• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PRINGSEWU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PRINGSEWU"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KEPUASAN KERJA

TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA

DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh

AHDAN CHAHVI

Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu merupakan lembaga pemerintahan

yang melaksanakan kekuasaan negara dengan kerjasama dan koordinasi di bidang

pelaksanaan dan pengendalian pembangunan pendapatan daerah dengan instansi

pemerintah dan organisasi lainnya. Komitmen pada organisasi merupakan suatu

keadaan dimana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan

tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan di organisasi.

Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap

pekerjannya. Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja dan atasan, mengikuti

aturan dan kebaikan organisasi serta memenuhi standar kerja. Komitmen organisasi

merupakan hal yang lebih baik, karena merupakan tanggapan yang lebih global dan

bertahan terhadap organisasi, sebagai suatu keseluruhan dari kepuasan kerja. Seorang

(2)

suatu kondisi sementara, tetapi tidak puas dengan organisasi adalah suatu kondisi

yang akan dijalani secara terus-menerus.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah kepuasan kerja berpengaruh

terhadap komitmen organisasi pada Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu dan

Bagaimana Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu dalam mencapai tujuan yang

diinginkan, berupa sumbangan khususnya yang berkaitan erat dengan kepuasan kerja

dan komitmen organisasi.

Hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini adalah Kepuasan kerja yang

berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi pada pegawai Dinas Pendapatan

Kabupaten Pringsewu. Hasil analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi

mendapatkan persamaan sebagai berikut :

Y = 3,684 + 0,775X

Artinya kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi

pada Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu. Setiap perubahan positif terhadap

kepuasan kerja akan diikuti perubahan positif terhadap komitmen organisasi.

Kepuasan kerja dapat berpengaruh poitif terhadap komitmen orgnisasi apabila

kepuasan kerja para pegawai meningkat maka secara otomatis komitmen pegawai

terhadap organisasi juga akan meningkat.

Dari uraian di atas disimpulkan bahwa komitmen organisasi dapat berpengaruh

terhadap kinerja pegawai apabila komitmen dijalankan dengan benar dan tidak

(3)

ditentukan dapat berfungsi sebagai alat untuk mencapai prestasi bagi pegawai

tersebut dalam jenjang karirnya dan bermanfaat bagi pendapatan Daerah Kabupaten

Pringsewu agar bekerja labih baik lagi, namun komitmen organisasi dapat juga

berpengaruh negatif apabila tidak dijalankan dengan amanah sesuai peraturan karena

(4)

PENGARUH KEPUASAN KERJA

TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PRINGSEWU

SKRIPSI

Nama : Ahdan Chahvi

Npm : 0741011008

Jurusan : Manajemen (ekstensi) Konsentrasi : Manajemen SDM

Pembimbng I : Habibullah Djimat. S,E., M,Si Pembimbing II : Mirwan Karim. S,E

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan ... 9

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan ... 9

1.4 Kerangka Pemikiran... 10

1.5 Hipotesis ... 12

II. LANDASAN TEORI ... 13

2.1 Pengertian Manajemen... 13

2.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 14

2.3 Pengertian Kepuasan Kerja ... 15

2.4 Pengertian Komitmen Organisasi ... 20

III. METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Jenis Penelitian... 22

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 23

3.3 Jenis Data ... 23

3.4 Penentuan Jumlah Responden ... 23

3.5 Identifikasi Variable Penelitian ... 24

3.6 Uji Penelitian ... 25

3.7 Alat Analisis ... 26

(6)

IV. PEMBAHASAN ... 28

4.1 Gambaran Umum Organisasi ... 28

4.2 Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu ... 29

4.3 Pengujian Hipotesis ... 33

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

(7)

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Ketua : Habibullah Djimad, S.E., M.Si. ………

Sekretaris Anggota : Mirwan Karim, S.E. ………...………

Penguji Utama : Dr. Rr. Erlina, SE., M.Si. ………..

2. Pejabat Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Lampung

Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si.

NIP. 19610904 198703 1 011

(8)
(9)

Karya ini kupersembahkan untuk:

Ayah dan Ibu Tercinta

Sebuah karya kecil yang belum sebanding dengan kasih sayang, pengorbanan dan jeri payahmu sepanjang hidupku selama ini

Kakak-adikku tersayang

Kristina Handayani, Gustina Meriana, Tia Anggraini Friska Annisa Tartusi, M. Raihan Akbar Tartusi

Terimakasih karena kalian selalu mendukung dan memberi semangat kepada ku

Seseorang yang selalu disisiku

Istri ku Ghea Siskalla Tartusi

Yang sudah mengisi hariku dengan sepenggal kisah indah dan kasih sayang yang dicurahkan untukku.Terimakasih karena selalu memberi semangat dan dukungan kepadaku.

Sahabat-sahabatku

Rudi Satriomanto, M. Nauzen, Roris Setianto, Ahmad Dian Putra, dan Sanrego Hani semoga persahabatan kita tetap terjalin indah

Almamaterku Tercinta

Tempatku menntut ilmu selama ini,

(10)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur yang sedalam-dalamnya kepada

Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul : “PENGARUH KEPUASAN KERJA

TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA DINAS PENDAPATAN

KABUPATEN PRINGSEWU”. Sekripsi ini sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan pada Program S1 Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi

Universitas Lampung.

