• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADAMATA PELAJARAN IPAWARGA BELAJAR PAKET A PKBMEMPHATY MEDAN SELAYANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADAMATA PELAJARAN IPAWARGA BELAJAR PAKET A PKBMEMPHATY MEDAN SELAYANG."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN IPA WARGA BELAJAR PAKET A

PKBM EMPHATY MEDAN SELAYANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

OLEH :

PUTRI SRI WINDA Br. GULTOM

NIM. 1123371029

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Putri Sri Winda Br. Gultom, NIM 1123371029 PENERAPAN

PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA WARGA

BELAJAR PAKET A DI PKBM EMPHATY MEDAN

SELAYANG. Fakultas Ilmu Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Medan, 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya keaktifan WB dengan materi pelajaran IPA, media dan alat peraga yang di berikan tutor tidak professional, tutor kurang melibatkan WB selama proses pembelajaran. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan motivasi belajar pada Warga belajar paket di PKBM EMPHATY Medan Selayang.

Teori yang digunakan dalam penelitin ini adalah teori tentang Pendekatan

Kontekstual Menuruut Sanjaya (2006:225) “ Pendekatan Kontekstual adalah suatu

strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan warga belajar secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong warga belajar untuk dapat

menerapkannya dalam kehidupan mereka”. Teori tentang motivasi belajar Menurut Djaali (2006:101) “ mengemukakan bahwa motivasi adalah dorongan

yang terdapat dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu guna

mencapai suatu tujuan (kebutuhan)”.

Jenis Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dari penelitian ini adalah 38 orang WB Paket A. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket (Kuesioner). Dan teknik analisis datanya

menggunakan rumus P = % (Dewi, 2010:188).

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan nikmat kesehatan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan dengan waktu yang telah

direncanakan. Adapun judul skripsi ini adalah, ’’ PENERAPAN PENDEKATAN

KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN IPA WARGA BELAJAR PAKET A DI PKBM

EMPHATY MEDAN SELAYANG”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan mempertahankan Ujian

Skripsi pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan. Dalam

penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan. Namun berkat, bantuan

berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari dalam

penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang

membangun sangat diharapkan oleh penulis.

Akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya

pendidikan luar sekolah.

Medan, 23 Juni 2016

Penulis,

(8)

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

2.1.1 PengertianMotivasi belajar ... 7

2.1.2 Hakikat Pendekatan Kontekstual ... 14

2.1.3 Komponen Utama Pendekatan Kontekstual ... 16

2.1.4 Karakteristik Pendekatan Kontekstual ... 22

2.1.5 Hakikat Pembelajaran IPA ... 23

2.2 Kerangka Berpikir ... 27

2.3 Hipotesis Tindakan ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 30

3.2.1 Subjek Penelitian ... 30

3.2.2 Objek Penelitian ... 30

3.3 Variabel Penelitian ... 31

3.4 Prosedur Penelitian ... 31

3.5 Prosedur Penelitian Tindakan ... 32

(9)

viii

3.7 Pemberian Skor Data ... 36

3.8 Teknik Analisis Data ... 37

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Hasil Penelitian ... 38

4.1.1 Deskripsi Keadaan ... 38

4.1.2 Deskripsi Siklus I ... 40

4.1.3 Deskripsi Siklus II ... 44

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Penelitian Tindakan Kelas ...32

Gambar 2. Grafik Motivasi Belajar Kondisi Awal ...40

Gambar 3. Grafik Motivasi Belajar Siklus I ...44

Gambar 4. Grafik Motivasi Belajar Siklus II ...48

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Alat Ukur Motivasi Belajar ...36

Tabel 2. Hasil Angket Kondisi Awal ...39

Tabel 3. Hasil Angket Siklus I ...43

Tabel 4. Hasil Angket Siklus II ...47

Tabel 5. Hasil Angket Siklus ...48

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pendidikan dapat ditandai dengan meningkatkan pola sumber

daya manusia, untuk meningkatkan mutu pendidikan di maksud sangat di

pengaruhi oleh banyak faktor, salah satu faktor yang di maksud adalah Tutor,

tutor merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan pendidikan yang baik,

untuk itu dalam melaksanakan tugasnya guru ditutut agar memiliki semangat kerja

yang tinggi, disamping kemampuan-kemampuan lain yang berkaitan dengan

peningkatan mutu pendidikan. Tetapi hal ini tidak mungkin tercapai jika tidak

disertai usaha dari tutor itu sendiri. Perencanaan pembelajaran yang di buat tutor

secara mantap sangat membutuhkan terjadinya interaksi belajar mengajar antara

guru dengan siswa.

Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa selain disebabkan proses

pendidikan yang masih terpengaruh oleh sistem evaluasi yang kurang

menekankan penilaian pada proses pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Berdasarkan pengalaman penulis sebagai tutor Paket B di PKBM Medan

Selayang, bahwa :

1. Keaktifan siswa berinteraksi dengan materi pembelajaran IPA sangat

kurang

2. Motivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan

guru sangat rendah

3. Media dan alat peraga yang digunakan tutor tidak fungsional

(13)

2

Untuk mengatasi masalah-masalah diatas peneliti perlu mengadakan

perubahan-perubahan kearah yang lebih maju dan permasalahan tersebut segera di

tanggulangi. Bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa dan mengaktifkan

siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga nilai siswa dapat di tingkatkan.

Dengan cara model pembelajaran kontekstual peserta didik secara langsung ke

lapangan untuk menemukan dan mencari materi pelajaran sehingga proses

pembelajaran sehingga lebih bermakna. Pembelajaran bermakna menurut Ausubel

(Isti Hidayah, dkk dalam teori pembelajaran).

Didalam proses belajar mengajar tutor dituntut untuk lebih kreatif dalam

menciptakan susasaa belajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar. Dalam

pembelajaran tutor juga tidak sekedar memberi materi, tetapi juga sebagai

motivator yaitu tutor harus berusaha membuat warga belajar terdorong dan

tertarik akan materi IPA. Maka dari itu warga belajar perlu diberikan dorongan

dan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya untuk belajar.

Pembelajaran IPA merupakan proses kontruksi pengetahuan melalui

aktifitas berpikir. Anak diberi kesempatan mengembangkan pengatahuan secara

mandiri melalui proses komunikasi. Menghubungkan pengetahuan awal yang

dimiliki dengan apa yang ditemukan. Kondisi inilah yang akan mampu

menjadikan anak berdaya, serta mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

Oleh karena itu pembelajaran IPA lebih tepat menggunakan metode kontekstual.

Nurhadi (2009:4) mengemukakan bahwa kontekstual merupakan suatu

konsep belajar dimana tutor menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas

serta mendorong warga belajar membuat hubungan antara pengetahuan yang

(14)

3

keluarga. Proses pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan

warga belajar dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari tutor ke warga

belajar.

Pendekatan konstekstual diterapkan dan diharapkan warga belajar akan

berlatih untuk dapat menghubungkan apa yang diperoleh dikelas dengan

kehidupan nyata yang ada dilingkungannya. Untuk itu, tutor hendaknya berusaha

agar warga belajar senang berinteraksi dengan baik saat pembelajaran

berlangsung. Persepsi warga belajar menyatakan bahwa mata pelajaran IPA

membosankan karena cenderung menggunakan metode ceramah saja, untuk itu

pembelajaran perlu dirancang agar dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di PKBM

EMPHATY bahwa pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas masih

menggunakan mtode ceramah yang membuat kebanyakan warga belajar merasa

bosan dan kurangnya semangat yang membuat kurangnya semangat warga belajar

untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Maka untuk mengatasi permasalahan

tersebut peneliti menggunakan suatu metode pembelajaran sehingga apa yang

diharapkan dapat terwujud. Salah satu yang diharapkan meningkatkan hasil

belajar warga belajar Paket A adalah dengan menggunakan model pembelajaran

kontekstual. Dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual menunjukkan

cara atau proses suatu ilmu pengetahuan alam. Model pembelajaran kontekstual

bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar warga belajar untuk memahami

makna materi pembelajaran IPA dengan mengaitkan materi tersebut dengan

konteks kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan pendekatan kontekstual

