DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Nurul Amalina
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 12 Agustus 1994 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Komplek Puri Cipageran Indah 1 Blok.H6 no.36 RT/RW: 06/24 Kel. Cipageran, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi
Nomor Telepon : 081910210381
Riwayat Pendidikan : SDN 9 Cimahi (2000-2006) SMPN 5 Cimahi (2006-2009) SMA 1 Cimahi (2009-2012)
UNIKOM (2012-2016)
Data Orang Tua
Nama Ayah : Herry Suherman
Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 8 November 1958
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Nama Ayah : Siti Komariah D
Tempat/Tanggal Lahir : Banjarmasin, 30 Januari 1959
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN INFORMASI ENERGI AURA MANUSIA MELALUI MEDIA BUKU BERGAMBAR
DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016
oleh:
Nurul Amalina NIM.51912200
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah S.W.T. beserta para Malaikat dan Rasul, yang telah memberikan karunia dan hidayahnya baik berupa kekuatan, semangat dan perlindungan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul "PERANCANGAN INFORMASI ENERGI AURA MANUSIA MELALUI MEDIA BUKU BERGAMBAR" tepat pada waktunya.
Laporan Tugas Akhir ini disusun melalui suatu proses kerja yang panjang serta mengalami berbagai rintangan, tantangan dan hambatan. Namun penulis akhirnya dapat melalui itu semua, sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Ini semua dapat dilakukan berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya baik dari segi visual yang ditampilkan, untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada pembaca yang telah memberikan kritik serta saran atas laporan ini.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Bandung, 11/April/2016 Penulis,
ABSTRAK
PERANCANGAN INFORMASI TENTANG ENERGI AURA MANUSIA MELALUI MEDIA BUKU BERGAMBAR
oleh :
Nurul Amalina NIM. 51912200
Desain Komunikasi Visual
Penulisan laporan ini di latar belakangi karena aura adalah suatu hal yang bersifat alamiah. Aura adalah sebuah pancaran cahaya yang keluar dari tubuh manusia. Aura tidak bisa dilihat dengan pandangan mata biasa. Kenyataannya masyarakat menganggap aura sesuatu yang mistik dan klenik . Solusi untuk masalah ini adalah membuat sebuah media informasi edukatif berupa buku bergambar tentang Energi Aura Manusia.
Perancangan media informasi ini berisi tentang definisi aura dan sejarahnya, ciri-ciri aura, cara melihat aura, warna aura, yang bertujuan untuk menginformasikan bahwa aura bukanlah sesuatu yang mistik dan klenik.
ABSTRACT
DESIGNING INFORMATION ABOUT HUMAN AURA ENERGY WITH ILLUSTRATED BOOK
by :
Nurul Amalina NIM. 51912200
Study Programme Visual Communication Design
This report is written based on aura that something that is natural. Aura is a glow of light out of human body. Aura can not be seen with naked eye. In fact people assume aura is something mystical and heresy. Solution for this problem is create educational information media like illustrated book about the Human Aura Energy.
This design of information media filled with the definition of aura and history, characteristics aura, how to see auras, aura color, to inform that aura is not something mystical and heresy.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
I.1 Latar Belakang Masalah ... 1
I.2 Identifikasi Masalah ... 2
I.3 Rumusan Masalah ... 2
I.4 Batasan Masalah ... 2
I.5 Manfaat Perancangan ... 3
BAB II. ENERGI AURA MANUSIA DAN OPINI MASYARAKAT ... 3
II.1 Aura Manusia dan Sejarahnya ... 4
II.2 Ciri-ciri Aura ... 6
II.3 Cara Melihat Aura ... 8
II.4 Warna Aura ... 10
II.5 Opini Masyarakat ... 20
II.6 Resume ... 23
BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN ... 25
III.1 Strategi Perancangan ... 25
III.1.1 Khalayak Sasaran ... 25
III.1.2 Strategi Komunikasi ... 26
III.1.4 Strategi Kreatif ... 27
III.1.5 Strategi Media ... 28
III.1.6 Strategi Distribusi ... 32
III.2 Konsep Desain ... 32
III.2.1 Format Desain ... 33
III.2.2 Tata Letak ... 33
III.2.3 Huruf ... 34
III.2.3.1 Huruf Judul ... 34
III.2.3.2 Huruf Isi dan Keterangan ... 36
III.2.4 Studi Warna ... 36
III.2.5 Ilustrasi ... 37
III.2.5.1 Studi Karakter ... 38
III.2.5.2 Studi Lokasi ... 38
III.2.5.3 Studi Properti ... 39
III.2.5.4 Studi Hewan ... 40
BAB IV. MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI ... 40
IV.1 Media Utama ... 41
IV.1.1 Pra-produksi Media ... 41
IV.1.2 Hard Cover ... 44
IV.1.3 Isi Buku ... 45
IV.2 Media Pendukung ... 46
DAFTAR PUSTAKA ... 54
LAMPIRAN A ... 55
LAMPIRAN B ... 58
LAMPIRAN C ... 59
LEMBAR PUBLIKASI ... 61
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Aurora, Vena. (2015). The Miracle of Aura. Yogyakarta: Araska
Pramono, Octavia. (2015). The Power of Aura. Yogyakarta: Kauna
Pustaka
Firda, Ana. (2014). Rahasia Membuka Aura & Inner Beauty. Yogyakarta:
Parasmu
Slate, Joe. (2002). Energi Aura (Memanfaatkan Energi Aura untuk
Menjaga Kesehatan & Meraih Keberhasilan Karier). Jakarta:
Gramedia
Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual.Yogyakarta:
Penerbit Andi
Rustan, Surianto. (2015). Bisnis Desain. Jakarta: Batavia Imaji
Sumber Internet
Arman Pranata. (2015). Arti warna aura dan cara melihatnya terdapat di
https://www.wattpad.com/282556-arti-warna-aura-dan-cara-melihatnya
(12/09/2015 jam 14.45)
Anonim. (2015). Tanya-jawab seputar aura terdapat di
https://terapiaura.wordpress.com/tanya-jawab/ (12/10/2015 jam 08.20)
Sanjaya Yasin. (2015). Pengertian Masa Dewasa Awal Definisi Perkembangan
Ciri Menurut Para Ahli Hurlock dan Santrock terdapat di
http://www.sarjanaku.com/2013/01/pengertian-masa-dewasa-awal-definisi.html#more (26/05/2016 jam 06.11)
Sumber lain
Wawancara dengan sodara Yayang pukul 5 sore di kawasan Nagreg
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Aura adalah sebuah pancaran cahaya yang keluar dari tubuh manusia. Aura tidak
bisa dilihat dengan pandangan mata biasa yang belum terlatih untuk melihat aura.
