• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CITRA MEREK PRODUK PRIVATE LABEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA GIANT EKSPRES DI BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CITRA MEREK PRODUK PRIVATE LABEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA GIANT EKSPRES DI BANDAR LAMPUNG"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

PENGARUH CITRA MEREK PRODUK PRIVATE LABEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA GIANT EKSPRES DI

BANDAR LAMPUNG

Oleh

Marudut Willy Pratama S

Semakin banyaknya perusahaan ritel di Bandarlampung yang berdiri, memacu para pengusaha di bidang ini untuk memaksimalkan dalam

mempertahankan atau meningkatkan perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Keberagaman latar belakang konsumennya menjadikan ritel bisnis modern cukup ramai pengunjung. Salah satu ritel bisnis modern yaitu Giant Ekspres Bandar Lampung.

Masalah dalam penelitian ini adalah bahwa apakah faktor-faktor di dalam citra merek menentukan keputusan pembelian konsumen terhadap produk private label. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor di dalam variable citra merek yang menentukan keputusan pembelian konsumen pada pembelian yang akan dating pada produk private label dan mengetahui faktor yang paling dominan dalam menentukan keputusan pembelian produk private label.

Metode analisis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS dengan melakukan Uji Analisis Regresi Berganda dan statistic Uji t. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Giant Ekspres Bandar Lampung yang tidak diketahui jumlah pastinya dan pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan metode

(2)

ii

Penelitian ini mengaplikasikan model penelitian empiris dengan pendekatan survey dan dilihat dari sudut pandang sifat yang dihimpunnya, penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Variabel pada penelitian ini terdiri dari variable citra merek (X) dengan sub variable asosiasi merek (X1) dengan dua indikator, variable asosiasi produk (X2) dengan empat indikator, variable asosiasi pelayanan (X3) dengan empat indikator, variable reputasi perusahaan (X4) dengan enam indicator dan variable keputusan pembelian konsumen (Y) dengan empat indikator. Seluruh indicator dirumuskan menjadi kuisioner penelitian dalam bentuk pertanyaan dan menggunakan skala Likert dengan level 5 pilihan.

Berdasarkan pada hasil perhitungan analisis regresi linier berganda, didapat nilai R Square = 0,786. Hal ini berarti, indicator variabel X (citramerek) yang

meliputi asosiasi merek, asosiasi produk, asosiasi pelayanan, dan reputasi perusahaan berperan dalam mempengaruhi setiap variabel Y (keputusan pembelian konsumen) sebesar 78,6% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdapat pada penelitian. Hasil uji t menunjukan bahwa semua nilai t hitung > t table sehingga secara parsial citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen.Peneliti dapat menyimpulkan bahwa hipotesis pada penelitian ini yang berbunyi “citramerek yang meliputi asosiasi merek, asosiasi produk, asosiasi pelayanan, dan asosiasi reputasi perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Giant Ekspres Bandar Lampung.”dapat diterima atau terbukti dalam penelitian ini.

(3)

PENGARUH CITRA MEREK PRODUK PRIVATE LABEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA GIANT EKSPRES

DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

Marudut Willy Pratama S

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandarlampung, pada tanggal 28 Februari

1992, sebagai anak pertama, putra dari pasangan Bapak Sihar Sidabalok dan Ibu

Elvina Sagala, S.Pd. Penulis mempunyai dua orang saudara kandung yang bernama

Dewi Shinta Sidabalok dan Tiar Septrin Sidabalok.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) Fransiskus Xaverius Tanjung

Karang, Bandarlampung pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 19 Bandarlampung pada tahun 2007, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri

9 Bandarlampung pada tahun 2010.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2010, melalui jalur UM (Ujian Mandiri).

Selama menjalani perkuliahan penulis pernah menjadi anggota aktif di organisasi

(8)

PERSEMBAHAN

“Untuk Tuhan Yesus Kristus, Juru Selamatku yang Membuatku Bisa

Menyelesaikan Skripsi Ini”

“Untuk Orang Tua Tercinta dan Orang-orang tersayang”

(9)

MOTO

“Tuhan telah mendengar permohonanku, Tuhan menerima doaku”

(Mazmur 6:9)

“Get out from your comfort zone, just try to love the discomfort, because the wild world is always waiting you”

(Penulis)

“Sukses bukanlah kebetulan. Sukses itu kerja keras, kegigihan, pengorbanan, dan yang paling penting, cintailah apa yang kamu lakukan dan atau belajar untuk

(10)

SANWACANA

Puji Tuhan, penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Citra Merek Produk Private

Label Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Giant Ekspres Di

Bandarlampung” sebagai satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Lampung dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis berharap, karya yang merupakan wujud dari kerja keras, doa, dan

pemikiran maksimal serta didukung dengan bantuan dan keterlibatan berbagai

pihak ini akan bermanfaat dikemudian hari. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si.selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Ibu Dina Safitri, S.E.,M.Si. selaku pembimbing akademi, atas

kesediaannya dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran

(11)

5. Ibu Dr. Hj. Mahrinasari MS, S.E., M.Sc. selaku dosen pembimbing utama, atas

kesediaannya untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Mudji Rachmat Ramelan, S.E., M.B.A. selaku dosen pendamping, atas

kesediaannya dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran

dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Rinaldi Bursan, S.E., M.Si. selaku penguji utama pada ujian

skripsi atas kesediaannya dalam memberikan pengarahan, pengetahuan, kritik,

dan saran yang telah disampaikan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

yang telah membagikan pengetahuan dan pengalamannya kepada penulis.

9. Seluruh staf di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

10. Para pegawai dan staf Giant Ekspres serta responden. Terimakasih atas

Kebaikan dan bantuannya dalam penulisan skripsi ini.

11. Orang tua tercinta, Bapak Sihar Halomoan Sidabalok, dan Ibu Elvina Sagala,

S.Pd yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

12. Adik penulis, Dewi Shinta Sidabalok dan Tiar Septrin Sidabalok yang member

semangat dan dukungan.

13. Untuk teman-teman kuliah penulis, Jeremia, Andi, Anita, Gede, Ciko, Tejo,

Felix, Fadil, Deak, Andri Arizki, Yohanes, Daniel, Fedrik, Kadek, Beni, Johanes,

(12)

14. Teman-teman Manajemen Sukses 2010 yang lain terimakasih atas bantuan,

dukungan, motivasi dan kebersamaan selama ini.

