• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Pada Bayi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Pada Bayi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI

PADA BAYI DI PUSKESMAS PEMBANTU NAGA

TIMBUL TANJUNG MORAWA

TAHUN 2012

Oleh :

LILIYANI PURNAMA S 090100159

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI

PADA BAYI DI PUSKESMAS PEMBANTU NAGA

TIMBUL TANJUNG MORAWA

TAHUN 2012

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

LILIYANI PURNAMA S 090100159

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Pada Bayi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012 Nama : Liliyani Purnama S

NIM : 090100159

Dosen Pembimbing Dosen Penguji I

(dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked.Ped, Sp.A) (dr. Sarah Dina, Sp.OG (K) NIP: 19790928 200501 2 004 NIP : 19680415 199703 2 001

Dosen Penguji II

(dr. Syaiful Bahri, Sp. M) NIP : 19550416 198211 1 001

Medan, 7 Januari 2013 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi pada Bayi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012”. Sebagai salah satu area kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum, Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Strata 1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada kedua orangtua, Ayahanda Arifin Affandy S dan Ibunda Eldelina Siregar yang telah memberikan dukungan baik secara moril, materil, kasih sayang dan do’a yang tulus sehingga penulis dapat memperoleh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Begitu juga kepada Abangda Alwi Ariandi S, SE, Kakanda Juwita Purnama Sari, dan Adinda Raja Arifsah Ariandi yang sudah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang telah turut serta membantu dan memberi dukungan, diantaranya:

1. Kepada Prof.dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Kepada Dosen Pembimbing dr. Rini Savitri Daulay, M.Ked.Ped, Sp.A yang dengan sepenuh hati telah meluangkan segenap waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam proses bimbingan Karya Tulis Ilmiah ini.

(5)

4. Kepada Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa yang telah bersedia dilakukan penelitian.

5. Kepada orang yang terkasih Rudi Hadian Siregar yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Kepada sahaba-sahabat yang tersayang, Fitri Ayu Aprilina Suyanto, Ina Rahmawati K, Rani Safitri, dan Utari Olivina Tarigan yang telah memberi motivasi, bantuan, dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Kepada teman satu kelompok penelitian penulis, Gia Cellisa Sianosa dan Wein Kusumandana M yang memberikan bantuan dan sama-sama berjuang dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Kepada Fanisha Prama Cindy, Hardiyanti Fitri, Maulida Septianita, dan Novika Marashanti Siregar yang memberikan bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Kepada teman-teman seperjuangan satu angkatan 2009 yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Kepada seluruh Staff Pengajar dan Civitas Akademi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan hasil penelitian di kemudian hari.

Medan, 8 Desember 2012 Penulis

(6)

ABSTRAK

Kesehatan merupakan masalah yang penting dalam sebuah keluarga, terutama yang berhubungan dengan bayi dan anak. Kondisi tubuh bayi dan anak yang baru lahir sangat mudah untuk terkena penyakit. Dengan adanya antibodi yang diberikan (pemberian imunisasi) maka bayi tersebut tidak rentan terhadap penyakit yang menyerang.

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi pada bayi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang akan menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi pada anak. Pendekatan yang digunakan pada desain ini adalah cross sectional dimana akan dilakukan pengambilan dan pengumpulan data satu kali.

Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi sebanyak 30 orang. Dari jumlah tersebut ibu yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 4 orang (13,3), sedang 8 orang (26,7), dan yang kurang sebanyak 18 orang (60%).

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012 adalah kurang sebanyak 18 orang (60%) dari 30 orang responden.

(7)

ABSTRACT

The health is a fundamental problem in family, especially the one that are associated with infant and children. The condition of the newborn infant and is subject to disease. With the administration of antibodies and immunitation the infant areless psone with disease.

The study has the aim to determine the knowledge level of the mothers about immunitation to infant at Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012.

This is a desriptive study that determine the level of knowledge of the mothers about infant immunitation. The study use cross sectional design.

The study shows the level of knowledge of mothers about immunitation is high in 4 people (13.3%), medium in 8 people (26.7%) and low in 18 people (60%).

The study show the majority of knowledge level of mothers about immunitation at Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 212 is low.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN………. i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan ... 5

2.1.3. Tingkat Pengetahuan ... 6

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL……... 19

3.1. Kerangka Konsep Penelitian... 19

3.2. Definisi Operasional... 19

(9)

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

5.1. Hasil Penelitian ... 25

5.2 Pembahasan ... 31

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 33

6.1 Kesimpulan ... 33

6.2 Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA... 35

(10)

DAFTAR TABEL

Hasil uji validitas dan reliabilitas

Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan pendidikan Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan pekerjaan Distribusi pengetahuan responden tentang imunisasi

Menurut Pengertian imunisasi Distribusi pengetahuan responden tentang imunisasi

Menurut Tujuan imunisasi Distribusi pengetahuan responden tentang imunisasi

Menurut Manfaat imunisasi Distribusi pengetahuan responden tentang imunisasi

Menurut Jenis imunisasi Distribusi pengetahuan responden tentang imunisasi

Menurut Macam imunisasi Distribusi pengetahuan responden tentang imunisasi

Menurut Efek samping imunisasi Distribusi pengetahuan responden tentang imunisasi

Menurut Jadwal imunisasi Distribusi Pengetahuan Responden Kategori Pengetahuan

Baik Distribusi Pengetahuan Responden Kategori Pengetahuan Sedang

Distribusi Pengetahuan Responden Kategori Pengetahuan Kurang

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Daftar Riwayat hidup

Lampiran 2 Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran 3 Surat Persetujuan Menjadi Responden dalam Penelitian Lampiran 4 Kuesioner Penelitian

Lampiran 5 Master Data

(12)

ABSTRAK

Kesehatan merupakan masalah yang penting dalam sebuah keluarga, terutama yang berhubungan dengan bayi dan anak. Kondisi tubuh bayi dan anak yang baru lahir sangat mudah untuk terkena penyakit. Dengan adanya antibodi yang diberikan (pemberian imunisasi) maka bayi tersebut tidak rentan terhadap penyakit yang menyerang.

