jD/71./s
PENERJElVIAHAN BAHASA JEPANG-INDONES!A
lVIEJ%-lGt-;UNAKAN NATURAL laイセヲセuaヲセZe@ MpZrセocessing@
DENGAN !WETODE PARSER CONTEXT
FREE RECURSIVE DESCENT
Muhammad Hi.kmat
JllRllSAN TEKNIK INFORJ\.1ATIKA
FAKUL TAS satjGBセs@ daイセ@ TEKNOLO(;I
SY ARIF HIUA Y ATULLAH JAKARTA
PENER.IEMAHAN BAHASA .JEPANG-I.NDONESIA Jl-1.ENGGllNAKAN
natャQQセal@ L1\NGlT.4.GE l)l:tOCESSING djセゥセgaゥセ@
METOl)E PAUSER CONTEXT FREE RECURSIVE DESCENT
Oleh:
MUHAMMAD HIKMAT
101091023326
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat unluk Memperoleh Gelar Smjana Kompuler
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
.JURllSAN TEKNIK INFORMA TlKA
IJNIVERS.ITAS ISLAM NEGKRI
SY.ARIF H!D.4. Y_i\ QセャillN」TNh@
.JAKARTA
l'ENER.JEMAHAN BAHASA JEPANG-INDONESIA MENGGUNAKAN
nN\|tuA\NゥセNl@ lNエ|iセguNエ|ge@ ゥZセAサocessャng@ DENG.AN rvIETODE
l' ARSER CONTEXT FREE RlcCURSIVE DESCENT
Skripsi
Sebagai Salah Salu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kompuler Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syaiif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
MUHAMJ'vLA n HIKMA T
101091023326
Menyetujui,
Pembimbing i Pembimbing H
Victor Amiizal, M. Korn Fim M'intarsih, M. Kom
rv1engetalilli,
Teknik Informatika
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis o! ,' ,,
Nama Muhammad Hikmal
NIM 101091023326
Program Studi: Teknik Informatika
Judul Skripsi : p・ョ・セェ・ュ。ィ。ョ@ Bahasa Jepang-Indonesia Menggunakan
Natural Lru1guage Processi11g Denga.r1 iv1etode Parser Context Free Recursive Descent
Dapat ditelima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana
Kompuler pada Jurusan Teknik Inforrnalika, Fakul!as Sains dan Tekno!ogi
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, Nopember 2005
Menyetujui,
J>embimbing P·embirnbing I l
Victor Anuizal, M. Kom Fitri Mintarsih,
l'vlengetahui,
Ketua Jurusan,
PEUNYATAAN
DEN GAN lNl SA YA MENY ATAKAN BAHW A SKJUPSI INI BENAR-BENAR ASLI HASIL KARYA SENDIJU YAi'IG BELUM PER.NAH DlAJUKAN SEBAGAl SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAI-I PADA PER GURU AN TINGGI A TAU LEMBAGA MA.NA.PUN.
Jakaiia, Oktober 2005
"Dan sesungguhnya Kami teiah mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran,
maka adakah orang yang mengambil pelajaran (darinya)?"
(Al-Qamar: 17)
Dedicated to:
Ayah, /bu dan Keluargaku tercinta,
Ferawati 'flower in my heart',
dan sahabat-sahabat Tl-B FST UIN Jakarta Angkat:an 2001
Orang yang palhlg bahagia
Cfldak se!a!u memilfki hal-ba! yang lerbaik dalam bidupnya
Wereka hanya ben1saha menjadikan yang ferbaik
9Jari seliap ha! yang hadir dalam hidupn!Jt1 ..
Kehidupan adalah sebuah proses untuk menuJu sesuatu yang mulia
AUST RAK
MUHAMMAD I-IIKMA T (101091023326), Penerjemahan Bahasa Jepang Indonesia Menggunakan Natural Language Processing Dengan Metode Parser Context Free Recursive Descent. (Di bawah bimbingan Victor Amrizal, l\>1. Korn dan Fitri Mintarsih, .M. Korn).
iv1en1pelajari -bahasa merupakan hal yang penting dipelajari saat ini bagi
perkembangan teknologi, sosial dan budaya sebuah bangsa. Sebagai bahasa yang banyak digunakan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dau seni, bahasa Jepang berpcran scbagai salah satu bahasa intcmasionaL Pencrjcmahan bahasa Jcpang kc bahasa Indonesia di sekolah-sekolah yang mempelajari bahasa Jepang sekarang ini masih menggunakan cara manual dengan melihat kamus yang ada. Dengan cara manual ini, banyak pelajaT yang kurang efektif dalam mempelajari bahasa Jepang serta mereka masih sulit mene1jemahkan kata-kata dalam bahasa Jepang.
Untuk mengatasi ha! tersebut, penulis melalrnkan penelitian pada pene1jemahan bahasa Jepang - Indonesia menggunakan metode studi pustaka, wawancara, pembagian kuesioner dan metode RAD (Rapid Application Development) untuk membuat suatu sistem (perangkat !unak) sebagai alal bantu untuk mcncrjcmahkan kata-kata dalam bahasa Jcpang kc dalam bahasa Indonesia yang bersifat sementara. Tempat yang dijadikan penelitian oleh penulis adalah kelas Bahasa .lepang di MAN 4 Model .Jakarta. Dalam aplikasi ini, dibuat suatu batasan masalah yaitu hurufyang dimasukkan ke dalam sistem dan diterjemahkan adalah HurufHiragana dan Katakan serta penerjemahan secara harfiah (perkata).
Pencrjcmahan bahasa Jcpang - Indonesia ini dilakukan dcngan
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Segala puji bagi Allal1 SWT yang te!al1 melimpallkan hidayah, rahmah dan
maghfirah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
Selanjutnya shalawat serta salam penulis haturkan kepada Rasulullah SAW, yang
te!ah membawa amanal1 Islam dan membawa wnalnya dari zaman kebodoha.Tl
yang gelap gulita menuju zaman yang penuh dengan cahaya hidayah Allah SWT.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan
bimbingan, banluan, dan dukw1ga.Tl selama penyusunan dan pembuatan skripsi ini
berlangsung. Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada:
l. Bapak Victor Am1izal, M.Kom dan lbu Fitri Mintarsih, M.Kom selaku
pe111bi111bi11g skripsi yai1g secara kooperatif, per1ul1 kesal>aran dan kerai11al1ari,
memberi nasihat dan saran-saran berharga yang secara bijak membantu dan
membimbing penulis dalam penyelesaian skiipsi ini.
2. Bapak DR. Syopiansyal1 Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Faku!tas Sains <la.Tl
Teknologi.
3. Bapak Dr. Rusdianto Rustam selaku Penguji skripsi saya, yang telah berkenan
membanlu revisi perbaikan dan penyempurnaan skripsi saya ke arah yang
lebih baik.
4. Ayahanda H. Wirsa dan lbunda tercinta Hj. Askah yang sangat penulis cintai
dan sayangi yang telal1 sekian lama membanlu dan membimbing penu!is baik
5. Ferawati yang telah membeiikan motivasi dan dukungannya untukku. Teiima
kasih alas waktu dan kesabaran yang diluangkannya selama ini unluk
menemani penulis. Jazakallah khairan katsir, semoga Allah SWT membalas
kebaikannya. Syukron katsiron ya Ukhti. Ishbir Wastaqimu.
6. Bu Nia Kumiasih selaku guru bahasa Jepang di M.A .• N' 4 Model Jakarta yang
telah membeiikan bimbingan bahasa Jepang kepada penulis.
7. Syaefal 'lpul' R. Sugianto, Rahmat 'Wijay' Wijaya, dan Singgih 'mas Wied'
Widodo sela.ku sahabal kosl yang senanliasa mernberikan masukan dan
dukungannya, terima kasih sahabat
8. Rusdiana yang turnt membantu penulis menyelesaikan sk1ipsi ini.
9. Keluarga besar penulis yang yang telah lurnl memolivasi unluk menyelesaikan
kuliah di UIN Jakarta.
l 0. Chandra Wirawan "chawir" yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan rnasa!ah selama di kuliah maupw1 masa!ah pribadi.
Terimakasih sudah mau direpotin.
11. Teman-teman Teknik lnfom1atika UIN Jakarta Angkatan 2001 ke!as B dan A
yang tak bisa penulis sebul.kan salu persatu yang tela11 penulis anggap sebagai
K.eluarga besar kedua bagi penulis. Terima kasih atas bantuan, dukungan
moril, nasihat, curhat, kejahilan, serta menemani dan menyemangati penulis
dalan1 menjalani masa-masa kulia11 di UIN Jakarta ini. Senmanya sangat
Pengalaman adalah gum yag paling bijak, sebagaimana kesalahan adalah
awa! <lari kesempurnaan, <liiringi keteguhan, keyakinan, dan ketabahan untLLk
terns memperjuangkan apa yang kita impikan. Itulah gambaran keselwuhan dari
apa yang saya dapatkan dalam penyusunan tugas akhir ini. Skripsi yang jauh dari
sempurna ini telah rnernberikan begitu 「イオQケ。ャ\セ@ n1anfaat dan ltikrnat yang bisa saya
petik. Dan ha! itu juga yang saya harapkan akan diperoleh dari siapapun yang
membacanya. Amin. Billahi taz{/ik wal hidayah. Wassalamu'alaikum wa
rahmatulla!li wa barakatuh.
