• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sifat Fisik dan Mekanik Oarenkhim Pelepah dan Batang Tandan Sawit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sifat Fisik dan Mekanik Oarenkhim Pelepah dan Batang Tandan Sawit"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 0216-3365

6

Terakreditasi "A"

SK No. 395/DIKTI/Kep/2000

-.;

(2)

Technicnl

Paper

SlFAT FlSlK DAN MEKANIK PARENKHIM PELEPAH DAN

BATANG TANDAN SAWlT

(Physical and Mechanical Properties of parenchyma of leaf and fruits stem of palm oil )

Yazid lsmi lntara I , I Nengah suastawa2, Radite Praeko Agus setiawan2

Abstract

Physical and mechanical properties of parenchyma of leaf and fruits stem of palm oil are basic data in designing of harvesting machine of palm oil, which had never been provided yet. The output of this research were the mechanical properties (i.e. modulus of elasticity (E), tensile strength (a), poisson ratio (v) and coefficient of friction (p), which needed for analyses on specific cutting force of parenchyma of leaf and fruits sten? of palm oil.

Keywords: Physical and mechanical properties, palm oil, parenchyma

PENDAHULUAN

Sebagai produk andalan nasional. minyak sawit mempunyai prospek yang cukup cerah untuk pertumbuhan ekspor komoditi perkebunan, bila dibandingkan dengan produk minyak nabati lainnya. Usaha untuk meningkatkan produksi masih terus diusahakan di antaranya dengan perluasan areal perkebunan kelapa sawit oleh perkebunan besar negara, perkebunan besar swasta dan perkebunan besar rakyat (Ditjenbun, 2001).

Panen adalah kegiatan mengambil hasil dari suatu usaha penanaman (budidaya), yaitu memotong tandan matang, memuogut dengan mengutip hasil panen, mengangkut hasil panen ke pabrik (Rea Kaltim, 1996). Penelitian yang berhubungan pemanenan sawit sangat penting namun saat ini belum

banyak dilakukan, padahal tingkat produksi sawit sangat ditentukan oleh proses pemanenan sawit.

Pemanenan tandan kelapa sawit di Indonesia saat ini masih dilakukan dengan alat-alat sederhana, yaitu alat yang dinamakan dodos dan egrek. Dodos adalah pisau yang digunakan untuk memotong pelepah maupun tandan dengan cara d~sodok. Egrek adalah pisau berbentuk sabit digunakan untuk memotong pelepah maupun tandan dengan cara ditarik. Cara pemanenan ini membutuhkan tenaga kerja dan waktu k e r j a y a n g l a m a , j u g a a k a n mengakibatkan susut panen yang cukup tinggi.

Proses pemanenan sawit merupakan mekanisme pemotongan pelepah dan batang tandan sawit (Rea Kaltim, 1996). M e k a n i s m e p e m o t o n g a n d a l a m pemanenan sawit tersebut sangat penting

1

Staf Pengajar Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian UNMUL. Samarinda.

2

(3)

Vol 19

No. 2

September

2005

-

dilakukan penelitian. Pada saat ini penelitian dasar pernotongan bagian pelepah dan batang tandan sawit belum ada. Penelitian maupun publikasi berkaitan dengan sifat fisik dan mekanik pelepah rnaupun tandan kelapa sawit juga masih belum tersedia oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan

gesek yang penting dilakukan, sesuai pendapat Sitkei (1986), bahwa gesekan

(friction) dalarn banyak kasus sangat menentukan pada semua b i d a n g mekanisasi pertanian.

Data-data yang berkaitan dengan sifat fisik dan mekanik pelepah dan batang

I tandan kelapa sawit akan sangat

pengukuran sifat fisik dan mekanik pada diperlukan dalarn mernpelajari analisis

bagian parenkhim pelepah dan batang mekanisme pemotongannya. Analisa

tandan sawit seperti pengukuran koefisien gaya pemotongan spesifik perlu ditunjang

1

2004 P seba

I

Gambar 1. Pengambilan bahan untuk uji pemotongan pelepah dan tandan sawit

BAl

Pen 1) 1 F

I.

