• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG TATA RUANG KANTOR DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG TATA RUANG KANTOR DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Motivasi kerja para karyawan pada dasarnya merupakan dorongan seorang karyawan dalam bekerja di perusahaan. Adapun yang dapat dilakukan oleh seorang manajer dalam menggerakkan bawahan untuk mencapai tujuan yang pada akhirnya harus dapat memberikan motivasi kepada karyawan. Dukungan atas motivasi kerja para karyawan dapat terwujud apabila kebutuhan yang ada pada diri setiap karyawan dapat terpenuhi, sehingga dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh seberapa jauh pemenuhan kebutuan dari masing-masing karyawan. Pemenuhan kebutuhan karyawan adalah faktor yang penting untuk menciptakan dorongan atau motivasi terhadap karyawan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik yang pada akhirnya tujuan organisasi dapat tercapai.

Manusia dalam hal ini pegawai adalah mahluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap organisasi, mereka menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan organisasi. Pegawai menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikap-sikap negatif hendaknya dihindarkan sedini mungkin. Untuk mengembangkan sikap-sikap positif tersebut kepada pegawai, sebaiknya pimpinan harus terus memotivasi para pegawainya dalam bekerja di perusahaan. (Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Volume 3 No. 6 Desember 2005).

(2)

2

PNS, kondisi lingkungan kerja, beban kerja, kebutuhan akan pendapatan, dan dukungan keluarga.

Selain itu hasil penelitian Solihat (2010) menunjukkan bahwa peranan motivasi kerja dan kemampuan kerja karyawan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja karyawan merupakan perwujudan dari tingginya motivasi kerja dan kemampuan kerja karyawan yang diberikan karyawan pada saat melakukan pekerjaan. Dengan demikian semakin tingginya motivasi kerja para karyawan akan memberikan dukungan atau dampak positif atas upaya perusahaan dalam pencapaian kinerja atau produktivitas kerja secara maksimal.

Pada dasarnya penggunaan tenaga kerja yang efektif merupakan kunci keberhasilan perusahaan, untuk itu dibutuhkan kebijakan dalam menggunakan tenaga kerja agar mau bekerja lebih produktif sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Salah satu faktor pendukung yang dapat menentukan hasil kerja yaitu terkait dengan kondisi atau lingkungan kerja yang mampu mendukung segala aktivitas perusahaan. Pihak manajemen mempunyai kaitan yang erat dengan upaya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki sumber daya perusahaan, sebab keberhasilan manajemen dalam menggerakkan karyawan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung pada pengetahuan pimpinan atau pihak manajemen yang salah satunya yaitu mengenai kondisi lingkungan kerja dimana karyawan bekerja. Kondisi lingkungan kerja tersebut mencakup mengenai lokasi luar gedung sampai jumlah pencahayaan dan suara yang menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang tenaga kerja (Munandar, 2001:134).

(3)

3

maksimal. Tata ruang pada dasarnya merupakan kondisi penyusunan tata letak peralatan kerja yang digunakan sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Suatu faktor penting yang turut menentukan kelancaran atas aktivitas operasional adalah penyusunan tata letak peralatan dengan sebaik-baiknya (The Liang Gie, 2000:186).

