• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN SNOWBALL DRILLING PADA SUB MATERI TURUNAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN SNOWBALL DRILLING PADA SUB MATERI TURUNAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE SNOWBALL THROWING DAN SNOWBALL DRILLING PADA SUB MATERI TURUNAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN

Oleh: Ody Rachmadi NIM 4122111012

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN SNOWBALL DRILLING

PADA SUB MATERI TURUNAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN

Ody Rachmadi (NIM : 4122111012) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan model kooperatif tipe Snowball Throwing lebih baik daripada model kooperatif tipe Snowball Drilling pada sub materi Turunan di SMA Negeri 11 Medan. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 11 Medan ini dengan populasi yang terdiri dari lima kelas XII-IPA. Sampel yang diambil dalam penelitian ini diambil dengan teknik sampling acak sederhana dan pemilihan kelas dilakukan secara random, maka terpilih kelas XII IPA-2 sebagai Kelas Eksperimen Snowball Throwing dengan 40 siswa dan kelas XII IPA-5 sebagai kelas Eksperimen Snowball Drillingdengan 40 siswa. Penelitian ini menggunakan dua buah instrumen yaitu pretest dan posttest dalam bentuk uraian. Instrumen tes tersebut terlebih dahulu divalidasi oleh tiga orang validator kompeten yang berasal dari dua validator merupakan dosen dan seorang validator merupakan guru matematika dan telah dinyatakan valid. Dari penelitian yang dilakukan, data yang didapat telah diuji normalitas datanya dengan uji Liliefors dan uji F dan dinyatakan sebaran data berdistribusi normal dan sampel data yang diambil dapat mewakili populasi yang ada atau dikatakan homogen. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata posttest kelas Eksperimen Snowball Throwing sebesar 78,25 dan kelas Eksperimen Snowball Drilling sebesar 70,90. Dari hasil uji hipotesis posttest diperoleh thitung> ttabel ( 1,901 > 1,665) dengan demikian

diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing lebih baik daripada Snowball Drilling pada sub materi Turunan di SMA Negeri 11 Medan.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Snowball Throwing dan Snowball Drilling pada Sub Materi Turunan di SMA

Negeri 11 Medan” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibunda

Dra. Nurliani Manurung, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si.,

Ibunda Dr. Nerli Khairani, M.Si., dan Ibu Erlinawaty Simanjuntak, S.Pd., M.Si,

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari

perencanaan penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Terima kasih juga

kepada Bapak Drs. W. L. Sihombing, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan dan saran–saran dalam perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Syawal

Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Dr. Asrin Lubis,

M.Pd selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Medan, Bapak Dr. Edy Surya,

M.Si., selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku

Sekretaris Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, Ph.D selaku Ketua

Program Studi Pendidikan Matematika, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen beserta

Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Medan yang sudah

(5)

v

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah

SMA Negeri 11 Medan Drs. K. Lumbantoruan, M.Pd yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 11 Medan. Ucapan

terimakasih kepada Ibunda Dra. Titik Ngatmintarsih, M.Si selaku Guru

Matematika SMA Negeri 11Medan. Ucapan terima kasih kepada guru-guru yang

selalu memberikan motivasi dan semangat Ibu Dra. Zubaidah Ritonga,

Ibu Drs. Fauziah Harahap, M.Si, Ibu Supraba Ika Sari, S.Pd., S.Si., M.Pd dan

seluruh Bapak/ Ibu guru beserta Staf Pegawai SMA Negeri 11 Medan yang telah

membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang

tersayang Surachman, Ibunda tercinta Ramaidup Turnip, dan Abang kesayangan

Amri Eka Nanda yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, doa, dorongan,

semangat, motivasi dan pengorbanan yang tak ternilai harganya demi keberhasilan

penyusunan skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat terbaik

penulis, yaitu Efriliana, Dimas Nugroho, Wulandari, Prasetio, Nurul Mawaddah,

Febri, serta teman-teman Matematika Dik B 2012. Penulis juga berterima kasih

kepada teman-teman Dik C 2012 yang telah memberikan dukungan dan motivasi

kepada penulis, serta semua pihak yang tidak sapat disebutkan satu-persatu yang

turut memberi semangat dan bantuan kepada penulis.

