• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesediaan Membayar (Willingnes To Pay) Dalam Mengahadapi Lebaran di Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhan Batu Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kesediaan Membayar (Willingnes To Pay) Dalam Mengahadapi Lebaran di Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhan Batu Selatan"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

No. Responden:

KUESIONER

ANALISIS KESEDIAAN MEMBAYAR (WILLINGNES TO PAY) DALAM MENGHADAPI LEBARAN DI KECAMATAN SUNGAI KANAN,

KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN

A. Karakteristik Responden

1. Nama : ……….

3. Pendidikan formal terakhir: 1. Tidak sekolah

2. SD 3. SMP 4. SMA 5. PT

4. Apa pekerjaan saudara sehari-hari? 1. PNS

2. Wiraswasta 3. Pegawai BUMN 4. Guru

(2)

6. Rata-rata pendaparan saudara per bulan: 1. Rp 500.000-Rp 1.500.000

2. Rp 1.500.000-Rp 2.500.000 3. Rp 2.500.000-Rp 3.500.000 4. Rp 3.500.000-Rp 4.500.000 5. Rp 4.500.000-Rp 5.500.000 6. >Rp 5.500.000

7. Rata-rata pengeluaran saudara? 1. Rp 500.000-Rp 1.500.000 2. Rp 1.500.000-Rp 2.500.000 3. Rp 2.500.000-Rp 3.500.000 4. Rp 3.500.000-Rp 4.500.000 5. Rp 4.500.000-Rp 5.500.000 6. >Rp 5.500.000

8. Kesedian untuk membayar harga daging sapi? a. Rp. 0 – Rp. 50.000

b. Rp. 50.000 – Rp. 80.000 c. Rp. 80.000 – Rp. 110.000 d. Rp. >110.000

9. Apakah jika harga daging sangat tinggi pada saat lebaran bapak ibu bersedia? a. Ya

b.Tidak

10. Apakah alasannya? a. adat istiadat b.Tuntutan istri c. peristiwa sakral d. kebiasaan keluarga

11. Berapa jumlah konsumsi daging yang Saudara per bulan (dalam Kg)? a.0-2 Kg

(3)

HASIL PENGOLAHAN DATA

1. UJI ASUMSI KLASIK

a. Uji Multikolonieritas

Correlations Collinearity Statistics Zero-order Partial Part Tolerance VIF

.091 -.111 -.099 .762 1.312

.446 .383 .368 .646 1.549

.008 .079 .070 .974 1.027

.273 .062 .055 .594 1.684

(4)

2. HASIL REGRESI LINIER BERGANDA

3. UJI HIPOTESIS

a. Koefisien Determinasi

b. Uji T

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

a. Dependent Variable: Willings To Pay

Model Summaryb

Change Statistics Durbin-Watson a. Predictors: (Constant), Jumlah Tanggungan, Tingkat Pendidikan, Tingkat Umur, Tingkat Pendapatan

(5)

c. Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 11.277 4 2.819 6.458 .000b

Residual 41.473 95 .437

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ariefianto, Moch Doddy.2012. Ekonometrika (esensi dan apikasi dengan menggunakan eviews). Jakarta. Penerbit Erlangga.

Bilas, Richard A. 1993. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta. PT. Gelora Aksara Pratama

Damodar, Gujarati.1995. Ekonometrika Dasar.Jakarta: Penerbit

Erlangga.AlihBahasa Ak. SumarnoZain

McEachren, William A .2001. Ekonomi Mikro Pendekatan Kontemporer (diterjemahkan oleh: Sigit Triandaru.S.E). Jakarta.PT. SalembaEmpat. Nasution, Syahrir Hakim,dkk.2012.Teori Ekonomi Mikro.Medan.USU Press. Nicholson, Walter. 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya, edisi

kedelapan. Jakarta. Penerbit Salemba Empat.

Pindyck, Robert S dan Daniel L. Rubinfeld.2005. Mikroekonomi, edisi keenam. Jakarta. PT.Indeks.

Ruslan, Rosady.2008. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta. Penerbit RajaGrafindo Persada.

Salvatore, Dominick.2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Gobal edisi kelima. Jakarta. Penerbit Salemba Empat.

Samuelson dan Nordhaus.2003.Ilmu Mikroekonomi (edisi 17).Jakarta.PT Media Global Edukasi.

Sinulingga, Sukaria.2011. Metode Peneitian, edisi 1.USU Press. Medan.

Situmorang, Syafrizal dan Muslich Lufti, 2012. Analisis Data: Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan.

(7)

Arifah. 2008. Analis Willingness ti pay petani terhadap peningkatan pelayanan irigasi. Skripsi. Program studi Ekonomi pertanian dan sumber daya. Fakultas Pertanian. Institute pertanian Bogor

Haromain, Iman.2010. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Daging Sapi di Indonesia pada Tahun 2000-2009. Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Kusuma. 2006. Analis Ekonomi pengelolaan sumber daya Air dan kebijakan tarif Air PDAM Kota Medan. Skripsi . program studi Ekonomi pertanian sumberdaya. Fakultas Pertanian. Institut pertanian Bogor.

Simanjuntak. Gusty Elfa. 2009. AnalisisWillingnes to pay masyarakat terhadap peningkatan pelayanan system penyediaan air bersih dengan WSLIC (Water

Sanitation for Low Income Community) (Studi Kasus Desa Situdaun,

Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor).Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

(8)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis survei, dimana penelitian itu objek utamanya adalah

masyarakat setempat yang memberikan jawaban pada kuesioner yang disediakan

oleh peneliti.

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhan

Batu Selatan. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai

dengan September 2016.

3.3Jenis dan Sumber Data

• Data primer adalah yang diperoleh dari metode analisi deskriptif. Data

yang dikumpulkan langsung dari lapangan hasil survei melalui kuisioner.

• Data sekunder adalah yang diperoleh dari studi kepustakaan, buku

literatur, internet, serta bacaan lainnya yang berhubungan dengan

penelitian.

3.4Teknik Pengumpulan Data

Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap obyek

yang akan diteliti.

• Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dan informasi

(9)

• Kuisioner (daftar pertanyaan) adalah salah satu teknik pengumpulan

data dan informasi dengan menyebarkan angket kepada responden

yang dijadikan sampel penelitian.

• Studi kepustakaan adalah mengumpulkan data dan informasi melalui

berbagai literatur yang relevan atau berhubungan dengan permasalahan

yang ada di dalam penulisan skripsi ini, dapat diperoleh dari

buku-buku, internet dan lain-lain.

3.5 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,

benda-benda, hewan tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa

sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian

(Nawawi, 2003:141). Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah

masyarakat yang bermukim di Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhan

Batu Selatan. Dimana populasi yang menjadi target adalah populasi rumah tangga.

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi. Sampel

dalam penelitian ini menggunakan judgment sampling, yaitu salah satu jenis

purposive sampling selain quota sampling dimana peneliti memilih

sampelberdasarkan penelitian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel

yang disesuaikan dengan maksud peneliti (Kuncoro, 2009). Adapun karakteristik

sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Responden berada dalam usia dewasa

2. Responden berdomisili di Kecamatan Panyabungan

3. Responden mampu memahami pertanyaan-pertanyaan didalam kuisioner

(10)

Jumlah sampel di dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan

RumusSlovin dengan persamaan :

n = N

N (d )2+1

Dimana :

n = Jumlah populasi

N = Populasi

d = Tingkat kesalahan

Jadi, apabila penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang berbeda

pada tingkat kepercayaan 90% (d=0,1), maka jumlah sampel yang diambil ialah :

n =

11627

(1+11627 )( 0.12)

= 100 (responden)

Dalam penelitian ini pemakaian sampel penelitian digunakan sebanyak

100 orang. Dengan menggunakan sampel random sampling yang artinya cara

penarikan sampel anggota dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

ada.