Dalam penyusunan tata letak ruang faktor penting yang turut menentukan atas kelancaran adalah penyusunan alat-alat kerja dan perlengkapan kantor dengan sebaik mungkin. Terdapat empat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan apabila memperhatikan tata ruang terkait dengan proses penyelesaian pekerjaan, yaitu sebagai berikut: Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena berjalan modar-mandir yang sebetulnya tidak perlu. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu dapat digunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya. Mencegah para pegawai di bagian lain merasa terganggu oleh publik yang akan menemui suatu bagian tertentu. (The Liang Gie, 2000:188). Upaya untuk memberikan jaminan atas motivasi tersebut berkaitan dengan persepsi pegawai atas keberadaan tata ruang yang terdapat di perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian Anugerahati (2010) diperoleh hasil bahwa tata ruang pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Kudus menggunakan sistem tata ruang terbuka dan sistem tata ruang tertutup. Lingkungan fisik :(1) Pencahayaan, pencahayaan utama yang sering digunakan adalah pencahayaan sinar matahari,(2) Warna, warna dominan yang digunakan pada Dinas adalah warna kuning kecoklatan,(3) Udara, pertukaran udara yang ada pada tiap ruangan menggunakan saluran udara yang ada pada setiap sisi atas ruangan dan di lengkapi dengan jendela kaca,(4) Suara, suara yang mengganggu berasal dari internal kantor sendiri.

(4)

4

pegawai untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Hasil penelitian Herisman (2006) dengan judul hubungan persepsi dan motivasi kerja pegawai administrasi dalam rangka meningkatkan kinerja pada Pengadilan Negeri Bengkulu menunjukkan bahwa hasil korelasi berganda atau korelasi secara bersama-sama antara persepsi dan motivasi dengan kinerja. Diperoleh nilai R sebesar 0,584 artinya hubungan antara persepsi dan motivasi dengan kinerja sebesar 0,584. Nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,341 artinya kontribusi variabel persepsi dan motivasi terhadap kinerja sebesar 34,1%, sementar 65,9% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. Dengan demikian persepsi seorang karyawan atas pekerjaan yang harus diselesaikan memiliki keterkaitan atas upaya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dan pada akhirnya pencapaian kinerja secara maksimal dapat terwujud.

Berdasarkan hasil penelitian Nofrinaldi, Meliala dan Utarini (2006) menunjukkan bahwa pada dasarnya persepsi terhadap sistem pembagian jasa pelayanan berhubungan dengan kinerja secara signifikan dan cukup kuat. Korelasi antara persepsi dengan kinerja pada kelompok dokter sangat kuat, sedangkan pada kelompok paramedis kekuatan korelasi antara persepsi dengan kinerja dalam kategori cukup kuat. Dengan demikian menunjukkan bahwa persepsi dapat mencerminkan tingkat efektivitas atas pencapaian atau kondisi yang dirasakan oleh seseorang. (Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 09, No. 2 Juni 2006).

(5)

5

motivasi, sebab keberhasilan manajemen dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung pada pengetahuan pimpinan perusahaan mengenai hakekat motivasi serta kemampuan teknik menciptakan situasi, sehingga menumbuhkan dorongan bagi karyawan untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki organisasi dan memberikan jaminan atas motivasi kerja karyawan di perusahaan.

Hasil penelitian Setyowati (2008) diperoleh hasil bahwa kegiatan yang dilaksanakan di dalam kantor ini akan berjalan dengan baik apabila terdapat tata ruang yang baik dan berkualitas yaitu yang dapat memberikan manfaat antara lain: 1) arus pekerjaan dapat berjalan lancar, 2) lalu lintas dalam kantor lebih baik, 3) mempermudah pengawasan, 4) dapat mendatangkan suasana kerja yang menyenangkan, 5) mengurangi ketegangan dan kecapaian yang akhirnya dapat membangkitkan semangat kerja dan meningkatkan efisiensi kerja. (Moekijat, 2002: 123-124). Jika kita amati di lapangan, masih belum banyak ditemukan hasil penelitian dalam bidang perkantoran khususnya tata ruang kantor. Padahal seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa tata ruang kantor sangat berpengaruh terhadap proses ketatausahaan di sebuah lembaga pendidikan yaitu di SMA Negeri se-Kota Malang.