Jakaiia, Nopember 2005
DAFTARISI
Hal am an Halaman Sampul ... .
Halaman Judul ... . 11
Halaman Persetujnan Pembimbing ... . Ill Halaman Pengesaha.rt ... . IV Halaman Pernyataan ... . v
Abstraksi ... . Vll Kata Pengantar ... . Vlll Daftar Isi ... . XI Daftar Tabel ... . XV!l Daftar Gambar ... . XV111 Daftar Lampiran ... . XXl BAB I PENDAHULUAN ... . 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... . ! ! .2 Perumusan Masalah ... . ' .) 1.3 Batasan Masalah ... . 3
1.4 Tujua.r1 Per1ulisan ... . 4
1.5 Manfaat Penelitian ... . 5
1.6 Metode Penelitian ... . 6
BAB II TlNJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Natura! Lm1guage Processing ... 10
2.1.1 Pemahaman Kalimat ... .. . .. . .. ... . ... .. . .. ... .. .. . .. .. . ... ... .... l 0 a. Analisa Leksika! .. .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. ... ... .. . .. . .. . .. 1 0 b. Analisa Sintak ... 12
c. pemrosesm1 sinlak ... 14
d. Analisa Semantik ... 15
e. Analisa Pragmatik .. ... ... ... ... .. ... ... ... ... 16
f. Semantik Grammar ... 17
2.2 CFG (Context Free Grammar) Recursive Descent ... 18
2.3 Pa.rsi11g ... 21
2.4 Algorittna Program ... ... 23
2.4.1 Pseudocode ... 23
2.4.2 Diagrmn Alur (Flow Char!) ... 24
2.4.3 STD (State Transition Diagram)... 25
2.5 Model-model Proses Perangkat Lunak ... 27
2.5.l Model Sekuensial Linear ... 28
2.5.2 Model Prototipe ... 29
2.5 .3 iv:!odel F_A...D ... ... 30
2.5.4 Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner ... 32
2.5.5 Model Formal ... 33
2.6 Sekilas Tentang Bahasa Jepang ... 33
1. Hiragana (:S:V:f&!fi) ... . 34
2. Katakana(Jl-Oii:!fi) ... . 35
o K .. ;•,...+or::!::·" .J. 。エャjャエjセKj@
... .
364. Roomaji(P--YY) ... . 37
2.6.2 I(elas Kata dalai11 Gra111atika Ba11asa Je1)ru1g ... . 39
1. Dooshi (IR'l±) ... . 39
2. Keiyooshi HEセQャPjI@
... .
403. Meishi
(!ti
i\PJ) ... .
414. Rentaishi HゥAihDGNセpjI@
... .
415. Fukushi
(1\%1'11:)
41 6. Onomatope ... 427. Kandooshi HセQャゥャjQャpjI@
...
428. Setsuzokushi HエQセQャpjI@
...
429. Joshi (..k-1'-) ... 43
2.7 Sekilas Tentang Borland Delphi 8.0 ... 46
2.6.1 sセェ。イ。ィ@ Delphi ... 46
2.6.2 Mengenal IDE Delphi ... 48
2.8 Pengenalan Database ... 54
2.8.1 Komponen Database ... ... 54
a. Entity ... 54
d. Record/Tuple ... 54
e. File ... 55
2.8.2 Kegunaan database/syarat database ... 55
2.9 Sekilas Tentang Ms. Access ... 55
BAB lll METODOLOGI PENELITIAN ... 58
3. l Tahapan Pendekatan Sistem ... 58
a. Wawancara dan Observasi ... 58
b. Membagikall Kuesioner ... 58
c. Analisa Kebutnhan ... 59
d. ldentifikasi Sistem ... 59
3 .2 T ahapan Pengernbangan Sislem ... 59
a. Perencanaan Syarat-syarat ... 61
b. Workshop Design ... 61
c. Pelaksanaan ... ... 61
BAB IV ANALISA PERANCANGAN PROGRAM DAN Il'vlPELEMENTASI ... 62
4.1 Fase Menentukan Tujuan dan Syarat-syarat lnfom1asi ... 62
4.1.! Analisa Hasil Observasi dan Wawancara ... 62
4.1.2 Analisa Kebutuhan Masalah ... ... 69
4.2 Fase Perancangan ... 70
4.2.1.1 Translasi Bahasa Jepang ke Bahasa
Indonesia ... 70
4.2.1.2 Parser... 72
4.2.1.3 Analisa Leksikal ... 72
4.2.1.4 Analisa Sintak ... 74
4.2. l .5 Understander... 75
4.2.2 Perancangan Algoritma Pene1jemahan Bahasa Jepang - Indonesia ... 76
4.2.3 Perancangan Database ... 81
4.2.3.1 Tabel Ansi Jepang ... 81
4.2.3.2 Tabel Kata Dasar ... 82
4.2.3.3 Tabel Stoplist ... 84
4.2.3.4 Tabel Diet ... 85
4.2.4 Perancangan Antarmuka ... ... 86
4.3 Fase Konslruksi ... 90
4.4 Fase Pelaksanaan ... 93
4.4. l Sarana-sarnna Pendnkung Sistem Apliksi Penerjemah ... 93
4.4.2 Rancangan Form ... 94
4.5 Pengujian Sistem Aplikasi ... 99
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... 106
5.2 Saran-saran... 107
DAFTAR PUSTAlCA... 108
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 2.1: Tabel Terminologi dari simbo!-simbo! pada contoh grammar
Simbol-simbol Flowchart ... 13
TAB EL 22: Tabel Tem1inologi dari simbol-simbo! pada contoh grammar ta ta bah as a Indonesia... ! 9
TABEL 2.3: Simbol-simbol Flowchart. .. ... . 25
TABEL 2.4 Daftar Si!abel daJam BaJiasa Jepang ... 37
TABEL 4.1: Angket Penelitian ... 63
T ABEL 4.2: Keterangan simbol dari aturan produksi Jepang - lndone8fa; 71 TABEL 4.3: Kata - kata yang termasuk Stoplist daJam Penerjemal1an Jepang- Indonesia... 74
[image:17.595.40.425.165.491.2]DAFTAR GAMllAR
Hal am an
GAMBAR 2.1: Sualu aluran alau grammar ... 12
GAMBAR 2.2: Contoh Parse tree dari kalimat "The child runs quickly".... 13
GAMBAR 2.3: Proses yang te1jadi pada penerjemahan Jepang- lndonesia 15 GAJv1BAR 2.4: Grammar sederhana ... 19
GAMBAR 2.5: Parse tree dari suatu kalimat ... 20
G.AJv1BAR 2.6: Top Down Parsing ... 22
GAMBAR 2.7: Contoh pernbahan slale ... 26
GAMBAR 2.8: Notasi Modul ... ... 27
GAMBAR 2.9: Nolasi Tampilan ... 27
GAMBAR 2.10: Notasi Tindakan ... 27
GAMBAR 2.1 l.a: F ase lingkaran pemecahan masalah ... ... ... ... ... 28
GAMBAR 2.11.b: Afodel Sekuensial Linear ... 29
GAMBAR 2.12: Prototipe paradigma ... 30
gセambar@ 2.13: 1,fotlel R.4.D ... 32
GAMBAR 2.14: Tampilan Borland Delphi 8.0 ... 48
GAMBAR2.15: SpeedBarpadaIDEDelphi ... 49
GAMBAR 2.16: Tool Palette... 50
GAMBAR 2.17: Code Editor pada IDE Delphi... 51
GAMBAR 2.18: Object Inspector pada IDE Delphi... 52
GAMBAR 2.20: Jendela Kerja Ms. Access ... ... 45
GAMBAR 2.21: Tampilan tabel yang dibual Ms. Access ... 4 5 GAMBAR 3.1: Siklus Pengembaugau Sistem Model RAD ... 48
GAMBAR 4.1: Diagram Alir Penerjernah Jepang- lndonesia ... 71
GAi\i!BA ... R. 4.2: Interaksi antara penganalisis leksikal dan pengurai... 72
GAMBAR 4.3: Hasil Analisa Sintak ... 75
GAMBAR 4.4: Flowchart pemisahan kalimat dan kata... ... 80
GA.MRAR 4.5: Spesifikasi tabel AnsiHiragana ... 82
GAMBAR 4.6: Spesifikasi tabel KataDasar ... 84
GAMBAR 4.7: Spesifikasi tabel Stoplist ... 85
GAMBAR 4.8: Spesifikasi label Diet ... 86
GAMBAR 4.9: Raucaugau Form Menu Pene1jemah Jepaug - Indonesia .... 87
GAMBAR4.10: STD Form Penerjemah ... 88
GAMBAR 4.11: Rancangan Form Input Kala-Dasar ... 89
GAMBAR 4.12: STD Form Input Kata-Dasar ... 89
GAMBAR 4.13: Rancangan Form Input Hurnf ... 90
GAMBAR 4.14: STD Form Input Dictionary ... 90
GAMBAR 4.15: Parse tree dari kalimat :bi:::.lAi fc_A'.;l:;\..,7':::... 91
GAMBAR 4.16: Parse tree dari kalimat :bfc\..,fj: ;lb\..,fc_
il'-·'.J:::.5.r-....
lt Bセ[j[ZMQNエゥカ@...