3.6 Metode Analisis

Penelitian ini menganalisis data yang diperoleh secara kuantitatif dan

kualitatif. Data kuantitatif yang diperoleh digunakan untuk mengetahui

model Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode referendum

tertutup (dichotomus choice), metode ini dipilih karena menurut beberapa

penelitian metode ini lebih mudah dipahami maksud dan tujuannya

penelitiannya. Metode ini memudahkan pengklasifikasian responden yang

memiliki kecenderungan untuk membayar harga daging sapi menjelang

lebaran sehingga kemungkinan menjawab “Ya” untuk setiap nilai yang

(11)

Menurut Sinulingga (2011:241), menyatakan definisi metode deskriptif ialah

suatu teknik analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan situasi

objek penelitian apa adanya tanpa bermaksud mengambil kesimpulan tertentu

berdasarkan semua data yang telah terkumpul.

3.6.2 Analisis Linear Berganda

Analisis berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen (X) yang terdiri dari umur (X1), tingkat pendapatan (X2),tingkat

pendidikan (X3), dan jumlah tanggungan (X4) terhadap variabel dependen (Y) yaitu

willengnes to pay permintaan daging sapi menjelang lebaran.

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah :

Y’ = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4 + e

Keterangan:

Y’ = willengnes to pay permintaan daging sapi menjelang lebaran a = Intercept

b1 = Koefisien regresi umur

X1 = Umur

b2 =Koefisien regresi pendapatan

X2 = Tingkat pendapatan

b3 =Koefisien regresi pendidikan

X3 = Pendidikan

B4 =Koefisien regresi jumlah tanggungan

X4 = jumlah tanggungan

e =standard error

3.6.3 Pengujian Hipotesis

Uji Serentak/Simultan (Uji F)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak,

digunakan statistik F (uji F). Jika Fhitung <Ftabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak,

sedamgkan Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikan

dibawah 0,005 maka Hoditolak dan Ha diterima.

(12)

Nilai Fhitung dapat diperoleh dangan menggunakan software SPSS. Selanjutnya nilai

Fhitungakan dibandingkan dengan Ftabeldengan tingkat kesalahan (α=5%) dan derajat

kebebasan (df) = (n-k), (k-1).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%

H0 ditolak jika Fhitung> Ftabelpada α = 5%

Uji Parsial (Uji-t)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak

digunakan statistik t (uji-t).Jika thitung< ttabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak,

sedangkan jika thitung> ttabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima. Jika tingkat signifikan

dibawah 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel X dan

Y, apakah umur (X1), tingkat pendapatan (X2),tingkat pendidikan (X3), dan jumlah

tanggungan (X4) terhadap variabel willengnes to pay (Y) secara terpisah atau

parsial. Variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen

dapat dilihat dari probabilitas variabel independen dibandingkan dengan tingkat

kesalahannya (α). Jika probabilitas variabel independen lebih besar dari tingkat

kesalahannya (α) maka variabel independen tidak berpengaruh, tetapi jika

probabilitas variabel independen lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka

variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen.

Model pengujiannya adalah:

Ho : bi = 0

Artinya variabel independen yaitu berupa umur (X1), tingkat pendapatan

(X2),tingkat pendidikan (X3), dan jumlah tanggungan (X4) secara parsial tidak

berpengaruh positif terhadap willengnes to pay (Y).

(13)

1

(X2),tingkat pendidikan (X3), dan jumlah tanggungan (X4) secara parsial

berpengaruh positif terhadap willengnes to pay (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika thitung < ttabel pada a=5%

Ho ditolak jika thitung > ttabel pada a=5%

3.6.4 Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen.Koefisien determinasi

berkisar antara nol sampai dengan satu (0<R2<1).Jika R2 semakin besar (mendekati

satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen (X) adalah besar

terhadap variabel dependen (Y).Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat

untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel

dependen. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat

dikatakan bahwa pengaruh variabel independen (X)terhadap variabel dependen (Y)

semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan

(14)

3.7 Analisis Karakteristik Demografi Masyarakat yang Membeli Daging Sapi di Kecamatan Sungai Kanan (Kabupaten Labusel)

WTP digunakan untuk melihat tingkat kemampuan masyarakat membayar

pada berbagai tingkat harga daging sapi yang berlaku di pasaran menjelang

lebaran.

Penelitian ini akan terfokus pada besarnya nilai Willingness to Pay

masyarakat untuk mengetahui besarnya nilai yang bersedia dibayar oleh

masyarakat untuk membeli daging sapi menjelang lebaran. Nilai WTP ini

digunakan sebagai pendekatan ekonomi dari faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan daging sapi. Nilai Willingness to Pay ini juga digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk mengambil kebijakan dalam mengantisipasi permintaan harga

daging sapi menjelang lebaran.

3.8 Analisis Besarnya Nilai Willingnes to Pay Masyarakat Terhadap Permintaan Daging Sapi Menjelang Lebaran

Secara statistik mencari nilai rata-rata dari contoh atau sampel dengan

menggunakan rumus (Walpoele, 1997) :

X =

i

n

=

1xi

n

Keterangan :

X = Nilai tengah contoh

xi = Nilai sampel atau contoh ke i

(15)

3.9 Analisis Umur, Tingkat Pendapatan, Tingkat Pendidikan, dan Jumlah Tanggungan Mempengaruhi Permintaan Masyarakat Terhadap Daging Sapi

Persamaan regresi linier berganda yang digunakan untuk mengestimasi

yang telah disebutkan adalah :

WTP = βo+ β1Ui + β2PDPTNi + β3PDDKNi + β4 JTGi

Keterangan :

WTP = Rata-rata Willingness to pay rumah tangga membeli daging sapi

Menjelang lebaran (Rp/bulan)

Β0 = Konstanta

Β1,β2,...β5 = Koefisien Regresi

U = Umur Responden (tahun)

PDPTN = Tingkat pendapatan responden (rupiah)

PDDKN = Tingkat pendidikan responden

JTG = Jumlah tanggungan

Pengujian hipotesis regresi berganda dari hasil print out komputer dpat

dilakukan dengan cara :

1. Dengan melihat Thitung atau Fhitung dan dibandingkan dengan nilai T dan nilai F.

(16)

daripada Ttabel atau Ftabel maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol

(H0).

2. Dengan menggunakan signifikan (nilai-P) lebih kecil daripada taraf signifikan

yang disyaratkan maka H0 ditolak dan jika nilai-P lebih besar daripada taraf

(17)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

Secara geografis Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada

1°26’0’’-2°12’55” LU, 99°40’0’’–100°26’00’’ BT, dengan ketinggian 0-700 m di atas

permukaan laut. Kabupaten Labuhanbatu selatan menempati area seluas 3116,00 Ha

yang terdiri dari 5 Kecamatan, yang terdiri dari 52 desa, 2 kelurahan, 25 lingkungan,

dan 422 dusun.

Kecamatan yang ada di labuhanbatu selatan:

Wilayah kabupaten labuhanbatu selatan berbatasan dengan:

 Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Labuhanbatu

 Sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Padang Lawas

 Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Padang Lawas utara

(18)

4.2 Kecamatan Sungai Kanan

Kecamatan Sungai Kanan merupakan salah satu dari lima kecamatan yang

berada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kecamatan yang memiliki luas wilayah

484,35 km2 ini berbatasan dengan Kecamatan Kotapinang dan Silangkitang di

sebelah utara, dan Kabupaten Padang Lawas Utara di sebelah timur, selatan, dan

barat. Kecamatan Sungai Kanan terdiri dari 9 desa/ kelurahan. Dari seluruh desa

tersebut, Kelurahan Langga Payung merupakan desa terluas mencapai 69,35 km2

sedangkan Desa Hajoran dan Desa Ujung Gading merupakan desa dengan luas

wilayah terkecil yaitu masing-masing sekitar 40,00 km2 . Kecamatan Sungai Kanan

berada di ketinggian 100-500 m di atas permukaan laut (DPL), dengan luas wilayah

menurut jenis penggunaannya antara lain untuk tanah sawah sekitar 444 ha, tanah

kering sekitar 44.301 ha, bangunan/ pekarangan sekitar 2.851 ha, dan untuk lainnya

sekitar 839 ha. Kecamatan Sungai Kanan dengan ibukota kecamatannya adalah

Langga Payung, berjarak 31 km ke ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan

(Kotapinang).