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi pada bayi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang akan menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi pada anak. Pendekatan yang digunakan pada desain ini adalah cross sectional dimana akan dilakukan pengambilan dan pengumpulan data satu kali.

Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi sebanyak 30 orang. Dari jumlah tersebut ibu yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 4 orang (13,3), sedang 8 orang (26,7), dan yang kurang sebanyak 18 orang (60%).

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012 adalah kurang sebanyak 18 orang (60%) dari 30 orang responden.

(13)

ABSTRACT

The health is a fundamental problem in family, especially the one that are associated with infant and children. The condition of the newborn infant and is subject to disease. With the administration of antibodies and immunitation the infant areless psone with disease.

The study has the aim to determine the knowledge level of the mothers about immunitation to infant at Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012.

This is a desriptive study that determine the level of knowledge of the mothers about infant immunitation. The study use cross sectional design.

The study shows the level of knowledge of mothers about immunitation is high in 4 people (13.3%), medium in 8 people (26.7%) and low in 18 people (60%).

The study show the majority of knowledge level of mothers about immunitation at Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 212 is low.

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan masalah yang penting dalam sebuah keluarga, terutama yang berhubungan dengan bayi dan anak. Kondisi tubuh bayi dan anak yang baru lahir sangat mudah untuk terkena penyakit, maka kesehatan bayi dan anak merupakan prioritas utama karena pada saat seorang bayi dilahirkan ke dunia bayi tersebut harus menghadapi berbagai musuh yang mengancam jiwanya seperti Virus, Bakteri, dan berbagai bibit penyakit yang sudah siap menerjang masuk kedalam tubuh bayi yang masih lemah itu. Dengan adanya antibodi yang diberikan (pemberian imunisasi) maka bayi tersebut tidak rentan terhadap penyakit yang menyerang. (Deni Adinegoro).

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan kepada orang lain baik melalui kontak tubuh, udara, benda-benda atau alat-alat medis atau nonmedis, cairan, dan lain-lain. Pencegahan penyakit menular dengan Imunisasi atau vaksinasi merupakan tindakan yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketahanan tubuh yang lebih baik, sehingga mampu mempertahankan diri terhadap penyakit atau masuknya kuman dari luar. (Roitt, 1997).

Penyakit yang dapat dicegah dalam imunisasi seperti TBC, Difteri, Pertusis, Campak, Tetanus, Polio, Hepatitis B. Polio dan Campak merupakan salah satu penyebab

kematian anak di negara – negara berkembang termasuk balita di Indonesia. (Tecnologi Indonesia, 2007).

(15)

menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2010. Angka Kematian Bayi ini sangat penting, karena tingginya AKB menunjukkan rendahnya kualitas perawatan selama masa kehamilan, saat persalinan, masa nifas, status gizi, penyakit infeksi dan imunisasi (Depkes RI, 2006).

Berdasarkan data Departemen Kesehatan Republik Indonesia PD31 tahun 2009, target yang dicapai sebesar 90% untuk Sumatera Utara BCG (68,3%), Polio1 (91,2%), Polio2 (86,9%), Polio3 (85,0%), Polio4 (82,0%), DPT-HB (88,4%), DPT HB2 (85,6%), DPT HB3 (82,9%), Campak (81,6%) (Depkes, 2009).

Untuk data cakupan imunisasi di Dinas Kesehatan kota Medan tahun 2008 yakni : BCG sebesar 95,88%, DPT 98,91%, Polio 92,63%, Campak 94,18%, dan Hepatitis B 59,47% (Profil Dinas Kesehatan Kota Medan, 2009).

Berdasarkan data peserta imunisasi di Puskesmas Tanjung Morawa pada tahun 2004 dari 102 bayi, 10,78% bayi tidak pernah sama sekali mendapat imunisasi, 34,31% bayi telah diimunisasi dengan lengkap dan 54,90% bayi tidak diimunisasi lengkap. Ini menunjukkan pemanfaatan imunisasi oleh ibu masih sangat rendah bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan (Dinkes, 2004).

Pada dasarnya, setiap bayi yang dilahirkan sudah memperoleh kekebalan secara alami dari ibu yang melahirkannya, namun kekebalan itu tidak bertahan lama. Oleh karena itu, bayi dapat diimunisasi segera setelah lahir. Sebaiknya, bayi sudah diimunisasi secara lengkap sebelum tahun pertama kehidupan (Depkes RI, 2004).

(16)

akan menjadi halangan yang besar jika pendidikan dan pengetahuan yang memadai tentang hal itu diberikan (Ali, 2002).

Tingginya cakupan imunisasi belum tentu menggambarkan kesadaran Ibu-ibu untuk membawa anaknya agar diimunisasi. Kesadaran Ibu-ibu tersebut sangat erat hubungannya dengan pemahaman dan pengetahuan Ibu dalam pencegahan penyakit dengan cara imunisasi.

