• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGENDALIAN BAHAN BAKU KOPI MENGGUNAKAN MODEL EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) STUDI KASUS DI UD. IDA SIDIKALANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGENDALIAN BAHAN BAKU KOPI MENGGUNAKAN MODEL EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) STUDI KASUS DI UD. IDA SIDIKALANG."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Joni L. Simanullang NIM. 4113230011 Program Studi Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sidikalang, pada tanggal 08 Mei 1992. Ayah bernama P.Simanullang dan ibu bernama R. br Lumbangaol dan merupakan anak

kedelapan dari sembilan bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri

034782 Sidikalang dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP N 2 Sidikalang dan lulus pada tahun 2008. Pada

tahun 2008, Penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Santo Petrus Sidikalang

dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di program studi matematika jurusan matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam. Selama aktif perkulihaan penulis masuk organisasi UKMKP, IKBKM,

serta SEMAF di Universitas Negeri Medan. Penulis lulus dari Universitas Negeri

(4)

iii

Analisis Pengendalian Bahan Baku Kopi Menggunakan Model EOQ (Economic Order Quantity)

Studi Kasus di UD. IDA Sidikalang

Joni L Simanullang (4113230011)

ABSTRAK

Pengendalian persediaan bahan baku telah memberikan dampak positif untuk mendukung kelancaran proses produksi dalam peningkatan keuntungan perusahaan salah satunya produksi kopi pada UD. IDA Sidikalang. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah pembelian bahan baku yang paling ekonomis, mengetahui waktu yang tepat membeli bahan baku kopi. Dalam penelitian ini untuk menganalisis data terlebih dahulu digunakan uji normalitas data dengan uji Liliefors dimana data berdistribusi normal. Data yang diperoleh dari UD. IDA Sidikalang menunjukkan bahwa biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 3.618.375,- . biaya tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan biaya yang diperoleh dengan model EOQ yaitu sebesar Rp 2.321.791,-. Kuantitas pemesanan sebanyak 867 kg dalam satu kali pemesanan, sedangkan bila dihitung menggunakan model EOQ menjadi 1.935 kg dalam satu kali pemesanan . Frekuensi pemesanan perusahaan 48 kali pemesanan dalam setahun sedangkan bila dihitung menggunakan model EOQ menjadi 22 kali pemesanan dan Reorder Point sebesar 637 kg, persediaan pengaman (Safety Stock) sebesar 295 kg dan persediaan maksimum sebesar 2230 kg.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Pengendalian Bahan Baku Kopi Menggunakan Model

EOQ (Economic Order Quantity) Studi Kasus di UD. IDA Sidikalang”. Dalam skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,

oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk

menyelesaikan studi Strata 1 di Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam.

3. Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika dan Drs.

Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Pardomuan Sitompul, M.Si selaku Ketua Prodi Jurusan

Matematika.

5. Dr. Faiz Ahyaningsih, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan

penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Drs. H. Banjarnahor, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang

telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan

penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Arnah Ritonga, S.Si, M.Si, Susiana, S.Si, M.Si, Marlina Setia Sinaga, S.Si, M.Si,selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik serta

sarann dalam pembuatan skripsi.

(6)

v

9. M. Aritonang selaku manajer UD. IDA Sidikalang beserta stafnya yang telah memberikan izin dan kemudahan selama peneliti

melakukan peneltian..

10. Kedua orang tua tercinta, yaitu Ayahanda P. Simanullang dan Ibunda

R. br Lumbangaol, yang telah memberikan semangat serta doa dan materi dalam penyelesaian perkulihaan.

11. Abang, kakak dan adik (A. Nikolas, R. Pasaribu, A. Clara , D.

Siringo-ringo, Elpro, Leo, Lamro , Santo, Fransisko, Yessy ) penulis yang selalu memberikan semangat serta doa..

12. Adik kesayangan Banilemeywati Marbun yang selalu mendukung dan

membantu penulis.

13. Keluarga kecil Crusifa ( Ka Jelita, Orlando, Valdo, Ferdinan,

Maristella, Fitri) yang selalu memberikan semangat selama pengerjaan

skripsi.

