• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PELAYANAN PEMBUATAN SIM C di SATLANTAS KEPOLISIAN RESORT KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMALISASI PELAYANAN PEMBUATAN SIM C di SATLANTAS KEPOLISIAN RESORT KOTA MALANG"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMALISASI PELAYANAN PEMBUATAN SIM C di

SATLANTAS KEPOLISIAN RESORT KOTA MALANG

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memproleh gelar kesarjanaan

Strata Satu (S1) Ilmu Pemerintahan

Oleh:

VIKI VENDI

201010050311018

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Malang

pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 30 Mei 2015

Jam : 01.00 WIB

Tempat : Kantor Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji:

1. Drs. Krishno Hadi, MA :

2. Hevi Kurnia Hardini, S.IP, MA.Gov :

3. Dr. Asep Nurjaman, M.si :

4. Drs. Jainuri, M.si :

Mengesahkan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Viki Vendi

NIM : 201010050311018

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul : Optimalisasi Pelayanan Pembuatan SIM C di

Satlantas Kepolisian Resort Kota Malang

Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Asep Nurjaman, M.si Drs. Jainuri, M.si

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

(4)

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Nama : Viki Vendi

Tempat, Tanggal Lahir : Bunyu, 23 Mei 1991

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/ Skripsi saya yang berjudul:

Optimalisasi Pembuatan SIM C di Satlantas Kepolisian Resort Kota Malang. Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku.

Malang, Yang Menyatakan

(5)

BERITA ACARA BIMBINGAN

Nama : Viki Vendi

NIM : 201010050311018

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul : Optimalisasi Pelayanan Pembuatan SIM C di Satlantas Kepolisian Resort Kota Malang

Pembimbing : 1. Dr. Asep Nurjaman, M.si

24 November 2014 Pengajuan Proposal

05 Januari 2015 ACC Bab I

08 Januari 2015 Seminar Proposal

13 Februari 2015 ACC Bab II

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

(6)

MOTTO

Dan bahwasanya setiap manusia itu tiada akan memperoleh

hasil selain apa yang telah diusahakannya

(QS. An-Najm:39)

Kita akan menyesal bila mimpi yang kita kejar akhirnya gagal,

Tapi kita akan lebih menyesal bila kita tidak mencoba untuk

mengejarnya !"

(7)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Ibu “Ngatini dan Ayah “M. Kasim dan keluarga tercinta, skripsi ini aku

persembahkan untuk kalian, terima kasih atas doa, motivasi dan semangat

yang telah kalian berikan selama dibangku kuliah sampai selesainya skripsi

ini.

2. Untuk Sahabatku Agus Afendi, Heriansyah, Desy Susanti, Umar Dhani,

Yuswa heryadi dan yang lainya. Terima kasih banyak sudah memberikan

dukungan, motivasi dan semangat selama ini.

3. Untuk anak-anak C3 CERIA Bangkit, Bisnu, Garenk, Didi, Zona, Kukuh,

Arif, Terima kasih sudah menjadi keluarga selama di Malang, Terima kasih

juga sudah memberikan dukungan selama ini

4. Untuk teman seperjuangan skripsi Azwar, Dian, Huri, Wahyu, Fina, Mayang,

Walaupun kita lulusnya terpisah, tapi senang sudah pernah bersama kalian.

Terima kasih untuk kalian

5. Untuk teman-teman Ilmu Pemerintahan kelas A 2010, terima kasih sudah

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha

penyayang, serta sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan skripsi

sebagai syarat dalam menempuh gelar S1 dengan mengangkat judul Optimalisasi

Pelayanan Pembuatan SIM C di Satlantas Kepolisian Resort Kota Malang.

Selama proses penyusunan tugas akhir ini, penulis tidak lupa

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini. Saya ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Malang

3. Ibu Hevi Kurnia Hardini, S.IP, MA.Gov Selaku ketua Jurusan Ilmu

Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang

4. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Drs. Jainuri,

M.Si selaku pembimbing II

5. Dosen fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya jurusan ilmu

pemerintahan yang telah memberikan arahan, bimbingan dan memberikan ilmu

(9)

Di dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa ada kekurangan

baik dari segi bahasa dan dari segi lainnya, oleh karena itu dengan lapang dada

saya meminta maaf atas kesalahan yang ada. Akhirnya penyusun mengharapkan

semoga skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada

umumnya dan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi semua.

