a sih dokumen transaksi yang diperlukan dalam pengelolaan aktiva
tetap?
Dalam mengelola aktiva tetap, terdapat beberapa dokumen transaksi
yang dibutuhkan, antara lain:
1.
Faktur
dari pabrik atau pihak lainnya sebagai bukti transaksi
pembelian.
2.
Bukti Pengeluaran Kas,
sebagai bukti pembayaran biaya
pengangkutan, biaya pemasangan dan biaya lainnya sehubungan dengan
perolehan aktiva tetap yang bersangkutan. Bukti ini juga digunakan jika
ada transaksi pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan sehubungan
dengan penggunaan aktiva tetap seperti; biaya reparasi, perawatan,
penggantian suku cadang, perbaikkan, penambahan dan lain-lain.
3.
Bukti Memorial,
sebagai bukti penghentian aktiva tetap dari
pemakaian, penyusutan aktiva tetap, dan pengeluaran aktiva tetap yang
ditukar dengan aktiva tetap lain.
Terus, transaksi-transaksi itu dicatat dimana?
Setelah dokumen transaksi yang dibutuhkan tersedia, kita memerlukan
jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut. Jurnal yang digunakan
untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengelolaan aktiva tetap
antara lain:
1.
Jurnal Pengeluaran Kas.
Catatan ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya kas karena pengeluaran yang dilakukan sehubungan
dengan transaksi pembelian aktiva tetap serta pembayaran biaya-biaya
lainnya.
2.
Jurnal Umum
. Catatan ini digunakan untuk mencatat beban
penyusutan, maupun perolehan aktiva tetap selain karena adanya
transaksi pembelian secara tunai.
Apa sih fungsi kartu aktiva tetap itu?
Untuk mempermudah pengawasan, pencatatan aktiva tetap dilakukan
dalam kartu. Kartu-kartu aktiva tetap terdiri dari:
1.
Kartu Induk Aktiva Tetap.
dicantumkan juga berupa nomor polisi, nomor mesin dan nomor rangka.
Berikut ini adalah contoh dari kartu induk aktiva tetap.
KARTU INDUK AKTIVA TETAP
Kelompok aktiva :
Jenis Aktiva :
Nomor Aktiva :
Bagian :
Mere
k
Pabri
k
Tahun
Pembuat
an
No.Re
f
Tgl
Pembelia
n
Harga
Peroleha
n
Nilai
Resid
u
Persentas
e
Penyusut
an
Ket
2.
Kartu Eksploitasi Aktiva Tetap
.
Jika selama pemakaian aktiva tetap kita mengeluarkan biaya terkait
dengan pemeliharaan, reparasi, penyusutan, dan pajak aktiva tetap, maka
biaya tersebut harus dicantumkan dalam kartu ini. Begitu juga ketika kita
memperoleh pendapatan dari aktiva tetap yang disewakan, maka
pendapatan tersebut juga harus dicantumkan dalam kartu ini. Tujuan
pencatatan tersebut adalah agar secara periodik dapat dilakukan analisis
sehingga tingkat efisiensi aktiva tetap yang bersangkutan dapat diketahui.
Selanjutnya dapat diputuskan apakah aktiva tetap dijual atau terus
dioperasikan. Berikut ini contoh kartu eksploitasi.
KARTU EKSPLOITASI
No.Aktiva : Thn.Pembuatan :
Jenis Aktiva : No.Polisi :
Merek Pabrik :
Tgl
Ref
Mutasi Beban
Tgl
Ref
Mutasi Pendapatan
Keteranga
n
Jumlah
Keteranga
n
Jumlah
3.
Kartu (Daftar) Inventaris
.
lampu yang digunakan di rumah dinas karyawan, obeng, kunci pas,
dongkrak, dan peralatan kecil lainnya yang digunakan pada perusahaana
jasa angkutan.Berikut ini adalah contoh kartu daftar inventaris.
DAFTAR INVENTARIS
No
.
Nama
Inventar
is
Tgl
Peroleha
n
No.re
f
Kuantita
s
No.
Aktiva
Bagia
n
Jml
Harg
a
Ke
t
4.
Kartu Penyusutan Aktiva Tetap
.
Kartu ini memuat informasi antara lain; harga perolehan,
penyusutan tiap tahun, dan harga buku aktiva tetap. Berikut ini adalah
contoh kartu penyusutan aktiva tetap.
KARTU PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Nama Aktiva Tetap : No.Perkiraan :
Nomor Seri : Harga Perolehan :
Dibeli dari : Taks.Umur Ekonomis :
Penanggung jawab : Nilai Sisa/residu :
Tanggal diperoleh : Metode Penyusutan :
Tanggal
Keterangan
Harga
Perolehan
( Rp )
Akumulasi
Penyusuta
n (Rp )
MUTASI AKTIVA TETAP
Sebelumnya, Pembaca harus terlebih dahulu mengetahui seluk beluk tentang aktiva tetap. karena saya hanya akan menjelaskan tentang mutasi dan kartu aktiva tetap saja. (lol)
mari kita mulai.
Transaksi yang mempengaruhi mutasi aktiva tetap
Transaksi Perolehan :
Aktiva tetap perusahaan diperoleh melalui berbagai cara : pembelian , pembangunan dan sumbangan . Transaksi perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut :
Aktiva tetap Rp xx
Kas Rp xx
Jika aktiva tetap diperoleh dengan pembangunan sendiri, pengeluaran modal ( capital expenditures ) yang berupa pengeluaran kas dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut :
Aktiva Tetap dalam Konstruksi Rp xx
Kas Rp xx
Jika aktiva tetap diperoleh dengan pembangunan sendiri , pengeluaran modal ( capital expenditures ) yang berupa pemakaian persediaan , distribusi gaji dan upah dan pembebanan biaya overhead pabrik dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut :
Aktiva tetap dalam kostruksi Rp xx
Persediaan Suku Cadang Rp xx Gaji dan Upah Rp xx Biaya overhead Pabrik yang dibebankan Rp xx
Harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut :
Aktiva Tetap Rp xx
Aktiva Tetap dalam Konstruksi Rp xx
Jika aktiva tetap diperoleh dari sumbangan , harga pokok aktiva tetap dicatat dala jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut :
Aktiva Tetap Rp xx
Modal Sumbangan Rp xx
Secara periodik , harga pokok aktiva tetap dialokasikan ke dalam periode akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Alokasi ini dikenal dengan istilah depresiasi (penyusutan) aktiva tetap Transaksi depresiasi aktiva tetap , dicattat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut :
Beban penyusutan Aktiva Tetap Rp xx
Akumulasi penyusutan Aktiva Tetap Rp xx
Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap :
Jika bersdasarkan pertimbangan teknis atau ekonomis suatu aktiva tetap tidak layak lagi untuk diteruskan pemakaiannya, manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan . Karena aktiva tetap memiliki rekening akumulasi depresiasi, yang merupakan rekeningpenilai ( valuation account ), maka penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat dalam rekening aktiva tetan dan rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan, Jika nilai jual aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya berbeda dari nilai buku aktiva tetap pada saat dihentikan pemakaiannya , penghentian pemakian aktiva tetap menimbulkan laba atau rugi.
Transaksi penghentian pemakian aktiva tetap , dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut :
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Rp xx Rugi penghentian Pemakaian Aktiva Tetap Rp xx
Aktiva Tetap (nama Aktiva tetap Rp xx
Untuk mencatat penghentian pemakaian aktiva tetap yang nilai jualnya lebih rendah dari nilai buku aktiva tetap :
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Rp xx Laba penghentian Pemakaian Aktiva Tetap Rp xx
Aktiva Tetap Rp xx
Tahun Perolehan ;
Tahun perolehan aktiva tetap diambil dua angka terakhoir dan dicantumkan dalam kode aktiva tetap. Misalnya , mesin fotocopi diperoleh tahun 1992, pada angka yang ke 4 dan ke 5 dalam kode aktiva tetapdicantumkan angka 92. Kode tahun perolehan ini akan dengan cepat memberikan informasi umumr aktiva tetap sampai dengan sast tertentu
Fungsi :
Kode fungsi memudahkan pembebanan biaya depresiasi aktiva tetap ke dala mbiaya produksi , biaya admnistrasi dan umumdan pemasaran. Karena dalam perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok, maka kode fungsi ini disusun sebagai berikut : 1. Produksi
2. Admininstrasi dan Umum
3. Pemasaran
Lokasi :
Loksi dirinci sebagai berikut :
X X XX XX
Lantai---Nomor
Kamar---Mutasi aktiva tetap dapat terjadi dengan transaksi pembelian , pembangunaan , sumbangan , penghentian aktiva tetap. Setiap transaksi yang menambah nilai aktiva tetap dicatat di sisi debet dan yang mengurangi dicatat di sisi kredit
Membukukan mutasi Aktiva tetap ke kartu aktiva tetap
1 Transaksi perolehan aktiva :
Perolehan aktiva tetap dapat diperoleh dengan 3 cara sbb:
Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian dicatat dalam bukti kas keluar dengan Jurnal sbb:
Aktiva Tetap ( nama Aktiva) Rp XX
Kas Rp XX
Aktiva yang diperoleh dari membuat sendiri, harga perolehannya sama dengan semua biaya yang di
keluarkan sampai dengan aktiva yang bersangkutan siap dipakai,
Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan, harga pokok aktiva tetap dicatat dalam jurnal sbb:
Aktiva tetap Rp XX
Modal sumbangan Rp XX
1. Transaksi penghentian pemakaian Aktiva tetap
2.
Jika berdasarkan pertimbangan tehnis atau ekonomis suatu aktiva tetap tidak lagi layak
Untuk diteruskan pemakaiannya. Manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan, karena aktiva tetap memiliki rekening akumulasi depresiasi, yang merupakan rekening penilai (valuation account), maka penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat dalam rekening aktiva tetap dan rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan. Jika nilai jual aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya berbeda dari nilai buku aktiva tetap pada saat dihentikan pemakaiannya, maka penghentian aktiva tetap tersebut menimbulkan laba atau rugi.
Transaksi penghentianpemakaian Aktiva tetap dicatat dalam jurnal umum sbb :
Akumulasi depresiasi Rp XX Rugi penghentian pemakaian aktiva tetap Rp XX
Aktiva tetap Rp XX
3. Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
Dalam masa manfaat aktiva tetap , perusahaan melakukan pemeliharaan dan reparasi aktiva tetap untuk menjaga dan
mempertahankan kondisi aktiva tetap agar dapat operasi. Berdasarkan kebijaksanaan akuntansi yang dirumuskan oleh manajemen perusahaan, pengeluaran untuk reparasi Aktiva tetap digolongkan ke dalam 2 golongan sbb:
- Pengeluaran Modal.
- Pengeluaran pendapatan.
Biaya reparasi yang mempunyai manfaat lebih dari 1 tahun diperlakukan sebagai pengeluaran modal dengan jurnal sbb : Aktiva tetap Rp XX
Kas Rp XX
Biaya reparasi yang mempunyai manfaat kurang dari 1 tahun diperlakukan sebagai biaya dengan jurnal sbb : Biaya reparasi dan pemeliharaan Rp XX
- Aktiva tetap dapat diperoleh dengan cara pembelian, membangun sendiri dan dari sumbangan .
- Transaksi penghentian aktiva tetap dicatat dalam jurnal umum dengan cara mendebet account akumulasi depresiasi dan rugi penghentian pemakaian aktiva tetap dan mengkredit account aktiva tetap.
- Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap dapat dikeluarkan sebagai pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan.
Berikut adalah contoh kartu aktiva tetap dan cara pengisiannya.
KARTU AKTIVA TETAP
Nama Aktiva Tetap : ………. No.Perkiraan : ……… Nomor Seri : ………. Harga Perolehan : ……… Dibeli dari : ………. Taks.Umur Ekonomis : ……… Penanggung jawab : ………. Nilai Sisa/residu : ……….. Tanggal diperoleh : ………. Metode Penyusutan : ………
Tanggal Keterangan
Harga Perolehan
( Rp )
Akumulasi Penyusutan
( Rp )
Nilai Buku
( Rp )
Contoh:
Dibeli sebuah mesin fotocopy dari Toko Gunung Terang dengan harga perolehan Rp.25.000.000,-dengan nilai residu Rp.2.500.000,- dan nomor seri mesin A2.037 tanggal 03 maret 2000 ,taksiran umur ekonomis 5 tahun metode yang digunakan adalah metode garis lurus, bila mana dari contoh diatas akan kita catat kedalam kartu aktiva tetap maka akan nampak sebagai berikut:
Kartu Aktiva Tetap
Nama aktiva tetap : Mesin Fotocopy. No.Perkiraan : 124
Nomor Seri : A2.037 Harga perolehan : Rp 25.000.000,-Dibeli dari : Toko Gunung Agung Taks.Umur ekonomis : 5 Tahun.
Penanggung jawab : Bagian Penjualan. Nilai residu : Rp 2.500.000,-Tanggal diperoleh : 03 Maret 2000 Metode Penyusutan : Garis lurus
Tanggal Keterangan
Harga Perolehan
( Rp )
Akumulasi Penyusutan
( Rp )
Nilai Buku
2000 Maret Desember
3 31
Pembelian Penyusutan tahun 2000
25.000.000,00
-3.750.000,00
-21.250.000,0
0
Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2000 :
Beban penyusuan.mesin fotocopy Rp.