4.3 Peternakan di Kecamatan Sungai Kanan

Di bidang peternakan, kebanyakan penduduk memilih beternak kambing

untuk jenis ternak besar. Hal itu terlihat dari jumlah kambing yang cukup besar

dibanding ternak lain seperti sapi, kerbau, dan babi yaitu 970 ekor Kambing.

Penduduk Sungai Kanan juga banyak yang memilih beternak unggas, terlihat dari

jumlah ungags (ayam) yang besar. Total jumlah unggas di kecamatan ini adalah

(19)

terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Jumlah Ternak di Kec. Sungai Kanan berdasarkan Jenisnya Tahun 2015

Jenis Ternak Jumlah (Ekor)

Sapi 803

Kerbau 9

Kambing 970

Babi 36

Ayam 103.500

Itik 976

Unggas Lainnya 571

Sumber: Kecamatan Sungai Kanan Dalam Angka Tahun 2016

4.4 Karakteristik Responden

4.4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di

Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data

tentang jenis kelamin responden yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Laki – laki 25 25

2. Perempuan 75 75

Total 100 100,00

Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini memiliki jenis kelamin perempuan yakni sebanyak 75

(20)

4.4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di

Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data

tentang umur responden yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Umur

No. Umur (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 21-30 5 5

2. 31-40 30 30

3. 41-50 40 40

4. 51-60 18 18

5. 61-70 7 7

Total 100 100,00

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam

penelitian ini memiliki tingkatan umur antara 21 – 30 tahun yaitu sebanyak 5 orang

yang merupakan paling kecil, sedangkan pada tingkat umur31-40 tahun yaitu

sebanyak 30 orang. Selebihnya pada tingkat umur 41-50 tahun sebanyak 40 orang

adalah jumlah yang paling banyak, tingkatan umur51 – 60 tahun sebanyak 18 orang,

dan tingkatan umur61-70 tahun sebanyak 7 orang.

4.4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di

Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data

(21)

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Tidak Sekolah 7 7

2. SD 30 30

3. SMP 18 18

4. SMA 40 40

5. PT 5 5

Total 100 100,00

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam

penelitian ini yang tidak sekolah yaitu sebanyak 7 orang, pada tingkat pendidikan SD

sebanyak 30 orang. Pada tingkat pendidikan SMP sebanyak 18 orang, Pada tingkat

pendidikan SMA sebanyak 40 orang adalah jumlah yang paling besar, sedangkan

tingkat pendidikan PT sebanyak 5 orang adalah jumlah terkecil.

4.4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di

Kecamatan Sungai Kanan kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data

tentang pekerjaan responden yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Responden BerdasarkanPekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. PNS 5 5

2. WIRASWASTA 18 18

3. PEGAWAI BUMN 7 7

4 GURU 15 15

5 PEGAWAI SWASTA 10 10

6 IRT 45 45

(22)

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden

adalah ibu rumah tangga sebanyak 45 orang sedangkan responden terkecil adalah

PNS sebanyak 5 orang.

4.4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di

Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data

tentang jumlah tanggungan responden yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan

No. Jumlah Tanggungan (orang) Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 1 7 7

2. 2 15 15

3. 3 23 23

4. 4 40 40

5. 5 15 15

Total 100 100,00

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam

penelitian ini yang memiliki jumlah tanggungan 4 orang sebanyak 40 responden,

sedangkan yang terkecil adalah dengan jumlah tanggungan 1 orang sebanyak 7

responden.

4.4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di

Kecamatan Sungai Kanan kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data

(23)

Distribusi Responden BerdasarkanPendapatan

No. Pendapatan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 500000-1500000 4 4

2. 1500000-2500000 8 8

3. 2500000-3500000 17 17

4 3500000-4500000 46 46

5 4500000-5500000 15 15

6 >5500000 10 10

Total 100 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden

adalah yang memiliki tingkat pendapatan Rp 3.500.000- Rp 4.500.000 sebanyak 46

orang responden , sedangkan yang terkecil adalah responden yang memiliki tingkat

pendidikan Rp 500.000-Rp 1.500.000 sebanyak 4 orang responden.

4.4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pengeluaran

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di

Kecamatan Sungai Kanan kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data

tentang pengeluaran responden yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8

Distribusi Responden BerdasarkanPengeluaran

No. Pengeluaran Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 500000-1500000 4 4

2. 1500000-2500000 20 20

3. 2500000-3500000 46 46

4 3500000-4500000 15 15

5 4500000-5500000 13 13

6 >5500000 2 2

(24)

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden

adalah yang memiliki tingkat pengeluaran Rp 2.500.000- Rp 3.500.000 sebanyak 46

orang responden , sedangkan yang terkecil adalah responden yang memiliki tingkat

pendidikan > Rp 5.500.000 sebanyak 2 orang responden.

4.4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Kesedian Untuk Membayar Harga

Daging Sapi

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di

Kecamatan Sungai Kanan kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data

tentang kesedian untuk membayar harga daging sapi responden yang dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Distribusi Responden Berdasarkan Kesedian Membayar Harga Daging Sapi

No. Harga Daging Sapi Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Rp. 0 - Rp. 50.000 30 30

2. Rp. 50.000 - Rp. 80.000 51 51

3. Rp. 80.000 - Rp. 110.000 15 15

4 >Rp. 110.000 4 4

Total 100 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden

bersedia untuk membayar daging sapi dengan harga Rp. 50.000 - Rp. 80.000sebanyak

51 orang responden , sedangkan yang terkecil responden bersedian untuk membayar

(25)

Pada Saat Lebaran

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di

Kecamatan Sungai Kanan kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data

tentang kesedian untuk membeli daging sapi pada saat lebaran responden yang dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Responden Berdasarkan Kesedian Membeli Daging Sapi Pada Saat Lebaran

No. Kesedian Jumlah (orang) Persentase (%)

1. YA 78 78

2. TIDAK 22 22

Total 100 100

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden

bersedia untuk membeli daging sapi dengan harga tinggi menjelang lebaran sebanyak

78 orang responden hal ini karena moment lebaran adalah sesuatu yang sakral dan

penting bagi umat muslim untuk berkumpul dengan kelurga besar, sedangkan

responden yang menyatakan tidak bersedia untuk membayar dengan harga tinggi

sebanyak 22 orang responden.

4.4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Membeli Daging Sapi Pada

Saat Lebaran

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di

(26)

tentang alasan untuk membeli daging sapi pada saat lebaran responden yang dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11

Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Membeli Daging Sapi Pada Saat Lebaran

No. Alasan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Adat istiadat 30 30

2. Tuntutan istri 7 7

3. Peristiwa sakral 40 40

4. Kebiasaan keluarga 23 23

Total 100 100,00

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden

bersedia untuk membeli daging sapi dengan harga tinggi menjelang lebaran sebanyak

40 orang responden hal ini karena moment lebaran adalah sesuatu yang sakral,

sedangkan responden yang menyatakan karena tuntutan istri sebanyak 7 orang

responden.

4.4.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Mengkonsumsi Daging Per Bulan

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di

Kecamatan Sungai Kanan kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data

tentang mengkonsumsi daging per bulan yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12

Distribusi Responden Berdasarkan Mengkonsumsi Daging Per Bulan

No. Alasan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 0-2Kg 68 68

2. 2-4Kg 28 28

3. >4Kg 4 4

(27)

bersedia untuk mengkonsumsi daging 0-2Kg dalam per bulan adalah 68 orang

responden, sedangkan untuk mengkonsumsi daging >4Kg per bulan Cuma 4

responden.

4.5 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dapat menggunakan model regresi linier berganda dalam

menganalisis variabel-variabel, maka terlebih dahulu diuji syarat-syarat yang harus

dipenuhi. Dengan kata lain menguji dengan model asumsi klasik, yakni sebagai

berikut:

1. Uji Multikolonieritas

Tabel 4.13 Uji Multikolonieritas

Tolerance VIF

.762 1.312 .646 1.549 .974 1.027 .594 1.684

Dasar pengambilan keputusan uji multikolonieritas:

Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,01 maka terjadi multikolonieritas.

Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,01 maka tidak terjadi multikolonieritas

(28)

2 Uji Heterokedastisitas

Gambar 4.1 Uji Heterokedastisitas

Grafik 4.1 menunjukkan bahwa terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak

membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di

bawah angka nol (0) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas

pada model regresi, sehingga model regresi layak pakai untuk mengetahui WTP.

4.6 Metode Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas (X1, X2, X3 dan X4) dengan variabel terikat (Y) di Kecamatan Sungai

Kanan Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Analisis regresi linear berganda

(29)

Hasil Regresi Linier Berganda

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa pada kolom unstandardized coefficients

diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 1.529 + -0.84 X1+ 0,184 X2 +0.101 X3+ 0.038 X4

Persamaan regresi linier berganda dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 1.529, artinya bahwa variabel umur, pendidikan,

pendapatan dan jumlah tanggungan, dianggap konstan maka willings to

pay sebesar 1.529.

b. Variabel Umur mempunyai pengaruh yang negatif terhadap Willings To

Pay Harga Daging Sapi dengan koefisien menunjukkan sebesar - 0,184.

c. Variabel Pendapatan mempunyai pengaruh yang positif terhadap Willings

To Pay Harga Daging Sapi dengan koefisien menunjukkan sebesar 0,184

d. Variabel Pendidikan pengaruh yang negatif terhadap Willings To Pay

Harga Daging Sapi dengan koefisien menunjukkan sebesar 0,101.

Coefficientsa

Variabel Koefisien Sig.

(Constant) 1.529 .020 Tingkat Umur -.084 .280 Tingkat Pendapatan .184 .000 Tingkat Pendidikan .101 .443 Jumlah Tanggungan .038 .549 R2 = .214

F Sig = .000

(30)

e. Variabel Jumlah Tanggungan pengaruh yang positif terhadap Willings To

Pay Harga Daging Sapi dengan koefisien menunjukkan sebesar 0,038.

f. R Square sebesar 0.214 yang artinya WTP (Willings To Pay) harga daging

sapi menjelang lebaran dapat dijelaskan oleh tingkat umur, pendapatan,

pendidikan dan jumlah tanggungan sebesar 21,4% dan sisanya 79,6%

dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

g. Nilai signifikansinya (0.000) < 0,05 maka H0 diterima. Artinya variabel

umur, pendapatan,pendidikan dan jumlah tanggungan secara serentak

berpengaruh positif dan signifikan terhadp willings to pay harga daging

sapi menjelang lebaran.

Dari variabel-variabel tersebut penentuan variabel dominan dilakukan dengan

menggunakan tabel print out coefficient dari data dengan menggunakan bantuan

program SPSS (Statistican Product and Service Solution) dengan memakai

metode enter yang digunakan untuk melihat faktor mana yang paling dominan

mempengaruhi kesedian untuk membayar harga daging sapi menjelang lebaran.

Dengan asumsi: apabila nilai standarized coefficient variabel bebas memiliki nilai

tertinggi (tingkat probabilitas yang paling signifikan), dan juga nilai signifikansi

terkecil diantara variabel bebas lainnya. Kesimpulannya adalah variabel bebas

tersebut yang dominan berpengaruh terhadap variabel terikat.

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diperoleh nilai standarized coefficient

variabel tingkat pendapatan (X2) sebesar 0,184 yang merupakan variabel bebas

dengan nilai standarized coefficient tertinggi dan variabel yang memiliki nilai

(31)

merupakan variabel atau faktor yang dominan dalam kesedian membeli daging

sapi menjelang lebaran.

4.7 Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau

mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3 dan X4)

terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin

kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3 dan

X4) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.

Tabel 4.15 Koefisien Determinasi

Keterangan Tabel 4.14 :

a. R = 0.462 berarti hubungan (relation) antara tingkat umue, tingkat

pendapatan, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan terhadap Willings

to Pay sebesar 46,2%.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .462a .214 .181 .66073

a. Predictors: (Constant), Jumlah Tanggungan, Tingkat Pendidikan, Tingkat Umur, Tingkat Pendapatan

(32)

b. R Square sebesar 0.214 yang artinya WTP (Willings To Pay) harga daging

sapi menjelang lebaran dapat dijelaskan oleh tingkat umur, pendapatan,

pendidikan dan jumlah tanggungan sebesar 21,4% dan sisanya 79,6%

dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

c. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai

yangdiprediksi. Nilai Standard Error of Estimate 0.66073. Semakin kecil

StandardError of Estimate berarti model semakin baik.

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-T)

Uji T dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel Umur

(X1),Pendapatan (X2), Pendidikan (X3) dan Jumlah Tanggungan (X4)

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap WTP harga daging

sapi menjelang lebaran. Kriteria pengambilan keputusan :

Ho akan diterima bila thitung < t tabel, pada α = 5%

Ha akan diterima bila thitung > t tabel, pada α = 5 %

Nilai thitung diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS,

(33)

Hasil Uji T

Variabel Sig.

Dasar Keputusan

Ket

(Constant) .020 0.05 signifikan

Tingkat Umur .280 0.05 Tidak signifikan

Tingkat Pendapatan .000 0.05 signifikan

Tingkat Pendidikan .443 0.05 Tidak signifikan Jumlah Tanggungan .549 0.05 Tidak signfikan

Berdasarkan kriteriaujihipotesis, makadapat disimpulkan:

1. Variabel umur (X1), berpengaruh secara negatif tetapi tidak signifikan

terhadap wtp harga daging sapi hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,280)

> 0,05).

2. Variabel pendapatan (X2), berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap willings to pay harga daging sapi hal ini terlihat dari nilai

signifikan (0,000) < 0,05.

3. Variabel pendidikan (X3), berpengaruh secara positif dan tidak signifikan

terhadap willings to pay harga daging sapi hal ini terlihat dari nilai

signifikan (0,443) > 0,05.

4. Variabel jumlah tanggungan (X4), berpengaruh secara positif dan tidak

signifikan terhadap willings to pay harga daging sapi hal ini terlihat dari

(34)

3. Uji F

Uji F dilaksanakan untuk menguji apakah Variabel umur (X1), pendapatan

(X2), pendidikan (X3), jumlah tanggungan (X4) secara bersama- sama atau

serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap willings to pay harga

daging sapi (Y).

Langkah- langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Menentukan model hipotesis Ho dan Ha.

2. Mencari nilai Ftabel dengan cara menentukan tingkat

kesalahan (α) dan menentukan derajat kebebasan.

3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

4. Mencari nilai Fhitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS.

5. Kesimpulan

Tabel 4.17 Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 11.277 4 2.819 6.458 .000b

Residual 41.473 95 .437

Total 52.750 99

a. Dependent Variable: Willings To Pay

b. Predictors: (Constant), Jumlah Tanggungan, Tingkat Pendidikan, Tingkat Umur, Tingkat Pendapatan

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya (0.000) < 0,05 maka H0

diterima. Artinya variabel umur, pendapatan,pendidikan dan jumlah tanggungan

secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadp willings to pay harga

(35)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel umur (X1), berpengaruh secara negatif tetapi tidak signifikan

terhadap wtp harga daging sapi menjelang lebaran, variabel pendapatan

(X2), berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap willings to pay

harga daging sapi menjelang lebaran, variabel pendidikan (X3),

berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap willings to pay

harga daging sapi menjelang lebaran, variabel jumlah tanggungan (X4),

berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap willings to pay

harga daging sapi menjelang lebaran

2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar

responden bersedia untuk membayar daging sapi dengan harga Rp. 50.000

- Rp. 80.000sebanyak 51 orang responden

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Variabel yang paling berpengaruh dalam mempengaruhi variabel (Y)

adalah pendapatan. Sehingga untuk menjaga daya beli masyarakat agar

tetap mampu membeli daging sapi sesuai dengan kebutuhan rumah

tangganya diharapkan peran Pemerintah Daerah untuk dapat mejaga daya

(36)

2. Untuk menjaga harga daging sapi tetap stabil menjelang lebaran

diharapkan control yang ketat baik dari Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah untuk menjaga ketersedian pasokan daging sapi

menjelang lebaran dan juga menindak tegas spekulan harga daging sapi

menjelang lebaran.

3. Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, diharapkan untuk

peneliti selanjutnya dapat lebih menyempurnakan penelitian ini misalnya

(37)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LandasanTeori

2.1.1 PengertianDaging

Daging merupakan bahan pangan yang penting

dalammemenuhikebutuhan gizi.Daging adalah sekumpulan otot yang

melekat padakerangka.Istilah daging dibedakan dengan karkas.Menurut

Karyadi dan Muhillal

(2000;5).Dagingadalahbagianyangsudahtidakmengandungtulang,sedangka

nkarkas berupa daging yang belum dipisahkan dari tulang atau

kerangkanya.Proteinmerupakankomponenkimiaterpentingyangadadidalam

daging,proteinyangterkandung didalam daging berkisar 15-20 persen dari

berat bahan. Proteindaging lebih mudah dicerna dibanding yang berasal

dari nabati, sehingga proteinsangatbaik dibutuhkan untuk proses

pertumbuhan, perkembangan, danpemeliharaan

bagitubuh.Kebutuhanproteinpadaanakbalita2-2,5gramperkilogramberat

badan,sedangkanpadaorangdewasahanya1gramperkilogramberatbadan.

Selainmutuproteinyatinggi,padadagingterdapatpulakandunganasamamino

esensialyanglengkapdanseimbangsertakayaakanvitamindanmineralyang

diperlukan oleh tubuh. Berdasarkan keadaan fisik, daging

dapatdikelompokan menjadi : (1) daging segar yang dilayukan atau tanpa

pelayuan, (2)

Dagingsegaryangdilayukankemudiandidinginkan(dagingdingin),(3)Daging

segaryang didinginkan kemudian dibekukan (daging beku), (4) Daging

(38)

2.1.2. Proses PelayuanDaging

Hewan yang baru dipotong dagingnya lentur dan lunak, kemudianterjadi

perubahan-perubahan sehingga jaringan otot menjadi keras, kaku,

dantidak mudah digerakkan, keadaan inilah yang disebut dengan rigor

mortis (KaryadidanMuhillal, 2000; 7). Dalam kondisi rigor, daging

menjadi lebih alot dankeras dibandingkan dengan sewaktu baru dipotong,

jika dalam keadaan rigordimasak,

akanalotdantidaknikmat,untukmenghindaridagingdaririgor,dagingperlu

dibiarkan untuk menyelesaikan proses rigornya sendiri, proses

tersebutdinamakan proses aging(pelayuan).

Menurut Karyadi dan Muhillal (2000; 7) Pelayuan

adalahpenanganandaging segar setelah penyembelihan dengan cara

menggantung ataumenyimpan selama waktu tertentu pada temperatur

diatas titik beku daging (-1,50 C0),prosespelayuan dibantu dengan sinar

ultraviolet. Selama proses pelayuan,terjadi

aktivitasenzimyangmampumenguraikantenunanikatdaging,dagingmenjadi

lebihdapatmengikatair,bersifatlebihempuk,danmemilkiflavoryanglebih

kuat. Daging yang sudah berada di pasar atau swalayan adalah daging

yangtelah mengalami prosespelayuan.

Tujuan pelayuan daging:

1. Agar proses pembentukan asam laktat dari glikogen

ototberlangsungsempurna, sehingga pertumbuhan bakteri

akanterhambat.

(39)

3. Lapisan luar daging menjaadi kering, sehingga

kontaminasimikroba pembusuk dari luar dapatditahan.

4. Untuk memperoleh daging yang memiliki tingkat keempukan

optimumserta cita rasa yangkhas.

2.2 Teori Permintaan

2.2.1 Pengertian Permintaan

Teori permintaan terhadap suatu barang atau output menerangkan

bagaimana seseorang atau bahkan banyak konsumen sebagai pembeli untuk

meminta sesuatu barang yang tersedia di pasar. Jumlah barang yang diminta oleh

konsumen pada dasarnya tergantung kepada tingkat harga barang itu sendiri.

Adapun price effect terhadap jumlah barang yang diminta oleh konsumen

menunjukkan hubungan negatif yang sekaligus mencerminkan the law of

demand.(Nasution, dkk , 2012:7).

Menurut Dominick Salvatore (2005:94), permintaan akan suatu komoditas

timbul karena keinginan konsumen dan kemampuannya (dari hasrat dan keinginan

yang didukung dengan pendapatan) untuk membeli suatu komoditas. Teori

permintaan konsumen (consumer demand theory) mempostulatkan bahwa jumlah

komoditas yang diminta merupakan suatu fungsi dari atau bergantung pada harga

komoditas tersebut, pendapatan konsumen, harga komoditas yang berhubungan

(komplementer atau subtitusi), dan selera konsumen. Dalam bentuk fungsi, dapat

dituliskan sebagai berikut:

QdX = f (Px,I, Py, T)

Dimana :

Qdx = kuantitas komoditas X yang diminta oleh individu per periode waktu Px = harga per unit komoditas X

I = pendapatan konsumen

(40)

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada

berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu dan diikuti dengan daya beli.

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang yaitu:

2.2.2 Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPermintaan

Permintaan suatu barang ditentukan oleh banyak faktor.Diantaranyaadalah

(1) Harga barang itu sendiri, (2) Harga barang lain yang berkaitandengan barang

tersebut, (3) Pendapatan masyarakat, (4) konsumsi, (5) Jumlah penduduk, (6)

Ketersediaan barang (produksi), (Sukirno, 2004;76).

1. Harga barang itusendiri

Hukum permintaan menjelaskan sifat hubungan antara

permintaansuatu barang dengan tingkat harganya.Hukum permintaan

pada hakikatnyamerupakan

suatuhipotesayangmenyatakanmakinrendahhargasuatubarangmakama

kin banyak permintaan terhadap suatu barang tersebut.Sebaliknya,

makin tinggiharga suatu barang maka semakin sedikit permintaan

terhadap barang tersebut(caterisparibus).Harga suatu barang adalah

nilai tukar yang dinyatakan ataudiukur dengan uang (Gilarso, 2004;

70). Faktor harga sangat menentukanjumlah permintaan, hal tersebut

sesuai dengan hukum permintaan dimana jumlah barang yang

diminta berlawanan dengan perubahan harga dengan asumsi faktor

lainyang mempengaruhi dianggaptetap.

2. Harga barang lain sebagaisubstitusi

Hubungan yang disebabkan karena kenaikan harga menyebabkanpara

pembelimencaribaranglainyangdapatdigunakansebagaipenggantiterha

(41)

snyadanmenambah pembelian terhadap barang yang mengalami

penurunan harga.Selainitu kenaikan harga menyebabkan pendapatan

riil para pembeliberkurang.Pendapatan yang merosot memaksa para

pembeli untuk mengurangipembelianya

terhadapberbagaijenisbarangdanterutamabarangyangmengalamikenai

kan harga (Sukirno, 2003; 66).

3. Pendapatanmasyarakat

Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat

pentingterhadap permintaan berbagai barang.Perubahan pendapatan

selalumenimbulkan perubahan permintaan berbagai jenis barang

(Sukirno, 2003; 81).Bertambahnya penghasilan akan menyebabkan

permintaan barang atau produkbertambah (Rasyaf, 2000; 138), tetapi

perubahan dalam pendapatan juga akanmengakibatkan

berkurangnyapermintaanuntukkomoditiyangakandibeliterutamaolehr

umah tangga yang tetap atau berkurang pendapatanya (Lipsey,

1997;87).

4. Konsumsi

Menurut Keynes dalam Miller (2006; 21) konsumsi

didefinisikansebagai jumlah total barang dan jasa yang dibeli untuk

tujuan konsumsilangsung. Konsumsi merupakan salah satu penentu

utamapermintaan.

