• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERNALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK DIDIK TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (Studi di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INTERNALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK DIDIK TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (Studi di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

INTERNALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN

PADA ANAK DIDIK TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN

(Studi di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang)

SKRIPSI

OLEH:

MUFLIKHATUL IDA AFANA NIM: 201010010322056

Dibiayai oleh Pemerintah Jawa Timur Angkatan 2010

JURUSAN TARBIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

INTERNALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK DIDIK TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN

(Studi di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang)

SKRIPSI

OLEH:

MUFLIKHATUL IDA AFANA NIM: 201010010332056

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,

dan diterima untuk memenuhi persyaratan Pada Tanggal: 10 Juli 2014

Dewan Penguji : Tanda Tangan:

1. Drs. Nurul Humaidi, M. Ag 1 ...

2. Drs. Faridi, M.Si 2 ……….

3. Drs. Khozin, M. Si 3 ……….

4. Dra. Romlah, M. Ag 4………..

Mengesahkan, Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,

(4)

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi

penguasa alam. Atas taufiq rahmat, hidayah dan inayah-Nya serta secerca ilmu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi besar

Muhammad SAW, yang sangat diharap syafaatnya di hari akhir nanti, dan yang telah membuka cakrawala dunia sekaligus menjadikan dunia ini penuh hiasan keislaman.

Skripsi ini merupakan salah satu tugas yang wajib ditempuh oleh mahasiswa, sebagai tugas akhir Studi di UMM Malang Jurusan Pendidikan Islam. Skripsi ini disusun dengan bekal

ilmu pengetahuan yang sangat terbatas dan amat jauh dari kesempurnaan, sehingga tanpa bantuan, bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak, maka sulit bagi penulis untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa syukur,

penulis berterima kasih kepada :

1. Ibunda Umy Habibah yang selalu memberikan dorongan dan panjat do’a kepada Allah,

agar diberi kesuksesan dalam usahanya termasuk skripsi ini. Juga kepada Ayahanda Moh. Yasin Bisry (Almarhum), penulis mendo’akan semoga dapat tempat di sisi Tuhan

bersama rahmatnya, amiin.

2. Rektor Universitas Muhammadiyah, Dr. H. Muhadjir Effendy, M. AP yang telah memberikan kesempatan penulis menimba ilmu di UMM.

3. Drs. H. Faridi, M.Si selaku dekan Fakultas Agama Islam.

(5)

5. Drs, Nurul Humaidi, M. Ag dan Drs, Faridi, M.Si, selaku pembimbing yang penuh keikhlasan dan tanggung jawab dengan memberi petunjuk, bimbingan dan arahan dalam

pelaksanaan skripsi ini.

6. Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah membiayai perkuliahan kami, sehingga kami bisa mengenyam pendidikan S1 hingga berhasil.

7. Pengasuh dan seluruh ustadz/ustadzah dilembaga TPQ Al-Ihsan yang telah memberi keleluasaan semestinya dalam menjalani tugas ini.

8. Nur Faizin zaujy atas dukungan, kesabaran, keikhlasannya.Semoga kita selalu menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah. Amin

9. Seluruh dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan teman teman yang tentunya tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Akhir kata kami menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh

sebab itu penulis senantiasa mengharap kritik dan saran sebagai bekal perbaikan langkah kami selanjutnya, dan mudah-mudahan ini bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 7 Juni 2014

(6)

DAFTAR ISI

2. Tahapan Internalisasi……… 14

B. Nilai-nilai Agama 1. Pengertian Nilai-nilai Agama... 16

(7)

3. Ruang Lingkup Nilai Keagamaan……… 21

C. Pengertian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) …………... 27

D. Perkembangan Agama Pada Anak Usia TPQ………. 28

E. Metode Internalisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Anak Didik TPQ………. 35

BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian……… 53

B. Lokasi Penelitian……….. 54 A. Latar Belakang Objek Penelitian……… 64

1. Sejarah TPQ Al-Ihsan…….……… 64

2. Tujuan Berdirinya TPQ Al-Ihsan …..……… 65

3. Struktur Organisasi Kepengurusan TPQ Al-Ihsan… . 66 a) Keadaan Ustadz/Ustadzah ….……… 67

b) Keadaan Anak Didik ……… 65

c) Sarana dan prasarana……… 74

d) Sumber Dana……….………. 76

(8)

f) Ketentuan Pelaksanaan Kurikulum……….. 80

g) Analisis Program Pengajaran……… 81

h) Susunan Kurikulum……… 81

B. Penyajian Data Hasil Penelitian……….………… … 82

1. Internalisasi Nilai Keagamaan pada Anak Didik di TPQ Al-Ihsan……….…… 83

a. Al-Qur’an……….. 83

b. Aqidah ………….……… 88

c. Akhlak ………..……… ………… 99

d. Ibadah (syariah)……….. 106

(9)