Penulis telah berusaha dengan maksimal dalam menyelesaikan skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi

isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis

berharap isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Bagan ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 7

1.3. Batasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 8

1.5. Tujuan Penelitian 8

1.6. Manfaat Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Pengertian Belajar 9

2.1.2. Hasil Belajar 10

2.1.3. Pembelajaran Matematika 12

2.1.4. Proses Belajar Mengajar Matematika 13

2.1.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 15

2.1.6. Model Pembelajaran 17

2.1.7. Model Pembelajaran Kooperatif 19

2.1.8. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing 25 2.1.9. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling 28

2.2. Materi Pembelajaran Turunan 30

2.2.1. Turunan Fungsi Konstan 30

2.2.2. Turunan Fungsi Identitas 30

2.2.3. Turunan Fungsi Pangkat 31

2.2.4. Turunan Hasil Kali Konstanta dengan Fungsi 32 2.2.5. Turunan Jumlah dan Selisih Fungsi-fungsi 33 2.2.6. Turunan Turunan Hasil Kali Fungsi-fungsi 34

2.2.7. Turunan Hasil Bagi Fungsi-fungsi 35

2.2.8. Turunan Fungsi f(x) = {u(x)}n 37

2.2.9. Turunan ke-n dari Suatu Fungsi 38

2.3. Teori Belajar yang Mendukung 39

2.4. Kerangka Berpikir 40

(7)

vii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 41

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 41

3.2.1. Populasi 41

3.2.2. Sampel Penelitian 41

3.3. Variabel Penelitian 41

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 42

3.4.1. Jenis Penelitian 42

3.4.2. Desain Penelitian 42

3.5. Prosedur Penelitian 43

3.6. Teknik Analisis Data 44

3.6.1. Menghitung Rata-Rata Skor 46

3.6.2. Menghitung Standar Deviasi 46

3.6.3. Uji Normalitas 46

3.6.4. Uji Homogenitas 47

3.6.5. Uji Hipotesis 48

3.6.6. Uji Mann Whitney 50

BAB IV HASIL PENELITITAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 52

4.1.1. Skor Pre-test Kelas Eksperimen Snowball Throwing dan 52 kelas Eksperimen Snowball Drilling

4.1.2. Skor Post-test Kelas Eksperimen Snowball Throwing dan 53 kelas Eksperimen Snowball Drilling

4.2 Analisis Data Hasil Penelitian 54

4.2.1. Uji Normalitas Data 54

4.2.2. Uji Homogenitas Data 55

4.2.3. Uji Hipotesis 56

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 60

5.2 Saran 60

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Rata-rata Nilai Rapor Siswa 4

Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok 20 Belajar Konvensional

Tabel 2.2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 24

Tabel 2.3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 26 Snowball Throwing

Tabel 3.1. Desain Penelitian 43

Tabel 4.1 Data Pre-test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 53

Tabel 4.2. Data Post-test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 54

Tabel 4.3. Ringkasan Uji Normalitas Data 54

Tabel 4.4. Ringkasan Uji Homogenitas Data 56

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP I (Kelas Eksperimen Snowball Throwing) 63

Lampiran 2. RPP II (Kelas Eksperimen Snowball Throwing) 71

Lampiran 3. RPP I (Kelas Eksperimen Snowball Drilling) 80

Lampiran 4. RPP II (Eksperimen Snowball Drilling) 87

Lampiran 5. Lembar Penulisan Soal 97

Lampiran 6. Lembar Menjawab Soal 98

Lampiran 7. Paket Soal 1 Snowball Drilling 99

Lampiran 8. Paket Soal 2 Snowball Drilling 100

Lampiran 9. Penyelesaian Paket Soal 1 Snowball Drilling 101

Lampiran 10. Penyelesaian Paket Soal 2 Snowball Drilling 107

Lampiran 11. Kisi-Kisi Pre-Test 114

Lampiran 12. Pre-Test 115

Lampiran 13. Alternatif Penyelesaian dan Penskoran Pre-Test 116

Lampiran 14. Lembar Validasi Soal Pre-Test 118

Lampiran 15. Kisi-Kisi Post-Test 121

Lampiran 16. Post-Test 122

Lampiran 17. Alternatif Penyelesaian dan Penskoran Post-Test 123

Lampiran 18. Lembar Validasi Post-Test 127

Lampiran 19. Data Pre-test Siswa Kelas Eksperimen Snowball Throwing 133 Dan Kelas Eksperimen Snowball Drilling