92GAMBAR 4.17: Tampilan menu u!ama Penerjemahan bahasa Jepang
- Indonesia 95
GAMBAR 4. 19: Tampilan menu input tabel Diet (Dictionary) ... 99 Giu'v1BAR 4.20: Tampilan menu pemilihan input bahasa Jepang di
[image:20.595.38.446.164.491.2]Language bar Windows XP ... I 00 GAMBAR 4.21: Tampilan menu pemilihan input bahasa Jepang di
Language bar Windows XP ... 100 GAMBAR 4.22: Tampilan Form penerjemahan yang coba
diinput dengan kalimat bahasa Jepang
unluk dite1jemahkan ke dalam bahasa Indonesia... l 01 GAMBAR 4.23: Tampilan Form penerjemahan yang coba diinput
dengan kalimat yang salah. ... 102 G./\MBAR 4.24: Tampilan Form Input ... 104
DAFT AR LAMPIRAN
Halaman
A. Kam us Data ... ... ... ... ... ... 110
B. Surat Keterangan Penelitian dari MAN 4 Model Jakarta... 113
C. Source Code... ! 14
BAH I
I. Latar Behilrnng Masalah
Mempelajari bahasa merupa_lrnn hal yang penting dipelajari saat m1
bagi perkembangan teknologi, sosial dan budaya sebuah bangsa. Sebagai
bal1asa yar1g bar1yak digw1a..1:ar1 di bidang ilmu pengetaJ1uan, エ・ャ\セョッャッァゥ@ dan seni, bahasa Jepang berperan sebagai salah satu bahasa intemasional. Hal ini
didukung oleh riset yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau yayasan yang
n1ela.1:u.k::an penelitian di bidang ba11asa Jepar1g di I11Clonesia seperti Japar1
Foundation. Di sampmg berperan sebagai bahasa pendukung ilmu
pengetahuan, teknologi dan sem, bahasa .lepang juga menjadi sarana untuk
rr1er1capa1 k_erjasarr1a ekono1r1i (bisnis dan perdagangan), hubtu1gan
antarbangsa, tujuan sosiaJ-budaya dan pendidikan serta tujuan pengembangan
karier. Penguasaan bahasa Jepang merupakan ha! penting dalam menambah
pengetal1uan 111asyarakat I11<lc.111esia da1an1 era tek11ologi infurrnasi pa<la ti11gkat
global.
Penguasaa11 Bahasa Je1)ang da1)at diperolel1 n1ela]ui berbagai haL, diantarw1ya pengena1ar1 bahasa Jepang rnelalui kan1us yang sudal1 a<la (cara
manual). Dalam pembelajaran bahasa Jepang di tingkat SMU/setingkatnya,
para sis\A/a un1un111ya i11engalan1i kesulita11 da1an1 ョQ・ョァ。イエゥォセ。ョ@ kata atau huruf bahasa J1.;pang. Dengan berkernbangnya tekno11:Jgi kornputer tern1asuk
perlu dilakukan penelitian untuk membantu dan rnendukung pembuatan
• 1 1 1 . . T . . 1 . T j - - - • . - - l ] d
prograrn perH:1Jernan oanasa Jepang Ke 1nL011es1a guna rnen1peri-11uua.1 an
memperlancar pengetahuan siswa aiaupun masyarakat terhadap bahasa Jepang.
Dengan ada11ya perkerHbangan エ・イウ・「オエセ@ n1ak_a dalan1 kese111patan i11orne11 skripsi ir1i penulis rr1e11coba rnernbuat progratn pene1jen1ah tn1hasa
Jepang ke bahasa Indonesia dengan menggunakan sistem NLP (Naiural
L,c1nguc1,ge f-,rocessing). Dala111 sisten1 NLP ini n1asalal1 yang dibahas bersitat
spesifik Jan n-ier11iliki ruang 1ir1gkup yang lerbatas, untuk itula11 pe.rnili!1an
judui "Penei:jemah Bahasa Jepang-lndonesia menggunakan Natural Language
Processing dengan Metode parser context free recursive descent", yang
bahasa Jepang yang masih sangat awam dengan perbendaharaan arti kata-kata
bahasa Jepang.
bal1\va sister11 NLP yang be1judul Pene1je111al1
Bahasa Jepang-lndonesia 1111 bukan sebagai pengganti seorang ahli
Pene1jen1ah bal1asa j・Qj。ョァセ@ tetapi ban.ya n1en1berikan_ pene1:je111al1an secara 1--iarfia11 <lan ur11u1n Jari セセ。エ。Mャ\セ。エ。@ Jepa11g tersebuL
Sistem Natural Language Processing ini bisa digunakan pada komputer
pribadi di nunah sendiri untuk keluarga sebagai sarana ilmu pengetahuan arti
2. Perumusan Masalah
Masalah yang dihadapi dalam implementasi Nat,U'al Language
Processing ini adalah:
a. Bagaimana membangun alman-aluran (rule-rule) dari sualu input
kalimat bahasa Jepang agar dapat dibaca dengan menggunakan bahasa
pemrograman Borland Delphi 8.0.
b. Bagaimana memecah sualu masukan kalimal menjadi beberapa kala
agar dapat dicek tata bahasanya menggunakan aturan-aturan yang ada
pada setiap bagian yang telah dibentuk atau disebwt Production Rule.
c. Bagaimana sete!ah aluran-aturan tersebul ada dan kata sudah diperoleh,
maka diperlukan adanya parser untnk membaca setiap kalimat, kata
demi kata, untuk menentukan apa yang dimaksud.
3. Batasan Masalah
Berdasarka11 })e11elitia11 yru1g pe11ulis ャ。ォQャォ。QQセ@ ba11yak seka!i ii.u11t1sru1
kaidah pada tata bahasa Jepang sehingga penulis kesulitan dalam
mengembangkan sistem ini. Untnk itu penulis membatasi ruang lingkup
skripsi ini pada penerjemahan arti kata dalam kalimat bahasa Jepang ke
bahasa Indonesia secara harfiah atau per kata, serta penulisan kalimat bahasa
Jepang hanya menggunakan huruf Kata.1'.ana dan Hiragana, sedangkan hmuf
Kanji tidak dimasukkan ke dalam aplikasi ini. Pembatasan masalah ini dibuat
sangat terlalu banyak sehingga menyulitkan penulis disamping jumlah
l1urufnya ya..11g be1jumlah ribuai1.
Kata-kata yang ada pada program ini pun masih terbatas karena waktu
yang terbatas untuk menyelesaikan penginputan kata pada sistem aplikasi.
Tetapi kata-kata yang ada dapat ditan1bah ke dalrun datifbase yang ada dengru1
cara meng-updalenya dengan input kata-kata terjemahan yang barn. Batasan
objek, subjek dan tempat penelitian yang dijadikan penelitian skripsi ini pun
lerbalas pada pembelajaran ba.l:!asa Jepa.rig lingkat SMU karena pada level ini
bahasa Jepang dipelajari secam mendasar. Tempat yang dijadikan penelitian
oleh penulis adalah Kelas Bahasa Jepang MAN 4 Model Jakarta.
ivietode ya11g digunaka.!1 dalrun l'<JLP diantm'fu1ya adalal1 Parser State Machine, Parser Context Free Recursive Descent, dan Parser Noise Disposal.
Dalam skripsi ini penulis membatasi metode NLP yang digunakan yaitu pada
rr1etode Parser Context Free Recursive- Desce11t. Metode ini digrn1a.kan olel1
pennlis dikarenakan beberapa kelebihan yang dimilikinya dari metode parser
lain. Diantaranya adalah mudah diimplementasikan, dapat berkomunikasi
de11gan kalin1at bail:. ti11gk_atan kata dru1 plu·ase (frasa}1 serta r11er1geta!1ui di
mana parser dalam kalimat pada setiap saat.
4. Tujuan Penulisan
Berdasarkm1 latar bela.kru1g n1asala11 di atas, i11aka skripsi yru1g
berjudul "Penerjemahan Bahasa Jepang-lndonesia menggunakan Natural
memiliki tujuan untuk terciptanya sebuah aplikasi yang dapat mene1jemahkan
ォ。エ。Mャ\セ。エ。@ da!arn bal1asa Jepa11g ke dalatn ba!1asa i11do11esia. Dru1 dapat
digunakan oleh banyak orang atau pihak-pihak yang mempelajari bahasa
Jepang dengan maksud bukan untuk menggantikan fongsi seorang ahli
per1erjen1a11 bal1asa Jepar1g ke bal1asa Indonesia, tetapi !1artya sebagai alat
bantu yang terbatas yang dapat mengantisipasi ketergantungan secara penuh
terhadap seorang ahli penerjemah bahasa Jepang tersebut, dengan memberikan
pe1r1aharnar1 se111e11tara.
