• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aterogenesis dan Infark Aterotrombotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Aterogenesis dan Infark Aterotrombotik"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ATEROGEN ESI S D AN I N FARK ATEROTROM BOTI K

D r I SKAN D AR JAPARD I

Fa k u lt a s Ke dok t e r a n Ba gia n Be da h

Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

PEN D AH ULUAN

Lesi lesi at erosklerot ik pada art eri ext ra dan int ra kranial dari ot ak m erupakan penyebab st roke yang paling banyak. St udi pat ologi, angiografi da pada t ahun belakangan ini dan berbagai st udi ult ra sonografi t elah m em berikan dat a- dat a pent ing m engenai frekw ensi dan dist ribusi lesi- lesi vascular art erioklerot ik ext rakranial. I nform asi yang pent ing bahw a art erioklerot ik j auh lebih sering m engenai karot is dileher dari pada art eri vert ebralis dan pem buluh- pem buluh darah int erakranial.

Penem uan prevalensi yang t inggi dari lesi- lesi karot is sim t om at is m erupakan indikat or yang diandalkan akan kej adian serobrovasculer yang m engancam , sedangkan yang asim t om at is disebabkan adanya sirkulasi kolat eral yang baik, kadang- kadang art eri karot is t ersum bat t anpa m enyebabkan efek apapun, karena it u fakt or- fakt or t erj adinya st roke t idak dilupakan m engenai darah it u sendiri.

ATEROSKLEROTI K

Adalah penyakit progressif lam bat dari ot o art eri, dim ana perm ukaan dalam m enebal oleh deposit lem ak dan j aringan fibrosa. Yang paling um um dipengaruhi adalah pem buluh darah koroner dan cerebral, yang dapat m enyebabkan kom plikasi sepert i m yokard infark dan st roke. Dinding art eri secara hist ologi t erdiri dari 3 lapisan:

1. Tunika Int im a 2. Tunuka Media

3.

Tunika Advent it ia

(2)

Tunika I nt im a t erdiri dari lapisan t ipis sel endot ellial yang m em bent uk baries pada sirkulasi darah dalam lum en pem buluh darah. Sel- sel endot lial t erlet ak pada lapisan j aringan penyam bung di m uskuler m edia.

Lapisan Tunika Media adalah lapisan paling t ebal dan dinding t unika int im a dan advent it ia oleh lam ina elast ika ext erna dan int erna. Lam ina- lam ina ini m engandung t em pat t erbuka diant ara serabut elast ik dim ana sel dansubst ansi-subat ansi lain dapat lew at . Tunika m edia ini t erdiri t erut am a sel ot ot polos, m at rix kolagen, elast in dan prot eoglikan. Sepert i lazim nya ot ot polos fungsi disini unt uk kont riksi dan dilat asi dinding pem buluh darah, dengan dem ikian m engat ur aliran darah m elalui lum an.

Lapisan t erluar adalah advent it ia m engandung serabut fibroblas dan kollagen, vassa vasorum , saraf dan pem buluh lym f yang m elayani art eri.

Le si le si pa t ologi

Ada 2 lesi pat ologi ut am a yang berhubungan dengan art erioklerosis. Secara garis besar fat t y st reak adalah area berw arna kuning pada pem buluh darah art eri, m em bent uk bercak < 1 m m at au garis selebar 1- 2 m m dan panj ang m encapai 1 m m .

Secara m ikroskopis karakt erist ik fat t y st reak m erupakan akum ulasi subendot elial dari sel sel sebesar dipenuhi lipid int ra sel yang m em beri gam baran berbusa sebagai foam cell’s. Foam cell’s t erut am a t erdiri dari m ikrofag yang t elah m enelan lem ak, w alaupun beberapa berasal dari ot ot polos ( sm oot h m uscle)

Lesi ini t idak berm akna secara klinis, t et api banyak penelit i percaya bahw a, t erut am a pada art eri coroner fat t y st reak adalah precusor unt uk t erj adinya plak fibrosa yang lebih m em bahayakan.