(11)

xi

Lampiran 21. Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen Snowball Throwing 137

Lampiran 22. Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen Snowball Drilling 139

Lampiran 23. Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen Snowball Throwing 141

Lampiran 24. Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen Snowball Drilling 143

Lampiran 25. Perhitungan Ukuran Pemusatan Data Pre-test 145

Lampiran 26. Perhitungan Ukuran Pemusatan Data Post-test 147

Lampiran 27. Uji Homogenitas Pre-test 149

Lampiran 28. Uji Homogenitas Post-test 150

Lampiran 29. Uji Hipotesis Pre-test 151

Lampiran 30. Uji Hipotesis Post-test 153

Lampiran 31. Tabel Z (Kurva Normal Standart) 155

Lampiran 32. Daftar Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors 156

Lampiran 33. Tabel Distribusi Nilai F 157

Lampiran 34. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 159

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam membangun suatu bangsa.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Sebagai

alat yang dapat merubah karakter, kemampuan, pola pikir dan moral seseorang,

pendidikan harus selalu bergerak dan berinovasi sesuai dengan perkembangan

zaman.

Untuk meningkatkan dayasaing SDM Indonesia, pemerintah telah

melakukan banyak hal, terlebih dahulu dalam bidang pendidikan seperti perbaikan

kurikulum, peningkatan kualitas serta kuantitas sarana dan prasarana pendidikan

sampai program wajib belajar 9 tahun.

Ditjen mendikdasmen menyatakan “Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”. Pendidikan

diharapkan dapat menghantarkan masyarakat indonesia menjadi masyarakat

modern dan memiliki dayasaing dengan dukungan iptek, etika, estetika dan

kepribadian yang unggul untuk mencapai tujuan kehidupan berbangsa dan

bernegara.

Lebih lanjut lagi dikemukakan bahwa pendidikan yang mampu

mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu

mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu

menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. (Trianto,

(13)

2

Saat ini perbaikan pendidikan dilakukan dengan berbagai cara, antara

lain perubahan kurikulum, perbaikan mutu dan kualitas guru dan siswa,

peningkatan alokasi dana untuk pendidikan, serta peningkatan sarana dan

prasarana yang menunjang. Oleh karena itu guru tidak hanya sebagai penerima

pembaharuan pendidikan, tetapi berperan serta dalam mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan, khususnya dalam pengolahan pembelajaran

dikelas.

Tercapainya hasil dari proses belajar mengajar yang diinginkan sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu di antaranya yaitu metode

pembelajaran yang digunakan guru. Guru yang berkompeten dan profesional

diharapkan untuk mampu secara tepat menentukan metode pembelajaran yang

efektif dan efisien dalam proses pembelajaran, karena penggunaan metode yang

sesuai untuk setiap pokok bahasan tertentu tentu saja berbeda satu sama lain. Guru

sebisa mungkin dapat menggunakan beberapa metode sekaligus dalam satu kali

proses pembelajaran. Dengan menggunakan variasi metode dalam mengajar akan

membuat suasana kelas lebih hidup dan tidak membosankan.

Pendidikan matematika adalah ilmu universal yang mendasari

perkembangan teknologi modern, memiliki peranan penting dalam berbagai

disiplin ilmu danmemajukan daya pikir manusia. Dapat dikatakan bahwa kualitas

SDM Indonesia bergantung pada kualitas pendidikan matematika. Namun,

prestasi Indonesia masih rendah sehingga belum dapat memperbaiki pola pikir

dan karakter serta sumber daya Indonesia.

