• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerjemahan bahasa jepang-Indonesia mengunakan natural language processing dengan metode parser context free recursive descent

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerjemahan bahasa jepang-Indonesia mengunakan natural language processing dengan metode parser context free recursive descent"

Copied!
292
0
0

Teks penuh

(1)

jD/71./s

PENERJElVIAHAN BAHASA JEPANG-INDONES!A

lVIEJ%-lGt-;UNAKAN NATURAL laイセヲセuaヲセZe@ MpZrセocessing@

DENGAN !WETODE PARSER CONTEXT

FREE RECURSIVE DESCENT

Muhammad Hi.kmat

JllRllSAN TEKNIK INFORJ\.1ATIKA

FAKUL TAS satjGBセs@ daイセ@ TEKNOLO(;I

SY ARIF HIUA Y ATULLAH JAKARTA

(2)

PENER.IEMAHAN BAHASA .JEPANG-I.NDONESIA Jl-1.ENGGllNAKAN

natャQQセal@ L1\NGlT.4.GE l)l:tOCESSING djセゥセgaゥセ@

METOl)E PAUSER CONTEXT FREE RECURSIVE DESCENT

Oleh:

MUHAMMAD HIKMAT

101091023326

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat unluk Memperoleh Gelar Smjana Kompuler

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

.JURllSAN TEKNIK INFORMA TlKA

IJNIVERS.ITAS ISLAM NEGKRI

SY.ARIF H!D.4. Y_i\ QセャillN」TNh@

.JAKARTA

(3)

l'ENER.JEMAHAN BAHASA JEPANG-INDONESIA MENGGUNAKAN

nN\|tuA\NゥセNl@ lNエ|iセguNエ|ge@ ゥZセAサocessャng@ DENG.AN rvIETODE

l' ARSER CONTEXT FREE RlcCURSIVE DESCENT

Skripsi

Sebagai Salah Salu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kompuler Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syaiif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

MUHAMJ'vLA n HIKMA T

101091023326

Menyetujui,

Pembimbing i Pembimbing H

Victor Amiizal, M. Korn Fim M'intarsih, M. Kom

rv1engetalilli,

Teknik Informatika

(4)

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis o! ,' ,,

Nama Muhammad Hikmal

NIM 101091023326

Program Studi: Teknik Informatika

Judul Skripsi : p・ョ・セェ・ュ。ィ。ョ@ Bahasa Jepang-Indonesia Menggunakan

Natural Lru1guage Processi11g Denga.r1 iv1etode Parser Context Free Recursive Descent

Dapat ditelima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana

Kompuler pada Jurusan Teknik Inforrnalika, Fakul!as Sains dan Tekno!ogi

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, Nopember 2005

Menyetujui,

J>embimbing P·embirnbing I l

Victor Anuizal, M. Kom Fitri Mintarsih,

l'vlengetahui,

Ketua Jurusan,

(5)

PEUNYATAAN

DEN GAN lNl SA YA MENY ATAKAN BAHW A SKJUPSI INI BENAR-BENAR ASLI HASIL KARYA SENDIJU YAi'IG BELUM PER.NAH DlAJUKAN SEBAGAl SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAI-I PADA PER GURU AN TINGGI A TAU LEMBAGA MA.NA.PUN.

Jakaiia, Oktober 2005

(6)

"Dan sesungguhnya Kami teiah mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran,

maka adakah orang yang mengambil pelajaran (darinya)?"

(Al-Qamar: 17)

Dedicated to:

Ayah, /bu dan Keluargaku tercinta,

Ferawati 'flower in my heart',

dan sahabat-sahabat Tl-B FST UIN Jakarta Angkat:an 2001

Orang yang palhlg bahagia

Cfldak se!a!u memilfki hal-ba! yang lerbaik dalam bidupnya

Wereka hanya ben1saha menjadikan yang ferbaik

9Jari seliap ha! yang hadir dalam hidupn!Jt1 ..

Kehidupan adalah sebuah proses untuk menuJu sesuatu yang mulia

(7)

AUST RAK

MUHAMMAD I-IIKMA T (101091023326), Penerjemahan Bahasa Jepang Indonesia Menggunakan Natural Language Processing Dengan Metode Parser Context Free Recursive Descent. (Di bawah bimbingan Victor Amrizal, l\>1. Korn dan Fitri Mintarsih, .M. Korn).

iv1en1pelajari -bahasa merupakan hal yang penting dipelajari saat ini bagi

perkembangan teknologi, sosial dan budaya sebuah bangsa. Sebagai bahasa yang banyak digunakan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dau seni, bahasa Jepang berpcran scbagai salah satu bahasa intcmasionaL Pencrjcmahan bahasa Jcpang kc bahasa Indonesia di sekolah-sekolah yang mempelajari bahasa Jepang sekarang ini masih menggunakan cara manual dengan melihat kamus yang ada. Dengan cara manual ini, banyak pelajaT yang kurang efektif dalam mempelajari bahasa Jepang serta mereka masih sulit mene1jemahkan kata-kata dalam bahasa Jepang.

Untuk mengatasi ha! tersebut, penulis melalrnkan penelitian pada pene1jemahan bahasa Jepang - Indonesia menggunakan metode studi pustaka, wawancara, pembagian kuesioner dan metode RAD (Rapid Application Development) untuk membuat suatu sistem (perangkat !unak) sebagai alal bantu untuk mcncrjcmahkan kata-kata dalam bahasa Jcpang kc dalam bahasa Indonesia yang bersifat sementara. Tempat yang dijadikan penelitian oleh penulis adalah kelas Bahasa .lepang di MAN 4 Model .Jakarta. Dalam aplikasi ini, dibuat suatu batasan masalah yaitu hurufyang dimasukkan ke dalam sistem dan diterjemahkan adalah HurufHiragana dan Katakan serta penerjemahan secara harfiah (perkata).

Pencrjcmahan bahasa Jcpang - Indonesia ini dilakukan dcngan

(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Segala puji bagi Allal1 SWT yang te!al1 melimpallkan hidayah, rahmah dan

maghfirah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini.

Selanjutnya shalawat serta salam penulis haturkan kepada Rasulullah SAW, yang

te!ah membawa amanal1 Islam dan membawa wnalnya dari zaman kebodoha.Tl

yang gelap gulita menuju zaman yang penuh dengan cahaya hidayah Allah SWT.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan

bimbingan, banluan, dan dukw1ga.Tl selama penyusunan dan pembuatan skripsi ini

berlangsung. Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada:

l. Bapak Victor Am1izal, M.Kom dan lbu Fitri Mintarsih, M.Kom selaku

pe111bi111bi11g skripsi yai1g secara kooperatif, per1ul1 kesal>aran dan kerai11al1ari,

memberi nasihat dan saran-saran berharga yang secara bijak membantu dan

membimbing penulis dalam penyelesaian skiipsi ini.

2. Bapak DR. Syopiansyal1 Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Faku!tas Sains <la.Tl

Teknologi.

3. Bapak Dr. Rusdianto Rustam selaku Penguji skripsi saya, yang telah berkenan

membanlu revisi perbaikan dan penyempurnaan skripsi saya ke arah yang

lebih baik.

4. Ayahanda H. Wirsa dan lbunda tercinta Hj. Askah yang sangat penulis cintai

dan sayangi yang telal1 sekian lama membanlu dan membimbing penu!is baik

(9)

5. Ferawati yang telah membeiikan motivasi dan dukungannya untukku. Teiima

kasih alas waktu dan kesabaran yang diluangkannya selama ini unluk

menemani penulis. Jazakallah khairan katsir, semoga Allah SWT membalas

kebaikannya. Syukron katsiron ya Ukhti. Ishbir Wastaqimu.

6. Bu Nia Kumiasih selaku guru bahasa Jepang di M.A .• N' 4 Model Jakarta yang

telah membeiikan bimbingan bahasa Jepang kepada penulis.

7. Syaefal 'lpul' R. Sugianto, Rahmat 'Wijay' Wijaya, dan Singgih 'mas Wied'

Widodo sela.ku sahabal kosl yang senanliasa mernberikan masukan dan

dukungannya, terima kasih sahabat

8. Rusdiana yang turnt membantu penulis menyelesaikan sk1ipsi ini.

9. Keluarga besar penulis yang yang telah lurnl memolivasi unluk menyelesaikan

kuliah di UIN Jakarta.

l 0. Chandra Wirawan "chawir" yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan rnasa!ah selama di kuliah maupw1 masa!ah pribadi.

Terimakasih sudah mau direpotin.

11. Teman-teman Teknik lnfom1atika UIN Jakarta Angkatan 2001 ke!as B dan A

yang tak bisa penulis sebul.kan salu persatu yang tela11 penulis anggap sebagai

K.eluarga besar kedua bagi penulis. Terima kasih atas bantuan, dukungan

moril, nasihat, curhat, kejahilan, serta menemani dan menyemangati penulis

dalan1 menjalani masa-masa kulia11 di UIN Jakarta ini. Senmanya sangat

(10)

Pengalaman adalah gum yag paling bijak, sebagaimana kesalahan adalah

awa! <lari kesempurnaan, <liiringi keteguhan, keyakinan, dan ketabahan untLLk

terns memperjuangkan apa yang kita impikan. Itulah gambaran keselwuhan dari

apa yang saya dapatkan dalam penyusunan tugas akhir ini. Skripsi yang jauh dari

sempurna ini telah rnernberikan begitu 「イオQケ。ャ\セ@ n1anfaat dan ltikrnat yang bisa saya

petik. Dan ha! itu juga yang saya harapkan akan diperoleh dari siapapun yang

membacanya. Amin. Billahi taz{/ik wal hidayah. Wassalamu'alaikum wa

rahmatulla!li wa barakatuh.

