• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kristalisasi Likopen Dari Buah Tomat (Lycopersicon esculentum) Menggunakan Antisolvent

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kristalisasi Likopen Dari Buah Tomat (Lycopersicon esculentum) Menggunakan Antisolvent"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Ana Christianti Stefania Sinaga
  • Pengajar:
    • Dr. Zuhrina Masyithah, ST, M.Sc
    • Ir. Renita Manurung, M.T
    • Dr. Eng. Ir. Irvan, M.Si
    • Dr. Eng. Rondang Tambun, ST, MT
    • Ir. Seri Maulina, MSChE, Ph. D
  • Sekolah: Universitas Sumatera Utara
  • Mata Pelajaran: Teknik Kimia
  • Topik: Kristalisasi Likopen Dari Buah Tomat (Lycopersicon esculentum) Menggunakan Antisolvent
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2015
  • Kota: Medan

I. PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan memberikan latar belakang yang kuat mengenai pentingnya penelitian ini, dengan fokus pada tomat (Lycopersicon esculentum) sebagai sumber likopen. Ditekankan bahwa likopen memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, termasuk potensi dalam mencegah penyakit kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan ekstraksi likopen menggunakan metode antisolvent, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi tomat. Ini relevan dengan tujuan pendidikan dalam mengajarkan mahasiswa tentang aplikasi praktis dari teori ekstraksi dan pemanfaatan sumber daya alam.

1.1 LATAR BELAKANG

Latar belakang membahas potensi tomat sebagai sumber likopen yang kaya, serta meningkatnya produksi tomat di Indonesia. Penjelasan tentang struktur kimia likopen dan sifat antioksidannya juga ditampilkan, menunjukkan pentingnya likopen dalam kesehatan manusia. Ini memberikan konteks bagi mahasiswa untuk memahami pentingnya penelitian dalam bidang teknik kimia dan aplikasinya dalam industri makanan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah menjelaskan dua fokus utama penelitian: pengaruh perbandingan umpan dan pelarut terhadap ekstraksi likopen, serta dampak penambahan metanol sebagai antisolvent. Ini membantu mahasiswa memahami bagaimana merumuskan masalah penelitian yang spesifik dan relevan dalam konteks ilmiah.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan mengoptimalkan proses ekstraksi likopen dari tomat. Ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana tujuan penelitian dapat diarahkan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian mencakup peningkatan nilai ekonomi tomat dan peningkatan rendemen ekstraksi likopen. Ini menunjukkan kepada mahasiswa bagaimana penelitian dapat berkontribusi pada pengembangan industri dan memberikan nilai tambah pada sumber daya alam.

1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN

Ruang lingkup penelitian menjelaskan batasan yang diambil, termasuk jenis tomat yang digunakan dan metode ekstraksi yang diterapkan. Ini membantu mahasiswa memahami pentingnya definisi ruang lingkup dalam penelitian untuk menjaga fokus dan relevansi.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bagian tinjauan pustaka memberikan dasar teori yang mendalam mengenai tomat, likopen, dan teknik ekstraksi. Mahasiswa diperkenalkan pada berbagai metode ekstraksi, sifat fisika dan kimia likopen, serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi. Ini sangat penting dalam membangun pemahaman teoretis sebelum melakukan eksperimen praktis.

2.1 TOMAT (Lycopersicon esculentum)

Deskripsi tentang tomat sebagai komoditas hortikultura dan pentingnya dalam diet manusia. Informasi ini relevan untuk mahasiswa yang belajar tentang pertanian dan produksi pangan, serta aplikasinya dalam kesehatan.

2.2 LIKOPEN DARI BUAH TOMAT

Bagian ini membahas sifat dan manfaat likopen, termasuk perannya dalam kesehatan manusia. Mengetahui manfaat likopen dapat memotivasi mahasiswa untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam bidang nutrisi dan kesehatan.

2.3 EKSTRAKSI

Penjelasan tentang proses ekstraksi, termasuk berbagai metode yang digunakan. Ini memberikan mahasiswa wawasan tentang teknik yang dapat diterapkan dalam penelitian dan industri.

2.4 SOLVEN YANG DIGUNAKAN

Detail tentang pelarut yang digunakan dalam ekstraksi, seperti heksana dan etil asetat. Pemilihan pelarut yang tepat adalah kunci dalam proses ekstraksi, dan mahasiswa belajar tentang sifat-sifat kimia yang relevan.

