• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Shift Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Perawat Di Rumah Sakit Malahayati Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Shift Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Perawat Di Rumah Sakit Malahayati Medan Tahun 2015"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

KUESIONER HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN

Status Pernikahan* :Menikah/ Belum Menikah Waktu shift : Shift Pagi/ Shift Malam Lama tahunbekerja :

*

coret yang tidakperlu

Petunjuk menjawab pertanyaan:

Jawablah dengan jujur sesuai yang anda rasakan. Berilah tanda( √ ) jika 1 (tidak pernah merasakan), 2 (kadang-kadang merasakan), 3 (sering merasakan), 4 (sangat sering merasakan).

O

PERTANYAAN SKORING

.

Apakah saudara merasa berat di kepala?

.

Apakah saudara merasa lelah di seluruh badan?

.

Apakah saudara merasa berat di kaki?

.

Apakah saudara sering menguap pada saat bekerja?

.

Apakah pikiran saudara terasa kacau saat bekerja?

Apakah saudara merasa ingin berbaring?

1.

Apakah saudara merasa susah berpikir?

2.

(2)

3.

4.

Apakah saudara merasa tidak dapat berkonsentrasi?

5.

Apakah saudara merasa sulit memusatkan perhatian?

6.

Apakah saudara cenderung lupa?

7.

Apakah saudara merasa kurang percaya diri?

8.

Apakah saudara cemas?

9.

Apakah saudara merasa sulit mengontrolsikap?

0.

Apakah saudara merasa tidak dapat tekun dalam bekerja?

1.

Apakah saudara merasa sakit kepala?

2.

Apakah saudara merasa kaku pada bahu?

3.

Apakah saudara merasa nyeri di bagian punggung?

4.

Apakah saudara merasa sesak nafas?

5.

Apakah saudara merasa haus?

6.

Apakah suara saudara terasa serak?

7.

Apakah anggota badan saudara terasa gemetar?

0.

(3)

DOKUMENTASI

(4)

(5)
(6)
(7)
(8)

24 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 1 2 1 2 2 54

(9)
(10)

50 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 47

51 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 1 3 2 1 3 2 4 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 50

52 4 4 3 4 2 2 2 3 2 2 2 4 1 2 2 4 4 1 4 1 2 2 2 2 4 4 4 1 1 4 79

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 SkorTotal

53 4 2 2 1 1 2 1 1 4 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 1 4 3 3 1 2 1 4 4 1 1 64

54 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 49

55 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 43

56 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 32

57 2 3 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 57

58 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 47

59 2 2 3 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 1 2 1 2 2 50

60 3 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 40

61 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 4 1 2 1 1 1 50

62 2 4 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 3 1 2 2 1 2 56

63 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 48

(11)

SKOR TINGKAT KELELAHAN SHIFT MALAM

Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 SkorT

1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 1 4 1 3 2 2 2

2 2 2 3 2 1 3 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 3 2 3 1 3 1 2 1 2 2

3 3 3 2 2 3 2 2 1 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2

4 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3

5 3 2 3 4 2 4 3 2 2 3 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 2 3 4

6 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 1 1 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3

7 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 1 4 1 3 3 1 2

8 2 3 1 4 2 3 1 1 1 4 2 1 2 2 2 3 1 2 1 3 3 1 1 1 4 1 3 3 2 3

9 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 3

10 4 3 1 3 1 3 3 1 2 3 1 1 1 3 2 2 2 1 1 1 3 1 3 1 3 1 3 1 1 3

11 3 4 3 4 1 2 3 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 4 1 3 1 1 2 1 2

12 4 4 3 2 1 3 3 2 2 3 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 3 1 3 1 2 2 1 2

13 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 4 1 1 4 2 3 2 3 1 4 1 4 2 1 2

14 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2

15 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 1 1 2 1 3 3 2 2 3 1 3 3 1 2

(12)

17 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 4 3 2 4

18 2 2 2 3 1 2 3 2 2 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 3 2 3 1 2 1 2 3 2 2

19 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 3 1 2 1 2 3 2 3

20 3 3 3 2 2 2 3 1 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 1 4 1 3 2 1 2

21 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 1 3 1 3 2 2 2

22 2 2 3 3 1 2 2 2 3 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 1 4 1 2 2 2 2

23 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3

24 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 1 3 1 2 2 1 2

25 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 1 4 1 3 2 1 2

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 SkorTotal

26 2 3 3 2 2 3 3 1 2 3 2 1 1 2 3 3 1 2 1 2 3 2 3 1 4 1 3 3 2 2 66

27 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 2 1 1 2 2 3 1 2 1 2 3 2 3 1 4 1 3 3 1 3 67

28 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 2 1 1 3 2 2 1 1 2 2 3 2 3 1 4 1 3 2 1 1 65

29 2 3 3 3 1 3 2 1 3 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 1 3 2 3 2 2 2 62

30 2 3 3 2 2 2 1 3 2 4 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 3 3 3 1 2 1 3 2 2 1 59

31 2 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 73

32 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 1 1 1 2 3 3 3 3 1 2 1 2 3 2 3 68

33 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 4 4 4 2 1 2 2 3 2 2 77

34 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 1 3 1 3 3 2 2 70

35 3 3 2 3 2 3 2 1 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 1 4 1 3 3 1 2 51

36 2 4 3 3 2 3 1 2 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 2 3 1 2 3 1 3 1 2 3 2 2 66

37 2 3 3 4 2 3 2 1 1 3 3 2 3 2 1 2 2 1 2 2 3 2 3 1 3 1 3 3 1 1 65

38 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 4 75

(13)
(14)

64 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 3 69

Keterangan:

1 = Tidak pernah merasakan 2 = Kadang-kadang merasakan 3 = Sering merasakan

4 = Sangat sering merasakan

P1 = Pertanyaan 1 (ada perasaan berat di kepala) P2 = Pertanyaan 2 (merasa lelah pada seluruh badan) P3 = Pertanyaan 3 (merasa berat di kaki)

P4 = Pertanyaan 4 (sering menguap pada saat bekerja) P5 = Pertanyaan 5 (pikiran kacau pada saat bekerja) P6 = Pertanyaan 6 (merasa mengantuk)

P7 = Pertanyaan 7 (merasa ada beban pada bagian mata) P8 = Pertanyaan 8 (gerakan terasa canggung dan kaku) P9 = Pertanyaan 9 (merasakan tidak stabil pada saat berdiri) P10 = Pertanyaan 10 (merasa ingin berbaring)

P11 = Pertanyaan 11 (merasa susah berpikir) P12 = Pertanyaan 12 (merasa malas untuk bicara) P13 = Pertanyaan 13 (merasa gugup)

(15)

P18 = Pertanyaan 18 (merasa cemas)

P19 = Pertanyaan 19 (merasa sulit mengontrol sikap) P20 = Pertanyaan 20 (merasa tidak tekun dalam bekerja) P21 = Pertanyaan 21 (merasa sakit pada bagian kepala) P22 = Pertanyaan 22 (merasa kaku di bagian bahu) P23 = Pertanyaan 23 (merasa nyeri di bagian punggung) P24 = Pertanyaan 24 (merasa sesak nafas)

P25 = Pertanyaan 25 (merasa haus) P26 = Pertanyaan 26 (suara terasa serak) P27 = Pertanyaan 27 (merasa pusing)

