• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

PERENCANAAN LUAS LANTAI GUDANG PRODUK JADI

DI PTP-NUSANTARA III KEBUN GUNUNG PARA

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari

Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

Oleh

MARTIN YEKONIA TARIGAN 080423047

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

(3)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

(4)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

(5)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Karet adalah komoditi yang sangat dibutuhkan dalam membuat suatu produk. Produk yang dapat dihasilkan oleh karet adalah ban, alas kaki, dll. Konsumen terhadap produk-produk tersebut semakin lama semakin banyak, selain karena pertumbuhan pertumbuhan penduduk yang tinggi deversifikasi produk hilir dengan bahan baku karet juga semakin lama semakin tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa permintaan bahan baku karet khususnya RSS 1 dan Crumb

Rubber semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dengan adanya peningkatan

(6)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan jiwa yang tulus ikhlas, penulis

panjadkan puji syukur kepada Tuahan Yang Maha Esa atas berkat dan

karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Sarjana. Dan kiranya

hanya Tuhan Yang Maha Esa lah yang selalu menuntun kita ke jalan yang benar.

Tugas Sarjana adalah merupakan salah satu dari kurikulum di Pendidikan

Sarjana Ekstensi (S-1), sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas

akademis. Laporan ini disusun berdasarkan hasil kerja magang yang dilakukan di

PTP-Nusantara III Pabrik Karet Gunung Para.

Dalam penyelesaian Tugas Sarjana, penulis banyak mendapat bantuan dan

dorongan serta bimbingan yang sangat baik dari berbagai pihak, sehingga dalam

kesempatan yang sangat berharga ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih

yang sedalam-dalamnya, terutama kepada:

1. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT selaku ketua Pendidikan Sarjana Ekstensi

(S-1) Fakultas Teknik USU.

2. Ir. Ukurta Tarigan, MT selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak

membantu dan membimbing saya baik dari segi moril, waktu dan fikiran

demi terselesaikannya laporan ini.

3. Ir. Juliza Hidayati, MT selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

mengarahkan saya dari segi moril, waktu dan fikiran demi

(7)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

4. Bapak Ir. H Irfan A.R. Lubis manajer PTP-Nusantara III Pabrik Karet

Gunung Para yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada

saya untuk melakukan Kerja Magang di perusahaan ini.

5. Bapak Ir. Zulyaden Lubis maskep PTP-Nusantara III Pabrik Karet Gunung

Para yang telah memberikan bimbingan, tempat tinggal, dan arahan

kepada saya selama Kerja Magang.

6. Seluruh pimpinan staf dan karyawan PTP-Nusantara III Pabrik Karet

Gunung Para yang telah memberikan waktu kepada saya dalam

mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan ini.

7. Untuk keluarga yang tercinya Ayah dan ibu, serta adik-adikku yang telah

mendukung saya baik dari segi moril dan material hingga terselesaikannya

laporan ini.

8. Untuk teman-temanku, Kesuma Hadibroto, Wan Jun Even Manurung, dan

terutama kepada abangku Nyoman. ST yang telah banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana dan juga membuat laporan

ini.

9. Untuk kekasihku yang aku sayangi Ellisa Clara Sitinjak, Adm yang telah

mendukung dan memberi motivasi penulis dalam membuat laporan ini.

Karena keterbatasan waktu, pengetaguan dan pengalaman Penulis, maka

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan Tugas Sarjana ini masih belum

sempurna, baik dalam penyajiannya dan uraiannya. Oleh karena itu dengan

kerendahan hati Penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari berbagai

(8)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Akhir kata, Penulis mangharapkan semoga Laporan Tugas Sarjana ini

dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak yang

memerlukannya maupun membacanya.

Medan, 2009

(9)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR SAMPUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFAKAT EVALUASI DRAFT TUGAS SARJANA ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

LAMPIRAN ... ix

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ... I-1

1.2. Pokok Permasalahan ... I-2

1.3. Tujuan Pemecahan Masalah ... I-2

1.3.1. Manfaat Penelitian ... I-3

1.4. Pembatasan Masalah ... I-4

1.5. Asumsi ... I-4

(10)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI (LANJUTAN) II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan ... II-1

2.2. Gambaran Umum Perusahaan ... II-2

2.2.1. Lokasi Perusahaan ... II-2

2.2.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... II-2

2.2.3. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-5

2.2.4. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja ... II-9

2.2.4.1. Tenaga Kerja ... II-9

2.2.4.2. Jam Kerja ... II-10

2.2.5. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya ... II-10

2.2.6. Insentif Perusahaan ... II-11

2.2.7. Fasilitas Perusahaan ... II-11

2.3. Proses Produksi ... II-12

2.3.1. Standart Mutu Bahan/Produk ... II-12

2.3.2. Bahan Yang Digunakan ... II-15

2.3.2.1. Bahan Baku ... II-15

2.3.2.2. Bahan Penolong ... II-15

2.3.2.3. Bahan Tambahan ... II-15

2.4. Mesin dan Peralatan ... II-15

2.4.1. Mesin Produksi ... II-15

(11)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

2.4.1.2. Mesin Produksi Crumb Rubber ... II-17

2.4.2. Peralatan ... II-31

2.4.2.1. Peralatan Sheet ... II-31

2.4.2.2. Peralatan Crumb Rubber ... II-34

2.5. Uraian Proses Produksi ... II-34

2.5.1. Proses Menghasilkan Sheet ... II-34

2.5.2. Proses Menghasilkan Crumb Rubber ... II-40

III LANDASAN TEORI

3.1. Peramalan ... III-1

3.1.1. Teori Peramalan ... III-1

3.1.2. Jenis Peramalan Berdasarkan Jangka Waktu ... III-5

3.1.3. Kegunaan Pemilihan Teknik Peramalan ... III-6

3.1.4. Kreteria Performance Peramalan ... III-10

3.1.5. Proses Verifikasi ... III-11

3.2. Persediaan ... III-12

3.2.1. Pengertian Persediaan ... III-12

3.2.2. Penyebab, Fungsi, dan Tujuan Persediaan ... III-14

3.2.2.1. Penyebab Timbulnya Persediaan ... III-14

3.2.2.2. Fungsi Persediaan ... III-15

(12)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

3.3. Penentuan Waktu Standart ... III-18

3.3.1. Penentuan Waktu Standart ... III-18

3.3.2. Prosedur Pelaksanaan Melakukan Pengukuran Waktu

Kerja ... III-19

3.3.3. Penetapan Jumlah Silkus Kerja yang Diamati ... III-19

3.3.4. Tahapan Penentuan Besarnya Waktu Terpilih ... III-22

3.3.5. Penyesuaian Waktu dengan Rating Performance kerja ... III-22

3.3.6. Penetapan Waktu Longgar dan Waktu Baku ... III-24

3.4. Perencanaan Fasilitas Gudang Produk Jadi ... III-26

3.5. Pengertian Layout ... III-30

3.5.1. Layout Gudang ... III-30

IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1

4.2. Rancangan Penelitian ... IV-1

4.3. Pelaksanaan Penelitian ... IV-1

4.4. Alat Penelitian ... IV-2

4.5. Variable yang Diamati ... IV-3

4.6. Metode Pengumpulan Data ... IV-3

(13)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI (LANJUTAN) V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data ... V-1