Matematika merupakan mata pelajaran yang penting. Abdurrahman

(2003:253) mengemukakan alasan pentingnya siswa belajar matematika:

(14)

3

Kemudian, Abdurrahman (2003:253) mengemukakan:

Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1). Sarana berpikir yang jelas dan logis, (2). Sarana untuk pemecahan masalah kehidupan sehari – hari, (3). Sarana mengenal pola – pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4). Sarana untuk mengembangkan kreativitas dan (5). Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Konsep matematika yang bersifat abstrak inilah yang menyebabkan

siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika sulit sehingga tidak mudah untuk

mendapat prestasi belajar yang tinggi. Keabstrakan objek-objek matematika perlu

diupayakan agar dapat diwujudkan secara lebih konkret, sehingga akan

mempermudah siswa memahaminya. Pembelajaran matematika yang masih

berpusat pada guru menyebabkan siswa bosan dan kurang termotivasi untuk

belajar. Pembelajaran matematika harus didasarkan atas karakteristik matematika

dan siswa itu sendiri. Proses pembelajaran dapat diikuti dengan baik dan menarik

perhatian siswa apabila menggunakan model pembelajaran yang dirancang

dengan baik agar kegiatan pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal.

(Rusman, 2012: 379).

Banyak metode pembelajaran dapat dipilih sebagai pengganti dari

metode konvensional dan tentunya pemilihan metode tersebut harus disesuaikan

dengan kondisi yang ada. Metode pembelajaran yang baik merupakan metode

pembelajaran yang tidak hanya di dominasi oleh guru melainkan juga melibatkan

keaktifan siswa.

Dari pengalaman peneliti saat mengikuti PPLT (Program Pengalaman

Lapangan Terpadu) pada Agustus-November 2015 di SMP Negeri 1 Pagar

Merbau Deli Serdang di seluruh kelas VIII, penulis mendapati bahwa sebagian

besar dari siswa tidak menyukai pelajaran matematika. Hal ini dikarenakan siswa

menganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit daripada

mata pelajaran lainnya. Sehingga siswa tidak tertarik untuk mempelajari

(15)

4

Observasi yang dilakukan dengan wawancara kepada salah satu guru

mata pelajaran matematika, Ibu Suryaningsih, S.Pd., M.Si di SMA Negeri 11

Medan didapat bahwa hasil belajar matematika siswa tergolong rendah, bahkan

lebih rendah dibandingkan mata pelajaran lainnya. Berikut ini adalah tabel

rata-rata nilai rapor siswa .

Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Rapor Siswa

Mata Pelajaran Nilai

Semester 1 Semester 2

Matematika 76,75 77,93

Fisika 75,47 79,35

Kimia 86,32 85,85

Biologi 77,87 83,15

Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa hasil belajar matematika siswa lebih

rendah dari matapelajaran lainnya. Nilai yang rendah ini disebabkan karena siswa

lebih sering menghafal konsep daripada memahami apa yang guru ajarkan

didepan kelas. Kesulitan tersebut juga yang berdampak kepada sulitnya guru

untuk menerapkan model pembelajaran yang inovatif disetiap pembelajaran

siswa. Sehingga guru cenderung lebih sering menggunakan metode konvensional

dalam kegiatan pembelajaran.

Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan

siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat

dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi, serta prestasi belajar.

Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar semakin

tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.

Pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan serta teknik

pembelajaran merupakan suatu hal utama. Perlunya Inovasi pembelajaran

(16)

5

pembelajaran akan hidup dan lebih bermakna. (Shoimin, 2014: 21). Model

pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar

yang untuk mencapai suatu pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang

dapat membantu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran adalah

model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif merupakan model dengan cara siswa

belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

berifat heterogen. Dalam pembelajaran kooperatif akan tercipta sebuah interaksi

yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru

dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru (multi way traffic

Comunication) (Rusman, 2012: 203). Model pembelajaran kooperatif

menekankan kepada aspek sosial antar siswa dalam satu kelompok yang

heterogen. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator, sedangkan siswa dapat

mengemukakan ide-ide yang siswa miliki tanpa perlu ada rasa takut terhadap

guru. Tujuan penting dari pembelajaran kooperatif untuk mengajarkan kepada

siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Hal ini terbukti penggunaan model

pembelajaran kooperatif mendorong peningkatan prestasi belajar siswa dan dapat

meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar mandiri.

Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing merupakan salah satu

tipe dari model pembelajaran tipe kooperatif dengan menggunakan

kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok-kelompok 5-7 orang secara

heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran dan memotivasi

siswa, penyajian informasi oleh guru, pengorganisasian dan kegiatan kelompok,

dan pembimbingan kelompok dalam bekerja dan belajar.

Pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah satu model

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut

terlihat dari hasil beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh

signifikan penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil

(17)

6

Salah satu penelitian tersebut adalah oleh Inggirina (2014) menunjukkan

bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran Snowball

Throwing lebih tinggi yaitu 69,14 dibandingkan dengan model pembelajaran

langsung yaitu 56,76. Hal tersebut juga dibuktikan melalui perhitungan

menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh thitung > ttabel yaitu

thitung = 1,9dan ttabel = 1,67. Dari data tersebut disimpulkan bahwa rata-rata hasil

belajar dengan menggunakan pembelajaran Snowball Throwing lebih tinggi

daripada rata-rata hasil belajar dengan pembelajaran Konvensional pada siswa

kelas X SMK Tirtayasa Gorontalo.

Sedangkan model yang lain yaitu Model Kooperatif tipe Snowball

Drilling. pembelajaran kooperatif tipe Snowball Drilling adalah jenis

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempersiapkan diri siswa siap

dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan dalam pembelajaran siswa akan

ditantang untuk menjawab soal secara acak yang akan di gulirkan oleh guru

maupun temannya, dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

Hal tersebut seperti penelitian yang dilakukan oleh Yanto (2014) di Kelas

XI Bahasa SMAN 1 Tawangsari Sukoharjo bahwa berdasarkan hasil analisis data

prestasi belajar peserta didik mengalami peningkatan dari rata-rata pratindakan

diperoleh 72,54, pada siklus I menjadi 80,21, dan pada siklus II menjadi 82,17.

Dari data tersebut disimpulkan bahwa model pembelajaran Snowball Drilling

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 Tawangsari

(18)

7

Berdasarkan keseluruhan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dan melihat perbandingan hasil belajar dengan menggunakan model

pembelajaran yang berbeda dalam mengajarkan matematika. Karena luasnya

cakupan materi matematika penulis mengambil materi turunan yang ada pada

kelas XI. Dalam hal ini penulis akan mengadakan penelitian dengan judul

Perbandingan Hasil Belajar Matematik Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dan Snowball Drilling pada Sub Materi Turunan Di SMA Negeri 11 Medan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka timbul beberapa

pertanyaan sebagai indentifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika masih

rendah dibandingkan mata pelajaran lain.

2. Siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang cukup sulit

dan membosankan.

3. Model pembelajaran yang digunakan guru selama ini masih berpusat

pada guru.

4. Guru kesulitan menentukan Model Pembelajaran yang tepat dalam

mengajarkan matematika.

5. Guru matematika belum pernah menggunakan model kooperatif tipe

Snowball Throwing dalam mengajarkan Turunan.

6. Guru matematika belum pernah menggunakan model kooperatif tipe

Snowball Drilling dalam mengajarkan Turunan.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti mengambil rendahnya

hasil belajar matematika siswa. Untuk mengatasi masalah ini diterapkan model

(19)

8

dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sehingga meningkatkan hasil

belajar siswa. Untuk itu penelitian ini dibatas pada hasil belajar yang diajar

dengan model kooperatif tipe Snowball Throwing dan Snowball Drilling pada sub

pokok materi Turunan di kelas XI SMA Negeri 11 Medan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi malasah di atas, yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: Apakah hasil belajar turunan dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Snowbal Throwing lebih baik dibandingkan tipe

Snowball Drilling?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui: Apakah hasil belajar turunan dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Snowbal Throwing lebih baik dibandingkan

tipe Snowball Drilling

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar

siswa khususnya pada pokok bahasan turunan

2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa.

3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan model

pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah di

masa yang akan dating dapat dijadikan bahan masukan bagi penelitian

sejenis.

(20)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif

tipe Snowball Throwing lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan

model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Drilling pada Sub Materi Turuan di

SMA Negeri 11 Medan, dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa berturut-turut

adalah 78,25 dan 70,90. Hal ini juga dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis

dimana thitung > ttabel yaitu 1,901 > 1,665.