3. Factor yang Mempengaruhi Internalisasi Nilai Kagamaan

pada Anak Didik di TPQ Al-Ihsan………..……. 126

a. Faktor Penghambat……….. 126

b. Faktor Pendukung……….……… 129

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan... 132 B. Saran…….. ... 134

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel I : Daftar struktur organisasi kepengurusan

di TPQ Al-Ihsan tahun 2014………. 62 Tabel II : Daftar nama, tugas, ustadz-ustadzah

TPQ Al-Ihsan tahun 2014………..….. 64 Tabel III: Daftar nama, kelompok kelas

anak didik TPQ Al-Ihsan tahun 2014………..……..… 66 Tabel IV: Jadwal pelajaran di TPQ Al-Ihsan tahun 2014……. 67 Tabel V : Keadaan sarana dan prasarana

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

PIAGAM TPQ AL-IHSAN

FOTO-FOTO

WAWANCARA ANAK DIDIK DATA ANAK DIDIK TPQ AL-IHSAN JADWAL PIKET TPQ AL-IHSAN UNDANGAN ZAKAT

JADWAL MENGHADIRI SEMINAR ABSENSI PESERTA SEMINAR SEMINAR PROPOSAL

(12)

PERSEMBAHAN

(13)

MOTTO

Barangsiapa yang membiasakan sesuatu

(14)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muflikhatul Ida Afana NIM : 201010010322056

Tempat/Tgl Lahir : Malang, 12 Agustus 1981 Fak./Jurusan : Agama Islam / Tarbiyah

Menyatakan bahwa Tugas Akhir/Skripsi dengan judul :

INTERNALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA

ANAK DIDIK TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (Studi di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang).

Adalah bukan merupakan karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak, benar bersedia mendapat sangsi akademis.

Malang, 7 Juni 2014 Mahasiswa Ybs,

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, dkk. (2001) Paradigma Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Abd. Dahlan, Aminah. (1985). Arba'in Nawawi fii al-Akhadits al-Shohihati al-abawiyyah.Bandung: Al-Ma’arif.

Afifah, KM., Nur (2013, 25 Desember) Psikologi Agama Konsep dan

Implementasinya dalam Pendidikan. Makalah disampaikan dalam kuliah Psikologi

Agama Semester VII di Fakultas Tarbiyah UMM, Malang.

Alim, Muhammad. (2006). Pendidikan Agama Islam. Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Al-Quran dan Terjemah. (1989). Semarang: CV. Toha Putra.

Anshari, Endang Saifuddin. (1979) Ilmu, filsafat dan Agama. Surabaya:

Bina Ilmu.

Arifin. (1975). Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Sekolah dan Kelurga. Jakarta: Bulan Bintang.

Atabik, Ali. (2003). Kamus Kontemporer Arab Indonesia. Yokyakarta: Multi Karya Grafika.

Al-Qur’an Dan Terjemah. (2011). Jakarta: PT. Khasanah Mimbar Plus. BCMI. (tanpa tahun). Bermain Cerita dan Mengkaji Islam. Jawa Timur:

Pimpinan Wilayah Jami’iyatul Qurro’ Wal Huffadh.

(16)

di https://sites.google.com /apedukatif.co.cc/www/artikel.

Budianto. Erik. (2010, Agustus). Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran

PAI Berbasis Kontekstual. Progresiva, Vol. 4 No. 1, 139. Chalik, Abdul. (2011). Pengantar Studi Islam. Surabaya: Kopertais IV. Channa, Liliek. (2011). Ulum Al-Qur’an dan Pembelajarannya, Surabaya:

Kopertais IV.

Daud Ali, Habibah Daud. (1993). Lembaga-lembaga Islam di Indonesia.

Jakarta: Grafindo Persada.

Daud Ali, Muhammad. (2006), Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Daradjat, Zakiah. (2004). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Depdikbud. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depag. (2003). Pedoman Evaluasi Pendidikan Madrasah Diniyah. Jakarta: Depag.