S. Manfaat Penelitian
Ses11ai d_e11gm1 per111asalal1BJ.1 ,jru.1 tujua11 penelitiru1 ya11g s11dal1
disebutkan, maka manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Manfaal bagi pengguna:
• Sebagai alat bantu pemahaman sementara untuk memberikan
pene1jemahan arti kata-kata dalam kalimat bahasa Jepang ke bahasa
Indonesia.
• Waktu yang dibutuhkan pengguna untuk mencari penerjemahan lebih
efektif.
• Dari segi materi ( uang) lebih murah dati sistem manual (kamus) yang
digunakan oleh pengguna sebelumnya.
2. Manfaat bagi Penulis:
• Membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir dan menambah
pe.ngetal1uar1 da..11 pe1nft.hrunru1 terhadap 1'1atura1 Lf:t..!1guage
Programming.
3. Ma11faat bagi U11iversitas:
e Memberikan sumbangan ilmiah bagi pengembangan NLP (Natural
Language Programming) dengan metode Parser Context-Free
l?.ecursive Descent.
• Memberikan sumbangan pengertian tentang; pemahaman kata-kata
bahasa Jepang ke baliasa Indonesia dalam suatu kalimat.
6. Metode Penelitian
6. l. Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, ada beberapa
metode yang penulis lakukan:
a. Studi Pusla..ka
Y aitu pengumpulan data dan infommsi dengan cara membaca
buku-buku referensi yang dapal dijadikan acuan pembahasan yang
berhnbnngan dengan judul skripsi ini.
b. Wawancara & Observasi
Melakukan penelilian yang berupa wawancara dan observasi dengan
pihak-pihak yang cukup memiliki pemahaman mendasar tentang
bahasa Jepang. Dalam skripsi ini penulis melakukan wawancara dan
observasi kepada gum/pengajar di kelas Bahasa Jepang MAN 4
bahasa Jepang yang diajarkan kepada para siswa, materi apa saja
yang <liajarkan, serla kesulilan apa saJa yang <liha<lapi pengaJar
dalam mengajarkan bahasa Jepang.
c. Membagikan Kuesioner
Melakukan penelitian berupa pembagian kuesioner kepa<la para
siswa yang sedang mempelajari bahasa Jepang. Hal ini untuk
mengetahui sejauh mana para siswa mempelajari bahasa Jepang,
serta kesulilan apa saja yang <liha<lapi siswa <lalam ュ・ュー・Aセェ。イゥ@
bahasa Jepang.
6.2. Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sislem <lala.rn penelilian ini penulis la.kukan
menggunakan lima tahap siklus pengembangan model RAD (Rapid
Application Development), yaitu: (l) Fase menentukan syarat-syarat,
yaitu menenlukan tujuan dan syarat•syarat .infonnasi; (2) Fase
perancangan, yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi di
dalam sistem, perancangan basis data yaitu perancangan tabel-tabel
yang akan digw1akar1, dan perane-ar1gar1 ru1trumuk.a yaitu perm1ca:ngru1
antarmuka masukan dan antarmuka keluaran; (3) Fase konstruksi, pada
tahap ini dilakukan pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang
telah <li<lefinisikan; (4) Fase pe!a.ksanaan, pa<la tahap ini <li!akukan
pengujian terhadap sistem dan melakukan pengenalan terhadap sistem,
7. Sistematika Penulisan
lfr1t11k ir1elakuk.a11 pen11lisa11 skripsi ゥョゥセ@ pe11ulis n1e111bagi laporan ini menjadi beberapa bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah penelitian,
tujuar1 penelitan, batasar1 masalal1, rnanfaat ーHセョ・ャゥエゥ。ョL@ n1etodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 11 LANDASAN TEORl
Dalar11 bab inl berisi urairu1 te11tang lru1dasa.n te<>ri ケセ⦅ョァ@ berl1ubru1gan dengan mateti yang penulis buat. Teori-teori tersebut antara lain
adalah Natma! Language Processing, eontexl-free recursive descent,
parsing, Bahasa Jepang, dan Borland Delphi 8.0.
BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini barisi maian tentang metodo!ogi pengembangan sistem
yang penulis gunakan pada sistem aplikasi prototype pene1jemah.
BAB IV 1''\l'fALISA R.ANCANG./\N ALGORITMA PROGR.AM DAN lMPLEMENTASl
Dalam bab ini, penulis menjelaskan analisa kebutuhan sistem, konsep
penerjemahan kalimat bahasa Jepang ke bahasa Indonesia,
perar1caI1gar1 sistern yang 1r1eliputi perar1cangan proses, perancangan
database, peraneangan masukan dan perancangan keluaran serta
implementasi atau cara pemakaian program yang penulis buat dan uji
coba terhadap program yang te!ah dibuat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi uraian tentang kesimpulan-kesimpulan yang
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Natural Language Processing
Salah satu bagian dari kecerdasan buatan (artificial intelligent) adalah
Natural Language Processing. Studi tentang bahasa alami (natural language) ini
menjadi bagian yang sangal penting da!am bidang kecerdasan bnatan. Ada dna hal
tujuan penting dalam penelitian terhadap bahasa alami inL Tujuan pertama disebut
tujuan secara teoritikal, adalah untuk mengetahui bagaimana kita menggunakan
ba!1asa sebagai sarana berkon1UI1ikasi.
Tujuan yang kedua yang disebut sebagai tujuan secara teknologi, adalah
untuk membangun antarmuka yang pintar di masa menda1ang, di mana balmsa
ala.mi memegang peranan penling bagi inleraksi anlara manusia dengan kompuler
atau yang lebih sering dikenal sebagai man-machine interaction.
2.1.1 Pemahaman kalimat
Bagian dari pemahaman adalah menggabungkan kata-kata untuk
membentuk suatu kalimat yang memiliki arti. Karena begitu banyak hal
yang lerkait dengan proses pemahaman suatu kalimat, di antaranya:
a. Analisa Leksikal
Menganalisa secara leksikal mernpakan fase pertama yang
dilakukan oleh sualn kompilator (program yang mengnbal1 bal1asa
sumber ke bahasa tujuan dengan melakukan proses compiling). Tugas
rangkaian dari token yang akan dianalisis oleh parser untuk
melakukan analisa sinla.ks. Barisan dari karakler input yang
membentuk suatu token tertentu disebut lexeme. Penganalisis leksikal
dapat memisahkan suatu pengurai dari representasi lexeme untuk
token. Mula-mula akan diberikan daftar dari beberapa fw1gsi yang
mungkin diperlukan oleh suatu penganalisa leksikal untuk melakukan
fongsinya.
Dalam membicarakan sualu proses analisa .ieksikal, ma.ka benluk
"token", "pola", "lexeme" digunakan dengan arti yang spesifik.
Berikut ini adalah contoh yang populer yang dapat menggambarkan
kesulilan ya.rig dihadapi oleh suatu penganalisis leksikal dalam
mengenal bentuk token DO dari perinta!i FORTRAN. Pada perintah:
DO 5 I= 1.25
Tidak dapat dikatakan DO bukan mernpakan suatu kata-kunci
sebelum titik desimal diketemukan, karena yang benar adalali
diketemukannya suatu ideni[fier DOSI. Di lain pihak perintah:
DO 5 I= 1,25
Mempunyai tujuh buali token yaitu kata kunci DO, label 5,
idenl[/ier I, operator =, konslanla 1, landa koma dan konslanta 25.
dalam '4ilal ini tidak dapat diputuskan ba!iwa DO adalah suatu token
untuk kata kunci DO sebelum perintah ini dibaca sampai dengan tanda
koma. Untuk mengurangi ketidakpastian ini maka dalam FORTRAN
dari perintah DO. Penggunaan dali koma ini sangat diat\jurkan karena
ha! ini membanlu perLt1tah DO lebih jelas dan mudah dibaca.
b. Analisa Sintak
Analisa sintak digunakan untuk menentukan detail strnktur dali
suatu kalimaL Ini dilakukan melalu proses yang disebut Parsing.
Untuk memparsing suaiu kalimat, adalah penting untuk menggunakan
Grammar (aturan tata bahasa) yang menggambarkan struktur dari
slri11g-stri11g dalru11 sebual1 ba..hasa.
Dengan adanya grammar, suatu parser (progratn yang
melakukan proses parsing) dapat menentukan struktur kalimat
grarnatikal yru1g ia parsi11g. Stru..ktur i11i <lisebut p,c1rse tree. Gan1bar 2.1
menunjukkan suatu grammar atau aturan dalatn bahasa Inggris.