5.2 Saran

1. Kepada guru matematika yang ingin menerapkan model pembelajaran

Snowball Throwing sebagai salah satu alternatif dalam kegiatan

pembelajaran serta model pembelajaran yang diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

2. Kepada guru matematika yang ingin menerapkan model pembelajaran

Snowball Throwing sebaiknya memperhatikan alokasi waktu yang

digunakan dan memperhatikan kegiatan diskusi seluruh kelompok siswa

agar seluruh tahapan pembelajaran dapat dikerjakan dengan baik sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih optimal.

3. Kepada peneliti lanjutan dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai

penelitian lanjutan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yang dapat

(21)

61

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Anchoto. 2009. Definisi Karakteristik Matematika. [Online]. Tersedia. http://Aanchoto.sman1ampekangkek.com diakses pada 27 Februari2016

Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya

Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 2012. Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi pendidikan Matematika. Medan: FMIPA Unimed

Inggirina, S, O, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Kelas X SMK Tirtayasa Kota Gorontalo. Jurnal Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Gorontalo. [Onine]. Tersedia.

http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2014-1-1-84202-411410099-abstraksi-06082014035314.pdf diakses pada 19 Mei 2016

Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Penerbit Alfabeta

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Mardianto. 2009. Psikologi Pendidikan Landasan Bagi pengembangan Strategi Pembelajaran. Bandung: Ciptapstaka Media Perintis

Rusman. 2012. Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Press.

Sardiman, A. M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Edisi Pertama. Jakarta: Rajawali Press

Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sukmadinata, N. S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

(22)

62

Sundayana, R. 2015. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kuurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit Kencana

Wahyuningsih, A T, dkk. _____. Model Pembelajaran Snowball Throwing dan Hasil Belajar Pokok Bahasan Pedosfer Siswa Kelas X SMAN 1 Pule Kabupaten Trenggalek. Jurnal FIS Universitas Negeri Malang. [Online]. Tersedia.

http:// jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel5B93EBA52B5C3F306

A43D72DEDDDEBE9.pdf diakses pada 19 Mei 2016

Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika untuk SMA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta: Penerbit Erlangga

Yanto, D. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Snowball Drilling Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Antropologi Siswa Kelas XI Bahasa SMAN 1 Tawangsari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal FKIP Universitas Sebelas Maret. [Online]. Tersedia.

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/9400/1/jurnal.pdf diakses pada 20 Mei 2016

(23)

ii

RIWAYAT HIDUP

Ody Rachmadi dilahirkan di Medan, 22 Oktober 1994 merupakan anak ke dua

dari dua bersaudara . Ayah bernama Surachman dan Ibu bernama Ramaidup Turnip.

Penulis memasuki masa pendidikan formal pada tahun 1999 di TKA Ikhwanul

Muslimin Bdr. Klippa. Lalu melanjutkan pendidikan sekolah dasar tahun 2000 di SD

Negeri 101764 Percut Sei Tuan, dan lulus pada tahun 2006. Kemudian Penulis

melanjutkan jenjang pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 17 Medan dan

tamat tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikannya di SMA

Negeri 11 Medan dan berhasil mendapatkan bantuan berupa beasiswa selama tiga

tahun sampai selesai mengenyam pendidikan pada tahun 2012. Pada tahun 2012,

penulis di terima di perguruan tinggi dengan beasiswa Bidikmisi hingga selesai

studinya pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Selama menikmati pendidikan di

Universitas Negeri Medan, penulis juga aktif ikut dalam perlombaan dan organisasi

dan menjadi Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Bidikmisi Universitas Negeri

Gambar

Tabel 1.1. Rata-rata Nilai Rapor Siswa  Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian
Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Rapor Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, (2)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw lebih tinggi dibandingkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif Make A Match dengan Snowball Throwing pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan Snowball

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peranan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing sebagai salah satu alternatif dalam

hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dan Tipe Jigsaw lebih tinggi dari pada tidak menggunakan

Hal ini menunjukkan bahwa adanya ketuntasan hasil belajarmahasiswamenjadi 81,87 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing materitrigonometri

JUDUL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 1 SD NEGERI 3 TUBAN Ni Komang Erni Yanti Pendidikan