Dahlan, Pius. (1994), Kamus Ilmiyah Populer. Surabaya: Arkola. Hadari, Nawawi. (1993). Pendidikan Dalam Islam, Surabaya: Al-Ikhlas. Hasanuddin, Zahruddin. (2004) Pengantar Studi Akhlak Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Huda, Miftahul. (2008). Nalar Pendidikan Anak, Jokjakarta: Ar-Ruz Media

Humam, As’ad dkk. (1991), Buku Panduan Pengelolan, Pembinaan, dan

Pengembangan TKA-TPA Nasional, Yokyakarta, LPTQN.

(17)

Mardiana, Dina. (2014). Implementasi Metode Ummi di MIN I Malang, Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, yang tidak

diterbitkan, UMM, Malang 2014.

Metode drill untuk pendidikan Al-Qur’an. Diakses tgl 20 April 2014 http//bloger penag.com

Metode-Internalisasi. diakses pada tgl 20 April 2014 dari http//umarrosa

diuninus.blogspot.com Ma’sud,

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. (rev. ed). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhaimin, MA. (1998). Dakwah Islam di tengah Transformasi Sosial.

Surabaya: Karya Abditama.

Muhaimin, Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda Karya, 1993.

Mulyana, Rohmat. (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alvabeta.

Mujib, Abdul. (2006). Ilmu pendidikan Islam, Jakarta; Kencana.

Sugiono. (2010). Metode Peneliian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suhendi, Hendi. (2004) Fiqh Muamalah, Jakarta: Raja Grafindo.

Nata, Abudin. (2008). Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Pendidikan Islam, diakses pada tgl 20

April 2014 dari http// putu wangzha blogspot.com

Panduan, Jilid, Ghorib Dan Tajwid Metode Qiro’aty (tanpa tahun,

tanpa penerbit).

(18)

Romlah. (2010). Pesikologi Pendidikan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Zahruddin, Sinaga, Hasanuddin. (2004). Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Zuhairini, dkk. (1993). Metodologi Pendidikan Agama Solo: Ramadhani.

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Islam dalam pandangan Yusuf Al-Qordhawi adalah pendidikan manusia seutuhnya: akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya1. Jadi

pendidikan Islam sangat mengutamakan keseimbangan perkembangan manusia secara menyeluruh.

Pendidikan terhadap anak-anak sangat diperhatikan dalam Islam, karena Islam memandang bahwa setiap anak dilahirkan dengan membawa benih atau potensi untuk

dikembangkan melalui pendidikan2. Hal ini menunjukkan pentingnya mengembangkan potensi tersebut mulai sejak dini. Terutama potensi keagamaan untuk membentuk kepribadian anak sesuai dengan ajaran agama.

Pendidikan Agama di Indonesia merupakan bagian integral dari pendidikan nasional sebagai satu kesatuan. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pada Bab II Pasal 3 tentang dasar, fungsi dan tujuan system pendidikan Nasional menjelaskan:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab”3

.

1

Erik Budianto, “Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran PAI Berbasis Kontekstual”, Jurnal Progresiva, Vol. 4 No. 1 (Agustus 2010), hlm. 139.

2

Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan Agama (Solo: Ramadhani, 1993), hlm. 27

3

(20)

Dari tujuan pendidikan nasional tersebut dapat dipahami bahwa salah satu ciri manusia Indonesia adalah beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia. Tujuan ini hanya

dapat dicapai melalui pendidikan agama yang intensif dan efektif. Pemerintah juga telah menetapkan peraturan tentang pendidikan keagamaan yaitu pada pasal 30 Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Ayat 3 dan 4 pasal 30

Undang-Undang tersebut menjelaskan bahwa: “Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidikan keagamaan berbentuk

pendidikan diniyah, pesantren, dan bentuk lain yang sejenis”4.

Adanya peraturan tersebut menunjukan bahwa pemerintah juga memberikan

perhatian yang besar terhadap pendidikan agama. Realisasi dari peraturan tersebut salah satunya dapat dilihat dari berkembangnya sebuah lembaga pendidikan nonformal berupa Taman Pendidikan Al-Qur’an atau TPQ yaitu lembaga pendidikan nonformal keagamaan

untuk anak usia sekolah dasar. Keberadaan TPQ diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk menghadapai tantangan yang tengah dihadapi umat Islam di Indonesia.

