i ABSTRAK
Nina Merina, Pengaruh Media Pembelajaran dan Kebiasaan Belajar terhadap Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2017.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Apakah hasil belajar menggambar bentuk siswa yang menggunakan media pembelajaran modul lebih tinggi dari pada hasil belajar menggambar bentuk siswa yang menggunakan media pembelajaran buku pegangan siswa, (2) Apakah hasil belajar menggambar bentuk antar siswa dengan kebiasaan belajar Delay Avoidance (DA) lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan kebiasaan belajar Work Methods (WM), (3) Interaksi antara media pembelajaran dan kebiasaan belajar siswa terhadap hasil belajar menggambar bentuk.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Populasi berjumlah 573 siswa. Pengambilan sampelnya dipilih secara acak (cluster random sampling) yaitu kelas X TGB 1 (menggunakan modul) sebagai kelas eksperimen dan kelas X TKJ 2 (menggunakan buku pegangan siswa) sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 25 siswa. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes praktek keterampilan menggambar bentuk dan tes angket kebiasaan belajar siswa, yang masing-masing tes telah memenuhi syarat validasi dan memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,435 dan 0,741. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain faktorial 2 x 2. Uji statistik yang dilakukan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan yang dilanjutkan dengan uji scheffe. Sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Hasil belajar menggambar bentuk siswa yang menggunakan media pembelajaran modul lebih tinggi dari pada hasil belajar menggambar bentuk siswa yang menggunakan media pembelajaran buku pegangan siswa, dengan nilai signifikan F hitung = 7,81 > F tabel , (2) Hasil belajar menggambar bentuk siswa yang memiliki kebiasaan belajar Delay Avoidance (DA) lebih tinggi dari pada hasil belajar menggambar bentuk siswa yang memiliki kebiasaan belajar Work Methods (WM), dengan nilai signifikan F hitung = 10,88 > F tabel , (3) Terdapat interaksi antara media pembelajaran dan kebiasaan belajar siswa terhadap hasil belajar menggambar bentuk siswa, dengan nilai signifikan F hitung = 74,52 > F tabel . Hipotesis ini menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran modul lebih tepat daripada media buku pegangan siswa dalam meningkatkan hasil belajar menggambar bentuk siswa, dan siswa yang memiliki kebiasaan belajar DA akan memperoleh hasil belajar menggambar bentuk yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kebiasaan belajar WM.
ii ABSTRACT
Nina Merina, The influence of learning media and student’s learning habit to the learning outcomes of year 1 students of SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan in drawing. Post-graduate program of State University of Medan.
The aimed of the research is to know (1) whether the student’s learning result in drawing by using modul is higher than those who are drawing by using student hand book, (2) whether the student’s learning result in drawing by applying Delay Avoidance (DA) learning habit is higher than those who are applying Work Method (WM), (3) the interaction between learning media and student’s learning habit to the learning result in drawing.
This study was conducted at SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, on the second semester of year 1 students in the academic year 2015/2016. The population consists of 573 students. The sample was taken by using cluster random sampling. Year 1 TGB 1 (using modul) as experiment class and year 1 TKJ 2 (using student hand book) as controlled class in which each class consists of 25 students. The instruments used are drawing and questionnaire of studen’st learning habit who each have qualified validation test and had a reliability coefficient is 0,435 and 0,741 respectively for the drawing and student’s learning habit. The research method used is quasi experiment with factorial design 2 x 2. The conducted statistics tests are descriptive statistics to get the data available and inferent statistics by using two-way ANAVA with the significance a= 0,05 as well as scheffe test. Normality and homogenity tests had been conducted before.
The results of this research are (1) the student’s learning outcomes in drawing by using modul is higher than those who are drawing by using student handbook. The significant value is F count = 7,81 > F table , (2) the learning result in drawing by applying Delay Avoidance (DA) learning habit is higher than those who are applying Work Method (WM. The significant value is F count = 10,88 > F table , (3) there is an interaction between learning media and student’s learning habit to the student’s learning outcomes in drawing. The significant value is F count = 74,52 > F table . This hypothesis shows that using modul is more appropriate than using student handbooks to improve the
student’s learning outcomes in drawing and the students who apply DA learning
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil‟alamin, puji syukur saya haturkan kehadirat Allah
SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan tesis
yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran dan Kebiasaan Belajar Terhadap
Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
Tahun Pelajaran 2015/2016”. Salawat dan Salam kepada Rasulullah SAW, yang
mana syafaatnya kelak sangat kita harapkan. Amiin ya Robbal „alamiin.
Dalam proses penulisan tesis ini penulis dengan segala keterbatasan
menghadapi berbagai kendala dan tantangan, namun berkat arahan, dan motivasi
dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr.
Efendi Napitupulu, M.Pd dan Prof. Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II dan para penguji Prof. Dr. Harun Sitompul,
M.Pd, Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd dan Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum
atas kesediaan beliau untuk meluangkan waktu yang sangat berharga dalam
memberikan bimbingan, komentar, dan wawasan pengetahuan yang luas untuk
kesempurnaan tesis ini.
