• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPL Gr BK 8 Klasikal 9

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPL Gr BK 8 Klasikal 9"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Karakteristik Gender

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : 1. KES : Membantu peserta didik memahami karakteristik

gender

2.KES-T: Membantu peserta didik untuk menghindari karakteristik gender yang tidak sesuai dengan kepribadiannya

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas VIII/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 2 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan :

-11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Audio visual, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

Pembukaan - Salam

- Doa sebelum mengikuti layanan

- Menanyakan kabar

- Kontrak layanan ( kesepakatan

layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.

- Ice breaker ( berbagai macam

variasi).

5’

Kegiatan inti - Guru BK menayangkan slide power point tentang Karakteristik Gender

- Guru BK membuka pertanyaan apabila ada peserta didik yang kurang jelas

- Peserta didik mendiskusikan materi

yang ditayangkan dalam kelompok kecil yang sudah di bentuk sebelumnya

- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali tentang karakteristik gender

- Masing-masing anggota kelompok menuliskan hal-hal berhubungan dengan perbedaan gender

30’

(2)

- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok yang lain memberi tanggapan.

Penutup - Guru BK memberi kesimpulan materi

- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

- Membuat kontrak untuk pertemuan

selanjutnya.

5’

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

2. Power point ( Koleksi BK )

15. Rencana Penilaian :

- Laiseg

Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap Karakteristik gender

(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik setelah menerima layanan informasi tentang karakteristik

gender

(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat

memahami sifat-sifat baik laki-laki maupun perempuan

- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1

bulan sampai 1 semester ). Peserta didik dapat saling menghormati lawan jenisnya..

16. Catatan Khusus : ………

Prambon, 18 Juli 2016 Mengetahui,

Kepala Sekolah, Guru BK

Dra.Rasunya Setra, M.Pd Drs. Minto Tulus

NIP.19590810 198111 2 002 NIP. 19671012 200501 1 003

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Uraian materi

(3)

Lampiran :1. Uraian Materi

KARAKTERISTIK GENDER

Pernahkah kalian mendengar kata “ gender “? Yaaa tentu saja pernah bukan? Lalu apa arti gender yang kalian tahu ?

Jawaban kalian bermacam-macam. Ada yang menjawab seks, jenis kelamin, ciri-ciri dari jenis kelamin,sifat-sifat laki-laki dan perempuan, itulah pengertian gender menurut pengetahuan kalian.

Istilah gender, belum ada dalam perbendaharaan kamus besar Bahasa Indonesia. Kata gender berasal dari Inggris, gender berarti jenis kelamin. Gender dapat diartikan sebagai perbedaan antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan perilaku. Secara kodrat, memang diakui adanya perbedaan (distinction), bukan pembedaan (discrimination) antara laki-laki dengan perempuan yaitu dalam aspek biologis. Perbedaan secara biologis antara laki-laki dengan perempuan yaitu senantiasa digunakan untuk menentukan dalam relasi gender, seperti pembagian status, hak-hak, peran, dan fungsi di dalam masyarakat. Padahal, gender yang dimaksud adalah mengacu kepada peran perempuan dan laki-laki yang dikonstruksikan secara sosial. Dimana peran-peran sosial tersebut bisa dipelajari, berubah dari waktu ke waktu, dan beragam menurut budaya dan antar budaya.

Gender merupakan perbedaan yang bukan biologis dan bukan kodrat Tuhan. Perbedaan biologis adalah perbedaan jenis kelamin yang bermuara dari kodrat Tuhan, sementara gender adalah perbedaan yang bukan kodrat Tuhan, tetapi diciptakan oleh laki-laki dan perempuan melalui proses sosial budaya yang panjang.