2)

L

C

F

3)

L

S

IF P Agu:

[image:3.513.29.400.193.640.2]
(4)
(5)

1

dengan sifat fisik dan mekanik bahan, 1 antara lain modulus elastisitas (E),

j

poisson ratio ( v ) , tensile strength (a) dan

/

koefisien gesek ( p ) .

Penelitian i n i bertujuan untuk : 1) mernpelajari sifat fisik tanaman kelapa sawit, khususnya pelepah dan batang tandan sawit.

2) rnemperoleh sifat mekanik jaringan parenkhim tandan dan pelepah kelapa sawit yang berkaitan d e n g a n r n e k a n i s r n e p e r n o t o n g a n n y a

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan di:

1 ) Laboratorium Teknik Mesin Budidaya Pertanian (di Leuwikopo) Departemen Keteknikan Pertanian IPB

2) Laboratorium kekuatan bahan. Departernen Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB

3) Lahan praktek perkebunan kelapa sawit Cikabayan, Fakultas Pertanian IPB.

Penelitian berlangsung dari bulan Agustus 2003 sampai dengan bulan April 2004.

Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Alat pengukur koefisien gesek 2. Universal Testing Machine (UTM)

a. AMSLER (Tipe 120, Machine Nr 381, K o m Nr 1 7 9 8 , 1 9 7 3 ) b. BALD WIN (UTM)

3. Deflecto meter (Mitutoyo Japan, 0.01 - 10 mm, No. 2046-08, Shock Proof) 4. Penggaris, Mistar lngsut Dan Busur, Protractor (CCKL Creator U.S Pat. 4,7666,675)

5. Timbangan analitik, Pisau Cutter, Golok.

Tanaman kelapa sawit yang dipakai dalarn pengambilan sebagai bahan uji adalah diarnbil dari kebun praktikurn Jurusan Budidaya Pertanian di Cikabayan IPB Darmaga Bogor, sepeti tampak pada Gambar 1.

[image:5.514.30.401.450.632.2]

Pelepah daun kelapa sawitdiambil dari pelepah sawit sebagai pelepah duduk, dengan pengarnbilan sampel pada bagian 12 cm dari pangkal petiolus, dimana s e l a n j u t n y a p e n g u j i a n h a n y a rnenggunakan bagian jaringan parenkhirn dengan ukuran 9 cm x 4 cm x 2.5 cm untuk sifat mekanik bahan (Gambar 1). Batang tandan sawityang digunakan dalarn pengujian ini merupakan potongan tangkai tandan buah hanya rnenggunakan bagian jaringan parenkhim dengan ukuran 9 cm x 4 cm x 2.5 crn untuk sifat mekanik bahan (Gambar 1).

(6)

Vol

19

No.

2 September 2005

Untuk menganalisis karakteristik tandan dan pelepah tersebut dilakukan: 1) Pengukuran diameter: a) batang tandan buah, b) tandan buah segar, dan c) pelepah daun

2) Pengumpulan data berat dan panjang: a) tandan buah segar dan b) pelepah sawit

3) Pengukuran sudut yang terbentuk dan jarak: a) antara tandan buah dan batang, b) antara pelepah daun dan batang, c) antara pelepah dan pelepah, d) antara tandan dan pelepah.

Skema pengukuran sifat mekanik bahan uji parenkhim pelepah dan tandan sawit adalah seperti pada Gambar 2. Pengukuran tersebut ditujukan untuk mendapatkan nilai : modulus elastisitas (E), 2) poisson ratio (v), 3) yield strength (a), dan 4) strain (E)

Untuk menghitung modulus elastisitas digunakan rumus:

Strength maksimum dihitung dengan menggunakan rumus:

Dengan geometri sederhana (Gambar 3), kemiringan maksimum adalah:

Lenturan maksimum A terjadi ditengah- tengah, karena simetris. Karena A kecil

maka PB dapat dianggap sama dengan

1/2 L. Pada 06 = R dan OP = R - A , sehingga dengan menggunakan dalil pythagoras dalam segi tiga OBP didapat:

O B ~ =

oP2

+

P B ~

R' = (R - A ) ~

+

( 0 . 5 ~ ) ~ (5)

= R' - 2RA

+

A'

+

( 0 . 2 5 ~ ) ' sehingga

2RA = ( 0 . 2 5 ~ ) '

+

A'

dimana:

E : modulus elastisitas (daN/cm) maka

P . beban (kg)

L : bentang (cm)

[image:6.514.33.402.291.619.2]

I : inersia (cm4) A : lendutan (cm)

Gambar

3.

Skema cara mendapatkan nilai

R

dalam perhitungan strength maksimum metode bending

120

!

diman

Uilffl.\. :

I E :

R :

Ylf,,, :

Norm:

E :

diman

D r r r r r r :

E :

Poissc

v

=

diman 1' :

,

Koefis melint permL pemotc apprat 4. Ara sawit i

(7)

dimana:

a,r,ny : strength maksimum

plat besi merupakan serat yang terpotong. Parenkhim dari pelepah dan batang

netral) masing rata-rata berat basah 61.52 gram

Y,,,,., : jarak dari sumbu netral terhadap dan 73.03 gram. berat kering 11.88 gram

serat yang paling tegang dan 13.17 gram, serta kadar air adalah

0.80 % dan 0.81 %.

Normal strain dihitung dengan rumus Menurut Suastawa dan Radite (1 998),

koefisien gesek antara bahan dengan 0

& = - permukaan material mengunakan

c

(7) persamaan berikut :

arr,crr : srrengrn maKslmum

(T E . strain

dimana :

Poisson ratio dihitung dengan rumus P : koefisien gesek

r,,rnr : tegangan gesek maksimum terukur

&lateral

v=-

(8) a : tegangan normal yang diberikan

&axial

Menurut Suastawa, Okamoto dan Torii

dimana: (1998), hubungan antara tegangan gesek

Koefisien gesek (P) antara permukaan normal (UN) maka tegangan gesek (r)

I mel~ntang parenkhim pelepah dengan akan meningkat searah peningkatan

1 permukaan plat besi (bahan pisau perpindahan relatif (s).

1

pemotong), diukur dengan menggunakan Pengukuran sifat mekanik bahan

appratus uji gesek seperti pada Gambar untuk mendapatkan koefisien gesek

dilakukan terpisah dan menggunakan

Bahan ujl beban C ~ n c ~ n sensor Adaptor Motor d~sket

C

f

[image:7.514.23.395.468.636.2]

Plat bes~ Strain gage Brldge box Straln amp dan ADC Personal komputer

Gambar

4.

Metode pengukuran koefisien gesek parenkhim sawit
(8)

Vol

19 No. 2 September 2005

bahan parenkhim sawit dengan plat besi (bahan pembuat pisau potong), alat uji berupa apparatus uji gesek. Menurut Suastawa, Okarnoto dan Torii (1 998) pengolahan data pengukuran koefisien gesek dapat dihitung dengan formula:

dimana : F : gaya gesek

A : luas area dibawah kotak gesek

N : gaya normal

HASlL DAN PEMBAHASAN

Pengarnatan bagian anatorni dari pelepah dan tandan sawit dapat ditunjukkan pada Gambar 5. Anatorni penampang potongan pelepah dan tandan tersebut terdiri dari bagian - bagian jaringan penyusun struktur tanaman.

Potongan pelepah terdiri bagian kulit keras yang terdiri dari jaringan epidermis, kolenkhirn dan sklerenkhirn. Bagian lebih lunak dibagian tengah adalah jaringan

parenkhirn, bagian jaringan ini digurlakan sebagai bahan uji. Penentuan bahan uji rnerupakan sebagai awal suatu penelitian untuk rnencapai penelitian pernotongan bentuk keseluruhan pelepah utuh. Bagian parenkhim lebih rnudah dalarn pengukuran pada skala laboratoriurn. M e n u r u t P e r r s o n ( 1 9 8 7 ) , b a h w a pengetahuan dari suatu struktur tanarnan sangat diperlukan untuk rnengetahui reaksi daii bahan tanarnan terhadap gaya pernotongan dan deforrnasi. Hal tersebut juga a k a n rnemperrnudah u n t u k

rnenemukan logical solution untuk

r n e n g e r n b a n g k a n d e s a i n a l a t pernotongan.