Penulis sangat bersyukur karena telah berkesempatan untuk mengikuti
studi di program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Untuk ini penulis
ucapkan terima kasih kepada Direktur Pascasarjana Unimed Prof. Dr. Bornok
Sinaga, M.Pd, Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Dr. R. Mursid, M.Pd,
iv
keikhlasannya, teman-teman seangkatan XX, teristimewa Afrina Sari Dewi,
M.Pd, dan Khairani, M.Pd, dan seluruh keluarga besar program studi Teknologi
Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan ilmu dan bimbingan selama penulis menuntut ilmu di Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Proses pengumpulan data tesis ini, penulis mendapat izin dan dukungan
dari Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yaitu Bapak Kasni ,M.Pd
dan semua guru yang telah membantu. Penulis juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
dosen-dosen Pendidikan Seni Rupa Unimed Dra. Chairani M,Pd, Dr. Sugito, M.Pd dan
Dr. Mesra, M.Sn atas kesediaan waktu untuk wawasan dan pengetahuan seni rupa
yang luas. Teman-temanku yang sangat baik hati kakanda Hj. Aisyah Hasibuan,
M.Psi,Kons, Ade Efi Fatmawati Lubis, M.Pd, Anggi Marwina Nasution, M.Pd,
Zefri Minor, S.Pd, kakanda Afriani, S.Pd, dan kakanda Ronauli Sinaga dan
Juliana Tarigan.
Teristimewa untuk ibundaku Syahrinal, ayahandaku Khairul MP, dan
suamiku tercinta “abangda” Alwi Andrian, S.Pd, kakanda Cindy Diana Rossa,
M.Si, dan adinda Furqan Khalidi, yang telah memberikan doa, motivasi,
semangat, dan pengorbanan baik moril maupun materil dalam menuntut ananda
selama mengikuti pendidikan sampai selesai. Semoga segala bantuan dan budi
baik dari berbagai pihak menjadi amal kebaikan dan mendapat balasan dari Allah
v
Penulis juga menyadari bahwa tesis yang telah penulis susun dengan
usaha dan kerja keras ini masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh
sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis perhatikan
sebagai bahan masukan demi kesempurnaan tesis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan baik dimasa sekarang maupun masa akan datang.
Medan, 26 Januari 2017
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 11
1.3 Pembatasan Masalah ... 11
1.4.1 Perumusan Masalah ... 12
1.5 Tujuan Penelitian ... 12
1.6 Manfaat Penelitian ... 13
BAB II KAJIAN TEORETIS ... 14
2.1 Kajian Teoretis ... 14
2.1.1. Hakikat Hasil Belajar Menggambar Bentuk ... 14
2.1.2. Hakikat Media Pembelajaran ... 25
Hakikat Media Pembelajaran Modul ... 31
Hakikat Media Pembelajaran Buku Pegangan Siswa/Buku Teks ... 37
2.1.3. Hakikat Kebiasaan Belajar ... 40
2.2. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 46
2.3 Kerangka Berpikir ... 48
2.3.1 Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa
yang dibelajarkan dengan Media Pembelajaran Modul
vi
Buku Pegangan Siswa. ... 48
2.3.2 Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan Belajar Delay Avoidance (DA) dan Siswa yang Memiliki Kebiasaan Belajar Work Methods (WM) ... 52
2.3.3 Interaksi Media Pembelajaran dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Menggambar Bentuk ... 54
2.3.4 Pengajuan Hipotesis ... 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 58
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 58
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 58
3.3 Metode dan Rancangan Penelitian ... 59
3.4 Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 61
3.4.1 Prosedur Pelaksanaan... 61
3.4.2 Pelaksanaan Perlakuan ... 62
3.4.2.1 Media Pembelajaran Modul ... 62
3.4.2.2 Media Pembelajaran Buku Pegangan Siswa ... 64
3.5 Pengontrolan Perlakuan ... 65
3.6 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... 67
3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 68
3.7.1 Teknik Pengumpulan Data ... 68
3.7.2 Instrumen Penelitian... 69
3.7.2.1 Tes Hasil Belajar Menggambar Bentuk ... 69
3.7.2.2 Angket Kebiasaan Belajar Siswa ... 72
3.8 Uji Coba Instrumen Penelitian ... 73
3.8.1 Uji Coba Tes Hasil Belajar Menggambar Bentuk ... 73
3.8.2 Uji Coba Angket Kebiasaan Belajar ... 73
3.8.2.1 Rumus Validitas ... 73
vii
3.9 Teknik Analisis Data... 74
3.10 Hipotesis Statistik ... 75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 76
4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 76
4.1.1 Deskripsi Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Diajarkan Menggunakan Modul. ... 77
4.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang diajarkan Menggunakan Buku Pegangan Siswa (BPS) ... 78
4.1.3 Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan Belajar Delay Avoidance (DA) pada Kelas yang Menggunakan Modul dan Buku Pegangan Siswa (BPS) ... 80
4.1.4 Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan Belajar Work Methods (WM) pada Kelas yang Menggunakan Modul dan Buku Pegangan Siswa (BPS) ... 81
4.1.5 Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan Belajar Delay Avoidance (DA) yang Diajarkan dengan Menggunakan Modul ... 83
4.1.6 Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan Belajar Work Methods (WM) yang Diajarkan dengan Menggunakan Modul ... 84
4.1.7 Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan Belajar Delay Avoidance (DA) yang Diajarkan dengan Mengguakan Buku Pegangan Siswa (BPS) ... 86
4.1.8 Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan Belajar Work Methods (WM) yang Diajarkan dengan Menggunakan Buku Pegangan Siswa (BPS) ... 88
4.2 Pengujian Prasyarat Analisis ... 90
4.2.1 Uji Normalitas Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa
viii
Pegangan Siswa) ... 90
4.2.2 Uji Homogenitas Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa Berdasarkan Faktor Media Pembelajaran ... 92
4.2.3 Uji Normalitas Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa Berdasarkan Faktor Kebiasaan Belajar Siswa ... 93
4.2.4 Uji Homogenitas Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa Berdasarkan Faktor Kebiasaan Belajar (DA dan WM) ... 95
4.3 Pengujian Hipotesis ... 96
4.3.1 Hipotesis I : Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Diajarkan dengan Modul dan Buku Pegangan Siswa ... 97
4.3.2 Hipotesis II : Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan Belajar Delay Avoidance (DA) dan Work Methods (WM) ... 98
4.3.3 Hipotesis III : Interaksi antara Media Pembelajaran dan Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa ... 99
4.4 Rangkuman Hipotesis ... 100
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 101
4.5.1 Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Menggunakan Media Pembelajaran Modul dan Menggunakan Media Pembelajaran Buku Pegangan Siswa ... 101
4.5.2 Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan Belajar Delay Avoidance (DA) dan Work Methods (WM) ... 105
4.5.3 Interaksi antara Media Pembelajaran dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Menggambar Bentuk ... 107
4.6 Keterbatasan Penelitian ... 110
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 112
5.1 Simpulan ... 112
5.2 Implikasi ... 113
ix
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Nilai Rata-rata Menggambar Bentuk Siswa SMKN 1 Percut Sei Tuan 4
2.1 Unsur-unsur Menggambar Bentuk ... 19
2.2 Alur Penyusunan Modul ... 36
3.1 Populasi Penelitian ... 57
3.2 Rancangan Eksperimen Desain Faktorial 2 x 2 ... 67
3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Praktek Menggambar Bentuk ... 70
3.4 Deskriptor Jumlah Nilai Hasil Belajar Praktek Menggambar Bentuk siswa... ... 69
3.5 Kisi-Kisi Tes Kebiasaan Belajar ... 70
4.1 Distribusi Skor Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Modul ... 74
4.2 Distribusi Skor Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Buku Pegangan Siswa ... 76
4.3 Distribusi Skor Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang memiliki Kebiasaan Belajar Delay Avoidance (DA) ... 77
4.4 Distribusi Skor Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang memiliki Kebiasaan Belajar Work Metods (WM) ... 79
4.5 Distribusi Skor Hasil Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan Belajar Delay Avoidance (DA) yang diajarkan dengan Modul…. ... 80
4.6 Distribusi Skor Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang memiliki Kebiasaan Belajar Work Metods (WM) yang diajarkan dengan Modul ... 82
xi
4.8 Distribusi Skor Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa yang
memiliki Kebiasaan Belajar Work Metods (WM) yang diajarkan dengan
Buku Pegangan Siswa ... 85
4.9 Deskripsi Data Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa ... 86
4.10 Uji Normalitas Hasil Belajar Mengambar Bentuk Siswa
Berdasarkan Faktor Media Pembelajaran ( Modul dan Buku
Pegangan Siswa) ... 87
4.11 Uji Homogenitas Hasil Belajar Mengambar Bentuk Siswa Berdasarkan
Faktor Media Pembelajaran ( Modul dan Buku Pegangan Siswa) ... 89
4.12 Uji Normalitas Hasil Belajar Mengambar Bentuk Siswa Berdasarkan
Faktor Kebiasaan Belajar ( DA dan WM) ... 90
4.13 Uji Homogenitas Hasil Belajar Mengambar Bentuk Siswa
Berdasarkan Faktor Kebiasaan Belajar ( DA dan WM) ... 92
4.14 Rangkuman Uji ANAVA Dua Jalur Hasil Belajar Menggambar
xii
[image:16.595.63.536.118.725.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 3.1 Produk Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa ... 5
4.1 Alur Penyusunan Modul ... 36
4.2 Diagram Hasil Menggambar Bentuk Siswa yang dibelajarakn dengan
Modul ... 75
4.3 Diagram Hasil Menggambar Bentuk Siswa yang dibelajarakn dengan
Buku Pegangan Siswa ... 76
4.4 Diagram Hasil Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan
Belajar Delay Avoidance (DA) ... 78
4.5 Diagram Hasil Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan
Belajar Work Method (WM)... 79
4.6 Diagram Hasil Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan
Belajar Delay Avoidance (DA) yang diajarkan dengan menggunakan
Modul ... 81
4.7 Diagram Hasil Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan
Belajar Work Method (WM) yang diajarkan dengan Menggunakan
Modul ... 83
4.8 Diagram Hasil Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan
Belajar Delay Avoidance (DA) yang diajarkan dengan menggunakan
Dengan Buku Pegangan Siswa ... 84
4.9 Diagram Hasil Menggambar Bentuk Siswa yang Memiliki Kebiasaan
Belajar Work Method (WM) yang diajarkan dengan Menggunakan
Buku Pegangan Siswa ... 86
4.10 Normalitas Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa berdasarkan
Faktor Media Pembelajaran ... 88
4.11 Normalitas Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa berdasarkan
Kebiasaan Belajar Siswa... 91
4.12 . Interaksi antara Media Pembelajaran dan Kebiasaan Belajar Siswa
terhadap Hasil Belajar Menggambar Bentuk Siswa ... 95
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peranan pendidikan dalam kemajuan suatu bangsa dan masyarakat
merupakan suatu keniscayaan, karena pendidikan termasuk investasi jangka
panjang yang harus selalu ditingkatkan mutunya. Jika mutu pendidikan rendah,
maka akan berdampak pada ketidaktepatan investasi pendidikan, bahkan dapat
pula menimbulkan masalah sosial baru ke depannya.