Tantangan yang sedang dihadapi umat Islam di Indonesia saat ini terutama pada bidang pendidikan dan moral keagamaan antara lain sebagai berikut:

1. Lemahnya perhatian orang tua dalam membimbing putra-putrinya terhadap pendidikan

agama karena kebanyakan masih menganut faham vertikalism5. Sehingga berakibat tertanam pada diri anak didik yang prakteknya mereka acuh terhadap pendidikan agama.

4

Ibid, hlm 33

5

(21)

2. Lemahnya sistem pendidikan agama pada jalur formal. Hal ini antara lain disebabkan karena sempitnya jam pelajaran agama sementara bahan pengajaran cukup luas.

Sehingga anak didik terbebani untuk menghafal teori saja6.

3. Dampak globalisasi dibidang budaya, etika dan moral, sebagai akibat dari kemajuan teknologi di bidang transportasi dan informasi7. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam era globalisasi ini memberikan dampak negatif pada anak. Data sekitar 67% dari 2.818 anak usia SD, kelas 4-6 pernah mengakses pornografi baik lewat

internet, komik, TV, film, game, yang mengakibatkan anak mengalami kerusakan jaringan otak8. Akhir-akhir ini anak-anak juga sudah mengenal permainan game online,

sehingga anak menjadi materialis, konsumtif dan individualis.

4. Pertumbuhan dan perkembangan TPQ cukup pesat dan semarak di Indonesia. Misalkan TPQ di Malang yang mencapai 800 lembaga9. Hal itu menunjukan adanya sambutan

dan dukungan yang cukup baik dari masyarakat dan juga menunjukan kepedulian umat dalam upaya pewarisan dan penanaman nilai keimanan dan ketakwaan bagi generasi

mendatang. Keberadaan dan pertumbuhan lembaga yang cukup strategis ditengah-tengah tantangan umat Islam dan tuntutan pembangunan bangsa yang menempatkan asas keimanan dan ketaqwaan (IMTAQ) sebagai asas utamanya, di samping asas ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

5. Banyaknya TPQ yang hanya mengajarkan baca dan tulis Al-Qur’an saja karena

minimnya waktu pelaksanaan proses belajar mengajar di TPQ sehingga memungkinkan

Nurul Hidayat, “Mendidik Anak Digital,” Surya, 19 Juni 2014, hlm. 13.

9Dina Mardiana. “Implementasi Metode Ummi di MIN Malang 2”, (S

(22)

ustadz/ustadzah mengajar sekedarnya untuk memenuhi kewajibannya sebagai guru

mengaji.

6. Pentingnya mengembangkan nilai-nilai keagamaan pada anak didik sejak dini melalui keserasian menginternalisasikan nilai-nilai keagamaan pada anak dirumah, sekolah maupun masyarakat. Hal itu dilakukan karena, anak didik diibaratkan sehelai kertas

putih yang dapat ditulis sesuai dengan kehendak penulis. Seperti pendapat Zakiyah Daradjat bahwa, anak yang pada waktu kecilnya tidak pernah mendapatkan didikan

agama, maka pada masa dewasanya nanti ia tidak akan merasakan pentingnya agama dalam hidupnya10.

7. Krisis nilai-nilai etika, yaitu kesadaran etika pada masyarakat sekarang jauh lebih besar. Oleh karena itu betapa pentingnya etika yang islami, yaitu nilai-nilai qur’ani yang harus dipegang untuk membangun generasi qur’ani. Namun, untuk menumbuhkan generasi

qur’ani dimaksud bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Ia harus diusahakan secara

teratur dan berkelanjutan baik melalui pendidikan formal maupun nonformal11.

Maka peneliti merasa internalisasi nilai-nilai keagamaan pada anak di usia dini sangat penting dilakukan untuk meminimalisir krisis etika yang marak terjadi saat ini. Internalisasi nilai-nilai keagamaan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan

pembiasaan. Pembiasaan mengamalkan ilmu, mempraktekkan nilai keagamaan dalam hidup sehari-hari merupakan ajaran Islam. Sebagaimana terkandung di dalam perintah sholat,

berbakti pada orang tua, bersedekah dan sebagainya. Dalam menginternalisasi nilai keagamaan perlu adanya suatu perbuatan yang berkesinambungan/terus-menerus sehingga

10

Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), hlm 48

11

(23)

nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat tertaman dalam diri seseorang. Seperti yang diisyaratkan oleh Allah dalam firman-Nyasurat An-Nisa’ ayat 36:

"Sembahlah Allah, dan janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatupun. Serta berbuat baiklah kepada orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-rang miskin, tetangga yang dekat, tetangga yang jauh, teman sejawat, orang-orang yang dalam perjalanan, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri12.”

