PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Setiap kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas manusia dalam sektor
industri tentunya akan menimbulkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha.
Adanya persaingan tersebut mendorong setiap perusahaan untuk mengelola
sumber daya yang dimiliknya seoptimal mungkin agar dapat menghasilkan
produk yang berkualitas tingi dan selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Salah satu
unsur yang memerlukan adanya perencanaan dan pengendalian yang tepat adalah
persediaan. Persediaan merupakan modal kerja perusahaan yang paling aktif dan
bernilai material.
Persediaan dapat diartikan sebagai bahan yang disimpan untuk digunakan
atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari
persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang
jadi. Pengendalian persediaan perlu diperhatikan karena berkaitan langsung
dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan.
Pabrik Syahfira Bakery merupakan suatu usaha yang bergerak dibidang
tata boga yang memproduksi roti isian. Dimana roti isian yang di produksi
perusahaan ini adalah roti isian dengan rasa Coklat, Kelapa, Blueberry, Mocca
Coklat, Nenas, Pisang, Kacang Hijau, Dan Strawberry dan masih banyak lagi
jenis rasanya. Banyaknya usaha sejenis yang berkembang saat ini, tidak membuat
Syahfira Bakery kalah bersaing dan justru Syahfira Bakery masih tetap eksis
hingga saat ini. Syahfira Bakery memproduksi jenis roti isi aneka rasa dengan
harga yang ekonomis. Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi
ini adalah tepung, gula, pelembut, pengembang, mentega, dan bahan penolong
lainnya. Usaha ini terletak di jalan Ibrahim Umar Pancing No.12 Medan.
Syahfira Bakery tidak melakukan pengendalian persediaan tertentu dalam
perencanaan bahan baku, dimana masih terjadi kekurangan dan kelebihan bahan
baku. Kelebihan persediaan akan mengakibatkan timbulnya resiko kerusakan,
penurunan kualitas bahan, besarnya dana yang harus ditanamkan sehingga dana
untuk investasi lain berkurang, kenaikan biaya penyimpanan dan
biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan persediaan akan meningkat. Sedangkan
kekurangan persediaan akan mengganggu jalannya produksi dan tidak dapat
memenuhi permintaan konsumen dengan baik.
Selain itu juga kontrol terhadap persediaan masih lemah dimana pabrik
belum menentukan titik pemesanan kembali (reorder point), karena pemesanan
dilakukan ketika jumlah persediaan sudah hampir habis. Demikian juga halnya
dengan persediaan pengaman (safety stock) tidak ditentukan oleh pabrik, yang
seharusnya mempersiapkan sejumlah persediaan cadangan agar jika suatu saat
persediaan habis dan pemesanan kembali belum tersedia, proses produksi dapat
terus berjalan.
Masalah persediaan merupakan salah satu masalah penting yang harus
diselesaikan oleh perusahaan. Salah satu upaya dalam mengantisipasi masalah
persediaan ini adalah dengan mengadakan suatu sistem pengendalian pada
persediaan. Kebutuhan akan sistem pengendalian perusahaan muncul karena
adanya permasalahn yang mungkin dihadapi perusahaan seperti kelebihan atau
kekurangan persediaan. Jika perusahaan mengalami kelebihan persediaan maka
banyak resiko yang harus diatasi perusahaan seperti kerusakan barang, biaya
perawatan barang, serta modal persediaan yang besar. Sebaliknya apabila
perusahaan kekurangan persediaan maka akan menimbulkan kekecewaan bagi
para pelanggan, hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan dan
menimbulkan rasa kurang percaya dan beralihnya pelanggan ke produsen saingan
yang akhirnya akan merugikan perusahaan itu sendiri.
Oleh karena itu, diperlukan suatu metode untuk mengoptimalkan persediaan
bahan baku perusahaan. Metode yang digunakan penulis pada penelitian ini
tidak adanya kekurangan persediaan. Selain itu juga dengan adanya penerapan
metode EOQ, perusahaan akan mampu mengurangi biaya penyimpanan,
penghematan ruang untuk gudang, dan masalah yang timbul dari banyaknya
persediaan yang menumpuk sehingga mengurangi resiko yang dapat timbul
karena persediaan yang ada di gudang.
Melihat begitu pentingnya pengendalian persediaan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Untuk Multy Item (Studi Kasus: Pabrik Syahfira Bakery)”.
1.2Perumusan Masalah
Dari uraian yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang akan
dibahas pada penelitian ini adalah mengoptimalkan pengendalian persediaan
bahan baku pada Pabrik Syahfira Bakery dengan menerapkan metode EOQ.
1.3Batasan Masalah
Untuk mempersempit ruang lingkup, maka terdapat batasan masalah yang perlu
didefinisikan dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penulisan ini
adalah sebagai berikut:
1. Hanya 5 jenis bahan baku utama dalam pembuatan roti yang dibahas
dalam penelitian ini adalah tepung, gula, pengembang, palembut, dan
mentega.
2. Data yang diambil adalah data selama 1 tahun yaitu tahun 2016.
3. Biaya penyimpanan dan biaya pemesanan tiap bahan diasumsikan
konstan untuk setiap periode dan tidak memperhitungkan adanya faktor
kadaluarsa dan diskon.
4. Tidak dipertimbangkan adanya faktor acak seperti bencana alam, perang
1.5TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Diperolehnya persediaan bahan baku yang optimal pada Pabrik Syahfira
Bakery.
2. Untuk menghasilkan model EOQ dengan multy item sehingga dapat
ditentukan biaya-biaya yang ada dalam persediaan yang tujuannya adalah
untuk memperoleh total biaya persediaan yang minimum.
1.6MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap
kebijakan perusahaan yang selama ini diterapkan, sehingga pengelolaan
persediaan bahan baku optimal dan dapat meminimalkan biaya persediaan.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat
dan sebagai referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
1.7METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan menggunakan data sekunder
yang disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian, penulis mewawancarai atau interview secara
langsung kepada pihak pabrik Syahfira Bakery dan mendapatkan data
sekunder. Adapun data yang di dapat dari Syahfira Bakery adalah:
a. Jenis bahan baku pembuatan roti yang ada pada Pabrik Syahfira
Bakery
b. Jumlah persediaan masing-masing jenis bahan baku tiap bulan
c. Biaya pemesanan bahan baku per unit
d. Biaya penyimpanan bahan baku per unit
2. Pengolahan data
Data yang digunakan adalah data pada periode Januari 2016-Desember
2016. Tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai
berikut:
a. Menguji kenormalan data. Pengujian dilakukan untuk mengetahui
apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Jika data
berdistribusi normal selanjutnya dapat digunakan untuk model
pengendalian persediaan.
b. Mencari nilai pemesanan yang ekonomis menggunakan metode
EOQ
c. Menghitung banyaknya persediaan pengaman (Safety Stock).
d. Menghitung banyaknya titik pemesanan kembali (Reorder Point).
e. Mencari total biaya persediaan (Total Cost) dengan metode EOQ
dan membandingkan dengan biaya persediaan yang dikeluarkan
oleh perusahaan.
3. Membahas hasil
Setelah hasil diperoleh, maka akan dibuat pembahasan dari hasil yang
diperoleh tersebut.