Jakaiia, Nopember 2005

(11)

DAFTARISI

Hal am an Halaman Sampul ... .

Halaman Judul ... . 11

Halaman Persetujnan Pembimbing ... . Ill Halaman Pengesaha.rt ... . IV Halaman Pernyataan ... . v

Abstraksi ... . Vll Kata Pengantar ... . Vlll Daftar Isi ... . XI Daftar Tabel ... . XV!l Daftar Gambar ... . XV111 Daftar Lampiran ... . XXl BAB I PENDAHULUAN ... . 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... . ! ! .2 Perumusan Masalah ... . ' .) 1.3 Batasan Masalah ... . 3

1.4 Tujua.r1 Per1ulisan ... . 4

1.5 Manfaat Penelitian ... . 5

1.6 Metode Penelitian ... . 6

(12)

BAB II TlNJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Natura! Lm1guage Processing ... 10

2.1.1 Pemahaman Kalimat ... .. . .. . .. ... . ... .. . .. ... .. .. . .. .. . ... ... .... l 0 a. Analisa Leksika! .. .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. ... ... .. . .. . .. . .. 1 0 b. Analisa Sintak ... 12

c. pemrosesm1 sinlak ... 14

d. Analisa Semantik ... 15

e. Analisa Pragmatik .. ... ... ... ... .. ... ... ... ... 16

f. Semantik Grammar ... 17

2.2 CFG (Context Free Grammar) Recursive Descent ... 18

2.3 Pa.rsi11g ... 21

2.4 Algorittna Program ... ... 23

2.4.1 Pseudocode ... 23

2.4.2 Diagrmn Alur (Flow Char!) ... 24

2.4.3 STD (State Transition Diagram)... 25

2.5 Model-model Proses Perangkat Lunak ... 27

2.5.l Model Sekuensial Linear ... 28

2.5.2 Model Prototipe ... 29

2.5 .3 iv:!odel F_A...D ... ... 30

2.5.4 Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner ... 32

2.5.5 Model Formal ... 33

2.6 Sekilas Tentang Bahasa Jepang ... 33

(13)

1. Hiragana (:S:V:f&!fi) ... . 34

2. Katakana(Jl-Oii:!fi) ... . 35

o K .. ;•,...+or::!::·" .J. 。エャjャエjセKj@

... .

36

4. Roomaji(P--YY) ... . 37

2.6.2 I(elas Kata dalai11 Gra111atika Ba11asa Je1)ru1g ... . 39

1. Dooshi (IR'l±) ... . 39

2. Keiyooshi HEセQャPjI@

... .

40

3. Meishi

(!ti

i\PJ) ... .

41

4. Rentaishi HゥAihDGNセpjI@

... .

41

5. Fukushi

(1\%1'11:)

41 6. Onomatope ... 42

7. Kandooshi HセQャゥャjQャpjI@

...

42

8. Setsuzokushi HエQセQャpjI@

...

42

9. Joshi (..k-1'-) ... 43

2.7 Sekilas Tentang Borland Delphi 8.0 ... 46

2.6.1 sセェ。イ。ィ@ Delphi ... 46

2.6.2 Mengenal IDE Delphi ... 48

2.8 Pengenalan Database ... 54

2.8.1 Komponen Database ... ... 54

a. Entity ... 54

(14)

d. Record/Tuple ... 54

e. File ... 55

2.8.2 Kegunaan database/syarat database ... 55

2.9 Sekilas Tentang Ms. Access ... 55

BAB lll METODOLOGI PENELITIAN ... 58

3. l Tahapan Pendekatan Sistem ... 58

a. Wawancara dan Observasi ... 58

b. Membagikall Kuesioner ... 58

c. Analisa Kebutnhan ... 59

d. ldentifikasi Sistem ... 59

3 .2 T ahapan Pengernbangan Sislem ... 59

a. Perencanaan Syarat-syarat ... 61

b. Workshop Design ... 61

c. Pelaksanaan ... ... 61

BAB IV ANALISA PERANCANGAN PROGRAM DAN Il'vlPELEMENTASI ... 62

4.1 Fase Menentukan Tujuan dan Syarat-syarat lnfom1asi ... 62

4.1.! Analisa Hasil Observasi dan Wawancara ... 62

4.1.2 Analisa Kebutuhan Masalah ... ... 69

4.2 Fase Perancangan ... 70

(15)

4.2.1.1 Translasi Bahasa Jepang ke Bahasa

Indonesia ... 70

4.2.1.2 Parser... 72

4.2.1.3 Analisa Leksikal ... 72

4.2.1.4 Analisa Sintak ... 74

4.2. l .5 Understander... 75

4.2.2 Perancangan Algoritma Pene1jemahan Bahasa Jepang - Indonesia ... 76

4.2.3 Perancangan Database ... 81

4.2.3.1 Tabel Ansi Jepang ... 81

4.2.3.2 Tabel Kata Dasar ... 82

4.2.3.3 Tabel Stoplist ... 84

4.2.3.4 Tabel Diet ... 85

4.2.4 Perancangan Antarmuka ... ... 86

4.3 Fase Konslruksi ... 90

4.4 Fase Pelaksanaan ... 93

4.4. l Sarana-sarnna Pendnkung Sistem Apliksi Penerjemah ... 93

4.4.2 Rancangan Form ... 94

4.5 Pengujian Sistem Aplikasi ... 99

(16)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 106

5.2 Saran-saran... 107

DAFTAR PUSTAlCA... 108

(17)

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 2.1: Tabel Terminologi dari simbo!-simbo! pada contoh grammar

Simbol-simbol Flowchart ... 13

TAB EL 22: Tabel Tem1inologi dari simbol-simbo! pada contoh grammar ta ta bah as a Indonesia... ! 9

TABEL 2.3: Simbol-simbol Flowchart. .. ... . 25

TABEL 2.4 Daftar Si!abel daJam BaJiasa Jepang ... 37

TABEL 4.1: Angket Penelitian ... 63

T ABEL 4.2: Keterangan simbol dari aturan produksi Jepang - lndone8fa; 71 TABEL 4.3: Kata - kata yang termasuk Stoplist daJam Penerjemal1an Jepang- Indonesia... 74

[image:17.595.40.425.165.491.2]
(18)

DAFTAR GAMllAR

Hal am an

GAMBAR 2.1: Sualu aluran alau grammar ... 12

GAMBAR 2.2: Contoh Parse tree dari kalimat "The child runs quickly".... 13

GAMBAR 2.3: Proses yang te1jadi pada penerjemahan Jepang- lndonesia 15 GAJv1BAR 2.4: Grammar sederhana ... 19

GAMBAR 2.5: Parse tree dari suatu kalimat ... 20

G.AJv1BAR 2.6: Top Down Parsing ... 22

GAMBAR 2.7: Contoh pernbahan slale ... 26

GAMBAR 2.8: Notasi Modul ... ... 27

GAMBAR 2.9: Nolasi Tampilan ... 27

GAMBAR 2.10: Notasi Tindakan ... 27

GAMBAR 2.1 l.a: F ase lingkaran pemecahan masalah ... ... ... ... ... 28

GAMBAR 2.11.b: Afodel Sekuensial Linear ... 29

GAMBAR 2.12: Prototipe paradigma ... 30

gセambar@ 2.13: 1,fotlel R.4.D ... 32

GAMBAR 2.14: Tampilan Borland Delphi 8.0 ... 48

GAMBAR2.15: SpeedBarpadaIDEDelphi ... 49

GAMBAR 2.16: Tool Palette... 50

GAMBAR 2.17: Code Editor pada IDE Delphi... 51

GAMBAR 2.18: Object Inspector pada IDE Delphi... 52

(19)

GAMBAR 2.20: Jendela Kerja Ms. Access ... ... 45

GAMBAR 2.21: Tampilan tabel yang dibual Ms. Access ... 4 5 GAMBAR 3.1: Siklus Pengembaugau Sistem Model RAD ... 48

GAMBAR 4.1: Diagram Alir Penerjernah Jepang- lndonesia ... 71

GAi\i!BA ... R. 4.2: Interaksi antara penganalisis leksikal dan pengurai... 72

GAMBAR 4.3: Hasil Analisa Sintak ... 75

GAMBAR 4.4: Flowchart pemisahan kalimat dan kata... ... 80

GA.MRAR 4.5: Spesifikasi tabel AnsiHiragana ... 82

GAMBAR 4.6: Spesifikasi tabel KataDasar ... 84

GAMBAR 4.7: Spesifikasi tabel Stoplist ... 85

GAMBAR 4.8: Spesifikasi label Diet ... 86

GAMBAR 4.9: Raucaugau Form Menu Pene1jemah Jepaug - Indonesia .... 87

GAMBAR4.10: STD Form Penerjemah ... 88

GAMBAR 4.11: Rancangan Form Input Kala-Dasar ... 89

GAMBAR 4.12: STD Form Input Kata-Dasar ... 89

GAMBAR 4.13: Rancangan Form Input Hurnf ... 90

GAMBAR 4.14: STD Form Input Dictionary ... 90

GAMBAR 4.15: Parse tree dari kalimat :bi:::.lAi fc_A'.;l:;\..,7':::... 91

GAMBAR 4.16: Parse tree dari kalimat :bfc\..,fj: ;lb\..,fc_

il'-·'.J:::.5.r-....

lt Bセ[j[ZMQNエゥカ@

...