P28 = Pertanyaan 28 (merasa ada yang mengganjal di kelopak mata) P29 = Pertanyaan 29 (anggota badan terasa gemetar)

(16)

OUTPUT

a. Jenis Kelamin Responden

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <= 25 tahun 38 59,4 59,4 59,4

(17)

umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <= 25 tahun 38 59,4 59,4 59,4

> 25 tahun 26 40,6 40,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

c. Status Pernikahan Responden status pernikahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid belum menikah 41 64,1 64,1 64,1

menikah 23 35,9 35,9 100,0

Total 64 100,0 100,0

d. Masa Kerja Responden

masa kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(18)
(19)

merasa sulit memusatkan

Frequency Percent Valid Percent

(20)

Valid tidak pernah merasakan 16 25,0 25,0 25,0

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(21)

Pertanyaan 4

sering menguap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 11 17,2 17,2 17,2

kadang-kadang merasakan 43 67,2 67,2 84,4

sering merasakan 7 10,9 10,9 95,3

sangat sering merasakan 3 4,7 4,7 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 5

pikiran terasa kacau

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 25 39,1 39,1 39,1

kadang-kadang merasakan 37 57,8 57,8 96,9

sering merasakan 2 3,1 3,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 6

(22)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 20 31,3 31,3 31,3

kadang-kadang merasakan 41 64,1 64,1 95,3

sering merasakan 3 4,7 4,7 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 7

merasa beban pada mata

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 33 51,6 51,6 51,6

kadang-kadang merasakan 30 46,9 46,9 98,4

sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 8

gerakan terasa kaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 50 78,1 78,1 78,1

(23)

sering merasakan 2 3,1 3,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 9

merasa tidak stabil pada saat berdiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 45 70,3 70,3 70,3

kadang-kadang merasakan 16 25,0 25,0 95,3

sering merasakan 2 3,1 3,1 98,4

sangat sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 10

merasa ingin berbaring

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 24 37,5 37,5 37,5

kadang-kadang merasakan 39 60,9 60,9 98,4

sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

(24)

merasa susah berpikir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 28 43,8 43,8 43,8

kadang-kadang merasakan 35 54,7 54,7 98,4

sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 12

merasa malas bicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 44 68,8 68,8 68,8

kadang-kadang merasakan 18 28,1 28,1 96,9

sering merasakan 1 1,6 1,6 98,4

sangat sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 13

merasa gugup

Frequency Percent Valid Percent

(25)

Valid tidak pernah merasakan 29 45,3 45,3 45,3

kadang-kadang merasakan 34 53,1 53,1 98,4

sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 14

merasa tidak dapat berkonsentrasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 23 35,9 35,9 35,9

kadang-kadang merasakan 40 62,5 62,5 98,4

sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 15

merasa sulit memusatkan perhatian

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 31 48,4 48,4 48,4

kadang-kadang merasakan 33 51,6 51,6 100,0

(26)

Pertanyaan 16

cenderung lupa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 12 18,8 18,8 18,8

kadang-kadang merasakan 48 75,0 75,0 93,8

sering merasakan 2 3,1 3,1 96,9

sangat sering merasakan 2 3,1 3,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 17

kurang percaya diri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 29 45,3 45,3 45,3

kadang-kadang merasakan 32 50,0 50,0 95,3

sering merasakan 2 3,1 3,1 98,4

sangat sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 18

(27)

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

merasa tidak dapat tekun bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 43 67,2 67,2 67,2

kadang-kadang merasakan 21 32,8 32,8 100,0

(28)

Pertanyaan 21

merasa sakit kepala

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 23 35,9 35,9 35,9

kadang-kadang merasakan 38 59,4 59,4 95,3

sering merasakan 2 3,1 3,1 98,4

sangat sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 22

merasa kaku pada bahu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 27 42,2 42,2 42,2

kadang-kadang merasakan 33 51,6 51,6 93,8

sering merasakan 4 6,3 6,3 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 23

merasa nyeri bagian punggung

Frequency Percent Valid Percent

(29)

Valid tidak pernah merasakan 28 43,8 43,8 43,8

kadang-kadang merasakan 34 53,1 53,1 96,9

sering merasakan 2 3,1 3,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 24

merasa sesak nafas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 56 87,5 87,5 87,5

kadang-kadang merasakan 7 10,9 10,9 98,4

sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 25

merasa haus

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 5 7,8 7,8 7,8

kadang-kadang merasakan 35 54,7 54,7 62,5

(30)

sangat sering merasakan 6 9,4 9,4 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 26

suara terasa serak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 45 70,3 70,3 70,3

kadang-kadang merasakan 17 26,6 26,6 96,9

sering merasakan 1 1,6 1,6 98,4

sangat sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 27

merasa pusing

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 18 28,1 28,1 28,1

kadang-kadang merasakan 42 65,6 65,6 93,8

sering merasakan 2 3,1 3,1 96,9

sangat sering merasakan 2 3,1 3,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

(31)

merasa mengganjal di kelopak mata

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 44 68,8 68,8 68,8

kadang-kadang merasakan 19 29,7 29,7 98,4

sangat sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 29

anggota badan gemetar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 35 54,7 54,7 54,7

kadang-kadang merasakan 29 45,3 45,3 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 30

merasa kurang sehat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 25 39,1 39,1 39,1

kadang-kadang merasakan 37 57,8 57,8 96,9

(32)

sangat sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Statistics

Tingkat kelelahan

N Valid 64

Missing 0

Mean 1,25

Std. Deviation ,471

Tingkat kelelahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rendah 49 76,6 76,6 76,6

Sedang 14 21,9 21,9 98,4

Tinggi 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

(33)
(34)

merasa sulit mengontrol

Frequency Percent Valid Percent

(35)

merasa berat di kepala

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 2 3,1 3,1 3,1

kadang-kadang merasakan 24 37,5 37,5 40,6

sering merasakan 35 54,7 54,7 95,3

sangat sering merasakan 3 4,7 4,7 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 2

merasa lelah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kadang-kadang merasakan 17 26,6 26,6 26,6

sering merasakan 41 64,1 64,1 90,6

sangat sering merasakan 6 9,4 9,4 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 3

merasa berat di kaki

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(36)

kadang-kadang merasakan 14 21,9 21,9 26,6

sering merasakan 38 59,4 59,4 85,9

sangat sering merasakan 9 14,1 14,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 4

sering menguap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kadang-kadang merasakan 15 23,4 23,4 23,4

sering merasakan 37 57,8 57,8 81,3

sangat sering merasakan 12 18,8 18,8 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 5

pikiran terasa kacau

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 13 20,3 20,3 20,3

kadang-kadang merasakan 41 64,1 64,1 84,4

sering merasakan 10 15,6 15,6 100,0

(37)

Pertanyaan 6

merasa mengantuk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 1 1,6 1,6 1,6

kadang-kadang merasakan 20 31,3 31,3 32,8

sering merasakan 40 62,5 62,5 95,3

sangat sering merasakan 3 4,7 4,7 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 7

merasa beban pada mata

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 4 6,3 6,3 6,3

kadang-kadang merasakan 21 32,8 32,8 39,1

sering merasakan 35 54,7 54,7 93,8

sangat sering merasakan 4 6,3 6,3 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 8

