• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Terhadap Kebutuhan Pengguna Pada Perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Terhadap Kebutuhan Pengguna Pada Perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

aLAMPIRAN I

Kuesioner Penelitian

RELEVANSI KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP KEBUTUHAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 1 LIMA PULUH

Dengan hormat,

Dalam rangka penulisan Skripsi di Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara, maka dengan ini saya mohon kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner berikut ini. Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya bagi penelitian ini, atas perhatiannya dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian:

1. Isilah kelas dan jenis kelamin Saudara ditempat yang telah disediakan.

2. Berikanlah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut saudara yang paling tepat.

Identitas Responden:

Kelas : ………

Jenis Kelamin : L/P

1. Buku apa saja yang Saudara baca bila berkunjung ke perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh?

a. Buku fiksi (Novel, Puisi, Drama, Dongeng, Cerpen) b. Buku Non Fiksi (Tentang ilmu pengetahuan)

c. Buku Referensi (Kamus, Ensiklopedia, Atlas) d. Terbitan Berkala (Koran, Majalah).

2. Apakah koleksi buku teks (buku wajib) yang ada di perpustakaan SMP Negeri 1 lima Puluh cukup memadai?

a. Sangat memadai c. Kurang memadai

b. Memadai d. Tidak memadai

3. Apakah jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh sudah mencukupi informasi Saudara?

a. Sangat mencukupi c. Kurang Mencukupi

(2)

4. Apakah jenis koleksi yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh dapat membantu penyelesaian masalah Saudara?

a. Sangat membantu c. Kurang membantu

b. Membantu d. Tidak membantu

5. Apakah semua koleksi perpustakaan yang ada di SMP Negeri 1 Lima Puluh bermanfaat dan akurat bagi kebutuhan informasi Saudara?

a. Sangat bermanfaat c. Kurang bermanfaat b. Bermanfaat d. Tidak bermanfaat

6. Apakah pihak perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh pernah bekerjasama dengan para siswa dalam pengadaan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan informasi?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Pernah d. Tidak pernah

7. Apakah koleksi perpustakaan yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh menurut Saudara sudah mutakhir (Up to date)?

a. Sangat mutakhir c. Kurang mutakhir

b. Mutakhir d. Tidak Mutakhir

8. Selain buku teks, apakah koleksi buku penunjang lainnya yang Saudara dapatkan diperpustakaan membantu Saudara dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru?

a. Sangat membantu c. Kurang membantu

b. Membantu d. Tidak membantu

10.Apakah koleksi buku yang Saudara cari mudah untuk ditemukan? a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Kurang mudah d. Tidak mudah

11.Menurut Saudara, apakah petugas perpustakaan bersikap ramah dan sopan ketika Saudara membutuhkan bantuannya?

a. Sangat ramah c. Kurang ramah

b. Ramah d. Tidak ramah

(3)

a. Sangat bersedia c. Kurang bersedia

b. Bersedia d. Tidak bersedia

13.Menurut Saudara, sesuaikah koleksi yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh dengan kurikulum yang Saudara pelajari?

a. Sangat sesuai c. Kurang sesuai

b. Sesuai d. Tidak sesuai

14.Ketika Saudara mendapat tugas dari guru, apakah koleksi perpustakaan memenuhi kebutuhan tugas Saudara?

a. Sangat memenuhi c. Kurang memenuhi

b. Memenuhi d. Tidak memenuhi

(4)
(5)
(6)

REKAPITULASI DATA JAWABAN RESPONDEN

71 a c c c c d c b c c d c c a

72 b b c c c d c b c c b a c a

73 a b b b c d c b c c c c b a

74 a b b b c d c b c c c c b a

75 a c b b c d c b a c a b b a

76 a b b c c d c b c a c b b a

77 a b b b c d c b c b c c c a

78 a b b b c d c b c b c c b a

79 a b b b c d d b c b c c c a

80 a c c b c d d d c c b c b a

81 b c c b c d d b a c b c c a

(7)

LAMPIRAN III

JUMLAH JAWABAN RESPONDEN

Jawaban Q1 Q2 Q3 Q4 Q5

F % f % f % f % f %

a 46 56 22 27 12 15 18 22 5 6

b 31 38 35 43 49 60 53 65 25 30

c 3 4 25 30 21 25 11 13 52 64

d 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0

Jawaban Q6 Q7 Q8 Q9 Q10

F % f % f % f % f %

a 0 0 5 6 25 30 17 21 7 9

b 0 0 33 40 51 63 1 1 45 55

c 0 0 40 49 5 6 62 76 28 34

d 82 100 4 5 1 1 2 2 2 2

Jawaban Q11 Q12 Q13 Q14

F % F % f % f %

a 18 22 9 11 11 13 11 13

b 43 52 50 61 52 64 14 17

c 18 22 21 26 19 23 56 69

d 3 4 2 2 0 0 1 1

Keterangan:

Q1 : Pertanyaan nomor 1 f : Frekuensi

% : Persentase

(8)

LAMPIRAN 4

(9)

LAMPIRAN 5

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Juznia. Studi Kualitas Mengenai Kriteria Menyitir Dokumen (Kasus Pada Beberapa Mahasiswa Program Pascasarjana Pertanian Bogor). Jurnal perpustakaan pertanian. Vol.2, No.1. -Edisi Januari. Bogor: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2003.

Arikunto, Suharsimi. Menejemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta, 2005. ---. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,

2006.

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Untuk Sekolah Menengah Atas. Jakarta: BNSP, 2006.

Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo, 2001.

---. Perpustakaan Sekolah:Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta: Grasindo, 2007.

Handayani, Keni Hasti dan Nurdin Laugu. Studi Korelasi Motivasi Pengguna dan Pemanfaatan Koleksi CD-ROM di UPT Pusat Perpustakaan UII Yogyakarta. Jurnal Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Vol III no. 7. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2007.

Harisanty, Dessy. Kebutuhan Informasi Siswa SMA dan Ketersediaan Sumber Informasi pada Perpustakaan SMA di Surabaya, tersedia pada http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/images/pdf/Dessy.pdf, 2007.

(19 April 2014).

Hasugian, Jonner. Penelusuran Informasi Ilmiah secara online:perlakuan terhadap seorang pencari informasi sebagai real user”. Jurnal pustaka Vol.2, No.2, hal.1, 2006.

---. “Pengggunaan Bahasa Alamiah dan Kosakata Terkendali dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks”. Jurnal pustaka Vol.2, No.2, hal.72, 2006.

---. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USUpress, 2009. Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

(11)

Julianti. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah, 2000.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta : Balai Pustaka, 2005. ---. http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php. (04 Mei 2014).

Lasa, HS. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University, 2006.

Muntashir. Pemanfaatan Jurnal Elektronik Oleh Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam Di Perpustakaan USU. Skripsi. Medan: Program Studi ILmu Perpustakaan, Fakultas Sastra USU, 2005.

Nasir, Muhammad. analisis kualitas ketersediaan bahan pustaka yang relevan dalam mendukung proses penyusunan tugas akhir mahasiswa.http://blog.bina darma.acid/nasir/, 2010. (01 Juni 2014).

Proboyekti, Umi. Konsep Pengembangan Perpustakaan. http://sambungjaring.blogspot.com/2008/03/library20/konseppengemban an.html, 2008. (02 Mei 2014).