92

GAMBAR 4.17: Tampilan menu u!ama Penerjemahan bahasa Jepang

- Indonesia 95

(20)

GAMBAR 4. 19: Tampilan menu input tabel Diet (Dictionary) ... 99 Giu'v1BAR 4.20: Tampilan menu pemilihan input bahasa Jepang di

[image:20.595.38.446.164.491.2]

Language bar Windows XP ... I 00 GAMBAR 4.21: Tampilan menu pemilihan input bahasa Jepang di

Language bar Windows XP ... 100 GAMBAR 4.22: Tampilan Form penerjemahan yang coba

diinput dengan kalimat bahasa Jepang

unluk dite1jemahkan ke dalam bahasa Indonesia... l 01 GAMBAR 4.23: Tampilan Form penerjemahan yang coba diinput

dengan kalimat yang salah. ... 102 G./\MBAR 4.24: Tampilan Form Input ... 104

(21)

DAFT AR LAMPIRAN

Halaman

A. Kam us Data ... ... ... ... ... ... 110

B. Surat Keterangan Penelitian dari MAN 4 Model Jakarta... 113

C. Source Code... ! 14

(22)

BAH I

I. Latar Behilrnng Masalah

Mempelajari bahasa merupa_lrnn hal yang penting dipelajari saat m1

bagi perkembangan teknologi, sosial dan budaya sebuah bangsa. Sebagai

bal1asa yar1g bar1yak digw1a..1:ar1 di bidang ilmu pengetaJ1uan, エ・ャ\セョッャッァゥ@ dan seni, bahasa Jepang berperan sebagai salah satu bahasa intemasional. Hal ini

didukung oleh riset yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau yayasan yang

n1ela.1:u.k::an penelitian di bidang ba11asa Jepar1g di I11Clonesia seperti Japar1

Foundation. Di sampmg berperan sebagai bahasa pendukung ilmu

pengetahuan, teknologi dan sem, bahasa .lepang juga menjadi sarana untuk

rr1er1capa1 k_erjasarr1a ekono1r1i (bisnis dan perdagangan), hubtu1gan

antarbangsa, tujuan sosiaJ-budaya dan pendidikan serta tujuan pengembangan

karier. Penguasaan bahasa Jepang merupakan ha! penting dalam menambah

pengetal1uan 111asyarakat I11<lc.111esia da1an1 era tek11ologi infurrnasi pa<la ti11gkat

global.

Penguasaa11 Bahasa Je1)ang da1)at diperolel1 n1ela]ui berbagai haL, diantarw1ya pengena1ar1 bahasa Jepang rnelalui kan1us yang sudal1 a<la (cara

manual). Dalam pembelajaran bahasa Jepang di tingkat SMU/setingkatnya,

para sis\A/a un1un111ya i11engalan1i kesulita11 da1an1 ョQ・ョァ。イエゥォセ。ョ@ kata atau huruf bahasa J1.;pang. Dengan berkernbangnya tekno11:Jgi kornputer tern1asuk

(23)

perlu dilakukan penelitian untuk membantu dan rnendukung pembuatan

1 1 1 . . T . . 1 . T j - - - • . - - l ] d

prograrn perH:1Jernan oanasa Jepang Ke 1nL011es1a guna rnen1peri-11uua.1 an

memperlancar pengetahuan siswa aiaupun masyarakat terhadap bahasa Jepang.

Dengan ada11ya perkerHbangan エ・イウ・「オエセ@ n1ak_a dalan1 kese111patan i11orne11 skripsi ir1i penulis rr1e11coba rnernbuat progratn pene1jen1ah tn1hasa

Jepang ke bahasa Indonesia dengan menggunakan sistem NLP (Naiural

L,c1nguc1,ge f-,rocessing). Dala111 sisten1 NLP ini n1asalal1 yang dibahas bersitat

spesifik Jan n-ier11iliki ruang 1ir1gkup yang lerbatas, untuk itula11 pe.rnili!1an

judui "Penei:jemah Bahasa Jepang-lndonesia menggunakan Natural Language

Processing dengan Metode parser context free recursive descent", yang

bahasa Jepang yang masih sangat awam dengan perbendaharaan arti kata-kata

bahasa Jepang.

bal1\va sister11 NLP yang be1judul Pene1je111al1

Bahasa Jepang-lndonesia 1111 bukan sebagai pengganti seorang ahli

Pene1jen1ah bal1asa j・Qj。ョァセ@ tetapi ban.ya n1en1berikan_ pene1:je111al1an secara 1--iarfia11 <lan ur11u1n Jari セセ。エ。Mャ\セ。エ。@ Jepa11g tersebuL

Sistem Natural Language Processing ini bisa digunakan pada komputer

pribadi di nunah sendiri untuk keluarga sebagai sarana ilmu pengetahuan arti

(24)

2. Perumusan Masalah

Masalah yang dihadapi dalam implementasi Nat,U'al Language

Processing ini adalah:

a. Bagaimana membangun alman-aluran (rule-rule) dari sualu input

kalimat bahasa Jepang agar dapat dibaca dengan menggunakan bahasa

pemrograman Borland Delphi 8.0.

b. Bagaimana memecah sualu masukan kalimal menjadi beberapa kala

agar dapat dicek tata bahasanya menggunakan aturan-aturan yang ada

pada setiap bagian yang telah dibentuk atau disebwt Production Rule.

c. Bagaimana sete!ah aluran-aturan tersebul ada dan kata sudah diperoleh,

maka diperlukan adanya parser untnk membaca setiap kalimat, kata

demi kata, untuk menentukan apa yang dimaksud.

3. Batasan Masalah

Berdasarka11 })e11elitia11 yru1g pe11ulis ャ。ォQャォ。QQセ@ ba11yak seka!i ii.u11t1sru1

kaidah pada tata bahasa Jepang sehingga penulis kesulitan dalam

mengembangkan sistem ini. Untnk itu penulis membatasi ruang lingkup

skripsi ini pada penerjemahan arti kata dalam kalimat bahasa Jepang ke

bahasa Indonesia secara harfiah atau per kata, serta penulisan kalimat bahasa

Jepang hanya menggunakan huruf Kata.1'.ana dan Hiragana, sedangkan hmuf

Kanji tidak dimasukkan ke dalam aplikasi ini. Pembatasan masalah ini dibuat

(25)

sangat terlalu banyak sehingga menyulitkan penulis disamping jumlah

l1urufnya ya..11g be1jumlah ribuai1.

Kata-kata yang ada pada program ini pun masih terbatas karena waktu

yang terbatas untuk menyelesaikan penginputan kata pada sistem aplikasi.

Tetapi kata-kata yang ada dapat ditan1bah ke dalrun datifbase yang ada dengru1

cara meng-updalenya dengan input kata-kata terjemahan yang barn. Batasan

objek, subjek dan tempat penelitian yang dijadikan penelitian skripsi ini pun

lerbalas pada pembelajaran ba.l:!asa Jepa.rig lingkat SMU karena pada level ini

bahasa Jepang dipelajari secam mendasar. Tempat yang dijadikan penelitian

oleh penulis adalah Kelas Bahasa Jepang MAN 4 Model Jakarta.

ivietode ya11g digunaka.!1 dalrun l'<JLP diantm'fu1ya adalal1 Parser State Machine, Parser Context Free Recursive Descent, dan Parser Noise Disposal.

Dalam skripsi ini penulis membatasi metode NLP yang digunakan yaitu pada

rr1etode Parser Context Free Recursive- Desce11t. Metode ini digrn1a.kan olel1

pennlis dikarenakan beberapa kelebihan yang dimilikinya dari metode parser

lain. Diantaranya adalah mudah diimplementasikan, dapat berkomunikasi

de11gan kalin1at bail:. ti11gk_atan kata dru1 plu·ase (frasa}1 serta r11er1geta!1ui di

mana parser dalam kalimat pada setiap saat.

4. Tujuan Penulisan

Berdasarkm1 latar bela.kru1g n1asala11 di atas, i11aka skripsi yru1g

berjudul "Penerjemahan Bahasa Jepang-lndonesia menggunakan Natural

(26)

memiliki tujuan untuk terciptanya sebuah aplikasi yang dapat mene1jemahkan

ォ。エ。Mャ\セ。エ。@ da!arn bal1asa Jepa11g ke dalatn ba!1asa i11do11esia. Dru1 dapat

digunakan oleh banyak orang atau pihak-pihak yang mempelajari bahasa

Jepang dengan maksud bukan untuk menggantikan fongsi seorang ahli

per1erjen1a11 bal1asa Jepar1g ke bal1asa Indonesia, tetapi !1artya sebagai alat

bantu yang terbatas yang dapat mengantisipasi ketergantungan secara penuh

terhadap seorang ahli penerjemah bahasa Jepang tersebut, dengan memberikan

pe1r1aharnar1 se111e11tara.

S. Manfaat Penelitian

Ses11ai d_e11gm1 per111asalal1BJ.1 ,jru.1 tujua11 penelitiru1 ya11g s11dal1

disebutkan, maka manfaat penelitian yang diharapkan adalah:

1. Manfaal bagi pengguna:

• Sebagai alat bantu pemahaman sementara untuk memberikan

pene1jemahan arti kata-kata dalam kalimat bahasa Jepang ke bahasa

Indonesia.