Gender beda dengan seks. Pada umumnya gender digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi sosial-budaya. Gender berkaitan dengan pikiran dan harapan masyarakat tentang bagaimana sebaiknya menjadi laki-laki atau perempuan. Karena gender merupakan bentukan sosial dari pengalaman masyarakat, maka gender dari waktu ke waktu berubah, dari masing-masing masyarakat berbeda atau sifatnya tidak universal, misalnya waktu jaman dulu yang memakai celana panjang hanya laki-laki, tetapi sekarang perempuanpun banyak yang memakai celana panjang.

Sedangkan seks sering digunakan dalam mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologis, yang tidak dapat dipertukarkan, tidak dapat berubah di manapun dan kapanpun. Seks merupakan kodrat dari Tuhan sehingga bersifat universal, misalnya perempuan melahirkan, dimanapun juga bahwa yang melahirkan adalah perempuan inilah yang merupakan kodrat Tuhan yang bersifat universal dan tidak dapat dipertukarkan,maksudnya melahirkan tidak dapat ditukarkan, laki-laki yang melahirkan.

Namun kata “gender” digunakan untuk mengenali menjadi laki-laki atau menjadi perempuan tidak sama dari satu negara ke negara yang lain karena budaya mereka berbeda.

Kesalahpahaman tentang konsep gender ini sebagai akibat dari belum dipahaminya secara utuh atau kurangnya penjelasan tentang konsep gender. Oleh karena itu untuk memahami konsep gender harus dibedakan kata gender dengan kata seks.

(4)

Seks adalah perbedaan jenis kelamin yang ditentukan secara biologis, yang secara fisik melekat pada masing-masing jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Perbedaan jenis kelamin merupakan kodrat atau ketentuan Tuhan, sehingga sifatnya permanen dan universal. Jadi jelas bahwa jenis kelamin atau seks adalah perbedaan biologis hormonal dan anatomis antara perempuan dan laki-laki. Sex tidak bisa berubah, permanen dan tidak bisa dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan karenanya bersifat mutlak.

b. Pengertian Gender

Secara umum gender dapat didefinisikan sebagai perbedaan peran, kedudukan dan sifat yang dilekatkan pada kaum laki-laki maupun perempuan melaui konstruksi secara sosial maupun kultural (Nurhaeni, 2009). Sedangkan menurut Oakley (1972) dalam Fakih (1999), gender adalah perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial, yakni perbedaan yang bukan kodrat dan bukan ketentuan Tuhan melainkan diciptakan oleh manusia melalui proses sosial dan kultural. Lebih lanjut dikemukakan oleh Haspels dan Suriyasarn (2005), gender adalah sebuah variabel sosial untuk menganalisa perbedaan laki-laki dan perempuan yang berkaitan dengan peran, tanggung jawab dan kebutuhan serta peluang dan hambatan.

Oleh karena dibentuk secara sosial budaya, maka gender bukan kodrat atau ketentuan Tuhan, tidak bersifat tetap, sehingga dapat diubah dari masa ke masa, berbeda untuk setiap kelas dan ras. Sebagai contoh, ketika tahu jenis kelamin anak yang dilahirkan, orang tua cenderung menyiapkan segala perlengkapan bayi sesuai jenis kelamin anak, misalnya pink untuk anak perempuan, biru untuk anak laki-laki. Sejak lahir, oleh budaya telah dilekatkan bahwa biru adalah warna untuk anak laki-laki, dan pink untuk anak perempuan.

Selama ini, masyarakat di mana kita tinggal lah yang menciptakan sikap dan perilaku berdasarkan gender, yang menentukan apa yang seharusnya membedakan perempuan dan lakilaki.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan perbedaan karakteristik gender di bawah ini :

Karakteristik laki-laki Karakteristik perempuan

Maskulin

Rasional

Tegas

Persaingan

Sombong

Orientasi dominasi

Perhitungan

Feminin

Emosional

Fleksibel/plinplan

Kerjasama

Selalu mengalah

Orientasi menjalin hubungan

(5)

Agresif

Obyektif

Fisik

Pemarah

Pemikir

Pasif

Mengasuh

Cerewet

Sabar

Perasa

Padahal sebenarnya, karakteristik atau sifat-sifat tersebut dapat dipertukarkan, artinya ada laki-laki yang emosional, cerewet, lemah lembut, dan ada perempuan yang rasional, sombong, obyektif dan kuat. Perubahan karakteristik gender antara laki-laki dan perempuan tersebut dapat terjadi dari waktu ke waktu, dari tempat ke tempat lain, dari kelas ke kelas masyarakat yang berbeda. Misalnya, pada suku tertentu (Amazon), perempuan lebih kuat dari laki-laki.