Malang, 09 Mei 2015

(10)
(11)

5. Lokasi Penelitian ... 15

6. Analisis Data ... 15

BAB II. KAJIAN TEORI A.Optimalisasi Pelayanan ... 17

1. Pelayanan Publik ... 19

2. Penyelenggara Pelayanan Publik ... 22

(12)

B. Profil Satlantas Kepolisian Resort Kota Malang ... 40

1. Alamat ... 40

2. Struktur Organisasi Satlantas Kepolisian Resort Kota Malang ... 41

3. Penjabaran Tugas Satlantas Polres Kota Malang ... 41

4. Visi dan Misi Polres Kota Malang ... 46

BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A.Optimalisasi Pelayanan Dalam Pembuatan SIM C di Satlantas Kepolisian Resort Kota Malang ... 48

1. Pelayanan Petugas Dalam Pembuatan SIM C ... 52

2. Kualitas Pelayanan Berkaitan Dengan Sedikit Banyaknya Petugas yang Melayani Serta Fasilitas Pendukung ... 57

3. Syarat-Syarat Pembuatan SIM C ... 63

4. Waktu dan Biaya yang di Butuhkan Dalam Pembuatan SIM C ... 69

B. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Optimalisasi Pelayanan SIM C ... 75

1. Kondisi SDM Pemohon yang Kurang Mendapatkan Informasi ... 77

2. Kondisi Sarana dan Prasarana dalam Pembuatan SIM C ... 81

BAB V. PENUTUP A.Kesimpulan ... 88

B. Saran ... 91

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Data pembuatan SIM dari tahun 2010-2014 ... 49

Tabel 2 : Waktu yang Dibutuhkan dalam Pembuatan SIM C ... 70

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Kerangka Pikir Pelayanan Prima ... 29

Gambar 2: Mekanisme Pembuatan SIM Baru dan Peningkatan Golongan ... 31

Gambar 3: Logo Kota Malang ... 34

Gambar 4:Struktur Organisasi Satlantas Kepolisian Resort Kota Malang ... 41

Gambar 5: Data Grafik Pembuatan SIM C dari tahun 2010-2014 ... 50

Gambar 6: Peserta Saat Mengambil Nomor Antrian ... 64

Gambar 7: Peserta Saat Mengisi Formulir Pendaftaran ... 64

Gambar 8: Peserta Saat Mengikuti Ujian Teori ... 65

Gambar 9: Peserta Saat Mengikuti Ujian Praktek ... 65

Gambar 10: Peserta Saat mengantri Proses Foto dan Melengkapi Identitas ... 66

Gambar 11: Peserta Mengambil SIM C yang Telah Selesai ... 66

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Agus Kurniawan, Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan, dan

Implementasi, Jakarta, Bumi Aksara, 2006.

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta, Gajah Mada

University Press, 2003.

Hardiyansyah, Kualitas Pelayanan Publik, Gava Media, Yogyakarta 2011

Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya,

2002.

Lijan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik “Teori,Kebijakan, dan

Implementasi”, Jakarta Bumi Aksara, 2006.

Moenir, Has, Manajemen Pelayanan di Indonesia, Jakarta, PT Bumi Aksara,

2002.

Muwafik Saleh, Publik Service Communication, Malang, UMM Press, 2010.

Ratminto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan, Yogyakarta, Pustaka

Pelajar, 2007.

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta, Rajawali Press, 1992.

Siagian,sondang p, Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, Jakarta, Rineka Cipta,

2001.

Surahmad Winaryo, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung, Gramedi Pustaka

(16)

Surjadi, Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik, Malang, Refika Aditama, 2009.

Usman DKK, Metodologi Penelitian Soial, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2004.

Sumber Lain:

Administrasidanmanajemen. Pengertian tujuan dan manfaat pelayanan.