• Waktu yang dibutuhkan pengguna untuk mencari penerjemahan lebih

efektif.

• Dari segi materi ( uang) lebih murah dati sistem manual (kamus) yang

digunakan oleh pengguna sebelumnya.

2. Manfaat bagi Penulis:

(27)

• Membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir dan menambah

pe.ngetal1uar1 da..11 pe1nft.hrunru1 terhadap 1'1atura1 Lf:t..!1guage

Programming.

3. Ma11faat bagi U11iversitas:

e Memberikan sumbangan ilmiah bagi pengembangan NLP (Natural

Language Programming) dengan metode Parser Context-Free

l?.ecursive Descent.

• Memberikan sumbangan pengertian tentang; pemahaman kata-kata

bahasa Jepang ke baliasa Indonesia dalam suatu kalimat.

6. Metode Penelitian

6. l. Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, ada beberapa

metode yang penulis lakukan:

a. Studi Pusla..ka

Y aitu pengumpulan data dan infommsi dengan cara membaca

buku-buku referensi yang dapal dijadikan acuan pembahasan yang

berhnbnngan dengan judul skripsi ini.

b. Wawancara & Observasi

Melakukan penelilian yang berupa wawancara dan observasi dengan

pihak-pihak yang cukup memiliki pemahaman mendasar tentang

bahasa Jepang. Dalam skripsi ini penulis melakukan wawancara dan

observasi kepada gum/pengajar di kelas Bahasa Jepang MAN 4

(28)

bahasa Jepang yang diajarkan kepada para siswa, materi apa saja

yang <liajarkan, serla kesulilan apa saJa yang <liha<lapi pengaJar

dalam mengajarkan bahasa Jepang.

c. Membagikan Kuesioner

Melakukan penelitian berupa pembagian kuesioner kepa<la para

siswa yang sedang mempelajari bahasa Jepang. Hal ini untuk

mengetahui sejauh mana para siswa mempelajari bahasa Jepang,

serta kesulilan apa saja yang <liha<lapi siswa <lalam ュ・ュー・Aセェ。イゥ@

bahasa Jepang.

6.2. Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sislem <lala.rn penelilian ini penulis la.kukan

menggunakan lima tahap siklus pengembangan model RAD (Rapid

Application Development), yaitu: (l) Fase menentukan syarat-syarat,

yaitu menenlukan tujuan dan syarat•syarat .infonnasi; (2) Fase

perancangan, yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi di

dalam sistem, perancangan basis data yaitu perancangan tabel-tabel

yang akan digw1akar1, dan perane-ar1gar1 ru1trumuk.a yaitu perm1ca:ngru1

antarmuka masukan dan antarmuka keluaran; (3) Fase konstruksi, pada

tahap ini dilakukan pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang

telah <li<lefinisikan; (4) Fase pe!a.ksanaan, pa<la tahap ini <li!akukan

pengujian terhadap sistem dan melakukan pengenalan terhadap sistem,

(29)

7. Sistematika Penulisan

lfr1t11k ir1elakuk.a11 pen11lisa11 skripsi ゥョゥセ@ pe11ulis n1e111bagi laporan ini menjadi beberapa bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah penelitian,

tujuar1 penelitan, batasar1 masalal1, rnanfaat ーHセョ・ャゥエゥ。ョL@ n1etodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 11 LANDASAN TEORl

Dalar11 bab inl berisi urairu1 te11tang lru1dasa.n te<>ri ケセ⦅ョァ@ berl1ubru1gan dengan mateti yang penulis buat. Teori-teori tersebut antara lain

adalah Natma! Language Processing, eontexl-free recursive descent,

parsing, Bahasa Jepang, dan Borland Delphi 8.0.

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini barisi maian tentang metodo!ogi pengembangan sistem

yang penulis gunakan pada sistem aplikasi prototype pene1jemah.

BAB IV 1''\l'fALISA R.ANCANG./\N ALGORITMA PROGR.AM DAN lMPLEMENTASl

Dalam bab ini, penulis menjelaskan analisa kebutuhan sistem, konsep

penerjemahan kalimat bahasa Jepang ke bahasa Indonesia,

perar1caI1gar1 sistern yang 1r1eliputi perar1cangan proses, perancangan

database, peraneangan masukan dan perancangan keluaran serta

(30)

implementasi atau cara pemakaian program yang penulis buat dan uji

coba terhadap program yang te!ah dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi uraian tentang kesimpulan-kesimpulan yang

(31)

BABU

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Natural Language Processing

Salah satu bagian dari kecerdasan buatan (artificial intelligent) adalah

Natural Language Processing. Studi tentang bahasa alami (natural language) ini

menjadi bagian yang sangal penting da!am bidang kecerdasan bnatan. Ada dna hal

tujuan penting dalam penelitian terhadap bahasa alami inL Tujuan pertama disebut

tujuan secara teoritikal, adalah untuk mengetahui bagaimana kita menggunakan

ba!1asa sebagai sarana berkon1UI1ikasi.

Tujuan yang kedua yang disebut sebagai tujuan secara teknologi, adalah

untuk membangun antarmuka yang pintar di masa menda1ang, di mana balmsa

ala.mi memegang peranan penling bagi inleraksi anlara manusia dengan kompuler

atau yang lebih sering dikenal sebagai man-machine interaction.

2.1.1 Pemahaman kalimat

Bagian dari pemahaman adalah menggabungkan kata-kata untuk

membentuk suatu kalimat yang memiliki arti. Karena begitu banyak hal

yang lerkait dengan proses pemahaman suatu kalimat, di antaranya:

a. Analisa Leksikal

Menganalisa secara leksikal mernpakan fase pertama yang

dilakukan oleh sualn kompilator (program yang mengnbal1 bal1asa

sumber ke bahasa tujuan dengan melakukan proses compiling). Tugas

(32)

rangkaian dari token yang akan dianalisis oleh parser untuk

melakukan analisa sinla.ks. Barisan dari karakler input yang

membentuk suatu token tertentu disebut lexeme. Penganalisis leksikal

dapat memisahkan suatu pengurai dari representasi lexeme untuk

token. Mula-mula akan diberikan daftar dari beberapa fw1gsi yang

mungkin diperlukan oleh suatu penganalisa leksikal untuk melakukan

fongsinya.

Dalam membicarakan sualu proses analisa .ieksikal, ma.ka benluk

"token", "pola", "lexeme" digunakan dengan arti yang spesifik.

Berikut ini adalah contoh yang populer yang dapat menggambarkan

kesulilan ya.rig dihadapi oleh suatu penganalisis leksikal dalam

mengenal bentuk token DO dari perinta!i FORTRAN. Pada perintah:

DO 5 I= 1.25

Tidak dapat dikatakan DO bukan mernpakan suatu kata-kunci

sebelum titik desimal diketemukan, karena yang benar adalali

diketemukannya suatu ideni[fier DOSI. Di lain pihak perintah:

DO 5 I= 1,25

Mempunyai tujuh buali token yaitu kata kunci DO, label 5,

idenl[/ier I, operator =, konslanla 1, landa koma dan konslanta 25.

dalam '4ilal ini tidak dapat diputuskan ba!iwa DO adalah suatu token

untuk kata kunci DO sebelum perintah ini dibaca sampai dengan tanda

koma. Untuk mengurangi ketidakpastian ini maka dalam FORTRAN

(33)

dari perintah DO. Penggunaan dali koma ini sangat diat\jurkan karena

ha! ini membanlu perLt1tah DO lebih jelas dan mudah dibaca.

b. Analisa Sintak

Analisa sintak digunakan untuk menentukan detail strnktur dali

suatu kalimaL Ini dilakukan melalu proses yang disebut Parsing.

Untuk memparsing suaiu kalimat, adalah penting untuk menggunakan

Grammar (aturan tata bahasa) yang menggambarkan struktur dari

slri11g-stri11g dalru11 sebual1 ba..hasa.

Dengan adanya grammar, suatu parser (progratn yang

melakukan proses parsing) dapat menentukan struktur kalimat

grarnatikal yru1g ia parsi11g. Stru..ktur i11i <lisebut p,c1rse tree. Gan1bar 2.1

menunjukkan suatu grammar atau aturan dalatn bahasa Inggris.