5.1.1. Data Permintaan Produk Sheet dan Crumb Rubber ... V-1

5.1.2. Dimensi Gudang, Produk, dan Peralatan ... V-2

5.1.2.1. Dimensi Gudang ... V-2

5.1.2.2.Dimensi Produk yang Disimpan di Gudang

Produk Jadi ... V-3

5.1.2.3. Dimensi Forklift ... V-4

5.1.3. Data Waktu Kerja Forklift ... V-4

5.1.4. Penyusunan Produk di Gudang Produk Jadi ... V-7

5.2. Pengolahan Data Produk Sheet... V-9

5.2.1. Peramalan Permintaan Produk Sheet ... V-9

5.2.1.1. Perhitungan Peramalan Permintaan Sheet ... V-9

5.3. Pengolahan Data Produk Crumb Rubber ... V-21

5.3.1. Peramalan Permintaan Produk Crumb Rubber ... V-21

5.3.1.1.Perhitungan Peramalan Permintaan Crumb

Rubber ... V-22

5.3.2. Perhitungan Jumlah Persediaan yang Optimal ... V-34

5.3.3. Perhitungan Kebutuhan Forklift ... V-37

5.3.3.1. Uji Keseragaman Data ... V-37

5.3.3.2. Uji Kecukupan Data ... V-39

(14)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

5.3.4.1. Alasan Penambahan Luas Gudang Produk Jadi ... V-41

5.3.4.2. Dimensi Gudang yang Ada Saat Ini ... V-42

5.3.4.3. Luas Lantai yang Dibutuhkan ... V-43

VI ANALISA DAN EVALUASI

6.1. Analisa Hasil Peramalan Permintaan Produk ... VI-1

6.1.1. Permintaan Produk Sheet ... VI-1

6.1.2. Permintaan Produk Crumb Rubber ... VI-2

6.2. Analisa Jumlah Persediaan yang Optimal ... VI-3

6.3. Penentuan Jumlah Forklift ... VI-5

6.4. Perencanaan Kebutuhan Gudang Produk Jadi ... VI-5

6.4.1. Luas Lantai yang Dibutuhkan ... VI-6

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan ... VII-1

7.2. Saran ... VII-2

(15)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Situasi Tenaga Kerja di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para ... II-9

2.2. Persyaratan Mutu SIR 1988 ... II-14

5.1. Data Permintaan Sheet dari Tahun 2003-2007 ... V-1

5.2. Data Permintaan Crumb Rubber dari tahun 2003-2007 ... V-2

5.3. Waktu Loading, Moving, dan Unloading Forklift ... V-6

5.4. Permintaan Sheet dari tahun 2003-2007 ... V-9

5.5 Parameter-Parameter Permintaan Produk Sheet ... V-10

5.6. SEE Produk Sheet dengan Metode Regresi Linear ... V-15

5.7. SEE Produk Sheet dengan Metode Regresi Eksponensial ... V-16

5.8. SEE Produk Sheet dengan Metode Regresi Kuadratis ... V-17

5.9. Hasil Pengolahan Verifikasi Data Peramalan ... V-19

5.10. Permintaan Aktual dan Estimasi ... V-20

5.11. Permintaan Crumb Rubber dari Tahun 2003-2007 ... V-21

5.12. Parameter-Parameter Permintaan Produk Crumb Rubber ... V-23

5.13. SEE Produk Crumb Rubber dengan Metode Regresi Linear ... V-28

5.14. SEE Produk Crumb Rubber dengan Metode Regresi Eksponensial ... V-28

5.15. SEE Produk Crumb Rubber dengan Metode Kuadratis ... V-29

5.16. Hasil Pengolahan Verifikasi Data Peramalan ... V-31

(16)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

5.18. Permintaan Masing-Masing Produk Sheet dan Crumb Rubber tahun

2008 -2010 ... V-34

5.19. Estimasi Permintaan Terbesar ... V-35

5.20. Perhitungan Simpangan Baku dan Estimasi Permintaan ... V-36

6.1. Permintaan Aktual dan Estimasi Produk Sheet ... VI-2

6.2. Permintaan Aktual dan Estimasi Produk Crumb Rubber ... VI-3

(17)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Struktur Organisasi PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para ... II-3

2.2. Block Diagram Pembuatan Rubbed Smoked Sheet Pabrik Gunung Para ... II-35

2.3. Block Diagram Pembuatan Crumb Rubber Pabrik Gunung Para ... II-41

4.1. Block Diagram Prosedur Penelitian ... IV-6

5.1. Proses Penimpaan Crumb Rubber dengan Menggunakan Batu Penimpa ... V-7

5.2. Proses Penimpaan Sheet dengan Menggunakan Batu Penimpa ... V-7

5.3. Pelepasan Crumb Rubber dari Pallet kayu ... V-8

5.4. Susunan Batu Penimpa (Molding) ... V-8

5.5. Data Permintaan Produk sheet ... V-10

5.6. Moving Range Chart ... V-20

5.7. Data Permintaan Produk Crumb Rubber ... V-22

5.8. Moving Range Chart Produk Crumb Rubber ... V-33

(18)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

L-1. Penyesuaian (Performance Ranting) Westing House ... I

L-2. Kurva Distribusi Normal ... II

L-3. Nilai Kritik Sebaran F ... III

L-4. Besarnya Kelonggaran Berdasarkan Faktor-Faktor yang Berpengaruh ... IV

L-5. Surat Permohonan Tugas Sarjana ... VI

L-6. Formulir Penetapan Tugas Sarjana ... VII

L-7. Surat Balasan Permohonan Riset ... VIII

L-8. Lembar Assistensi Dari Dosen Pembimbing I ... IX

L-9. Lembar Assistensi Dari Dosen Pembinbing II ... XI

L-10. Gambar Gudang Aktual ... XIII

(19)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Produk yang terlantar dengan lokasi penumpukan yang tidak teratur dapat

menyebabkan keadaan tidak baik dan berkurangnya mutu produk atau kemasan

produk. Selain itu area yang tidak teratur dapat menimbulkan kejadian yang tidak

diinginkan seperti kecelakaan kerja, kriminalitas dan juga menimbulkan kesulitan

bagi operator dalam melaksanakan tugasnya. Gudang yang terlalu besar akan

menyebabkan kerugian bagi perusahaan sehubungan dengan dana yang tertanam

dalam peralatan, biaya pemeliharaan gudang, tambahan ongkos tenaga kerja dan

biaya-biaya lainnya.

Masalah optimalisasi kapasitas gudang ini ditemukan pada PTP-

Nusantara III Kebun Gunung Para . PT.Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung

Para bergerak dalam produksi Sheet dan Crumb. Permasalahan yang diperoleh

dalam pergudangan PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para adalah bahwa kondisi

gudang sudah tidak memadai lagi untuk menampung sejumlah produk yang akan

mengisi lantai gudang produk. Hal ini disebabkan karena permintaan konsumen

akan Sheet dan Crumb Rubber meningkat. Jadi, untuk mengatasi permasalah

pergudangan di gudang produk maka diperlukan suatu rancangan mengenai

fasilitas pergudangan yang optimal berdasarkan jumlah produk yang akan mengisi

(20)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan produktivitas sistem industri

manufaktur ini maka perencanaan fasilitas pergudangan akan dikembangkan

sebagai subsistem perusahaan, dan perlu dioptimalkan untuk meningkatkan

pelayanan terhadap konsumen ditinjau dari segi penyediaan produk sesuai dengan

kuantitas, kualitas dan waktu yang diinginkan konsumen. Penelitian ini mencoba

mendapatkan pemecahan yang efektif untuk masalah tersebut sehingga apabila

diterapkan diharapkan dapat meningkatkan kinerja pergudangan produk.

1.2.Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka permasalahan yang

akan dicari pemecahannya dalam penelitian ini adalah tidak optimalnya luas lantai

gudang berdasarkan estimasi persedian yang akan digudangkan, alat angkut dan

jumlah tenaga kerja bagian pergudagan yang dibutuhkan untuk menangani

estimasi penumpukan produksi pada bagian pergudangan. Produk yang terlantar

dengan lokasi penumpukan yang tidak teratur dapat menyebabkan keadaan tidak

baik dan berkurangnya mutu produk atau kemasan produk. Selain itu area yang

tidak teratur dapat menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan seperti

kecelakaan kerja, kriminalitas dan juga menimbulkan kesulitan bagi operator

dalam melaksanakan tugasnya. Gudang yang terlalu besar akan menyebabkan

kerugian bagi perusahaan sehubungan dengan dana yang tertanam dalam

peralatan, biaya pemeliharaan gudang, tambahan ongkos tenaga kerja dan

(21)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Untuk itu diperlukan suatu estimasi jumlah persediaan yang optimal

berdasarkan permintaan konsumen yang dapat digunakan untuk mencapai luas

lantai, tenaga kerja dan alat angkut yang optimal

1.3.Tujuan Pemecahan Masalah

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Merancang gudang produk jadi yang optimal.

2. Meramalkan jumlah produk dimasa yang akan datang.

3. Mengestimasikan jumlah kenaikan permintaan akan Sheet dan Crumb

Rubber.

1.3.1. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari kerja magang ini adalah :

1. Bagi mahasiswa

a) Dapat memahami dan mengetahui berbagai jenis aspek kegiatan

perusahaan.

b) Dapat membandingkan teori-teori yang diperoleh pada saat mengikuti

perkuliahan dengan praktek di lapangan.

c) Memperoleh kesempatan untuk melatih keterampilan dalam melakuka n

pekerjaan atau kegiatan lapangan.

d) Memperoleh pengetahuan yang berguna dalam perwujudan kerja yang

akan dihadapi kelak, setelah menyelesaikan studinya.

(22)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

a) Memperoleh kerja sama antara perusahaan dengan Program Studi Teknik

Manajemen Pabrik Program D-IV Fakultas Teknik USU, khususnya

Departemen Teknik Industri USU.

b) Memperoleh pengenalan terhadap Program Studi Teknik Manajemen

Pabrik Program D-IV Fakultas Teknik USU.

3. Bagi perusahaan.

a) Sebagai bahan masukan atau usulan perbaikan dari sistem kerja yang

sudah ada atau dari sistem lama.

b) Dapat melihat keadaan perusahaan dari sudut pandang pendidikan.

c) Sebagai bahan masukan bagi pimpinan perusahaan dalam rangka

peningkatan efisiensi.

1.4.Pembatasan Masalah

1. Perencanaan fasilitas gudang yang diteliti adalah gudang produk

2. Data historis jumlah produksi tahun 2006-2007 terhadap Sheet dan Crumb

Rubber yang dipergunakan untuk mengestimasikan jumlah produksi pada

tahun 2009.

3. Data historis jumlah pengirim pada tahun 2006 dan 2007.

1.5.Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam pemecahan masalah ini adalah:

1. Proses produksi berjalan lancar.

(23)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

3. Tidak terjadi perubahan dalam kemasan.

4. Kondisi perekonomian berjalan dengan baik.

1.6. Sistematika Penulisan Karya Akhir

Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian karya akhir ini,

maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika

sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang permasalahan,

rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang

lingkup dan asumsi yang digunakan.

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, jenis produk dan

spesifikasinya, bahan baku, proses produksi, mesin dan peralatan, serta

organisasi dan manajemen.

BAB III. LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori yang dipakai sebagai landasan dalam

pembahasan dan pemecahan masalah.

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN

Merupakan kerangka dalam pemecahan masalah, penjelasan secara

garis besar bagaimana langkah pemecahan masalah dengan

(24)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

BAB V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Berisi pengumpulan dan pengolahan data yang berhasil didapat selama

penelitian sesuai dengan data yang dibutuhkan.

BAB VI. PEMECAHAN MASALAH

Bab ini berisi pemecahan masalah yang mungkin dilakukan yang

didapat dari diskusi SQC serta pembahasan hasil dari pengolahan data

dan pemecahan masalah.

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang mengemukkan kesimpulan semua

hal yang dilakukan penelitian, terutama akan hal pengolahan data yang

diperoleh pemecahannya serta langkah-langkah yang patut dilakukan

(25)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

G

GA

AM

MB

BA

AR

RA

AN

N

U

UM

MU

UM

M

P

PE

ER

RU

US

SA

AH

HA

AA

AN

N

2

2..11.. SSeejjaarraahh PPeerruussaahhaaaann

Kebun Gunung Para adalah salah satu kebun tradisional PTP-Nusantara III

terletak di kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi

Sumatera Utara. Berdasarkan letak geografisnya PTP-Nusantara III ini berada

pada (03º09’- 03º11’ LU) dan (99º04’- 99º06’ BT). Dimana jarak perusahaan ini

± 112 km dari Medan dengan ketinggian 96 – 114 meter di atas permukaan laut,

dengan jenis podsolik kuning dan letak topografinya berbukit dan bergelombang.

Perusahaan ini berasal dari milik perusahaan Belanda CMO (Cultur Misde

Oeoskut) yang diambil alih oleh negara pada tanggal 10 Desember 1957

(Nasionalisme) dalam perjalan ini telah beberapa kali berganti namanya. Berikut

adalah pergantian nama-nama PTP-Nusantara III :

1. Kebun Gunung Para dahulu bernama CMO (Cultur Misde Oeskust) milik

Belanda.

2. Pada tanggal 10 Desember 1957 dinasionalisasi

3. Tahun 1957 - 1960 bernama Perkebunan Negara Baru (PPN Baru)

4. Tahun 1961 - 1962 bernama PPN Kesatuan Sumut VII

5. Tahun 1963 - 1968 bernama PPN Karet IV

6. Tahun 1976 - 1994 bernama PT.Perkebunan IV (Persero)

(26)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

8. Sejak 14 Februari 1996 sampai sekarang bernama PT Perkebunan Nusantara

III (Persero), disingkat PTPN III, berdasarkan PP No. 8. Tahun 1996 yaitu

penggabungan PTP III, PTP IV dan PTP V ( Akte No.36 Tanggal 11 Maret

1996 dari Notaris Harun Kamil SH).

2.2. Gambaran Umum Perusahaan 2.2.1. Lokasi Perusahaan

Kebun Gunung Para adalah salah satu kebun tradisional PTP-Nusantara III

terletak di kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi

Sumatera Utara. Berdasarkan letak geografisnya PTP-Nusantara III ini berada

pada (03º09’-03º11’ LU) dan (99º04’-99º06’ BT). Dimana jarak perusahaan ini ±

112 km dari Medan dengan ketinggian 96-114 meter di atas permukaan laut,

dengan jenis podsolik kuning dan letak topografinya berbukit dan bergelombang.

2.2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah merupakan sekelompok orang yang bekerjasama untuk

mencapai suatu tujuan. Dengan adanya organisasi, setiap tugas dan kegiatan dapat

didistribusikan dan dikerjakan oleh setiap anggota kelompok secara efisien

sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.

Sedangkan manajemen adalah suatu proses yang melibatkan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari sumber daya yang ada untuk

mendapatkan suatu tujuan yang diinginkan. Sumber daya haruslah dapat dikelola

dengan baik dalam sistem organisasi yang tepat agar tercipta kerjasama yang baik

(27)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Struktur organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk bagan organisasi

(organization chart) yang memperlihatkan susunan fungsi-fungsi,

departemen-departemen dalam organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan kerja baik

secara horizontal maupun vertikal.

Organisasi perusahaan telah disusun sedemikian rupa dan mempunyai

struktur organisasi dalam bentuk organisasi garis atau lini dan fungsional.

Adapun struktur organisasi yang digunakan pada Pabrik Karet

PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para adalah struktur organisasi fungsional dan lini

seperti pada Gambar 2.1

Asisten Teknik

Asisten Laboratorium

Asisten Pengelola

Asisten Tata Usaha

Asisten Tanaman

Asisten Sipil/Traksi dan

Alat Berat

Asisten Personalia

Kebun Masinis

Kepala

Asisten Kepala Manajer

Fungsional

Lini

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para

Berdasarkan Gambar 2.1. di atas maka dapat dikatakan bahwa bentuk

struktur organisasi PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para adalah berbentuk

campuran fungsional dan lini. Dikatakan berbentuk fungsional karena terdapat

pembagian bidang-bidang seperti bagian keuangan, bagian produksi dan bagian

yang lainnya. Organisasi dikatakan berbentuk lini, karena pada struktur organisasi

dapat dilihat ada perintah langsung dari masing-masing bagian seperti bagian

keuangan dengan administrasi keuangan dan bagian personalia dengan

(28)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Struktur organisasi yang dipakai pada PTP-Nusantara III Kebun Gunung

para adalah bentuk fungsional dan lini karena :

1. Pembidangan tugas yang sesuai dengan lingkungan yang stabil dan

mempertinggi efisiensi kerja.

