APPENDIX 1
DAFTAR POPULASI DAN SAMPEL TAHUN 2011-2013 No Nama Perusahaan Kode Kriteria
1
Industrial Estate Tbk
BEST √ √ √ ×
10. Cowell Development Tbk
COWL √ √ √ ×
11. Ciputra Development Tbk
16. Intiland Development Tbk Indonesia Tbk
FMII √ √ √ √ 5
20. Gading Development Tbk
23. Greenwood Sejahtera Tbk
GWSA √ √ √ √ 8
24. Jaya Real Property Tbk
25. Kawasan Industri Jababeka Tbk
KIJA √ √ × ×
26. MNC LandTbk KPIG √ √ × ×
27. Lamicitra Nusantara Tbk
31. Modernland Realty Tbk
MDLN √ √ √ √ 12
32. Metropolitan Kentjana Tbk
MKPI √ √ × ×
33. Metropolitan Land Tbk Mahkota Sejati Tbk
RBMS √ √ √ ×
41. Roda Vivatex Tbk RDTX √ √ √ ×
42. Pikko Land Development Tbk
RODA √ √ √ √ 13
APPENDIX 2
Working Capital Turnover
NO KODE NAMA PERUSAHAAN WCT
2011 2012 2013
1 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0.81 0.51 0.70
2 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk -0.51 - 5.93 3.80
3 GMTD Gowa Makassar Tourism DevelopmentTbk 7.73 1.83 27.85
4 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk 0.35 1.14 0.11
3 GMTD Gowa Makassar Tourism DevelopmentTbk 1.053 0.159 0.855
4 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk 1.828 1.066 0.189
5 DILD Intiland Development Tbk 0.894 0.406 1.186
6 JRPT Jaya Real Property Tbk 0.955 0.933 1.581
7 LPCK Lippo Cikarang Tbk 1.086 0.864 1.061
8 LPKR Lippo Karawaci Tbk 1.064 0.783 1.130
9 EMDE Megapolitan Development Tbk 0.925 1.084 1.107
10 MDLN Modernland Realty Tbk 1.001 1.239 1.317
11 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 1.197 1.091 0.984
12 RODA Pikko Land Development Tbk 1.770 0.670 0.680
Inventory Turnover
NO KODE NAMA PERUSAHAAN IT
2011 2012 2013
1 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0.273 0.403 0.289
2 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk 0.551 0.788 1.265
3 GMTD Gowa Makassar Tourism DevelopmentTbk 0.619 0.517 0.485
4 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk 0.352 0.853 0.095
5 DILD Intiland Development Tbk 0.420 0.832 2.043
6 JRPT Jaya Real Property Tbk 0.434 0.461 0.419
7 LPCK Lippo Cikarang Tbk 0.428 0.299 0.263
8 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0.307 0.363 0.297
9 EMDE Megapolitan Development Tbk 0.220 0.202 0.454
10 MDLN Modernland Realty Tbk 0.635 1.168 0.583
11 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 0.240 0.191 0.250
12 RODA Pikko Land Development Tbk 7.998 0.279 2.617
13 BKSL Sentul City Tbk 0.189 0.424 1.641
Debt to Asset Ratio
NO KODE NAMA PERUSAHAAN DAR
2011 2012 2013
1 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0.313 0.218 0.191
2 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk 0.293 0.296 0.341
3 GMTD Gowa Makassar Tourism DevelopmentTbk 0.644 0.740 0.692
4 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk 0.300 0.205 0.207
5 DILD Intiland Development Tbk 0.333 0.351 0.456
6 JRPT Jaya Real Property Tbk 0.535 0.556 0.565
7 LPCK Lippo Cikarang Tbk 0.598 0.566 0.528
8 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0.485 0.356 0.547
9 EMDE Megapolitan Development Tbk 0.409 0.409 0.406
10 MDLN Modernland Realty Tbk 0.530 0.515 0.515
11 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 0.473 0.463 0.399
12 RODA Pikko Land Development Tbk 0.365 0.439 0.422
Debt to Equity Ratio
NO KODE NAMA PERUSAHAAN DER
2011 2012 2013
1 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0.456 0.279 0.236
2 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk 0.414 0.421 0.517
3 GMTD Gowa Makassar Tourism DevelopmentTbk 1.809 2.849 2.242
4 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk 0.428 0.257 0.236
5 DILD Intiland Development Tbk 0.498 0.542 1.000
6 JRPT Jaya Real Property Tbk 1.149 1.250 1.297
7 LPCK Lippo Cikarang Tbk 1.486 1.305 1.119
8 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0.941 0.772 1.208
9 EMDE Megapolitan Development Tbk 0.693 0.692 0.682
10 MDLN Modernland Realty Tbk 1.126 1.063 1.063
11 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 0.897 0.864 0.664
12 RODA Pikko Land Development Tbk 0.574 0.782 0.598
13 BKSL Sentul City Tbk 0.151 0.278 0.550
Return on Asset
NO KODE NAMA PERUSAHAAN ROA
2011 2012 2013
1 DUTI Duta Pertiwi Tbk 0.081 0.093 0.101
2 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk -0.002 0.003 -0.019
3 GMTD Gowa Makassar Tourism DevelopmentTbk 0.101 0.071 0.070
4 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk 0.120 0.209 0.071
5 DILD Intiland Development Tbk 0.026 0.033 0.044
6 JRPT Jaya Real Property Tbk 0.085 0.086 0.089
7 LPCK Lippo Cikarang Tbk 1.262 0.144 0.153
8 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0.045 0.053 0.051
9 EMDE Megapolitan Development Tbk 0.003 0.005 0.036
10 MDLN Modernland Realty Tbk 0.029 0.057 0.254
11 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 0.036 0.043 0.080
12 RODA Pikko Land Development Tbk 0.005 0.029 0.154
APPENDIX 3
OUTPUT SPSS 22
Descriptives
Removed Method
1 DER, IT, RI,
WCT, DARb . Enter
a. Dependent Variable: ROA b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .472a .223 .105 5.404412 2.337
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 276.826 5 55.365 1.896 .122b
Residual 963.853 33 29.208
Total 1240.679 38
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), DER, IT, RI, WCT, DAR
Charts
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dime
nsion Eigenvalue
Condition Index
Variance Proportions
(Constant) WCT RI IT DAR DER
1 1 4.058 1.000 .00 .00 .00 .01 .00 .00
2 1.036 1.980 .00 .30 .00 .12 .00 .00
3 .639 2.521 .00 .13 .00 .71 .00 .00
4 .216 4.334 .02 .22 .13 .13 .01 .06
5 .042 9.881 .45 .03 .86 .02 .01 .07
6 .010 20.450 .53 .32 .00 .00 .99 .86
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 39
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 5.03632381 Most Extreme Differences Absolute .096 Positive .086 Negative -.096
Test Statistic .096
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Brigham, Eugene.F dan Joel F. Houston.2010.Dasar-dasar Manajemen
Keuangan.Buku 1 Edisi 11.Jakarta : Salemba Empat
Erlina.2008. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Medan: USU Press
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang : UNDIP
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dasn Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Ke 4. BPFE Yogyakarta : Yogyakarta
Sadalia, Isfenti. 2010. Manajemen Keuangan. Medan : USU Press
Situmorang, Syafrizal Helmi, Iskandar Muda, Doli M Ja’far, Fadli, dan Fauzie Syarief. 2010. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Cetakan Pertama. Medan: USU Press
Sundjaja, Ridwan. 2003. Manajemen Keuangan.Edisi 5. Jakarta: Literata Lintas Media
Syahyunan. 2004. Manajemen Keuangan I (Perencanaan, Analisis dan
Pengendalian Keuangan).Medan : USU Press
Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep
Aplikasi dalam : Perencanaan, dan Pengambilan Keputusan.Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Van Horne, James C dan John M. Wachowicz. 2005. Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Gill, Amarjit, Nahum Biger, Neil Mathur. 2010. The Relationship Between Working Capital Management and Profitability:Evidence From The
United States.Jurnal. Colledge of Business Administration TUI University
USA
Dwi Sulistianingrum, Silviana. 2012. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Property dan Real Estate Terdaftar
di BEI .Jurnal. Fakultas Ekonomi
Gayatri, Ratih. 2012. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Total Asset dan Rasio Utang Terhadap Rentabilitas Pada Perusahaan Properti
dan Real Estate.Jurnal.Fakultas Ekonomi.