15. Saudara dan teman-teman, Ramos Sianturi, Victor Tambunan, Richo

Tumanggor, Adven Sihite, (Alm). Ria br. Sihite, Jean Bernard Sagala, Dika

Sagala, Andi Steven Hutapea, Rahmat, Riky, terimakasih atas doa dan dukungan

kalian.

16. Teman-teman KKN Desa Tunggul Pawenang Kec. Adiluwih, Pringsewu, Syahid,

Muammar, Oji, Mizan, Ate, Azizi, Uun, Tari, Meta, Meri, Tiara (monic), Tiara

(nenek), senang bisa KKN bersama kalian.

17. Pihak-pihak lain yang membantu dalam proses pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi masih belum sempurna, namun ada harapan

semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua. Amin.

Bandar Lampung, 25 Februari 2015 Penulis

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran ... 9

2.1.1 Manajemen Pemasaran ... 10

2.2 Citra Merek ... 10

2.3 Keputusan Pembelian ... 15

2.4 Penelitian Terdahulu ... 16

2.4.1 Kerangka Pemikiran ... 17

2.4.2 Hipotesis ... 21

III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 22

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 22

3.3 Populasi dan Sampel ... 23

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 25

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 26

3.5.1 Variabel Penelitian ... 26

3.5.2 Definisi Operasional ... 26

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

3.6.1 Uji Validitas ... 28

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 30

3.7 Teknik Analisis Data ... 30

3.7.1 Analisis Kualitatif ... 31

(14)

3.7.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda………. ... 32 3.7.2.2 Uji t……… ... 33

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Responden………. 34

4.2 Pelaksanaan Survei……… ... 40 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas……….. 40

4.3.1 Uji Validitas Dengan Analisis Faktor Variabel………. 40

4.3.2 Uji Reliabilitas……….. ... 42

4.4 Tabulasi Hasil Respon……… 43

4.5 Hasil Analisis………. 52 4.5.1 Hasil Uji Parsial Pada Keputusan Pembelian………… 54

4.6 Pembahasan……… 55

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………. 58

5.2 Saran……… 59

(15)

iii

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1.1 Perbandingan Harga Produk Private Label dengan

Produk Sejenis Di Giant Ekspres September 2014 ... 5

1.2 Daftar Perusahaan Ritel yang Menjual Produk Private Label ... 6

2.1 Rekapitulasi hasil penelitian terdahulu ... 16

3.1 Definisi Operasional... 26

3.2 Rentang Skor……….. 31

4.1 Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin Responden ... 34

4.2 Persentase Berdasarkan Usia Responden ... 35

4.3 Persentase Berdasarkan Pekerjaan Responden ... 36

4.4 Persentase Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden ... 37

4.5 Persentase Berdasarkan Pendapatan per Bulan Responden ... 38

4.6 Persentase Berdasarkan Jumlah Kunjungan per Bulan…………. 39

4.7 Hasil Uji Validitas……….. 41

4.8 Hasil Uji Reliabilitas……….………. 42

4.9 Hasil Jawaban Responden Tentang Asosiasi Merek (X1)………. 44

4.10 Hasil Jawaban Responden Tentang Asosiasi Produk (X2)……… 45

4.11 Hasil Jawaban Responden Tentang Asosiasi Pelayanan (X3)…… 46

4.12 Hasil Jawaban Responden Tentang Asosiasi Reputasi Perusahaan (X4)…... …… 48

(16)

iv

4.14 Hasil Jawaban Responden Tentang Keputusan Pembelian……… 51

4.15 Hasil Analisis Determinasi (R2) Keputusan Pembelian…………. 52

4.16 Hasil Regresi Linier Berganda... 53

(17)

iv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin banyaknya perusahaan ritel di Bandarlampung yang berdiri, memacu

para pengusaha di bidang ini untuk memaksimalkan dalam mempertahankan atau

meningkatkan perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya.

Dalam pemasaran tidak hanya cukup menciptakan produk yang baik, menetapkan

harga yang menarik, dan membuat produk tersedia bagi pelanggan, perusahaan

juga perlu mengkomunikasikan produk kepada para konsumennya.

Adapun perkembangan bisnis ritel di Indonesia akhir–akhir ini mengalami

pertumbuhan yang cukup pesat. Retailing adalah serangkaian kegiatan usaha

yang memberikan nilai tambah pada produk dan jasa yang dijual kepada

pelanggan untuk penggunaan pribadi atau keluarga (Levy, 2009). Terkadang

orang-orang berpikir bahwa retailing hanya penjualan produk di toko, namun

retailing juga mencakup penjualan jasa seperti praktek dokter, tukang cukur

rambut, dan tempat penyewaan DVD. Retail juga dapat berarti kegiatan usaha

yang menjual produk dan jasa secara langsung kepada konsumen tanpa melalui

perantara. Perusahaan membutuhkan jasa retailer karena retailer dapat

menciptakan nilai tambah dari barang dan jasa yang dibuat oleh perusahaan

tersebut. Mereka juga memfasilitasi distribusi barang dan jasa dari pabrik ke

(19)

2

Kegiatan ritel yang berkembang di Indonesia meliputi produk makanan, mebel,

elektronik, pakaian serta jasa. Konsep pemasaran ritel yang dapat diterapkan oleh

peritel dapat terwujud dalam beraneka ragam bentuk bisnis ritel, seperti

supermarket, general store dan format bisnis ritel lainnya.

Keputusan pembelian oleh konsumen biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor,

salah satunya adalah citra merek. Citra menurut Kotler dan Keller (2009:403)

citra adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang

tentang sebuah objek. Sedangkan citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang

dipegang oleh konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam

ingatan konsumen (Kotler dan Keller, 2009:406). Citra merek adalah sekumpulan

asosiasi merek yang terbentuk dibenak konsumen (Rangkuti, 2004:76).

Menurut Persson (2010), citra merek dapat dibagi menjadi 4 sub variabel, yaitu

asosiasi merek, asosiasi produk, asosiasi pelayanan, dan asosiasi reputasi

perusahaan. Asosiasi merek adalah sekumpulan ide atau gagasan konsumen

terhadap suatu merek atau gambaran mengenai suatu perusahaan tertentu.

Giant di Indonesia beroperasi di bawah bendera bisnis jaringan ritel raksasa, PT.

Hero Supermarket Tbk, yang telah mengadakan aliansi strategis dengan Dairy

Farm Internasional pada tahun 1999 dalam bentuk penyertaan saham langsung.