5. Jumlahpenduduk

(42)

menyebabkanjumlahbarangyangdimintaakanbertambah(Hidayat,200

3;25). Gilarso (2004; 25) mengatakan, jika jumlah pembeli suatu

barangtertentu

bertambah,makapadahargayangsamajumlahbarangyangdibelijugaaka

n bertambah, hal ini dapat terjadi karena pertambahan jumlah

pendudukdan perbaikan transportasi. Makin banyah jumlah

penduduk, semakin besar pula barang yang dikonsumsi (Soekartawi,

2003;121).

Pertambahan penduduk tidak dengan sendirinyamenyebabkan

pertambahan permintaan.Pertambahan penduduk diikuti

olehperkembangan

dalamkesempatankerja.Lebihbanyakorangyangakanmenerimapendap

atan menambah daya beli dari masyarakat itu sendiri. Daya beli yang

bertambahinilah yang nantinya akan menaikkan atau menurunkan

jumlah permintaan(Sukirno, 2003;72).

6. Ketersediaan Barang(Produksi)

Produk peternakan umumnya memiliki harga yang relatiftinggi

dibandingkan dengan komoditas pertanian lainya, permintaan

produkpeternakan

berkaitaneratdengandayabelikonsumen.Semakinmeningkatnyapenda

patan

masyarakatmenyebabkanpermintaanakanproduk-produkyangbermututinggi semakin meningkat. Seiring dengan

meningkatnya penghasilanmasyarakat

menyebabkanpeningkatanpembelianterhadapsuatubarangatauproduky

(43)

permintaan atau skedul permintaan adalah hubungan antara jumah barang yang

konsumen bersedia membei dengan harga barang tersebut. Kurva permintaandapat

terjadi perubahan yaitu apabila terjadi perubahan harga, maka hanya

akanmempengaruhi jumlah barang yang diminta, sehingga pergerakan akan

selaluberada di sepanjang kurva permintaan.Tetapi apabila terjadi perubahan

dalfaktor-faktor lain selain harga barang itu sendiri yang memengaruhi jumlah

barang yang dibeli, kita sebut perubahan-perubahan ini sebagai pergeseran dalam

permintaan. Permintaan bertambah atau berkurang saat jumlah yang diminta pada

setiap tingkat harga bertambah atau berkurang (Samuelson dan Nordhaus, 2003).

Perubahan dan pergeseran tersebut dapat dilihat dari gambar 2.1

Gambar 2.1

Gerakan Sepanjang Kurva permintaan

Pada Gambar 2.1 di atas, diketahui bahwa harga es krim naik dari $1.00

menjadi $2.00 sebagai akibat dari adanya pajak (tax).Peningkatan harga es krim

ini mengakibatkan jumlah permintaan es krim turun dari 8 menjadi 4, dan terjadi

pergerakan di sepanjang kurva permintaan yaitu dari titik A ke B.

Kurva permintaan akan bergeser ke kanan atau ke kiri jika terdapat

perubahan-perubahan ke atas permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor

(44)

Gambar 2.2

Pergeseran Kurva Permintaan

DariGambar 2.2 diatas untuk barang normal, apabila pendapatan

konsumen meningkat, maka jumlah barang yang diminta akan meningkat pula dan

kurva permintaan akan bergeser ke kanan.Sedangkan untuk barang inferior,

apabila pendapatan konsumen meningkat, maka jumlah barang yang diminta akan

turun dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri.

2.2.3 Elastisitas Permintaan

Hubungan kuantitatif antara harga dan kuantitas yang dibeli dianalisis

dengan menggunakan konsep elastisitas yang sangat penting. Elastisitas

permintaan adalah derajat (persentase) perubahan harga sesuatu barang (output)

yang mempengaruhi persentase perubahan jumlah barang yang diminta sehingga

dinyatakan sebagai price elasticity of demand (Nasution, dkk 2012 : 15).

Elastisitas permintaan didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam

kuantitas yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga dimana

kuantitas yang diminta adalah variabel yang tak bebas, atau perubahan tingkat

harga suatu barang mempengaruhi perubahan jumlah barang yang diminta

(45)

determinan dari permintaan, diantaranya : (Nicholson, 2002:133)

1. Elastisitas harga terhadap permintaan.

Yaitu perubahan persentase kuantitas barang sebagai reaksi

perubahansebesar 1 persen pada harga.

eq,p = persentase perubahan Q

Jika �,> 1, maka permintaan barang tersebut elastis, artinya perubahan

harga sebesar 1 persen merubah jumlah barang yang diminta dengan

persentase yang lebih besar. Jika ��,= 1, maka permintaan barang tersebut

elastis uniter, artinya perubahan harga sebesar 1 persen merubah jumlah

barang yang diminta dengan perubahan yang sama besar. Jika �,< 1,

maka permintaan barang tersebut inelastis, artinya perubahan harga

sebesar 1 persen merubah jumlah barang yang diminta dengan persentase

yang lebih kecil.

2. Elastisitas pendapatan terhadap Permintaan

Yaitu perubahan persentase pada kuantitas barang yang diminta

sebagaireaksi terhadap perubahan pendapatan sebesar 1 persen.

eq,I = persentase perubahan Q

Jika 0 <�,< 1, maka komoditi tersebutadalah barang kebutuhan

pokok,dimana perubahan jumlah barang yang diminta searah dengan

perubahanpendapatan walaupun lebih kecil dari satu. Jika ��,> 0, maka

komoditi ituadalah barang normal, dimana perubahan jumlah barang yang

(46)

pendapatan.Jika �,>1,maka komoditi itu adalah barang mewah, dimana

perubahan jumlah barangyang diminta searah dengan perubahan

pendapatan dan lebih besar dari satu.

3. Elastisitas Harga Silang.

Yaitu persentase perubahan pada kuantitas barang yang diminta sebagai

reaksi terhadap perubahan 1 persen harga barang lain (P’)

eq,P = persentase perubahan QX

persentase perubahan PY

= ∂QX

∂PY . PY

QX

Jika �,>0, maka kedua barang itu merupakan barang substitusi.

Jika ��,<0, maka kedua barang itu merupakan barang komplementer.

Jika ��,= 0, maka kedua barang itu tidak berhubungan (bebas).

2.2.4 Keinginan, Kebutuhan, danPermintaan

Awaldarisuatupemasaranbermuladalamupayapemenuhankebutuhan yang

mendasar serta diikuti dengan semakin bertambahnya keinginandan berbagai

permintaan manusia yang didapatkan pada penawaran barang yangrelatif

terbatas. Menurut Kotler (2000; 6) pengertian kebutuhan

manusiaadalahsuatukeadaanakansebagiandaripemuasandasaryangdirasakanataudi

sadari.Sedangkan pengertian keinginan manusia adalah hasrat untukmemperoleh

pemuas-pemuas tertentu untuk kebutuhan yang lebihdalam.

MenurutKotler(2000;23)Kebutuhanmanusiamerupakansesuatuyang telah

ada dalam diri manusia, sehingga secara naluri manusia akanlebih cenderung

bergerak searah upaya pemenuhan kebutuhanya, sedangkankeinginanmanusia

cenderung kearah upaya pemenuhan tingkat kepuasanmanusia.

Adapun jenis kebutuhan menurut Kotler (2000; 23) yaitu:

1. Kebutuhan yang dinyatakan

(47)

3. Kebutuhan yang tidakdinyatakan

4. Kebutuhankesenangan

5. Kebutuhanrahasia

Refleksi dari berbagai kebutuhan dan keinginan tersebut

tercermindalambentuk permintaan.Konsep permintaan dicerminkan dalam

hubunganantara barangyangdiinginkandanharga(Sukirno2002;30).

.Khususuntukkomoditas pertanian dalam hal ini daging sapi maka proyek

permintaan akan sangatdi pengaruhi oleh banyakhal.

Menurut Soekartawi (2003; 114), permintaan komoditas pertaniansecara

umum merupakan suatu permintaan yang dibutuhkan dan dibeli konsumendalam

waktu tertentu dan dengan harga yang berlaku saat itu. Oleh karenaitu,

permintaan akan sangat dipengaruhi oleh harga suatuproduk.

2.3 PengertianHarga

Istilah mengenai harga untuk berbagai produk tidak selalu samadan dengan

berbagai nama. Harga adalah ukuran atau nilai dari suatu barangmaupun jasa

yang dinominalkan dalam bentuk angka. Harga merupakan satu-satunyaunsur

dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan(Kotler,

2000;53).

