• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komunikasi dan Motivasi terhadapat Kinerja Organisasi Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., Cabang Simpang Pos Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Komunikasi dan Motivasi terhadapat Kinerja Organisasi Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., Cabang Simpang Pos Medan"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA ORGANISASI PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK

CABANG SIMPANG POS MEDAN

OLEH

JOHAN NASTY 100521120

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA ORGANISASI PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.,

CABANG SIMPANG POS MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Komunikasi dan Motivasi terhadap kinerja bisnis pada PT Bank Mandiri (Persero). Tbk Cabang Simpang Pos Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal yang mengukur hubungan–hubungan antar variabel penelitian dan berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 responden sebagai sampel penelitian, dengan teknik penarikan sampel jenuh. Data di proses dengan menggunakan SPSS Versi 20,0 for windows.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel komunikasi dan motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi pada PT Bank Mandiri (Persero). Tbk Cabang Simpang Pos Medan.

(3)

ABSTRACT

INFLUENCE OF COMMUNICATION AND MOTIVATION ON BUSINESS PERFORMANCE IN PT BANK MANDIRI (Persero) Tbk.

Branch of MEDAN SIMPANG POS

The purpose of this survey is to know the influence of communication and motivation on business performance in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch of Medan Simpang Pos.

This research is a causal type, is useful for analyzing how a variable affect in another variable. Data used in this research is the primary data and secondary data. Data analysis methods used is descriptive quantitative by using multiple linear regression. The population in this study were a total 35 respondents for study the sample, with saturation sampling technique. Data on the processed by using SPSS 20,0 version for windows.

The study is based on multiple linear regression analysis showed that the variable communication and motivation in a positive and significant influence organisation performance in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch of Medan Simpang Pos.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syujur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan

hidayah-Nya serta tak lupa penulis mengucapkan shalawat beriring salam kepada Nabi Besar

Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya ke alam yang berpengetahuan, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Komunikasi dan Motivasi terhadapat Kinerja Organisasi Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., Cabang Simpang Pos Medan. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Sepanjang penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dan

semangat, bantuan, serta doa dari berbagai pihak. Khususnya terimakasih yang

sedalam-dalamnya kepada kedua orangtuaku tercinta, yaitu Ayahanda Drs. Usman dan Ibunda Salamah atas kasih sayang, nasihat, dukungan, dan doa yang tanpa henti diberikan kepada penulis. Kemudian pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Azhar Maksum, S.E., M.Ec., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia S.E., ME., selaku Ketua Departemen S1 Manajemen.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Dra. Komaria Pandia, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu, tenaga, saran dan pemikirannya untuk membantu penulis dalam penyempurnaan

(5)

7. Ibu Magdalena L.L. Sibarani, S.E., M.Si, selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah

menyediakan waktu dan tenaga dalam penyempurnaan skripsi ini.

8. Seluruh dosen dan pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara atas jasa yang telah diberikan.

9. Serta kepada Kakak dan Abang-abang saya yang telah memberi doa dan semangat

kepada penulis dalam penyelesain skripsi ini dan sahabat-sahabat kimochi loverz,

Amda, Burli, Bobsi, Dasi, Desi, Dimsi, Ensi, Hasu, Johana, Samusi dan kepada

kawan-kawan Manajemen Ekstensi khususnya stambuk 2010 yang tak bisa saya sebutkan

satu-persatu saya ucapkan terima kasih atas seluruh bantuan dan motivasi yang telah

diberikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari tata bahasa

maupun ruang lingkup pembahasan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf apabila terdapat

banyak kekurangan dan kesalahan. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua. Amin

Medan, Januari 2014 Penulis

Johan Nasty

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ………. v

DAFTAR TABEL ………. vii

DAFTAR GAMBAR ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

1.1 Latar Belakang ..……….. 1

1.2 Perumusan Masalah ……… 5

1.3 Tujuan Penelitian ..……….. 5

1.4 Manfaat Penelitian ……….. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………. 7

2.1 Komunikasi ………. 7

2.1.1 Pengertian Komunikasi dalam Organisasi ………….………. 7

2.1.2 Pola Komunikasi Bisnis ………..………. 8

2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi ...……….. 9

2.2 Motivasi ..……… 11

2.2.1 Pengertian Motivasi ...………. 11

2.2.2 Fungsi Motivasi ...……… 12

2.2.3 Jenis Motivasi ..………... 12

2.2.4 Teori Motivasi ...……….. 13

2.3 Kinerja ………. 17

2.3.1 Pengertian Kinerja Organisasi ..……….. 17

2.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi …. 18 2.3.3 Prinsip Dasar manajemen Kinerja .………. 19

2.3.4 Indikator Kinerja Organisasi .……….. 20

2.4 Penelitian Terdahulu ..………. 21

(7)

BAB III METODE PENELITIAN ……… 26

3.1 Jenis Penelitian ……… 26

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ………. 26

3.3 Batasan Operasional ……… 27

3.4 Definisi Operasional Variabel ………. 27

3.5 Skala Pengukuran Variabel ………. 29

3.6 Populasi dan Sampel ………... 30

3.6.1 Populasi ………... 30

3.6.2 Sampel ………. 30

3.7 Sumber Data dan Jenis Data ……… 31

3.7.1 Sumber Data ……… 31

3.7.2 Jenis Data ……… 31

3.8 Metoda Pengumpulan Data ………. 31

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ……… 32

3.9.1 Uji Validitas ……… 32

3.9.2 Uji Reliabilitas ……… 36

3.10 Metode Analisis Data ……….. 37

3.10.1 Analisis Deskriptif ……….. 37

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ……….. 37

3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda ……….. 39

3.10.4 Uji Hipotesis ……….. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 41

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ……… 41

4.1.1 Sejarah Perusahaan ……… 41

4.1.2 Visi dan Misi Bank Mandiri ……….. 45

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ……… . 45

4.2 Hasil Penelitian ……….. 53

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ……….. 53

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel ……….. 55

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ……… 61

(8)

4.3 Pembahasan ………. 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 75

5.1 Kesimpulan ……….. 75

5.2 Saran ……… 76

DAFTAR PUSTAKA ……….. 78

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Target dan Realisasi Kredit Tahun 2012 ... 3

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 28

3.2 Instrumen Skala Likert ... 30

3.3 Item total statistic ... 33

3.4 Hasil Uji Validitas ... 34

3.5 Hasil Uji Validitas ... 35

3.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 36

3.7 Reliability Statistic ... 37

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 53

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 54

4.4 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Komunikasi ... 55

4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Motivasi ... 57

4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja Organisasi .... 59

4.7 Uji Normalitas Pendekatan One Sample Kolmogorov Smirnov ... 63

4.8 Uji Glejser ... 64

4.9 Uji Multikolinearitas ... 66

4.10 Metode Enter ... 67

4.11 Regresi Linier Berganda ... 67

4.12 Pengujian Determinasi ... 69

4.13 Uji Statistik F ... 70

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 24

4.1 Struktur Organisasi ... 46

4.2 Histogram Normalitas ... 62

4.3 Pendekatan Grafik Normalitas ... 63

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Lampiran 1 ... 80

2 Lampiran 2 ... 83

3 Lampiran 3 ... 87

(12)

ABSTRAK

PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA ORGANISASI PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.,

CABANG SIMPANG POS MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Komunikasi dan Motivasi terhadap kinerja bisnis pada PT Bank Mandiri (Persero). Tbk Cabang Simpang Pos Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal yang mengukur hubungan–hubungan antar variabel penelitian dan berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 responden sebagai sampel penelitian, dengan teknik penarikan sampel jenuh. Data di proses dengan menggunakan SPSS Versi 20,0 for windows.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel komunikasi dan motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi pada PT Bank Mandiri (Persero). Tbk Cabang Simpang Pos Medan.