Kerjasama antara keduanya ditandai pula dengan bergabungnya beberapa

eksekutif Dairy Farm Internasional sebagai mitra untuk memperkuat jajaran

manajemen PT. Hero Supermarket Tbk.

Asosiasi produk adalah gambaran yang dimiliki konsumen terhadap suatu

produk. Giant dengan mottonya “Banyak Pilihan Harga Lebih Murah”

(20)

3

produk lokal dan etnik. Produk private label Giant mulai hadir di Indonesia tahun

2003 dengan menggunakan merek Giant. Produk-produk private label Giant telah

terdaftar di BPOM dan selalu melalui fase quality control secara reguler. Produk

private label hadir untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sensitif terhadap

harga akan produk yang berkualitas. Harga yang ditetapkan untuk produk private

label lebih murah dibandingkan produk bermerek nasional. Dengan adanya

produk private label diharapkan dapat menambah pilihan bagi konsumen yang

berbelanja.

Asosiasi pelayanan adalah sekumpulan gagasan atau ide konsumen terhadap

kualitas pelayanan perusahaan. Giant memberlakukan kebijakan yang

memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk mengembalikan produk private

label yang telah mereka beli jika merasa tidak puas atas kualitas produk tersebut.

Dengan operating philosophy“Garansi Harga Murah Setiap Hari”, Giant ingin

dikenal sebagai brand yang murah, terjangkau dan dapat dipercaya, dengan

memberikan nilai lebih dari harga yang dibayarkan.

Asosiasi reputasi perusahaan adalah nilai atau gagasan yang dimiliki oleh

konsumen terhadap kualitas, nilai, atau reputasi perusahaan. Giant pertama di

Lampung adalah Giant Supermarket Kartini Mall yang dibuka pada tanggal 28

November 2008. Giant Ekspres Pagar Alam adalah yang kedua di

Bandarlampung yang resmi beroperasi pada tanggal 30 Oktober 2012. Adanya

tambahan gerai Giant di Bandarlampung diharapkan mampu mempermudah

konsumen berbelanja. Produk-produk private label yang dijual di Giant 90%

adalah produk lokal yang dihasilkan oleh pemasok yang sebagian besar adalah

(21)

4

harus dipenuhi oleh pemasok dalam memproduksi produk private label. Standar

ini digunakan untuk menjaga kualitas dan reputasi perusahaan dalam persaingan

ritel modern yang ada di Bandarlampung.

Kesimpulannya, brand image (citra merek) merupakan gambaran atau kesan

yang ditimbulkan oleh suatu merek dalam benak pelanggan. Penempatan citra

merek dibenak konsumen harus dilakukan secara terus-menerus agar citra merek

yang tercipta tetap kuat dan dapat diterima secara positif. Ketika sebuah merek

memiliki citra yang kuat dan positif di benak konsumen maka merek tersebut

akan selalu diingat dan kemungkinan konsumen untuk membeli merek yang

bersangkutan sangat besar.

Citra merek produk tertentu diharapkan mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen pada pembelian di masa yang akan datang. Menurut Kotler dan

Armstrong (2014:172), keputusan pembelian adalah suatu kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang

ditawarkan.

Private label yang memiliki nama lain private brand dan store brand adalah

merek yang diciptakan dan dimiliki oleh penjual eceran barang dan jasa (Kotler

dan Armstrong, 2008:188). Perkembangan private label yang sangat pesat dapat

terlihat dari semakin banyaknya jenis produk private label yang dipasarkan.

Beberapa produk private label yang terdapat di Giant Ekspres antara lain adalah

snack, krimer, kecap, kapas, roti & kue, mi instan, air minum, dan masih banyak

lagi (Sumber: katalog Giant Ekspres Bandarlampung, September 2014). Menurut

hasil survey penulis dan keterangan dari pihak Giant Ekspres, produk mi instan

(22)

5

konsumen karena memiliki harga murah dan kualitas yang tidak kalah dengan

merek nasional lain.

Tabel 1.1 Perbandingan Harga Produk Private Label dengan Produk Sejenis Di Giant Ekspres September 2014

No. Jenis Produk Harga Produk

Private Label

Harga Produk Merek Lain

1. Sarden 155 gr Rp 5890,- Rp 6290,- (ABC)

2. Pembersih Lantai 800 Ml Rp 6990,- Rp 8190,- (SOS)

3. Cairan Pencuci Piring 800 Ml Rp 10.990,- Rp11.990,(Sunlight)

4. Sabun Mandi Cair 450 mL Rp 10.990,- Rp 14.490,- (Lux)

(23)

6

Beberapa perusahaan ritel modern di Bandarlampung yang menjual produk

private label ini dapat kita lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.2 Daftar Perusahaan Ritel Modern yang Menjual Produk Private Label di Bandarlampung

No. Ritel Modern Perusahaan Merek Produk Private Label

Contoh Produk

1. Hypermart PT. Matahari Putra

Prima

Value Plus Sabun cair bermerek

3. Indomaret PT. Indomarco

Prismatama

Indomaret Gula Pasir bermerek Indomaret.

4. Alfamart PT. Sumber Alfaria

Trijaya

Lestari Sentosa Tbk

1. Robinson

Sumber: Hasil Survei Penulis (Agustus - September 2014)

Kelima ritel modern tersebut saling bersaing merebut pasar dengan menawarkan

berbagai jenis produk yang sama, khususnya produk private label.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk meneliti dengan judul

PENGARUH CITRA MEREK PRODUK PRIVATE LABEL TERHADAP

(24)

7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada penjelasan pada latar belakang penelitian telah diketahui

bahwa masalah yang dihadapi oleh Giant Ekspres Bandarlampung adalah adanya

persaingan dalam usaha seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.2. Terdapat lima

perusahaan ritel modern yang menjual produk private label dan adanya

persaingan menuntut manajemen Giant Ekspres lebih memperhatikan kepuasan

pengunjungnya. Masalah lain yang dihadapi oleh Giant Ekspres adalah kualitas

produk dan pemahaman mengenai produk private label. Konsumen menilai

bahwa produk private label yang merupakan produk lokal dan berharga lebih

murah dari produk merek nasional lain, memiliki kualitas yang tidak sebaik

merek nasional atau bahkan memiliki kualitas buruk, sehingga konsumen

menjadi ragu untuk membeli dan mengkonsumsi produk bermerek private label.