Gam bar- 2: dikut ip dari Leonard S, 1993

Pla

k Fibr osa

Plak fibrosa adalah lesi pat ologis at erosklerosis yang sanga pent ing karena m erupakan bagunan t egas, pucat at au abu- abu yang m enebal dapat m enonj ol kelum en art eri dan j ika besar dapat m enurunkan aliran darah t ersebut .

(3)

aort a abdom inalis, art eri koroner, art eri poplit ea, aort a t orasikus desenden, art eri karot is int erna, dan pem buluh darah sircullus w illisi di ot ak.

Di dalam klinik yang pent ing adalah kom plikasi yang dapat m em bat asi aliran darah at au m em pengaruhi int egrit as dinding pem buluh darah, sepert i hal- hal berikut :

1. Kalsifikasi plak fibrosa dapat m enyebabkan pipe like rigidit as dinding pem buluh darah yang m eningkat kan flagilit as

2. Jika plak bercelah at au berulcerasi, t erj adi pem bent ukan superm im pose m at eri t rom bus pada t em pat t ersebut . Beberapa t rom bus dapat m engoklusi lum en pem buluh darah sehingga dapat m enyebabkan m yokard infark at au st roke

3. Pada pem buluh darah besar sepert i aort a m at eri fragm en t rom bus dapat t erdorong dan em bolisasi ke pem buluh darah perifer

4. Perdarahan ke plak dapat disebabkan rupt urnya lapisan endot el yang m enut upinya at au kapiler kecil yang m em vascularisasi plak sehingga beberapa hem at om e dapat m em persem pit pem buluh darah

5. Plak fibrosa dapat m enyebabkan at rofi dan hilangnya j aringan elast ik dan kem udian m enyebabkan dilat asi aneurism a pem buluh darah

At a u se ca r a r in gk a s k om plik a si pla k fibr osa a da la h :

1. Kalsifikasi

Pada keadaan ini t erj adi kekakuan pem buluh darah 2. Trom bosis

Terj adi penyum bat an lum en pem buluh darah sehingga m enyebabkan infark at au em boli perifer

a. Bahw a kadar serum kolest erol yang leboh t inggi berhubungan dengan t im bul penyakit at erosklerot ik

b. At erosklerot ik dapat t im bul dengan m udah pada hew an yang diberi diet t inggi kolest erol

c. Manusia dengan kelainan genet ik yang dengan kadar kolest erol yang t inggi m endapat kan at erosklerot ik prem at ur, w alaupun seluruh fakt or resiko lain negat if

d. Akhirnya sepert i yang t elah disebut kan diat as bahw a kom ponen ut am a plak at erosklerosis adalah kolest erol

2 . Te k a n a n D a r a h

(4)

Peranan t ekanan darah t inggi yang t idak t erkont rol bisa m enyebabkan disorganisasi art eri. Pada art eriole dengan diam et er > 200 µm t erbent uk m icroat erom a, beberapa art eriole t erdapat m et erial hyaline am orphous sering hubungannya dengan kom ponen lipid. Sedangkan pada art eriole dengan diam et er < 200 µm t erbent uk lipophyalinosis.

3 . D ia be t e s M e llit u s

Diabet es m ellit us adalah fakt or at erosklerot ik j uga, t et api kw ant it asnya t erhadap proses resiko sangat sukar dit ent ukan. Diabet es sering j uga disert ai dengan berbagai kondisi lain sepert i t ekanan darah t inggi dan hyperlipidem i. Telah dipost ulasikan bahw a peninggian resiko berkait an dengan aksi glokosilasi lipoprot ein, dan m ekanism e sesungguhnya t et ap t idak diket ahui.

4 . La in la in

Rokok t em bakau adalah fakt or independen dan dapat m eninggikan secara pot ensial kom plikasi kardiovaskular. Jum lah nikot in danj um lah lain yang diabsorpsi oleh perokok sangat bervariasi, j uga sulit m enghubungkan j um lah rokok yang dihisap dengan at erosklerot ik

Penelit ian yang m enunj ukkan bahw a low t ar dan low nikot in t idak m enurunkan resiko m yokard infark dibandingkan rokok biasa. Tidak diket ahui m erokok m enyebabkan at erosklerosis, coronar heart diseases dan sudden deat h. St im ulasi nervus sim pat is oleh nikot in, m enggant i O2 dan CO pada

hem oglobin , reaksi im unologi langsung diinduksi oleh m erokok, m eningkat kan adhesive plat elet , dan perm eabilit s endot elium t erhadap lipid.