14. Teman-teman seperjuangan (Orlando, Rina, Reni, Yuri, Denny, Khoiriah Lubis, Mahyurani, Uni Fiana Silalahi, Ahmad Fauzi, Wira ,

Nurlaeli Fitriani)

15. Teman teman nondik 2011(Sri Rejeki, Simson, Valdo, Ferdinan, Fredelina, Romi, Melisa , Hotmian, Berkat dkk..)

16. Teman-teman kerja Studi A Plus yang selalu mendukung penulis.

17. Keluarga besar UKMKP- UP MIPA yang selalu memberikan semngat kepada penulis.

18. Keluarga besar IKBKM yang selalu memberikan semangat kepada

penulis.

Penulis berharap semoga Tuhan Yesus Kristus membalas kebaikan dari semua pihak yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Namun mengingat penulis masih dalam tahap belajar,

(7)

dari pembaca sangat diharapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. .

Medan, Februari 2016

penulis,

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Rumusan Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Tujuan Penelitian 5

1.5. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Defenisi dan Fungsi Persediaan 6

2.1.1. Pengertian Persediaan Bahan Baku 8

2.2. Jenis-Jenis Persediaan 8

2.3. Komponen Biaya Persediaan 9

2.4. Pengertian Pengendalian Persediaan 10

2.4.1. Sistem Pengendalian Persediaan 11

2.5. Model Economic Order Quantity (EOQ) 11

2.5.1. Biaya Pemeliharaan 14

2.5.2. Biaya Pemesanan 19

2.5.3. Total Biaya Persediaan 20

2.6. menghitung Persediaan (Q) Optimal 22

(9)

2.8. Uji Normalitas Data Liliefors 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 27

3.2. Jenis Penelitian 27

3.3.Prosedur Penelitian 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengumpulan Data 29

4.2. Pengujian Data 31

4.2.1. Uji Data Untuk Data Pengadaan Bahan Baku 32 4.3. Model EOQ (Economic Order Quantity) 36

4.3.1. Menghitung Kuantitas Pemesanan 36

4.3.2. Biaya Minimum Rata-Rata Pengendalian Persediaan

Bahan Baku 37

4.3.3. Menentukan Persediaaan Pengaman 38

4.3.4. Menentukan Persediaan Maksimum 39

4.4. Perhitungan Cara Perusahaan 39

4.5. Reorder Point 40

4.6. Pembahasan Hasil 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 43

5.2. Saran 43

(10)

ix

Daftar Gambar

Halaman

Gambar 2.1 Asumsi Model Dasar EOQ 11

Gambar 2.2 Penggunaan Persediaan 13

Gambar 2.3 Tingkat Persediaan Q 16

Gambar 2.4 Rata-rata Persediaan 17

Gambar 2.5 Model Biaya EOQ 19

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Uji Data Liliefors 26

Tabel 4.1. Data Pemesanan Bahan Baku Kopi Periode Jan s.d Des 2014 29 Tabel 4.2. Data Pemakaian Bahan Baku Kopi Periode Jan s.d Des 2014 30

Tabel 4.3. Biaya Pemesanan Kopi Periode Jan s.d Des 2014 31

Tabel 4.4. Biaya Penyimpanan Kopi Periode Jan s.d Des 2014 31 Tabel 4.5. Uji Kenormalan Data Liliefors Terhadap Data Pengadaan 35

Tabel 4.6. Perhitungan Standar Deviasi 38

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Pengadaan Bahan Baku Kopi Periode Januari s.d Desember

2014

Lampiran 2. Data Pemakaian Bahan Baku Kopi Periode Januari s.d Desember

2014

Lampiran 3. Data Biaya Pemesanan dan Biaya Penyimpanan Bahan Baku Kopi

Periode Januari s.d Desember 2014

Lampiran 6. Tabel Distribusi z Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 8. Surat Persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 9. Permohonan Surat Izin Penelitian dari Jurusan Matematika Lampiran 10. Surat Izin Penelitian dari Fakultas MIPA

(13)

Persediaan(inventory) merupakan stok barang yang disimpan oleh suatu perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Umumnya setiap jenis

perusahaan memiliki berbagai bentuk persediaan. Setiap perusahaan, apakah

perusahaan itu perusahaan perdagangan atau perusahaan manufaktur serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para

pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaan pada suatu waktu

tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasa yang dihasilkan. Hal ini mungkin terjadi, karena tidak selamanya

barang atau jasa tersedia setiap saat, yang berarti pula pengusaha akan kehilangan

kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya ia dapatkan. Jadi

persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan baik perusahaan yang menghasilkan suatu barang atau jasa. (Pontas. 2005 )