Hasil pengarnatan dari sifat fisik secara langsung dilapangan pada tanaman kelapa sawit dapat dilihat pada Tabel 1.

Jaringan tanarnan yang diarnbil sebagai bahan uji rnernpunyai sifat rnekanik yang khas. Dalarn sifat defleksi, bahan uji rnengalarni suatu derajat bending yang dipengaruhi oleh posisi dari serat pada suatu lapisan dan ketebalan lapisan bahan rnaka titik perrnukaan serat dalam ketebalaan lapisan-lapisan rnengalarni beberapa perpindahan dalarn

lrisan melintang lrisan membujur

I

Epidenilis Pelepah erikhim

;--- sklereid

Kolenkhirn

2~''''

~ k l e r e r l k h i r n y //'

x m t

Epidermis skleronkhirn Parenkhinl Kolenkhirn

Tandan

Gabu

Garnbar 5. Penarnpang potongan rnelintang dan membujur bagian pelepah dan batang tandan sawit

(9)

Bahan Parameter ukuran tanaman

1 Pelepah 1. Sudut antara pelepah dengan batang

tanarnan sawit 25'

-

50'

2. Berat daun dan pelepah sawit segar 5.7 - 8.3 kg 3. Lebar pelepah pada bekas

pernotongan 1 5 - 2 0 c r n

4. Luas penarnpang bekas pernotongan

pelepah pada tanarnan 41.25 - 62 crn 2 5. Jarak pernotongan pelepah dari

pangkal pelepah 3 - 7 c r n

6. Panjang pelepah dari pangkal sarnpai

ujung daun 7 - 9 r n

7. Jurnlah anak daun 200 - 320 helai 8. Panjang anak daun 1 - 1 . 2 rn 9. Bentuk penarnpang pelepah adalah

segitiga sarna kaki

2 Batang 1. Sudut antara tandan dengan batang

Tandan tanarnan sawit dalarn ruang potong 0 0 - 35 0

2. Berat tandan segar 8 - 2 1 kg

3. Diameter tandan 5 -7 crn

4. Ruang potong tandan pada tanarnan

sawit 6 - 9.5 crn

5. Bentuk penarnpang tandan elips - bulat

3 Penampang 1. Epidermis (kulit luar terdiri dari lapisan

potongan lilin dan serat klorophil) 0.05 - 0.lcrn

pelepah 2. Sklerenkhirn dan kolenkhirn (lapisan

paling keras) 0.3 - 0.7 crn

3. Parenkhirn (jaringan lunak terdiri dari

serat) 5 - 8 c r n

4 Penampang 1. Epidermis (kulit luar terdiri dari lapisan

potongan lilin dan serat ) 0.05 - 0.1crn

batang 2. Sklerenkhirn dan kolenkhirn (Itidak

tandan terlalu keras dibanding pada pelepah) 0.2 - 0.4 cm

3. Parenkhim (jaringan lunak terdiri dari

serat dan gabus) 4 - 5 c m

Jwnal

KETEKNIKAN

PERTANIAN

Tabel 1 Slfat fis~k tanarnan sawit (kebun percobaan perkebunan Cikabayan kampus IPB Darmaga penanaman tahun 1997

bend~ng sampal pada baglan bawah sifat deformasi bahan yang dlpotong. ujung b ~ d a n g tekan. Pada kasus Data matrial berupa sifat mekanik yarlg penyusunan model matemat~k gaya dibutuhkan untuk pemotongan bahan pemotongan sangat dipengaruhl kondisi parenkhlm sawit sepertl ditunjukan pada sifat mekanik bahan uji dan analisa vektor Tabel

2.