Aura timbul karena pancaran dari tubuh manusia dan aura membias keluar tubuh
secara alami, sehingga tubuh fisik manusia diselimuti oleh pancaran aura. Dari
pancaran aura ini bisa dibaca karakter, kesehatan dan keberuntungan seseorang.
Jika seseorang mempunyai masalah dalam pikirannya bisa dilihat dari pancaran
auranya, karena aura mewakili kondisi seseorang dalam hidupnya.
Aurora (2015) mengatakan “pada masyarakat kuno, fenomena aura berkaitan erat
dengan hal-hal yang berbau klenik atau dunia mistik. Bahkan, aura banyak
dihubung-hubungkan dengan mantra-mantra, laku spiritual, makhluk gaib, dan
hal-hal spiritual lainnya” (h.26). Dari kuisioner terhadap tiga puluh orang dewasa
dari berbagai usia dihasilkan data, saat ini masyarakat tidak mengetahui tentang
energi aura dan cenderung menganggap energi aura sebagai sesuatu hal yang
berbau klenik dan mistik. Masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang akan
manfaat yang ditimbulkan oleh aura, dimana pengetahuan masyarakat tentang
aura dapat menjadi sebuah keuntungan tersendiri apabila mengetahui warna aura
diri sendiri maupun warna aura orang lain. Keuntungan dari bisa melihat aura orang lain adalah akan bisa menghindari orang yang jahat berdasarkan dari warna
auranya. Tentu saja hal ini merupakan teknik khusus jika ingin hidup damai. Masyarakat juga tidak memahami arti dari warna-warna aura, padahal warna aura
mengandung arti-arti yang menyenangkan untuk dibahas.
Idealnya masyarakat mampu mengetahui dan mengerti tentang energi aura, karena
aura bisa menjadi parameter kondisi fisik. Masyarakat juga seharusnya tidak
menganggap aura sesuatu yang mistik dan klenik, sesungguhnya aura merupakan
hal yang bersifat sains, aura murni bersifat alamiah. Secara empiris bisa diamati
oleh siapapun. Baik menggunakan alat maupun dengan mata telanjang atau tanpa
sebagai pancaran sinar dari medan elektromagnetik yang ada di syaraf kita.
Posisinya berada 4 oktaf di bawah kemampuan penglihatan kasat mata. Panjang
gelombangnya 12-6 mikron dan frekuensinya 60-120 Hz” (h.22).
Penelitian mengenai energi aura ini penting untuk dilakukan, terlebih karena
adanya kondisi ideal dan faktual yang tidak selaras. Dengan demikian maka
penelitian terkait aura bisa menjadi sebuah kajian yang menyenangkan untuk di
bahas. Penelitian aura ini juga sebagai khazanah ilmu mengenai hal-hal yang
menarik tentang aura.
I.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
• Energi aura yang masih di anggap sebagai sesuatu yang mistik dan klenik
sehingga menyebabkan masyarakat selalu berpikir negatif.
• Kurangnya pengetahuan masyarakat akan energi aura membuat
masyarakat Indonesia tidak berwawasan luas.
• Kurangnya pengetahuan masyarakat akan manfaat yang ditimbulkan aura.
• Kurangnya pengetahuan masyarakat akan warna-warna aura yang
memiliki arti dan makna.
I.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan masalah yang teridentifikasi, dapat
dirumuskan permasalahannya yaitu :
• Bagaimana menginformasikan energi aura manusia kepada masyarakat
sebagai bahan pengetahuan yang dapat menambah wawasan serta
memanfaatkan energi aura di kehidupan sehari-hari.
I.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian tentang enargi aura manusia ini adalah:
• Membahas tentang energi aura manusia saja di mana aura manusia bersifat
dinamis dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu.
masa ini masih kekanak-kanakan tetapi pada masa remaja ini timbul unsur
baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri.
Remaja mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan
terhadap pemikiran filosofis dan etis. Maka dari perasaan yang penuh
keraguan pada masa remaja awal maka pada rentan usia ini mulai timbul
kemantapan pada diri sendiri. Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan
kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian terhadap tingkah
laku yang dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaja menemukan diri
sendiri atau jati dirnya.
• Wilayah penelitian adalah di Indonesia karena informasi tentang aura di
masyarakat Indonesia yang masih mengaitkan aura dengan sesuatu yang
mistis dan klenik.
I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan
Adapun tujuan dari perancangan media informasi ini adalah:
• Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa aura bukan sesuatu yang
mistik dan klenik.
• Memberikan informasi kepada masyarakat manfaat dari aura.
• Mengedukasi masyarakat dalam memberi tahu khazanah ilmu mengenai
hal-hal yang menarik tentang aura.
Adapun manfaat dari perancangan media informasi ini adalah:
• Memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang energi aura yang
merupakan energi yang bersifat sains.
• Memperkaya media informasi tentang aura.
BAB II. ENERGI AURA MANUSIA DAN OPINI MASYARAKAT
II.1 Aura Manusia dan Sejarahnya
Aurora (2015) menjelaskan “aura adalah lapisan energi yang menyelubungi setiap
manusia dan beberapa benda hidup dan mati. Selubung ini merupakan pancaran
medan magnet yang melindunginya dengan cara mengelilingi tubuh seseorang
ataupun “awak” suatu benda atau makhluk” (h.14). Aura itu muncul dari aktifitas
medan listrik yang menjalar di sel-sel syaraf. Sebenarnya besaran listrik yang ada
di syaraf sangat kecil, cuma beberapa elektro volt saja. Namun sebagaimana
layaknya aliran listrik pada umumnya, aliran listrik yang ada di syaraf pun seperti
listrik yang menjalar di kabel listrik. Inilah sebabnya aura dikenal juga sebagai
biolistrik. Pramono (2015) menjelaskan “aura bisa juga didefinisikan sebagai
pancaran sinar dari medan elektromagnetik yang ada di syaraf kita. Posisinya
berada 4 oktaf dibawah kemampuan penglihatan kasat mata. Panjang
gelombangnya 12-6 mikron dan frekuensinya 60-120 Hz (h.22).