Walaupun jauh dari sempurna penulis berkeyakinan bahwa Skripsi ini tidak

mungkin terselesaikan tanpa adanya bimbingan, dorongan, nasihat, serta kerja

sama berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis

menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Lampung

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Bagian Ekonomi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

3. Bapak Habibullah Djimad, S.E., M.Si, selaku Sekretaris Bagian Ekonomi

(11)

4. Ibu Aida Sari, S.E.,Msi, selaku Dosen Pembimbing Akademik

5. Bapak Habibullah Djimad, S.E., M.Si, selaku Dosen Pembimbing I. Bapak

Mirwan Karim, SE, selaku Dosen Pembimbing II

6. Ibu Dr. Rr. Erlina, SE., M.Si, selaku Dosen Pembahas I. Ibu Yuningsih,

S.E., M.M, selaku Dosen Pembahas II

7. Staf dan Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

8. Ayah dan Ibu yang aku sayangi dan yang menyayangiku yang telah member semangat, dukungan dan iringan do’a yang setiap saat demi

keberhasilanku selama ini

9. Adik dan kakakku yang kusayangi yang turut mendo’akan demi

keberhasilanku

10.Istriku Ghea Siskalla Tartusi yang menjadi semangat hidupku, terimakasih atas dukungan,semangat serta do’a dan kasih sayangmu

11.Teman-teman terbaik dan seperjuanganku Rudi Satriomanto, M. Nauzen,

Roris Setianto, Ahmad Dian Putra, dan Sanrego Hani semoga

persahabatan kita tetap terjalin sampai kapanpun

12.Teman-temanku S1 Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi angkatan 2007 yang

telah bersama dalam suka dan duka saat belajar bersama di Fakultas

Ekonomi

13.Almamaterku tercinta tempatku menuntut ilmu, S1 Ilmu Ekonomi Fakultas

(12)

Akhir kata, ssemoga Skripsi ini dapat memenuhi tujuan yang diinginkan

meskipun jauh dari kesempurnaan dan semoga dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, Juni 2013

(13)

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH KEPUASAN KERJA

TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA DINAS PENDAPATAN

KABUPATEN PRINGSEWU

NAMA MAHASISWA : AHDAN CHAHVI

NPM : 0741011008

BAGIAN : EKONOMI MANAJEMEN

FAKULTAS : EKONOMI

MENYETUJUI 1.Pembimbing Skripsi

Pembimbing I Pembimbing II

Habibullah Djimad, S.E., M.Si. Mirwan Karim, S.E.

NIP. 19711121 199512 1 001 NIP. 19690308 198503 1 001

2. Ketua Bagian Manajemen

(14)

MOTTO

“Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang

Jika memulai sekarang

tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang

tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa

(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 24 April 1988 dari pasangan Bapak Hi. Darussalam dan Ibu Hj Nur’aini, merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di Taman Kanak-kanak Al-Azhar Bandar Lampung, diselesaikan pada tahun 1994. Sekolah Dasar (SD) di Sekolah Dasar Al-Azhar Bandar Lampng, diselesaikan pada tahun 2000. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pondok Pesantren Al-Zaitun Indramayu, diselesaikan pada tahun 2004. Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Kautsar Bandar Lampung, diselesaikan pada tahun 2007.

(16)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peranan sumber daya manusia suatu organisasi sangat berarti, karena

merupakan penggerak semua kegiatan organisasi. Struktur organisasi mempunyai

fungsi yang mencakup penetapan tugas-tugas apa yang harus dilakukan orang-orang

dalam suatu organisasi dan bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi kinerja dari

organisasi. Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak

perorangan, kelompok dan struktur dalam organisasi dengan maksud menerapkan

pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi. (Robbins

2001:7).

Perilaku organisasi mempunyai beberapa variabel, salah satunya adalah

kepuasan kerja. Istilah kepuasan kerja merujuk pada sikap umum seorang individu

terhadap pekerjaannya. Seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi akan

menunjukkan sikap yang positif terhadap kerja itu dan seorang yang tidak puas

dengan pekerjaannya akan menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu.

Kepuasan kerja seorang pegawai menyatakan suatu sikap dari pada suatu perilaku.

(17)

2 prefensi nilai. Seorang pegawai yang puas akan lebih produktif dari pada pegawai

yang tidak puas.

Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap

pekerjannya (Robbins 2001:148). Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja

dan atasan, mengikuti aturan dan kebaikan organisasi serta memenuhi standar kerja,

maka hal ini berarti penilaian seorang pegawai terhadap betapa puas atau tidaknya dia

akan pekerjaannya akan menentukan kinerja.

Ada beberapa faktor yang menentukan kepuasan kerja (Robbins, 2001:149) yaitu :

1. Kerja yang secara mental menantang, dimana pegawai lebih menyukai pekerjaan

yang lebih memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan

dan kemampuan mereka dan menawarkan beragam tugas, kebebasan, dan umpan

baik mengenai betapa baik mereka bekerja.karakteristik inimembuat kerja secara

mental menantang.