Dari latar belakang yang dijabarkan diatas, dapat dilihat betapa pentingnya imunisasi pada bayi untuk memelihara kesehatan bayi. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana “Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi pada bayi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi pada bayi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012?”

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi pada bayi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi mengenai :

(17)

e) Macam-macam imunisasi f) Efek samping dari imunisasi g) Jadwal imunisasi

1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah. 2. Bagi Responden

Untuk mengetahui pentingnya imunisasi pada bayi. 3. Bagi Puskesmas Pembantu Naga Timbul

Untuk meningkatkan pelayanan imunisasi dasar pada bayi dan meningkatkan cakupan imunisasi.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini bisa digunakan bagi yang memerlukan dan sebagai pertimbangan untuk penelitian yang akan datang.

5. Bagi Peneliti Lain

(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.2 2.1.1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indra (Mubarok, 2009).

Pengetahuan adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, respon, persentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitar (Assyari Abdullah, 2008).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah hasil yang dapat dimengerti dan dapat dipahami oleh seseorang melalui alat indranya.

2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan 1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang diperkenalkan.

(19)

2. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

3. Usia

Dengan bertambahnya usia seseorang, maka akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Semakin cukup umur, semakin matang pula dalam berfikir.

4. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecendrungan pengalaman yang kurang baik akan berusaha untuk dilupakan oleh seseorang. Namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan, maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya.

5. Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru (Notoatmodjo, 2007).

2.1.3. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan dibagi dalam 6 tingkatan yaitu sebagai berikut:

1. Tahu

(20)

2. Memahami

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi secara benar.

3. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau menggunakan hukum-hukum, rumus, metode, dan prinsip.

4. Analisis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dan dapat menyesuaikan.

6. Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu objek atau pekerjaan.

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yang disebut AIETA, yakni :

a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek)

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek sudah mulai timbul.

(21)

d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

e. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Namun demikian, dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut.

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana dengan pengetahuan dan sikap positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak berlangsung lama.

2.2. Imunisasi

2.2.1. Pengertian Imunisasi

Imunisasi bersal dari kata imun. Kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit. Tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain (Notoatmodjo, 2003).

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT, dan Campak) dan melalui mulut (misalnya vaksin polio) (Hidayat, 2008).

(22)

2.2.2. Tujuan Imunisasi

Tujuan diberikannya imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu (A. Azis, 2005).

Tujuan dalam pemberian imunisasi antara lain :

1. Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakit menular. 2. Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit menular.

3. Menurunkan angka morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. 4. Melindungi dan mencegah penyakit-penyakit menular yang sangat

berbahaya bagi bayi dan anak.

5. Mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, hepatitis B, gondongan, cacar air, TBC, dan lain sebagainya.

2.2.3. Manfaat Imunisasi

1. Untuk Anak : mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.

2. Untuk Keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.

(23)

2.2.4. Macam-macam Imunisasi

Imunisasi atau kekebalan,dibagi dalam dua hal, yaitu aktif dan pasif. Aktif adalah bila tubuh anak itu menyelenggarakan terbentuknya imunitas, sedangkan pasif adalah apabila tubuh anak tidak bekerja membentuk kekebalan, tetapi hanya menerimanya saja.

1. Imunisasi Aktif

Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya : imunisasi polio atau campak.

2. Imunisasi Pasif

Imunisasi pasif merupakan pemberian zat (immunoglobulin), yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi (Hidayat, 2008).

2.2.5. Jenis-jenis Imunisasi Dasar

Imunisasi dasar adalah imunisasi pertama yang perlu diberikan pada semua orang, terutama bayi dan anak sejak lahir untuk melindungi tubuhnya dari penyakit-penyakit yang berbahaya.

1. Imunisasi BCG (Bacillus Celmette Guerin) a. Pengertian

Imunisasi BCG adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit paru-paru yang sangat menular.

b. Pemberian Imunisasi

(24)

antibodi yang dihasilkannya tinggi terus. Berbeda dengan vaksin berisi kuman mati, hingga memerlukan pengulangan.

c. Usia pemberian imunisasi

Sedini mungkin atau secepatnya, tetapi pada umumnya di bawah 2 bulan. Jika diberikan setelah usia 2 bulan, disarankan dilakukan tes Mantoux (tuberkulin) terlebih dahulu untuk mengetahui apakah bayi sudah kemasukan kuman Mycobacterium Tuberculosis atau belum. Vaksinasi dilakukan bila hasil tes-nya negative. Jika ada penderita TB yang tinggal serumah atau sering bertandang kerumah, segera setelah lahir bayi di imunisasi BCG.

d. Cara pemberian imunisasi

Cara pemberian imunisasi BCG adalah melalui intradermal dengan lokasi penyuntikan pada lengan kanan atas (sesuai anjuran WHO) atau penyuntikan pada paha.

e. Tanda keberhasilan Imunisasi

Timbul indurasi (benjolan) kecil dan eritema (merah) di daerah bekas suntikan setelah satu atau dua minggu kemudian,yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi ulkus (luka). Tidak menimbulkan nyeri dan tidak diiringi panas (demam). Luka ini akan sembuh sendiri dan meninggalkan tanda parut. Jikapun indurasi (benjolan) tidak timbul, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Karena kemungkinan cara penyuntikan yang salah, mengingat cara menyuntikkannya perlu keahlian khusus karena vaksin harus masuk kedalam kulit. Jadi, meskipun benjolan tidak timbul, antibodi tetap terbentuk, hanya saja dalam kadar rendah.

f. Efek samping Imunisasi

(25)

g. Kontra Indikasi Imunisasi

Imunisasi BCG tidak dapat diberikan pada anak yang berpenyakit TBC, menderita gizi buruk, demam tinggi, atau pada anak yang mempunyai penyakit kulit yang berat / menahun.