Purnomo, Jamu Saptari. Temu kembali bibliografi dengan bahasa alami pada field judul subjek (Studi Efektifitas Katalog Induk Terpasang Universitas Gajah Mada) berkala ilmu perpustakaan dan informasi. Vol.III, No.1.Yogyajarta: Universitas Gajah Mada, 2006.

Reitz, Joan M. ODLIS –Online Dictionary for Library and Information Science. http://lu.com/odlis/odlis_r.cfm. (23 April 2014).

---. Dictionary for Library and Information Science. Westport, Connecticut London: Libraries Unlimited, 2004.

Rianna. Sistem informasi.

(12)

Saepudin, Encang. Perilaku Pencarian Informasi dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi (Bagian 1),

http://encangsaepudin.wordpress.com/2009/02/19/perilaku-pencariandalam-memenuhi-kebutuhan-informasi-bagian-1/, 2009. (19 April 2014).

Siregar, Belling. Pengembangan Koleksi. Medan: Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara, 2002.

Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta, 2012.

Supardi, A. Statistik. Bandung: fakultas Tarbiah IAIN Sunan Gunung Jati, 2000. Suryatini, Heriyati. Kebutuhan Informasidan Motivasi Kognitif Penyuluh

Pertanian serta Hubungannya dengan Penggunaan Sumber Informasi. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol.12 No.2, 2003.

Sutarno. Menejemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

---. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2007.

Syaffril, Muhammad. Perilaku Pencarian Informasi Melalui Koleksi Surat Kabar untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi: Studi Deskriptif Tentang Perilaku Pencarian Informasi Melalui Koleksi Surat Kabar untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa di Perpustakaan UNISBA, 2004. Tidak diterbitkan.

Umar, Husain. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi 2. Jakarta: Grafindo, 2008.

Wijayanti, Luky. Kebutuhan dan perilaku pencarian informasi staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Indonesia dalam rangka mengerjakan penelitian tahun 2000. http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/, 2001. (02 Mei 2014).

Yusuf, Pawit. M dan Yahya Suhendra. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana, 2007.

Yusuf, Pawit M. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana, 2007.

Zahara, Zurni. Pengantar Perpustakaan Sekolah.

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif. Menurut Sugiyono (2002, 9) “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya yang berlaku untuk umum”.

Arikunto (2005, 234) juga menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menggunakan metode deskriftif dalam mengumpulkan data, mengolah, membuktikan dan menemukan pemecahan dari penelitian ini.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Lima Puluh Jalan Besar Lima Puluh No. 07. Saya memilih lokasi ini karena sebelumnya belum pernah diteliti mengenai relevansi ketersediaan koleksi dengan kebutuhan informasi pengguna pada lokasi penelitian tersebut.

3.3 Populasi

(14)

Tabel 3.1 Jumlah Siswa SMP Negeri 1 Lima Puluh

Kelas Jumlah Siswa (orang)

Kelas VII 219

Kelas VIII 226

Jumlah 445

Sumber: Laporan Bulanan SMP Negeri 1 Lima Puluh TA.2013/2014 3.4 Sampel

Menurut Sugiyono (2012, 116), “Sampel adalah bahagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Untuk mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin:

=

1 +

Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran Populasi

e = kelonggaran atau ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir 10% (Umar 2008, 78).

� = 445

1 + 445.

� = 445

1 + 445. (0,01)

� = 445 = 81,6

5,45

� = 82 (dibulatkan).

(15)

Menurut Sugiyono (2012, 118), “Proportionate stratified random sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.” Adapun penentuan sampel untuk setiap strata dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata

No Kelas Populasi Sampel

1 VII 219 219x 82 = 40

445

2 VIII 226 226x 82 = 42

445

Jumlah 445 82

Untuk menentukan individu yang akan dijadikan sebagai responden penelitian ini, peneliti melakukannya secara acak saja.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kuesioner, yaitu memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang berkaitan dengan masalah penelitian.

2. Wawancara, penulis melakukan wawancara dengan pustakawan secara tidak terstruktur.

3. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data atau dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian melalui bahan pustaka yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berasal dari :

1. Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui kuesioner.

(16)

3.7 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006, 150) instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data yang tergantung dari sifat penelitiannya. Ada beberapa jenis instrumen penelitian yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian yaitu:

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Seperti format pada tabel 3.3 kisi-kisi kuesioner.

3.8 Kisi-Kisi Kuesioner

Dalam penelitian ini kisi-kisi kuesioner terdapat dua variable yang terdiri dari tujuh indikator yang akan kita lihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner

No Variabel Indikator No.Item Jumlah

Item 1 Pemanfaatan Koleksi 1. Jenis koleksi

2. Ketersediaan koleksi

3.9 Penyebaran dan Pengumpulan Kuesioner 1. Pelaksanaan Penyebaran Kuesioner

Pelaksanaan penyebaran kuesioner dibagi dalam dua tahap kegiatan, yaitu: a. Tahap persiapan

(17)

1) Mempersiapkan surat ijin dari pihak yang berwenang.

2) Mempersiapkan lembaran-lembaran kuesioner yang akan disebarkan.

3) Mempersiapkan alat tulis yang digunakan apabila ada yang perlu ditulis/dicatat.

b. Tahap pelaksanaan

Setelah mendapat izin dari pihak yang berwenang maka angket mulai disebarkan. Di dalam penyebaran kuesioner ini, penulis dibantu oleh satu orang guru dengan cara mendatangi responden yang hendak diminta informasinya. Sebelum responden mengisi kuesioner, terlebih dahulu diberi beberapa penjelasan yang berkaitan dengan pengisian kuesioner.

2. Pelaksanaan Pengumpulan Kuesioner

Pelaksanaan penyebaran kuesioner untuk mengumpulkan data dilakukan dengan tiga tahap, yaitu:

a) Tahap persiapan meliputi mempersiapkan kuesioner yang sudah disusun dan di fotocopy sesuai dengan jumlah responden yang akan diteliti.

b) Tahap pelaksanaan, yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada responden.

c) Tahap pengambilan kuesioner.

3.10 Analisis Data

Semua data yang berasal dari kuesioner diolah sehingga menghasilkan deskripsi jawaban yang akan dipersentasekan. Data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner dianalisis menggunakan metode deskriptif. Data yang diperoleh untuk mengetahui persentasenya, selanjutnya dianalisis dan dipaparkan dalam bentuk deskriptif.

Untuk mengolah data yang diterima daei responden, penulis menggunakan langkah-langkah pengolahan sebagai berikut:

(18)

responden telah menjawab seluruh pertanyaan secara benar. Kemudian dari hasil pemeriksaan ini diketahui mana kuesioner yang dapat diolah dan yang tidak dapat diolah.

2. Selanjutnya menghimpun data yang akan diolah. Data dikelompokkan berdasarkan kategori jawaban yang disediakan pada kolom isian. 3. Menghitung persentase dari setiap jawaban yang diperoleh dari

responden. Untuk menghitung presentase jawaban yang diberikan responden, penulis menggunakan rumus persentase sebagai berikut :

F

P = ____ x 100%

n

keterangan : P = Persentase

F = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Sampel

Pengolahan Statistik dan Penafsirannya. Untuk menafsirkan besarnya persentase yang didapat dari tabulasi, peneliti menggunakan metode penafsiran sebagai berikut:

Jika memiliki kesesuaian 81 -100% : Sangat baik Jika memiliki kesesuaian 61 -80% : Baik

Jika memiliki kesesuaian 41 -60% : Cukup Jika memiliki kesesuaian 21 -40% : Kurang

(19)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas data dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden penelitian yang dilakukan di Perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh. 4.1 Pemanfaatan Koleksi

Koleksi yang benar-benar dimanfaatkan oleh pengguna akan memberikan informasi yang bernilai bagi pembacanya. Hal ini berkaitan dengan jenis koleksi yang dipinjam.