2. Ganjaran yang pantas, yaitu sisem upah dan kebijakan promosi yang mereka

persepsikan sebagai andil, tidak meragukan dan segaris dengan pengharapan

mereka.

3. Kondisi kerja yang mendukung, yaitu lingkungan kerja yang baik untuk

kenyamanan pribadi maupun memudahkan mengerjakan tugas yang baik.

4. Rekan sekerja yang mendukung, yaitu adanya rekan sekerja yang ramah dan

(18)

3 Komitmen organisasi merupakan peramal yang lebih baik, karena merupakan

tanggapan yang lebih global dan bertahan terhadap organisasi, sebagai suatu

keseluruhan dari kepuasan kerja. Seorang pegawai dapat tidak puas dengan pekerjaan

tertentu dan menganggapnya sebagai suatu kondisi sementara, tetapi tidak puas

dengan organisasi adalah suatu kondisi yang akan dijalani secara terus-menerus.

Tetapi bila ketidakpuasan menjadi keorganisasi, maka lebih besar kemungkinan

individu-individu akan mempertimbangkan untuk minta berhenti.

Individu yang mempunyai komitmen tinggi terhadap organisasi dapat dilihat dari:

1. Keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tersebut

2. kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi

tersebut

3. kepercayaan akan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan

organisasi

(Robbins 2001:140)

Pegawai atau karyawan dapat mengungkapkan ketidakpuasannya dengan

sejumlah cara. Banyak respons yang timbul dari ketidakpuasan seorang pegawai.

Respons itu didefinisikan sebagai berikut (Robbins, 2001:152) :

- Eksit yaitu perilaku yang mengarah untuk meninggalkan organisasi. Hal itu

(19)

4 - Suara yaitu mencoba memperbaiki kondisi dengan aktif dan konstruktif. Hal ini

mencakup saran perbaikan, membahas problem-problem dengan atasan dan

beberapa bentuk kegiatan serikat buruh.

- Kesetiaan yaitu tidak melakukan apa-apa, tetapi tetap optimis menunggu

membaiknya kondisi. Hal ini berbicara membela organisasi menghadapi kritik

luar dan lebih mempercayai organisasi.

- Pengabaian yaitu secara pasif membiarkan kondisi memburuk, termasuk

kemangkiran atau datangnya telambat secara kronik, upaya yang dikurangi dan

tingkat kekeliruan yang meningkat.

Oleh karena itu, kepuasan kerja itu penting bagi manajemen. Angkatan kerja

yang puas akan memberikan kinerja yang tinggi. Selain itu kepuasan kerja juga akan

terbawa keluar pekerjaan pegawai itu. Jadi tujuan kepuasan kerja yang tinggi untuk

pegawai harus dapat dipenuhi oleh organisasi.

Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu sebagai lembaga pemerintahan yang

melaksanakan kekuasaan negara dengan kerjasama dan koordinasi di bidang

pelaksanaan dan pengendalian pembangunan pendapatan daerah dengan instansi

pemerintah dan organisasi lainnya. Komitmen pada organisasi didefinisikan sebagai

suatu keadaan dimana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan

tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan di organisasi itu. Jadi

keterlibatan kerja yang tinggi berarti pemihakan seseorang pada pekerjannya yang

(20)

5 terhadap organisasi berarti pemihakan pegawai tersebut pada organisasi yang

mempekerjakannya.

Selain komitmen pada organisasi kepuasan kerja pegawai juga mempengaruhi

tingkat kinerja pegawai. Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu, keputusan

kerja pegawai dapat dilihat dari tingkat absensi pegawai, kompensasi atau gaji yang

diterima pegawai, serta lingkungan kerja pada organisasi tersebut. Kepuasan kerja

pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu akan sangat mempengaruhi kinerja

pegawai. Oleh karena itu kepuasan kerja yang tinggi untuk pegawai harus dapat

dipenuhi oleh organisasi.

Tabel 1 : Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu menurut pangkat/golongan tahun 2011

No Pangkat / Golongan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Pembina Utama Muda (IV/c) 0 1 1

Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu 2011

Tabel 1 diatas dapat dilihat jumlah pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu

menurut pangkat dan golongan, dengan jumlah pegawai 29 orang, yaitu pegawai

(21)

6

3 Kepala Bidang Pendapatan dan Penetapan 1

4 Kepala Bidang Penerimaan dan Pengendalian 1

5 Kepala Bidang Pembukuan dan Pelaporan 1

6 Sub Bagian Umum 1

7 Sub Bagian Keuangan 1

8 Sub Bagian Perencanaan 1

9 Kasi Pendapaan dan Pendaftaran 1

10 Kasi Perhitungan dan Penetapan 1

11 Kasi Penerimaan dan Penagihan 1

12 Kasi Pengendalian dan Operasional 1

13 Kasi Pembukuan 1

14 Kasi Pelaporan 1

15 Staf 15

Jumlah 29

Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu 2011

Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bidang tugas pada unit kerja Dinas Pendapatan

Kabupaten Pringsewu, yaitu sebanyak 14 orang menjabat sebagai kepala 15 orang

sebagai staf. Salah satu faktor yang menjadi kepuasan kerja pegawai adalah tingkat

absensi. Pada umumnya jika pegawai merasa tidak puas dengan pekerjaannya, maka

berakibat naiknya tingkat absensi pada Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu.