(38)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 24 37,5 37,5 37,5

kadang-kadang merasakan 25 39,1 39,1 76,6

sering merasakan 14 21,9 21,9 98,4

sangat sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 9

merasa tidak stabil pada saat berdiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 8 12,5 12,5 12,5

kadang-kadang merasakan 29 45,3 45,3 57,8

sering merasakan 26 40,6 40,6 98,4

sangat sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 10

merasa ingin berbaring

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(39)

sering merasakan 45 70,3 70,3 89,1

sangat sering merasakan 7 10,9 10,9 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 11

merasa susah berpikir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 8 12,5 12,5 12,5

kadang-kadang merasakan 39 60,9 60,9 73,4

sering merasakan 16 25,0 25,0 98,4

sangat sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 12

merasa malas bicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 24 37,5 37,5 37,5

kadang-kadang merasakan 26 40,6 40,6 78,1

sering merasakan 12 18,8 18,8 96,9

sangat sering merasakan 2 3,1 3,1 100,0

(40)

Pertanyaan 13

merasa gugup

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 39 60,9 60,9 60,9

kadang-kadang merasakan 16 25,0 25,0 85,9

sering merasakan 9 14,1 14,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 14

merasa tidak dapat berkonsentrasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 9 14,1 14,1 14,1

kadang-kadang merasakan 40 62,5 62,5 76,6

sering merasakan 13 20,3 20,3 96,9

sangat sering merasakan 2 3,1 3,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 15

merasa sulit memusatkan perhatian

Frequency Percent Valid Percent

(41)

Valid tidak pernah merasakan 14 21,9 21,9 21,9

kadang-kadang merasakan 41 64,1 64,1 85,9

sering merasakan 8 12,5 12,5 98,4

sangat sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 16

cenderung lupa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 5 7,8 7,8 7,8

kadang-kadang merasakan 39 60,9 60,9 68,8

sering merasakan 18 28,1 28,1 96,9

sangat sering merasakan 2 3,1 3,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 17

kurang percaya diri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 37 57,8 57,8 57,8

kadang-kadang merasakan 21 32,8 32,8 90,6

sering merasakan 5 7,8 7,8 98,4

(42)

kurang percaya diri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 37 57,8 57,8 57,8

kadang-kadang merasakan 21 32,8 32,8 90,6

sering merasakan 5 7,8 7,8 98,4

sangat sering merasakan 1 1,6 1,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 18

merasa cemas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 28 43,8 43,8 43,8

kadang-kadang merasakan 28 43,8 43,8 87,5

sering merasakan 8 12,5 12,5 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 19

merasa sulit mengontrol sikap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(43)

kadang-kadang merasakan 39 60,9 60,9 84,4

sering merasakan 7 10,9 10,9 95,3

sangat sering merasakan 3 4,7 4,7 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 20

merasa tidak dapat tekun bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 9 14,1 14,1 14,1

kadang-kadang merasakan 33 51,6 51,6 65,6

sering merasakan 17 26,6 26,6 92,2

sangat sering merasakan 5 7,8 7,8 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 21

merasa sakit kepala

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 4 6,3 6,3 6,3

kadang-kadang merasakan 15 23,4 23,4 29,7

sering merasakan 40 62,5 62,5 92,2

sangat sering merasakan 5 7,8 7,8 100,0

(44)

Pertanyaan 22

merasa kaku pada bahu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(45)

Valid tidak pernah merasakan 43 67,2 67,2 67,2

kadang-kadang merasakan 21 32,8 32,8 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 25

merasa haus

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 2 3,1 3,1 3,1

kadang-kadang merasakan 11 17,2 17,2 20,3

sering merasakan 34 53,1 53,1 73,4

sangat sering merasakan 17 26,6 26,6 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 26

suara terasa serak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 41 64,1 64,1 64,1

kadang-kadang merasakan 15 23,4 23,4 87,5

sering merasakan 8 12,5 12,5 100,0

(46)

Pertanyaan 27

merasa pusing

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 2 3,1 3,1 3,1

kadang-kadang merasakan 26 40,6 40,6 43,8

sering merasakan 30 46,9 46,9 90,6

sangat sering merasakan 6 9,4 9,4 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 28

merasa mengganjal di kelopak mata

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 4 6,3 6,3 6,3

kadang-kadang merasakan 26 40,6 40,6 46,9

sering merasakan 29 45,3 45,3 92,2

sangat sering merasakan 5 7,8 7,8 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 29

(47)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 26 40,6 40,6 40,6

kadang-kadang merasakan 32 50,0 50,0 90,6

sering merasakan 6 9,4 9,4 100,0

Total 64 100,0 100,0

Pertanyaan 30

merasa kurang sehat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak pernah merasakan 3 4,7 4,7 4,7

kadang-kadang merasakan 36 56,3 56,3 60,9

sering merasakan 22 34,4 34,4 95,3

sangat sering merasakan 3 4,7 4,7 100,0

Total 64 100,0 100,0

Statistics

Tingkat kelelahan

N Valid 64

Missing 0

Mean 2,11

(48)

Tingkat kelelahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rendah 4 6,3 6,3 6,3

Sedang 49 76,6 76,6 82,8

Tinggi 11 17,2 17,2 100,0

Total 64 100,0 100,0

Crosstab

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

shift kerja * skor Kelelahan 128 100,0% 0 ,0% 128 100,0%

shift kerja * skor Kelelahan Crosstabulation

skor Kelelahan

(49)

shift kerja shift pagi Count 49 15 64

(50)

Likelihood Ratio 74,023 1 ,000 ,000 ,000

Fisher's Exact Test ,000 ,000

Linear-by-Linear Association

64,698c 1 ,000 ,000 ,000

N of Valid Cases 128

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 26,50. b. Computed only for a 2x2 table

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Adiwardana A.S., 1989. Pencegahan Kecelakaan. Cetakan Pertama Jakarta, PT Pustaka Binaman Perssindo.

Budiono, A.M.S., R.M.S. Jusuf, Adriani Pusparini, A.S. Ramadhani. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Djododibroto, R.H., 1997. Kiat Mengelola Rumah Sakit. Jakarta. Penerbit Hipokrates

Departemen Kesehatan RI. UU Kesehatan RI No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.

Fish, D., 2000. The Impact of Shit Work. Hot News, From Health Service Australia.

ILO., 2012. Encyclopedia of Occupational Health and Safety. International New York Labour Office, Geneva, Vol.II. Diakses pada tanggal 18 Januari 2015 Pukul 19.35 WIB; http://www.ilo.org/safework/ WCMS 113329/lang—en /index.htm

Knauth. P. 1988. The Design of Shift Sytems, International Jurnal of Industrial

Ergonomics. Vol.3

Kodrat., K.F., 2009. Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kemungkinan Terjadinya Kelelahan Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit di PT.X Labuhan Batu. Tesis, FKM USU, Medan.

Kuswana, W.S. 2014. Ergonomi dan Kesehatan Keselamatan Kerja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Monk, T . and Folkrad S., 1983. Circadian Rhythm and Shift Work, John Wiley Sons, New York.

Nasution, J.D ., 2003. Analisa Mutu Pelayanan Keperawatan dalam Shift Kerja di Ruang Rawat Inap . FKM USU, Medan.

(52)

Sabri L., Hastono S.P., 2010. Statistik Kesehatan. Jakarta, Rajawali Pers.

Schultz, Duane P., 1982. Psychology and Industry Today. New York: McMillan.Inc.

Singleton, W.T. 1972. Introduction to Ergonomics, WHO. Geneva.