[image:9.514.28.400.71.547.2]
(10)

Bahan Beban Bentang Defleksi lnersia

e E r

a y LI (daN) (cm (cm) (cm2)

&@nhirn pelepah 13.72 9.00 0.21 13.33

Parenkhim batang tandan 13.72 9.00 0.23 13.33

[image:10.514.26.394.66.153.2]

V o l

19

N o . 2

September

2005

Tabel 2. Hasil pegukuran defleksi (parenkhim pelepah dan tandan kelapa sawit)

Tabel 3. Sifat Mekanik Bahan Uji (parenkhim pelepah dan tandan kelapa sawit)

Modulus Yield strength Strain Poisson Koefisien

pp

Parenkhirn pelepah

Parenkhim batang tandan

Tabel 4. Hasil Pengukuran koefesien gesek parenkhim pelepeh dan batang tandan sawit terhadap plat besi

Pelepah Batang Tandan

96.29 40.43 0.420 96.29 28.2273 0.2932

122.06 46.17 0.378 122.06 34.321 9 0.2812

144.40 54.89 0.380 144.40 46.1 902 0.31 99

170.21 69.57 0.409 170.21 54.8654 0.3223

195.82 74.89 0.382 195.82 65.1 153 0.3325

-

-

-mendapatkan hasil perhitungan modulus 4 dan grafik pengukuran pada Gambar elastisitas (E), strength (a), strain (E), dan 6.

poisson ratio

( v )

disajikan pada Tabel

3.

Pengukuran koefisieri gesek bahan Aparatus uji gesek dilengkapi dengan pertanian penting dilakukan karena pada sensor gaya pada ring tranducer, desain alat panen yang menggunakan dihubungkan strain amplifier selanjutnya pisau pemotong a kan terjad

i

gaya data disimpan pada personal komputer. gesekan antara bahan dan pisau, gaya Hasil pengukuran gesekan parenkhim gesekan tersebut akan mempengaruhi sawit dengan plat besi menggunakan gaya yang diperlukan dalam pemotongan beban berbeda dapat dilihat pada Tabel bahan. Hal ini sesuai pendapat Sitkei
(11)

(1986), bahwa gesekan (friction) dalam ratio ( v ) dan koefisien gesek ( P ) tersebut,

banyak kasus sangat menentukan pada kemudian akan diperlukan dalam simulasi

semua bidang mekanisasi pertanian. model pemotongan, karena dalam

Gesekan selalu terjadi pada beberapa perhitungan dipengaruhi langsung oleh

bentuk selama pergerakan bahan dan sifat mekanik pada deformasi bahan dan

mempengaruhi gaya yang dihas~lkan. fungsi penjumlahan gaya yang bekerja

Parameter sifat mekanik modulus pada saat pemotongan.

elastisitas ( E ) , tensile strength (o), poisson

70

60

50

40

'T: 30

20

lo

0

-lo

Waktu tern puh (m s)

N

70

60

50

40

t 30

20

lo

0

-10 0

[image:11.514.20.393.164.602.2]

waktu tern puh (m s)

(12)

Vol

19

N o . 2

September

2005

KESIMPULAN

Modulus elastisitas (E) pada parenkhirn pelepah dan batang tandan adalah 97.67 daN/cm2 dan 84.56 daN/crn2, Tensile strength (a) pada parenkhim pelepah dan batang tandan adalah 2.58 daN/crn2 dan 2.23 d a ~ l c m ~ , dan Poisson ratio ( v ) pada parenkhim pelepah dan batang tandan adalah 0.41 dan 0.28, serta Koefisien gesek ( p ) pada parenkhim pelepah dan batang tandan terhadap plat besi adalah berturut-turut 0.3970 dan 0.3090. Pengambilan data sifat mekanik bahan harus dilakukan sesegera rnungkin agar kondisi jaringan parenkhirn sawit tidak layu (alot). Hasil data sifat fisik dan rnekanik b a h a n t e r s e b u t p e r l u ditambahkan dari bagian keseluruhan pelepah atau batang tandan sawit, untuk dapat digunakan dalam perhitungan analisis gaya pemotongan spesifik secara keseluruhan untuk keperluan desain prototipe m e s i n p e m a n e n sawit khususnya pada desain mata pisau