Tabel 3 : Tingkat absensi Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu tahun 2009-2011.

Tahun Jumlah

(22)

7 Pada tabel 4 tingkat absensi pegawai dihitung demgam cara sebagai berikut :

Jumlah hari absen x 100% Total hari kerja

Tingkat absensi pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu pada tahun

2011 cukup baik dimana tingkat kehadiran pegawai adalah 94%. Sedangkan 6,7%

dari ketidakhadiran pegawai dikarenakan, sebanyak 2,5% mengikuti pendidikan dan

dinas luar, 1,3% cuti dan 2,3% izin atau tidak masuk, dengan jumlah hari kerja

sebanyak 246 hari.

Salah satu faktor yang mempunyai pengaruh penting terhadap kepuasan kerja

pegawai adalah kompensasi. Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh

instansi kepada pegawainya, yang dapat dinilai dengan uang dan cenderung diberikan

secara tetap. Gaji yang diberikan adalah masalah yang sangat penting, karena dengan

adanya imbalan itulah seseorang mau menjadi pegawai pada suatu instansi. Imbalan

yang diterima pegawai hendaknya dapat memenuhi kebutuhan pegawai tersebut.

Imbalan yang diberikan sebaiknya juga harus dapat menimbulkan semangat dan

kegairahan kerja sehingga kinerja pegawai menjadi meningkat.

Secara umum kinerja diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun

fisik dengan masukan yang sebenarnya. Kinerja pegawai dapat diketahui dengan

melihat hasil pekerjaan para pegawai. Berapa banyak pekerjaan yang selesai dan

berapa banyak pekerjaan yang tidak selesai sesuai jadwal selama periode tertentu.

Oleh karena itu komitmen kinerja pegawai dinas pendapatan kabupaten pringsewu

(23)

8 pembangunan Kabupaten Pringsewu yang sudah terealisasi pada program kegiatan

Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu pada tahun 2011.

80% 1 5% 5%

Gambar 1. Realisasi Program Kegiatan Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu Tahun 2011

Terlaksana

Tidak Terlaksana

Tertunda

Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu, 2011

No Uraian Target Perda TA.

2011

Realisasi s/d 12 Juli

2011 Persentase %

1 Pendapatan 589,496,594,000 259,119,066,220 43.96%

2 Pendapatan Asli

Daerah 17,412,200,000 2,851,749,168 16.38%

3 Pendapatan Pajak

Daerah 1,546,399,689 47.44%

4 Pendapatan

Retribusi Daerah 592,932,135 18.90%

5

Lain-lain

Pendapatan Asli

daerah yang sah 712,417,344

6.47%

Diagram diatas menunjukkan tingkat kinerja pegawai dinas pendapatan

kabupaten Pringsewu. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa ada 15% rencana

kerja yang tidak terealisasi dan 5% rencana kegiatan yang tertunda atau belum

terlaksana, hal tersebut menunjukkan adanya masalah pada kinerja pegawai.

Kepuasan kerja pegawai erat pula kaitannya dengan kinerja. Jika pegawai merasa

(24)

9 Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa, kepuasan kerja memberikan

banyak pengaruh, salah satunya terhadap komitmen organisasi. Karena itu penulis tertarik untuk meneliti dan menulis sekripsi dengan judul : “PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PRINGSEWU”.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka yang menjadi

permasalahan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1.2.1 Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi pada Dinas

Pendapatan Kabupaten Pringsewu ?

1.2.2 Bagaimana Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu dalam mencapai tujuan

yang diinginkan, berupa sumbangan khususnya yang berkaitan erat dengan

kepuasan kerja dan komitmen organisasi ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi

pada pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu.

1.3.2 Membantu Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu dalam mencapai tujuan

yang diinginkan, berupa sumbangan khususnya yang berkaitan erat dengan

(25)

10 1.4 Kerangka Pemikiran

Tujuan manusia untuk bekerja adalah memenuhi kebutuhan hidupnya selain

menginginkan terpenuhinya kebutuhan materi, dengan bekerja manusia juga

mengharapkan adanya pengakuan diri dan mendapat penghargaan atas prestasi kerja

yang telah dicapai. Satuan kerja merupakan salah satu bagian dari sistem

pengendalian manajemen organisasi yang mengelola sumber daya manusia, yang

mempunyai peran penting, antara lain memotivasi pegawai agar bekerja dengan

sebaik-baiknya hingga tercapai kepuasan kerja.

Menurut Robbins (2001:148) kepuasan kerja adalah suatu sikap umum

seorang individu terhadap pekerjannya. Karena pekerjaan menuntut interaksi dengan

rekan kerja dan atasan, mengikuti aturan dan kebaikan organisasi serta memenuhi

standar kerja, maka hal ini berarti penilaian seorang pegawai terhadap betapa puas

atau tidaknya dia akan pekerjaannya akan menentukan kinerjanya.