4.1.1 Pemanfaatan Jenis Koleksi

Untuk mengetahui jenis koleksi yang sering dimanfaatkan oleh siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Pemanfaatan Jenis Koleksi

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Buku fiksi (Novel, Puisi, Drama, Dongeng,

Cerpen) 46 56%

2 Buku Non Fiksi (Tentang ilmu pengetahuan) 31 38% 3 Buku Referensi (Kamus, Ensiklopedia, Atlas) 3 4% 4 Terbitan Berkala (Koran, Majalah, Tabloit

pendidikan, Jurnal) 2 2%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa pemanfaatan jenis koleksi oleh siswa yaitu sebanyak 46 responden (56%) memanfaatkan jenis koleksi fiksi (novel, puisi, drama, dongeng, cerpen). Sebanyak 31 responden (38%) memanfaatkan koleksi nonfiksi (tentang ilmu pengetahuan). Sebanyak 3 responden (4%) memanfaatkan koleksi referensi (Kamus, Ensiklopedia, Atlas), sedangkan 2 responden (2%) memanfaatkan koleksi terbitan berkala (Koran, Majalah, Tabloit Pendidikan, Jurnal).

(20)

Hal ini berarti siswa cukup menyukai koleksi yang bersifat hiburan. Sementara masih sedikit siswa yang memanfaatkan koleksi pengetahuan umum. Kecenderungan ini mengakibatkan ketidak sesuaian atau tidak relevan pemanfaatan koleksi dengan kebutuhan pengguna.

4.2 Jumlah Koleksi Buku Teks

Untuk mengetahui jumlah koleksi buku teks yang tersedia di perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Jumlah Koleksi Buku Teks

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat memadai 22 27%

2 Memadai 35 43%

3 Kurang memadai 25 30%

4 Tidak memadai 0 0%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat dilihat jawaban responden mengenai jumlah koleksi buku teks yang tersedia di perpustakaan, 35 responden (43%) menyatakan Jumlah koleksi buku teks memadai, 25 responden (30%) menyatakan Jumlah koleksi buku teks kurang memadai, 22 responden (27%) Jumlah koleksi buku teks sangat memadai, dan 0 responden (0%) menyatakan Jumlah koleksi buku teks tidak memadai.

(21)

4.3 Jenis Koleksi

Koleksi adalah unsur pokok dalam setiap perpustakaan. Sebuah perpustakaan harus berusaha menyediakan jenis bahan perpustakaan yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan. Karena koleksi adalah tujuan utama pengguna berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan fasilitasnya. Perpustakaan harus memiliki jumlah koleksi yang mencukupi dengan kebutuhan pengguna.

4.3.1 Jumlah Koleksi

Untuk melihat penilaian responden terhadap jumlah koleksi yang tersedia pada Perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 4.3 Jumlah Koleksi

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat mencukupi 12 15%

2 Mencukupi 49 60%

3 Kurang mencukupi 21 25%

4 Tidak mencukupi 0 0%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat jawaban responden mengenai jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan, 49 responden (60%) menyatakan jumlah koleksi mencukupi, 21 responden (25%) menyatakan Jumlah koleksi kurang mencukupi, 12 responden (15%) menyatakan Jumlah koleksi sangat mencukupi, dan 0 responden (0%) menyatakan Jumlah koleksi tidak mencukupi.

(22)

4.4 Koleksi yang Membantu Penyelesaian Masalah

Untuk mengetahui koleksi yang tersedia di perpustakaan apakah dapat membantu penyelesaian masalah para siswa dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Koleksi yang Membantu Penyelesaian Masalah

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat membantu 18 22%

2 Membantu 53 65%

3 Kurang membantu 11 13%

4 Tidak membantu 0 0%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat jawaban responden mengenai koleksi yang tersedia membantu penyelesaian masalah para siswa, 53 responden (65%) menyatakan membantu, 18 responden (22%) menyatakan sangat membantu, 11 responden (13%) menyatakan kurang membantu, dan 0 responden (0%) menyatakan tidak membantu.

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 65% responden menyatakan koleksi yang tersedia di Perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh dikategorikan baik karena membantu penyelesaian masalah para siswa.

4.5 Manfaat Koleksi Bagi Kebutuhan Informasi

Untuk mengetahui manfaat koleksi bagi kebutuhan informasi dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Manfaat Koleksi Bagi Kebutuhan Informasi

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat bermanfaat 5 6%

2 Bermanfaat 25 30%

3 Kurang bermanfaat 52 64%

4 Tidak bermanfaat 0 0%

(23)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat jawaban responden mengenai manfaat koleksi bagi kebutuhan informasi, sebanyak 52 responden (64%) menyatakan kurang bermanfaat. Sebanyak 25 responden (30%) menyatakan bermanfaat. Sebanyak 5 responden (6%) menyatakan sangat bermanfaat. Selebihnya sebanyak 0 responden (0%) menyatakan tidak bermanfaat.

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa hanya sebanyak 6% responden yang menyatakan bahwa koleksi yang tersedia di Perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh sangat bermanfaat, sehingga dapat dikategorikan kurang baik. Sebab koleksi tersebut kurang bermanfaat bagi para siswa.

4.6 Peran Para Siswa Dalam Pengadaan Koleksi

Pengadaan koleksi perpustakaan adalah memperhatikan jenis koleksi agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Untuk melihat penilaian responden apakah Perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh pernah bekerjasama dengan para siswa dalam pengadaan koleksi dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Peran Para Siswa Dalam Pengadaan Koleksi

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 0 0%

2 Pernah 0 0%

3 Kadang-kadang 0 0%

4 Tidak pernah 82 0%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat jawaban responden mengenai peran para siswa dalam pengadaan koleksi perpustakaan, 82 responden (100%) menyatakan tidak pernah, 0 responden (0%) menyatakan kadang-kadang, 0 responden (0%) menyatakan pernah, sedangkan 0 responden (0%) menyatakan selalu.

(24)

kurang. Perpustakaan hendaknya mengikutsertakan para siswa dalam pengadaan koleksi, agar koleksi yang ada sesuai dengan kebutuhan pengguna pada perpustakaan.

4.7 Kemutakhiran Koleksi

Untuk mengetahui bagaimana kemutakhiran koleksi yang ada di perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Kemutakhiran Koleksi

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat mutakhir 5 6%

2 Mutakhir 33 40%

3 Kurang mutakhir 40 49%

4 Tidak mutakhir 4 5%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat jawaban responden mengenai kemutakhiran koleksi yang ada di perpustakaan, 40 responden (49%) menyatakan kurang mutakhir, 33 responden (40%) menyatakan mutakhir, 5 responden (6%) menyatakan sangat mutakhir, sedangkan 4 responden (5%) menyatakan tidak mutakhir.

(25)

4.8 Koleksi Buku Penunjang yang Membantu Tugas

Untuk mengetahui koleksi yang ada di perpustakaan dapat membantu tugas

yang diberikan guru dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Koleksi Buku Penunjang yang Membantu Tugas

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat membantu 25 30%

2 Membantu 51 63%

3 Kurang membantu 5 6%

4 Tidak membantu 1 1%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat jawaban responden mengenai koleksi buku penunjang lainnya membantu tugas yang diberikan oleh guru, 51 responden (63%) menyatakan membantu, 25 responden (30%) menyatakan sangat membantu, 5 responden (6%) menyatakan kurang membantu, dan 1 responden (1%) menyatakan tidak membantu.

