• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

PENENTUAN KADAR LOGAM MANGAN (Mn) DAN KROM (Cr)

DALAM AIR MINUM HASIL PENYARINGAN YAMAHA WATER

PURIFIER DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI

SERAPAN ATOM

SKRIPSI

OLEH :

DWI YULIANI

050802060

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. PERSETUJUAN

Judul : PENENTUAN KADAR LOGAM MANGAN (Mn)

DAN KROM (Cr) DALAM AIR MINUM HASIL PENYARINGAN YAMAHA WATER PURIFIER DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Kategori : SKRIPSI

Nama : DWI YULIANI

Nomor Induk Mahasiswa : 050802060

Program Studi : SARJANA (S1) KIMIA

Departemen : KIMIA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disetujui di Medan, Juli 2009

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Prof. Dr. Zul Alfian, M.Sc Prof.Dr.Harlem Marpaung

NIP. 131273465 NIP. 130422458

Diketahui/Disetujui oleh :

Departemen Kimia FMIPA USU Ketua,

(3)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. PERNYATAAN

PENENTUAN KADAR LOGAM MANGAN (Mn) DAN KROM (Cr) DALAM AIR MINUM HASIL PENYARINGAN YAMAHA WATER PURIFIER

DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2009

(4)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. PENGHARGAAN

Bissmillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah, segala puji bagi Rabb semesta alam yang dengan curahan cinta-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Kimia pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Serta shalawat dan salam saya sampaikan pada Rasulullah, Muhammad SAW, sosok yang sangat saya idolakan, semoga kelak mendapat syafaat Beliau. Amin.

Selanjutnya saya menyampaikan penghargaan dan cinta kasih tulus kepada Ayahanda tersayang Suheri, yang dengan doa dan tetes peluhnya, mengorbankan banyak hal untuk membesarkan dan mendidik saya dengan penuh cinta, Engkau selalu dihati Ayah.., juga kepada Ibunda tersayang Suriyani, yang dengan doa tiada henti dan cintanya telah mengajarkan banyak hal untuk kehidupan saya sampai detik ini, serta tak lupa terima kasih terbingkis untuk abang saya tercinta Nova Heri Soni. Semoga cinta itu selalu mengikat kita. Amin. Serta seluruh keluarga yang telah memberikan banyak dukungannya.

Dengan segala kerendahan hati, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Harlem Marpaung selaku pembimbing 1 dan Prof. Dr. Zul Alfian, M.Sc selaku dosen pembimbing 2 yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan hingga terselesaikannya skripsi ini.

2. DR. Rumondang Bulan Nst. Ms dan Drs. Firman Sebayang, MS selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Kimia FMIPA USU.

3. Drs. Darwis Surbakti, MS selaku dosen wali saya yang telah banyak memberi masukan selama saya mencari ilmu di FMIPA USU.

4. Dr. Reza Buana, M.Phill yang secara tidak langsung telah berperan besar terhadap penyelesaian penelitian saya ini.

(5)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

6. Kepala, staf dan seluruh asisten Laboratorium Kimia Analitik FMIPA USU Medan yang telah memberikan segala fasilitas terbaik selama saya melakukan penelitian, terutama untuk Bang Boby, terima kasih atas masukan dan kerjasamanya.

7. Teman-teman seperjuangan saya: Eva, Novrida, Rina, Dina, Vera, Mega, Ando dan seluruh personil Kimia stambuk 2005 yang tidaklah dapat saya sebutkan satu per satu namanya, namun sungguh sangat berkesan di hati saya. Terima kasih karena kalian telah menambah warna dalam hidup saya.

8. Shabat-sahabat lama semasa sekolah dulu, yang selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan segala keluh kesah saya. Terima kasih telah menjadi pendengar yang baik. Persahabatan itu sungguh indah dan tak tergantikan. 9. Teristimewa, Sony yang dengan sabarnya memberikan dorongan kepada saya.

Terima kasih atas inspirasi, motivasi dan kerjasamanya selama ini.

10. Serta segala pihak yang telah membantu saya menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu semua, semoga Allah membalasnya dengan segala yang terbaik. Amin.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan saya baik dalam literatur maupun pengetahuan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2009

(6)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. ABSTRAK

Air sangat penting bagi kehidupan manusia, banyak logam toksik ataupun essensial terdapat dalam air. Oleh karena itu air yang digunakan masih perlu disaring untuk menurunkaan kandungan logam berat atau zat-zat lain yang tidak diinginkan. Dalam penelitian ini air minum diperoleh dari alat Yamaha Water Purifier untuk menurunkan kandungan logam beratnya dengan menggunakan suatu media filtrasi yang berisi karbon aktif. Efektifitas Yamaha Water Purifier dalam menyerap logam akan menurun setelah dipakai terus-menerus dalam waktu tertentu. Dalam penelitian ini kandungan logam berat Mangan (Mn) dan Krom (Cr) telah ditentukan dalam air minum setelah umur media filtrasi satu bulan, dua bulan dan tiga bulan.

Kedalam sampel air ditambahkan 5 ml HNO3 pekat, dan didestruksi.

Kemudian ditentukan konsentrasi dari logam berat Mangan (Mn) dan Krom (Cr) dari ekstrak sampel menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom melalui kurva kalibrasi.

(7)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

DETERMINATION OF HEAVY METALS MANGAN (Mn) AND CROM (Cr) IN YAMAHA WATER PURIFIER FILTRATED DRINKING WATER USING

ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRIC METHOD

ABSTRACT

The living of human kind required water, however, the water contains essentials and toxic metals. Thus, the water is wider going treatment to reduce the concentration of heavy metals and other substances which is not needed. In this research the water was treated with Yamaha Water Purifier to reduce the heavy metals content by using filtration media containing activated carbon. The effectivity of Yamaha Water Purifier was degraded to adsorb heavy metals after continuously used for several months. In this research the concentration of Mangan (Mn) and Crom (Cr) has been measured after the first month, second and third month of filtration media usage consecutively

Water sample was added 5 ml of HNO3 and destructed. Than determinate the

concentration of Mangan (Mn) and Crom (Cr) from the extract sample. The concentration of Mangan (Mn) and Crom (Cr) is determinate using Atomic Absorption Spectrophotometer instrument with specific wave length.