Bagian persediaan material harus dapat mengontrol atau mengatur

persediaan agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan material yang terlalu banyak. Untuk mengatasi masalah ini, maka setiap perusahaan membutuhkan

suatu pengendalian persediaan bahan baku yang baik. Kegiatan pengendalian

persediaan bahan baku yang digunakan harus dapat mengatur kelangsungan proses produksi di perusahaan. Oleh karena itu pengendalian persediaan

merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam proses produksi yang

secara terus-menerus diperoleh, diubah kemudian dijual kembali. Nilai persediaan

harus dicatat, digolong-golongkan menurut jenisnya, yang kemudian dibuat perincian masing-masing barangnya dalam suatu periode yang bersangkutan.

(Suyadi.2005)

Pada dasarnya semua perusahaan mengadakan perencanaan dan pengendalian dengan tujuan pokok meminimumkan biaya dan untuk

memaksimumkan laba dalam waktu tertentu. Dalam perencanaan dan

(14)

2

persediaan yang paling tepat agar kegiatan produksi tidak terganggu dan biaya yang digunakan dalam persediaan tidak berlebihan.

Kopi merupakan salah satu komoditi pertanian yang sudah dikenal

masyarakat dunia. Sehingga industri kopi sangat potensial dikembangkan. Salah

satu jenis tanaman kopi yang banyak ditanam yaitu kopi robusta (coffea robusta) dan kopi arabika (coffea arabika). Salah satu produk kopi yang banyak

dikembangkan adalah kopi bubuk. Selain karena proses pembuatannya yang

sederhana, kopi bubuk banyak dikonsumsi oleh masyarakat.

Sidikalang merupakan salah satu daerah penghasil kopi yang cukup

potensial, sehingga banyak industri kopi yang didirikan di Sidikalang. Kopi

merupakan oleh-oleh khas dari Sidikalang. Salah satu perusahaan kopi di Sidikalang adalah UD. IDA Sidikalang.

Berdasarkan wawancara dengan bapak Aritonang, persediaan bahan baku

pada UD. IDA belum direncanakan dengan baik sehingga persediaan bahan baku

yang ada di perusahaan kurang optimal. Persediaan perusahaan tidak terkontrol sehingga kadang terlalu banyak sehingga mengakibatkan biaya penyimpanan

semakin besar dan terlalu sedikit sehingga mengkibatkan terhambatnya

kelancaran produksi.

Permasalahan kelebihan dan kekurangan persediaan tersebut menyebabkan

perusahaan harus menentukan kebijakan persediaan yang optimal. Keoptimalan

dalam manajemen persediaan (Inventory Management) didasarkan pada penentuan ukuran pemesanan (Lot Sizing) agar biaya total minimal. Hal ini

menyangkut pengambilan keputusan mengenai seberapa banyakorderyang harus

dipesan untuk memenuhi permintaan (demand) dan kebutuhan persediaan agar

tidak terjadi stok habis (shortage). Penentuan frekuensi order dengan jumlah tertentu dan akibatnya terhadap periode pemesanan juga membutuhkan

pertimbangan yang matang karena hal tersebut akan mempengaruhi besarnya

(15)

Model EOQ adalah model yang jumlah pemesanannya tetap sesuai dengan jumlah pemesanan ekonomis dan waktu pemesanan berubah.Model ini

diperkenalkan pertama kali oleh Ford W. Harris pada tahun 1915. (Suyadi.2005)

Menurut Indroprasto dkk (2012:4) model EOQ (Economic Order Quantity)

dan algoritma genetika dapat memberikan hasil yang optimal pada persediaan perusahaan.

Menurut Candra Kurnia dan Sobri Abusini (2012:115) model EOQ dengan

penurunan kualitas dalam pasar persaingan sempurna didapat semakin tinggi harga barang yang ditawarkan maka semakin kecil permintaan (persediaan)

terhadap barang tersebut.

Menurut Candra dan Carien (2011:16) sistem JIT (Just In Time) adalah model persediaan dengan membeli barang saat diperlukan. Sistem JIT merupakan

upaya meminimumkan persediaan (bernuansa stockless atau tanpa persediaan).

Perbandingan antara metode JIT dengan model Economic Order Quality (EOQ)

dibuat kesimpulan bahwa metode JIT sebagai metode manajemen persediaan terdapat beberapa kelemahannya yaitu pada perusahaan memiliki safety stock

sebagai pengaman untuk kelancaran produksi sehingga hal tersebut tidak

mengefesiensi biaya penyimpanan sedangkan jika menggunakan model EOQ untuk manajemen persediaan, maka hal tesebut lebih dapat mengefesiensi total

biaya persediaan karena lebih terkontrol.

Selain model EOQ ada juga beberapa metode yang digunakan untuk pengendalian bahan baku seperti algoritma Wagner and Within dan metode Lot

For Lot Size. Algorima Wagner and within adalah metode yang menggunakan

prosedur optimasi didasari model program dinamis. Metode Lot For Lot Size

adalah metode yang hanya meminimalisasi ongkos simpan saja , sedangkan ongkos pesan tidak diperhitungkan sesuai dengan besarnya permintaan.

(Yamit, 2007:107)

Model EOQ berusaha mencapai tingkat persediaan yang seminimum mungkin, biaya rendah dan mutu kualitas yang baik. Perencanaan model EOQ

dalam suatu perusahaan akan mampu memminimalisasi terjadinya out of stock

(16)

4

biaya persediaanyang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya efisiensi persediaan bahan baku di dalam perusahaan yang bersangkutan. Selain itu dengan

adanya penerapan model EOQ perusahaan akan mampu mengurangi biaya

penyimpanan, penghematan ruang, baik untuk gudang dan ruangan kerja,

menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari banyaknya persediaan yang menumpuk sehingga resiko yang dapat timbul kerena persediaan yang ada

digudang. Analisis EOQ ini dapat digunakan dengan mudah dan praktis untuk

merencanakan berapa kali suatu bahan dibeli dan dalam kuantitas berapa kali pembelian. (Taylor.2005)

Selain menentukan EOQ, perusahaan juga perlu menentukan waktu

pemesanan kembali bahan baku yang akan digunakan atau reorder point (ROP) agar pembelian bahan baku yang sudah ditetapkan dalam EOQ tidak mengganggu

kelancaran produksi. Dalam perhitungan EOQ dan ROP dapat ditentukan titik

minimum dan maksimum persediaan bahan. Persediaan yang dibuat paling

banyak sebesar titik maksimum, yaitu pada saat bahan yang dibeli datang. Tujuan penentuan titik maksimum adalah agar dana yang tertanam dalam persediaan

bahan tidak berlebihan sehingga tidak terjadi pemborosan. Karena pada saat bahan

yang dibeli datang besarnya bahan di gudang perusahaan sama dengan persediaan teh atausafety stock.(Taylor.2005)

Berdasarkan hal tersebut peneliti mengangkat penelitian yang berjudul :

“ Analisis Pengendalian Bahan Baku Kopi Menggunakan Model EOQ (Economic Order Quantity) Studi kasus di UD. IDA Sidikalang

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diteliti meliputi:

1. Berapa kuantitas pemesanan optimal yang harus dipesan perusahaan

berdasarkan model EOQ ?

2. Berapa kuantitas persediaan saat pemesanan kembali (ROP) yang dapat

(17)

1.3 Batasan Masalah

1. Permintaan untuk persediaan diketahui dengan pasti dan konstan

sepanjang waktu.

2. Persedian yang dikaji hanya bahan baku kopi.

3. Tidak ada diskon selama pembelian.

4. Data permintaan yang diambil adalah data periode januari 2014 sampai

Desember 2014.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah:

1. Menetapkan jumlah bahan baku yang optimal dalam setiap kali pembelian/pemesanan.

2. Menentukan kuantitas persediaan/titik (ROP) saat akan melakukan

pemesanan ulang yang harus dilakukan perusahaan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat bagi Mahasiswa

a. Memperoleh ilmu pengetahuan baik teori maupun praktek khususnya

di bidang analisis manajemen persediaan bahan baku.

b. Memperoleh pengalaman tentang suasana dunia kerja yang sesungguhnya.