Mengenai pemahaman private label, masih banyak konsumen yang kurang

memahami produk private label, baik dari segi kualitas, varian produk, ataupun

harga. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kurangnya sosialisasi atau

promosi mengenai produk private label. Penyebab lain adalah produk-produk

private label tidak diletakkan di satu tempat yang sama khusus private label,

melainkan diletakkan di tempat yang terpisah yang akhirnya menyulitkan

konsumen mendapatkan ataupun mengetahui produk private label tersebut.

Dari identifikasi masalah diatas maka dapat dirumuskan bahwa apakah

faktor-faktor di dalam citra merek menentukan keputusan pembelian konsumen terhadap

(25)

8

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui faktor-faktor didalam variabel citra merek yang menentukan

keputusan pembelian konsumen pada pembelian yang akan datang pada

produk private label.

2. Mengetahui faktor yang paling dominan dalam menentukan keputusan

pembelian produk private label.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan:

a. Bagi Manajemen Perusahaan

Menjadi bahan masukan untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang

menentukan keputusan pembelian konsumen terhadap produk private label

mereka.

b. Bagi Penulis

Mengaplikasikan teori yang sudah didapat dengan kenyataan di lapangan

(26)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran.

Pemasaran merupakan sebuah aktivitas bisnis yang berhubungan dengan konsumen

yang lebih dari sekedar fungsi dari bisnis. Mungkin, pengertian paling sederhana dari

pemasaran adalah mengatur hubungan konsumen yang menguntungkan. Dua tujuan

utama dan umum dari pemasaran adalah menarik konsumen-konsumen baru dengan

menawarkan nilai-nilai superior dan untuk menjaga serta menumbuhkan hubungan

dengan konsumen yang ada saat ini dengan memberikan kepuasan.

Pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2014:27) : Pemasaran adalah proses

dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan

yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai

imbalannya. Menurut Lamb Jr. et al (2011), pemasaran adalah suatu proses

perencanaan dan menjalankan konsep harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,

barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan

individu dan organisasi. Ahmad Subagyo (2011:4) mengatakan pemasaran adalah

sebuah sistem bagian dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,

memberi harga, mempromosikan dan mendistribusikan jasa serta barang-barang

(27)

10

sosial dan manajerial oleh individu dan organisasi di mana mereka menerima apa

yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pembentukan dan pertukaran nilai satu

sama lain.

2.1.1 Manajemen Pemasaran.

Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller (2013:27): manajemen

pemasaran adalah suatu gabungan antara seni dengan ilmu mengenai pemilihan

target pasar dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan mereka..

Sedangkan pengertian manajemen pemasaran menurut William J. Stanton adalah

penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang

ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju, dengan maksud

untuk mencapai tujuan organisasi.

Jadi kesimpulannya manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang

dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya,

berkembang, dan mendapatkan laba.

2.2 Citra Merek

Citra menurut Kotler dan Keller (2009:406) adalah sejumlah keyakinan, ide, dan

kesan yang dipegang oleh seseorang tentang sebuah objek. Sedangkan citra merek

adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang

dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen (Kotler dan Keller,

(28)

11

konsumen Rangkuti ( 2004:76 ). Citra merek terdiri dari atribut objektif / instrinsik

seperti ukuran kemasan dan bahan dasar yang digunakan, serta kepercayaan,

perasaan dan asosiasi yang ditimbulkan oleh merek produk tersebut. (Arnould, Price

& Zinkan, 2005, h.120-122).

Schiffman dan Kanuk (2011:33) menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek

sebagai berikut:

1. Kualitas atau mutu berkaitan dengan kualitas produk barang atau jasa yang

ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.

2. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan

yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.

3. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang atau

jasa yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.

4. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani.

5. Resiko, berkaitan dengan besar-kecilnya akibat atau untung-rugi yang mungkin

dialami oleh konsumen.

6. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi-rendahnya atau

banyak-sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu

produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.

7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan,

(29)

12

Untuk itulah pembangunan sebuah citra merek, terutama citra yang positif menjadi

salah satu hal yang penting. Sebab tanpa citra kuat dan positif, sangatlah sulit bagi

perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada, dan

pada saat yang sama meminta mereka membayar harga yang tinggi.

Menurut Biel (1992), ada 3 indikator brand image:

1. Corporate Image (citra pembuat), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan

konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa. Citra pembuat

meliputi: popularitas, dan kredibilitas.

Citra perusahaan memiliki peran yang besar dalam mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen. Popularitas perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam

melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen sangat menentukan bagaimana kesan

masyarakat terhadap citra perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki citra baik

produk-produknya cenderung lebih disukai dan mudah diterima dari pada perusahaan

yang memiliki citra kurang baik atau citra yang netral. Citra perusahaan seringkali

dijadikan acuan oleh konsumen untuk memutuskan keputusan pembelian ketika

konsumen tersebut tidak memiliki pengalaman atau pengetahuan akan suatu produk.

2. User Image (citra pemakai), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan

konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa. Meliputi:

gaya hidup atau kepribadian pemakai itu sendiri, serta status sosialnya.

Citra pemakai sangat erat hubungannya dengan kepribadian konsumen. Dalam

banyak peristiwa, sering kita temukan ketika seorang konsumen memilih suatu

(30)

13

memiliki kepribadian dan gaya hidup yang modern cenderung lebih menyukai

produk-produk yang bergaya modern dari pada produk-produk yang bergaya

tradisional atau kuno, begitu pula sebaliknya.

3. Product Image (citra produk), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan

konsumen terhadap suatu barang atau jasa. Meliputi: atribut dari produk, manfaat

bagi konsumen, pelayanan, serta jaminan kualitas produk.

Citra produk adalah kesan yang diterima oleh masyarakat terhadap suatu produk.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:174) citra produk yang dirasa menyenangkan

mempunyai peluang yang jauh lebih baik untuk dibeli dari pada produk yang

mempunyai citra tidak menyenangkan atau netral. Citra merek juga diukur dengan:

1. Asosiasi merek. (Netemeyer et al., 2004; van Riel et al., 2005).

- Perkenalan: Ketika saya berpikir tentang kemasan, perusahaan ini adalah yang

datang pertama kali dalam pikiran.

- Pengetahuan: Saya tahu informasi dan perkembangan tentang perusahaan ini.

2. Asosiasi produk (van Riel et al., 2005; Doney & Cannon, 1997; Menon, Homberg,

& Beutin, 2005;Cannon & Pereault, 1999).