Berit a baik bahw a hal t ersebut adalah reversibel. St udi Fram ingham dan yang lainnya m em perlihat kan bahw a orang yang berhent i m erokok m enurunkan resiko m ereka t erhadap penyakit j ant ung koroner ( HD) dibandingkan yang t erus m erokok, w alaupun resikonya t et ap lebih besar dari yang t idak m erokok sam a sekali.

Dengan m em pelaj ari siapa yang m endapat at erosklerosis, kit a dapat m em pelaj ari pat ogenesisnya. Sudah lam a diket ahui, sebagai cont oh bahw a prevalensi at erosklerosis sangat t inggi di m asyarakat yang banyak m engkonsum si daging dan rendah pada populasi dim ana hanya diet sedikit lem ak.

Perbedaan dist ribusi geografi t erlihat sebagai cont oh angka penyakit art eri koroner Jepang lebih kecil dari Am erika, ini berkait an dengan pola m akanan. Bagaim ana j ika orang Jepang t inggal di Am eriak m engikut i cara m akan dan gaya hidup di Am erika, t ernyat a m enunj ukkan peninggian frekw ensi yang berkait an dengan kem at ian karena penyakit art eri koroner.

Fakt or resiko lain unt uk art erioklerosis j uga t elah diident ifikasi sepert i usia t ua, j enis kelam in laki- laki dan fakt or resiko sepert i obesit as, kebiasaan gaya hidup dan st ress.

Ele m e n Se l At e r osge n e sis

(5)

2. Endot el m engeluarkan m olekul pada perm ukaannya sepert i heparan sulfat dan m engeluarkan ant it rom bogenik subst an t erm asuk prost asiklin

3. Endot el m engeluarkan vasoldilat or pot en ( EDRF = Endot elial Derived Relaxing Fact or) . Bent uk t hiolasi nit ric oxide, yang berperan pent ing pada regulasi t ekanan vaskuler

4. Endot el m enghasilkan LDL resept or yang m engikat , m engam bil dan m em baw a LDL, Lipoprot ein yang dianggap sangat pent ing dalam proses at erosklerosis.

Sel Endot el m ensint esa subt ansi m it ogenik sepert i Plat elet Derived Grow t h Fact or ( PDGF) , subst ansi yang j uga pent ing pada at erosklerosis m elalui aksinya di ot ot polos. Akhirnya sel endot el norm al m ensint esa prot ein yang m em bent uk m em brane basalis dim ana m enj adi t em pat bagi endot el. Jadi pada keadaan norm al, endot el m elengkapi perlindungan perm ukaan non t rom bogenik, unt uk m et abolism e akt if dan m em produksi subst ansi vaso akt if.

Jika t erj adi j elas, bagaim anapun j uga, sel endot el m em odifikasi akt ifit asnya dapat kehilangan kem am puan sebagai barier unt uk darah dan prot ein plasm a, t idak m enam bah m asuknya sel dan subst ansi lain keruang subarakhnoid endot el. Kehilangan kerj a ant i t rom bogenik dan m ulai m enghasilkan fakt or prokoagulan.

Akhirnya endot el yang ruask dapat m ensekresi sej um lah besar fakt or kem ot akt ik yang akan m enarik sel- sel yang berperan pada proses at erosklerosis sepert i m onosit dan sel ot ot polos ( sm oot h m uscle) .

Sm oot h M u scle

Telah diket ahui bahw a m ekanism e dasar yang m em pengaruhi at erogenesis adalah proliferasi sel ot ot polos di Tunika I nt im a, dim ana ot ot polosnya berasal dari Tunik Media. St im ulasi yang m enggerakkan dan m em proliferasi dapat dilihat dari 2 fenot ipe yait u: kont rakt il dan synt esik.