Gambar II.1 Professor Kirlian Penemu Fotografi Kirlian Sumber: http://www.moebius-bcn.com/wp-content/
uploads/2012/03/skirlian.jpg (Diakses pada 8/11/2015)
Pramono (2015) menjelaskan penelitian tentang aura manusia menurut catatan
telah dimulai sejak tahun 1935. Ketika itu professor teknik dari Rusia, yaini
S.Kirlian mengembangkan suatu alat fotografi bertegangan tinggi untuk melihat
medan energi disekitar kaki dan tangan manusia. Teknologi tersebut kemudian
terkenal dengan nama fotografi Kirlian. Penemuan profesor Kirlian tersebut lalu
memanfaatkan sekaligus mengembangkan fotografi Kirlian. Hingga kemudian
pada tahun 1985, dari perkembangan-perkembangan tersebut berhasil ditemukan
sebuah teknologi yang lebih baru oleh beberapa ahli. Teknologi baru yang
dimaksudkan adalah fotografi aura. Teknik fotografi aura ini menggunakan sensor
biofeedback pada kedua tangan dan mengirimnya ke kamera, lalu mencetaknya
dalam bentuk foto Polaroid. Jadi, teknologi fotografi aura ini memungkinkan bisa
melihat aura diri sendiri secara mudah namun statis (h.37)
Gambar II.2 Kamera Kirlian
Sumber: http://www.imagesco.com/images/kirlian/KirlianDevice.jpg (Diakses pada 8/11/2015)
Dikatakan statis karena aura yang dilihat yaitu berupa foto (gambar) yang tidak
bergerak, foto inilah yang biasa di sebut foto aura. Lalu dari foto aura tersebut
bisa dilihat warna-warna aura seseorang, yaitu warna-warna yang menunjukan
kondisinya pada saat diambil foto auranya. Untuk makin membuat sempurna
penelitian sehingga diharapkan bisa memaksimalkan manfaatnya, para ahli juga
telah mengadakan penelitian tentang cara membaca dan menganalisis
warna-warna aura terkait dengan kondisi seseorang.
Gambar II.3 Hasil Fotografi Aura
Sumber: http://1.bp.blogspot.com/4U9n7PilcjY/UXRCGQ33HBI/AA AAAAAAem4/cKmnhN6WCYA/s1600/Auracolors1.png
II.2 Ciri-Ciri Aura
Ciri-ciri aura berdasarkan Pramono (2015) dapat diketahui ciri-ciri aura dari
masing-masing objek.
Ciri-ciri aura manusia:
Gambar II.4 Aura Manusia
Sumber: https://il1.picdn.net/shutterstock/videos/6971863/thumb/2.jpg (Diakses pada 10/04/2016)
• Berwarna-warni sesuai dengan karakter masing-masing manusia.
• Dapat berubah warnanya.
• Terasa panas.
• Dapat bermuatan negatif ataupun positif.
Ciri-ciri aura binatang dan tumbuhan:
Gambar II.5 Aura Binatang
Sumber: http://www.craighaley.com/images/AuraDog.jpg (Diakses pada 10/04/2016)
• Hanya satu warna (tidak berwarna-warni), yaitu cokelat muda.
• Terasa hangat.
Ciri-ciri aura benda:
Gambar II.6 Aura Benda
Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-8dCvl1zghSo/TrQnF1UGCBI/ AAAAAAAAA9E/z6fOst8PQtA/s1600/vital-force-of-a-key.jpg
(Diakses pada 10/04/2016)
• Berwarna hitam.
• Ada yang terasa hangat, ada yang terasa dingin.
• Dapat bermuatan negatif ataupun positif.
Ciri-ciri aura makhluk halus:
Gambar II.7 Aura Makhluk Halus
Sumber:http://4.bp.blogspot.com/-xPir6HyvqYE/UH4_R80ZC VI/AAAAAAAAA0A/VHg7Ch-WOZg/s1600/aura.jpg
(Diakses pada 10/04/2016)
• Tidak berwarna.
• Terasa dingin menusuk.
Aura manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kedewasaan kepribadian
Fluktuatif tergantung dari fikiran, perasaan, badan, ucapan, tindakan dan
lingkungan. Perubahan sejalan dengan kondisi mental atau kejiwaan manusia
yang bersangkutan. Maka bukanlah merupakan sesuatu yang mustahil bila aura
negatif seseorang bisa diubah (diperbaiki) menjadi aura yang positif. Demikian
juga sebaliknya, aura positif seseorang malah bisa menjadi aura negatif.
II.3 Cara Melihat Aura
Pramono (2015) mengatakan “kita bisa melihat aura diri sendiri dan orang lain,
tapi tidak bisa serta-merta langsung melihat aura secara langsung dengan mata
telanjang karena kemampuan melihat aura perlu latihan” (h.57).
Gambar II.8 Cara Melihat Aura
Sumber:http://3.bp.blogspot.com/zfIGtfbGSog/T6gOOX4VCGI/ AAAAAAAADLc/kIqsksumArs/s1600/url.png
(Diakses pada 12/11/2015)
a. Cara melihat aura diri sendiri
Cara melihat aura diri sendiri yaitu dengan berdiri di depan cermin berukuran
sedang, yaitu cermin yang berukuran dari kepala sampai dada. Tujuannya agar
pancaran aura nantinya bisa terlihat sempurna. Rilekskan seluruh tubuh dan
pikiran, lalu pandang baik-baik bayangan diri sendiri yang ada di cermin. Setelah
itu tariklah nafas panjang secara halus dan tidak tergesa-gesa. Kemudian lepaskan
nafas secara perlahan, usahakan sedapat mungkin agar tidak tersendat-sendat
Selama menarik nafas dan melepaskannya, pandangan mata terarah pada cermin.
Usahakan meminimalkan kedipan kelopak mata. Pandangan mata terarah pada
cermin tanpa berkedip (sedikit berkedip), lambat laun bayangan diri di cermin
akan tampak sedikit mengabur. Terus memandangi bayangan sambil bernafas
sehalus mungkin. Jika berhasil maka akan dapat melihat bayangan diri sendiri di
cermin diselubungi aura yang tampak bercampur warna-warni. Warna yang paling
dominan saat memandangi bayangan diri di cermin itu merupakan warna aura diri
sendiri. Melihat aura pertama kali akan merasakan kesulitan dalam menentukan
warna yang paling dominan, terlebih bila warna tersebut tidak cemerlang, karena
melihat aura perlu berkali-kali berlatih.
Gambar II.9 Aura Tepi Kepala Sampai Bahu
Sumber: http://yourenergyfield.com/img/your_aura_colors_clip_image002.jpg (Diakses pada 8/11/2015)
b. Cara melihat aura orang lain
Menempatkan seseorang berdiri di depan tembok berwarna putih atau latar
belakang lain misalnya kain lebar yang berwarna putih. Penerangan di dalam
ruangan dibuat remang-remang atau redup. Pandang seseorang itu dari jarak
kurang lebih 1,5 meter. Fokus pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu
orang itu. Perhatikan dengan sebaik-baiknya, perlahan-lahan akan keluar pancaran
aura dari tepi kepala. Fokus pandangan mata pada seluruh tepian tubuh objek
(seseorang). Maka seluruh tubuh objek akan memancarakan warna aura.