Julkarnain. 2012.Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran kas, dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Industri Barang Dagang.Jurnal. Fakultas Ekonomi.
Noratika, Dewi. 2014. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, Perputaran Kas dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit
Margin pada perusahaan Industri Barang Dagang. Jurnal. Fakultas
Ekonomi.
Satriya, I Made Dian. 2013. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap
Profitabilitas Perusahaan.Jurnal. Fakultas Ekonomi
SEN, Mehmet. Relationship Between Efficiency Level of Working Capital
Management and Return on Total Assets in Ise.Jurnal. Akdeniz University
Faculty of Economics and Administrative Sciences Turkey
Internet
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Variasi penelitian sangat luas sehingga sangat membantu jika
mengklasifikasikan riset berdasarkan tujuan maupun fungsinya.
Pengklasifikasian ini akan membantu pemahaman terhadap karakter
permasalahan, yang selanjutnya akan mempengaruhi pemilihan metode
penelitian. Jenis penelitian atau desain penelitian menggambarkan apa yang
akan dilakukan oleh peneliti dalam terminologi teknis. Dalam penelitian ini,
penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif.Penelitian asosiatif ini
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel atau lebih.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di bursa efek Indonesia melalui media internet
dengan situs
b. Waktu penelitian
Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2015 sampai dengan
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional digunakan untuk membatasi kesimpangsiuran
dalam menganalisis dan membahas permasalahan. Sehingga peneliti
menetapkan batasan operasional penelitian ini sebagai berikut:
a. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan Property dan Real Estate
yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.
b. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan yang
lengkap dan telah diaudit pada perusahaan Property dan Real Estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.
c. Variabel bebas digunakan dalam penelitian ini rasio modal kerja yang
terdiri dari working capital turnover, receivable turnover, inventory
turnover. Rasio hutang terdiri dari variable debt to equity ratio dan debt
to asset ratio. Variabel terikat yang digunakan adalah profitabilitas.
3.4 Definisi Operasional
Berdasarkan pada permasalahan dan hipotesis yang akan diuji, maka
parameter yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Modal kerja
Modal kerja diukur dengan menggunakan working capital turnover,
receivable turnover, dan inventory turnover.
Formula untuk merumuskan working capital turnover adalah sebagai
berikut:
���������������������� = ���������
Formula untuk merumuskan receivable turnover adalah sebagai berikut:
������������������= ���������������
����������� − ����
Formula untuk merumuskan inventory turnover adalah sebagai berikut:
����������������� = ������������������������ − �������������
b. Rasio hutang
Rasio hutang dapat diukur dengan menggunakan Debt to total assets
ratio dan debt to equity ratio.Debt to asset ratio mengukur berapa besar
aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang.
Formula yang digunakan untuk menghitung Debt to asset ratio adalah
sebagai berikut:
���������������� =�����������
����������
Debt to equty ratio menunjukkan hubungan antara jumlah hutang jangka
panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik
perusahaan.Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin besar hutang
jangka panjang perusahaan disbanding dengan modal sendiri yang
dimiliki perusahaan.
Formula untuk menghitung debt to equity ratio adalah sebagai berikut:
c. Profitabilitas (Y)
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba usaha dalam hubungannya dengan laba setelah pajak
dan total aktiva. Profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan
Return on Asset (ROA). Formula untuk menghitung ROA adalah:
��� =���������ℎ
���������
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variablel Definisi Pengukuran
variabel
Working Capital Turover digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja(netto) yang berputar pada suatu periode siklus kas (cash cycle) yang terdapat di perusahaan.
Receivable Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dana yang tertanam dalam piutang yang berputar pada suatu periode tertantu.
Inventory Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar pada suatu periode tertentu, atau likuiditas dari persediaan dan tendensi adanya “overstock”
Hutang
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya .
Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau hutang.
Suatu pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.
=��������������ℎ����
Rasio
3.5 Populasi dan sampel
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, suatu yang mempunyai
karakteristik tertentu (Erlina, 2008 :75). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2011-2013.
Pemilihan sampel digunakan dengan menggunakan metode sampling
bertujuan (purposive sampling) dengan tujuan untuk mendapatkan sampel
yang representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria
sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
b. Perusahaan Property dan Real Estate yang memiliki laporan keuangan
lengkap diaudit setiap akhir tahun selama periode 2011-2013.
c. Menampilkan data dan informasi yang lengkap terkait dengan
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
d. Perusahaan Property dan Real Estate yang memiliki persediaan yaitu
berupa tanah dan bangunan selama periode 2011-2013.