Trianto (2010: 1) mengatakan bahwa :
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.
Pendidikan harus mampu mengembangkan potensi siswa sehingga
menjadi manusia yang berkualitas dan mempersiapkannya untuk suatu profesi
atau jabatan, sehingga siswa tersebut mampu menghadapi dan memecahkan
masalah kehidupannya sehari-hari serta mampu menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah. Dengan demikian, pendidikan memiliki peranan yang sangat
penting dalam meningkatkan kecakapan hidup dan kualitas sumber daya manusia
(SDM) dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya. Selain itu, pendidikan
juga merupakan usaha pembentukan kemampuan manusia untuk menggunakan
akal seefektif dan seefisien mungkin sesuai dengan perkembangan ilmu
2
usaha pencapaian masa depan yang lebih baik. Melalui pendidikan manusia dapat
mengembangkan diri dalam menjalani kehidupan yang semakin lama semakin
maju.
Pendidikan dapat diberikan kepada siswa salah satunya melalui
pembelajaran di sekolah. Rusman (2011:3) menyatakan bahwa, “Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan,
dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.” Melalui
pembelajaran, siswa diharapkan bisa mengaitkan setiap konsep yang dipelajarinya
dengan konsep-konsep lain yang relevan sehingga terbentuk proses berpikir yang
komprehensif secara utuh. Salah satu pembelajaran yang perlu diperhatikan dalam
dunia pendidikan adalah pembelajaran seni budaya.
Sebagai bagian dari Kurikulum 2013, pembelajaran seni budaya
berfungsi untuk mengasah kompetensi pengetahuan, praktik berkarya seni budaya
untuk mengasah keterampilan, dan pembentukan sikap apresiasi terhadap seni
budaya. Salah satu cabang dalam pembelajaran seni budaya adalah seni rupa dan
menurut Apriyatno (2013:1), menggambar adalah induk dari segala ilmu seni
rupa, baik itu seni rupa murni (seni lukis, seni patung, seni grafis, dan seni
keramik) maupun seni rupa terapan (seperti desain atau arsitektur). Menggambar
merupakan keterampilan yang bisa dipelajari oleh setiap orang. Menggambar
adalah membuat goresan atau pulasan di atas sebuah permukaan sebagai usaha
menyajikan persepsi visual (image) yang secara grafis memiliki kemiripan dengan
3
tiga dimensi ke dalam bidang datar dua dimensi dengan ciri dan sifat yang sama,
ketepatan bentuk, ketepatan pandangan dan ketepatan bayangan. Kemampuan
menggambar bentuk adalah kemampuan dasar yang harus dikuasai sebelum
membuat sebuah karya, karena penguasaan tentang teknik menggambar,
karakteristik bentuk (yang meliputi warna, tekstur, proporsi, anatomi, efek cahaya,
perspektif/kedudukan objek) dan teknik menggambar bentuk (basah dan kering)
menjadi hal yang mendasar yang mempengaruhi kualitas sebuah karya.
Fungsi pelajaran tersebut mempunyai alasan psikologis sebagai alat
pendidikan karena menggambar dalam seni rupa merupakan alat bantu untuk
merumuskan gagasan dan kemampuan menanggapi suatu objek serta disimpulkan
dalam bahasa visual yang hasilnya akan lebih jelas dan singkat dalam bahasa
verbal. Pelajaran menggambar bentuk tidak lain adalah membantu siswa untuk
dapat mengungkapkan gagasan, sikap, perasaan nilai, dan imajinasi yang
berkaitan dengan pertumbuhan pribadi. Kegiatan menggambar merupakan sarana
untuk pembentukan mentalis, yaitu pembentukan kemampuan siswa menemukan
ide-ide yang diserap dari hasil pengamatannya yang diramu dengan fantasi-fantasi
dari dalam diri, sehingga melahirkan karya yang tercipta melalui sentuhan
keseimbangan antara perasaan, pikiran dan gerakan secara motorik sebagai daya
cipta yang kreatif. Menghasilkan daya cipta yang kreatif merupakan sebuah
keterampilan yang harus dimiliki oleh semua siswa khususnya siswa di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), dengan demikian pelajaran menggambar bentuk
sangat dibutuhkan oleh setiap siswa demi tercapainya salah satu tujuan pendidikan
4
Di SMK manajemen pembelajaran praktek sangat penting untuk
dilakukan agar mampu mengelola kebutuhan praktek siswa dan instruktur selama
melaksanakan praktek. Manajemen pembelajaran praktek di SMK menerapkan
kurikulum yang menuntut siswa memiliki kemampuan dasar untuk menggambar
yaitu kemampuan menggambar bentuk-bentuk dasar sebelum membuat
karya-karya selanjutnya. Menurut Arif (2013:1) berdasarkan tujuan dari lulusan SMK
diharapkan supaya dapat menguasai keahlian antara lain menggambar bentuk,
baik teori maupun praktek, yang menjadi dasar bagi siswa dalam menggambar
teknik.