2. Menunjang pengembangan keahlian.

3. Memberi kesempatan bagi karyawan spesialisasi yang dapat

memperingan tugas karena hanya bertugas sesuian dengan keahliannya.

Hanya memerlukan koordinasi minimal karena masing-masing sudah

mempunyai pengertian yang mendalam mengenai bidangnya.

Macam-macam struktur organisasi adalah sebagai berikut :

1. Fungsional

Organisasi berbentuk fungsional adalah organisasi yang disusun

berdasarkan sifat dan macam fungsi yana harus dilaksanakan. Struktur

organisasi fungsional sesuai untuk suatu organisasi yang mempunyai

masalah utama menuntut adanya keahlian fungsional, efisiensi dan mutu

pekerjaan yang baik. Pada umunya digunakan dalam

perusahaan-perusahaan dimana pembidangan tugas secara tegas dapat digariskan.

2. Lurus

Organisasi berbentuk lurus adalah membagi dan mengelompokkan

pekerjaan-pekerjaan yang secara langsung dan penuh, wewenang dan

tanggung jawab dilakukan langsung oleh pemimpin. Bentuk lurus adalah

tipe organisasi yang paling banyak dipakai, terutama pada perusahaan

(29)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

3. Staf dan Lini

Organisasi staf dan lini adalah suatu sistem yang dapat mengatasi

keburukan-keburukan sistem garis maupun fungsional dengan dibentuk

staf yang terdiri dari tenaga ahli dan masih mempertahankan kebaikan

kesatuan pemimpin dari pada sistem garis. Struktur organiasasi lini

mempunyai keahlian yang berbeda-beda dan tidak saling mempengaruhi

antara satu bagian dengan bagian yang lain.

2.2.3. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun tugas dan tanggung jawab karyawan PTP-Nusantara III Kebun

Gunung Para adalah sebagai berikut :

1. Manager

a. Memimpin rapat manajemen dan rapat tenaga kerja.

b. Meninjau kontrak dari pelanggan

c. Menilai dan mengevaluasi laporan kerja produksi, administrasi, teknik

dan personalia.

d. Menandatangani seluruh surat-surat keluar.

e. Memberi disposisi untuk seluruh surat masuk, baik internal maupun

eksternal.

f. Membuka dan menutup pelaksanaan pelatihan.

g. Melaporkan kinerja sistem manajemen lingkungan direksi

(30)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

2. Masinis Kepala

a. Mengevaluasi, meninjau laporan kebutuhan bahan teknik dan produksi

b. Memimpin rapat kerja bulanan.

c. Ikut serta meninjau kontrak dari pelanggan.

d. Memantau kegiatan produksi dan perawatan mesin-mesin dan

peralatan produksi.

e. Memberikan pelatihan manajemen, mutu, produksi dan teknik kepada

kepala staf baru.

f. Mengkoordinir kegiatan harian pabrik.

g. Menggantikan manajer bila berhalangan.

3. Kepala Pabrik

a. Membantu membuat rancangan rencana jangka pendek dan jangka

panjang (kebutuhan belanja bahan) produksi.

b. Membuat rancangan proses pengolahan sesuai dengan order yang telah

diterima sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan manajer.

c. Menyelenggarakan administrasi laporan kerja dan harga pokok pabrik.

d. Mengendalikan seluruh aktivitas termasuk penggunaan bahan-bahan

processing.

e. Mengevaluasi aspek penting lingkungan proses produksi

f. Menjamin pelaksanaan komunikasi prosedur dan istruksi kerja sampai

(31)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

4. Asisten Pengolahan

a. Membuat rencana produksi mingguan di coumpound dan extruction

section sesuai dengan planning yang diterima dari kepala pabrik.

b. Mempersiapkan mesin-mesin yang digunakan untuk proses produksi.

c. Mempertanggung jawabkan laporan produksi harian, umum,

mingguan, bulanan dengan dibantu oleh supervisor.

d. Menandatangani check sheet dan form-form sesuai yang diisyaratkan

dalam prosedur.

e. Menjamin kebersihan lingkungan di areal kerja.

5. Asisten Tata Usaha

a. Memeriksa dan mengevaluasi masing-masing barang yang dibutuhkan

dalam bon permintaan barang dengan pertimbangan anggaran.

b. Memeriksa dan menandatangani memo permintaan, order pembelian

lokal dan kebutuhan penawaran barang.

c. Mengidentifikasi kebutuhan training untuk semua personalia.

d. Melakukan tindakan koreksi atas ketidaksesuaian dan temuan audit

mutu internal.

e. Memelihara semua dokumen yang ada di bagian pembagian seperti

prosedur, instruksi kerja, dokumen pendukung dan sasaran mutu.

f. Menginformasikan bahan lateks yang ditolak kepada para supplier.

g. Melaksanakan tugas-tugas yang diinstruksikan manajer.

h. Mengkomunikasikan prosedur dan instruksi kepada bawahannya serta

(32)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

6. Asisten Laboratorium

a. Menjalankan tugas yang direncanakan oleh kepala pabrik.

b. Mempersiapkan formulasi compound dan pengembangan produk baru.

c. Mengevaluasi, pengendalian dan mengawasi bahan kimia lateks dan

bahan pembantu.

d. Mempersiapkan permintaan kebutuhan di chemical laboratory and

efflvent treatment termasuk kebutuhan bahan-bahan pembantu setiap

bulannya.

e. Mengendalikan/mengawasi perlengkapan dan keamanan kerja serta

mengevaluasi kebersihan di chemical laboratory.

7. Asisten Teknik

a. Bertugas melakukan kegiatan perbengkelan untuk kelancaran proses

pengolahan.

b. Membuat laporan perawatan mesin-mesin dan peralatan kegiatan

produksi.

8. Asisten Personalia Kebun

a. Mengawasi pelaksanaan penanaman dan perawatan kebun perusahaan.

b. Mengatur Sistem kerja penanaman dan pengambilan hasil kebun.

c. Membuat anggaran kebutuhan pembibitan dan penanaman karet.

d. Membuat laporan kegiatan di areal lahan karet.

9. Asisten Tanaman

a. Mengawasi kualitas tanaman karet di lahan karet milik perusahaan.

(33)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

c. Mengatasi permasalahan yang timbul di kebun, misalnya adanya hama

yang mengakibatkan kerusakan pada tanaman karet.

10.Asisten Sipil

a. Mendatangkan alat-alat berat untuk mengangkut hasil Kebun.

b. Mengatur kedatangan alat-alat berat untuk mengangkut produk yang

akan dijual.