2. Manfaat bagi perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, terutama

(18)
(19)

Dari hasil penelitian dan pembahasan menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ) dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu biaya persediaan

rata-rata minimum bahan baku kopi adalah Rp 2.321.791,-. Kuantitas pemesanan

bahan baku kopi di peroleh dari hasil perhitungan pengendalian persediaan adalah 1.935 Kg untuk tiap kali pemesanan , dan frekuensi pembelian bahan baku kopi

yaitu sebanyak 22 kali pemesananan dalam setahun , dan titik pemesanan ulang

atau ROP sebesar 637 Kg. Sedangkan dari hasil perhitungan persediaan perusahaan biaya persediaan adalah Rp 3.618.375,-, kuantitas pemesanan

diperoleh 867 Kg tiap kali pemesanan , frekuensi pemesanan sebanyak 48 kali

dalam setahun dengan. Persediaan pengaman ( Safety stock) bahan baku sebesar

295 Kg dan persediaan bahan baku maksimum sebesar 2.230 Kg.

Adapun selisih biaya persediaan per tahun adalah Rp 1.310.084,00,

sehingga UD. IDA Sidikalang dapat menghemat biaya persediaan tiap tahunnya

sebesar Rp 1.310.084,00 atau sebesar 36% dari total biaya persediaan bahan baku.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran kepada perusahaan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yaitu :

1. Perusahaan sebaiknya menggunakan model EOQ dalam pengendalian

bahan baku.

2. Perusahaan sebaiknya menentukan besarnya persediaan pengaman (Safety Stock), pemesanan kembali (Reorder Point), dan persediaan maksimum

(Maximum Inventory) untuk menghindari kehabisan bahan baku dan juga

(20)

44

DAFTAR PUSTAKA

Indiyanto, Rus, (2008), Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Yayasan Humaniora, Surabaya.

Indroprasto, dkk, (2012), Analisis Pengendalian Produk Dengan Metode EOQ Menggunakan Algoritma Genetika Untuk Mengefisiensi Biaya Persediaan, Jurnal Teknik ITS,Vol. 1hal. 305-309.

Pardede, Pontas , (2005), Manajemen Operasi dan Produksi :Teori, Model dan Kebijakan, Andi Offset, Yogyakarta.

Prawirosentono, Suyadi, (2007), Management Operasi:Analisis dan Studi Kasus, PT. Bumi Akasara, Jakarta

Prawirosentono, Suyadi, (2004), Riset Operasi dan Ekonofisika, PT. Bumi Akasara, Jakarta

Rangkuti, Freddy, (2007), Manajemen Persediaan di Bidang Bisnis, Raja Grafindo Persada,Jakarta.

Sari, Candra K, (2012), Analisis Price Determinan Pada Model EOQ Dengan

Penurunan Kualitas Dalam Pasar Persaingan Sempurna, Jurnal

Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Vol 3hal. 1-4.

Candra. S , Carien. S, (2011), Perbandingan Metode EOQ (Economic Order Quality) Dan JIT(Just In Time) Terhadap Efesiensi Biaya Persediaan Dan Kinerja Non-Keuangan, Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. 5hal. 1-19.

Sudjana, (2005),Metode Statistika, PT.Tarsito, Bandung.

Taylor III, Bernard W, (2002), Sains Manajemen Pendekatan Matematika Untuk Bisnis, Salemba 4, Jakarta

Gambar

Gambar 2.1 Asumsi Model Dasar EOQ
Tabel 2.1. Uji Data Liliefors

Referensi

Dokumen terkait

Objek penelitian ini adalah jumlah pembelian, jumlah persediaan, jumlah pemakaian bahan baku yang digunakan dalam produksi,serta biaya pemesanan dan biaya

Metode POQ digunakan karena merupakan salah satu metode dalam pengendalian persediaan bahan baku yang bertujuan menghemat total biaya persediaan (Total Inventory

Penggunaan EOQ (Economic Order Quantity) dapat mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku, hal ini dapat dilihat dari total biaya persediaan bahan baku perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode perhitungan persediaan bahan baku yang diterapkan perusahaan dengan cara pembelian bahan baku, penggunaan bahan baku, biaya

Pengumpulan data bahan baku utama, jumlah permintaan bahan baku, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, tenggang waktu dan biaya persediaan perusahaan. Penentuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode perhitungan persediaan bahan baku yang diterapkan perusahaan dengan cara pembelian bahan baku, penggunaan bahan baku, biaya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode perhitungan persediaan bahan baku yang diterapkan perusahaan dengan cara pembelian bahan baku, penggunaan bahan baku, biaya

Surya Indah Food Multirasa melakukan pengendalian persediaan bahan baku dengan metode yang cukup sederhana yaitu pemesanan didasarkan pada jumlah permintaan