(26)

4.9 Tujuan Penggunaan Koleksi

Untuk mengetahui bagaimana tujuan responden menggunakan koleksi yang ada di perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Tujuan Penggunaan Koleksi

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Untuk menyelesaikan tugas 17 21%

2 Untuk rekreasi 1 1%

3 Untuk menambah wawasan/pengetahuan 62 76%

4 Lain-lain 2 2%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui tujuan responden menggunakan koleksi yang tersedia di perpustakaan, sebanyak 62 responden (76%) menyatakan tujuan pemanfaatan koleksi untuk menambah wawasan/pengetahuan, 17 responden (21%) menyatakan tujuan pemanfaatan koleksi untuk menyelesaikan tugas, 2 responden (2%) menyatakan tujuan pemanfaatan koleksi lain-lain, sedangkan 1 responden (1%) menyatakan tujuan pemanfaatan koleksi untuk rekreasi.

(27)

4.10 Proses Temu Kembali Koleksi

Untuk mengetahui bagaimana proses temu kembali koleksi yang ada di perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10 Proses Temu Kembali Koleksi

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat mudah 7 9%

2 Mudah 45 55%

3 Kurang mudah 28 34%

4 Tidak mudah 2 2%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui proses temu kembali koleksi di perpustakaan, sebanyak 45 responden (55%) menyatakan proses temu kembali koleksi di perpustakaan mudah, 28 responden (34%) menyatakan proses temu kembali koleksi kurang mudah, 7 responden (9%) menyatakan proses temu kembali koleksi sangat muda, sedangkan 2 responden (2%) menyatakan proses temu kembali koleksi tidak mudah .

(28)

4.11 Sikap Petugas Perpustakaan (Pustakawan)

Untuk mengetahui bagaimana sikap petugas perpustakaan (pustakawan) dalam melayani pengguna perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11 Sikap Petugas Perpustakaan (Pustakawan)

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat ramah 18 22%

2 Ramah 43 52%

3 Kurang ramah 18 22%

4 Tidak ramah 3 4%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui sikap petugas perpustakaan (pustakawan) dalam melayani pengguna perpustakaan, sebanyak 43 responden (52%) menyatakan sikap petugas perpustakaan (pustakawan) dalam melayani pengguna perpustakaan ramah, 18 responden (22%) menyatakan sikap petugas perpustakaan (pustakawan) dalam melayani pengguna perpustakaan sangat ramah, 18 responden (22%) menyatakan sikap petugas perpustakaan (pustakawan) dalam melayani pengguna perpustakaan kurang ramah, sedangkan 3 responden (4%) menyatakan sikap petugas perpustakaan (pustakawan) dalam melayani pengguna perpustakaan tidak ramah.

(29)

4.12 Ketersediaan Petugas Perpustakaan Dalam Membantu Pengguna

Untuk mengetahui ketersediaan petugas perpustakaan dalam membantu pengguna perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12 Ketersediaan Petugas Perpustakaan Dalam Membantu Pengguna

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat bersedia 9 11%

2 Bersedia 50 61%

3 Kurang bersedia 21 26%

4 Tidak bersedia 2 2%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui ketersediaan petugas perpustakaan dalam membantu pengguna perpustakaan, sebanyak 50 responden (61%) menyatakan ketersediaan petugas perpustakaan dalam membantu pengguna perpustakaan bersedia, 21 responden (26%) menyatakan ketersediaan petugas perpustakaan dalam membantu pengguna perpustakaan kurang bersedia, 9 responden (11%) menyatakan ketersediaan petugas perpustakaan dalam membantu pengguna perpustakaan sangat bersedia, sedangkan 2 responden (2%) menyatakan ketersediaan petugas perpustakaan dalam membantu pengguna perpustakaan tidak bersedia.

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 61% responden menyatakan ketersediaan petugas perpustakaan dalam membantu pengguna perpustakaan dikategorikan baik.

4.13 Relevansi Koleksi

Relevansi merupakan kesesuaian dokumen yang diperoleh dari sumber

informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Apabila perpustakaan

sebagai sarana penyediaan informasi, penyebarluasan informasi, dan temu balik

informasi telah mampu memenuhi tuntutan kebutuhan informasi penggunanya

dengan cara menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di

(30)

4.13.1 Kesesuaian Koleksi dengan Kurikulum Sekolah

Kesesuaian koleksi yang tersedia di perpustakaan dengan kurikulum yang

berjalan di sekolah sangat diharapkan sehingga dapat membantu tercapainya tujuan

pendidikan nasional.

Untuk mengetahui apakah koleksi yang tersedia di perpustakaan SMP

Negeri1 Lima Puluh sesuai dengan kurikulum sekolah dapat dilihat pada Tabel 4.13

berikut:

Tabel 4.13 Kesesuaian Koleksi dengan Kurikulum Sekolah

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat sesuai 11 13%

2 Sesuai 52 64%

3 Kurang sesuai 19 23%

4 Tidak sesuai 0 0%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat jawaban responden mengenai kesesuaian koleksi dengan kurikulum yang berjalan di sekolah, 52 responden (64%) memilih jawaban sesuai, 19 responden (23%) memilih jawaban kurang sesuai, 11 responden (13%) memilih jawaban sangat sesuai, dan 0 responden (0%) yang menyatakan tidak sesuai.

(31)

4.14 Kebutuhan Pengguna

Untuk dapat mengetahui kebutuhan pengguna, perpustakaan harus dapat

memahami kebutuhan tersebut, bagaimana yang diinginkan oleh masyarakat

penggunanya. Setelah dapat memahami kebutuhan perpustakaan dapat menyediakan

koleksi yang relevan atau sesuai dengan kebutuhan pengguna.

4.14.1 Pemenuhan Kebutuhan Tugas Pengguna

Untuk mengetahui apakah koleksi perpustakaan memenuhi kebutuhan tugas pengguna dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14 Pemenuhan Kebutuhan Tugas Pengguna

NO Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat memenuhi 11 13%

2 Memenuhi 14 17%

3 Kurang memenuhi 56 69%

4 Tidak memenuhi 1 1%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan Tabel 4.14 di atas dapat dilihat jawaban responden mengenai pemenuhan kebutuhan tugas pengguna, 56 responden (69%) menyatakan kurang memenuhi, 14 responden (17%) menyatakan memenuhi, 11 responden (13%) menyatakan sangat memenuhi, dan 1 responden (1%) menyatakan tidak memenuhi.

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemanfaatan koleksi pada perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh dikategorikan

cukup. Hal ini dapat dilihat dari jenis koleksi yang sering dimanfaatkan oleh siswa

yaitu buku fiksi (Novel, Puisi, Drama, Dongeng, Cerpen). Meskipun ketersediaan

jumlah koleksi buku pada perpustakaan sudah terbilang memadai, jumlah koleksi

yang tersedia di perpustakaan sudah mencukupi, dan juga koleksi yang ada di

perpustakaan juga sudah membantu penyelesaian masalah pengguna, namun

koleksi yang ada masih kurang bermanfaat bagi kebutuhan informasi pengguna.