Jadi, jelas dalam firman Allah tersebut mengajarkan manusia tidak hanya berilmu, namun juga mendorong manusia untuk bertindak dan berbuat kebaikan. Kemudian, kalimat sembahlah Allah adalah perintah shalat, sedangkan shalat adalah ibadah yang dilakukan

secara terus menerus dalam waktu yang lama bahkan hingga akhir hayat yang akan membekas pada diri seseorang untuk menjadi pribadi yang muslim.

Terdapat beberapa pendidikan nonformal di Desa Kebonagung. Desa Kebonagung adalah suatu desa yang menjadi perbatasan antara Kota Malang dan Kabupaten Malang. Desa Kebonagung memiliki 10 Gang yang setiap gangnya terdapat 9 lembaga TPQ resmi

yang juga mengajarkan anak didik untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur’an. Tiap TPQ memiliki kurikulum dan kebijakan dalam penyelenggaraan pembelajaran13.

Namun, fakta yang terjadi pada saat ini mayoritas TPQ hanya mengajarkan cara membaca Al-Qur’an dan ilmu tajwidnya, sedangkan dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Malang ini tidak hanya mengajarkan cara membaca Al-Qur’an

kepada para anak didik, tetapi ustadz dan ustadzah juga berusaha menginternalisasikan nilai-nilai keagamaan, baik yang menyangkut akidah, ibadah maupun akhlak. Menginternalisasi

nilai-nilai keagamaan kepada anak itu dirasa sangat penting untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari saat dewasa kelak.

12

Al-Quran dan Terjemah (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), hlm. 635.

13

(24)

Maka, penulis mengambil lokasi di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Malang, TPQ ini merupakan lembaga pendidikan Islam yang menghasilkan anak didik yang unggul serta anak

yang soleh dan berakhlak mulia. Juga karena tidak lepas dari peran serta dan andil yang cukup besar untuk memajukan lembaga penulis. Peran yang begitu besar tersebut tentunya membutuhkan pelaksanaan yang maksimal dan optimal, baik dengan cara meningkatkan

kualitas ustadz, kualitas bahan ajar, kualitas proses belajar mengajar, maupun lingkungan yang kondusif dan mendukung demi terciptanya tujuan Pendidikan Agama Islam.

Berdasarkan deskripsi di atas, penulis berusaha menganalisis internaisasi nilai-nilai keagamaan pada anak didik TPQ Al-Ihsan Kebonagung Malang sehingga lembaga yang

dikelola betul-betul bisa menjadi lembaga yang berkualitas dan mampu memenuhi harapan dan tuntutan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja nilai-nilai keagamaan yang diajarkan pada anak didik di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang?

2. Metode apa saja yang digunakan ustadz/ustadzah dalam menginternalisasi nilai-nilai

keagamaan pada anak didik di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang?

3. Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat proses internalisasi nilai-nilai

keagamaan pada anak didik di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang? C. Tujuan Penelitian

(25)

1. Guna mendiskripsikan nilai-nilai keagamaan yang diajarkan pada anak didik di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang.

2. Guna mengevaluasi metode yang digunakan ustadz dan ustadzah dalam menginternalisasi nilai-nilai keagamaan pada anak didik di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang.

3. Guna mendiskripsikan faktor yang mendukung dan menghambat proses internalisasi nilai-nilai keagamaan pada anak didik TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran tentang hasil yang diperoleh,

bagi para pendidik khususnya ustadz dan ustadzah dan lembaga. Penelitian ini berfungsi sebagai gambaran awal mengenai pentingnya dilaksanakan kegiatan kurikuler dalam menginternalisasi nilai keagamaan sebagai upaya peningkatan akhlaq anak didik.

1. Bagi pengurus lembaga TPQ yang menjadi objek penelitian: sebagai bahan informasi tentang nilai-nilai keagamaan pada anak didik di Taman Pendidikan Al-Qur’an untuk

dijadikan acuan dalam melaksanakan tugas selanjutnya.

2. Bagi ustadz dan ustadzah yang lain, sebagai tambahan informasi dalam melaksanakan tugas pembelajaran yang lebih baik.

3. Bagi peneliti sebagai bahan untuk menggunakan metode dan pembuatan media pembelajaran tentang nilai-nilai keagamaan di TPQ yang lebih baik.