Tabel 3.2
Populasi dan Sampel Penelitian No Nama Perusahaan Kode Kriteria
1
Industrial Estate Tbk
BEST √ √ √ ×
10. Cowell Development Tbk
COWL √ √ √ ×
11. Ciputra Development Tbk
19. Fortune Mate Indonesia Tbk
FMII √ √ √ √ 5
20. Gading Development Tbk
23. Greenwood Sejahtera Tbk
27. Lamicitra Nusantara Tbk
31. Modernland Realty Tbk
MDLN √ √ √ √ 12
32. Metropolitan Kentjana Tbk
MKPI √ √ × ×
33. Metropolitan Land Tbk Mahkota Sejati Tbk
RBMS √ √ √ ×
41. Roda Vivatex Tbk RDTX √ √ √ ×
42. Pikko Land Development Tbk
RODA √ √ √ √ 13
Sumber :www.idx.co.id d
Dari kriteria sampling bertujuan (purposive sampling) di atas maka
peneliti mendapatkan 13 perusahaan property dan real estate setiap tahunnya
yang termasuk dalam penelitian yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan
1. Duta Pertiwi Tbk (DUTI)
2. Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII)
3. Gowa Makassar Tourism DevelopmentTbk (GMTD) 4. Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA)
5. Intiland Development Tbk (DILD) 6. Jaya Real Property Tbk (JRPT)
7. Lippo Cikarang Tbk (LPCK)
8. Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
9. Megapolitan Development Tbk (EMDE) 10. Modernland Realty Tbk (MDLN) 11. Perdana Gapura Prima Tbk (GPRA) 12. Pikko Land Development Tbk (RODA)
13. Sentul City Tbk (BKSL)
Sumber :www.idx.co.id
3.6 Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu dilakukan
melalui studi pustaka dengan mengumpulkan data berupa literature, jurnal,
penelitian terdahulu, dan laporan-laporan yang dipublikasikan. Serta
mengumpulkan data-data sekunder yang untuk mendapatkan mendapatkan
gambaran dari masalah yang akan diteliti. Serta mengumpulkan data-data
3.7 Jenis data
Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari
bursa efek Indonesia.Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003:127).
3.8 Teknik analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Analisis deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang
dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diiterpretasikan
secara objektif.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
dari rasio modal kerja (working capital turnover, receivable
turnover,inventory turnover) dan rasio hutang (debt to total assets ratio,
debt to equity ratio) terhadap profitabilitas. Persamaan regresi linier
berganda yang dipakai adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3+ β4X4 + β5X5+e
Dimana :
Y = Profitabilitas
α = Konstanta
X1 = working capital turnover
X3 = Inventory Turnover
X4 = Debt to Asset Ratio
X5 = Debt to Equity Ratio
Β1…5 = Koefisien regresi variabel dependen
e = error
Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regersi
berganda sebelum data-data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:
1.1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model
regresi variable penganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Erlina, 2008 : 102). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan kolmogrov smirnov, dengan kriteria pengujian adalah:
Jika P-Value >0,05 maka distribusi normal
Jika P – value < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
1.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi diantara variable independen.Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable
independen.Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai
VIF dan korelasi diantara variable independen.Jika nilai VIF lebih besar
dari 2, maka terjadi multikonilearitas diantara variable independen. Di
korelasi diantara variable independen lebih besar dari 0,9 (Erlina, 2008
:105).
1.3. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada peride t dengan
kesalahan pada periode t-1 (Erlina, 2008 : 106). Metode deteksi terhadap
autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode Durbin Watson.
Kriteria keputusan dapat dilihat pada tabel 3.4
Tabel 3.4
Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 <DW<dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ DW ≤ du
Tidak ada korelasi negative Tolak 4 <dl
<DW <4
Tidak ada korelasi negative No decision 4 - du ≤ DW ≤ 4
- dl
Tidak ada autokorelasi positif atau negative Tidak ditolak du ≤DW ≤ 4 – du
Sumber : Situmorang (2010 : 120)
Metode deteksi Autokorelasi dapat juga dilakukan dengan Run Test.
Run Test digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi
yang tinggi.Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka
dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Bila hasil sig lebih dari
0,05 (sif > 5 %), berarti data tidak terkena autokorelasi. (Ghozali, 2001 :
104).
H0 : residual random (acak)
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka terjadi homokedastisitas dan jika berbeda
disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas (Erlina, 2008 :106).
c. Pengujian Hipotesis
1. Koefisien Determinasi
Menurut Priyatno (2013:56) Koefisien determinasi (R2) “digunakan
untuk mengetahui seberapa besar persentase sumbangan pengaruh variabel
independen secara serentak terhadap variabel dependen”. Koefisien
determinasi (R2) pada intinya adalah mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien
determinasi antara 0 dan 1.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel
bebas dalam menjelaskan Variabel terikat sangat terbatas, begitu pula
sebaliknya (Ghozali, 2006).
Penggunaan Koefisien determinasi (R2) memiliki kelemahan
mendasar yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukkan ke dalam model. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
digunakan nilai Adjusted R2, untuk mengevaluasi model regresi.
2. Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji tingkat pengaruh variabel
2006: 127). Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau
tidak dapat digunakan statistik F (uji F) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. H0 diterima jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fhitung < Ftabel) atau
probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi (Sig. > 0,05),
maka variabel independen secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
b. H1 diterima jika Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung > Ftabel) atau
probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi (Sig. < 0,05), maka
variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
3. Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel
independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji apakah hipotesis
yang diajukan diterima atau ditolak digunakan uji statistik t (uji t) dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. H0 diterima jika thitung lebih kecil dari ttabel (thitung < ttabel) atau
probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi (Sig. > 0,05),
maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
b. H1 diterima jika thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel) atau
variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia
Secara historis, pasar modal telah hadir sebelum Indonesia
merdeka.Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial
Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia.Pasar modal ketika itu
didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah
kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912,
namun perkembangan dan pertumbuhan pasar modal mengalami
kevakuman.Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya
adalah karena perang dunia I dan II.
Pemerintah Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun
1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan
seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Pada tanggal 10 November 1995 Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang
No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.Undang-Undang ini mulai diberlakukan
mulai Januari 1996.Pada tahun 2000, sistem Perdagangan Tanpa Warkat
(scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia.Tahun 2002,
Pada awal tahun 2008, penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).Pada tanggal
2 Maret 2009, BEI mengadakan peluncuran perdana sistem perdagangan baru
PT Bursa Efek Indonesia. (www.idx.co.id).
4.2. Gambaran umum masing masing perusahaan 4.2.1. Duta Pertiwi Tbk (DUTI)
PT Duta Pertiwi Tbk didirikan dengan Akta No. 237 tanggal 29
Desember 1972 dari Mohamad Said Tadjoedin, S.H, notaris di Jakarta.
Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.Y.A.5/116/20
tanggal 4 Mei 1973 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 94 Tambahan No. 1441 tanggal 25 November 1986.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta Utara dengan proyek real
estatnya meliputi pusat perbelanjaan ITC Mangga Dua, Ruko Textil Mangga
Dua, Dusit Arkade Belanja Mangga Dua, Mangga Dua Mall, Mangga Dua
Court Apartment, Wisma Eka Jiwa, Jembatan Niaga I, II dan III, perumahan
Taman Duta Mas, Mega ITC Cempaka Mas, Pusat Niaga Duta Mas
Fatmawati, Ruko Roxy Mas, ITC Fatmawati, Harcomas Mangga Dua,
Jembatan Harcomas Mangga Dua dan Terowongan Harcomas Mangga Dua,
ITC Roxy Mas dan Apartemen, dan Roxy II, yang seluruhnya berlokasi di
Jakarta dan pusat perbelanjaan Mangga Dua Center di Surabaya. Kantor
Perusahaan beralamat di Gedung ITC Mangga Dua Lt. 8, Jalan
Mangga Dua Raya, Jakarta.Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang
lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha konstruksi dan
pembangunan real estat serta perdagangan umum.Perusahaan mulai
beroperasi komersial pada tanggal 1 Oktober 1988 dalam bidang real estat,
sebelumnya Perusahaan bergerak dalam bidang kontraktor.Grup termasuk
dalam kelompok usaha PT Paraga Artamida.Pemegang saham akhir Grup
adalah Sinarmas Land Limited yang berkedudukan di Singapura.