2.2.4. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja 2.2.4.1. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang terdapat di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para

[image:33.595.109.525.284.701.2]

dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Situasi Tenaga Kerja di PTP-Nusantara III Kebun

Gunung Para

Uraian

KARYAWAN

Pensiunan

(Orang)

Total seluruh (Orang) Pria

(Orang)

Wanita (Orang)

Jumlah (Orang)

Karyawan

Pimpinan

16 - 16 - 16

Karyawan

Pelaksana

838 114 952 376 1.328

(34)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009 2.2.4.2. Jam Kerja

Waktu kerja di PT. Nusantara III Gunung Para terdiri dari dua bagian yaitu

waktu kerja karyawan kantor dan waktu kerja karyawan produksi. Adapun

pembagian waktu kerja tersebut adalah sebagai berikut:

a. Waktu kerja karyawan kantor

Senin-Jumat 08.00-16.00

Sabtu 08.00-12.00

b. Waktu kerja karyawan produksi

Untuk karyawan produksi terbagi atas 3 shift (Senin-Minggu), yaitu:

Shift I : 07.30 – 15.00 WIB

Shift II : 15.00 – 22.00 WIB

Shift III : 22.00 – 07.30 WIB

2.2.4.3. Sistem Pengupahan Dan Fasilitas Lainnya

Sistem Pengupahan karyawan diberikan gaji pokok menurut golongan yang

sesuai dengan skala gaji sebagaimana tercantum dalam lampiran II PKB ini. Bagi

karyawan dengan golongan terendah mengacu kepada sekurang – kurangnya 75 %

dari upah minimum. Di samping gaji pokok kepada karyawan karyawan diberikan

tunjangan tetap sebesar 25 % dari gaji. Besarnya gaji untuk golongan terendah

akan disesuaikan sejalan dengan penetapan upah minimum yang berlaku. Apabila

(35)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Kompensasi atas hasil kerja karyawan diwujudkan dalam bentuk upah dan

fasilitas-fasilitas yang menunjang kesejahteraan karyawan. Sistem pengupahan

yang berlaku pada perusahaan adalah sebagai berikut :

1 Karyawan musiman dibayar setiap akhir minggu. Besar upah yang

diterima adalah sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional).

2 Untuk karyawan tetap ada dua sistem penggajian yaitu :

a. Karyawan tetap harian, gaji dibayarkan sebesar 30 hari kerja dipotong

hari kerja yang absen.

b. Karyawan tetap bulanan, gaji dibayarkan setiap bulan pada tanpa

potongan hari kerja absen.

Untuk pelayanan kesehatan perusahaan memiliki unit P3K. Apabila

penyakit yang diderita tidak dapat ditanggulangi oleh P3K maka karyawan dapat

berobat ke rumah sakit yang ditunjuk oleh perusahaan.

2.2.4.4. Insentif Perusahaan

Perusahaan akan memberikan insentif kepada karyawan berupa bonus

apabila perusahaan mendapatkan laba dari penjualan Sheet dan Crumb Rubber.

Bonus yang didapat oleh karyawan ½ dari gaji karyawan.

2.2.4.5. Fasilitas Perusahaan

Fasilitas-fasilitas karyawan yang ada dalam PTP-Nusantara III Kebun

Gunung Para adalah sebagai berikut :

(36)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Kepada karyawan yang tidak mendapat fasilitas perumahan dari

perusahaan diberikan bantuan sewa rumah yang besarnya :

a. 1.50 % dari Gaji pokok (untuk karyawan Kandir, GPIHK dan

PRTRA)

b. 2,35 % dari gaji pokok (untuk karyawan kebun / unit)

c. Air = 15 % dari sewa rumah (untuk semua karyawan)

d. Transport = 30 % dari gaji pokok ( khusus karyawan kandir)

e. Listrik = 25 % dari sewa rumah (untuk semua karyawan)

2. Jamsostek.

3. Kenderaan dinas.

Selain upah yang diberikan perusahaan juga memperhatikan keselamatan

karyawan dalam bentuk jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek). Seluruh pekerja

memperoleh jaminan atas keselamatannya selama melaksanakan pekerjaan.

2.3. Proses Produksi

2.3.1. Standar Mutu Bahan/Produk

Adapun spesifikasi teknis karet alam PTP-Nusantara III Gunung

Para adalah sebagai berikut :

1. Dirt Content (Kadar kotoran)

Adanya kadar kotoran yang tidak larut dalam karet bila berlebihan

menyebabkan penurunan sifat dinamik dari barang jadi yang terbuat dari karet

mengenai ketahanan rentak lenturnya.

(37)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Penentuan kadar abu dimaksud untuk menjamin agar karet mentah yang

dijual tidak terlalu banyak mengandung abu dari karet alam yang berisi bermacam

macam oksida, karbonat, fosfat dari kalium, magnesium, kalsium, natrium, silica,

atau bahan-bahan lain yang bukan berasal dari karet alam yang merugikan sifat

vulkanis karet dan menurunkan sifat usangnya.

3. Vol Matter (Kadar Zat Menguap)

Kadar zat menguap adalah kadar air yang terdapat dari karet untuk

memastikan bahwa karet tersebut benar benar sudah kering dan bila karet mentah

sudah kering sedikit Kemungkinan timbulnya jamur.

4. Plastysity Retention Index (PRI)

Adalah ukuran sifat keliatan karet yang sudah mengalami pemanasan

dibandingkan sebelum pemanasan yang ditentukan dengan Plastimeter Walance.

Dengan diketahuinya nilai PRI, dapat diketahui mudah tidaknya karet tersebut

menjadi lengket bila disimpan lama.

5. Nitrogen karet

Nitrogen yang berada dalam karet adalah sebagai protein, yang dapat

menunjukan jumlah kadar protein karet.

6. Moneey Viscositas

Viscositas karet atau kekentalan karet adalah alat ukur dari keliatan karet

yang berlawanan dengan nilai plastisitasnya.

Standar Indonesia Rubber (SIR) dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Persyaratan Mutu Sir 1988

(38)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Sumber : PT. Nusantara III Gunung Para

a. Spesifikasi Produk Jadi

Adapun spesifikasi produk jadi PT. Nusantara III Gunung Para adalah

sebagai berikut :

1. RSS- I CV (Constan Viscositas)

Dimana RSS-I adalah harus bebas dari segala kotoran dan

gelembung-gelembung, karet cukup kering, bebas jamur, dan elastisitas cukup baik

tidak melekat.

2. RSS- II

No

Jenis Uji

Satuan

Persyaratan

Kerakteristik SIR 10 SIR 20

1 Kadar Kotoran % Max 0.1 Max 0.2

2 Kadar Abu % Max 0.75 Max 1.00

3 Kadar Zat Menguap % Max 0.80 Max 0.80

4 PRI - Min 60 Min 60

5 Po - Min 30 Min 30

6 Nitrogen % Max 0.60 Max 0.50

7 Viscositas Mooney - - -

8 Lambang - Coklat Merah

9

Tebal Plastik

Bandela mm 0.03±0.01 0.03±0.01

(39)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

RSS-II adalah harus bebas dari segala kotoran, gelembung-gelembung

yang sangat halus serta terpencar-pencar masih dibenarkan, sedangkan

syarat lain sama dengan mutu RSS-I.

3. RSS- III

RSS-III adalah dibenarkan sedikit kotoran serta gelembung-gelembung

yaitu gelembung-gelembung halus merata dan gelembung besar yang

menumpuk terpencar-pencar, bekas-bekas jamur yang telah dibersihkan,

serta lembaran yang koyak dapat dibenarkan.

4. Cutting

Cutting adalah bekas-bekas potongan kecil dari lembaran sheet sewaktu

pensortiran, ukuran cutting maksimal 15 cm persegi.

2.3.2. Bahan Yang Digunakan 2.3.2.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk

dan memiliki persentase yang relatif besar dalam produk dibandingkan dengan

bahan-bahan lain. Bahan baku pada produk sheet yang digunakan adalah latex

murni. Sedangkan bahan baku Crumb Rubber adalah : kompo (karet yang sudah

berbentuk gumpalan batok kelapa).

2.3.2.2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang diperlukan dalam proses produksi

untuk menambah mutu produk. Bahan penolong yang dipakai adalah plastik, dan

(40)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

2.3.2.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah suatu bahan pelengkap yang ditambahkan ke

dalam proses pembuatan produk untuk meningkatkan citra atau mutu produk yang

dihasilkan dan merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang

digunakan adalah asam formit/semut dengan konsentrasi 3%-5%, cuka 7.5 kg/ton,

amoniak 6.5 kg/ton. Sedangkan untuk menghasilkan Crumb Rubber tidak ada

bahan yang di tambahkan.