DAFTAR PUSTAKA

ASTM. 2002. Standard Test Methods of Static Test of Lumber in Structural Sizes. ASTM Standards. Designation: D 198-99

Ditjenbun. 2001. Statistik Perkebunan Indonesia 1998-2000: Kelapa sawit. Direktoral Jendral Perkebunan Indonesia. Jakarta.

Intara, Y. 1. 2005. Analisis Gaya Pernotongan Spesifik Parenkhim Pelepah dan Batang Tandan Sawit. Tesis. lnstitut Pertanian Bogor. Bogor Rea Kaltim, 1996. Pedoman Brevet Dasar II Tanaman, Modul 1 : Pengembangan. Astra Agro Niaga (tidak dipublikasi) Suastawa, I N., T. Okarnoto and T. Torii, 1998. Threshing Mechanism of Dual

Flat Belt for Rice Harvester (Part

I ) ,

Friction Between Rice Grains and Rubber Surface. Journal of JSAM 60(6) ; 11 5 -1 22

Suastawa, I.N, dan R. P. A. Setiawan,. 1998. Rancang Alat Percobaan untuk Menentukan Koefisien Gesek Biji Kacang-kacangan dengan Berbagai Permukaan Material. Laporan Akhir Penelitian. Jurusan Teknik pertanian, FATETA. IPB, Bogor

Nash, W. A. 1977. Theory and Problems. Strength of Materials. Schaurn Outline Series. McGraw-Hill .Inc. USA Persson, S. 1987. Mechanics Of Cutting Plant Material. An ASAE Monograph, St Joseph, M i c h i g a n : A S A E Urry, S. A.dan P. J. Turner. 1985. Penyelesaian Soal-soal Mekanika Teknik. Edisi ke empat. Erlanga, Jakarta. It- wate and t usin( reten The c

gain1

Keyv

S c m e d i ~ be a t nutric concc move the sc particl a w e

M c water partici zone

c

soil i Unsat~ and d

Gambar

Gambar 1. Pengambilan bahan untuk uji pemotongan pelepah dan tandan sawit
Gambar 2. Metode pengukuran sifat mekanik parenkhim pelepah dan tandan sawit
Gambar 3. Skema cara mendapatkan nilai R dalam perhitungan strength maksimum metode bending
Gambar 4. Metode pengukuran koefisien gesek parenkhim sawit
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa tidak terdapat aturan khusus dan terstandar secara baik tentang prinsip-prinsip kelalaian sebagai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase adsorpsi akan semakin tinggi pada kecepatan pengadukan yang lebih tinggi dan pada rasio massa yang lebih rendah

Berdasarkan tehnik analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa Kemasan Pembelajaan Pendidikan kewarganegaraan cukup berperan dalam menumbuhkan kedisiplinan Peserta didik

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan sebuah penelitian dengan judul Pengaruh Program Islamic Social Reporting (ISR) Terhadap Citra Perushaan

Eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran matematika dengan pendekatan ilmiah berbantuan LKPD untuk mengetahui karakter jujur dan

Penelitian ini menghasilkan data nilai pengujian kekerasan blok rem metalik yaitu dengan nilai akhir antara 170,91 HB sampai dengan 208,89 HB, untuk pengujian metalografi

Hanya dalam Pasal 26 Ayat (1) dinyatakan bahwa perkawinan yang dilangsungkan di muka Pegawai Pencatat Nikah yang tidak berwenang, wali nikah yang tidak sah

Pedagang pengecer membeli sale Pisang dari tingkat produsen sebanyak 10 kemasan dengan harga Rp 20.000/Kemasan untuk kemasan Mika, dan kemasan Dos sebanyak 10 dos