II.4 Warna Aura
Menurut penelitian ada beberapa macam warna aura yang terpancar dari tubuh,
warna-warna aura tersebut memiliki arti dan makna yang berlainan. Dan, secara
singkat dapat dikatakan bahwa warna dominan aura menggambarkan kepribadian
Gambar II.10 Warna Aura
Sumber: http://www.psychicmediuminpa.com/wp-content/ uploads/2015/01/aura-energy-colors.jpg
(Diakses pada 7/11/2015)
• Merah
Gambar II.11 Warna Merah Sumber: Dokumentar pribadi
Orang yang mempunyai aura dengan warna dasar dominan merah (red)
mempunyai beberapa karakteristik umum. Karakteristik yang dimaksud adalah
memiliki sensualitas tinggi, penuh birahi, kekuatan fisiknya prima, mementingkan
kehidupan jasmaniah, bersifat ambisius, seorang pekerja keras, bersifat agresif,
emosinya meledak-ledak, mudah marah, tempramental, dan memiliki vitalitas
yang tinggi. Adapun orang yang warna auranya cenderung merah gelap memiliki
karakteristik ganas dan penuh nafsu.
a. Aura merah muda
Orang yang aura dasarnya berwarna merah muda (pink, lavender) mempunyai
karakteristik umum penuh imajinasi, penuh fantasi, mudah merasa senang,
merupakan seorang pemimpi, bersifat mistik, etherik, artisitik, suka berada di
awang-awang alias mengkhayal, tidak realistik, mudah terluka perasaannya,
sensitif, selalu bergairah, memiliki daya tarik tinggi terhadap lawan jenis,
memiliki kelembutan hati, selalu mengasihi tanpa pamrih, penuh sopan santun,
dan kreatif.
b. Aura merah dadu
Gambar II.13 Warna Merah Dadu Sumber: Dokumentar pribadi
Aura merah dadu adalah aura positif. Seseorang yang memiliki aura merah dadu
akan memiliki sikap rendah hati serta sangat mesra dalam pergaulan. Hingga
orang tersebut akan mudah diterima dalam pergaulan yang lebih luas. Seseorang
dengan warna aura merah dadu akan memiliki banyak kawan yang akan membuka
jalan keberhasilan dalam karier.
c. Aura merah kecoklatan
Gambar II.14 Warna Merah Kecoklatan Sumber: Dokumentar pribadi
Aura merah kecoklatan adalah aura negatif. Seseorang yang memiliki aura merah
kecoklatan selalu memiliki sikap keras dan kejam. Dari sikapnya, seseorang
beraura merah kecoklatan akan cenderung dihindari dalam pergaulan. Karenanya,
keberhasilan dalam usahanya. Karena kekerasan sikapnya, kadang sanggup
mewujudkan keberhasilan cita-cita dan usahanya secara individual.
d. Aura merah tua
Gambar II.15 Warna Merah Tua Sumber: Dokumentar pribadi
Aura merah tua adalah aura negatif. Seseorang yang memiliki aura merah tua
akan memiliki sikap individualistik dan egois. Orang dengan aura merah tua
selalu menghindari aktivitas-aktivitas yang bersifat sosial, contohnya tidak
menghadiri pertemuan RT, anti kerja bakti (gotong royong). Selain itu, orang
tersebut tidak suka berkomunitas dan berorganisasi. Karena baginya, hidup hanya
untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
2. Oranye
Gambar II.16 Warna Oranye Sumber: Dokumentar pribadi
Orang yang mempunyai aura dengan warna dasar oranye (orange) mempunyai
beberapa karakteristik umum. Karakterisitik umum untuk orang yang aura
dasarnya berwarna oranye: produktif, ekspensif, ambisius, positif, kreatif,
merupakan seorang petualang, merupakan orang yang menyukai tantangan, penuh
kegembiraan, dan berorientasi bisnis. Akan tetapi orang yang warna dasarnya
auranya oranye rentan terkena penyakit dan vitalitas fisiknya rendah. Sementara
bila warna oranyenya cenderung gelap, memperlihatkan tingkat kecerdasan yang
3. Kuning
Orang yang memiliki aura dengan warna dasar kuning (yellow) mempunyai
beberapa karakterisitik umum sebagai berikut: teliti, intelektual, kreatif, suka
mengebut, easy going, sering merasa senang, penuh kehangatan, penuh kasih
sayang, penuh rasa belas kasihan, penuh optimisme, penuh kegembiraan, murah
hati, baik hati, sensitif, merupakan orang yang periang meskipun sedikit labil,
senang belajar, dan mempunyai kecerdasan tertentu. Tapi kecerdasan tersebut
sering kali dipakai untuk hal-hal yang negatif.
a. Aura kuning asli
Gambar II.17 Warna Kuning Asli Sumber: Dokumentar pribadi
Aura kuning asli adalah aura postif. Seseorang yang memiliki aura kuning asli
akan cenderung berpikiran cerdas. Orang tersebut berpeluang untuk menjadi
bintang kelas atau kampus. Dalam setiap acara diskusi atau seminar, selalu
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap permasalahan yang tengah
diperbincangkan. Berkat kecerdasannya, selalu berhati-hati dalam menghadapi
persoalan hidup.
b. Aura kuning tua
Aura kuning tua cenderung diartikan aura negatif. Karena seseorang yang
memiliki aura kuning tua akan senantiasa memiliki sikap curiga dan iri hati pada
sesamanya. Dari dua sifat buruk ini, maka akan dijauhi dari lingkungan pergaulan.
Peluang untuk mendapatkan keberhasilan akan semakin sempit.
4. Hijau
Orang yang memiliki aura dengan warna dasar hijau (green) mempunyai beberapa
karakterisitik umum. Diantaranya berjiwa sosial, lebih suka bersikap damai,
senang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, mudah beradaptasi/
menyesuaikan diri di lingkungan baru, merupakan seorang penjamu yang baik,
merupakan seorang penyembuh, cenderung suka menjadi guru, suka
keharmonisan dan keseimbangan, senang pada hewan peliharaan, dan dekat
dengan alam. Itu sebabnya orang-orang yang mempunyai aura berwarna dasar
hijau pada umumnya bergerak di bidang pelayanan. Tapi yang warna auranya
hijau gelap sedikit menyedihkan karakterisitiknya diantaranya penuh tipuan dan
licik.
a. Hijau asli
Gambar II.19 Warna Hijau Asli Sumber: Dokumentar pribadi
Aura hijau asli adalah aura positif. Seseorang yang memiliki aura hijau asli
cenderung memiliki sifat lincah (enerjik). Sifat lincah ini yang menjadikan tidak
suka berpangku tangan, tiada hari tanpa aktifitas. Sikap inilah yang membuat
b. Hijau tua
Gambar II.20 Warna Hijau Tua Sumber: Dokumentar pribadi
Aura hijau tua adalah aura negatif. Bagi yang memiliki aura hijau tua akan
cenderung bersifat cemburuan. Kecemburuan itu tidak hanya terbatas pada
persoalan cinta, namun pada persoalan kepemilikan. Orang yang memiliki aura
hijau tua akan menjadi cemburu bila kawan, tetangga, atau orang lain yang
memiliki barang-barang baru, cemburu bila melihat kekayaan yang dimiliki oleh
orang lain.
c. Hijau Zaitun
Gambar II.21 Warna Hijau Zaitun Sumber: Dokumentar pribadi
Aura hijau zaitun adalah aura negatif. Seseorang yang memiliki aura hijau zaitun
cenderung memiliki sifat penghianat. Tidak hanya sebagai penghianat atas
komitmen yang telah disepakati, orang dengan aura hijau zaitun suka
menggunting dalam lipatan.