Ada beberapa faktor yang menentukan kepuasan kerja (Robbins, 2001:149) yaitu :

1. Kerja yang secara mental menantang 2. Ganjaran yang pantas,

3. Kondisi kerja yang mendukung 4. Rekan sekerja yang mendukung

Komitmen pada organisasi diartikan sebagai suatu keadaan dimana seorang

pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berminat

(26)

11 Komitmen organisasi merupakan peramal yang baik, karena merupakan

tanggapan yang lebih global dan bertahan terhadap organisasi, sebagai suatu

keseluruhan dari pada kepuasan kerja. Seorang pegawai dapat tidak puas dengan

pekerjaan tertentu dan menganggapnya seabagai kondisi sementara. Tetapi tidak puas

dengan orgasinasi adalah sebagai suatu keseluruhan. (Robbins, 2001:140)

Individu yang mempunyai komitmen tinggi terhadap organisasi dapat dilihat dari:

1. Keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tersebut

2. kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi

tersebut

3. kepercayaan akan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan

organisasi

Pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu dalam menghadapi

pelaksanaan kerja dan program kerja merupakan bagian hakiki dari kepribadian

seseorang. Komitmen terhadap organisasi merupakan suatu respons dari pegawai

suatu instansi, tetapi hal tersebut tidak menjamin adanya kepuasan kerja yang

dirasakan oleh pegawai.

Pada dasarnya hal yang paling mendukung pentingnya kepuasan kerja adalah

kepuasan kerja yang dimiliki oleh pegawai secara keseluruhan. Bila pegawai bahagia

dengan pekerjaannya, hal itu akan memberikan dampak yang baik terhadap komitmen

(27)

12 memberikan dampak yang kurang baik terhadap pemerintahan. Oleh karena itu

penulis mencoba menganalisis masalah ini.

Gambar 2 : Kerangka konseptual penelitian

1.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang permaslahan dan kerangka pemikiran yang ada, maka

penulis mencoba mengambil hipotesa sebagai berikut : “Kepuasan kerja

berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi pada pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu”

Variable bebas (X) Kepuasan Kerja

1. Kerja yang secara mental menantang

(28)

13 BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian Manajemen

Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang

baik agar pemerintahan dapat terus dijamin. Karena tanpa adanya manjemen yang

baik usaha yang dilakukan oleh pemerintahan untuk waktu yang cukup lama tidak

dapat berhasil.

Menurut Hasibuan (2003 : 9), manajemen adalah :

Suatu proses yang terdiri atas fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian kegiatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien.

Sedangkan menurut Panggabean (2001 : 13), manajemen adalah :

Sebuah proses yang terdiri atas fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan sumber daya manusia dan sumberdaya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manjemen merupakan

suatu proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengarahan, dan

(29)

14 2.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu cabang ilmu

manajemen yang secara khusus menitikberatkan perhatiannya kepada salah satu

sector produksi tenaga kerja, yaitu bagaimana melaksanakan planning, organizing,

actuanting, controlling, sehingga efektivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan

semaksimal mungkin dalam pencapai tujuan.

Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut panggabean (2001 : 15)

manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang

terdiri atas fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan

pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi

pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan

hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Simamora (2003 : 7) :

Manajemen sumber daya manusia adalah kumpulan aktivitas didalam semua organisasi yang bermaksud mempengaruhi efektivitas sumber daya manusia dan organisasi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya

manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian

kegiatan yang berkaitan dengan analisis jabatan, evaluasi pekerjaan, pengadaan

pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja serta aktivitas

didalam organisasi sehingga daya guna dan hasil guna sumber daya manusia dapat

(30)

15 Pendayagunaan sumber daya manusia yang efektif akan memberikan keberhasilan

pengelolaan organisasi. Dengan demikian, manajemen sumber daya manusia harus

dapat bekerja ditengah-tengah kekuatan utama, yaitu pegawai dan masyarakat umum.

2.3 Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersivat individual.

Masing-masing individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan

system nilai yang berlaku pada dirinya dan lingkungannya. Semakin banyak

aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya, maka tingkat kepuasan

kerja semakin tinggi pula.

Mengenai batasan masalah atau pengertian kepuasan kerja yang dikemukan

oleh beberapa ahli antara lain menurut Wexley dan Yull (dalam T. Hani Handoko,

2011 : 151), yang dimaksud kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap

pekerjannya. Sedangkan menurut Hoppeck (dalam T. Hani Handoko, 2011 : 151),

kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerjaan, yaitu seberapa jauh pekerjaannya

secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Hal lainnya juga dikemukakan oleh

Blum (dalam Panggabean, 2001 : 132) kepuasan kerja merupakan sikap umum yang

merupakan hasil dari beberapa sifat khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan,

(31)

16 Batasan-batasan diatas merupakan batasan sederhana dan operasional ini berarti

bahwa konsepsi kepuasan kerja semacam ini melihat kepuasan itu sebagai hasil

interaksi manusia dengan lingkungannya. Jadi kepuasan kerja menurut batasan ini

meliputi perbedaan individu maupun situasi lingkungan kerja.