Sulihandari H., Nisya., 2013. Prinsip-prinsip Dasar Keperawatan. Jakarta, Dunia Cerdas

Suma‘mur P.K., 2013. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes) Edisi 2. Jakarta, CV Sagung Seto.

Tarwaka., Bakri SHA., Sudiajeng L., 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta. UNIBA Press Villa A., 2013. Hubungan Shift Kerja dengan Kelelahan kerja pada Perawat

di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Banda Lampung. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. (Jurnal Elektronik) Diakses pada tanggal 15 Januari 2015 Pukul 19.55 WIB; http://juke.kedokteran.unila.ac.id/\index.php/majority/article/view/261 Yulinda, E., 2015. Hubungan Shift kerja dengan terjadinya kelelahan pada

security Sun Plaza Medan Tahun 2015. FKM USU, Medan.

(53)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan menggunakan desain cross sectional.

3.2 Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Juni - September 2015 terhadap perawat di Rumah Sakit Malahayati.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat Rumah Sakit Malahayati Medan tahun 2015 yaitu sebanyak 174 orang.

3.3.2 Sampel Penelitian

Perhitungan besar sampel dalam penelitian ini, menggunakan rumus (Lemeshow, 1997):

Rumus:

Keterangan:

Besar Sampel

Z = Tingkat Kepercayaan (95%)

P = Perkiraan proporsi suatu peristiwa(0,5)

(54)

n = 64

Menggunakan teknik Stratified Random Sampling yaitu pengambilan dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa strata (Hastono dan Sabri, 2010).

1. UGD : 16 orang

2. ICU : 17 orang

3. VK : 10 orang

4. RUANG BAYI : 11 orang 5. KAMAR BEDAH : 19 orang

6. PHA : 18 orang

7. PHB : 14 orang

8. LT.II BARU : 14 orang 9. LT.III BARU : 13 orang 10. IBNU AL NAFIZ : 12 orang

11. TA/NA : 12 orang

12. NURUL JANNAH : 18 orang

(55)

n =

Maka :

1. UGD = 16 / 174 x 64 = 6 orang 2. ICU = 17 / 174 x 64 = 6 orang 3. VK = 10 / 174 x 64 = 4 orang 4. RUANG BAYI = 11 / 174 x 64 = 4 orang 5. KAMAR BEDAH = 19 / 174 x 64 = 7 orang 6. PHA = 18 / 174 x 64 = 7 orang 7. PHB = 14 / 174 x 64 = 5 orang 8. LT.II BARU = 14 / 174 x 64 = 5 orang 9. LT.III BARU = 13 / 174 x 64 = 5 orang 10. IBNU AL NAFIZ = 12 / 174 x 64 = 4 orang 11. TA/NA = 12 / 174 x 64 = 4 orang 12. NURUL JANNAH =18 / 174 x 64 = 7 orang 3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data Primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner penguji kelelahan secara subyektif yang berskala Industrial Fatigue Research

Committee (IFRC) yang bersumber dari Tarwaka (2004). Kuesioner yang

diberikan hanya kepada responden shift pagi dan shift malam dikarenakan ketidaksediaan responden shift sore untuk diwawancarai sehingga pembagian shift kerja terdiri dari 2 yaitu shift pagi dan shift malam.

(56)

Data Sekunder diperoleh dari Rumah Sakit Malahayati Medan. 3.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel independen adalah shift kerja pagi dan shift malam. Sementara variabel dependennya adalah kelelahan kerja.

3.5.2 Defenisi Operasional

1. Shift pagi adalah pembagian waktu kerja yang dimulai pukul (08.00-15.00 WIB).

2. Shift malam adalah pembagian waktu kerja yang dimulai pukul (20.00-08.00 WIB).

3. Kelelahan kerja adalah keadaan tubuh dan mental yang berbeda sehingga berakibat kepada penurunan daya kerja. Kelelahan ini merupakan kelelahan umum yang diukur dengan menggunakan kuesioner kelelahan secara subyektif yang berskala Industrial Fatigue Research Committee (IFRC).

3.6 Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, lalu dilakukan pengolahan data sebagai berikut:

1. Editing yaitu melakukan pengecekan termasuk kelengkapan dan kejelasan

isi dari kesioner.

2. Coding yaitu mengubah hasil kuesioner dalam bentuk kode.

3. Skoring yaitu masing-masing variabel diberi nilai agar mudah untuk

(57)

4. Entry yaitu memasukkan data hasil kuesioner ke dalam program komputer,

yaitu menggunakan SPSS.

5. Cleaning yaitu kegiatan pengecekan kembali data-data yang sudah dientry

apakah ada kesalahan atau tidak. 3.7 Metode Pengukuran

Pembagian shift kerja terdiri dari shift pagi (08.00-15.00 WIB) dan shift malam (20.00-08.00 WIB). Kode yang diberikan pada setiap shift yaitu shift pagi diberi kode 1 dan shift malam diberi kode 2. Pengukuran dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada perawat setelah mereka selesai bekerja. Pengambilan kuesioner pada perawat shift pagi yaitu pukul 15.00 WIB setelah mereka selesai bekerja dan pada shift malam yaitu pukul 08.00 WIB setelah selesai bekerja. Kuesioner dibagikan pertama kali kepada perawat shift pagi dan setelah selang waktu seminggu kuesioner dibagikan lagi kepada perawat yang sama pada shift malam.

Aspek pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yakni berupa kuesioner penguji kelelahan secara subyektif yang diambil dari Industrial Fatigue

Research Committee of Japanese Asociation of Insustrial Health (IFRC Jepang).

(58)

Menurut Tarwaka yang dikutip oleh Yulinda (2014), tabel tingkat kelelahan subyektif adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Kelelahan Subyektif Tingkat Total Skor Klasifikasi

Kelelahan Individu Kelelahan

1 30-52 Rendah

2 53-75 Sedang

3 76-98 Tinggi

4 99-120 Sangat Tinggi

3.8 Metode Analisis Data 1. Analisis Univariat

merupakan analisis yang menggambarkan secara tunggal variabel–variabel independen dan dependen dalam bentuk distribusi frekuensi.

2. Analisis Bivariat

merupakan analisis lanjutan untuk melihat hubungan antara variabel independen (shift kerja) dan dependen (kelelahan) menggunakan uji Chi

Square dengan membandingkan nilai a sebesar 0,05 pada taraf

(59)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Malahayati Medan

Pada tahun 1970-an terdapat sebuah bangunan milik Yayasan Kerukunan Aceh bersama dengan Dewan Pimpinan Pusat Aceh Sepakat Sumatera Utara yang terletak di Jalan Dipenogoro No.4 Medan. Selama ini, bangunan ini hanya digunakan sebagai tempat pertemuan-pertemuan yang sifatnya tidak rutin sehingga timbul pemikiran untuk memanfaatkannya dengan mendirikan komplek rumah sakit.

Dalam rapat menentukan nama rumah sakit, nama Malahayati terpilih menjadi nama rumah sakit ini. Tulisan Malahayati diartikan sebagai Mal al hayati,

‖kekayaan dari hidup‖ yaitu kekayaan hidup kita paling berharga yaitu kesehatan.

Sedangkan Laksamana Malahayati diartikan sebagai Srikandi, yang memimpin Armada Aceh dalam pertempuran melawan Portugis pada abad ke-16. Malahayati juga sebagai Diplomat (Kepala Protokol) dalam perundingan-perundingan.