4.2.2. Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII)
PT Fortune Mate Indonesia Tbk (Entitas) didirikan dalam rangka
Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan
aktanotaries No. 44, tanggal 24 Juni 1989 dari Rika You Soo Shin, S.H.,
Notaris di Surabaya. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
C2-9241.HT.01.01 TH. 94, tanggal 16 Juni 1994dan telah diumumkan dalam
Berita Negara No. 82 Tambahan No. 7947 pada tanggal14 Oktober 1994.
Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar entitas, ruang lingkup kegiatan
entitas meliputi usaha pembangunan, manufaktur, perdagangan dan jasa.Saat
ini kegiatan utama entitas adalah pembangunan real estate. Entitas mulai
beroperasi sejak tahun 1989 di bidang produksi sepatu yang berlokasi di
Sidoarjo, Jawa Timur dan meghentikan operasi komerisal produksi sepatu
sejak pertengahan bulan maret 2004. Kantor dan real estate entitas berlokasi
Pada tanggal 16 Juni 2000, Entitas memperoleh pernyataan efektif
dari Ketua Badan PengawasPasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAMLK) dengan suratnya No.S1440/PM/2000 untukmelakukan
penawaran umum atas 66.000.000 saham Entitas kepada masyarakat melalui
Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tanggal 15
Mei 2002, Entitas melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500
persaham menjadi Rp 100 per saham yang mengakibatkan jumlah saham
beredar menjadi sebanyak 1.600.000.000 saham. Berdasarkan surat dari
Bursa Efek Jakarta No. Peng-07/BEJ-PSR/SPT/03-2004 tanggal 25 Maret
2004, kegiatan perdagangan sahamEntitas dihentikan sementara (suspend)
oleh Bursa Efek Jakarta dan berdasarkan surat dari Bursa Efek Jakarta No.
S-0921/BEJ/-PSR/06-2005, pada tanggal 29 Juni 2005 bursa memutuskan
untuk melakukan pencabutan penghentian sementara perdagangan Efek
Entitas terhitung sejak tanggal 30 Juni 2005.
4.2.3. Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD)
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk didirikan pada
tanggal 14 Mei 1991 berdasarkan akta notaris Haji Abdullah Ashal, S.H
No.34 yang kemudian diubah dengan akta notaris Dorcas latannam S.H No.
5 tanggal 7 Agustus 1998 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam suratnya No. C-2288 HT.01.01.Th 99 tanggal 3
Februari 1999 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.44 tanggal 1 Juni 1999, tambahan No.3221 Juni 2000
dari setiap lima tahun menjadi setiap tahun. Akta pendirian dan
perubahannya tersebut telah diterima oleh Menteri Kehakiman dalam
suratnya No.C-1431.Th.2001 tanggal 27 November 2001.
Perubahan terakhir anggarn dasar perusahaan dinyatakandalam akta
No.09 tanggal 19 maret 2008 oleh Maria Josefina Grace Tandiari, S.H
notaris di Makassar mengenai penyesuaian UU No. 40 Tahun 2007 tentang
perseroan Terbatas. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama bergerak dalam bidang
investasi dan pengembangan real estate dan property. Perusahaan
berkedudukan di Makassar, Sulawesi Selatan dengan kantor pusat
perusahaan berlokasi di Jalan Metro Tanjung bunga Mall GTC GA-9 No 1B.
4.2.4. Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA)
PT Greenwood Sejahtera Tbk ("Perusahaan"), didirikan berdasarkan
Akta No. 20 tanggal 16 April 1990 yang dibuat dihadapan Hendra Karyadi,
S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
C2-5277.HT.01.01.TH’91 tanggal 30 September 1991 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 15 September 1995,
Tambahan No. 7706 Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 27 tanggal 9 Maret 2012 yang
dibuat dihadapan Yulia, S.H., notaris di Jakarta, sehubungan peningkatan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat
No. AHU-AH.01.10-11849 tanggal 5 April 2012.
Perusahaan berdomisili di Jakarta Pusat dengan kantor pusat
beralamat di Gedung TCC Batavia -Tower 1 Lantai 45, Jl. K.H. Mas
Mansyur Kav. 126, Tanah Abang, Jakarta Pusat.Sesuai dengan pasal 3
anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
berusaha dalam bidang pembangunan dan pengembangan, investasi,
perdagangan, perindustrian, jasa dan angkutan.Bidang usaha utama
Perusahaan adalah aktivitas pengembangan real estat.Perusahaan memulai
kegiatan operasi komersialnya pada tahun 2010.Proyek yang sedang
dikembangkan Perusahaan adalah TCC Batavia serta melakukan investasi
pada entitas anak dan asosiasi. Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas
anak (Grup) rata-rata 82 karyawan pada 31 Desember 2013 dan 63
karyawan pada 31 Desember 2012.
4.2.5. Intiland Development Tbk (DILD)
PT Intiland Development Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka
Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967, juncto
Undang-Undang No. 11 tahun 1970, berdasarkan akta No. 118 tanggal 10
Juni 1983 dari Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta dengan nama PT
Wisma Dharmala Sakti. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No.C2-6668-HT.01.01Th.83 tanggal 10 Oktober 1983. Anggaran dasar Perusahaan telah
29 Juni 2010 dari Saniwati Suganda, S.H, notaris di Jakarta, sehubungan
dengan pemecahan saham Perusahaan. Akta perubahan ini telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan surat No. AHU-41809.AH. 01.02.Tahun 2010
tanggal 24 Agustus 2010.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang usaha pembangunan dan
persewaan perkantoran.Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak
1 Oktober 1987 dengan aktivitas utamanya adalah industri real estate.
4.2.6. Jaya Real Property Tbk (JRPT)
PT Jaya Real Property Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia
berdasarkan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri pada tanggal
25 Mei 1979 dengan akta No. 36 dari Hobropoerwanto, SH, pada waktu itu
notaris di Jakarta, yang diubah dengan akta No. 14 dari notaris yang sama
pada tanggal 6 Desember 1979. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.Y.A.
5/498/24 tanggal 22 Desember 1979 dan diumumkan dalam Berita Negara
No. 23 tanggal 18 Maret 1980, Tambahan No. 148. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, secara keseluruhan
melalui akta No. 52 tanggal 4 Juni 2009, yang dibuat oleh Aulia Taufani,
SH,sebagai pengganti Sutjipto, SH, pada waktu itu notaris di Jakarta, yang
telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
tanggal 20 Oktober 2009 dan terakhir dengan akta No. 03 tanggal 1 Juni
2010 oleh Aulia Taufani, SH, sebagai pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di
Jakarta, mengenai perubahan tempat kedudukan Perusahaan. Perubahan
anggaran dasar Perusahaan tersebut telah memperoleh persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No.AHU-40349.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 16 Agustus 2010.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah pengembangan kota
(urban development) yang meliputi pengembangan kawasan perumahan dan
industri, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, penyediaan
jasa-jasa pendukung, serta melakukan investasi, baik langsung dan tidak
langsung melalui entitas anak maupun patungan dengan pihak-pihak lain.