Namun pada kenyataannya kemampuan siswa dalam menggambar
bentuk saat ini masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar menggambar
bentuk siswa yang masih rendah. Di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan misalnya,
hasil belajar siswa kelas X dalam 5 tahun terakhir masih dalam kategori rendah.
Hal ini terlihat pada Tabel 1.1, tabel tersebut merupakan data rata-rata hasil
[image:20.595.64.544.149.691.2]belajar menggambar bentuk yang diperoleh dari SMK tersebut.
Tabel 1.1. Nilai Rata-Rata Menggambar Bentuk Siswa SMKN 1 Percut Sei Tuan
Tahun Ajaran Nilai KKM
2010/2011 70,55 70
2011/2012 70,97 70
2012/2013 72,35 70
2013/2014 76,50 75
2014/2015 77,55 75
Sumber: Guru Seni Budaya SMKN 1 Percut Sei Tuan
Data pada Tabel 1.1 ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai yang
dihasilkan kurang memuaskan dan secara tersirat menunjukkan bahwa
6
dengan kurangnya efektifitas waktu tersebut terbukti berdasarkan hasil
pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu selama empat kali
pertemuan, guru membahas satu pokok bahasan yang sama yaitu menggambar
bentuk kubistis. Hal ini membuat siswa merasa bosan karena hal-hal yang
diajarkan sama, selain itu juga pemborosan waktu sehingga kompetensi dasar
yang diharapkan kurang optimal hasilnya. Penyebab lainnya karena pembelajaran
yang kurang menarik yaitu menggunakan media pembelajaran buku pegangan
siswa yang dalam pembelajaran gambar bentuk siswa kurang aktif dan kreatif,
siswa kurang memahami materi dan tahapan proses menggambar bentuk. Hal ini
mengakibatkan pembelajaran gambar bentuk terasa memberatkan siswa, siswa
kurang termotivasi, dan kurang terampil sehingga kompetensi yang diharapkan
tidak tercapai dan kualitas pembelajaran pun menjadi menurun.
Kurangnya kualitas pembelajaran mata pelajaran menggambar bentuk
menjadi permasalahan yang harus segera ditindaklanjuti melalui penelitian. Jika
kemampuan dasar gambar bentuk tidak terpenuhi, kompetensi yang diharapkan
tidak tercapai, akibatnya kualitas pembelajaran kurang baik dan berdampak pada
kurangnya keterampilan siswa dalam menggambar bentuk maka akan
berpengaruh pada karya-karya selanjutnya, karena menggambar bentuk
merupakan dasar menggambar teknik. Apabila kompetensi tidak terpenuhi, nilai
rata-rata kelas tidak mencapai standar ketuntasan, maka guru wajib melaksanakan
perbaikan terutama dalam proses pembelajaran dalam rangka menuntaskan
ketercapaian kompetensi dan kualitas pembelajaran yang meningkat. Rendahnya
7
masih berpusat pada guru dan penggunaan pendekatan pembelajaran atau media
pembelajaran yang kurang relevan.
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, sarana dan prasarana juga dapat
menjadi salah satu faktor dalam menunjang keberhasilan. Menurut Kemendikbud
No. 053/U/2001 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM), sekolah harus
memiliki persyaratan minimal untuk menyelenggarakan pendidikan dengan serba
lengkap dan cukup seperti, luas lahan, perabot lengkap,
peralatan/laboratorium/media, infrastruktur, sarana olahraga, dan buku. Dengan
adanya keputusan Kemendikbud tentang SPM tersebut dapat disadari bahwa
penyediaan peralatan/laboratorium/media di sekolah sangatlah penting. Hal ini
demi menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tetapi sampai
saat ini, salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran adalah memilih atau menentukan media pembelajaran yang tepat
dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi.
Seperti yang dikatakan Latuheru (1988:14), media pembelajaran adalah
bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan
maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat
berlangsung secara tepat guna berdaya guna. Sementara itu, Briggs (1977)
berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video dan sebagainya. Kemudian
Reiser dan Gagne (dalam Criticos, 1996; Gagne, et al., 1988), yang secara implisit
menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang digunakan untuk
8
recorder, kaset, video recorder, kamera video, televisi, radio, film, slide, foto,
gambar, dan komputer adalah merupakan media pemelajaran. Berdasarkan
pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
bahan, atau alat yang digunakan sebagai penyampai isi materi pembelajaran agar
pembelajaran berlangsung lebih bermakna. Salah satu media yang digunakan bisa
berbentuk modul, yang merupakan bahan atau buku yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Media modul ini harus bersifat menarik sehingga dapat
merangsang kegiatan pembelajaran siswa dan memberikan manfaat yang lebih
besar dalam proses pembelajaran.