Peran siswa dalam pengadaan koleksi masih dikategorikan kurang, sebab

pengguna tidak pernah diikutsertakan dalam pengadaan koleksi. Untuk

kemutakhiran koleksi masih dikategorikan kurang mutakhir dan koleksi buku

penunjang yang tersedia kurang membantu tugas yang diberikan guru.

2. Kesesuaian antara koleksi perpustakaan dengan kurikulum sekolah. Hal ini

dibuktikan dari hasil penelitian yang diperoleh sebanyak 64% menyatakan koleksi

yang ada di Perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh dikategorikan baik karena

sudah sesuai dengan kurikulum yang berjalan di sekolah. Namun sebanyak 49%

menyatakan kemutakhir koleksi dengan kebutuhan informasi pengguna

dikategorikan cukup.

3. Pemenuhan kebutuhan informasi pengguna dikategorikan kurang baik karena

koleksi perpustakaan kurang memenuhi kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil

penelitian, tujuan pengguna menggunakan koleksi adalah untuk menambah

wawasan/pengetahuan, meskipun proses temu kembali koleksi sudah terbilang

mudah dan sikap petugas perpustakaan juga cukup ramah serta ketersediaannya

dalam membantu pengguna dikategorikan baik, namun koleksi yang tersedia

(33)

5.2 Saran

Dari beberapa kesimpulan diatas, saran yang dapat penulis berikan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh diharapkan dapat memahami tuntutan kebutuhan informasi siswanya, seperti kebutuhan tugas yang diberikan guru dengan melakukan analisis kebutuhan pengguna sehingga Perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh dapat dikatakan berhasil melaksanakan tujuan dan fungsinya.

2. Melihat kondisi yang ada, hendaknya Perpustakaan SMP Negeri 1 Lima Puluh

harus melakukan penambahan koleksi dengan memperhatikan kebutuhan

pengguna, kualitas dan kuantitas, sehingga koleksi menjadi bermanfaat dan

mutakhir. Siswa menjadi termotivasi untuk lebih sering datang ke perpustakaan

untuk memanfaatkan koleksi. Sehingga koleksi yang tersedia mampu memenuhi

kebutuhan tugas pengguna.

3. Dalam memaksimalkan pemanfaatan perpustakaan perlu adanya waktu khusus

untuk ke perpustakaan yang diatur oleh kepala perpustakaan. Frekuensi kunjungan

dapat ditingkatkan apabila perpustakaan mampu menarik perhatian pengguna

dengan cara menyediakan koleksi yang sesuai (mutakhir) dengan kebutuhan

pengguna dan menyediakan koleksi yang bermanfaat dan akurat bagi kebutuhan

(34)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana penunjang belajar bagi siswa menyediakan beragam informasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan di sekolah yang walaupun keberadaannya masih kurang sekali, telah banyak diusahakan peningkatan dengan penggunaannya untuk perkembangan sekolah. Perkembangan perpustakaan sekolah sangat penting untuk sarana pendidikan. Dimana perpustakaan yang menyimpan buku-buku pelajaran yang menyangkut dengan kurikulum sekolah tersebut.

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah

Menurut Darmono (2007, 3) “Perpustakaan sekolah merupakan bagian

integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan

pengajaran”.

Menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009, 78) juga menjelaskan perpustakaan sekolah adalah “(school library), a library in a public or private elementary or secondary school that serves the information needs of its students and curriculum needs of its teachers and staff, usually managed by a school librarian or media specialist”. Definisi di atas menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu perpustakaan yang berada pada jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjutan baik milik pemerintah (negeri) maupun swasta yang melayani kebutuhan informasi siswanya, kebutuhan kurikulum dari guru dan staf. Biasanya dikelolah oleh pustakawan sekolah ataupun spesialis media.

(35)

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi memiliki tujuan yang tidak menyimpang dari tujuan sekolah sebagai lembaga induknya. Tujuan utama dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan pengguna yaitu siswa, guru dan pegawai sekolah. Bukan hanya mengumpulkan serta mengolah bahan pustaka saja, tetapi untuk membantu siswa menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum sekolah.

Menurut Yusuf (2007, 8) tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

1.Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.

2.Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.

3.Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. 4.Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk

kepentingan pelaksanaan kurikulum.

5.Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa.

6.Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.

7.Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.

Sedangkan menurut Sutarno (2006, 25) “Tujuan perpustakaan adalah agar

tercipta masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan

berbudaya tinggi”.

(36)

juga menciptakan masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Selain memiliki tujuan, perpustakaan sekolah juga mempunyai fungsi yang secara garis besarnya adalah sebagai pusat belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan oleh siswa dan guru, baik mengenai masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran (buku teks) maupun buku penunjang buku teks oleh perpustakaan.

Perpustakaan sekolah sebagai sarana sumber belajar memiliki fungsi sebagai berikut :

1.Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah.

2.Pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.

3.Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan).

4.Pusat belajar mandiri bagi siswa. (Surachman 2007, 2)

Sutarno (2006, 58) menjelaskan fungsi perpustakaan adalah “ Suatu tugas

atau jabatan yang harus dilakukan di dalam perpustakaan tersebut. Pada prinsipnya sebuah perpustakaan mempunyai kegiatan utama yaitu: (1) menghimpun, (2) memelihara, (3) memberdayakan semua koleksi bahan

pustaka”.

Menurut Yusuf dan Yahya (2007, 4) perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi umum yaitu:

1. Fungsi edukatif, keseluruhan fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperolah kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan. 2. Fungsi informativ, mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan

yang bersifat “memberitahu” akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru.

(37)

4. Fungsi riset atau penelitian, Koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana.

Menurut Hermawan (2006, 38), ”Perpustakaan sekolah memiliki berbagai

fungsi antara lain:

1. Fungsi Pendidikan, perpustakaan sekolah merupakan sarana kegiatan belajar mengajar untuk membantu siswa dalam memperjelas pengetahuan yang diperolehnya di dalam kelas.

2. Fungsi Informasi, perpustakaan sekolah merupakan sarana untuk menemukan sumber informasi yang dapat memperkaya pengetahuan siswa dan menunjang proses pembelajaran.

3. Fungsi Penelitian, membantu siswa dalam pelaksanaan penelitian yang sifatnya sederhana berkaitan dengan mata pelajaran yang dipelajari / diajarkan.

4. Fungsi Rekreasi, perpustakaan sekolah merupakan tempat rekreasi, masuk perpustakaan membaca bacaan yang segar untuk menambah wawasan dan pengetahuan merupakan rekreasi yang sehat dan mendidik serta menghilangkan kejenuhan bagi siswa dan guru.

5. Fungsi Kebudayaan, perpustakaan sekolah merupakan tempat melestarikan kebudayaan, baik kebudayaan lokal, daerah maupun nasional.

6. Fungsi Kreativitas, membantu siswa mengembangkan kegemaran dan hobi. Untuk menunjang hal tersebut diperlukan koleksi yang dapat meningkatkan daya kreasi siswa.

7. Fungsi Dokumentasi, perpustakaan sekolah menjadi pusat dokumentasi sekolah dari berbagai kegiatan yang dilakukan sekolah baik siswa maupun guru.

(38)

2.2 Kurikulum Sekolah

Kurikulum sekolah merupakan pedoman yang dipergunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar oleh siswa, yang pengembangannya mengacu pada standar nasional pendidikan dan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional yang baik. Model kurikulum yang saat ini diterapkan di semua sekolah adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan Buku Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006, 24)

“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

Berdasarkan Buku Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006, 24)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah “Kurikulum operasional

yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan”. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran sesuai dengan gurunya. Karena setiap mata pelajaran memiliki aspek yang berbeda. Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik agar lebih baik lagi. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah agar dapat dipahami. Isi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini mencakup: struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

(39)

merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah”.

Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 2.1. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA

Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

(40)

e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

f. Struktur kurikulum SMP/MTs disajikan pada Tabel 2.1 Tabel 2.1. Struktur Kurikulum SMP/MTs

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4, Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 4 4 4

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan

Komunikasi 2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

Jumlah 32 32 32

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Sumber : Buku Badan Standar Pendidikan (2006, 13-14)

2.3 Pemanfaatan

Kata pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang berarti guna. Dalam

(41)

Menurut Handoko yang dikutip oleh Handayani (2007, 28) bahwa dari segi pengguna pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal.

Faktor internal meliputi: 1. Kebutuhan

Yang dimaksud kebutuhan dalam pernyataan ini adalah kebutuhan informasi.

2. Motif

Motif merupakan suatu yang meliputi semua penggerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

3. Minat

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Faktor eksternal meliputi :

1. Kelengkapan koleksi

Banyaknya koleksi yang dapat dimanfaatkan informasinya oleh pengguna.

2. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna

Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dapat dilihat melalui kecepatan dan ketepatan mereka memberi layanan.

3. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali.

Dari uraian di atas pemanfaatan merupakan suatu cara ataupun perbuatan untuk memanfaatkan sesuatu yang dibutuhkan. Dengan kata lain pemanfaatan koleksi perpustakaan adalah cara untuk memanfaatkan bahan pustaka/informasi yang ada pada suatu perpustakaan. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kebutuhan terhadap informasi, alasan pengguna dan kecenderungan hati pengguna terhadap informasi yang dibutuhkan. Beberapa hal teresebut dapat tercapai dengan baik didukung oleh ketersediaan informasi ketrampilan pustakawan dalam melayani dan ketersediaan fasilitas dalam temu kembali. 2.4 Kebutuhan Informasi Pengguna

Kebutuhan diartikan sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh seseorang yang harus dipenuhi. Tidak ada seorangpun yang tidak membutuhkan informasi, apapun jenis pekerjaannya.

(42)

satu tempat yang menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh seseorang adalah perpustakaan yang mampu mengolah. Perpustakaan memiliki masyarakat pengguna yang kebutuhannya terus menerus berubah setiap saat. Memahami kebutuhan informasi pengguna memerlukan kerjasama antara pengolah informasi dan pengguna informasi yang baik.

2.4.1 Pengertian Kebutuhan Informasi Pengguna

Istilah “informasi” dikaitkan dengan istilah “kebutuhan” karena ini

menegaskan sebuah kebutuhan dasar yang mirip dengan kebutuhan dasar manusia lainnya, yang oleh para psikolog dibedakan dalam tiga kategori, yaitu kebutuhan fisiologis, afektif, dan kognitif (Rohde yang dikutip oleh Harisanty 2007, 3).

Menurut Kulthau yang dikutip oleh Wijayanti (2001, 22) Kebutuhan informasi diartikan sebagai sesuatu yang lambat laun muncul dari kesadaran yang samar-samar mengenai sesuatu yang hilang dan pada tahap berikutnya menjadi keinginan untuk mengetahui tempat informasi yang memberikan kontribusi pemahaman akan makna.

Menurut Wilson yang dikutip oleh Harisanty (2007, 3) kebutuhan informasi adalah sebuah pengalaman subyektif yang hanya terjadi pada pikiran orang yang sedang dalam kondisi membutuhkan dan tidak bisa secara langsung diakses oleh para pengamat.

Derr yang dikutip oleh Suryatini (2003, 34) mengemukakan bahwa

“kebutuhan informasi merupakan hubungan antara informasi dan tujuan informasi

seseorang, artinya ada suatu tujuan yang memerlukan informasi tertentu untuk

mencapainya”.

Menurut Wardhani yang dikutip oleh Suryatini (2003, 34) “kebutuhan informasi termasuk dalam kelompok cognitive need, yakni kebutuhan yang didasari oleh dorongan untuk memahami dan menguasai lingkungan,

memuaskan keingintahuan (curiosity), serta penjelajahan (exploratory)”.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kebutuhan informasi adalah kebutuhan yang dimiliki oleh seseorang karena didasari oleh dorongan baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar misalnya lingkungan. Dapat dikatakan juga bahwa seseorang menggangap bahwa kebutuhan informasi yang dimiliki masih sangat kurang sehingga membutuhkan informasi yang dapat menyelesaikan masalah yang dimiliki.

(43)

a) Keinginan (want), adalah sesuatu yang ingin dibayar oleh seseorang, baik dengan mencurahkan waktu, usaha, maupun uang.

b) Permintaan (demands), adalah satu hal yang politis karena orang mau bergerak untuk mendapatkannya.

c) Kebutuhan (need), adalah masalah yang memerlukan solusi.

Belkin yang dikutip oleh Ishak (2006, 91) “kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari adanya kekurangan dalam tingkat pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi kekurangan

tersebut”.

Tujuan dari penyediaan koleksi perpustakaan adalah memenuhi dan bermanfaat bagi kebutuhan pengguna perpustakaan. Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran penelitian adalah kebutuhan informasi masyarakat pengguna perpustakaan. Untuk dapat mengetahui kebutuhan masyarakat pengguna perpustakaan, pihak perpustakaan harus dapat memahami kebutuhan tersebut, bagaimana yang diinginkan oleh masyarakat penggunanya. Setelah dapat memahami kebutuhan perpustakaan dapat menyediakan koleksi yang relevan atau sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2.4.2 Jenis Kebutuhan Informasi Pengguna

Menurut Guha yang dikutip oleh Saepudin (2009, 1) ada empat jenis kebutuhan terhadap informasi yaitu :

a) Current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya mutakhir.

b) Everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang diperlukan sehari-hari yang sifatnya spesifik dan cepat.

c) Exhaustic need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna akan informasi yang mendalam, spesifik dan lengkap. d) Catching-up need approach, yaitu pendekatan terhadap pengguna

akan informasi yang cepat, ringkas tetapi juga lengkap.

(44)

kebutuhan informasi apa yang dicari agar dapat memperoleh informasi yang cepat, tepat dan lengkap.

2.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Menurut Nicholas yang dikutip oleh Ishak (2006, 93) faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai adalah:

1. Jenis pekerjaan

2. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi yang meliputi ketepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian secara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan atasan

3. Waktu

4. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal (di dalam organisasi) atau eksternal (di luar organisasi)

5. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi Menurut Sulistyo yang dikutip oleh Saepudin (2009, 3) kebutuhan informasi ditentukan oleh :

1. Kisaran informasi yang tersedia

2. Penggunaan informasi yang akan digunakan;

3. Latar belakang, motivasi, orientasi profesional dan karakteristik masing-masing pemakai

4. Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemakai berada; dan 5. Konsekuensi penggunaan informasi.

Berdasarkan kedua pernyataan di atas terdapat persamaan dan perbedaan faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi. Persamaannya terdapat pada pekerjaan atau profesi, akses terhadap informasi dan faktor koleksi atau informasi yang tersedia. Sedangkan perbedaannya terletak pada sistem sosial, ekonomi dan politik tempat pemakai berada, dan waktu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kebutuhan informasi setiap orang tersebut berbeda satu sama lain.