Harga merupakan salah satu unsur terpenting dalam

menentukanpangsapasardanprofitabilitas.Umumnyapelangganpalingpekaterhada

phargauntukproduk yang bernilai tinggi atau sering dibeli.Mereka kurang peka

terhadapharga untuk barang yang bernilai rendah atau barang yang jarang dibeli

(Kottler,2000, 215).

(48)

pendapatan masyarakat menyebabkan permintaan akan produk-produkyang

bermutu tinggi semakin meningkat. Seiring dengan meningkatnyapenghasilan

masyarakat menyebabkan peningkatan pembelian terhadap suatu barangatau

produk yang lebih baik (Rasyaf, 2000;145).

Menurut Swastha (2004; 25), harga adalah jumlah uang(ditambah

beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasidaribarangbesertapelayanannya.Darikeduadefinisitentanghargatersebut

diatas,dapatdisimpulkanbahwahargaadalahnilaisuatubarangatau

jasayangdiukurdengansejumlahuangyangdikeluarkanolehpembeliuntuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang atau jasa berikutpelayanannya.

Dalam menyusun kebijakan penetapan harga, perusahaan mengikutiprosedur

enam tahap penetapan harga yaitu : (Swastha, 2004;55):

1. Perusahaan memilih tinjauan penetapanharga

2. Perusahaan memperkirakan kurva permintaan, probabilitas

kuantitasyang akan terjual pada tiap kemungkinanharga

3. Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya bervariasi pada

berbagailevel produksi dan pada berbagai level akumulasi

pengalamanproduksi

4. Perusahaan menganalisa biaya, harga, dan tawaranpesaing.

5. Perusahaan menyeleksi metode penetapanharga

2.4 Pendapatan

Lipsey (1997; 63) mengemukakan bahwa kenaikan pendapatanrumah

tangga akan menyebabkan lebih banyak komoditi yang akan diminta padasetiap

tingkat harga. Kenaikan pendapatan konsumen biasanya akan menaikan

(49)

Perubahan dalam distribusi pendapatan akan menyebabkannaiknya

permintaan untuk komoditi yang dibeli terutama oleh rumah tanggayang

memperoleh tambahan pendapatan. Namun perubahan dalam distribusi

pendapatan akan mengakibatkan berkurangnya permintaan untuk komoditiyang

akan dibeli terutama oleh rumah tangga yang berkurangpendapatannya.

2.5 PengertianKonsumsi

Konsumsi adalah suatu aktifitas memakai atau menggunakan

suatuproduk barang atau jasa yang dihasilkan oleh para produsen.Perusahaanatau

perseorangan yang melakukan kegiatan konsumsi disebut

konsumen.MenurutChaney (2003; 54) konsumsi adalah seluruh tipe aktifitas

sosial yangorang

lakukansehinggadapatdipakaiuntukmencirikandanmengenalmereka,selain

(sebagai tambahan) apa yang mungkin mereka lakukan untuk hidup. Gagasan

bahwa konsumsi telah menjadi atau sedang menjadi fokus utama

kehidupansosial dan nilai-nilai kultural mendasari gagasan lebih umum dari

budayakonsumen.

Konsumsi adalah takaran jumlah suatu barang maupun jasayang

dipergunakan atau dipakai oleh konsumen, dan tingkat konsumsi yaknikuantitas

suatuprodukyangsudahpaten,ataujadiyangdibeliolehkonsumenpersatuan

waktusatubulanyanglalu(Sukirno,2004;113).Sedangkanfaktor-faktoryang

mempengaruhitingkatkonsumsisuatuprodukialahvariabel-variabelyangikut

menentukan naik dan turunnya dan seberapa besar pengaruhnya terhadaptingkat

(50)

urutan tanda-tanda dan penyatuan kelompok. Jadi konsumsiitu sekaligus sebagai

moral (sebuah sistem ideologi) dan sistem komunikasi,struktur

pertukaran.Dengankonsumsisebagaimoral,makaakanmenjadifungsisosial yang

memiliki organisasi yang terstruktur yang kemudian memaksamereka mengikuti

paksaan sosial yang takdisadari.

Chaney (2003; 47) menambahkan, gagasan bahwa konsumsi telahmenjadi

atau sedang menjadi fokus utama kehidupan sosial dan

nilai-nilaikulturalmendasari gagasan lebih umum dari budaya konsumen.

MenurutBaudrillard,

(2004;30)kitahidupdalameradimanamasyarakattidaklagididasarkanpadapertukaran

barang materi yang berdaya guna, melainkan pada komoditassebagaitanda dan

simbol yang signifikansinya sewenang-wenang dantergantung kesepakatan dalam

apa yang disebutnya kode. Pada saat ini telahterbentuk masyarakat konsumen,

yaitu masyarakat dimana orang-orangberusaha menginformasikan, meneguhkan

identitas dan perbedaannya, sertamengalami kenikmatan melalui tindakan

membeli dan mengkonsumsi sistem tandabersama.

2.6 Subtitusi

Menurut Sukirno (2000; 80), sesuatu barang dinamakan barangpengganti

kepada sesuatu barang lain apabila ia dapat menggantikan fungsi dari baranglain

tersebut.Hargabarangpenggantidapatmempengaruhipermintaanbarangyang dapat

digantikannya. Sekiranya harga barang pengganti bertambah murah,maka barang

yang digantikannya akan mengalami pengurangan dalampermintaan.

2.7 PengertianProduksi

(51)

organisasiyangmenghasilkan barang dan jasa disebut produsen (Rasyaf,

2000;201).

Produksiadalahsuatukegiatanyangmenghasilkanoutputdalambentuk barang

maupun jasa. Menurut Sugiarto (2005; 75), produksi adalah suatukegiatan

yangmengubahinputmenjadioutput.Kegiatantersebutdalamekonomisbiasa

dinyatakan dalam fungsi produksi. Sedangkan menurut Suparmoko (2000;92),

Produksi adalah hubungan teknis antara faktor produksi dan barang

produksiyang

dihasilkandalamprosesproduksi.Dalambentukumumnyapadajumlahfaktor

produksi yang digunakan.

2.8 Konsep Kesediaan Untuk Membayar (Willingness to Pay)

Willingness to Payatau kesediaan untuk membayar adalah kesediaan

individu untuk membayar terhadap suatu kondisi lingkungan atau penilaian

terhadap sumberdaya alam dan jasa alami dalam rangka memperbaiki kualitas

lingkungan. Dalam WTP dihitung seberapa jauh kemampuan setiap individu atau

masyarakat secara agregat untuk membayar atau mengeluarkan uang dalam

rangka memperbaiki kondisi lingkungan agar sesuai degan kondisi yang

diinginkan.WTP merupakan nilai kegunaan potensial dari sumberdaya alam dan

jasa lingkungan (Hanley dan Spash, 1993).

Beberapa pendekatan yang digunakan dalam penghitungan WTP untuk

menghitung peningkatan atau kemunduran kondisi lingkungan adalah:

1. Menghitung biaya yang bersedia dikeluarkan oleh individu untuk

(52)

2. Menghitung pengurangan nilai atau harga dari suatu barang akibat

semakin menurunnya kualitas lingkungan.

3. Melalui suatu survey untuk menentukan tingkat kesediaan masyarakat

untuk membayar dalam rangka mengurangi dampak negatif pada

lingkungan atau untuk mendapatkan lingkungan yang lebih baik.

Penghitungan WTP dapat dilakukan secara langsung (direct method)

dengan melakukan survey, dan secara tidak langsung (indirect method),

yaitu penghitungan terhadap nilai dari penurunan kualitas lingkungan yang

telah terjadi. Dalam penelitian ini penghitungan WTP dilakukan secara

langsung (direct method), dengan cara survey dan melakukan wawancara

dengan masyarakat.

