Oleh:
Joni L. Simanullang NIM. 4113230011 Program Studi Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sidikalang, pada tanggal 08 Mei 1992. Ayah bernama P.Simanullang dan ibu bernama R. br Lumbangaol dan merupakan anak
kedelapan dari sembilan bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri
034782 Sidikalang dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP N 2 Sidikalang dan lulus pada tahun 2008. Pada
tahun 2008, Penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Santo Petrus Sidikalang
dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di program studi matematika jurusan matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Selama aktif perkulihaan penulis masuk organisasi UKMKP, IKBKM,
serta SEMAF di Universitas Negeri Medan. Penulis lulus dari Universitas Negeri
iii
Analisis Pengendalian Bahan Baku Kopi Menggunakan Model EOQ (Economic Order Quantity)
Studi Kasus di UD. IDA Sidikalang
Joni L Simanullang (4113230011)
ABSTRAK
Pengendalian persediaan bahan baku telah memberikan dampak positif untuk mendukung kelancaran proses produksi dalam peningkatan keuntungan perusahaan salah satunya produksi kopi pada UD. IDA Sidikalang. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah pembelian bahan baku yang paling ekonomis, mengetahui waktu yang tepat membeli bahan baku kopi. Dalam penelitian ini untuk menganalisis data terlebih dahulu digunakan uji normalitas data dengan uji Liliefors dimana data berdistribusi normal. Data yang diperoleh dari UD. IDA Sidikalang menunjukkan bahwa biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 3.618.375,- . biaya tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan biaya yang diperoleh dengan model EOQ yaitu sebesar Rp 2.321.791,-. Kuantitas pemesanan sebanyak 867 kg dalam satu kali pemesanan, sedangkan bila dihitung menggunakan model EOQ menjadi 1.935 kg dalam satu kali pemesanan . Frekuensi pemesanan perusahaan 48 kali pemesanan dalam setahun sedangkan bila dihitung menggunakan model EOQ menjadi 22 kali pemesanan dan Reorder Point sebesar 637 kg, persediaan pengaman (Safety Stock) sebesar 295 kg dan persediaan maksimum sebesar 2230 kg.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Pengendalian Bahan Baku Kopi Menggunakan Model
EOQ (Economic Order Quantity) Studi Kasus di UD. IDA Sidikalang”. Dalam skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk
menyelesaikan studi Strata 1 di Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
3. Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika dan Drs.
Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika Universitas Negeri Medan.
4. Dr. Pardomuan Sitompul, M.Si selaku Ketua Prodi Jurusan
Matematika.
5. Dr. Faiz Ahyaningsih, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan
penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Drs. H. Banjarnahor, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang
telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan
penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Arnah Ritonga, S.Si, M.Si, Susiana, S.Si, M.Si, Marlina Setia Sinaga, S.Si, M.Si,selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik serta
sarann dalam pembuatan skripsi.
v
9. M. Aritonang selaku manajer UD. IDA Sidikalang beserta stafnya yang telah memberikan izin dan kemudahan selama peneliti
melakukan peneltian..
10. Kedua orang tua tercinta, yaitu Ayahanda P. Simanullang dan Ibunda
R. br Lumbangaol, yang telah memberikan semangat serta doa dan materi dalam penyelesaian perkulihaan.
11. Abang, kakak dan adik (A. Nikolas, R. Pasaribu, A. Clara , D.
Siringo-ringo, Elpro, Leo, Lamro , Santo, Fransisko, Yessy ) penulis yang selalu memberikan semangat serta doa..
12. Adik kesayangan Banilemeywati Marbun yang selalu mendukung dan
membantu penulis.
13. Keluarga kecil Crusifa ( Ka Jelita, Orlando, Valdo, Ferdinan,
Maristella, Fitri) yang selalu memberikan semangat selama pengerjaan
skripsi.
14. Teman-teman seperjuangan (Orlando, Rina, Reni, Yuri, Denny, Khoiriah Lubis, Mahyurani, Uni Fiana Silalahi, Ahmad Fauzi, Wira ,
Nurlaeli Fitriani)
15. Teman teman nondik 2011(Sri Rejeki, Simson, Valdo, Ferdinan, Fredelina, Romi, Melisa , Hotmian, Berkat dkk..)
16. Teman-teman kerja Studi A Plus yang selalu mendukung penulis.
17. Keluarga besar UKMKP- UP MIPA yang selalu memberikan semngat kepada penulis.
18. Keluarga besar IKBKM yang selalu memberikan semangat kepada
penulis.
Penulis berharap semoga Tuhan Yesus Kristus membalas kebaikan dari semua pihak yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Namun mengingat penulis masih dalam tahap belajar,
dari pembaca sangat diharapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. .
Medan, Februari 2016
penulis,
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Tujuan Penelitian 5
1.5. Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Defenisi dan Fungsi Persediaan 6
2.1.1. Pengertian Persediaan Bahan Baku 8
2.2. Jenis-Jenis Persediaan 8
2.3. Komponen Biaya Persediaan 9
2.4. Pengertian Pengendalian Persediaan 10
2.4.1. Sistem Pengendalian Persediaan 11
2.5. Model Economic Order Quantity (EOQ) 11
2.5.1. Biaya Pemeliharaan 14
2.5.2. Biaya Pemesanan 19
2.5.3. Total Biaya Persediaan 20
2.6. menghitung Persediaan (Q) Optimal 22
2.8. Uji Normalitas Data Liliefors 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 27
3.2. Jenis Penelitian 27
3.3.Prosedur Penelitian 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengumpulan Data 29
4.2. Pengujian Data 31
4.2.1. Uji Data Untuk Data Pengadaan Bahan Baku 32 4.3. Model EOQ (Economic Order Quantity) 36
4.3.1. Menghitung Kuantitas Pemesanan 36
4.3.2. Biaya Minimum Rata-Rata Pengendalian Persediaan
Bahan Baku 37
4.3.3. Menentukan Persediaaan Pengaman 38
4.3.4. Menentukan Persediaan Maksimum 39
4.4. Perhitungan Cara Perusahaan 39
4.5. Reorder Point 40
4.6. Pembahasan Hasil 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 43
5.2. Saran 43
ix
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Asumsi Model Dasar EOQ 11
Gambar 2.2 Penggunaan Persediaan 13
Gambar 2.3 Tingkat Persediaan Q 16
Gambar 2.4 Rata-rata Persediaan 17
Gambar 2.5 Model Biaya EOQ 19
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Uji Data Liliefors 26
Tabel 4.1. Data Pemesanan Bahan Baku Kopi Periode Jan s.d Des 2014 29 Tabel 4.2. Data Pemakaian Bahan Baku Kopi Periode Jan s.d Des 2014 30
Tabel 4.3. Biaya Pemesanan Kopi Periode Jan s.d Des 2014 31
Tabel 4.4. Biaya Penyimpanan Kopi Periode Jan s.d Des 2014 31 Tabel 4.5. Uji Kenormalan Data Liliefors Terhadap Data Pengadaan 35
Tabel 4.6. Perhitungan Standar Deviasi 38
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Pengadaan Bahan Baku Kopi Periode Januari s.d Desember
2014
Lampiran 2. Data Pemakaian Bahan Baku Kopi Periode Januari s.d Desember
2014
Lampiran 3. Data Biaya Pemesanan dan Biaya Penyimpanan Bahan Baku Kopi
Periode Januari s.d Desember 2014
Lampiran 6. Tabel Distribusi z Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 8. Surat Persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 9. Permohonan Surat Izin Penelitian dari Jurusan Matematika Lampiran 10. Surat Izin Penelitian dari Fakultas MIPA
Persediaan(inventory) merupakan stok barang yang disimpan oleh suatu perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Umumnya setiap jenis
perusahaan memiliki berbagai bentuk persediaan. Setiap perusahaan, apakah
perusahaan itu perusahaan perdagangan atau perusahaan manufaktur serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para
pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaan pada suatu waktu
tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasa yang dihasilkan. Hal ini mungkin terjadi, karena tidak selamanya
barang atau jasa tersedia setiap saat, yang berarti pula pengusaha akan kehilangan
kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya ia dapatkan. Jadi
persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan baik perusahaan yang menghasilkan suatu barang atau jasa. (Pontas. 2005 )
Bagian persediaan material harus dapat mengontrol atau mengatur
persediaan agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan material yang terlalu banyak. Untuk mengatasi masalah ini, maka setiap perusahaan membutuhkan
suatu pengendalian persediaan bahan baku yang baik. Kegiatan pengendalian
persediaan bahan baku yang digunakan harus dapat mengatur kelangsungan proses produksi di perusahaan. Oleh karena itu pengendalian persediaan
merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam proses produksi yang
secara terus-menerus diperoleh, diubah kemudian dijual kembali. Nilai persediaan
harus dicatat, digolong-golongkan menurut jenisnya, yang kemudian dibuat perincian masing-masing barangnya dalam suatu periode yang bersangkutan.
(Suyadi.2005)
Pada dasarnya semua perusahaan mengadakan perencanaan dan pengendalian dengan tujuan pokok meminimumkan biaya dan untuk
memaksimumkan laba dalam waktu tertentu. Dalam perencanaan dan
2
persediaan yang paling tepat agar kegiatan produksi tidak terganggu dan biaya yang digunakan dalam persediaan tidak berlebihan.
Kopi merupakan salah satu komoditi pertanian yang sudah dikenal
masyarakat dunia. Sehingga industri kopi sangat potensial dikembangkan. Salah
satu jenis tanaman kopi yang banyak ditanam yaitu kopi robusta (coffea robusta) dan kopi arabika (coffea arabika). Salah satu produk kopi yang banyak
dikembangkan adalah kopi bubuk. Selain karena proses pembuatannya yang
sederhana, kopi bubuk banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
Sidikalang merupakan salah satu daerah penghasil kopi yang cukup
potensial, sehingga banyak industri kopi yang didirikan di Sidikalang. Kopi
merupakan oleh-oleh khas dari Sidikalang. Salah satu perusahaan kopi di Sidikalang adalah UD. IDA Sidikalang.
Berdasarkan wawancara dengan bapak Aritonang, persediaan bahan baku
pada UD. IDA belum direncanakan dengan baik sehingga persediaan bahan baku
yang ada di perusahaan kurang optimal. Persediaan perusahaan tidak terkontrol sehingga kadang terlalu banyak sehingga mengakibatkan biaya penyimpanan
semakin besar dan terlalu sedikit sehingga mengkibatkan terhambatnya
kelancaran produksi.
Permasalahan kelebihan dan kekurangan persediaan tersebut menyebabkan
perusahaan harus menentukan kebijakan persediaan yang optimal. Keoptimalan
dalam manajemen persediaan (Inventory Management) didasarkan pada penentuan ukuran pemesanan (Lot Sizing) agar biaya total minimal. Hal ini
menyangkut pengambilan keputusan mengenai seberapa banyakorderyang harus
dipesan untuk memenuhi permintaan (demand) dan kebutuhan persediaan agar
tidak terjadi stok habis (shortage). Penentuan frekuensi order dengan jumlah tertentu dan akibatnya terhadap periode pemesanan juga membutuhkan
pertimbangan yang matang karena hal tersebut akan mempengaruhi besarnya
Model EOQ adalah model yang jumlah pemesanannya tetap sesuai dengan jumlah pemesanan ekonomis dan waktu pemesanan berubah.Model ini
diperkenalkan pertama kali oleh Ford W. Harris pada tahun 1915. (Suyadi.2005)
Menurut Indroprasto dkk (2012:4) model EOQ (Economic Order Quantity)
dan algoritma genetika dapat memberikan hasil yang optimal pada persediaan perusahaan.
Menurut Candra Kurnia dan Sobri Abusini (2012:115) model EOQ dengan
penurunan kualitas dalam pasar persaingan sempurna didapat semakin tinggi harga barang yang ditawarkan maka semakin kecil permintaan (persediaan)
terhadap barang tersebut.
Menurut Candra dan Carien (2011:16) sistem JIT (Just In Time) adalah model persediaan dengan membeli barang saat diperlukan. Sistem JIT merupakan
upaya meminimumkan persediaan (bernuansa stockless atau tanpa persediaan).
Perbandingan antara metode JIT dengan model Economic Order Quality (EOQ)
dibuat kesimpulan bahwa metode JIT sebagai metode manajemen persediaan terdapat beberapa kelemahannya yaitu pada perusahaan memiliki safety stock
sebagai pengaman untuk kelancaran produksi sehingga hal tersebut tidak
mengefesiensi biaya penyimpanan sedangkan jika menggunakan model EOQ untuk manajemen persediaan, maka hal tesebut lebih dapat mengefesiensi total
biaya persediaan karena lebih terkontrol.
Selain model EOQ ada juga beberapa metode yang digunakan untuk pengendalian bahan baku seperti algoritma Wagner and Within dan metode Lot
For Lot Size. Algorima Wagner and within adalah metode yang menggunakan
prosedur optimasi didasari model program dinamis. Metode Lot For Lot Size
adalah metode yang hanya meminimalisasi ongkos simpan saja , sedangkan ongkos pesan tidak diperhitungkan sesuai dengan besarnya permintaan.
(Yamit, 2007:107)
Model EOQ berusaha mencapai tingkat persediaan yang seminimum mungkin, biaya rendah dan mutu kualitas yang baik. Perencanaan model EOQ
dalam suatu perusahaan akan mampu memminimalisasi terjadinya out of stock
4
biaya persediaanyang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya efisiensi persediaan bahan baku di dalam perusahaan yang bersangkutan. Selain itu dengan
adanya penerapan model EOQ perusahaan akan mampu mengurangi biaya
penyimpanan, penghematan ruang, baik untuk gudang dan ruangan kerja,
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari banyaknya persediaan yang menumpuk sehingga resiko yang dapat timbul kerena persediaan yang ada
digudang. Analisis EOQ ini dapat digunakan dengan mudah dan praktis untuk
merencanakan berapa kali suatu bahan dibeli dan dalam kuantitas berapa kali pembelian. (Taylor.2005)
Selain menentukan EOQ, perusahaan juga perlu menentukan waktu
pemesanan kembali bahan baku yang akan digunakan atau reorder point (ROP) agar pembelian bahan baku yang sudah ditetapkan dalam EOQ tidak mengganggu
kelancaran produksi. Dalam perhitungan EOQ dan ROP dapat ditentukan titik
minimum dan maksimum persediaan bahan. Persediaan yang dibuat paling
banyak sebesar titik maksimum, yaitu pada saat bahan yang dibeli datang. Tujuan penentuan titik maksimum adalah agar dana yang tertanam dalam persediaan
bahan tidak berlebihan sehingga tidak terjadi pemborosan. Karena pada saat bahan
yang dibeli datang besarnya bahan di gudang perusahaan sama dengan persediaan teh atausafety stock.(Taylor.2005)
Berdasarkan hal tersebut peneliti mengangkat penelitian yang berjudul :
“ Analisis Pengendalian Bahan Baku Kopi Menggunakan Model EOQ (Economic Order Quantity) Studi kasus di UD. IDA Sidikalang
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diteliti meliputi:
1. Berapa kuantitas pemesanan optimal yang harus dipesan perusahaan
berdasarkan model EOQ ?
2. Berapa kuantitas persediaan saat pemesanan kembali (ROP) yang dapat
1.3 Batasan Masalah
1. Permintaan untuk persediaan diketahui dengan pasti dan konstan
sepanjang waktu.
2. Persedian yang dikaji hanya bahan baku kopi.
3. Tidak ada diskon selama pembelian.
4. Data permintaan yang diambil adalah data periode januari 2014 sampai
Desember 2014.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah:
1. Menetapkan jumlah bahan baku yang optimal dalam setiap kali pembelian/pemesanan.
2. Menentukan kuantitas persediaan/titik (ROP) saat akan melakukan
pemesanan ulang yang harus dilakukan perusahaan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Memperoleh ilmu pengetahuan baik teori maupun praktek khususnya
di bidang analisis manajemen persediaan bahan baku.
b. Memperoleh pengalaman tentang suasana dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Manfaat bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, terutama
Dari hasil penelitian dan pembahasan menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ) dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu biaya persediaan
rata-rata minimum bahan baku kopi adalah Rp 2.321.791,-. Kuantitas pemesanan
bahan baku kopi di peroleh dari hasil perhitungan pengendalian persediaan adalah 1.935 Kg untuk tiap kali pemesanan , dan frekuensi pembelian bahan baku kopi
yaitu sebanyak 22 kali pemesananan dalam setahun , dan titik pemesanan ulang
atau ROP sebesar 637 Kg. Sedangkan dari hasil perhitungan persediaan perusahaan biaya persediaan adalah Rp 3.618.375,-, kuantitas pemesanan
diperoleh 867 Kg tiap kali pemesanan , frekuensi pemesanan sebanyak 48 kali
dalam setahun dengan. Persediaan pengaman ( Safety stock) bahan baku sebesar
295 Kg dan persediaan bahan baku maksimum sebesar 2.230 Kg.
Adapun selisih biaya persediaan per tahun adalah Rp 1.310.084,00,
sehingga UD. IDA Sidikalang dapat menghemat biaya persediaan tiap tahunnya
sebesar Rp 1.310.084,00 atau sebesar 36% dari total biaya persediaan bahan baku.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran kepada perusahaan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yaitu :
1. Perusahaan sebaiknya menggunakan model EOQ dalam pengendalian
bahan baku.
2. Perusahaan sebaiknya menentukan besarnya persediaan pengaman (Safety Stock), pemesanan kembali (Reorder Point), dan persediaan maksimum
(Maximum Inventory) untuk menghindari kehabisan bahan baku dan juga
44
DAFTAR PUSTAKA
Indiyanto, Rus, (2008), Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Yayasan Humaniora, Surabaya.
Indroprasto, dkk, (2012), Analisis Pengendalian Produk Dengan Metode EOQ Menggunakan Algoritma Genetika Untuk Mengefisiensi Biaya Persediaan, Jurnal Teknik ITS,Vol. 1hal. 305-309.
Pardede, Pontas , (2005), Manajemen Operasi dan Produksi :Teori, Model dan Kebijakan, Andi Offset, Yogyakarta.
Prawirosentono, Suyadi, (2007), Management Operasi:Analisis dan Studi Kasus, PT. Bumi Akasara, Jakarta
Prawirosentono, Suyadi, (2004), Riset Operasi dan Ekonofisika, PT. Bumi Akasara, Jakarta
Rangkuti, Freddy, (2007), Manajemen Persediaan di Bidang Bisnis, Raja Grafindo Persada,Jakarta.
Sari, Candra K, (2012), Analisis Price Determinan Pada Model EOQ Dengan
Penurunan Kualitas Dalam Pasar Persaingan Sempurna, Jurnal
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Vol 3hal. 1-4.
Candra. S , Carien. S, (2011), Perbandingan Metode EOQ (Economic Order Quality) Dan JIT(Just In Time) Terhadap Efesiensi Biaya Persediaan Dan Kinerja Non-Keuangan, Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. 5hal. 1-19.
Sudjana, (2005),Metode Statistika, PT.Tarsito, Bandung.
Taylor III, Bernard W, (2002), Sains Manajemen Pendekatan Matematika Untuk Bisnis, Salemba 4, Jakarta