Perhatikan bahwa parse tree sesuai aturat1 dengan mentransfonnasikan
simbol awal S sampai al<liir kalimaL
s
7 ' NP+VPNP 7 determiner + noun
NP 7 determiner + adjective + noun
NP ..::. / preposition + t,JP
VP 7 Verb+NP
VP 7 Verb + adverb + NP
VP 7 Verb + adverb
J
Keterangan sirnbol (keterangan lengkap lihat pada Lampiran):
'T" • I •
I t>:f!Jl!J10HJCTI l( eteranga11
I
Mセ@ - e---'
1s
Sentence (kalimat)セ@
I NP Noun Phrase (Frasa kata benda)
VP Verb Phrase (Frasa kata kerja)
I Determiner Kata bantu
1--- ,- --- -
Adjective Kata sifatQMMMMMMMMセMMᄋMᄋセᄋセᄋᄋM ·-·-···--·-·--·
1 QGMセッオョ@ Kata benda
I
Preposition Preposisi (imbuhan)セi@
_v_cr_b _ _ _ _⦅⦅Lャ⦅k⦅。⦅ゥ⦅。⦅ォカ⦅セイ⦅ェ。@
_ _ _ _ _ _セji@
I
AdverbI
Kata keteranganTabel 2.1 Tabel Tem1inologi daii sirnbol-sirnbol pada contoh grammar
Gambar 2.2 menunjukkan analisa sintak yang membuat suatu
ana!isa sintak lerslruklur pohon urai (parsee lree) dari grammar pada
contoh gambar 2. I di atas, berupa kalimat "The child runs quickly".
s
Oセ@
/
""'
セ@
NP
VP
A A
/
""
/ '
/
セO@
""la
/
'la
/f/C
Determiner Noun Verb Adverb
I
I
I
j
I
j
'
l
1
[image:34.595.63.434.102.702.2]Uraian dari kata-kata yang ditransformasikan ke dalarn strnktur
InenUI1ju..Uru1 !1ubunga11 antara kata yar1g satt1 <lenga11 yai1g lalli.
Beberapa urntan kata bisa ditolak jika rnelanggar aturan bahasa.
Sebagai contoh, penganalisa sintak akan menolak kalimat "Man the
swim the to swimmingpool" karena struktw· sin!aknya tidak sesuai
dengan aturan grammar yang ada.
c. Pemrosesan Sintak
Pemrosesan sintak adalah pemrosesan untuk mendapat strnktm
dari kalimat. Pertarna dilakukan proses analisa leksikal terlebih dahulu,
lalu dilakukan analisa sinta.lc untuk selanjutnya dilakukan pemrosesan
sintak .. Dalam pemrosesan sintak ada dua hal yang hams diperhatikan,
yaitu: tata bahasa (grammar) dan proses penguraian (parsing).
Proses parsing melaktLlcan dua hal:
1. Parsing menentukan kalimat mana yang dapat diterima secara
sintaksis benar (sesuai dengan grammar) dan mana yang tidak.
2. Unluk kalimat yang secara sintaksis benar, parsing dapal
menentukan struktur kalimat, setelah melalui proses analisa
leksikal dan analisa sintak, dengan earn membangun suatu
pohon urai (parse tree), kBxena jika lidak maka lidak dapal
dijamin bahwa proses penerjemahan yang dilakukan adalah
benar.
Tata bal1asa menw1jukkan spesifikasi formal dari stru..k.tur bal1asa
Input kalirnat Jepang
menganalisa suatu kalimat sesuai dengan tata bahasa yang ada. Untuk
menyalakan sualu tata bahasa dapal digunakan CFG (Context Free
Gammar).
Di bawah ini terdapat gambar yang menjelaskan proses yang
le1jadi dalam pene1jemahan Jepm1g - Indonesia dengan mialisa
leksikal dan analisa sintak yang dilakukan pada tahap awal parsing. Di
sini juga dilakukan pemrosesan sintak.
Parser セ@ Understander
1-•[
Generator I.
I
Indonesiai
I
'Analisa lexical
I
!t
Knowledge I ' . : : ]
t
I
[image:36.595.57.472.171.475.2]Analisa Sintak
Gambar 2.3 Proses yang terjadi pada penerjemahan Jepang - Indonesia
d. Analisa Semantik
Menghasilkan sintak dari suatu kalimat hanya merupakan
langkah maju pertama dalam pemahaman kalimat. Satu cara untuk
inlerpretasi semm1tik suatu kalimat adalah dengan menghasilkm1
interpretasi sintak yang lengkap dan memberikan struktur tersebut
kepada semantic inte1preter secara terpisah.
Kesulitm1 besar dengm1 menggunakm1 pendekatm1 ini ada!ah
benar tanpa mempertimbangkan beberapa infom1asi semantik.
Struktw· kalimat dimana tidak ada pemetaan lentang bagaimana
hubungan antar objek kemungkinan akan ditolak. Contoh, kalimat
"Helpless white minded touch greatly" akan ditolak karena interpretasi
sintak yang tidak sesuai dengan grammar yang dibentuk pada analisa
leksikal dan analisa sintak.
e. Analisa Pragmatik
Struktur kalimat yang diinterpretasikan untuk mengetalmi apa
maksud sebenamya. Sebagai contoh, kalimat "what is your name?"
harus diartikan sebagai tata bahasa dalam bentuk perlanyaan ..
f. Semantik Grammar
Semantik grammar merupakan basil proses keseluruhan dari
analisa dan aturan-atw-an yang lela11 dibuat pada analisa leksika!,
sintak, semantik dan analisa pragmatik. Salah :mtu contoh semantik
grammar adalah bahasa bebas konteks (context .free grammar). Suatu
a!uran bebas konleks (free context) di mana pilihan dari non-terminal
dan aturan produksi diatur oleh semantik sebagaimana fungsi sintaksis.
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai beberapa istilah penting
yang dignnakan pada lata ba!1asa bebas konleks (free context) di
antaranya terminal, non terminal, simbol awal, dan produksi-produksi:
kita berbicara dalam bahasa program. Contohnya pada produksi
lala bahasa berikul:
stmt --> if expr then stml else slmt
Masing-masing kata kunci if, then dan else ada!ah terminal.
2. Non-terminal adalah variabel sintatik yang menyatakan
kumpulan dari rangkaian. Pada conloh tata. bahasa:
stmt ---> if expr then stmt else stmt
stmt dan expr adalah non-tenninal. Non-tenminal mendefinisikan
kumpula'l dari rangkaian yang membantu bahasa yang dibentnk
oleh tata bahasanya. Non-terminal jnga memberikan struktur
hirarki pada suatu bahasa yang sangat bermanfaat dalan1 proses
analisis sintak dan lranslasi.
3. Dalam suatu tata bahasa, satu non-tenninal berfungsi sebagai
simbol awa!, illu1 kumpulan rangkaian yang dinyatakannya
merupakan bahasa yang didefinisikan oleh tata bahasa itu.
4. Produksi-produksi da1an1 suatu tata bahasa menentukan p1ilaku
di mana terminal <lan non-terminal dapal digabtmgkan tffilnk
membentuk rangkaian. Setiap produksi terdiri dari non-terminal,
diikuti oleh tanda panah (kadang-kadang sirnbol ::= rnenggantikan
tanda panah), lain diikuti oleh rangkaian dari sualu non-terminal
dan terminal.
Contoh berikut adala11 suatu tata bahasa dengan
ex pr --> expr op ex pr
ex pr ---+ (expr)
op --> id
op ->
+
op +
-op -->
*
op -> I '
op -+ '!
Da!am tata bahasa ini, simbol terminalnya adalah id + -
*
I ? ( ). Sedangkan simbol non-terminalnya adalah exp1r dan op, expr juga merupakan simbol awaLSalah satu kegunaan dari suatu semantic grammar dijelaskan
dalam (Burton, 1976] adalah menyediakan interface bagi sebuah
ir1!elligenf cv1npu!er-ttidetl instruction >yslem (SOPHIE), yang
mengajarkan bagaimana men-debug sirkuit elektronik.