- Kemasan: Produk private label Giant memiliki kemasan menarik.

- Inovasi: Giant selalu melakukan pembaruan, dalam hal ini adalah informasi

produk dan katalog produk.

- Proses: Produk private label dengan mudah didapat dengan proses yang mudah.

- Kualitas produk: produk private label yang dijual adalah produk yang

(31)

14

3. Asosiasi pelayanan (Mudambi et al., 1997; Keller, 2001; Woo & Ennew 2004;

van Riel et al., 2005; Doney & Cannon, 1997; Seth, Deshmukh, & Vrat, 2006;

Menon et al., 2005).

- Komitmen: Giant adalah perusahaan yang sangat berkomitmen untuk pelanggan

- Respon: Giant merespon keluhan atau saran konsumen dengan sangat baik.

-Karyawan: Perusahaan Giant memiliki karyawan baik dan ramah.

- Layanan: memiliki kualitas pelayanan yang sangat baik.

4. Asosiasi reputasi perusahaan (van Riel et al., 2005; Cretu & Brodie, 2007;

Keller, 2001; Doney & Canon, 1997; Baxter & Matear, 2004; Lau & Lee, 1999;

Aaker, 1997).

- Manajemen: Sebuah perusahaan yang dikelola dengan manajemen yang baik.

- Kompetensi: Giant adalah perusahaan yang kompeten dan cerdas dalam

membina hubungan dengan konsumen.

- Layanan pelanggan: Giant sangat mementingan pelanggan dalam pelayanan yang

sangat berkualitas.

- Reputasi: Giant memiliki reputasi yang baik diantara perusahaan-perusahaan

sejenis.

- Keunggulan: Giant menetapkan standar untuk keunggulan produk mereka.

- Kepemimpinan: Giant adalah pemimpin pasar, dalam hal ini adalah supermarket

(32)

15

Kesimpulannya, brand image (citra merek) merupakan gambaran atau kesan yang

ditimbulkan oleh suatu merek dalam benak pelanggan. Penempatan citra merek

dibenak konsumen harus dilakukan secara terus-menerus agar citra merek yang

tercipta tetap kuat dan dapat diterima secara positif. Ketika sebuah merek memiliki

citra yang kuat dan positif di benak konsumen maka merek tersebut akan selalu

diingat dan kemungkinan konsumen untuk membeli merek yang bersangkutan sangat

besar.

2.3 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen sangat bervariasi, ada yang

sederhana dan kompleks. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008) keputusan adalah

seleksi terhadap dua pilihan atau lebih. Dengan kata lain, pilihan alternatif harus

tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Serupa dengan pendapat

Schiffman dan Kanuk, Peter dan Olson (2010) berpendapat bahwa keputusan

pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan

untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu

(33)

16

2.4 Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Riset Terdahulu Judul Data

Peneliti

Tujuan Penelitian

Alat Analisis Hasil Penelitian Keterangan

(34)

17

Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti

yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen (Kotler dan

Keller, 2009:406). Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa citra

merek merupakan berbagai macam asosiasi yang saling terkait, dibaurkan,

diorganisir, dan digunakan dengan tepat, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan

pemasaran dengan efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan

konsumen. Perusahaan harus dapat menyusun serta menggunakan variabel-variabel

pemasaran untuk mempengaruhi permintaan produk perusahaan. Oleh karena itu

perusahaan harus dapat mengkombinasikan unsur-unsur citra merek dalam proporsi

yang tepat sehingga sesuai dengan lingkungan perusahaan,dapat memuaskan pasar

sasaran, dan tetap sejalan dengan sasaran perusahaan dalam bidang pemasaran secara

keseluruhan.

Berdasarkan penelitian Persson dalam Niklas Bondesson (2012) berjudul Brand

Image Antecedents of Loyalty and Price Premium in Business Markets didapat

kesimpulan bahwa secara parsial variabel citra merek mempengaruhi keputusan

konsumen.

2.4.1 Kerangka Pemikiran

Kerangka pikir dalam penilitian ini adalah apakah citra merek mempengaruhi

keputusan pembelian produk private label di Giant Supermarket. Citra merek adalah

persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang dicerminkan

(35)

18

merek adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dibenak konsumen

Rangkuti ( 2004:76 ).

Citra merek dapat diukur dengan:

1. Asosiasi merek. (Netemeyer et al., 2004; van Riel et al., 2005).

- Perkenalan: Ketika saya berpikir tentang kemasan, perusahaan ini adalah yang

datang pertama kali dalam pikiran.

- Pengetahuan: Saya tahu informasi dan perkembangan tentang perusahaan ini.

2. Asosiasi produk (van Riel et al., 2005; Doney & Cannon, 1997; Menon, Homberg,

& Beutin, 2005;Cannon & Pereault, 1999).

- Kemasan: Produk private label Giant memiliki kemasan menarik.

- Inovasi: Giant selalu melakukan pembaruan, dalam hal ini adalah informasi

produk dan katalog produk.

- Proses: Produk private label dengan mudah didapat dengan proses yang mudah.

- Kualitas produk: produk private label yang dijual adalah produk yang

berkualitas tinggi.

3. Asosiasi pelayanan (Mudambi et al., 1997; Keller, 2001; Woo & Ennew 2004;

van Riel et al., 2005; Doney & Cannon, 1997; Seth, Deshmukh, & Vrat, 2006;

Menon et al., 2005).

- Komitmen: Giant adalah perusahaan yang sangat berkomitmen untuk pelanggan

- Respon: Giant merespon keluhan atau saran konsumen dengan sangat baik.

-Karyawan: Perusahaan Giant memiliki karyawan baik dan ramah.

(36)

19

4. Asosiasi reputasi perusahaan (van Riel et al., 2005; Cretu & Brodie, 2007;

Keller, 2001; Doney & Canon, 1997; Baxter & Matear, 2004; Lau & Lee, 1999;

Aaker, 1997).

- Manajemen: Sebuah perusahaan yang dikelola dengan manajemen yang baik.

- Kompetensi: Giant adalah perusahaan yang kompeten dan cerdas dalam

membina hubungan dengan konsumen.

- Layanan pelanggan: Giant sangat mementingan pelanggan dalam pelayanan yang

sangat berkualitas.

- Reputasi: Giant memiliki reputasi yang baik diantara perusahaan-perusahaan

sejenis.