Perhatikan bahwa parse tree sesuai aturat1 dengan mentransfonnasikan

simbol awal S sampai al<liir kalimaL

s

7 ' NP+VP

NP 7 determiner + noun

NP 7 determiner + adjective + noun

NP ..::. / preposition + t,JP

VP 7 Verb+NP

VP 7 Verb + adverb + NP

VP 7 Verb + adverb

J

(34)

Keterangan sirnbol (keterangan lengkap lihat pada Lampiran):

'T" • I •

I t>:f!Jl!J10HJCTI l( eteranga11

I

Mセ@ - e-

--'

1s

Sentence (kalimat)

セ@

I NP Noun Phrase (Frasa kata benda)

VP Verb Phrase (Frasa kata kerja)

I Determiner Kata bantu

1--- ,- --- -

Adjective Kata sifat

QMMMMMMMMセMMᄋMᄋセᄋセᄋᄋM ·-·-···--·-·--·

1 QGMセッオョ@ Kata benda

I

Preposition Preposisi (imbuhan)

セi@

_v_cr_b _ _ _ _

⦅⦅Lャ⦅k⦅。⦅ゥ⦅。⦅ォカ⦅セイ⦅ェ。@

_ _ _ _ _ _

セji@

I

Adverb

I

Kata keterangan

Tabel 2.1 Tabel Tem1inologi daii sirnbol-sirnbol pada contoh grammar

Gambar 2.2 menunjukkan analisa sintak yang membuat suatu

ana!isa sintak lerslruklur pohon urai (parsee lree) dari grammar pada

contoh gambar 2. I di atas, berupa kalimat "The child runs quickly".

s

Oセ@

/

""'

セ@

NP

VP

A A

/

""

/ '

/

セO@

""la

/

'la

/f/C

Determiner Noun Verb Adverb

I

I

I

j

I

j

'

l

1

[image:34.595.63.434.102.702.2]
(35)

Uraian dari kata-kata yang ditransformasikan ke dalarn strnktur

InenUI1ju..Uru1 !1ubunga11 antara kata yar1g satt1 <lenga11 yai1g lalli.

Beberapa urntan kata bisa ditolak jika rnelanggar aturan bahasa.

Sebagai contoh, penganalisa sintak akan menolak kalimat "Man the

swim the to swimmingpool" karena struktw· sin!aknya tidak sesuai

dengan aturan grammar yang ada.

c. Pemrosesan Sintak

Pemrosesan sintak adalah pemrosesan untuk mendapat strnktm

dari kalimat. Pertarna dilakukan proses analisa leksikal terlebih dahulu,

lalu dilakukan analisa sinta.lc untuk selanjutnya dilakukan pemrosesan

sintak .. Dalam pemrosesan sintak ada dua hal yang hams diperhatikan,

yaitu: tata bahasa (grammar) dan proses penguraian (parsing).

Proses parsing melaktLlcan dua hal:

1. Parsing menentukan kalimat mana yang dapat diterima secara

sintaksis benar (sesuai dengan grammar) dan mana yang tidak.

2. Unluk kalimat yang secara sintaksis benar, parsing dapal

menentukan struktur kalimat, setelah melalui proses analisa

leksikal dan analisa sintak, dengan earn membangun suatu

pohon urai (parse tree), kBxena jika lidak maka lidak dapal

dijamin bahwa proses penerjemahan yang dilakukan adalah

benar.

Tata bal1asa menw1jukkan spesifikasi formal dari stru..k.tur bal1asa

(36)

Input kalirnat Jepang

menganalisa suatu kalimat sesuai dengan tata bahasa yang ada. Untuk

menyalakan sualu tata bahasa dapal digunakan CFG (Context Free

Gammar).

Di bawah ini terdapat gambar yang menjelaskan proses yang

le1jadi dalam pene1jemahan Jepm1g - Indonesia dengan mialisa

leksikal dan analisa sintak yang dilakukan pada tahap awal parsing. Di

sini juga dilakukan pemrosesan sintak.

Parser セ@ Understander

1-•[

Generator I

.

I

Indonesia

i

I

'

Analisa lexical

I

!

t

Knowledge I ' . : : ]

t

I

[image:36.595.57.472.171.475.2]

Analisa Sintak

Gambar 2.3 Proses yang terjadi pada penerjemahan Jepang - Indonesia

d. Analisa Semantik

Menghasilkan sintak dari suatu kalimat hanya merupakan

langkah maju pertama dalam pemahaman kalimat. Satu cara untuk

inlerpretasi semm1tik suatu kalimat adalah dengan menghasilkm1

interpretasi sintak yang lengkap dan memberikan struktur tersebut

kepada semantic inte1preter secara terpisah.

Kesulitm1 besar dengm1 menggunakm1 pendekatm1 ini ada!ah

(37)

benar tanpa mempertimbangkan beberapa infom1asi semantik.

Struktw· kalimat dimana tidak ada pemetaan lentang bagaimana

hubungan antar objek kemungkinan akan ditolak. Contoh, kalimat

"Helpless white minded touch greatly" akan ditolak karena interpretasi

sintak yang tidak sesuai dengan grammar yang dibentuk pada analisa

leksikal dan analisa sintak.

e. Analisa Pragmatik

Struktur kalimat yang diinterpretasikan untuk mengetalmi apa

maksud sebenamya. Sebagai contoh, kalimat "what is your name?"

harus diartikan sebagai tata bahasa dalam bentuk perlanyaan ..

f. Semantik Grammar

Semantik grammar merupakan basil proses keseluruhan dari

analisa dan aturan-atw-an yang lela11 dibuat pada analisa leksika!,

sintak, semantik dan analisa pragmatik. Salah :mtu contoh semantik

grammar adalah bahasa bebas konteks (context .free grammar). Suatu

a!uran bebas konleks (free context) di mana pilihan dari non-terminal

dan aturan produksi diatur oleh semantik sebagaimana fungsi sintaksis.

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai beberapa istilah penting

yang dignnakan pada lata ba!1asa bebas konleks (free context) di

antaranya terminal, non terminal, simbol awal, dan produksi-produksi:

(38)

kita berbicara dalam bahasa program. Contohnya pada produksi

lala bahasa berikul:

stmt --> if expr then stml else slmt

Masing-masing kata kunci if, then dan else ada!ah terminal.

2. Non-terminal adalah variabel sintatik yang menyatakan

kumpulan dari rangkaian. Pada conloh tata. bahasa:

stmt ---> if expr then stmt else stmt

stmt dan expr adalah non-tenninal. Non-tenminal mendefinisikan

kumpula'l dari rangkaian yang membantu bahasa yang dibentnk

oleh tata bahasanya. Non-terminal jnga memberikan struktur

hirarki pada suatu bahasa yang sangat bermanfaat dalan1 proses

analisis sintak dan lranslasi.

3. Dalam suatu tata bahasa, satu non-tenninal berfungsi sebagai

simbol awa!, illu1 kumpulan rangkaian yang dinyatakannya

merupakan bahasa yang didefinisikan oleh tata bahasa itu.

4. Produksi-produksi da1an1 suatu tata bahasa menentukan p1ilaku

di mana terminal <lan non-terminal dapal digabtmgkan tffilnk

membentuk rangkaian. Setiap produksi terdiri dari non-terminal,

diikuti oleh tanda panah (kadang-kadang sirnbol ::= rnenggantikan

tanda panah), lain diikuti oleh rangkaian dari sualu non-terminal

dan terminal.

Contoh berikut adala11 suatu tata bahasa dengan

(39)

ex pr --> expr op ex pr

ex pr ---+ (expr)

op --> id

op ->

+

op +

-op -->

*

op -> I '

op -+ '!

Da!am tata bahasa ini, simbol terminalnya adalah id + -

*

I ? ( ). Sedangkan simbol non-terminalnya adalah exp1r dan op, expr juga merupakan simbol awaL

Salah satu kegunaan dari suatu semantic grammar dijelaskan

dalam (Burton, 1976] adalah menyediakan interface bagi sebuah

ir1!elligenf cv1npu!er-ttidetl instruction >yslem (SOPHIE), yang

mengajarkan bagaimana men-debug sirkuit elektronik.

2.2 CFG (Context Free Gammar) recursive-descent

CFG merupakan suatu cara untuk menyatakan stn.Lktur dari suatu

tata bahasa. CFG ini mempunyai aturan sebagai berikut:

<simbol> -fr <simboll> <simbol2> <simboln>, di mana n >= 1 <simbol>

harus merupakan simbol bukan terminal, sedangkan <simboll>, <simbol2>,

... <simboln> dapat merupakan simbol tenninal atau bukan terminal. Bentuk

(40)

<simbol2> .. .<simboln>, contoh tata bahasa Indonesia yang sederhana, dapat

diberikan aturan - aturan sebagai berikut:

S

-7

FBFK

FB

-7

benda

FB -7 benda sifat

[image:40.595.80.419.148.461.2]

FK -7 kerja FB

Gambar 2.4 Grammar sederhana

Keterangan simbol:

I

Terminologi

I

Keterangan

J

s

Sentence (kalimat) '

I

'

FB

I

Frasa kata Benda

,FK Frasa Kata Kerja

I

_J

Tabel 2.2 Tabel Terminologi dari simbol-simbol pada contoh grammar

tata bahasa Indonesia

S adalah simbol awal, FB (Frasa Benda) dan FK (Frasa Ke1ja)

disebul simbol bukan terminal, sedangkan sifal, benda dan kerja merupa-kan

simbol tem1inal. Simbol terminal ini, umumnya menunjukkan kategori dari

suatu kata, contoh untuk kalimat "an di makan roti", kalimat ini diuraikan

(41)

Contoh berikut adalah analisa stmktur dari sebuah tata bahasa

Indonesia, di mana conoth aturan yang telah dibuat di alas dibuat pohon

urainya (parse tree) dan dicontohkan dalam kalimat "andi makan roti".

s

Oセ@

FB FK

I

I

セ@

i

i

""

benda kerja FB

l

l

l

benda 1

l

I

」⦅⦅セセセセセセセセMイッャセ@

[image:41.595.80.418.161.485.2]

an di makan

Gambar 2.5 Parse Tree dari suatu kalimat "andi makan roti"

Keterangan simbol:

I

Tcrn1!ilofogi fKctcrangan ----

····-I

S

I

Sentence (kalimat)

I

FB

I

Frasa kata Benda

u!