5. Biru
Orang yang mempunyai aura dengan warna dasar biru (blue) mempunyai
beberapa karakterisitik umum. Karakteristik yang dimaksud adalah sensitif,
penolong, penuh kasih sayang, penuh perhatian, penuh kedamaian, bersifat loyal,
selalu ingin membantu orang lain, bermental kuat, punya kecerdasan, merupakan
pemikir yang bernalar, memiliki kepribadian yang tegas, bersikap penuh wibawa,
meiliki bakat pemimpin/ kepemimpinan, berbakat menduduki jabatan yang tinggi,
senantiasa mempunyai cita-cita mulia, cenderung bersikap penuh ketaatan, dan
memiliki rasa keagamaan yang kuat. Bila warna auranya cenderung biru gelap,
maka akan memiliki sifat penuh curiga.
a. Biru Tua
Gambar II.23 Warna Biru Tua Sumber: Dokumentar pribadi
Orang yang mempunyai warna aura dengan warna dasar biru tua mempunyai
beberapa karakteristik umum. Karakterisitik yang dimaksud adalah penuh
kepastian, tenang, memiliki perasaan yang dalam, penuh kasih sayang, merupakan
seorang pencari kebenaran, bersifar tertutup, berjiwa artistik memiliki nilai-nilai
yang dalam, dan bergaya autentik.
6. Nila/ Indigo
Gambar II.24 Warna nila/ indigo Sumber: Dokumentar pribadi
Orang yang warna dasar auranya nila/ indigo memiliki kebijaksanaan mendalam,
memiliki sifat-sifat seniman dan menyukai hal-hal berbau seni, mimiliki
penguasaan diri yang bagus, dan selaras dengan alam. Aura indigo adalah aura
bijaksana. Karena sifat kebijaksanaanya itu, seseorang beraura indigo sangat
pantas menjadi seorang filsuf dan penasihat (konsultan). Dalam pergaulan, akan
sangat dibutuhkan.
7. Ungu
Gambar II.25 Warna Ungu Sumber: Dokumentar pribadi
Orang yang memiliki aura dengan warna dasar ungu (violet) mempunyai beberapa
karakteristik umum. Di antaranya intuitif, magis, artistik, idealistik, sensual,
teoris, futuristik, karismatik, memiliki visi ke depan, tidak kompromis, selalu
penuh kemungkinan, merupakan penemu yang inovatif, memiliki tingkat
pencapaian kerohanian yang tinggi, senang sesuatu yang berhubungan denga ilahi,
dan tertarik pada mistik.
8. Putih
Gambar II.26 Warna Putih Sumber: Dokumentar pribadi
Orang yang memiliki aura dengan warna dasar putih mempunyai beberapa
karakteristik umum seperti transformatif, transenden, merupakan seorang
penyembuh, ibarat seorang sumber ketenangan dan sumber pencerahan, bersifat
sensitif, selalu hidup dalam dimensi yang lebih tinggi, memiliki relasi dengan
tuhan, secara dominan, menunjukan tingkat kerohanian yang tinggi,
9. Hitam
Gambar II.27 Warna Hitam Sumber: Dokumentar pribadi
Orang yang memiliki aura warna dasar hitam (black) pada umumnya mempunyai
karakteristik keras, jahat, culas, dan senantiasa bermaksud buruk. Aura berwarna
hitam lebih banyak diartikan bahwa pemiliknya selalu memiliki pikiran yang
cenderung negatif dan memiliki penampilan fisik lebih menonjol.
10. Abu-Abu
Orang yang memiliki aura dengan warna dasar abu-abu (grey) pada umumnya
mempunyai karakteristik sering diliputi kerenungan dan kemuraman, energinya
rendah, dan dipenuhi rasa takut.
a. Abu-abu asli
Gambar II.28 Warna Abu-Abu Asli Sumber: Dokumentar pribadi
Aura kelabu asli adalah aura negatif. Seseorang yang memiliki aura kelabu asli
cenderung bersifat muram dan licik. Dari kedua sifat negatifnya itu, orang yang
beraura kelabu asli akan dijauhi oleh banyak orang. Karena dibalik sifatnya yang
b. Abu-abu tua
Gambar II.29 Warna Abu-Abu Tua Sumber: Dokumentar pribadi
Aura kelabu tua adalah aura negatif. Seseorang yang memiliki aura kelabu tua
memiliki sifat pelit dan tidak rela. Dari kedua sifatnya yang buruk itu, orang
beraura kelabu tua tidak akan pernah berderma pada siapapun. Kalaupun toh harus
berderma, ia tidak akan sepenuhnya ikhlas.
11. Cokelat
Gambar II.30 Warna Cokelat Sumber: Dokumentar pribadi
Orang yang aura dasarnya berwarna cokelat (brown) karakteristik umunya adalah
pelit, egois, ingin selalu menang sendiri, cenderung bersikap emosional, dan
cenderung curang. Aura berwarna cokelat lebih banyak diartikan sebagai sifat
keserakahan dan suka mementingkan diri sendiri.
12. Perak
Gambar II.31 Warna Perak Sumber: Dokumentar pribadi
Aura perak adalah aura positif. Seseorang beraura perak akan cenderung memiliki
sifat lincah dan serba bisa. Karakterisitik kelincahan dan keserbabisaan itulah,
kelemahan dari manusia beraura perak adalah tidak akan menjadi tenaga ahli di
dalam bidang pekerjaan tertentu.
13. Emas
Gambar II.32 Warna Emas Sumber: Dokumentar pribadi
Orang yang aura dasarnya berwarna emas (keemasan) pada umumnya memiliki
karakterisitik diri yang luhur dan senantiasa memiliki pencapaian kerohanian yang
tinggi.
II.5 Opini Masyarakat
Dari hasil kuisioner yang dilakukan pada tanggal 30 Desember 2015 pada
tigapuluh orang dewasa dari berbagai usia di kota Bandung, Jawa Barat diberikan
kuisioner yang berkaitan dengan energi aura manusia. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah dalam menentukan perancangan yang akan dibuat.
Kuisioner: “Menurut saya aura adalah hal yang mistik”
Kuisioner: “Saya tidak bisa melihat aura diri saya sendiri”
Gambar II.34 Pendapat Masyarakat Melihat Aura Sumber: Dokumentar pribadi
Kuisioner: “Saya percaya aura yang positif akan membantu kehidupan saya”
Pertanyaan: “Menurut anda aura itu hal yg menarik untuk diketahui/ dipelajari?”
Gambar II.36 Pendapat Masyarakat Tentang Aura Untuk Dipelajari Sumber: Dokumentar pribadi
Dari survei di atas, dapat diketahui:
• Sebanyak 60% responden beranggapan bahwa aura adalah sesuatu yang
bersifat mistik dan klenik, 40% beranggapan aura bukanlah sesuatu yang
bersifat mistik dan klenik.
• Sebanyak 80% responden mengaku tidak bisa melihat aura diri sendiri dan
orang lain, 20% responden bisa melihat aura diri sendiri.
• Sebanyak 90% responden percaya aura yang positif akan membantu
kehidupan sehari-hari, 10% tidak percaya.
• Sebanyak 90% responden berpendapat aura hal yang menarik untuk di
ketahui/ diperlajari, 10% berpendapat aura bukan hal yang menarik untuk
diketahui/ dipelajari karena faktor budaya.
II.6 Resume
Aura merupakan suatu lapisan energi yang menyelubungi setiap orang dan segala
sesuatu. Selubung energi ini berupa pancaran medan magnet yang mengelilingi
tubuh seseorang atau “tubuh” suatu benda/ makhluk. Aura itu muncul dari
aktifitas medan listrik yang menjalar di sel-sel syaraf kita. Jadi aura bersifat
tahun 1935. Ketika itu professor teknik dari Rusia, yaini S.Kirlian
mengembangkan suatu alat fotografi bertegangan tinggi untuk melihat medan
energi disekitar kaki dan tangan manusia. Teknologi tersebut kemudian terkenal
dengan nama fotografi Kirlian. Selain Proffesor Kirlian ada juga pendapat dari
ilmuwan Barat W.E Butler, yang merupakan sarjana ahli sinar tubuh. Butler
mendefinisikan bahwa aura menjadi intisari atau aliran yang tidak kelihatan yang
keluar dari tubuh manusia atau hewan, bahkan dari benda-benda khusus.
Sebenarnya, konsep tentang ilmu serta pengetahuan tentang aura yang hingga saat
ini kita kenal berasal dari ilmu teologi dan budaya India. Dimana budaya tersebut
menghasilkan sebuah ritual yoga dan budaya Budha. Dan hal ini dapat kita lihat
dari simbol-simbol Budha yang digambarkan memiliki lapisan cahaya berwarna
di sekeliling tubuhnya.
Aura manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kedewasaan kepribadian
seseorang. Jadi, aura manusia bersifat dinamis, dapat berubah setiap saat.
Perubahan sejalan dengan kondisi mental atau kejiwaan manusia yang
bersangkutan. Aura dapat dilihat dengan mata telanjang atau tanpa bantuan alat
apapun. Jika kita bisa melihat aura diri sendiri maka mungkin kita bisa melihat
aura orang lain. Warna-warna aura fungsinya untuk melihat kondisi dan keadaan
seseorang. Warna pada aura mempunyai arti tersendiri dan memiliki kurang lebih
tiga belas warna. Aura berbeda dengan mood (suasana hati) tapi mereka saling
mempengaruhi, jika mood kita sedang tidak bagus maka akan berpengaruh dengan
warna aura diri kita.
Masalah yang di dapat dari opini masyarakat adalah masih banyaknya masyarakat
yang menganggap aura sesuatu yang mistik dan klenik, padahal di era yang
modern ini seharusnya masyarakat menganggap aura adalah sesuatu yang bersifat
ilmiah karena pada dasarnya aura memang bersifat sains. Hal ini tentunya
membuat masyarakat selalu berfikiran negatif dan tidak berwawasan luas. Tidak
sedikit pula masyarakat yang menganggap aura sebagai sesuatu yang ilmiah tapi
tidak mengetahui cara melihat aura dirinya sendiri maupun orang lain. Banyak
menyenangkan untuk di ketahui atau dipelajari. Ada yang berpendapat aura
menarik untuk dipelajari karena menambah wawasan ilmu, karena masih jarang
yang mempelajari energi aura, karena bisa mengetahui warna mood (suasana hati)
seseorang, bahkan ada yang berpendapat aura itu menarik untuk dipelajari karena
BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN
III.1 Strategi Perancangan
Strategi perancangan merupakan sebuah cara untuk menyampaikan pesan atau
informasi kepada target audiens, agar target audiens dapat menangkap isi dari
pesan atau informasi yang telah disampaikan. Strategi perancangan dimulai
dengan mencari permasalahan yang ada, kemudian mencari data melalui
sumber-sumber terkait (wawancara, buku, jurnal, browsing), mengumpulkan informasi
yang didapat, lalu menyampaikan informasi terkait melalui media untuk
disampaikan kepada khalayak.
III.1.1 Khalayak Sasaran
Target Audiens tentang energi aura manusia ini adalah sebagai berikut:
• Demografi
Usia : Remaja Pertengahan 15-18 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan
Pekerjaan : Pelajar, mahasiswa, bekerja
Status ekonomi : Masyarakat menengah dan menegah ke atas
Warga negara : Indonesia
• Psikografi
Media yang dibuat ditujukan bagi masyarakat yang menyukai hal baru,
menyukai informasi bergambar.
• Geografi
Tempat : Indonesia wilayah perkotaan
Budaya : Beragam (Sunda, Jawa, Batak, Melayu, Betawi, dan lain-lain)
• Target Sekunder
Target sekunder dari buku Aura: mengenal energi aura manusia ini adalah
III.1.2 Strategi Komunikasi
Dalam pendekatan komunikasi yang akan dilakukan, akan melalui dua cara yaitu
pendekatan verbal dan pendekatan visual. Komunikasi visual merupakan konsep
komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan kedalam berbagai
media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas
ilustrasi (gambar), tipografi, warna, komposisi, dan layout (Tinaburko, Gemiantra,
2009).
• Pendekatan Verbal
Pendekatan verbal dilakukan dengan sudut pandang tentang energi aura manusia
yang disampaikan secara ringkas dan jelas, hal ini bertujuan agar taget audiens
dapat menangkap pesan yang telah disampaikan sekaligus dan secara tidak
langsung dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini
diambil dari berbagai sumber yang berkaitan dengan energi aura manusia, seperti
dari hasil wawancara, buku, jurnal, browsing dan lainnya. Pendekatan komunikasi
verbal dalam perancangan ini menggunakan Bahasa Indonesia karena target
audiens adalah orang Indonesia. Tetapi bahasa yang digunakan tidak terlalu baku,
meggunakan bahasa sehari-hari sehingga mudah dipahami dan informasi dapat
tersampaikan dengan baik kepada target audiens.
• Pendekatan Visual
Pendekatan visual yang dilakukan adalah dengan menggunakan buku ilustrasi.
Menurut Wikipedia buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid
menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi
dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman
.
Buku juga bisadi akses oleh siapa saja dan dari kalangan mana saja karena bentuknya yang nyata
dan terlihat. Dengan buku yang bergambar masyarakat akan lebih mudah
memahami isi dari buku ini karena memiliki gambar di dalamnya dan tidak perlu
lagi membayangkan karena sudah berisi informasi yang disertai dengan gambar.
Konsep visual yang akan ditampilakan adalah menggunakan gaya ilustrasi yang
diambil dari situs bernama www.grafolio.com dengan artis bernama Lee Gong
III.1.3 Mandatory
Buku ilustrasi tentang energi aura bekerja sama dengan pihak Gramedia selaku
penerbit dan juga toko buku yang menjual buku Aura: Mengenal lebih dekat
energi aura manusia.
III.1.4 Strategi Kreatif
Untuk merancang media informasi yang berbeda dan menarik diperlukan strategi
kreatif yang baik. Adapun strategi kreatif yang akan digunakan adalah sebagai
berikut:
• Copywriting
Copywriting akan digunakan untuk menentukan media. Untuk copywriting nama
buku akan bersumber dari key word yang telah ditentukan yaitu "Aura: Mengenal
Lebih Dekat Energi Aura Manusai”. Dengan kata lain key word yang dibuat
terbentuk dari aura dan ilmu yang mempelajari aura.
Gambar III.1 Mind mapping key words
Sumber: Dokumentar pribadi
Mind mapping dibuat untuk mempermudah penggalian ide yang berkatain dengan
objek dan subjek permasalahan. Mind mapping mempunyai berbagai manfaat,
• Key Visual
Key visual merupakan terjemahan dari key word ke dalam bentuk gambar.
Gambar-gambar tersebut akan dijadikan referensi dalam proses perancangan
desain buku. Adapun key visual yang berkaitan adalah sebagai berikut:
Gambar III.2 Key visual
Media yang akan dibuat terbagi menjadi dua jenis yaitu media utama dan media
pendukung. Adapun konsep mengenai media tersebut adalah sebagai berikut:
• Media Utama
Media utama yang akan dirancang adalah buku ilustrasi, buku adalah sumber
informasi yang masih di gemari hingga sekarang dan populer di masyarakat.
Dengan buku yang bergambar akan menarik target audiens untuk membacanya
dan juga akan lebih mudah memahami isi dari buku karena memiliki gambar di
dalamnya jadi tidak perlu lagi membayangkan karena sudah berisi informasi yang
disertai dengan gambar. Terlebih lagi lebih banyak buku tentang aura yang hanya
• Media Pendukung
Media pendukung merupakan kumpulan beberapa media yang dirancang untuk
memberikan informasi keberadaan media utama. Adapun media pendukung yang
akan dipilih adalah sebagai berikut:
• Flyer
Media yang bisa memberikan detail informasi dan bersifat personal. Terlebih lagi
media ini bersifat luas dalam penyebarannya.
• Poster A3
Poster yang berisikan untuk menarik perhatian yang bersifat mengajak baik target
audiens primer maupun sekunder.
• X-Banner
Dipasang pada lokasi letak buku-buku ilustrasi sebagai media utama dipajang dan
dipasarkan agar pembeli mudah melihat dari kejauhan.
• Mini X-Banner
Dipasang pada lokasi letak buku-buku ilustrasi sebagai media utama dipajang dan
dipasarkan. Mini x-banner adalah versi kecil x-banner.
• Gantungan
Gantungan adalah benda yang sangat sering dipakai dan dibawa kemana-mana
dan media ini juga bisa dijadikan sebagai hadiah dari media utama.
• Pin
Pin bisa di tempel di baju atau di tas. Pin ini juga bisa dijadikan sebagai hadiah
dari media utama.
• Flag Chain
Rangkaian bendera kecil dengan menampilkan gambar produk, merek, slogan,
• T-Shirt
Media ini digunakan untuk souvenir yang akan dijual selain media utama dan juga
bisa dijadikan sebagai hadiah pada event-event tertentu atau hadiah dari media
utama.
• Pembatas Buku
Bagi seseorang yang rajin membaca, pasti membutuhkan pembatas buku yang
selalu jadi pengingat dimana halaman terakhir dibaca. Pembatas buku didapatkan
pada saat pembelian media utama.
• Totte bag
Totte bag adalah tas tangan biasanya terbuat dari bahan kain kanvas.
• Tempat minum
Tempat minum sangat berguna sekali ketika bepergian atau acara seperti piknik.
• Hanging Mobile
Hanging mobile adalah sebuah alat pajangan yang bergerak apabila terkena angin,
penempatannya dengan cara digantung.
• Catatan
Catatan adalah media pendukung yang bisa digunakan untuk mencatat.
• Attention
Tahap atention digunakan untuk menarik perhatian masyarakat. Atention dibuat
supaya masyarakat merasa penasaran terhadap apa yang dilihat. Jika masyarakat
sudah merasa penasaran atau bingung, berarti pesan sudah diperhatikan.
• Interest
Tahap interest digunakan untuk menarik minat masyarakat terhadap sebuah
produk. Interest berisikan informasi yang berkaitan dengan keinginan, mitos dan
mengenai produk. Dengan kata lain interest dibuat untuk menjawab keinginan
masyarakat terhadap produk. Ketika produk bisa menjawab keinginan target
audien, maka target audien akan tertarik dengan produk tersebut.
• Search
Tahap search digunakan untuk memberikan informasi produk kepada target
audien. Pada tahap search target audien akan mencari tahu berbagai informasi
mengenai produk yang mereka minati. Target audien biasanya mencari informasi
dari majalah, tabloid, koran, katalog, website dan orang (penjual, keluarga,
teman).
• Action
Setelah informasi menjawab keinginan target audien, maka akan timbul rasa ingin
memiliki terhadap sebuah produk. Aksi yang terjadi pada tahap action diantaranya
mencoba, meminjam, meminta, membeli hingga merasakan produk.
• Share
Tahap share merupakan proses apresiasi, tanggapan atau penilaian terhadap
sebuah produk. Konsumen akan membuat informasi berkaitan dengan kritik, saran
atau dukungan terhadap produk. Konsumen akan memberikan informasi yang
dibuat kepada orang lain. Informasi biasanya diberikan melalui pembicaraan
III.1.6 Strategi Distribusi
Untuk lebih memudahkan penyebaran distribusi, terdapat di wilayah penyebaran
meliputi toko buku yang telah mempunyai nama besar di Indonesia khususnya
kota- kota besar di Indonesia. Toko buku yang telah terkenal seperti Gramedia,
Gunung Agung, Togas Mas menjadi target pendistribusian buku ilustrasi Aura:
Mengenal lebih dekat energi aura manusia. Selain buku terdapat pula satu paket
hadiah pembelian buku seperti, gantungan, pin, pembatas buku, dan t-shirt yang
dapat dimiliki. Wilayah penyebaran tersebut sebagian besar adalah tempat dimana
target biasa mencari atau membeli buku dan sebagian sebagai daerah pergaulan
target audiens.
Tabel III.1 Tabel Distribusi Media Sumber: Dokumentar pribadi
III.2 Konsep Desain
Dalam sebuah media informasi yang menarik dan informatif, konsep visual sangat
memegang peranan penting. Konsep visual dalam buku ilustrasi aura ini
menggunakan gaya ilustrasi yang diambil dari situs bernama grafolio.com dengan
artis bernama Lee Gong (이공) yang berasal dari Korea Selatan dan
menggunakan teknik komputerisasi berbasis vektor dengan gaya yang sederhana
agar lebih terlihat rapih dan lebih mudah dipahami dan dimengerti. Untuk mengisi
ruang yang kosong diberi pola desain (pattern) yaitu sebuah istilah di dalam
dipergunakan kembali atau berulang-ulang untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang umum terjadi dalam konteks tertentu atau khusus yang ditemui pada desain
perangkat lunak.
III.2.1 Format Desain
Buku Ilustrasi tentang aura akan dibuat dengan ukuran 140 mm x 200 mm dengan
format persegi panjang atau portrait dan 25-30 halaman isi, ukuran yang terbilang
kecil memudahkan buku untuk dibawa kemana-mana. Dengan bentuk buku yang
berbentuk portrait membuat lebih nyaman dalam membaca dan menggenggam
buku. Sementara untuk arah baca, digunakan dari arah kiri ke kanan agar pembaca
tidak kesulitan dalam menangkap informasi yanga ada dalam buku.
Gambar III.3 Format desain portrait
Sumber: Dokumentar pribadi
III.2.2 Tata Letak
Tata letak yang baik berfungsi sebagai salah satu kenyamanan untuk para
pembaca, juga membuat elemen visual dan verbal menjadi lebih komunikatif.
Format tata letak buku ilustrasi tentang aura ini berisikan 50-60% visual dan
sisanya adalah kalimat-kalimat informasi. Adapun tata letak buku ilustrasi
Gambar III.4 Tata letak buku ilustrasi Sumber: Dokumentar pribadi
Gambar III.5 Tata letak buku ilustrasi Sumber: Dokumentar pribadi
III.2.3 Huruf
Jenis huruf dan tipografi merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah buku
ilustrasi. Untuk pemilihan tipografi harus dipilih dengan seksama karena sangat
mempengaruhi kenyamanan pembaca dalam membaca pesan yang disampaikan.
III.2.3.1 Huruf Judul
Tipografi yang digunakan dalam judul buku ilustrasi aura ini adalah “DIN
Condensed Bold” untuk tulisan “Aura”. Tipografi sub judul “mengenal lebih
Gambar III.6 Judul buku ilustrasi Sumber: Dokumentar pribadi
Gambar III.7 Tipografi judul Sumber: Dokumentar pribadi
III.2.3.2 Huruf Isi dan Keterangan
Untuk teks isi buku menggunakan font “Avenir Next Condensed” karena huruf ini
memiliki keterbacaan yang cukup jelas. Untuk keterangan menggunakan font
“K26AlphaCasual” karena font ini terlihat santai dan tidak kaku.
Gambar III.9 Tipografi isi buku Sumber: Dokumentar pribadi
Gambar III.10 Tipografi keterangan teks Sumber: Dokumentar pribadi
III.2.4 Studi Warna
Warna adalah elemen pendukung agar isi lebih menarik perhatian pembaca.
Warna yang terdapat dalam perancangan buku ilustrasi ini adalah warna yang
memberikan kesan tenang tidak terlalu cerah mengingat banyaknya objek yang
Gambar III.11 Color guide Sumber: Dokumentar pribadi
III.2.5 Ilustrasi
Gaya ilustrasi yang digunakan untuk buku ilustrasi aura adalah menggunakan
gaya ilustrasi yang diambil dari situs bernama grafolio.com dengan artis bernama
Lee Gong (이공) yang berasal dari Korea Selatan, dengan gaya yang minimalis,
menghindari efek pencahayaan agar lebih lebih mudah dipahami dan dimengerti.
Gambar III.12 Referensi ilustrasi
III.2.5.1 Studi Karakter
Karakter dalam dalam buku ilustrasi ini adalah dua tokoh yaitu laki-laki dan
perempuan.
Gambar III.13 Ilustrasi karakter laki-laki Sumber: Dokumentar pribadi
Gambar III.14 Ilustrasi karakter perempuan Sumber: Dokumentar pribadi
III.2.5.2 Studi Lokasi
Lokasi yang akan muncul dalam buku ilustrasi Aura: Mengenal lebih dekat energi
aura manusia yaitu di ruang tengah sebuah rumah. Berikut contoh lokasi yang
dijadikan latar tempat buku ilustrasi Aura: Mengenal lebih dekat energi aura
Gambar III.15 Referensi ruang tengah Sumber: http://www.polyvore.com
(Diakses pada 03/06/2016)
Gambar III.16 Ilustrasi ruang tengah Sumber: Dokumentar pribadi
III.2.5.3 Studi Properti
Properti yang digunakan dalam buku ilustrasi aura ini adalah benda-benda yang
sofa, meja, karpet, lampu, tanaman, hingga yang terkecil seperti gelas, buku,
kunci dan lain-lain. Berikut beberapa properti yang digunakan dalam buku aura:
Gambar III.17 Ilustrasi properti Sumber: Dokumentar pribadi
III.2.5.4 Studi Hewan
Selain karakter manusia, ada juga karakter hewan yaitu kucing. Dalam buku
ilustrasi, kucing berperan sebagai hewan peliharaan dari tokoh wanita dan
laki-laki.