Fenot ipe kont rakt il dikat akan m yofibril dalam sel yang m enyebabkan kont raksi, sel m enghasilkan banyak subt an vasoakt if, t erm asuk angiot ensi I I , m elalui pesan yang dit erim a resept or sel bisa berkont raksi at au relaksasi, m erubah resist ensi vaskuler berperan dalam regulasi aliran darah.

St im ulus yang berlanj ut , sel ot ot polos dapat kehilangan kont rakt ilit asinya dan berperan sebagai fenot ip sint et ik, keadaan ini dit andai dengan hilangnya m yofibril di cyt oplasm a dan m unculnya ret ikulum endoplasm a kasar.

Ot ot - ot ot ini j uga m em produksi kolagen, elasin dan glycosam inoglikan yang m em bent uk m at rix t unika m edia. Sepert i sel endot el, sel ot ot polos dalam sint esa m enghasilkan LDL resept or yang m erupakan fasilit as unt uk m encerna lipid.

Ot ot polos j uga m enghasilkan respon kem ot aksis dan fakt or m it ogenik sepert i PDGF, sehingga dapat berm igrasi ke Tunika I nt im a dan berproliferasi. Akhirnya ot ot polos sint esa dapat m em bent uk fakt or m it ogenik sendiri ( PDGF) yang m enyebabkan aut ost im ulat ion dan proliferat ion. Dengan ket erangan t ersebut perubahan ot ot polos m enj adi fenot ipe sint et ik pent ing unt uk pem bent ukan at erosklerosis plak.

(6)

Pla t e le t

Plat elet t idak selalu t erlibat di lesi at erosklerosis, t et api berperan dalam kom plikasi klinik yang disebabkan plak fibrosa, t erm asuk oklusi pem buluh darah dan t rom boem boli. Walaupun plat elet hanya sedikit at au sam a sekali t idak m em produksi prot ein, t et api m engandung paket paket granul yang m em bent uk pot ensial biochem ic, set elah diakt ifasi oleh kolagen endot el at au st im ulasi lain, m elepaskan isinya ke sirkulasi, disini t erm asuk subst an yang m erangsang plat elet lagi dan t erbent uknya fibrin.

Fakt or kem ot aksis dan m it ogen yang m erangsang sel ot ot polos dan m enyebabkannya proliferasi dan subst an sepert i ADP dan epinefrin yang lebih j auh dapat m em bahayakan dinding pem buluh darah dengan m enginduksi vasokonst riksi dan m eningkat kan ancam an kerusakan j ika endovasculer t erexpos

.

Gam bar- 4: dikut ip dari Leonard S, 1993

M on osit / M a k r ofa g

Monosit / m akrofag adalah sel pem bersih, berbent uk sebagai m onosit sirkulasi, set elah m eninggalkan sirkulasi danj aringan m enj adi m akrofag. Monosit sisanya t et ap di sirkulasi dan dapat diakt ifkan oleh berbagai em diat or, t erm asuk int erleukin- 1 unt uk j adi m akrofag.

Set elah diakt ifasi, m akrofag m elepaskan kem ot rakt an dan kom ponen m it ogenik yang m em bant u proliferasi sel, t erm asuk sm oot h m uscle. Sepert i j uga sm oot h m uscle, sel m akrofag m enghasilkan resept or LDL unt uk m engam bil lipoprot ein, karenanya m akrofag adalah sunber ut am a foam sel di fat t y st reak. Akhirnya, m akrofag m elepaskan zat - zat pendest ruksi sepert i superoksida dan hidrolisa yang dapat m em bahayakan sel- sel lainnya.

(7)

H ypot e sa Re spon t o I n j u r y

Walaupun m ekanism e t erj adinya st erosclerosis belum j elas, bukt i bukt i m enyat akan bahw a penyebab prim ernya adalah inj uri endot el art eri.

Ada 3 bu k t i ya n g m e n du k u n g:

1. Lokasi At erosklerosis

Selam a beberapa dekade t elah dit elit i bahw a lesi st erom at us lebih lanj ut t idak t erj adi secara acak, t et api um unya t erj adi dipercabangan art eri. Tem pat ini adalah t em pat t erj adinya t urbulensi t ekanan yang sangat m em ungkinkan t erj adinya kerusakan endot el.

2. Bukt i ke dua ini berasal dari anggapan fakt or resiko yang t elah dibicarakan diat as, bahw a fakt or resiko yang diket ahui dapat m enyebabkan inj uri endot el. Merokok m isalnya, m enyebabkan peninggian sirkulasi concussion dan hipoksia j aringan yang dapat m erusak endot el, konsent rasi LDL m eningkat dan HDL m enurun m enyebabkan kolest erol m udah di am bil dan m erusak dinding pem buluh darah. Tekanan darah langsung m eningkat kan st ress hem odinam ik pada sel endot el.

3. Teori at erosklerosis bahw a inj uri endot el bukan prim er t et api sekunder, sebagai cont oh m igrasi sm oot h m uscle dan proliferasi di Tunika I nt im a diinduksi oleh genet ik.

M e k a n ism e I n fa r k At e r ot r om bot ik

Walaupun derj at st enosis yang disebabkan at erosklerosis plak m enet ap secara konst an pada seorang pasien, lum en art eri efekt if dapat berubah oleh kinking yang diinduksi oleh perubahan kepala, t ekanan darah yang berflukt uasi at au deposisi t rom bus. Perubahan t ekanan nadi sist em ik, perubahan gula darah, CO2, O2, yang

m enyebabkan sit uasi dinam is dim ana yang t idak berubah adalah t idak pernah berakhirnya perm int aan ot ak unt uk m endapat j um lah darah yang adequat dibaw ah t ekanan yang m encukupi unt uk m ensuplai kebut uhannya.

I nfark at erot rom bot ik biasanyat erj adi pada sew akt u ist irahat at au t idur, sering pada pagi hari, t et api beberapa pendapat m engat akan m ungkin akibat hipot ensi fisiologis, hipoksem ia at au kom presi m ekanis pada art eri karena rot asi kepala yang berkepanj angan. At erosklerosis pada art eri kom inis di m ulai dengan gam baran plak fibrosa yang berkem bang m enj adi lesi yang m enyulit kan, dengan hilangnya sel endot el dan deposit lem ak di subendot el.

Deraj at ulserasi yang berbeda beda kebanyakan t erlet ak di dinding post erior sinus karot ikus at au di segm en post st enot ik. At erom a sering m em pengaruhi art eri karot is kom unis at au art eri karot is int erna di bandingkan dengan art eri karot is ext erna. Mural t rom bus dapat t erbent uk diat as plak, baik di dasar ulkus at au di daerah sekit ar ulkus dan m enonj ol ke dalam aliran darah, sehingga aliran darah t erahlang at au m enyebabkan em boli. Pada bebrapa kej adian em boli at au m ikroem boli dapat berbent uk krist al kolest erol, fibrin at au agregasi plat elet yang t erlepas dari at erosklerosis plak sehingga t erj adi obst ruksi art eri kecil dan m enyebabkan defisit neurologi, j angka w akt unya t ergant ung pada kecukupan aliran daraj kolat eral at au selanj ut nya em boli bergerak ke lebih dist al. Pada penderit a dengan oklusi art eri at au aliran darah yang rendah yang m aksim al.

(8)

m m ( 3- 10m m ) dan pada siphon 3,3 m m ( 2- 5 m m ) , invivo art erinya m ungkin agak lebih besar.

Aliran darah t urun hanya j ika besar lum en t urun 90% , bila lum en dari 2,88 m m , t ekanan rat a- rat a di art eri dist al selalu j auh m enurun, dan aliran m enurun sepanj ang art eri sam pai t iba m asuk kolat eral, lebih j auh aliran darah diperbesar oleh kolat eral w alaupun t ekanan t et ap rendah.

Mekanism e dari t rom bosis art eri serebri sebenarnya m asih kont roversi w alaupun perdarahan int ra plak t elah dit em ukan. Ogat a J. t elah m engadakan st udi yait u m enganalisa secara hist opat ologi dari 8 kasus pasien yang t elah m eninggal 28 hari set elah infark serebri. Karakt ersit ik hist opat ologi dari t rom bosis berupa plak rupt ur 3( t iga) , perdarahan int ra plak 1( sat u) . Ulserasi 1( sat u) , t rom bosis t anpa perdarahan int ra plak dan plak rupt ur 3( t iga) .

Kesim pilan yang diam bil pada st udi ini, pada pengam at an 2 kej adian dim ana penyum bat an oleh em boli di uj ung t em pat t rom bosis ( art eri t o art eri) adalah:

1. Perdarahan int ra plak at au plak rupt ur bukan t anda yang past i t erj adi t rom bosis

2. Penyum bat an t erj adi pada lum en yang t erbesar at au pada daerah dist al penyum bat an

3. Mural t rom bus yang t idak m enyum bat t anpa plak rupt ur, kadang- kadang dapat m enyebabkan penyum bat an lokal at au em bolisasi pada bagian dist al. Trom bosis t erj adi biasanya dim ana t idak adanya keseim bangan ant ara fakt or- fakt or t hrom bigenic dan m ekanism e prot ekt if.

Fa k t or - fa k t or t h r om boge n ic a da la h :

1. Kerusakan dinding pem buluh darah 2. St im ulasi plat elet beragregrasi 3. Akt ifasi koagulasi darah

4. Zona St asis

Sedangkan m ekanism e prot ekt if t erm asuk non- t hrom bogenic dari endot el yang ut uh, neut ralisasi dari fakt or- fakt or act ivat ed coagulat ion, inakt ifasi fakt or- fakt or act ivat ed coagulat ion j uga adanya sist em fibrinolisis. Yang paling pent ing dari yang lain unt uk t erj adinya art erial t rom bosis adalah kerusakan pem buluh darah dan aliran darah yang t urbulensi

Pe n u t u p

At erosklerosis j auh lebih pent ing sebagai fakt or predisposisi t erj adinya art erial t rom bosis. Sem ua yang m enyebabkan kerusakan pada dinding pem buluh darah sepert i fakt or- fakt or resiko yang t elah disebut kan diat as sangat lah pent ing unt uk dipaham i.

(9)

D AFTAR PUSTAKA

Ask ie l Br u n o. The Spect rum of lacunar infarct ion in t he elderly, in clinics in geriat ric m edicine. Cerebrovascular disorder in t he 1990s, Jose Biller ( ed) . 7( 3) , August 1991: 444

Ba r n e t H . e t a l. St roke : pat hophysiology, diagnosis and m anagem ent , vol.2 USA : Livingst one, 1986: 925

Ca pla n LR. St roke a clinical approach. 2nd ed. Heinem ann : But t erw ort h, 1993: 166-206

H a ck e W H . At herosclerosis, in cerebral ischem i. Berlin : Springer Verlag, 1991; 77-89

Le on a r d SL. ( e d.) . pat hophysiology of heart disease. Philadelphia : Harvard Medical, 1993: 84- 97

Losca lz o J. e t a l. Vascular m edicine: a t ext book of vasculer biology and diseases.1st ed. London : Lit t le Brow n, 1992: 251

Ogat a J. Mechanism e of cerebral art ery t hrom bosis: a hist ological analysis on eight , necropsy case in st roke vol.25 ( 6) June 1994: 1304

Referensi

Dokumen terkait

This version of the algorithm Context does not distinguish transition probabilities which are closer than the threshold level used in the pruning decision. Our first theorem proves

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah

Sekolah/ m adrasah m engem bangkan perangkat pem belaj aran sesuai dengan t ingkat kom pet ensi dan ruang lingkup m at er i pem belaj aran pada set iap t ingkat kelas..

Migrasi adalah aktivasi pengalihan jalur telepon dari kabel tembaga ke fiber optik menggunakan perangkat aktif berupa modem/terminal optik (ONT) yang merupakan ujung dari

Aspek pemasaran : promosi masih belum optimal (termasuk display produk yang masih kurang tertata) dan jangkauan pemasaran masih terbatas (terbatas pulau jawa) jangkauan

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian menurut ketentuan yang berlaku oleh Pejabat Pengadaan Barang/ Jasa, maka ditetapkan sebagai Penyedia

Jadwal Pelaksanaan Ujian akan disesuaikan dengan jumlah mahasiswa peserta ujian.. Perubahan jadwal akan

[r]