2. Imunisasi DPT (diphtheria, pertusis, tetanus) a. Pengertian

Imunuisasi DPT merupakan imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap beberapa penyakit berikut ini: - Penyakit difteri, yaitu radang tenggorokan yang sangat berbahaya karena menimbulkan tenggorokan tersumbat dan kerusakan jantung yang menyebabkan kematian dalam beberapa hari saja.

- Penyakit pertusis, yaitu radang paru (pernapasan), yang disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari. Karena sakitnya bisa mencapai 100 hari atau 3 bulan lebih.

- Penyakit tetanus, yaitu penyakit kejang otot seluruh tubuh dengan mulut terkunci / terkancing sehingga mulut tidak bisa membuka atau dibuka.

b. Pemberian Imunisasi dan usia pemberian Imunisasi

Pemberian imunisasi 3 kali (paling sering dilakukan), yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Namun, bisa juga ditambahkan 2 kali lagi, yaitu 1 kali di usia 18 bulan dan 1 kali di usia 5 tahun. Selanjutnya di usia 12 tahun, diberikan imunisasi TT.

c. Cara Pemberian Imunisasi

Cara pemberian imunisasi melalui suntikan intra muskular (I.M atau i.m).

d. Efek Samping Imunisasi

(26)

hari, atau bila masih demam dapat diberikan obat penurun panas bayi. Atau bisa juga dengan memberikan minum cairan lebih banyak dan tidak memakaikan pakaian terlalu banyak.

e. Kontra Indikasi Imunisasi

Imunisasi DPT tidak dapat diberikan pada anak-anak yang mempunyai penyakit atau kelainan saraf, baik bersifat keturunan atau bukan, seperti epilepsi, menderita kelainan saraf yang betul-betul berat atau habis dirawat karena infeksi otak, anak-anak yang sedang demam / sakit keras dan yang mudah mendapat kejang dan mempunyai sifat alergi, seperti eksim atau asma.

3. Imunisasi Polio a. Pengertian

Imunisasi Polio adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis, yaitu penyakit radang yang menyerang saraf dan dapat mengakibatkan lumpuh kaki.

b. Pemberian Imunisasi

Imunisasi polio dapat diberikan 4 kali (polioI,II,III,IV) dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi polio ulangan diberikan 1 tahun setelah imunisasi polio IV, kemudian pada saat masuk SD (5-6 tahun) dan pada saat meninggalkan SD (12 tahun).

c. Usia Pemberian Imunisasi

Waktu pemberian polio adalah pada umur bayi 0-11 bulan atau saat lahir (0 bulan), dan berikutnya pada usia bayi 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Kecuali saat lahir, pemberian vaksin polio selalu dibarengi dengan vaksin DPT.

d. Cara Pemberian Imunisasi

(27)

e. Efek Samping Imunuisasi

pada umumnya tidak ada efek samping. Hanya sebagian kecil saja yang mengalami pusing, diare ringan, dan sakit otot. Dan kasusnya biasanya jarang terjadi.

f. Kontra – indikasi Imunisasi

Sebaiknya pada anak dengan diare berat atau yang sedang sakit parah, seperti demam tinggi (diatas 38C) ditangguhkan. Pada anak yang menderita penyakit gangguan kekebalan tidak diberikan imunisasi polio. Demikian juga anak dengan dengan penyakit HIV/AIDS, penyakit kanker atau keganasan, sedang menjalani pengobatan steroid dan pengobatan radiasi umum, untuk tidak diberikan imunisasi polio. g. Tingkat Kekebalan

Bisa mencegah penyakit polio hingga 90 %.

4. Imunisasi Campak a. Pengertian

Imunisasi campak adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit campak (morbili/measles). Kandungan vaksin campak ini adalah virus yang dilemahkan.

Sebenarnya, bayi sudah mendapat kekebalan campak dari ibunya. Namun seiring bertambahnya usia, antibodi dari ibunya semakin menurun sehingga butuh antibodi tambahan lewat pemberian vaksin campak. Penyakit campak mudah menular, dan anak yang daya tahan tubuhnya lemah gampang sekali terserang penyakit yang disebabkan virus morbili ini. Namun, untungnya campak hanya diderita sekali seumur hidup. Jadi sekali terkena campak, setelah itu biasanya tidak akan terkena lagi.

b. Pemberian Imunisasi

(28)

c. Usia Pemberian Imunisasi

Imunisasi campak diberikan 1 kali pada usia 9 bulan, dan dianjurkan pemberiannya sesuai jadwal. Selain karena antibodi dari ibu sudah menurun di usia bayi 9 bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak usia balita. Jika sampai usia 12 bulan anak belum mendapatkan imunisasi campak, maka pada usia 12 bulan ini anak harus diimunisasi MMR (Measles Mumps Rubella).

d. Cara Pemberian Imunisasi

Cara pemberian imunisasi campak adalah melalui subkutan (s.c) e. Efek Samping Imunisasi

Mungkin terjadi demam ringan. Kemungkinan juga terdapat pembengkakan pada tempat penyuntikan.

f. Kontra Indikasi Imunisasi

Kontra indikasi pemberian imunisasi campak adalah anak : - Dengan penyakit infeksi akut yang disertai demam. - Dengan penyakit gangguan kekebalan.

