• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSTRUKSI SURAT KABAR DALAM PEMBERITAAN TENTANGPEMBERIAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL KEPADA GUS DUR(Analisis Framing Berita pada Surat Kabar Harian Jawa Pos dan Kompas Edisi 3-5 Januari 2010)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSTRUKSI SURAT KABAR DALAM PEMBERITAAN TENTANGPEMBERIAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL KEPADA GUS DUR(Analisis Framing Berita pada Surat Kabar Harian Jawa Pos dan Kompas Edisi 3-5 Januari 2010)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KONSTRUKSI SURAT KABAR DALAM PEMBERITAAN

TENTANGPEMBERIAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL KEPADA GUS

DUR(Analisis Framing Berita pada Surat Kabar Harian Jawa Pos dan

KompasEdisi 3-5 Januari 2010)

Oleh: LILIK PUJI ASTUTIK ( 03220184 ) Communication Science

Dibuat: 2010-08-20 , dengan 6 file(s).

Keywords: Konstruksi Media, Analisis Framing

ABSTRAK

Penelitian ini disadari atas peristiwa wafatnya Presiden k-4 KH Abdurrahman Wahid pada 30 Desember 2009 meninggalkan polemik pada masyarakat. Diantaranya karena jasa- jasa Gus Dur selama ini kepada Negara dipandang sangat besar, sehingga muncul dukungan dari berbagai pihak yang menginginkan agar Gelar Pahlawan Nasional dianugerahkan kepada Gus Dur. Terlepas dari jasa- jasa Gus Dur kepada Negara ini sangat besar, Gus Dur juga

mempunyai citra buruk yang timbul karena kasus bulog. Kontrovensi untuk pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur tentunya tidak terlepas dari peran media massa yang menginformasikan berita mengenai pemberian gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur. Konstruksi media atas realitas pemberian gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur, tentunya dimaknai dan dibangun dengan perspektif yang berbeda untuk membingkai suatu peristiwa, sehingga frame yang ada sesuai dengan pandangan atau kepentingan media. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti konstruksi media terhadap pemberian gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur. Dalam konteks ini sebagai obyek penelitian adalah surat kabar harian Jawa Pos dan Kompas, dengan tujuan ingin memperoleh gambaran dari kedua media tersebut dalam mengkonstruksi berita khususnya pada pemberitaan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur.

Konstruksi adalah pembuatan, rancang bangun- bangunan, penyusunan, pembangunan, susunan bangunan. Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang

mengandung hal menarik atau penting bagi sebagian khalayak yang tersebar melalui media massa. Konstrusi berita berhubungan dengan bagaimana peristiwa ditempatkan dalam keseluruhan produksi teks. Media merupakan agen dari konstruksi, karena media adalah sarana bagaimana pesan disebarkan dari komunikator ke komunikan.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif interpretatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggali maksud atau makna dan latar belakang dari produk yang

(2)

struktur tematik dan yang keempat struktur retoris.

Hasil analisis pada surat kabar Jawa Pos dan Kompas edisi 3-5 januari 2010 menunjukkan perbedaan media dalam mengkonstruksi peristiwa. Perbedaan tersebut terletak pada

penentuan tema. (1) Jawa Pos lebih memilih tema memposisikan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai seseorang yang berjasa besar bagi bangsa dan layak diberikan gelar pahlawan nasional. Kompas memilih tema memposisikan Gus Dur sebagai seseorang yang akan diusulkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional tetapi harus melalui ketentuan Departemen Sosial. (2) jawa Pos struktur tematik yang cenderung memberikan detail tentang informasi dukungan dari berbagai pihak untuk Gus Dur. Sedangkan Kompas dalam beritanya cenderung menyajikan informasi tentang ketentuan- ketentuan Departemen Sosial dalam mengajukan Gelar Pahlawan Nasional.(3) Jawa Pos sebagai media massa yang memberikan informasi tercepat untuk mempengaruhi pandangan khalayak bahwa sekian banyak pihak yang mendukung gelar Gus Dur baik dari pihak pemerintah, keluarga, ataupun pihak yang selama ini sering berbeda pendapat dengan Gus Dur. Kompas sebagai media massa juga ingin memberikan informasi bahwa siapapun yang akan mengajukan gelar harus melalui ketentuan yang berlaku.

ABSTRACT

Keywords: Media Construction, Framing Analysis

This research is based on the pass away event of the 4th-President KH Abdurrahman Wahid in December 30th, 2009 which leaves polemic toward the people. Some of it was cause by Gus Dur’s merits toward the country is highly valued, therefore several support is coming from some party who wants that National Patriot title is giving toward Gus Dur. Away from the merit done by Gus Dur for the country, he also had bad image which is emerging from Bulog case. Controversy for giving National Patriot title toward Gus Dur, of course, was partly cause by mass media informing news about this national patriot title giveaway toward Gus Dur. Media construction for the reality of giving the title of national patriot toward Gus Dur, by of course was intended and builds along different perspective to frame an event, therefore the existing frame is in harmony with the view or the interest of the media. Therefore, author is interested to study about media construction toward the giving title of national patriot toward Gus Dur. In this context, as the subject of the study were daily newspaper of Jawa Pos and Kompas, carrying the objective to obtain pictures from both newspapers in news construction especially in the news of giving national patriot title toward Gus Dur.

Construction is the making of something, the design, the establishment, the order of things. News is the fastest report on the fact or opinion which contained interesting or important things for some people spread through mass media. News construction related with how event is placed within the whole text production. Media is an agent of construction, because media is the facilitator of how message is spread out from communicator toward the

communicant.

(3)

January 2010. In its data collection technique, data was obtained by documenting all news about Give Title of National Patriot toward Gus Dur which became the news in daily newspaper of Jawa Pos and Kompas edition 3-5 January 2010. Subsequently from those documentation author would make a checklist to ease data identification and reading. After that the news would be analyze by using framing device with model of Pan and Kosicki and eventually would be able to be interpret. Framing device is divided into four structures, first is syntactic structure, second is script structure, third is thematic structure and fourth is rhetoric structure.

Analysis result from daily newspaper of Jawa Pos and Kompas edition 3-5 January 2010 has shown the media difference in constructing event. Those differences were laid in the theme determination. (1) Jawa Pos has chose the theme in positioning KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur as one who had done great merit for the country and highly worth it to be giving the title of national patriot. Kompas chose the theme in positioning Gus Dur as one candidate to obtain the title of national patriot but the process should go through the

requirements of Social Departments. (2) Jawa Pos has the thematic structure which tends to give details about supporting information from various sources for Gus Dur. While Kompas in its news tend to presenting information about the rules and requirements of Social

Referensi

Dokumen terkait

suhu, dan intensitas cahaya, maka digunakan empat sensor yang mendukung guna.. mendapatkan data

Kekurangan perhatian dan tidak adanya kebijakan pembangunan kemaritiman yang komperhensif, mengakibatkan timbulnya berbagai masalah ekologi kelautan dan konflik sosial

Oleh karena itu, peneliti mengambil individu yang berada pada periode remaja akhir untuk menjadi informan penelitian untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai tema

Namun sekalipun perbuatan penyalahguna narkotika bagi diri sendiri memenuhi unsur kualifikasi tindak tindak pidana yang diatur dalam pasal yang lain, sepanjang niat

MODEL PEMBELAJARAN KLARIFIKASI NILAI MASYARAKAT PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA BAGI ORANG TUA DENGAN ANAK USIA 3-6

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini dengan judul “ Perencanaan Sistem Saluran Drainase Sungai Bendung Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan ” tepat

baik pada aspek kuantitas dan kualitasnya. Sumber daya manusia yang kuat dan berdaya saing tinggi dalam berbagai aspek akan mendukung peningkatan pembangunan di

Untuk menjawab permasalahan yang muncul tersebut mengenai bagaimana sebuah alat penampil informasi selain dapat menampilkan informasi dapat memiliki kesan artistik