Wilson yang dikutip oleh Ishak (2006, 93-94) menguraikan faktor yang secara bertingkat mempengaruhi kebutuhan informasi, yaitu :

1) Kebutuhan individu (person)

Kebutuhan yang ada dalam diri individu meliputi kebutuhan psikologis (psychological needs), kebutuhan afektif (affectif needs) dan kebutuhan kognitif (cognitive needs).

(45)

Peran sosial meliputi peran kerja (work role) dan tingkat kinerja (performance level), akan mempengaruhi faktor kebutuhan yang ada dalam diri individu.

3) Lingkungan (environment)

Faktor lingkungan meliputi lingkungan kerja (work environment), lingkungan sosial budaya (socio-cultural environment), lingkungan politik-ekonomi (politic-economic environment) dan lingkungan fisik (physical environment) mempengaruhi faktor peran sosial maupun faktor kebutuhan individu, sehingga terjadi pengaruh bertingkat yang akan

membentuk kebutuhan informasi”.

Terdapat tiga tingkatan yang mempengaruhi kebutuhan informasi yaitu kebutuhan individu yang meliputi kebutuhan psikologis, efektif dan kognitif. Faktor peran sosial meliputi peran kerja dan tingkat kinerja dan faktor lingkungan meliputi lingkungan kerja, lingkungan sosial budaya, lingkungan politik ekonomi dan lingkungan fisik.

2.4.4 Pengguna Perpustakaan

Pada perpustakaan, pengguna merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya suatu perpustakaan yang baik. Karena perpustakaan yang banyak dikunjungi dan dimanfaatkan seluruh fasilitas dan layanannya oleh pengguna dapat dikatakan perpustakaan yang berhasil apabila penguna sering keperpustakaan.

Reitz (2004, 527) menjelaskan bahwa pengguna adalah“User is only who

the resource and services of library”, yang artinya pengguna perpustakaan adalah setiap orang yang menggunakan fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan. Sedangkan Menurut Proboyekti (2008, 3) ”Pengguna perpustakaan terdiri dari 2 jenis yaitu pengguna yang sudah menggunakan perpustakaan dan pengguna yang berpotensial menggunakan

perpustakaan”.

(46)

2.5 Relevansi Koleksi

Perpustakaan sekolah dapat dikatakan berhasil apabila dimanfaatkan oleh pengguna serta tersedianya koleksi yang relevan dengan kebutuhan pengguna khususnya siswa.

Semakin banyak koleksi yang dimiliki perpustakaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi dan ilmu pengetahuan. Koleksi yang relevan dengan kurikulum sekolah dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang ada. Kurikulum yang berlaku di sekolah mengharuskan siswa dan guru memakai beberapa buku pelajaran sebagai panduan tidak hanya buku teks pelajaran tapi juga buku penunjang buku teks agar tercapai tujuan. Berarti siswa dan guru memerlukan banyak koleksi buku yang menunjang proses belajar mengajar yang ada. Maka perpustakaan harus dapat memenuhi kebutuhan siswa dan guru tersebut dengan menyediakan koleksi yang beragam dan bervariasi pada setiap koleksi. Koleksi-koleksi tersebut harus sesuai atau relevan dengan kebutuhan penggunanya yakni siswa dan para guru dalam mencapai tujuan. Sehingga proses belajar mengajar berjalan baik dan pembelajaran dapat dituntaskan dengan hasil yang maksimal pada siswa.

Adanya kesesuaian antara ketersediaan koleksi pada perpustakaan dengan informasi apa yang dibutuhkan pengguna perpustakaan dikenal dengan istilah relevansi pada pemakai. Hal ini berarti koleksi yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna dalam mencari informasi.

Menurut Siregar (2002, 8) “Salah satu prinsip pemilihan buku adalah relevansi atau kesesuaian. Yaitu perpustakaan hendaknya mengusahakan agar koleksi perpustakaan relevan dengan fungsi dan tujuan perpustakaan

serta tujuan lembaga induknya”.

(47)

Menurut Andriani (2003, 11) menyatakan bahwa ”Relevansi merupakan

suatu yang difahami oleh pengguna pada saat memilih dokumen”.

Sedangkan menurut Purnomo (2006, 9) “Dokumen yang relevan artinya

dokumen-dokumen yang didapatkan dapat memenuhi kebutuhan informasi

yang sedang dibutuhkan”.

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat dijelaskan bahwa relevansi merupakan kesesuaian dokumen yang diperoleh dari sumber informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang didapatkan.

Keinginan dari pencari informasi adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan penguna. Pencari informasi akan sering berkunjung dan datang kembali ke perpustakaan apabila informasi relevan dengan kebutuhan yang tersedia di perpustakaan.

Menurut Pendit (2008, 2) ukuran relevansi dengan kebutuhan informasi adalah sebagai berikut:

1. Secara fitrahnya, perpustakaan dan sistem informasi berkutat dengan

persoalan relevansi. Memang, kata “relevan” itu sendiri datang dari “orang-orang sistem”, terutama orang-orang yang mendalami (information retrieval), tapi para pustakawan sejak lama sudah mengantisipasi isu ini. Di frasa ini ada keyakinan bahwa setiap orang punya buku yang cocok untuknya. Bahkan kita dapat secara dramatis mengatakan, untuk setiap bayi yang lahir di dunia ini ada sebuah buku terbit. Kelak di suatu masa, bayi itu akan membaca buku yang cocok untuknya.

2. Secara konseptual, maka ukuran relevansi yang eksternal ini punya satu kelemahan penting. Dalam konsep relevansi, sebuah dokumen atas buku dianggap relevan jika sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kesesuaian ini kemudian ditetapkan sebagai sebuah ukuran kuantitatif yang tetap. Dalam tekhnik (information retrieval) cara penetapan ukuran kesesuaian ini seringkali linier (satu arah). Seseorang memasukkan pertanyaan (query) kesebuah sistem, lalu sistem memberikan jawaban. Berdasarkan jawaban ini dilakukan penghitungan seberapa relevan dokumen yang telah di temui oleh sistem.

(48)

Berdasarkan uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa kebutuhan informasi setiap individu adalah berbeda-beda, informasi tersebut dapat dikatakan relevan apabila sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sehingga sebelum pengguna tersebut ingin mencari informasi melalui mesin pencari informasi , terlebih dahulu pengguna harus menyesuaikan pertanyaan (query) yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Koleksi yang tersedia pada perpustakaan harus sesuai dengan kurikulum yang

berlaku di dalam sekolah, sehingga koleksi tersebut relevan dan pengguna dapat

menggunakan perpustakaan dengan baik.

Pengertian relevansi di sini adalah informasi atau koleksi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pada dasarnya pengguna perpustakaan membutuhkan informasi yang bervariasi sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Perpustakaan menyediakan berbagai koleksi untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Perpustakaan sebagai media penyedia informasi sebaiknya memiliki bahan perpustakaan yang banyak dan beraneka ragam serta sesuai dengan kebutuhan penggunanya, sehingga koleksi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna.

Menurut Lasa (2005, 122-124) Agar koleksi yang dimiliki perpustakaan betul-betul berdaya guna dan tepat guna, perlu dipertimbangkan dengan kriteria tertentu. Karena tidak semua informasi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Dalam hal ini staf yang bertanggung jawab terhadap seleksi, pengadaan, dan penyebaran informasi, harus mengenal dengan baik sumber dokumen dan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemustaka.