- Dengan penyakit TBC tanpa pengobatan - Dengan kekurangan gizi berat.

- Dengan penyakit keganasan.

5. Imunisasi Hepatitis B a. Pengertian

- Imunisasi Hepatitis B adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B, yaitu penyakit infeksi yang dapat merusak hati.

b. Pemberian Imunisasi

Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis B adalah 3 kali. c. Usia Pemberian Imunisasi

(29)

– 6 bulan. Khusus bayi yang lahir dari ibu pengidap hepatitis B, selain imunisasi yang diberikan kurang dari 12 jam setelah lahir, juga diberikan imunisasi tambahan dengan immunoglobulin anti hepatitis B dalam waktu sebelum usia 24 jam.

d. Cara Pemberian Imunisasi

Cara pemberian imunisasi hepatitis B adalah dengan cara intramuskular (I.M atau i.m) di lengan deltoid atau paha anterolateral bayi (antero : otot-otot dibagian depan, lateral : otot bagian luar). Penyuntikan dibokong tidak dianjurkan karena bisa mengurangi efektivitas vaksin. e. Efek Samping Imunisasi

Umumnya tidak terjadi. Jikapun terjadi (sangat jarang), berupa keluhan nyeri pada tempat suntikan, yang disusul demam ringan dan pembengkakan. Namun reaksi ini akan menghilang dalam waktu dua hari.

f. Kontra – Indikasi Imunisasi

Tidak dapat diberikan pada anak yang mendrita sakit berat.

2.2.6. Jadwal Imunisasi

(30)

atau anak dalam jangka waktu yang panjang (Proverawati & Andhini, 2010).

Jadwal Imunisasi 2011

Rekomendaasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Tahun 2011

Jenis Vaksin Umur Pemberian Vaksin Bulan

Lahir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

BCG 1

DPT 1 2 3

POLIO 0 1 2 3

CAMPAK 1

HEPATITIS B 1 2 3

Keterangan Jadwal Imunisasi : - BCG

Imunisasi BCG ini diberikan sejak lahir. Apabila usia >3 bulan harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu, BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif.

- DPT

Imunisasi diberikan pada usia lebih ≥ 6 minggu, secara terpisah atau secara kombinasi dengan hepatitis B.

- Polio

(31)

- Campak

Imunisasi campak -1 diberikan pada usia 9 bulan (Proverawati & Andhini, 2010).

- Hepatitis B

(32)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk menegetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul pada tahun 2012.

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

3.2 Definisi Operasional a. Definisi

Pengetahuan : Pengetahuan merupakan hasil dari ‘tahu’ dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).

b. Cara ukur : Pada penelitian diukur dengan menjawab kuisioner yang berjumlah 25 pertanyaan. - Pengertian Imunisasi - Tujuan Imunisasi - Manfaat Imunisasi - Jenis Imunisasi - Macam-macam

Imunisasi

(33)

- Sedang, bernilai >35%-<60% apabila menjawab pertanyaan 9-14 pertanyaan.

- Kurang, bernilai <35% apabila menjawab pertanyaan <9 pertanyaan.

(34)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang akan menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi pada anak. Pendekatan yang digunakan pada desain ini adalah cross sectional dimana akan dilakukan pengambilan dan pengumpulan data satu kali (Arlinda, 2007).

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa pada bulan September 2012.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu yang mempunyai anak yang datang ke puskesmas.

4.3.2. Sampel Penelitian

Pada penelitian ini sampel yang digunakan diambil dengan cara total sampling, yaitu seluruh ibu yang memiliki anak yang datang ke puskesmas.

4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas

(35)

Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

4.5. Tekhnik Pengumpulan Data 4.5.1. Metode Pengumpulan Data

Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diambil oleh peneliti tentang pengetahuan ibu terhadap imunisasi dengan menjawab pertanyaan menggunakan kuisioner.

Data Sekunder

(36)

4.5. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, data penelitian yang diperoleh dari hasil kuisioner berupa jawaban dari responden diubah menjadi data kuantitatif dalam bentuk skor nilai. Kemudian data yang telah terkumpul tersebut dilakukan pengolahan.

Langkah-langkah dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut : A. Editing

Adalah langkah untuk meneliti apakah isian kuisioner sudah lengkap atau belum sehingga apabila ada kekurangan dapat segera dilengkapi. B. Coding

Adalah suatu usaha memberikan kode/menandai jawaban-jawaban responden atas pertanyaan yang ada pada kuisioner yang nantinya akan memudahkan proses dengan komputer.

C. Entry data

Memasukkan data menggunakan program computer dengan perangkat lunak pengolah data pengolah.

D. Cleaning

Adalah pembersihan data. Kegiatan meneliti kembali data yang sudah ada, apakah ada, kesalahan atau tidak.

(37)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi

Penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi pada Bayi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012, yang dilaksanakan pada bulan September 2012 dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang, hasilnya disajikan berikut ini.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Jumlah responden yang masuk dalam penelitian adalah 30 orang. Adapun karakteristik responden menurut umur, pendidikan dan pekerjaan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur f %

20-35 tahun 19 62,2

36-45 tahun 11 37,8

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 5.1. dapat diketahui bahwa frekuensi umur responden terbanyak adalah umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 19 orang (62,2%) diikuti dengan umur 36-45 tahun sebanyak 11 orang (37,8%).

