• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain dan pengujian kinerja prototip-1 mesin kepras Tebu tipe pisau rotari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Desain dan pengujian kinerja prototip-1 mesin kepras Tebu tipe pisau rotari"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Hasil-Hasil Penelitian IPB 2011

431

DESAIN DAN PENGUJIAN KINERJA PROTOTIP-1 MESIN KEPRAS

TEBU TIPE PISAU ROTARI

(Design and Performance Test of Rotary Knife Type Sugar Cane Stubble Shaver)

P.A.S. Radite

1)

, W. Hermawan

1)

, Joko W

2)

, M. Suhil

2)

,

Safriandi

3)

, M. Habibullah

4

1)

Dep Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknik Pertanian, IPB. 2) Perekayasa, Balai

Besar Mekanisasi Pertanian, Serpong, 3)Prodi Teknik Mesin Pertanian dan Pangan,

Fakultas Teknik Pertanian, IPB, 4)Prodi Teknik Pertanian, Dept Teknik Pertanian, IPB

ABSTRAK

Operasi pengeprasan yang baik sangat menentukan keberhasilan budidaya ratun di perkebunan tebu. Saat ini, operasi pengeprasan tunggul tebu masih dilaksanakan secara manual oleh tenaga manusia menggunakan cangkul. Kepras manual ini kapasitas lapangnya rendah, biayanya mahal dan hasil pengeprasannya sering tidak sesuai dengan harapan. Beberapa dekade yang lalu, mesin kepras mekanis pernah diperkenalkan di beberapa kebun tebu di Indonesia, namun dilaporkan gagal karena persoalan pisau yang sering tumpul. Beberapa tahun yang lalu, penulis juga mengembangkan mesin kepras tebu tipe piringan berputar, yang hasilnya sangat memuaskan, namun masih mempunyai kendala yaitu terbatasnya lebar potong yang hanya sampai sekitar 25 cm. Karena itu penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mendesain dan menguji kinerja mesin kepras tebu yang berdasar pada pisau rotari, ditarik oleh traktor 4-roda dan ditenagai dari PTO. Piring pengepras mempunyai 8 pisau yang dipasang radial, dibuat bersudut 45-60 derajat. Hasil pengujian lapang menunjukkan bahwa kinerja terbaik adalah pada putaran pisau 780 rpm adan sudut kemiringan pisau 45 derajat. Torsi rata-rata adalah 42.0 Nm kedalaman pemotongan tanah rata-rata 13 cm dengan lebar potong rata-rata 37 cm.

Kata kunci: Mesin kepras, kepras tebu, pisau rotari.

ABSTRACT

Good stubble shaving operation will determined the success of ratoon cultivation at sugar cane plantation. To day, stubble shaving operation is done manually by labor using hoe, therefore, it had low field capacity, high cost and inconsistence quality of stubble cuts. In the past, prototype of mechanized stubble shaver had been introduced at several sugar cane plantation but reported failed because of knife problem. Few years ago, a disc type stubble shaver had been developed and succesfully tested but had problem of cutting width limited to about 25 cm. The objective of this research is, therefore, to develope a rotary knife based stubble shaver which designed to have cutting width of about 35 cm, and able to cut stubble at depth up to 10 cm beneath soil surface. The developed

prototype was tractor driven and powered by tractor’PTO. The stubble shaver had 8 knife which positioned radially, and had 45-60 degrees of cutting inclination. Field tests showed that stubble shaving of sugar cane with rotary knife had a better performance in 780 rpm and 45 degrees of cutting inclination. Average torque was 42.0Nm with average cutting depth of about 13 cm, and working width was 37 cm.

Referensi

Dokumen terkait

 Kita akan disenangi orang lain jika kita mampu berkomunikasi dengan baik..  Dalam berkomunikasi yang terpenting

Hasil analisis data menunjukan bahwa: (1) Latihan dribbling zigzag berpengaruh terhadap keterampilan dribbling pemain sepak bola Bintang Selatan Kabupaten Pesisir Selatan

• Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional masih belum memberikan dampak signifikan pada size PDRB Kalimantan Tengah.. • Inflasi lebih rendah

Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial arus kas aktivitas operasi, arus kas aktivitas investasi, arus kas aktivitas pendanaan, dan laba akuntansi tidak memiliki

Kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi negara-negara berkembang di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data statistik saat ini, masih ada sekitar 40 juta penduduk

kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar. dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam

Simpulan yang dapat diambil adalah penggunaan tepung buah jambu biji merah dalam ransum dengan level 250 ppm mampu meningkatkan pertumbuhan lingkar tulang tibia

Penelitian ini menunjukkan peran kepuasan dalam menjembatani pengaruh kualitas layanan terhadap perilaku word of mouth, maka dari itu RSU Surya Husadha perlu