(13)

ABSTRACT

INFLUENCE OF COMMUNICATION AND MOTIVATION ON BUSINESS PERFORMANCE IN PT BANK MANDIRI (Persero) Tbk.

Branch of MEDAN SIMPANG POS

The purpose of this survey is to know the influence of communication and motivation on business performance in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch of Medan Simpang Pos.

This research is a causal type, is useful for analyzing how a variable affect in another variable. Data used in this research is the primary data and secondary data. Data analysis methods used is descriptive quantitative by using multiple linear regression. The population in this study were a total 35 respondents for study the sample, with saturation sampling technique. Data on the processed by using SPSS 20,0 version for windows.

The study is based on multiple linear regression analysis showed that the variable communication and motivation in a positive and significant influence organisation performance in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch of Medan Simpang Pos.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam mencapai sebuah target, komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat

penting. Komunikasi bagi manusia merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri, begitu juga

halnya bagi suatu perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya

tidak lepas dari bagaimana perusahaan tersebut dapat memberikan pelayanan yang

berkualitas. Perusahaan akan selalu berbenah diri untuk melakukan perubahan sehingga apa

yang diharapkan oleh konsumen dapat terpenuhi. Di zaman globalisasi seperti sekarang ini,

perusahaan sudah pasti akan menghadapi yang namanya persaingan yang ketat dalam segala

hal. Persaingan itu menyebabkan perusahaan harus mempertahankan atau bahkan menambah

kualitas produk dan jasanya guna memenangkan persaingan tersebut. Untuk menghasilkan

barang dan jasa yang berkualitas tidak lepas dari peran penting kinerja sumber daya

manusianya, penyampaian komunikasi yang benar dan pemberian motivasi merupakan salah

satu cara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Para karyawan tim marketing yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan

pekerjaan merupakan salah satu sumber daya yang terpenting dalam perusahaan terkait

dengan kinerja organisasi. Sumber daya manusia mempunyai peranan sangat penting dalam

mencapai tujuan perusahaan. Untuk menunjang hal itu perusahaan memberikan pelatihan

dan pendidikan guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan karyawan marketing. Hal

itu bertujuan agar para karyawan dapat meberikan yang terbaik bagi perusahaan.

Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan

yang dapat dinilai dari hasil kerjanya (Sulistiyani, 2003:14). Di dalam sebuah perusahaan,

(15)

menjalin hubungan emosional itu dapat dilakukan dengan memperkuat komunikasi dan

pemberian motivasi. Melalui komunikasi dari pimpinan para karyawan dapat memperoleh

pengetahuan yang berkaitan erat dalam pencapaian tujuan dan diharapkan dapat menjaga

konsistensi dan kontinuitas pelaksanaan dan pencapaian target bisnis.

Selain komunikasi, kemampuan pimpinan dalam memotivasi karyawan merupakan

hal yang sangat penting juga dikarenakan dengan memotivasi karyawannya seorang pimpinan

dapat mengoptimalkan kecakapan seorang karyawan. Motivasi merupakan kegiatan yang

mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara prilaku manusia. Motivasi merupakan subyek

yang penting bagi seorang manajer, karena menurut definisi manajer harus bekerja dengan

dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat

mempengaruhinya untuk dapat bekerja sesuai dengan yang di inginkan organisasi.

Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan

mewujudkan suatu perilaku untuk mencapai tujuan dan kepuasan diri. Dan motivasi

merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi, karena motif tidak dapat diamati atau

diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku yang tampak/kelihatan.

Dan Motivasi juga berkaitan dengan bagaimana sistem komunikasi yang ada di

sebuah perusahaan, dalam komunikasi tak jarang terselip bagian untuk memotivasi seorang

karyawan agar lebih maksimal dalam meningkatkan kinerjanya.

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Simpang Pos Medan adalah salah satu

lembaga yang memenuhi kebutuhan komunikasi dalam rangka meningkatkan semangat kerja

agar terciptanya karyawan yang berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan

data yang diperoleh dari bagian pemasaran, Kinerja PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Cabang Simpang Pos Medan dapat dilihat dari pencapaian target dari tahun 2010 sampai

dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut :

(16)

( Rp. 000.000,-)

Tahun Target ( Rp. ) Realisasi ( Rp.) Persen Realisasi ( % )

2008 2009 2010 2011 2012 697.565 775.072 861.192 956.880 1.063.200 731.589 795.587 893.563 1.175.537 904.592 104.87 102.64 103.76 122.86 85.08

Sumber : Bagian Pemasaran PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Simpang Pos Medan (2013)

Dengan demikian dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa target PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk. Cabang Simpang Pos Medan pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 terus

mengalami pertumbuhan, memenuhi target bahkan melebihinya, dibandingkan pada tahun

2012 target sangat menurun dan realisasinya juga sangat jauh dari target yang telah

ditentukan. Berdasarkan data yang ada pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 berarti

ada kepercayaan lebih yang diberikan nasabah kepada Bank Mandiri dibanding dengan tahun

berikutnya, dan ini sangat berkaitan dengan pelayanan terbaik yang juga ditingatkan para

karyawan kepada nasabah.

Sehubungan dengan pelayanan tersebut, hubungan dengan nasabah harus diperhatikan

karena hal ini berpengaruh pada pencapaian target. Hal ini dapat kita lihat dari Tabel 1.1

yang menunjukkan adanya penurunan yang cukup drastis dalam hal realisasi pencapaian

target. Menurut hasil survey yang diambil dari 10 orang karyawan di bagian marketing dan

back office adanya karyawan lama yang dirotasi dan cukup banyaknya karyawan baru yang

baru bergabung di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Simpang Pos Medan

menyebabkan adanya penurunan kinerja ini. Hal ini dikarenakan tidak mampunya karyawan

untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka yang baru. Mereka belum mampu

mengembangkan potensi yang ada didalam diri mereka sendiri sehingga tidak tinbul rasa

(17)

Agar pegawai dapat bekerja dengan semangat sehingga hasilnya maksimal, mereka

harus diberi kesempatan untuk bekerja dalam suasanan “kerja sama” dan setiap orang harus

bertanggung jawab penuh terhadap tugasnya masing-masing. Disamping motivasi yang

berasal dari diri sendiri, peranan pimpinan sangat besar dalam memotivasi pegawai agar

bekerja sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi

tersebut.