2.2 CFG (Context Free Gammar) recursive-descent
CFG merupakan suatu cara untuk menyatakan stn.Lktur dari suatu
tata bahasa. CFG ini mempunyai aturan sebagai berikut:
<simbol> -fr <simboll> <simbol2> <simboln>, di mana n >= 1 <simbol>
harus merupakan simbol bukan terminal, sedangkan <simboll>, <simbol2>,
... <simboln> dapat merupakan simbol tenninal atau bukan terminal. Bentuk
<simbol2> .. .<simboln>, contoh tata bahasa Indonesia yang sederhana, dapat
diberikan aturan - aturan sebagai berikut:
S
-7
FBFKFB
-7
bendaFB -7 benda sifat
[image:40.595.80.419.148.461.2]FK -7 kerja FB
Gambar 2.4 Grammar sederhana
Keterangan simbol:
I
TerminologiI
KeteranganJ
s
Sentence (kalimat) 'I
'
FB
I
Frasa kata Benda,FK Frasa Kata Kerja
I
_J
Tabel 2.2 Tabel Terminologi dari simbol-simbol pada contoh grammar
tata bahasa Indonesia
S adalah simbol awal, FB (Frasa Benda) dan FK (Frasa Ke1ja)
disebul simbol bukan terminal, sedangkan sifal, benda dan kerja merupa-kan
simbol tem1inal. Simbol terminal ini, umumnya menunjukkan kategori dari
suatu kata, contoh untuk kalimat "an di makan roti", kalimat ini diuraikan
Contoh berikut adalah analisa stmktur dari sebuah tata bahasa
Indonesia, di mana conoth aturan yang telah dibuat di alas dibuat pohon
urainya (parse tree) dan dicontohkan dalam kalimat "andi makan roti".
s
Oセ@
FB FK
I
I
セ@
i
i
""
benda kerja FB
l
l
l
benda 1
l
I
」⦅⦅セセセセセセセセMイッャセ@
[image:41.595.80.418.161.485.2]an di makan
Gambar 2.5 Parse Tree dari suatu kalimat "andi makan roti"
Keterangan simbol:
I
Tcrn1!ilofogi fKctcrangan ----····-I
SI
Sentence (kalimat)I
FBI
Frasa kata Bendau!
IFK
Frasa Kata KerjalャセセセセセMMlセセセセセセセセセMセG@
Parser Recursive descent menggunakan kumpulan mtin rekursif di
mana menurunkannya melalui prududiun rule sampai ka!imat selesai
ditelusuri seluruhnya. Parsing turun-berulang (recursive-descent parsing)
dengan menjalankan suatu himpunan dari prosedur secara bemlang
(recursive) unluk memproses input. Unlnk membentuk parser context-free
recursive-descent dibutuhkan beberapa vocabulary database.
2.3 Parsing
Ada dua cara yang mmun di!akukan lmtuk melakukan pengunuan
suatu kalimat yaitu Top Down Parsing dan Bottom Up Parsing. Untuk
pembahasan pada judul skripsi Program Pene1jemah Bahasa Jepang-Indonesia
ini menggunakan Top Down Parsing. Hal ini dibuat dikarenakan sebagai
usaha untuk mencari de1ivasi paling kiri (leftmost) dari suatu rangkaian token.
Dengan mencapai derivasi paling kiri maka akan dikel.emukan simbol a..khir
yang dicari.
Top Down Parsing dimulai dari simbol awal (S), kemudian diuraikan
misalnya menjadi bagia..ll kanannya, yaitu: FB dan FK. Simbol ini kemudian
diuiraikan kembali menjadi bagian kanannya sampai ditemukan simbol
tem1inal yang kemudian akan diperiksa dengan kategori kata yang ada.
Top Down Parsing ini juga dikenal dengan penguraian dari kiri ke
kanan (left to right parsing), yaitu dimulai dari bagian kiri, kemudian
[image:42.595.58.445.149.496.2]diuraikan terns simbol bukan tem1inal sampai dipero!eh simbol terminal. Pada
s
7 FB FKI
セ@ benda FK
I
' an di kerja FB
7
7 an di makan benda
7 an di makan roti
Gambar 2.6 Top Down Parsing
Keterangan simbol:
I
Tcm1inologi ! KctcranganIs
Sentence (kalimat)' I
I
I
FB Frasa kata Benda-MMMMMMᄋMᄋセᄋセ@
IFK Frasa Kata Ketja
Penurnnan Top down parsing dari contoh di atas adalah sebagai berikul:
I. Simbol awal (non-terminal) diuraikan me:njadi FB (Frasa kata Benda) dan FK (Frasa kata Kerja ). Karena FB dan FK merupakan simbol non-terminal maka harus dibuat uraiam1ya (ditu!"!lllkan) untuk mendapatkan simbol terminal
2. lalu FB diturunkan ( diuraikan) menjadi benda, sedangkan FK akan dimaikan selanjutnya
5. lalu token kerja diturunkan (menjadi) makan
6. selaqjulnya FB yang masih simbol non-terminal harus diuraikan
menjadi benda
7. benda lalu ditunmkan menjadi roti.
2.4 Algoritma Program
Algoritma program terdiri dari dua macam, yaitu pseudocode
dan flow chart (diagram alur).
2.4.l Pscudoceode
Pseudo berarti imitasi atau mirip atau menyerupai dan
code menunjuk.1\.an dari prograrn , berarti psendocode adalah
kode yang mirip dengan instruksi kode program yang
sebenarnya. Pseudocode berbasis pada bahasa pemrograman
yang sesungguhnya seperti COBOL, FORTA1"1 a.tau PASCAL,
sehingga lebih tepat digunakan umuk menggambarkan
algmitma yang akan dikomunikasikan kepada programmer.
Pseudocode akan memudahkan programmer untuk
memahami dan menggunakannya, karena mirip dengan
kode-kode program sebenamya. Pseudocodle menjelaskan juga
tentang pemberian nilai awal dari suatu variabel, membuka
dan menutup file, subscript atau tipe-1.ipe data yang digunakan
2.4.2 Diagram Alur (Flow Chart)
Komputer membutuhkan hal-hal yang terperinci, maka
bahasa pemrograman bukan mempakan alat yang boleh
dikatakan baik unluk merancang sebuah algorilma awal.
Alat yang banyak dipakai untuk membuat algoritma
adalah diagram alur atau flow chart. Diagram alur dapat
menunjukkan secara jelas ams pengenda!ian algoritma, yakni
bagaimana rangkaian pelaksanaan kegiatan. Suatu diagram
alur memberikan gambaran dua dimensi bempa simbol-simbol
grafis. Masing-masing sirnbol te!ah ditetapkan ter!ebih dahulu
fungsi dan artinya. Simbol-simbol tersebut dipakai untuk
menunjukkan berbagai kegiatan operasi dan jalur pengendalian.
Dianlara simbol-simbol yang akan dipergunakan sebagai
berikut:
SIMBOL
ャセ@
Simbol proses
I
CJ
I
Simbol input-outputKEGUNAAN
Simbol yang menunjukkan pengolahan [
, yang dilakukan oleh komputer
I
I
.
I
rimbol yang mcnyatakan proses input
I
dan output tanpa tergantung dengan jenis[ peralatannya.
I
I
Simbol untuk kondisi yang akanMMMMMMMセMM ---T MMMMMMMMMMMセMMMMMMM I
Simbol decision jawaban/aksi.
I
Simbol untuk permulaan atau akhir dari j
I
suatu program.I
Simbol terminal
I
I
- - -MMᄋMMMMセM
_____
,__
Simbol untuk k:cluar atau masuk prosedur
0
atau proses dalam lembar yang sama.Simbol connector
I
Menunjukkan bagan instruksi selanjutnyaD
Simbol document
I
Simbol untuk rnenyatak:an input berasal
I
dari dokumen dalam bentuk kertas atau
I
output dicetak di kertas.
I
1---11,_B_e_ri_s_i -c-a-ta-t-an_s_u_p.aya mudab dimengerti
I
I
isi/tujuan algoritma atau uraian data yangSirnbol calatan/kelenmgan
I
akan diproses.Tabel 2.3 Simbol-simbol Flowchart
2.4.3 STD (State Tmnsition Diagram)
State Transition Diagram mempak:an suatu diagram
yang menggambarkan bagaimana state yang lain pada satu
\:Vaklu. St£1fe Transiiion Dit1gru1n n:le11ggan1barkan suatu s!ttle
pembahan satu state ke state yang lain (Hoffer, George, dan
Valacich, 1996, hal. 364).
Stale Transi/ion Diagram pada dasarnya merupakan
sebuah diagram yang terdiri dari state dan transisi atau
perpindalian :;fate. Transisi atau perpindahan state. Transisi
atau perpindahan state terdiri dari kondisi dan aksi. Transisi di
antara kedua keadaan pada umumnya disebabkan oleh suatu
kondisi. Kondisi a<lalah suatu keja<lian yang dapat <liketalmi
oleh sistem. Sedangkan aksi adalah tindakan yang dilakukan
oleh sistem apabila terjadi perubahan state atau merupakan
reaksi <lari sistem.
State 1
Aksi
State 2
I
Gambar 2. 7 Contoh perubahan state
Adapun perubahan atau simbol yang digunakan dalam
diagram ini adalah:
a. Modul
0
Gambar 2.8. Notasi Modui
b. Tampilan Kondisi
Merupakan layer yang ditampilkan menurut keadaan atau
atribut, untuk memenuhi suatu tindakan pada waktu tertentu
yang mewa.kili suatu bentuk keberadaan atau kondisi terlentu,
disimbolkan dengan gambar kotak (Gambar 2.9).
Gambar 2.9. Notasi Tampilan
c. Tindakan (state transition)
Mcnggunakan simbol anak panab (Gambar 2.10) discrtai
keterangan tindakan yang dilakukan.