(15)

4

diingat dan dicerna oleh warga belajar PAKET A sehingga warga belajar mampu

memberikan pesan pembelajaran yang lebih lama. Model pembelajaran dengan

menggunakan model pendekatan kontekstual akan dapat menolong siswa dalam

memikirkan konsep pengamatan dan kenyataan melalui percobaan. Dengan

demikian proses belajar mengajar akan memberikan efektivitas yang lebih baik

dalam meningkatkan penguasaan warga belajar terhadap materi-materi yang

diajarkan.

Atas dasar inilah peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian

tindakan kelas untuk memperbaiki proses pembelajaran mata pelajaran IPA

dengan mengangkat judul “PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN IPA SISWA PAKET B DI PKBM EMPHATY

MEDAN SELAYANG”

1.2 Identifikasi Masalah

1. Keaktifan siswa berinteraksi dengan materi pembelajaran IPA sangat

kurang

2. Motivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menjawab

pertanyaan guru sangat rendah

3. Media dan alat peraga yang digunakan guru tidak fungsional

4. Selama proses pembelajaran guru kurang melibatkan siswa

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas perlu dilakukan pembatasan

(16)

5

masalah yang diteliti dibatasi pada “Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Siswa

Paket B di PKBM EMPHATY Medan Selayang”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas peneliti mencoba merumuskan masalah, yaitu:

Apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan motivasi belajar

IPA pada siswa Paket B di PKBM EMPHATY Medan Selayang.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui

apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan motivasi belajar

pada siswa Paket B di PKBM EMPHATY Medan Selayang.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang

penerapan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran IPA karena dengan

pedekatan kontekatual pembelajaran lebih menyenangkan bagi siswa.

1.6.2 Manfaat praktis

a. Bagi Siswa : Untuk dapat meningkatkan keaktifan masing-masing

siswa dalam pembelajaran IPA, memberikan suasana belajar yang

menarik dan menyenangkan

b. Bagi Pendidik : Sebagai upaya mengembangkan kreativitas dalam

hal metode dan strategi pembelajaran, memberikan pengalaman

(17)

6

c. Bagi Lembaga : Dapat digunakan untuk meningkatkan mutu para

pendidik dan peserta didik.

d. Bagi Peneliti : Mengembangkan kreativitas untuk memberikan

(18)

51

1. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam pelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan Energi

Panas di PAKET PKBM EMPHATY Medan Selayang

2. Dapat diperoleh motivasi belajar siswa pada kondisi awal menunjukkan bahwa skor

motivasi belajar siswa yaitu sebesar 66 dengan kategori sebanyak 4 orang siswa

(10,5%) tergolong kategori tinggi dan siklus I menunjukkan bahwa skor motivasi

belajar siswa sebesar 77 dengan kategori sebanyak 9 orang siswa (23,7%) tergolong

kategori tinggi. Sedangkan pada akhir siklus II menunjukkan skor motivasi belajar

siswa sebesar 80 dengan sebanyak 32 orang siswa (84,2%) tergolong kategori tinggi.

Maka dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa mengalami peningkatan

dibandingkan dari siklus I dengan tingkat persentase tinggi sebesar 60,5%.

3. Dari hasil data-data yang diperoleh pada siklus I dan Siklus II :

Dari kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan, penelitian ini memiliki

kelemahandan keunggulan. Sehingga hasil dari penelitian ini yang telah dilaksanakan

belum sempurna dan belum optimal sesuai dengan yang diharapkan.

Kelemahan dalam penelitian ini adalah :

- Siswa Paket A masih kurang bertanya dan menemukan pendapat

- Alokasi waktu dalam melaksanakan kegiakan pembelajaran masih kurang

(19)

52

- Suasana kelas menyenangkan

- Tercipta kerja sama dalam proses belajar mengajar antara siswa dengan siswa,

dan siswa dengan guru.