Disamping motivasi, komunikasi efektif juga mutlak diperlukan dalam suatu

organisasi. Komunikasi yang efektif mendukung terciptanya semangat kerja yang tinggi yang

dapat dilihat dari kedisiplinan termasuk didalamnya kehadiran, waktu yang digunakan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan dan juga kontribusi yang dapat diberikan kepada perusahaan

tempat dia bekerja. Dengan adanya komunikasi yang efektif, seorang pimpinan dapat

memberikan perintah kerja atau tugas kepada bawahannya secara lisan dan tertulis. sehingga

pegawai tersebut dapat mengerjakan tugasnya dengan baik sesuai dengan perintah atasannya

sehingga kesalahan dalam mengerjakan tugas dapat ditekan sekecil mungkin.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dalam sebuah skripsi yang berjudul “Pengaruh Komunikasi dan

Motivasi Terhadap Kinerja Organisasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang

Simpang Pos Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang menjadi dasar

dalam penelitian ini adalah : “Apakah Komunikasi dan Motivasi berpengaruh terhadap

Kinerja Organisasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Simpang Pos Medan”?

(18)

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi dan motivasi terhadap kinerja organisasi pada

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Simpang Pos Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Bagi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Simpang Pos Medan, sebagai bahan

masukan dalm membuat kebijakan, terutama mengenai sistem komunikasi dan

motivasi terhadap kinerja organisasi.

b. Bagi penulis, yaitu menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti secara

teoritis maupu n aplikasi.

c. Bagi pihak lain, yaitu memberikan sumbangan pemikiran atau referensi bagi

pihak-pihak yang berkepentingan terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi dalam Organisasi

Menurut Daft (2006:133) Komunikasi adalah proses dimana informasi dipertukarkan

dan dimengerti oleh dua orang atau lebih, biasanya dengan maksud untuk memotivasi atau

mempengaruhi prilaku. Dua elemen umum dalam setiap situasi komunikasi adalah pengirim

dan penerima. Pengirim adalah seseorang yang bermaksud mengirim sebuah informasi atau

untuk mengekspresikan suatu pemikiran atau emosi. Penerima adalah orang yang dikirimin

pesan. Akhirnya umpan balik (feedback) terjadi ketika penerima menanggapi komunikasi

pengirim dengan mengirimkan kembali pesan. Tanpa umpan balik, komunikasi hanya

berjalan satu arah, dengan umpan balik akan menjadi dua arah. Dalam kehidupan organisasi,

komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting karena komunikasi dapat meningkatkan

saling pengertian antara karyawan dan atasan, dan meningkatkan koordinasi dari berbagai

macam kegiatan/tugas yang berbeda.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses

penyampaian atau pertukaran informasi kepada orang lain secara langsung atau

menggunakan media agar orang tersebut dapat bertindak, sesuai dengan tujuan dari pemberi

pesan.

2.1.2 Pola Komunikasi Bisnis

Menurut Purwanto (2011:49), pola komunikasi (patterns of communications) dapat

dibedakan menjadi saluran komunikasi formal (formal communications channel) dan saluran

(20)

1. Saluran Komunikasi Formal

Dalam struktur organisasi garis, fungsional maupun matriks, akan tampak berbagai

macam posisi atau kedudukan masing-masing dengan batas dan tanggung jawab dan

wewenangnya. Saluran komunikasi ini terdiri dari :

a. Komunikasi dari atas ke bawah

Aliran komunikasi dari manajer ke bawahan, umumnya terkait dengan

tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang

menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan

informasi, mengarahkan, mengkordinasikan, memotivasi, memimpin dan

mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.

b. Komunikasi dari bawah ke atas

Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bawah ke atas berarti alur informasi

berasal dari bawahan menuju keatasan. Salah satu kelemahan komunikasi dari bawah

ke atas adalah adanya kemungkinan bawahan hanya menyampaikan informasi

(laporan) yang baik-baik saja, sedangkan informasi yang agaknya mempunyai kesan

negatif atau tidak disenangi oleh atasan cenderung disimpan dan tidak disampaikan.

c. Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal atau sering disebut juga adengan istilah komunikasi

lateral adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi

sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara

lain untuk melakukan persuasif, mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada

bagian/departemen yang memiliki kedudukan sejajar.

d. Komunikasi diagonal

Bentuk komunikasi ini melibatkan komunikasi antara dua tingkat/level

(21)

2. Saluran Komunikasi Informal

Komunikasi informasi cenderung luwes/fleksibel dan tidak ketat, sebagimana

komunikasi yang terjadi di saat istrahat kerja kantor.

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

Menurut Mangkunegara (2011:148) Ada dua tinjauan faktor yang mempengaruhi,

yaitu faktor dari pihak sender atau disebut pula komunikator, dan faktor dari pihak receiver

atau komunikan.

1. Faktor dari pihak sender atau komunikator:

a. Keterampilan sender, baik dalam menyampaikan pikiran baik secara tertulis

maupun lisan.

b. Sikap sender, sikap yang angkuh terhadap receiver dapat mengakibatkan

informasi atau pesan yang diberikan menjadi ditolak oleh receiver. Begitu pula

sikap sender yang ragu-ragu dapat mengakibatkan receiver menjadi tidak

percaya terhadap informasi atau pesan yang disampaikan.

c. Pengetahuan sender, yaitu sender mempunyai pengetahuan luas dan menguasai

materi yang disampaikan akan dapat menginformasikannya kepada receiver

sejelas mungkin. Dengan demikian, receiver akan lebih mudah mengerti pesan

yang disampaikan oleh sender.

d. Media saluran yang digunakan oleh sender.

2. Faktor dari pihak receiver:

a. Keterampilan receiver, dalam mendengar dan membaca pesan sangat penting.

Pesan yang diberikan oleh sender akan dapat dimengerti dengan baik, jika

receiver mempunyai keterampilan mendengar dan membaca.

b. Sikap Receiver, sikap receiver terhadap sender sangat mempengaruhi efektif

(22)

c. Pengetahuan Receiver, receiver yang mempunyai pengetahuan yang luas akan

lebih mudah dalam menginterpretasikan ide atau pesan yang diterimanya dari

sender.

Media Saluran Komunikasi, media saluran komunikasi berupa alat indera yang ada

pada receiver sangat menentukan apakah pesan dapat diterima atau tidak untuknya.

2.2 MOTIVASI

2.2.1 Pengertian Motivasi

Motivasi (motivation) berasal dari kata motif (motive) yang berarti dorongan, sebab

atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Motivasi terbentuk dari sikap (attitude)

karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Didalam perusahaan

motivasi berperan sangat penting dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas

karyawan. Tujuan dalam memberikan motivasi kerja terhadap karyawan agar karyawan

dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Dengan demikian berarti juga

mampu memelihara dan meningkatkan moral, semangat dan gairah kerja, karena

dirasakan sebagai pekerjaan yang menantang.