Kepuasan kerja pegawai harus diciptakan sebaik-baiknya, supaya moral kerja,

dedikasi, loyalitas dan kedisiplinan kinerja pegawai meningkat. Instansi pemerintahan

harus senantiasa memonitor kepuasan kerja, karena hal ini mempengaruhi tingkat

absensi, perputaran tenaga kerja, semangat kerja, kinerja dan masalah pemerintahan

vital lainnya. Fungsi pemerintahan mempunyai pengaruh langsung dan tidak

langsung kepada kepuasan kerja pegawai.

Kebijaksanaan dan iklim organisasi mempunyai dampak pada iklim organisasi.

Iklim organisasi ini memberikan suatu lingkungan kerja yang menyenangkan atau

tidak menyenangkan bagi orang-orang dalam organisasi, dimana hal itu selanjutnya

akan mempengaruhi kepuasan kerja pegawai.

2.3.1 Faktor-Faktor Kepuasan Kerja

Banyaknya faktor yang memepengaruhi kepuasan kerja pegawai.

Faktor-faktor itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan kepada pegawai

tergantung pada masing-masing pegawai. Faktor-faktor kepuasan kerja menurut

Panggabean (2001:132) adalah :

a. Karakteristik pekerjaan, terdiri atas: Keanekaragaman keterampilan, identitas

(32)

17 b. Karakteristik organisasi, terdiri atas kompleksitas, formalitas, sentralisasi, jumlah

anggota kelompok, anggaran anggota kelompok, lamanya beroperasi, usia

kelompok kerja dan kepemimpinan.

c. Karakteristik individu, terdiri atas : jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia masa

kerja, status perkawinan dan jumlah tanggungan.

Menurut Handoko (2001) yang mengutip dari Ghiseli dan Brown (1991;117) ada

lima faktor yang dapat menambah kepuasan kerja, yaitu :

a. Kedudukan (posisi)

Umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada pekerjaan

yang lebih tinggi akan merasa lebih puas dari pada pekerjaan mereka yang

bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah.

b. Pangkat (golongan)

Pada pekerjaan yang berdasarkan perbedaan tingkat atau golongan, sehingga

pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada orang yang

melakukannya. Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyak akan dianggap

sebagai kenaikan pangkatr dan kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu

akan merubah perilaku dan perasaannya.

c. Umur

Dinyatakan bahwa ada hubungannya antara kepuasan kerja dengan umur

pegawai. Umur antara 25-34 tahun dan umur 40-45 tahun adalah umur yang bias

(33)

18 d. Jaminan finansial dan jaminan sosial

Masalah keuangan dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh terhadap

kepuasan kerja.

e. Mutu pengawasan

Hubungan antara pegawai dengan pimpinan sangat penting artinya dalam

menaikkan kinerja. Kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan melalui perhatian

dan hubungan yang baik dari pimpinan kepada pegawainya, sehingga pegawai

akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari organisasi.

Berbagai pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu :

a. Faktor psikologi

Faktor ini berhubungan erat dengan kejiwaan pegawai yang meliputi minat,

ketentraman dalam kerja, sikap terhadap pekerjaan, bakat dan keterampilan.

b. Faktor sosial

Faktor ini berhubungan dengan interaksi sosial, baik antara sesama pegawai

dengan atasan maupun pegawai yang beda jenis pekerjaannya.

c. Faktor fisik

Faktor ini berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik

pegawai yang meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dam istirahat,

perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara,

(34)

19 d. Faktor finansial

Faktor ini berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan pegawai yang

meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan,

fasilitas yang diberikan, promosi dan sebagainya.

2.3.2 Fungsi Kepuasan Kerja

Pada pegawai yang dapat kepuasan kerja akan melaksanakan pekerjaan

dengan lebih baik. Dalam banyakl kasus memang sering ada hubungan positif antara

kepuasan kerja yang tinggi dengan prestasi kerja yang tinggi, tetapi tidak selalu cukup

kuat dan berarti. Ada banyak pegawai dengan kepuasan kerja yang tinggi, tetapi tetap

hanya sebagai karyawan rata-rata. Menurut Strauss dan Sayles (dalam T. Hani

Handoko, 2001:196) kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri.

Pegawai yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai

kematangan psikologis, pada gilirannya akan menjadi frustasi. Pegawai seperti ini

akan sering melamun, semangat kerja yang rendah, cepat lelah dan bosan sering

absen dan emosinya tidak stabil.

Sedangkan pegawai yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunya

catatan kehadiran yang lebih baik dan berprestasi dalam pekerjannya. Oleh karena itu,

kepuasan kerja mempunyai arti penting, baik bagi pegawai maupun pemerintahan

(35)

20 kerja akan memberikan dampak terhadap banyak hal antara lain, terhadap kinerja

pegawai,, kemangkiran, dan tingkat keluar masuknya pegawai.

2.4 Pengertian Komitmen Organisasi

Komitmen pada oirganisasi diartikan sebagai suatu keadaan dimana seorang

pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat

memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Menurut Robbins (2001:140)

komitmen organisasi merupakan peramal yang baik, karena merupakan tanggapan

yang lebih global dan bertahan terhadap organisasi.