Gambar 2.10. Notasi Tindakan
2.5 Model-model Proses Perangkat Lunak
UnttLk menye!esaikan masalah yang ada dalam sebuah
perancangan perangkat lunak diperlukan model-model proses atau
paradigma rekayasa perangkat lunak berdasarkan sifat aplikasi dan
penyampaian yang dibutuhkan. Roger S. Pressman [Pressman, 1992)
menyebutkan ada beberapa model dari proses perangkat lunak, di
antaranya:
2.5. l Model Sekuensial Linear
Model sekuensial linear mengusulkan sebuah
pendekatan kepada perkembangan p<:rangkat lunak yang
sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan
kemajan sistem pada selurnh analisis, desain, kode pengujian,
dan pemeliharaan. Gambar 2.11.a rnenunjukkan sekuensial
linear untuk rekayasa perangkat lunak. yang sering disebut
jnga denga "siklus kehidupan klasik" a!au "model air terjun".
( Status
\ quo
I
\._ f
セᄋG@
ᄋセセ@
Dcfinisi
i
BGM]]]]ョMQ。⦅ウ⦅。⦅i。]ィ]]]]MQMセ@
Penyatuan solusi
L
I. . Pengembangan
I
teknisPemodelan sistem informasi
。ョセャゥZゥウ@
,JH
ᄋMMMセセセセゥZNBN⦅j@
Gambar 2.11.b Afodel Sekuensial Linear
2.5.2 Model Prototipe
Pruiu!ypi.11g p<.1rtuligrnt1 (Gatnbar 2.12) di111ulai de11gan
pengumpulan kebutuban. Pengembang dan pelanggan
bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari
perangkal luna.k., mendefinisikan segala kebuluhan yang
diketahui, dan area garis besar di marta definisi lebih jauh
mempakan keharusan kemudian dilakukan "perancangan
kilat". Perancanga kilat berfokus pada penyajia dari
aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi
pelanggan/pemakai ( contohnya pendekatan input dan fonnat
output). Prototipe terse but dievaluasi o!eh
pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan
l\.1endcngarkan
pclanggan
Uji pclanggan Mcngcndalikan
Market
:mbangun cmpcrbaiki
Market = LセセLセᄋセᄋ@
):
! _,,::::f
セO@
Gambar 2.12 Prototipe paradigma
2.5.3 Model RAD (Rapid Application Development)
Rapid Application Development (Kti.D) adalah sebual1 model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial
linear yang menekankan siklus perkembangan yang sangat
pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaplasi
"kecepatan tinggi" dari model sekuensial linear di mana
perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan model
pendekalan konslruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan
dipabami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim
pengembangan menciptakan "sistem fungsional yang utuh"
dalam waklu periode yang sangal pendek (kira-kira 60
sampai 90 hari). Karena dipakai terutama pada aplikasi
sistem konstrnksi, pendekatan RAD meliputi fase-fase:
l. Fase Perencanaan Syaral. Da!am fase ini, pengguna dan
tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi
syaral-syaral informasi yang dilimbulkan dari
tujuan-tujuan tersebut
2. Workshop Desain RAD. Fase ini ada!ah fase untuk
merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkat1
sebagai workshop. Terdiri dari fase perancangan dan
fase konstruksi.
3. Fase implementasi. Dalam gambar 2.13 ditw1jukkan
bahwa Anda dapat melihat bahwa penganalisis bekerja
dengan pengguna secara intens selama workshop untuk
merancang aspek-aspek bisnis dat1 nonteknis dari
perusahaan. Segera sesudah aspek-aspek ini disetujui
dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem
barn atau bagian dari sistem diujit coba dan kemudian
I
I
I
Fase Perencanaan
Syarat-syarat
Menentukan Tujuan dan
Syarat-syarat lnformasi
••
Umpan Halik Pengguna
Fasc Pcrancangan Fase Konstmksi
I
Bekerja dengan
I
I Membangun
I
I
Pengguna untuk
L
Sislem
11
Sistcm Pcrancangan
.
1
Menggunakan masukandari Pengguna
Memperkenalkan Sistem
Fase Pelaksanaan
Gambar 2.13 Model RAD
セM
__ _j
2.5.4 Model
Model evo!usioner adalah adalah model iteralif. Model
itu ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan
perekayasa perangkat lunak mengembang..kan vers1
perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit.
Terdiri dari model Pertambahan, model Spiral, model
2.5.5 Model Fonnal
Mode! metode formal mencakup sekumpulan aktivitas
yang membawa kepada spesifikasi matematis perangkat
lunak komputer. Metode formal memungkinkan perekayasa
perangkal !unak unlnk mengl<lmsuskan, mengembangkan,
dan memverifikasi sistem berbasis komputer dengan
menggunakan notasi matematis yang tetap.
2.6 Sekilas Tentang Bahasa Jepang
Dengan me!ihat penuturnya, bahasa Jepang dapat dikatakan
sebagai bahasa yang dipakai oleh bangsa Jepang yaitu seke\ompok
masyarakal yang lal1ir dan hidup di negara Jepang yang memiliki
luas wilayalmya kurang lebih 380.000 km persegi yang terdiri atas
pulau-pu\au besar yakni Hokkaido, Honshu, Shikoku, Kyuushuu,
dan kira-kira 7000 pulau kecil yang ada di sekitamya.
Ada satu kelemalian bahasa yang disampaikan secara lisan,
yaitu hanya dalam waktu sekejap bentuk bahasa itu akan hilang. Hal
ini terj adi terulama pad a zaman dalrnl u sebel wn ad a ala! perekam
suara seperti sekarang ini. Dengan alasan itulah diperlukan huruf
yang dapat merekam bahasa secara tertulis. Secara fonologis bahasa
Jepang memiliki kel<liasan tersendiri. Silabel bahasa Jepang sangat
berbeda dengan silabel baliasa Indonesia. Sebagian besar silabel
diakhiri dengan bunyi vokal tertentu kecuali apabila ada
penambahan bunyi ha!suon (bunyi/suara penyebutan pada huruf
konsonan Jepang) pada silabel tersebut.
2.6. l Huruf Jepaug (Nihon no Moji I 13 ;2f>:O) Zャ・セI@
Huruf <lalam bahasa Jepang <lisebu:y moji, lermasuk di
dalamnya huruf-huruf kanji, hiragana dan katakana. Menurut
lwabuchi Tadasu (Sudjianto, 2004: 55), hurnf dimulai dari
gambar un!uk menunj ukkan isi alau arti suatu hal alau perkara.
Huruf yang menyatakan isi atau arti dan sekaligns menyatakan
pengucapan berdasarkan kebiasaan atau adat istiadat
masyarakal pernakainya disebut hyuo 'i muji. Salali satu contoh
hyoo "i moji adalali huruf kanji. Selain hyoo 'i moji, ada juga
hyoo 'on moji yaitu huruf yang hanya menyatakan
bentuk-bentuk pengucapan yang tidak memiliki arti tertenlu,
contohnya adalali Hiragana dan Katakana.
Silabel adalah salah satu satuan bunyi bahasa, dalam
bahasa Jepang disebut onse!su. Sebagian besar silabel dalam
baliasa Jepang <lilambangkan dengan sebuah huruf kana
(hiragana dan katakana). Huruf atau abjad dalam bahasa
Jepang terdiri <lari:
1. Hiragana HGjzサnセI@
coretan-= watashi (saya), AセAャAカ@ = Nihon (Jepang), kyokusenteki
artinya dalam menulis huruf Hiragana ditulis dengan cara
melengkung dan bukm1 membuat garis lurus. Digunakm1
untuk menulis kata-kata asli bahasa Jepang. Juga
digunakan untuk mengganti tu1isan kata-kata ym1g ditu1is
dengM huruf kMji. Selain itu juga untuk menulis kata
bantu/partikel, kata bantu atau kata ke1ja atau yang
「・イォュセェ@ ngasi dengml kala keija dan ウQセ「。ァ。ゥョケ。N@ Penu!isan Hiragana didasarkM atas suku kata dan aturan tersendiri.
2. Katakana
(Jlfli1J)
Katakana terbentuk dari ga.ris-garis atau
coretm1-coretltl1 yang lurus (chokusenleki). Contoh: ;:I\ T !L' =
hoteru (hotel), ti,-!:
7
= kamera (kamera), ;(>
F
*'YT= Indoneshia (Indonesia), 17
>
'7>
= wan-wan (suara anjing). chokusenteki artinya dalam menulis Katakana kitaseperti menulis hurnf dengan membuat garis lurus yang
ka.1.:u da.'l tidak melengknng.
KatakMa digunakM untuk menulis kata-kata yMg
berasal dari bahasa asing seperti nama orang asing, nama
negara dan kola asing (kecuali pada beberapa negara),
benda-benda dari negara asing dan lain-lain. Tetapi
bersifat sebagai penegasan saja. Selain itu juga digunakan
unluk menulis onomu!ope (benluk kata yang menirukan
suatu bunyi/suara, baik manusia, hewan atau benda).