Bertitik tolak dari latar belakang di atas, yang menyatakan tata ruang kantor dapat menjadi salah satu faktor pendukung upaya pemilik perusahaan dalam meningkatkan motivasi kerja, maka secara khusus akan dibahas mengenai kondisi tersebut melalui penelitian dengan judul “Hubungan Antara Persepsi Tentang Tata Ruang Kantor Dengan Motivasi Kerja Pegawai”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang dirumuskan oleh peneliti adalah: Apakah terdapat hubungan antara persepsi tentang tata ruang kantor dengan motivasi kerja pegawai ?

C. Tujuan Penelitian

(6)

6

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi disiplin ilmu Psikologi pada umumnya dan pada khususnya ilmu Psikologi Industri dan Organisasi.

2. Manfaat Praktis

(7)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG TATA RUANG

KANTOR DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI

SKRIPSI

Disusun Oleh : Vinando Permatasari

07810165

FAKULTAS PSIKOLOGI

(8)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG TATA RUANG

KANTOR DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu

persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Disusun Oleh : Vinando Permatasari

07810165

FAKULTAS PSIKOLOGI

(9)
(10)
(11)
(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Persepsi Tentang Tata Ruang Kantor Dengan Motivasi Kerja Pegawai”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, S.Psi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Unversitas Muhammadiyah Malang.

2. Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si, selaku pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 3. Tri Muji Ingarianti, S.Psi, M.Psi, selaku pembimbing II yang dengan sabar

memberikan bimbingan kepada peneliti hingga penulisan skripsi ini selesai dengan sempurna.

4. Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si, selaku dosen wali kelas C angkatan 2007.

5. Ayahku Agus Supriyadi yang telah memberikan semangat, do’a, membimbing, dan menumbuhkan suasana baru ketika menuyusun skripsi sehingga dapat selesai dengan baik.

6. Bundaku Mujiati yang telah memberikan semangat, menjadi tempat untuk menangis berbagi cerita tentang skripsi, serta memberikan do’a dan dukungan sepenuhnya tanpa memaksa untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

7. Kakakku Vinando Christiyaningrum, Adikku Vinando Bintang Satria, dan Kakak Iparku Handoko yang sudah baik untuk selalu memacuku agar tetap semangat menyelesaikan skripsi.

8. Kedua keponakanku Neo Andhavi Javiera & Rezfanya Andhavi Shaquita yang selalu menjadi motivasiku untuk menyelesaikan skripsi ini.

(13)

10. Kakakku Slamet Suhendriyono yang sudah membantu mengumpulkan data, mendukung, memberi semangat dan do’a sampai skripsi ini terselesaikan. 11. Camat Rogojampi yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di

Kecamatan Rogojampi.

12. Seluruh staf Kecamatan Rogojampi yang telah bersedia untuk meluangkan waktunya membantu penelitian ini.

13. Teman-temanku, Intan Trisna Kumalasari, Naila Saidah dan Resty Wahyunita Wardhany, makasih sudah menemaniku mulai semester awal sampai selesainya skripsi ini serta atas do’a, semangat, dan kerjasamanya selama ini. Semoga kita akan selalu diberikan rahmat dan berkah agar kita bisa membahagiakan orang tua kita seperti impian kita.

14. Mariana Rosita, S.Psi & Happy Dayantia Wulan Nisa, terima kasih sudah menemani dan menenangkanku saat menghadapi ujian, terima kasih juga karena sudah membantu mengumpulkan data dan mengarahkanku sehingga skripsi ini dapat terselesaiakan dengan baik.

15. Billy Hasmoro B.P, Nurkholis, Yoga, S.Psi, & Sri Puji Yanti, S.Psi, terima kasih sudah membantu, menemani, memberi motivasi dan menenangkanku pada saat menghadapi ujian skripsi.

16. Wira Puspita Yuswiningtyas dan Anisatul Fawaidati Khusnia yang selalu menemaniku saat jenuh dan butuh hiburan selama proses penyelesaian skripsi. 17. Teman-teman angkatan 2007 khususnya kelas C yang selalu memberikan

dukungan dan pertanyaan “kapan lulus Sarie?”.