E. Definisi Oprasional

(26)

1. Internalisasi yaitu cara efektif dan efesien dalam upaya menghayati ajaran untuk diwujudkan dalam perbuatan atau perilaku sehari-hari.

2. Nilai keagamaan yaitu konsep dan keyakinan yang dijunjung tinggi oleh manusia mengenai beberapa masalah pokok yang berhubungan dengan Islam untuk dijadikan pedoman dalam bertingkah laku, baik nilai bersumber dari Allah maupun hasil interaksi

manusia tanpa bertentangan dengan syariat.

3. Anak didik TPQ adalah anak-anak yang diperkirakan berusia SD (6-12 tahun) yang

belajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an, yaitu unit pendidikan non-formal jenis keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan al-Qur’an sebagai materi

utamanya, yang bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu generasi

yang memiliki komitmen terhadap al-Qur’an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan

rujukan segala urusannya14.

4. Metode (thuriquh) ialah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan15. Cara yang digunakan ustadz/ustadzah untuk memperoleh pemahaman dan penghayatan pada

anak didik TPQ tentang nilai keagamaan. Metode tersebut antara lain: nasehat, ceramah, cerita, bernyanyi, bermain, bermain peran, karyawisata, muhadlarah, musabaqah, idam (hukuman), reward (penghargaan). demonstrasi, keteladanan (uswah hasanah),

pembiasaan.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan dan pemahaman secara menyeluruh dalam skripsi ini, maka sistematika laporan dan pembahasannya disusun sebagai berikut:

14

Abdurrahman Mas’ud, Paradigma Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal. 52.

15

(27)

Bab I adalah pendahuluan, dalam bab ini penulis membahas berbagai gambaran singkat untuk mencapai tujuan penulisan yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. Bab II adalah kajian pustaka. Pada bab ini membahas tentang internalisasi nilai-nilai keagamaan yang mencakup: Pengertian internalisasi, pengertian nilai-nilai agama, sumber

nilai agama, macam-macam nilai agama, perkembangan agama pada anak usia TPQ.

Bab ini membahas tentang metode pengajaran tentang nilai-nilai keagamaan pada anak

meliputi: metode pembiasaan, metode keteladanan, metode demontrasi, metode cerita, metode dam (‘Idam atau hukuman), metode reward (penghargaan), metode nasehat, metode ceramah, metode muhadlarah, musabaqah, metode bermain, metode bermain peran, metode

bernyanyi, metode karyawisata.

Bab ini juga membahas tinjauan tentang TPQ meliputi: pengertian TPQ, dasar dan

tujuan TPQ.

Bab III berisi tentang metode penelitian, yang akan membahas tentang pendekatan

penelitian, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV berisi tentang hasil penelitian diantaranya: latar belakang obyek penelitian meliputi sejarah, struktur organisasi, kondisi obyek penelitian, sarana dan prasarana,

ustadzah, anak didik, tujuan TPQ Al-Ihsan dan internalisasi nilai-nilai keagamaan pada anak

didik di TPQ Al-Ihsan. Terakhir membahas hasil penelitian, sebagai jawaban terhadap

permasalahan yang ada dalam penelitian tentang internalisasi nilai-nilai keagamaan pada anak didik di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang.

Bab V adalah kesimpulan dan saran, yang merupakan bab terakhir dari pembahasan

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan mempunyai kontribusi terhadap Manajemen sumber daya manusia dan dapat memberikan manfaat sebagai pertambahan literature tentang Pengaruh

[r]

NO KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI VOLUME HARGA SATUAN PERKIRAAN BESARAN BIAYA.. Program

Hasil Korelasi Terpaan Iklan Bumbu Racik Indofood Terhadap Pilihan Bumbu Racik bagi Ibu Rumah Tangga.. Menghitung Signifikansi dengan Rumus

Memenuhi ketentuan klausul 22.1 Instruksi Kepada Peser[a Prakualifikasi (IKPPra) pada Dokumen Prakualifikasi, disampaikan hasil prakualifikasi masing-masing paket pengadaan

suatu kesatuan bahan belajar yang disajikan dalam bentuk “ self ‐ instruction ”, artinya bahan belajar yang disusun di dalam modul dapat dipelajari siswa secara mandiri dengan

KEPEMIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PEMILIHAN KETUA UMUM PERIODE 2014 – 2019 (Analisis Framing pada Media Online Viva.co.id

Diperbolehkan untuk menyebarluaskannya dalam bentuk apapun, selama tidak untuk tujuan komersil. dan tetap