(60)

Setahun kemudian Rumah Sakit Malahayati sudah dapat menunjukkan eksistensinya di masyarakat dan dapat berdiri sendiri serta melengkapi peralatan kedokteran sendiri dan meneruskan pembangunan fasilitas rumah sakit. Tanggal 9 Mei 1976 fasilitas kamar bedah dan laboratorium diresmikan pemakaiannya oleh Walikota Medan H. Saleh Arifin, menyusul pula pembangunan paviliun yang juga mendapat bantuan dari para donatur dan masyarakat. Diresmikan kemudian pemakaiannya oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Suwardjono Soerjaningrat pada tanggal 5 November 1980, sampai sekarang Rumah Sakit Malahayati masih menunjukkan eksistensinya kepada masyarakat dengan fasilitas yang cukup lengkap untuk menunjang kebutuhan masyarakat.

4.2 Visi Rumah Sakit Malahayati Medan

Visi Rumah Sakit Malahayati Medan adalah cita-cita yang menggambarkan akan dibawa kemana Rumah Sakit Mlaahayati Medan di masa mendatang dan visi selalu berpijak pada kondisi, potensi dan tantangan dan hambatan yang ada. Sehubungan dengan analisis dan pendalaman tersebut, maka ditetapkanlah visi Rumah Sakit Malahayati Medan adalah sebagai berikut :

― Menjadi Rumah Sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi

semua orang―.

4.3 Misi Rumah Sakit Malahayati Medan

(61)

akan diperoleh di masa mendatang. Dari gambaran tersebut ditetapkan misi Rumah Sakit Malahayati Medan adalah sebgai berikut :

1. Memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh yang bermutu dan berorientasi kepada kepuasan masyarakat yang membutuhkan.

2. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional.

3. Meningkatkan kualitas saran/prasarana dan pelayanan secara berkesinambungan.

4. Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan pegawai. 4.4 Fasilitas atau Pelayanan Kesehatan

Fasilitas dan Pelayanan Kesehatan yang disediakan oleh pihak Rumah Sakit Malahayati Medan adalah sebagai berikut :

4.4.1 Pelayanan Medis

Jenis pelayanan medis yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit Malahayati Medan adalah sebagai berikut :

1. Medical Check Up 2. Dokter Umum 3. Dokter Gigi

4. Dokter Spesialis / Sub-Spesialis a. Dokter Anak

b. Dokter Bedah

(62)

e. Dokter Syaraf f. Dokter THT g. Dokter Mata h. Dokter Paru i. Dokter Jantung

j. Dokter Kulit&Kelamin k. Dokter Bedah Tulang l. Dokter Jiwa

m. Dokter Urologi n. Dokter Bedah Syaraf 4.4.2 Pelayanan Penunjang

Jenis pelayanan penunjang yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit Malahayati Medan adalah sebagai berikut :

1. Laboratorium Patologi Klinik 2. X-ray

(63)

4.4.3 Fasilitas

Fasilitas yang disediakan oleh pihak Rumah Sakit Malahayati Medan yakni sebagai berikut :

1. UGD 24 Jam 2. Rawat Jalan 3. Rawat Inap 4. Kamar Bedah 5. Kamar Bersalin

6. ICU (Intensive Care Unit)

4.5 Struktur Organisasi Rumah Sakit Malahayati Medan

Setiap organisasi dalam upaya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien memerlukan struktur organisasi. Karena itu, struktur organisasi haruslah sesuai dan mudah dimengerti oleh semua pihak yang terlibat dalamnya.

(64)

Dalam melaksanakan kegiatannya, Rumah Sakit Malahayati Medan dipimpin oleh seorang direktur dan dibantu oleh satu orang wakil direktur. Dalam pelaksanaannya, wakil direktur dibantu oleh 4 orang kepala bagian yang masing-masing membawahi bagian medis, bagian administrasi dan umum, bagian keuangan dan akutansi, dan marketing.

(65)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Malahayati Medan DIREKTUR

Wakil Direktur

Ka.Bagian Medis Ka.Bag.Adm.Umum Ka.Bag.Keuangan dan

(66)

4.6 Waktu Kerja

Rumah Sakit Malahayati Medan menerapkan shift kerja dengan rotasi 3 hari dimana setiap shift berlangsung selama 3 hari shift pagi, shift sore dan shift malam. Seluruh perawat yang bekerja di setiap ruangan mengalam shift kerja terkecuali perawat yang ada di ruangan poliklinik, hd, cath lab, recovery room dan kepala ruangan.

Jam kerja masing-masing shift yaitu :

a. Shift pagi pukul 08.00-15.00 WIB

b. Shift sore pukul 14.00-21.00 WIB

c. Shift malam pukul 20.00-08.00 WIB

4.7 Karakteristik Responden

Distribusi karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin di bagi

menjadi 2 kategori berdasarkan median yang didapatkan yaitu perempuan 55

dan laki-laki 9, umur di bagi menjadi 2 kategori berdasarkan median yang

didapatkan yaitu ≤ 25 tahun dan > 25 tahun, masa kerja dibagi menjadi 2

kategori berdasarkan median yang didapatkan yaitu ≤ 29 bulan dan > 29 bulan,

dan status pernikahan dibagi menjadi 2 kategori yaitu belum menikah dan

menikah. Maka karakteristik responden pada perawat Rumah Sakit Malahayati

(67)

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden perawat di Rumah Sakit Malahayati Medan Tahun 2015

Karakteristik Responden Jumlah

N %

Umur

≤25 tahun 38 59,4

>25 tahun 26 40,6

Total 64 100

Masa kerja

≤2,5 tahun 33 51,6

>2,5 tahun 31 48,4

Total 64 100

Status Pernikahan

Belum menikah 41 64,1

Menikah 23 35,9

Total 64 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa umur terbanyak adalah

kelompok umur ≤ 25 tahun yaitu 38 orang (59,4%) dan sisanya pada umur > 25

(68)

4.8 Hasil Univariat

4.8.1 Kelelahan Shift Pagi (08.00-15.00 WIB)

Tingkat kelelahan shift pagi pada perawat Rumah Sakit Malahayati Medan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Kelelahan Shift Pagi pada perawat Rumah Sakit Malahayati Medan Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas, bahwa tingkat kelelahan perawat pada shift pagi (08.00-15.00 WIB) paling banyak pada tingkat rendah yaitu 49 orang (76,6%) dan sisanya berada pada tingkat sedang yaitu 14 orang (21,9%) dan tingkat tinggi yaitu 1 orang (1,6%).

4.8.2 Kelelahan Shift Malam (20.00-08.00WIB)

Tingkat kelelahan shift malam pada perawat di Rumah Sakit Malahayati Medan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Kelelahan Shift Malam pada perawat di Rumah Sakit Malahayati Medan Tahun 2015

(69)

tingkat rendah sebanyak 4 orang (6,3%) sedangkan sisanyan pada tingkat tinggi sebanyak 11 orang (17,2%).

4.9 Hasil Bivariat

Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan pada 64 perawat diketahui bahwa semua perawat mengalami kelelahan dengan tingkat kelelahan yang berbeda-beda. Selanjutnya dilakukan uji Chi Square untuk melihat apakah ada hubungan shift kerja dengan kelelahan kerja pada perawat di Rumah Sakit Malahayati Medan tahun 2015.