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 03 April 2012 Penulis

(14)

DAFTAR ISI

3.Proses Pembentukan Persepsi ... 8

4.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 9

B. Tata Ruang Kantor ... 11

1. Pengertian Tata Ruang Kantor ... 11

2. Manfaat Tata Ruang Kantor ... 11

3. Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Penyusunan Tata Ruang Kantor ... 12

C. Motivasi ... 13

1. Pengertian Motivasi ... 13

2. Teori Motivasi ... 14

3. Tujuan Pemberian Motivasi ... 20

D. Hubungan Antara Persepsi Tentang Tata Ruang Kantor Dengan Motivasi kerja ... 21

D. Jenis Data dan Instrumen Penelitian ... 27

E. Validitas dan Reliabilitas ... 30

(15)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Karakteristik Responden ... 35

B. Deskripsi Data ... 38

C. Analisis Data ... 39

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 40

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Skor Pilihan Jawaban ... 29

Tabel 3.2 Blue Print Skala Persepsi Tata Ruang ... 29

Tabel 3.3 Blue Print Skala Motivasi Kerja ... 30

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Item Skala Persepsi Tata Ruang ... 31

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Item Skala Motivasi Kerja ... 32

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Item Skala Persepsi Tata Ruang ... 33

Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Item Skala Motivasi Kerja ... 33

Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 35

Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 36

Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 36

Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 37

Tabel 4.5 Tabel Sebaran T-Skor Persepsi Tata Ruang ... 39

Tabel 4.6 Tabel Sebaran T-Skor Motivasi Kerja ... 39

(17)

DAFTAR GAMBAR

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Data Try Out Persepsi Tata Ruang Kantor  Skala Persepsi Tata Ruang Kantor  Data Kasar Persepsi Tata Ruang Kantor

 Hasil Perhitungan SPSS Validitas dan Reliabilitas Persepsi Tata Ruang

Kantor

2. Data Try Out Motivasi Kerja  Skala Motivasi Kerja  Data Kasar Motivasi Kerja

 Hasil Perhitungan SPSS Validitas dan Reliabilitas Motivasi Kerja

3. Data Penelitian  Skala Penelitian  Data Kasar Penelitian

 Hasil Analisis Korelasi Penelitian

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Anugrahati, W. (2010). Pengaturan tata ruang kantor pada dinas social, tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten Kudus (Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah). Diakses 6 Desember 2011 dari http://lib.unnes.ac.id/5180/1/6357_A.pdf

Arikunto, S. (1998). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik (Cetakan Kedelapan). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar, S. (2000). Validitas dan reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (2005). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (2007). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(2008). Sikap manusia: teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gibson, I. D. (1993). Organisasi: Perilaku Struktur Proses, Jilid Pertama (Ed. Kedelapan). Jakarta: Binarupa Aksara.

Hanafi, M. M. (1997). Manajemen. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Handoko, H. (1991). Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia (Ed. Pertama). Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Hasibuan, M. S. P. (1996). Organisasi dan motivasi: dasar peningkatan produktivitas (Cetakan Pertama). Jakarta: Bumi Aksara.

Herisman, (2005). Hubungan pesepsi dan motivasi kerja pegawai administrasi dalam rangka meningkatkan kinerja pada pengadilan negeri Bengkulu.

Diakses 6 Desember 2011 dari

http://pustaka.ut.ac.id/puslata/pdf/40142.pdf

Kerlinger, F. N. (2006). Asas-asas penelitian behavioral (Ed. Ketiga). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Kotler, P. (1997). Manajemen Pemasaran: Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Prehallindo: Jakarta.

Mangkunegara, A. P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan (Cetakan Kedua). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

(20)

Mathis & Jackson. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia (Ed. Pertama). Jakarta: Salemba Empat.