IFK

Frasa Kata Kerja

lャセセセセセMMlセセセセセセセセセMセG@

Parser Recursive descent menggunakan kumpulan mtin rekursif di

mana menurunkannya melalui prududiun rule sampai ka!imat selesai

ditelusuri seluruhnya. Parsing turun-berulang (recursive-descent parsing)

(42)

dengan menjalankan suatu himpunan dari prosedur secara bemlang

(recursive) unluk memproses input. Unlnk membentuk parser context-free

recursive-descent dibutuhkan beberapa vocabulary database.

2.3 Parsing

Ada dua cara yang mmun di!akukan lmtuk melakukan pengunuan

suatu kalimat yaitu Top Down Parsing dan Bottom Up Parsing. Untuk

pembahasan pada judul skripsi Program Pene1jemah Bahasa Jepang-Indonesia

ini menggunakan Top Down Parsing. Hal ini dibuat dikarenakan sebagai

usaha untuk mencari de1ivasi paling kiri (leftmost) dari suatu rangkaian token.

Dengan mencapai derivasi paling kiri maka akan dikel.emukan simbol a..khir

yang dicari.

Top Down Parsing dimulai dari simbol awal (S), kemudian diuraikan

misalnya menjadi bagia..ll kanannya, yaitu: FB dan FK. Simbol ini kemudian

diuiraikan kembali menjadi bagian kanannya sampai ditemukan simbol

tem1inal yang kemudian akan diperiksa dengan kategori kata yang ada.

Top Down Parsing ini juga dikenal dengan penguraian dari kiri ke

kanan (left to right parsing), yaitu dimulai dari bagian kiri, kemudian

[image:42.595.58.445.149.496.2]

diuraikan terns simbol bukan tem1inal sampai dipero!eh simbol terminal. Pada

(43)

s

7 FB FK

I

セ@ benda FK

I

' an di kerja FB

7

7 an di makan benda

7 an di makan roti

Gambar 2.6 Top Down Parsing

Keterangan simbol:

I

Tcm1inologi ! Kctcrangan

Is

Sentence (kalimat)

' I

I

I

FB Frasa kata Benda

-MMMMMMᄋMᄋセᄋセ@

IFK Frasa Kata Ketja

Penurnnan Top down parsing dari contoh di atas adalah sebagai berikul:

I. Simbol awal (non-terminal) diuraikan me:njadi FB (Frasa kata Benda) dan FK (Frasa kata Kerja ). Karena FB dan FK merupakan simbol non-terminal maka harus dibuat uraiam1ya (ditu!"!lllkan) untuk mendapatkan simbol terminal

2. lalu FB diturunkan ( diuraikan) menjadi benda, sedangkan FK akan dimaikan selanjutnya

(44)

5. lalu token kerja diturunkan (menjadi) makan

6. selaqjulnya FB yang masih simbol non-terminal harus diuraikan

menjadi benda

7. benda lalu ditunmkan menjadi roti.

2.4 Algoritma Program

Algoritma program terdiri dari dua macam, yaitu pseudocode

dan flow chart (diagram alur).

2.4.l Pscudoceode

Pseudo berarti imitasi atau mirip atau menyerupai dan

code menunjuk.1\.an dari prograrn , berarti psendocode adalah

kode yang mirip dengan instruksi kode program yang

sebenarnya. Pseudocode berbasis pada bahasa pemrograman

yang sesungguhnya seperti COBOL, FORTA1"1 a.tau PASCAL,

sehingga lebih tepat digunakan umuk menggambarkan

algmitma yang akan dikomunikasikan kepada programmer.

Pseudocode akan memudahkan programmer untuk

memahami dan menggunakannya, karena mirip dengan

kode-kode program sebenamya. Pseudocodle menjelaskan juga

tentang pemberian nilai awal dari suatu variabel, membuka

dan menutup file, subscript atau tipe-1.ipe data yang digunakan

(45)

2.4.2 Diagram Alur (Flow Chart)

Komputer membutuhkan hal-hal yang terperinci, maka

bahasa pemrograman bukan mempakan alat yang boleh

dikatakan baik unluk merancang sebuah algorilma awal.

Alat yang banyak dipakai untuk membuat algoritma

adalah diagram alur atau flow chart. Diagram alur dapat

menunjukkan secara jelas ams pengenda!ian algoritma, yakni

bagaimana rangkaian pelaksanaan kegiatan. Suatu diagram

alur memberikan gambaran dua dimensi bempa simbol-simbol

grafis. Masing-masing sirnbol te!ah ditetapkan ter!ebih dahulu

fungsi dan artinya. Simbol-simbol tersebut dipakai untuk

menunjukkan berbagai kegiatan operasi dan jalur pengendalian.

Dianlara simbol-simbol yang akan dipergunakan sebagai

berikut:

SIMBOL

ャセ@

Simbol proses

I

CJ

I

Simbol input-output

KEGUNAAN

Simbol yang menunjukkan pengolahan [

, yang dilakukan oleh komputer

I

I

.

I

rimbol yang mcnyatakan proses input

I

dan output tanpa tergantung dengan jenis

[ peralatannya.

I

I

Simbol untuk kondisi yang akan
(46)

MMMMMMMセMM ---T MMMMMMMMMMMセMMMMMMM I

Simbol decision jawaban/aksi.

I

Simbol untuk permulaan atau akhir dari j

I

suatu program.

I

Simbol terminal

I

I

- - -MMᄋMMMMセM

_____

,__

Simbol untuk k:cluar atau masuk prosedur

0

atau proses dalam lembar yang sama.

Simbol connector

I

Menunjukkan bagan instruksi selanjutnya

D

Simbol document

I

Simbol untuk rnenyatak:an input berasal

I

dari dokumen dalam bentuk kertas atau

I

output dicetak di kertas.

I

1---11,_B_e_ri_s_i -c-a-ta-t-an_s_u_p.aya mudab dimengerti

I

I

isi/tujuan algoritma atau uraian data yang

Sirnbol calatan/kelenmgan

I

akan diproses.

Tabel 2.3 Simbol-simbol Flowchart

2.4.3 STD (State Tmnsition Diagram)

State Transition Diagram mempak:an suatu diagram

yang menggambarkan bagaimana state yang lain pada satu

\:Vaklu. St£1fe Transiiion Dit1gru1n n:le11ggan1barkan suatu s!ttle

(47)

pembahan satu state ke state yang lain (Hoffer, George, dan

Valacich, 1996, hal. 364).

Stale Transi/ion Diagram pada dasarnya merupakan

sebuah diagram yang terdiri dari state dan transisi atau

perpindalian :;fate. Transisi atau perpindahan state. Transisi

atau perpindahan state terdiri dari kondisi dan aksi. Transisi di

antara kedua keadaan pada umumnya disebabkan oleh suatu

kondisi. Kondisi a<lalah suatu keja<lian yang dapat <liketalmi

oleh sistem. Sedangkan aksi adalah tindakan yang dilakukan

oleh sistem apabila terjadi perubahan state atau merupakan

reaksi <lari sistem.

State 1

Aksi

State 2

I

Gambar 2. 7 Contoh perubahan state

Adapun perubahan atau simbol yang digunakan dalam

diagram ini adalah:

a. Modul

(48)
[image:48.595.77.444.66.512.2]

0

Gambar 2.8. Notasi Modui

b. Tampilan Kondisi

Merupakan layer yang ditampilkan menurut keadaan atau

atribut, untuk memenuhi suatu tindakan pada waktu tertentu

yang mewa.kili suatu bentuk keberadaan atau kondisi terlentu,

disimbolkan dengan gambar kotak (Gambar 2.9).

Gambar 2.9. Notasi Tampilan

c. Tindakan (state transition)

Mcnggunakan simbol anak panab (Gambar 2.10) discrtai

keterangan tindakan yang dilakukan.

Gambar 2.10. Notasi Tindakan

2.5 Model-model Proses Perangkat Lunak

UnttLk menye!esaikan masalah yang ada dalam sebuah

perancangan perangkat lunak diperlukan model-model proses atau

paradigma rekayasa perangkat lunak berdasarkan sifat aplikasi dan

(49)

penyampaian yang dibutuhkan. Roger S. Pressman [Pressman, 1992)

menyebutkan ada beberapa model dari proses perangkat lunak, di

antaranya:

2.5. l Model Sekuensial Linear

Model sekuensial linear mengusulkan sebuah

pendekatan kepada perkembangan p<:rangkat lunak yang

sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan

kemajan sistem pada selurnh analisis, desain, kode pengujian,

dan pemeliharaan. Gambar 2.11.a rnenunjukkan sekuensial

linear untuk rekayasa perangkat lunak. yang sering disebut

jnga denga "siklus kehidupan klasik" a!au "model air terjun".