Menurut Kozma (1991), pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat
membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada
siswa. Dengan demikian penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu
peningkatan pemahaman siswa. Sehingga dalam hal ini diharapkan bahwa
penggunaan media modul dalam proses pembelajaran memberikan pengaruh yang
positif dalam keterampilan menggambar bentuk siswa. Kemudian ditegaskan oleh
Miarso (1980), bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan anak
didik, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Dengan demikian media pembelajaran dapat mengembangkan daya imajinasi
siswa untuk lebih berpikir aktif dan kreatif sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Adapun untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas proses dan
9
pembelajaran yang menekankan pada aktivitas-aktivitas selama proses
pembelajaran tersebut berlangsung, yaitu media pembelajaran inovatif dengan
menerapkan media pembelajaran berbentuk modul.
Melalui pembelajaran menggunakan modul, disesuaikan dengan
karakteristik mata pelajaran menggambar bentuk yang bersifat kontinu, aplikatif,
mandiri dan banyak latihan. Selain itu dengan pembelajaran menggunakan modul
diharapkan materi pembelajaran minimal telah tersedia dan siswa dapat dipicu
untuk lebih banyak menggunakan waktu belajarnya baik secara mandiri maupun
kelompok.
Di samping memperoleh media pembelajaran yang tepat, perolehan hasil
belajar menggambar teknik siswa juga dipengaruhi oleh karakteristik siswa itu
sendiri salah satunya kebiasaan belajar siswa, misalnya dalam suatu proses
pembelajaran, seorang guru hendaknya mampu mengetahui dan memahami
karakteristik kebiasaan belajar yang dimiliki siswa. Dengan mengetahui kebiasaan
belajar siswa, maka seorang guru dapat menyusun, menyesuaikan dan membuat
materi ajar yang relevan dalam membantu dan mengarahkan kesiapan siswa untuk
menerima materi pelajaran.
Keberhasilan pembelajaran siswa dipengaruhi oleh cara belajarnya, siswa
yang mempunyai cara belajar yang efisien memungkinkan untuk mencapai hasil
belajar yang lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Estelita (2012:3) yang menyatakan disatu sisi masih banyak siswa yang masih
merasa kesulitan dalam mengefektifkan kebiasaan belajar secara mandiri,
10
pembelajaran yang berpola pada urutan kegiatan penyampaian materi, tugas, dan
latihan. Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik diperlukan kebiasaan
belajar yang baik dan terarah serta teratur akan membuat siswa belajar sesuai
dengan rencana belajar. Brown dan Holtzman (dalam Djaali, 2008)
mengelompokkan kebiasaan belajar ke dalam konsep dasar Delay Avoidance
(DA) dan Work Methods (WM). Delay Avoidance (DA) menunjukkan pada
ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas, menghindari diri dari hal-hal
yang memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas dan menghilangkan
rangsangan yang akan mengganggu konsentrasi belajar. Adapun Work Methods
(WM) menunjukkan kepada pengguna cara (prosedur) belajar yang efektif dan
efisien dalam mengerjakan tugas dan keterampilan belajar yang meliputi
penggunaan waktu belajar, teknik belajar dan disiplin belajar.
Keteraturan belajar, penggunaan dan pembagian waktu belajar apabila
dilaksanakan dengan baik setiap hari, maka akan menjadi suatu kebiasaan belajar
yang baik pula. Dengan mengatur waktu secara efisien dan efektif individu akan
memperoleh beberapa keuntungan, yaitu : a) dapat mengatur kegiatan dengan
baik; b) dengan belajar secara teratur individu akan lebih mudah mengingat,
meresapkan apa yang dipelajarinya; c) selalu siap apabila mendapatkan beban
belajar yang lebih berat dijenjang yang lebih tinggi: d) mempunyai lebih banyak
waktu untuk mengerjakan kegiatan lain yang disenangi karena tugas belajarnya
dapat diselesaikan tepat waktu.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, penelitian ini
11
terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran menggambar bentuk. Pemilihan
media pembelajaran berbasis modul disesuaikan dengan karakteristik
pembelajaran menggambar bentuk dan karakteristik kebiasaan belajar siswa.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat
diidentifikasi masalah yang berkenaan dengan penelitian ini, yakni: (1)
Bagaimanakah cara menyampaikan urutan materi pelajaran yang paling baik? (2)
Bagaimanakah urutan yang paling tepat dalam membantu proses belajar siswa?