(20 November 2015). Dalam,

http://administrasidanmanajemen.blogspot.com/2009/01/pengertian-tujuan-dan-manfaat-pelayanan.html

Blog Yusfi Membaca.com, Definisi Pelayanan. (26 November 2014)

Dalam, http://BlogYusfi Membaca.com/27 /01/2013/ DefinisiPelayanan

Gudang makalah. Skripsi kualitas pelayanan di kantor. (20 november 2015).

Dalam

http://gudangmakalah.blogspot.com/2012/03/skripsi-kualitas-pelayanan-di-kantor.html

Hendri Setiawan, karya ilmiah, 2009. (24 November 2014)

Dalam, http://karya- ilmiah.um.ac.id /index.php/PPKN/article/view/1296

Wikipedia. Surat Izin Mengemudi. (20 november 2015).

Dalam, http://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Izin_Mengemudi

Wikipedia. Deskripsi Wilayah Kota MALANG. (09 Februari 2015).

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala

bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang

pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi

Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara

atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan

masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Undang-Undang Dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa negara

wajib melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan

dasarnya dalam rangka pelayanan umum dan meningkatkan kesejateraan

masyarakat. Penyelenggara pelayanan publik memiliki tugas untuk melayani dan

mengatur masyarakat, lebih menekankan kepada mendahulukan kepentingan

umum, mempermudah urusan publik, mempersingkat waktu proses pelaksanaan

urusan publik dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dalam berbagai sektor

pelayanan terutama yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan

dasar masyarakat.

Dalam konteks good governance, pelayanan publik merupakan gerbang

utama reformasi birokrasi instansi karena pelayanan publik adalah ruang dimana

masyarakat dan aparatur negara berinteraksi secara langsung dengan masyarakat.

(18)

2 kepentingan publik karena akan terpantau secara transparan kebijakan, prosedur

dan perilaku yang menyimpang. Paradigma pelayanan publik berkembang dari

pelayanan yang sifatnya sentralistik ke pelayanan yang lebih memberikan fokus

pada pengelolaan yang berorientasi kepuasan pelanggan. Hakikat pelayanan

publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan

perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat.1

Kepolisian Republik Indonesia disini merupakan bagian fungsi

pemerintahan Negara di bidang pemeliharaan dan keamanan, ketertiban

masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayom, dan pelayanan pada

masyarakat. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa, polisi sangatlah lekat

dengan pelayanan publik. Penerbitan administrasi lalu lintas pelayanan Surat Izin

Mengemudi (SIM), pelayan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), pelayan

Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), dan pengaduan kehilangan,

kecelakaan, kematian, keramaian dan lainnya adalah bentuk pelayanan dari

instansi Kepolisian terhadap masyarakat.

Pelayanan Pembuatan SIM C merupakan pelayanan publik yang di

butuhkan oleh masyarakat, karena dikota Malang sendiri banyak terdapat

kendaraan bermotor dengan berbagai macam bentuk, dari kendaraan roda 2

sampai kendaraan berat. Dengan demikian masyarakat yang memiliki kendaraan

bermotor khususnya kendaraan roda 2 wajib memiliki Surat Ijin Mengemudi

(SIM). SIM C adalah Surat Ijin Mengemudi untuk Sepeda Motor, yang harus

wajib di miliki oleh semua pengendara sepeda motor. Di Indonesia, Surat Izin

1

(19)

3 Mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh

Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat

jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan

kendaraan bermotor. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di

Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan

Bermotor yang dikemudikan (Pasal 77 ayat (1) UU No.22 Tahun 2009).

Dalam pemberian sebuah SIM C baru kantor Satlantas benar-benar

menjalankan dan melakasanakan prosedur dan tahapan pembuatan SIM C dengan

kualitas pelayanan yang baik kepada masyarakat. Polres kota Malang memiliki

kebijakan untuk meningkatan pelayanan pembuatan SIM C di antaranya adalah

Pembaharuan terhadap sarana dan prasarana/ infrastruktur juga merupakan

kebijakan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pengadaan sistem berbasis

komputer yang baru pada bagian pendaftaran dan uji teori serta pengadaan AC di

ruangan petugas bertujuan agar petugas yang melayani bisa maksimal dan lebih

cepat dalam pelayanan pemberian pelayanan kepada masyarakat. Kemudian

Memberikan keringanan prosedur yang diberikan terhadap pemohon SIM C yang

buta huruf, yang diakibatkan pendidikan yang rendah. Hal ini dibuktikan dengan

pemberian kesempatan kepada masyarakat pemohon SIM C untuk dapat belajar

membaca selama 2 bulan. Ini dilakukan agar masyarakat dapat memiliki SIM C

secara mudah mengingat ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan roda dua

yang sangat besar. Berikutnya Pelaksanaan program SIM keliling kepada

masyarakat pemohon, bertujuan agar mempermudah masyarakat dalam

(20)

4 rumahnya jauh dari instansi. Ada juga pensosialisasian program-program Instansi

unit SIM Polres Malang, hal ini dibuktikan dengan dilakukannya sosialisasi di

sekolah-sekolah dan instansi lain bertujuan untuk mengenalkan kepada

masyarakat tentang informasi yang akan diberikan instansi. Kemudian yang

terakhir adalah evaluasi terhadap kinerja petugas, dibuktikan dengan evaluasi

yang dilaksanakan tiap 2-6 bulan agar dapat diketahui kekurangan dan kelebihan

dari petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk memberikan sanksi dan

penghargaan (reward and punishment) kepada petugas yang melanggar atau

berprestasi.2

Alasan peningkatan pelayanan pembuatan SIM C di Polres Malang yakni

masyarakat pemohon SIM C menuntut untuk mendapatkan pelayanan yang

mudah dan tidak berbelit-belit, dengan demikian secara moral instansi memiliki

tanggung jawab untuk menyelenggarakan pelayanan publik yang baik. Faktor

instansi, yakni memulihkan citra Instansi unit SIM Polres Malang bahwa instansi

tidaklah menyelengarakan pelayanan yang berbelit-belit seperti anggapan

masyarakat akan tetapi telah melakukan perbaikan dengan pemberian pelayanan

yang maksimal dan bersahabat. Faktor Pendukung peningkatan pelayanan

pembuatan SIM C di Polres Malang, adalah petugas berkualitas hal ini dibuktikan

dengan lamanya masa kerja mereka dan seringnya mereka mengikuti

seminar-seminar dan pendidikan tentang pelayanan publik.

Faktor penghambat peningkatan pelayanan pembuatan SIM C di Polres

Malang yakni, SDM pemohon yang kurang mendapatkan informasi dan

2

(21)

5 menyebabkan masyarakat kurang bisa menyerap informasi yang diberikan

petugas, pemohon berulangkali menanyakan cara atau proses pembuatan

pembuatan SIM C kepada petugas. Ini menyebabkan petugas dalam memberikan

pelayanan kepada pemohon SIM C lainnya menjadi terganggu. Selain itu, faktor

penghambat peningkatan pelayanan pembuatan SIM C adalah sarana yang kurang

memadai. Hal ini dibuktikan dengan tempat tes kesehatan dan tempat uji praktik

yang terpisah dari instansi, sehingga waktu yang dibutuhkan pemohon untuk

mengurus SIM C menjadi lama. Pelanggaran terhadap prosedur pembuatan SIM C

juga merupakan faktor penghambat peningkatan pelayanan pembuatan SIM C.

Hal ini dibuktikan dengan adanya pemohon yang mengambil jalan pintas, yaitu

menggunakan jasa calo, Semua itu di lakukan untuk menghindari peraturan yang

berbelit-belit dan menghindari antri dengan pemohon pembuat SIM C yang lain.