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan f %

SD 10 33,3

SMP 11 36,7

SMA 9 30

(38)

Berdasarkan tabel 5.2. dapat diketahui bahwa frekuensi pendidikan responden terbanyak adalah SMP sebanyak 11 orang (36,7%), kemudian pendidikan responden tingkat SD sebanyak 10 orang (33,3%) dan frekuensi pendidikan responden paling sedikit adalah SMA sebanyak 9 orang (30%).

Tabel 5.3. distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan f %

Ibu Rumah Tangga 15 50

Petani 7 23,3

Pedagang 8 26.7

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa frekuensi pekerjaan responden terbanyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 15 orang (50%), kemudian pekerjaan responden pedagang sebanyak 8 orang (26,67%) dan frekuensi responden paling sedikit adalah petani sebanyak 7 orang (23,33%).

5.1.3. Hasil Analisis Data

Tabel 5.4. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Imunisasi Menurut Pengertian Imunisasi

Pengetahuan f %

Baik 12 40,0

Sedang 11 36,7

Kurang 7 23,3

Jumlah 30 100

(39)

Tabel 5.5. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Imunisasi Menurut

Berdasarkan tabel 5.5. bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 21 orang (70,0%) dan minoritas responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 9 orang (30,0%).

Tabel 5.6. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Imunisasi Menurut Manfaat Imunisasi

Pengetahuan f %

Baik 14 46,7

Kurang 16 53,3

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 5.6. bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 16 orang (53,3%) dan minoritas responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 14 orang (46,7%).

Tabel 5.7. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi

(40)

Tabel 5.8. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Imunisasi Menurut

Berdasarkan tabel 5.8. bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 22 orang (73,3%) dan minoritas responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 8 orang (26,7%).

Tabel 5.9. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Imunisasi Menurut Efek Samping Imunisasi

Pengetahuan f %

Baik 10 33,3

Kurang 20 66,7

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 5.9. bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 20 orang (66,7%) dan minoritas responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 10 orang (33,3%).

Tabel 5.10. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Imunisasi Menurut Jadwal Imunisasi

(41)

Tabel 5.11. Distribusi Pengetahuan Responden Kategori Pengetahuan Baik

Berdasarkan kategori pengetahuan baik, didapatkan hasil dari variabel umur 20-35 dan umur 36-45 sebanyak 2 orang (6,7%). Dari variabel pendidikan yaitu SMA sebanyak 4 orang (13,3%). Dan dari variabel pekerjaan yaitu ibu rumah tangga sebanyak 3 orang (10%).

Tabel 5.12. Distribusi Pengetahuan Responden Kategori Pengetahauan Sedang

(42)

Tabel 5.13. Distribusi Pengetahuan Responden Kategori Pengetahuan Kurang

Variable f %

1. Umur

20-35 12 40

2. Pendidikan

SD 9 30

3. Pekerjaan

Pedagang 7 23,3

Berdasarkan kategori pengetahuan kurang, didapatkan hasil dari variabel umur 20-35 sebanyak 12 orang (40%). Dari variabel pendidikan yaitu SD sebanyak 9 orang (30%). Dan dari variabel pekerjaan yaitu pedagang sebanyak 7 orang (23,3%).

Tabel 5.14. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Imunisasi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012

Tingkat Pengetahuan

f %

Baik 4 13,3%

Sedang 8 26,7%

Kurang 18 60%

Jumlah 30 100

(43)

5.2. Pembahasan

5.2.1. Pengetahuan Tentang Imunisasi

Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan pengetahuan ibu di Desa Naga Timbul Tanjung Morawa mengenai pengertian imunisasi mayoritas adalah baik yaitu sebanyak 12 orang (40%). Sedangkan mayoritas berpengetahuan kurang adalah mengenai tujuan imunisasi yaitu sebanyak 21 orang (70%), manfaat imunisasi yaitu sebanyak 16 orang (53,3%), jenis imunisasi yaitu sebanyak 16 orang (53,3%), macam imunisasi yaaitu sebanyak 22 orang (73,3%), efek samping imunisasi yaitu sebanyak 20 orang (66,7%), dan jadwal imunisasi yaitu sebanyak 15 orang (50%).

Dari tabel 5.11. didapatkan kategori pengetahuan baik dari variabel umur 20-35 dan umur 36-45 sebanyak 2 orang (6,7%), variabel pendidikan yaitu SMA sebanyak 4 orang (13,3%), variabel pekerjaan yaitu ibu rumah tangga sebanyak 3 orang (10%).

Dari tabel 5.12. didapatkan kategori pengetahuan sedang dari variabel umur 20-35 sebanyak 5 orang (16,7%), variabel pendidikan yaitu SMA sebanyak 4 orang (13,3%), variabel pekerjan yaitu ibu rumah tangga sebanyak 6 orang (20%).

Dari tabel 5.13. didapatkan kategori pengetahuan kurang dari variabel umur 20-35 sebanyak 12 orang (40%), variabel pendidikan yaitu SD sebanyak 9 orang (30%), variabel pekerjaan yaitu pedagang sebanyak 7 orang (23,3%).