( Status

\ quo

I

\._ f

セᄋG@

ᄋセセ@

Dcfinisi

i

BGM]]]]ョMQ。⦅ウ⦅。⦅i。]ィ]]]]MQMセ@

Penyatuan solusi

L

I. . Pengembangan

I

teknis
(50)

Pemodelan sistem informasi

。ョセャゥZゥウ@

,JH

ᄋMMMセセセセゥZNBN⦅j@

Gambar 2.11.b Afodel Sekuensial Linear

2.5.2 Model Prototipe

Pruiu!ypi.11g p<.1rtuligrnt1 (Gatnbar 2.12) di111ulai de11gan

pengumpulan kebutuban. Pengembang dan pelanggan

bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari

perangkal luna.k., mendefinisikan segala kebuluhan yang

diketahui, dan area garis besar di marta definisi lebih jauh

mempakan keharusan kemudian dilakukan "perancangan

kilat". Perancanga kilat berfokus pada penyajia dari

aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi

pelanggan/pemakai ( contohnya pendekatan input dan fonnat

output). Prototipe terse but dievaluasi o!eh

pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan

(51)

l\.1endcngarkan

pclanggan

Uji pclanggan Mcngcndalikan

Market

:mbangun cmpcrbaiki

Market = LセセLセᄋセᄋ@

):

! _,,::::f

セO@

Gambar 2.12 Prototipe paradigma

2.5.3 Model RAD (Rapid Application Development)

Rapid Application Development (Kti.D) adalah sebual1 model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial

linear yang menekankan siklus perkembangan yang sangat

pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaplasi

"kecepatan tinggi" dari model sekuensial linear di mana

perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan model

pendekalan konslruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan

dipabami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim

pengembangan menciptakan "sistem fungsional yang utuh"

dalam waklu periode yang sangal pendek (kira-kira 60

sampai 90 hari). Karena dipakai terutama pada aplikasi

sistem konstrnksi, pendekatan RAD meliputi fase-fase:

l. Fase Perencanaan Syaral. Da!am fase ini, pengguna dan

(52)

tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi

syaral-syaral informasi yang dilimbulkan dari

tujuan-tujuan tersebut

2. Workshop Desain RAD. Fase ini ada!ah fase untuk

merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkat1

sebagai workshop. Terdiri dari fase perancangan dan

fase konstruksi.

3. Fase implementasi. Dalam gambar 2.13 ditw1jukkan

bahwa Anda dapat melihat bahwa penganalisis bekerja

dengan pengguna secara intens selama workshop untuk

merancang aspek-aspek bisnis dat1 nonteknis dari

perusahaan. Segera sesudah aspek-aspek ini disetujui

dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem

barn atau bagian dari sistem diujit coba dan kemudian

(53)

I

I

I

Fase Perencanaan

Syarat-syarat

Menentukan Tujuan dan

Syarat-syarat lnformasi

••

Umpan Halik Pengguna

Fasc Pcrancangan Fase Konstmksi

I

Bekerja dengan

I

I Membangun

I

I

Pengguna untuk

L

Sislem

11

Sistcm Pcrancangan

.

1

Menggunakan masukan

dari Pengguna

Memperkenalkan Sistem

Fase Pelaksanaan

Gambar 2.13 Model RAD

セM

__ _j

2.5.4 Model

Model evo!usioner adalah adalah model iteralif. Model

itu ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan

perekayasa perangkat lunak mengembang..kan vers1

perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit.

Terdiri dari model Pertambahan, model Spiral, model

(54)

2.5.5 Model Fonnal

Mode! metode formal mencakup sekumpulan aktivitas

yang membawa kepada spesifikasi matematis perangkat

lunak komputer. Metode formal memungkinkan perekayasa

perangkal !unak unlnk mengl<lmsuskan, mengembangkan,

dan memverifikasi sistem berbasis komputer dengan

menggunakan notasi matematis yang tetap.

2.6 Sekilas Tentang Bahasa Jepang

Dengan me!ihat penuturnya, bahasa Jepang dapat dikatakan

sebagai bahasa yang dipakai oleh bangsa Jepang yaitu seke\ompok

masyarakal yang lal1ir dan hidup di negara Jepang yang memiliki

luas wilayalmya kurang lebih 380.000 km persegi yang terdiri atas

pulau-pu\au besar yakni Hokkaido, Honshu, Shikoku, Kyuushuu,

dan kira-kira 7000 pulau kecil yang ada di sekitamya.

Ada satu kelemalian bahasa yang disampaikan secara lisan,

yaitu hanya dalam waktu sekejap bentuk bahasa itu akan hilang. Hal

ini terj adi terulama pad a zaman dalrnl u sebel wn ad a ala! perekam

suara seperti sekarang ini. Dengan alasan itulah diperlukan huruf

yang dapat merekam bahasa secara tertulis. Secara fonologis bahasa

Jepang memiliki kel<liasan tersendiri. Silabel bahasa Jepang sangat

berbeda dengan silabel baliasa Indonesia. Sebagian besar silabel

(55)

diakhiri dengan bunyi vokal tertentu kecuali apabila ada

penambahan bunyi ha!suon (bunyi/suara penyebutan pada huruf

konsonan Jepang) pada silabel tersebut.

2.6. l Huruf Jepaug (Nihon no Moji I 13 ;2f>:O) Zャ・セI@

Huruf <lalam bahasa Jepang <lisebu:y moji, lermasuk di

dalamnya huruf-huruf kanji, hiragana dan katakana. Menurut

lwabuchi Tadasu (Sudjianto, 2004: 55), hurnf dimulai dari

gambar un!uk menunj ukkan isi alau arti suatu hal alau perkara.

Huruf yang menyatakan isi atau arti dan sekaligns menyatakan

pengucapan berdasarkan kebiasaan atau adat istiadat

masyarakal pernakainya disebut hyuo 'i muji. Salali satu contoh

hyoo "i moji adalali huruf kanji. Selain hyoo 'i moji, ada juga

hyoo 'on moji yaitu huruf yang hanya menyatakan

bentuk-bentuk pengucapan yang tidak memiliki arti tertenlu,

contohnya adalali Hiragana dan Katakana.

Silabel adalah salah satu satuan bunyi bahasa, dalam

bahasa Jepang disebut onse!su. Sebagian besar silabel dalam

baliasa Jepang <lilambangkan dengan sebuah huruf kana

(hiragana dan katakana). Huruf atau abjad dalam bahasa

Jepang terdiri <lari:

1. Hiragana HGjzサnセI@

(56)

coretan-= watashi (saya), AセAャAカ@ = Nihon (Jepang), kyokusenteki

artinya dalam menulis huruf Hiragana ditulis dengan cara

melengkung dan bukm1 membuat garis lurus. Digunakm1

untuk menulis kata-kata asli bahasa Jepang. Juga

digunakan untuk mengganti tu1isan kata-kata ym1g ditu1is

dengM huruf kMji. Selain itu juga untuk menulis kata

bantu/partikel, kata bantu atau kata ke1ja atau yang

「・イォュセェ@ ngasi dengml kala keija dan ウQセ「。ァ。ゥョケ。N@ Penu!isan Hiragana didasarkM atas suku kata dan aturan tersendiri.

2. Katakana

(Jlfli1J)

Katakana terbentuk dari ga.ris-garis atau

coretm1-coretltl1 yang lurus (chokusenleki). Contoh: ;:I\ T !L' =

hoteru (hotel), ti,-!:

7

= kamera (kamera), ;(

>

F

*'YT

= Indoneshia (Indonesia), 17

>

'7

>

= wan-wan (suara anjing). chokusenteki artinya dalam menulis Katakana kita

seperti menulis hurnf dengan membuat garis lurus yang

ka.1.:u da.'l tidak melengknng.

KatakMa digunakM untuk menulis kata-kata yMg

berasal dari bahasa asing seperti nama orang asing, nama

negara dan kola asing (kecuali pada beberapa negara),

benda-benda dari negara asing dan lain-lain. Tetapi

(57)

bersifat sebagai penegasan saja. Selain itu juga digunakan

unluk menulis onomu!ope (benluk kata yang menirukan

suatu bunyi/suara, baik manusia, hewan atau benda).

3. Kanji HセoヲZI@

Digunakan untuk menulis kala-kata asli bahasa

Jepang yang telah ditetapkan dengan tulisan Kanji. Jumlah

yang ditetapkan secara resmi dan digunakan pada

pendidikan di Jepang sekarang adalah sekitar 1850 huruf

(tooyoo kanji). Selain itu juga untuk menulis kata-kata

yang berasal dari Cina. Humf Kanji disampaikan ke

Jepang kira-kira pada abad ke-4 pada Zanian Kan di negeri

Cina. Oleh sebab itulah maka huruf tersebut dinamakan

Kanji yang berarti huruf negara Kan (Sudjianto, 2004: 56).

Dalam sebuah kata bahasa Jepang bisa terdiri dari 1 kanji,

2 kanji atau lebih. Contoh:

f.l

= watashi (saya), 13 ;;js:: =

nihon (Jepang),

ll!llfl!ii'U

= yuuhinkyoku (kantor pos),

Cf::'E

= gakusei (siswa). Huruf Km1ji memi.liki aturm1 penu1ism1

tersendiri yang lebih sulit dari huruf Kana.

Dalam pembuatan skripsi ini, huruf Kanji tidak

penulis mastLlcka.'1 ke dalam sistem. Pembatasart masalah

ini dibuat, karena huruf Kanji memiliki tingkat kerumitan

(58)

memiliki bentuk yang sama tetapi arti yang berbeda. Di

dalan1 Daikunwa Jilen yang merupakan kamus (Kanwu

Jiten) terbesar yang disusun di Jepang terdapat kira-kira

50.000 huruf kanji (Sudjianto, 2004: 5 7).

Adalah huruf latin (a - z). Terdapat dua macam

sistem ejaan bahasa Jepang dalam burnf roomaji (latin)

yang dignnakan da!am penulisan, yaitn:

• Sistem "Kunreishiki"

Pada penulisan bunyi panjang/vokal pan1ang ditulis

secara !engkap. Contoh: okaasan (ibu), oneesan

(kakak perempuan}, kookoo (SMU)

• Sistem "Hepburn"

Pada pennlisan bunyi panjang/vokal panjang ditulis

tanda "-"di atas vokal tersebut.