Menurut Arep dan Tanjung (2003:12) motivasi adalah sesuatu yang pokok, yang

menjadi dorongan seseorang untuk berkerja. Hasibuan (2005:95) menyatakan bahwa

motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang,

agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya

untuk mencapai kepuasan. Sedangkan menurut Siagian (2005:143) motivasi adalah suatu

keberhasilan, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil,

sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus akan sekaligus tercapai.

Dari definisi motivasi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah

suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk

(23)

manajer harus mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan karyawan sehingga karyawan

mau bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan perusahaan.

2.2.2 Fungsi Motivasi

Dalam sebuah perusahaan ataupu organisasi, motivasi sangat diperlukan, sebab

seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam bekerja, tidak akan mungkin melaksanakan

tugasnya dengan maksimal. Motivasi diperlukan dalam menentukan sukses atau tidaknya

seseorang didalam melaksanakan tugasnya.

Menurut Sardiman (2007:85) ada 3 fungsi motivasi :

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi.

2. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai

3. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan tujuan-tujuan

yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

2.2.3 Jenis-Jenis Motivasi

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:86) motivasi sebagai kekuatan mental individu

memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu:

1. Motivasi Primer

Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, motif dasar

tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Dimyati mengutip pendapat

Mc.Dougal bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan dan perasaan subjektif

dan dorongan mencapai kepuasan contoh mencari makan, rasa ingin tahu dan sebagainya.

(24)

Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari,motif ini dikaitkan dengan motif

sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait komponen penting seperti afektif, kognitif dan

kurasif, sehingga motivasi sekunder dan primer sangat penting dikaitkan oleh siswa dalam

usaha pencapaian prestasi belajar.

2.2.4 Teori Motivasi

Motivasi dapat dikatakan sebagai hal yang sulit, sebab untuk mengamati dan

mengukur motivasi setiap karyawan belum ada kriterianya, karena motivasi setiap karyawan

berbeda satu sama lain. Menurut Arep dan Tanjung (2003:222) teori-teori motivasi

dikelompokkan atas :

1. Teori Kebutuhan Maslow

Salah satu teori motivasi yang paling banyak dijadikan acuan yaitu teori "Hirarki

Kebutuhan" yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow memandang kebutuhan

manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang paling rendah hingga

kebutuhan yang paling tinggi yaitu:

a. Kebutuhan fisik (Basic Needs) yang merupakan kebutuhan pertama dan utama

yang wajib dipenuhi oleh setiap individu. Yang terdiri dari sandang, pangan,

papan dan kesejahteraan individu.

b. Kebutuhan akan rasa aman (Safety Needs) dimana setelah kebutuhan

pertama (kebutuhan fisik) terpenuhi, timbul perasaan perlunya pemenuhan

kebutuhan keamanan.

c. Kebutuhan Sosial (Social Needs). Yang termasuk kedalam kebutuhan ini yaitu

kebutuhan akan perasaan diterima dimana ia bekerja, kebutuhan akan perasaan

(25)

d. Kebutuhan penghargaan (Esteem Needs). Yang termasuk dalam kebutuhan ini

antara lain kebutuhan akan status, pengakuan, apresiasi terhadap dirinya dan

respek/tanggapan yang diberikan oleh pihak lain.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs). Kebutuhan aktualisasi

merupakan kebutuhan puncak. Bentuk khusus kebutuhan ini akan

berbeda-beda setiap individu.

2. Teori Motivasi Mc Cleland

Teori ini lebih dikenal dengan Mc Cleland’s Archievement Motivation Theory

atau Teori Motivasi Berprestasi Mc Cleland yang merupakan pengembangan dari Teori

Kebutuhan Maslow. Dalam Teori Motivasi Berprestasi Mc Cleland ada tiga kebutuhan

yang paling penting, yaitu :

a. Kebutuhan akan prestasi (needs for achievement)

Artinya adanya keinginan untuk mencapai tujuan yang lebih baik daripada yang

sebelumnya.

b. Kebutuhan akan kekuasaan (needs for power)

Artinya adanya kebutuhan untuk berkuasa/mendapatkan kedudukan yang lebih

baik.

c. Kebutuhan akan afiliasi (needs for affiliation)

Artinya adanya kebutuhan untuk berinteraksi/bersosialisasi dengan

orang/pihak lain.

3. Teori Dua Faktor Herzberg

Untuk mengukur motivasi kerja digunakan indikator-indikator yang dikembangkan

oleh Herzberg meliputi motivasi intrinsik terdiri dari : (1) kemajuan, (2) pengakuan, dan (3)

tanggung jawab, sedangkan motivasi ekstrinsik terdiri dari : (4) pengawasan, (5) gaji, (6)

(26)

semakin tinggi sangat penting. Motivasi ini akan berhubungan dengan : (a) arah perilaku

karyawan, (b) kekuatan respon setelah karyawan memilih mengikuti tindakan tertentu, (c)

ketahanan perilaku atau berapa lama orang itu terus menerus berperilaku menurut cara

tertentu.

4. Teori Kebutuhan ERG Alderfer

Teori ERG Alderfer (Existence, Relatedness, Growth) adalah teori motivasi yang

dikemukakan oleh Clayton P. Alderfer. Teori Alderfer menemukan adanya 3 kebutuhan

pokok manusia, yaitu :

a. Existence Needs (Kebutuhan Keadaan) yaitu kebutuhan-kebutuhan akan

eksistensi(tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan rendah) yang

meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan material.

b. Relatedness Needs (Kebutuhan Berhubungan), yaitu kebutuhan-kebutuhan

untuk berinteraksi dengan orang lain.

c. Growth Needs(Kebutuhan Pertumbuhan) Yaitu kebutuhan-kebutuhan akan

pertumbuhan. Kebutuhan tersebut mencakup kebutuhan untuk tumbuh

sebagai manusia yang kuat, dan memanfaatkan kemampuan-kemampuan

pribadi untuk mencapai potensi/keunggulan yang maksimal.

5. Teori Motivasi Ekspektansi

Teori harapan menyatakan bahwa motivasi kerja dideterminasi oleh

keyakinan-keyakinan individual sehubungan dengan hubungan upaya kinerja, dan di dambakannya

berbagai macam hasil kerja, yang berkaitan dengan tingkat kinerja yang berbeda-beda

(27)

2.3 KINERJA

2.3.1 Pengertian Kinerja Organisasi

Kinerja dalam

organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan at

kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak

mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehi

krisis yang serius. Kesan – kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan

mengabaikan tanda – tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.

Menurut Surjadi (2010:7) “Kinerja Organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai

suatu organisasi, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana

organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan

sebelumnya”.

Hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh

mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan

sebelumnya. Kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama diantara anggota atau

komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Sederhananya, kinerja

merupakan produk dari kegiatan administrasi, yaitu kegiatan kerjasama dalam sebuah

organisasi atau kelompok untuk mencapai tujuan yang pengelolaannya biasa disebut sebagai

manajemen.