Tabel 4.4 Distribusi Kelelahan dan Hasil Uji Chi Square Shift Kerja dengan Kelelahan pada perawat di Rumah Sakit Malahayati Medan tahun 2015

Berdasarkan tabel hasil pengukuran di atas, dapat dilihat bahwa tingkat kelelahan rendah pada shift pagi lebih banyak yaitu 49 orang (38,3%), sedangkan pada shift malam kelelahan rendah sebanyak 4 orang (3,1%). Untuk kelelahan sedang+tinggi pada shift pagi sebanyak 15 orang (11,7%), sedangkan pada shift malam lebih banyak yaitu 60 orang (46,9%).

Shift

Kelelahan Sig (p) Rendah Sedang+Tinggi

(70)
(71)

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Kelelahan Shift Pagi (08.00-15.00 WIB)

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tingkat kelelahan perawat pada saat shift pagi (08.00-15.00 WIB) yaitu pada tingkat rendah sebanyak 49 orang (76,%), tingkat sedang sebanyak 14 orang (21,9%), dan tingkat tinggi sebanyak 1 orang (1,6%). Data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pada saat shift pagi perawat mengaku kadang-kadang merasakan berat di kepala; lelah seluruh badan; merasa berat di kaki; pikiran terasa kacau saat bekerja; merasa mengantuk; merasa ingin berbaring; merasa susah berpikir; merasa gugup; merasa tidak dapat berkonsentrasi; merasa sulit memusatkan perhatian; cenderung lupa; kurang percaya diri; sulit mengontrol sikap; sakit kepala; kaku pada bahu; nyeri bagian punggung; haus; merasa pusing; menguap; mengantuk dan kurang sehat.

Pada perawat yang berada di ruangan terutama di UGD dan Kamar bedah mengaku banyak yang sering merasakan berat di kaki. Hal ini disebabkan karena posisi kerja yang dituntut untuk selalu berdiri dan cara kerja perawat di ruangan ini dituntut untuk selalu siap demi keselamatan pasien. Selanjutnya pada perawat yang berjaga di pos jaga mengaku merasa lelah karena beban pekerjaan yang banyak.

(72)

menyebabkan tubuh lelah dan mengalami dehidrasi. Walaupun demikian, Rumah Sakit sudah menyediakan tempat minum di masing-masing ruangan atau pos. Perawat pada shift pagi juga lebih sering masuk ke ruangan pasien dalam melaksanakan tindakan keperawatan merupakan bagian dari asuhan keperawatan yang lebih penting dibandingkan pelayanan keperawatan.

Meskipun perawat merasakan gejala-gejala yang dapat menimbulkan kelelahan, tetapi hal tersebut diakui tidak mengganggu pekerjaan mereka sama sekali. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat

Suma‘mur (2013) yang menjelaskan tentang kelelahan dapat dikurangi

bahkan ditiadakan dengan pendekatan berbagai cara yang di tujukan kepada aneka hal yang bersifat umum, misalnya menerapkan jam kerja dan waktu istirahat sesuai ketentuan yang berlaku.

(73)

5.2 Kelelahan Shift Malam (20.00-08.00 WIB)

Pada saat shift malam (20.00-08.00 WIB), tingkat kelelahan perawat paling banyak yaitu tingkat sedang sebanyak 49 orang (76,6%) sedangkan sisanya pada tingkat rendah yaitu 4 orang (6,3%) tingkat tinggi yaitu 11 orang (17,2%). Data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pada saat shift malam para perawat mengaku sering merasakan merasakan berat di kepala, lelah pada seluruh badan, berat di kaki, sering menguap, pikiran terasa kacau saat bekerja, mengantuk, beban pada mata, merasa ingin berbaring, sakit kepala, nyeri bagian punggung, merasa haus, pusing, mengganjal di kelopak mata. Selanjutnya perawat kadang-kadang merasakan gerakan kaku, tidak stabil berdiri, susah berpikir, malas bicara, tidak dapat berkonsentrasi, sulit memusatkan perhatian, cenderung lupa, cemas, sulit mengontrol sikap, kaku pada bahu, anggota badan gemetar. Keadaan ini dapat terjadi karena masing-masing pekerja mempunyai kemampuan tubuh ataupun respon yang berbeda-beda dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Pekerja malam dituntut memiliki kreativitas yang lebih dari pada kemampuannya supaya dapat bekerja lebih efektif.

(74)

Shift malam juga menyebabkan waktu tidur malam pada perawat

terganggu karena mereka diwajibkan harus dalam keadaan siap dan tidak boleh lengah agar dapat terus memantau pasien tersebut. Kewajiban tersebut yang membuat perawat sangat sering merasa mengantuk dan ingin berbaring sehingga tingkat kelelahan yang dirasakan lebih tinggi daripada siang hari. Hasil penelitian

ini sesuai dengan teori Suma‟mur (2013) yang menyatakan bahwa kelelahan pada

kerja malam relatif sangat besar, salah satunya yaitu faktor faal dan metabolisme yang tak dapat diserasikan dan sangat kuatnya kerja saraf parasimpatis dibanding dengan persyarafan simpatis pada malam hari. Padahal seharusnya untuk bekerja, bekerjanya saraf simpatis harus melebihi kekuatan parasimpatis.

(75)

5.3 Hubungan Shift Kerja dengan Terjadinya Kelelahan

Pada hasil uji chi square antara shift kerja dengan kelelahan dapat diketahui nilai p = 0,0001 dimana p < 0,05, artinya ada hubungan shift kerja dengan terjadinya kelelahan pada perawat di Rumah Sakit Malahayati Medan tahun 2015. Adanya hubungan antara shift kerja dengan terjadinya kelelahan ini disebabkan karena terganggunya waktu tidur pada malam hari yang mengakibatkan perawat sering merasa mengantuk dan ingin berbaring, serta waktu siang yang tidak bisa dimanfaatkan dengan baik untuk tidur karena adanya gangguan-gangguan dari lingkungan sekitar.

(76)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Tingkat kelelahan saat shift pagi (08.00-15.00 WIB) paling banyak pada tingkat rendah yaitu 49 orang (76,6%), sedangkan tingkat sedang berjumlah 14 orang (21,9%) dan tingkat tinggi hanya 1 orang (1,6%).

2. Tingkat kelelahan saat shift malam (20.00-08.00 WIB) paling banyak pada tingkat sedang yaitu 49 orang (76,6%), sedangkan tingkat tinggi sebanyak 11 orang (17,2%).

3. Ada hubungan shift kerja dengan terjadinya kelelahan pada perawat Rumah Sakit Malahayati Medan tahun 2015 (p = 0,0001).

6.2 Saran

(77)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawat

2.1.1 Pengertian Perawat

Secara sederhana, perawat adalah orang yang mengasuh dan merawat orang lain yang mengalami masalah kesehatan. Namun pada perkembangannya, defenisi perawat semakin meluas. Kini, pengertian perawat merujuk pada posisinya sebagai bagian dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada mayarakat secara profesional. Perawat merupakan tenaga profesional mempunyai kemampuan, tanggung jawab, dan kewenangan dalam melaksanakan dan/atau memberikan perawatan kepada pasien yang mengalami masalah kesehatan (Rifiani dan Sulihandari, 2013).

2.1.2 Falsafah Keperawatan

Falsafah keperawatan adalah keperawatan yang mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis daripada metoda empiris. Falsafah keperawatan memiliki tujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan oleh perawat (Rifiani dan Sulihandari, 2013).

2.1.3 Standar dan Kriteria dalam Keperawatan

Menurut Kamus Collins yang dikutip oleh Johani (2003) mendefinisikan standart sebagai ―suatu tingkat kesempurnaan atau kualitas‖ dan ―sebuah contoh

(78)

dikenal sebagai sesuatu yang dapat diterima adekuat, atau memuaskan dan digunakan sebagai tolak ukur dan titik acuan yang dapat digunakan sebagai pembanding. Mendefenisikan standar sebagai suatu pengukur yang lebih akurat merupakan alternatif lainnya. Standar, seringkali berupa numeric, merupakan pengukuran kuantitatif yang spesifik sedangkan kriterianya hanya merupakan bagian atau atribut dari kualitas mutu pelayanan. Standar dan kriteria dalam mutu pelayanan dibentuk dengan mengidentifikasi dan menyepakati elemen-elemen dari praktik yang baik.

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit dapat diukur melalui standar pelayanan di rumah sakit yang berfungsi untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan apakah pelayanan/asuhan keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit sudah mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan dalam standar tersebut.

2.1.4 Fungsi Perawat

Fungsi utama perawat adalah membantu pasien/klien baik dalam kondisi sakit maupun sehat, untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui layanan keperawatan. Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi yaitu: fungsi independen, fungsi dependen, dan fungsi interdependen.

1. Fungsi Independen.

(79)

2. Fungsi Dependen.

Fungsi dependen merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain.

3. Fungsi Interdependen.

Fungsi Interdependen merupakan fungsi yang dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara tim satu dengan lain (Rifiani dan Sulihandari, 2013).

2.1.5 Peran Perawat

Menurut Rifiani dan Sulihandari (2013), keperawatan memiliki peran-peran pokok dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Peran pokok perawat antara lain sebagai berikut:

1. Caregiver (pengasuh).

2. Client advocate (advokat klien).

3. Counselor.

4. Educator (pendidik).

5. Coordinator (coordinator)

6. Collaborator (kolaborator).

(80)

2.2 Shift Kerja

2.2.1 Pengertian Shift Kerja

Menurut Riggio yang dikutip oleh Kodrat (2009) shift kerja adalah bentuk penjadwalan dimana kelompok kerja mempunyai alternatif untuk tetap bekerja dalam perpanjangan operasi yang terus-menerus. Pada mulanya jadwal kerja sering disebut jadwal internasional dimulai pukul 08.00 atau 09.00 pagi sampai dengan 16.00 atau 17.00 sore, kemudian tidak ada lagi jadwal kerja lain pada hari itu. Shift kerja merupakan pola waktu kerja yang diberikan kepada pekerja untuk mengerjakan sesuatu dan biasa dibagi kepada pekerja pagi, sore dan malam. Shift kerja terjadi bila dua atau lebih pekerja bekerja secara berurutan pada lokasi pekerjaan yang sama. Bagi seorang pekerja, shift kerja berarti berada pada lokasi kerja yang sama, teratur pada saat yang sama (shift kontinu) atau pada waktu yang berlainan (shift kerja rotasi).

Shift kerja berbeda dengan hari kerja biasa, dimana pada hari kerja biasa

pekerjaan dilakukan secara teratur pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya, sedang shift kerja dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk memenuhi jadwal 24 jam per hari. Menurut Suma‘mur (2009) dalam bukunya Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja waktu kerja meliputi lamanya seseorang mampu bekerja secara baik, hubungan diantara waktu bekerja dengan istirahat, dan waktu bekerja selama sehari menurut periode.

2.2.2 Pembagian Karakterisitik Shift Kerja

Shift kerja mempunyai dua macam, yaitu shift berputar (rotation) dan shift

(81)

1. Jenis shift (pagi, siang, malam). 2. Panjang waktu tiap shift.

3. Waktu dimulai dan berakhir satu shift. 4. Distribusi waktu istirahat.

5. Arah transisi shift.

Monk da Folkrad (1983) mengkategorikan tiga tipe sitem shift kerja, yaitu sistem shift permanen, sistem rotasi shift cepat dan sistem rotasi shift lambat.

1. Sistem Shift Permanen.

Dalam sistem shift ini setiap individu tetap bekerja hanya pada satu bagian dari 3 shift kerja setiap 8 jam. Biasanya digunakan di rumah sakit terutama kepada perawat, namun sebagian negara tidak menggunakannya oleh karena tidak meratanya distribusi beban kerja setap hari. Namun beberapa studi melaporkan bahwa pekerja shift malam tidak jauh berbeda keadaannya dengan pekerja shift pagi.

2. Sistem Rotasi Shift Cepat.

(82)

Sistem rotasi shift 2-2-3, yaitu: rotasi shift kerja dimana salah satu shift dilaksanakan 3 hari bergiliran setiap periode shift dan dua shift lainnya dilaksanakan masing-masing 2 hari. Pada akhir perode shift kerja diberi libur 2 hari.

3. Sistem Rotasi Shift Lambat.

Sistem shift ini merupakan kombinasi antara sistem shift permanen dan sistem rotasi shift cepat. Rotasi shift kerja berbentuk mingguan, dua mingguan atau bulanan. Sistem shift ini menyebabkan circadian rhythm terganggu pada shift malam dan tidak dapat menyesuaikan perubahan siklus tidur atau bangun.

De la Mare dan Walker menyatakan bahwa umumnya shift kerja tidak disukai walaupun ada individu dengan positif menyukainya. Studi awal shift kerja ditemukan bahwa shift kerja permanen lebih disukai (61%) dibandingkan shift kerja rotasi (12%) dan shift malam permanen (27%). Penelitian terakhir cenderung sistem rotasi shift cepat lebih disukai.

Menurut International Labour Organization (2012) sistem shift kerja dapat dibagi atas:

1. Sistem 3 shift 4 kelompok (4x8 hours continuous shift work), yaitu 3 kelompok shift bekerja setiap 8 jam sedang 1 kelompok lagi istirahat. Sistem ini digunakan bagi aktivitas produksi terus-menerus dan tidak ada hari libur. Rotasi shift 2-3 hari.

(83)

Menurut Coleman yang dikutip oleh Kodrat (2009) terdapat empat jenis dampak shift, yaitu :

1. Job Performance

Perubahan jadwal shift kerja yang terus-menerus menyebabkan pekerja harus terus beradaptasi dengan perubahan tersebut.

2. Job Related Attitude

Karyawan yang bekerja pada shift malam sering menunjukkan sikap dan emosi.

3. Personal Health

Pekerjaan yang menggunakan sistem shift dapat mengganggu kesehatan secara fisik dan mental, karena situasi dan kondisi pada setiap shift berbeda. Pekerja harus menyesuaikan kondisi fisik setiap kali bekerja di

shift yang berbeda.

4. Social and Domestic Factor

Pembagian shift kerja dapat menyebabkan pekerja yang sudah berkeluarga atau pekerja wanita mengalami kesulitan dalam membagi waktu bersosialisasi, berkomunikasi dengan anggota keluarga lain dan melakukan aktivitas religius.

Menurut Suma‘mur (2009) dalam bukunya Higiene Perusahaan dan

(84)

1. Irama faal manusia sedikit atau banyak terganggu oleh system kerja malam- tidur siang. Fungsi-fungsi fisiologis tenaga kerja tidak dapat disesuaikan sepenuhnya dengan irama kerja demikian.