Seorang pegawai dapat tidak puas dengan pekerjaan tertentu dan menganggapnya

sebagai kondisi sementara, tetapi tidak puas dengan organisasi adalah sebagai suatu

keseluruhan. Tetapi bila ketidakpuasan menjalar ke organisasi itu, lebih besar

kemungkinan individu-individu akan mempertimbangkan untuk minta berhenti. Jadi

keterlibatan kerja yang tinggi berarti pemihakan seseorang pada pekerjaannya yang

khusus. Komitmen pada organisasi yang tinggi berarti pemihakan pada organisasi

yang mempekerjakannya.

Tingkat komitmen organisasi seorang individu merupakan indikator yang lebih

baik dari keluarnya pegawai dari pada prediktor (peramal) kepuasan kerja yang lebih

sering digunakan. Ukuran kecocokan pegawai dengan pemerintahan, seperti

komitmen adalah problematis bagi hubungan kerja baru. Ini memberi kesan bahwa

(36)

21 dengan kerja dibanding yang sudah ada. Karena itu sebagai gantinya kita perlu

mengharapkan sesuatu yang masih berhubungan dengan komitmen yang

berhubungan dengan kedudukan untuk menjadi veriabel yang lebih relevan, karena

lebih mencerminkan angkatan kerja yang berubah-ubah dewasa ini.

Individu yang mempunyai komitmen tinggi terhadap organisasi dapat dilihat dari:

1. Keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tersebut

2. kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi

tersebut

3. kepercayaan akan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan

organisasi

(Robbins 2001:140)

Adanya pengaruh antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi adalah penting.

Karena seorang pegawai mempunyai kepuasan kerja yang tinggi akan bertahan pada

organisasi atau instansi yang mempekerjakannya. Bahkan mungkin akan

(37)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang saya lakukan untuk penelitian ini adalah Penelitian

Kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah, oleh karena itu penelitian

ini menggunakan metode-metode ilmiah yang memiliki kriteria: berdasarkan fakta,

bebas prasangka ,menggunakan prinsip analitik atau analisa, menggunakan hipotesa,

menggunakan ukuran objektif dan menggunakan data kuantitatif atau data yang

dikuantitaitfkan. Arikunto (2006).

3.2 Metode Pengumpulan Data 3.2.1 Penelitian Pustaka

Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan informasi dan data-data

melalui buku-buku karya ilmiah dan berbagai literatur yang berhubungan dengan

(38)

23 3.2.2 Penelitian lapangan

a. Angket

Yaitu dengan cara memberikan daftar pertanyaan yamg berhubungan dengan

penelitian kepada responden yang akan diteliti. Responden diminta untuk memilih

jawaban dari alternatif jawaban yang sudah disediakan.

3.3 Jenis Data

Penelitian ini perlu didukung dengan adanya data-data yang akurat dan lengkap,

jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada sumbernya.

Jenis-jenis data tersebut adalah:

A. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian.

Dalam penelitian ini data didapat langsung dari responden pegawai Dinas Pendapatan

.

B. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan-catatan yang berasal dari

literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

3.4 Penentuan Jumlah Responden

Pengambilan data bersumber dari semua pegawai dengan cara penelitian

populasi (sensus) yaitu sebanyak 29 orang pegawai. Hal ini ditegaskan oleh Suharsini

Arikanto (2006:180) yang menyatakan bahwa apabila subjek kurang dari 100, lebih

(39)

24 Untuk mengukur masing-masing variabel/faktor digunakan instrument skala model

Likert Dengan skala likert, responden diminta untuk memberikan respon terhadap setiap

pertanyaan dengan memilih salah satu jawaban diantara lima pilihan jawaban setuju, yaitu :

Sangat Setuju (SS) skor 5

Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel X dan variabel

Y. Variabel X merupakan variabel bebas sedangkan variabel Y adalah variabel

terikat. Definisi variable penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Variabel Indikator Variabel

Variable X Kepuasan Kerja

Suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjannya. Karena pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja dan atasan, mengikuti aturan dan kebaikan organisasi serta memenuhi standar kerja.

Sumber: Robbins, 2001 : 148

1. Kerja yang secara mental menantang 2. Ganjaran yang pantas,

3. Kondisi kerja yang mendukung 4. Rekan sekerja yang mendukung

(40)

25 Variabel Y

Komitmen pada oirganisasi diartikan sebagai suatu keadaan dimana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Sumber: Robbins (2001:140)

(1) Keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tersebut

(2) kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi tersebut

Validitas instrumen dapat dihitung dengan rumus “product moment” dari

Pearson untuk mendapatkan nilai r, kemudian ditransformasikan ke angka t dengan

(41)

26 Instrumen penelitian perlu diukur valid atau tidaknya. Cara mengukur valid

atau tidak valid sebuah instrumen penelitian dapat di ukur dengan menghitung

korelasi masing-masing paertanyaan dengan teknik korelasi product moment dengan taraf singnificant 0,95 dan alfa sebesar 0,05.

3.6.2 Uji Realibilitas

Menurut Umar (2006 : 126), realibilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian dan

keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Uji reliabilitas penelitian

juga dapat dilakukan dengan alat analisis SPSS 17.0 dengan melihat nilai alpha cronbach dan alpaha cronbach if item deleted. Jika mengunakan metode tersebut maka kriteria reliabilitasnya adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai alpha cronbanch secara keseluruhan > cronbanch alpha if item deleted, maka dinyatakan reliabel.