2.4. Mesin dan Peralatan 2.4.1. Mesin Produksi

Pada PTP-Nusantara III Gunung Para mesin-mesin yang digunakan untuk

proses pembuatan sheet adalah sebagai berikut:

1. Mesin Sheeter

Mesin Sheeter berfungsi mengiling koagulum dari bak koagulasi menjadi

lembaran Sheet dengan tebal 3 mm.

Merk : Lindeteves

Kapasitas : 500 Kg/Jam

Electro Motor Merk : Broere/ Vonk

KW : 5.5

HP : 7.5

Volt : 220/380 V

(41)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Rpm : 1415

2. Balling Press

Balling Press berfungsi untuk memadatkan lembaran sheet menjadi bentuk

bandela seberat 331/3 Kg dan ball 113 Kg (lose ball).

Merk : Lindeteves

Kapasitas : 1000 Kg/Jam

Electro Motor Merk : Brock

KW : 5.5

HP : 7.5

Volt : 380/420 V

Amp : 11.2 A

3. Mesin Agigator

Mesin Agigator berfungsi untuk menghomogenkan air dengan lateks

murni (karet alam).

Merk : Sphore

Electro Motor Merk : Brush

KW : 2.2/3 HP

Volt : 415 V

Amp : 5.3 A

Rpm : 930

(42)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Pada PTP-Nusantara III Gunung Para mesin-mesin yang digunakan untuk

proses pembuatan Crumb Rubber adalah sebagai berikut:

Mesin Preabeker yang digunakan pada PTP-Nusantara III terdapat 2 unit

Yaitu :

1. Preabreaker No. 1 Tahun 2002

Prebreaker berfungsi mencacah kompo sebesar jari jempol kaki

Merk : C M A

Kapasitas : 1000 Kg/Jam

Electro Motor

Merk : TECO

KW : 22

HP : 30

Volt : 380

Amp : 44

Rpm : 1450

Gear Box

Merk : ALLROYD

Ratio : 30 : 1

Bucket Elevator Electro Motor

Merk : TECO

KW : 2.2

HP : 3

(43)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Amp : 8.89/5.15

Rpm : 1420

2. Prebreaker No. 2 Tahun 2006

Prebreaker berfungsi mencacah kompo sebesar jari jempol kaki.

Merk : GNM 453624

Kapasitas : 4-5 Ton/jam

Electro Motor

Merk : SEN 3- Stage Helical Gear Units

Type : MC 3 PLSFO 5

KW : 37

HP : 50

Rpm : 1500

Gear Box

Merk : SEWQEURODRIVE

KW/Amp : 37/23

Ratio : 26,9

Bucket Elevator Electro Motor

Merk : TECO

KW : 2.2

HP : 3

Volt : 220/ 380

Amp : 8.89/5.15

(44)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Gear Box Electro Motor

Merk : TECO

KW : 2.2

Mesin Hammer Mill yang digunakan pada PTP-Nusantara III terdapat 2

unit Yaitu :

1. Hammer Mill No.1 Tahun 1982

Hammer Mill berfungsi mencacah kompo sebesar jari jempol tangan.

Merk : Cheong Heng

Kapasitas : 2000 Kg/Jam

Electro Motor

Merk : Electrim

KW : 75

HP : 102

Volt : 380/415/600

Amp : 140-128

Rpm : 1475

Bucket Elevator Electro Motor

Merk : TECO

KW : 2.2

HP : 3

(45)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Amp : 8.77/5.08

Rpm : 1425

2. Hammer Mill No.2 Tahun 2007

Hammer Mill berfungsi mencacah kompo sebesar jari jempol tangan.

Merk : G N M 453624

Kapasitas : 3000 Kg/Jam

Electro Motor

Merk : TECO

KW : 100

HP : 135

Volt : 380

Amp : 140-128

Rpm : 1475

Bucket Elevator Electro Motor

Merk : TECO

KW : 2.2

HP : 3

Volt : 220/ 380

Amp : 8.77/5.08

Rpm : 1425

Gilingan Crepper yang digunakan pada PTP-Nusantara III terdapat 2 unit

yaitu: Gilingan Crepper jumbo dan Gilingan Crepper Biasa. Gilingan Crepper

(46)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

1. Gilingan Crepper Jumbo

Gilingan Crepper Jumbo berfungsi membentuk kompo menjadi lembaran

dengan ketebalan 1 cm tiap lembaran.

Merk : KGSB

Kapasitas : 2500 Kg/Jam

Electro Motor

Merk : TECO

KW : 75

HP : 100

Volt : 380-415 / 660

Amp : 140. 128

Rpm : 1475

Gear Box

Merk : SEW EURODRWE

KW / Amp : 30

Ratio : 250 / 13

Bucket Elevator

Merk : TECO

KW : 2.2

HP : 3

Volt : 220/380

Amp : 8.89/5.15

(47)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

2. * Gilingan Crepper Biasa No. 1

Gilingan Crepper Biasa berfungsi membentuk kompo menjadi lembaran

dengan ketebalan 0.8 cm tiap lembar.

Merk : KGSB

Kapasitas : 115 Kg/Jam

Electro Motor

Merk : TECO

KW : 37

HP : 50

Volt : 380

Amp : 70.9

Rpm : 1455

Gear Box

Merk : Radicon

Ratio : 10 : 1

* Gilingan Crepper Biasa No.2

Merk : KGSB

Kapasitas : 115 Kg/Jam

Electro Motor

Merk : SUMO

KW : 37

HP : 50

(48)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Amp : 70.4/40.6

Rpm : 1460

Gear Box

Merk : ALLROYD

Ratio : 30 : 1

* Gilingan Crepper Biasa No.3

Merk : KGSB

Kapasitas : 115 Kg/Jam

Electro Motor

Merk : THOCEE DHASE

KW : 30

HP : 40

Volt : 380/660

Amp : 58.5

Rpm : 1450

Gear Box

Merk : ALLROYD

Ratio : 50 : 1

* Gilingan Crepper Biasa No.4

Merk : KGSB

Kapasitas : 115 Kg/Jam

Electro Motor

(49)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

KW : 30

HP : 40

Volt : 380

Amp : 58.5

Rpm : 1455

Gear Box

Merk : RADICON

Ratio : 50 : 1

* Gilingan Crepper Biasa No.5

Merk : KGSB

Kapasitas : 115 Kg/Jam

Electro Motor

Merk : SIMO

KW : 37

HP : 50

Volt : 380/660

Amp : 70.4/40.6

Rpm : 1460

Gear Box

Merk : RADICON

Ratio : 50 : 1

Mesin Schereder yang digunakan pada PTP-Nusantara III terdapat 2 unit

(50)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

1. Mesin Schereder No. 1 Tahun 2002

Mesin Schereder berfungsi sebagai mencacah kompo yang telah digulung,

hasil cacahan berbentuk butiran dengan ukuran 3-4 mm .

Merk : KGSB

Kapasitas : 1000 Kg/Jam

Electro Motor

Merk : TECO

KW : 45

HP : 60

Volt : 380/440

Amp : 88/60

Rpm : 975

Fidding Roll Schereder

Merk : NUG HAMBURG

KW : 5.5

HP : 7.5

Volt : 220/380

Amp : 19.5/11.3

Rpm : 1440

Pompa Hydro Ciclone Electro Motor

Merk : TECO

HP : 20

(51)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Amp : 23.4

Rpm : 2910

2. Mesin Schereder No. 2 Tahun 1974

Mesin Schereder berfungsi sebagai mencacah kompo yang telah digulung,

hasil cacahan berbentuk butiran dengan ukuran 3-4 mm .