Pada saat ini kegiatan Perusahaan terutama adalah pembangunan perumahan
di daerah Jakarta Selatan dan Tangerang dan pengelolaan usaha properti.
Kegiatan usaha tersebut meliputi pembebasan tanah, pengembang real estat,
persewaan pusat perbelanjaan dengan proyek Bintaro Jaya, Graha Raya,
Bintaro Trade Center, Plaza Bintaro Jaya, Plaza Slipi Jaya, Pasar Senen V,
Pusat Grosir Senen Jaya, Jembatan Multiguna Senen Jaya, Bintaro Jaya
Xchange, Pasar Modern dan Pengelola Kawasan Bintaro serta melakukan
investasi pada entitas anak dan asosiasi.
Kantor Perusahaan terletak di CBD Emerald Blok CE/A No. 1,
Boulevard Bintaro Jaya Tangerang – 15227, Banten, Indonesia.Perusahaan
mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1980. PT Pembangunan Jaya,
sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan 60%
sahamnya dimiliki oleh pihak swasta. Perusahaan adalah anggota kelompok
usaha Pembangunan Jaya.
4.2.7. Lippo Cikarang Tbk (LPCK)
PT Lippo Cikarang Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia
berdasarkan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri pada tanggal
20 Juli 1987 dengan Akta No. 43 dari Hendra Karyadi, S.H, yang diubah
dengan Akta No. 63 dari notaris yang sama pada tanggal 22 April 1988.
Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-4701.HT.01.01.TH.88 tanggal 30
Mei 1998 diumumkan dalam Berita Negara No. 94 tanggal 23 Nopember
1990, Tambahan No. 4719. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 38 tanggal 8 Agustus
2008, dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H, mengenai penyesuaian
anggaran dasar Perusahaan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No.
40 tanggal 16 Agustus 2007. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut
telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No.AHU-83894.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 11
Nopember 2008.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah pengembangan kota
(urban development) yang meliputi pengembangan kawasan perumahan dan
industri, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, penyediaan
langsung melalui Entitas Anak maupun patungan dengan pihak-pihak lain.
Pada saat ini kegiatan Perusahaan terutama adalah pembangunan kawasan
industri, perumahan dan penyediaan jasa-jasa penunjang lainnya.
Kantor Perusahaan terletak di Easton Commercial Center, Jalan Gn.
Panderman Kav.05, Lippo Cikarang,Bekasi - 17550, Jawa Barat,
Indonesia.Perusahaanmulai beroperasi secara komersial sejak tanggal 20
Mei1989. PT Kemuning Satiatama, pemegang saham mayoritasPerusahaan,
merupakan perusahaan yang 95%sahamnya dimiliki oleh PT Lipposindo
Abadi. Perusahaanadalah anggota kelompok usaha Lippo.
4.2.8. Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
PT Lippo Karawaci Tbk didirikan dengan nama PT Tunggal
Reksakencana pada tanggal 15 Oktober 1990 berdasarkan akta pendirian
No. 223 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H, Notaris di
Jakarta. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam surat Keputusannya No. C2-6974.HT.01.01.TH.91 tanggal
22 November 1991 serta diumumkan dalam berita Negara Republik
Indonesia No. 62 Tambahan No. 3593 tanggal 4 Agustus 1992.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup
kegiatan usaha perusahaan adalah dalam bidang real estate, pengembangan
perkotaan (urban development), pembebasan/pembelian, pengolahan,
pematangan, pengurungan dan penggalian tanah, membangun sarana dan
prasarana/infrastrukutur, merencanakan, membangun, menyewakan,
perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana
olahraga dn sarana penunjang, termasuk tapi tidak pada lapangan golf,
klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, laboratorium medik, apotek
beserta fasilitasnya baik secara langsung maupun secara penyertaan
(investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal; menyediakan pengelolaan
kawasan siap bangun, membangun jaringan prasarana lingkungan dan
pengelolaannya, membangun dan mengelola fasilitas umum, serta jasa
akomodasi, menjalankan usaha di bidang jasa antara lain transportasi, jasa
keamanan berikut jasa penunjang lainnya kecuali jasa dalam bidang hokum
dan pajak.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1993
sampai dengan tanggal pelaporan, kegiatan uatam perusahaan adalah dalam
bidang urban development, retail malls, healthcare, hospitalityand
infrastructure, dan property and portofolio management. Area kerja
perusahaan dan entitas anak (grup) meliputi Sumatera, Jawa, Bali,
Kalimantan, Sulawesi, dan beberapa entitas anak yang berdomisili di
Singapura, Malaysia dan Seychelles.
Perusahaan berkantor di Jl. Boulevard Palem Raya No.7, Menara
Matahari Lantai 22-23, Lippo Karawaci Central, Tangerang 15811, Banten –
Indonesia. Perusahaan adalah salah satu perusahaan yang tergabung dalam
kelompok usaha Lippo Group.
PT Megapolitan Developments (Megapolitan Developments
Corporation) (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 24 tanggal 10
September 1976 oleh Soeleman Ardjasasmita, S.H., Notaris di Jakarta.Akta
pendirian ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/513/4, tanggal 5
November 1976, serta telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara
Republik Indonesia No. 94 tanggal 23 November 1976 dan tambahan Berita
Negara No. 855.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.9 tanggal 4
Oktober 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Misahardi Wilamarta, S.H.,
M.H., M.Kn., LL.M, mengenai :
1) Persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perseroan Terbatas
Tertutup/NonPublik menjadi Perseroan Terbuka/Publik,
2) Persetujuan melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat di
Indonesia.
3) Persetujuan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan
sebanyak-banyaknya850.000.000 saham atau sebesar Rp 85.000.000.000 melalui
Penawaran Umumdengan memperhatikan Peraturan Perundangan yang
berlaku termasuk PeraturanPasar Modal,
4) Persetujuan pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk
menyatakan dalam akta notaris tersendiri mengenai peningkatan modal
5) Persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan
dengan perubahan status Perusahaan.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sesuai dengan SuratKeputusan No.AHU-48137.AH.01.02. Tahun 2010
tanggal 13 Oktober 2010. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat No. 91 tanggal 27 September 2012 yang dibuat di hadapan Notaris DR.
Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., mengenai pengunduran diri
Komisaris Independen Perusahaan dan penegasan susunan anggota Direksi
dan Dewan Komisaris Perusahaan.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan
terutama bergerak dalam bidang pembangunan real estat.Pada saat ini ruang
lingkup kegiatan Perusahaan adalah pembangunan pertokoan dan
pemukiman.Proyek-proyek yang dikembangkan Perusahaan adalah Graha
Cinere yang berlokasi di Cinere, Depok dan Tatya Asri yang berlokasi di
Bogor.Perusahaan memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun
1978.Perusahaan berdomisili di Bellagio Residence, Jl. Kawasan Mega
Kuningan Barat Kav. E4 No.3, Kuningan Timur, Setia Budi, Jakarta Selatan
12950.
4.2.10. Modernland Realty Tbk (MDLN)
PT Modernland Realty Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No.C2-7390.HT.01.01.Th.83 tanggal 12 November 1983
dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 100 tanggal
16 Desember 1983, Tambahan No. 1073.
Pada tahun 2008, anggaran dasar Perusahaan diubah berdasarkan
akta Notaris Wahyu Nurani, S.H. No. 32 tanggal 27 Juni 2008 untuk
menyesuaikan seluruh anggaran dasar sesuai dengan Undang-Undang No.
40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Perubahan tersebut telah
diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No.AHU-69149.AH.01.02.Th.08 tanggal 24
September 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 10917 tanggal 16 Agustus 2010, Tambahan No. 65.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan. Perubahan anggaran dasar Perusahaan yang terakhir dimuat
dalam akta Notaris No. 94 tanggal 27 September 2013, yang dibuat oleh
F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., Notaris di Jakarta mengenai pemecahan
nilai nominal saham (stock split) pada modal ditempatkan dan disetor
dengan rasio 1:2 serta perubahan anggaran dasar Perseroan mengenai
maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan. Perubahan tersebut telah
diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No.AHU-AH.01.10-44353 tanggal 25 Oktober 2013
serta telah didaftarkandalam Daftar Perusahaan di bawah
tanggal laporan keuangan konsolidasian Berita Negara Republik Indonesia
atas akta tersebut masih dalam proses.
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan
November 1989.Perusahaan berkedudukan di Jalan Matraman Raya No. 12,
Kelurahan Kebun Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.Kantor
utama Perusahaan berlokasi di Green CentralCity, Commercial Area 5th
Floor, Jalan Gajah Mada No. 188, Jakarta Barat.
4.2.11. Perdana Gapura Prima Tbk (GPRA)
PT Perdana Gapuraprima pada mulanya didirikan dengan nama PT
Perdana Gapura Mas berdasarkan Akta Notaris Chufran Hamal, S.H., No.
99, tanggal 21 Mei 1987. Nama Entitas Induk berubah dari PT Perdana
Gapura Mas menjadi PT Perdana Gapuraprima berdasarkan Akta Notaris
Esther Mercia Sulaiman, S.H., No. 33, tanggal 1 Maret 1999. Akta tersebut
telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan
Republik Indonesia melalui surat keputusan No.C-9258 HT.01.04.Th.2000,
tanggal 25 April 2000, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
Kodya Jakarta Timur di bawah agenda Pendaftaran No.
816/BH.09-04/X/2000, tanggal 26 Oktober 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 3, tanggal 15 Mei 2001, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia No. 3063.
Anggaran Dasar Etitas Induk telah mengalami beberapa kali
perubahan; terakhir dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H, No. 24
Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-AH.01.10-34871 tanggal
26 September 2012.
Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar Entitas Induk, ruang lingkup kegiatan
Entitas Induk bergerak dalam bidang pemborongan bangunan (kontraktor)
dengan memborong, melaksanakan, merencanakan, serta mengawasi
pekerjaan pembangunan rumah-rumah dan gedung-gedung serta real estate
termasuk pembangunan perumahan, jual beli bangunan, dan hak atas
tanahnya.
Entitas Induk berkedudukan di Jakarta, dan memiliki perumahan
Bukit Cimangu Villa dan Taman Raya Citayam berlokasi di Bogor dan
perumahan Metro Cilegon, Taman Raya Cilegon, dan Anyer Pallazo yang
berlokasi di Cilegon, serta apartemen Kebagusan City yang berlokasi di
Jakarta. Dalam kegiatan pelaksanaan usahanya, Entitas Induk telah
memperoleh ijin lokasi seluas kurang lebih 175 hektar di Bogor,
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor,
persetujuan ijin lokasi seluas kurang lebih 115 hektar di Cilegon
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang,
dan persetujuan izin lokasi seluas kurang lebih 7,7 hektar di DKI Jakarta,
berdasarkan Surat Izin Mendirikan Bangunan yang diterbitkan oleh Kepala
Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1661/IMB/2011 dan
Hijau, Jl. Arteri Permata Hijau No. 34, Jakarta 12210 dan mulai beroperasi
secara komersial pada tahun 1994.
4.2.12. Pikko Land Development Tbk (RODA)
PT Pikko Land Development Tbk ( PT Royal Oak Development
Asia Tbk) (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Roda Panggon Harapan
berdasarkan Akta No. 83 tanggal 15 Oktober 1984 dariBenny Kristianto,
S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-2260.HT.01.01.Th.85 tanggal 24
April 1985 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 72, Tambahan No. 1098 tanggal 6 September 1985. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
No. 8 tanggal 5 Oktober 2012 dari Rudy Siswanto, S.H., notaris di Jakarta
mengenai perubahan nama dan tempat kedudukan, semula PT Royal Oak
Development Asia Tbk menjadi PT Pikko Land Development Tbk dan
semula di Jakarta Selatan menjadi Jakarta Pusat. Perubahan Anggaran Dasar
tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No.AHU-62923.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 7 Desember 2012.
Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya disebut Grup) tergabung
dalam kelompok usaha PT Pikko Land Development Tbk (d/h PT Royal
Oak Development Asia Tbk).Perusahaan memulai usahanya secara
SudirmanResidence Lt. 3 Jl. Jend.Sudirman No. 86, Jakarta Pusat.Pemegang
saham akhir Grup adalah Pikko Land Corporation yang berkedudukan di
British Virgin Island.
4.2.13. Sentul City Tbk (BKSL)
PT Sentul City Tbk (Perusahaan) didirikan pertama kali dengan
nama PT Sentragriya Kharisma denganakta Notaris Misahardi Wilamarta,
S.H., Notaris di Jakarta No. 311 tanggal 16 April 1993. Akta pendirian ini
telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C2-4350.HT.01.01.Th.93 tanggal 8 Juni 1993 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65 tanggal 13
Agustus 1993, Tambahan No. 3693. Sejak didirikan, nama Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir menjadi PT Sentul City
Tbk berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 26 tanggal 19 Juli
2006. Perubahan nama Perusahaan ini disetujui oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
C21373.HT.01.04.Th.2006 tanggal 20 Juli 2006 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 25 April 2008,
Tambahan No. 4949.