(28)

Ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dalam suatu organisasi atau

perusahaan dan salah satu diantaranya adalah komunikasi. Disamping itu ada faktor lain

yang sangat berpengaruh terhadap kinerja di dalam suatu perusahaan yaitu motivasi.

Dari kalimat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas

dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas

tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari

proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.

Menurut Mangkunegara (2004:57) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi

kinerja organisasi antara lain :

a. Faktor kemampuan.

Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ)

dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu dtempatkan pada

pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya.

b. Faktor motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attiude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi

(situasion) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk

mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang

untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.. Motif berprestasi dengan

pencapaian kerja.

2.3.3 Prinsip Dasar Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja bekerja atas prinsip dasar yang dapat dijadikan acuan bersama

agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun prinsip dasar manajemen kinerja

menurut Wibowo (2008:11) adalah sebagai berikut:

(29)

Kejujuran menunjukkan diri dalam komunikasi umpan balik yang jujur diantara

manajer, pekerja dan rekan kerja. Kejujuran termasuk dalam mengekspresikan pendapat,

menyampaikan fakta dan memberikan pertimbangan dan perasaan.

2. Pelayanan

Setiap aspek dalam proses kinerja harus memberikan pelayanannya kepada setiap

pekerja, manajer, pemilik dan pelanggan, dalam proses manajemen kinerja, umpan balik dan

pengukuran harus membantu pekerja dan perencanaan kinerja

3. Tanggung Jawab

Merupakan prinsip dasar dari pengembangan kinerja dengan memahami dan

menerima tanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan dan tidak kerjakan untuk mencapai

tujuan mereka. Pekerja belajar tentang apa yang perlu mereka perbarui.

4. Perumusan Tujuan

Manajemen kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan mengklarifikasi

terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi, sesuai dengan jenjang organisasi

yang dimiliki dan selanjutnya tujuan yang telah dirumuskan tersebut dirinci lebih lanjut

menjadi tujuan di tingkat yang lebih rendah, seperti divisi, departemen, tim dan karyawan.

5. Komunikasi Dua Arah

Manajemen kinerja memerlukan gaya manajemen yang bersifat terbuka, jujur serta

mendorong terjadinya komunikasi dua arah antara atasan dengan bawahan. Komunikasi dua

arah ini akan menunjukkan adanya sikap keterbukaan dan saling pengertian antara dua pihak.

2.3.4 Indikator Kinerja Organisasi

Menurut Dwiyanto (2008:50-51) indikator dari kinerja organisasi yakni:

1. Produktivitas

Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga efektivitas

(30)

2. Kualitas Layanan

Kepuasan masyarakat bisa menjadi parameter untuk menilai kinerja organisasi.

3. Responsivitas

Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat

menyusun agenda dan prioritas pelayanan dan mengembangkan program-program pelayanan

sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

4. Responsibilitas

Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi itu dilakukan

sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan

organisasi, baik yang eksplisit maupun implisit.

5. Efisiensi

Efisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi mendapatkan

laba, memanfaatkan faktor-faktor produksi serta pertimbangan yang berasal dari rasionalitas

ekonomis.

6. Efektivitas

Apakah tujuan dari didirikannya organisasi tersebut tercapai? Hal tersebut erat

kaitannya organisasi rasionalitas teknis, nilai, misi, tujuan organisasi serta fungsi agen

pembangunan.

2.4 Penelitian Terdahulu

Triana Dewi Pakpahan (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Komunikasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Bisnis Pada PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. Cabang Iskandar Muda Medan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian

kausal yang mengukur hubungan–hubungan antar variabel penelitian dan berguna untuk

(31)

dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang

digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda.

Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 responden sebagai sampel penelitian,

dengan teknik penarikan sampel jenuh. Data di proses dengan menggunakan SPSS Versi 16,0

for windows. Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linear berganda menunjukkan

bahwa variabel komunikasi berpengaruh secara positif dan tidak signifikan namun untuk

variabel motivasi berpengaruh secara positif dan siginifikan terhadap kinerja bisnis pada PT

Bank Rakyat Indonesia (persero). Tbk cabang Iskandar Muda Medan.

Janwardi Purba (2011) pada saat itu melakukan penelitian yang berjudul

“Kepemimpinan Organisasi dan Motivasi Kerja (Studi Deskriptif Dalam Kajian Komunikasi

Organisasi di PT. Panca Pilar Tangguh).” Permasalahan yang diteliti adalah sebagai berikut:

“Bagaimana peranan kepemimpinan dan motivasi kerja di PT. Panca Pilar Tangguh”. Tujuan

penelitian ini adalah Untuk mengetahui gaya kepemimpinan organisasi yang dilakukan di PT.

Panca Pilar Tangguh Medan, untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan organisasi dapat

memotivasi kerja karyawan di PT. Panca Pilar Tangguh Medan dan untuk menjelaskan

bagaimana pelaksanaan komunikasi organisasi yang dilakukan di PT. Panca Pilar Tangguh

Medan. Dalam penelitian ini, teori yang dianggap relevan adalah komunikasi, komunikasi

organisasi, komunikasi formal, human relations, kepemimpinan, pesan, motivasi kerja.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan

PT. Panca Pilar Tangguh. Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian HRD jumlah

karyawan yang masih aktif bekerja adalah 396 orang. Untuk menentukan sampel digunakan

rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan dengan tingkat kepercayaan 90% sehingga

diperoleh sampel sebanyak 100 orang. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah

teknik Purposive Sampling dan Accidential Sampling. Teknik pengumpulan data yang

(32)

dimana peneliti mengumpulkan data – data dari lapangan yang meliputi kegiatan survei di

lokasi penelitian, melalui : observasi yakni pengamatan dan pencatatan statistik terhadap

segala yang tampak pada objek penelitian dan kuesioner yakni alat (instrument) pengumpul

data dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang ditulis yang harus dijawab secara tertulis pula

oleh responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

tabel tunggal dengan menggunakan SPSS versi 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kepemimpinan organisasi di PT. Panca Pilar Tangguh Medan memiliki peranan penting dan

mampu dalam memotivasi para karyawan sehingga mereka bisa menghasilkan kinerja yang

sebaik mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan penjelasan tentang hubungan antar variabel yang

disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsika (Sugiyono, 2010:145). Didalam setiap

penelitian sosial, seorang peneliti harus terlebih dahulumenetapkan variabel-variabel

penelitian sebelum memulai pengumpulan data. Hal ini tertuang dalam kerangka konsep

dengan menetapkan variabel akan memudahkan sipeneliti untuk melaksanakan penelitiannya.

Menurut Purwanto (2003: 20) komunikasi organisasi adalah suatu proses komunikasi

yang menggunakan media yaitu bahasa atau simbol-simbol yang bisa digunakan untuk

mentransfer pesan-pesan dari pemberi pesan ke penerima pesan melalui proses komunikasi.