2.5 TEKNIK ISOLASI DAN PEMURNIAN

Menggambarkan teknik pemurnian yang diperlukan untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Ini mengajarkan mahasiswa tentang pentingnya kemurnian dalam produk akhir dan metode yang digunakan untuk mencapainya.

2.6 TEKNIK REKRISTALISASI

Menjelaskan proses rekristalisasi untuk memurnikan senyawa. Mahasiswa belajar tentang teknik pemisahan yang penting dalam kimia dan aplikasinya dalam industri.

2.7 KRISTALISASI ANTI-SOLVENT

Membahas metode kristalisasi yang menggunakan antisolvent. Ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang teknik lanjutan dalam pemurnian senyawa.

2.8 METODE ANALISA

Menjelaskan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian, seperti spektroskopi FTIR. Ini penting untuk mahasiswa yang ingin memahami bagaimana menganalisis dan mengevaluasi hasil penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian menjelaskan langkah-langkah yang diambil dalam penelitian, termasuk lokasi, bahan, dan prosedur eksperimen. Ini memberikan panduan praktis bagi mahasiswa tentang bagaimana merancang dan melaksanakan penelitian ilmiah.

3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Informasi tentang lokasi penelitian dan waktu yang dihabiskan memberikan konteks bagi mahasiswa tentang pentingnya perencanaan dalam penelitian.

3.2 BAHAN

Detail bahan yang digunakan dalam penelitian, termasuk jus tomat dan pelarut. Ini membantu mahasiswa memahami komponen yang diperlukan untuk eksperimen.

3.3 PERALATAN PENELITIAN

Daftar peralatan yang digunakan dalam eksperimen membantu mahasiswa mengenali alat-alat laboratorium yang penting dalam penelitian kimia.

3.4 PROSEDUR PERCOBAAN

Langkah-langkah prosedur eksperimen yang jelas memberikan panduan praktis bagi mahasiswa tentang bagaimana melakukan ekstraksi dan kristalisasi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menyajikan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh. Mahasiswa belajar bagaimana menginterpretasikan data dan membahas hasil dalam konteks penelitian yang lebih luas.

4.1 PEMBAHASAN

Analisis hasil menunjukkan bagaimana variabel yang diuji mempengaruhi rendemen likopen. Ini memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang penerapan teori dalam praktik.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan merangkum temuan utama penelitian dan memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Ini mengajarkan mahasiswa pentingnya merangkum hasil dan memberikan saran untuk pengembangan lebih lanjut.

Gambar

Tabel 1.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1  Kandungan Gizi Buah Tomat Segar (Matang)Tiap 180 Gram Bahan [12]
Tabel 2.2 Sifat Fisika Likopen [20]
Gambar 3.1 Flowchart Persiapan Bahan Baku
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data tabel 4.1, campuran n- heksana:PE (2:1) merupakan eluen yang paling cocok digunakan sebagai eluen pada pemisahan senyawa dalam ekstrak likopen buah tomat. 4.3

Ekstraksi Likopen dari Buah Tomat ( Lycopersicum esculentum Mill. ) dengan Berbagai Komposisi Pelarut , Arifulloh, 071810301092; 2013; 38 halaman; Jurusan Kimia Fakultas

menggunakan metode kristalisasi antisolvent menghasilkan rendemen likopen yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode ekstraksi cair-cair ataupun dengan metode

Selain dari pada itu, di Indonesia masih jarang digunakan metode kristalisasi antisolvent untuk mengekstraksi likopen dari buah tomat untuk menghasilkan yield

adanya sedikit solven tersisa tersebut perlu dihindari. Proses leaching umumnya memerlukan suhu agak tinggi karena daya larut akan naik dengan naiknya suhu. Suhu agak tinggi

[33] John Shi dan Marc Le Maguer, “Lycopene in Tomatoes: Chemical and Physical Properties Affected by Food Processing,” Critical Reviews in.. Food Science

antisolvent metanol.. Untuk ekstraksi likopen dengan menggunakan pelarut heksana dengan. antisolvent etanol.. Rendemen likopen

Berikut ini adalah tabel jumlah bahan baku yang digunakan untuk proses kristalisasi likopen dari ekstrak buah tomat :.. Sehingga penelitian ini