Berikul adalal1 daflar si!abel katakana dan hiragana yang

ada:

Tabel 2.4 Daftar Silabel dalan1 Bahasa Jepang

J?

(7) a lt \ ({) i

"'

./ (

'/)

u I f(.. (.::r:.) e ;Jo HセMI@ 0

iP

('fJ) ka セ@ HセI@ ki

<

HセI@ ku

rt

(Ir) ke セ@

( :::i ) ko

セ@

1---·-···-·-セMᄋᄋᄋᄋセᄋᄋᄋᄋMᄋN@ . ..

-·---i

6

('"!)-) sa L, (:/) shi

-t

(7-) SU

·it

('.r) se

1::

( 1') so

I

t::..

( -;'> ) la

...

('1-) chi -"::) (::!) tsu

-c

Cr)

te

l'.

( 1-)

to

' ".)

(59)

I

r

tS-T1::'.Y11i -

. セMMセセ@ ·. . . . .

l:t

(r-) 11a

b

(7) Im

"' (.,,,) he

Ii

(;t>)

ho

i

*

("'<)

ma

J-J.. ( MセI@ mi

'

D'

(J>.)

mu

I

lJJ (,,!)

me

t

(.:C)

mo

' .._

セセ@

セ@ ( "17)

ya

19)

( .:1.)

yu

f::, (7) ra セI@ ( l) ) ri Mセ@ (;l;)

ru

;h, ( V)

re

;;,

(P)

ro

I ;b ( '7)

wa

セッ@

'

::::_· ( ::f)

go

I

iJ". (jJ)

ga

I

f!i'

( ::lf'.)

gi

<"

( ;7')

gu

If'

HセヲI@

ge

._l..O.'

(·if')

I

"'

(':)) jifzi

-'"

(.:A')

'lf

(·1!) 7 " (::/)

zo \

I

c

za

L- 9 zu

ze

-'C

tf' セ@ (5')

da

t;

(?'")

di

I

....--3 HセOI@

du

C' ( ';i'')

de

C''

( )")

do

'

!f

(,rZ)

ba

LF

( t'.")

bi

)j:: (::/)

bu

ᄋセ@ (--<)

be

ABセ@ f;f) \ ' '

bo

If

(,>'()

pa

I

tY·

( t:")

pi

./.)'.'.>

'"

(7)

pu

.,..Z (--<:)

pe

!:f

(7f,)

po

2'

.'(> ( :'\'-\')

kya

2'

'¢ ( :'\' .:1)

kyu

'

2'

J: ("fs)

kyo

i

\..., .'(> (V·z)

sha

\..., ajl

' (-:,/ '1)

shu

\..., J:: (Vs)

sho

I

I

t.J'v

(T"\')

cha

ti

vJ> (7.::z.) elm + '? J: ('J""l)

cho

iセM|セ@ (:::: ·'f)

nya

iセ@ <1> (-- : : i ) \

nyu

セN⦅@ J:: I -,-,-_.,, =< \

nyo

'

.

0-'(> ( 1:: -\')

hya

V'«P (!::'./)

hyu

OJ: (l::s)

hyo

' .

I

J.;...'1:;> ('2.-\')

mya

J.;.. t<P (:::. .1)

myu

.7;...t ('2.s)

myo

セI@ .!{_:)

( lJ -\")

rya VJ V)l (lJ::i.) ryl1 V) J: ( 1) 3)

ryo

セMB|G@ (:;lf'..y)

gya

f!i'

セI^@ (::lf'.01)

gyu

セM J: (:;lf'.3)

gyo

.

' ["\' HセOM|GI@

ja

t::

!<)> I -. "'' '\

t::

J:: (

--·

\

jo

' \'/.::Z.) JU :.-/a J

I

I

•[;) .'(> ( 7-f)

dya

·[;j

vp

(7.::i.)

dyu

•[;) J: ('i"s)

dyo

' '

·a-'1i:'

(

,_.,,

)

bya

(J1')l ( !::" ;:L)

byu

·a

J: 」セᄋ@ s)

byo

1-;y

I

' (}J(o ( !::° ·'{)

pya

lJ•:J>

( !::° .1)

pyu

I

V:J:

(t:"s)

pyo

I

'

'

Iv

(.:./) [n]
(60)

·

-I

Daftar HurufKatakana Tambahan

( :/ :r.) she (7 :r.) che ( :)' :r.) je

ye

I

;

' (1) yi (1 ;;r:)

'

( r/)

セM

J WI w \ ./ .::r: I we / WO

· - - - ·

I

I

I

(7)

ti ('/) tu '

'

(77) fa (7 ,f) 1i (7 .:re) fe (7 ;;a-) fo

( 'J")

di (;/) du

'

I (r.)'7) va

( r/''

.-{

)

VI

I

( セOI@ vu

( r'f / ,:r: ) ve (ij;;a-) VO

Catatan:

1. Silabel yang herada dalam tanda kurung adalah silahel katakana, sedangkan yang tidak adalah hiragana,

2, Lambang bunyi ::\::' (wo) diucapkan sama dengan セエッ@ (o], narnun

lambang bunyi ::\::' hanya dipakai untuk pengucapan partikel bagi

objek-objek tertentu yang ada pada bagian sebelumnya dalam sebuah kalimaL

3, Lambang bunyi hatsuon lv ( / ) [n] hanya terbentuk dari

sebuah konsonan tidak mengandung bunyi vokal, dengan

sendirinya hanya membentuk sebuah mooralhaku (mora), tidak berdiri sebagai sebuah silabeL

2,6.2 Keias Kata dalam Gramatika Bahasa Jcpang

1.Doos/ti (fill±)

(61)

keberadaan, atau keadaan sesuatu. Dalam bahasa Jepang, ada yang

men1bagi Doushi rnenjadi beberapa jenis sebagai berikut:

1) Jidooshi. Jenis kata ini menunjukkan kelompok dooshi yang

tidak mempengamhi pihak lain. Contoh: iku 'pergi', kuru

'datar1g', !leru 'keluar', ukiru 'bangun'., neru 'tidur', shimaru

'tertutup', deru 'keluar', nagareru 'mengalir', dan sebagainya.

2) Tadooshi. Jenis kata ini memmjukkan kelompok dooshi yang

rne11yatakru1 arti n1e1npengarul1i pil1ak lain. Co11tol1: ukusu

'membangungkan', shimeru 'menutup', nekasu 'menidurkan',

dasu 'mengeluakan', nagasu 'mengalirkan', dan sebagainya.

3) Shodoshi. Kelompok dooshi yang memasukkan pe1iimbangan

pembicara, tidak dapat diubah ke dalarn bentuk pasif atau

kausatif.

2. Keiyooslti HュセャャBjI@

Keiyooshi (adjectiva/kata sifat) adalah kata yang

mengungkapkan situasi atau sifat suatu benda. Kata sifat dalam

bahasa Jepang dibagi rne-njadi dua, yaitu i-kei;1uushi dru1

net-kezyooshi.

l) Setiap kata yang tennasuk i-keiyooshi selalu diakhili silabel Iii

dalan1 benltLk kamusnya. Conlohnya !akcti 'tinggi/malml', nagai

'panjang', dan lain-lain.

2) Sedangkan na-

Gambar

TABEL 2.1: Tabel Terminologi dari simbo!-simbo! pada contoh grammar
GAMBAR 4.21: Tampilan menu pemilihan input bahasa Jepang di
Tabel 2.1 Tabel Tem1inologi daii sirnbol-sirnbol pada contoh grammar
Gambar 2.3 Proses yang terjadi pada penerjemahan Jepang - Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Model Omisi (menghilangkan) berarti sesuatu yang ada dalam kurikulum umum tidak disampaikan atau tidak diberikan kepada siswa berkebutuhan khusus. Bedanya dengna subtitusi adalah

- Aktarmalı yığın teşkili ve şeklini gösteren diyagramlar, - Kompost prosesinde en sık kullanılan maddelerin özellikleri, - İlk kez kompost yapacaklar için özel bir Bölüm,..

Bagi mengelakkan perkara yang tidak diingini berlaku, pengurusan berkaitan hal ehwal ubat- ubatan diserahkan kepada mereka yang arif dalam bidang ini, Mereka dalam golongan ini

Setiap kelompok tikus laktasi (n=5), galur Sprague dawley dengan enam ekor anak tikus, diberikan fraksi etil asetat dari daun torbangun (FEA) dosis 30 mg/kg BB, dibandingkan

2) Coret yang tidak perlu dan/atau diisi nama seksi yang menerbitkan STP serta nama dan NIP Kepala Kantor/Kepala Seksi atau pejabat yang berwenang sesuai dengan Keputusan

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM ISLAM TERPADU SESUAI STANDAR MUTU JSIT DI SMP IT AL MULTAZAM KABUPATEN KUNINGAN.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa batasan usia anak yang sudah bisa menerima apa-apa yang diberikan oleh orang dewasa atau orang tua adalah mulai usia 6 tahun,

Dengan berkembangnya konsep multiple intelligences dan dengan diterimanya teori tersebut dalam dunia pendidikan, maka mau tidak mau pendidik perlu membantu tumbuh