Apabila cara menyampaikan pesan dan mengembangkan pesan tidak terdapat

masalah-masalah dan si penerima pesan juga bisa menerima pesan dan menafsirkan pesan dengan

komunikasi yang efektif ini maka semangat kerja karyawan akan meningkat karena antara

karyawan teah mengerti pesan yang disampaikan.

Wursanto (2007:25) motivasi merupakan penggerak, alasan, dorongan yang ada di

dalam diri manusia yang menyebabkan orang lain berbuat sesuatu, yang bisa bersumber dari :

(33)

dorongan, keinginan dan hasrat dan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri manusia

untuk berbuat atau untuk melakukan sesuatu.

Berdasarkan uraian di atas maka kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai

[image:33.595.81.460.190.365.2]

berikut:

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual 2.6 Hipotesis Penelitian

Mengacu kepada perumusan masalah, Hipotesis dalam penelitian ini, adalah

“Komunikasi dan Motivasi berpengaruh Terhadap Kinerja Organisasi pada PT. Bank Mandir

(Persero) Tbk. Cabang Simpang Pos Medan”, hipotesa yang diajukan penulis adalah sebagai

berikut bahwa komunikasi dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada PT.

Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Simpang Pos Medan. KOMUNIKASI (X1)

MOTIVASI (X2)

(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini berpendekatan kuantitatif, berjenis deskriptif, dan merupakan penelitian

asosiatif. Pendekatan kuantitatif dalam penulisannya menggunakan aspek pengukuran,

perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Penelitian deskriptif bertujuan membuat

deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi atau daerah tertentu secara

sistematik, faktual dan teliti (Ginting dan Situmorang, 2008:55). Sedangkan dikatakan

sebagai penelitian asosiatif karena penelitian ini menghubungkan dua variabel atau lebih

(Sugiyono 2003: 11).

Dengan demikian penelitian ini akan menjelaskan pengaruh komunikasi dan motivasi

terhadap kinerja organisasi PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Simpang Pos Medan

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun penelitian ini dilakukan di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang

Simpang Pos Medan, yang beralamat di Jalan A.H. Nasution No. 5-6 J-K. Penelitian ini

berlangsung dari Bulan Desember 2013 sampai dengan Februari 2014.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas

dan menganalisis permasalahan. Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas (independen) : Komunikasi (X1) dan Motivasi (X2)

b. Variabel terikat (dependen) : Kinerja Organisasi (Y)

(35)

Guna membantu untuk lebih mengarahkan penelitian ini sesuai objek sasaran yang

diharapkan maka dirasakan perlu untuk memberikan pengertian pengertian tentang konsep

variabel sebagai berikut :

a. Variabel Bebas X1 ( Komunikasi ) adalah :

Proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan yang bertujuan untuk

merubah pengetahuan, sikap dan prilaku penerima pesan (komunikan).

b. Variabel Bebas X2 ( Motivasi) adalah :

Suatu keadaan fisikologi yang muncul akibat adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan.

c. Variabel Terikat Y ( Kinerja Organisasi ) adalah :

Totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat

dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan

yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan defenisi operasional yg telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan

[image:35.595.69.471.484.764.2]

mekanisme penganalisaan variabel, yang dapat dilihat tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator

Komunikasi

(X1)

Proses dimana informasi

dipertukarkan dan dimengerti oleh dua orang atau lebih, biasanya dengan maksud untuk memotivasi atau mempengaruhi prilaku. 1.Penyampaian Pesan 2.Proses 3.Hasil

a. Informasi yang jelas. b. Dapat diterima dengan baik

a. Saluran yang digunakan

b. Media yang digunakan

a. Tujuan yang dimaksud b. Adanya umpan balik

Motivasi (X2)

Suatu keberhasilan, dalam mengarahkan pegawai dan

organisasi agar mau bekerja secara

1. Kebutuhan Fisik

(36)

keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus akan sekaligus tercapai. 2. Kebutuhan Rasa Aman 3. Kebutuhan Sosial 4. Kebutuhan Penghargaan 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

a. Jaminan Pekerjaan b. Jaminan Hari tua

a. Adanya hubungan interpersonal didalam satu departemen b. Adanya hubungan interpersonal dengan personil di departemen lain

a. Pemberian pujian atas hasil kerja

b. Penghargaan prestasi kerja a. Keikutsertaan karyawan dalam pembuatan keputusan b. Keikutsertaan karyawan dalam kegiatan organisasi

Kinerja Organisasi

(Y)

Totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. 1.Produktivitas 2.Kualitas Layanan 3.Responsivitas

4. Responsibilitas

a. Tingkat efisiensi b. Efektivitas

a. Pemberian Pelayanan b. Kecepatan Pelayanan

a. Memahami kebutuhan nasabah

b. Menangani keluhan nasabah dengan tanggap.

a. Mengikuti

aturan/prosedur kerja b. Tanggung jawab atas pekerjaan.

Sumber : Daft (2006:133), Siagian (2005:143), Surjadi (2010:7) 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan

(37)

persepsi sesorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Situmorang, 2012:6).

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2004:46). Skala likert

[image:37.595.67.495.250.347.2]

menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2004:124) 3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi dan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2004:72). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Simpang Pos Medan yang

berjumlah 35 (tiga puluh lima) orang karyawan.

3.6.2 Sampel

Prosedur penarikan sampel menggunakan metode sensus artinya seluruh populasi

yang ada digunakan sebagai sampel penelitian. Hal ini dilakukan bila jumlah relatif kecil.

Jadi sampel dalam penelitian adalah 35 (tiga puluh lima) orang karyawan PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk, Cabang Simpang Pos Medan.

(38)

Agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan apa yang

diharapkan penulis, maka diperlukan data yang bersifat obyektif dan data harus relevan

dengan judul yang diajukan penulis karena data ini sangat penting. Sumber data yang

diperoleh dari bagian Pemasaran pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Simpang Pos

Medan.

3.7.2 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, melalui kuisioner

dan wawancara pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Simpang Pos Medan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penulis atau

data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Adapun sumber datanya berupa tabel, gambar,

buku data. Data sekunder yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah mengenai

sejarah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Simpang Pos Medan.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian

yaitu:

a. Kuesioner

Teknik wawancara adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya

langsung kepada informan yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan. Adapun teknik ini

penulis lakukan dengan cara bertanya langsung pada bagian sumber daya manusia PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Simpang Pos Medan.