Perusahaan telah menyesuaikan anggaran dasarnya sesuai dengan
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007tentang Perseroan Terbatas dengan
Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1, tanggal 15 Januari 2009, yang
dibuat oleh Sherley Ikawati Tambunan, S.H., Notaris di Kabupaten Bogor,
Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan pada Surat Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-36025.AH.01.02.Th 2009 tanggal 29 Juli 2009
sedangkan dokumen Berita Negara Republik Indonesia masih dalam proses.
Akta tersebut kemudian diubah untuk disesuaikan dengan Peraturan
Badan Pengawas Pasar Modaldan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)
sebagaimana dimuat dalam akta Notaris No. 93 tanggal 15 Februari 2010,
yang dibuat oleh Misahardi Wilamarta, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta,
yang telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan pada Surat tertanggal
5 Maret 2010 No. AHU-AH.01.10-05577 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 23 tanggal 20 Maret 2012, Tambahan
No. 135/L.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan meliputi bidangpembangunan, perdagangan dan jasa.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: Di bidang pembangunan
meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, konstruksi beserta
fasilitas-fasilitasnya serta pemborong pada umumnya (general contractor) yang
meliputi pembangunan kawasan perumahan (realestate), rumah susun
(rusun), gedung, perkantoran, apartemen/kondominium, kawasan belanja
(mal dan plaza), rumah sakit, gedung pertemuan, rumah ibadah, water park,
bidang perdagangan yang berhubungan dengan real estate dan properti,
yaitu penjualan dan pembelian bangunan-bangunan, rumah, gedung
perkantoran, gedung pertokoan, unit-unit ruangan apartemen, ruangan
kantor, ruangan pertokoan dan lain-lain. Di bidang jasa antara lain jasa
penyewaan dan pengelolaan properti, kawasan industri, gedung perkantoran,
taman hiburan/rekreasi, pengelolaan parkir dan keamanan (satpam), serta
bidang terkait.
Entitas induk Perusahaan adalah PT Citra Kharisma Komunika, yang
didirikan di Indonesia berlokasi diMenara Sudirman Lt. 26 Jl. Jend.
Sudirman Kav. 60 Senayan Jakarta Selatan, Indonesia, sedangkan entitas
induk utama Perusahaan adalah Dutch Growth Invesment Pte.Ltd. berlokasi
di 30 Cecil Street #10-05, Prudential Tower, Singapore. Perusahaan
memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1995 dengan kantor operasional
yang berdomisili di Sentul City Building di Jl. MH. Thamrin, Kav. 8,
kawasan perumahan Sentul City, Bogor.
4.3. Data Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2013.Sampel diambil dengan
menggunakan metode purposive sampling.Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan diperoleh 13 perusahaan yang memenuhi kriteria dengan 39 unit
analisis dan dijadikan sampel dalam penelitian. Selengkapnya mengenai
Tabel 4.1
Data Hasil Pemilihan Sampel
No. Nama Perusahaan Kode
1. Duta Pertiwi Tbk DUTI
2. Fortune Mate Indonesia Tbk FMII 3. Gowa Makassar Tourism Development Tbk GMTD 4. Greenwood Sejahtera Tbk GWSA 5. Intiland Development Tbk DILD 6. Jaya Real Property Tbk JRPT
7. Lippo Cikarang Tbk LPCK
8. Lippo Karawaci Tbk LPKR
9. Megapolitan Development Tbk EMDE 10. Modernland Realty Tbk MDLN 11. Perdana Gapura Prima Tbk GPRA 12. Pikko Land Development Tbk RODA
13. Sentul City Tbk BKSL
Sumber : data sekunder diolah 2015
4.4. Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang mudah di interpretasikan. Dalam penelitian ini, metode analisis data
yang dilakukan dengan analisis statistik dan menggunakan software SPSS
22. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan melakukan analisis
statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. Analisis statistik deskriptif
dilakukan untuk mengetahui dispersi dan distribusi data. Sedangkan uji
asumsi klasik dilakukan untuk menguji kelayakan model regresi yang
selanjutnya digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
4.4.1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripisi suatu
datayang dapat dilihat dari nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean) dan
standart deviasi yang yang dihasilkan dari variabel penelitian.Variabel yang
dependen.Variabel independen meliputi working capital turnover,
receivable turnover, inventory turnover, debt to asset ratio dan debt to
equity ratio.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas
yang dihitung dengan return on asset (ROA). Berikut hasil analisis
deskriptif yang terlihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.2
Hasil Statistik Deskriptif
Sumber : output SPSS 22
Berikut adalah perincian deskriptif dari data yang diolah:
1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ROA (return on
asset). Nilai rata-rata dalam penelitian ini 4,86308. Nilai ROA
tertinggi sebesar 20.930 dan nilai terendah sebesar -15,430
dengan jumlah sampel sebanyak 39. Hal ini berarti tingkat
return on asset tertinggi yang terjadi di perusahaan Property dan
Real Estate yaitu sebesar 20,93% dan yang terendah yaitu
-15,43% dan rata-rata tingkat pengembalian atas aset yaitu
sebesar 4,9%.
2. Variabel WCT (working capital turnover) memiliki nilai
minimum -12,780 nilai maksimum sebesar 27,850 mean sebesar
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 39 -15.430 20.930 4.86308 6.288047
WCT 39 -12.780 27.850 1.36385 5.302590
RI 39 .160 1.870 1.04718 .362230
IT 39 .100 8.000 .77256 1.297325
DAR 39 .120 .780 .42462 .155222
DER 39 .130 3.560 .89667 .682138
Valid N
1,36385 dan standard deviation sebesar 5,302590 dengan
jumlah sampel 39. Hal ini berarti working capital turnover yang
tertinggi terjadi sampai 27,85 kali dan yang terendah sampai
12,78 kali. Rata-rata perputaran modal kerja terjadi pada angka
1,4 kali.
3. Variabel RI (receivable turnover) memiliki nilai minimum
sebesar 0,160 nilai maksimum sebesar 1,870 mean
1,04718sebesar dan standard deviation sebesar 0,362230
dengan jumlah sampel 39. Hal ini berarti tingkat pengembalian
piutang tertinggi terjadi pada 1,87 kali dan tingkat terendah
yaitu 0,16 kali dengan rata-rata perputaran piutang nya yaitu
sebesar 1,1 kali.
4. Variabel IT (Inventory Turnover) memiliki nilai minimum 0,100
nilai maksimum sebesar 8,00 mean sebesar 0,77256 dan
standard deviation sebesar 1,297325dengan jumlah sampel 39.
Hal ini berarti tingkat perputaran persediaan tertinggi pada
perusahaan Property dan Real Estate terjadi pada 8 kali dan
yang terendah 0,1 kali dengan rata-rata perputaran persediaan
sebanyak 0,7 kali.
5. Variabel DAR (debt to asset ratio) memiliki nilai minimum
sebesar 0,120 nilai maksimum sebesar 0,780 mean sebesar
0,42462dan standard deviation sebesar 0,155222dengan jumlah
terjadi pada perusahaan Property dan Real Estate yaitu sebesar
0,78% dan terendah yaitu 0,12% dengan nilai rata-rata sebesar
0,42%.