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan yang tertera pada tabel 5.14. menunjukkan bahwa responden berpengetahuan kurang tentang imunisasi pada balita sebanyak 18 responden (60%) dan minoritas responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 4 responden (13,3%).

(44)

Menurut (Notoatmodjo, 2003) bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi karena seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Dari hasil penelitian bahwa kurangnya pengetahuan responden tentang imunisasi tersebut disebabkan karena tingkat pendidikan yang rendah yaitu mayoritas berpendidikan SD/SMP yang masing-masing yaitu sebanyak 10 responden (33,3%) dan sebanyak 11 responden (36,7%).

(45)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Mayoritas tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012 adalah kurang sebanyak 18 orang (60%) dari 30 orang responden.

2. Responden bepengetahuan baik menurut variabel umur sama antara umur 20-35 dan umur 36-45 yaitu sebanyak 2 orang (6,7%), menurut variabel pendidikan yaitu SMA sebanyak 4 orang (13,3%), dan menurut pekerjaan yaitu ibu rumah tangga sebanyak 3 orang (10%). 3. Responden berpengetahuan kurang menurut variabel umur yaitu umur

20-35 sebanyak 12 orang (40%), menurut variabel pendidikan yaitu SD sebanyak 9 orang (30%), dan menurut pekerjaan yaitu pedagang sebanyak 7 orang (23,3%).

4. Responden yang berpengetahuan kurang terdapat pada pengetahuan responden tentang macam imunisasi yaitu sebanyak 22 orang (73,3%), tujuan imunisasi sebanyak 21 orang (70%), efek samping imunisasi sebanyak 20 orang (66,7%), jenis imunisasi sebanyak 16 orang (53,3%), manfaat imunisasi 16 (53,3%), dan jadwal imunisasi sebanyak 15 orang (50%).

5. Responden yang berpengetahuan baik hanya terdapat pada pengetahuan responden tentang pengertian imunisasi yaitu sebanyak 12 orang (40%).

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:

(46)
(47)

DAFTAR PUSTAKA

Dinkes Medan. 2004. Prevalensi Imunisasi pada Bayi di Kota Tanjung Morawa. Diakses dari:

Elizabeth, S., 2007. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Campak pada Bayi di Puskesmas Padang Bulan. Diakses dari:

(Diunduh 13 April 2012)

Lisnawati, L., 2011. Generasi Sehat Melalui IMUNISASI. Jakarta: Trans Info Media, 11-54

Mansjoer, 2000. Imunisasi Dasar. Diakses dari:

Marimbi, H., 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta: Nuha Medika

Muchtar Z., dkk, 2011. Desain Penelitian Klinis dan Statistika Kedokteran. Medan: USU Press

Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Proverawati A., Dwi Andhini Setyo C., 2010. Imunisasi dan Vaksinasi. Yogykarta: Nuha Medika

Ranuh, G.N.G.I., Suyitno, H., Kartasasmita, B.C., 2011. Pedoman Imunisasi Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia

Sastroasmoro, S., Ismael, S., 2011. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto

Wahab, S.A., Julia, M., 2002. Sistem Imun, Imunisasi, & Penyakit Imun. Jakarta: Widya Medika

Wahyuni, S.S., 2007. Statistika Kedokteran. Jakarta Timur: Bamboedoea Communication

Wijaya, 2005. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu yang Melahirkan tentang Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi. Diakses dari:

(48)

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Liliyani Purnama S

Tempat / tanggal lahir : Sigambal / 1 Oktober 1991

Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat : Jalan Eka Rasmi Perumahan Springville no.40 Medan

Nomor Telepon : 081396621818

Email :

Riwayat Pendidikan : TK Panglima Polem Rantauprapat (1996-1997) SD Panglima Polem Rantauprapat (1997-2003) SMP Panglima Polem Rantauprapat (2003- 2006)

SMA Negeri 1 Rantau Selatan (2006-2009) Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara (2009)

Riwayat Organisasi : Panitia LKMM Lokal Pema FK USU 2011 Panitia Symposium and Work Shop BEM PEMA FK USU 2011

(49)

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

“Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi pada Bayi

di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012”

Saya, Liliyani Purnama S, mahasiswa tingkat IV Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara sedang melaksanakan penelitian berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi pada Bayi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh ibu mengerti tentang pentingnya pemberian imunisasi pada bayi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tahun 2012.

Untuk kepentingan pengumpulan data penelitian ini, saya mohon kesediaan Ibu untuk menjawab pertanyaan di dalam kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya. Setiap data yang terdapat dalam kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian ini saja.

Setelah memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini, saya mengharapkan Ibu dapat mengisi lembaran persetujuan dan berpartisipasi dalam penelitian ini.

Medan, September 2012 Hormat saya

(50)

Lampiran 3

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN DALAM PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

Umur : Alamat :

telah mendapat penjelasan yang baik mengenai tujuan dan manfaat penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi pada Bayi

di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012”.

Saya mengerti bahwa saya akan diminta untuk menjawab kuesioner melalui wawancara. Saya bersedia berpartisipasi untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

Medan,………..2012

Yang membuat pernyataan,

(51)

Lampiran 4

KUESIONER PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PADA BAYI DI PUSKESMAS PEMBANTU NAGA TIMBUL TANJUNG MORAWA

TAHUN 2012

I. Karakteristik Responden No. Responden

1. Nama Responden :

2. Umur :

3. Pendidikan Terakhir : 4. Pekerjaan :

5. Anak ke :

6. Alamat :

II. Tabel Kuesioner

NO. PERTANYAAN YA TIDAK

1. Imunisasi merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang berbahaya bagi seseorang.

2. Imunisasi hanya dapat dilakukan pada tubuh yang sakit. 3. Tidak boleh memberikan ASI sesudah vaksin polio. 4. Pemberian imunisasi hanya boleh dilakukan di

pelayanan kesehatan tertentu.