Oleh karena itu, bahan informasi yang direncanakan oleh suatu perpustakaan hendaknya dipertimbangkan berdasarkan:

1. Relevansi, kesesuaian bahan informasi dengan keperluan pengguna, hal ini dimaksudkan agar perpustakaan memiliki nilai dan berdaya guna bagi pengguna, terutama para pengguna potensial.

2. Kemutakhiran, dalam pengembangan bahan informasi ini perlu antisipatif dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan bidang cakupan perpustakaan itu sendiri.

3. Rasio judul, pemakai, dan spesialisasi bidang, Banyak sedikitnya bahan informasi atau koleksi yang harus dimiliki oleh suatu perpustakaan hendaknya dipertimbangkan dengan jumlah pengguna, banyaknya judul, spesialisasi bidang, dan anggaran.

(49)

konflik sosial, agama, suku, maupun politik, maka bahan informasi yang direncanakan atau diperoleh suatu perpustakaan hendaknya diseleksi dengan teliti. Hal itu disebabkan, tidak sedikit buku, majalah, CD, kaset, dan hasil penelitian yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, agama, politik, dan kultur masyarakat kita. 5. Kualitas, bahan informasi yang direncanakan hendaknya memenuhi

syarat-syarat kualitas, misalnya berkaitan dengan subjek, reputasi pengarang, dan reputasi penerbit. Perlu diperhatikn pula fisik bahan informasi seperti kertas, pita, lay out, label, warna, sampul, dan lainnya.

6. Objek keilmuan, koleksi atau bahan informasi suatu perpustakaan diharapkan mampu menunjang kegiatan keilmuan anggota potensial dan sesuai dengan visi dan misi lembaga induknya.

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa sebuah perpustakaan dalam menyediakan koleksi atau informasi harus mempertimbangkan beberapa hal, yakni kesesuaian informasi dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, perpustakaan juga harus memperhatikan isi informasi yang akan dilayankan, yakni tidak bertentangan dengan politik, ideologi, agama, ras, maupun golongan. Untuk itu bahan informasi yang akan direncanakan oleh sebuah perpustakaan hendaknya diseleksi dengan teliti.

Sumber bahan pustaka berdasarkan perkembangan terbaru dalam bidangnya sesuai dengan keadaan sekarang kecuali sejarah misalkan kenakalan remaja, narkoba, agar tidak terjebak dalam pergaluan sekarang dan juga tidak salah dalam pemahaman pada suatu dokumen.

Menurut Rianna (2010) kualitas informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus:

a) Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b) Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

c) Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

(50)

2.6 Koleksi Perpustakaan Sekolah

Agar dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka perpustakaan harus menyediakan beragam koleksi yang memadai bagi penggunanya. Hal ini menjadikan koleksi sebagai salah satu unsur penting dalam perpustakaan terlebih bagi perpustakaan sekolah yang pada dasarnya penggunanya adalah guru dan siswa yang membutuhkan koleksi perpustakaan dalam mendukung proses belajar mengajar.

Koleksi yang disediakan di perpustakaan sekolah ditentukan oleh banyaknya jumlah mata pelajaran, banyaknya jumlah siswa dan guru, dan harus sesuai dengan kurikulum sekolah.

2.6.1 Pengertian dan Fungsi Koleksi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan dapat disebut sebagai perpustakaan bila perpustakaan tersebut memiliki koleksi perpustakaan. Perpustakaan dapat menjalankan fungsinya sebagai sumber informasi bila ada koleksi sebagai informasi yang akan disebar untuk pengguna.

Dalam buku “Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan” karya Yusuf (2005, 22) dijelaskan bahwa “Koleksi perpustakaan sekolah adalah

sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan

mengajar di sekolah yang bersangkutan”.

Pengertian koleksi perpustakaan menurut Julianti (2000, 4) “Yang

dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua bahan perpustakaan yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada

masyarakat, guna memenuhi kebutuhan akan informasi.”

Sedangkan menurut Yusuf (2007, 9) koleksi perpustakaan sekolah adalah

“Sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku yang dikelolah untuk kepentingan proses

belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan.”

(51)

dan dikelola secara sistematis untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Oleh karena itu koleksi perpustakaan sekolah harus sesuai dengan kurikulum sekolah, memuat semua mata pelajaran yang dipelajari dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Setelah mengetahui pengertian dari koleksi perpustakaan, dapat dilihat juga apa fungsi koleksi perpustakaan yang sebenarnya. Menurut Siregar (2002, 3) Adapun fungsi koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkan.

2. Fungsi penelitian, yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh masyarakat pengguna perpustakaan.

3. Fungsi referensi, yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakat pengguna perpustakaan.

4. Fungsi umum, dimana perpustakaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat. Fungsi ini erat hubungannya dengan pengabdian kepada masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil karya dan budaya manusia lainnya.

2.6.2 Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah

Koleksi perpustakaan menempati kedudukan penting dalam mewujudkan fungsi perpustakaan dengan baik. Oleh karena itu perpustakaan menyediakan koleksi yang disesuaikan dengan tujuan masing-masing lembaga induknya. Adapun beberapa jenis koleksi perpustakaan menurut Darmono (2001, 52) adalah: 1. Buku, merupakan koleksi yang paling umum yang dihimpun

perpustakaan. Beberapa jenis buku adalah sebagai berikut: a) Buku teks (buku wajib)

b) Buku penunjang c) Buku-buku jenis fiksi d) Buku populer (umum)

2. Koleksi Referensi, memuat informasi tertentu, tidak perlu dibaca secara keseluruhan sehingga cara penyusunannya berbeda dengan susunan buku. 3. Sumber Geografi, berisi informasi tentang daerah, iklim, cuaca, ketinggian

tempat, bahan tambang, hutan, hasil pertanian daerah tertentu, laut, hasil laut, gunung, gurun, curah hujan untuk daerah tertentu.

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Siswa SMP Negeri 1 Lima Puluh
Tabel 3.2 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 4.1 Pemanfaatan Jenis Koleksi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Persyaratan pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional pengawas sekolah/madrasah diatur dalam Permenneg PAN & RB Nomor 21 Tahun 2010 dalam Pasal 31 sebagai berikut (1)

Bersama ini kami sampaikan dengan hormat bahwa berdasarkan hasil evaluasi doku e kualifikasi u tuk pekerjaa Pe gadaa Penyusunan Rencana Pengelolaan Hasil Hutan

KEDUA Penetapan Harga tersebut dibuat dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku dalam proses penunjukan langsung. Ditetapkan

Persyaratan pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional pengawas sekolah/madrasah diatur dalam Permenneg PAN & RB Nomor 21 Tahun 2010, sebagaimana yang telah diubah dalam

: (3490042) Pekerjaan Konstruksi Pembangunan / Rehabilitasi Kamar Mandi dan Doorlop Balatkop dan UMKM Provinsi Jawa Tengah..

PEKERJAAN : PAKET 3 REHABILITASI JARINGAN IRIGASI DI KAPILALER DS KUJON, JAMBUKIDUL KEC CEPER SUMBER DANA : DAK Dan APBD Kab Klaten. HPS

Agar dihadiri oleh Direktur perusahaan atau penerima kuasa Direktur dengan membawa data-data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifikasi yang Saudara sampaikan pada

Agar dihadiri oleh Direktur perusahaan atau penerima kuasa Direktur dengan membawa data-data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifikasi yang Saudara sampaikan pada