Tidak semua masyarakat paham atau sabar untuk urusan pembuatan SIM ini,

sehingga sebagian dari mereka rela mengeluarkan rupiah lebih dari yang telah

ditentukan oleh Polres hanya untuk SIM kilat. Kemudian adanya masyarakat yang

masih dibawah umur 17 tahun tetapi memiliki SIM C, di dalam peraturan dan

syarat pembuatan SIM C dijelaskan bahwa masyarakat yang wajib memiliki SIM

C harus berusia diatas 17 tahun. Hal ini tidak lepas dari campur tangan dari

petugas pelayanan SIM, karna jika tidak ada campur tangan dari petugas maka

tidak mungkin terbit SIM C untuk masyarakat yang masih dibawah umur. Karena

yang bertanggung jawab dalam penerbitan SIM C adalah petugas kepolisian dari

(22)

6 Dengan adanya masalah tersebut maka mengoptimalkan pelayanan

pembuatan SIM C sangat penting, karena dapat mewujudkan pelayanan yang baik

untuk masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu mngeluarkan uang lebih untuk

pembuatan SIM C dengan menggunakan jasa calo, sehingga masyarakat bisa

mengikuti peraturan dan syarat-syarat yg berlaku. Dengan demikian, yang

menjadi fokus utama dalam penelitian ini adalah optimalisasi pelayanan SIM C,

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk lebih jauh meneliti, menganalisa dan

mengetahui lebih dekat tentang hal tersebut, sehingga peneliti dapat mengangkat

permasalahan tersebut tentang “Optimalisasi Pelayanan Pembuatan SIM C di

Satlantas Kepolisian Resort Kota Malang”

B.Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian, oleh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas maka dalam

penelitian ini penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana optimalisasi pelayanan pembuatan SIM C di Satlantas Kepolisian

resort kota Malang?

2. Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam optimalisasi

pelayanan SIM C di Satlantas kepolisian resort kota Malang?

C. Tujuan Penelitian

Dilakukannya suatu penelitian bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu, oleh karena itu, berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas maka

(23)

7

1. Untuk mengetahui optimalisasi pelayanan pembuatan SIM C di Satlantas

kepolisian resort kota Malang.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam

optimalisasi pelayanan SIM C di Satlantas kepolisian resort kota malang.

D. Manfaat Penelitian

Setelah mengetahui rumusan masalah dan tujuan yang telah diuraikan di

atas, diharapkan mampu memberikan manfaat-manfaat bagi pihak tertentu sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan, bahan evaluasi atau referensi

bagi Pemerintah dan Polres kota malang dalam meningkatkan pelayanan

pembuatan SIM C, tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan

pentingnya memiliki SIM C dalam berkendara.

2. Manfaat Praktis

Untuk memberikan informasi dan masukan kepada pembaca tentang

pentingnya meningkatkan pelayanan pembuatan SIM C dan dapat memberikan

kontribusi pemikiran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan

disiplin dalam memberikan pelayanan publik.

E.Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang

dirumuskan atas dasar generelisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan,

(24)

8 memperhatikan tema penelitian, maka dapat ditemukan beberapa konsep yang

perlu didefinisikan dengantujuan agar peneliti dan pembaca memiliki persepsi

atau pemahaman yang sama.

Untuk memperjelas indikator-indikator penelitian, maka peneliti memberikan

definisi konseptual sebagai berikut:

1. Optimalisasi Pelayanan

Optimalisasi berasal dari kata optimal yang berarti terbaik, jadi

optimalisasi adalah proses pencapaian suatu pekerjaan dengan hasil dan

keuntungan yang besar tanpa harus mengurangi mutu dan kualitas dari suatu

pekerjaan. Secara umum pelayanan dapat diartikan dengan melakukan perbuatan

yang hasilnya ditujukan untuk kepentingan orang lain, baik perorangan, maupun

kelompok atau masyarakat.3 Menurut Keputusan Menteri Negara Aparatur Negara

No. 63 Tahun 2003 disebutkan bahwa Pelayanan adalah Segala bentuk kegiatan

pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan di

lingkungan badan usaha milik negara/daerah dalam bentuk barang atau jasa dalam

rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Menurut Gronroos (dalam Ratminto, 2005:2): Pelayanan adalah suatu

aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat

diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antar konsumen dengan

karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh organisasi pemberi pelayanan

yang dimaksudnya untuk memecahkan untuk memecahkan permasalahan

3

(25)

9

konsumen atau pelanggan. Selain itu ada pelayanan prima (excellent service) yang

dapat diartikan sebagai suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan

dan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu

pelayanan yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar

kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan

pelanggan/masyarakat.

Optimalisasi pelayanan sangat penting karena mengimplementasikan

aturan antara penyelenggara pelayanan publik (dinas, kecamatan, kepolisian dan

instansi publik lainya) dengan masyarakat, disisi lain masyarakat bisa melakukan

evaluasi dan juga memberikan saran perbaikan.

2. Pembuatan SIM C

Surat Ijin Mengemudi adalah tanda bukti legitimasi kompetensi, alat

kontrol dan data forensik Kepolisian bagi seseorang yang telah lulus uji

pengetahuan, kemampuan dan keterampilan untuk mengemudikan kendaraan

bermotor di jalan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan berdasarkan

Undang-Undang Lalu Lintas. Berdasarkan Pasal 80 UU No. 22 Tahun 2009 SIM

C merupakan Surat Izin Mengemudi untuk mengemudikan Sepeda Motor. Setiap

orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat

Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan

Pasal 77 ayat 1 UU No.22 Tahun 2009. Kemudian Satuan Penyelenggara

Administrasi SIM yang selanjutnya disebut Satpas adalah unsur pelaksana Polri di

bidang Lalu Lintas yang bertugas memberikan pelayanan pembuatan SIM yang

(26)

10 Dalam membuat SIM C pemohon harus melakukan persiapan dengan

belajar materi tentang tata aturan berkendara dan rambu-rambu lalu lintas agar

lulus ujian SIM C terutama didalam ujian teori. Selain itu, juga siapkan

persyaratan administrasi seperti fotocopy KTP, alat tulis dalam ujian, dan biaya

administrasi Kemudian pastikan jika tubuh dalam kondisi sehat. Hal ini karena

sebelum masuk dalam rahap ujian teori dan praktik, para peserta ujian SIM C

diharuskan untuk lulus dalam tahap tes kesehatan yang meliputi tes penglihatan,

tekanan darah, dan sebagainya.

3. Satlantas Kepolisian Resor Kota Malang

Satuan lalu lintas (Satlantas) adalah unsur pelaksana yang bertugas

menyelenggarakan tugas kepolisian mencakup penjagaan, pengaturan,

pengawalan, patroli, pendidikan masyarakat dan rekayasa lalu lintas. Selain itu,

Satlantas juga menjalankan kegiatan rutin seperti: registrasi dan identifikasi

pengemudi kendaraan bermotor, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan

hukum dalam bidang lalu lintas. Kemudian kepolisian Resor adalah struktur

komando kepolisian republik indonesia didaerah kabupaten/kota. Satlantas

kepolisian resor kota malang merupakan salah satu organisasi yang bergerak

dalam bidang jasa pelayanan publik, salah satunya dalam pembuatan SIM C untuk

masyarakat yang mengendarai kendaraan bermotor.

F. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, untuk memberi kemudahan bagi peneliti untuk

melakukan penelitian diperlukan suatu operasinal yang dimaksud untuk

(27)

11 unsur yang mengukur suatu variabel atau petunjuk pelaksanaan suatu penelitian.

Variabel ialah sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai.4 Definisi Operasional

merupakan suatu unsur yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu

variabel. Untuk menilai variabel dapat dilihat melalui indikator yang ada. Adapun

indikator penelitian ini adalah:

1. Optimalisasi pelayanan dalam pembuatan SIM C di Satlantas Kepolisian

Resort Kota Malang

a. Pelayanan petugas dalam pembuatan SIM C disatlantas

b. Kualitas pelayanan berkaitan dengan sedikit banyaknya petugas yang melayani

serta fasilitas pendukung

c. Syarat-syarat pembuatan SIM C

d. Waktu dan biaya yang di butuhkan dalam pembuatan SIM C

2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam optimalisasi pelayanan SIM C

a. Kondisi SDM pemohon yang kurang mendapatkan informasi

b. Kondisi sarana dan prasarana dalam pembuatan SIM C

G. Metode Penelitian

Dalam ilmu politik, penelitian menjadi hal yang sangat berpengaruh untuk

menghasilkan teori-teori baru atau perspektif baru, maka dari itu

penelitian-penelitian harus berimbang dengan upaya-upaya praktis, karena hasil penelitian-penelitian

adalah pedoman yang baik untuk melakukan langkah-langkah praktis. Metode

4

(28)

12 penelitian ilmiah digunakan untuk meneliti secara sistematis apa yang akan

diteliti. Metode penelitian memberikan gambaran masalah yang terjadi dilapangan

dengan dikumpulkannya data-data maupun penunjang alat untuk memperkuat

argumentasi penulis. Metode dalam suatu penelitian merupakan upaya agar

penelitian tidak diragukan bobot kualitasnya dan dapat dipertanggungjawabkan

validitasnya secara ilmiah.

1. Jenis Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode penelitian deskriptif. pengertian penelitian deskriptif ialah

salah satu cara penelitian dengan menggambarkan serta menginterpretasi suatu

objek sesuai dengan kenyataan yang ada, tanpa dilebih-lebihkan.5

2. Sumber Data

Sumber data adalah sumber-sumber yang dimungkinkan seorang penliti

mendapatkan sejumlah informasi atau data-data yang dibutukan dalam sebuah

penelitian. Kemudian sumber data, bila digolongkan menurut asal sumbernya,

data dapat dibagi menjadi dua:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapatkan dari narasumber secara langsung

dan mengerti tentang kejadian yang ingin diteliti. Data primer digunakan

sebagai informasi penunjang penelitian supaya bisa memperkuat data informasi

penulis dalam menyusun dasar penelitian.

5

(29)

13

b. Data Sekunder

Data sekunder digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam

rangka mencapai tujuan penelitian. Jenis data sekunder buku, artikel, arsip,

perundangan dan koran.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan suatu penelitian, hal terpenting lainnya harus adanya

teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan merupakan proses untuk

menghimpun data yang diperhatikan serta dapat memberikan gambaran aspek

yang akan diteliti, data yang terpilih tergantung dari data yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini ada 3 jenis yaitu:

a. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data secara mendalam.

Informan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber yang

berkualitas yang dapat memperkuat tujuan penelitian. Tujuan dari wawancara

ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak

yang diwawancara diminta pendapat dan ide-idenya.6 Dari wawancara juga,

data yang diperoleh terdiri dari kutipan langsung dari orang-orang tentang

pengalaman, pendapat, perasaan, dan pengetahuannya. Wawancara nantinya

ditujukan kepada pihak yang sesuai dengan daftar pada subjek penelitian yaitu

Kasat Lantas Polres kota Malang dan pemohon SIM C.

6

(30)

14

b. Observasi

Observasi dan pencatatan terhadap objek penelitian. Oservasi adalah cara

pengambilan data yang digunakan peneliti dengan melakukan pengamatan

secara sistematis terhadap data yang berkaitan dengan objek penelitian tanpa

ada alat bantu pengumpulan data lain.7 Data yang didapat melalui observasi

terdiri dari pemberian rinci tentang kegiatan, perilaku, tindakan orang-orang,

serta juga keseluruhan kemungkinan interaksi interpersonal, dan proses

penataan yang merupakan bagian dari pengalaman manusia yang dapat

diamati. Dalam hal ini, peneliti mengamati secara langsung kejadian-kejadian

di tempat penelitian.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi adalah penelaahan

terhadap dokumen tertulis. Data yang diperoleh dari metode ini berupa

cuplikan, kutipan, terbitan dan laporan resmi, buku harian pribadi dan jawaban

terbuka terhadap kuesioner dan survey. Teknik dokumentasi nantinya bisa

menjadi penguat data-data yang diperoleh dari penelitian ini.

4. Subyek Penelitian

Dalam proses penelitian, Subyek penelitian juga menjadi sesuatu yang

penting, subjek penelitian merupakan orang atau benda atau situasi sosial yang

akan diteliti. Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel

dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek

yang digunakan dalam penelitian. Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti

7

(31)

15 harus cermat memilih subjek penelitian agar hasil dari subjek ini dapat menjadi

bahan yang berguna untuk hasil penelitian.8 Adapun subjek dalam penelitian ini 3

pegawai satlantas Kepolisian Resort Kota Malang dan 4 pemohon SIM C.

5. Lokasi Penelitian

Hal terpenting lainnya dalam penelitian adalah adanya lokasi penelitian.