Merk : CHEONG HENG

Kapasitas : 1000 Kg/Jam

Electro Motor

Merk : CELMA

KW : 40

HP : 55

Volt : 380/420

Amp : 81/73

Rpm : 975

Fidding Roll Electro Motor

Merk : CROPION PARKISON

KW : 5.5

HP : 7

Volt : 415

Amp : 8.3

Rpm : 1420

Mesin Dryer yang digunakan pada PTP-Nusantara III terdapat 2 unit yaitu:

(52)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Merk : KGSB

Kapasitas : 800 Kg/Jam

Electro Motor Main Fan No.1

Merk : TECO

KW : 22

HP : 30

Volt : 380

Amp : 48.4

Rpm : 1455

Electro Motor Main Fan No.2

Merk : TECO

KW : 22

HP : 30

Volt : 220/380

Amp : 8.3/4.8

Rpm : 2890

Electro Motor Cooling Fan No.1

Merk : INDUCTION

KW : 2.2

HP : 5

Volt : 380/220

Amp : 4.2

(53)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Electro Motor Cooling Fan No.2

Merk : TECO

KW : 2.2

HP : 5

Volt : 220/380

Amp : 8.3/4.8

Rpm : 2890

Electro Motor Transfer Chain No.1

Merk : TECO

KW : 0.75

HP : 2

Volt : 380

Amp : 1 : 100

Electro Motor Transfer Chain No.2

Merk : TECO

KW : 0.75

HP : 2

Volt : 380

Amp : 1 : 100

Electro Motor Burner No.1

Merk : WAISHOMPT

(54)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

HP : 0.90/50-2

Electro Motor Burner No.2

Merk : WAISHOMPT

KW : 0.76

HP : 0.90/50-2

Volt : 220-230/380-400

Amp : 3.6/2.1

Rpm : 2800

2. Mesin Dryer Single Tahun 1974

Merk : KGSB

Kapasitas : 400 Kg / Jam

Electro Motor Main Fan

Merk : TECO

KW : 15

HP : 20

Volt : 380

Amp : 48.4

Rpm : 1450

Electro Motor Coling Fan

Merk : TECO

KW : 2.2

HP : 3

(55)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Amp : 8.3/4.8

Rpm : 2890

Electro Motor Transeper Chain

Merk : TECO

KW : 0.75

HP : 2

Rpm : 1450

Electro Motor Burner

Merk : WEISHOUPT

KW : O.75

HP : 2

Volt : 220/380

Rpm : 1 : 100

Mesin timbangan yang terdapat pada PTP-Nusantara III kebun gunung

para yaitu: Metal Detector

Elekro Motor Merk : THREE PHASE

Type : T.80 B/4

HP : 1

KW : 0.75

Volt : 230/400

Amp : 3.55/2.05

(56)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Mesin Balling Press yang digunakan pada PTP-Nusantara III terdapat 2

unit yaitu:

1. Mesin Balling Press Cr No.1 Tahun 1974

Mesin Balling Press berfungsi menekan Crumb Rubber hingga memiliki

berat 33.5 kg

Merk : KGSB

Kapasitas : 2000 Kg/Jam

Electro Motor

Merk : INDUCTION MOTOR

KW : 5.5

HP : 7.5

Volt : 380-440

Amp :11

Rpm : 1450

1. Mesin Balling Press Cr No.2 Tahun 1974

Mesin Balling Press berfungsi menekan Crumb Rubber hingga memiliki

berat 33.5 kg

Merk : KGSB

Kapasitas : 2000 Kg/Jam

Electro Motor

Merk : INDUCTION MOTOR

KW : 5.5

(57)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Volt : 380-440

Amp :11

Rpm : 1450

2.4.2. Peralatan 2.4.2.1. Sheet

Pada PTP-Nusantara III Gunung Para peralatan yang digunakan untuk proses

pengolahan sheet adalah sebagai berikut :

1. Bak Penerimaan

Bak penerimaan berfungsi tempat penerimaan latex dari lapangan

sekaligus proses pengenceran latex menjadi DRC 13-15 %.

2. Bak Koagulasi

Bak koagulasi berfungsi sebagai tempat latex yang telah diencerkan untuk

pembekuan dengan Formic acid 7.5-9.00 kg/ton kering dengan kapasitas

bak 650 liter/bak.

Panjang : 3 meter

Lebar : 0.72 meter

Tinggi : 0.39 meter

Isi : 650 liter

Penyekat : 74 buah

Banyak lembaran : 75 lembar

Jumlah bak : 80 buah

(58)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

3. Lori sheet

Lori sheet berfungsi tempat penjemuran sheet/pengeringan sheet sebelum

masuk kamar Asap kapasitas Lori sheet = 456 lembar.

a. Tempat kayu kilas terbuat dari kayu

Satu baris terbuat dari : 42 batang

Satu batang terdiri dari : 3 lembar

Banyaknya tingkatannya ada: 4 tingkatan

Satu lembar beratnya ada : 4 tingkat

Satu lembar beratnya :1,2 kg

Berat sheet 1 lori 42 x 3 x 4 x 1.2 = 662.4 kg

Banyaknya lembaran sheet 42 x 3 x 4 = 504 lembar

b. Tempat kayu kilas terbuat dari besi

Satu baris terbuat dari : 46 batang

Satu batang terdiri dari : 3 lembar

Banyaknya tingkatannya ada: 4 tingkatan

Satu lembar beratnya ada : 4 tingkat

Satu lembar beratnya :1,2 kg

Berat sheet 1 lori 46 x 3 x 4 x 1.2 = 662.4 kg

Banyaknya lembaran sheet 46 x 3 x 4 = 552 lembar

4. Kamar Asap

Kamar asap berfungsi untuk mengeringkan sekaligus membentuk warna

sheet selama 5 hari temperatur 45-65 ºC, kapasiatas kamar asap = 3000

(59)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Hari Pertama : 40-45 ºC

Hari kedua : 45-50 ºC

Hari Ketiga : 50-55 ºC

Hari Keempat : 55-60 ºC

Hari Kelima : 60-65 ºC

Kamar asap subur

Jumlah kamar : 8 kamar

Kapasitas kamar : 6 lori/kamar

Kamar asap air wood

Jumlah kamar : 6 kamar

Kapasitas kamar : 12 lori/kamar

5. Ruangan Sortasi

Ruangan sortasi berfungsi menyortir lembaran sheet untuk memperoleh

mutu RSS-I, RSS-II, RSS-III, dan cutting. Dimana RSS-I adalah harus

bebas dari segala kotoran dan gelembung-gelembung, karet cukup kering,

bebas jamur, dan elastisitas cukup baik tidak melekat. RSS-II adalah harus

bebas dari segala kotoran, gelembung-gelembung yang sangat halus serta

terpencar-pencar masih dibenarkan, sedangkan syarat lain sama dengan

mutu RSS-I. RSS-III adalah dibenarkan sedikit kotoran serta

gelembung-gelembung yaitu gelembung-gelembung-gelembung-gelembung halus merata dan gelembung-gelembung

besar yang menumpuk terpencar-pencar, bekas-bekas jamur yang telah

(60)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

cutting adalah bekas-bekas potongan kecil dari lembaran sheet sewaktu

pensortiran, ukuran cutting maximal 15 cm persegi.

6. Packing

Packing lose ball berat 113 kg/ball dan untuk bentuk pallet 1200 kg/ pallet.

7. Gudang Produksi

Untuk menyimpan produksi siap ekspor.

Sarana pendukung pada Kebun PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para

antara lain :

b. Listrik

Energi listrik diperoleh dari PLN dan jika listrik padam digunakan

genset untuk menggerakkan mesin-mesin.

c. Air

Air yang digunakan oleh Kebun PTP-Nusantara III Kebun Gunung

Para berasal dari sumur bor.

2.4.2.2. Crumb Rubber

1. Trolley

Trolley berfungsi untuk membawa butiran karet masuk kedalam mesin

dryer.

Panjang : 2 meter

Lebar : 1 meter

(61)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

2. Kereta Sorong

Kereta Sorong berfungsi membawa hasil gulungan dari mesin Crepper

Biasa ke tempat maturasi atau tempat pemeraman.