(39)

Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari

berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan dengan

penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk menguji suatu kuesioner layak digunakan sebagai

instrumen penelitian atau dengan kata lain menguji ketepatan alat ukur melakukan tugas

mencapai sasarannya. Uji validitas dilakukan kepada responden sebanyak 30 orang karyawan

PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Imam Bonjol Medan. Pengujian validitas dilakukan

dengan menggunakan program SPSS versi 20 Kriteria dalam menggunakan validitas

kuesioner adalah sebagai berikut :

a. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.

b. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

[image:39.595.134.462.466.766.2]

Tabel 3.3 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

a1 97.5667 95.013 .655 .919

a2 97.4000 92.593 .652 .918

a3 97.5667 94.461 .556 .920

a4 97.5667 94.323 .516 .920

a5 97.5333 95.361 .517 .920

a6 97.3333 94.920 .501 .921

b1 97.6333 94.792 .465 .921

b2 97.4667 93.016 .585 .919

b3 97.6333 94.861 .504 .921

b4 97.5333 91.637 .620 .918

b5 97.5333 93.430 .574 .919

b6 97.7000 90.355 .660 .918

b7 97.7000 92.769 .427 .923

b8 97.3333 94.920 .501 .921

b9 97.4667 94.533 .635 .919

b10 97.6333 94.309 .343 .925

c1 97.4333 91.426 .757 .916

c2 97.6333 95.344 .422 .922

c3 97.3333 94.920 .501 .921

c4 97.6000 92.248 .562 .920

c5 97.5667 91.771 .622 .918

c6 97.2333 92.323 .799 .916

(40)

Sumber : Hasil Penelitian, (2014) (data diolah)

Interpretasi item total statistic yaitu:

1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata jika variabel tersebut dihapus,

misalnya jika butir (item) satu dihapus maka rata-rata variabel sebesar 97,5667.

2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika butir (item)

satu dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 95,013.

3. Corrected item total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total

item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom

corrected item total correlation merupakan nilai r hitung yang akan dibandingkan

dengan r tabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir instrument. Nilai r tabel pada

[image:40.595.94.503.391.766.2]

α 0,05 dengan derajat bebas df=n-2 = 28 pada uji dua arah adalah 0,361.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas No Butir Instrumen Nilai r Tabel

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

1 a1 0,361 0,655 Valid

2 a2 0,361 0,652 Valid

3 a3 0,361 0,556 Valid

4 a4 0,361 0,516 Valid

5 a5 0,361 0,517 Valid

6 a6 0,361 0,501 Valid

7 b1 0,361 0,465 Valid

8 b2 0,361 0,585 Valid

9 b3 0,361 0,504 Valid

10 b4 0,361 0,620 Valid

11 b5 0,361 0,574 Valid

12 b6 0,361 0,660 Valid

13 b7 0,361 0,427 Valid

14 b8 0,361 0,501 Valid

15 b9 0,361 0,635 Valid

16 b10 0,361 0,343 Tidak Valid

17 c1 0,361 0,757 Valid

18 c2 0,361 0,422 Valid

19 c3 0,361 0,501 Valid

20 c4 0,361 0,562 Valid

(41)

22 c6 0,361 0,799 Valid

23 c7 0,361 0,574 Valid

24 c8 0,361 0,660 Valid

Sumber : Hasil Penelitian, (2014) (data diolah)

Berdasarkan Tabel 3.4 diketahui bahwa butir pernyataan b10 tidak valid karena tabel r untuk

sampel 30 sebesar 0,361, sedangkan nilai corrected item total correlation butir b10 di bawah

0,361. Berarti butir tersebut harus dibuang dan setelah itu dilakukan pengujian kembali. Hasil

[image:41.595.89.502.73.119.2]

pengujian kembali dapat dilihat pada Tabel 3.5 dibawah ini:

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas No Butir Instrumen Nilai r Tabel

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

1 a1 0,361 0.632 Valid

2 a2 0,361 0.646 Valid

3 a3 0,361 0.545 Valid

4 a4 0,361 0.524 Valid

5 a5 0,361 0.504 Valid

6 a6 0,361 0.513 Valid

7 b1 0,361 0.453 Valid

8 b2 0,361 0.604 Valid

9 b3 0,361 0.509 Valid

10 b4 0,361 0.590 Valid

11 b5 0,361 0.591 Valid

12 b6 0,361 0.670 Valid

13 b7 0,361 0.425 Valid

14 b8 0,361 0.513 Valid

15 b9 0,361 0.633 Valid

16 c1 0,361 0.760 Valid

17 c2 0,361 0.425 Valid

18 c3 0,361 0.513 Valid

19 c4 0,361 0.549 Valid

20 c5 0,361 0.621 Valid

21 c6 0,361 0.799 Valid

22 c7 0,361 0.591 Valid

23 c8 0,361 0.670 Valid

(42)

Berdasarkan Tabel 3.5 diketahui bahwa setelah dilakukan pengujian kembali, semua butir

pernyataan valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

[image:42.595.92.501.209.669.2]

Suatu variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0,80.

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas No Butir Instrumen

Nilai

Cronbach’s Alpha

Cronbach’s Alpha if Item

Deleted

Keterangan

1 a1 0,8 0.922 Reliabel

2 a2 0,8 0.921 Reliabel

3 a3 0,8 0.922 Reliabel

4 a4 0,8 0.923 Reliabel

5 a5 0,8 0.923 Reliabel

6 a6 0,8 0.923 Reliabel

7 b1 0,8 0.924 Reliabel

8 b2 0,8 0.921 Reliabel

9 b3 0,8 0.923 Reliabel

10 b4 0,8 0.922 Reliabel

11 b5 0,8 0.922 Reliabel

12 b6 0,8 0.920 Reliabel

13 b7 0,8 0.926 Reliabel

14 b8 0,8 0.923 Reliabel

15 b9 0,8 0.921 Reliabel

16 c1 0,8 0.919 Reliabel

17 c2 0,8 0.925 Reliabel

18 c3 0,8 0.923 Reliabel

19 c4 0,8 0.923 Reliabel

20 c5 0,8 0.921 Reliabel

21 c6 0,8 0.919 Reliabel

22 c7 0,8 0.922 Reliabel

23 c8 0,8 0.920 Reliabel

Sumber : Hasil Penelitian, (2014) (data diolah)

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha if item deleted setiap butir instrumen

lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap butir instrumen dinyatakan

(43)

Tabel 3.7 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.925 23

Sumber : Hasil Penelitian, (2014) (data diolah)

3.10 Metode Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode deskriptif, yaitu cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga

gambaran yang jelas mengenai pengumpulan, menyusun, mengklarifikasikan, menganalisis

dan menginterprestasikan data secara objektif, sehingga memberikan informasi dan gambaran

umum mengenai objek yang diteliti.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian

terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik terdapat beberapa

pengujian yang harus dilakukan, yakni Uji Multikolonieritas, Uji Autokorelasi, Uji

Heterosdastisitas, dan Uji Normalitas.

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ditemukan adanya multikolinieritas, maka

koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan menjadi tidak terhingga. Salah satu

metode untuk mendiagnosa adanya multicollinearity adalah dengan menganalisis nilai

tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF = 1/Tolerance. Nilai

Cut Off yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance

(44)

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi

yang baik adalah yang homoskesdastisitas, yakni variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain bersifat tetap.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji T dan uji F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan

uji statistik. Metode kuantitatif yang tidak menggunakan perhitungan statistik (non uji

statistik) dan terbatas pada perhitungan persentase saja, akan tetapi dengan menggunakan

pemikiran logis untuk menggambarkan, menjelaskan dan menguraikan secara mendalam dan

sistematis tentang keadaan yang sebenar-benarnya baru kemudian ditarik kesimpulan

sehingga diperoleh suatu pemecahan masalah.