2. Jika nilai alphacronbanch secara keseluruhan < cronbanch alpha if item deleted, maka dinyatakan tidak reliabel.

3.7 Alat Analisis

3.7.1 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan beberapa toeri manajemen,

khususnya manajemen sumber daya manusia. Selain itu dapat digunakan juga

(42)

27 3.7.2 Analisis Kuantitatif

Pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap Kondisi Psikologis pegawai akan

dibuktikan dengan menggunakan analisis regresi. Analisis regresi menjelaskan

hubungan antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X). Persamaan regrersi

ditulis dengan perrsamaan linear sebagai berikut:

3.8 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji t pada

tingkat kepercayaan 95% serta menggunakan derajat kebebasan (df) = N-K-1.

Pengujian dapat juga dilakukan dengan menggunakan alat analissis SPSS V 17.0 dengan melihat nilai t-hitung pada tabel coefficients.

Kriteria pengujiannya adalah :

(43)

51 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang sudah dilakukan terhadap hasil penelitian

secara kuantitatif membuktikan adanya pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja

para pegawai yang bekerja di Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu, hal ini

dapat dibuktikan dengan:

1. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap komitment organisasi pada

Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu. Setiap perubahan positif terhadap

kepuasan kerja akan diikuti perubahan positif terhadap komitment organisasi.

Kepuasan kerja dapat berpengaruh poitif terhadap komitment orgnisasi

apabila kepuasan kerja para pegawai meningkat maka secara otomatis

komitment pegawai terhadap organisasi juga akan menigkat.

2. Dari hasil penghitungan yang dilakukan terhadap hasil kuisioner maka dapat

dismpulkan bahwa variabel X berpengaruh signifikan terhadap variabel Y hal

ini dibuktikan dengan Hasil penghitungan uji T mendapat Thitung sebesar

(44)

52 5.2 Saran

1. Dari pembahasan diperoleh data bahwa rekan kerja dapat mendukung para

pegawai untuk dapat bekerja lebih baik oleh karena itu dinas pendapatan

kabupaten pringsewu diharapakan dapat menjaga hubungan baik antara

pegawai agar tecipta suasan kerja yang kondusif.

2. Dari hasil kuisioner yang diajukan kepada pegawai dinas pendapatan

kabupaten pringsewu diperoleh data yang menyebutkan bahwa para pegawai

merasa imbalan yang didapat belum sesuai dengan apa yang mereka kerjakan

untuk diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Pringsewu untuk lebih

memperhatikan imbalan yang diberikan baik secara materi maupun

nonmateri.

3. Para pegawai dinas pendidikan harus dapat mendahulukan kepentingan

organisasi atau instansi dibandingkan kepentingan individu mereka agar

kinerja karyawan dapat meningkat.

4. Para pegawai harus lebih meningkatkan komitment mereka terhadap

organisasi dengan mendukung setiap tujuan oranisasi dan berusaha labih

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Bina Aksara

As'ad, Moh. 2004. Sari Ilmu Sumber Daya Manusia : Psikologi Industri. Edisi keempat. Yogyakarta : Liberty.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE

Hassan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Gahlia Indonesia, Jakarta.

Robbins. Stephen P. 2001. Perilaku Keorganisasian ( Organizational Behaviour). Jakarta: Prehalindo.

Pangabean, Blau. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE

Simamora, Hendry. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN. Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1 : Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu menurut
Tabel 3 : Tingkat absensi Dinas Pendapatan Kabupaten Pringsewu tahun 2009-2011.
Gambar 1. Realisasi Program Kegiatan Dinas Pendapatan
Gambar 2 : Kerangka konseptual penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Nilai Rata-rata MSE, PSNR, dan Running Time pada Citra Hasil Reduksi Noise dengan Gaussian Noise Berformat BMP Nilai Rata-rata MSE, PSNR, dan Running Time pada Citra

Perencanaan selalu dibahas pada rapat wali murid di awal tahun pembelajaran dengan menghadirkan pihak-pihak yang terkait seperti penilik PLS dari dinas pendidikan, kemudian

Seperti yang telah dideskripsikan pada pembahasan di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar bahasa daerah di Indonesia menggunakan kosakata [batu] untuk menamai benda

Kebutuhan keamanan ini sudah muncul ketika kalian masih bayi, dalam perilaku bayi seperti menangis dan berteriak ketakutan atau gembira itu sudah termasuk

Permasalahan tersebut menuntut guru untuk menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan kemandirian siswa, oleh karena.. itu diperlukan kegiatan

Berdasarkan penjabaran data di atas, peneliti ingin mengetahui motif remaja Surabaya dalam mengakses media sosial Instagram dalam akun @indozone.id di Surabaya sebagai pengguna

Apa yang dikemukakan ini menunjukkan bahwa pemberatan sanksi bagi Terdakwa tindak pidana pemerkosaan Anak amat beraneka ragam, yaitu mulai dari pidana yang lebih

Pembuatan Aplikasi Penghitungan Gaji Karyawan Apotik PQR ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Acces 2000, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja bagian administrasi dalam