2. Demikian pula metabolisme tubuh tidak sepenuhnya dapat, bahkan banyak yang sama sekali tidak dapat diadaptasikan dengan kerja malam-tidur siang.

3. Kelelahan pada kerja malam relatif sangat besar.

4. Jumlah jam kerja yang dipakai untuk tidur bagi pekerja malam pada siang harinya relatif jauh lebih dari seharusnya, dikarenakan gangguan suasana siang hari seperti kebisingan, suhu, keadaan terang, dan lain-lain dan oleh karena kebutuhan badan yang tidak dapat diubah seluruhnya menurut kebutuhan yaitu terbangun oleh dorongan lapar atau buang air kecil yang relatif banyak pada siang hari.

5. Kurangnya tidur dan kurang berfungsinya alat pencernaan berakibat antara lain penurunan berat badan.

Selain faktor-faktor di atas, kerja malam juga dapat mengganggu kehidupan rumah tangga dan bermasyarakat karena terbatasnya waktu berkumpul dengan keluarga dan masyarakat.

2.2.3 Efek Shift Kerja

Menurut Fish (2000) efek shift kerja yang dapat dirasakan tenaga kerja yaitu:

1. Efek fisiologis

(85)

1. Kualitas tidur yang terganggu. Tidur siang tidak seefektif tidur malam, banyak gangguan dan biasanya diperlukan waktu istirahat untuk menebus kurang tidur selama kerja malam.

2. Menurunnya kapasitas kerja fisik kerja akibat timbulnya perasaan mengantuk dan lelah.

3. Menurunnya nafsu makan dan gangguan pencernaan. 2. Efek Psikososial

Efek menunjukkan masalah lebih besar dari efek fisiologis, antara lain adanya gangguan kehidupan keluarga, hilangnya waktu luang, kecil kesempatan untuk berinteraksi dengan teman, dan mengganggu aktivitas kelompok dalam masyarakat. Demikian pula adanya pandangan di suatu daerah yang tidak membenarkan pekerja wanita bekerja pada malam hari, mengakibatkan tersisih dari masyarakat.

3. Efek Kinerja

Kinerja menurun selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek fisiologis dan efek psikososial. Menurunnya kinerja dapat mengakibatkan kemampuan mental menurun berpengaruh terhadap perilaku kewaspadaan pekerjan seperti kualitas control dan pemantauan.

3. Efek Terhadap Kesehatan

(86)

4. Efek Terhadap Keselamatan Kerja

Survei pengaruh terhadap shift kerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja yang dilakukan Smith et.al, melaporkan bahwa frekuensi kecelakaan paling tinggi terjadi pada akhir rotasi shift kerja (malam) dengan rata-rata jumah kecelakaan 0,69% per tenaga kerja. Tidak semua penelitian menyebutkan bahwa kenaikan tingkat kecelakaan industri terjadi pada shift malam. Terdapat suatu kenyataan bahwa kecelakaan cenderung banyak terjadi selama shift pagi dan lebih banyak terjadi pada shift malam (Adiwardana, 1989).

2.2.4 Irama Sirkadian ( Circadian Rhythm)

Jika tubuh bergerak selama 24 jam, akan mengalami fluktuasi dalam hal-hal tertentu seperti temperatur, kemampuan untuk bangun, aktivitas lambung, denyut jantung, tekanan darah dan kadar hormon. Pola aktivitas tubuh akan terganggu bila bekerja malam dan maksimum terjadi selama shift malam (Singleton, 1972).

Winarsunu (2008) mengatakan bahwa manusia mempunyai ‗circadian

rhythm’, yaitu fluktuasi dari berbagai macam fungsi tubuh selama 24 jam. Dimana

manusia berada pada 2 fase, diantaranya: 1. Fase ergotrophic

(87)

2. Fase trophotropic

Pada malam hari manusia berada pada fase trophotropic yaitu fase dimana tubuh melakukan pembaharuan cadangan energi atau penguatan kembali.

2.3 Kelelahan Kerja

Istilah kelelahan selalu mengarah kepada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan, walaupun itu bukan satu-satunya gejala. Secara umum gejala kelelahan yang lebih dekat adalah pada pengertian kelelahan fisik atau physical fatigue dan kelelahan mental atau mental fatigue (A.M Sugeng Budiono, dkk 2003).

Suma‘mur dalam bukunya Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja

(2009) kelelahan menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda, tetapi semuanya berakibat kepada penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh untuk bekerja.

(88)

2.3.1 Jenis Kelelahan Kerja

Kelelahan kerja dibedakan berdasarkan: 1. Proses dalam otot yang terdiri atas;

a. Kelelahan otot ditandai oleh tremor atau rasa nyeri yang terdapat pada otot. Otot yang lelah akan menunjukkan kurangnya kekuatan, bertambahnya waktu kontraksi dan relaksasi, berkurangnya koordinasi serta otot menjadi gemetar (Suma‘mur, 2013).

b. Kelelahan umum ditunjukkan oleh hilangnya kemauan untuk bekerja, yang penyebabnya adalah keadaan persarafan sentral atau kondisi psikis-psikologis (Suma‘mur, 2013). Perasaan adanya kelelahan secara umum dapat ditandai dengan berbagai kondisi antara lain: lelah pada organ penglihatan atau mata, mengantuk, stress (pikiran tegang) dan rasa malas bekerja circadian fatigue (Nurmianto, 2004).

2. Waktu terjadinya kelelahan.

a. Kelelahan akut, terutama disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh tubuh secara berlebihan

b. Kelelahan kronis terjadi bila kelelahan berlangsung setiap hari, berkepanjangan dan bahkan kadang-kadang telah terjadi sebelum memulai suatu pekerjaan.

3. Penyebab terjadinya kelelahan

Gambar

Gambar 1. Wawancara dengan kuesioner perawat shift  pagi
Gambar 2. Wawancara dengan kuesioner perawat shift malam
Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Kelelahan Subyektif Tingkat    Total Skor  Klasifikasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Malahayati Medan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Adanya hubungan antara shift kerja dengan terjadinya kelelahan ini disebabkan karena terganggunya waktu tidur pada malam hari yang mengakibatkan anggota security. sering

Hasil penelitian juga menunjukkan tidak ada perbedaan perubahan tekanan darah yang signifikan antara perawat shift pagi, shift sore, dan shift malam di Unit Rawat Inap Rumah

Hasil penelitian, didapatkan perawat dengan shift kerja yang paling banyak menyebabkan gangguan pola tidur pada pekerja adalah shift malam (75,8%), kemudian shift

Selanjutnya tanggung jawab yang harus dijalani pada malam hari juga menimbulkan beban kerja khususnya beban psikologi yang berdampak pada timbulnya stress yang

Selanjutnya tanggung jawab yang harus dijalani pada malam hari juga menimbulkan beban kerja khususnya beban psikologi yang berdampak pada timbulnya stress yang

Apabila dilihat tingkat stres kerja secara keseluruhan, dengan tingkat kebisingan dari 3 waktu pengukuran, baik pagi, siang maupun malam hari yang berada diatas

Juni Pendokumentasian yang salah Pada saat shift siang dan shift malam dua kali Dapat dilihat pada Tabel I Tingkat Human Error Periode Januari – Juni Tahun 2015 di Paviliun

Dari analisis ini dapat diketahui bahwa diantara shift pagi, sore dan malam yang memiliki tingkat kelelahan yang paling tinggi ditemukan pada shift malam karena jam kerjanya yang