- Siswa termotivasi dalam belajar sehingga hasil belajar meningkat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan di atas, maka peneliti menunjukkan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Kepada Tutor Paket A PKBM EMPHATY supaya lebih melatih siswanya dalam

mengajukan pertanyaan sehingga para siswa dapat terampil dalam bertanya dan

mengeluarkan pendapat

2. Tutor Paket A meningkatkan motivasi belajar siswa dengan penerapan pembelajaran

Kontekstual

3. Disarankan pula agar tutor menerapkan pendekatan kontekstual bukan hanya pada

pelajaran IPA melainkan juga pada pelajaran yang lain

4. Dalam proses pembelajaran diharapkan siswa beraktivitas sesuai dengan materi yang

dipelajari agar suasana kelas menjadi kondusif

5. Bagi peneliti sendiri kiranya hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan

suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah wawasan dalam mendidik

(20)

53

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Arikunto, Surhasimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Aqip Zinal, 2010. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran, Jakarta. Insan Cendekia.

Asrori, mohammad, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Wacana

Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: Rineka cipta.

Djamarah dan Zain. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin; Rineka Cipta.

Aqib. 2010 . Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama widya.

Hakim, Thursan. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Wacana

Haryanto, 2004. Sains. Jakarta: Erlangga.

Johnson, B. Elaine. 2002. Contextual Teaching and Learning. Bandung; MC

Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Pedididikan Dasar dan Menengah Pertama, Direktorat Pendidikan Lanjut Pertama (2002). Pendekatan

Kontekstual (Contextual Teaching and Learning ).

Kasirahi. 2003. Pembelajaran Kontekstual. Bandung. Raja Grafindo Persada

Komalasari, 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep Dan Aplikasi. Aditama

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto, 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Rineka Cipta.

Suprijono. 2009. Pendekatan Kontekstual. Alfabeta

Rusman,2012. Model Model Pembelajaran. Bandung: Raja Grafindo Persada.

Syaiful, 2008. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Alfabeta.

(21)

54

SUMBER SKRIPSI

Rahmadani. 2005. Perbedaan hasil belajar siswa 1 SD IT Hikmatul Fadhila Medan pada bidang studi IPA yang diajarkan menggunakan Pengajaran Pendekatan Kontekstual, skripsi, Unimed.

Suriani,2013. Penerapan Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri No. 036 Tangga Besi T.A 2012/2013.

Sitohang, Tiur.2011. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Contextual Teaching and Learning pada Pembelajaran IPA di kelas V SD. 060856 Jl. Rakyat Medan T.A 2010/2011.

SUMBER INTERNET

www.id.shvoong.com/social-sciences/education/2009913-strategi-pembelajara-kontekstual-teaching-learning.

Gambar

Gambar 1. Penelitian Tindakan Kelas .................................................................32
Tabel 1. Kisi-kisi Alat Ukur Motivasi Belajar ....................................................36

Referensi

Dokumen terkait

13 Fasilitasi Pembinaan dan Pengendalian Pengelolaan Keuangan Desa. Fasilitasi Pembinaan dan Pengendalian Pengelolaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kemampuan koneksi matematik siswa dan peningkatan kemampuan koneksi matematik yang memperoleh pembelajaran group investigation

Dalam Penulisan Ilmiah ini, penulis berharap jika mendisain tiket konser musik dengan menggunakan Adobe Photoshop versi 5.5 dengan bagus dan menarik nantinya akan dapat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. © Asep Dedy Sutrisno 2014

Telah dilakukan Penelitian tentang Studi Perbandingan Penambahan Variasi Ragi Tape dan Ragi Roti dalam Pembuatan Bioetanol dari Fermentasi Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa

Perpustakaan secara tradisional memang lebih mudah untuk dikelola, dan memerlukan biaya yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan perpustakaan yang berbasiskan komputer, akan

Satisfaction With Turnover Intention At Garuda Indonesian Contact Center Employee. Thesis, Majoring Psychology Faculty of Science Education Indonesia University

Jadi akuntasi biaya adalah informasi akuntansi yang akan digunakan dalam membantu untuk menentukan harga jual suatu produk barang, dan dalam PI kami membahas akuntansi biaya