(8)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN ii

PERNYATAAN iii

PENGHARGAAN iv

ABSTRAK vi

ABSTRACT vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Permasalahan 2

1.3. Pembatasan Masalah 2

1.4. Tujuan Penelitian 2

1.5. Manfaat Penelitian 3

1.6. Metodologi Penelitian 3

1.7. Lokasi Penelitian 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1.Air 4

2.2. Logam 5

2.3.Mangan (Mn) 7

2.3.1.Manfaat sebagai Mikroelemen 7

2.3.2.Efek Toksik 7

2.4.Krom (Cr) 8

2.4.1.Manfaat sebagai Mikroelemen 8

2.4.2.Efek Toksik 8

(9)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

2.5.1.Prinsip dan Dasar Teori 9

2.5.2.Instrumentasi 9

2.6.Yamaha Water Purifier 10

2.6.1.Karbon Aktif 11

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN 12

3.1.Bahan-bahan penelitian 12

3.2.Alat-alat Penelitian 12

3.3.Prosedur Penelitian 13

3.3.1.Pembuatan Larutan Standar Mangan (Mn) 100 mg/L 13 3.3.2.Pembuatan Larutan Standar Mangan (Mn) 10 mg/L 13 3.3.3.Pembuatan Larutan Standar Mangan (Mn) 1 mg/L 13 3.3.4.Pembuatan Larutan Standar Mangan (Mn) 0,00; 0,05;

0,10; 0,15; dan 0,20 mg/L 14

3.3.5.Pembuatan Kurva Standar Logam Mangan (Mn) 14 3.3.6.Pembuatan Larutan Standar Krom (Cr) 100 mg/L 14 3.3.7.Pembuatan Larutan Standar Krom (Cr) 10 mg/L 14 3.3.8.Pembuatan Larutan Standar Krom (Cr) 1 mg/L 14 3.3.9.Pembuatan Larutan Standar Krom (Cr) 0,00; 0,20; 0,50;

1,00; dan 1,50 mg/L 14

3.3.10.Pembuatan Kurva Standar Logam Krom (Cr) 14

3.3.11.Preparasi Sampel 15

3.3.12.Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) pada Sampel 15 3.3.13.Penentuan Kadar Logam Krom (Cr) pada Sampel 15

3.4.Bagan Penelitian 16

3.4.1. Pembuatan Larutan Seri Standar dan Kurva Kalibrasi

Logam Mangan (Mn) 16

3.4.2. Pembuatan Larutan Seri Standar dan Kurva Kalibrasi

Logam Krom (Cr) 17

(10)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 19

4.1.Hasil Penelitian 19

4.1.1. Logam Mangan (Mn) 19

4.1.2. Logam Krom (Cr) 20

4.2.Pengolahan Data 21

4.2.1. Logam Mangan (Mn) 21

4.2.1.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan

Metode Least Square 21

4.2.1.2. Koefisien Korelasi 23

4.2.1.3. Penentuan Konsentrasi 24 4.2.1.4. Persentasi (%) Penurunan Konsentrasi Logam

Mangan (Mn) 27

4.2.2. Logam Krom (Cr) 28

4.2.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan

Metode Least Square 28

4.2.2.2. Koefisien Korelasi 30

4.2.2.3. Penentuan Konsentrasi 30 4.2.2.4. Persentasi (%) Penurunan Konsentrasi Logam

Krom (Cr) 33

4.3.Pembahasan 34

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 36

5.1.Kesimpulan 36

5.2.Saran 36

DAFTAR PUSTAKA 37

(11)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Bahan-bahan Penelitian 12

Tabel 3.2. Alat-alat Penelitian 13

Tabel 4.1. Kondisi alat SSA merek Shimadzu tipe AA-6300 pada pengukuran konsentrasi logam Mangan (Mn) 19 Tabel 4.2. Data absorbansi larutan standar Mangan (Mn) 19 Tabel 4.3. Kondisi alat SSA merek Shimadzu tipe AA-6300 pada

pengukuran konsentrasi logam Krom (Cr) 20 Tabel 4.4. Data absorbansi larutan standar Krom (Cr) 21 Tabel 4.5. Penentuan persamaan garis regresi untuk penentuan konsentrasi

logam Mangan (Mn) berdasarkan pengukuran absorbansi larutan

standar Mangan (Mn) 22

Tabel 4.6. Data absorbansi logam Mangan (Mn) dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan 24 Tabel 4.7. Data absorbansi logam Mangan (Mn) dalam air setelah

penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan 25 Tabel 4.8. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Mangan (Mn)

dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water

Purifier 26

(12)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Tabel 4.11. Penentuan persamaan garis regresi untuk penentuan konsentrasi logam Krom (Cr) berdasarkan pengukuran absorbansi larutan

standar Krom (Cr) 28

Tabel 4.12. Data absorbansi logam Krom (Cr) dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan 30 Tabel 4.13. Data absorbansi dan konsentrsi logam Krom (Cr) dalam air

setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan 31 Tabel 4.14. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Krom (Cr)

dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water

Purifier 32

Tabel 4.15. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Krom (Cr) dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier 33 Tabel 4.16. Data persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Krom (Cr) 34

Tabel 1. Persyaratan Kualitas Air Minum 39

(13)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. DAFTAR GAMBAR

(14)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi air akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan oleh manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar. Menurut tujuan penggunaannya, kriterianya berbeda-beda. air yang sangat kotor untuk diminum mungkin cukup bersih untuk mencuci, untuk pembangkit tenaga listrik, untuk pendingin mesin dan sebagainya. Air yang terlalu kotor untuk berenang ternyata cukup baik untuk bersampan maupun memancing ikan dan sebagainya.

(Darmono, 2001)

Logam dan mineral lainnya hampir selalu ditemukan dalam air tawar dan air laut, walaupun jumlahnya sangat terbatas. Dalam kondisi normal, beberapa macam logam baik logam ringan maupun logam berat jumlahnya sangat sedikit dalam air. Beberapa macam logam biasanya dominan daripada logam lainnya. Dalam air, hal ini sangat tergantung pada asal sumber air (air tanah dan air sungai). Di samping itu, jenis air juga mempengaruhi kandungan logam di dalamnya (air tawar, air payau, dan air laut).