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan, penentuan lokasi

penelitian juga akan memberi pengaruh positif terhadap penelitian yang akan

dicapai termasuk pula dalam pengumpulan data hasil penelitian. Dengan adanya

lokasi penelitian ini, akan memberikan dukungan yang optimal bagi pengumpulan

data. Adapun lokasi dari penelitian ini adalah kantor Polres kota Malang bagian

Unit SIM

6. Analisis Data

Dalam proses analisa data, diperlukan teknik-teknik atau metode tertentu.

Proses analisis data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai

sumber baik dari sumber primer maupun sekunder. Pada dasarnya, tujuan dari

analisa data didalam suatu penelitian ialah untuk menggambarkan fakta tentang

hasil penelitian sehingga menjadi data yang mempunyai makna serta mudah

dipahami dan diinterprestasikan.9 Dalam analisis data terdapat 3 proses yang

dilakukan untuk dapat menghasilkan analisis yang sempurna yaitu:

1. Reduksi Data

8

Sanapiah Faisal, 1992, Format-Format Penelitian Sosial, Rajawali Press, Jakarta, hal.109.

9

(32)

16 Reduksi data merupakan komponen yang utama dalam analisis data yang

mana pada tahap awal reduksi data penulis memfokuskan masalah, menseleksi

data, dan menyederhanakan. Reduksi data juga merupakan tahap untuk

mencatat atau meghasilkan catatan lapangan dalam bentuk laporan yang rinci

dengan memberi kode atau label agar datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Penyajian Data

Penyajian data juga merupakan proses mengumpulkan, memilah-milah,

mengklarifikasikan atau membuat ikhtisar atau indeks. Dalam sajian data yang

perlu dilakukan yaitu menyusun informasi dengan cara tertentu sehingga

memungkinkan penarikan kesimpulan atau pengambilan data ini membantu

untuk memahami peristiwa yang terjadi dan mengarah pada analisis atau

tindakan yang lebih lanjut berdasarkan pemahaman. Dalam hal ini, peneliti

mengklarifikasikan data, yaitu menyeleksi data yang dari berbagai sumber

(subjek penelitian) apakah semua data yang ditemukan dapat sesuai dan

memiliki kesamaan.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan atau pervikasi merupakan tahap akhir dari analisis

data sebagai langkah terakhir yang meliputi pemberian makna dari berbagai

data yang telah didapatkan lalu disajikan dalam penyajian data dengan cara

logis dan metodologi konfigurasi. Tahap penarikan kesimpulan ini adalah tahap

dimana penulis berusaha untuk membuat data agar menemukan pola dan

hubungan serta membuat temuan umum dan pada akhirnya membuat

Referensi

Dokumen terkait

Menurut masyarakat sikap dan prilaku petugas polisi/pegawai sudah bagus dalam memberikan pelayanan khususnya pembuatan SIM C dimana para petugas dengan ramah dan sopan

Hasil penelitian dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif menujukkan bahwa Terlihat efektif dari pelayanan sumber daya dilihat dari kemampuan petugas dalam

Penyelengaraan pelayanan perpanjangan SIM yang diberikan oleh unit Pelayanan SIM keliling Satlantas Polrestabes Surabaya hanya satu unsur yang mendapat penilaian

Terdapat 100 Pemohon SIM yang menjadi reponden diketahui analisis kualitas pelayanan One Gate System terhadap pengurusan SIM di Satlantas Polres Gresik berdasarkan

Prosedur pelayanan administrasi dalam pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) C di Kantor Satuan Lalu Lintas Kota Samarinda adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan

Pencapaian hasil pelayanan Satlantas Polresta Pekanbaru didasarkan sejauh mana kinerja pegawai Satlantas Polresta Pekanbaru dalam memberikan pelayanan terhadap

Hasil penelitian dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif menujukkan bahwa Terlihat efektif dari pelayanan sumber daya dilihat dari kemampuan petugas dalam

Meskipun tahapan telah dilalui, namun temuan penelitian menunjukkan bahwa Inovasi SIM perpanjangan melalui SIM BOOKING di Satlantas Polres Kudus mengalami keluasan cakupan