3. Ruang Maturasi

Ruang Maturasi berfungsi tempat penyimpanan hasil gulungan dari mesin

Crepper Biasa. Lama penyimpanan 8 hari.

4. Pallet

Pallet berfungsi sebagai tempat penyimpanan packing.

5. Frog Lift

Frog Lift berfungsi mengangkat pallet ke gudang maupun ke truck.

2.5. Uraian Proses Produksi 2.5.1. Proses Menghasilkan Sheet

Block Diagram pabrik Ribbed Smoked Sheet Gunung Para kapasitas

[image:61.595.118.471.233.465.2]

16.800 Kg kering per hari dapat dilihat pada Gambar 2.2. berikut :

Gambar 2.2. Block Diagram Pembuatan Ribbed Smoked Sheet Pabrik PENERIMAAN

LATEX

BAK PENERIMAAN

BAK KOAGULASI

(62)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

[image:62.595.157.443.107.478.2]

Gunung Para

Gambar 2.2. Block Diagram Pembuatan Ribbed Smoked Sheet Pabrik Gunung Para (Lanjutan)

1. Bak Penerimaan

Lateks yang datang dari kebun sebelum dimasukkan dalam main bak

terlebih dahulu dilakukan pengukuran volume lateks dalam tangki dengan

memakai talang ukuran tangki dan kemudian penuangan lateks ke main bak harus

disaring menggunakan saringan 20 mesh dan ditampung dalam main bak

penampungan yang juga berfungsi untuk tempat pengenceran lateks. Penerimaan

lateks di pabrik harus ditentukan kadar karet keringnya Dry Rubber Counteen

(Drc) dengan menggunakan alat metrolac.

PENGGILINGAN SHEET

PENIRISAN DI LORI

KAMAR ASAP

SORTASI

PACKING

GUDANG PENYIMPANAN

(63)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

1. Cara menentukan Drc dengan metrolac

Setiap tangki lateks dari afdeling diambil contoh lateks sebanyak 500 cc,

kemudian ditambahkan air sebanyak 1000 cc (perbandingan 1 : 2), aduk

perlahan-lahan sampai campuran lateks dengan air merata, lalu dimasukkan kedalam

tabung. Busa lateks yang ada di atas permukaan dihilangkan untuk

menghindarkan kesalahan baca pada skala metrolac. Kemudian masukkan

metrolac ke dalam tabung yang berisi contoh lateks, penunjukan skala metrolac

pada batas permukaan contoh lateks tersebut dikali tiga kali, maka itulah kadar

karet keringnya (Drc). Misalnya metrolac menunjukkan skala ke 7 % maka kadar

karet keringnya = 7.3 = 21.

2. Cara lain untuk menentukan Drc (Dry Rubber Counteen)

Untuk mengetahui kadar karet kering selain menggunakan metrolac dapat

juga ditentukan dengan cara mencari faktor pengeringannya sebagai berikut :

a. Ambil contoh lateks yang datang ke pabrik sebanyak 200 cc

b. Tambahkan asam semut ± 2 cc

c. Diaduk sampai menggumpal ± 1 jam

d. Digiling dengan jumlah penggilingan 8 kali dengan tebal lembaran

kira-kira 2.5 mm

e. Setelah digiling dikibaskan sampai air tuntas.

f. Kemudian lembaran karet basah ditimbang dan dicatat berat basahnya lalu

dikeringkan di kamar asap, setelah kering ditimbang lagi dan dicatat

(64)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

3. Pengenceran Lateks

Pengenceran lateks dilakukan sampai kadar karet bakunya 15 %. Tujuan

pengenceran adalah sebagai berikut :

a. Untuk melunakkan bekuan, sehingga tenaga giling tidak terlalu besar.

b. Untuk memudahkan penghilangan gelembung udara.

c. Untuk memudahkan pencampuran asam semut.

Selama pengenceran lateks di main bak harus dilakukan pengadukan

dengan suatu alat yang dinamakan agitator agar pencampuran lateks dengan air

merata atau homogen.

2. Pembekuan/Koagulasi

Setelah lateks diencerkan sampai 15 % kemudian dialirkan melalui

gutther (talang) dan dimasukkan kedalam bak pembekuan setelah terlebih

dahulu melewati saringan 60 mesh. Setelah permukaan lateks mencapai

ketinggian tertentu, aliran lateks dihentikan dan pindah ke bak berikutnya.

Busa yang terbentuk pada permukaan lateks harus diambil dengan alat serok,

atau saringan 60 mesh.

Tambahan asam formit/semut 500 cc-600 cc dengan konsentrasi 3 %-5 %

bak pembekuan, waktu pembekuan 6-8 jam. Selama penuangan asam semut harus

diikuti dengan pengadukan dari belakang sebanyak 14-16 kali. Sebelum

dituangkan asam semut tersebut harus diencerkan terlebih dahulu menjadi

konsentrasi 3 %-5 % dengan cara menambahkan air 9 liter. Busa yang terbentuk

(65)

Martin Yekonia Tarigan : Perencanaan Luas Lantai Gudang Produk Jadi Di PTP-Nusantara III Kebun Gunung Para, 2009.

USU Repository © 2009

Pemasangan sekat (sisir) di mulai dari tengah kemudian kedua bagian

yang terbentuk dibagi dua lagi dan seterusnya, untuk mengurangi gelembung-

gelembung yang melekat pada sekat-sekat maka sekat ini harus dibasahi terlebih

dahulu dengan air.

3. Penggilingan

Penggilingan koagulum dilakukan dengan gilingan sheet yang

konstruksinya terdiri dari 6 buah rol yang disebut “six in one” gilingan rol 1

sampai dengan 5 rolnya licin (tidak berbunga) sedangkan gilingan rolnya terakhir

atau finisher rolnya diberi berbunga (grooving). Tujuan diberi bunga adalah agar

lebih mudah dalam pengeringan dan tidak lengket bila ditumpuk, masing-masing

rol gilingan dilengkapi dengan saluran air pelican, di depan gilingan terakhir

dibuat bak air empat persegi, untuk pencucian terakhir lembaran sheet.

Adapun tujuan penggilingan yaitu :

1. Mengeluarkan kandungan air dari koagulum

2. Menghilangkan/membuang lendir dan serum yang terdapat di permukaan

lembaran

3. Menipiskan koagulum menjadi lembaran sheet setebal 2-4 mm.

4. Penirisan di Lori

Sebelum dimasukan ke dalam kamar pengasapan terlebih dahu

Gambar

Tabel 2.1. Situasi Tenaga Kerja di PTP-Nusantara III Kebun
Gambar 2.2. Block Diagram Pembuatan Ribbed Smoked Sheet  Pabrik
Gambar 2.2. Block Diagram Pembuatan Ribbed Smoked Sheet  Pabrik
Gambar 2.3. Block Diagram Pembuatan Crumb Rubber Pabrik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) usahatani lahan rawa dilakukan dengan 2 kali tanam dalam satu tahun musim tanam dengan produktivitas yang rendah

Produk pengembangan ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu dalam LKS selain berisikan materi yang dilengkapi dengan kegiatan pembelajaran yang menggunakan suatu

Merupakan training program efikasi diri yang dibuat secara terstruktur pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialsis untuk meningkatkan

Dalam penelitian ini yang menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar pada PROPER periode tahun 2013-2015 dapat disimpulkan bahwa pengungkapan Corporate

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Agar hasil dari produksi iklan layanan masyarakat ini bisa digunakan oleh pengguna, maka perlu dilakukan mastering kedalam cd sehingga nantinya iklan ini bisa disebarluaskan

Pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik inferensial. Fungsi statistik inferensial adalah menentukan hasil analisis data yang berasal

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada kelima informan, peneliti mendapatkan beberapa temuan terkait keterbukaan diri dalam komunikasi keluarga yang dilakukan