6. Variabel DER (debt to equity ratio) memiliki nilai minimum
sebesar 0,130 nilai maksimum 3,560sebesar mean sebesar
0,89667dan standard deviation sebesar 0,682138 dengan jumlah
sampel 39. Hal ini berarti debt to equity ratio tertinggi yang
terjadi pada perusahaan Property dan Real Estate yaitu sebesar
3,56% dan yang terendah terjadi pada tingkat 0,13% dengan
rata-rata sebesar 0,89%.
4.5. Pengujian Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi
memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian
hipotesis.Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
uji normalitas, ujimultikolinearitas, uji autokorelasi dan uji
heteroskedastisitas.
4.5.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi
normal atau tidak (Ghozali, 2005:110), dengan membuat hipotesis sebagai
berikut:
H0 : variabel residual berdistribusi tidak normal
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah distribusi data normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
1. Analisis Grafik
Pada analisis grafik akan digunakan histogram dan Normal
Probability Plot. Pada histogram, data distribusi nilai residu (error)
menunjukkan distribusi normal apabila grafik berbentuk lonceng. Pada
Normal Probability Plot, nilai residu berdistribusi normal apabila sebaran
error (berupa dot) masih berada disekitar garis diagonal. Hasil uji
normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2
berikut ini:
Gambar 4.2 Normal Probability Plot
Sumber : Hasil Output SPSS 22
Dengan melihat tampilan histogram yang berbentuk lonceng
memberikan pola distribusi normal dengan penyebaran secara merata baik
ke kiri maupun ke kanan serta Normal Probability Plot yang menunjukkan
bahwa dot tersebar disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Analisis grafik bisa menimbulkan interpretasi yang berbeda antar
pembaca satu dengan pembaca lainnya.Sehingga uji statistik diperlukan
untuk memastikan kesalahan interpretasi pembacaan grafik tidak terjadi.
2. Uji Statistik
Salah satu pengujian statistik yang bisa dilakukan untuk
memastikan bahwa error berdistribusi normal adalah dengan
Tabel 4.3
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 5.03632381
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Hasil Output SPSS 22
Berdasarkan hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov, diperoleh
nilaiKolmogorov-SmirnovZ 0,96 dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
0,200. Signifikansi 0,200 lebih besar daripada tingkat signifikansi yang
ditetapkan (α=0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi
secara normal. Hasil uji statistik ini sejalan dengan hasil yang didapatkan
dari analisis grafik.
4.5.2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah keadaan dimana variabel yang independen
saling berkorelasi satu sama lain. Hal ini terjadi pada model persamaan
atau regersi linear yang memiliki banyak variabel
independen.Kesimpulannya uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
(independen) (Ghozali, 2005:91).Cara yang digunakan untuk mendeteksi
ada tidaknya multikolinearitas yaitu berdasarkan pada nilai tolerance dan
Variance Inflation factor (VIF). Nilai tolerance tidak berbahaya terhadap
gejala multikolinearitas apabila lebih besar dari 0,10 sedangkan nilai VIF
yang baik adalah kurang dari 10.
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Hasil Output SPSS 22
Pada tabel hasil uji multikolinearitas di atas, diperoleh nilai VIF
tidak ada yang melebihi dari nilai 10 dan nilai tolerance >0,10. Dengan
demikian disimpulkan bahwa model regresi tersebut terbebas dari
multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi (Ha
diterima).
4.5.3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Cara yang dapat
Coefficientsa
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.614 4.438 1.265 .215
WCT -.409 .234 -.380 -1.746 .090 .498 2.010
RI 4.002 2.624 .254 1.525 .137 .851 1.175
IT 1.449 .708 .329 2.046 .049 .911 1.098
DAR -22.437 15.494 -.609 -1.448 .157 .133 7.525
DER 7.707 4.083 .920 1.887 .068 .214 6.725
dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan
pengujian Durbin Watson (DW test). Dalam model regresi ini tidak terjadi
autokorelasi apabila nilai dU <dW< 4 – dU
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
1 .472a .223 .105 5.404412 2.337
a. Predictors: (Constant), DER, IT, RI, WCT, DAR b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, menunjukkan nilai Durbin
Watson dalam penelitian ini sebesar 2,337. Bila dibandingkan
dengan Durbin Watson tabel dengan n=39 dan k=6 diperoleh nilai
sebesar dL sebesar 1,8587dan nilai dU sebesar 1,1612.
Berdasarkan kriteria yang terdapat pada tabel pengambilan
keputusan Durbin Watson, maka dapat disimpulkan tidak terdapat
masalah autokorelasi positif atau negatif (tidak ada autokorelasi).
4.5.4. Uji Heteroskesdastisitas
Uji Heteroskesdastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
homoskesdastisitas atau tidak terjadi heteroskesdastisitas (Ghozali,
Pengujian heteroskesdastisitas dilakukan dengan analisis grafik
yaitu dengan melihat scatterplot.Apabila titik-titik (dots) menyebar dan
tidak memperlihatkan sebuah pola tertentu (misalkan pola menaik ke
kanan atas, atau pola menaik ke kiri bawah), maka dapat disimpulkan
bahwa model regresi bebas dari masalah heteroskesdastisitas.Berikut
scatterplot dari model regresi penelitian ini.
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber : Hasil Output SPSS 22
Pada gambar 4.3, grafik scatter plot menunjukkan titik-titik yang
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskesdastisitas pada model regresi.
4.6. Persamaan Pada Model Regresi Linear Berganda
Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.4, maka diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut:
ROA = 5,614 - 0,409 WCT + 4,002 RI + 1,449 IT – 22,437 DAR +
Persamaan tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar 5,614
Hal ini berarti bahwa apabila variabel working capital turnover,
receivable turnover, inventory turnover, debt to asset ratio dan debt to
equity ratio bernilai konstan maka profitabilitas meningkat sebesar 5,614,
2. Nilai koefisien working capital turnover - 0,409
Hal ini berarti bahwa apabila setiap terjadi kenaikan 1 kali
perputaran modal kerja (working capital turnover) maka akan menurunkan
profitabilitas sebesar 0,409 dengan asumsi variabel lainnya konstan.
3. Nilai koefisien receivable turnover 4,002
Hal ini berarti bahwa apabila setiap terjadi kenaikan 1 kali
perputaran piutang (receivable turnover) maka akan meningkatkan
profitabilitas sebesar 4,002 dengan asumsi variabel lainnya konstan,
4. Nilai koefisien inventory turnover 1,449
Hal ini berarti bahwa apabila setiap terjadi kenaikan nilai 1 kali
perputaran persediaan (inventory turnover) maka akan meningkatkan nilai
profitabilitas sebesar 1,449 dengan asumsi variabel lainnya konstan.
5. Nilai koefisien debt to asset ratio -22,437
Hal ini berarti bahwa apabila setiap terjadi kenaikan nilai debt to
assetratiomaka akan menurunkan nilai profitabilitas sebesar 22,437