Nazir, M. (1988). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nofrinaldi, Meliala, A., & Utarini, A. (2006). Persepsi dan pengaruh system pembagian jasa pelayanan terhadap kinerja karyawan di rumah sakit jiwa madani. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 09, 02, 65-71.

Diperoleh dari

http://images.paul02583.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/RkU5 awoKCnoAADtsmtw1/jurnal%20kesehatan.pdf?nmid=41894071

Noviani, N. L. (2007). Motivasi menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada WNI keturunan India (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah). Diakses 22 Juli 2011 dari

http://eprints.undip.ac.id/10514/1/SKRIPSI-NUR_LAILI_NOVIANI.pdf

Prabu, A. (2005). Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai badan koordinasi keluarga berencana nasional kabupaten Muara Enim. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, 3, 6. Diperoleh dari

http://digilib.unsri.ac.id/download/Jurnal%20MM%20Vol%203%20No%2 06%20Artikel%204%20Anwar%20Prabu.pdf

Robbins, S. (1996). Teori Organisasi (Ed. Ketiga). Yogyakarta: Prentice Hall Inc. Senen, S. H., & Solihat, S. (2001). Pengaruh motivasi kerja dan kemampuan

kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Safilindo Permata. Diakses 12 Desember 2011 dari http://jurnal.upi.edu/penelitian- pendidikan/view/765/pengaruh-motivasi-kerja-dan-kemampuan-kerja- karyawan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan-pada-pt.-safilindo- permatapengaruh-motivasi-kerja-dan-kemampuan-kerja-karyawan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan-pada-pt.-safilindo-permata--.html

Setyowati, L. (2008). Kualitas tata ruang kantor di sekolah menengah atas (SMA) negeri se-kota Malang (Skripsi, Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Malang, Jawa Timur). Diakses 6 Desember 2011 dari

http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/kualitas-tata- ruang-kantor-di-sekolah-menengah-atas-sma-negeri-se-kota-malang-lilik-setyowati-35004.html

Suhadi, M. (2005). Pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PD BPR bank pasar Klaten. Jurnal Ekonomi & Perbankan PROBANK, 11, 1, 15-28. Diperoleh dari http://www.pdfseeker.net/STUDI-

(21)

Sukoco, B. M. (2007). Manajemen administrasi perkantoran modern. Surabaya: Erlangga.

The Liang Gie. (2000). Administrasi perkantoran modern (Ed. keempat), Cetakan Ketujuh. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Thoha, M. (1992). Perilaku organisasi: konsep dasar dan aplikasinya (Cetakan Kelima). Jakarta: Rajawali Pers.

Wahjosumidjo. (1991). Manajemen Sumber Daya Manusia (Ed. Pertama). Jakarta: Penerbit Prehallindo.

Referensi

Dokumen terkait

The UP and UP-UN-Ov strategies recorded the same results, suggesting that at every round of rule refinement, UP features exist and therefore, only rules without negation are

Hipotesis kedua yang menyatakan “Diduga terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis dan pengalaman terhadap keputusan

Pendapat Orang Tua Tentang Program Rumah Sampah Sebagai Pembentukan Karakter Pada Anak Usia Dini Di PAUD Al-Ikhlas.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

1.   Undang­Undang  Nomor  25  Tahun  1956  tentang  Pembentukan  Daerah­ daerah  Otonom  Provinsi  Kalimantan  Barat,  Kalimantan 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh efisiensi modal kerja, leverage , umur perusahaan, dan family control terhadap perusahaan manufaktur

juga menganggap madunya sebagai saudara yang dapat saling tolong menolong untuk kebaikan keluarganya. Keterampilan memecahkan masalah yang dimiliki subjek membuat mereka

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 PEMBUKAAN DAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945 .... Indikator Pencapaian

Sertipikat hak guna bangunan atas tanah di Perumahan Citra Pandawa Asri dapat dibebani dengan hak tanggungan akan tetapi dalam hal pengajuan permohonan pinjaman kredit yang