3. Kanji HセoヲZI@
Digunakan untuk menulis kala-kata asli bahasa
Jepang yang telah ditetapkan dengan tulisan Kanji. Jumlah
yang ditetapkan secara resmi dan digunakan pada
pendidikan di Jepang sekarang adalah sekitar 1850 huruf
(tooyoo kanji). Selain itu juga untuk menulis kata-kata
yang berasal dari Cina. Humf Kanji disampaikan ke
Jepang kira-kira pada abad ke-4 pada Zanian Kan di negeri
Cina. Oleh sebab itulah maka huruf tersebut dinamakan
Kanji yang berarti huruf negara Kan (Sudjianto, 2004: 56).
Dalam sebuah kata bahasa Jepang bisa terdiri dari 1 kanji,
2 kanji atau lebih. Contoh:
f.l
= watashi (saya), 13 ;;js:: =nihon (Jepang),
ll!llfl!ii'U
= yuuhinkyoku (kantor pos),Cf::'E
= gakusei (siswa). Huruf Km1ji memi.liki aturm1 penu1ism1
tersendiri yang lebih sulit dari huruf Kana.
Dalam pembuatan skripsi ini, huruf Kanji tidak
penulis mastLlcka.'1 ke dalam sistem. Pembatasart masalah
ini dibuat, karena huruf Kanji memiliki tingkat kerumitan
memiliki bentuk yang sama tetapi arti yang berbeda. Di
dalan1 Daikunwa Jilen yang merupakan kamus (Kanwu
Jiten) terbesar yang disusun di Jepang terdapat kira-kira
50.000 huruf kanji (Sudjianto, 2004: 5 7).
Adalah huruf latin (a - z). Terdapat dua macam
sistem ejaan bahasa Jepang dalam burnf roomaji (latin)
yang dignnakan da!am penulisan, yaitn:
• Sistem "Kunreishiki"
Pada penulisan bunyi panjang/vokal pan1ang ditulis
secara !engkap. Contoh: okaasan (ibu), oneesan
(kakak perempuan}, kookoo (SMU)
• Sistem "Hepburn"
Pada pennlisan bunyi panjang/vokal panjang ditulis
tanda "-"di atas vokal tersebut.
Berikul adalal1 daflar si!abel katakana dan hiragana yang
ada:
Tabel 2.4 Daftar Silabel dalan1 Bahasa Jepang
J?
(7) a lt \ ({) i"'
./ ('/)
u I f(.. (.::r:.) e ;Jo HセMI@ 0iP
('fJ) ka セ@ HセI@ ki<
HセI@ kurt
(Ir) ke セ@( :::i ) ko
セ@
1---·-···-·-セMᄋᄋᄋᄋセᄋᄋᄋᄋMᄋN@ . ..
-·---i
6
('"!)-) sa L, (:/) shi-t
(7-) SU·it
('.r) se1::
( 1') soI
t::..
( -;'> ) la...
('1-) chi -"::) (::!) tsu-c
Cr)
tel'.
( 1-)
to' ".)
I
r
tS-T1::'.Y11i -
. セMMセセ@ ·. . . . .l:t
(r-) 11ab
(7) Im
"' (.,,,) he
Ii
(;t>)ho
i
*
("'<)ma
J-J.. ( MセI@ mi'
D'
(J>.)mu
I
lJJ (,,!)me
t
(.:C)mo
' .._
セセ@
セ@ ( "17)
ya
19)
( .:1.)yu
f::, (7) ra セI@ ( l) ) ri Mセ@ (;l;)
ru
;h, ( V)re
;;,
(P)
ro
I ;b ( '7)
wa
セッ@'
::::_· ( ::f)
go
I
iJ". (jJ)
ga
I
f!i'
( ::lf'.)gi
<"
( ;7')gu
If'
HセヲI@ge
._l..O.'
(·if')
I
"'
(':)) jifzi-'"
(.:A')'lf
(·1!) 7 " (::/)zo \
I
c
za
L- 9 zuze
-'Ctf' セ@ (5')
da
t;
(?'")di
I
....--3 HセOI@du
C' ( ';i'')de
C''
( )")do
'!f
(,rZ)ba
LF
( t'.")bi
)j:: (::/)bu
ᄋセ@ (--<)be
ABセ@d· f;f) \ ' 'bo
If
(,>'()pa
I
tY·
( t:")pi
./.)'.'.>'"
(7)pu
.,..Z (--<:)
pe
!:f
(7f,)po
2'
.'(> ( :'\'-\')kya
2'
'¢ ( :'\' .:1)kyu
'2'
J: ("fs)kyo
i
\..., .'(> (V·z)sha
\..., ajl' (-:,/ '1)
shu
\..., J:: (Vs)sho
I
I
t.J'v
(T"\')cha
ti
vJ> (7.::z.) elm + '? J: ('J""l)cho
iセM|セ@ (:::: ·'f)
nya
iセ@ <1> (-- : : i ) \nyu
セN⦅@ J:: I -,-,-_.,, =< \nyo
'
.
0-'(> ( 1:: -\')
hya
V'«P (!::'./)hyu
OJ: (l::s)hyo
' .
I
J.;...'1:;> ('2.-\')mya
J.;.. t<P (:::. .1)myu
.7;...t ('2.s)myo
セI@ .!{_:)
( lJ -\")
rya VJ V)l (lJ::i.) ryl1 V) J: ( 1) 3)ryo
セMB|G@ (:;lf'..y)
gya
f!i'
セI^@ (::lf'.01)gyu
セM J: (:;lf'.3)gyo
.
' ["\' HセOM|GI@
ja
t::
!<)> I -. "'' '\t::
J:: (--·
\jo
' \'/.::Z.) JU :.-/a J
I
I
•[;) .'(> ( 7-f)dya
·[;jvp
(7.::i.)dyu
•[;) J: ('i"s)dyo
' '
·a-'1i:'
(,_.,,
)bya
(J1')l ( !::" ;:L)byu
·a
J: 」セᄋ@ s)byo
1-;y
I
' (}J(o ( !::° ·'{)pya
lJ•:J>
( !::° .1)pyu
I
V:J:
(t:"s)pyo
I
'
'
Iv
(.:./) [n]·
-I
Daftar HurufKatakana Tambahan
( :/ :r.) she (7 :r.) che ( :)' :r.) je
ye
I
;
' (1) yi (1 ;;r:)
'
( r/)
セM
J WI w \ ./ .::r: I we / WO· - - - ·
I
II
(7)
ti ('/) tu ''
(77) fa (7 ,f) 1i (7 .:re) fe (7 ;;a-) fo
( 'J")
di (;/) du'
I (r.)'7) va
( r/''
.-{
)
VII
( セOI@ vu( r'f / ,:r: ) ve (ij;;a-) VO
Catatan:
1. Silabel yang herada dalam tanda kurung adalah silahel katakana, sedangkan yang tidak adalah hiragana,
2, Lambang bunyi ::\::' (wo) diucapkan sama dengan セエッ@ (o], narnun
lambang bunyi ::\::' hanya dipakai untuk pengucapan partikel bagi
objek-objek tertentu yang ada pada bagian sebelumnya dalam sebuah kalimaL
3, Lambang bunyi hatsuon lv ( / ) [n] hanya terbentuk dari
sebuah konsonan tidak mengandung bunyi vokal, dengan
sendirinya hanya membentuk sebuah mooralhaku (mora), tidak berdiri sebagai sebuah silabeL
2,6.2 Keias Kata dalam Gramatika Bahasa Jcpang
1.Doos/ti (fill±)
keberadaan, atau keadaan sesuatu. Dalam bahasa Jepang, ada yang
men1bagi Doushi rnenjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1) Jidooshi. Jenis kata ini menunjukkan kelompok dooshi yang
tidak mempengamhi pihak lain. Contoh: iku 'pergi', kuru
'datar1g', !leru 'keluar', ukiru 'bangun'., neru 'tidur', shimaru
'tertutup', deru 'keluar', nagareru 'mengalir', dan sebagainya.
2) Tadooshi. Jenis kata ini memmjukkan kelompok dooshi yang
rne11yatakru1 arti n1e1npengarul1i pil1ak lain. Co11tol1: ukusu
'membangungkan', shimeru 'menutup', nekasu 'menidurkan',
dasu 'mengeluakan', nagasu 'mengalirkan', dan sebagainya.
3) Shodoshi. Kelompok dooshi yang memasukkan pe1iimbangan
pembicara, tidak dapat diubah ke dalarn bentuk pasif atau
kausatif.
2. Keiyooslti HュセャャBjI@
Keiyooshi (adjectiva/kata sifat) adalah kata yang
mengungkapkan situasi atau sifat suatu benda. Kata sifat dalam
bahasa Jepang dibagi rne-njadi dua, yaitu i-kei;1uushi dru1
net-kezyooshi.
l) Setiap kata yang tennasuk i-keiyooshi selalu diakhili silabel Iii
dalan1 benltLk kamusnya. Conlohnya !akcti 'tinggi/malml', nagai
'panjang', dan lain-lain.
2) Sedangkan na-