2.8.1 Metode Perhitungan Nilai Willingness to Pay

Terdapat empat metode untuk memperoleh penawaran besarnya nilai

Willingness to Pay responden (Hanley dan Spash, 1993), yaitu :

1. Metode tawar menawar (Bidding Game)

Metode ini dilaksanakan dengan menanyakan kepada responden apaka

bersedia membayar/menerima sejumlah uang tertentu yang diajukan

sebagai titik awal (starting point).Jika “Ya” makin besarnya nilai uang yang

diturunkan/dinaikkan sampai ke tingkat yang disepakati.

2. Metode pertanyaan terbuka (Open-Ended Question)

Metode ini dilakukan dengan menanyakan langsung kepada responden

berapa jumlah maksimal uang yang ingin dibayarkan atau jumlah minimal

(53)

diberikan dan metode ini tidak menggunakan nilai awal yang ditawarkan

sehingga tidak akan timbul akan timbul bias titik awal. Sementara

kelemahan metode ini adalah kurangnya akurasi nilai yang diberikan dan

terlalu besar variasinya.

3. Metode kartu pembayaran (Payment Card)

Metode ini menawarkan kepada responden satu kartu yang terdiri dari

berbagai nilai kemampuan untuk membayar atau kesediaan untuk menerima

dimana responden tersebut dapat memilih nilai maksimal atau nilai minimal

yang sesuai dengaan preferensinya. Pada awalnya, metode ini

dikembangkan untuk mengatasi bias titik awal dari metode tawar-menawar.

Untuk meningkatkan kualitas metode ini terkadang diberikan semacam nilai

patokan yang menggambarkan nilai yang dikeluarkan oleh orang dengan

tingkat pendapatan tertentu bagi orang di lingkungan yang lain.

Kelebihan metode ini adalah memberikan semacam stimulan untuk

membantu responden berpikir lebih leluasa tentang nilai tertentu, seperti

pada teori tawar-menawar.Untuk menggunakan metode ini, diperlukan

pengetahuan statistik yang relatif baik.

4. Metode Pertanyaan Pilihan Dikotomi (Close-Ended Referendum)

Metode ini menawarkan responden jumlah uang tertentu dan menanyakan

apakah responden mau membayar atau tidak sejumlah uang tersebut untuk

memperoleh kualitas lingkungan tertentu apakah responden mau menerima

atau tidak sejumlah uang tersebut sebagai kompensasi atau diterimanya

(54)

dari beberapa variabel yang diduga akan mempengaruhi nilai Willingness to

Pay masyarakat jika ada peningkatan pelayanan di Kabupaten Mandailing

Natal. Beberapa variabel yang digunakan adalah :

1. Umur Responden

Masyarakat yang membeli daging bervariasi umurnya karena itu perlu

diteliti apakah umur responden berpengaruh terhadap kesediannya untuk

membayar harga daging sapi.

2. Tingkat Pendapatan Responden

Tingkat pendapatan responden sangat berpengaruh terhadap besarnya nilai

Willingness to Payyang ingin dibayarkan oleh masyarakat untuk membeli

daging sapi menjelang lebaran.Asumsi yang berlaku adalah semakin tinggi

pendapatan responden maka semakin besar pula nilai Willingness to Pay

yang akan dibayarkan oleh responden tersebut. Satuan yang digunakan

adalah Rupiah.

3. Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap

sumber daya alam yang umumnya digunakan secara bebas dan tidak

memerlukan biaya.Variabel ini dinilai berpengaruh karena umumnya

masyarakat dengan tingkat pendidikan lebih baik cenderung lebih

memahami nilai ekonomi dari sumber daya yang semakin terbatas

jumlahnya dan menjadi barang ekonomi akibat kelangkaan yang terjadi.

Asumsi yang berlaku adalah semakin tinggi tingkat pendidikan responden,

maka besar pula Willingness toPay yang akan dibayarkan untuk iuran air.

(55)

skor-skor sebagai berikut :

a. Skor 0 untuk responden yang tidak bersekolah

b. Skor 1 untuk responden dengan pendidikan terakhir SD/Sederajat

c. Skor 2 untuk responden dengan pendidikan terakhir SMP/Sederajat

d. Skor 3 untuk responden dengan pendidikan terakhir SMA/Sederajat

e. Skor 4 untuk responden dengan pendidikan terakhir Perguruan Tinggi

4. Tingkat Harga Daging Sapi di Kecamatan Sungai Kanan, Kab Labusel

Hukum permintaan menjelaskan sifat hubungan antara permintaansuatu barang

dengan tingkat harganya.Hukum permintaan pada hakikatnyamerupakan

suatuhipotesayangmenyatakanmakinrendahhargasuatubarangmakamakin

banyak permintaan terhadap suatu barang tersebut.Sebaliknya, makin

tinggiharga suatu barang maka semakin sedikit permintaan terhadap barang

tersebut(caterisparibus).Harga suatu barang adalah nilai tukar yang

dinyatakan ataudiukur dengan uang (Gilarso, 2004; 70). Faktor harga sangat

menentukanjumlah permintaan, hal tersebut sesuai dengan hukum permintaan

dimana jumlah barang yang diminta berlawanan dengan perubahan harga

dengan asumsi faktor lainyang mempengaruhi dianggaptetap.

5. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga dalam tiap rumah tangga sangat

mempengaruhi jumlah permintaan daging sapi yang dikonsumsi tiap

keluarga.Maka kesediaan membayar dalam tiap rumah tangga keluarga

berbeda karena faktor jumlah tanggungan keluarga.Dan setiap anggota

(56)

semakin kecil angka tanggungan keluarga masyarakat yang mengkonsumsi

daging sapi maka semakin besar pula nilai Willingness to Pay yang rela

dibayarkan oleh masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas dapat lebih dipahami pada alur kerangka

konseptual penelitian dibawah ini :

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

2.9 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

N

Rumusan Masalah Model

(57)
(58)
(59)
(60)

kelompok

1.Bagaimanakah karakteristik masyarakat yang memanfaatkan air bersih dengan proyek WSLIC? 2.Berapakah estimasi dari besarnya nilai WTP masyarakat terhadap peningkatan pelayanan dan perbaikan aliran air dengan proyek WSLIC di Desa Situdaun Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor?

3.Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan masyarakat dalam membayar iuran air untuk peningkatan pelayanan BPS dalam mengelola WSLIC dan perbaikan aliran air di Desa Situdaun Kecamatan Tenjolaya

Kabupaten Bogor?

(61)

WTP masyaraka t pengguna air

kelompok ketiga.

2.10 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian pada kerangka konseptual penelitian dan

diformulasikan hipotesis sebagai berikut :

1. Umur, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan

berpeengaruh positif dan signifikan terhadap willingness to pay di

Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhan Batu Selatan.

2. Untuk mengetahui besar tingkat membayar daging sapi dalam menghadapi

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah Ternak di Kec. Sungai Kanan berdasarkan Jenisnya Tahun 2015
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.5 Distribusi Responden BerdasarkanPekerjaan
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Latar belakang permasalahan ini adalah berdasarkan observasi di sekolah- sekolah menengah pertama se-Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes didapatkan informasi bahwa

pengendalian kualitas proses produksi di PT Karunia Alam Segar dilakukan supaya tidak terjadi banyak produk yang cacat yang disebabkan kesalahan selama dalam proses

Detergent is effective in cleansing action in sea water // When detergent is used, the oily stains is removed//. When detergent is used ,no scum is formed// when soap is used ,

relatifsingkat serta biaya operasi pemboran yang rendah.Dala mtugas akhir ini, akan di evaluasi kinerja dari matabor yang telahdi gunakan di Lapangan Babat-Kukui yaitu pada sumur

Hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini, agar mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana

Lihat juga Muhammad Munir Sa’aduddin, Dirasat fi Tarikh al-Tarbiyah ‘inda al-Muslimin, (Beirut: Beirut al-Mahrusah, 1995), hal.. yang kuat atas pendidikan Islam, maka pendidikan

melaksanakan kajian teknis dan desain serta penyusunan rencana teknik penataan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman.. menyiapkan

Metode penelitian ini menggunakan Research &amp; Development (R&amp;D) dengan metode pengumpulan data berupa wawancara pada pakar materi, pakar media, dan guru biologi, dan