Dengan demikian perbedaan seks dan gender adalah :

Seks (Jenis Kelamin) Gender

1. Tidak bisa berubah

2. Tidak bisa dipertukarkan

3. Berlaku sepanjang masa

4. Berlaku di mana saja

5. Berlaku bagi kelas dan warna kulit apa saja

6. Ditentukan oleh Tuhan atau kodrat

1. Bisa berubah

2. Bisa dipertukarkan

3. Bergantung suatu masa tertentu

4. Bergantung budaya masing-masing

5. Berbeda antara satu kelas dengan kelas lainnya

6. Bukan kodrat Tuhan tapi buatan manusia

Sayangnya, gender selama ini dipahami secara keliru dan dianggap sebagai kodrat yang berarti ketentuan Tuhan. Misalnya, mendidik anak, mengelola dan merawat kebersihan dan keindahan rumah adalah kegiatan yang dilakukan perempuan dalam masyarakat tertentu. Padahal peran tersebut dapat dipertukarkan karena bisa saja dilakukan laki-laki. Pembedaan peran gender ini sangat membantu kita untuk memikirkan kembali tentang pembagian peran yang selama ini dianggap telah melekat pada manusia perempuan dan laki-laki.

Dengan mengenali perbedaan gender sebagai sesuatu yang tidak tetap , tidak permanen memaudahkan kita untuk membangun gambaran tentang realitas relasi perempuan dan laki-laki yang dinamis yang lebih tepat dan cocok dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat.

(6)

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang anda ketahui tentang karakteristik gender ? 2. Sebutkan perbedaan karakteristik laki-laki dan prempuan ! 3. Sebutkan perbedaan seks dan gender !

No Pernyataan Ya Tidak

1 Peserta didik dapat menjelaskan tentang bakat dan minat

2 Peserta didik dapat menyebutkan perbedaan karakteristik laki-laki dan prempuan

3 Peserta didik dapat menyebutkan perbedaan seks dan gender

Pedoman Penilaian

Kriteria Kategori

67% -100% jawaban Ya Tinggi

34% - 66% jawaban Ya Sedang

0% - 33% jawaban Ya Kurang

(7)

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

R E F L E K S I YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk mengetahui lebih jauh ttentang karakteristik gender

Pedoman Penilaian

Kriteria Kategori

67% - 100% pilihan ya Baik

34% - 66% pilihan ya Cukup

Referensi

Dokumen terkait

Nilai sosial merupakan kualitas perilaku, pikiran, dan karakter yang dianggap masyarakat baik dan benar, hasilnya diinginkan dan layak ditiru orang lain.. Nilai

Kegiatan ekstraurikuler diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang diminati siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman terhadap berbagai mata pelajaran yang

Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap Motivasi dan

Misalnya mereka yang berusia antara 13-15 tahun biasanya berada pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ,usia antara 16-18 tahun biasanya berada pada

semua orang yang membuat Anda tidak termotivasi, tidak berani melakukan sesuatu walaupun api rasa ingin.. tahu Anda begitu besar dalam

2.KES-T: Peserta didik dapat menghindari pengaruh negatif perkembangan teknologi dalam kehidupan sosialb. Penyelenggara Layanan : Guru

Keluarga sangatlah berperan dalam membentuk karakter anak, karena itulah dalam ajaran agama anak yang masih dalam kandungan harus sudah diajarkan kepada hal-hal

Dewasa ini, kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif yang dilakuka oleh para remaja.Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang yang terpelajar