• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus )"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

KANKER RONGGA MULUT DISEBABKAN OLEH

KEBIASAAN MENYIRIH ( LAPORAN KASUS )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

NIK ZATIL BAYANI RIDZUAN NIM : 050600018

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

dihadapan tim penguji skripsi

Medan, 23 Januari 2009

Pembimbing : Tandatangan

Sayuti Hasibuan, drg., Sp. PM ... NIP : 132 161 242

(3)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji

pada tanggal 29 Januari 2009

TIM PENGUJI

KETUA : Sayuti Hasibuan, drg., Sp. PM

ANGGOTA : 1. Wilda Hafni Lubis, drg., MSi

(4)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Ilmu Penyakit Mulut

Tahun 2009

Nik Zatil Bayani Ridzuan

Kanker rongga mulut disebabkan oleh kebiasaan menyirih

viii + 33 halaman

Kanker rongga mulut merupakan kira-kira 3% dari semua keganasan yang terjadi

pada kaum pria dan 2% pada kaum wanita. Diperkirakan kasus kanker rongga mulut ini

akan bertambah jumlahnya setiap tahun.

Penyebab kanker rongga mulut multifaktorial, salah satu faktor kanker rongga

mulut adalah kebiasaan menyirih. Zat-zat yang merugikan yang terdapat pada komposisi

yang digunakan untuk menyirih dikatakan dapat menyebabkan terjadi kanker rongga

mulut. Misalnya zat yang terdapat pada buah pinang, kapur, dan daun sirih.

Pada kasus ini dilaporkan 1 kasus pasien penderita kanker rongga mulut akibat

kebiasaan menyirih yang telah dilakukan selama ± 35 tahun. Pada pasien ini ditemukan

gambaran klinis kanker rongga mulut berupa asimetri wajah dan pada pemeriksaan intra

oral ditemuka n ulkus dengan tepi bergulung dan indurasi serta pertumbuhan jaringan

eksofitik di sekitarnya.

Setelah diagnosa kanker rongga mulut ditegakkan, pasien ini diarahkan untuk

mendapatkan perawatan yang selanjutnya, yang terdiri dari pembedahan, kemoterapi,

radiasi, dan terapi kombinasi.

(5)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa skripsi ini telah selesai

disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Dengan hati yang tulus, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen

pembimbing, Sayuti Hasibuan, drg., Sp. PM yang telah menyediakan banyak waktu dan

pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini selesai. Terima

kasih juga kepada orang tua, Ridzuan Yacob dan Tengku Noor Izan, serta seluruh

keluarga yang telah memberikan dorongan semangat dan curahan perhatian yang tidak

ternilai.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dan

pengarahan serta bantuan dari pelbagai pihak, sehingga skripsi ini telah dapat

diselesaikan. Karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan

terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp. Pros(K) selaku dekan Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Wida Hafni Lubis,drg. MSi. selaku ketua departemen Penyakit Mulut dan juga

tim penguji skripsi.

3. Syuaibah Lubis, drg. selaku tim penguji dan dosen pembimbing akademik

(6)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

4. Rasa terima kasih buat sahabat-sahabat terbaik saya, Sheridah, Yuliza, Azee,

Prem serta teman-teman stambuk saya yang telah memberikan dorongan semangat dan

moral dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Terima kasih buat senior, kakak Ratna Tamba serta kakak Lia Syafitri yang

turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat

memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan

masyarakat.

Medan, 23 Januari 2009 Penulis

(……….) Nik Zatil Bayani Ridzuan

(7)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

(8)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

BAB 5 KESIMPULAN………. 33

DAFTAR RUJUKAN……… 29

(9)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kanker rongga mulut ……… 8

2. Menyirih……….. 12

3. Komposisi menyirih……….. 12

4. Daun sirih……….. 13

5. Biji pinang………. 14

6. Gambir …...……….. 15

7. Kapur……… 16

8. Tembakau……….. 17

9. Gambaran asimetri wajah, dari bagian depan dan samping……… . 25

(10)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, ilmu kedokteran gigi berkembang sangat pesat, tidak hanya terbatas

membahas penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan pada gigi saja, tetapi telah meluas

membahas penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan pada jaringan lunak mulut. Berbagai

macam penyakit dapat terjadi pada jaringan lunak mulut, diantaranya adalah kanker

rongga mulut. Kanker rongga mulut merupakan suatu masalah yang serius di berbagai

negara. Bukan hanya dapat menyebabkan kematian, tetapi dapat menyebabkan kerusakan

yang luas, kehilangan fungsi, perubahan sikap, kesusahan dalam bentuk keuangan dan

sosiologi. Kanker rongga mulut merupakan 2% daripada semua kasus keganasan yang

mengenai manusia.1

Kanker rongga mulut memiliki penyebab multifaktorial seperti mengkomsumsi

tembakau, alkohol, menyirih, sinar matahari, faktor genetik, dan virus.1,2 Kebiasaan

menyirih merupakan salah satu faktor penyebab kanker rongga mulut yang paling sering

dijumpai di India.3 Menyirih merupakan proses meramu campuran dari unsur-unsur yang

telah terpilih yang dibungkus dalam daun sirih kemudian dikunyah dalam waktu

beberapa menit.4 Selain di India, menyirih merupakan kebiasaan yang sering dilakukan

oleh sebagian penduduk di negara-negara benua Asia, khususnya di Pakistan, Thailand,

Malaysia, Indonesia, China, Papua New Guinea, dan juga para pendatang dari Asia yang

tinggal di Afrika Utara, Afrika Timur, United Kingdom, Amerika Utara dan Australia.5,6,7

(11)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

Penelitian di India, yang dilakukan di Tata Memorial Hospital menunjukkan

28-30% telah didiagnosa terkena fibrosis submukosa oral akibat sering menyirih.5 Pada

tahun 1985, suatu agensi internasional telah melakukan penelitian terhadap kanker dan

mendapat bukti yang cukup untuk menyatakan kebiasaan menyirih dengan menggunakan

tembakau merupakan karsinogenik terhadap manusia.4 Lu dkk. di Taiwan dalam

penelitiannya telah menemukan bahwa menyirih secara signifikan dihubungkan dengan

resiko terjadinya kanker rongga mulut.8 Lin dkk. di Taiwan juga telah melakukan

penelitian pada hamster yang diberi komponen menyirih, terbukti bahwa komponen pada

menyirih dapat memicu terjadinya kanker.9

Dalam tulisan ini, penulis ingin menjelaskan mengenai suatu kasus kanker rongga

mulut yang berhubungan dengan kebiasaan menyirih karena sebagian besar masyarakat

tidak menyadari bahwa kebiasaan menyirih dapat menyebabkan kanker rongga mulut,

sehingga terlambat mendapatkan perawatan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu :

1. Bagaimana mekanisme terjadi kanker rongga mulut akibat kebiasaan

menyirih?

2. Bagaimana penanggulangan kanker rongga mulut?

(12)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan mekanisme terjadinya

kanker rongga mulut yang disebabkan oleh kebiasaan menyirih.

Manfaat penulisan skripsi ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi

masyarakat tentang bahaya menyirih terhadap kesehatan rongga mulut, serta memberi

informasi bagi masyarakat mengenai komponen yang mereka gunakan untuk menyirih

dapat menyebabkan efek samping terhadap rongga mulut. Disamping itu untuk memberi

informasi bagi masyarakat dan dokter gigi sebagai langkah pencegahan terjadi kanker

rongga mulut akibat kebiasaan menyirih.

1.4 Ruang Lingkup

Dalam skripsi ini akan diuraikan mengenai kanker rongga mulut meliputi

pengertian, faktor predisposisi, gambaran klinis, dan pengelolaan; kebiasaan menyirih

meliputi sejarah, komposisi, cara pengolahan, pengaruh merugikan dan efek samping di

jaringan lunak mulut. Akan dilaporkan juga suatu kasus kanker rongga mulut berdasarkan

temuan klinis dan hubungannya dengan kebiasaan menyirih.

(13)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kanker Rongga Mulut

Kini seluruh dunia sedang menghadapi pelbagai jenis penyakit yang dikenali

dengan penyakit modern. Di antara penyakit modern ini, kanker merupakan penyakit

yang paling sering terjadi dan penyebab kedua kematian di negara-negara maju. Kanker

rongga mulut merupakan salah satu kanker yang sering terjadi di negara maju tersebut.10

2.1.1 Pengertian Kanker Rongga Mulut

Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang

abnormal atau tidak terkontrol yang tidak diperlukan oleh tubuh dan kadang-kadang

dapat bermetastase.11

Kanker rongga mulut merupakan suatu pertumbuhan sel kanker pada rongga

mulut yang dapat mengenai rongga mulut, meliputi bibir dan mukosa bibir, lidah,

palatum, gingiva, dasar mulut dan mukosa pipi.10-12,13

2.1.2 Faktor Predisposisi Kanker Rongga Mulut

Etiologi kanker rongga mulut sampai sekarang masih belum diketahui dengan

pasti. Ini disebabkan karena etiologi terjadinya kanker multifaktorial dan kompleks.1-2

Terdapat dua faktor predisposisi terjadinya kanker rongga mulut, yaitu : faktor instrinsik

atau faktor dari dalam yaitu genetik,2 dan faktor ekstrinsik atau faktor dari luar yaitu

mengkomsumsi tembakau, alkohol, menyirih, virus, malnutrisi, dan sinar matahari.1,2,12,13

(14)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

predisposisi tersebut, misalnya merokok dengan minum alkohol, 1-2 dan menyirih dengan

tembakau.10

Faktor predisposisi yang menyebabkan kanker adalah :

1. Genetik

Kanker rongga mulut dapat terjadi akibat penyakit genetik. Terbentuknya tumor

sebagai akibat terjadinya penyimpangan genetik yang disebabkan oleh faktor-faktor

etiologi sehingga terjadi pembelahan sel yang berlebihan dan tidak terkendali. Gen yang

menjadi sasaran perubahan genetik adalah onkogen, yaitu gen yang meningkatkan

pertumbuhan, anti onkogen, yaitu gen yang menghambat pertumbuhan dan gen yang

mengatur apoptosis.14

2. Mengkomsumsi tembakau

Merokok dengan menggunakan tembakau dapat menyebabkan terjadinya kanker

rongga mulut.15 Dikatakan 90% pasien kanker rongga mulut disebabkan oleh penggunaan

tembakau. Resiko terjadinya kanker rongga mulut dapat dikaitkan dengan jumlah rokok

yang dihisap dalam suatu jangka waktu. Orang yang merokok dengan tembakau

mempunyai enam kali lebih besar terkena kanker daripada yang tidak merokok.16

3. Alkohol

Di beberapa negara seperti Denmark, terdapat bukti epidemiologi yang

menunjukkan keterkaitan antara mengkonsumsi alkohol dengan kanker rongga mulut,

dan di Perancis, alkohol dikatakan penyebab terjadinya kanker orofaringeal di Eropah.2

Tujuh puluh lima sampai delapan puluh persen pasien kanker rongga mulut disebabkan

karena telah sering mengkonsumsi alkohol. Orang yang mengkonsumsi alkohol

(15)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

mengkonsumsi alkohol.16 Resiko terjadinya kanker rongga mulut lebih besar apabila

digabung antara jumlah merokok per hari dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi per

hari.1,2,15

4. Menyirih

Menyirih dengan quid yang terdiri dari pinang, kapur, tembakau, yang dibungkus

dalam daun sirih kerap dilakukan oleh penduduk di India, dan penduduk yang datang dari

Asia dan tinggal di United Kingdom. Di India, lebih 40% pasien kanker rongga mulut

akibat dari kebiasaan menyirih, di banding dengan di United Kingdom hanya 4%.13 Pada

pinang terdapat arecoline yang bersifat karsinogenik dan tembakau mengandung banyak

bahan karsinogen.2,12 Resiko terjadinya kanker rongga mulut dapat dikaitkan dengan

jumlah menyirih dalam suatu jangka waktu.16

5. Virus

Human papilloma virus (HPV) dikatakan dapat menyebabkan 20-30% kasus

kanker rongga mulut.16 HPV tipe 16 telah ditemukan pada kanker rongga mulut. HPV

dapat merangsang mutasi gen p53, dimana mempunyai frekuensi yang tinggi terjadi

kanker rongga mulut.2

6. Malnutrisi

Secara epidemiologi, kurang mengkonsumsi vitamin A dapat berhubungan

dengan terjadinya kanker rongga mulut, tetapi kekurangan -karoten masih belum

terbukti keterkaitannya dengan resiko terjadinya kanker rongga mulut.2 Kurang

mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, dapat meningkatkan resiko terjadinya

kanker di rongga mulut.16 Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran dikatakan

(16)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

7. Sinar matahari

Paparan sinar matahari yang mengandungi komponen ultraviolet merupakan

resiko terjadinya kanker pada bibir.2 Kira-kira 30% pasien yang menderita kanker bibir

merupakan pekerja yang banyak terpapar pada sinar matahari, misalnya petani dan

nelayan.2,16

2.1.3 Gambaran Klinis Kanker Rongga Mulut

Pada stadium awal terjadinya kanker, ditandai dengan adanya bercak merah yang

tidak timbul rasa sakit, atau bercak putih, dan pada sebagian kecil lesi telah menjadi

ulser.2 Umumnya pada tahap dini tidak menimbulkan gejala.12 Apabila kanker telah

berkembang akan terbentuk nodul atau terjadi ulser.2

Apabila terdapat ulkus yang tidak sembuh-sembuh dalam waktu 2 minggu, maka

keadaan ini sudah dapat dicurigai sebagai awal proses keganasan.12-19 Tanda-tanda lain

dari ulkus proses keganasan meliputi ulkus yang tidak sakit, tepi bergulung, lebih tinggi

dari sekitarnya dan indurasi (lebih keras), dasarnya dapat berbintil-bintil dan

mengelupas.19

Pertumbuhan karsinoma bentuk ulkus tersebut disebut sebagai pertumbuhan

endofitik. Selain itu karsinoma mulut juga terlihat sebagai pertumbuhan yang eksofitik

(17)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

Gambar 1: Kanker rongga mulut 38

Secara histopatologis gambaran utama yang terlihat mendahului perjalanan

keganasan adalah epithelial displasia yaitu menggambarkan proliferasi sel. Derajat

epithelial displasia dan karsinoma yaitu mild dysplasia, moderate dysplasia, severe

dysplasia, dan karsinoma.17

Walaupun lesi displastik disebut potentially malignant, tetapi tanpa dirawat dapat

juga menetap tanpa perubahan yang cepat untuk beberapa bulan atau tahun dan sebagian

dapat mengalami kemunduran atau spontan hilang.17

2.1.4 Pengelolaan Kanker Rongga Mulut

Pengelolaan yang dapat dilakukan pada pasien kanker rongga mulut adalah :

1. Pembedahan

Pembedahan dapat dilakukan pada jaringan lunak dan jaringan keras. Sering

dilakukan pembedahan pada kanker yang melibatkan tenggorokan, tetapi dapat juga

dilakukan pada kanker rongga mulut. Pembedahan dilakukan untuk mengangkat

keseluruhan lesi untuk mencegah terjadinya penyebaran sel kanker pada nodul limfa,

pembuluh darah, dan saraf.12,20 Setelah pembedahan untuk mengangkat sel kanker,

dilakukan pembedahan rekonstruktif bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan,

(18)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

2. Radiasi

Radiasi merupakan pengobatan yang menggunakan sinar ion. Terapi radiasi ini

dapat menghasilkan energi yang bisa menghancurkan sel-sel kanker, dengan

menghancurkan sel DNA pada sel kanker tersebut sehingga sel kanker tersebut tidak

dapat berkembang lagi.21 Radiasi jarang digunakan sebagai pengobatan yang utama.

Radiasi sering digunakan untuk mengecilkan sel kanker sebelum dilakukan pembedahan,

dan untuk mencegah sel kanker timbul kembali atau untuk menghancurkan sisa-sisa sel

kanker yang tidak terambil keseluruhannya ketika pembedahan.12

Dosis yang digunakan pada perawatan ini kecil. Terapi radiasi ini dilakukan lima

hari berturut-turut dan diberikan selang waktu dua hari untuk istirahat. Waktu yang

digunakan untuk terapi radiasi ini antara 10-15 menit. Terapi ini dilakukan antara 2-8

minggu, agar sel yang baru dapat tumbuh dan meminimalkan efek yang timbul akibat

radiasi.21

3. Kemoterapi

Kemoterapi merupakan salah satu bentuk terapi paliatif, digunakan apabila sel

kanker timbul kembali pada pasien atau telah terjadi metastase.12,20 Kemoterapi

merupakan terapi yang menggunakan bahan kimia yang berfungsi untuk menghancurkan

sel kanker. Terdapat enam jenis bahan yang digunakan untuk kemoterapi, di antaranya

alkylating agent, nitrosoureas, anti metabolite, anti tumor antibiotic, plant alkoloid, dan steroid hormone.21

Bahan alkylating agent bekerja dengan mengikat DNA di inti sel, sehingga sel-sel

tersebut tidak dapat melakukan replikasi. Contoh bahan ini adalah Cyclophosphamide

(19)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

menghalangi perubahan pada sel DNA, misalnya Carmustine dan Lomustine. Bahan Anti

metabolite dapat bekerja langsung pada molekul basal inti sel, yang berakibat

menghambat sintesis DNA, misalnya 6-mercaptopurine dan 5-fluorouracil.21

Sementara bahan anti tumor antibiotic bekerja dengan menghambat sintesis RNA,

misalnya Doxorubicin dan Mitomycin-C. Bahan plant alkoloid bekerja dengan

menghalangi pembelahan sel, antara lain Vincristine dan Vinblastine. Sementara bahan

steroid hormone bekerja dengan memodifikasi pertumbuhan hormon yang menyebabkan

terjadinya kanker. Contoh bahan ini adalah Tamoxifen dan Flutamide.21

4. Terapi Kombinasi

Bagi pasien yang pertumbuhan sel kanker telah menyebar luas atau telah terjadi

regional metastase dapat dilakukan terapi kombinasi yang terdiri dari pembedahan,

radiasi dan kemoterapi.16,20

5. Edukasi

Edukasi dapat diberikan kepada pasien kanker rongga mulut melalui dokter gigi

atau ahli kesehatan yang lain.15 Bagi pasien yang sering merokok, mengkonsumsi

alkohol, dan menyirih agar mengurangi atau menghentikan kebiasaan tersebut.10,15 Di

India, beberapa kampanye yang dilakukan untuk mengurangi penggunaan tembakau

berhasil mengurangi resiko terjadinya kanker.12

Beberapa peneliti dari University of Harvard membuktikan bahwa lelaki yang

banyak mengkonsumsi buah-buahan sitrus, vitamin C, dan sayur-sayuran, 30-40% dapat

mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kanker.10-12,18

(20)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

Menyirih adalah suatu kebiasaan yang popular di Asia, terutama di India, Sri

Langka, Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, dan China. Diperkirakan lebih kurang

200-600 juta orang mempunyai kebiasaan ini.

2.2.1 Sejarah Menyirih

Menurut catatan arkeologi, telah ditemukan biji benih daun sirih dan pinang di

barat laut Thailand sebelum abad 5,500-7,000. Ini membuktikan bahwa kebiasaan

menyirih telah lama dilakukan terutama di Thailand, India dan negara-negara di benua

Asia.5,22,23

Di India, daun sirih dan pinang berperan penting dalam acara adat-istiadat

mereka, terutama dikalangan penganut Hindu. Mereka sering menggunakan daun sirih

dan pinang di acara tradisional mereka. Daun sirih dan pinang turut berperan penting

dalam acara adat-istiadat di Vietnam, terutama ketika pesta perkawinan. Kebiasaan

menyirih sering juga dilakukan pada suatu pertemuan atau ketika berbicara.3

Kini kebiasaan menyirih berkembang dengan alasan mencegah bau mulut,

mencegah sakit gigi, bahan mencuci gigi, meningkatkan selera makan, mencegah terjadi

diare, dll.24

(21)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

2.2.2 Komposisi Menyirih

Menyirih merupakan suatu proses meramu campuran dari bahan-bahan seperti

daun sirih (Piper betle), pinang (Areca nut), gambir (Uncaria gambir), kapur (Calcium

hydroxide), dan tembakau (Tobacco).9,22-26 Campuran dari bahan-bahan ini dibungkus dalam daun sirih, kemudian dikunyah beberapa menit sehingga berkontak dengan

mukosa mulut.4,10,12,25

Gambar 3 : Komposisi menyirih 40

1. Daun Sirih (Piper betle)

Sirih merupakan suatu jenis tanaman dari family Piperaceae yang berasal dari

selatan dan tenggara benua Asia terutama dari India dan Srilanka.3,37,27 Daun sirih ini

berbentuk hati, berwarna hijau, mengkilat, dan bersifat menjalar.3 Daun sirih ini banyak

ditanam di benua Asia, Afrika, Madagascar, dan Bourbon.3,37,27

Daun sirih mempunyai bahan aktif antara lain: minyak atsiri dari daun sirih

mengandung minyak yang menguap yaitu betel-phenol (chavibetol), chavicol, cadinene,

sesquiterpenes, terpenes, dan terpenoids.3,37

Daun sirih mempunyai banyak khasiat, dan digunakan berbeda dari satu negara

dengan negara lain, misalnya di India, mengikut pengobatan secara tradisional

(22)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

Malaysia, sirih digunakan untuk menghilangkan sakit kepala dan artritis. Sementara di