- Keunggulan: Giant menetapkan standar untuk keunggulan produk mereka.

- Kepemimpinan: Giant adalah pemimpin pasar, dalam hal ini adalah supermarket

di Bandarlampung.

Kesimpulannya, brand image (citra merek) merupakan gambaran atau kesan yang

ditimbulkan oleh suatu merek dalam benak pelanggan. Penempatan citra merek

dibenak konsumen harus dilakukan secara terus-menerus agar citra merek yang

tercipta tetap kuat dan dapat diterima secara positif. Ketika sebuah merek memiliki

citra yang kuat dan positif di benak konsumen maka merek tersebut akan selalu

diingat dan kemungkinan konsumen untuk membeli merek yang bersangkutan sangat

besar. Citra merek produk tertentu diharapkan mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen pada pembelian di masa yang akan datang. Menurut Kotler dan

(37)

20

secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang

ditawarkan.

Keputusan pembelian dapat diukur dengan indikator (Anderson & Gerbing, 1988) :

a) Saya merasa banyak pilihan ketika saya ingin memilih dan membeli produk

private label.

b) Membuat keputusan pembelian untuk produk private label membutuhkan banyak

pertimbangan dan pemikiran.

c) Saya sangat mementingkan pembelian produk private label.

d) Saya sering terlibat dalam pembelian produk private label.

Setelah melihat penjabaran mengenai citra merek dan keputusan pembelian, maka

paradigma penelitian akan terlihat seperti berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Usul Riset

Sumber: Persson (2010)

CITRA MEREK

(X)

Asosiasi Merek (X1)

Asosiasi Produk (X2)

Asosiasi Pelayanan (X3)

Asosiasi Reputasi

Perusahaan (X4)

KEPUTUSAN

PEMBELIAN

(38)

21

2.4.2 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, dan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan, maka dikemukakan

hipotesis atau dugaan sementara bahwa :

“Citra Merek Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

(39)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Giant Ekspres Jl. Zaenal Abidin No.4 Kel. Labuhan

Ratu Kec. Kedaton, Bandarlampung. Adapun penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh citra merek private label terhadap

keputusan pembelian pada Giant Ekspres Bandar Lampung.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang

suatu keadaan. Informasi yang diperoleh memberikan keterangan, gambaran atau

fakta mengenai suatu persoalan dalam bentuk kategori huruf atau bilangan. Pada

penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah :

1) Data Primer

Data primer adalah data yang dibuat oleh peneliti dengan maksud khusus untuk

menyelesaikan masalah riset (Malhotra, 2014:43). Data primer pada penelitian ini

diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para konsumen di gerai

(40)

23

2) Data Sekunder

Selain itu digunakan juga data sekunder yang merupakan data yang dikumpulkan

untuk maksud selain menyelesaikan masalah yang dihadapi (Malhotra, 2014:43).

Data ini diperoleh dari dokumen-dokumen yang dimiliki oleh organisasi seperti

universitas, lembaga pendidikan, lembaga survey. Selain itu data sekunder juga

dapat diperoleh dari literatur-literatur, berupa buku, media cetak serta elektronik,

internet dan lain-lain.

3.3 Populasi dan Sampel

1) Populasi

Pengertian dari populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2011:61).Untuk keperluan penelitian, diperlukan sekelompok orang

dalam suatu wilayah yang diteliti (populasi) untuk diberikan kuesioner yang

berisi sejumlah pertanyaan yang berisikan indikator dan variabel-variabel yang

diteliti. Populasi dari penelitian ini adalah pelanggan yang pernah /sedang

berbelanja di Giant Ekspres.

2) Sampel

Menurut Sugiyono (2011:62), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi. Dalam penentuan jumlah sampel digunakan metode

penetapan sampel Nonprobability Sampling. Pengertian Nonprobability Sampling

(41)

24

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Ukuran populasi dalam

penelitian ini sangat banyak dan tidak dapat diketahui secara pasti, sehingga

jumlah sampel yang digunakan dihitung dengan rumus sebagai berikut

(Widiyanto, 2008:59) :

Keterangan :

n = Ukuran Sampel

Z = Skor pada tingkat signifikansi tertentu (derajat keyakinan

ditentukan 95%) maka Z = 1,96

Moe = Margin of error, tingkat kesalahan maksimum adalah 10%

Dilihat dari rumus di atas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:

n = 96,04 = 97

Dari hasil perhitungan rumus di atas maka dapat diperoleh jumlah sampel yang

diteliti adalah sebesar 97, atau dilakukan pembulatan menjadi 100 responden

(42)

25

3.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1) Penelitian Lapangan

Penulis meninjau secara langsung pada objek penelitian dengan maksud

memperoleh data-data primer. Adapun cara pengumpulan datanya yaitu dengan

menyebarkan kuesioner, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan yang dibuat dalam

bentuk sederhana dengan metode pertanyaan tertutup yang diberikan pada

responden. Untuk mengumpulkan data, penulis membuat dan menyebarkan

kuesioner di Giant Ekspres. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pendapat dan

tanggapan responden. Waktu yang dibutuhkan dalam menyebarkan kuesioner di

penelitian ini adalah 1 (satu) bulan (November 2014).

2) Penelitian Kepustakaan

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh landasan-landasan teori guna

mendukung data-data primer yang diperoleh selama penelitian. Data-data ini

diperoleh dari buku-buku serta referensi-referensi lainnya seperti literatur yang

diwajibkan maupun yang dianjurkan, bahan yang diperoleh selama kuliah

(43)

26

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Penelitian.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya

variabel dependent (variabel terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya

adalah Dimensi Citra Merek sebagai variabel X.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan

pembelian konsumen sebagai variabel Y.

3.5.2 Definisi Operasional

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Citra Merek

Asosiasi merek (X1) yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu merek produk. (Netemeyer et al., 2004; van Riel et al., 2005).

a. Perkenalan: Ketika saya berpikir tentang kemasan, perusahaan ini adalah yang datang pertama kali dalam pikiran.

b. Pengetahuan: Saya tahu informasi dan perkembangan tentang perusahaan ini.

(44)

27

Asosiasi produk (X2) yaitu sekumpulan Doney & Cannon, 1997; Menon, Homberg, & Beutin, 2005;Cannon & 1997; Keller, 2001; Woo & Ennew 2004; van Riel et al., 2005; Doney & Cannon, 1997; Seth, Deshmukh, & Vrat, 2006; Menon et al., 2005).