(Darmono, 1994)

(15)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

mutagen, tetratogen, atau karsinogen bagi manusia maupun hewan. (Widowati, W. 2008)

Yamaha Water Purifier bekerja menyaring air agar menjadi lebih bersih dan layak dikonsumsi. Yamaha Water Purifier menggunakan media filter dengan kerapatan yang bertingkat dan serbuk karbon aktif serta cloth filter yang tidak tembus kotoran dan memiliki daya saring tinggi. Sekilas produknya mirip pompa air. Hanya saja bentuk tabung pada Water Purifier ini lebih tinggi.

1.2 Permasalahan

Bagaimana perubahan efektifitas Yamaha Water Purifier untuk menurunkan konsentrasi logam berat Mangan (Mn) dan Krom (Cr) dalam air dikaitkan waktu pemakaian media filtrasi secara kontiniu selama 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan.

1.3 Pembatasan Masalah

1. Penelitian ini dibatasi pada penentuan kadar logam mangan (Mn) dan krom (Cr) dari sampel air.

2. Sampel air yang digunakan adalah air yang telah disaring dan belum disaring melewati media filtrasi pada alat Yamaha Water Purifier. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan berturut-turut sejak penggantian media filtrasi.

3. Penentuan kadar logam mangan (Mn) dan krom (Cr) menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom dengan spesifik 279,5 nm untuk logam mangan

(Mn) dan 357,9 nm untuk logam krom (Cr).

1.4 Tujuan Penelitian

(16)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. 1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat, Khususnya yang mengkonsumsi air minum hasil penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier mengenai efisiensi waktu pemakaian media filtrasi yang digunakan.

1.6 Metodologi Penelitian

1. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium.

2. Sampel yang digunakan adalah air yang telah disaring dan belum disaring melewati media filtrasi pada alat Yamaha Water Purifier.

3. Sampel diambil sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan berturut-turut sejak penggantian media filtrasi.

4. Metode destruksi yang dilakukan adalah metode destruksi basah dengan menggunakan pereaksi asam nitrat pekat.

5. Penentuan kadar logam mangan (Mn) dan krom (Cr) dilakukan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom pada spesifik 279,5 nm untuk mangan

dan 357,9 nm untuk krom.

6. Kadar logam mangan (Mn) dan krom (Cr) dalam sampel air dihitung dengan menggunakan data analisis Spektrofotometri Serapan Atom dan dengan menggunakan persamaan garis regresi kurva standar.

1.7 Lokasi Penelitian

(17)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Benar adanya bahwa air telah ada di planet ini jauh sebelum kehidupan pertama dimulai. Karena itulah air terlibat dalam proses kimia yang kompleks dalam perkembangan dan pemeliharaan kehidupan organisme. (Lorch, W. 1981)

Air yang kita pergunakan setiap hari tidak lepas dari pengaruh pencemaran yang diakibatkan oleh ulah manusia juga. Beberapa bahan pencemar seperti bahan mikrobiologik (bakteri, virus, parasit), bahan organik (pestisida, deterjen), dan beberapa bahan inorganik (garam, asam, logam), serta beberapa bahan kimia lainnya sudah banyak ditemukan dalam air yang kita pergunakan. (Darmono, 2001)

(18)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. 2.2. Logam

Logam berat ialah unsur logam dengan berat molekul yang tinggi. Dalam kadar rendah logam berat pada umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. logam berat yang sering mencemari lingkungan perairan adalah: Hg, Zn, Cd, As, dan Pb. (Notohadipawiro, T. 1993)

Logam berat jika sudah terserap kedalam tubuh maka tidak dapat dihancurkan tetapi akan tetap tinggal didalamnya hingga nantinya dibuang melalui proses ekskresi. Hal serupa juga terjadi apabila suatu lingkungan terutama perairan telah terkontaminasi logam berat maka proses pembersihanya akan sulit sekali dilakukan. Kontaminasi logam berat ini dapat berasal dari faktor alam seperti kegiatan gunung berapi dan kebakaran hutan atau faktor manusia seperti pembakaran minyak bumi, pertambangan, peleburan, proses industri, kegiatan pertanian, peternakan dan kehutanan, serta limbah buangan termasuk sampah rumah tangga (Putra, E. Sinly dan Putra, A. Johan. 2000)

Banyak logam berat baik yang bersifat toksik maupun esensial terlarut dalam air dan mencemari air tawar maupun air laut. Sumber pencemaran ini banyak berasal sari pertambangan, peleburan logam dan industri lainnya, dan dapat juga berasal dari lahan pertanian yang menggunakan pupuk atau anti hama yang mengandung logam.

(19)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

kandungan logam berat dalam air dan organisme yang hidup didalamnya sangat rendah, bahkan tidak terdeteksi.

Tujuan utama untuk mengetahui konsentrasi logam dalam lingkungan perairan adalah :

a. mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam hewan air, baik ikan air laut maupun ikan air tawar, yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mencegah terjadinya toksisitas kronis maupun akut pada orang yang memakannya.

b. mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam air dan sedimen, yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk memonitor kualitas air yang mungkin digunakan sebagai irigasi maupun air minum, yang akhirnya berakibat buruk bagi orang yang mengkonsumsinya.

Karena itu suatu pencemaran logam berat dalam lingkungan perairan perlu diperhatikan secara serius, mengingat akan timbulnya akibat buruk bagi keseimbangan lingkungan hidup.

Untuk mengukur pencemaran logam berat dalam lingkungan perairan, baik pengaruh jangka pendek maupun jangka panjang, maka perlu dimengerti sifat dari siklus biogeokimiawi logam berat tersebut. Siklus perputaran logam dalam air dapat dipelajari dengan model konsep dari sistem kehidupan air yang terdiri dari sejumlah kompartemen dan peragaan alur dari perpindahan logam tersebut.

Hart dan luke (1987) mengatakan bahwa ada 4 kompartemen yang terlihat dalam siklus biogeokimiawi logam dalam air, yaitu sebagai berikut :

a. Kompartemen logam yang larut adalah ion logam bebas, kompleks dan koloidal ikatan senyawaanya.

b. Kompartemen partikel abiotik, terdiri dari bahan kimia anorganik dan organik c. Kompartemen partikel biotik, terdiri dari fito plankton dan bakteria didalam laut

(20)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

d. Kompartemen sedimen didasar air, merupakan kompartemen terbesar dari logam berat pada setiap ekosistem.

Untuk mengetahui proses perpindahan logam berat yang melibatkan transformasi dan transfor dari kompartemen satu ke lainya didalam suatu lingkungan perairan, perlu mempelajari hal sebagai berikut.

a. Bentuk fisika-kimia dari logam yang terdapat di dalam setiap kompartemen. b. Proses yang menstimuli terjadinya transportasi logam dalam sistem tersebut. c. Suatu proses perpindahan logam dalam suatu kompartemen ke kompartemen

lainnya.

d. Suatu kejadian logam berat berinteraksi dengan biota air.

2.3 Mangan (Mn)

Mangan terdapat dalam jumlah yang melimpah pada batuan dan tanah, terutama bentuk mangan oksida dan hidroksida dalam persenyawaannya dengan kation logam

lain. (Montgomery,

J.M. 1985)

2.3.1 Manfaat sebagai Mikroelemen

Mangan merupakan mikronutrien esensial bagi semua makhluk hidup. Mn bersifat esensial bagi komponen lebih dari 36 jenis enzim untuk metabolisme karbohidrat, protein, dan lipid, sebagai kofaktor beberapa kelompok enzim oksidoreduktase, transferase, hidrolase, liase, isomerase, ligase, lektin dan integrin.

2.3.2 Efek Toksik

(21)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. 2.4 Krom (Cr)

Logam berat krom (Cr) merupakan logam berwarna abu-abu, tahan terhadap oksidasi meskipn pada suhu tinggi, mengkilat, keras, bersifat paramagnetik, dan mempunyai bentuk senyawa-senyawa berwarna.

2.4.1 Manfaat Sebagai Mikroelemen

Cr (III) merupakan mikronutrien bagi makhluk hidup, tetapi bersifat toksik dalam dosis tinggi. Cr (III) dibutuhkan untuk metabolisme hormon insulin dan pengaturan kadar glukosa darah. Defisiensi Cr (III) bisa menyebabkan hiperglisemia, glukosoria, meningkatnya cadangan lemak tubuh, munculnya penyakit kardiovaskuler, menurunnya jumlah sperma dan menyebabkan infertilitas. (Widowati, W. 2008)

2.4.2 Efek Toksik

Krom merupakan elemen yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan unsur esensial bagi manusia dan hewan pada konsentrasi yang rendah. Krom tersedia sebagai krom (II), krom (III) dan krom (VI) atau dikenal dengan krom heksavalen dan beracun bagi manusia. (Stoeppler, M. 1992)

(22)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. 2.5 Spektrofotometri Serapan Atom

2.5.1 Prinsip dan Dasar Teori

Spektrofotometri serapan atom didasarkan pada bahwa atom-atom pada suatu unsur dapat mengabsorpsi energi sinar pada panjang gelombang tertentu. Banyak energi sinar yang diabsorpsi berbanding lurus dengan jumlah atom-atom unsur yang mengabsorpsi. Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton bermuatan positif dan neutron berupa partikel netral, dimana inti atom dikelilingi oleh elektron-elektron bermuatan negatif pada tingkat energi yang berbeda-beda. Jika energi diabsorpsi oleh atom, maka elektron yang berada di kulit terluar (elektron valensi) akan tereksitasi dan bergerak dari keadaan dasar atau tingkat energi yang terendah (ground state) ke keadaan tereksitasi dengan tingkat energi yang lebih tinggi (excited state). Jumlah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan elektron ke tingkat energi tertentu dikenal sebagai potensial eksitasi untuk tingkat energi tersebut. Pada waktu kembali ke keadaan dasar, elektron melepaskan energi sebagai energi panas ataupun energi sinar. (Clark, D.V. 1979)

2.5.2 Instrumentasi

Komponen penting yang membentuk spektrofotometer serapan atom diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Tabung katoda cekung

Pemotong

berputar Nyala

M onokrom ator D etektor

Penguat arus

searah Pencatat

Sum ber tenaga

B ahan

bakar C ontoh O ksigen

(23)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Gambar 2.1. Komponen-komponen spektrofotometer serapan atom.

(Day, R.A.Jr.,Underwood A.L. 1988)

2.6 Yamaha Water Purifier

Yamaha Water Purifier bekerja menyaring air agar menjadi lebih bersih dan layak dikonsumsi. Yamaha Water Purifier menggunakan media filter dengan kerapatan yang bertingkat dan serbuk karbon aktif serta cloth filter yang tidak tembus kotoran dan memiliki daya saring tinggi. Sekilas produknya mirip pompa air. Hanya saja bentuk tabung pada Water Purifier ini lebih tinggi.

Sistem penyaringan yang dianut oleh Yamaha Water Purifier ini adalah sistem penyaringan ganda. Maksudnya penyaringan pada tabung pertama filter menggunakan media pasir silika yang berbentuk butiran. Yang ini berfungsi untuk menyaring partikel-partikel besar. Penyaringan pada tabung kedua menggunakan media serbuk karbon aktif dan cloth filter sebagai finishing yang mampu menyaring partikel dalam air sampai ukuran 1 mikron serta perawatan berkala secara kontiniu dapat menghasilkan kualitas air yang stabil.

Yang terdiri dari dua lapis Non-Woven cloth, Pasir Karbon Aktif dan Membran Anti-bakteri (Micro filter). Micro filter tersebut terdiri dari ribuan serabut yang masing masing memiliki lubang dengan diamater 0.04 mikron. Ini merupakan teknologi tinggi dalam sistem penyaring air. Tidak hanya menghilangkan bau, tetapi juga karat, debu dan terutama menyaring bakteria, sementara zat-zat mineral yang diperlukan tubuh akan lolos.

Spesifikasi Alat

Ukuran (LxWxH) : 430 x 302 x 1200 mm Debit : 4,5 liter/menit

(24)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Debit rata-rata : 4,5 liter/menit Tekanan air : Min. 1,0 Kgf/cm2

Kapasitas :

-Enadapan klorin (2--- >0.4 ppm) : 10m3

-Kekeruhan(10o -- > 2o) : 5 m3

-normal (4.5 l/menit-- >2.0l/menit) : 40 m3

2.6.1. Karbon Aktif

Karbon berpori atau lebih dikenal dengan nama karbon aktif, digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan warna, pengolahan limbah, pemurnian air. Karbon aktif akan membentuk amorf yang sebagian besar terdiri dari karbon bebas dan memiliki permukaan dalam yang berongga, warna hitam, tidak berbau, tidak berasa, dan mempunyai daya serap yang jauh lebih besar dibandingkan dengan karbon yang belum menjalani proses aktivasi.

Karbon aktif merupakan senyawa karbon, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Luas permukaan karbon aktif berkisar antara 300-3500 m2/gram dan ini berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan karbon aktif mempunyai sifat sebagai adsorben. Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan.

(25)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

kecepatan adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, dianjurkan agar menggunakan karbon aktif yang telah dihaluskan. ( Puspita, D., 2008)

BAB 3

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Bahan-bahan Penelitian

Adapun bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini berikut spesifikasi dan mereknya ditampilkan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1. Bahan-bahan Penelitian

Nama Bahan Spesifikasi Merek

Sampel air Sebelum penyaringan -

Sampel air Setelah penyaringan -

HNO3 p.a E. Merck

Akuades - -

Larutan induk logam Mangan (Mn)

p.a 1000 mg/L E. Merck

Larutan induk logam Krom (Cr)

p.a 1000 mg/L E. Merck

(26)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Sedangkan alat-alat yang digunakan di dalam penelitian ini beserta spesifikasi dan mereknya disusun dalam tabel 3.2.

Tabel 3.2. Alat-alat Penelitian

Nama Alat Spesifikasi Merek

Spektrofotometer Serapan Atom

AA-6300 Shimadzu

Hot plate - Fisons

Pipet volumetri 10 ml Pyrex

Kertas saring No. 42 Whatman

pH meter - Hanna

3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1. Pembuatan larutan standar Mangan (Mn) 100 mg/L

Sebanyak 10 ml larutan induk Mangan 1000 mg/L dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.2. Pembuatan larutan standar Mangan (Mn) 10 mg/L

Sebanyak 10 ml larutan standar Mangan 100 mg/L dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

(27)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Sebanyak 10 ml larutan standar Mangan 10 mg/L dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.4 Pembuatan larutan seri standar Mangan (Mn) 0,00; 0.05; 0,10; 0,15; dan

0,20 mg/L

Sebanyak 0,00; 2,50; 5,00; 7,50; 10,00 ml larutan standar Mangan 1 mg/L dimasukkan dalam labu takar 50 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.5 Pembuatan Kurva Standar logam Mangan (Mn)

Larutan seri standar logam Mangan 0,00 mg/L diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom pada spesifik 279,5 nm. Perlakuan

dilakukan sebanyak 3 kali. Dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar Mangan 0,05; 0,10; 0,15; dan 0,20 mg/L.

3.3.6 Pembuatan larutan standar Krom (Cr) 100 mg/L

Sebanyak 10 ml larutan induk Krom 1000 mg/L dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.7 Pembuatan larutan standar Krom (Cr) 10 mg/L

Sebanyak 10 ml larutan standar Krom 100 mg/L dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.9 Pembuatan larutan seri standar Krom 0,00; 0,20; 0,50; 1,00; dan 1,50

mg/L

Sebanyak 0,00; 2,00; 5,00; 10,00; dan 15,00 ml larutan standar Krom 10 mg/L dimasukkan dalam labu takar 100 ml diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.

(28)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Larutan seri standar logam Krom 0,00 mg/L diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom pada spesifik 357,9 nm. Perlakuan

dilakukan sebanyak 3 kali. Dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar Krom 0,20; 0,50; 1,00; dan 1,50 mg/L.

3.3.11 Preparasi Sampel

Sebanyak 100 ml sampel dimasukkan dalam gelas beaker. Ditambahkan 5 ml HNO3

pekat, kemudian diuapkan hingga sampel hampir habis. Setelah itu ditambahkan 50 ml akuades dan dimasukkan dalam labu takar 100 ml melalui kertas saring. Diencerkan dengan akuades sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.12 Penentuan kadar logam Mangan pada sampel

Absorbansi larutan diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada spesifik 279,5

nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap sampel.

3.3.13 Penentuan kadar logam Krom pada sampel

Absorbansi larutan diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada spesifik 357,9

(29)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. 3.4. Bagan Penelitian

3.4.1. Pembuatan Larutan Seri Standar dan Kurva Kalibrasi Logam Mangan

(30)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Larutan Standar Mangan 1000 mg/L

Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Mangan dan dimasukan kedalam labu takar 100 ml

Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda

Diaduk hingga homogen

Larutan standar Mangan 100 mg/L

Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Mangan dan dimasukan kedalam labu takar 100 ml

Diaduk hingga homogen

Larutan standar Mangan 10 mg/L

Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Mangan dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml

Diaduk hingga homogen

Larutan standar Mangan 1 mg/L

Dipipet sebanyak 0,00; 2,50; 5,00; 7,50 dan10,00 ml larutan standar Mangan dan dimasukkan kedalam labu takar 50 ml

Diaduk hingga homogen

Larutan Seri Standar logam Mangan 0,00; 0,05; 0,10; 0,15 dan 0,20 mg/L

Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada spesifik = 279,5 nm.

Hasil

Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda

Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda

3.4.2. Pembuatan Larutan Seri Standar dan Kurva Kalibrasi Logam Krom

(31)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Larutan Standar Krom 1000 mg/L

Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Krom dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml

Diaduk hingga homogen

Larutan standar Krom 100 mg/L

Dipipet sebanyak 10 ml larutan standar Krom dan dimasukan kedalam labu takar 100 ml

Diaduk hingga homogen

Larutan standar Krom 10 mg/L

Dipipet sebanyak 0,00; 2,00; 5,00; 10,00 dan 15,00 ml larutan standar Krom dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml

Diaduk hingga homogen

Larutan Seri Standar logam Krom 0,00; 0,20; 0,50; 1,00 dan 1,50mg/L

Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada spesifik = 357,9 nm.

Hasil

Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda

Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda

Diencerkan dengan akuades yang diasamkan dengan asam nitrat pekat sampai pH = 2 hingga garis tanda

(32)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Dimasukkan kedalam labu takar 100 ml melalui kertas saring Sampel

Diambil 100 ml Ditambah HNO3(p)

Dipanaskan hingga hampir kering Ditambahkan 50 ml akuades

Diencerkan dengan akuades sampai garis tanda

Diaduk sampai homogen

(33)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Logam Mangan (Mn)

Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada pengukuran konsentrasi logam Mangan (Mn) dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Kondisi alat SSA Merek Shimadzu tipe AA-6300 pada pengukuran

konsentrasi logam Mangan (Mn)

No Parameter Logam Mangan (Mn)

1

Panjang gelombang (nm) Tipe nyala

Kecepatan aliran gas pembakar (L/min) Kecepatan aliran Udara (L/min)

Lebar Celah (nm) Ketinggian tunggku (mm)

279,5

Tabel 4.2. Data absorbansi larutan standar Mangan (Mn)

(34)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Gambar 4.1. Kurva kalibrasi larutan standar Mangan (Mn)

4.1.2. Logam Krom (Cr)

Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada pengukuran konsentrasi logam Krom (Cr) dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Kondisi alat SSA Merek Shimadzu tipe AA-6300 pada pengukuran

konsentrasi logam Krom (Cr)

No Parameter Logam Krom (Cr)

1 2 3 4 5 6

Panjang gelombang (nm) Tipe nyala

Kecepatan aliran gas pembakar (L/min) Kecepatan aliran Udara (L/min)

Lebar Celah (nm) Ketinggian tunggku (mm)

357,9 Udara-C2H2

2,8 15,0

0,7 9

(35)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Konsentrasi (mg / L)

Absorbansi Rata-Rata

0,0000 0,0008

0,2000 0,0092

0,5000 0,0188

1,0000 0,0329

1,5000 0,0499

Gambar 4.2. Kurva kalibrasi larutan standar Krom (Cr)

4.2. Pengolahan Data

4.2.1. Logam Mangan (Mn)

4.2.1.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Least Square

(36)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Tabel 4.5. Penurunan persamaan garis regresi untuk penentuan konsentrasi logam Mangan (Mn) berdasarkan pengukuran absorbansi larutan standar Mangan (Mn)

No Xi Yi (Xi-X) (Yi-Y)10-1 (Xi-X)2 (Yi-Y)210-6 (Xi-X)(Yi-Y)10-2 1 0,0000 0,0004 -0,1000 -0,1744 0,0100 304,1536 0,1744 2 0,0500 0,0094 -0,0500 -0,0844 0,0025 71,2336 0,0422 3 0,1000 0,0172 0,0000 -0,0064 0,0000 0,4096 0,0000 4 0,1500 0,0265 0,0500 0,0866 0,0025 74,9956 0,0433 5 0,2000 0,0357 0,1000 0,1786 0,0200 318,9796 0,1786 ∑ 0,5000 0,0892 0,0000 0,0000 0,0250 769,7720 0,4386

Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis :

dimana :

(37)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Dengan mensubstitusikan harga-harga yang tercantum pada tabel 4.5. pada persamaan ini maka diperoleh :

b = 0,1784 . 10-1 – (17,5540.10-2 x 0,1000)

Maka pesamaan garis yang diperoleh adalah :

4.2.1.2. Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

Koefisien korelasi untuk logam Mangan (Mn) adalah:

4.2.1.3. Penentuan konsentrasi

(38)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

atau setelah penyaringan pada bulan tertentu. Data dapat dilihat pada Tabel 4.6. dan Tabel 4.7.

Tabel 4.6. Data absorbansi logam Mangan (Mn) dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan

Bulan Minggu Absorbansi (A) Rata-rata Absorbansi ( A )

Tabel 4.7. Data absorbansi dan konsentrasi logam Mangan (Mn) dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan

(39)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

III M2

Konsentrasi logam Mangan (Mn) sebelum penyaringan bulan I dapat diukur dengan mensubstitusikan nilai Y (absorbansi) rata-rata logam Mangan (Mn) sebelum penyarigan bulan I ke persamaan:

maka diperoleh: X1 = 0,0288

Konsentrasi dinyatakan dalam bentuk: X ± d (mg/L) dimana: d = t (P,dk) Sx

dimana

dari daftar t student untuk , derajat kebebasan

Untuk derajat kepercayaan 95% nilai maka : d = t (P.dk) Sx

d = 4,30 (0,005 . 2) 0,0016 d = 0,0007

(40)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Dengan cara yang sama dapat ditentukan konsentrasi logam Mangan (Mn) dalam air sebelum dan setelah penyaringan. Data dapat dilihat pada Tabel 4.8. dan Tabel 4.9.

Tabel 4.8. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Mangan (Mn) dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier

Bulan Absorbansi (A) Konsentrasi (C) mg/L

Tabel 4.9. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Mangan (Mn) dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier

Bulan Absorbansi (A) Konsentrasi (C) mg/L

4.2.1.4. Persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Mangan (Mn)

Dari data di atas dapat ditentukan persentase (%) penurunan konsentrasi logam Mangan (Mn) dengan menggunakan rumus :

(41)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Maka persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Mangan (Mn) dalam air setelah melalui penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier pada bulan I adalah :

Dengan cara yang sama dapat dihitung persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Mangan (Mn) dalam air hasil penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier untuk bulan II dan III.

Data dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10. Data persentase (%) penurunan konsentrasi logam Mangan (Mn)

Bulan

Konsentrasi mg/L

Persentasi (%) Penurunan Konsentrasi Sebelum

Penyaringan

Setelah Penyaringan

I 0,0250 0,0175 30,00%

II 0,0243 0,0188 22,63%

III 0,0280 0,0228 18,57%

4.2.2. Logam Mangan Krom (Cr)

4.2.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Least Square

(42)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Tabel 4.11. Penurunan persamaan garis regresi untuk penentuan konsentrasi logam Krom (Cr) berdasarkan pengukuran absorbansi larutan standar Krom (Cr)

No Xi Yi (Xi-X) (Yi-Y)10-1 (Xi-X)2 (Yi-Y)210-6 (Xi-X)(Yi-Y)10-3 1 0,0000 0,0008 -0,6400 -0,2152 0,4096 463,1104 13,7728 2 0,2000 0,0092 -0,4400 -0,1312 0,1936 172,1344 5,7728 3 0,5000 0,0188 -0,1400 -0,0352 0,0196 12,3904 0,4928 4 1,0000 0,0329 0,3600 0,1058 0,1296 111,9366 3,8088 5 1,5000 0,0499 0,8600 0,2758 0,7396 760,6564 23,7188 ∑ 3,2000 0,1116 0,0000 0,0000 1,4920 1520,2280 47,5660

Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis :

dimana :

(43)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Dengan mensubstitusikan harga-harga yang tercantum pada tabel 4.11. pada persamaan ini maka diperoleh :

Maka pesamaan garis yang diperoleh adalah :

4.2.2.2. Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

Koefisien korelasi untuk logam Krom (Cr) adalah:

4.2.2.3. Penentuan konsentrasi

Untuk menghitung konsentrasi dari logam Krom (Cr), maka diambil salah satu data hasil pengukuran absorbansi rata-rata logam Krom (Cr) dalam air sebelum atau setelah penyaringan pada bulan tertentu. Data dapat dilihat pada Tabel 4.12. dan Tabel 4.13.

(44)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Bulan Minggu Absorbansi (A) Rata-rata Absorbansi ( A )

Tabel 4.13. Data absorbansi dan konsentrasi logam Krom (Cr) dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier yang diukur sebanyak 3 kali setiap bulan selama 3 bulan

Bulan Minggu Absorbansi (A) Rata-rata Absorbansi ( A )

Konsentrasi logam Krom (Cr) sebelum penyaringan bulan I dapat diukur dengan mensubstitusikan nilai Y (absorbansi) rata-rata logam Krom (Cr) sebelum penyarigan bulan I ke persamaan:

(45)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

X2 = 0,0183

X3 = 0,0277

X1 = 0,0183 (X1 – X)2 = 0,0961 . 10-4

X2 = 0,0183 (X2 – X)2 = 0,0961 . 10-4

X3 = 0,0277 (X3 – X)2 = 0,3969 . 10-4

X = 0,0214 ∑(Xi – X)2 = 0,5891 . 10-4

Konsentrasi dinyatakan dalam bentuk: X ± d (mg/L) dimana: d = t (P,dk) Sx

dimana

dari daftar t student untuk , derajat kebebasan

Untuk derajat kepercayaan 95% nilai maka : d = t (P.dk) Sx

d = 4,30 (0,005 . 2) 0,0031 d = 0,0013

Dengan demikian konsentrasi Krom (Cr) dapat ditulis: 0,0214 ± 0,00013 (mg/L)

Dengan cara yang sama dapat ditentukan konsentrasi logam Krom (Cr) dalam air sebelum dan setelah penyaringan. Data dapat dilihat pada Tabel 4.14. dan Tabel 4.15.

Tabel 4.14. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Krom (Cr) dalam air sebelum penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier

(46)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

mg/L

Tabel 4.15. Data absorbansi dan konsentrasi rata-rata logam Krom (Cr) dalam air setelah penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier

Bulan Absorbansi (A) Konsentrasi (C) mg/L

4.2.2.4. Persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Krom (Cr)

Dari data di atas dapat ditentukan persentase (%) penurunan konsentrasi logam Krom (Cr) dengan menggunakan rumus :

Maka persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Krom (Cr) dalam air setelah melalui penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier pada bulan I adalah :

Dengan cara yang sama dapat dihitung persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Krom (Cr) dalam air hasil penyaringan pada alat Yamaha Water Purifier untuk bulan II dan III.

(47)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Tabel 4.16. Data persentase (%) penurunan konsentrasi logam Krom (Cr)

Bulan

Konsentrasi mg/L Persentasi (%) Penurunan Konsentrasi Sebelum

Penyaringan

Setelah Penyaringan

I 0,0214 0,0058 72,90%

II 0,0434 0,0183 57,83%

III 0,0162 0,0089 45,06%

4.3. Pembahasan

Penentuan kadar logam berat Mangan (Mn) dan Krom (Cr) dalam air minum hasil penyaringan dari alat Yamaha Water Purifier dilakukan dengan mendestruksi sampel air terlebih dahulu. Kemudian diukur nilai absorbansi dan konsentrasi dari ekstrak sampel menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang tertentu. Konsentrasi sampel air sebelum penyaringan yang didapat dibandingkan dengan konsentrasi sampel air setelah penyaringan. Kemudian ditentukan persentasi (%) penurunan konsentrasi pada tiap bulannya selama 3 bulan berturut-turut.

(48)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

penyaringan sebesar 0,0280 mg/L dan setelah penyaringan berkurang menjadi 0,0228 mg/L. Pada bulan ke III ini konsenttrasi logam Mangan (Mn) turun sebesar 158,57%. Penurunan persentasi (%) konsentrasi logam Mangan (Mn) dalam sampel air tiap bulannya menjadi semakin kecil, yakni 30,00% pada bulan I; 22,63% pada bulan II dan 18,57% untuk bulan III. (Tabel 4.10)

(49)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari data yang diperoleh pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi logam Mangan (Mn) dan Krom (Cr) dalam air setelah penyaringan lebih kecil dari pada konsentrasi sebelum penyaringan. Dan persentasi (%) penurunan konsentrasi logam Mangan (Mn) dan Krom (Cr) di tiap bulannya, semakin lama juga semakin kecil. Selain itu, diketahui bahwa Yamaha Water Purifier lebih efektif digunakan untuk menyaring logam Krom (Cr) dari pada logam Mangan (Mn) (Tabel 4.10 dan Tabel 4.16).

5.2. Saran

(50)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. DAFTAR PUSTAKA

Cheremisinoff, N.P. 2002. Handbook of Water and Wastewater Treatment Technologies. USA: Butterworth-Heinemann.

Clark, D.V. 1979. Approach to Atomic Absorption Spectroscopy. Sidney-Australia: Anal. Chem Consultants Pty. Ltd.

Darmono. 1994. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: UI Press.

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta: UI Press.

Day, R.A.Jr., Underwood, A.L. 1988. Analisa Kimia Kuantitatif. Edisi keempat. Jakarta: Erlangga.

Lorch, W. 1981. Handbook of Water Purification. Great Britain: McGraw-Hill Book Company (UK) Limited.

(51)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Montgomery, J.M. 1985. Water Treatment Principles and Design. USA: John Wiley and Sons Inc.

Notohadipawiro, T. 1993. Logam berat dalam Pertanian.

Puspita, D. 2008. Penurunan Konsentrasi Total Suspended Solid (tss) pada Limbah Laundry Dengan Menggunakan Reaktor Biosand filter disertai dengan Reaktor Activated Carbon.Yogyakarta.

Stoeppler, M. 1992. Hazardous Metals in Environtment. Elsevier Science Publisher.

Widowati, W., Sastiono. A., Jusuf. R. 2008. Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

(52)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009. Tabel 1. Persyaratan Kualitas Air Minum

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR: 907/MENKES/SK/VII/2002

TANGGAL: 29 Juli 2009

1. BAKTERIOLOGIS

Parameter Satuan Kadar Maksimum

yang diperbolehkan

E.Coli atau fecal coli

Jumlah per 100 ml sampel

0

Total Bakteri Coliform Jumlah per 100 ml sampel

0

c. Air pada sistem distribusi E.Coli atau fecal coli

Jumlah per 100 ml sampel

0

Total Bakteri Coliform Jumlah per 100 ml sampel

2. KIMIA

(53)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan

Ket.

Antimony (mg/liter) 0.005 Air raksa (mg/liter) 0.001 Arsenik (mg/liter) 0.01

Barium (mg/liter) 0.7

Boron (mg/liter) 0.3

Kadmium (mg/liter) 0.003 Kromium (mg/liter) 0.05

Tembaga (mg/liter) 2

Sianida (mg/liter) 0.07 Fluroride (mg/liter) 1.5

Timah (mg/liter) 0.01

Molybdenum (mg/liter) 0.07

Nikel (mg/liter) 0.02

Selenium (mg/liter) 0.01

B. Bahan-bahan anorganik (yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen)

Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan

Ket.

Amonia (mg/liter) 1.5

Aluminium (mg/liter) 0.2

Klorida (mg/liter) 250

Tembaga (mg/liter) 1

(54)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Besi (mg/liter) 0.3

Mangan (mg/liter) 0.1

Ph - 6,5-8,5

Natrium (mg/liter) 200

Sulfat (mg/liter) 250

Padatan terlarut (mg/liter) 1000

Seng (mg/liter) 3

C. Bahan-bahan organik (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan)

Parameter Satuan Kadar Maksimum

yang ddiperbolehkan

Ket.

Alkana terklorinasi

Karbon tetraklorida (µg/liter) 2 Diklorometana (µg/liter) 20 1,2-dikloroetana (µg/liter) 30 1,1,1-trikloroetana (µg/liter) 2000 Etena terklorinasi

Vinil klorida (µg/liter) 5 1,1-dikloroetena (µg/liter) 30 1,2-dikloroetena (µg/liter) 50 Trikloroetena (µg/liter) 70 Tetrakloroetena (µg/liter) 40

Benzene (µg/liter) 10

Toluene (µg/liter) 700

Xylene (µg/liter) 500

Benzo[a]pyrene (µg/liter) 0,7 Benzen terklorinasi

(55)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

1,4-diklorobenzen (µg/liter) 300 Triklorobenzen (total) (µg/liter) 20 Lain-lain

di(2-etilheksi)adipat (µg/liter) 80 di(2-etilheksi)phthalate (µg/liter) 8

Arilamida (µg/liter) 0,5

Epiklorohidrin (µg/liter) 0,4 Heksaklorobutadiena (µg/liter) 0,6 Asam edetik (EDTA) (µg/liter) 200 Asam nitriloasetat (µg/liter) 200 Tributil oksida (µg/liter) 2

3. RADIOAKTIFITAS

Parameter Satuan Kadar Maksimum

yang diperbolehkan

Ket.

Gross alpha activity (Bq/liter) 0,1 Gross beta activity (Bq/liter) 1

4. FISIK

Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan

Ket.

Parameter Fisik

Warna TCU 15

Rasa dan bau - - Tidak berbau dan

berasa

Temperatur oC Suhu udara ± 3oC

Kekeruhan NTU 5

(56)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom, 2009.

Dr. ACHMAD SUJUDI

Tabel 2. List of distribution “t-student”

Value Of

Confidence Of

Critical Value Of

(T) For P values of

number of degree

of freedom

95 %

0,05

98%

0,02

99%

0,01

1 12,71 31,82 63,66

2 4,30 6,96 9,92

3 3,18 4,54 5,84

4 2,78 3,75 4,60

5 2,57 3,26 4,03

6 2,45 2,14 3,71

7 2,36 1,00 3,50

8 2,31 2,90 3,36

9 2,26 2,82 3,25

(57)

Dwi Yuliani : Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha

Gambar

Gambar 4.1.: Kurva kalibrasi larutan standar Mangan (Mn)
Tabel 3.1. Bahan-bahan Penelitian
Tabel 3.2. Alat-alat Penelitian
Tabel 4.1. Kondisi alat SSA  Merek Shimadzu tipe AA-6300 pada pengukuran
+7

Referensi

Dokumen terkait

memilih judul “Analisis Kadar Logam Kadmium (Cd) Pada Air Minum Dalam Kemasan Galon Isi Ulang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ”... 1.2

apakah terdapat penurunan kadar kalsium dan magnesium pada air minum dari mata air di Kecamatan Gunung Sitember sesudah dididihkan dan dilakukan penyaringan. 1.3

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pada sampel air dan tanah di sekitar industri pelapisan logam knalpot Pelangi Purbalingga terdapat cemaran logam berat Cr,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi logam berat krom (Cr) dan nikel (Ni) pada air laut dan sedimen di perairan Pantai Barat Kabupaten

Konsentrasi Logam Berat Krom Heksavalen (Cr 6+ ) dalam Limbah Cair Pemaparan air limbah industri batik terhadap tanaman uji eceng gondok dengan tiga perlakuan yang

Penggunaan Membran Kitosan Untuk Menurunkan Kadar LOgam Krom (Cr) dan Nikel (Ni) Dalam Limbah Cair Industri Pelapisan Logam.. Water Treatment Principles and Design , New

Apabila kromium membentuk alloy dengan nikel dan besi (Cr- Ni-Fe) atau dikenal juga dengan austenitic dan alloy yang dibentuk dari logam- logam kromium, mangan dan besi

Kandungan Mn dan Cu dalam Sampel dengan Variasi Pelarut Penentuan kandungan Mangan Mn dan Tembaga Cu pada bijih mangan dari daerah Taming Tonga Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten