• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN ALAT BANTU BOLA LONCENG PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA TEGAL TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN ALAT BANTU BOLA LONCENG PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA TEGAL TAHUN 2013"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

i

SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2

KOTA TEGAL TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Program Strata 1 untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendididkan

Oleh:

NOVAN DWI PRINGGADI CAHYO 6101911005

PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

i

SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2

KOTA TEGAL TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Program Strata 1 untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendididkan

Oleh:

NOVAN DWI PRINGGADI CAHYO 6101911005

PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

i

SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2

KOTA TEGAL TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Program Strata 1 untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendididkan

Oleh:

NOVAN DWI PRINGGADI CAHYO 6101911005

PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

(2)

ii

Novan Dwi Pringgadi Cahyo.2013 Upaya Meningkatkan Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu Bola Lonceng pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun 2013 . Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. FIK. UNNES. Dosen pembimbing I, Drs. Tri Nuharsono, M.Pd dan Dosen pembimbing II, Supriyono, S.Pd, M.Or.

Kata Kunci : Pembelajaran, roll depan, bola lonceng

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana upaya meningkatkan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun 2013? (2) Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya meningkatkan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal tahun 2013.

Metode penelitian yang digunakan adalah class action research ( penelitian tindakan kelas ), penelitian ini menggunakan dua siklus. Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan: (1) metode tes (2) metode dokumentasi (3) Metode observasi (4) metode kuesioner. Analisis data menggunakan beberapa aspek (1) kognitif (2) afektif (3) psikomotor.

Hasil penelitian yang diperoleh pada siswa kelas V SD muhammadiyah 2 kota Tegal yang berjumlah 28 siswa adalah, (1) Pada pembelajaran pra siklus aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran senam lantai roll depan adalah siswa tuntas sebanyak 16 siswa dengan prosentase 57,14%, dan siswa belum tuntas sebanyak 12 siswa dengan prosentase 42,86%. (2) Pada pembelajaran dengan menggunakan alat bantu bola lonceng pada siklus I menjadi siswa tuntas sebanyak 25 dengan prosentase 89,29%, siswa yang belum tuntas sebanyak 3 dengan prosentase 10,71%. (3) Hasil penelitian pada siklus 2 siswa tuntas menjadi 28 dengan prosentase 100%.

(3)

iii

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Tri Nurharsono, M.Pd Supriyono, S.Pd, M.Or NIP. 19600429 198601 1 001 NIP. 19720127 199802 1 001

Mengetahui: Ketua Jurusan PJKR

(4)

iv

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Pada hari : Sabtu

Tanggal : 27 Juli 2013

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Drs. H. Harry Pramono, M.Si Agus Pujianto, S,Pd, M.Pd NIP. 19591019 198503 1 001 NIP. 19730202 200604 1 001

Dewan Penguji

1. Drs. Hermawan Pamot R, M.Pd ..

NIP. 19651020 199103 1 002

2. Drs. Tri Nurharsono, M.Pd ..

NIP. 19600429 198601 1 001

3. Supriyono, S.Pd, M.Or ..

(5)

v Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : NOVAN DWI PRINGGADI CAHYO NIM : 6101911005

Program Studi : Pendidikan Jasmani,Keshatan dan Rekreasi S1 Fakultas : Ilmu Keolahragaan

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu Bola Lonceng pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun 2013. Menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan sepanjang sepengetahuan saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Tegal, 20 Juli 2013

Yang membuat

(6)

vi

Moto :

Paling utama diantara manusia adalah orang mukmin yang alim (berilmu), yang apabila dia dibutuhkan dia akan memberi manfaat, dan apabila tidak dibutuhkan dia mencukupkan dirinya.

( Al Hadist )

Belajarlah kamu, karena tak ada seorangpun yang lahir dalam keadaan pandai, tanpa punya ilmu pastilah ia menjadi orang yang bodoh.

( Syair Arab )

Jangan pernah mengatakan tidak mampu sebelum kamu mencobanya.

Persembahan:

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ibunda tercinta (Maftukha) dan Kakanda (Ari) sebagai bukti darma bhakti Ananda.

2. Seseorang yang selalu menyemangati dan memberi motivasi dalam suka maupun duka.

(7)

vii

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Sehubungan dengan pelaksanaan perolehan data sampai tersusunnya skripsi ini, dengan rendah hati disampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang, atas ijin melanjutkan studi di S1 PKG PJKR FIK;

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian;

3. Ketua Jurusan PJKR FIK, Bapak Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd., yang telah memberikan ijin penelitian;

4. Pembimbing I, Bapak Drs. Tri Nurharsono, M.Pd. atas bimbingan, arahan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Pembimbing II, Supriyono,S.Pd,M.Or. atas bimbingan, arahan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, atas ilmunya pengetahuan selama kuliah.

7. Kepala SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal, Ibu Yekti Setya Utami, atas ijin pengambilan data.

(8)

viii dalam penyusunan skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuannya selama penyusunan skripsi ini.

Atas bantuan dari semua pihak, semoga mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Tegal, 20 Juli 2013

(9)

ix

Halaman

JUDUL ...i

ABSTRAK ...ii

PERSETUJUAN ...iii

PENGESAHAN...iv

PERNYATAAN ...v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... ...vi

KATA PENGANTAR ... ...vii

DAFTAR ISI ... ....ix

DAFTAR GAMBAR ... ...xii

DAFTAR TABEL ... ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN... ...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Perumusan masalah ... ... .3

1.3 Tujuan Penelitian ... ... ...3

1.4 Manfaat Hasil Penelitian ... ...3

1.4.1 Bagi siswa .3 1.4.2 Bagi guru ..3

(10)

x

2.1 Pendidikan jasmani 5

2.1.1 Pengertian senam .. .. .6

2.1.2 Pengertian senam lantai ...7

2.1.3 Manfaat senam lantai .. .8

2.1.4 Model pendidikan gerak... . ... ...9

2.1.5 Gerakan dasar roll depan.. .. ...10

2.1.6 Metode pembelajaran penjasorkes roll depan 10 2.1.7 Ciri-ciri media pendidikan .12 2.1.8 Fungsi dan manfaat media pembelajaran .. .13

2.1.9 Media belajar ..14

2.1.10 Penjelasan bola lonceng ...16

2.2 Kerangka berfikir ...17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian ...20

3.2 Obyek Penelitian ... .20

3.3 Waktu Penelitian ... .20

3.4 Lokasi Penelitian ... .21

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... .21

3.6 InstrumenPengumpulan data... ..22

3.7 Analisis data . 23 3.8 Prosedur penelitian ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian ...35

(11)

xi

4.4 Analisis dan refleksi siklus 2 46

4.5 Pembahasan ..47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(12)

xii

Gambar Halaman

1. Bola lonceng...16 2. Kerangka berfikir penelitian tindakan kelas ..18 3. Tahapan siklus dalam penelitian tindakan kelas ...27 4. Siswa melakukan roll depan tanpa alat bantu...30 5. Siswa melakukan roll depan dengan alat bantu...31

6. Ketuntasan siswa siklus 1 .40

(13)

xiii

Tabel Halaman

1. Rencana waktu kegiatan penelitian ..19

2. Penilaian aspek kognitif .23

3. Penilaian aspek afektif ...25

4. Penilaian aspek psikomotor 26

5. Keterangan nilai ..26

6. Data tenaga ahli ..32

7. Data tenaga ahli ..34

8. Penilaian aspek psikomotor siklus 1 ...36

9. Penilaian aspek kognitif siklus 1 37

10. Penilaian aspek afektif siklus 1 .38

11. Jawaban respon siswa terhadap pembelajaran pada siklus 1 ...39

12. Ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 .39

13. Respon dari tenaga ahli pada siklus 1 ...41

14. Penilaian aspek psikomotor siklus 2 .42

15. Penilaian aspek kognitif siklus 2 ..43

16. Penilaian aspek afektif siklus 2 .44

17. Jawaban respon siswa terhadap pembelajaran pada siklus 2 45

18. Ketuntasan belajar siswa pada siklus 2 .45

(14)

xiv

Halaman

1. Judul Penelitian ...56

2. Surat Keputusan Pembimbing ...57

3. Surat Ijin Penelitian Dari Universitas .58 4. Surat Ijin Penelitian Dari Sekolah ...59

5. Sampel Siswa . .61 6. Rpp Pra Siklus 62 7. Hasil Data Pra Siklus ..67

8. Perhitungan Pra Siklus ...82

9. Rpp Siklus 1 ...83

10. Hasil Data Siklus 1 ...89

11. Perhitungan Siklus 1 ...106

12. Lembar Revisi Tenaga Ahli Siklus 1 ...107

13. Rpp Siklus 2 ...111

14. Hasil Data Siklus 2 ...117

15. Perhitungan Siklus 2 ...134

16. Lembar Revisi Tenaga Ahli Siklus 2 ...135

(15)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Upaya meningkatkan pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran guna memperbaiki kemampuan peserta didik dalam pembelajaran penjasorkes dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, upaya meningkatkan pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Upaya meningkatkan pembelajaran ini tidak harus mahal ataupun berbelit-belit, bisa dengan cara memodifikasi sarana dan prasarananya yang akan digunakan dalam pembelajaran secara kuantitas atau kualitas sesuai dengan materi yang akan diajarkan dalam proses pembelajaran.

(16)

masalah yang berkaitan dengan keberhasilan siswa dalam mempraktekan gerakan roll depan tanpa adanya alat bantu. Hal ini terlihat dari hasil tes perbuatan pra siklus, banyak siswa yang belum mencapai target ketuntasan. Dari 28 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan nilai dibawah 75 sebanyak 12 siswa (42,86%), yang sudah mencapai ketuntasan dengan nilai 75 atau lebih sebanyak 16 siswa (57,14%) dengan nilai rata-rata kelas 76,47.

Siswa sering melakukan kesalahan-kesalahan diantaranya adalah : (a) kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki, (b) tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping, (c) bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan, (d) saat gerakan berguling ke depan menggunakan dahi dan kedua tangan tidak ikut menolak.

Dari hal tersebut peneliti mengidentifikasi kekurangan pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil identifikasi ada beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu: (a) Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran pendidikan jasmani dengan kompetensi dasar senam lantai, (b) Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran senam lantai roll depan sangat kurang, karena sulit dan didasari rasa takut. (c) Pemanfaatan media belajar yang digunakan dalam kegiatan belajar masih kurang.

(17)

Dengan menggunakan alat bantu bola lonceng tersebut diharapkan siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran senam ketangkasan roll depan dan siswa dapat menguasai tehnik dasar roll depan dengan sempurna.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian ini dirumuskan: Bagaimana Upaya Meningkatkan Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu Bola Lonceng pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun 2013?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun 2013.

1.4. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1. Bagi Siswa

Dengan menggunakan media bola lonceng dalam pembelajaran roll depan, siswa menjadi lebih antusias dan mudah dalam mengikuti proses pembelajaran roll depan serta tidak membosankan.

1.4.2. Bagi Guru

Memberi wawasan dan menumbuhkan kreativitas guru dalam mencari media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan roll depan dalam penjasorkes.

1.4.3. Bagi Sekolah

(18)

1.5. Sumber Pemecahan Masalah

(19)

5

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan jasmani sebagai alat perantaranya. Pendidikan jasmani tidak lepas dari usaha pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak kearah kehidupan yang sehat jasmani dan rokhani, sahat tersebut berupa kegiatan jasmani atau fisik yang deprogram secara ilmiah, terarah, dan sistematis, yang disusun oleh lembaga pendidikan yang berkompeten. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan dan bertujuan untuk mengembangakan individu secara organis, neuromuskular, intelektual dan emosional.

(20)

dalam kegiatan pendidikan jasmani. (Dra. Hj. Trisnowati Tamat, M. Pd, 2007:1.6)

Salah satu masalah utama dalam Penjasorkes di Indonesia dewasa ini ialah belum efektifnya pengajaran Penjasorkes di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran Penjasorkes dan terbatasnya kemampuan guru Penjas untuk melakukan pembelajaran Penjasorkes. Salah satu keterbatasan guru Penjasorkes dalam mengajar adalah dalam hal menciptakan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa.

2.1.1. Pengertian Senam

Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang perkembangan komponen kebugaran jasmani, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu, senam juga berpotensi mengembangkan ketrampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi peguasaan ketrampilan teknik suatu cabang olahraga.

Menurut FIG (Federation International de Gymnastiqua) dapat dikelompokkan menjadi: 1) senam artistic (artistic gymnastics), 2) senam ritmik (sportive rhythmic gymnastics), dan 3) senam umum (general gymnastics).

(21)

Belanda), gymnastics (bahasa Inggris), thymnastiek asal kata dari gymnos (bahasa Greka). Gymnos berarti telanjang, gymnastiek pada zaman kuno dilakukan dengan badan telanjang atau setengah telanjang. Menurut Hidayat (1995), kata gymnastiek tersebut, dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak, sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Maksudnya agar gerakan dapat dilakukan tanpa gangguan sehingga menjadi sempurna. Tempat berlatih senam di zaman yunani Kuno disebut gymnasium. (Drs. Agus Mahendra, MA, 2003: 1)

Untuk mengetahui pengertian senam,kita harus mengetahui

ciri-ciri dan kaidah-kaidahnya antara lain : ( 1 ) Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau di ciptakan dengan sengaja, ( 2 ) Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk menyampaikan tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah keterampilan, menambah keindahan gerak, meningkatkan keindahan tubuh)

2.1.2 Pengertian Senam Lantai

(22)

putri adalah sama, hanya unuk putri banyak unsur gerak balet. Jenis senam juga di sebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Gerakan dasar senam lantai adalah: ( 1 ) Roll depan, ( 2 ) roll belakang, ( 3 ) kayang, ( 4 ) sikap lilin, dan ( 5 ) meroda. (Dadan Heryana, 2010:89)

2.1.3 Manfaat Senam Lantai

2.1.3.1 Manfaat Fisik

Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat untuk mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motor ability). Lewat berbagai kegiatannya, anak yang terlibat senam, akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatannya, powernya, kelenturanya, koordinasi, kelincahan, serta keseimbangannya. Apalagi jika ditekankan pula kegiatan yang menurut system kerja jantung dan paru-paru (cardio-vaskuler system), program senam akan menyumbang bagi perkembangan fisik yang seimbang.

2.1.3.2 Manfaat Mental dan Sosial

Ketika mengikuti program senam, anak dituntut untuk berfikir sendiri tentang pengembangan ketrampilannya. Untuk itu, anak harus mampu menggunakan kemampuan berfikirnya secara kreatif, melalui pemecahan masalah-masalah gerak. Dengan demikian, anak akan berkembang kemampuan mentalnya.

(23)

tingkatan keberhasilan yang tinggi. Pengalaman ini memungkinkan terbentuknya konsep diri yang positif. (Drs. Agus Mahendra, MA, 2003:12)

2.1.4. Model Pendidikan Gerak (Movement Education)

Pendidikan gerak atau movement education, menekankan kurikulumnya pada penguasaan konsep gerak. Pendekatan yang menekankan pembekalan pola gerak yang mendasari terkuasainya ketrampilan senam. Inilah yang menjadi landasan bangunan untuk menguasai ketrampilan-ketrampilan yang lebih kompleks. Misalnya, pelaksanaan putaran dalam roll depan membutuhkan pendekatan pola gerak yang sama dengan putaran untuk berhasil dalam pelaksanaan salto depan. Oleh karena itu peneliti perlu memilih sejumlah kecil kunci-kunci ketrampilan dasar yang melandasi ketrampilan senam. (http://wicaksonoson.blogspot.com/2011/10/model-pendidikan.gerak.html)

Model pendidikan gerak ini, siswa akan didorong untuk mampu menganalisis tahapan gerakan ketika melakukan roll depan (misalnya) dan menemukan posisi yang tepat ketika berada dalam permainan.

Dalam pengembangan kurikulum pendidikan gerak, keseluruhan konsep itu dimanfaatkan dan dielaborasi, serta menjadi wahana bagi anak untuk mengeksplorasi kemampuan geraknya.

(24)

selama pembelajaran (kerjasama, disiplin, mau berbagi tempat dan alat, jujur dan lainya) yang diharapkan mampu juga diwujudkan siswa dalam kehidupannya sehari-hari. Jadi belajar melalui gerak lebih menekankan pada keterpaduan aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan gerak (psikomotor).

Seperti yang telah disebutkan diatas, maka kesimpulannya bahwa tujuan akhir pembelajaran gerak adalah penampilan gerakan yang efektif, efisien dan terampil. Kecukupan belajar gerak yang dimaksud adalah siswa memperoleh kesempatan yang cukup untuk mendapatkan pengetahuan dan melatih keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dicanagkan.

2.1.5 Gerakan Dasar Roll Depan

Yang dimaksud roll depan ialah gerakan badan berguling ke arah depan melalui bagian belakang badan (tengkuk), pinggul, pinggang, dan panggul bagian belakang. Dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : (1) sikap permulaan jonngkok, pantat agak tinggi, kedua lengan lurus ke depan, (2) luruskan tungkai badan condong kedepan, tangan menumpu pada matras selebar bahu, tarik dagu ke dada, tengkuk pada matras, (3) saat punggung mengenai matras, bongkokkan tungkai, tarik paha ke dada, tangan menolak, gerakan mengguling di teruskan hingga berakhir pada sikap jongkok, tangan melekat pada tulang kering atau tangan lurus dengan pandangan lurus ke depan. (http://yjoko19.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html)

2.1.6 Metode Pembelajaran Penjasorkes Roll Depan

(25)

cepat dan meledak, sedangkan akrobatik dicirikan dengan gerakan yang banyak memanfaatkan kelenturan dan membutuhkan unsur keseimbangan.

Ketrampilan senam lantai sifatnya mendasar bagi ketrampilan pada lantai lain. Ketrampilan itu mendasari kemampuan penguasaan tubuh dalam berbagi macam posisi, tanpa kehilangan kendali atas tubuh itu sendiri. (Drs. Agus Mahendra, MA, 2003:133)

Bagaimana guru bisa sukses ditengah-tengah perbedaan yang sangat khas tersebut? Tidak ada jawaban yang jitu. Tetapi kita yakin, bahwa pendekatan tradisonal, yang selama ini sering dierapkan guru tidak akan berhasil memecahkan perbedaan di atas, bahkan bisa lebih memperburuk keadaa. Karena itu, disarankan agar guru bisa menerapkan pendekatan baru, dengan memanfaatkan metode baru yaitu metode dengan model bola lonceng dalam penjasorkes dan gaya mengajar. Dengan pendekatan itu, maka pembelajaran dapat dioptimalkan.

Uraian tersebut, mencoba menyinggung metode dan strategi yang bisa dipilih guru untuk megajar senam ketangkasan yaitu melakukan roll depan dengan alat bantu bola lonceng. Metode ini Model pembelajaran (models of teaching) yang dilakukan guru kepada siswa untuk membantu siswa ketika melakukan roll depan dengan menghilangkan rasa takut untuk melakukan. Bola lonceng yaitu bola yang berbentuk bulat dengan adanya lonceng didalamnya.

(26)

mamiliki ketrampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM).

2.1.7 Ciri-ciri Media Pendidikan

Gerlach dan Erly (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media dipergunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang guru mungkin tidak mampu atau kurang efisien untuk melakukannya.

Adapun ciri-ciri media pendidikan tersebut antara lain :

2.1.7.1Ciri Fiksatif

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. suatu peristiwa atau obyek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, disket komputer dan film. Suatu obyek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera dapat dengan mudah diproduksi kapan saja diperlukan.

2.1.7.2Ciri Manipulatif

Ciri manipulatif yaitu dimana suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan pada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan tehnik pengambilan gambartime lapse recording.

2.1.7.3Ciri Distributif

(27)

disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif lama mengenai kejadian ini. (http://www.asraraspia.web.id/2012/12/ciri-ciri-media-pembelajaran.html)

Maka peneliti memutuskan untuk membantu siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal dalam melakukan rool depan peneliti menggunakan bola lonceng. Alat bantu ini berguna untuk membantu para siswa ketika melakukan gerakan saat siswa hendak melakukan roll depan, tanpa ada rasa takut, maka siswa akan terpancing dengan sendirinya yang akhirnya gerakan roll depan dapat dilakukan dengan sempurna.

2.1.8 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Sedangkan manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, yaitu pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, metode pembelajaran bervariasi, dan pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

Tidak semua media pembelajaran cocok digunakan dalam proses pembelajaran, untuk itu perlu dilakukan pertimbangan dalam memilih media supaya penggunaan media pembelajaran tersebut benar dan tepat. Adapun media yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran, bahan pelajaran, metode mengajar, tersedia alat yang dibutuhkan, pribadi pengajar, minat dan kemampuan pembelajar, dan situasi pengajaran yang sedang berlangsung.

(28)

Livie dan Lentz (1982) mengemukakan bahwa ada empat fungsi media pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Fungsi afektif maksudnya, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. Fungsi kognitif bermakna media visual mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Sedangkan fungsi kompensatoris artinya media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkannya kembali. (http://kitatakita.blogspot.com/2012/12/pengertian-manfaat-dan-fungsi-media.html).

2.1.9 Media Belajar

(29)

Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurutNational Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. (http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran)

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dam kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Dalam kaitanya media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi tehadap efektivitas pembelajaran.

(30)

2.1.10 Penjelasan Bola Lonceng

Bola lonceng adalah bola yang di dalamnya terdapat sebuah lonceng. Bola ini terbuat dari bahan plastic elastic, berbentuk bulat berlubang-lubang, berwarna-warni, berdiameter 13 cm.

Gambar 1. Bola Lonceng

(31)

2.2 Kerangka Berfikir

Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada media atau cara guru dalam menyampaikan materi. Seringkali materi yang diberikan guru kurang tertanam kuat dalam benak siswa berbeda dengan mata pelajaran yang lain. Hal ini disebabkan terbatasnya guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang lebih menarik, menyenangkan, dan tidak monoton bagi siswa. Oleh karena itu, guru Penjasorkes diharapkan memiliki daya kreatifitas dan inovatif dalam melakukan proses pembelajaran praktik di lapangan.

(32)

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Berfikir Penelitian Tindakan Kelas Kondisi Awal

(33)

19

METODE PENELITIAN

(34)

3.1. Subjek Penelitian

Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal, dengan jumlah siswa sebanyak 28 anak

3.2. Obyek Penelitian

Sebagai obyek dalam penelitian senam ketangkasan roll depan pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal.

3.3. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2013. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 Mei tahun 2013 dan siklus II akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2013. Dalam satu minggu akan dilaksanakan satu kali pertemuan sesuai dengan jadwal mata pelajaran Penjasorkes kelas V SD Muhammadiyah 02 Kec. Tegal Timur Kota Tegal.

Tabel 1. Rencana Waktu Kegiatan Penelitian

No. Rencana Kegiatan

Tahun 2013

Maret April Mei Juni

1. Persiapan

a. Observasi V

b. Identifikasi Masalah V

c. Penentuan Tindakan V

d. Pengajuan Judul V

e. Penyusunan Proposal V

(35)

2. Pelaksanaan Siklus 1

a. Pembuatan RPP V

b. Pelaksanaan Tindakan V

c. Pengumpulan Data V

d. Analisis dan Refleksi V

3. Pelaksanaan Siklus 2

a. Pembuatan RPP V

b. Pelaksanaan Tindakan V

c. Pengumpulan Data V

d. Analisis dan Refleksi V

4. Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan V

3.4. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian senam ketangkasan roll depan, dilaksanakan di halaman SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

(36)

peneliti untuk mendapatkan data yang rinci dan akurat. (http://contohskripsi-makalah.blogspot.com/2012/04/jenis-dan-teknik-atau-metode.html)

3.6. Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Metode Tes

Tes adalah instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan/latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu / kelompok. Menurut Riduwan (2006:37)

Metode tes ini digunakan untuk mengambil data tentang hasil belajar siswa setelah mengalami pembelajaran (tes praktek roll depan dengan menggunakan alat bantu bola).

3.6.2 Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebagai sesuatu yang tertulis , tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan. Metode dokumentasi diperlukan untuk mendapatkan data berupa nama siswa, jumlah siswa kelas V serta foto dan video kegiatan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng di SD Muhammadiyah 02 Kec. Tegal Timur Kota Tegal Tahun 2013.

3.6.3 Metode Observasi

(37)

Lembar obsevasi digunakan untuk pengumpulan data tentang proses pelaksanaan tindakan kelas. Selain itu lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa dalam pembelajaran.

3.6.4 Metode Kuesioner Untuk Peserta Didik

Kuesioner adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis. (Nazir)

Kuesioner digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa baik secara kognitif, psikomotor maupun afektif. Instrumen ini digunakan khususnya pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal dalam penilaian upaya meningkatkan melakukan gerakan senam ketangkasan melalui roll depan dengan menggunakan alat bantu bola lonceng dalam penjasorkes.(http://infosetyawan.blogspot.com/2012/06/kuesioner.html)

3.7 Analisis Data

Analisa data adalah Sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. ( http://antarberita.blogspot.com/2012/12/penger-tian-analisa-data.html)

(38)

1. Penilaian aspek kognitif (N1)

Penilaian aspek kognitif dilaksanakan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk lisan sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap pertanyaan mempunyai bobot 5.

Bobot penilaian aspek kognitif adalah 5

Skor maksimal adalah 90.

Tabel 2. Penilaian Aspek Kognitif

Indikator Tugas

Hasil Keterampilan Gerak

Jml Kurang

sekali Kurang Cukup Baik

Baik sekali

 Jelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

Prosentase %

 Jelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

Prosentase %

 Jelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

Prosentase %

 Jelaskan konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase %

 Jelaskan posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

(39)

2. Penilaian aspek afektif (N2)

Penilaian aspek afektif yang dilakukan oleh guru dan siswa didasarkan pada perilaku yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan.

Bobot penilaian aspek afektif adalah 5

Skor maksimal adalah 90.

Tabel 3. Penilaian Aspek Afektif

Indikator Tugas

Hasil Keterampilan Gerak

Jml Kurang sekali Kurang Cukup Baik Baik

sekali

 Disiplin dalam pembelajaran Prosentase %

 Semangat dalam pembelajaran

2. Penilaian aspek psikomotor (N3)

Penilaian aspek psikomotor yang dilakukan oleh guru dan siswa didasarkan pada unjuk kerja/ gerak yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran. Penilaian dilaksanakan selama pembelajaran dengan menggunakan rublik penilaian.

(40)

Skor maksimal adalah 90.

Tabel 4. Penilaian Aspek Psikomotor

Indikator Tugas

Hasil Keterampilan Gerak

Jml Kurang

sekali Kurang Cukup Baik

Baik sekali

 Posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase %

 Posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase %

 Posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase %

 Konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

Prosentase %

 Posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng Prosentase %

Tabel 5. Tabel Keterangan Nilai

Keterangan Nilai Kurang

Sekali Kurang Cukup Baik Baik Sekali

55 65 75 85 90

Nilai akhir (NA) yang diperoleh siswa:

Rumus (RPP KTSP Tahun 2006)

NA =

(N1) + (N2) + (N3)

(41)

3.8 Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas terdiri atas dua siklus. Penelitian tindakan kelas ditujukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok roll depan. Setiap siklus mencakup empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. (https://www.google.com/search?q= BAGAN+PROSEDUR+PENELITIAN)

SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 3. Tahapan Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas

Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur penelitian ini meliputi tahap-tahap berikut:

1. Tahap Persiapan Survei Awal

Perencanaan

Pengamatan Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Refleksi Perencanaan

(42)

Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi di lingkungan sekolah yaitu halaman sekolah, alat-alat untuk menunjang pembelajaran dan kesiapan para siswa

2. Tahap Seleksi informant, Penyiapan Instrument dan Alat Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi: 1) Menentukan subjek penelitian

2) Menyiapkan alat daninstrunentpenelitian dan evaluasi 3) Tahap Pengumpulan Data danTreatment

4) Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data tentang: (1) Hasil belajar roll depan

(2) Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran (3) Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran (4) Media pembelajaran

(5) Pelaksanaan pembelajaran (6) Semangat dan keaktifan siswa 5) Tahap Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang dikumpulkan berupa uraian deskriptif tentang proses pembelajaran yaitu antusias siswa dalam mengikuti modifikasi pembelajaran roll depan.

(43)

Pada tahap ini peneliti menyususn laporan dari semua kegiatan awal survei sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu penelitian.

Siklus I

1. Perencanaan yang dilakukan meliputi :

1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng.

3) Menyusun Instrumen yang akan digunakan pada siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penilaian dalam modifikasi pembelajaran lompat jauh.

4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran. 5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

6) Perizinan (izin kepada pihak jurusan maupun lembaga sekolah) 2. Tahap Pelaksanaan.

Pada tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di halaman sekolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Guru Menjelaskan kegiatan pembelajaran roll depan.

2) Guru Menjelaskan kegiatan pembelajaran roll depan menggunakan alat bantu bola lonceng.

(44)

4) Siswa melakukan roll depan.

5) Siswa melakukan roll depan dengan alat bantu bola lonceng.

Konsep penelitian roll depan dengan alat bantu bola lonceng dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan roll depan tanpa alat bantu

1) Siswa dibariskan menjadi 1 berbanjar, siswa laki-laki berada didepan sedangkan siswa perempuan dibelakang siswa laki-laki. Siswa yang berada dibarisan paling depan melakukan roll depan diatas matras yang telah disediakan dengan aba-aba peluit.

2) Gerakan dilanjutkan oleh siswa yang berada dibelakang awal barisan sampai barisan siswa terakhir.

Gambar 4. Siswa Melakukan Roll Depan Tanpa Alat Bantu

2. Melakukan roll depan menggunakan alat bantu bola lonceng

(45)

dengan membawa bola lonceng, gerakan roll depan dimulai dengan aba-aba dari guru memerintahkan untuk melihat bola lonceng diantara selangkangan kaki beserta aba-aba peluit.

2. Gerakan dilanjutkan oleh siswa yang berada dibelakang awal barisan sampai barisan siswa terakhir.

Gambar 5. Siswa Melakukan Roll Depan Dengan Alat Bantu Bola Lonceng.

3) Menarik kesimpulan

4) Penilaian langsung dilaksanakan pada saat proses pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng.

5) Melakukan pendinginan

(46)

3. Pengamatan

No. Nama/NIP Lulusan Alamat Tempat

Mengajar 1. SUHARTO, S.Pd

19690221 200212 1 004

UNNES Jln. Sawo Gg Rame

Tabel 6. Data Tenaga Ahli

1) Pengamatan dilakukan untuk menilai aktifitas (aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotorik) melalui lembar observasi yang telah disiapkan

2) Guru mengisi lembar observasi aktifitas dan kerjasama siswa

3) Guru mengamati kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran 4) Menilai hasil evaluasi siklus I

4. Refleksi

1) Guru menganalisis hasil pengamatan

2) Mempelajari analisis indikator pengamatan dan evaluasi 3) Membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus I

4) Membuat perbaikan atau revisi untuk pelaksanaan siklus II berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus I.

Siklus II

1. Perencanaan yang dilakukan meliputi :

(47)

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu modifikasi pembelajaran roll depan.

3) Menyusun instrumentyang digunakan dalam siklus penelitian tindakan kelas (PTK), penilaian dalam pembelajaran roll depan.

4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran 5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di halaman sekolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng.

2) Siswa melaksanakan pemanasan

3) Siswa melakukan roll depan dengan alat bantu bola lonceng. 4) Menarik kesimpulan

5) Penilaian langsung dilaksanakan pada saat proses pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng.

6) Melakukan pendinginan

(48)

3. Pengamatan

No. Nama/NIP Lulusan Alamat Tempat

Mengajar 1. SUHARTO, S.Pd

19690221 200212 1 004

UNNES Jln. Sawo Gg Rame Bocah No. 5 RT 07/RW V Kel. Tegal Sari Kec. Tegal Barat Kota Tegal

SD Negeri Keturen Kota Tegal

Tabel 7. Data Tenaga Ahli

1) Pengamatan dilakukan untuk menilai aktifitas dan kerjasama siswa (aspek afektif dan psikomotorik) melalui lembar observasi yang telah disiapkan 2) Guru mengisi lembar observasi aktivitas dan kerjasama siswa

3) Guru mengamati kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran 4) Menilai hasil evaluasi siklus I

4. Refleksi

1) Guru menganalisis hasil pengamatan

(49)

35

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

Proses penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yakni: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data numeric (angka) yang kemudian dianalisis untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Adapun data yang diperoleh meliputi hasil belajar siswa mencakup ranah psikomotorik, kognitif, dan afektif, serta hasil angket siswa tentang tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran di setiap siklusnya.

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus 1

(50)

Tabel 8. Penilaian Aspek Psikomotor Siklus 1

Indikator Tugas

Hasil Keterampilan Gerak

Jml Kurang

sekali Kurang Cukup Baik

Baik sekali

 Posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

4 4 11 9 28

Prosentase % 14,28 14,28 39,29 32,15 100

 Posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

4 4 8 12 28

Prosentase % 14,28 14,28 28,58 42,86 100

 Posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

4 11 13 28

Prosentase % 14,28 39,29 46,43 100

 Konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

4 5 6 13 28

Prosentase % 14,28 17,86 21,43 46,43 100

 Posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

3 1 3 9 12 28

Prosentase % 10,71 3,58 10,71 32,14 42,86 100

(51)

Tabel 9. Penilaian Aspek Kognitif Siklus 1

Indikator Tugas

Hasil Keterampilan Gerak

Jml Kurang

sekali Kurang Cukup Baik

Baik sekali

 Menjelaskan posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

5 5 18 28

Prosentase % 17,86 17,86 64,28 100

 Menjelaskan posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

6 22 28

Prosentase % 21,43 78,57 100

 Menjelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

4 8 16 28

Prosentase % 14,28 28,58 57,14 100

 Menjelaskan konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

1 5 11 11 28

Prosentase % 3,58 17,86 39,28 39,28 100

 Menjelaskan posisi

mengguling saat

melakukan roll depan dengan bola lonceng

1 5 8 14 28

Prosentase % 3,58 17,85 28,57 50 100

(52)

Tabel 10. Penilaian Aspek Afektif Siklus 1

Indikator Tugas

Hasil Keterampilan Gerak

Jml Kurang

sekali Kurang Cukup Baik

Baik sekali

 Disiplin dalam

pembelajaran 3 15 10 28

Prosentase % 10,71 53,58 35,71 100

 Semangat dalam

pembelajaran 8 6 14 28

Prosentase % 28,57 21,43 50 100

 Percaya diri dalam

pembelajaran 2 5 1 7 13 28

Prosentase % 7,14 17,86 3,57 25 46,43 100

 Keberanian dalam

pembelajaran 2 1 4 2 19 28

Prosentase % 7,14 3,58 14,28 7,14 67,86 100

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sikap dan perilaku siswa selama proses pembelajaran roll depan merespon dengan baik pembelajaran walaupun masih terlihat siswa yang kurang respon, akan tetapi prosentasenya lebih sedikit dari pada siswa yang merespon dengan baik.

(53)

Tabel 11. Jawaban Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Pada Siklus 1

No. Indikator pertanyaan Jumlah jawaban

Ya Tidak

1. Pembelajaran menarik dan menyenangkan 28 0

2. Ada permasalahan ketika melakukan pembelajaran 3 25 3. Setuju pembelajaran roll depan menggunakan alat

bantu

26 2

4. Setuju pembelajaran roll depan menggunakan alat bantu bola lonceng

28 0

5. Memahami tekhnik-tekhnik roll depan 27 1

Prosentase (%) 80 20

Sesuai hasil penelitian angket di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng ternyata mendapat tanggapan atau respon yang baik. Hal ini ditunjukkan banyaknya siswa yang merespon baik semua pertanyaan yang diberikan, yaitu sebesar 80 %

Tabel 12. Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 1

No Tahapan

1 Pra Siklus 28 16 57,14 12 42,86

(54)

Gambar 5. Ketuntasan siswa siklus 1

Terlihat ada peningkatan dari pra siklus ke siklus 1 akan tetapi agar lebih meyakinkan dan lebih menguasai pembelajaran peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus 2 pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng dengan peninggian bagian depan matras menggunakan matras kecil sehingga posisi matras depan lebih tinggi guna memudahkan untuk berguling.

4.2 Analisis dan Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil pembelajaran tersebut, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Agar siswa tidak merasa cepat bosan dan lelah maka peneliti memberikan motivasi pada siswa.

2) Agar siswa tidak merasa ketakutan dalam roll depan maka siswa diberi keyakinan dan penjelasan dalam melakukan roll depan

57.14

Pra Siklus Siklus 1

(55)

3) Peneliti tidak hanya berada di depan saat memberikan penjelasan kepada siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di bagian belakang, agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

4) Agar siswa tidak merasa asing dengan roll depan tersebut maka peneliti memberikan penjelasan cara melakukannya dengan benar dalam pembelajaran untuk meningkatkan gerak dasar..

5) Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan roll depan, sebaiknya peneliti memberikanrewardkepada siswa, misalnya berupa pujian seperti: bagus sekali, baik sekali, tepat sekali, bagus, dan sebagainya ataupun dengan memberi nilai tambahan kepada siswa tersebut.

Tabel 13. Respon Dari Tenaga Ahli Pada Siklus 1

No.

Respon

Alasan revisi Saran Komentar

1. Masih ada siswa saat siswa di perintahkan untuk melihat bola lonceng agar lebih konsentrasi

Suatu inovasi / modifikasi pembelajaran roll depan yang bagus, karena bisa menghilangkan rasa takut siswa untuk melakukan gerakan mengguling pada roll depan.

4.3 Hasil Penelitian Siklus 2

(56)

siswa yang tiap ranah meliputi aspek psikomotor, kognitif, dan afektif, dengan penambahan matras kecil di letakkan di bawah matras besar bagian depan. Berikut tabel perolehan skala unjuk kerja siswa pada roll depan dengan alat bantu bola lonceng dengan penambahan matras kecil di bawah matras besar bagian depan tiap ranah.

Tabel 14. Penilaian Aspek Psikomotor Siklus 2

Indikator Tugas

Hasil Keterampilan Gerak

Jml Kurang

sekali Kurang Cukup Baik

Baik sekali

 Posisi kepala saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

15 13 28

Prosentase 53,57 46,43 100

 Posisi tangan saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

5 10 13 28

Prosentase 17,86 35,71 46,43 100

 Posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

10 18 28

Prosentase 35,71 64,29

 Konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

28 28

Prosentase 100 100

 Posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

11 17 28

Prosentase 39,29 60,71 100

(57)

Tabel 15. Penilaian Aspek Kognitif Siklus 2

Indikator Tugas

Hasil Keterampilan Gerak

Jumlah Kurang

sekali Kurang Cukup Baik

Baik

Prosentase 32,14 67,86 100

 Menjelaskan posisi

tangan saat

melakukan roll depan dengan bola lonceng

6 22 28

Prosentase 21,43 78,57 100

 Menjelaskan posisi kaki saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

28 28

Prosentase 100 100

 Menjelaskan

konsentrasi melihat bola saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

7 21 28

Prosentase 25 75 100

 Menjelaskan posisi mengguling saat melakukan roll depan dengan bola lonceng

6 9 13 28

Prosentase 21,43 32,14 46,43 100

(58)

Tabel 16. Penilaian Aspek Afektif Siklus 2

Indikator Tugas

Hasil Keterampilan Gerak

Jumlah Kurang

sekali Kurang Cukup Baik

Baik sekali

 Disiplin dalam pembelajaran

2 26 28

Prosentase 7,14 92,86 100

 Semangat dalam pembelajaran

Prosentase 28,57 71,43 100

 Keberanian dalam pembelajaran

9 19 28

Prosentase 32,14 67,86 100

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sikap dan perilaku siswa selama proses pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng para siswa merespon dengan baik. Hal ini dapat terlihat tidak ada siswa yang tidak disiplin, tidak semangat, tidak percaya diri dan tidak berani. Secara keseluruhan siswa sangat senang dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

(59)

Tabel 17. Jawaban Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Pada Siklus 2

No. Indikator pertanyaan Jumlah jawaban

Ya Tidak

1. Pembelajaran menarik dan menyenangkan 28 0

2. Ada permasalahan ketika melakukan pembelajaran 0 28 3. Setuju pembelajaran roll depan menggunakan alat

bantu

28 0

4. Setuju pembelajaran roll depan menggunakan alat bantu bola lonceng

28 0

5. Memahami tekhnik-tekhnik roll depan 28 0

Prosentase (%) 89.6 10.4

Sesuai hasil penelitian angket di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng ternyata mendapat tanggapan/respon yang sangat baik. Hal ini ditunjukkan semua siswa yang merespon baik semua pertanyaan yang diberikan, yaitu sebesar 100% atau dapat dikatakan bahwa pembelajaran tolak peluru sudah berhasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Hasil penelitian yang meliputi ranah psikomotorik, kognitif, dan afektif pada siklus 2 secara keseluruhan dari 28 siswa dapat disimpulkan sebagai berikut.

Tabel 18. Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 2

(60)

Gambar 6. Ketuntasan siswa siklus 2

Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2012

Dari tabel ketuntasan di atas, terlihat ada peningkatan yang signifikan dari siklus 1 ke siklus 2. Sehingga peneliti menyatakan bahwa pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng sudah berhasil dikarenakan ada peningkatan yang signifikan (berarti) setiap siklusnya.

4.4 Analisis dan Refleksi Siklus II

Proses pembelajaran menggunakan alat bantu bola lonceng untuk meningkatkan motivasi belajar roll depan di lapangan SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal pada siklus 2 yang dilaksanakan selama satu kali pertemuan, yakni pada hari selasa, 1 Juni 2013 dengan lancar. Siswa merespon dengan semangat dan antusias. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya telah dapat diatasi. Siswa yang pada awalnya kurang aktif dan merasa tidak senang , akhirnya menjadi

89.29

100

10.71

0 0

20 40 60 80 100 120

Siklus 1 Siklus 2

(61)

aktif dan lebih bersemangat ketika di beri pembelajaran bermain. Secara keseluruhan, proses belajar mengajar berjalan dengan lancar.

Tabel 19. Respon Dari Tenaga Ahli Pada Siklus 2

No.

Respon

Alasan revisi Saran Komentar

1. Para siswa yang tidak melakukan praktek terlalu dekat dengan matras

Guru harus menginstruksikan / memperingatkan para siswa tidak boleh berkumpul di dekat matras agar siswa yang melakukan praktek bisa leluasa.

Suatu inovasi / modifikasi

pembelajaran roll depan yang bagus, karena bisa menghilangkan rasa

4.5.1 Proses Pembelajaran Siklus 1

(62)

akan disampaikan, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan motivasi belajar.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tekhnik dasar roll depan dan mempraktekkannya dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang gerakan yang belum dikuasai. Untuk menutup proses pembelajaran guru memberikan motivasi dan penguatan kepada seluruh siswa sambil memberikan angket respon terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Dari hasil pengamatan dan hasil angket respon siswa terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, diperoleh hasil penilaian yang meliputi aspek psikomotorik, kognitif, dan afektif mengalami peningkatan dari sebelum diadakan penelitian tindakan kelas (pra siklus), yaitu semula 16 siswa atau sebesar 57,14% yang sudah dinyatakan tuntas menjadi 25 siswa atau 89,29% sudah dinyatakan tuntas belajar.

Berdasarkan masih ada kekurangan yang diperoleh pada siklus 1, maka peneliti sebagai sumber belajar melakukan perbaikan pada siklus 2. Perbaikan-perbaikan tersebut antara lain :

a. Siswa diharapkan menikmati proses pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng

b. Penambahan media matras kecil diletakkan dibawah matras besar dibagian depan guna lebih memudahkan untuk mengguling.

(63)

d. Memberi reward atau penguatan kepada siswa agar tertarik dan menyukai pembelajaran.

4.5.2. Proses Pembelajaran Siklus 2

Proses pembelajaran siklus 2 yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama 4 jam pelajaran (4 x 35 menit) pada tanggal 1 Juni 2013 diikuti 28 siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal dengan mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Pada kegiatan awal, guru mengkondisikan kelas supaya siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kehadiran siswa, menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan, melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti, mendemontrasikan materi inti yang akan disampaikan, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan motivasi belajar.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tekhnik roll depan dengan alat bantu bola lonceng dengan penambahan matras kecil dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang gerakan yang belum dikuasai. Untuk menutup proses pembelajaran guru memberikan motivasi dan penguatan kepada seluruh siswa sambil memberikan angket respon terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Perbedaan RPP pada siklus 1 dan siklus 2 adalah pada waktu yang diberikan pada kegiatan inti lebih banyak daripada sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa mudah dan dapat bereksplor sendiri terhadap tekhnik dasar roll depan.

(64)

25 siswa atau sebesar 89,29 % yang sudah dinyatakan tuntas menjadi 28 siswa atau 100 % sudah dinyatakan tuntas belajar.

Selama proses pembelajaran pada siklus 2, siswa terlihat serius mengikuti petunjuk dan arahan dari guru, siswa terlihat disipilin, bersemangat, percaya diri dan berani selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga hasil pembelajaran pada siklus 2 sudah maksimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Keberhasilan peningkatan hasil belajar senam ketangkasan roll depan pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal menggunakan alat bantu bola lonceng sebagai berikut :

a. Media pembelajaran yang dilakukan merupakan suatu media pembelajaran yang tergolong baru bagi siswa dan belum pernah didapat sebelumnya sehingga memberi pengalaman baru bagi siswa.

b. Pendekatan pembelajaran dengan media alat bantu merupakan model pembelajaran yang menarik bagi siswa.

(65)

51

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Simpulan hasil penelitian ini secara singkat yakni bahwa penggunaan alat bantu bola lonceng dalam pembelajaran senam lantai roll depan dapat meningkatkan hasil belajar yang signifikan bagi siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal yakni meningkatknya motivasi pembelajaran roll depan (baik proses maupun hasil) pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal. Peningkatan motivasi pembelajaran roll depan (baik proses maupun hasil tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya) yaitu:

1) Aplikasi model pembelajaran menggunakan media alat bantu bola lonceng untuk meningkatkan motivasi pembelajaran roll depan sebagai media alternatif dalam pembelajaran roll depan.

2) Peneliti menjelaskan kesulitan-kesulitan dalam melakukan pembelajaran roll depan kepada siswa.

3) Guru memotivasi siswa yang takut, bosan untuk melakukan pembelajaran roll depan dengan memberi inisiatif berupa contoh gerakan.

(66)

meningkatkan motivasi pembelajaran roll depan pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal. Hal tersebut dapat dilihat pada kesimpulan hasil penelitian berikut ini.

1) Siswa terlihat tertarik, aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran roll depan Hal ini ditunjukkan pada siklus I 89,29%, siklus II 100%,

2) Siswa terlihat memperhatikan pelajaran dengan serius dan terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini ditunjukkan pada siklus I 89,29%, siklus II 100%.

3) Siswa yang dapat melakukan tes kemampuan gerak dasar dengan baik. Hal ini ditunjukkan pada siklus I 89,29%, siklus II 100%,.

4) Siswa tertarik dengan media pembelajaran menggunakan alat bantu. Hal ini ditunjukkan pada siklus I 89,29%, siklus II 100%

5.2. Saran

Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-saran sebagai berikut:

(67)

2) Kepada guru penjasorkes lain yang belum mempunyai media alat bantu hendaknya mencoba menggunakan alat bantu tersebut dalam pembelajaran roll depan apabila mengalami permasalahan yang sama.

(68)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mahendra, 2003.Pembelajaran Senam di Sekolah Dasar. Sebuah Pendekatan Pembinaan Pola Gerak Dominan. Jakarta : Direktorat Jenderal Olahraga, Depdikdas.

Arif Sadiman, ciri-ciri media pendidikan, (Online),

(http://www.asraraspia.web.id/2012/12/ciri-ciri-media-pembelajaran.html, diakses 25 Maret 2013.

Dadan Heryana, Giri Verianti 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD Kelas V.Jakarta : PT. Adhi Aksara Abadi Indonesia.

Deni Kurniadi, Suro Prapanca 2010. Penjas Orkes untuk Sekolah Dasar Kelas VI. Jakarta : PT. Adhi Aksara Abadi Indonesia.

Deny Setiawan, dkk.2010. Komputer dan Media Pembelajaran. UniversitasTerbuka.

Fattakhy, Pengertian Analisis Data, (Online),

http://fattakhy.blogspot.com/2011/01/pengertian-analisis-data.html, diakses 6 April 2013.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Dokumentasi, (Online), http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/12/pengertian-dokumentasi.html, diakses 6 April 2013.

Kartono (1980: 142), Pengertian Observasi, (Online),

http://definisi.org/search/pengertian-observasi-menurut-para-ahli, diakses 6 April 2013.

M. Zaenal Muttaqin, 2012, Skripsi PTK Model Pembelajaran Bermain Lompat Katak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Kertabesuki 01 Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2011/2012.

Nazir, Pengertian Kuesioner, (Online),

http://infosetyawan.blogspot.com/2012/06/kuesioner.html, diakses 6 April 2013.

Riduwan ( 2006: 37), Pengertian Tes, (Online),

(69)

Rencana pelaksanaan pembelajaran, KTSP, tahun 2006

Sanjaya, hal. 24, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, (Online),

http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas, diakses 25 Maret 2013.

(70)

Lampiran 1

(71)

Lampiran 2

(72)

Lampiran 3

SURAT IJIN PENELITIAN DARI UNVERSITAS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Gedung F 1. 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: 024-8508007

Laman: http//:fik.unnes.ac.id, surel : fik unnes@telkom.net

No. : 2404/UN 37.1.6/PL/2013

Lamp : 3

Hal : Ijin penelitian Kepada

Yth. Kepala SD Muhammadiyah 02 Tegal di SD Muhammadiyah 02 Tegal

Dengan hormat,

Bersama ini, kami mohon ijin pelaksanaan penelitian untuk menyusun skripsi/tugas akhir oleh mahasiswa sebagai berikut:

Nama : NOVAN DWI PRINGGADI CAHYO

Nim : 6101911005

Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Topik : UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN

DENGAN ALAT BANTU BOLA LONCENG PADA SISWA

KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA TEGAL TAHUN 2013 Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

Semarang, 21 Mei 2013 Dekan,

Dr. H. Harry Pramono, M.Si. NIP. 195910191985031001 Lampiran 3

SURAT IJIN PENELITIAN DARI UNVERSITAS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Gedung F 1. 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: 024-8508007

Laman: http//:fik.unnes.ac.id, surel : fik unnes@telkom.net

No. : 2404/UN 37.1.6/PL/2013

Lamp : 3

Hal : Ijin penelitian Kepada

Yth. Kepala SD Muhammadiyah 02 Tegal di SD Muhammadiyah 02 Tegal

Dengan hormat,

Bersama ini, kami mohon ijin pelaksanaan penelitian untuk menyusun skripsi/tugas akhir oleh mahasiswa sebagai berikut:

Nama : NOVAN DWI PRINGGADI CAHYO

Nim : 6101911005

Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Topik : UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN

DENGAN ALAT BANTU BOLA LONCENG PADA SISWA

KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA TEGAL TAHUN 2013 Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

Semarang, 21 Mei 2013 Dekan,

Dr. H. Harry Pramono, M.Si. NIP. 195910191985031001 Lampiran 3

SURAT IJIN PENELITIAN DARI UNVERSITAS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Gedung F 1. 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: 024-8508007

Laman: http//:fik.unnes.ac.id, surel : fik unnes@telkom.net

No. : 2404/UN 37.1.6/PL/2013

Lamp : 3

Hal : Ijin penelitian Kepada

Yth. Kepala SD Muhammadiyah 02 Tegal di SD Muhammadiyah 02 Tegal

Dengan hormat,

Bersama ini, kami mohon ijin pelaksanaan penelitian untuk menyusun skripsi/tugas akhir oleh mahasiswa sebagai berikut:

Nama : NOVAN DWI PRINGGADI CAHYO

Nim : 6101911005

Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Topik : UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN

DENGAN ALAT BANTU BOLA LONCENG PADA SISWA

KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA TEGAL TAHUN 2013 Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

Semarang, 21 Mei 2013 Dekan,

(73)

Lampiran 4

SURAT IJIN PENELITIAN DARI SEKOLAH

PIMPINAN CABANG MUHAMAMMADIYAH TEGAL TIMUR II MAJLIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

SD MUHAMMADIYAH 2

Alamat : Jl. Melati No. 14 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Telp. (0283) 350560

SURAT IJIN PENELITIAN Nomor : 12/SIP/IV.4.AU/C /2013

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Yekti Setya Utami

NIP : 1954 0804 1981 04 2 001

Jabatan : Kepala SD Muhammadiyah 2 Tegal Menerangkan bahwa :

Nama : Novan Dwi Pringgadi Cahyo

NBM : 1115495

Jabatan : Guru Penjasorkes

Mengijinkan melakukan penelitian PTK siklus 1 pada tanggal 24 Mei 2013 di wilayah sekolah guna menyelesaikan tugas skripsi

Tegal, 24 Mei 2013 Kepala Sekolah

(74)

PIMPINAN CABANG MUHAMAMMADIYAH TEGAL TIMUR II MAJLIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

SD MUHAMMADIYAH 2

Alamat : Jl. Melati No. 14 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Telp. (0283) 350560

SURAT IJIN PENELITIAN Nomor : 13/SIP/IV.4.AU/C /2013

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Yekti Setya Utami

NIP : 1954 0804 1981 04 2 001

Jabatan : Kepala SD Muhammadiyah 2 Tegal Menerangkan bahwa :

Nama : Novan Dwi Pringgadi Cahyo

NBM : 1115495

Jabatan : Guru Penjasorkes

Mengijinkan melakukan penelitian PTK siklus 2 pada tanggal 1 Juni 2013 di wilayah sekolah guna menyelesaikan tugas skripsi.

Tegal, 1 Juni 2013 Kepala Sekolah

(75)

Lampiran 5

SAMPEL SISWA SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA TEGAL

Daftar Nama Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2

Kota Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013

No Nama Siswa L/P Tempat/Tanggal Lahir

1. Fathimah P Tegal, 20 Agustus 2001

2. Abdillah Fajar L Tegal, 2 Mei 2002

3. Aeron Farell Nabiel L Tegal, 30 Januari 2002

4. Faris Akbar L Tegal, 29 November 2001

5. Ganetya Triarsono L Tegal, 29 November 2001

6. Ghoni Adam Manaf L Tegal, 16 September 2002

7. Hanum Khaerunnisa P Tegal, 30 Mei 2002

8. Heri Waluyo L Tegal, 11 September 2002

9. Ifan Ardiyansyah L Tegal, 10 Januari 2002

10. Indah Triwahyuni P Lamongan, 14 Juli 2002 11. Januar Nur Haque L Tegal, 11 Januari 2002

12. Lulu Sania Rahma P Tegal, 21 Mei 2002

13. M. Putra Fandika L Tegal, 13 Januari 2002

14. Nabila Irawan P Tegal, 27 Oktober 2001

15. Putri Farah Dhifa P Tegal, 12 November 2002 16. Rosyada Aprizzati P Tegal, 6 April 2002

17. Tiya Nur Oktavia P Tegal, 1 Oktober 2002

18. Tyas Panuntun P Tegal, 29 Mei 2002

19. Yanuar Hafidz L Tegal, 12 Januari 2002

20. Zalianty Widya P Tegal, 19 April 2002

21. Tuta Aulia F P Pekalongan, 21 Desember 2001

22. Talkhis Abdullah L Tegal, 2 Februari 2003

23. Rizqi Annisa R P Tegal, 13 Oktober 2003

24. Dyah Harnum Z P Tegal, 30 April 2002

25. Muhammad Sholeh L Majalengka, 4 Oktober 2001

26. Anisa Septiana P Tegal, 28 September 2002

27. Tri Lambang Aldi L Pekanbaru, 27 Januari 2002

(76)

Lampiran 6

RPP PRA SIKLUS

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS

Sekolah : SD Muhammadiyah 2

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Oalahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : 5 (Lima)/II (Dua)

Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit (1 Pertemuan)

Jumlah Anak : 28 Siswa

Pelaksanaan : 15 Mei 2013

Standar Kompetensi (SK)

8. Mempraktikkan berbagai bentuk senam ketangkasan dengan koordinasi yang baik,

dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar (KD)

8.2Mempraktikkan bentuk-bentuk rangkaian gerak senam ketangkasan dengan

koordinasi dan kontrol yang baik, serta nilai keselamatan, disiplin, dan keberanian

A. Tujuan Pembelajaran

- Siswa dapat melakukan dan memahami senam ketangkasan roll depan

- Siswa dapat melakukan roll depan serta dapat meningkatkan percaya diri dan

keberanian

Gambar

Gambar 1. Bola Lonceng
Gambar 2. Kerangka Berfikir Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 1. Rencana Waktu Kegiatan Penelitian
Tabel 2. Penilaian Aspek Kognitif
+7

Referensi

Dokumen terkait

"Conservation and Preservation of Moveable Cultural Objects". la menga- cakan, bahwa preservasi dan konservasi warisan budaya nasional perlu di- kerjakan, tidak saja

Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan dokter hewan, yang dapat membantu mengetahui dan mendukung dari data primer, angket yang

Hasil penelitian ini adalah : secara umum anggota Senam Noni Kusuma tidak puas pada variabel pelayanan karena memiliki nilai indeks kepuasan kons negatif yang cukup tinggi yakni

JUDUL SKRVSI KEKUATAN PEMBUKTIAN SURAT PERNYATAAN YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS SEBAGAI ALAT BUKTI PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI KLAS I A PALEMBANG. Nama

Alat ukur yang digunakan adalah Skala Self-Image yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan 3 aspek self-image, yaitu perceptual component, conceptual component dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa kelas X pada mata pelajaran geografi di SMA Islam Terpadu Miftahul Jannah Bandar

Dari hasil analisis mengenai konstruksi realitas sosial tentang pemberitaan Pembangunan LRT di Kota Palembang yang dilakukan oleh Sumatera Ekspres Online selama sepuluh

Data yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan oleh Mishadin yang berjudul “Efektifitas Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Elektronika