- Kemasan: Produk private label Giant memiliki kemasan menarik. - Inovasi: Giant selalu melakukan pembaruan, dalam hal ini adalah informasi produk dan katalog produk.

- Proses: Produk private label dengan mudah didapat dengan proses yang mudah.

- Kualitas produk: produk private label yang dijual adalah produk yang berkualitas tinggi.

- Komitmen: Giant adalah perusahaan yang sangat berkomitmen untuk pelanggan - Respon: Giant merespon keluhan atau saran konsumen dengan sangat baik.

- Karyawan: Perusahaan Giant memiliki karyawan baik dan ramah.

- Layanan: memiliki kualitas pelayanan yang sangat baik.

Likert

Likert

Asosiasi reputasi perusahaan (X4) yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan.

(van Riel et al., 2005; Cretu & Brodie, 2007; Keller, 2001; Doney & Canon, 1997; Baxter & Matear, 2004; Lau & Lee, 1999; Aaker, 1997).

- Manajemen: Sebuah perusahaan yang dikelola dengan manajemen yang baik.

- Kompetensi: Giant adalah perusahaan yang kompeten dan cerdas dalam membina hubungan dengan konsumen.

- Layanan pelanggan: Giant sangat mementingan pelanggan dalam pelayanan yang sangat berkualitas.

- Reputasi: Giant memiliki reputasi yang baik diantara perusahaan-perusahaan sejenis. - Keunggulan: Giant menetapkan standar untuk keunggulan produk mereka.

(45)

28

- Kepemimpinan: Giant adalah pemimpin pasar, dalam hal ini adalah supermarket di Bandarlampung.

a) Saya merasa banyak pilihan ketika saya ingin memilih dan membeli produk private label. b) Membuat keputusan pembelian untuk produk private label membutuhkan banyak pertimbangan dan pemikiran. c) Saya sangat mementingkan pembelian produk private label d) Saya sering terlibat dalam pembelian produk private label.

Likert

Tabel 3.1 Tabel Operasional

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.

Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,

2006:40). Uji validitas instrumen dilakukan dengan menguji validitas konstruk

melalui penggunaan analisis faktor. Validitas konstruk menunjukan seberapa

valid hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukur atau indikator sesuai

dengan konsep teori yang digunakan. Penggunaan analisis faktor dilakukan,

pertama-tama melihat nilai KMO-MSA (Kaiser-Mayer-Olkin Measure of

(46)

29

0,05, untuk menilai atau menguji alat ukur yang digunakan memadai. Nilai MSA

menurut Sarwono (2006:208) bahwa angka MSA adalah 0-1 dengan ketentuan:

1. Jika MSA = 1 maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan.

2. Jika MSA ≥ 0,5 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dianalisis

lebih lanjut.

3. Jika MSA < 0,5 maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan dianalisi

lebih lanjut sehingga harus dibuang.

Langkah analisis faktor berikutnya, adalah melihat faktor loading dari

masing-masing item pertanyaan atau indikator. Pengukuran uji validitas suatu konstruk

dengan menggunakan analisis faktor, yaitu pembentukan skor-skor tinggi dari

suatu item sehingga membentuk suatu konstruk yang benar dan tidak boleh

termuat secara tinggi di konstruk yang lain. Batasan skor muatan untuk analisis

faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Comrey

dalam Jogiyanto, 2007:124):

- Skor muatan ≤ 0,45 memiliki vaiditas konstruk rendah

- Skor muatan > 0,45 memiliki vaiditas konstruk cukup

- Skor muatan >0,55 memiliki vaiditas konstruk baik

- Skor muatan > 0,63 memiliki vaiditas konstruk sangat baik

- Skor muatan > 0,71 memiliki vaiditas konstruk memuaskan

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for

(47)

30

antara skor item terhadap skor totalnya maka dikatakan alat skor tersebut adalah

valid (Ghozali, 2006:40).

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari sutau variabel. Menurut Malhotra (2014:317), sebuah

skala atau instrumen pengukur data dan data yang dihasilkan disebut reliabel atau

terpercaya apabila instrumen itu secara konsisten memunculkan hasil yang sama

setiap kali dilakukan pengukuran.

Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabelitas kuesioner dalam

penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha, yaitu:

a. Apabila koefisien Alpha > taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuisioner

tersebut reliabel.

b. Apabila koefisien Alpha < taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuisioner

tersebut tidak reliabel

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh masih berupa data mentah, dan masih harus diproses

terlebih dulu untuk mengetahui hasil dari penelitian yang dilakukan. Pada

(48)

31

3.7.1 Analisis Kualitatif

Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif agar lebih memahami keputusan

pembelian konsumen pada gerai Giant Ekspres.

Rumus Interval:

Jumlah skor tertinggi – jumlah skor terendah Jumlah kelas (interval)

= (5 x 100) – (1 x 100) 5

= 500 – 100 5

= 80

Rentang nilai rata-rata skor jawaban (Skala Likert):

Tabel 3.2 Rentang Skor Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian

No Rentang Skor Keterangan

1 80 – 159 Sangat Kurang

2 160 – 239 Kurang

3 240 – 319 Cukup

4 329 – 399 Baik

5 400 – 479 Sangat Baik

3.7.2 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan analisis yang bertujuan untuk mengukur data dan

biasanya berlaku bentuk analisis angka statistik (Malhotra, 2014:182).

Analisis kuantitatif ini dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh

secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian lainnya dengan

(49)

32

menggunakan software komputer yaitu SPSS, dengan menggunakan analisis

regresi linier berganda sehingga perlunya dibuktikan kebenaran kuesioner

terlebih dahulu.

3.7.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda

a. Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan

analisis regresi linear berganda (Multiple Regression). Analisis regresi linear

berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen

(asosiasi merek (X1), asosiasi produk (X2), asosiasi pelayanan (X3), asosiasi

reputasi perusahaan (X4)) terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian

konsumen.

b. Rumus matematis dari regresi linear berganda yang umum digunakan dalam

penelitian adalah sebagai berikut :

Y=a+b1x1+ b2x2+ b3x3+ b4x4 + e

d. Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi X1 = Asosiasi Merek

X2 = Asosiasi Produk

X3 = Asosiasi Pelayanan

(50)

33

3.7.2.2 Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen.

Hipotesis yang dipakai adalah :

• Ho : bi = 0, artinya suatu variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

• Ha : bi > 0, artinya suatu variabel independen berpengaruh positif terhadap

variabel dependen.

Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi (5%) = 0,05 ditentukan sebagai

berikut :

• Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

(51)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil analisis memberikan kesimpulan bahwa :

Citra merek yang meliputi asosiasi merek (X1), asosiasi produk (X2), asosiasi

pelayanan (X3), dan asosiasi reputasi perusahaan (X4), secara signifikan

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Hal ini didasarkan pada hasil uji t

pada semua variabel bebas pada penelitian ini memiliki angka signifikansi (α)

< 0,05, yang artinya semua variabel bebas yaitu asosiasi merek (X1), asosiasi produk

(X2), asosiasi pelayanan (X3), dan asosiasi reputasi perusahaan (X4) mempunyai

pengaruh yang signifikan pada variabel keputusan pembelian konsumen (Y).

Keempat variabel tersebut memberikan tingkat pengaruh yang berbeda. Variabel

Asosiasi Pelayanan (X3)merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap

keputusan pembelian konsumen dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.265

(26,5%). Namun, masih terdapat respon konsumen sebesar 10% yang tidak setuju

bahwa Giant adalah perusahaan yang sangat berkomitmen untuk pelanggan dan

(52)

59

Variabel asosiasi produk merupakan variabel terbaik kedua dengan koefisien regresi

sebesar 24,3 %. Namun masih terdapat respon konsumen sebesar 9% dalam kategori

tidak setuju khususnya terkait dengan ketidaktahuan tentang informasi produk

private label.

Pengaruh asosiasi merek sebesar 22,2%, namun sekitar 10% konsumen tidak

mengenal dan kurang memahami produk private label sehingga mereka kurang

tertarik untuk membeli produk tersebut.

Variabel asosiasi reputasi perusahaan memiliki besaran pengaruh yang sama dengan

variabel asosiasi merek sebesar 22,2 %. Sebagian responden mengatakan bahwa

mereka tidak setuju jika Giant adalah pemimpin pasar di Bandarlampung karena

masih ada ritel-ritel modern yang lain yang dianggap masih lebih baik reputasinya.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang telah diperoleh, maka diajukan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Manajemen Perusahaan

a. Giant sebaiknya meningkatkan aktivitas promosi untuk mengenalkan dan

menjelaskan tentang keberadaan dan kualitas produk private label dalam

bentuk media cetak dan media elektronik, karena masih terdapat responden

(53)

60

b. Giant sebaiknya meningkatkan kualitas produk private label salah satunya

dengan cara membuat kemasan produk yang lebih menarik agar memiliki

daya tarik tersendiri bagi konsumennya.

c. Giant perlu meningkatkan reputasi mereka sebagai salah satu ritel modern

terbaik di Bandarlampung, misalnya dengan cara meningkatkan komitmen

kinerja karyawan dalam proses pelayanan yang berkualitas berupa pemberian

3S, yaitu Salam, Senyum, dan Sapa.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan objek Giant Ekspres Pagar Alam

Bandarlampung. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan

penelitian terhadap Giant lainnya yang ada di Bandarlampung. Hal ini untuk

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Andreani, et al. 2012. The Impact of BrandImage Towards Loyalty with

Satisfactionas A Mediator in McDonald’s. Jurnal manajemen dan kewirausahaan, Vol.14,No.1, Maret 2012: 64-71.

Anonim. 2010. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Universitas Lampung: Bandar Lampung

B. Tjandrasa, Benny.Potensi Keuntungan Private Label Serta Proses Pemilihan Produk Dan Pemasoknya Pada Bisnis Ritel

Geofanny Fredereca, Bunga dan Chairy. 2010. Jurnal Pengaruh Psikologi KonsumenTerhadap Keputusan Pembelian KembaliSmartphone Blackberry.

Gerbing, D. W., & Anderson, J. C. (1988). An updated paradigm for scale development incorporating unidimensionality and its assessment. Journal of Marketing Research, 25, 187-92. http://dx.doi.org/10.2307/3172650

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : UNDIP

Hair. 2010. Multivariate Data Analysis. Pearson Education. USA.

H.P. Wijaya, Mohamad. Promosi, Citra Merek, Dan Saluran Distribusi Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Terminix Di Kota Manado

Huda, Nurul.Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Motor Scuter Matic Yamaha Di Makassar.Makassar

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2008.Prisinp-prinsip Pemasaran. Alih bahasa:Bob sabran, MM. Edisi 12 jilid 1 dan 2.Jakarta: Erlangga

Kotler, Phillip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Fransisca Paramitasari Musay.Pengaruh Brand Image Terhadap

(55)

Kotler, Phillip dan Keller, Kevin Lane. 2012. Marketing Management 14th Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2014. Principles of Marketing. Pearson Education. USA.

Malhotra, Naresh. 2014. Basic Marketing Research. Pearson Education. England.

Oentoro, Deliyanti. 2012. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: LaksBang Pressindo.

Persson, N. (2010). An exploratory investigation of the elements of B2B brand image and its relationship to price premium.Industrial Marketing Management, 39(8), 1269-1277.

Gambar

TABEL
Tabel 1.1 Perbandingan Harga Produk Private Label dengan Produk Sejenis       Di Giant Ekspres September 2014
Tabel 1.2 Daftar Perusahaan Ritel Modern yang Menjual Produk Private Label di Bandarlampung
Gambar 1.1 Kerangka Usul Riset
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dari data yang menunjukkan bahwa interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial

10/16 Yayasan Al Haya TK Nurul Athfal 1 ABA Pertiwi Masjid Al Hawi.. 1

Sebagaimana diketahui bahwa hukum memang untuk manusia, akan tetapi siapa yang bisa menjamin bahwa hukum yang nota bene dibuat oleh manusia juga dapat

Dari 36 mahasiswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw , ada beberapa hambatan yang dihadapi: sebanyak 11,11% atau

Nilai-nilai tersebut seyogyanya dapat dikembangkan melalui semua mata pelajaran, bukan hanya pada matakuliah Pendidikan Agama dan pendidikan kewarganegaraan walaupun Muchlas

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anastassia dan Friska (2014) dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Publik

Didapatkan bahwa dalam proses sudah cukup baik dilihat dari jawaban responden bahwa setiap rumah sakit perlu menerapkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Bagaimana hubungan beban- lendutan dan pola retak dan keruntuhan kolom semi pracetak dengan menggunakan software Abaqus CAE Student Edition 6.14- 2.. Bagaimana kekakuan