3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil pengumpulan data akan dihimpun setiap variabel sebagai suatu nilai dari setiap

responden dan dapat dihitung melalui program SPSS. Metode penganalisaan data

menggunakan perhitungan statistik dan program SPSS untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan apakah dapat diterima atau ditolak. Teknik analisis yang dipakai dalam menguji

hipotesis ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini

perhitungan statistik menggunakan (perkalian dua atau lebih variabel independen) yaitu,

Model Analisis Regresi Berganda dengan persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

dimana :

(45)

a = Konstanta

X1 = Komunikasi

X2 = Motivasi

b = Koefisien Regresi

e = Standar Error

3.10.4 Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi (R2)

Multikolnieritas terjadi apabila nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu model regresi

empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang

tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b. Uji f (Uji Simultan)

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap

perubahan nilai variabel dependen, dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan

nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel

independen, untuk itu perlu dilakukan uji F. Uji F atau ANOVA dilakukan dengan

membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability

value dari hasil penelitian.

c. Uji t (Uji Parsial)

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak berhubungan,

memiliki rata-rata yang berbeda. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan

(46)

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan

Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program

restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli

1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank

Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi Bank

Mandiri. Sejarah keempat Bank tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu.

Keempat Bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan di

Indonesia.

Bank Dagang Negara (BDN) merupakan salah satu Bank tertua di Indonesia.

Sebelumnya Bank Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto

Maatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya

berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun 1960 Escomptobank

dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah Bank pemerintah

ynag membiayai sektor industri dan pertambangan.

Bank Bumi Daya (BBD) didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari

nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank

Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah Bank

milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan

operasi Bank tersebut. Pada tahun 1965, bank umum negara digabungkan ke dalam Bank

Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi

(47)

Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan dagang

Belanda N.V.Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dan

mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pemerintah Indonesia

menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan

ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada

tahun 1968 Bank Negara Indonsia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah

Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang akhirnya menjadi BankExim,

bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN),

sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun1951. Misi Bank Industri Negara adalah

mendukung pengembangan sektor–sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri,

dan pertambangan. Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN

kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk

membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang

pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.

Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan

keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing-masing dari empat

Bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam pembangunan Ekonomi. Sejak Mei

2005 Direktur Utamanya adalah Agus Martowardojo. Dalam proses penggabungan dan

pengorganisasian ulang, jumlah cabang Bank Mandiri dikurangi sebanyak 194 buah dan

karyawannya berkurang dari 26.600 menjadi 17.620. Direktur Utamanya yang pertama

adalah Robby Djohan. Kemudian pada Mei 2000, posisi Djohan digantikan ECW Neloe.

Neloe menjabat selama lima tahun sebelum digantikan Martowardojo akibat terlibat dugaan

(48)

Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan

dan promosi. Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara menyeluruh platform

teknologi. Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat legacy bank.

Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank Mandiri mulai

melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun dengan

investasi USD 200 juta, di mana program pengganti tersebut difokuskan untuk kegiatan

consumer banking. Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi kami sudah mampu

memfasilitasi straightthrough processing dan interface yang seragam untuk nasabah.

Nasabah corporate kami merupakan penggerak utama perekonomian indonesia.

Berdasarkan sektor usaha, nasabah kami bergerak di bidang usaha yang sangat

beragam khususnya makanan dan minuman, pertanian, konstruksi, kimia dan tekstil.

Persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan prinsip ‘four eyes,’ dimana

persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit Bank Mandiri. Bank

Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha kecil dan

Menengah (UKM) dan nasabah ritel. Pada bulan Desember 1999, jumlah kredit kepada

nasabah corporate sebesar 87% dari total kredit. Pada 31 Desember 2006, jumlah kredit

kepada nasabah corporate mencakup 49,01% dari total kredit, porsi kredit kepada nasabah

UKM dan mikro sebesar 39,45%, sedangkan kredit kepada nasabah consumer sebesar

11,54%. sejak didirikan, Bank Mandiri terus bertekad untuk membentuk tim manajemen yang

handal dan profesional serta bekerja berdasarkan prinsip-prinsip good corporate governance,

pengawasan dan kepatuhan yang sesuai standar internasional.

Bank Mandiri disupervisi oleh komisaris yang terdiri dari orang-orang yang menonjol

di komunitas keuangan yang ditunjuk oleh pemegang saham termasuk Menteri Negara

BUMN. Tingkatan tertinggi dari manajemen eksekutif adalah Direksi, yang diketuai oleh

(49)

bankir profesional dari bank lain. Sebagai bagian dari penerapan good corporate governance,

Bank Mandiri membentuk Compliance Group, Internal Audit dan Corporate Secretary, dan

juga dari waktu ke waktu diperiksa oleh Bank indonesia dan Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK), serta diaudit setiap tahunnya oleh auditor independen. Pada saat ini, berkat kerja keras

lebih dari 21.000 karyawan yang tersebar di 924 kantor cabang dalam negeri dan 5 cabang

luar negeri termasuk perwakilannya dan didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di

bidang investment banking, perbankan syariah serta bancassurance, Bank Mandiri

menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun milik

negara, komersial, usaha kecil dan mikro serta nasabah consumer. Selain itu, Bank Mandiri

mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri,

Mandiri Sekur itas, dan AXA Mandiri.

4.1.2 Visi dan Misi Bank Mandiri

Visi Bank Mandiri adalah Bank terpercaya pilihan anda. Dan adapun misi Bank

Mandiri yaitu:

1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar

2. Mengembangkan sumber

Gambar

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrument Skala Likert
Item-Total StatisticsTabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

5 VICKY RAHAYU MIN

Belajar ataupun bekerja pada bidang-bidang yang diminati terlebih lagi dengan di dukung dengan bakat serta talenta yang sesuai akan memberi semangat dalam

Cara membuka Sbobet melalui hp atau handphone berbagai style merk dari hp jadul hingga hp canggih seperti blackberry, android, iphone dan Cara Pasang Taruhan Sbobet Dari

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di instalasi farmasi harus melibatkan tenaga kefarmasian dalam pengendalian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam bab sebelumya dapat disimpulkan bahwa : Tingkat kecemasan siswi pada kelompok eksperimen

Profesison Journal of Lampung (MEDULA) dapat menerima artikel penelitian asli yang relevan dengan bidang kedokteran dan kesehatan, meta–analisis, laporan kasus, penyegar

• Overcurrent relay dengan automatic recloser, berkoordinasi dengan sectionalizer pada seksi-seksi tertentu saluran utama dan pencabangan. • Cut – out fused 1 fasa pada

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen