikiran, memberikan kesempatan melakukan penemuan, dan

(17)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

beberapa masalah yang diperoleh, yaitu sebagai berikut: (1) Proses pembelajaran

biologi kurang menerapkan proses ilmiah; (2) LKS Biologi yang tersedia hanya

berisi ringkasan materi dan latihan soal; (3) LKS Biologi Kelas VII yang tersedia

kurang mengembangkan proses ilmiah dan pendidikan karakter; dan (4)

ketersediaan LKS Biologi berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter pada

SMP Kelas VII masih sangat terbatas.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan dan agar masalah

yang diteliti lebih jelas dan terarah maka pembatasan masalah penelitian ini

dibatasi pada:

1. Menyusun LKS Biologi berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter SMP

Kelas VII dengan menggunakan model Borg dan Gall.

2. LKS yang dikembangkan pada materi Interaksi Makhluk Hidup dan

Lingkungan, Keanekaragaman Makhluk Hidup, serta Pencemaran

Lingkungan.

3. Validitas LKS Biologi yang dikembangkan dilakukan secara uji ahli, uji coba

kecil, dan uji coba kelompok lapangan terbatas.

4. Uji coba produk LKS Biologi yang dikembangkan dilakukan untuk

mengetahui kelayakan LKS berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter

(18)

6

Makhluk Hidup dan Lingkungan, Keanekaragaman Makhluk Hidup, serta

Pencemaran Lingkungan.

5. Uji coba produk LKS Biologi yang dikembangkan dilakukan untuk

mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap LKS berbasis proses ilmiah

dan pendidikan karakter pada pembelajaran Biologi SMP Kelas VII Semester

2 pada materi Interaksi Makhluk Hidup dan Lingkungan, Keanekaragaman

Makhluk Hidup, serta Pencemaran Lingkungan.

6. LKS Biologi yang dikembangkan diuji efektivitasnya terhadap hasil belajar.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah yang akan

diteliti yaitu:

1. Bagaimanakah mengembangkan LKS Biologi berbasis proses ilmiah dan

pendidikan karakter SMP Kelas VII Semester 2 pada materi Interaksi

Makhluk Hidup dan Lingkungan, Keanekaragaman Makhluk Hidup, serta

Pencemaran Lingkungan.

2. Bagaimanakah tanggapan guru terhadap LKS Biologi berbasis proses ilmiah

dan pendidikan karakter SMP Kelas VII Semester 2 pada materi Interaksi

Makhluk Hidup dan Lingkungan, Keanekaragaman Makhluk Hidup, serta

Pencemaran Lingkungan?

3. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap LKS Biologi berbasis proses

ilmiah dan pendidikan karakter SMP Kelas VII Semester 2 pada materi

Interaksi Makhluk Hidup dan Lingkungan, Keanekaragaman Makhluk

(19)

7

4. Bagaimanakah hasil uji efektivitas LKS Biologi berbasis proses ilmiah dan

pendidikan karakter terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 45 Medan?

1.5 Tujuan Penelitiann

Tujuan penelitian pengembangan LKS ini yaitu:

1. Untuk mengembangkan LKS berbasis proses ilmiah dan pendidikan

karakter SMP Kelas VII Semester 2 pada materi Interaksi Makhluk Hidup

dan Lingkungan, Keanekaragaman Makhluk Hidup, serta Pencemaran

Lingkungan.

2. Untuk mengetahui tanggapan guru terhadap LKS Biologi berbasis proses

ilmiah dan pendidikan karakter SMP Kelas VII Semester 2 pada materi

Interaksi Makhluk Hidup dan Lingkungan, Keanekaragaman Makhluk

Hidup, serta Pencemaran Lingkungan yang dikembangkan.

3. Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap LKS Biologi berbasis proses

ilmiah dan pendidikan karakter SMP Kelas VII Semester 2 pada materi

Interaksi Makhluk Hidup dan Lingkungan, Keanekaragaman Makhluk

Hidup, serta Pencemaran Lingkungan yang dikembangkan.

4. Untuk mengetahui keefektivan LKS Biologi berbasis proses ilmiah dan

pendidikan karakter terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 45 Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang akan dilaksanakan, diharapkan dapat bermanfaat

secara teoritis dan praktis. Manfaat secara teoritis diantaranya; (1) Untuk

(20)

8

pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan pengembahangan LKS Biologi

berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter SMP Kelas VII Semester 2 pada

materi Interaksi Makhluk Hidup dan Lingkungan, Keanekaragaman Makhluk

Hidup, dan Pencemaran Lingkungan; dan (2) Sumbangan pemikiran dan refrensi

bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih

mendalam tentang pengembangan LKS Biologi berbasis proses ilmiah dan

pendidikan karakter SMP Kelas VII Semester 2 pada materi Interaksi Makhluk

Hidup dan Lingkungan, Keanekaragaman Makhluk Hidup, serta Pencemaran

Lingkungan.

Manfaat secara praktis dari penelitian ini adalah LKS berbasis proses ilmiah

dan pendidikan karakter yang akan dikembangkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam memilih bahan belajar. Sehingga

(21)

70

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan maka

diperoleh simpulan bahwa:

1. Pengembangan LKS diadaptasi berdasarkan model pengembangan Borg dan

Gall. Penilaian ahli materi terhadap LKS Biologi berbasis proses ilmiah dan

pendidikan karakter berdasarkan kelayakan isi, keterbacaan dan proses

ilmiah sangat baik. Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap LKS

Biologi berbasis proses ilmiah berdasarkan ukuran LKS, desain kulit, dan

desain isi sangat baik.

2. Tanggapan guru Biologi SMP Negeri 45 Medan terhadap produk LKS

Biologi berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter pada materi

Interaksi Makhluk Hidup dan Lingkungan, Keanekaragaman Makhluk

Hidup, serta Pencemaran Lingkungan diperoleh persentase rata-rata 91,67%

, maka termasuk kriteria yang sangat baik.

3. Tanggapan siswa SMP Negeri 45 Medan terhadap LKS Biologi berbasis

proses ilmiah dan pendidikan karakter pada materi Interaksi Makhluk Hidup

dan Lingkungan, Keanekaragaman Makhluk Hidup, serta Pencemaran

Lingkungan termasuk kategori sangat baik. Penilaian siswa dibagi mejadi

kelompok kecil dan kelompok lapangan terbatas. Penilaian kelompok kecil

(22)

71

baik. Penilaian kelompok lapangan terbatas diperoleh rata-rata persentase

83,17% , maka termasuk kriteria yang sangat baik.

4. LKS Biologi yang dikembangkan berfungsi secara efektif. Hasil belajar

siswa SMP Negeri 45 Medan yang dibelajarkan menggunakan produk LKS

Biologi berbasis proses ilmiah dan pendidikan lebih tinggi dibandingkan

dengan siswa yang tanpa menggunakan LKS Biologi berbasis proses ilmiah

dan pendidikan karakter .

5.2 Implikasi

Hasil penelitian pengembangan produk LKS ini diharapkan dapat

memberikan implikasi, antara lain: (1) Untuk memperkaya dan menambah

khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya

berkaitan dengan pengembangan bahan ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum; (2)

Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi siswa, guru, pengelola

pengembangan bahan ajar, dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan

mengembangkan secara lebih mendalam; (3) Sebagai bahan pertimbangan dan

alternatif bagi guru dalam pemilihan bahan ajar Biologi sehingga guru dapat

merancang pembelajaran berorientasi proses ilmiah dan pendidikan karakter; dan

(4) Produk LKS diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan ajar untuk

memudahkan siswa memahami materi pelajaran sehingga meningkatkan hasil

(23)

72

5.3 Saran

Berdasarkan penelitain yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah

dipaparkan, peneliti mengajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih

lanjut, sebagai berikut:

1. Produk LKS dipergunakan sebagai media pembelajaran dalam kegiatan

belajar sehingga dapat membantu siswa dalam memamahi materi pelajaran

dan mengaitkan pembelajaran yang diperoleh dengan kehidupan sehari-hari

2. Mengingat keterbatasan dalam penelitian, maka kiranya dilakukan

penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih banyak dan luas.

3. Untuk pemahaman lebih mendalam dan kesempurnaan bahan ajar, perlu

dikembangkan LKS berbasis proses ilmiah dan pendidikan karakter yang

pokok bahasannya lebih luas sehingga produk LKS yang dikembangkan

lebih sempurna agar dapat dilakukan penyebaran produk.

4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji keefektivan produk

(24)

73

DAFTAR PUSTAKA

Aktami, H. dan Ergin O. 2008. The Effect of Scientific Process Skills Education on Students’

Scientific Creativity, Science Attitudes and Academic Achievements. Asia-Pacific

Forum on Science Learning and Teaching, 9(1): 1-21.

Amelia, S., Haviz, M., dan Delfita, R. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis

Karakter dalam Pembelajaran Biologi untuk Siswa kelas X MA. Edusiantika Jurnal

Pendidikan MIPA, 1(1): 6-7.

Angkat, A. 2013. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Keterampilan proses Sains,

Sikap Ilmiah, dan Hasil Belajar Siswa Tentang Ekologi di SMK Negeri 1

Penanggalan Kota Subulussalam. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

Anonim. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Anonim. 2010a. Pendidikan Karakter di Sekolah Menegah Pertama. Jakarta: Kemendiknas.

Anonim. 2010b. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pedoman

Sekolah. Jakarta: Kemendiknas.

Asmani, J.M., 2009. Belajar Efektif untuk SMP dan SMA.Yogyakarta: Diva Press.

Arafah, S.F., Bambang Priyono, & Saiful Ridlo. 2012. Pengembangan LKS Berbasis Berpikir

Kritis Pada Materi Animalia. Unnes Journal Of Biology Education (UJBE),1(1):

75-81

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arfianty, H. 2012. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Koloid Siswa. Tesis tidak

diterbitkan. Bandung: Pascasarjana UPI.

Babari. 2002. Relasi dengan Sesama. Jakarta: Elex media Komputindo.

Belawati, T. 2007. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Benninga, J.S., Berkowitz, M.W., and Smith, K. 2003. Education Implementation and

Academic Achievement in Elemetary School. Journal of Research in Character

Education, 1(1): 19-32.

Budimansyah, D. 2012. Perancangan Pembelajaran Berbasis Karakter. Bandung: Widya

Aksara Press.

Cotton, K. 1991. Teaching Thinking Skills. (Online), http://www.ames.spps.org/sites, diakses

25 Februari 2015.

(25)

74

Devi, K.P. 2010. Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA. Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam.

Endrawati, C., Hidayat,M.T., dan Prastiwi, M.S. 2012. Aktifitas Belajar Siswa pada

Pembelajaran Inkuiri Berbasis Pendidikan Karakter pada materi Evolusi. Jurnal

Bioedu, (Online), 1(3): 17-20, (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu).

Hamalik, O. 2007. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosda.

Harahap.S.J. 2013. Pengembangan Buku Ajar Bioteknologi SMA Berbasis Literasi Sains. Tesis

tidak diterbitkan. Medan: Pascasarjana Unimed.

Haryono. 2006. Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains.

Jurnal Pendidikan Dasar, 7(1): 1-31.

Karsli, F and Sahin, C. 2009. Developing Worksheet Based On Science Process Skills:

Factors Affecting Solubility. Asia-Pacific Forum on Science Learning and

Teaching, 10(1): 1-12.

Kustijono, R. 2011. Mengembangkan Karakter Siswa dalam Pembelajaran IPA. Prosiding

SeminarNasional Sains: 530-545.

Larson, K. 2009. Understanding the Importance of Character Education. Tesis tidak

diterbitkan. Menomonie: The Graduate School University of Wisconsin-Stout.

Lie, A. 2010. Pendidikan Karakter Sulit Diterapkan. Kompas.com, (Online),

(http://edukasi.kompas.com/read/2010/01/15/17163935/, diakses 26 Februari 2014).

Lickona, T. 2004. Character Matters. Jakarta: Bumi Aksara.

Longfield. 2003. Science Process Skills. (Online), http://www.courseportfolio.

org/peer/potfolioFiles/anonF/longfield-j-2004-1/doc/sci_process_skills.doc, diakses 25 Februaru 2014.

Masithussyifa, R.K., Ibrahim, M., dan Ducha, N. 2012. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berorientasi Keterampilan Proses pada Pokok Bahasan

Sistem Pernapasan Manusia. Jurnal Bioedu, (Online), 1(1): 7-10,

(http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu, diakses 25 Februari 2014).

Munandar, U. 2009. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Mundilarto. 2005. Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Sains. PPM Terpadu SMPN

2 Mlati. Yogyakarta: 20 Agustus 2005.

Muslimin. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Noneksprimen pada Kelas XII

SMA Ferdy Ferry Putra Kota Jambi pada Materi Perkembangan Teori Atom. Artikel

Ilmiah, (Online), (https://www.google.com/#q=Muslimin.+2013.+Pengembangan+

(26)

75

erdy+Ferry+Putra+Kota+Jambi+pada+Materi+Perkembangan+Teori+Atom.+Artikel +Ilmiah.&spell=1, diakses 20 Januari 2014).

Prasetyo, S., Raharjo, dan Reni A. 2013. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Bermuatan Karakter pada Submateri Filum Mollusca Kelas X SMA. Jurnal Bioedu,

2 (3): 192-196.

Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogjakarta: Diva Press.

Prabowo, P. 2013. Studi Pengembangan Video Pembelajaran Ekologi untuk Mahasiswa

Berbasis Keanekaragaman Mangrove dan Kepiting Uca Diperairan Muara Sungai

Bagan Deli Belawan. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Pascasarjana Unimed.

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Prajawati, D.I.T. 2008. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dengan Strategi Pembelajaran Diskoveri-Inkuiri sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Malang.

Perpustakaan Digital Universitas Negeri Malang, (Online), http://library.um.ac.id/

free-contents/download/pub/pub.php/35095.pdf, diakses 5 Maret 2013.

Raharjo, S.B. 2010. Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Menciptakan Akhlak Mulia. Jurnal

Penelitian dan Pendidikan, 16(3):1-4.

Rehulina, 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inquiry untuik Pembelajaran

Biologi SMA Kelas XII Semester I. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Pascasarjana

Unimed.

Riduwan. 2006. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: Alfabeta.

Rustaman, N. 2005. Pendidikan dan Penelitian Sains dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi untuk Pembangunan Karakter, (Online), http://sembio. fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2011/07/Pendidikan-dan-Penelitian-Sains-HOT1. pdf, diakses 20 Januari 2014).

Sabarni. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri dan PBL Berbasis Pendidikan

Karakter Pada Mata Kuliah Kimia Larutan Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia

Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Pascasarjana

Universitas Negeri Medan

Santrock, J.W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga

Scerenko, L. C. 1997. Values and Character Education Implementation Guide. Atlanta:

Departement of Education.

Semiawan, C. 1992. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarata: Gramedia.

(27)

76

Sudjana, N. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta: Bandung.

Sumintono, B., Ibrahim, M.A., dan Phang, F.A. 2010. Pengajaran Sains dengan Praktikum

Laboratorium: Perspektif dari Guru-Guru Sains SMPN di Kota Cimahi. Jurnal

Pengajaran MIPA, 15(2): 120-127.

Surachman. 1998. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi

FPMIPA IKIP Yogyakarta.

Susanto, P. 2003. Keterampilan Dasar Mengajar IPA berbasis Konstruktivisme. JICA,

Malang.

Susilowati. 2013. Integrated Science Worksheet Pembelajaran IPA SMP dalam Kurikulum

2013. Makalah disajikan dalam PPM Diklat Pengembangan Student Worksheet

Integrated Science bagi Guru SMP/MTs di Kabupaten Sleman, UNY, Yogyakarta,

24 Agustus.

Suyanto, S. 2011. Lembar Kerja Siswa (LKS). Makalah disajikan dalam Pembekalan Guru

Daerah Terluar dan Tertinggal. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Thoha, M. 1996. Prilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya: Bumi Aksara.

Vessels, G., and Huitt, W. (2005). Moral and Character Development. Paper presented at the

national Youth at Risk Conference, Savanah, GA, March 8-10.

Wartono. 2003. Strategi Belajar Mengajar Fisika. Malang: Universitas Negeri Malang

Widyaningrum, R., Sarwanto, dan Puguh. 2013. Pengembangan Modul berorientasi POE (Predict, Observe, Explain) Berwawasan Lingkungan pada Materi Pencemaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Widjajanti, E. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah ini disajikan dalam Kegiatan Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bagi Guru SMK/MAK, Pengabdian pada Masyarakat, Yogyakarta, 22 Agustus.

Winton. 2010. Character Education: Implication for Critical Democracy. Internatinal Critical

Chilhood Policy Studies, 1(1): 42-63.

Yuniastuti, E. 2013. Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Biologi dengan Pendekatan Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar pada Siswa Kelas VII SMP

Kartika V-1 Balikpapan. Jurnal Socioscienta, 5(1): 31-38.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian  ....................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) SMA Berbasis Learning Cycle untuk mengatasi Miskonsepsi Siswa terhadap Konsep Biologi.. Medan:

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS berbasis keterampilan proses yang layak untuk pembelajaran IPA (fisika) di sekolah, mengetahui peningkatan hasil

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis keterampilan berpikir kritis untuk pembelajaran biologi SMA kelas X yang layak digunakan

Produk yang sudah dinyatakan layak oleh beberapa ahli materi dan media dilakukan uji coba kelayakan yang bertujuan untuk melihat kelayakan LKS Biologi berbasis multiple

Karakter siswa yang tidak aktif dengan menggunakan LKS berbasis masalah ini siswa akan terlibat aktif untuk menyelesaikan masalah dengan langkah- langkah yang ada

Dilihat dari penelitian terdahulu yang berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Karakter melalui Pendekatan Saintifik pada Materi Fluida Static untuk

Karakter siswa yang tidak aktif dengan menggunakan LKS berbasis masalah ini siswa akan terlibat aktif untuk menyelesaikan masalah dengan langkah- langkah yang ada

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKS Biologi Berbasis Discovery Learning pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup dan