5. Pada saat demam tinggi, tidak boleh dilakukan imunisasi.

6. Imunisasi adalah suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh tanpa menimbulkan penyakit

7. Imunisasi adalah suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar terhindar dari penyakit.

8. Imunisasi tidak dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak.

(52)

anak terhadap suatu penyakit

10. Imunisasi adalah untuk menyembuhkan penyakit bukan mencegah penyakit.

11. Imunisasi dapat mencegah anak dan masyarakat dari penyakit menular.

12. Vaksin polio adalah vaksin yang diberikan melalui suntikan di paha.

13. Imunisasi BCG bertujuan untuk mencegah 3 penyakit sekaligus yaitu difteri, pertusis, dan TBC.

14. DPT adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka tusuk dalam.

15. Tidak ada jenis imunisasi yang disuntikkan di lengan atas.

16. Terdapat dua macam imunisasi yaitu aktif dan pasif 17. Imunisasi aktif adalah kekebalan yang didapat dari ibu

terhadap penyakit

18. Imunisasi pasif adalah kekebalan yang didapatkan melalui suntikan

19. Kesakitan, kemerahan dan pembengkakan pada tempat bekas suntikan merupakan salah satu efek samping umum.

20. Imunisasi tidak dapat menimbulkan efek samping 21. Demam bukan merupakan salah satu efek samping dari

imunisasi

22. Imunisasi dasar DPT diberikan tiga kali sejak umur dua bulan.

23. Vaksin hepatitis B tidak harus segera diberikan setelah lahir.

24. Imunisasi dapat diberikan pada bayi dan anak sampai menjelang dewasa.

(53)

LAMPIRAN 5

OUTPUT DATA HASIL VALIDASI

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15

per1 Pearson Correlation 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per2 Pearson Correlation 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per3 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per4 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per5 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per6 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

(54)

per7 Pearson Correlation .530** .530** .530** .530** .530** .530** 1 .530** .530** .530** .530** .530** .530** .530** .530**

Sig. (2-tailed) .003 .003 .003 .003 .003 .003 .003 .003 .003 .003 .003 .003 .003 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per8 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per9 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per10 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per11 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per12 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per13 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per14 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000**

(55)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per15 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per16 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per17 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per18 Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .530** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per19 Pearson Correlation .247 .247 .247 .247 .247 .247 .296 .247 .247 .247 .247 .247 .247 .247 .247

Sig. (2-tailed) .189 .189 .189 .189 .189 .189 .113 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per20 Pearson Correlation .247 .247 .247 .247 .247 .247 .296 .247 .247 .247 .247 .247 .247 .247 .247

Sig. (2-tailed) .189 .189 .189 .189 .189 .189 .113 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per21 Pearson Correlation .247 .247 .247 .247 .247 .247 .296 .247 .247 .247 .247 .247 .247 .247 .247

Sig. (2-tailed) .189 .189 .189 .189 .189 .189 .113 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

(56)

Sig. (2-tailed) .189 .189 .189 .189 .189 .189 .113 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per23 Pearson Correlation .247 .247 .247 .247 .247 .247 .296 .247 .247 .247 .247 .247 .247 .247 .247

Sig. (2-tailed) .189 .189 .189 .189 .189 .189 .113 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per24 Pearson Correlation .247 .247 .247 .247 .247 .247 .296 .247 .247 .247 .247 .247 .247 .247 .247

Sig. (2-tailed) .189 .189 .189 .189 .189 .189 .113 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

per25 Pearson Correlation .247 .247 .247 .247 .247 .247 .296 .247 .247 .247 .247 .247 .247 .247 .247

Sig. (2-tailed) .189 .189 .189 .189 .189 .189 .113 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189 .189

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

totsko

r

Pearson Correlation .940** .940** .940** .940** .940** .940** .603** .940** .940** .940** .940** .940** .940** .940** .940**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

(57)
(58)
(59)

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(60)
(61)
(62)
(63)

Gambar

Gambar 3.1. Kerangka Konsep
Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 5.3. distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Berdasarkan Pekerjaan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Bahan yang digunakan adalah kedelai kuning varietas Anjasmoro didapat dari Balitkabi yang dikecambahkan, gula pasir, dan maltodekstrin. Untuk analisis kadar proksimat meliputi..

Bahan menggunakan jaringan kanker payudara ER +3, pengecatan IHC pada proses blocking protein menggunakan normal serum sebagai kontrol dan susu kedelai

Instrumen untuk meneliti ini dengan cara mengambil data sekunder di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, data hasil pemeriksaan IgM, IgG, kadar Hb, kadar Ht,

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi komposisi campuran beton normal yang menggunakan material bahan tambah fly ash dan metakaolin dengan mempertimbangkan nilai

Social skills appropriate behavior towards teachers and peers will lhcilrtate academic engagement (such as following orders, listening to the teacher, and so on):

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu

Jika akan disusun jadwal keberangkatan BRT yang siap digunakan operator Trans Jogja, maka bilangan kabur yang menyatakan waktu keberangkatan tersebut harus diubah menjadi

[r]