Filipina digunakan sebagai stimulan, dan di Indonesia sirih digunakan sebagai antibiotik,

masalah pencernaan, konstipasi, dan menghilangkan sesak.3

Gambar 4 : Daun sirih 3

2. Pinang (Areca nut)

Pinang merupakan suatu jenis tanaman dari family Arecaceae yang tumbuh di

daerah Pasifik, Asia, dan Afrika bagian timur. Pinang dapat tumbuh 10-30 meter dan

buahnya berwarna hijau ketika masih muda, berubah menjadi kuning dan merah setelah

masak.24,28,29

Kandungan dari pinang antaranya adalah : polyphenol (flavonol, dan tannin),

alcaloid (arecoline, arecaidine, arecain, guvacin, arecolidine, guvacolin, isoguvacolin

dan colin). 24,28,29 Arecoline yang toksik dalam biji pinang dapat mempengaruhi sistem

syaraf.29 Hasil hidrolisa kapur pada arecoline akan menghasilkan arecaidine yang

merupakan suatu stimulan syaraf pusat yang bersamaan dengan daun sirih menghasilkan

euphoria ringan yang akan memberikan suatu sifat ketagihan.24

Secara tradisional, biji pinang dapat digunakan untuk mengobati sakit disentri,

(23)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

penyamak. Sediaan simplisia biji pinang di apotek dapat digunakan untuk mengobati

cacingan, terutama cacing pita.28

Gambar 5 : Biji pinang 29

3. Gambir (Uncaria gambir)

Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan yang berasal dari ekstrak remasan

daun dan ranting tumbuhan dari family Rubiaceae.30-31 Biasanya gambir ditanam di

China dan beberapa negara di bagian tenggara benua Asia.32 Gambir biasanya ditanam

sebagai tanaman perkebunan di pekarangan atau kebun di pinggir hutan.31

Kandungan yang dimiliki oleh tumbuhan ini adalah: catecutannic acid, catechin,

flavonoid, pyrocatechin, dan sejumlah alcaloid (seperti gambirtannin dan turunan

dihidro- dan okso-nya).30-32

Gambir banyak digunakan sebagai bahan penyamak kulit dan pewarna. Diketahui

gambir dapat merangsang keluarnya getah empedu sehingga membantu kelancaran

proses di perut dan usus. Fungsi lain adalah sebagai campuran obat, seperti sebagai luka

bakar, obat sakit kepala, obat diare, obat disentri, obat kumur-kumur, obat sariawan, serta

obat sakit kulit (dibalurkan). Selain itu gambir dijadikan obat-obatan modern yang

(24)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

Gambar 6 : Gambir sirih 29

4. Kapur (Calcium hydroxide)

Kapur berwarna putih seperti salep yang berasal dari karang laut atau cangkerang

dari kerang yang telah dibakar. Hasil dari debu cangkerang tersebut perlu dicampurkan

air supaya memudahkan lagi untuk dioleskan pada daun sirih bila diperlukan.24,29

Kapur dapat diperoleh dengan cara membakar batu kapur (Kalsium karbonat

CaCO3). Apabila dibakar dengan suhu tertentu ia mengeluarkan gas yang disebut karbon

dioksida (CO2) dan menjadi kalsium oksida (CaO). Kalsium oksida ini kemudian

dicampur dengan sedikit air yang menyebabkan ia menyerap dan mengembang

disamping menghasilkan panas serta menjadi serbuk kapur yang dikenal sebagai kalsium

hidroksida (Ca(OH2). Proses ini dinamakan tindakan air (slaking) dan serbuk kapur

dikenal sebagai kapur terhidrat.29

Berdasarkan sifat kapur tersebut, kapur sering digunakan untuk mengecat.29

(25)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

5. Tembakau (Tobacco)

Tembakau merupakan tumbuhan semusim yang ditanam untuk diambil daunnya.

Tumbuhan ini termasuk dalam family Solanaceae.41,29 Tumbuhan ini dikatakan berasal

dari utara dan selatan Amerika, Australia, barat daya Afrika, dan bagian utara Pasifik.41

Analisa telah menunjukkan bahwa daun tembakau mengandung kira-kira 1000 zat

kimia. Kandungan utama yang terdapat dalam tembakau adalah nicotine, germacrena,

anabasine, piperidine alcaloid, dan tropane alcoloid. Nikotine yang terdapat dalam

tembakau ini sering digunakan sebagai bahan utama insektisida dan penggunaan nikotine

dalam dosis yang besar dapat menyebabkan kanker, gangguan pada jantung, pernafasan

dan kehamilan.41

Gambar 8 : Tembakau 41

2.2.3 Cara Pengolahan Menyirih

Para penyirih mempunyai berbagai cara dalam menyirih tergantung dari

kesenangan dan kebiasaan yang sering dilakukan. Meskipun begitu komposisi terbesar

(26)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

catechu), dan kapur (Kalsium hidroksida).9,22,24 Terdapat juga sebagian penyirih menyirih dengan menambahkan tembakau, cengkeh, kayu manis, dan rempah.4,5,25

Pengolahan menyirih juga berbeda mengikut beberapa negara dan tempat.22,24,25

Ada yang menambahkan tembakau ketika menyirih, misalnya di Kamboja dan Indonesia.

Mereka menyusurkan tembakau dalam mulut, dan menahannya dalam beberapa waktu,

dengan tujuan untuk membersihkan gigi geligi dan gingiva setelah menyirih.5 Sementara

di India, praktek menyirih dilakukan dengan biji buah pinang dihancurkan, diparut atau

dipotong-potong kecil terlebih dulu, kemudian dicampurkan kapur dan rempah lalu

dibungkus dengan daun sirih.24 Di bagian utara Thailand, kulit kayu merupakan bahan

tambahan yang dicampurkan ketika menyirih.26 Sementara di Taiwan, mereka

menggunakan daun sirih yang muda atau pinang ketika menyirih, dan dicampur dengan

kapur berwarna merah atau putih, dibungkus dalam daun sirih dan seluruh quid

dikunyah.25

2.2.4 Pengaruh Merugikan Menyirih

Komposisi yang digunakan untuk menyirih dikatakan dapat memicu terjadi

kanker, terutama kanker rongga mulut.9,24,27,33 Pinang mengandung tannin dan arecoline,

yaitu kandungan utama alcaloid yang diketahui bersifat karsinogenik.9,24 Ekstrak dari

pinang dan arecoline bersifat sitotoksik dan genotoksik yang dapat menghambat

pertumbuhan sel fibroblas mukosa, kerusakan gen, dan memusnahkan pembentukan

kromosom.8,22,34 Arecoline juga dapat menyebabkan bronkokonstriksi dan dapat memicu

(27)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

Arecoline dikatakan lebih sitotoksik banding catechin. Catechin yang terdapat

pada gambir juga diketahui bersifat karsinogenik.22 Sedangkan daun sirih yang muda

mengandung safrole yang tinggi. Menurut Ionnides dkk, safrole dapat menyebabkan

karsinogenik pada hepar.9,33

Selain itu, kapur yang digunakan untuk menyirih dapat meningkatkan pH menjadi

10, sehingga terbentuk jenis oksigen reaktif (radikal bebas). Oksigen yang dihasilkan

akibat penggunaan kapur tadi, akan merangsang pertumbuhan sel yang bersifat

karsinogenik.4 Di samping itu, penggunaan tembakau ketika menyirih juga dapat

meningkatkan resiko terjadi kanker.4,9,22,24 Menurut penelitian yang dilakukan oleh

International Agency for Research on Cancer (IARC), terbukti bahwa menyirih dengan

menambahkan tembakau dapat meningkatkan resiko terjadi kanker rongga mulut.22,23,25

Di Taiwan telah dilakukan penelitian kasus kontrol, dan ditemukan menyirih

merupakan penyebab utama terjadinya kanker rongga mulut. Terdapat faktor-faktor yang

memiliki hubungan yang kuat antara kebiasaan menyirih dengan kanker rongga mulut,

yaitu komposisi menyirih yang digunakan, frekwensi menyirih, dan lama papar quid

dikunyah.8,16

2.2.5 Efek Samping Menyirih Di Rongga Mulut

Banyak literatur yang memuat tentang bukti-bukti kebiasaan menyirih dengan

adanya lesi-lesi di mukosa mulut penyirih meliputi mukosa penyirih (betel chewer’s

mucous), submukus fibrosis mulut, preleukoplakia, leukoplakia,24,26,27 liken planus,4 dan

kanker rongga mulut.24,26,27,33 Lesi-lesi ini biasanya terjadi di daerah dimana quid

(28)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

1. Mukosa Penyirih (betel chewer’s mucose)

Mukosa mulut penyirih disebabkan akibat dari komponen yang digunakan untuk

menyirih atau trauma akibat mengunyah atau kedua-duanya. Mukosa mulut penyirih

cenderung untuk mengelupas, atau deskuamasi dan ini dapat dirasakan dan dilihat dengan

jelas. Lapisan bawahnya kelihatan mengkerut, dan terjadi pengerasan pada daerah

tersebut dengan warna kuning atau merah kecoklatan. Biasanya mukosa penyirih

seringkali ditemukan pada lokasi dimana seseorang meletakkan quid, biasanya pada

mukosa pipi dan sulkus.4

Pada gigi geligi, gingiva, dan mukosa penyirih juga akan terlihat stein berwarna

antara merah hingga kehitaman, tergantung pada lama seseorang menyirih. Stein yang

kehitaman kemungkinan berfungsi melindungi gigi dari terjadinya karies.24

2. Submukus Fibrosa (SMF)

Submukus fibrosis (SMF) merupakan lesi yang bersifat prekanker yang dapat

mengenai mukosa mulut dan hingga ke faring, akibat dari pinang yang digunakan untuk

menyirih.4 SMF merupakan kondisi prekanker dengan kecepatan transformasi keganasan

setinggi 7,6%.24 SMF adalah inflamasi epitel yang diikuti dengan perubahan fibroelastin

pada lamina propria dan disertai atrofi epitel. Kadang-kadang didahului juga dengan

pembentukan vesikel, yang dapat menimbulkan rasa sakit apabila kontak dengan

makanan pedas.4,24

SMF terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu terutama akibat kebiasaan

menyirih, penggunaan tembakau, dan defisiensi vitamin.4,35 Awalnya SMF muncul

sebagai inflamasi sebagai akibat dari infiltrasi sel pada subepitelial. SMF biasanya

(29)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

Lesi awal terlihat mukosa yang berwarna kepucatan, dan muncul lesi seperti guli.

Kemudian akan terbentuk fibrosa yang akan menyebabkan mukosa menebal dan keras.35

Ini akan menyebabkan kesulitan dalam membuka mulut dan makan, kesulitan menelan

dan bicara, rasa terbakar, disfagia, dan kurang pendengaran.4,24,35

3. Preleukoplakia dan Leukoplakia

Insiden preleukoplakia dan leukoplakia meningkat sehubungan dengan kebiasaan

menyirih.26 Preleukoplakia merupakan reaksi derajat rendah atau sangat ringan dari

mukosa terlihat sebagai mukosa yang berwarna abu-abu atau putih keabu-abuan, dengan

pola sedikit lobular, tetapi merupakan campuran yang tidak nyata dengan mukosa yang

berdekatan.38 Lesi ini dapat menjadi lebih tebal dan berwarna putih yang lebih nyata.

Leukoplakia adalah suatu istilah klasik untuk plak atau bercak putih pada mukosa mulut

yang tidak dapat dihapus, dan tidak dapat diklasifikasikan sebagai penyakit lain apapun

yang dapat didiagnosis secara klinis.36 Leukoplakia adalah reaksi protektif terhadap

iritasi-iritasi kronis. Tembakau, alkohol, sifilis, defisiensi vitamin, ketidak seimbangan

hormon, galvanisme, gesekan kronis, dan dan kandidiasis termasuk dalam penyebab lesi

ini.36

Daerah-daerah yang lebih sering terserang leukoplakia adalah lateral dan ventral

lidah, dasar mulut, mukosa alveolar, bibir, trigonum retromolar, palatum lunak, dan gusi

cekat mandibula. Permukaan lesinya dapat tampak licin dan homogen, tipis dan mudah

hancur, pecah-pecah, berkerut, verukoid, nuduler atau bercak-bercak. Leukoplakia

dengan daerah-daerah merah setempat juga mempunyai resiko tinggi untuk menjadi

kanker.36

(30)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

Liken planus adalah suatu penyakit kulit biasa yang sering kali mempunyai

manifestasi mukosa. Lesi ini sering terlihat pada orang yang sering menyirih.4 Lesi-lesi

kulit dari liken planus pada awalnya terdiri atas papula-papula kecil, puncaknya rata,

merah dengan tengahnya berlekuk. Papula sedikit demi sedikit mendapat warna ungu dan

likenifikasi permukaan terdiri atas striae putih kecil.4,36

Lesi-lesi oral dari liken planus dapat mempunyai satu dari empat gambaran:

atrofik, erosif, retikuler, atau mirip plak.36

5. Kanker Rongga Mulut

Kemungkinan kebiasaan menyirih sebagai penyebab kanker rongga mulut telah

dikenal beberapa dekade. Ko dkk. (1995) dalam penelitiannya di Taiwan menemukan

hubungan yang bermakna antara kanker rongga mulut dan menyirih. Hal ini disebabkan

oleh karena para penyirih di Taiwan sering menyertakan daun sirih yang mentah yang

mengandung kira-kira 1% safrole, diduga bahan tersebut bersifat karsinogenik pada

manusia.25 Adanya penambahan tembakau pada komposisi menyirih atau penggunaan

tembakau setelah menyirih akan menambah efek karsinogenik, meskipun begitu

hubungan yang tepat antara menyirih tanpa tembakau pada kejadian kanker rongga mulut

masih belum jelas.22,23,25

(31)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

BAB 3

LAPORAN KASUS

Kasus :

Seorang pasien, perempuan, usia 73 tahun, datang ke departemen Ilmu Penyakit

Mulut dengan keluhan bengkak di pipi sebelah kiri, sakit dimulai dari sakit gigi sejak 5

bulan yang lalu. Pasien mengatakan awalnya tidak bengkak, bengkak muncul kira-kira

sekitar 3 bulan yang lalu, dari ukurannya kecil berangsur-angsur menjadi besar. Pasien

juga mengatakan sakitnya terasa mendenyut, munculnya kadang-kadang, dan pasien

pernah tidak bisa tidur selama 10 hari karena menahan rasa sakit.

Pasien mempunyai kebiasaan menyirih sejak masih muda, dan dari keterangan

yang diperoleh dari anggota keluarga yang mengantar pasien, bahwa pasien telah

menyirih selama ±35 tahun. Pasien menyirih ±10 kali dalam sehari, dan bahan-bahan

(32)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

Pemakaian tembakau adalah dengan disapu ke gingiva selama memakan sirih, dan air

atau pun sisa dari sirih dibuang oleh pasien.

Pasien pertama kali telah berobat ke bidan dan bidan mengatakan itu adalah bisul,

lalu bidan memberi obat dalam bentuk sediaan pil, tetapi pasien lupa apa nama obat yang

diberikan oleh bidan tersebut.

Kemudian pasien berobat ke dokter gigi dan disuruh menghentikan kebiasaan

menyirih oleh dokter gigi. Pasien diberi obat pil, dan pasien lupa apa nama obat yang

telah diberikan dokter gigi tersebut, tetapi obat tersebut telah habis dimakan oleh pasien.

Setelah itu, pasien berobat lagi ke dokter gigi, dan diberi obat kumur dan satu jenis pil

dengan instruksi obat dimakan apabila sakit.

Dari anamnesis diketahui pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik, dan

pasien belum pernah dirawat karena sakit yang berarti. Dalam riwayat keluarga pasien,

belum ada anggota keluarga yang pernah mengalami sakit seperti pasien. Pekerjaan

pasien bertani dan selama pasien sakit, pasien masih bisa bekerja.

Pada pemeriksaan ekstra oral, terdapat pembengkakan kelenjar limfe

submandibular kiri dengan diameter ±2cm, berbentuk bulat, dan keras sementara sebelah

kanan dengan diameter ±5mm, dengan bentuk bulat tetapi lebih lunak serta diikuti

dengan pembengkakan kelenjar limfe supra klavikular sebelah kiri. Pada daerah pipi kiri

terdapat pembengkakan yang menyebabkan bibir miring ke kiri.

Pada pemeriksaan intra oral, gigi 17, 18, 26, 27, 35, 36, 37, 44, 46, dan 47 telah

missing, dan seluruh gigi yang tinggal telah mengalami perubahan warna menjadi coklat

kehitaman, pada bagian gingiva atas sebelah kiri terdapat pembengkakan dan pada bagian

(33)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

pigmentasi berwarna coklat kehitaman pada ½ dorsal lidah sebelah kiri dan atropi papila

lidah pada 1/3 lidah. Pasien bisa terkena demam tanpa tahu penyebabnya, bengkak akan

terasa ngilu bila terkena makanan dan minuman yang dingin.

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, pasien ini

telah disuspek terkena kanker rongga mulut. Perawatan yang dilakukan pada pasien ini

secara simtomatis, dimana pasien diberikan obat Cataflam, Klindamisin, dan obat kumur

Minosep. Bagi perawatan kanker, pasien telah dirujuk ke bagian onkologi.

(34)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

(35)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

Gambar 10 : Gambaran intra oral

BAB 4

PEMBAHASAN

Pemeriksaan pasien pada kasus ini di awali dengan anamnese dan dilanjutkan

dengan pemeriksaan klinis. Anamnesis yang dilakukan meliputi : keluhan pasien,

keluhan-keluhan gigi sebelumnya, riwayat medis umum yang lalu dan sekarang, gaya

hidup dan kebiasaan, riwayat keluarga, status sosioekonomi dan pekerjaan. Dari

anamnese yang diperoleh diketahui bahwa pasien telah menyirih selama ±35 tahun,

menyirih 10 kali dalam sehari dan komposisi menyirih adalah sirih, pinang, gambir,

kapur, dan menggunakan tembakau setelah selesai menyirih. Pada pemeriksaan ekstra

oral pasien, terlihat asimetri wajah dan abses, sedangkan pada pemeriksaan intra oral

konsistensi mukosa bukal kiri atas keras, kontur permukaan mukosa kasar dan terdapat

ulkus dengan tepi bergulung, indurasi, dan terjadi sekitarnya pertumbuhan jaringan yang

eksofitik.

Daripada data-data yang diperoleh, kami telah mendiagnosa bahwa pasien ini

(36)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

ekstra oral, dan pemeriksaan intra oral sudah dapat terlihat dengan jelas pasien terkena

kanker rongga mulut. Namun pemeriksaan pada laboratorium Patologi Anatomi

sebaiknya harus dilakukan untuk mendukung diagnosa yang benar-benar tepat.

Menyirih merupakan agen utama terjadi perkembangan kanker rongga mulut di

Asia. Seperti pada pasien ini, menderita kanker rongga mulut akibat kebiasaan menyirih

yang telah lama dilakukannya. Komponen menyirih yang digunakan pada pasien ini

adalah daun sirih, pinang, gambir, dan kapur. Ekstrak dari daun sirih dikatakan dapat

meningkatkan benzopyrene, dan N-nitrosamines yaitu : N-nitrosonormicotine (NNN) dan

4-(methylnitrosamino)-1-(3-pyridyl)-1-butanone (NKK), yang dapat menyebabkan

timbulnya tumor.8

Pinang yang digunakan oleh pasien ini untuk menyirih juga dapat memicu terjadi

kanker rongga mulut. Ekstrak dari pinang dan daun sirih dapat menyebabkan kanker

rongga mulut baik dengan jalur genotosik atau non-genotosik.9 Pinang dan daun sirih

muda mengandung zat seperti arecoline, catechin, dan tannin yang dapat menyebabkan

kerusakan DNA, mengurangi keterbatasan sel hidup dan juga perkembangan sel sesuai

dosis yang digunakan.10,13 Genotosik ini terjadi disebabkan oleh reaksi elektrofilik akibat

metabolisme selular dari komponen menyirih, bukan disebabkan oleh reaktif oksigen

yang dihasilkan, karena reaktif oksigen hanya dapat dihasilkan pada pH lebih dari 9.5.10

Beberapa penelitian juga telah dilakukan pada hewan percobaan secara in vitro,

dengan menggunakan ekstrak dari pinang seperti arecoline dan arecaidine, ekstrak

tersebut ternyata dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel sumsum tulang belakang

(Panigrahi dan Rao. 1982) dan ginjal (Wary dan Sharan. 1988) hewan percobaan.10

(37)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

komponen menyirih, terbukti bahwa ekstrak dari komponen menyirih dapat memicu

terjadi lesi prekanker pada mukosa bukal hamster tersebut (Ranadive et al. 1979).10

Penggunaan gambir dalam kasus ini tidak terlalu memberi efek pada kejadian

kanker rongga mulut. Ini disebabkan oleh estrak gambir tidak dinyatakan dapat

menyebabkan kanker tetapi lebih kepada membantu proses kelancaran di perut dan

usus.20-22

Ekstrak dari kapur dapat menstimulasi perkembangan sel dan dapat menghasilkan

radikal reaktif yang dapat menyebabkan kerusakan DNA. Kapur yang digunakan untuk

menyirih dapat meningkatkan pH menjadi 10, sehingga terbentuk jenis oksigen reaktif

(radikal bebas). Oksigen yang dihasilkan akibat penggunaan kapur tadi, akan merangsang

pertumbuhan sel yang bersifat karsinogenik.4,10,13 Jadi penggunaan kapur seperti pada

pasien ini, juga dapat memicu terjadinya kanker apabila dikonsumsi bersama komponen

menyirih yang lainnya.

Komposisi menyirih yang digunakan oleh pasien ini adalah daun sirih, pinang,

gambir, dan kapur. Berbeda seperti di India, tembakau juga termasuk dalam ramuan yang

digunakan untuk menyirih sehingga resiko untuk terkena kanker rongga mulut lebih

besar.5 Sementara komposisi menyirih di Taiwan juga turut berbeda, mereka

menggunakan daun sirih muda ketika menyirih.14 Daun sirih muda mengandung safrole

yang tinggi yang bersifat karsinogenik, sehingga resiko untuk terjadi kanker lebih tinggi

dan bukan sahaja bisa mengenai rongga mulut tetapi bisa mengenai hepar juga.9,28

Kebiasaan menyirih mempunyai prevalensi yang cukup tinggi, tetapi tidak semua

(38)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

selain lama kebiasaan, frekuensi, dan lama mengunyah, cara mengunyah setiap orang

juga mempengaruhi cepat atau lambatnya seseorang terkena kanker rongga mulut.

Seperti pada kasus ini, pasien setelah menyirih menggunakan tembakau dengan

cara menggosok-gosokkan ke gusi, dan ini merupakan suatu iritasi kronis pada mukosa

mulut dan dapat memicu terjadinya kanker rongga mulut. Namun kebiasaan yang dipakai

oleh pasien ini berbeda dengan kebiasaan menyirih penduduk di India, karena di India

tembakau termasuk dalam komposisi menyirih, sehingga kontak antara mukosa mulut

dengan tembakau yang mengandung bahan karsinogenik terjadi lebih lama sehingga

resiko terkena kanker lebih tinggi.

Ini dapat dilihat dengan jelas melalui penelitian yang dilakukan oleh International

Agency for Research on Cancer (IARC), terbukti bahwa menyirih dengan menambahkan

tembakau dalam komposisi menyirih dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker

rongga mulut.10,12,14

Frekuensi menyirih juga mempengaruhi terjadi kanker rongga mulut. Ini dapat

dilihat pada kasus ini, si pasien menyirih ±10 kali dalam sehari. Terjadi lesi prekanker

dan kanker sangat meningkat dengan yang hanya menyirih sekali saja dalam sehari. Ini

juga terbukti pada penelitian yang dilakukan oleh Lu dkk. yang mengatakan faktor

terjadinya kanker rongga mulut tergantung pada frekuensi menyirih dan lama menyirih.8

Kebiasaan menyirih ini juga telah diteliti oleh Ko et al. (1995), dan terbukti

kebiasaan menyirih merupakan faktor utama terjadi kanker rongga mulut di Taiwan.9 Di

Utara Taiwan, Chang juga telah menemukan 59% daripada 34 orang pasien kanker

(39)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

dilakukan oleh Khandekar dkk. di India, yang telah menemukan bahwa kebiasaan

menyirih secara signifikan dihubungkan dengan resiko terjadinya kanker rongga mulut.25

Pengobatan yang dilakukan pada pasien ini secara simtomatis, di mana

pengobatan ini hanya untuk mengurangi rasa sakit yang dialami pasien serta

mengelakkan infeksi sekunder, dan bukan untuk terapi kanker yang diderita. Pasien

diberikan obat yaitu : Cataflam, Klindamisin, dan obat kumur Minosep. Cataflam

merupakan obat golongan analgetik, yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit yang

diderita pasien, serta dapat berfungsi sebagai anti inflamasi. Klindamisin diberi pada

pasien ini sebagai antibiotik untuk mengurangi atau mencegah pertumbuhan

mikroorganisme yang berlebihan pada rongga mulut pasien karena pasien tidak

membersihkan rongga mulutnya dengan baik. Obat kumur Minosep juga berfungsi untuk

membunuh bakteri yang terdapat pada rongga mulut pasien.

Pasien ini telah dianjurkan untuk melakukan perawatan selanjutnya, dapat

merupakan pembedahan, kemoterapi, radiaoterapi, atau terapi kombinasi. Ini karena

walaupun telah diberikan obat, namun obat ini bukan obat kanker tetapi hanya bersifat

simtomatis dan tidak dapat mengurangi atau mencegah sel kanker tersebut menjadi lebih

parah. Dengan melakukan pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi kombinasi,

sel kanker pada pasien ini dapat hilang.

Sebelum dilakukan perawatan selanjutnya, pasien di instruksikan untuk

menghentikan kebiasaan menyirih yang sering dilakukannya dengan tujuan untuk

mengurangi kontak antara komposisi yang digunakan untuk menyirih dengan mukosa

mulut yang dapat memperparah kondisi rongga mulutnya. Jika pasien tidak bisa

(40)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

komposisi yang digunakan untuk menyirih serta mengurangi frekuensi menyirih dalam

sehari. Ini bertujuan untuk mengurangi iritasi dari kegiatan menggeser-geserkan

tembakau setelah menyirih, yang sering dilakukan pada pasien ini.

Setelah menyirih pasien juga dianjurkan untuk berkumur-kumur agar rongga

mulut tetap bersih. Pasien juga diberi saran supaya makan makanan yang berkhasiat, serta

banyak mengkomsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran. Ini karena serat yang terdapat

dalam buah-buahan dan sayur-sayuran ini dapat mengurangi resiko terjadi kanker rongga

(41)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

BAB 5 KESIMPULAN

Kanker rongga mulut memiliki gambaran klinis seperti adanya ulkus yang tidak

sembuh-sembuh dalam waktu 2 minggu. Pertumbuhan karsinoma bentuk ulkus dapat

berupa pertumbuhan endofitik atau pertumbuhan eksofitik. Salah satu faktor predisposisi

yang menyebabkan kanker rongga mulut adalah menyirih. Komponen yang digunakan

untuk menyirih seperti pinang, kapur, daun sirih, tembakau, dan gambir ternyata

mengandungi zat negatif yang bersifat karsinogenik, dimana dapat memicu terjadi kanker

rongga mulut.

Berdasarkan dari laporan kasus ini, penulis menyetujui bahwa kasus ini

merupakan kasus kanker rongga mulut. Faktor pemicu pada kasus ini adalah akibat

kebiasaan menyirih yang dilakukan pasien selama ± 35 tahun dan frekuensi menyirih 10

kali dalam sehari. Selain lama kebiasaan, dan frekuensi menyirih, cara pengolahan juga

mempengaruhi cepat atau lambat terkena kanker rongga mulut. Seperti pada kasus ini,

pasien tidak mencampurkan tembakau dalam komponen menyirih tetapi menggunakan

(42)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

suatu iritasi kronis pada mukosa mulut dan dapat memicu terjadinya kanker rongga mulut

lebih cepat.

Dari laporan kasus ini dapat disimpulkan bahawa kanker rongga mulut dapat

disebabkan oleh kebiasaan menyirih.

DAFTAR PUSTAKA

1. Norman K.Wood, Danny R.Sawyer. Oral Cancer. 5th ed. St. Louis: Mosby-Year Book

Inc, 1997: 587-593.

2. R.A.Cawson, E.W.Odell. Oral Cancer. 6th ed. London: Churchill Livingstone, 2000:

228-238.

3. Annonymous. Betel. <http://en.wikipedia.org/wiki/Betel> (21 Aug 2008).

4. Avon S.L. Oral mucosal lesions associated with use of quid. J Can Dent Assoc 2004;

70(4): 244-248.

5. Gupta PC, Ray CS. Epidemiology of betel quid usage. Ann Acad Med Singapore 2004;

33(Suppl): 31-36.

6. Zhang X, Reichart PA. A review of betel quid chewing, Oral Cancer and Precancer in

Mainland China. J oraloncology 2007; 43: 424-430.

7. Farrand P, Rowe RM, Johnston A, Murdoch H. Community Dentistry: Prevalence,age

of onset and demographic relationships of different areca nut habits amongst children in

(43)

USU Repository © 2009

8. Lu C-T, Yen Y-Y, Ho C-S, Ko Y-C, Tsai C-C, Hsieh C-C, Lan S-J, et al. A

Case-control study of oral cancer in Changhua Country,Taiwan. J Oral Pathol Med 1996; 25:

245-247.

9. Lin S-C, Chang K-W, Chang C-S, Yu S-Y, Chao S-Y, Wong Y-K. Establishment and

characterization of a Cell Line (HCDB-1) derived from a hamster buccal pouch

carcinoma induced by DMBA and Taiwanese betel quid extract. Proc. Natl. Sci. Counc.

ROC(B) 2000; 24(3): 129-135.

10. Khandekar SP, Badgey PS, Tiwari RR. Oral cancer and some epidemiological

factors: a hospital based study. Indian J Community 2006; 31(3): 157-59.

11. Anonymous. Cancer.

12. Zakrzewska. Oral cancer.

<http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd> (16 September 2008)

13. Anonymous. Oral Cancer. <http://en.wikipedia.org/wiki/Oral_cancer

15. Anonymous. Oral cancer prevention, Health professional Version.

> (8 November

2008)

14. Scully C. Oncogen, onco-supressor, carcinogenesis and oral cancer. British Dent J

1992; 173(53).

16. Anonymous. Oral cancer. <http://www.cancer.org/downloads/PRO/OralCancer.pdf>

(8 November 2008)

17. Lubis WH. Prekanker Mulut. Dentika Dental Journal 2006; 11(2): 241-244.

18. Anonymous. Lots of citrus fruits and veggies may reduce oral cancer risk in men.

(44)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

19. William JH. Oral cancer and precancer: Clinical features. British Dent J 1990; 168:

13-17.

20. Anonymous. Head and neck cancer.

21. Anonymous. Oral cancer.

November 2008)

22. . Jeng J.H, Kuo M.L, Hahn L.J, Kuo M.Y.P. Genotoxic and non-genotoxic effects of

Betel quid ingredients on oral mucosal fibroblast in vitro. J Dent Res 1994; 73(5):

1043-1049.

23. Anonymous. Betel quid and areca nut chewing. International Agency for Research on

Cancer (IARC)- Summaries & Evaluations 1985; 37: 141-144.

24. Norton S.A. Betel: Consumption and consequences. J Am Acad Dermatol 1997; 37:

81-88.

25. Kong YC, Huang YL, Lee CH, Chen MJ, Lin LM, Tsai CC. Betel quid chewing,

cigarette, smoking, and alcohol comsumption related to oral cancer in Taiwan. J Oral

Pathol Med 1995; 24: 450-453.

26. Reichart P.A. Oral cancer and precancer related to betel and miang chewing in

Thailand: a review. J Oral Pathol Med 1995; 24: 241-243.

27. . Annonymous. Betel Nut (Areca Catechu L.)

<http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/patient-betelnut.html> (29 Oct

2008).

(45)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

29. Annonymous. Sirih Pinang. <http://www.pnm.my/sirihpinang/sp-menu.htm> (29 Oct

2008)

30. Henriette Kress. Gambir. <http://www.henriettesherbal.com> (29 Oct 2008).

31. Annonymous. Gambir. <http://id.wikipedia.org/wiki/Gambir> (29 Oct 2008).

32. Annonymous. Gambir. <http://www.herbpalace.com> (29 Oct 2008)

33. Chen C-L, Chi C-W, Chang K-W, Liu T-Y. Safrole-like DNA adducts in oral tissue

from oral cancer patients with a betel quid chewing history. Carcinogenesis 1999; 20(12):

2881-2884.

34. Chang M.C, Ho Y.S, Lee P.H. Areca nut extract and arecoline induced the cell cycle

arrest but not apoptosis of cultured oral KB epithelial cells: association of glutathione,

reactive oygen species and mitochondrial membrane potential. Carcinogenesis 2001;

22(9): 1527-1535.

35. Eipe N. The Chewing of Betel Quid and Oral Submucous Fibrosis and Anesthesia.

International Anesthesia Research Society 2005; 100(4): 1210-1213.

36. Langlais R.P, Miller C.S. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut Yang Lazim. Alih

bahasa. Budi Susetyo Jakarta: Hipokrates, 1994: 54,64.

37. Grieve M. Betel. <http://www.botanical.com/botanical/mgmh/comindx.html

39. Anonymous. Betel quid.

> (20 Oct

2008).

38. Neville BW, Day TA. Oral cancer and precancerous lessions. CA Cancer J Clin 2002;

52: 195-215.

(46)

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009. USU Repository © 2009

40. Anonymous. Betel quid.

Gambar

Gambar 4 : Daun sirih 3
Gambar 5 : Biji pinang 29
Gambar 7 : Kapur 29
Gambar 8 : Tembakau 41
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan laba pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di

Menimbang : a.bahwa dalam rangka menunjang pelayanan perizinan prima di bidang izin Industri Farnasi perlu disusun pedoman pelaksanaan perizinan Industri Farmasi yang

[r]

Penyusunan Pedoman ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah , Pemerintah Daerah Provinsi dan

Sehubungan dengan hal ini, Nasabah secara khusus memberikan kuasa dan kewenangan kepada Bank untuk (i) memberikan kepada pihak manapun informasi mengenai atau sehubungan

Dalam rangka melindungi masyarakat terhadap peredaran obat dan bahan obat yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu maka Direktorat

Apabila disyaratkan oleh regulator atau otoritas pajak di dalam maupun di luar negeri, saya memahami dan menyetujui bahwa BANK mungkin memerlukan dokumen dan/atau formulir

Berdasarkan hasil evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya dengan ini Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pada Biro-Biro