(3) Apakah perbedaan dalam media pembelajaran dalam memberikan hasil belajar
yang berbeda? (4) Apakah tujuan pembelajaran yang berbeda membutuhkan
kondisi pembelajaran yang berbeda pula? (5) Apakah perbedaan karakteristik
belajar memiliki karakteristik tertentu pula? (6) Apakah hasil belajar menggambar
bentuk siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis modul lebih tinggi dari hasil belajar menggambar bentuk yang
dibelajarkan dengan menggunakan media buku pegangan siswa biasa? (7) Apakah
hasil belajar menggambar bentuk siswa dengan tingkat kebiasaan belajar tinggi
lebih baik daripada hasil belajar menggambar bentuk siswa dengan kebiasaan
belajar Work Methods (WM)? (8) Apakah terdapat interaksi antara media
pembelajaran dan kebiasaan belajar siswa terhadap hasil belajar menggambar
bentuk?
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian dalam identifikasi masalah di atas maka dalam
12
dan buku pegangan siswa. Karakteristik siswa dibatasi pada kebiasaan belajar
yaitu Delay Avoidance (DA) atau Work Methods (WM). Sedangkan hasil belajar
siswa dalam bidang studi menggambar bentuk dibatasi pada ranah psikomotorik
pada kelas X semester I Tahun Pelajaran 2015/2016.
1.4Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar menggambar bentuk siswa yang menggunakan media
pembelajaran modul lebih tinggi dari pada hasil belajar menggambar bentuk
siswa yang menggunakan media pembelajaran buku pegangan siswa?
2. Apakah hasil belajar menggambar bentuk siswa dengan kebiasaan belajar
Delay Avoidance (DA) lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan kebiasaan belajar Work Methods (WM)?
3. Apakah terdapat interaksi antara media pembelajaran dan kebiasaan belajar
terhadap hasil belajar menggambar bentuk?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, penelitian ini bertujuan
untuk :
1. Mengetahui apakah hasil belajar menggambar bentuk siswa yang
menggunakan media pembelajaran modul lebih tinggi dari pada hasil belajar
menggambar bentuk siswa yang menggunakan media pembelajaran buku
13
2. Mengetahui apakah hasil belajar menggambar bentuk antar kelompok siswa
dengan kebiasaan belajar Delay Avoidance (DA) lebih tinggi dari pada hasil
belajar siswa dengan kebiasaan belajar Work Methods (WM),
3. Mengetahui apakah terdapat interaksi antara media pembelajaran dan
kebiasaan belajar siswa terhadap hasil belajar menggambar bentuk.
1.6Manfaat Penelitian
Kajian penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
tenaga pendidik atau guru yang bersifat teoretis maupun bersifat praktis.
Penelitian khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran menggambar bentuk
dan kebiasaan belajar.
Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah:
1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan
kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan media
pembelajaran berbasis modul pada pembelajaran menggambar bentuk.
2. Sumbangan pemikiran bagi guru-guru, pengelola, pengembangan dan
lembaga-lembaga pendidikan dalam memahami dinamika siswa.
Manfaat praktis penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru-guru tentang media
pembelajaran pada bidang studi Menggambar Bentuk dapat diterapkan guru
bagi kemajuan dan peningkatan keberhasilan belajar siswa.
2. Sebagai upaya peningkatan pengetahuan keterampilan dalam hal-hal yang
14
guru dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran
Menggambar Bentuk.
3. Bahan masukan bagi sekolah sebagai aplikasi teoretis dan teknologi
113 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian yang menekankan
pada hasil belajar menggambar bentuk siswa, diperoleh beberapa kesimpulan
yang merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
rumusan masalah. Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar menggambar bentuk siswa yang menggunakan media
pembelajaran modul lebih tinggi dari pada hasil belajar menggambar bentuk
siswa yang menggunakan media pembelajaran BPS,
2. Hasil belajar menggambar bentuk siswa yang memiliki kebiasaan belajar
Delay Avoidance (DA) lebih tinggi dari pada hasil belajar menggambar bentuk siswa yang memiliki kebiasaan belajar Work Methods (WM),
3. Terdapat interaksi antara media pembelajaran dan kebiasaan belajar siswa
terhadap hasil belajar menggambar bentuk siswa. hal ini terbukti dari hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa bagi kelompok siswa yang memiliki
kebiasaan belajar Delay Avoidance (DA) memperoleh hasil belajar lebih
tinggi bagi yang diajarkan dengan menggunakan modul, sedangkan bagi
siswa yang memiliki kebiasaan belajar Work Methods (WM) memperoleh
hasil belajar yang lebih tinggi bagi siswa yang diajarkan dengan
114
5.2Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas diketahui penelitian ini berfokus pada
hasil belajar menggambar bentuk siswa dengan kebiasaan belajar Delay
Avoidance (DA) dan Work Methods (WM) yang diajarkan dengan menggunakan modul dan BPS. Terdapat perbedaan hasil belajar menggambar bentuk siswa yang
diajarkan dengan menggunakan modul dan BPS secara signifikan. Terdapat
perbedaan hasil belajar menggambar bentuk siswa yang memiliki kebiasaan
belajar Delay Avoidance (DA) dan Work Methods (WM) secara signifikan.
Ditinjau dari interaksi antara media pembelajaran dengan kebiasaan belajar siswa,
hasil ini dapat dilihat dari media pembelajaran yang diberikan kepada siswa yang
memiliki kategori kebiasaan belajar siswa.
Beberapa implikasi yang berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran
pada materi menggambar bentuk dalam kaitannya dengan peningkatan hasil
belajar siswa adalah sebagai berikut :
1. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh
penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar menggambar bentuk
siswa. hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran merupakan salah satu
faktor yang harus diberikan atau diterapkan oleh guru untuk meningkatkan
hasil belajar menggambar bentuk siswa. Hal ini dapat dimaklumi karena
dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan
dan mengembangkan kreatifitas yang dimiliki siswa. Hasil ini menunjukkan
bahwa secara keseluruhan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
115
dengan menggunakan BPS. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang
diajarkan dengan menggunakan modul lebih efektif meningkatkan hasil
belajar menggambar bentuk siswa.
Konsekuensi logis dari pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar
menggambar bentuk siswa pada guru untuk menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan modul dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
dengan menggunakan modul bertujuan untuk memudahkan tercapainya
tujuan pembelajaran karena pembelajaran dengan menggunakan modul
menerapkan azas pembelajaran individual yang mengacu pada anggapan
bahwa semua siswa dapat mencapai tingkat penguasaan yang sama, tetapi
dengan kecepatan yang berbeda.
2. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa kebiasaan belajar siswa juga
berpengaruh terhadap hasil belajar menggambar bentuk siswa. Siswa yang
memiliki kebiasaan belajar Delay Avoidance (DA) memperoleh hasil belajar
yang lebih tinggi dibanding hasil belajar siswa yang memiliki kebiasaan
belajar Work Methods (WM). Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan belajar
yang dimiliki siswa memberikan pengaruh yang signifikan dalam
meningkatkan hasil belajar menggambar bentuk siswa.
Siswa dengan kebiasaan belajar Delay Avoidance (DA) akan terus berusaha
untuk bisa memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan setelah
mengikuti pelajaran menggambar bentuk. Siswa kelompok ini akan dapat
menyelesaikan tugas-tugas akademisnya tepat waktu dan menghindarkan diri
116
penggunaan waktu dalam belajar, biasanya berkaitan dengan masalah
perencanaan dan kedisiplinan. Hal tersebut memungkinkan siswa akan
memperoleh hasil belajar yang tinggi. Sedangkan siswa yang memiliki
kebiasaan belajar Work Methods (WM) akan berusaha untuk mengerjakan
tugas akademiknya secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan, pemahaman, dan penguasaannya terhadap materi pelajaran.
3. Terdapat interaksi antara media pembelajaran dengan kebiasaan belajar
terhadap hasil belajar menggambar bentuk siswa. Hal ini memberikan
indikasi perlunya pengetahuan guru memilih dan menggunakan media
pembejaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar menggambar bentuk
siswa.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian ini, maka berikut beberapa
saran yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak yang berkepentingan
terhadap penggunaan modul dalam proses pembelajaran. Saran-saran tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Bagi para guru mata pelajaran, khususnya guru seni budaya
a. Berdasarkan hasil temuan penelitian bahwa pembelajaran dengan
menggunakan modul lebih unggul dibandingkan dengan pembelajaran
dengan menggunakan BPS, oleh karena itu diharapkan bagi guru yang
mengajar menggambar bentuk siswa agar dapat menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan modul untuk meningkatkan kompetensi siswa.
117
diharapkan untuk menyiapkan sarana pembelajaran untuk mendukung
pelaksanaan pembelajaran dengan karakteristik penyajian pembelajaran
menggunakan modul, sehingga harapan tersedianya modul pembelajaran
yang berkualitas dapat tercapai.
b. Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan tentunya siswa lebih
banyak diberikan tugas yang berkaitan dengan penerapan dalam
mengekspresikan dan menganalisa unsur dan prinsip desain yang mana
pengetahuan ini akan diaplikasikan dalam mata pelajaran yang lain
c. Sebelum pembelajaran menggambar bentuk berlangsung diharapkan
kepada guru yang mengajar untuk terlebih dahulu mengidentifikasi
kebiasaan belajar siswa guna mempermudah guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran dan menyusun modul pembelajaran
d. Sangat diperlukan bimbingan bagi siswa yang memiliki kebiasaan belajar
Work Methods (WM) agar dapat meningkatkan motivasi dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru, mengingat bahwa
pelajaran menggambar bentuk siswa terdiri dari teori dan praktek dalam
mengekspresikan hal-hal yang berkaitan dengan unsur dan prinsip
menggambar.
2. Bagi Lembaga terkait
Media pembelajaran modul dapat dijadikan sebagai salah satu alternative
dalam meningkatkan hasil belajar menggambar bentuk siswa sehingga dapat
dijadikan masukan bagi sekolah untuk dikembangkan sebagai media
118
3. Bagi peneliti lanjutan
a. Penggunaan modul pada penelitian ini menekankan pada hasil belajar
siswa yang terbatas pada materi menggambar bentuk. Jadi diperlukan
penelitian lebih lanjut pada materi dan hasil belajar siswa yang lain agar
implikasi hasil penelitian tersebut dapat diterapkan di sekolah,
b. Penggunaan modul pada penelitian ini hanya terbatas pada satu jenjang
pendidikan yaitu SMK, jadi diharapkan untuk peneliti lanjutan dapat